Anda di halaman 1dari 1

Unsur-Unsur

Kebudayaan Suku
Minangkabau
Tampilkan judul lengkap

Diunggah oleh Pratama Rosiana pada Jan 29, 2013

 88% (16) · 38K tayangan · 16 halaman


Informasi Dokumen 

Data diunggah
Unduh
Jan 29, 2013 
 
Hak Cipta
© Attribution Non-Commercial (BY-NC)
SOSIOLOGI 
Format
 
Tersedia
DOCX, PDF, TXT atau baca online dari Scribd

Bagikan dokumen Masyarakat


Ini Multikultural 
ANALISIS UNSUR-UNSUR KEBUDAYAAN
TERHADAP SUKU MINANGKABAU 

Facebook Twitter
NAMA : ROSIANA PRATAMA EFENDI


KELAS : XI. IPS 2

Email

Apakah menurut Anda dokumen ini bermanfaat?

Apakah konten ini tidak pantas? Laporkan Dokumen Ini

23 Januari 2013
SOSIOLOGI 

KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat dan rahmatNya saya dapat

menyelesaikan makalah ini. Tujuan penulisan makalah ini yaitu untuk mengetahui dan

menganalisa kebudayaan suku Minangkabau melalui ketujuh unsur-unsur kebudayaan.

Dalam penyusunan makalah ini, saya juga mendapat banyak bantuan dari pihak lain baik

secara moral maupun maupun material. Saya berharap semoga makalah ini dapat diterima

dengan baik dan dapat berguna bagi seluruh pembaca juga bagi kemajuan pendidikan di

negara Indonesia. Atas perhatiannya saya ucapkan terima kasih.

Tangerang, Januari 2013

Penulis

Suku Minangkabau | 1

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................................................. 1

DAFTAR ISI ............................................................................................................................. 2

BAB I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang................................................................................................................... 3

1.2 Tujuan Penulisan Makalah ............................................................................................... 4

BAB II. ANALISIS DAN PEMBAHASAN

2.1 Bahasa .............................................................................................................................. 5

2.2 Sistem Teknologi .............................................................................................................. 6

2.3 Sistem Mata Pencaharian ................................................................................................ 7

2.4 Sistem Kekerabatan ......................................................................................................... 8

2.5 Sistem Pengetahuan ........................................................................................................ 9

2.6 Sistem Religi .................................................................................................................... 11

2.7 Kesenian .......................................................................................................................... 12

BAB III. PENUTUP

3.1 Kesimpulan ...................................................................................................................... 14

3.2 Saran ............................................................................................................................... 14

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................. 15

Suku Minangkabau | 2

BAB I

PENDAHULUAN  

1.1  Latar Belakang

Indonesia merupakan negara yang kaya akan suku dan budaya. Namun kesadaran

masyarakat Indonesia sendiri untuk menggali kekayaan bangsanya masih sangat kurang.

Saya memilih untuk membahas kebudayaa suku Minangkabau karena saya tertarik untuk

mendalami suku orangtua saya.

Suku Minangkabau merupakan suku asli provinsi Sumatra Barat. Sebutan Minangkabau 

merupakan gabungan dari dua kata dalam bahasa Minangkabau yaitu minang yang berarti

“menang” dan kabau yang berarti “kerbau”. 

Kebudayaan Minangkabau sendiri memiliki keunikan dibandingkan kebudayaan lain. Budaya

Minangkabau adalah satu-satunya budaya di Indonesia yang menganut sistem matrilineal,

dimana harta dan tanah diwariskan dari ibu kepada anak perempuan. Sementara perihal

agama dan politik adalah tanggung jawab laki-laki. Masyarakat Minangkabau ini pun

merupakan masyarakat matrilineal terbesar di dunia.

