Anda di halaman 1dari 85

EKSISTENSI GONDANG BATAK DI DESA SIMPANG BENAR

KECAMATAN TANAH PUTIH KABUPATEN ROKAN HILIR


PROVINSI RIAU

SKRIPSI
Disusun untuk mengikuti ujian seminar skripsi

REZA RAMADHONI

NPM. 186710132

PEMBIMBING

DR. Hj. TENGKU RITAWATI, S.Sn, M.Pd

NIDN. 1023026901

PENDIDIKAN SENDRATASIK (SI)


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS ISLAM RIAU
2023

i
EKSISTENSI GONDANG BATAK DI DESA SIMPANG BENAR
KECAMATAN TANAH PUTIH KABUPATEN ROKAN HILIR
PROVINSI RIAU

REZA RAMADHONI
NPM. 186710132

DR. Hj. TENGKU RITAWATI, S.Sn, M.Pd


NIDN. 1023026901

ABSTRAK

Gondang Batak merupakan musik tradisional masyarakat Rokan Hilir tepatnya di


Desa Simpang Benar. Eksistensi musik Gondang Batak ini dikaitkan dengan
bagaimana Gondang Batak ini dapat dinikmati oleh berbagai kalangan dan dapat
dikenal oleh kalangan luar daerah Rokan Hilir.Tujuan penelitian ini adalah untuk
mengetahui eksistensi Gondang Batak di Desa Simpang Benar Kecamatan Tanah
Putih Kabupaten Rokan Hilir Provinsi Riau. Pada penelitian ini menggunakan
teori Eksistensi menurut Save M. Dagun (2019). Jenis penelitian yang digunakan
pada penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Teknik pengumpulan data yang
digunakan dengan observasi, wawancara dan dokumentasi. Penelitian dini
dilakukan di Desa Simpang Benar Kabupaten Rokan Hilir. Subjek dalam
penelitian ini berjumlah 5 orang. Hasil temuan penelitian adalah ditinjau dari
aktivitas kerja musik Gondang Batak semaki dikenal dikalangan masyarakat
ditandai dengan adanya jadwal latihan, organisasi dan ditampilkan pada acara-
acara kemasyarakatan. Jika ditinjau berdasarkan fakta musik Gondang Batak
memiliki sejarah, nilai kebudayaan dan nilai hiburan sebagai kesenian yang di
mulai sejak awal tahun 2010 di Kabupaten Rokan Hilir. Eksistensi Gondang
Batak ditinjau berdasarkan usaha untuk mempertahankan eksistensinya yakni
menjalin kerjasama antara masyarakat dan pemerintahan serta lembaga kesenian
agar budaya tersebut masih dapat eksis pada suatu daerah. Bagi masyarakat harus
berkontribusi dalam pelestarian budaya dengan mengundang atau mengadakan
acara dengan melibatkan musik Gondang Batak.

Kata Kunci : Eksistensi, Gondang batak, Musik

ii
THE EXISTENCE OF GONDANG BATAK IN SIMPANG BENAR VILLAGE,
TANAH PUTIH DISTRICT, ROKAN HILIR DISTRICT
RIAU PROVINCE

REZA RAMADHONI
NPM. 186710132

DR. Hj. TENGKU RITAWATI, S.Sn, M.Pd


NIDN. 1023026901

ABSTRACT

Gondang Batak is the traditional music of the Rokan Hilir people in Simpang
Benar Village, to be precise. The existence of Gondang Batak music is associated
with how this Gondang Batak can be enjoyed by various groups and can be
recognized by people outside the Rokan Hilir area. The purpose of this study was
to determine the existence of Gondang Batak in Simpang Benar Village, Tanah
Putih District, Rokan Hilir Regency, Riau Province. In this study using the theory
of Existence according to Save M. Dagun (2019). The type of research used in this
research is qualitative research. Data collection techniques used by observation,
interviews and documentation. Early research was conducted in Simpang Benar
Village, Rokan Hilir District. Subjects in this study amounted to 5 people. The
results of the research findings are in terms of the work activities of Gondang
Batak music which is increasingly known among the public, marked by the
existence of training schedules, organization and performances at community
events. If we look at it based on facts, Gondang Batak music has history, cultural
values and entertainment values as an art form, which began in early 2010 in
Rokan Hilir Regency. The existence of the Batak Gondang is reviewed based on
efforts to maintain its existence, namely establishing cooperation between the
community and government as well as art institutions so that this culture can still
exist in an area. The community must contribute to the preservation of culture by
inviting or holding events involving Gondang Batak music.

Keywords: Existence, Gondang Batak, Music

iii
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT berkatlimpahan rahmat, karunia dan

hidayah Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan proposal yang

berjudul “Eksistensi Gondang Batak Di Desa Simpang Benar Kecamatan

Tanah Putih Kabupaten Rokan Hilir Provinsi Riau” ini sesuai dengan waktu

yang telah direncanakan.

Shalawat serta salam semoga senantiasa tercurahkan kepada Nabi

Muhammad SAW serta keluarga dan sahabatnya yang selalu membantu

perjuangan beliau dalam menegakkan Islam di muka bumi ini.

Dalam penulisan proposal ini, tentunya banyak pihak pihak yang telah

memberikan bantuan baik moril maupun materil, oleh sebab itu penulis

mengucapkan terima kasih kepada :

1. Dr. Miranti Eka Putri, M.Ed Selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan Universitas Islam Riau yang telah banyak memberikan

pemikiran pada perkuliahan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan.

2. Dr. Nurhuda, M.Pd Selaku Wakil Dekan 1 Bidang Akademik Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Islam Riau yang telah

memberikan arahan dan motivasi pada perkuliahan di Fakultas Keguruan

dan Ilmu Pendidikan.

3. Drs. Daharis, S.Pd., M.Pd selaku Wakil Dekan 2 Bidang Kemahasiswaan

dan Alumni Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Islam

Riau yang telah memberikan pengarahan dan semangat kepada penulis.

iv
4. Evadila, S.Sn., M.Sn selaku Ketua Prodi Pendidikan Sendratasik yang

telah mempermudah segala urusan dan semangat untuk dapat

menyelesaikan proposal ini.

5. Dr. Hj. Tengku Ritawati, S.Sn, M.Pd selaku pembimbing yang telah banyak

memberikan waktu untuk diskusi serta memberikan tunjuk ajar kepada

penulis melalui bimbingan untuk menjadi lebih baik.

6. Seluruh Dosen Program Studi Pendidikan Sendratasik yang telah

memberikan ilmu dan pemikirannya selama perkuliahan sampai

terwujudnya proposal ini.

7. Kepala Tata Usaha yang telah membantu penulis selama proses

perkuliahan di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Islam

Riau.

8. Ayahanda Edison Nuqman tersayang dan Fitri Nurningsih tercinta, sebagai

motivasi dan kekuatan terbesar di hidup penulis, yang selalu memberikan

dorongan baik moril maupun materil, tempat asal doa-doa yang mustajab,

yang berjuang demi keberhasilan penulis, pendidikan yang tidak

mengharapkan pamrih dan balasan, penasihat yang selalu sabar dan tidak

pernah bosan dalam menyampaikan nasihat-nasihat kebenaran dan hikmah

didalam kehidupan.

9. Terimakasih kepada group RR sound system yang telah memberikan

semangat dan dorongan untuk cepat menyelesaikan perkuliahan ini

10. Bapak Dedek Saputra sebagai ketua pimpinan kelompok music di desa

simpang benar dan kawan-kawan yang telah bersedia menjadi tempat bagi

penulis untuk dijadikan sebagai pokok objek dan subjek penelitian.

v
11. Teman Seperjuangan Sendratasik Musik C 18 sebagai teman seperjuangan

yang selalu memberi dukungan serta semangat kepada penulis.

Untuk mereka semua semoga ALLAH SWT melimpahkan rahmat,

kesehatan, kemudahan, keberkahan, umur yang panjang, serta keselamatan

hidup di dunia dan akhirat. Penulis menyadari bahwa proposal ini masih

jauh dari kesempurnaan selanjutnya. Semoga proposal ini dapat bermanfaat

dan menjadi suatu karya ilmiah yang memberikan dampak positif.

Pekanbaru, 15 Mei 2023

Penulis,

vi
DAFTAR ISI
ABSTRAK..............................................................................................................ii
ABSTRACT............................................................................................................iii
KATA PENGANTAR...........................................................................................iv
DAFTAR ISI........................................................................................................vii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
1.1 Latar Belakang...............................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah..........................................................................................4
1.3 Tujuan Penelitian............................................................................................4
1.4 Manfaat Penelitian..........................................................................................5
1.5 Batasan Masalah.............................................................................................5
1.6 Definisi Operasional.......................................................................................6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA..............................................................................8
2.1 Konsep Eksistensi...........................................................................................8
2.2 Teori Eksistensi..............................................................................................9
2.1.1 Aktivitas Kerja.......................................................................................10
2.1.2 Memiliki Fakta.......................................................................................10
2.1.3 Usaha yang Dilakukan untuk Mempertahankan Eksistensinya.............11
2.3 Teori Musik..................................................................................................11
2.4 Musik Tradisional.........................................................................................14
2.5 Gondang Batak.............................................................................................15
2.6 Kajian Relevan.............................................................................................17
BAB III METODE PENELITIAN........................................................................22
3.1 Metode Penelitian.........................................................................................22
3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian........................................................................23
3.3 Subjek Penelitian..........................................................................................23
3.4 Jenis dan Sumber Data Penelitian................................................................25
3.5 Teknik Pengumpulan Data...........................................................................26
3.6Teknik Analisis Data.....................................................................................29
3.7Teknik Keabsahan Data................................................................................31
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN.......................................34

vii
4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian............................................................34
4.1.1 Sejarah dan Perkembangan Kabupaten Rokan Hilir.............................34
4.1.2 Letak Wilayah dan Geografis Kabupaten Rokan Hilir..........................35
4.1.3 Visi dan Misi Kabupaten Rokan Hilir...................................................36
4.1.4 Letak Wilayah dan Geografis Kecamatan Tanah Putih.........................38
4.1.5 Letak Wilayah dan Geografis Desa Simpang Benar.............................40
4.1.6 Keadaan Demografis Desa Simpang Benar...........................................41
4.2 Penyajian Data..............................................................................................45
4.2.1 Eksistensi Gondang Batak.....................................................................45
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN.................................................................59
5.1 Kesimpulan...................................................................................................59
5.2 Hambatan......................................................................................................61
5.3 Saran.............................................................................................................61
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................63
LAMPIRAN..........................................................................................................65

viii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Gondang Batak merupakan musik tradisional masyarakat Rokan Hilir

yang sudah ada sejak dahulu hingga saat ini. Hal ini dibuktikan dengan banyaknya

para generasi-generasi pemusik yang lahir mulai dari kalangan anak anak,remaja

sampai ibu-ibu pun mempelajari musik Gondang Batak ini. di samping besarnya

pengaruh musik modern di tengah-tengah masyarakat, keberadaan musik

Gondang Batak ini masih tetap di pakai oleh masyarakat dalam setiap acara

pernikahan yang ada di daerah Rokan Hilir tepatnya di Desa Simpang Benar

(Lextri, 2020).

Kabupaten Rokan Hilir memiliki banyak keragaman diantaranya adalah

makanan khas, tempat wisata sampai kesenian. Salah satu keseniannya adalah

Kesenian Musik Gondang Batak yang memliki alat musik khas yaitu alat Musik

Gondang yang biasanya digunakan untuk mengiringi prosesi menari khas batak

dalam acara resmi atau upacara adat batak. Karena keunikan tersebut maka

tertarik untuk menjadikannya sebagai pembahasan pada penelitian ini. Sebagai

generasi penerus sudah sepatutnya jika kita melestarikan kesenian yang ada di

daerah kita masing-masing. Karena itu merupakan warisan bangsa yang

selanjutnya patut kita lestarikan kepada anak cucu.

Musik Gondang Batak merupakan alat musik gondang yang berukuran

besar dimainkan dengan cara ditabuh 1 orang pemain musiknya. Kemudian

diiringi dengan musik orgen pada acara tertentu seperti perkawinan dan

mengiringi tarian khas batak seperti menortor (Ritonga, 2018). Musik Gondang

1
Batak dimainkan turun menurun di desa Simpang Benar Kabupaten Rokan Hilir.

Musik ini bisa dimainkan secara berkelompok dan juga bisa perorangan.

Kenyataannya musik sering dijumpai dikalangan masyarakat yang bisa

dirasakan dan dinikmati. Eksistensi diidentikkan keberadaan yang dalam hal ini

adalah keberadaan musik dan pengakuannya di masyarakat. Eksistensi

dimaksudkan agar musik tetap lestari terutama musik tradisional yang ada

didaerah. Eksistensi musik Gondang Batak ini dikaitkan dengan bagaimana

Gondang Batak ini dapat dinikmati oleh berbagai kalangan dan dapat dikenal oleh

kalangan luar daerah Rokan Hilir.Kaitan erat kebudayaan dengan kehidupan

masyarakat disebabkan karena kebudayaan merupakan produk manusia sebagai

individu dan kelompok dalam kehidupan masyarakat. Segala daya dan aktivitas

manusia didunia ini adalah sebagai bukti bahwa manusia sebagai mahkluk yang

berbudaya. Kebudayaan dapat ditemukan baik yang hidup dalam masyarakat

pedesaan maupun dalam masyarakat perkotaan (Ambarita, 2018).

Seni tradisional ada umumnya juga tidak dapat diketahui secara asli kapan

dan siapa penciptanya. Hal ini kesenian tradisional atau kesenian rakyat bukan

merupakan hasil kreatifitas masyarakat yang mendukungnya. Pengertian

Tradisional menurut Sedyawati adalah proses penciptaan seni di dalam kehidupan

masyarakat yang menghubungkan subjek manusia itu sendiri terhadap kondisi

lingkungan. Pencipta seni tradisional biasanya terpengaruh oleh keadaan sosial

budaya masyarakat di suatu tempat (Syahputra & Mad, 2012).

Musik Tradisional adalah seni budaya yang sejak lama turun temurun telah

hidup dan berkembang pada daerah tertentu. Maka dapat dijelaskan bahwa musik

tradisional adalah seni musik masyarakat yang diwariskan secara turuntemurun

2
dan berkelanjutan pada masyarakat suatu daerah. Musik tradisional tidak berarti

tidak berarti bahwa suatu musik dan berbagai unsur-unsur di dalamnya bersifat

kolot,kuno atau ketinggalan jaman namun musik tradisional adalah musik yang

bersifat khas dan mencerminkan kebudayaan suatu etnis atau masyarakat. Musik

tradisional, baik itu kumpulan komposisi, struktur, idiom dan instrumentasinya

serta gaya maupun elemenelemen dasar komposisinya, seperti ritme, melodi,

modus atau tangga nada, tidak diambil dari system musikal yang berasal dari luar

kebudayaan suatu masyarakat pemilik musik yang dimaksud. Hampir seluruh

wilayah provinsi Riau mempunyai seni musik tradisional yang khusus, khas dan

keunikan tersebut bisa Nampak terlihat dari teknik permainannya, penyajiannya

maupun bentuk/ organologi instrumen musiknya. Seni tradisional itu sendiri

mempunyai semangat kolektivitas yang tinggi, sehingga dapat dikenali karakter

dari ciri khas masyarakat Indonesia, yaitu yang terkenal ramah dan santun, salah

satunya Musik Gondang Batak (Pribadi, 2018).

Berdasarkan pengamatan peneliti, musik tradisional Gondang Batak ini

masih bertahan dan diterima di kalangan masyarakat. Namun dukungan dari

masyarakat setempat untuk kelestarian kesenian ini masih kurang. Masyarakat

hanya mengetahui musik Gondang Batak ini berfungsi sebagai media hiburan

saja, Selain itu kesenian ini masih sedikit orang atau pihak-pihak yang mengetahui

eksistensi dari kesenian ini.

Penelitian ini merupakan penelitian awal dimana sebelumnya belum ada

yang beberapa penelitian dalamnya sudah dilakukan oleh mahasiswa UIR meneliti

tentang Eksistensi Gondang Batak dilakukan oleh (Lextri, 2020) tentang

Eksistensi Grup Musik Gondang Batak Maduma Di Kota Pekanbaru Provinsi

3
Riau dengan hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan hasil kerja keras dan

tekad yang kuat, grup ini mulai diakui keberadaannya yang dapat dilihat dari job-

job yang mereka isi. Grup Maduma semakin banyak menerima job dan semakin

digemari oleh masyarakat Kota Pekanbaru, karena musik yang dibawakan oleh

Grup Maduma membuat suasana menjadi lebih meriah dan ditambah lagi dengan

vocal Trio Grup Maduma yang memiliki suara bagus dan kompak. Tidak itu saja,

yang membuat masyrakat kagum dengan grup ini yaitu pada pemain Tagading

(Gendang) seorang perempuan. Faktor yang mempengaruhi eksistensi Grup

Musik Gondang Batak Maduma yaitu Manajemen yang baik, struktur organisasi,

solid dalam mencapai tujuan, ciri khas, pengalaman pentas. Penelitian terkait

sebelumnya dilakukan oleh Manurung (2015) tentang bentuk dan fungsi musik

Gondang Sabangunan Batak Toba pada grup Horas Rapolo Musik di Semarang

dimana terdapat perbedaan pada objek penelitian dan pada jenis musik dengan

peneliti Berdasarkan pembahasan di atas maka penulis tertarik melakukan

penelitian dan menjadikan bahan penelitian yang berjudul "Eksistensi Gondang

Batak Di Desa Simpang Benar Kecamatan Tanah Putih Kabupaten Rokan

Hilir Provinsi Riau ".

