Anda di halaman 1dari 10

DRAMA NATAL JEMAAT GKE ANUGERAH TANIRAN

KONSEP DRAMA NATAL

JEMAAT GKE ANUGERAH TANIRAN

Durasi: 15-20 Menit

Bahan:

No Nama Bahan Jumlah Keterangan


1 Boneka Bayi 1 Bayi Yesus
2 Keranjang Kecil 1 Tempat Tidur Yesus
3 Kain Bahalai 1 Kain Lampin
4 Kotak Berukuran Kecil 3 Persembahan Orang Majus
5 Bantal Kecil 1 Perut Hamil Maria
6 Kandang Domba Sie. Perlengkapan
7 Kayu dan Kertas 2 Gulungan Surat
8 Sarung/Bahalai/Selendang 17 Pakaian Pemain
9 Karton 1 Bintang Timur

Konsep Drama:

Diambil dari Matius 1:18-25; Lukas 1: 26-38; Lukas 2:1-20 dan Matius 2:
1-12

DRAMA NATAL (bersifat seperti pantonim atau fragmen)

Narator:

1. Ibu Elriati (Narator utama)N1


2. Ibu Triapolowati (Pengisi Suara)N2
3. Bapa Sepriano (Pengisi Suara)N3

SESI I (Kelahiran Yesus sesuai Alkitab)

Maria: Ineh Andra

1
Yusuf: Ado

Gembala di Padang:

1. Ibu Nora
2. Kanjeng
3. Amah Sena
4. Pa Rario

Malaikat: Elin

Orang Majus:

1. Mba Mona
2. Ibu Haini
3. Amah Andra

Raja Herodes: Amah Henokh

Prajurit:

1. Ineh Mirna
2. Ineh Jerri
3. Ineh Agung
4. Ineh Allen

Pemilik Penginapan:

1. Herinda
2. Ineh Elin

Pemegang Bintang: Avon

SESI II (Kehidupan Modern ketika menyambut kelahiran Yesus)

Pendeta

Jemaat: Para pemain drama

1. FASE Permulaan hingga Nubuatan

2
N1 : Pada mulanya Allah menjadikan Langit dan Bumi, Surya dan bintang
yang memberi terang bagi dunia. Tetapi, semuanya hilang, lenyap,
ternodai oleh dosa-dosa manusia. Manusia yang diberi akal dan budi
merusak apa yang telah dijadikan Allah dengan sungguh baik.
Tetapi, karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia
mengaruniakan Anak-Nya yang Tunggal, Yesus Kristus yang lahir dari
seorang dara Maria. Kristus datang memberi terang yang sempurna.
Seraya narasi dibacakan, maria berjalan perlahan ke panggung dan melakukan
beberapa aktivitas, hingga malaikat datang.
2. FASE Malaikat menemui Bunda Maria
N1 : Pada bulan keenam Allah menyuruh malaikat Gabriel pergi ke sebuah
kota di Galilea bernama Nazaret, kepada seorang perawan yang bernama
Maria.
Seraya narasi dibacakan, malaikat berjalan perlahan menuju maria dan setelah
narasi selesai dibacakan, malaikat langsung memulai percakapan.

Percakapan
N3 :Salam, hai engkau yang dikaruniai, Tuhan Beserta Mu.
Maria berakting seakan-akan ketakutan dan kaget dengan kedatangan malaikat.
N3 :Jangan takut, hai Maria, sebab engkau beroleh kasih karunia di hadapan
Allah. Sesungguhnya engkau akan mengandung dan melahirkan seorang
anak laki-laki dan hendaklah engkau menamai Dia Yesus.
N2 :Bagaimana hal itu mungkin terjadi, karena aku belum bersuami?
N3 :Roh Kudus akan turun atasmu dan kuasa Allah Yang Mahatinggi akan
menaungi engkau; sebab itu anak yang kaulahirkan itu akan disebut
kudus.
N2 :Sesungguhnya aku ini adalah hamba Tuhan; jadilah padaku menurut
perkataanmu itu.”
Setelah selesai percakapan, malaikat pergi meninggalkan maria, sedangkan
maria masih terpaku dan memandangi kepergian malaikat.

3. FASE Titah Kaisar Agutus

3
Sewaktu malaikat berlalu meninggalkan maria, yusuf muncul di arah yang
berlawanan dan ketika malaikat sudah tidak terlihat, maria pergi dan Yusuf
tertidur.
Selama prosesi ini N1 mengisi suara
N1: Yusuf yang tulus hati dan tidak mau mencemarkan nama isterinya di
depan umum, ia bermaksud menceraikannya dengan diam-diam. Lalu
Malaikat Tuhan nampak kepadanya dalam mimpi.

