Anda di halaman 1dari 10

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR DENGAN METODE PEMBELAJARAN INQUIRY PADA

MATA DIKLAT PEKERJAAN DASAR TEKNIK OTOMOTIF DI SMK KOSGORO 1 PADANG


Mital Candra1, Wakhinuddin2 , Irma Yulia Basri3

ABSTRAK

Penelitian membahas tentang pengaruh metode pembelajaran inquiry terhadap hasil belajar mata
diklat pekerjaan dasar teknik otomotif siswa SMK Kosgoro 1 Padang. Tujuan penelitian ini adalah
untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa pada mata diklat pekerjaan dasar teknik otomotif
melalui penerapan metode pembelajaran inquiry kelas X Jurusan Teknik Otomotif SMK Kosgoro 1
Padang. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas atau yang lebih dikenal dengan
(Classroom Action Reseach), yaitu suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar, berupa suatu
tindakan, dengan sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara bersama, yang
dilakukan oleh guru atau arahan dari guru yang dilakukan siswa, subjek penelitian dalam penelitian
ini adalah kelas X Otomotif Teknik Kendaraan Ringan tahun masuk 2017/2018 yang terdiri dari satu
kelas, adapun jumlah seluruh siswa kelas X teknik kendaraan ringan di SMK Kosgoro 1 Padang tahun
ajaran 2017/2018 berjumlah 30 orang. Instrumen penelitian adalah lembar observasi aktivitas siswa
dan tes hasil belajar berbentuk pilihan ganda dan objektif. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh
aktifitas belajar siswa, pada siklus I hanya 51,26 % dengan kategori “cukup” dan pada siklus II
persentase aktifitas belajar siswa meningkat menjadi 71,24 % dengan kategori “baik”, nilai rata-rata
kelas mengalami peningkatan pada siklus I sebesar 79,19 menjadi 82,22 pada siklus II dan persentase
ketuntasan siswa pada siklus I hanya 60 % belum mencapai intervensi tindakan yang diharapkan yaitu
80 %. Pada siklus II persentase ketuntasan siswa mengalami peningkatan menjadi 81,11 % telah
melebihi intervensi tindakan yang diharapkan yaitu 80 %. Dengan demikian dapat disimpulkan
terdapat peningkatan hasil belajar siswa pada mata diklat pekerjaan dasar teknik otomotif siswa kelas
X TKR SMK Kosgoro 1 Padang.
Kata Kunci
Metode Inquiry, Hasil Belajar

ABSTRACT

The study discusses the influence of inquiry learning method to the learning result of the training subject
of basic work of automotive engineering students of SMK Kosgoro 1 Padang. The purpose of this study is
to determine the improvement of student learning outcomes in the eyes of the basic automotive
engineering job training through the application of classroom inquiry method X Class Automotive
Engineering Department SMK Kosgoro 1 Padang. This type of research is Classroom Action Research or
better known as (Classroom Action Reseach), which is a reflection of learning activities, in the form of an
action, deliberately raised and occurs in a class together, which is done by the teacher or the direction of
the teacher made students, research subjects in this study are class X Automotive Engineering Vehicle
Lightweight year entered 2017/2018 consisting of one class, while the number of all students class X light
vehicle engineering in SMK Kosgoro 1 Padang 2017/2018 academic year amounted to 30 people. The
research instrument is the observation sheet of student activity and the test result of learning is in the
form of multiple choice and objective. Based on the result of the research, it is found that the students
activity activity in cycle I is only 51,26% with the category "enough" and in cycle II the percentage of
student learning activity increase to 71.24% with the category of "good", the average grade value has
increased in cycle I at 79.19 to 82.22 in cycle II and the percentage of students' completeness in the first
cycle only 60% has not reached the desired action intervention is 80%. In cycle II the percentage of
students' completeness increased to 81.11% has exceeded the expected action intervention of 80%. Thus
it can be concluded there is an increase in student learning outcomes in the eyes of the basic work of
automotive engineering students class X TKR SMK Kosgoro 1 Padang
Keywords
Method Inquiry, Learning Outcomes