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah penulis kemukakan sebelumnya,

maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah : “Bagaimanakah Faktor yang

Mempengaruhi Eksistensi Gondang Batak Di Desa Simpang Benar Kecamatan

Tanah Putih Kabupaten Rokan Hilir Provinsi Riau?”

4
1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan latar belakang yang telah penulis kemukakan sebelumnya,

maka tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi

eksistensi gondang batak di Desa Simpang Benar Kecamatan Tanah Putih

Kabupaten Rokan Hilir Provinsi Riau.

1.4 Manfaat Penelitian

Manfaat dalam penenlitian adalah :

1) Bagi penulis, penelitian ini berguna untuk menambah wawasan dan

pengetahuan yang berkaitan dengan eksistensi gondang batak di Desa

Simpang Benar Kecamatan Tanah Putih Kabupaten Rokan Hilir Provinsi

Riau.

2) Sebagai bahan dokumentasi dan menambah referensi mengenai eksistensi

gondang batak di Desa Simpang Benar Kecamatan Tanah Putih Kabupaten

Rokan Hilir Provinsi Riau.

3) Sebagai acuan bagi peneliti selanjutnya yang berkaitan dengan eksistensi

gondang batak di Desa Simpang Benar Kecamatan Tanah Putih Kabupaten

Rokan Hilir Provinsi Riau.

4) Sebagai syarat untuk menyelesaikan program studi S-I Pendidikan

Sendratasik Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Islam Riau.

1.5 Batasan Masalah

Pembatasan suatu masalah digunakan untuk menghindari adanya

penyimpangan maupun pelebaran pokok masalah agar penelitian tersebut lebih

5
terarah dan memudahkan dalam pembahasan sehingga tujuan penelitian akan

tercapai. Beberapa batasan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Hasil diperoleh dari penelitian terkait eksistensi gondang batak di Desa

Simpang Benar Kecamatan Tanah Putih Kabupaten Rokan Hilir Provinsi

Riau.

2. Penelitian tentang eksistensi gondang batak di Desa Simpang Benar

Kecamatan Tanah Putih Kabupaten Rokan Hilir Provinsi Riau berkaitan

dengan hasil pandangan masyarakat setempat.

1.6 Definisi Operasional

Pada penelitian ini terdapat bebrapa istilah kata kunci yang akan menjadi

acuan pembaca agar terhindar dari kesalahan dalam menafsirkan judul pada

skripsi ini, diantaranya sebagai berikut:

1. Eksistensi

Eksistensi adalah keberadaan atau adanya pengakuan, yang di maksud

keberadaan adalah adanya pengaruh atas ada atau tidak adanya musik. Perlu

adana nilai eksistensi karena dengan adanya respon dari sekeliling ini

membuktikan bahwa keberadaan atau musik diakui. Masalah keperluan akan

nilai eksistensi ini sangat penting, karena ini merupakan pembuktian akan

hasil kerja atau performa di dalam suatu lingkungan(Agustina, 2021).

1. Gondang batak

Gondang dapat diartikan sebagai seperangkat alat musik, ansambel musik,

sekaligus komposisi lagu. Umumnya dimainkan untuk mengiringi tari

manortor yang berasal dari suku Batak (Panggabean, 2019).

2. Desa Simpang Benar

6
Desa Simpang benar merupakan salah satu desa dengan kesenian

tradisional musik Gondang Batak yang berada di Kecamatan Tanah Putih,

Kabupaten Rokan Hilir Provinsi Riau (Pemerintah Provinsi Riau, 2015).

3. Kecamatan Tanah Putih

Kecamatan Tanah Putih merupakan salah satu kecamatan dengan kesenian

tradisional musik Gondang Batak yang berada di Kabupaten Rokan Hilir

Provinsi Riau (Maulana, 2019).

4. Provinsi Riau

Provinsi Riau adalah sebuah provinsi di Indonesia yang terletak di bagian

tengah pulau Sumatra yang memiliki keseneian tradisional berupa music

gondang batak (Pemerintah Provinsi Riau, 2015).

7
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Konsep Eksistensi

Eksistensi adalah keberadaan atau adanya keberartian suatu obyek berada

dalam ruang lingkupnya yang berpengaruh dan bersifat publik, sehingga akibat

dari keberartian dapat dinilai dari keberadaanya.Eksistensi berasal dari kata

bahasa latin existere yang artinya muncul, ada, timbul, memiliki keberadaan

aktual. Existere disusun dari ex yang artinya keluar dan sistere yang artinya tampil

atau muncul. Terdapat beberapa pengertian tentang eksistensi yang dijelaskan

menjadi empat pengertian. Pertama, eksistensi adalah apa yang ada. Kedua,

eksistensi adalah apa yang memiliki aktualitas. Ketiga, eksistensi adalah segala

sesuatu yang dialami dan menekankan bahwa sesuatu itu ada. Keempat, eksistensi

adalah kesempurnaan.

Eksistensi adalah paham yang cenderung memandang manusia sebagai

objek hidup yang memiliki taraf yang tinggi, dan keberadaan dari manusia

ditentukan dengan dirinya sendiri bukan melalui rekan atau kerabatnya, serta

berpandangan bahwa manusia adalah satu-satunya mahluk hidup yang dapat eksis

dengan apapun di sekelilingnya karena manusia di sini dikaruniai sebuah organ

yang tidak dimiliki oleh mahluk hidup lainnya sehingga pada akhirnya mereka

dapat menempatkan dirinya sesuai dengan keadaan dan selalu eksis dalam setiap

hidupnya dengan organ yang luar biasa hebat tersebut (Prasetya & Karyawanto,

2020).

8
Menurut Prasetya & Karyawanto (2020), eksistensi di artikan sebagai

keberadaan. Dimana keberadaan yang di maksud adalah adanya pengaruh atas ada

atau tidak adanya kita. Eksistensi ini perlu “diberikan” orang lain kepada kita,

karena dengan adanya respon dari orang di sekeliling kita ini membuktikan bahwa

keberadaan atau kita diakui. Masalah keperluan akan nilai eksistensi ini sangat

penting, karena ini merupakan pembuktian akan hasil kerja atau performa di

dalam suatu lingkungan. Dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia, dijelaskan

bahwa: “Eksistensi artinya keberadaan, keadaan, adanya”. Selain itu dalam

Kamus Besar Bahasa Indonesia dikemukakan bahwa: “Eksistensi; kebendaan,

adanya”.

Eksistensi memiliki makna yang luas cakupannya. Namun, dalam

penelitian ini eksistensi yang akan dilihat dari sudut pandang budaya di

lingkungan masyarakat Batak di Desa Simpang Benar yang menetap di Kabupaten

Rokan Hilir. Prinsip yang sangat mereka junjung untuk dapat melestarikan budaya

yang ada menjadi salah satu alasan untuk eksistensi budaya tersebut tetap ada.

Tapi, tidak menutup kemungkinan keberadaannya akan tergerus seiring dengan

masuknya budaya baru di tempat tinggal tersebut.

2.2 Teori Eksistensi

Eksistensi menurut Save M. Dagun (2019) dalam kehidupan sosial

manusia yang terpenting dan terutama adalah keadaan dirinya sendiri atau

eksistensi dirinya. Eksistensi dapat diartikan sesuatu yang menganggap

keberadaan manusia tidaklah statis, artinya manusia itu selalu bergerak dari

kemungkinan ke kenyataan. Proses ini berubah bila kini menjadi suatu yang

mungkin maka besok akan berubah menjadi kenyataan, karena manusia itu

9
memiliki kebebasan maka gerak perkembangan ini semuanya berdasarkan pada

manusia itu sendiri, sehingga beberapa hal yang dapat mempengaruhi eksistensi

yaitu: 1) Aktivitas kerja, 2) Memiliki fakta, 3) Usaha yang dilakukan untuk

mempertahankan eksistensinya.

2.1.1 Aktivitas Kerja

Menurut Dagun (2019) eksistensi berkaitan dengan pemahaman bahwa

manusia mengungkapkan dirinya melalui aktivitas kerja. Melalui.aktivitas

manusia menentukan.keadaannya. Dalam aktivitas psikis, manusia dapat

menyelami.dirinya sendiri sebagai pribadi. Tatkala seseorang itu sedang berpikir,

ia menemukan pribadinya seolah-olah keluar dari dirinya sendiri dan

menghubungkan dengan apa yang ada diluar dirinya. Dalam meningkatkan

kesejahteraan hidup dan peradabannya, ia menggunakan benda-benda

disekitarnya. Dengan aktivitas kerja manusia mengungkapkan..dirinya, berbgai

aktivitas baik eksternal, seperti gerakan tangan, kaki maupun internal seperti

aktivitas psikis adalah pertanda manusiaitu bereksistensi.

2.1.2 Memiliki Fakta

Menurut Dagun (2019) dalam konsep eksistensi, satu-satunya faktor

yang membedakan.setiap hal yang ada dari.tiada adalah fakta. Setiap hal yang

ada itu mempunyai eksistensi atau ia adalah eksisten, kesempurnaan eksistensi

terletak didalam “segala sesuatu”. Konsep eksisten sebagai suatu yang paling

komprehensif dan paling universal mempunyai landasan objektif, ia bukan

sekedar.kata kosong atau khayalan pengertian kita belaka tetapi konsep ini

memiliki keluasan yang paling luas, melampaui semua bidang. Lebih jauh

Marcel menerangkan bahwa konsep eksistensi itu berada secara aktual atau

10
secara real. Maksudnya, eksistensi itu pertama-tama adalah sesuatu yang

sungguh-sungguh mempunyai eksistensi. Disini eksistensi terbatas hanya

“mempunyai” eksistensi, tidak berada secara niscaya sehingga kemampuan

untuk bereksistensi atau “kemungkinan” murni terletak pada dasar eksistensi

realnya.

2.1.3 Usaha yang Dilakukan untuk Mempertahankan Eksistensinya

Save. M Dagun (2019) terdapat faktor pendukung dalam..usaha

mempertahankan eksistensi. Faktor yang menjadi pendukung diantaranya; kreatif

dalam melakukan inovasi, member yang kompak, solid, dan memiliki loyalitas,

serta interaksi dengan kelompok sosial dengan mengikuti acara yang

diselenggarakan. Kekompakan merupakan modal yang sangat penting bagi

kelompok sosial. Kurangnya kekompakkan merupakan..salah satu faktor yang

menghambat terwujudnya eksistensi musik. Adanya inovasi dalam kegiatan

diharapkan dapat mengantisipasi munculnya rasa bosan para penikmat sekaligus

mampu menarik calon penerus tradisi. Masyarakat yang kompak, solid, dan

memiliki loyalitas menjadi salah satu pendukung kesenian dalam menciptakan

dan mempertahankan eksistensi. Sikap kompak, solid, dan loyal yang dimiliki

oleh setiap.masyarakat akan menimbulkan solidaritas serta rasa saling memiliki.

Rasa memiliki yang tertanam pada masing-masing member akan membuat mereka

menjaga satu sama lain dan kompak dalam segala hal. Hal ini membuat suatu

tradisi semakin.eksis dan awet.

2.3 Teori Musik

Musik pada dasarnya dapat dengan mudah ditemukan di kehidupan

seharihari. Bahkan dapat dikatakan musik akan selalu bersinggungan dengan

11
kehidupan manusia. Musik merupakan hasil olahan dari suara atau bunyi yang

diberikan irama, sehingga memiliki nilai keselarasan. Para ahli mendefinisikan

musik antara lain sebagai berikut (Prasetya & Karyawanto, 2020):

1. Menurut Koentjaraningrat musik merupakan bagian dari kesenian. Kesenian

merupakan salah satu unsur kebudayaan manusia.

2. Menurut Jamalus : Musik adalah suatu hasil karya seni berupa bunyi dalam

bentuk lagu atau komposisi yang mengungkapkan pikiran dan perasaan

penciptanya melalui unsur-unsur pokok musik yaitu irama, melodi, harmoni, dan

bentuk atau struktur lagu serta ekspresi sebagai suatu kesatuan.

3. Menurut pendapat Soeharto. M dalam buku “Kamus Musik” Pengertian musik

adalah pengungkapan melalui gagasan melalui bunyi, yang unsur dasarnya berupa

melodi, irama, dan harmoni dengan unsur pendukung berupa gagasan, sifat dan

warna bunyi.

Dari pengertian musik menurut para ahli dapat ditarik kesimpulan bahwa

musik merupakan seni yang timbul dari perasaan atau pikiran manusia sebagai

pengungkapan ekspresi diri, yang diolah dari suatu nada-nada atau suara-suara

yang diatur dengan irama atau hitungan, dan mengandung unsur harmonis atau

keselarasan.

Berbicara mengenai musik, Alan P Merriam (2012) menyebutnya sebagai

suatu lambang dari hal-hal yang berkaitan dengan ide-ide maupun perilaku suatu

masyarakat (Meriam, 2012). Musik merupakan bagian dari kesenian, kesenian

merupakan salah satu unsur kebudayaan (Koentjaraningrat), dan merupakan salah

satu kebutuhan manusia secara unviersal (Boedhisantoso) yang tidak pernah lepas

dari masyarakat. Musik merupakan salah satu dari kebudayaan, artinya musik

12
diciptakan oleh manusia untuk memenuhi kebutuhannya akan sebuah keindahan.

Dapat diartikan bahwa musik memiliki fungsi dalam kehidupan manusia.

Merriam dalam bukunya The Anthropology Of Music menyatakan ada 9

fungsi dari musik antara lain :

1. Fungsi Pengungkapan Emosional : Disini musik berfungsi sebagai suatu media

bagi seseorang untuk mengungkapkan perasaan atau emosinya. Dengan kata lain

si pemain dapat mengungkapkan perasaan atau emosinya nelalui musik.

2. Fungsi Penghayatan Estetis : Musik merupakan suatu karya seni. Suatu karya

dapat dikatakan karya seni apabila dia memiliki unsur keindahan atau estetika di

dalamnya. Melalui musik kita dapat merasakan nilai-nilai keindahan baik melalui

melodi ataupun dinamikanya.

3. Fungsi Hiburan : Musik memiliki fungsi hiburan mengacu kepada pengertian

bahwa sebuah musik pasti mengandung unsur-unsur yang bersifat menghibur. Hal

ini dapat dinilai dari Melodi ataupun liriknya.

4. Fungsi Komunikasi : Musik memiliki fungsi komunikasi berarti bahwa sebuah

musik yang berlaku di suatu daerah kebudayaan mengandung isyarat-isyarat

tersendiri yang hanya diketahui oleh masyarakat pendukung kebudayaan tersebut.

Hal ini dapat dilihat dari teks atau pun melodi musik tersebut.

5. Fungsi Perlambangan : Musik memiliki fungsi dalam melambangkan suatu hal.

Hal ini dapat dilihat dari aspek-aspek musik tersebut, misalmya tempo sebuah

musik. Jika tempo sebuah musik lambat, maka kebanyakan teksnya menceritakan

hal-hal yang menyedihkan. Sehingga musik itu melambangkan akan kesedihan.

6. Fungsi Reaksi Jasmani : Jika sebuah musik dimainkan, musik itu dapat

merangsang sel-sel saraf manusia sehingga menyebabkan tubuh kita bergerak

13
mengikuti irama musik tersebut. Jika musiknya cepat maka gerakan kita cepat,

demikian juga sebaliknya.

7. Fungsi yang berkaitan dengan Norma Sosial : Musik berfungsi sebagai media

pengajaran akan norma-norma atau peraturan-peraturan. Penyampaian

kebanyakan melalui teks-teks nyanyian yang berisi aturanaturan

8. Fungsi pengesahan Lembaga Sosial : Fungsi musik disini berarti bahwa sebuah

musik memiliki peranan yang sangat penting dalam suatu upacara. Musik

merupakan salah satu unsur yang penting dan menjadi bagian dalam upacara,

bukan hanya sebagai pengiring.

9. Fungsi Kesinambungan Budaya : Fungsi ini hampir sama dengan fungsi yang

berkaitan dengan norma sosial. Dakam hal ini musik berisi tentang ajaran-ajaran

untuk meneruskan sebuah sistem dalam kebudayaan terhadap generasi

selanjutnya.

2.4 Musik Tradisional

Musik tradisional adalah musik yang digunakan sebagai perwujudan dan

nilai budaya yang sesuai dengan tradisi. Musik Tradisional adalah seni budaya

yang sehak lama turun temurun telah hidup dan berkembang pada daerah tertentu.

Maka dapat dijelaskan bahwa musik tradisional adalah musik masyarakat yang

diwariskan secara turun-temurun dan berkelanjutan pada masyarakat suatu daerah.