Percakapan :
N3 : Yusuf, anak Daud, janganlah engkau takut mengambil Maria menjadi
isterimu, sebab anak yang di dalam kandungannya adalah dari Roh
Kudus.
Setelah selesaipercakapan malaikat langsung pergi dan Yusuf bangun dari
tidurnya dan disusul dengan kemunculan prajurit yang membawa gulungan berisi
perintah dari kaisar Agustus.
Prajurit datang berkumpul dan membuka gulungan itu seolah-olah hendak
menyampaikan pengumuman, sedangkan Yusuf dari arah yang berlainan
berusaha mendengarkan dan menyimak titah Kaisar.
Saat adegan Yusuf dan para prajurit, N1 langsung berbicara.
N1 :Pada waktu itu Kaisar Agustus mengeluarkan suatu perintah, menyuruh
mendaftarkan semua orang di seluruh dunia. Inilah pendaftaran yang
pertama kali diadakan sewaktu Kirenius menjadi wali negeri di Siria.
Percakapan
N3 : Hendaklah setiap orang mendaftarkan dirinya menurut kotanya masing-
masing!
Setelah selesai N3 membacakan perintah, prajurit langsung pergi, dan Yusuf
langsung mengambil Maria dan mengajaknya untuk pergi ke Betlehem
Seraya prajurit pergi dan Yusuf mengambil Maria dan mengajaknya pergi, N1
langsung mengisi suara.
N1 :Maka pergilah semua orang mendaftarkan diri, masing-masing di
kotanya sendiri. Demikian juga Yusuf pergi dari kota Nazaret di Galilea

4
ke Yudea, ke kota Daud yang bernama Betlehem. Ketika mereka di situ
tibalah waktunya bagi Maria untuk bersalin.
Maria dan Yusuf berjalan perlahan mengitari panggung dan maria terlihat lelah
sambil memegangi bagian pinggul belakangnya
Di atas panggung telah siap dua orang pemilik penginapan yang berdiri di
masing-masing sudut. Yusuf seolah-olah mengetuk pintu tersebut (suara bel atau
suara ketukan pintu), kemudian pemilik penginapan yang pertama berakting
mengusir Maria dan Yusuf, hingga kemudian tiba di penginapan yang kedua,
namun tetap tidak ada tempat bagi mereka, namun sang pemilik penginapan yang
kedua mengantar mereka ke sebuah kandang miliknya dan mempersilahkan
Maria dan Yusuf untuk menginap di kandang tersebut
[Selama adegan tersebut, diiringi dengan musik “O Holy Night” atau musik
lain]
[Maria dan Yusuf menyiapkan boneka bayi yang ada dalam palungan untuk
dibalutkan dengan kain lampin, bantal kecil yang ada diperutnya dikeluarkan,
kemudian Maria menggendong boneka bayi yang telah dibungkus kain putih]
4. FASE Gembala
Seraya prosesi persalinan Maria, para gembala muncul di panggung bagian lain
dengan membawa domba-domba dan duduk berkeliling seakan-akan ada api
unggun(lilin) di tengah-tengah mereka. N1 mulai berbicara tepat di saat gembala
muncul.
N1 :Di daerah itu ada gembala-gembala yang tinggal di padang menjaga
kawanan ternak mereka pada waktu malam. Tiba-tiba berdirilah seorang
malaikat Tuhan di dekat mereka dan kemuliaan Tuhan bersinar meliputi
mereka dan mereka sangat ketakutan.
Percakapan
N3 :Jangan takut, sebab sesungguhnya aku memberitakan kepadamu
kesukaan besar untuk seluruh bangsa: Hari ini telah lahir bagimu
Jusruslamat, yaitu Kristus, Tuhan di kota Daud.
N3 :Dan inilah tandanya bagimu: Kamu akan menjumpai seorang bayi
dibungkus dengan lampin dan terbaring di dalam palungan.