1 Jurusan Teknik Otomotif FT UNP


Jln. Prof. Dr. Hamka Air Tawar Padang 25131 INDONESIA
1mitaelchandra@gmail.com,2wakhid_nuddin@yahoo.com,3irma_yulia_77@yahoo.com
PENDAHULUAN hasil Ulangan Harian (UH) mata diklat
Salah satu tujuan pendidikan pekerjaan dasar teknik otomotif siswa kelas
nasional adalah meningkatkan X TKR SMK Kosgoro 1 Padang tahun ajaran
keterampilan dan mempertinggi budi 2017/2018 adalah sebagai berikut:
pekerti. Titik berat pembangunan Permasalahan yang telah dipaparkan
pendidikan diletakkan pada peningkatan di atas menyebabkan banyak nilai peserta
mutu dan perluasan pendidikan dalam didik yang tidak memenuhi Kriteria
rangka mewujudkan dan menetapkan Ketuntasan Minimal (KKM) yaitu 75 pada
pelaksanaan wajib belajar serta mata pelajaran gambar teknik otomotif,
meningkatkan mutu pendidikan sehingga yang mana persentase hasil belajar ulangan
perlu dilakukan usaha penyediaan fasilitas harian untuk kompetensi dasar, Memahami
pendidikan agar tujuan pendidikan peralatan dan kelengkapan gambar teknik,
tercapai. dan Memahami garis-garis gambar teknik
Upaya untuk mencapai tujuan sesuai bentuk dan fungsigaris, tahun
pendidikan tersebut pemerintah telah pelajaran 2017/2018 semester ganjil
melakukan perbaikan kurikulum dan sistem sebagai berikut:
evaluasi, perbaikan sarana dan prasarana Tabel 1:Daftar Nilai Ulangan Harian
pendidikan, pengembangan dan pengadaan Pekerjaan Dasar Teknik
materi ajar, serta pelatihan bagi guru dan Otomotif Siswa Kelas X Semester
tenaga kependidikan lainnya. Walaupun Satu Tahun 2017
begitu masih banyak masalah terkait N Nama siswa Nilai No Nama siswa Nilai
pendidikan di Indonesia. Masalah tersebut o
1 Agung 58 16 M. Iqbal 58
diantaranya: pendidikan di setiap daerah Pratama Tawakal
belum merata, terbatasnya buku penunjang Putra
bagi siswa, rendahnya minat baca siswa, 2 Andre Putra 60 17 Muhammad 47
metode pembelajaran yang masih bersifat Effendi Iqbal
teacher centered dan kurangnya 3 Andres 93 18 Oky 48
penggunaan media pembelajaran. Chidalgo Fernando
4 Angga 60 19 Os Samta 95
Berdasarkan tinjauan penulis selama Kevin Mulia
observasi di SMK Kosgoro 1 Padang siswa 5 Anggi Adi 71 20 Rahmat 85
banyak yang tidak serius dalam proses Putra Ardian
pembelajaran, tidak memperhatikan guru 6 Ari 46 21 Rahmat 49
sewaktu menjelaskan materi pelajaran, Wahyudi Hidayat
7 Dedi Andri 75 22 Rinaldo 66
banyak siswa yang memilih duduk
8 Faisal 95 23 Rio Aditya 45
dibelakang, banyak yang bercerita dengan Akbar Pratama
temannya dan tidak mengerjakan tugas Munthe
yang diberikan guru. Dari observasi yang 9 Fajri 62 24 Riyan 83
dilakukan diperoleh informasi bahwa Hidayat Hidayat
beberapa masalah muncul yaitu: hasil 10 Febrianda 69 25 Rizki 93
Laksmana Maulana
ulangan harian siswa mata diklat pekerjaan Putra
dasar teknik otomotif masih kurang 11 Ferdi 85 26 Roki 58
memuaskan, karena masih banyak nilai Ikhsan Farmansyah
siswa yang belum mencapai KKM. 12 Febryansya 83 27 Yogi 57
Berdasarkan data yang diperoleh h Adiel Saputra
dari guru mata diklat pekerjaan dasar 13 Irfan 65 28 Yolanda 57
Bayutri Saputra
teknik otomotif diperoleh bahwa hasil Ramadhan
belajar siswa masih rendah. Hal ini dapat 14 Lukman 65 29 Yovan 80
dilihat dari hasil belajar siswa pada ulangan Hakim Ardika
harian 1 pada semester I kelas X TKR SMK Ilham
Kosgoro 1 Padang tahun ajaran 2017/2018 15 M. Aziz 80 30 Yudha 57
Saputra Yudiansyah
yang belum mencapai Kriteria Ketuntasan
Minimal (KKM) yang ditetapkan sekolah Sumber: Daftar Nilai Guru Mata Diklat.
yaitu 80. Dalam hal ini dapat dilihat dari
Tabel 1. Menggambarkan hasil belajar berpikir tentang materi pelajaran yang
siswa kelas X TKR pada ulangan harian sedang mereka pelajari. Pembelajaran
mata diklat PDTO sangat jauh dari yang inquiry merupakan salah satu pembelajaran
diharapkan dan masih banyak siswa yang yang melibatkan siswa dalam melakukan
mencapaikriteria ketuntasan minimum sesuatu dan berfikir tentang apa yang
(KKM). Rendahnya pemahamanpeserta mereka lakukan untuk mengoptimalkan
didik tentang mata diklat PDTO dipengaruhi semua potensi yang dimiliki oleh siswa,
oleh beberapa faktor, salah satunya disini siswa dituntut untuk berfikir
penggunaan metode pembelajaran yang sehingga semua siswa dapat mencapai hasil
kurang sesuai dengan karakteristik materi belajar yang memuaskan sesuai dengan
pelajaran dan siswa. Hal ini disebabkan karakteristik pribadi yang mereka miliki.
guru lebih cenderung menggunakan metode Metode pembelajaran inquiry juga
ceramah dalam proses pembelajaran PDTO, dimaksudkan untuk menjaga perhatian
siswa hanya sebatas mendengarkan, siswa agar tetap tertuju pada proses
memperhatikan dan mencatat materi pembelajaran, karena dalam kegiatan
pelajaran yang diterangkan oleh guru, yang belajar siswa harus berbuat aktif dengan
membuat siswa kurang aktif dalam proses kata lain sangat diperlukan adanya aktifitas,
pembelajaran dan kurang memperoleh tanpa aktifitas proses belajar tidak mungkin
pengamatan langsung dalam belajar, berlangsung dengan baik.
sehingga sulit memahami materi pelajaran. Tujuan penelitian ini adalah untuk
Rendahnya hasil belajar juga dikarenakan mengetahui peningkatan hasil belajar siswa
kurangnya minat dan motivasi belajar pada mata diklat pekerjaan dasar teknik