Kesenian tradisional pada umumnya juga tidak dapat diketahui secara pasti kapan

dan siapa penciptanya. Hal ini dikarenakan kesenian tradisional atau kesenian

rakyat bukan merupakan hasil kreatifitas individu, tetapi tercipta secara anonym

bersama kreatifitas masyarakat yang mendukungnya(Manurung, 2015).

14
Musik tradisional tidak berarti bahwa suatu musik dan berbagai unsur-

unsur di dalamnya bersifat kolot,kuno atau ketinggalan zaman. Namun, musik

tradisional adalah musik yang bersifat khas dan mencerminkan kebudayaan suatu

etnis masyarakat. Musik dapat didefinisikan sebagai sebuah ekspresi atau pikiran

yang dikeluarkan secara teratur dalam bentuk bunyi. Asal kata musik berasal dari

bahasa Yunani yaitu mousike yang diambil dari nama dewa yang memimpin seni

dan ilmu. Dari pendapat diatas dapat disimpulkan musik Tradisional adalah

ungkapan sebuah ekspresi atau bunyi yang dikeluarkan secara teratur dalam

bentuk suara atau nada yang tidak menggunakan media maupun yang

menggunakan media alat musik yang mengandung irama atau lagu yang

diwariskan secara turun temurun dari satu generasi ke generasi

penerusnya(Agustina, 2021).

2.5 Gondang Batak

Seni tradisional adalah unsur kesenian yang menjadi bagian hidup

masyarakat dalam suatu kaum/puak/suku/bangsa tertentu. Tradisional adalah aksi

dan tingkah laku yang keluar alamiah karena kebutuhan dari nenek moyang yang

terdahulu. Karena sifatnya yang lekat dengan hidup masyarakat, seni tradisional

harus bersifat aktual. Untuk menjaga aktualisasi seni tradisional langkah-langkah

preservasi perlu dilakukan agar seni tradisional tidak hilang (Pribadi, 2018).

Salah satu seni tradisional yang berasal dari Toba yaitu Gondang. Musik

Gondang Batak merupakan kesenian tradisional suku Batak yang terus bertahan

dalam kehidupan masyarakat suku Batak. kesenian ini pun tetap dipertahankan,

bahkan bagi masyarakat suku Batak yang berdomisili diluar tanah Batak atau

merantau. Namun, akibat kemajuan teknologi, Namun, karena kemajuan jaman,

15
penggunaan musik Gondang Batak mulai berubah. Dari latar belakang inilah

peneliti mengkaji bagaimana eksistensi musik Gondang Batak dalam upacara adat

pernikahan. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bentuk musik

Gondang Batak, menjelaskan fungsi musik Gondang Batak, menjelaskan makna

musik Gondang Batak dan usaha kreatif musik Gondang Batak dalam upacara

pernikahan sebagai upaya pelestarian warisan budaya (Hibatullah, 2019).

Musik gondang bukan sekadar bunyi-bunyian yang menyemarakkan

suasana, sebab instrumen gendang dan gong pada musik ini juga dipercaya

sebagai penghubung untuk menyampaikan doa-doa dan pemujaan kepada

penguasa alam. Konser musik gendang yang lengkap lazim dimainkan oleh

delapan hingga sepuluh orang, terdiri dari lima buah gendang berukuran langsing

dan kecil (gondang sabangunan), sebuah gendang berukuran agak besar, empat

instrumen gong dengan nada yang berbeda, sarunai (semacam terompet dari

bambu) dan instrumen hesek (semacam botol terbuat dari besi). Bentuk musik

Gondang Batak adalah ansambel dengan menggunakan alat music

tatagading, hasapi, saxophone, keyboard, dan sulim., Musik Gondang Batak

dalam pernikahan adat Batak memiliki enam fungsi yaitu sebagai alat komunikasi,

ritual keagamaan, rekreasi, respon fisik, pengungkap emosional, dan

kesinambungan budaya. Makna musik Gondang Batak ada empat yaitu

penyambutan tamu, makan bersama, pemberian kain ulos, dan martupak.

Sedangkan usaha kreatif musik Gondang Batak dilakukan dengan membangun

kerjasama atau partisipasi aktif dari seluruh personil grup musik gondang Batak

dan pembaharuan lagu untuk melestarikan musik gondang Batak (Hapsari, 2018).

16
Keunikan seni music Gondang ini yaitu, Musik Gondang dimainkan di

atas rumah atau panggung. Konon katanya semakin tinggi pemain yang

memainkan Gondang maka doa yang disampaikan si Gondang akan tercapai.

Komposisi musik gondang tergolong unik. Meski sama- sama terbagi dalam

tangga nada sebagaimana musik umumnya, tapi disusun tidak sama persis

alurnya. Selain itu, gondang juga berbeda dengan tangga nada musik Barat yang

memiliki tujuh tingkat. Musik tradisional ini hanya memiliki lima tingkatan nada

diatonis mayor, yaitu do, re, mi, fa, sol. Ini seperti terdengar dari alat musik

taganing dan garantung. Keunikan nada ini sulit ditemukan di tempat lain di

dunia. Bahkan, dibandingkan dengan musik pentatonik yang hampir sejenis,

seperti gamelan Jawa dan Bali, gondang tetap berbeda. Ketukan melodi gamelan

Jawa dan Bali cenderung pakem, sedangkan gondang bervariasi, tergantung dari

improvisasi dan estetis pemain sarune dan taganing, yang kadang bermain seperti

sedang trance (Ambarita, 2018).

2.6 Kajian Relevan

Kajian relevan merupakan sumber tertulis yang merangkum hasil

penelitian, dan dapat digunakan sebagai bahan acuan kedua dalam penulisan

penelitian setelah kajian pustaka setelah penelitian yang pernah dilakukan seputar

masalah yang di teliti. Adapun kajian relevan yang dijadikan acuan tertulis dalam

penelitian ini adalah :

Skripsi Refrianto (2018) Institut Seni Indonesia Padang Panjang yang

berjudul “Eksistensi gondang oguang di desa Lubuk Bendahara Kec. Rokan IV

Koto Kab. Rokan Hulu Prov. Riau”. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif

dengan metode pengumpulan data di lapangan seperti observasi, wawancara, dan

17
dokumentasi serta dianalisis secara interaktif dan berlansung secara terus pada

tahap penelitian hingga sampai tuntas. Aktifitas dalam analisis data reduksi data,

penyajian data dan penarikan kesimpulan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk

mengungkap bagaimana eksistensi kesenian Gondang Oguang yang ada di Desa

Lubuk Bendahara, bagaimana fungsi Gondang Oguang di Desa Lubuk Bendahara,

serta untuk mengetahui pandangan masyarakat Desa Lubuk Bendahara tentang

kesenian Gondang Oguang. Dalam hal ini penulis mengambil referensi

dalam skripsi ini adalah teori dan teknik pengumpulan data. Hasil penelitian ini

menemukan bahwa Gondang Oguang di Desa Lubuk Bedahara masih tetap eksis

sampai sekarang. Eksistensi Gondang Oguang yang ada di Desa Lubuk Bendahara

disebabkan oleh kehadiran Gondang Oguang tidak dapat digantikan oleh kesenian

lain dalam upacara adat yang ada di Desa Lubuk Bendahara. Dalam sebuah

perhelatan, bagi masyarakat pribumi Desa Lubuk Bendahara jika tidak

ditampilkan Gondang Oguang, perhelatan tersebut dianggap tidak meriah.

Skripsi Danny Ivanno Ritonga (2018) Fakultas Bahasa dan Seni

Universitas Negeri Medan yang berjudul “Teknik Permainan Instrumen Musik

Tradisional Batak Toba (Gondang Hasapi)”. Membahas tentang Gondang

merupakan sebutan untuk orkes tradisional dari Batak Toba. Ada 2 jenis orkes

gondang, yaitu Gondang Sabangunan (dimainkan di luar rumah/di bawah langit)

dan Gondang Hasapi atau Uning-uningan (di dalam rumah). Keduanya terdiri dari

beberapa alat musik yang hampir sama, meskipun ada juga perbedaan pada tipe

permainannya yaitu; gondang Sabangunan memainkan pola ritmis, sedangkan

gondang Hasapi cenderung memainkan pola melodis. Penggunaan gondang harus

disesuaikan dengan situasi atau keadaan tertentu. Masyarakat Batak Toba di

18
Sumatera Utara pada saat sekarang ini menggunakan gondang hasapi untuk

mengiringi acara-acara yang bersifat sekuler dalam berbagai kebutuhan, seperti

mengiringi pesta pernikahan, mengiringi tarian, musik pertunjukan dan sebagai

pelengkap ritus religi. Seiring dengan perkembangan zaman atau pengaruh musik

barat terhadap masyarakat Batak Toba, formasi gondang hasapi juga mengalami

perkembangan. Gondang hasapi pada saat ini memiliki formasi instrumen yang

beragam, gondang hasapi pada masyarakat Batak Toba saat ini tidak memiliki

sebuah ketentuan dalam instrumentasi yang digunakan..

Skripsi Doddy Virgi Prasetya Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas

Negeri Surabaya yang berjudul “Eksistensi Musik Oklek Karang Taruna

Pohagung TerhadapSosial Masyarakat Dukuh Pohagung Desa Campurejo”.

Membahas tentang Bagaimanafungsi Musik Oklek terhadap sosial masyarakat

yang dilakukan oleh karang taruna di dukuh poh agung desa Campurejo?, 2)

Bagaimana Kendala Musik Oklek terhadap sosial masyarakat yang dilakukan oleh

karang taruna di dukuh pohagung desa Campurejo?.Tujuan dari penelitian ini

adalah mendeskripsikan tentang eksistensi Musik Oklek karangtaruna Pohagung

terhadap sosial masyarakat di Dukuh Pohagung Desa Campurejo.Landasan teori

dalam penelitian ini adalah teori eksistensi, musik tradisional. Penelitian

inimenggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif, dan teknik

pengumpulandata dilakukan dengan cara wawancara, observasi, dan dokumentasi.

Teknik keabsahandata menggunakan triangulasi sumber dan triangulasi teknik.

Analisis data menggunakan1) Reduksi data, 2) Penyajian Data, dan 3) Penarikan

simpulan .Dalam hal ini penulis mengambil referensi dalam skripsi ini adalah

teori dan teknik pengumpulan data. Hasil penelitian “EksistensiMusik Oklek

19
Karang Taruna Pohagung terhadap Sosial Masyarakat Dukuh Pohagung Desa

Campurejo” meliputi eksistensi,faktor pendukung dan usaha grup Musik Oklek

pohagung untuk mempertahankan eksistensiannya terhadap sosial masyarakatnya.

Berikut simpulan dari penelitian ini adalah eksistensi Musik Oklek karang taruna

pohagung ini mampu membuat masyarakatnya yang dulu kurang guyub rukun

karena adanya gadget di era digital sekarang masyarakatnya menjadi masyarakat

yang guyub rukun dengan mengikuti aktivitas grup Musik Oklek pohagung ini.

Skripsi David Morison Ambarita (2018) Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan Universitas Tanjung Pura yang berjudul “Analisis Musik Gondang

Batara Guru Dalam Acara Perkawinan Adat Suku Batak Toba Di Sintang”.

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kurangnya minat terhadap kesenian tradisional

yang merupakan warisan nenek moyang dan perlu adanya upaya untuk

mempelajari dan melestarikan musik tradisional. Salah satu kesenian tradisional

suku Batak Toba yang ada di Sintang Kalimantan Barat adalah Gondang Batara

Guru dalam upacara pernikahan suku Batak Toba di Sintang Kalimantan Barat.

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bentuk dan melodi musik

Gondang Batara Guru dalam upacara pernikahan suku Batak Toba di Sintang

Kalimantan Barat. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

deskriptif kualitatif dan menggunakan pendekatan musikologi. Data yang terdapat

dalam penelitian ini merupakan hasil observasi langsung dan wawancara dengan

informan tentang bentuk dan melodi musik Batara Guru. Seiring dengan

perkembangan zaman, dan agama datang, musik Gondang Batara Guru lebih

difokuskan sebagai musik tari dan untuk menghibur dalam upacara pernikahan

dan sebagai ucapan syukur atas upacara dewa dalam tradisi Batak Toba khususnya

20
Musik musik Batara Guru dalam upacara pernikahan di Sintang Kalimantan

Barat.

Perbedaan antara penelitian ini dengan penelitian-penelitian lainnya adalah

pada gendang/gondang nya dan tempat penelitiannya. Kalau pada penelitian-

penelitian sebelumnya menggunakan gondang oguang (Refrianto, 2018) di Desa

Lubuk Bendahara Kec. Rokan IV Koto Kab. Rokan Hulu Prov. Riau, gondang

hasapi (Danny Ivanno Ritonga, 2018) di Medan, gondang batara (David Morison

Ambarita, 2018) di Sintang. Sedangkan peneliti dalam penelitian ini

menggunakan gondang batak di Desa Simpang Benar Kec. Tanah Putih Kab.

Rokan Hilir Prov. Riau. Dan perbedaan lainnya adalah pada penelitian-penelitian

sebelumnya membahas mengenai teknik permainan instrumen musiknya,

sedangkan pada penelitian ini membahas mengenai eksistensi musiknya.

Namun, dari semua perbedaan tersebut terdapat persamaan di antara

penelitian-penelitian sebelumnya dengan penelitian ini, yaitu pada metode

pengumpulan data dilapangan yang menggunakan metode observasi, wawancara

dan dokumentasi serta analisa data.

21
BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Metode Penelitian

Menurut Sugiyono (2017) mengatakan bahwa penelitian merupakan suatu

kegiatan untuk mencari,mencatat, merumuskan dan menganalisis sampai

menyusun laporannya. Sedangkan metodologi adalah ara melakukan sesuatu

dengan menggunakan pikiran secara saksamauntuk mencapai suatu tujuan.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa metodologi penelitian adalah lmu

yangmempelajari cara-cara melakukan pengamatan dengan pemikiran yang tepat

secara terpadumelalui tahapan-tahapan yang disusun secara ilmiah untuk mencari,

menyusun sertamenganalisis dan menyimpulkan data-data, sehingga dapat

dipergunakan untuk menemukan,mengembangkan dan menguji kebenaran sesuatu

pengetahuan.

Jenis Penelitian yang penulis gunakan pada penelitian ini adalah penelitian

kualitatif. Menurut Sarwono (2016) penelitian kualitatif merupakan penelitian

khusus objek yang tidak dapat diteliti secara statistik atau cara kuantifikasi.

Penelitian kualitatif biasanya digunakan meneliti pristiwa sosial, gejala ruhani,

dan proses tanda berdasarkan pendekatan nonpositivis. Misalnya, kehidupan

masyarakat, sejarah, tingkah laku, fungsionalisasi organisasi, gerakan sosial,

keagamaan, atau hubungan kekerabatan. Penelitian kualitatif menghasilkan data

deskriptif berupa ucapan, tulisan, dan prilaku orang-orang yang diamati, melalui

penelitian kualitatif, peneliti dapat mengenali subjek dan merasakan pengalaman

mereka dalam kehidupan sehari-hari.

22
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan deskriptif

kualitatif. Hasil penelitian berupa kata-kata, gambaran bukan angka yang

menunjukkan kuantitas. Penelitian deskriptif dengan mengumpulkan, data,

menentukan, dan melaporkan keadaan yang ada menurut kenyataan.

Penulis menggunakan metode deksriptif kualitatiuf ini karena hasil

penelitian ini yang diharapkan dimana data penelitian digambarkan secara kata-

kata dengan teknik penelitian kualitatif dan dapat dimanfaatkan dikalangan

masyarakat luas dan ilmu pendidikan. Penelitian kualitatif yang menghasilkan

data deskriptif adalah penelitian yang perlu mengamati, meninjau dan

mengumpulkan informasi serta menggambarkannya secara tepat.

3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian

Menurut Arikunto (2002) yang dimaksud dengan tempat penelitian adalah

tempat dimana peneliti memperoleh informasi mengenai data yang diperlukan.

Waktu penelitian adalah waktu yang digunakan peneliti untuk penelitian ini

dilaksanakan sejak tanggal dikeluarkannya ijin penelitian dalam kurun waktu

tertentu (Sanusi, 2014)

Penelitian ini dilakukan terhadap musik tradisional Gondang Batak yang

terdapat di Desa Simpang Benar Kabupaten Rokan Hilir. Waktu penenlitian ini

dimulai pada bulan Juni 2022. Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi

pemerintah Provinsi Riau umumnya dan di Desa Simpang Benar Kabupaten

Rokan Hilir khususnya.

3.3 Subjek Penelitian

23
Menurut Suryana (2016) Subjek Penelitian memuat tentang variabel-

variabel penelitian beserta karakteristik-karakteristik/unsur-unsur yang akan

diteliti, populasi penelitian, sampel penelitian, unit sampel penelitian dan tempat

penelitian. Subjek penelitian memuat tentang apa, siapa dan kapan.

Penelitian kualitatif tidak menggunakan istilah populasi, tetapi dinamakan

Social Situation atau situasi sosial yang terdiri atas 3 elemen yaitu: tempat, pelaku

dan aktifitas yang terjadi saat berinteraksi. Pada situasi sosial atau objek penelitian

ini peneliti dapat mengambil secara mendalam mengenai aktifitas orang-orang

yang ada pada tempat tertentu. Pelaku disini merupakan subjek penelitian yang

akan diteliti (Sugiyono, 2017).

