Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

NYANYIAN RAKYAT “AMPAR-AMPAR PISANG” DI


KALIMANTAN SELATAN

Tugas ini dibuat guna memenuhi tugas mata kuliah Tradisi Lisan

Dosen Pengampu : Fatiyah, S. Hum., M.A.

Disusun oleh Kelompok 2:

1. Muhammad Ibnu Majah 18101020020


2. Rohmi Dwi Fatihah 19101020086
3. Muhammad Afandy 18101020105

PROGRAM STUDI SEJARAH DAN KEBUDAYAAN ISLAM


FAKULTAS ADAB DAN ILMU BUDAYA
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA
YOGYAKARTA
2022
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha

Panyayang, Kami panjatkan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah

melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat

menyelesaikan makalah tentang Nyanyian Rakyat “ Ampar-Ampar Pisang” guna

memenuhi tugas mata kuliah Tradisi Lisan.

Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan

dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk

itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah

berkontribusi dalam pembuatan makalah ini, khususnya Ibu Fatiyah, S. Hum.,

M.A., selaku dosen mata kuliah Tradisi Lisan yang telah membimbing kami dalam

proses pemebelajaran mata kuliah tersebut.

Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada

kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu

dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar

kami dapat memperbaiki makalah ini.

Akhir kata kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat,

sebagai sumber referensi maupun inpirasi terhadap pembaca.

Yogyakarta, 21 Februari 2022

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ...................................................................................................................... ii

DAFTAR ISI ...................................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 4

A. Latar Belakang ....................................................................................... 4

B. Rumusan Masalah .................................................................................. 4

C. Tujuan Penulisan.................................................................................... 6

BAB II NYANYIAN RAKYAT “AMPAR-AMPAR PISANG”DI


KALIMANTAN SELATAN ................................................................................. 6

A. Sejarah Nyanyian Rakyat Ampar-ampar Pisang .................................. 6

B. Makna dan Simbol Nyanyian Rakyat Ampar-ampar Pisang ................ 10

C. Nyanyian Rakyat Ampar-ampar Pisang di Masa Sekarang .................. 12

BAB III KESIMPULAN ........................................................................................ 13

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................... 14

LAMPIRAN ................................................................................................................. 15

iii
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Nyanyian rakyat menurut Brunvand adalah salah satu genre atau bentuk
folklore yang terdiri dari kata-kata dan lagu, yang beredar secara lisan dalam di
antara anggota kolektif tertentu, berbentuk tradisional, serta banyak memiliki
varian. Dalam hal ini, tembang sebagai bentuk nyanyian rakyat merupakan
bentuk manifestasi pemikiran dan imajinasi seseorang dalam memandang atau
memberikan pemaknaan terhadap dunia, memberikan penafsiran bahwa didalam
lagu terdapat persepsi-persepsi atau ideologi pengarang yang akan disampaikan
kepada pembaca atau pendengar.1
Indonesia terkenal sebagai Negara yang penuh keanekaragaman. Salah
satunya yakni beraneka ragam lagu daerah. Setiap tempat memiliki lagu
daerahnya sendiri. Contohnya, nyanyian rakyat Ampar-ampar Pisang dari
daerah Kalimantan Selatan. Nyanyian rakyat Ampar-ampar Pisang diciptakan
oleh Hamiedan AC. Nyanyian ini termasuk lagu daerah yang popular di kalangan
masyarakat Indonesia. Tidak sedikit orang-orang luar Kalimantan Selatan,
khususnya anak-anak yang hafal lagu dan fasih menyanyikan lagu ini. Hal itu
dikarenakan nyanyian rakyat Ampar-ampar Pisang memiliki lirik yang mudah
untuk dihafal. Selain itu, kata-kata yang digunakan pun tidak sulit untuk
diucapkan.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, dapat disusun rumusan masalah sebagai
berikut :
1. Bagaimana sejarah nyanyian rakyat Ampar-ampar Pisang ?
2. Apa makna dan simbol dari nyanyian rakyat Ampar-ampar Pisang?
3. Bagaimana perkembangan nyanyian rakyat Ampar-ampar Pisang di masa
sekarang ?

1
Muhammad Budi Santoso, “Nilai dan Hakikat Tembang Lir-Ilir Karya Sunan Kalijaga:
Kajian Ta’wil”, Skripsi Fakultas Dakwah dan Komunikasi Institut Agama Islam Negeri Purwokerto,
Purwokerto, 2017, hlm. 2.