siswa, hal ini terlihat pada saat proses otomotif melalui penerapan metode
pembelajaran masih banyak siswa yang pembelajaran inquiry kelas X Jurusan
bercerita dengan temannya, ketika guru Teknik Otomotif SMK Kosgoro 1 Padang.
memberikan materi pelajaran. Siswa yang Berdasarkan tujuan penelitian diatas, maka
bercerita dan mengganggu temannya peneliti merumuskan masalah sebagai
menyebabkan suasana kelas menjadi tidak berikut: Apakah melalui penerapan metode
kondusif, kondisi kelas yang tidak kondusif inquiry dapat meningkatan hasil belajar
akan mengganggu konsentrasi siswa dalam siswa pada mata diklat pekerjaan dasar
mengikuti proses pembelajaran, sehingga teknik otomotif kelas X jurusan SMK
proses pembelajaran tidak berjalan dengan Kosgoro 1 Padang?
efektif dan efisien.
Salah satu alternatif pemecahan DASAR TEORI
masalah di atas yang mungkin untuk Hasil Belajar
dilaksanakan guru adalah melaksanakan Belajar adalah suatu aktifitas atau
pembelajaran PDTO dengan menggunakan suatu proses untuk memperoleh
metode pembelajaran inquiry, pengetahuan, meningkatkan keterampilan,
pembelajaran inquiry merupakan suatu memperbaiki perilaku, sikap dan
proses kegiatan belajar mengajar yang mengokohkan kepribadian. Sesuai dengan
peserta didiknya berperan dan pendapat Sutikno (2009:4) “Dijelaskan
berpatisipasi aktif dalam melakukan bahwa belajar merupakan suatu proses
kegiatan belajar secara berkelompok, usaha yang dilakukan seseorang untuk
sehingga tujuan pengajaran dapat dicapai memperoleh suatu perubahan yang baru,
lebih baik. Siswa dipandang sebagai objek sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam
dan subjek, sehingga bisa dikatakan interaksi dengan lingkungannya, seseorang
pembelajaran inquiry merupakan suatu yang belajar itu akan mengalami perubahan
proses belajar mengajar yang aktif dan secara sadar dan tertuju kepada sesuatu
dinamis. Pembelajaran inquiry belajar yang yang lebih baik dari sebelumnya”.
meliputi berbagai cara untuk membuat Selanjutnya menurut Uzer (2009:5) “Belajar
siswa aktif sejak awal melalui aktivitas- didefinisikan sebagai proses perubahan
aktivitas yang membangun kerja kelompok tingkah laku individu berkat adanya
dan dalam waktu singkat membuat mereka
interaksi antara individu dengan Tujuan utama dari penelitian tindakan kelas
lingkungannya”. adalah untuk memperbaiki atau
Jadi, dari beberapa pendapat para meningkatkan profesionalisme pendidik
ahli di atas dapat disimpulkan bahwa dalam proses pebelajaran guna
aktivitas belajar merupakan hal yang meningkatkan kualitas pendidikan.
terpenting didalam proses pembelajaran Penelitian ini diawali dengan melakukan
karena, semakin aktif siswa didalam proses penelitian pendahuluan (prapenelitian) dan
pembelajaran maka semakin besar pula akan dilanjutkan dengan siklus I, jika
keberhasilan didalam pencapaian tujuan indikator keberhasilan tercapai maka
pembelajaran. penelitian akan dihentikan, namun jika
Hasil belajar adalah kemampuan belum tercapai maka penelitian akan
yang dimiliki siswa setelah ia dilanjutkan pada siklus II begitu seterusnya
menerima pengalaman belajar. Hasil hingga indikator keberhasilan tercapai.
belajar digunakan oleh guru untuk Subjek penelitian dalam penelitian ini
dijadikan ukuran atau kriteria dalam adalah kelas X Otomotif Teknik Kendaraan
mencapai suatu tujuan pendidikan. Hal Ringan tahun masuk 2017/2018 yang
ini dapat tercapai apabila siswa sudah terdiri dari satu kelas, adapun jumlah
memahami belajar dengan diiringi oleh seluruh siswa kelas X Teknik Kendaraan
perubahan tingkah laku yang lebih baik Ringan (TKR) di SMK Kosgoro 1 Padang
lagi. tahun ajaran 2017/2018 berjumlah 30
Menurut Dimyati (2009:3) orang.
menjelaskan bahwa “Hasil belajar Desain penelitian yaitu gambaran
merupakan hasil dari suatu interaksi tindak tentang langkah-langkah rill yang akan
belajar dan tindak mengajar”. Dari sisi guru, dilakukan dalam tindakan. Penelitian
tindak mengajar diakhiri dengan proses didahului dengan mengamati dan
evaluasi hasil belajar. Dari sisi siswa, hasil mengidentifikasi permasalahan, yang
belajar merupakan berakhirnya penggal berkaitan dengan proses pembelajaran di
dan puncak proses belajar”. Selanjutnya ruang kelas. Selanjutnya ditentukan focus
Jihad (2008:15) mengemukakan bahwa penelitian dari permasalahan yang telah
“Hasil belajar adalah perubahan tingkah ditemui, rencana dan tindakan yang akan
laku siswa secara nyata setelah dilakukan diterapkan pada kelas sebagai upaya dalam
proses belajar mengajar yang sesuai dengan pemecahan masalah.
tujuan pengajaran”. Berdasarkan penjelasan di atas,
Jadi, dari beberapa pendapat yang rancangan penelitian yang akan dilakukan
telah dikemukakan di atas dapat menggunakan model Kurt Lewin, yang terdiri
disimpulkan bahwa hasil belajar adalah dari empat aspek pokok yaitu: Rencana,
hasil dari suatu interaksi antara guru dan Tindakan, Observasi, dan Refleksi.
siswa yang dilihat dari perubahan tingkah Digambarkan dalam bentuk siklus sebagai
laku siswa secara nyata setelah dilakukan berikut :
Rencana
proses pembelajaran beserta kemampuan-
kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia
menerima pengalaman belajar. Refleksi Siklus I Tindakan