Berdasakan uraian di atas, subjek penelitian yang digunakan peneliti

berjumlah 5 orang yakni diantaranya Dedek (Pemain Gondang Batak), Aljuardi

(Tokoh Masyarakat), Rendi (Ketua Organisasi Kesenian Desa Simpang Benar),

Lukman (Tokoh Masyarakat), Hendra (Pemusik). Pemain musik tradisional

Gondang Batak Desa Simpang Benar diharapkan memaparkan tentang sejarah

perkembangan musik Gondang Batak sejak pertama masuk ke Desa Simpang

Benar hingga bisa berkembang sampai sekarang, lalu peran ketua organisasi ini

dapat menjelaskan bagaimana karakteristik musik Gondang Batak ini, disusul

pelaku/pemain musik tradisional Gondang Batak juga diharapkan dapat

memaparkan data-data tentang teknik dalam musik tradisional Gondang Batak ini,

dengan harapan tokoh masyarakat di Desa Simpang Benar dapat menikmati

keindahan musik tradisional Gondang Batak ini dari sudut pandang penikmat

kesenian ini.

24
3.4 Jenis dan Sumber Data Penelitian

Menurut Iskandar (2008:252) Data atau informasi yang menjadi bahan

baku penelitian, untuk diolah merupakan data yang berwujud data primer dan

data sekunder.

3.3.1 Data Primer

Menurut Sarwono (2016) data primer merupakan data yang diperoleh

melalui serangkaian kegiatan seperti : (1) Observasi, (2) wawancara, dan (3)

penyebaran kuesioner.

Berdasarkan uraian di atas, adapun data primer yang diperoleh dari hasil

wawancara peneliti dengan 5 orang yakni diantaranya Dedek (Pemain Gondang

Batak), Aljuardi (Tokoh Masyarakat), Rendi (Ketua Organisasi Kesenian Desa

Simpang Benar), Lukman Nul Hakim (Tokoh Masyarakat), Hendra Mariza

(Pemusik). Adapun yang diwawancarai mengenai eksistensi musik gondang Batak

di Desa Simpang Benar Kabupaten Rokan Hilir, dengan tujuan untuk mengetahui

eksistensi kesenian musik Gondang Batak di Desa Simpang Benar Kabupaten

Rokan Hilir Provinsi Riau.

3.3.2 Data Sekunder

Menurut Heryana (2016) data sekunder yaitu data yang diperoleh melalui

pengumpulan atau pengolahan data yang bersifat studi dokumentasi berupa

penelaah terhadap dokumen-dokumen pribadi, resmi, kelembagaan, referensi-

referensi atau literatur laporan, tulisan dan lain-lain yang memiliki relevansi

25
dengan fokus permasalahan penelitian. Sumber data sekunder dapat dimanfaatkan

untuk menguji, manfsirkan bahkan meramalkan tentang masalah penelitian.

Data sekunder pada penelitian ini diperoleh dari sumber-sumber tertulis

yang mendukung kebenaran penelitian dalam permasalahan eksistensi musik

Gondang Batak pada Desa Simpang Benar Kabupaten Rokan Hilir Provinsi Riau.

Sedangkan sumber-sumber tertulis yang mendukung kebenaran penelitian ini

adalah teori berdasarkan buku serta jurnal tentang kesenian.

3.5 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan suatu hal yang penting dalam

penelitian, karena ini merupakan strategi atau cara yang digunakan oleh peneliti

untuk mengumpulkan data yang diperlukan dalam penelitiannya. Menurut

Hardani et al (2020) pengumpulan data dalam penelitian dimaksudkan untuk

memperoleh bahan-bahan, keterangan, kenyataan-kenyataan, dan informasi yang

dapat dipercaya.

Pada penelitian ini, penulis menggunakan beberapa langkah untuk teknik

pengambilan data eksistensi musik Gondang Batak pada Desa Simpang Benar

Kabupaten Rokan Hilir Provinsi Riau. Untuk lebih jelasnya adapun metode yang

digunakan untuk mendapatkan data yang dibutuhkan penulis dalam penelitian ini

adalah:

3.5.1 Teknik Observasi

“Observasi merupakan suatu proses yang kompleks, suatu proses yang

tersusun dari berbagai proses biologis dan psikologis. Dua diantaranya yang

terpenting adalah proses-proses pengamatan dan ingatan”. Secara lebih jelas lagi,

26
(Sugiyono 2017) mengklasifikasikan observasi menjadi observasi berpartisipasi

(participant observation), observasi yang secara terang-terangan dan tersamar

(over observation dan covert obeservation), dan observasi yang tak berstruktur

(unstructured observation). Adapun penjelasannya dalah sebagai berikut:

a. Observasi Partisipasi (participant observation)

Dalam observasi ini peneliti terlibat orang yang sedang diamati atau yang

digunakan sebagai sumber data penelitian. Sambil melakukan pengamatan,

peneliti ikut melakukan apa yang dikerjakan oleh sumber data, dan ikut

merasakan suka dukanya. Dengan observasi partisipan ini, maka data yang

diperoleh akan lebih lengkap, tajam, dan sampai mengetahui pada tingkat

mana dari setiap perilaku yang tampak.

b. Observasi terus terang atau tersamar (over observation dan covert

observation)

Dalam hal ini peneliti dalam melakukan pengumpulan data menyatakan

terus terang kepada sumber data, bahwa ia sedang melakukan penelitian. Jadi

mereka yang diteliti mengatahui sejak awal sampai akhir tentang aktivitas

penelitian. Tetapi dalam suatu saat peneliti juga tidak terus terang atau

tersamar dalam observasi, hal ini untuk menghindari kalau suatu data yang

dicari merupakan data yang masih dirahasiakan.

c. Observasi Tak Berstruktur (unstructured observation)

Observasi ini adalah observasi yang tidak dipersiapkan secara sistematis

tentang apa yang akan dibservasi. Hal ini dilakukan karena peneliti tidak tahu

secara pasti tentang apa yang akan diamati. Dalam melakukan pengamatan

peneliti tidak menggunakan instrume yang telah baku, tetapi hanya berupa

27
rambu-rambu pengamatan. Selanjutnya Spradley, membagi observasi

partisipasi menjadi empat yaitu passive participation, moderate participation,

active participation, and complete participation.

Penulis menggunakan teknik observasi karena penulis hanya ingin

mengamati eksistensi musik Gondang Batak di Desa Simpang Benar

Kabupaten Rokan Hilir Provinsi Riau.

3.5.2 Metode Wawancara

Wawancara yaitu metode yang digunakan untuk memperoleh informasi

dari sumber maupun informasi secara lisan. Metode wawancara yang peneliti

pakai adalah ada dua cara, Pertama, wawanacara terstruktur mengguanakan daftar

pertanyaan dan peneliti dapat mencatat jawaban dari informan atau juga dapat

dilakukan perekaman dengan menggunakan media perekam (tape recorder).

Kedua, wawancara tidak terstruktur agar tidak begitu kaku sehingga informan

merasa nyaman dan bebas menyampaikan informasi. Wawanacara juga dilakukan

secara alami, yaitu menggungkapkan secara apa adanya sesuai dengan kondisi

yang ada di lapangan (Hardani et al., 2020).

Penulis menarik kesimpulan bahwa penulis melakukan wawancara tidak

terstruktur dengan responden yang mengikuti situasi dan kondisi responden dalam

percakapan biasa di kediaman responden. Adapun wawancara yang dilakukan

mengenai bagaimanakah eksistensi musik Gondang Batak di Desa Simpang Benar

Kabupaten Rokan Hilir Provinsi Riau bersama responden diantara lain : 5 orang

yakni diantaranya Dedek (Pemain Gondang Batak), Aljuardi (Tokoh Masyarakat),

Rendi (Ketua Organisasi Kesenian Desa Simpang Benar), Lukman Nul Hakim

(Tokoh Masyarakat), Hendra Mariza (Pemusik).

28
Pada penelitian ini, penulis menggunakan wawancara langsung. Interview

yang ditujukan kepada informan-informan antara lain Dedek (Pemain Gondang

Batak), Aljuardi (Tokoh Masyarakat), Rendi (Ketua Organisasi Kesenian Desa

Simpang Benar), Lukman Nul Hakim (Tokoh Masyarakat), Hendra Mariza

(Pemusik). Tujuannya adalah untuk menjaga agar metode ini terfokus pada inti

penelitian. Informasi yang ingin diperoleh dari metode ini adalah menyangkut

gambaran umum, sejarah, keberadaan musik Gondang Batak, eksistensinya

dikalangan masyarakat desa Simpang Benar sehingga sampai saat ini musik

Gondang Batak ini banyak dilestarikan dan dijunjung tinggi oleh masyarakat

setempat.

3.5.3 Dokumentasi

Menurut Heryana (2016) Dokumentasi adalah sumber data yang

digunakan untuk melengkapi penelitian, meliputi bahan tertulis, gambar (foto),

dokumen, surat dan karya peringatan yang kesemuanya akan memberikan

informasi untuk proses penelitian. Dokumentasi memiliki keunggulan yaitu

sebagai alat validasi dan penguat data, terutama data-data yang tidak bisa

dijelaskan secara deskriptif maupun kata-kata.

Dalam penelitian ini nantinya penulis akan menyertakan foto-foto selama

kegiatan / pelaksanaan musik Gondang Batak keadaan masyarakat desa Simpang

Benar yang masih melestarikan kesenian ini, misalnya pembina, pengurus, tokoh

agama, anggota kesenian, tokoh masyarakat dan masyarakat secara umum

(penikmat seni).

3.6 Teknik Analisis Data

29
Analisis data kualitatif adalah upaya menyusun urutan data dan

menyusunnya ke dalam pola, kategori, dan deskripsi dasar dengan demikian data-

data yang dicari lebih mudah dibaca dan ditarik kesimpulan. Analisis data dalam

penelitian ini dilakukan secara deskriptif dan kualitatif, yaitu dengan cara

mengumpulkan data-data faktual dan mendeskripsikan fenomena yang ditemukan

di suatu lokasi penelitian. Setelah semua data utama dapat dikumpulkan dari

narasumber, data tersebut kemudian dipisahkan menjadi kategori yang ditentukan

dan diurutkan dengan jelas. 

Aktivitas dalam analisis data, yaitu: reduksi data, penyajian data,

danpenarikan kesimpulan/verifikasi.

1. Reduksi Data 

Reduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal pokok, memfokuskan

pada hal yang penting, dicari tema dan polanya. Dalam hal ini Hasil

wawancara yang penting akan dipilih, bila ada hasil laporan yang dirasa

kurang penting bias dibuang.  Langkah reduksi data melewati beberapa

tahap. Tahap pertama editing, pengelompokkan, dan meringkas data yang

ada. Tahap kedua, menyusun kode-kode dan catatan-catatan mengenai

berbagai hal berkaitan dengan data yang sedang diteliti sehingga peneliti

dapat menentukan tema-tema, kelompok-kelompok, dan pola pola data.

Pada tahap terakhir dari reduksi data adalah menyusun rancangan konsep-

konsep serta mencatat penjelasan berkenaan dengan tema, pola, atau

kelompok yang bersangkutan.

2. Penyajian Data

30
Hasil dari pengorganisasian data yang telah dikumpulan secara tersusun

dalam bentuk laporan. Bentuk penyajian laporan berupa diskriptif analitik

dan logis yang memberikan kemungkinan penarikan kesimpulan dan

pengambilan tindakan. Dalam tahap ini peneliti harus mampu menafsirkan

data-data hasil wawancara.

3. Penarikan Kesimpulan dan Verifikasi

Langkah ketiga adalah penarikan kesimpulan dan verifikasi. Penarikan

kesimpulan adalah hasil intepretasi peneliti yaitu mengambangkan makna

dari data yang ditampilkan. Kesimpulan awal yang dikemukakan masih

bersifat kaku, dan akan senantiasa di verifikasi selama penelitian

berlangsung sehingga  diperoleh kesimpulan yang kredibilitas dan

objeknya terjamin. Verifikasi biasa berupa pemikiran ulang dari pemikiran

terlintas saat sedang mencatat atau bias berupa tinjauan ulang terhadap

catatan-catatan di lapangan (Sugiyono, 2017)

1.

2.

3.

3.1.

3.2.

3.3.

3.4.

3.5.

3.6.

3.7 Teknik Keabsahan Data

31
Menurut Sarwono (2016) Pemeriksaan terhadap keabsahan data pada

dasarnya, selain digunakan untuk menyanggah balik yang dituduhkan kepada

penelitian kualitatif yang mengatakan tidak ilmiah, juga merupakan sebagai unsur

yang tidak terpisahkan dari tubuh pengetahuan penelitian kualitatif. Keabsahan

data dilakukan untuk membuktikan apakah penelitian yang dilakukan benar-benar

merupakan penelitian ilmiah sekaligus untuk menguji data yang diperoleh. Uji

keabsahan data dalam penelitian kualitatif meliputi uji, credibility, transferability,

dependability, dan confirmability (Sugiyono, 2007:270). Agar data dalam

penelitian kualitatif dapat dipertanggungjawabkan sebagai penelitian ilmiah perlu

dilakukan uji keabsahan data. Adapun uji keabsahan data yang dapat

dilaksanakan.

1. Kredibilitas

Uji credibility (kredibilitas) atau uji kepercayaan terhadap data hasil

penelitian yang disajikan oleh peneliti agar hasil penelitian yang dilakukan

tidak meragukan sebagai sebuah karya ilmiah dilakukan.

2. Defendabilitas

Reliabilitas atau penelitian yang dapat dipercaya, dengan kata lain

beberapa percobaan yang dilakukan selalu mendapatkan hasil yang sama.

Penelitian yang dependability atau reliabilitas adalah penelitian apabila

penelitian yang dilakukan oleh orang lain dengan proses penelitian yang sama

akan memperoleh hasil yang sama pula.

3. Konfirmabilitas

Objektivitas pengujian kualitatif disebut juga dengan uji

confirmability penelitian. Penelitian bisa dikatakan objektif apabila hasil

32
penelitian telah disepakati oleh lebih banyak orang. Penelitian kualitatif uji

confirmability berarti menguji hasil penelitian yang dikaitkan dengan proses

yang telah dilakukan. Apabila hasil penelitian merupakan fungsi dari proses

penelitian yang dilakukan, maka penelitian tersebut telah memenuhi standar

confirmability.

4. Uji Transferabilitas

Menurut Heryana (2016)Transferability merupakan validitas

eksternal dalam penelitian kualitatif. Validitas eksternal menunjukkan derajat

ketepatan atau dapat di terapkannya hasil penelitian kepada populasi dimana

sampel tersebut di ambil. Nilai transfer ini berkenaan dengan pertanyaan

sejauh mana hasil penelitian dapat di gunakan dalam situasi yang lain.

Dengan demikian uji transferabilitas dalam penelitian ini

mendapatkan hasil bisa di katakan transferabilitas tinggi. Maka hasil

penelitian dapat di gunakan secara baik dan pembaca menjadi jelas dapat

memahami hasil penelitian sehingga bisa memutuskan atau tidaknya

penelitian ditempat lain juga.

33
BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian

4.1.1 Sejarah dan Perkembangan Kabupaten Rokan Hilir

Rokan Hilir dibentuk dari tiga kenegerian, yaitu negeri Kubu, Bangko dan

Tanah Putih. Negeri-negeri tersebut dipimpin oleh seorang Kepala Negeri yang

bertanggung jawab kepada Sultan Kerajaan Siak. Distrik pertama didirikan

Belanda di Tanah Putih pada saat menduduki daerah ini pada tahun 1980. Setelah

Bagansiapiapi yang dibuka oleh pemukim-pemukim Cina berkembang pesat,

maka Belanda memindahkan Pemerintahan Kontroleur-nya ke Kota Bagansiapiapi

pada tahun 1901. Bagansiapiapi semakin berkembang setelah Belanda

membangun pelabuhan modern dan terlengkap dikota Bagansiapiapi guna

mengimbangi pelabuhan lainya di Selat Malaka hingga Perang Dunia Pertama

usai. Setelah kemerdekaan Indonesia, Rokan Hilir digabungkan kedalam

Kabupaten Bengkalis Provinsi Riau.

Bekas wilayah kewedanaan Bagansiapiapi yang terdiri dari Kecamatan

Tanah Putih, Kubu dan Bangko serta ditambah kecamatan pemekaran yaitu

Kecamatan Rimba Melintang dan Kecamatan Bagan Sinembah kemudian pada

tanggal 4 Oktober 1999 ditetapkan oleh Pemerintah Republik Indonesia sebagai

Kabupaten Baru di Provinsi Riau sesuai dengan Undang-undang Nomor 53 tahun

1999. Selanjutnya dengan Undang-undang Nomor 34 Tahun 2008 ditetapkan

Bagansiapiapi sebagai Ibukota Kabupaten Rokan Hilir.

