Tugas ini dibuat guna memenuhi tugas mata kuliah Tradisi Lisan
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat
Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan
dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk
itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah
M.A., selaku dosen mata kuliah Tradisi Lisan yang telah membimbing kami dalam
Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu
dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar
Akhir kata kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat,
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
C. Tujuan Penulisan.................................................................................... 6
LAMPIRAN ................................................................................................................. 15
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Nyanyian rakyat menurut Brunvand adalah salah satu genre atau bentuk
folklore yang terdiri dari kata-kata dan lagu, yang beredar secara lisan dalam di
antara anggota kolektif tertentu, berbentuk tradisional, serta banyak memiliki
varian. Dalam hal ini, tembang sebagai bentuk nyanyian rakyat merupakan
bentuk manifestasi pemikiran dan imajinasi seseorang dalam memandang atau
memberikan pemaknaan terhadap dunia, memberikan penafsiran bahwa didalam
lagu terdapat persepsi-persepsi atau ideologi pengarang yang akan disampaikan
kepada pembaca atau pendengar.1
Indonesia terkenal sebagai Negara yang penuh keanekaragaman. Salah
satunya yakni beraneka ragam lagu daerah. Setiap tempat memiliki lagu
daerahnya sendiri. Contohnya, nyanyian rakyat Ampar-ampar Pisang dari
daerah Kalimantan Selatan. Nyanyian rakyat Ampar-ampar Pisang diciptakan
oleh Hamiedan AC. Nyanyian ini termasuk lagu daerah yang popular di kalangan
masyarakat Indonesia. Tidak sedikit orang-orang luar Kalimantan Selatan,
khususnya anak-anak yang hafal lagu dan fasih menyanyikan lagu ini. Hal itu
dikarenakan nyanyian rakyat Ampar-ampar Pisang memiliki lirik yang mudah
untuk dihafal. Selain itu, kata-kata yang digunakan pun tidak sulit untuk
diucapkan.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, dapat disusun rumusan masalah sebagai
berikut :
1. Bagaimana sejarah nyanyian rakyat Ampar-ampar Pisang ?
2. Apa makna dan simbol dari nyanyian rakyat Ampar-ampar Pisang?
3. Bagaimana perkembangan nyanyian rakyat Ampar-ampar Pisang di masa
sekarang ?
1
Muhammad Budi Santoso, “Nilai dan Hakikat Tembang Lir-Ilir Karya Sunan Kalijaga:
Kajian Ta’wil”, Skripsi Fakultas Dakwah dan Komunikasi Institut Agama Islam Negeri Purwokerto,
Purwokerto, 2017, hlm. 2.
4
C. Tujuan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini yaitu memaparkan dan
menjelaskan tentang sejarah, makna dan simbol serta perkembangan nyanyian
rakyat yang berjudul Ampar-ampar Pisang di masa sekarang.
5
BAB II
NYANYIAN RAKYAT “AMPAR-AMPAR PISANG” DI
KALIMANTAN SELATAN
2
http://lib.ui.ac.id/file?file=digital/135518-T%2027958-Analisis%20kesenjangan-Analisis.pdf
(diakses pada 27 Februari 2022, pukul 21.49 WIB)
3
Ibid,.
6
pekerjaan, terdapat suatu istilah yaitu bubuhan. Dalam konsep bubuhan, nilai-
nilai bedingsanakan (persaudaraan), betutulungan (tolong membantu) dan mau
haja bakalah bamanang (kemauan untuk kalah atau menang). Hal ini sejalan
dengan salah satu keinginan dasar manusia, yaitu keinginan untuk menyatu
dengan orang lain atau masyarakat di sekitarnya. Bubuhan sebagai kesatuan
sosial sangat kuat ikatannya dengan kegotongroyongan. Orang Banjar juga
terbuka terhadap pemikiran-pemikiran baru yang rasional, termasuk bagaimana
melakukan kegiatan secara lebih praktis. Hal ini sesuai dengan temuan nilai
konsepsi dalas balangsar dada, artinya biarpun harus berselancar dada yang
maknanya seseorang harus berjuang dengan sungguh-sungguh.4
Dalam kelompok ini akan membahas tentang salah satu kebudayaan dari
provinsi Kalimantan Selatan dalam hal ini adalah nyanyian rakyat yang berjudul
“Ampar-ampar Pisang”. Lagu ini diciptakan oleh Hamiedan AC sekitar tahun
1960-an, seorang maestro lagu daerah dari Banjarmasin. Terdapat banyak lagu
Banjar yang diciptakan oleh Hamiedan AC diantaranya Asam Pauh Dalima
Pauh, Anak Pipit, Tatangis, dan lain-lain. Namun, terdapat versi lain menyatakan
bahwa lagu ini pada awalnya dinyanyikan secara iseng saat masyarakat
Kalimantan Selatan membuat sebuah makanan yang terbuat dari pisang.