4
C. Tujuan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini yaitu memaparkan dan
menjelaskan tentang sejarah, makna dan simbol serta perkembangan nyanyian
rakyat yang berjudul Ampar-ampar Pisang di masa sekarang.

5
BAB II
NYANYIAN RAKYAT “AMPAR-AMPAR PISANG” DI
KALIMANTAN SELATAN

A. Sejarah Nyanyian Rakyat Ampar-ampar Pisang


Kalimantan Selatan merupakan salah satu provinsi di Indonesia yang
terletak di pulau Kalimantan. Ibu kota dari provinsi ini adalah Banjarmasin.
Secara administrasi wilayah ini terdiri atas 11 kabupaten dan 2 kota. Jumlah
kecamatan seluruhnya sebanyak 138 kecamatan, bertambah 19 kecamatan
dibanding tahun 2005. Pada tahun 2006 jumlah desa/kelurahan sebanyak 1.958
bertambah 11 desa dibanding tahun 2005.2 Sebagian besar masyarakat di
Kalimantan Selatan berasal dari suku Banjar. Kesultanan Banjar (Banjarmasin)
adalah sebuah kerajaan Hindu bawahan Majapahit, dan disebut Nagara Daha
dalam penjelasan "Ensiklopedia Sejarah dan Kebudayaan".
Letak geografis Propinsi Kalimantan Selatan terletak di sebelah selatan
pulau Kalimantan dengan batas-batas; sebelah barat dengan provinsi Kalimantan
Tengah, sebelah timur dengan Selat Makasar, sebelah selatan dengan Laut Jawa
dan di sebelah utara dengan propinsi Kalimantan Timur. Propinsi Kalimantan
Selatan secara geografis terletak di antara 114 19" 33" Bujur Timur - 116 33' 28
Bujur Timur dan 1 21' 49" Lintang Selatan 1 10" 14" Lintang Selatan, dengan
luas wilayah 38.744,23 km² atau hanya 6,98 persen dari luas pulau Kalimantan
secara keseluruhan. Provinsi ini terdiri dari 13 kabupaten/kota, diantaranya; Kota
Banjarmasin, Kota Banjarbaru, Kabupaten Balangan, Kabupaten Tanah Bumbu,
Kabupaten Tabalong, Kabupaten Hulu Sungai Utara, Kabupaten Hulu sungai
Tengah, Kabupaten Hulu Sungai Selatan, Kabupaten Tapin, Kabupaten Barito
Kuala, Kabupaten Banjar, Kabupaten Kotabaru, dan Kabupaten Tanah Laut.3
Nilai budaya Banjar dalam hubungan manusia erat kaitannya dengan
sistem kekerabatan dan sikap keagamaan (Islam) masyarakat Banjar. Dalam
sistem kekerabatan, baik karena keturunan, atau karena status sosial maupun

2
http://lib.ui.ac.id/file?file=digital/135518-T%2027958-Analisis%20kesenjangan-Analisis.pdf
(diakses pada 27 Februari 2022, pukul 21.49 WIB)
3
Ibid,.

6
pekerjaan, terdapat suatu istilah yaitu bubuhan. Dalam konsep bubuhan, nilai-
nilai bedingsanakan (persaudaraan), betutulungan (tolong membantu) dan mau
haja bakalah bamanang (kemauan untuk kalah atau menang). Hal ini sejalan
dengan salah satu keinginan dasar manusia, yaitu keinginan untuk menyatu
dengan orang lain atau masyarakat di sekitarnya. Bubuhan sebagai kesatuan
sosial sangat kuat ikatannya dengan kegotongroyongan. Orang Banjar juga
terbuka terhadap pemikiran-pemikiran baru yang rasional, termasuk bagaimana
melakukan kegiatan secara lebih praktis. Hal ini sesuai dengan temuan nilai
konsepsi dalas balangsar dada, artinya biarpun harus berselancar dada yang
maknanya seseorang harus berjuang dengan sungguh-sungguh.4
Dalam kelompok ini akan membahas tentang salah satu kebudayaan dari
provinsi Kalimantan Selatan dalam hal ini adalah nyanyian rakyat yang berjudul
“Ampar-ampar Pisang”. Lagu ini diciptakan oleh Hamiedan AC sekitar tahun
1960-an, seorang maestro lagu daerah dari Banjarmasin. Terdapat banyak lagu
Banjar yang diciptakan oleh Hamiedan AC diantaranya Asam Pauh Dalima
Pauh, Anak Pipit, Tatangis, dan lain-lain. Namun, terdapat versi lain menyatakan
bahwa lagu ini pada awalnya dinyanyikan secara iseng saat masyarakat
Kalimantan Selatan membuat sebuah makanan yang terbuat dari pisang.
Makanan ini bernama “rimpi”. Jadi Asal usul nyanyian rakyat Ampar-ampar
Pisang secara tidak langsung berasal dari Provinasi Kalimantan Selatan.