Makalah ini akan menganalisa ketujuh unsur kebudayaan dari kebudayaan suku

Minangkabau. Ketujuh unsur tersebut meliputi bahasa, sistem teknologi dan alat produksi,

sistem mata pencaharian, sistem kekerabatan, sistem pengetahuan, sistem religi, dan

kesenian.

Suku Minangkabau | 3

1.2 Tujuan Penulisan Makalah

Adapun tujuan dari penulisan makalah ini yaitu:

   Mengetahui dan menganalisis bahasa pada suku Minangkabau


   Mengetahui dan menganalisis sistem teknologi dan alat produksi pada suku
Minangkabau
   Mengetahui dan menganalisis sistem mata pencaharian pada suku Minangkabau
   Mengetahui dan menganalisis system kekerabatan pada suku Minangkabau
   Mengetahui dan menganalisis sistem pengetahuan pada suku Minangkabau
   Mengetahui dan menganalisis sistem religi pada suku Minangkabau
   Mengetahui dan menganalisis kesenian pada suku Minangkabau

Suku Minangkabau | 4

BAB II

ANALISIS DAN PEMBAHASAN 

2.1 Bahasa

Bahasa Minangkabau atau dalam bahasa asal, Baso Minang adalah sebuah bahasa

Austronesia yang digunakan oleh kaum Minangkabau di Sumatra Barat, di barat Riau, Negeri

Sembilan (Malaysia), dan juga oleh penduduk yang telah merantau ke daerah-daerah lain di

Indonesia. 

Terdapat beberapa kontroversi mengenai hubungan bahasa Minangkabau dengan bahasa

Melayu. Hal ini disebabkan kemiripan dalam tatabahasa mereka. Ada pendapat yang

mengatakan bahasa Minangkabau sebenarnya adalah dialek lain dari bahasa Melayu,

sedangkan pendapat lain mengatakan bahasa Minangkabau adalah sebuah bahasa dan

bukan sebuah dialek.

Secara garis besar, daerah pemakaian bahasa Minangkabau dibedakan dalam dua daerah

besar, yaitu daerah /a/ dan daerah /o/. berikut adalah contoh dialek bahasa Minangkabau:

Bahasa Melayu Dialek /a/ Dialek /o/


Penat Panek Ponek
Apa A Ano
Mana Ma Mano
Lepas Lapeh Lopeh

Contoh perbandingan bahasa Minangkabau dan bahasa Melayu:

Bahasa Minangkabau: Sarang kayu di rimbo tak samo tinggi, kok kunun manusia 

Bahasa Melayu: Pohon di rimba tidak sama tinggi, apa lagi manusia 

Bahasa Minangkabau: Indak buliah mambuang sarok disiko! 

Bahasa Melayu: Tidak boleh membuang sampah di sini!

Bahasa Minangkabau: A tu nan ka karajo ang? 

Bahasa Melayu: Apa yang kamu sedang kerjakan?

Suku Minangkabau | 5

2.2 Sistem Teknologi

Teknologi yang berkembang pada masyarakat Minangkabau contohnya yaitu bentuk desa

dan bentuk tempat tinggal. Desa mereka disebut nagari dalam bahasa Minangkabau. Nagari

terdiri dari dua bagian utama, yaitu daerah nagari dan taratak. Nagari ialah daerah

kediaman utama yang dianggap pusat sebuah desa. Halnya berbeda dengan taratak yang

dianggap sebagai daerah hutan dan ladang.

Di dalam nagari biasanya terdapat sebuah masjid, sebuah balai adat, dan pasar. Mesjid

merupakan tempat untuk beribadah, balai adat merupakan tempat sidang-sidang adat

diadakan. Sedangkan pasar dan kantor kepala nagari terletak pada pusat desa atau pada

pertengahan sebuah jalan memanjang dengan rumah-rumah kediaman di sebelah kiri dan

kanannya.