5
Setelah malaikat selesai berbicara demikian, keadaan riuh gempita (dapat diisi
dengan musik yang gembira dan menggetarkan) seakan-akan Bala Tentara Sorga
bersukacita yang diisi suara oleh N2

N2: Kemuliaan bagi Allah di tempat yang mahatinggi dan damai sejahtera di
bumi di antara manusia yang berkenan kepada-Nya.
Setelah selesai, seluruh malaikat pergi meninggalkan gembala, dan para gembala
terpaku melihat kepergian malaikat, lalu para gembala berakting seolah-olah
sedang berdiskusi
N2: Marilah kita pergi ke Betlehem untuk melihat apa yang terjadi di sana,
seperti yang diberitahukan Tuhan kepada kita.
Setelah selesai berdiskusi, para gembala kemudian berdiri dan mengitari
panggung hingga menuju posisi Yusuf, Maria dan bayi Yesus. Diisi suara oleh N1

N1 :Lalu mereka cepat-cepat berangkat dan menjumpai Maria dan Yusuf dan
bayi itu, yang sedang berbaring di dalam palungan.Setelah mereka
melihat bayi Yesus. Maka kembalilah gembala-gembala itu sambil
memuji dan memuliakan Allah karena segala sesuatu yang mereka
dengar dan mereka lihat, semuanya sesuai dengan apa yang telah
dikatakan kepada mereka.
5. Fase Orang Majus
Seraya narasi dibacakan, gembala berjalan menuju kandang domba dan setelah
melihat Yesus, mereka pergi dengan bersorak-sorai. Saat gembala pergi menuju
kandang lalu langsung tempat gembala duduk sebelumnya langsung diisi oleh
raja Herodes beserta para prajuritnya dan salah satu dari prajurit berperan
sebagai ahli taurat. Setelah gembala pulang dan bersorak-sorai, arah lampu
diarahkan ke posisi pintu di mana 3 orang Majus telah berdiri dan keluar
langsung mendatangi raja Herodes dan memberi hormat. Seraya prosesi ini N1
berbicara.
N1 :Sesudah Yesus dilahirkan di Betlehem di tanah Yudea pada zaman raja
Herodes, datanglah orang-orang majus dari Timur ke Yerusalem dan
bertanya-tanya.
Setelah N1 selesai, orang majus langsung berkata dengan diisi suara oleh N2.

6
N2 : Di manakah Dia, raja orang Yahudi yang baru dilahirkan itu? Kami
telah melihat bintang-Nya di Timur dan kami datang untuk menyembah
Dia.
Herodes terkejut dan langsung berdiri, kemudian mempersilahkan ahli taurat
berbicara (hanya menggunakan tangan)
Lalu salah seorang ahli taurat berdiri dengan memegang sebuah gulungan dan
berkata:
N3 : Di Betlehem, di tanah Yudea, karena demikianlah ada tertulis dalam
kitab nabi: Dan engkau Betlehem, tanah Yehuda, engkau sekali-kali
bukanlah yang terkecil di antara mereka yang memerintah Yehuda,
karena dari padamulah akan bangkit seorang pemimpin, yang akan
menggembakalan umat-Ku Israel.
Setelah selesai ahli taurat berbicara, Herodes berjalan menuju para orang majus
dan para prajurit beserta ahli taurat pergi meninggalkan panggung, dan raja
Herodes berkata:
N3 : Pergi dan selidikilah dengan seksama hal-hal mengenai Anak itu dan
segera sesudah kamu menemukan Dia, kabarkanlah kepadaku supaya aku
pun datang menyembah Dia.
Setelah selesai berbicara, Herodes meninggalkan panggung dan ketiga orang
majus berjalan-jalan mengitari panggung seolah-olah melakukan perjalanan
jauh menuju bintang timur. Selama prosesi diisi dengan narasi oleh N1.
N1 : Setelah mendengar kata-kata raja itu, berangkatlah mereka. Dan
lihatlah, bintang yang mereka lihat di Timur itu mendahului mereka
hingga tiba dan berhenti di atas tempat, di mana anak itu berada.
Selama narator berbicara, bintang timur bergerak dari arah orang Majus menuju
kandang Yesus dan berhenti tepat di atas kandang Yesus.
N1 : Ketika mereka melihat bintang itu, sangat bersukacitalah mereka.
Mereka melihat Anak itu bersama Maria, ibu-Nya, lalu sujud
menyembah Dia. Mereka pun membuka tempat harta bendanya dan
mempersembahkan persembahan kepada-Nya, yaitu emas, kemenyan dan
mur.

7
Ketika narator mengucapkan kalimat “melihat bintang”, orang majus
bersukacita dan menunjuk bintang tersebut, lalu bergegas menuju kandang
domba dan sujud menyembah kepada bayi Yesus, lalu langsung memberikan
persembahan mereka, emas, kemenyan dan mur kepada bayi Yesus. Setelah itu,
orang majus meninggalkan panggung disusul oleh Yusuf dan Maria yang
menggendong bayi Yesus.