4
Ermina Istiqomah, Nilai Budaya Masyarakat Banjar Kalimantan Selatan: Studi Indigenous,
Jurnal Psikologi Teori dan Terapan, Vol. 5, No. 1, Januari-Juni 2014, hlm 4.

7
(Gambar 1.1. Kue Rimpi)

Adapun latar belakang masyarakat Kalimantan Selatan memiliki nyanyian


rakyat Ampar-ampar Pisang ini dapat dilihat dari beberapa aspek yaitu:
1. Ekonomi
Dalam lagu Ampar-ampar Pisang terdapat makanan khas yang
bernama” rimpi” yang terbuat dari bahan Pisang, hal ini secara tidak
langsung mengenalkan makanan tradisonal tersebut kepada wisatawan dan
menjadi pusat makanan oleh-oleh dari Provinsi Kalimantan Selatan serta
mampu meningkatkan perekonomian bagi masyarakat Banjar dan
sekitarnya.

(Gambar 1.2 Kue Rimpi sebagai oleh-oleh khas Kalimantan Selatan)

2. Budaya
Lagu tradisional ini menjadi salah satu lagu tradisional favorit di
Indonesia dan pernah ditampilkan di luar negeri pada acara Feria de las
Culturas Amigas (FICA) di alun-alun Zocalo Capitalino di Meksiko tahun
2017. Selain itu, di beberapa video yang tersebar di youtube, lagu ini telah
banyak dinyanyikan oleh orchestra luar negeri. Salah satunya dari sebuah
pertunjukan di Vienna yang bernama From Indonesian Folk.

8
(Gambar 1.3 Pertunjukan From Indonesian Folks di Vienna)

3. Pendidikan
Kegiatan bernyanyi dapat memfasilitasi anak dengan gaya belajar
yang berbeda; seperti visual, auditory dan kinestetik. Anak usia dini sangat
menyukai hal-hal yang bersifat humor, unik, serta menyenangkan. Melalui
permainan nyanyian rakyat Ampar-ampar pisang anak tidak hanya
berkembang dari aspek motoriknya saja, akan tetapi secara tidak langsung
anak belajar Bahasa Banjar. Anak dapat mengenal kosakata Bahasa Banjar,
tepatnya di Kota Banjarmasin Provinsi Kalimantan Selatan.5

(Gambar 1.4 Permainan Ampar-ampar Pisang)

5
Maulida, Optimalisasi Perkembangan Motorik Halus Anak Melalui Permainan Lagu Daerah
“Ampar-ampar Pisang”, Jurnal Cakrawala Dini, Vol. 11, No. 1, Mei 2020, hlm 14.

9
B. Makna, dan Simbol Nyanyian Rakyat Ampar-ampar Pisang
Satu lagu daerah yang terkenal di Kalimantan Selatan adalah Ampar
ampar Pisang. Lagu ini termasuk dalam kategori nyanyian permaianan yaitu
nyanyian yang mempunyai irama gembira serta kata-kata lucu.6 Lagu Ampar
ampar Pisang adalah lagu yang kerap dinyanyikan oleh anak-anak sebagai lagu
pengiring dalam sebuah permainan di Kalimantan Selatan. Cara memainkan
permainan ini, dengan menyusun kaki-kaki secara rapi, duduk di lantai sambil
membentangkan kaki. Kemudian ada salah seorang yang memandu permainan
dengan menyanyikan lagu Ampar-ampar Pisang sambil menyentuh kaki semua
pemain secara bergantian, dan kaki yang terakhir di sentuh ketika lagu telah
habis di nyanyikan maka bagi kaki yang di sentuh tersebut di lipat atau tidak di
ikut sertakan lagi dalam nyanyian berikutnya sampai kaki habis, karena kakinya
buntung di gigit (dikitip) biawak (bidawang) maka kaki yang masih bertahan
tidak di gigit (dikitip) bidawang lah yang menang.7
Selain itu, cerita dari proses pembuatan makanan khas Kalimantan yang
bernama “rimpi” yaitu kue yang berbahan dasar pisang yang mana proses
pengolahannya itu dihamparkan (ampar) kemudian dijemur dibawah panas sinar
matahari. Proses pengolahannya selesai ketika pisang sudah mengeluarkan
aroma manis yang khas sehingga makanan ini biasanya dikerubuti oleh binatang
kecil bersayap yang bisa terbang atau biasa disebut oleh masyarakat Kalimantan
dengan sebutan “bari-bari”. Pada akhir lagu diceritakan tentang binatang yang
ditakuti oleh anak kecil padan zaman dahulu yaitu “bidawang” yang artinya
biawak. Konon, kata “dikitip bidawang” itu digunakan untuk menakuti anak-
anak yang suka mencuri kue rimpi yang masih dalam proses penjemuran.8
Lagu "Ampar-Ampar Pisang" memiliki pesan moral untuk anak-anak
zaman dahulu yang menceritakan tentang proses pembuatan pisang rimpi yang
tidak mudah, serta mengajarkan anak-anak untuk senantiasa bersabar karena