Rumah adat Minangkabau biasa disebut

rumah gadang dan merupakan rumah

panggung. Bentuknya memanjang dengan

atap menyerupai tanduk kerbau. Ukuran

rumah juga didasarkan kepada

perhitungan jumlah ruang yang

terdapat dalam rumah itu. Sebuah

rumah gadang terdiri dari jumlah

ruangan dalam bilangan yang ganjil,

mulai dari tiga. Jumlah ruangan yang biasa adalah tujuh, namun ada sebuah rumah gadang

yang mempunyai tujuh belas ruangan.

Sebuah rumah gadang biasanya memiliki tiga didieh yang digunakan sebagai kamar dan

ruangan terbuka untuk menerima tamu atau berpesta. Selain itu beberapa rumah gadang

 juga memiliki tempat yang disebut anjueng (anjung) yaitu bagian yang ditambahkan pada

ujung rumah dan dianggap sebagai tempat kehormatan.

Suku Minangkabau | 6

2.3 Sistem Mata Pencaharian

Sebagian besar masyarakat Minangkabau

hidup dari bercocok tanam. Di daerah

yang subur dengan cukup air tersedia,

kebanyakan orang mengusahakan

sawah, sedangkan pada daerah subur

yang tinggi banyak orang menanam

sayur mayur untuk perdagangan.

Pada daerah yang kurang subur,

penduduknya hidup dari tanaman-

tanaman seperti pisang, ubi kayu, dan sebagainya.

Pada daerah pesisir mereka bisa menanam kelapa. Disamping hidup dari pertanian,

penduduk yang tinggal di pinggir laut atau danau juga dapat hidup dari hasil tangkapan ikan

Ada berbagai hal yang menyebabkan banyak orang Minangkabau kemudian meninggalkan

sektor pertanian. Ada yang disebabkan karena tanah mereka memberikan hasil yang kurang

atau karena kesadaran bahwa dengan pertanian mereka tidak dapat menjadi kaya. Orang-

orang sejenis ini biasanya beralih ke sektor perdagangan dan merantau dengan harapan

mereka akan kembali sebagai orang yang dewasa dan bertanggung jawab. Kehidupan

perdagangan di Minangkabau kebanyakan dikuasai oleh penduduk Minangkabau sendiri.

Selain itu ada juga masyarakat yang hidup dari kerajinan tangan. Seperti kerajinan perak

bakar dari Koto Gadang, sebuah desa dekat Bukittinggi dan pembuatan kain songket dari

Silukang, sebuah desa dekat Sawah Lunto.

Suku Minangkabau | 7

2.4 Sistem Kekerabatan

Kelompok kekerabatan masyarakat Minangkabau yaitu paruik, kampuang, dan suku. Suku

dan kampuang dapat dianggap sebagai kelompok formal. Suku dipimpin oleh seorang

penghulu suku, sedangkan kampuang oleh penghulu andiko atau datuak kampung.

Selain kelompok paruik, kampuang, dan suku, masyarakat Minangkabau tidak mengenal

organisasi masyarakat adat yang lain. Dengan begitu instruksi dan aturan pemerintah,

administrasi masyarakat pedesaan, biasanya disalurkan kepada penduduk desa melalui

panghulu suku dan panghulu andiko.

Di samping memiliki seorang penghulu suku, sebuah suku juga mempunyai seorang

dubalang atau manti. Dubalang bertugas menjaga keamanan sebuah suku, sedangkan manti

berhubungan dengan tugas-tugas keamanan.

Garis keturunan dalam masyarakat Minangkabau diperhitungkan menurut garis matrilineal.

Seorang termasuk keluarga ibunya bukan keluarga ayahnya. Begitu juga tanah dan harta

warisan akan diwariskan kepada anak perempuan.

Perkawinan dalam budaya Minangkabau

sebenarnya tidak mengenal mas kawin.

Namun keluarga pengantin wanita akan

memberi sejumlah uang atau barang untuk

menjemput pengantin pria. Uang tersebut

biasanya disebut uang jemputan. Tetapi

yang penting dalam perkawinan

Minangkabau adalah pertukaran benda

lambing antara kedua keluarga berupa cincin atau keris.