METODE PENELITIAN Observasi


Jenis penelitian ini adalah Penelitian
Tindakan Kelas atau yang lebih dikenal
dengan (Classroom Action Reseach), yaitu Rencana
suatu pencermatan terhadap kegiatan
belajar, berupa suatu tindakan, dengan Refleksi Siklus II Tindakan
sengaja dimunculkan dan terjadi dalam
sebuah kelas secara bersama, yang Observasi
dilakukan oleh guru atau arahan dari guru
yang dilakukan siswa (Suharsimi, 2006:3).
Rencana
Gambar2.Penelitian Tindakan Kelas Model 4. Memberikan kuis berupa materi pra
Kurt Lewin syarat sebelum memasuki materi alat
Sumber: Arikunto (2007: 16) ukur mekanik
Teknik pengumpulan data dalam 5. Memotivasi peserta didik dengan
penelitian ini adalah : memberikan pertanyaan tentang
1. Nilai hasil belajar siswa dalam jangka sorong, fuller gauge dan mistar
pembelajaran Pekerjaan Dasar Teknik baja
Otomotif data diperoleh dari tes yang 6. Menyampaikan tujuan materi yang
dilakukan pada akhir setiap siklus. akan dicapai dalam pembelajaran
2. Hasil observasi siswa dan aktifitas siswa c. Tahap Pengamatan (observasi)
terhadap mata diklat Pekerjaan Dasar Pada tahap pengamatan (observasi)
Teknik Otomotif dengan menggunakan ini observer melakukan pengamatan
metode pembelajaran inquiry, data bersamaan dengan tahap pelaksanaan
diperoleh dari lembar observasi yang tindakan, pengamatan dilakukan untuk
diisi observer pada setiap pertemuan. mencatat seluruh aktifitas guru dan
HASIL PENELITIAN DANPEMBAHASAN siswa selama berlangsungnya penerapan
Hasil Penelitian metode pembelajaran inquiry antara lain
Deskripsi data :
Siklus I dilaksanakan dalam tiga 1. Lembaran observasi siswa
pertemuan, tiap pertemuan terdiri dari 2 Lembaran observasi siswa pada siklus
jam pelajaran, setiap pertemuan I untuk pertemuan pertama, kedua,
berlangsung selama 2 x 45 menit. Siklus I dan ketiga dapat dilihat pada tabel
terdiri dari 4 tahap yaitu : tahap berikut :
perencanaan, tahap pelaksanaan, tahap
observasi, dan tahap refleksi, adapaun Tabel 3.Lembaran hasil observasi siswa
tindakan siklus I dengan uraian sebagai siklus I
berikut : No Aspek yang diamati P.1 P.2 P.3 Rata-
a. Tahap Perencanaan % % % Rata
%
Setelah berkonsultasi dengan guru 1 Motivasi untuk 36, 50 56, 47,7
mata diklat pekerjaan dasar teknik menghadiri 7 6
otomotif. Peneliti melakukan hal-hal pelajaran.
sebagai berikut: 2 Perhatian terhadap 46, 40 40 42,2
guru sewaktu guru 7
1. Mengkaji atau menelaah materi alat menerangkan
ukur menurut kurikulum 2013, pelajaran.
menyiapkan rencana pembelajaran. 3 Tidak berkelakar 56, 63, 70 63,3
Adapun penggunaan materi yang dengan teman 7 3
diajarkan dalam PTK ini adalah teori dalam kelas.
4 Siswa yang
26, 36, 46, 64,9
dan penggunaan alat ukur. bertanya
2. Menyiapkan rencana pembelajaran 7 7 7
5 Siswa yang aktif 33, 43, 33, 36,6
atau RPP dan membuat skenario
menjawab 3 3 3
pengajaran untuk setiap pertemuan. pertanyaan.
3. Menyiapkan bahan ajar yang 6 Hadir tepat waktu.
46, 56, 60 54,4
diperoleh dari berbagai sumber. 7 7
4. Menyusun instrumen yang digunakan 7 Hadir selama jam 73, 83, 76, 77,7
berupa format observasi untuk pelajaran. 3 3 7
mendeteksi kegiatan siswa. Rata-rata 45, 53, 54, 51,26
5. Menyiapkan tes untuk mengetahui 72 32 75
tingkat keberhasilan pembelajaran Keterangan Cukup
yang dilaksanakan.