6
James Danandjaja,Folklor Indonesia (Jakarta: Pustaka Utama Grafiti, 2007), hlm 147.
7
Wawancara dengan Wiwin Amalia, Mahasiswa Universitas Lambung Mangkurat via Chat
WhatsApp, pada Sabtu 26 Februari 2022
8
Wawancara dengan Citra Ardany, Mahasiswi Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin
via Direct Message Instagram , pada Senin 28 Februari 2022.

10
sesuatu yang baik akan didapat dengan dalam waktu yang tidak singkat, sama
seperti proses pembuatan pisang rimpi. Selain itu, nyanyian ini memiliki filosofi
bahwa kebiasaan masyarakat Kalimantan Selatan yang suka mengumpulkan
buah pisang yang mulai masak. Walaupun sudah masak dan tersisa hanya sebiji,
anak-anak akan menggerumuti pisang tersebut dan memakannya dengan lahap
dan gembira seperti api memakan batang kayu. Dengan adanya pesan moral
serta filosofi yang terkandung dalam lagu ampar ampar pisang, sehingga lagu
ini dijadikan sebuah simbol karakter masyarakat Kalimantan Selatan daerah dan
sebagai media bermain dan hiburan. Pengenalan musik daerah kepada anak-anak
ini akan memberikan dampak yang positif.

*ampar ampar pisang

ampar pisang= susun/tata satu persatu

*pisangku balum masak

artinya pisangku belum masak

*masak sabigi dihurung bari-bari 2x

masak sabigi = masak sebiji/satu buah

dihurung = dikerubuti

*pok mangga lepok

Manggalepok = bunyi dahan/kayu yang patah

* patah kayu bengkok

(artinya sama) patah kayu bengkok.

*bengkok dimakan api, apinya clangcurupan 2x

sangsurupan=menyala kesana kemari seperti kesurupan.

*nang mana batis kutung

yang mana kaki buntung

*dikitip bidawang

11
digigit biawak

C. Nyanyian Rakyat Ampar-ampar Pisang di Masa Sekarang


Perkembangan zaman pada era serba teknologi juga turut menyertai
masyarakat Banjar, hal ini membuat banyak dari mereka menggunakan gadget
dan sosmed. Tetapi hal itu tidak berdampak besar pada kebudayaan yang
berkembang di sana. Masyarakat Banjar tidak mengalami kesulitan dalam
mempertahankan kebudayaan dan kesenian Banjar itu sendiri, karena
masyarakat disana masih memiliki kesadaran untuk mempertahankan dan
melestarikan kebudayaan mereka. Selain itu, masyarakat Banjarmasin yang
mayoritas beragama Islam masih berpegang teguh terhadap nilai-nilai Islam. Hal
ini dapat dilihat dari kebanyakan kebudayaan Banjarmasin yang banyak
mengandung nilai Islam di dalamnya.9
Sementara lagu ampar-ampar pisang sendiri memiliki eksistensi yang baik
dikalangan remaja. Kebanyakan mereka masih dapat menyanyikan lagu dan
permainan lagu daerah tersebut, terutama anak-anak yang masih di bawah umur.
Tradisi ini pun sampai sekarang masih sangat terjaga karena sudah menjadi
bagian dari kehidupan yang benar-benar melekat dalam diri orang Banjar. Lagu
ampar-ampar pisang pada perkembangannya juga banyak dikreasikan dalam
bentuk nyanyian yang sedang populer saat ini, sebagai contoh terdapat lagu
ampar-ampar pisang yang disisipkan musik reggae, beatbox, dan lain-lain. Hal
ini membuktikan bahwa eksistensi lagu ampar-ampar pisang masih kuat sampai
sekarang.