Dalam masyarakat Minangkabau tidak ada larangan bagi seseorang untuk memiliki lebih

dari satu istri. Orang-orang dengan kedudukan social tertentu terkadang suka melakukan

perkawinan poligami.

Suku Minangkabau | 8

ibis budget Makassar Airport Pesan


Sekarang
Maros

Rp 611,998
Raising Hotel Makassar

Secara kasar stratifikasi sosial dalam masyarakat Minangkabau yang hanya berlaku dalam

kesatuan sebuah desa tertentu saja, atau sekelompok desa yang berdekatan, membagi

masyarakat ke dalam tiga lapisan besar, yaitu bangsawan, orang biasa, dan orang yang

paling rendah. Lapisan terakhir ini mungkin dapat dihubun gkan dengan ‘budak’ dalam arti

yang lebih ringan.

Mengenai pola kepemimpinan dapat dikatakan bahwa sulit untuk melihat suatu pola yang

 jelas dalam masyarakat Minangkabau. Kita tidak dapat mengatakan dengan jelas siapa yang

menjadi pemimpin bagi suatu paruik. Setiap orang dewasa boleh dikatakan memiliki hak

sebagai pemimpin. Perintah atau saran seseorang mungkin akan dituruti oleh anggota

keluarganya, tetapi ini tergantung pada kewibawaan pribadi dari orang tersebut.

2.5 Sistem Pengetahuan

Anak-anak lelaki usia 7 tahun biasanya akan meninggalkan rumah mereka untuk tinggal di

surau di mana mereka diajarkan ilmu agama dan adat Minangkabau. Di usia remaja, mereka

digalakkan untuk meninggalkan perkampungan mereka untuk menimba ilmu di sekolah atau

menimba pengalaman di luar kampung dengan harapan mereka akan pulang sebagai

seorang dewasa yang lebih matang dan bertanggungjawab kepada keluarga dan nagari  

(kampung halaman).

Selain dikenali sebagai seorang pedagang, masyarakat Minangkabau juga berhasil

melahirkan beberapa penyair, penulis, negarawan, ahli fikir dan para ulama. Ini mungkin

terjadi kerana budaya mereka yang memberatkan penimbaan ilmu pengetahuan. Sebagai

penganut agama Islam yang kuat, mereka cenderung kepada ide untuk menggabungkan ciri-

ciri Islam dalam masyarakat yang modern.

Berikut adalah beberapa orang Minangkabau yang berhasil menjadi orang yang terkemuka:

   Abdul Muis, penulis, wartawan dan pejuang kebangsaan


   Chairil Anwar, pujangga
   Buya Hamka, cendekiawan Islam
   Prof. Dr. Emil Salim, ahli ekonomis dan bekas menteri Indonesia

Suku Minangkabau | 9

   Haji Agus Salim, pejuang kemerdekaan Indonesia


   Mohammad Hatta, Wakil Presiden Indonesia yang pertama dan salah seorang

proklamator negara Indonesia


   Rasuna Said, menteri wanita pertama di Indonesia
   Tuanku Imam Bonjol, Pemimpin gerakan Padri
   Tuanku Nan Renceh, ketua dalam Perang Padri
   Yusof Ishak, presiden pertama Singapura
   Ir. Fazwar Bujang Direktor Utama syarikat PT. Krakatau Steel Indonesia

Tokoh Minang terkenal; dari atas ke bawah:

Baris atas: Adityawarman, Rohana Kudus, Tuanku Imam Bonjol, Rasuna Said, Haji Agus Salim.

Baris bawah: Sutan Syahrir, Abdul Muis,Mohammad Hatta, Tan Malaka, Chairil Anwar. 

Suku Minangkabau | 10

Dipercayai oleh lebih dari 1 juta anggota

Coba Scribd GRATIS selama 30 hari untuk


mengakses lebih dari 125 juta judul tanpa iklan
atau gangguan!