b. Tahap Pelaksanaan
Berdasarkan tabel 3. hasil observasi
1. Memberikan salam
aktifitas siswa menunjukkan rata – rata
2. Mengondisikan siswa dan berdoa
persentase aktifitas belajar siswa pada saat
3. Melakukan absensi
pembelajaran pekerjaan dasar teknik mencapai intervensi tindakan yang diharapkan
otomotif dengan menerapkan metode sebesar 80 %. Oleh karena itu penelitian
pembelajaran inquiry yaitu sebesar 51,26 % dilanjutkan kesiklus II
dengan keterangan cukup. pada pertemuan Siklus II dilaksanakan dalam tiga
pertama persentasenya rendah 45,72 % pertemuan, tiap pertemuan terdiri dari 2
karena siswa belum terbiasa belajar dengan jam pelajaran, setiap pertemuan
metode pembelajaran inquiry maka banyak berlangsung selama 2 x 45 menit. Siklus II
siswa yang pasif dalam diskusi kelompok, terdiri dari 4 tahap yaitu : tahap
hal ini menunjukkan keaktifan siswa belum perencanaan, tahap pelaksanaan, tahap
terlihat. observasi, dan tahap refleksi, adapaun
2. Hasil tes tindakan siklus II dengan uraian sebagai
Tabel 4. Persentase Hasil Belajar Siswa berikut :
Setelah PTK (Siklus I) a. Tahap Perencanaan
Pertemuan Siswa Siswa Nilai
Tuntas Tidak Rata- Pada tahap perencanaan
(%) Tuntas Rata
dilakukan penyusunan rencana
(%)
I 53,33 46,67 79,09 pelaksanaan pembelajaran (RPP)
II 60 40 78,80 Pekerjaan Dasar Teknik Otomotif untuk
III 66,67 33,33 81,30 kelas X, dengan Kompetensi Dasar (KD) :
Rata-Rata 60 40 79,19 Mengidentifikasi jenis-jenis alat ukur
elektrik dan elektronik serta
fungsinya,menggunakan alat-alat ukur
d. Tahap Refleksi elektrik dan elektronik sesuai operation
Peneliti menganalisis seluruh kegiatan manual, mengidentifikasi jenis-jenis alat
berupa pelaksanaan, pengamatan, dan ukur pneumatik serta fungsinya,
data yang diperoleh pada siklus I menggunakan alat-alat ukur pneumatik
pertemuan pertama, pertemuan kedua, sesuai operation manual. Instrumen
dan pertemuan ketiga, dengan hasil pembelajaran terdiri dari lembar
analisis sebagai berikut : observasi siswa, lembar observasi guru,
1. Persentase aktifitas belajar siswa lembar penilaian dan soal tes. Perangkat
dengan metode pembelajaran inquiry lain yang perlu disiapkan adalah uraian
siklus I dapat dilihat pada tabel 3. materi pelajaran alat ukur pneumatik
Pertemuan pertama sebesar 45,72 %, dan alat ukur electrik. Tahap
pertemuan kedua 53,32 %, dan perencanaan ini dilakukan persiapan
pertemuan ketiga 54,75 %, maka rata- penerapan metode pembelajaran inquiry
rata aktifitas belajar siswa pada siklus untuk mengetahui apakah pembelajaran
I sebesar 51,26 %. dengan menggunakan metode
2. Penilaian hasil belajar siswa pada pembelajaran inquiry dapat
siklus I dapat dilihat pada tabel 4. meningkatkan hasil belajar siswa pada
Pertemuan pertama yang tuntas 53,33 mata diklat Pekerjaan Dasar Teknik
%, tidak tuntas 46,67 % dengan nilai Otomotif. target yang ingin dicapai pada
rata-rata 79,09, pertemuan kedua siklus II ini yaitu siswa mampu
tuntas 60 %, tidak tuntas 40 % dengan menjelaskan isi pokok pelajaran, mampu
nilai rata-rata 78,80, dan pertemuan membuat pertanyaan dan bisa menjawab
ketiga tuntas 66,67 %, tidak tuntas pertanyaaan secara bersama-sama dalam
33,33 % dengan nilai rata-rata 81,30, kelompok.
maka rata-rata hasil belajar siswa b. Tahap Pelaksanaan