9
Ermina Istiqomah, Nilai Budaya Masyarakat Banjar Kalimantan Selatan: Studi Indigenous,
Jurnal Psikologi Teori dan Terapan, Vol. 5, No. 1, Januari-Juni 2014, hlm 7.

12
BAB III
KESIMPULAN
Nyanyian rakyat Ampar-Ampar Pisang diciptakan oleh Hamiedan AC sekitar
tahun 1960-an, seorang maestro lagu daerah dari Banjarmasin. Namun, terdapat versi
lain menyatakan bahwa lagu ini pada awalnya dinyanyikan secara iseng saat
masyarakat Kalimantan Selatan membuat sebuah makanan yang terbuat dari pisang.
Ampar-Ampar Pisang memiliki pesan moral untuk anak-anak zaman dahulu
yang menceritakan tentang proses pembuatan pisang rimpi yang tidak mudah, serta
mengajarkan anak-anak untuk senantiasa bersabar karena sesuatu yang baik akan
didapat dengan dalam waktu yang tidak singkat, sama seperti proses pembuatan
pisang rimpi. Nyanyian ini memiliki filosofi bahwa kebiasaan masyarakat
Kalimantan Selatan yang suka mengumpulkan buah pisang yang mulai masak.
Walaupun sudah masak dan tersisa hanya sebiji, anak-anak akan menggerumuti
pisang tersebut dan memakannya dengan lahap dan gembira seperti api memakan
batang kayu.
Pada perkembanganya saat ini nyanyian Ampar-ampar Pisang masih sering
dibawakan pada saat anak-anak bermain ampar-ampar pisang. Akan tetapi tradisi ini
pun sampai sekarang masih sangat terjaga karena sudah menjadi bagian dari
kehidupan yang benar-benar melekat dalam diri orang Banjar. Lagu ampar-ampar
pisang pada perkembangannya juga banyak dikreasikan dalam bentuk nyanyian yang
sedang populer saat ini, sebagai contoh terdapat lagu ampar-ampar pisang yang
disisipkan musik reggae, beatbox, dan lain-lain.

13
DAFTAR PUSTAKA
A. Buku
Danandjaja, James. Foklor Indonesia. Jakarta: Pustaka Utama Grafiti, 2007.
B. Skripsi

Budi Santoso Muhammad, 2017. “Nilai dan Hakikat Tembang Lir-Ilir Karya Sunan
Kalijaga: Kajian Ta’wil”. Skripsi. Purwokerto: Fakultas Dakwah dan
Komunikasi Institut Agama Islam Negeri Purwokerto.
C. Jurnal

Istiqomah, Ermina. 2014. “Nilai Budaya Masyarakat Banjar Kalimantan Selatan:


Studi Indigenous”. Jurnal Psikologi Teori dan Terapan. Vol. 5, No. 1: 1-6.

Maulida. 2020. “Optimalisasi Perkembangan Motorik Halus Anak Melalui


Permainan Lagu Daerah Ampar-ampar Pisang”. Jurnal Cakrawala. Vol. 11,
No. 1: 10-16.
D. Internet
https://youtu.be/oKJGnyvpw6w (BEATBOX LAGU DAERAH (AMPAR -
AMPAR PISANG)
https://youtu.be/ZeCEM6sF55o (Ampar Ampar Pisang Ska Reggae Version
(cover)
http://lib.ui.ac.id/file?file=digital/135518-T%2027958-
Analisis%20kesenjangan-Analisis.pdf (diakses pada 27 Februari 2022, pukul 21.49
WIB)

14
LAMPIRAN

Daftar Narasumber
NAMA USIA ASAL
NO
Wiwin Amalia 21 Th Banjarmasin
1.
Citra Ardany 20 Th Banjarmasin
2.

Lampiran 1 wawancara dengan Wiwin melalui Whatsapp

15
Lampiran 2 wawancara melalui DM Instagram dengan Citra

16
Lampiran 3 contoh lagu Ampar-ampar pisang yang sudah di remix

17

Anda mungkin juga menyukai