34
4.1.2 Letak Wilayah dan Geografis Kabupaten Rokan Hilir

Pusat Pemerintahan berada di Komplek Perkantoran Batu Enam

Bagansiapiapi yang memiliki panorama yang indah karena berada di tepi muara

sungai rokan yang berhadapan langsung ke laut selat melaka. Wilayah Kabupaten

Rokan Hilir terletak pada bagian pesisir timur Pulau Sumatera antara 1014'-2030'

LU dan 100016'-101021' BT. Luas Wilayah Kabupaten Rokan Hilir adalah

8.881,59 KM2, Kabupaten Rokan Hilir memiliki 18 Kecamatan, Kecamatan

terluas adalah Kecamatan Tanah Putih seluas 1.915,23 KM2 dan kecamatan

terkecil adalah Kecamatan Tanah Putih Tanjung Melawan dengan luas wilayah

198,39 KM2.

 Batas-batas wilayah Kabupaten Rokan Hilir sebagai berikut :

1. Sebelah Utara berbatasan dengan Propinsi Sumatera Utara dan Selat Melaka

2. Sebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten Bengkalis dan Kabupaten

Rokan Hulu

3. Sebelah Timur berbatasan dengan Kota Dumai

4. Sebelah Barat berbatasan dengan Propinsi Sumatera Utara.

Kabupaten Rokan Hilir beriklim tropis dengan temperatur udara berkisar

antara 22 derajat celcius sampai dengan 35 derajat celcius. Musim kemarau di

daerah ini umumnya terjadi pada bulan Februari sampai dengan Agustus,

sedangkan musim penghujan terjaid pada bulan September sampai dengan Januari

dengan jumlah hari hujan pada tahun 2021 rata-rata 149 hari.

35
4.1.3 Visi dan Misi Kabupaten Rokan Hilir

1. Visi Kabupaten Rokan Hilir

Adapun visi Kabupaten Rokan Hilir adalah “Terwujudnya Rokan Hilir

sebagai Kawasan Industri guna menuju Masyarakat Madani dan Mandiri yang

Sejahtera” Visi tersebut menggambarkan harapan atau keinginan mewujudkan

kehidupan masyarakat yang Madani, Mandiri dan Sejahtera dengan penjelasan

sebagai berikut :

a. Masyarakat Madani adalah masyarakat yang beradab dalam membangun,

menjalani dan memaknai kehidupannya. Masyarakat yang Madani adalah

masyarakat yang demokratis, menjunjung tinggi etika dan moralitas, 49

transparan, toleransi, berpotensi, aspiratif, bermotivasi, sederhana dan

konsisten.

b. Kemandirian Daerah adalah kemampuan riil atau nyata pemerintah daerah

dan masyarakatnya dalam mengatur dan mengurus kepentingan daerah/rumah

tangganya sendiri menurut prakarsa dan aspirasi masyarakatnya, termasuk

didalamnya upaya yang sungguh-sungguh agar secara bertahap bisa

mengurangi ketergantungan terhadap pihak-pihak lain (luar) tanpa kehilangan

adanya adanyan kerjasama dengan daerahdaerah lain yang saling

menguntungkan.

c. Masyarakat Sejahtera adalah terpenuhinya keinginan dan harapan hidup yang

lebih baik yaitu kemampuan memenuhi kebutuhan konsumsi dasar (pangan,

sandang dan papan), kemudahan memperoleh akses terhadap kebutuhan

hidup dasar (kesehatan, pendidikan, sanitasi air bersih dan transportasi),

adanya jaminan masa depan (investasi untuk pendidikan dan keluarga),

36
peningkatan kualitas sumber daya manusia dan pemanfaatan kekayaan

sumber daya alam bagi masyarakat.

d. Kemajuan-kemajuan yang ingin diraih dimaksud tidak hanya sekedar

kemajuan dibidang fisik dan ekonomi saja, akan tetapi kita akan berusaha

berupaya kerja keras pula untuk dapat meraih kemajuan-kemajuan pada

dimensi mental-spiritual, keagamaan, kebudayaan dan non fisik, agar

kehidupan masyarakat benar-benar sejahtera lahir dan bathin.

2. Misi Kabupaten Rokan Hilir

Guna mewujudkan dan merealisasikan visi Kabupaten Rokan Hilir, maka

ditetapkan misi Kabupaten Rokan Hilir sebagai berikut :

a. Membangun masyarakat Rokan Hilir yang berbudaya melayu, berakhlak,

beriman dan bertaqwa.

b. Mengembangkan industry hulu dan hilir sebagai alternatif pengganti sumber

pendapatan daerah yang selama ini bersumber dari migas sekaligus membuka

lapangan kerja baru bagi masyarakat.

c. Mengembangkan Sumber Daya Manusia berkualitas melalui peningkatan

derajat kesehatan dan derajat pendidikan individu dan masyarakat.

d. Mengedepankan prinsip good governance untuk pelayanan kepada

masyarakat dan peningkatan iklim investasi.

e. Mengembangkan perekonomian yang bertumpu pada perluasan pembangunan

infrastruktur perdesaan dan perkotaan untuk pengembangan pertanian,

perikanan, perkebunan dan peternakan, dengan penekanan pada peningkatan

pendapatan dan kemandirian masyarakat.

37
4.1.4 Letak Wilayah dan Geografis Kecamatan Tanah Putih

Kecamatan Tanah Putih pada awalnya merupakan daerah kewedanaan

setelah akhir masa penjajahan Belanda disebut Kecamatan Tanah Putih dengan

ibukotanya Tanah Putih tepatnya di Kecamatan Tanah Putih Tanjung Melawan

sekarang. Perkembangan kewedanaan pada saat itu sangatlah memprihatinkan

karena sarana dan prasarana perhubungan pada masa itu memakai jalur sungai

dengan menggunakan perahu motor dan perahu dayung dengan jarak tempuh yang

sangat jauh. Pada tanggal 02 Mei 1962, Camat/Wedana dijabat oleh Mansoerdin

Lajim (Almarhum) yang kebetulan putra kelahiran Sedinginan dan pada masa itu

pula kewedananaan Tanah Putih dipindahkan ke Sedinginan dan berkantor di

Sedinginan bawah. Setelah berpindahnya ibukota Kecamatan/Kewedanaan Tanah

Putih ke Sedinginan secara signifikan banyak sekali terjadi perubahan terutama

jarak tempuh Kepenghuluan dengan ibukota Kecamatan yang membawahi 13

(tiga belas) desa/kepenghuluan.

Kecamatan Tanah Putih pada awalnya merupakan daerah kewedanaan

setelah akhir masa penjajahan Belanda disebut Kecamatan Tanah Putih dengan

ibukotanya Tanah Putih tepatnya di Kecamatan Tanah Putih Tanjung Melawan

sekarang. Perkembangan kewedanaan pada saat itu sangatlah memprihatinkan

karena sarana dan prasarana perhubungan pada masa itu memakai jalur sungai

dengan menggunakan perahu motor dan perahu dayung dengan jarak tempuh yang

sangat jauh. Pada tanggal 02 Mei 1962, Camat/Wedana dijabat oleh Mansoerdin

Lajim (Almarhum) yang kebetulan putra kelahiran Sedinginan dan pada masa itu

pula kewedananaan Tanah Putih dipindahkan ke Sedinginan dan berkantor di

Sedinginan bawah. Setelah berpindahnya ibukota Kecamatan/Kewedanaan Tanah

38
Putih ke Sedinginan secara signifikan banyak sekali terjadi perubahan terutama

jarak tempuh Kepenghuluan dengan ibukota Kecamatan yang membawahi 13

(tiga belas) desa/kepenghuluan.

Kecamatan Tanah Putih merupakan salah satu Kecamatan induk pada saat

pembentukan Kabupaten Rokan Hilir pada Tahun 1999 yang berbatasan dengan :

1. Sebelah Utara Kecamatan Tanah Putih Tanjung Melawan dan Kecamatan

Rimba Melintang

2. Sebelah Selatan Kecamatan Pujud, Kecamatan Rantau Kopar, Kecamatan

Bonai Darussalam Kabupaten Rokan Hulu dan Kecamatan Bathin Solapan

Kabupaten Bengkalis

3. Sebelah Barat Kecamatan Bangko Pusako

4. Sebelah Timur Kecamatan Sungai Sembilan Kota Dumai

Kecamatan Tanah Putih mempunyai luas luas ± 1.915,23 Km² atau sekitar

21,56 persen dari total wilayah Kabupaten Rokan Hilir dan merupakan Kecamatan

paling luas. Ibu kota Kecamatan Tanah Putih berada di Kelurahan Sedinginan.

Kecamatan Tanah Putih dilewati sungai Rokan yang panjangnya sekitar 350 Km,

sungai ini sangat berguna bagi masyarakat baik sebagai tempat mata pencaharian

menangkap ikan maupun sebgai sarana transportasi.

Jarak terjauh antara ibukota Kelurahan/Kepenghuluan dengan ibukota

Kecamatan adalah Kepenghuluan Menggala Teladan yang berbatasan langsung

dengan Kecamatan Pujud dan Kecamatan Bangko Pusako, sedangkan yang paling

dekat adalah Kelurahan Sedinginan.

39
4.1.5 Letak Wilayah dan Geografis Desa Simpang Benar

Desa Simpang Benar Kabupaten Rokan Hilir secara geografis berada di

bagian paling barat dan utara dari Provinsi Riau yang juga merupakan wilayah

pesisir timur Pulau Sumatera. Kabupaten Rokan Hilir yang merupakan pemekaran

dari Kabupaten Bengkalis, sesuai dengan Undang-undang Nomor 53 Tahun 1999.

Wilayah Desa Simpang Benar Kabupaten Rokan Hilir terletak pada bagian pada

posisi antara 1˚14’ - 2˚45’ LU dan 100˚17 - 101˚21’ BT. Luas wilayah 8.881,59

Km², dimana Desa Simpang Benar Kecamatan Tanah Putih memiliki luas wilayah

98,39 Km².

Batas Desa Simpang Benar Kecamatan Tanah Putih memiliki batas-batas

wilayah sebagai berikut :

1. Sebelah Utara dengan Kecamatan Rimba Melintang dan Kota Dumai

2. Sebelah Selatan dengan Kecamatan Tanah Putih

3. Sebelah Barat dengan Kecamatan Rimba Melintang

4. Sebelah Timur dengan Kecamatan Tanah Putih dan Kota Dumai.

Geologi Desa Simpang Benar Kecamatan Tanah Putih Kecamatan Tanah

Putih merupakan Daerah yang Strategis yang terletak bagian pertengahan

Kabupaten Rokan Hilir yang terbentuk berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten

Rokan Hilir Nomor 24 Tahun 2002 Tanggal 05 Oktober 2002 dan diundangkan

Tanggal 07 Oktober 2002 pada Lembaran Daerah Kabupaten Rokan Hilir Tahun

2002 Seri (D) Daerah Nomor 24 Tentang Pembentukan Desa Simpang Benar

Kecamatan Tanah Putih Dan Kecamatan Bangko Pusako dan terpisah dari

Kecamatan Tanah Putih sebagai induk.

40
4.1.6 Keadaan Demografis Desa Simpang Benar

Kondisi demografis ialah informasi kependudukan suatu wilayah atau

kondisi masyarakat dlm suatu wilayah yg meliputi ukuran, struktur, distribusi

penduduk, serta bagaimana jumlah penduduk berubah setiap waktu akibat

kelahiran, kematian, migrasi, serta penuaan termasuk pendidikan, sosial ekonomi,

agama dan kesenian daerah.

4.1.6.1 Pendidikan

Pendidikan merupakan salah satu faktor penting dalam menentukan

kemajuan suatu daerah. Oleh karena itu ketersediaan sarana dan prasarana

Pendidikan serta sumber daya pendukung dalam kegiatan belajar mengajar

membutuhkan perhatian yang sangat besar. Guru sebagai sumber daya Pendidikan

di Desa Simpang Benar sangat penting perannya dalam mencapai kesuksesan

dalam bidang Pendidikan. Berikut adalah sarana pendidikan yang ada pada Desa

Simpang Benar :

Tabel 4. 1 Data Sarana Pendidikan

No Pendidikan Jumlah

1 SMA 2

2 SMP 2

3 SD 1

4 TK 2

4.1.6.2 Sosial Ekonomi

Desa Simpang Benar memang tidak termasuk daerah potensi pertanian

tanaman pangan maupun palawija karena lahan di Kecamatan Tanah Putih hampir

41
seluruhnya adalah lahan kering bukan lahan sawah. Pertanian tanaman pangan

yang dihasilkan adalah kacang tanah, jagung dan ketela pohon (ubi kayu). Luas

panen kacang tanah mencapai 5 ha dengan produksi mencapai 5 ton, sedangkan

luas panen ketela pohon mencapai 0,76 ha dengan produksi mencapai 4 ton dan

tanaman pangan lainnya adalah jagung dengan luas 5 ha dengan produksi sekitar 4

ton.

Desa Simpang Benar cukup banyak usaha peternakan. Jumlah sapi pada

tahun 2013 mencapai 798 ekor, kerbau 104 ekor, kambing dan domba mencapai

373 ekor. Selain itu juga terdapat peternak/usaha ayam kampung mencapai 4.754

ekor, itik 197 ekor serta peternak ayam pedaging mencapai 6.639 ekor. Desa

Simpang Benar masih kurang optimal dalam memanfaatkan hasil peternakannya

karena disana belum menyediakan tempat pemotongan hewan maupun pasar

khusus hewan.

Kabupaten Rokan Hilir adalah termasuk penghasil perkebunan yang besar,

begitu juga Desa Simpang Benar, kelapa sawit merupakan komoditas paling

banyak produksinya. Total luas tanaman kelapa sawit mencapai 38.227,5 yang

menghasilkan 1.223.280 ton crude palm oil (CPO). Sedangkan tanaman karet

seluas 5.758 ha menghasilkan 5.758 ton akret kering. Kelapa dengan luas 17,5 ha

menghasilkan 14, 05 ton kopra, pinang 5,5 ha dan kakao 2,1 ha menghasilkan biji

kering mencapai 6 ton.

Selain sektor pertanian tanaman pangan, peternakan dan perkebunan satu

lagi sektor yang cukup banyak dijadikan mata pencaharian penduduk Desa

Simpang Benar adalah sektor perikanan tangkap, sebagai Kecamatan yang

dilewati sungai besar yaitu sungai Rokan Kecamatan Tanah Putih juga

42
menghasilkan produk perikanan. Pada tahun 2021 produksi perikanan tangkap

mencapai 325 ton dan perikanan budidaya mencapai 8 ton yang terdiri dari

budidaya kolam dan budaya keramba 6 ton.

Perkembangan sektor industri diarahkan untuk meningkatkan

perekonomian masyarakat untuk mengurangi ketergantungan kepada sektor

pertanian dengan tetap memperhatikan kelestarian lingkungan. Industri kecil dan

kerajinan rakyat tahun 2021 di Desa Simpang Benar antara lain industri kayu 42

unit, industry anyaman/gerabah 8 unit, indutri batu 7 unit, industry kain/tenun 8

unit dan industry makanan/minuman 20 unit. Listrik PLN sebagai alat penerangan

di Desa Simpang Benar belum dapat dinikmati sepenuhnya oleh semua

masyarakat, masih ada sebagian kecil yang belum teraliri jaringan listrik terutama

daerah tang sulit dijangkau seperti didaerah terpencil.

4.1.6.3 Agama

Negara Indonesia merupakan Negara dengan keberagaman suku, agama

dan bahasa yang sangat besar keberagaman umat beragama di Kecamatan Tanah

Putih dapat dilihat berdasarkan pemeluk agama yang dianut penduduknya. Untuk

mewujudkan masyarakat yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha

Esa maka perlu disediakan sara dan prasarana guna menunjang peribadatan

masing-masing agama sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang

berlaku. Sarana ibadah agama pada Desa Simpang Benar adalah sebagai berikut :

43
Tabel 4. 2 Data Sarana Ibadah

No Sarana Ibadah Jumlah

1 Mesjid/Musola 13

2 Gereja Kristen 2

3 Gereja Katolik 2

4 Pura 0

5 Wihara 0

4.1.6.4 Kesenian dan Budaya

Masyarakat Desa Simpang Benar masih menjunjung tinggi terhadap nilai-

nilai ajaran adat istiadat yang ada di daerahnya. Kebanyakan masyarakat Desa

Simpang Benar menganut agama Islam, dan mayoritas masyarakat di Desa

Simpang Benar adalah suku Melayu. Perkembangan suatu kesenian pada suatu

daerah amat ditentukan dan seberapa jauh perhatian dan apresiasi yang berkaitan

oleh masyarakat penduduknya serta perhatian terhadap kelangsungan hidup

kesenian tersebut. Dalam kehidupan masyarakat Desa Simpang Benar ada

beberapa kesenian yang masih bertahan sampai sekarang yaitu:

1. Syair, salah satu karya sastra lama yang mengandung nilai budaya adalah

syair. Dalam syair Rokan Hilir yang ditulis oleh Ahmad Darmawi diperoleh

gambaran secara deskriptif tentang nilai-nilai budaya sebagai upaya

pembangunan karakter bangsa. Nilai-nilai budaya tersebut mencakup nilai

keimanan, syukur nikmat, menghargai, tolong-menolong, menjaga

kehormatan, jiwa kepemimpinan, musyawarah, keadilan, dan kesopanan.