pada siklus I sebesar 79,19. 1. Memberikan salam
Berdasarkan hasil refleksi dari siklus I 2. Mengondisikan siswa dan berdoa
hasil yang dicapai belum sesuai dengan yang 3. Melakukan absensi
diharapkan dengan nilai rata-rata kelas sebesar
4. Memberikan kuis mengenai materi
79,19 dan siswa sudah mencapai nilai KKM
yang sudah diajarkan pertemuan
(80) yang ditetapkan oleh sekolah dengan
sebelumnya
persentase 60 % hal ini menunjukkan belum
5. Memotivasi peserta didik dengan inquiry yaitu sebesar 71,24 % dengan
memberikan pertanyaan tentang keterangan baik.
radiator tester, compression tester
6. Menyampaikan tujuan materi yang 1. Hasil tes belajar siswa
akan dicapai dalam pembelajaran Tabel 6: Persentase Hasil Belajar Siswa
Setelah PTK Siklus II
c. Tahap Pengamatan (observasi) Pertemuan Siswa Siswa Nilai
Tuntas Tidak Rata-
(%) Tuntas Rata
Pada tahap pengamatan (observasi) (%)
ini observer melakukan pengamatan I 83,33 16,67 82,22
bersamaan dengan tahap pelaksanaan II 73,33 26,67 81,42
tindakan, pengamatan dilakukan untuk III 86,67 13,33 83,03
mencatat seluruh aktifitas guru dan Rata-Rata 81,11 18,89 82,22
siswa selama berlangsungnya penerapan
metode pembelajaran inquiry antara lain d. Tahap Refleksi
: Pada siklus II ini peneliti menganalisis
1. Lembaran observasi siswa seluruh kegiatan berupa pelaksanaan,
Lembaran observasi siswa pada siklus pengamatan, dan semua data yang
II untuk pertemuan pertama, kedua, didapat pada siklus II pertemuan
dan ketiga dapat dilihat pada tabel pertama, kedua, serta pertemuan ketiga
berikut : dengan hasil analisis sebagai berikut :
Tabel 5.Lembaran hasil observasi siswa 1. Persentase aktifitas belajar siswa
siklus II siklus II pertemuan pertama sebesar
No Aspek yang diamati P.1 P.2 P.3 Rata- 60,94 %, pertemuan kedua 74,25 %,
% % % Rata dan pertemuan ketiga 78,54 %, maka
% rata-rata aktifitas belajar siswa pada
1 Motivasi untuk 70 70 76, 72,2 siklus II sebesar 71,24 %.
menghadiri 6 2. Penilaian hasil belajar siswa pada
pelajaran. siklus II pertemuan pertama yang
2 Perhatian terhadap 60 80 83, 74,4
guru sewaktu guru
tuntas 83,33 %, tidak tuntas 16,67 %,
3 pertemuan kedua tuntas 73,33 %,
menerangkan
pelajaran. tidak tuntas 26,67 %, dan pertemuan
3 Tidak berkelakar 80 80 80 80 ketiga tuntas 86,67 %, tidak tuntas
dengan teman 13,33 %, maka rata-rata hasil belajar
dalam kelas.
siswa pada siklus II sebesar 82,22.
4 Siswa yang 30 56, 63, 49,9
bertanya 6 3 Analisis Data
5 Siswa yang aktif 33, 73, 73, 59,9
menjawab 3 3 3 Tahap analisis dimulai dengan
pertanyaan.
Hadir tepat waktu.
membaca keseluruhan data yang diperoleh
6 63, 66, 80 69,9
dari setiap siklus, data tersebut adalah
3 6
Hadir selama jam 90
sebagai berikut :
7 93, 93, 92,2
pelajaran. 1. Data hasil observasi aktifitas belajar
3 3
Rata-rata
siswa
60, 74, 78, 71,24
Lembaran observasi aktifitas belajar
94 25 54
siswa dengan penerapan metode
Keterangan Baik pembelajaran inquiry data yang
ditampilkan dalam bentuk grafik sebagai
Berdasarkan tabel 5. Hasil observasi berikut :
aktifitas siswa menunjukkan rata – rata
persentase aktifitas belajar siswa pada saat
pembelajaran dasar – dasar mesin otomotif
dengan menerapkan metode pembelajaran
Grafik 3. Persentase ketuntasan klasikal
Grafik 1. Persentase aktifitas belajar siswa

