Anda di halaman 1dari 5

JAWABAN DISKUSI 4 PENGANTAR EKONOMI MIKRO

NAMA : ABDUL RIKI


NIM : 044491485
JURUSAN MANAJEMEN UPBJJ Jakarta

1) Dalam arti yang sederhana faktor produksi adalah semua hal yang dibutuhkan oleh
produsen agar dapat melakukan kegiatan produksi dengan baik dan lancar. Beberapa
faktor produksi diantaranya yaitu:
a. Faktor sumber daya alam, yaitu faktor produksi yang bersumber dari kekayaan alam
yang mana sumber daya alam ini dapat memenuhi kebutuhan manusia untuk memulai
produksi seperti contohnya adalah batu, air, pasir, tumbuhan ataupun bahan tambang
yang telah tersedia di alam.
b. Faktor sumber daya manusia atau tenaga kerja, yaitu faktor produksi yang melakukan
kegiatan produksi, baik secara langsung ataupun tidak langsung yang mana dalam
faktor produksi ini terdapat beberapa unsur penting, seperti unsur fisik, pikiran, serta
kemampuan dan keahlian.
Faktor tenaga kerja dapat dibagi lagi menjadi dua, yaitu:
1. Berdasarkan Kualitas
• Tenaga kerja terdidik, yaitu tenaga kerja yang memerlukan pendidikan formal
untuk dapat melaksanakan pekerjaannya seperti dokter, arsitek, dosen, dan lain-
lain.
• Tenaga kerja terampil, yaitu tenaga kerja yang memerlukan keterampilan
khusus agar bisa melaksanakan pekerjaannya seperti penjahit, tukang, supir, dan
lain-lain.
• Tenaga kerja tidak terdidik dan tidak terlatih, yaitu tenaga kerja yang tidak
membutuhkan pendidikan atau pelatihan tertentu agar bisa melakukan
pekerjaannya. Misalnya asisten rumah tangga, kuli bangunan, petugas
kebersihan, dan lain-lain.
2. Berdasarkan Sifat Pekerjaan
• Tenaga kerja jasmani, yaitu tenaga kerja yang lebih mengandalkan tenaga untuk
melaksanakan pekerjaannya. Misalnya petugas kebersihan, tukang becak, kuli
angkut, dan lain-lain.
• Tenaga kerja rohani, yaitu tenaga kerja yang lebih mengandalkan pikiran dan
perasaan dalam melaksanakan pekerjaannya. Misalnya dosen, guru, seniman,
psikolog, dan lain-lain.
c. Faktor modal, yaitu barang yang dihasilkan oleh alam atau manusia untuk membantu
memproduksi barang lainnya yang dibutuhkan manusia dengan tujuan untuk
memperoleh keuntungan yang mana modal ini mempunyai peranan penting bagi
berlangsungnya produksi.
Modal dapat dibedakan menjadi beberapa kelompok, yaitu:
1. Berdasarkan Sumbernya
• Modal sendiri, yaitu modal yang sumbernya berasal dari perusahaan sendiri.
• Modal asing, yaitu modal yang sumbernya berasal dari luar perusahaan.
Misalnya pinjaman dari lembaga keuangan.
2. Berdasarkan Sifatnya
• Modal tetap, yaitu modal yang dapat dipakai secara berulang-ulang. Misalnya
bangunan, mesin, dan peralatan.
• Modal lancar, yaitu modal yang akan habis digunakan dalam setiap proses
produksi. Misalnya bahan baku untuk produksi.
3. Berdasarkan Bentuknya
• Modal konkret, yaitu modal yang dapat dilihat secara nyata dalam kegiatan
produksi. Misalnya bangunan, mesin, peralatan, kendaraan, dan lainnya.
• Modal abstrak, yaitu modal yang tidak terlihat secara nyata tapi bernilai bagi
perusahaan. Misalnya hak merek, hak paten, nama baik perusahaan, dan
lainnya.
4. Berdasarkan Kepemilikannya
• Modal individu, yaitu modal yang berasal dari perorangan dimana hasilnya akan
menjadi sumber penghasilan bagi pemiliknya.
• Modal publik, yaitu modal yang berasal dari pemerintah dimana hasilnya akan
digunakan untuk kepentingan masyarakat umum. Misalnya jembatan, rumah
sakit, jalan raya, pelabuhan, bandara udara, dan lainnya.
d. Faktor Kewirausahaan
Kewirausahaan adalah suatu kemampuan yang ada di dalam diri seseorang dalam
menggunakan faktor-faktor produksi sehingga mendapatkan hasil yang diinginkan.
Beberapa hal penting yang dimiliki oleh seorang wirausaha adalah:
• Perencanaan (Planning)
• Pengorganisasian (Organizing)
• Penggerakan (Actuating)
• Pengawasan (Controling)
e. Faktor Sumber Daya Informasi
Kemajuan teknologi informasi di era globalisasi berperan besar dalam kegiatan
produksi. Ini meliputi keseluruhan informasi dan data yang diperlukan oleh perusahaan
untuk mengoperasikan bisnisnya.
Adapun beberapa informasi dan data tersebut adalah:
• Prediksi kondisi pasar di masa depan
• Data dan informas ekonomi
• Pengetahuan karyawan
• Dan lain-lain