44
2. Tari tradisional, Tari Tradisi Sapin ini merupakan salah satu tari yang

dilestarikan di Kabupaten Rokan Hilir Provinsi Riau. Tarian ini menjadi salah

satu warisan budaya yang sudah di akui keberadaannya di masyarakat. Tarian

ini biasa ditampilkan dalam acara-acara adat, Pernikahan, Sunat Rosul dan

pagelaran budaya masyarakat di Desa Simpang Benar Kabupaten Rokan Hilir

Provinsi Riau.

3. Musik tradisi, salah satunya gondang batak yang dapat diartikan sebagai

seperangkat alat musik, ansambel musik, sekaligus komposisi lagu.

Umumnya dimainkan untuk mengiringi tari manortor yang berasal dari suku

Batak

4. Pertunjukan silat, dalam Tradisi Pernikahan Suku Melayu di Desa Simpang

Benar Kabupaten Rokan Hilir. Berdasarkan bentuk pertunjukannya terdapat

elemen-elemen atau unsur-unsur seni yang menjadi struktur sebuah

pertunjukkan, diantaranya gerak, musik, desain lantai, properti, tata rias,

kostum, tata cahaya dan pemanggungan.

4.2 Penyajian Data

4.2.1 Eksistensi Gondang Batak Di Desa Simpang Benar Kecamatan Tanah

Putih Kabupaten Rokan Hilir Provinsi Riau

Eksistensi menurut Save M. Dagun (2019) dalam kehidupan sosial

manusia yang terpenting dan terutama adalah keadaan dirinya sendiri atau

eksistensi dirinya. Eksistensi dapat diartikan sesuatu yang menganggap

keberadaan manusia tidaklah statis, artinya manusia itu selalu bergerak dari

kemungkinan ke kenyataan. Proses ini berubah bila kini menjadi suatu yang

mungkin maka besok akan berubah menjadi kenyataan, karena manusia itu

45
memiliki kebebasan maka gerak perkembangan ini semuanya berdasarkan pada

manusia itu sendiri, sehingga beberapa hal yang dapat mempengaruhi eksistensi

yaitu: 1) Aktivitas kerja, 2) Memiliki fakta, 3) Usaha yang dilakukan untuk

mempertahankan eksistensinya. Pada bagian penyajian data akan dijabarkan

Gondang Batak Di Desa Simpang Benar Kecamatan Tanah Putih Kabupaten

Rokan Hilir Provinsi Riau berdasarkan teori Save M Dagun (2019) yang akan

dijabarkan sebagai berikut :

4.2.1.1 Aktivitas Kerja

Pada bagian ini membahas Eksistensi Gondang Batak di Desa Simpang

Benar Kecamatan Tanah Putih Kabupaten Rokan Hilir Provinsi Riau berdasarkan

aktivitas kerja berdasarkan teori Dagun (2019) mengungkapkan bahwa dengan

aktivitas kerja manusia mengekspolarasi dirinya baik aktivitas eksternal, seperti

gerakan tangan dan kaki, maupun aktivitas internal, seperti aktivitas mental,

terungkap dan merupakan tanda bahwa orang dianggap sebagai diri mereka

sendiri. Menjaga eksistensi budaya dan tradisi harus dikaitkan dengan aktivitas

mental dan fisik seseorang. Untuk memastikan bahwa keberadaan budaya dan

tradisi tidak termakan oleh waktu.

Berdasarkan hasil observasi yang peneliti lakukan pada tanggal 7-8 Januari

2023 mengenai Gondang Batak di Desa Simpang Benar Kecamatan Tanah Putih

Kabupaten Rokan Hilir Provinsi Riau berdasarkan aktivitas kerja telah berjalan

dan dilaksanakan. Dibuktikan dari beberapa data yang ada bahwa Gondang Batak

di Desa Simpang Benar memiliki grup musik Gondang Batak yang ditekuninya.

Aktivitas kerja pada grup musik Gondang Batak ini selalu dikembangkan dengan

bertujuan musik ini akan selalu hadir pada kebudayaan masyarakat setempat. Hal

46
yang berkaitan dengan aktivitas kerja diantaranya; pelaksanaan musik Gondang

Batak dimulai dari persiapan sebelum dan sesudah penampilan; pemain, peminat,

dan penerus dari musik Gondang Batak; kendala dalam pengembangan musik

Gondang Batak; pembagian tugas didalam grup musik Gondang Batak; alat musik

yang digunakan; jadwal latihan; dan kedudukan musik Gondang Batak dalam

masyarakat. 

Berdasarkan wawancara bersama bapak Al Juardi sebagai Tokoh

Masyarakat di Desa Simpang Benar Kecamatan Tanah Putih Kabupaten Rokan

Hilir Provinsi Riau pada tanggal 7 Januari 2023 mengenai musik Gondang Batak

mengungkapkan bahwa “Sampai saat ini music Gondang Batak ini masih popular

di masyarakat. Khususnya dalam acara tertentu seperti perkawinan dan acara

besar lainnya di masyarakat. Musik ini berfungsi untuk memeriahkan sebuah

acara yang diselenggarakan masyarakat.” (wawancara 7 Januari 2023)

Berdasarkan wawancara bersama bapak Rendi Mahmuda sebagai Ketua

Organisasi Kesenian di Desa Simpang Benar Kecamatan Tanah Putih Kabupaten

Rokan Hilir Provinsi Riau pada tanggal 8 Januari 2023 mengenai siapa pemain

dari kesenian musik Gondang Batak mengungkapkan bahwa “Pemain musik

musik Gondang Batak ni pada umumnya masih tergolong muda. Karena jenis

musiknya lebih bersemangat jadinya lebih bervariasi lah. Dibilang terlalu muda

juga tidak. Sudah matang juga. Disesuaikan dengan jenis music dan usianya saja”

(wawancara 8 Januari 2023)

Berdasarkan wawancara bersama bapak Lukman Nul Hakim sebagai

Tokoh Masyarakat di Desa Simpang Benar Kecamatan Tanah Putih Kabupaten

47
Rokan Hilir Provinsi Riau pada tanggal 7 Januari 2023 mengenai kendala dalam

mengembangkan kesenian musik Gondang Batak mengungkapkan bahwa: 

“Hambatan dalam mengembangkan kesenian ini biasanya karena


perpaduan budaya modern yang mulai banyak masuk dalam acara-acara
didaerah sini. Kita ambil contoh saja misalnya pada acara organisasi anak
muda biasanya jarang ditemukan gondang batak. Yang lebih sering itu
dilihat adanya musik ini ya ketika acara pernikahan.” (wawancara 7
Januari 2023)

Berdasarkan wawancara bersama bapak Dedek Saputra sebagai Seniman

Pemusik Gondang Batak di Desa Simpang Benar Kecamatan Tanah Putih

Kabupaten Rokan Hilir Provinsi Riau pada tanggal 8 Januari 2023 mengenai siapa

peminat dan penerus Gondang Batak, keorganisasian, alat musik,  persiapan,

jadwal latihan mengungkapkan bahwa: 

“Kalau peminatnya pastinya mulai dari kalangan muda kemudian usia matang
hingga usia tua. Peminat music ini dari kalangan bapak-bapak ada juga, ibu-ibu
juga ada. Untuk persiapan musik Gondang Batak ini biasanya disiapkan mulai
dari tempat oleh penyelenggara. Persiapan juga termasuk persiapan sound system,
alat musik yang digunakan dipastikan sudah siap. Jadwal latihan rutin satu sampai
dua kali dalam sebulan di rumah salah satu pemusiknya. Latihan biasanya lagu-
lagu yang sudah biasa dibawakan dan ada pula lagu-lagu yang baru permintaan
dari penyelenggara (wawancara 8 Januari 2023).

Berdasarkan wawancara bersama bapak Hendra mariza sebagai pemusik

Gondang Batak di Desa Simpang Benar Kecamatan Tanah Putih Kabupaten

Rokan Hilir Provinsi Riau pada tanggal 7 Januari 2023 mengenai jadwal latihan,

persiapan, struktur organisasi dan kesulitan dalam menampilkan kesenian musik

Gondang Batak mengungkapkan bahwa: 

“Gondang Batak akan diadakan latihan bulanan yaitu sebulan sekali. Jika
tidak ada job, kami tetap melakukan latihan. Latihan dilakukan lebih
sering jika terdapat job pada bulan tersebut terutama job besar dan job
khusus. Struktur organisasi di dalam grup pasti di dalam nya ada ketua,
dan nada anggota, untuk grup music ini juga sama satu orang ketua saja
sisanya anggota.” (wawancara 7 Januari 2023)

48
Dari hasil wawancara disimpulkan bahwa aktivitas kerja dari musik

Gondang Batak masih eksis sejak lama hingga saat ini dibuktikan dengan

kesenian musik Gondang Batak ini masih ditampilkan pada acara-acara

kemasyarakatan. Mayoritas dalam mewariskan kesenian musik Gondang Batak

adalah golongan usia dewasa, lebih sedikit generasi muda yang melestarikan

kebudayaan musik ini. Generasi muda cenderung lebih menyukai budaya modern

dibanding tradisi budaya daerah setempat. Kesulitan dalam melestarikan kesenian

musik Gondang Batak ditandai dengan enggannya generasi muda untuk membaur

dengan budaya tradisional setempat. Hal ini disebabkan adanya budaya luar yang

masuk lebih cepat. Generasi muda mengadopsi budaya modern dari luar yang

masuk tanpa memperhatikan nilai-nilai yang terkandung didalam kebudayaan

tersebut. Generasi muda sering kali tidak mengetahui makna dari kesenian tradisi

pada daerah setempatnya.

Musik Gondang Batak sudah dikemas secara modern saat ini dengan

memadukannya dengan orgen atau piano dengan sentuhan lagu-lagu modern.

Namun tetap dengan memprioritaskan nilai-nilai budaya dalam music Gondang

Batak ini. Grup musik Gondang Batak ini memiliki satu orang ketua dan sisanya

anggota. Satu grup terdiri dari 4-5 orang yang memiliki tugas masing-masing

dalam grup musik Gondang Batak. Jadwal latihan tidak ditetapkan secara khusus

namun dijadwalkan satu kali sebulan. Dalam latihan biasanya menggunakan lagu

yang biasa digunakan namun juga ada lagu-lagu baru yang menjadi permintaan

dari penyelenggara. Grup music Gondang Batak melakukan evaluasi untuk

meningkatkan penampilan mereka menjadi lebih baik untuk dikemudian hari.

49
Berikut peneliti melampirkan dokumentasi berdasarkan hasil penelitian di

lapangan:

Gambar 4. 1 Grup Musik Gondang Batak di Desa Simpang Benar Kecamatan

Tanah Putih Kabupaten Rokan Hilir Provinsi Riau

(Dokumentasi Reza Ramadhoni, 2023)

4.2.1.2 Memiliki Fakta

Menurut teori M Dagun (2019) Setiap hal yang ada itu mempunyai

eksistensi atau ia adalah eksisten, kesempurnaan eksistensi terletak didalam

“segala sesuatu”. Eksisten merupakan suatu yang paling lengkap dan paling

umum mempunyai landasan objektif. Eksisten bukan sekedar kata tanpa arti

belaka tetapi memiliki keluasan yang paling luas. Konsep eksistensi berarti secara

aktual atau secara real.

Berdasarkan hasil observasi yang peneliti lakukan di lapangan pada

tanggal 7-8 Januari 2023 mengenai Musik Gondang Batak di Desa Simpang

Benar Kecamatan Tanah Putih Kabupaten Rokan Hilir Provinsi Riau berdasarkan

fakta yang dimiliki telah dilaksanakan. Yang mana telah dibuktikan dengan

beberapa fakta yang ada diantaranya; sejarah musik Gondang Batak; fakta yang

50
mengungkapkan diterimanya Musik Gondang Batak di Desa Simpang Benar dan

pengaruh musik Gondang Batak di Desa Simpang Benar; fakta mengenai nilai-

nilai yang terkandung dalam musik Gondang Batak; fungsi musik Gondang

Batak; pakaian yang dikenakan dan musik yang mengiringi musik Gondang

Batak.

Berdasarkan wawancara bersama bapak Al Juardi sebagai Tokoh

Masyarakat di Desa Simpang Benar Kecamatan Tanah Putih Kabupaten Rokan

Hilir Provinsi Riau pada tanggal 7 Januari 2023 mengenai sejarah dan nilai yang

terjandung dalam kesenian musik Gondang Batak mengungkapkan bahwa: 

“Pada tahun 2010 saya rasa mulai berkembangnya music Gondang Batak
ini. Sejarahnya bermula ketika banyak masyarakat Batak yang
menggunakan kesenian ini dalam acara kemasyarakatan mereka. Ya pada
saat itu masih menggunakan musik yang sangat kental dengan adat
mereka. Kemudia seiring berjalannya waktu terjadi perpaduan anatar
budaya melayu dan budaya Batak ini. Dimana masyarakat mulai bias
menerima budaya yang mereka bawa.” (wawancara 7 Januari 2023)

Berdasarkan wawancara bersama bapak Rendi Mahmuda sebagai Ketua

Organisasi Kesenian di Desa Simpang Benar Kecamatan Tanah Putih Kabupaten

Rokan Hilir Provinsi Riau pada tanggal 8 Januari 2023 mengenai nilai dan fungsi

yang terkandung dalam kesenian musik Gondang Batak mengungkapkan bahwa: 

“Jika dilihat dari asal muasalnya bisa dilihat bahwa kesenian musik
Gondang batak ini mengandung unsur tradisi yang begitu kuat. Jika
ditelusuri lagi tujuan tradisi musik Gondang Batak ini untuk melestarikan
kebudayaan Batak, menjunjung tinggi nilai-nilai budaya, mempererat
silaturahmi antar suku dan masyarakat. Sebenarnya melestarikan budaya
ini meskipun bukan budaya asli suku melayu namun telah menjadi sebuah
tradisi yang tidak bias dipisahkan dari kegiatan bermasyarakat.”
(wawancara 8 Januari 2023)

Berdasarkan wawancara bersama bapak Lukman Nul Hakim sebagai

Tokoh Masyarakat di Desa Simpang Benar Kecamatan Tanah Putih Kabupaten

51
Rokan Hilir Provinsi Riau pada tanggal 7 Januari 2023 mengenai fungsi kesenian

musik Gondang Batak mengungkapkan bahwa: 

“Sebagai kesenian yang berasal dari daerah tentu saja musik Gondang
Batak ini memiliki fungsi tradisi yang tidak bisa di pisahkan dalam
kehidupan masyarakat. Fungi yang paling utama adalah memberikan
penghiburan kepada penikmat nya dalam hal ini tentu saja masyarakat desa
setempat. Fungsi lainnya yang tidak kalah penting nya adalah musik ini
mampu memberikan dampak sosial sehingga menguatkan persaudaraan
pada masyarakat desa. Terdapat juga fungsi-fungsi lainnya seperti fungsi
silaturahmi,fungsi pelestarian kebudayaan dan fungsi lainnya.”
(wawancara 7 Januari 2023)

Berdasarkan wawancara bersama bapak Dedek Saputra sebagai Seniman

Pemusik Gondang Batak di Desa Simpang Benar Kecamatan Tanah Putih

Kabupaten Rokan Hilir Provinsi Riau pada tanggal 8 Januari 2023 pakaian dan

iringan music dalam penampilan mengungkapkan bahwa: 

“Untuk penampilan musik Gondang Batak tidak ada di khususkan


penggunaan pakaian tertentu. Biasanya menyesuaikan dengan tempat
penyelenggaraan acara atau biasa di sebut tuan rumah. Namun biasanya
kami menyeragamkan pakaian untuk keindahan penampilan. Pakaian yang
di gunakanpun tidak selalu pakaian tradisi karena pada dasarnya kesenian
musik Gondang Batak ini telah mengalami modernisasi agar lebih menarik
penikmatnya. Penikmat musik Gondang Batak ini terdiri dari kalangan
muda hinga usia tua. Namun mayoritas dapat kita lihat pada usia yang
sudah dewasa atau usia produktif. Lagu-lagu yang kami tampilkan juga
mengikuti perkembangan zaman. Namun tidak menghilangkan identitas
musik Gondang Batak itu sendiri. (wawancara 8 Januari 2023).