Aktifitas Belajar Siswa Aktifitas Belajar Siswa


80 100

60 80

60
40
71.24
51.26 40 81.11
20 60
20
0
0
Siklus I Siklus II
Siklus I Siklus II
Berdasarkan grafik 1. Persentase
aktifitas belajar siswa, pada siklus I Pada grafik 3. Persentase ketuntasan
persentase aktifitas belajar siswa hanya siswa pada siklus I hanya 60 % belum
51,26 % dengan kategori “cukup” dan mencapai intervensi tindakan yang
pada siklus II persentase aktifitas diharapkan yaitu 80 %. Pada siklus II
belajar siswa meningkat menjadi 71,24 persentase ketuntasan siswa mengalami
% dengan kategori “baik”. Semua siswa peningkatan menjadi 81,11 % telah
sudah mulai terbiasa dengan penerapan melebihi intervensi tindakan yang
metode pembelajaran inquiry siswa diharapkan yaitu 80 %.
semakin aktif mengikuti proses
pembelajaran, dengan ini menunjukkan Pembahasan
bahwa metode pembelajaran inquiry Penelitian ini dilaksanakan mulai
dapat diterima dan dilaksanakan oleh tanggal 21 Agustus 2017 s/d 14 Oktober
siswa. 2017 selama 2 siklus, dari kedua siklus yang
telah dilaksanakan terlihat adanya
2. Hasil belajar siswa peningkatan hasil belajar siswa dengan
Perolehan hasil belajar siswa pada penerapan metode pembelajaran inquiry.
siklus I dan siklus II dapat dilihat dalam Hal tersebut seiring dengan adanya
bentuk grafik dibawah ini : peningkatan aktifitas belajar siswa dari
siklus I ke siklus II, yang mana setiap akhir
Grafik 2. Nilai rata-rata siswa siklus diadakan postest dengan jumlah 10
soal dalam bentuk pilihan objektif. Pada
Nilai rata-rata kelas awal siklus I belum ada peningkatan
83
aktifitas dan hasil belajar siswa disebabkan
82 beberapa faktor diantaranya siswa belum
81 biasa belajar dengan metode pembelajaran
80 inquiry karena siswa sudah terbiasa dengan
82.22 metode ceramah dimana guru mempunyai
79
peran utama dalam pembelajaran.
78 79.19 Evaluasi dari siklus I ini maka pada
77 siklus II ditingkatkan upaya untuk
Siklus I Siklus II mendapatkan keaktifan pembelajaran,
Pada grafik 2. Terlihat bahwa nilai tindakan pada siklus II ternyata ada
rata-rata kelas mengalami peningkatan peningkatan keaktifan siswa dari 51,26 %
pada siklus I sebesar 79,19 menjadi siklus I menjadi 71,24 % siklus II terjadi
82,22 pada siklus II peningkatan sebesar 219,98 % dan hasil
belajar siswa nilai rata-ratanya meningkat
yaitu dari sebelumnya 79,19 menjadi 82,22 khususnya pada mata diklat Pekerjaan
terjadi peningkatan sebesar 3,03 atau Dasar Teknik Otomotif.
ketuntasan klasikal dari 60 % meningkat 2. Bagi guru, metode pembelajaran inquiry
menjadi 81,11 % terjadi peningkatan ini dapat menjadi referensi dalam
sebesar 21,11 %, dari hasil ini menunjukkan pemilihan metode pembelajaran
siswa telah mencapai intervensi tindakan terutama pada mata diklat Pekerjaan
yang diharapkan maka penelitian dianggap Dasar Teknik Otomotif.
berhasil dan dicukupkan sampai siklus II. 3. Bagi siswa, dengan metode pembelajaran
Atas dasar hasil penelitian tersebut inquiry ini siswa menjadi aktif,
maka hipotesis yang diajukan dalam tangggung jawab dalam kerja kelompok
penelitian ini bahwa “ Terdapat serta dapat meningkatkan hasil belajar
peningkatan hasil belajar siswa pada mata terutama pada mata diklat Pekerjaan
diklat Pekerjaan Dasar Teknik Otomotif Dasar Teknik Otomotif.
siswa kelas X TKR SMK Kosgoro 1 Padang ”.