Mulai Coba Gratis


Batalkan Kapan Saja.

2.6 Sistem Religi

Hampir seluruh masyarakat Minangkabau menganut agama Islam, walaupun sebagian besar

dari mereka hanya menganut agama sebagai simbolis tanpa melakukan ibadah dan

kewajibannya. Boleh dikatakan mereka tidak mengenal unsur-unsur kepercayaan lain selain

yang diajarkan oleh agama Islam. Walaupun demikian masih banyak juga orang yang

percaya akan hal-hal yang tidak diajarkan oleh Islam, seperti hantu-hantu dan kekuatan

gaib.

Selain itu, banyak orang menganggap bahwa sistem matrilineal yang dianut masyarakat

Minangkabau bertentangan dengan aturan Islam yang menekankan sistem patrilineal.

Padahal sesungguhnya terdapat banyak kesamaan antara faham Islam dengan faham

Minangkabau.

Berikut ini merupakan contoh dari beberapa kesamaan faham Islam dan Minangkabau:

   Faham Islam: Menimba ilmu adalah wajib.


   Faham Minangkabau : Anak-anak lelaki harus meninggalkan rumah mereka untuk
tinggal dan belajar di surau (langgar, masjid).

   Faham Islam: Mengembara adalah kewajiban untuk mempelajari tamadun-tamadun


yang kekal dan binasa untuk meningkatkan iman kepada Allah.
   Faham Minangkabau : Para remaja harus merantau (meninggalkan kampung
halaman) untuk menimba ilmu dan bertemu dengan orang dari berbagai tempat
untuk mencapai kebijaksanaan, dan untuk mencari penghidupan yang lebih baik.
Falsafah merantau juga berarti melatih orang Minangkabau untuk hidup mandiri,
kerana ketika seorang pemuda Minangkabau berniat merantau meninggalkan
kampungnya, dia hanya membawa bekal seadanya.

   Faham Islam: Tidak ada wanita yang boleh dipaksa untuk menikah dengan lelaki
yang tidak dia cintai.
   Faham Minangkabau : Wanita yang menentukan dengan siapa yang ia ingin menikah.

   Faham Islam: Ibu berhak dihormati 3 kali lebih tinggi daripada bapak.
   Faham Minangkabau: Bundo Kanduang adalah pemimpin/pengambil keputusan di
Rumah Gadang.

Ciri-ciri Islam begitu mendalam dalam adat Minangkabau sehingga mereka yang tidak
mengamalkan Islam dianggap telah keluar dari masyarakat Minang.

Suku Minangkabau | 11

2.7 Kesenian

Berikut ini adalah kesenian tradisonal Minangkabau:

   Randai, teater rakyat yang meliputi pencak silat, musik, tarian dan drama

   Saluang Jo Dendang, serunai bambu dan nyanyian


   Talempong, musik bunyi gong
   Tari Piring, gerakan tarian menyerupai gerakan para petani semasa bercocok tanam 
   Tari Payung, menceritakan kehidupan muda-mudi Minang yang selalu riang gembira
   Tari Indang
   Pidato Adat, juga dikenali sebagai Sambah Manyambah (sembah-menyembah),

upacara berpidato, dilakukan di setiap upacara-upacara adat, seperti rangkaian acara

pernikahan (baralek), upacara pengangkatan  pangulu (penghulu), dan lain-lain


   Pencak Silat, tarian yang gerakannya adalah gerakan silat tradisional Minangkabau

Upacara dan perayaan Minangkabau termasuk:

   Turun mandi - upacara pemberkatan bayi


   Sunat rasul - upacara bersunat
   Baralek - upacara pernikahan

Suku Minangkabau | 12

SAFEBET Security Dictionary


Cash Jewelry Key Lock Book
Storage - ER567 NoBrand

Anda mungkin juga menyukai