Berdasarkan wawancara bersama bapak Hendra mariza sebagai pemusik

Gondang Batak di Desa Simpang Benar Kecamatan Tanah Putih Kabupaten

Rokan Hilir Provinsi Riau pada tanggal 7 Januari 2023 mengenai pakaian dan

iringan music dalam penampilan kesenian musik Gondang Batak mengungkapkan

bahwa: 

“Seperti yang telah disampaikan sebelumnya bahwa pakaian yang


digunakan tidak ada ketentuan khusus. Keseragaman pun hanya
menyeragamkan warna atau senada saja. Kemudian untuk musik terlebih
dahulu kami melakukan harmonisasi dengan sesame anggota grup musik

52
dan juga pemain orgen yang ada pada acara tersebut.(wawancara 7 Januari
2023)

Dari wawancara diatas dapat disimpulkan bahwa berdasarkan fakta yang

dimiliki dari Eksistensi musik Gondang Batak di Desa Simpang Benar Kecamatan

Tanah Putih Kabupaten Rokan Hilir adalah berawal dari sejarah masuknya

kebudayaan kesenian daerah musik Gondang Batak yang di mulai sejak awal

tahun 2010 di Kabupaten Rokan Hilir. Budaya dari adat batak ini disambut positif

oleh masyarakat Desa Simpang Benar Kecamatan Tanah putih Kabupaten Rokan

Hilir. Kesenian musik Gondang Batak ini juga di sambut baik oleh budaya

masyarakat setempat. Sehingga menyebabkan adanya perpaduan budaya anatara

suku Melayu dan suku Batak. Adanya kesenian musik Gondang Batak ini juga

memberikan trend baru pada kebudayaan di Desa Simpang Benar. Hal ini terlihat

dari kebudayaan yang telah di lestarikan oleh masyarakat setempat dengan acara-

acara yang di selenggarakan pada desa Simpang Benar.

Nilai yang terkandung dalam kesenian musik Gondang Batak tidak

terlepas dari adat istiadat itu sendiri. Dalam musik Gondang Batak terdapat unsur-

unsur seperti unsur tradisi,unsur sosial. Unsur tradisi yang terkandung dalam

musik ini adalah pelestarian kebudayaan yang berawal dari adat istiadat setempat

kemudian unsur sosial dimana masyarakat dapat melakukan interaksi sosial

dengan adanya kesenian musik tradisi ini.

Untuk pakaian yang digunakan saat penampilan grup musik tidak ada

penentuan pakaian khusus. Pakaian bersifat menyesuaikan dengan tempat

penyelenggaraan acara sehingga pemain musik hanya menyeragamkan sesuai

dengan tema acara. Selanjutnya grup musik akan menyesuaikan dengan orgen

atau iringan musik lainnya yang akan tergabung dalam penampilan mereka.

53
Berikut peneliti melampirkan dokumentasi berdasarkan hasil penelitian di

lapangan:

Gambar 4. 2 Alat Musik Gondang Batak di Desa Simpang Benar Kecamatan

Tanah Putih Kabupaten Rokan Hilir Provinsi Riau

(Dokumentasi Reza Ramadhoni, 2023)

Gambar 4. 3 Penampilan Grup Musik Gondang Batak di Desa Simpang Benar

Kecamatan Tanah Putih Kabupaten Rokan Hilir Provinsi Riau

(Dokumentasi Reza Ramadhoni, 2023)

54
4.2.1.3 Usaha yang Dilakukan Untuk Mempertahankan Eksistensinya

Berdasakan teori Dagun (2019) terdapat indikator pendukung dalam usaha

mempertahankan eksistensi musik Gondang Batak. indikator yang menjadi

pendukung diantaranya; kreatif dalam melakukan inovasi, anggota yang kompak,

solid, dan memiliki loyalitas, serta interaksi dengan kelompok sosial dengan

mengikuti acara..yang diselenggarakan. Kekompakkan merupakan modal yang

sangat penting bagi kelompok sosial.  Kurangnya kekompakkan merupakan..salah

satu faktor yang menghambat terwujudnya eksistensi musik Gondang Batak.

Berdasarkan hasil observasi yang peneliti laksanakan di lapangan pada 7-8

Januari 2023 mengenai Eksistensi musik Gondang Batak di Desa Simpang Benar

Kecamatan Tanah Putih Kabupaten Rokan Hilir Provinsi Riau berdasarkan usaha

yang dilakukan untuk mempertahankan eksistensinya telah dilaksanakan. Hal ini

dibuktikan dengan adanya inovasi dalam penampilan yang dapat mencegah

munculnya kebosanan dari penikmat hingga dapat menarik calon penerus musik

ini. Masyarakat yang kompak, solid, dan memiliki loyalitas menjadi salah satu

yang menjadikan kesenian musik Gondang Batak dalam ini terus eksis di

masyarakat. Pemerintah setempat juga turut mengapresiasikan musik Gondang

Batak. Pengaruh perkembangan teknologi pun menjadi tantangan berat untuk

melestarikan musik Gondang Batak. Namun hal ini dapat diantisipasi dengan

sikap solidaritas dan loyalitas yang dimiliki oleh setiap masyarakat desa setempat.

Hal ini membuat suatu tradisi semakin.eksis dan awet. 

Berdasarkan wawancara bersama bapak Al Juardi sebagai Tokoh

Masyarakat di Desa Simpang Benar Kecamatan Tanah Putih Kabupaten Rokan

Hilir Provinsi Riau pada tanggal 7 Januari 2023 mengenai usaha yang dilakukan

55
untuk mempertahankan eksistensi kesenian musik Gondang Batak

mengungkapkan bahwa: 

“Sejauh ini untuk musik Gondang Batak ini masih eksis tentu saja di desa
ini. Kalau bosan ya tergantung kepada penikmatnya. Bagi penikmat
kesenian ini tentunya setiap acara sangat menunggu adanya penampilan
dari grup musik Gondang Batak ini. Kalau dilihat sekarang sudah sangat
modernlah musiknya meksipun tetap dengan sentuhan Batak tadi.”
(wawancara 7 Januari 2023)

Berdasarkan wawancara bersama bapak Rendi Mahmuda sebagai Ketua

Organisasi Kesenian di Desa Simpang Benar Kecamatan Tanah Putih Kabupaten

Rokan Hilir Provinsi Riau pada tanggal 8 Januari 2023 mengenai usaha yang

dilakukan untuk mempertahankan eksistensi kesenian musik Gondang Batak

mengungkapkan bahwa: 

“Kesenian ini memiliki tempat tersendiri ditengah-tengah masyarakat.


Untuk sekarang ini bahkan kesenian ini dikemas dengan memadukan
bersama orgen pada acara besar sehingga tentu saja tidak akan bosan. Saya
rasa perpaduan ini bias disebut inovatif dan kreatif juga.” (wawancara 8
Januari 2023)

Berdasarkan wawancara bersama bapak Lukman Nul Hakim sebagai

Tokoh Masyarakat di Desa Simpang Benar Kecamatan Tanah Putih Kabupaten

Rokan Hilir Provinsi Riau pada tanggal 7 Januari 2023 mengenai usaha yang

dilakukan untuk mempertahankan eksistensi kesenian musik Gondang Batak

mengungkapkan bahwa: 

“Yang sering ada di acara-acara pernikahan dan acara besar lainnya,


masyarakat sangat menikmati grup musik ini. Semakin lama saya lihat
semakin bagus dan anak muda ya tidak terlalu muda sudah ada yang
menjadi penyanyi pada grup musim ini. Itu merupakan salah satu
kreativitas ya bagi anak muda dalam melestarikan kebudayaan setempat.”
(wawancara 7 Januari 2023)

Berdasarkan wawancara bersama bapak Dedek Saputra sebagai Seniman

Pemusik Gondang Batak di Desa Simpang Benar Kecamatan Tanah Putih

56
Kabupaten Rokan Hilir Provinsi Riau pada tanggal 8 Januari 2023 mengenai

usaha yang dilakukan untuk mempertahankan eksistensi kesenian musik Gondang

Batak mengungkapkan bahwa: 

“Kalau sekarang kan bisa dilihat udah sangat modernlah ya. Pemilihan
lagu, kemasan penampilan, pemilihan vokalis, aransemen musik ya bias
dibilang sudah sangat meningkat. Pada acara-acara tertentu bahkan
diberikan aransemen khusus yang sesuai dengan permintaan
penyelenggara. Kita juga melakukan evaluasi terhadap penampilan yang
sudah ditampilkan. Supaya ada peningkatanlah untuk selanjutnya. Apalagi
sekarang di media sosial kita lihat semakin banyak jenis-jenis musik yang
lebih menarik anak muda hingga orang dewasa bahkan orang tua.
(wawancara 8 Januari 2023).

Berdasarkan wawancara bersama bapak Hendra mariza sebagai pemusik

Gondang Batak di Desa Simpang Benar Kecamatan Tanah Putih Kabupaten

Rokan Hilir Provinsi Riau pada tanggal 7 Januari 2023 mengenai usaha yang

dilakukan untuk mempertahankan eksistensi kesenian musik Gondang Batak

mengungkapkan bahwa: 

“Tetap eksis sampai sekarang Grup Musik Gondang Batak ini. Yang dapat
dilihat banyak variasi yang bias ditampilkan pada penampilan Gondang
Batak ini. Kami pun biasanya mempelajari hal-hal baru yang bias
diseuaikan dengan kemampuan masing-masing pemusik pada grup ini.
Kreatif memang harus karena sekarang sudah banyak berkembang dari
segi musik dan teknologi.(wawancara 7 Januari 2023)

Penjelasan dari beberapa informan, dapat disimpulkan bahwa usaha untuk

mempertahankan eksistensi musik Gondang Batak di Desa Simpang Benar dari

sebuah kesenian tradisi perlu dilakukan kerjasama antara masyarakat agar budaya

tersebut masih dapat eksis pada suatu daerah. Untuk mempertahankan eksistensi

musik Gondang Batak pada suatu daerah di perlukan adanya kerja sama antara

masyarakat,pemerintah dan tokoh musik/kesenian yang ada pada daerah tersebut.

Bagi masyarakat harus berkontribusi dalam pelestarian budaya dengan

mengundang atau mengadakan acara dengan melibatkan musik Gondang Batak.

57
Bagi pemerintah,usaha untuk mempertahan eksistensi musik Gondang Batak ini

dengan melibatkan pemusik pada kegiatan-kegiatan yang ada di daerah tersebut

serta menjadikan musik Gondang Batak ini sebagai bagian dari kebudayaan

setempat. Bagi Pemusik Gondang Batak ini telah melakukan usaha dalam

mempertahankan eksistensi musik seperti melakukan inovasi dan kreasi dalam

bermusik.

58
BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan data yang telah dianalisis menunjukkan bahwa eksistensi

Gondang Batak Di Desa Simpang Benar Kecamatan Tanah Putih Kabupaten

Rokan Hilir Provinsi Riau dapat ditinjau dari beberapa indikator yaitu berdasarkan

aktivitas kerja, berdasarkan fakta yang ada, dan usaha yang dilakukan untuk

mempertahankan eksistensinya yang mana dapat ditarik kesimpulan yaitu:

Eksistensi Gondang Batak Di Desa Simpang Benar berdasarkan aktivitas

kerja yaitu aktivitas kerja dari musik Gondang Batak masih eksis sejak lama

hingga saat ini dibuktikan dengan kesenian musik Gondang Batak ini masih

ditampilkan pada acara-acara kemasyarakatan. Mayoritas dalam mewariskan

kesenian musik Gondang Batak adalah golongan usia dewasa, lebih sedikit

generasi muda yang melestarikan kebudayaan musik ini. Generasi muda

cenderung lebih menyukai budaya modern dibanding tradisi budaya daerah

setempat. Kesulitan dalam melestarikan kesenian musik Gondang Batak ditandai

dengan enggannya generasi muda untuk membaur dengan budaya tradisional

setempat. Hal ini disebabkan adanya budaya luar yang masuk lebih cepat.

Generasi muda mengadopsi budaya modern dari luar yang masuk tanpa

memperhatikan nilai-nilai yang terkandung didalam kebudayaan tersebut.

Generasi muda sering kali tidak mengetahui makna dari kesenian tradisi pada

daerah setempatnya.

59
Eksistensi Gondang Batak Di Desa Simpang Benar yang ditinjau berdasarkan

fakta yang adalah berawal dari sejarah masuknya kebudayaan kesenian daerah

musik Gondang Batak yang di mulai sejak awal tahun 2010 di Kabupaten Rokan

Hilir. Budaya dari adat batak ini disambut positif oleh masyarakat Desa Simpang

Benar Kecamatan Tanah putih Kabupaten Rokan Hilir. Kesenian musik Gondang

Batak ini juga di sambut baik oleh budaya masyarakat setempat. Sehingga

menyebabkan adanya perpaduan budaya anatara suku melayu dan suku batak.

Adanya kesenian musik Gondang Batak ini juga memberikan trend baru pada

kebudayaan di Desa Simpang Benar. Hal ini terlihat dari kebudayaan yang telah di

lestarikan oleh masyarakat setempat dengan acara-acara yang di selenggarakan

pada desa Simpang Benar. Nilai yang terkandung dalam kesenian musik Gondang

Batak tidak terlepas dari adat istiadat itu sendiri. Dalam musik Gondang Batak

terdapat unsur-unsur seperti unsur tradisi,unsur sosial. Unsur tradisi yang

terkandung dalam musik ini adalah pelestarian kebudayaan yang berawal dari adat

istiadat setempat kemudian unsur sosial dimana masyarakat dapat melakukan

interaksi sosial dengan adanya kesenian musik tradisi ini. 

Eksistensi Gondang Batak Di Desa Simpang Benar ditinjau berdasarkan

usaha untuk mempertahankan eksistensi musik Gondang Batak di Desa Simpang

Benar dari sebuah kesenian tradisi perlu dilakukan kerjasama antara masyarakat

agar budaya tersebut masih dapat eksis pada suatu daerah. Untuk

mempertahankan eksistensi musik Gondang Batak pada suatu daerah di perlukan

adanya kerja sama antara masyarakat,pemerintah dan tokoh musik/kesenian yang

ada pada daerah tersebut. Bagi masyarakat harus berkontribusi dalam pelestarian

budaya dengan mengundang atau mengadakan acara dengan melibatkan musik

60
Gondang Batak. Bagi pemerintah,usaha untuk mempertahan eksistensi musik

Gondang Batak ini dengan melibatkan pemusik pada kegiatan-kegiatan yang ada

di daerah tersebut serta menjadikan musik Gondang Batak ini sebagai bagian dari

kebudayaan setempat. Bagi Pemusik Gondang Batak ini telah melakukan usaha

dalam mempertahankan eksistensi musik seperti melakukan inovasi dan kreasi

dalam bermusik.

5.2 Hambatan

Penelitian yang dilakukan pasti bermula dari adanya permasalahan yang

akan diteliti, masalah yang terdapat dalam penelitian ini bersifat kualitatif yang

yakni sementara dan bisa berkembang maupun berganti setelah penelitian ini

dilakukan. Hambatan yang ditemukan pada pengumpulan data dalam penelitian

eksistensi Gondang Batak Di Desa Simpang Benar Kecamatan Tanah Putih

Kabupaten Rokan Hilir Provinsi Riau. Pertama, jarak lokasi penelitian dengan

tempat tinggal peneliti dalam menempuh pendidikan sangat jauh sehingga diperlu

memikirkan secara matang kapan penelitian akan dilaksanakan sehingga dapat

terjun di lapangan. Kedua, lokasi informan yang berbeda-beda sehingga harus di

kunjungi pada waktu yang berbeda. Ketiga, kesibukan informan sehingga

terhalang oleh waktu.

5.3 Saran

Perlunya melestarikan kesenian daerah sebagai kebudayaan setempat. Hal

ini merupakan bagian dari keragaman suatu bangsa yang dapat tercermin dari

kebudayaannya. Oleh sebab itu pentingnya memprioritaskan kebudayaan setempat

agar tidak tercampur dengan budaya modern yang dalam perkembangan zaman

61
cepat membaur ditengah-tengah masyarakat. Jika dilihat dari perkembangan dunia

modern yang begitu cepatnya karena akulturasi budaya yang tidak dapat ditolak

oleh bangsa. Sebagaimana yang dapat kita lihat sekarang, generasi muda jarang

menjadi bagian dari kebudayaan tardisional. Oleh sebab itu tradisi yang ada pada

Desa setempat perlu dilestarikan dengan melibatkan bimbingan dan arahan oleh

tokoh masyarakat kepada generasi muda di Desa Simpang Benar. Rasa cinta akan

kesenian daerah harus ditanamkan sejak dini khususnya untuk kesenian Gondang

Batak Di Desa Simpang Benar.

62
DAFTAR PUSTAKA

Agustina, L. R. (2021). Komposisi Musik Baru Untuk Mix Ansamble Dan


Gondang Hasapi [Institut Seni Indonesia Yogyakarta]. In Reimajenasi
Timbre: Nostalgia Bunyi Melalui Komposisi Musik.
Ambarita, D. M. (2018). Analisis Musik Gondang Batara Guru Dalam Acara
Perkawinan Adat Suku Batak Toba Di Sintang. Universitas Tanjungpura
Pontianak.
Anwar Sanusi. (2014). Metodologi Penelitian. Jakarta, Salemba Empat.
Arikunto. (2002). Metode Penelitian Sosial. Pt. Rineka Cipta.
Dagun, M Save. (2019). Filsafat Eksistensialisme. Cetakan Pertama. Jakarta:
Rineka Cipta &.PT. Melton Putra.
Hapsari, F. (2018). Alunan Doa Gondang Toba.
Hardani, Andriani, H., Ustiawaty, J., Utami, E., Istiqomah, R., Fardani, R.,
Sukmana, D., & Auliya, N. (2020). Metode Penelitian Kualitatif &
Kuantitatif. Cv Pustaka Ilmu Group.
Heryana, A. (2016). Kerangka Teori, Kerangka Konsep, Variabel Dan Hipotesis
Penelitian.
Hibatullah, A. (2019). Gondang Toba Penghubung Doa.
Lextri, P. Y. (2020). Eksistensi Grup Musik Gondang Batak Maduma Di Kota
Pekanbaru Provinsi Riau. Universitas Islam Riau.
Manurung, N. (2015). Bentuk Dan Fungsi Musik Gondang Sabangunan Batak
Toba Pada Grup Horas Rapolo Musik Di Semarang. Jurnal Seni Musik, 1(1),
1–3.
Maulana, R. (2019). Analisis Pelaksanaan Pengelolaan Museum Daerah Sang
Nila Utama Di Unit Pelaksana Teknis Dinas Kebudayaan Provinsi Riau.
Universitas Islam Riau.
Panggabean, A. J. (2019). Peranan Gondang Sabangunan Batak Toba Pada
Upacara Kematian Saur Matua Di Kota Medan Dan Beberapa Aspek Yang
Mempengaruhinya. 16(1).
Pemerintah Provinsi Riau. (2015). Seri Analisis Pembangunan Wilayah Provinsi
Riau 2015. Provinsi Riau.