Makanan ini bernama “rimpi”. Jadi Asal usul nyanyian rakyat Ampar-ampar
Pisang secara tidak langsung berasal dari Provinasi Kalimantan Selatan.
4
Ermina Istiqomah, Nilai Budaya Masyarakat Banjar Kalimantan Selatan: Studi Indigenous,
Jurnal Psikologi Teori dan Terapan, Vol. 5, No. 1, Januari-Juni 2014, hlm 4.
7
(Gambar 1.1. Kue Rimpi)
2. Budaya
Lagu tradisional ini menjadi salah satu lagu tradisional favorit di
Indonesia dan pernah ditampilkan di luar negeri pada acara Feria de las
Culturas Amigas (FICA) di alun-alun Zocalo Capitalino di Meksiko tahun
2017. Selain itu, di beberapa video yang tersebar di youtube, lagu ini telah
banyak dinyanyikan oleh orchestra luar negeri. Salah satunya dari sebuah
pertunjukan di Vienna yang bernama From Indonesian Folk.
8
(Gambar 1.3 Pertunjukan From Indonesian Folks di Vienna)
3. Pendidikan
Kegiatan bernyanyi dapat memfasilitasi anak dengan gaya belajar
yang berbeda; seperti visual, auditory dan kinestetik. Anak usia dini sangat
menyukai hal-hal yang bersifat humor, unik, serta menyenangkan. Melalui
permainan nyanyian rakyat Ampar-ampar pisang anak tidak hanya
berkembang dari aspek motoriknya saja, akan tetapi secara tidak langsung
anak belajar Bahasa Banjar. Anak dapat mengenal kosakata Bahasa Banjar,
tepatnya di Kota Banjarmasin Provinsi Kalimantan Selatan.5
5
Maulida, Optimalisasi Perkembangan Motorik Halus Anak Melalui Permainan Lagu Daerah
“Ampar-ampar Pisang”, Jurnal Cakrawala Dini, Vol. 11, No. 1, Mei 2020, hlm 14.
9
B. Makna, dan Simbol Nyanyian Rakyat Ampar-ampar Pisang
Satu lagu daerah yang terkenal di Kalimantan Selatan adalah Ampar
ampar Pisang. Lagu ini termasuk dalam kategori nyanyian permaianan yaitu
nyanyian yang mempunyai irama gembira serta kata-kata lucu.6 Lagu Ampar
ampar Pisang adalah lagu yang kerap dinyanyikan oleh anak-anak sebagai lagu
pengiring dalam sebuah permainan di Kalimantan Selatan. Cara memainkan
permainan ini, dengan menyusun kaki-kaki secara rapi, duduk di lantai sambil
membentangkan kaki. Kemudian ada salah seorang yang memandu permainan
dengan menyanyikan lagu Ampar-ampar Pisang sambil menyentuh kaki semua
pemain secara bergantian, dan kaki yang terakhir di sentuh ketika lagu telah
habis di nyanyikan maka bagi kaki yang di sentuh tersebut di lipat atau tidak di
ikut sertakan lagi dalam nyanyian berikutnya sampai kaki habis, karena kakinya
buntung di gigit (dikitip) biawak (bidawang) maka kaki yang masih bertahan
tidak di gigit (dikitip) bidawang lah yang menang.7
Selain itu, cerita dari proses pembuatan makanan khas Kalimantan yang
bernama “rimpi” yaitu kue yang berbahan dasar pisang yang mana proses
pengolahannya itu dihamparkan (ampar) kemudian dijemur dibawah panas sinar
matahari. Proses pengolahannya selesai ketika pisang sudah mengeluarkan
aroma manis yang khas sehingga makanan ini biasanya dikerubuti oleh binatang
kecil bersayap yang bisa terbang atau biasa disebut oleh masyarakat Kalimantan
dengan sebutan “bari-bari”. Pada akhir lagu diceritakan tentang binatang yang
ditakuti oleh anak kecil padan zaman dahulu yaitu “bidawang” yang artinya
biawak. Konon, kata “dikitip bidawang” itu digunakan untuk menakuti anak-
anak yang suka mencuri kue rimpi yang masih dalam proses penjemuran.8
Lagu "Ampar-Ampar Pisang" memiliki pesan moral untuk anak-anak
zaman dahulu yang menceritakan tentang proses pembuatan pisang rimpi yang
tidak mudah, serta mengajarkan anak-anak untuk senantiasa bersabar karena
6
James Danandjaja,Folklor Indonesia (Jakarta: Pustaka Utama Grafiti, 2007), hlm 147.
