Anda di halaman 1dari 7

RINGKASAN MATA KULIAH (RMK)

PENGANTAR EKONOMI MIKRO


DOSEN PENGAMPU : NUR FITRIANA, S.E. M.Ak

NAMA ANGGOTA KELOMPOK :


1. IMELIA SARI (220301016)
2. SURAYA NADELLA (220301020)

FAKTOR PRODUKSI (TENAGA KERJA)

A. PENGERTIAN FAKTOR PRODUKSI


Faktor produksi adalah segala sesuatu yang digunakan untuk menghasilkan barang dan jasa
dalam rangka menambah manfaat suatu barang atau jasa.

B. JENIS-JENIS FAKTOR PRODUKSI

Faktor-faktor produksi yang tersedia dalam perekonomian dibedakan kepada empat jenis,
yaitu :
1. Faktor Produksi Alam (Natural Resources)
Faktor produksi alam merupakan semua hal yang tersedia di alam sekitar yang dapat
digunakan untuk aktivitas produksi. Karena memanfaatkan alam sekitar, faktor produksi ini
dikenal sebagai faktor asli. Contoh faktor produksi alam adalah tanah, air, udara, barang
tambang, pohon, dan sebagainya.

2. Faktor Produksi Tenaga Kerja (Labour)


Faktor produksi asli yang kedua dalah tenaga kerja yang bertugas sebagai pelaku untuk
menjalankan kegiatan produksi.
Secara umum, tenaga kerja terbagi menjadi tiga jenis berdasarkan kualitas tenaga kerjanya.
1) Tenaga kerja terdidik, memerlukan kualifikasi pendidikan tertentu sampai ia layak
dipekerjakan.
Contoh: dokter yang harus memperoleh ijazah profesi dokter, serta psikolog dan
pengacara yang harus memiliki lisensi profesi.
2) Tenga kerja terampil, membutuhkan kursus atau keahlian di bidang tertentu sehingga
memiliki kapasitas dalam melaksanakan tugasnya.
Contoh: montir, sopir, tukang cukur rambut, teknisi mesin, dan lain sebagainya.
3) Tenaga kerja tidak terdidik/tidak terlatih, adalah pekerja yang tidak melewati tahap
pendidikan atau kursus keterampilan.
Contoh: tukang sapu, tukang cuci piring, kuli, buruh angkut, dan lain sebagainya.

3. Faktor Produksi Modal (Capital)


Faktor produksi modal adalah sumber daya awal yang digunakan untuk memproduksi
barang atau jasa, yang kemudian hasilnya bisa dinikmati oleh konsumen.
Secara umum, faktor produksi modal ini dapat dibagi berdasarkan sumber, bentuk,
kepemilikan, dan berdasarkan sifatnya.
Berdasarkan sumbernya, modal dibedakan menjadi :
1) Modal sendiri, yang berasal dari setoran pemilik atau dari dalam perusahaan.
Contoh : biaya produksi dari menyisihkan sebagian keuntungan.
2) Modal asing, adalah modal yang bersumber dari luar pemilik atau eksternal
perusahaan.
Contoh : pinjaman bank, investasi dari orang/badan lain.

Berdasarkan bentuknya, modal dibedakan menjadi :


1) Modal konkret, adalah modal yang kasat mata.
Contoh: mesin, gedung, truk, dan peralatan lainnya.
2) Modal abstrak, adalah modal tak kasat mata atau tidak memiliki bentuk, tetapi
bernilai ekonomis bagi perusahaan.
Contoh: hak paten, merek, dan sebagainya.
Berdasarkan kepemilikannya, modal dibedakan menjadi :
1) Modal individu, yang bersumber dari perorangan dan labanya merupakan sumber
pendapatan bagi pemilik modal.
2) Contoh: dividen hasil investasi saham, hasil sewa ruko, hasil sewa indekos, dan
sebagainya. Modal umum, yang berasal dari masyarakat, biasanya dimiliki oleh
pemerintah dan dimanfaatkan untuk kepentingan umum.
Contoh: pasar, bandara, rumah sakit, dan sebagainya.
Berdasarkan sifatnya, modal dibedakan menjadi :
1) Modal tetap, yang dapat digunakan berulang-ulang dan dalam durasi lama.
Contoh: mesin, bangunan, peralatan, dan sebagainya.
2) Modal lancar, yang habis pakai dalam satu kali produksi.
Contoh: bahan baku kertas, bahan bumbu untuk masakan, dan sebagainya.

