LAMBANG DAERAH
KABUPATEN BARITO TIMUR
Arti Lambang :
1. Bentuk Dasar Polygon melambangkan Bagian Integrasi RI.
2. Segi Lima melambangkan Pancasila..
3. Warna Merah melambangkan Semangat & Keberanian.
4. Warna Hijau melambangkan Kesuburan Tanah.
5. Talawang ( Perisai ) melambangkan Kelstarian Budaya & Adat.
6. Pohon Karet melambangkan Komoditas Utama.
7. Bunga Padi Kapas melambangkan Kemakmuran Rakyat.
8. Belanga/Kendi/Guci melambangkan Tempat Minum Adat.
9. Mandau, Sumpitan dan Tombak melambangkan Senjata Khas.
10.Bintang melambangkan Ketuhanan Yang Maha Esa.
11.Akar Kayu Hitam melambangkan Enam Kecamatan Pertama.
12.Ornamen Dayak melambangkan Suku Nenek Moyang.
13.Warna Biru melambangkan Daerah Perairan ( Sungai, Danau dan Rawa-Rawa ).
14.Warna Kuning melambangkan Kekayaan Alam.
[
Di era globalisasi dan modernisasi sekarang ini sungguh tidak dapat kita sangkal, bahwa nilai-
nilai luhur kearifan warisan leluhur yang kiranya dapat kita jadikan toluk ukur jati diri daerah sudah
tergerus oleh kemajuan jaman yang apabila tidak dibarengi upaya menjaga dan melestarikannya, maka
tentu akan hanya menjadi cerita legenda bagi anak, cucu generasi kita dimasa depan. Oleh karena itu kita
patut bersyukur melalui ide gagasan dan prakarsa semua pihak aparatur pemerintah instansi terkait,
lembaga adat, narasumber dan semua pihak yang telah berkontribusi sehingga lahir gagasan untuk
melakukan penulisan dan penyusunan buku tentang Hukum Adat ( Adat Mawelum/Kekehidupan dan Adat
Mamaeti/Kekematian ) dan melalui tulisan buku ini akan memberikan kesempatan kepada kita semua
untuk mengenal kearifan khazanah kebudayaan asli darah bahkan mempelajarinya dan menghayati nilai-
nilai luhur yang terkandung didalamnya serta harapan dapat menumbuhkembangkan kecintaan dan
apresiasi generasi muda dan seluruh lapisan masyarakat dalam menyikapi keanekaragaman khazanah
Akhirnya kepada semua pihak yang telah membantu dan berperan dalam penulisan dan
penyusunan buku ini dari persiapan hingga selesai, kami ucapkan terima kasih.
Sebagai tindaklanjut
pelaksanaan program dan kegiatan
yang tertuang dalam DPA-SKPD, yang
merupakan inflementasi amanat
tanggung jawab pemerintah melalui
leading sektor berkewajiban untuk
melaksanakan pembangunan daerah
sesuai tugas pokok dan fungsinya
masing-masing.
Melalui Bidang Kebudayaan telah menelaah khususnya asfek budaya tradisional meliputi : Seni
Budaya, Hukum Adat, Upacara Adat, Upacara Ritual Adat dan Upacara Ritual Kematian Kepercayaan
Umat Kaharingan yang tersebar diseluruh kantong wilayah adat 4 Kedamangan Kabupaten Barito Timur.
Dalam upaya menggali dan mengembangkan potensi nilai-nilai luhur yang terkandung
didalamnya yang pada akhirnya nanti tentu diharapkan oleh semua pihak dapat dijadikan unsur jati diri
daerah serta merupakan potensi produk kearifan khazanah budaya asli daerah. Sehingga dipandang
perlu segera action sebagai langkah kongkrit dalam upaya menjaga dan melestarikannya agar segala
sesuatu tidak terkesan terlambat dan lalai. Dalam konsep hulu dan hilir maka persolan kajian diatas kami
menetapkan bahwa dipandang perlu dalam pengelolaan potensi kearifan budaya tradisional dianggap
urgen dan penting sebagai upaya kebijakan hulu program, sehingga hasilnya dapat dikembangkan
menjadi produk hilir pengelolaan kearifan budaya tradisional asli daerah dalam pelestarian dan
pengembangannya.
Buku ini merupakan upaya penyiapan sumber literatur dan bahan kajian pengembangan di
masa yang akan datang. Namun kami tetap menyadari dari apa yang kiranya menjadi harapan buku ini
Akhirnya saya mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya atas kerja keras semua
pihak yang telah membantu dan berkontribusi dalam persiapan maupun pelaksanaan penulisan dan
penyusunan buku ini.
Kabupaten Barito Timur terbagi dalam 4 wilayah adat Kedamangan dengan latar belakang
suku asli Dayak Ma’anyan, Dayak Lawangan dan Bakumpay, masing-masing kantong wilayah adat
sungguh begitu kaya akan kandungan khazanah kebudayaan yang beraneka ragam meliputi Seni
Budaya, Hukum Adat, Upacara Adat, Upacara Ritual Adat serta Upacara Ritual Kematian Kepercayaan
Umat Kaharingan yang mengandung nilai –nilai luhur kearifan peradaban kehidupan warisan nenek
moyang leluhur.
Di era modernisasi sekarang ini sungguh tidak dapat kita sangkal, bahwa nilai-nilai luhur
kearifan warisan leluhur yang tak ternilai harganya dan kiranya dapat kita jadikan toluk ukur potensi dan
jati diri daerah sudah tergerus oleh kemajuan jaman yang apabila tidak dibarengi upaya menjaga dan
melestarikannya, maka tentu akan hanya menjadi cerita legenda bagi anak, cucu generasi kita dimasa
depan. Oleh karena itu kami memandang perlu melakukan inventarisasi dan penulisan serta penyusunan
buku tentang Hukum Adat ( Adat Mawelum/Kekehidupan dan Adat Mamatei/Kekematian ).
Sebelum segala sesuatu terkesan terlambat, mengingat data pendukung buku ini sangat
tergantung narasumber utama yang dapat menuturkan secara terperinci dan mendetail tentang informasi
khazanah kearifan Hukum Adat karena melalui tulisan buku ini kami berupaya menyajikan data informasi
yang akan memberikan kesempatan kepada kita semua untuk mengenal kearifan khazanah kebudayaan
asli daerah bahkan berkesempatan mempelajarinya dan menghayati nilai-nilai luhur yang terkandung
didalamnya serta harapan dapat menumbuhkembangkan kecintaan dan apresiasi generasi muda
khususnya dan seluruh lapisan masyarakat pada umumnya dalam menyikapi keanekaragaman khazanah
kebudayaan asli daerah, dalam rangka membina ketahanan budaya daerah sudah tentu kekayaan
budaya bangsa.
Akhirnya kami mengucapkan terima kasih atas dukungan dan bantuan semua pihak
sehingga penyusunan buku ini dapat selesai, kami ucapkan terima kasih.
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ………………………………………………………………………….. 1
B. Pengertian ……………………………………………………………………………….. 2
C. Maksud dan Tujuan ……………………………………………………………………. 2
D. Ruang Lingkup ………………………………………………………………………….. 3
E. Metodologi ……………………………………………………………………………….. 3