7
Wawancara dengan Wiwin Amalia, Mahasiswa Universitas Lambung Mangkurat via Chat
WhatsApp, pada Sabtu 26 Februari 2022
8
Wawancara dengan Citra Ardany, Mahasiswi Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin
via Direct Message Instagram , pada Senin 28 Februari 2022.
10
sesuatu yang baik akan didapat dengan dalam waktu yang tidak singkat, sama
seperti proses pembuatan pisang rimpi. Selain itu, nyanyian ini memiliki filosofi
bahwa kebiasaan masyarakat Kalimantan Selatan yang suka mengumpulkan
buah pisang yang mulai masak. Walaupun sudah masak dan tersisa hanya sebiji,
anak-anak akan menggerumuti pisang tersebut dan memakannya dengan lahap
dan gembira seperti api memakan batang kayu. Dengan adanya pesan moral
serta filosofi yang terkandung dalam lagu ampar ampar pisang, sehingga lagu
ini dijadikan sebuah simbol karakter masyarakat Kalimantan Selatan daerah dan
sebagai media bermain dan hiburan. Pengenalan musik daerah kepada anak-anak
ini akan memberikan dampak yang positif.
dihurung = dikerubuti
*dikitip bidawang
11
digigit biawak
9
Ermina Istiqomah, Nilai Budaya Masyarakat Banjar Kalimantan Selatan: Studi Indigenous,
Jurnal Psikologi Teori dan Terapan, Vol. 5, No. 1, Januari-Juni 2014, hlm 7.
12
BAB III
KESIMPULAN
Nyanyian rakyat Ampar-Ampar Pisang diciptakan oleh Hamiedan AC sekitar
tahun 1960-an, seorang maestro lagu daerah dari Banjarmasin. Namun, terdapat versi
lain menyatakan bahwa lagu ini pada awalnya dinyanyikan secara iseng saat
masyarakat Kalimantan Selatan membuat sebuah makanan yang terbuat dari pisang.
Ampar-Ampar Pisang memiliki pesan moral untuk anak-anak zaman dahulu
yang menceritakan tentang proses pembuatan pisang rimpi yang tidak mudah, serta
mengajarkan anak-anak untuk senantiasa bersabar karena sesuatu yang baik akan
didapat dengan dalam waktu yang tidak singkat, sama seperti proses pembuatan
pisang rimpi. Nyanyian ini memiliki filosofi bahwa kebiasaan masyarakat
Kalimantan Selatan yang suka mengumpulkan buah pisang yang mulai masak.
Walaupun sudah masak dan tersisa hanya sebiji, anak-anak akan menggerumuti
pisang tersebut dan memakannya dengan lahap dan gembira seperti api memakan
batang kayu.
Pada perkembanganya saat ini nyanyian Ampar-ampar Pisang masih sering
dibawakan pada saat anak-anak bermain ampar-ampar pisang. Akan tetapi tradisi ini
pun sampai sekarang masih sangat terjaga karena sudah menjadi bagian dari
kehidupan yang benar-benar melekat dalam diri orang Banjar. Lagu ampar-ampar
pisang pada perkembangannya juga banyak dikreasikan dalam bentuk nyanyian yang
sedang populer saat ini, sebagai contoh terdapat lagu ampar-ampar pisang yang
disisipkan musik reggae, beatbox, dan lain-lain.
13
DAFTAR PUSTAKA
A. Buku
Danandjaja, James. Foklor Indonesia. Jakarta: Pustaka Utama Grafiti, 2007.
B. Skripsi
Budi Santoso Muhammad, 2017. “Nilai dan Hakikat Tembang Lir-Ilir Karya Sunan
Kalijaga: Kajian Ta’wil”. Skripsi. Purwokerto: Fakultas Dakwah dan
Komunikasi Institut Agama Islam Negeri Purwokerto.
C. Jurnal
14
LAMPIRAN
Daftar Narasumber
NAMA USIA ASAL
NO
Wiwin Amalia 21 Th Banjarmasin
1.
Citra Ardany 20 Th Banjarmasin
2.
15
Lampiran 2 wawancara melalui DM Instagram dengan Citra
16
Lampiran 3 contoh lagu Ampar-ampar pisang yang sudah di remix
17