4. Faktor Produksi Kewirausahaan (Skill)


Faktor produksi terakhir adalah faktor keahlian yang merupakan keterampilan seseorang
untuk mengelola faktor-faktor produksi di atas secara efektif dan efisien sehingga dapat
menghasilkan barang atau jasa.
Faktor produksi keahlian ini dapat berupa keahlian manajerial, keahlian teknologi, dan
keahlian organisasi.
1. Faktor Produksi Keahlian Manajerial
Keahlian manajaerial dilakukan dengan mengatur faktor produksi secara tepat guna
hingga menghasilkan keuntungan maksimal.
Contoh: keahlian mengelola sumber daya manusia yang dimiliki pegawai HRD perusahaan.
2. Keahlian Teknologi
Keahlian teknologi bersifat teknis dengan menguasai cara kerja teknologi sehingga
memaksimalkan proses produksi.
Contoh: keahlian di bidang IT yang berguna menggeser industri ke era digital dan internet of
thing.
3. Keahlian Organisasi
Keahlian organisasi ditunjukkan dengan keahlian mengatur berbagai kegiatan perusahaan
yang bersifat internal maupun eksternal sehingga produksi berjalan lancar dan menghasilkan
laba bagi perusahaan.
Contoh: keahlian mengelola organisasi perusahaan yang dimiliki para manajer.
C. TENAGA KERJA
Tenaga kerja adalah orang yang melakukan suatu pekerjaan baik menghasilkan barang/jasa dan
untuk memenuhi kebutuhan hidupnya sendiri. Faktor Produksi Tenaga Kerja adalah segala bentuk
aktivitas manusia baik berupa jasmani atau rohani.
Pembayaran Tenaga Kerja dibagi menjadi 2, yaitu :
1. Gaji, adalah upah yang dibayarkan dalam jangka waktu tetap(balaas jasa) yang diterima oleh
pekerja dalam bentuk uang berdasarkan waktu tertentu.
2. Upah, adalah pembalasan jasa yang sudah dikeluarkan untuk mengerjakan sesuatu atau hasil dari
suatu perbuatan

D. UPAH UANG DAN UPAH RIIL


1. Upah Uang, adalah jumlah yang diterima para pekerja dari para pengusaha sebagai pembayaran
keatas tenaga mental atau fisik para pekerja yang digunakan dalam proses produksi.
2. Upah Rill, adalah tingkat upah pekerja yang diukur dari sudut kemampuan upah untuk membeli
barang dan jasa yang diperlukan guna memenuhi kebutuhan para pekerja.

Tabel Perhitungan Upah Uang dan Upah Riil

E. HUBUNGAN ANTARA PRODUKTIVITAS DAN UPAH


Tingkat upah pekerja sangat erat hubungannya dengan tingkat produktivitasnya. Biasanya,
semakin tinggi produktivitas pekerja, semakin tinggi pula tingkat upahnya. Peningkatan
produktivitas biasanya disebabkan oleh salah satu atau gabungan faktor berikut :
1. Kemajuan teknologi.
2. Peningkatan pendidikan, kemahiran dan keterampilan tenaga kerja.
3. Perbaikan dalam oraganisasi perusahaan dan masyarakat.
F. PENETUAN UPAH DI BERBAGAI BENTUK PASAR TENAGA KERJA
Penentuan upah sangat bergantung kepada pasar tenaga kerja yang wujud. Pasar tenaga kerja
dapat dibedakan kepada 4 bentuk yang berikut :
a) Pasar Persaingan Sempurna
Upah ditentukan oleh permintaan dan penawaran tenaga kerja. Di dalam pasar tenaga
kerja yang seperti itu sifat – sifat permintaan dan penawaran tenaga kerja tidak berbeda dengan
sifat – sifat permintaan dan penawaran di pasar barang. Kurva permintaan ke atas tenaga kerja,
seperti juga kurva permintaan ke atas sesuatu barang, bersifat menurun dari kiri atas ke kanan
bawah. Berarti permintaan ke atas tenaga kerja bersifat: “semakin tinggi/ rendah upah tenaga
kerja, semakin sedikit/ banyak permintaan ke atas tenaga kerja”. Kurva penawaran tenaga kerja,
seperti juga kurva penawaran barang, bersifat menaik dari kiri bawah ke kanan atas. Sifat
penawaran yang seperti ini berarti: “semakin tinggi upah, semakin banyak tenaga kerja yang
bersedia menawarkan tenaganya.”

b) Pasar Tenaga Kerja Monopsoni

Monopsoni berarti hanya terdapat satu pembeli di pasar sedangkan penjual jumlahnya
banyak. Berarti pasar tenaga kerja monopsoni, upah ditentukan oleh pengusaha dan tingkatnya
lebih rendah dari di pasar persaingan sempurna.
1) Penentuan Upah : Contoh Angka

Upah Penggunaan Tenaga Kerja pada Pasar Monopsoni

2) Penentuan Upah : Analisis Grafik

Gambar Upah dan Pengggunaan Tenaga Kerja di Pasar Monopsoni

c) Pasar Monopoli di Pihak Pekerja


Para pekerja cenderung untuk menuntut upah yang lebih tinggi dari yang berlaku di
pasar persaingan sempurna.
d) Pasar Tenaga Kerja Monopoli Bilateral

Tingkat upah tidak dapat ditentukan. Tingkat yang dicapai bergantung kepada
kemampuan perusahaan untuk menekan upah dan kemampuan serikat buruh menuntut upah
yang lebih tinggi

Proses Terbentuknya Harga pada Monopoli Bilateral

G. FAKTOR-FAKTOR YANG MENIMBULKAN PERBEDAAN UPAH


Di setiap perekonomian selalu terdapat perbedaan upah di antara pekerja. Faktor utama yang
membedakannya :
1) Sifat permintaan dan penawaran setiap golongan pekerja.
2) Perbedaan jenis pekerjaan.
3) Perbedaan kemampuan, pendidikan dan pengalaman.
4) Mobilitas tenaga kerja.
5) Faktor yang bersifat bukan keuangan yang mempengaruhi sikap pekerja dalam memilih
pekerjaan.
6) Faktor geografis dan institusional.

Sumber Pustaka :
- Buku Mikroekonomi Teori Pengantar Edisi Ketiga, Penerbit Raja Grafindo Persada, Pengarang
Sadono Sukirno.
- Buku Pengantar Ekonomi Mikro, Penerbit Universitas Terbuka, Pengarang Muhammad Nasir,
Ari

Anda mungkin juga menyukai