63
Prasetya, D., & Karyawanto, H. (2020). Eksistensi Musik Oklek Karang Taruna
Pohagung Terhadap Sosial Masyarakat Dukuh Pohagung Desa Campurejo.
Apron Jurnal Pemikiran Seni Pertunjukan, 1(15).
Pribadi, T. (2018). Studies On The Change Of The Tradition Of Gondang Toba
Batak In The Era Of Modernization In The Village Of Tanah Merah
Subdistrict Siak Hulu. 5, 1–12.
Refrianto, Desmawardi, & Yurisman. (2020). Eksistensi Gondang Oguang Di
Desa Lubuk Bendahara Kecamatan Rokan Iv Koto Kabupaten Rokan Hulu
Provinsi Riau. Creativity And Research Theatre Journal, 2(1), 39–56.
Ritonga, D. I. (2018). Teknik Permainan Instrumen Musik Tradisional Batak Toba
(Gondang Hasapi). The Musical Times, 130–155.
Sarwono, J. (2016). Metode Penelitian Kuantitatif Dan Kualitatif. Graha Ilmu.
Sugiyono. (2017). Metode Penelitian Kuantatif, Kualitatif, Dan R&D. Bandung,
Cv. Alfabeta.
Suryana. (2016). Metodologi Penelitian. Universitas Pendidikan Indonesia.
Syahputra, A. A., & Mad. (2012). Fungsi, Teknik Permainan Instrumen Dan
Bentuk Pennyajianmusik Tradisional Gondang Hasapi Keluarga Seni Batak
Japaris Bagi Masyarakat Batak Toba Di Yogyakarta. Universita As Negeri
Yogya Akarta.

64
DATA NARASUMBER

1. Nama : Dedek Saputra

Usia : 29 tahun

Alamat : Jl. Simpang Benar Kabupaten Rokan Hilir

Agama : Islam

Keterangan : Pemain/Pemusik

2. Nama : Rendi Mahmuda

Usia : 20 tahun

Alamat : Jl. Simpang Benar Kabupaten Rokan Hilir

Agama : Islam

Keterangan : Ketua Organisasi Kesenian Desa Simpang Benar

3. Nama : Al Juardi

Usia : 30 tahun

Alamat : Sedinginan Kabupaten Rokan Hilir

Agama : Islam

Keterangan : Tokoh Masyarakat

4. Nama. : Lukman Nul Hakim

Usia. : 30

Alamat : Simpang benar

Agama : Islam

Keterangan : Tokoh Masyarakat

65
5. Nama : Hendra mariza

Usia. : 34

Alamat : Rohil jalan Simpang benar

Agama : Islam

Keterangan : pemusik

66
DAFTAR WAWANCARA

1. Wawancara dengan Lukman Nul Hakim sebagai Tokoh Masyarakat di

Desa Simpang Benar Kecamatan Tanah Putih Kabupaten Rokan Hilir

Provinsi Riau

a. Aktivitas Kerja

Tanya: Bagaimanakah pengaruh musik Gondang Batak di dalam

masyarakat desa Simpang Benar?

Jawab: Hambatan dalam mengembangkan kesenian ini biasanya karena

perpaduan budaya modern yang mulai banyak masuk dalam acara-acara

didaerah sini. Kita ambil contoh saja misalnya pada acara organisasi anak

muda biasanya jarang ditemukan gondang batak. Yang lebih sering itu

dilihat adanya musik ini ya ketika acara pernikahan

b. Memiliki Fakta

Tanya : Kapan pertama kali Gondang Batak dipertunjukkan di Desa

Simpang Benar?

Tanya : Apakah Gondang Batak bisa diterima oleh masyarakat di Desa

Simpang Benar?

Tanya : Apakah Gondang Batak menyampaikan nilai sosial dan

pendidikan?

Jawab: Sebagai kesenian yang berasal dari daerah tentu saja musik

Gondang Batak ini memiliki fungsi tradisi yang tidak bisa di pisahkan

dalam kehidupan masyarakat. Fungi yang paling utama adalah

memberikan penghiburan kepada penikmat nya dalam hal ini tentu saja

i
masyarakat desa setempat. Fungsi lainnya yang tidak kalah penting nya

adalah musik ini mampu memberikan dampak sosial sehingga menguatkan

persaudaraan pada masyarakat desa. Terdapat juga fungsi-fungsi lainnya

seperti fungsi silaturahmi,fungsi pelestarian kebudayaan dan fungsi

lainnya

c. Usaha yang dilakukan untuk Mempertahankan Eksistensinya

Tanya : Bagaimanakah kepedulian masyarakat setempat terhadap

kesenian musik Gondang Batak?

Jawab: Yang sering ada di acara-acara pernikahan dan acara besar lainnya,

masyarakat sangat menikmati grup musik ini. Semakin lama saya lihat

semakin bagus dan anak muda ya tidak terlalu muda sudah ada yang

menjadi penyanyi pada grup musim ini. Itu merupakan salah satu

kreativitas ya bagi anak muda dalam melestarikan kebudayaan setempat

2. Wawancara dengan Rendi sebagai Ketua Organisasi Kesenian di Desa

Simpang Benar Kecamatan Tanah Putih Kabupaten Rokan Hilir Provinsi

Riau

a. Aktivitas Kerja

Tanya : Siapa saja pemain dari musik Gondang Batak?

Jawab: Pemain musik musik Gondang Batak ni pada umumnya masih

tergolong muda. Karena jenis musiknya lebih bersemangat jadinya lebih

bervariasi lah. Dibilang terlalu muda juga tidak. Sudah matang juga.

Disesuaikan dengan jenis music dan usianya saja

b. Memiliki Fakta

ii
Tanya : Bagaimana Sejarah masuknya kesenian musik Gondang Batak di

Desa Simpang Benar?

Tanya : Apakah ada perbedaan Gondang Batak dahulu dan sekarang?

Tanya : Bagaimana menurut anda eksistensi musik Gondang Batak jika

dilihat dari segi adat dan apa saja nilai adat istiadat yang terkandung?

Jawab: Jika dilihat dari asal muasalnya bisa dilihat bahwa kesenian musik

Gondang batak ini mengandung unsur tradisi yang begitu kuat. Jika

ditelusuri lagi tujuan tradisi musik Gondang Batak ini untuk melestarikan

kebudayaan Batak, menjunjung tinggi nilai-nilai budaya, mempererat

silaturahmi antar suku dan masyarakat. Sebenarnya melestarikan budaya

ini meskipun bukan budaya asli suku melayu namun telah menjadi sebuah

tradisi yang tidak bias dipisahkan dari kegiatan bermasyarakat

c. Usaha yang dilakukan untuk Mempertahankan Eksistensinya

Tanya: Bagaimana pandangan anda mengenai remaja zaman sekarang

apakah lebih tertarik atau malah memudar dengan adanya teknologi

canggih?

Tanya : Bagaimana tanggapan tokoh kesenian apakah Gondang Batak

akan hilang atau makin membudaya?

Tanya : Apakah ada kepedulian pemerintah setempat terhadap musik

Gondang Batak?

Jawab : Kesenian ini memiliki tempat tersendiri ditengah-tengah

masyarakat. Untuk sekarang ini bahkan kesenian ini dikemas dengan

memadukan bersama orgen pada acara besar sehingga tentu saja tidak

akan bosan. Saya rasa perpaduan ini bias disebut inovatif dan kreatif juga

iii
3. Wawancara dengan Aljuardi sebagai Tokoh Masyarakat di Desa Simpang

Benar Kecamatan Tanah Putih Kabupaten Rokan Hilir Provinsi Riau

a. Aktivitas Kerja

Tanya : Apa kendala yang dihadapi tokoh masyarakat dalam mengajarkan

Gondang Batak kepada pemuda?

Jawab: Sampai saat ini music Gondang Batak ini masih popular di

masyarakat. Khususnya dalam acara tertentu seperti perkawinan dan acara

besar lainnya di masyarakat. Musik ini berfungsi untuk memeriahkan

sebuah acara yang diselenggarakan masyarakat

b. Memiliki Fakta

Tanya: Bagaimana eksistensi musik Gondang Batak jika dilihat dari segi

keagamaan ? Dan apa saja nilai-nilai keagamaan yang disampaikan pada

Gondang Batak?

Jawab: Pada tahun 2010 saya rasa mulai berkembangnya music Gondang

Batak ini. Sejarahnya bermula ketika banyak masyarakat Batak yang

menggunakan kesenian ini dalam acara kemasyarakatan mereka. Ya pada

saat itu masih menggunakan musik yang sangat kental dengan adat

mereka. Kemudia seiring berjalannya waktu terjadi perpaduan anatar

budaya melayu dan budaya Batak ini. Dimana masyarakat mulai bias

menerima budaya yang mereka bawa

c. Usaha yang dilakukan untuk Mempertahankan Eksistensinya

Tanya : Bagaimana upaya tokoh agama untuk mempertahankan musik

Gondang Batak di Alahan?

iv
Tanya: Bagaimana cara melestarikan Gondang Batak di kalangan anak

muda agar tidak termakan oleh zaman?

Jawab: Sejauh ini untuk musik Gondang Batak ini masih eksis tentu saja di

desa ini. Kalau bosan ya tergantung kepada penikmatnya. Bagi penikmat

kesenian ini tentunya setiap acara sangat menunggu adanya penampilan

dari grup musik Gondang Batak ini. Kalau dilihat sekarang sudah sangat

modernlah musiknya meksipun tetap dengan sentuhan Batak tadi

4. Wawancara dengan Hendra Mariza sebagai Pemusik Gondang Batak di

Desa Simpang Benar Kecamatan Tanah Putih Kabupaten Rokan Hilir

Provinsi Riau

a. Aktivitas Kerja

Tanya: Siapa saja peminat dan penerus musik Gondang Batak di Desa

Simpang Benar?

Tanya: Berapa Orang yang diperlukan dalam kesenian musik Gondang

Batak di Desa Simpang Benar?

Tanya: Apasaja alat musik yang digunakan dalam kesenian musik

Gondang Batak?

Tanya: Apa persiapan yang perlu disiapkan sebelum menampilkan

Gondang Batak?

Tanya: Kapan jadwal latihan grup musik Gondang Batak ?

Tanya: Dalam grup musik apa saja Gondang Batak dikembangkan?

Tanya: Apa yang dilakukan setelah melakukan pertunjukan Gondang

Batak?

v
Jawab: Gondang Batak akan diadakan latihan bulanan yaitu sebulan sekali.

Jika tidak ada job, kami tetap melakukan latihan. Latihan dilakukan lebih

sering jika terdapat job pada bulan tersebut terutama job besar dan job

khusus. Struktur organisasi di dalam grup pasti di dalam nya ada ketua,

dan nada anggota, untuk grup music ini juga sama satu orang ketua saja

sisanya anggota

b. Memiliki Fakta

Tanya: Apa saja makna yang disampaikan dalam musik Gondang Batak ?

Tanya: Apa saja fungsi musik Gondang Batak dalam masyarakat di Desa

Simpang Benar?

Tanya: Pada acara apa saja musik Gondang Batak ditampilkan?

Tanya: Apakah ada acara yang tidak memakai Gondang Batak?

Tanya: Bagaimana pakaian yang dikenakan oleh seniman Gondang Batak

pada saat penampilan?

Jawab: Seperti yang telah disampaikan sebelumnya bahwa pakaian yang

digunakan tidak ada ketentuan khusus. Keseragaman pun hanya

menyeragamkan warna atau senada saja. Kemudian untuk musik terlebih

dahulu kami melakukan harmonisasi dengan sesame anggota grup musik

dan juga pemain orgen yang ada pada acara tersebut.

c. Usaha yang dilakukan untuk Mempertahankan Eksistensinya

Tanya: Apakah ada kepedulian seniman setempat terhadap kesenian musik

Gondang Batak? dan apa upaya seniman setempat untuk membudayakan

kesenian Gondang Batak agar semakin dikenal dari golongan usia?

vi
JAwab: Tetap eksis sampai sekarang Grup Musik Gondang Batak ini.

Yang dapat dilihat banyak variasi yang bias ditampilkan pada penampilan

Gondang Batak ini. Kami pun biasanya mempelajari hal-hal baru yang

bias diseuaikan dengan kemampuan masing-masing pemusik pada grup

ini. Kreatif memang harus karena sekarang sudah banyak berkembang dari

segi musik dan teknologi

5. Wawancara dengan Dedek sebagai Pemain Musik Gondang Batak di Desa

Simpang Benar Kecamatan Tanah Putih Kabupaten Rokan Hilir Provinsi

Riau

a. Aktivitas Kerja

Tanya: Bagaimana jadwal latihan grup Gondang Batak?

Tanya: Bagaimana persiapan yang perlu disiapkan sebelum pelaksanaan

Gondang Batak?

Tanya: Apa yang dilakukan sesudah penampilan Gondang Batak?

Tanya: bagaimana struktur organisasi di dalam grup Gondang Batak ?

Tanya: Apakah ada kesulitan dalam melantunkan dari kesenian musik

Gondang Batak?

Jawab: Kalau peminatnya pastinya mulai dari kalangan muda kemudian

usia matang hingga usia tua. Peminat music ini dari kalangan bapak-bapak

ada juga, ibu-ibu juga ada. Untuk persiapan musik Gondang Batak ini

biasanya disiapkan mulai dari tempat oleh penyelenggara. Persiapan juga

termasuk persiapan sound system, alat musik yang digunakan dipastikan

sudah siap. Jadwal latihan rutin satu sampai dua kali dalam sebulan di

rumah salah satu pemusiknya. Latihan biasanya lagu-lagu yang sudah

vii
biasa dibawakan dan ada pula lagu-lagu yang baru permintaan dari

penyelenggara

b. Memiliki Fakta

Tanya: Bagaimana sejarah mengenai adanya kesenian Gondang Batak?

Tanya: Untuk apa musik Gondang Batak ditampilkan?

Tanya: Bagaimana Gondang Batak dari segi adat?

Tanya: Kapan pertama kali kesenian musik Gondang Batak ditampilkan

dan untuk apa?

Tanya: Apa pesan dan makna yang tersampaikan dalam musik Gondang

Batak di Alahan?

Tanya: pada acara apa saja Gondang Batak ditampilkan?

Tanya: Pakaian seperti apa yang dikenakan saat penampilan Gondang

Batak?

Jawab: Untuk penampilan musik Gondang Batak tidak ada di khususkan

penggunaan pakaian tertentu. Biasanya menyesuaikan dengan tempat

penyelenggaraan acara atau biasa di sebut tuan rumah. Namun biasanya

kami menyeragamkan pakaian untuk keindahan penampilan. Pakaian yang

di gunakanpun tidak selalu pakaian tradisi karena pada dasarnya kesenian

musik Gondang Batak ini telah mengalami modernisasi agar lebih menarik

penikmatnya. Penikmat musik Gondang Batak ini terdiri dari kalangan

muda hinga usia tua. Namun mayoritas dapat kita lihat pada usia yang

sudah dewasa atau usia produktif. Lagu-lagu yang kami tampilkan juga

mengikuti perkembangan zaman. Namun tidak menghilangkan identitas

musik Gondang Batak itu sendiri

viii
c. Usaha yang dilakukan untuk Mempertahankan Eksistensinya

Tanya: Bagaimana usaha para seniman untuk mempertahankan Gondang

Batak di Desa Simpang Benar?

Jawab: Kalau sekarang kan bisa dilihat udah sangat modernlah ya.

Pemilihan lagu, kemasan penampilan, pemilihan vokalis, aransemen musik

ya bias dibilang sudah sangat meningkat. Pada acara-acara tertentu bahkan

diberikan aransemen khusus yang sesuai dengan permintaan

penyelenggara. Kita juga melakukan evaluasi terhadap penampilan yang

sudah ditampilkan. Supaya ada peningkatanlah untuk selanjutnya. Apalagi

sekarang di media sosial kita lihat semakin banyak jenis-jenis musik yang

lebih menarik anak muda hingga orang dewasa bahkan orang tua

ix
DOKUMENTASI PENELITIAN

i
ii

Anda mungkin juga menyukai