Setelah itu, lampu sorot dimatikan, semua pemain masuk dan memulai fase
kehidupan modern. Pada slide ditampilkan tulisan “Kehidupan pasca kelahiran
Yesus”.
6. FASE KEHIDUPAN MODERN
N1 : Ribuan tahun pasca kelahiran Yesus, dunia mengalami banyak
perubahan. Namun, sampai saat ini peringatan kelahiran-Nya terus
dirayakan oleh umat Kristen di seluruh dunia yang kita sebut sebagai
Natal.
N2 : Kedatangan-Nya ke dalam dunia merupakan berkah bagi manusia, sebab
diyakini untuk menebus dosa-dosa manusia. Kelahiran-Nya ditandai
dengan “seorang bayi yang dibungkus dengan lampin, yang terbaring di
dalam palungan”.
N3 : Natal seringkali dimaknai dengan berbagai macam versi oleh orang-
orang pada zaman sekarang. Ada yang mengatakan bahwa peringatan
kelahiran-Nya harus sesederhana mungkin sebagaimana waktu malam Ia
dilahirkan. Namun, ada juga yang memaknai kelahiran-Nya seperti orang
Majus, bahwa Yesus Kristus yang lahir ke dunia layak mendapatkan
persembahan yang terbaik.

Setelah narasi dibacakan, langsung semua pemain muncul di panggung dan


membentuk suasana rapat.Dengan 1 orang pemimpin rapat berdiri di depan.
KR : Ineh amah pulaksana’i katuluh, Syalom!
Semua : Syalom!
KR : Andrau ina takam bakumpul ne’u manerencanakan konsep Natal takam
taun ina baya tema nye iru “Hidup sebagai Sahabat bagi Semua”?

8
K1 : Menurt kami kalina, ina kan kelahiran Yesus, Juruslamat takam, jari
paiyuh main-main! Harus bujur-bujur meriah dan sempurna! Baya lagu-lagu sa
semangat .
K1+ : Hiyay bujur! Kaliru jua panguta ni, harus sa larang dan marauh!
K2 : Puang,puang! Takam seharusni lebih pi makna Natal ru inun! Yesus gin
lahir ni hang kanang, mahi sa hang hotel! Artini Natal ru harus dengan
kesederhanaan, kude tau menyentuh atei ulun rama.
K2+ : Hiyay bujur! Ada sa ekat ngunting rami ni, kude mahi makna ni! Biar sa
ekat anteluy barakan gin jari, maka bulu pajari natal sa!
Terjadilah perdebatan antar kelompok 1 dengan 2, dengan keadaan sedikit ricuh.
Sehingga ketua rapar pun kewalahan menenangkan peserta rapat. Kemudian
berdirilah bapak pendeta kemudian mulai berbicara dan berusaha menenangkan
keadaan yang sedang ricuh. Kemudian beliau menjelaskan tentang bagaimana
seharusnya menyikapi perayaan Natal.

9
Catatan:
 Drama bersifat mengalir tanpa ada jeda.
 Prosesi dari adegan satu ke adegan yang lain tidak boleh terputus,
sehingga ketika adegan pertama akan segera berakhir, pemeran adegan
kedua otomatis mengambil tempat yang telah ditentukan, sehingga
pertunjukkan drama terus dapat berlangsung.
 Narator harus jeli melihat setiap bagian peristiwa, dikarenakan narator
merupakan kunci utama keberlangsungan drama, ketika pergantian adegan
dan para pemain drama bergerak membentuk formasi selanjutnya maka
otomatis narator mengisi suara, kecuali pada saat prosesi Yusuf dan Maria
mengetuk penginapan dan Maria bersalin yang hanya diiringi dengan lagu
“Malam Kudus”. Namun narator tetap memperhatikan, ketika proses
bersalin akan segera berakhir, maka narator harus secara otomatis
membacakan narasi adegan selanjutnya seraya pemain drama adegan
selanjutnya mengambil posisi.
 Setiap pemeran drama hendaknya menguasai karakter dan ekspresi
seharusnya yang ditunjukkan sesuai dengan kriteria tokoh di dalam drama,
sehingga tidak hanya sekadar berakting namun sungguh-sungguh berperan
dalam setiap lakonnya.
 Setiap pemeran drama dapat berkreasi dan berekspresi sebebas mungkin
selama tidak melenceng dari karakter tokoh yang diperankan.
 Bagi setiap kostum ataupun peralatan bantu yang digunakan oleh pemain
drama akan dibuat dengan kreatifitas bersama.

10

Anda mungkin juga menyukai