KESIMPULAN DAN SARAN DAFTAR RUJUKAN


Kesimpulan [1] Dimyati. (2009). Belajar dan
Berdasarkan hasil penelitian yang Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.
dilakukan mengenai upaya meningkatkan [2] Dr. M Sobry Sutikno. (2009). Belajar
hasil belajar siswa melalui metode dan Pembelajaran. Bandung: Prospect.
pembelajaran inquiry pada mata diklat [3] Gulo. (2002). Strategi Belajar
Pekerjaan Dasar Teknik Otomotif yang Mengajar. Jakarta: Gramedia
diterapkan pada setiap siklus, persentase Widiasarana Indonesia.
aktifitas belajar siswa siklus I sebesar 51,26 [4] Hidayati. (2011). Pendekatan Inquiry,
% serta rata-rata nilai hasil belajar siklus I Problem Salving Dan Sains Teknologi
sebesar 79,19 dengan ketuntasan klasikal dan Masyarakat(STM).
60 %. [5] Jihad, Asep. (2008). Evaluasi
Pada siklus II persentase aktifitas Pembelajaran. Yogyakarta: Insani
belajar siswa 71,24 %, dan rata – rata nilai Madani.
hasil belajar siswa sebesar 82,22 dengan [6] Muhammad Uzer Usman. (2009).
ketuntasan klasikal 81,11 %. Berdasarkan Menjadi Guru Propesional. Bandung:
analisis lembaran observasi siswa dan Remaja Rosda Karya.
lembaran aktifitas belajar siswa pada mata [7] Sagala, Syaiful. (2006). Konsep dan
diklat Pekerjaan Dasar Teknik Otomotif Makna Pembelajaran Untuk Membantu
dengan menggunakan metode Memecahkan Masalah Problematika
pembelajaran inquiry sudah mencapai Belajar Mengajar. Bandung: Alfabeta.
intervensi tindakan yang diharapkan yaitu [8] . (2009). Konsep aan
80 % untuk ketuntasan siswa. Hasil Makna Pembelajaran Untuk Membantu
penelitian ini menunujukkan bahwa Memecahkan Masalah Problematika
penggunaan metode pembelajaran inquiry Belajar Mengajar. Bandung: Alfabeta.
dapat meningkatkan hasil belajar siswa. [9] Slameto. (2010). Belajar dan Faktor-
Saran Faktor yang Mempengaruhinya.
Berdasarkan kesimpulan yang telah Jakarta: Rineka Cipta.
dijelaskan diatas bahwa metode [10] . (2005). Metode Statika Edisi ke-
pembelajaran inquiry dapat meningkatkan 6. Bandung: Tarsito.
hasil belajar siswa terutama pada mata [11] Sudjana. (2009). Penilaian Hasil Proses
diklat Pekerjaan Dasar Teknik Otomotif, Belajar Mengajar. Bandung: Remaja
dengan demikian peneliti ingin Rosdakarya Offset.
memberikan saran sebagai berikut : [12] Wakhinuddin, S. (2010).
1. Bagi sekolah, metode pembelajaran Merencanakan Pembelajaran Teknik
inquiry ini dapat menjadi rujukan dalam Otomotif.Padang: UNP Press.
pemilihan metode pembelajaran dalam [13] Wina Sanjaya. (2008). Strategi
upaya meningkatkan hasil belajar siswa Pembelajaran Berorientasi Standar
Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana.
[14] . (2011). Strategi
Pembelajaran Berorientasi Standar
Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana.
[15] Wiriaatmadja, Rochiati. (2006).
Metode Penelitian Tindakan Kelas.
Bandung : Remaja Rosdakarya.

Anda mungkin juga menyukai