2) Untuk meminimumkan biaya jangka panjang dalam sebuah perusahaan maka


diperlukan untuk menentukan besarnya kapasitas pabrik (plant size) yang dalam
analisis ekonomi kapasitas pabrik digambarkan oleh kurva biaya total rata-rata (AC)
dengan demikian untuk menganalisis bagaimana berjalannya produksi tersebut dapat
dilihat melalui kurva AC untuk kapasitas yang berbeda-beda.
Berdasarkan kurva tersebut ada beberapa kapasitas yang akan digunakan dalam
meminimumkan biaya jangka panjang dengan beberapa cara yang mana cara
meminimalisir biaya produksi dalam jangka panjang dapat melalui 2 faktor yaitu :
a. tingkat produksi yang ingin dicapai
b. sifat dari pilihan kapasitas pabrik yang tersedia.

Ada beberapa komponen yang masuk dalam komponen biaya produksi untuk
meminimalisir biaya produksi jangka panjang yaitu :
1. Biaya bahan penggunaan bahan baku seefisien mungkin yang mana langkah ini
bisa dimulai dengan cara meminimalkan bahan yang terbuang.
2. Tenaga kerja untuk menekan biaya maka kita harus mengupayakan agar tenaga
kerja kita mampu bekerja dengan produktivitas semaksimal mungkin.
3. peralatan pembelian dan penggunaan peralatan yang harus sesuai prosedur agar
peralatan tersebut memiliki usia pakai seperti yang telah direncanakan para
pemilik perusahaan.
4. Biaya operasional dan overhead dengan mencari terobosan / cara baru agar
operasional perusahaan bisa berjalan lebih efisien.

3) Biaya produksi jangka pendek ialah perhitungan biaya produksi yang mana sebagian
faktor produksinya tidak dapat mengalami penambahan jumlah. Biaya produksi jangka
pendek memiliki fixed cost dan variable cost. Fixed cost berhubungan dengan input
yang sifatnya tetap, seperti biaya sewa gedung. Sedangkan variable cost dihubungkan
dengan input yang sifatnya variabel, seperti gaji pegawai, bahan mentah, dan lainnya.
Dalam jangka pendek ada faktor produksi tetap dan faktor produksi berubah, maka
dengan sendirinya biaya produksi yang ditimbulkan oleh proses produksi juga
menyangkut biaya tetap dan biaya variabel.
Dalam hal ini yang dimaksud biaya tetap adalah biaya yang jumlahnya tidak tergantung
dari banyak sedikitnya jumlah output. Bahkan bila untuk sementara produksi
dihentikan, biaya tetap ini harus tetap dikeluarkan dalam jumlah yang sama. Yang
termasuk dalam biaya tetap ini misalnya gaji tenaga administrasi, penyusutan mesin,
penyusutan gedung dan peralatan lain, sewa tanah, sewa kantor dan sewa gudang.
Dalam jangka panjang biaya tetap ini akan mengalami perubahan.
Biaya variabel merupakan biaya yang besarnya berubah-ubah tergantung dari banyak
sedikitnya output yang dihasilkan. Semakin besar jumlah output semakin besar pula
biaya variabel yang harus dikeluarkan. Yang termasuk dalam biaya variabel ini adalah
biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, bahan bakar, listrik dsb. Biaya tetap dan
biaya variabel ini jika dijumlahkan hasilnya merupakan biaya total. Jika digambarkan
dalam kurva, maka pola biaya tetap total (TFC), biaya variabel total (TVC) dan biaya
total (TC) dapat dilihat sebagai berikut:

Biaya variabel total (TVC) adalah biaya yang besar kecilnya mengikuti banyak
sedikitnya output yang dihasilkan. Gambar yang menunjukkan bahwa kurva biaya
variabel total terus menerus naik. Jadi semakin banyak output yang dihasilkan maka
biaya variabel akan semakin tinggi. Jika antara biaya tetap dan biaya variabel
dijumlahkan, maka hasilnya disebut biaya total (TC).
Jadi, TC = TFC + TVC.
Total Cost (TC) berada pada jarak vertikal di semua titik antara biaya tetap total (TFC)
dan biaya berubah total (TVC), yaitu sebesar n.

Untuk teori produksi jangka pendek dapat diartikan yaitu teori produksi yang sederhana
yang menggambarkan tentang hubungan di antara tingkat produksi suatu barang dengan
jumlah tenaga kerja yang digunakan untuk menghasilkan produksi barang tersebut.
Dalam analisanya faktor-faktor produksi lain yang jumlahnya tetap yaitu modal dan
tanah yang mana jumlahnya dianggap tidak mengalami perubahan. Satu-satunya faktor
produksi yang dapat diubah jumlahnya adalah tenaga kerja. Faktor produksi tetap dapat
diartikan yaitu faktor produksi yang jumlah penggunaannya tidak tergantung pada
jumlah produksi. Ada atau tidak ada produksi, faktor produksi ini harus ada dan tetap
tersedia. Mesin-mesin pabrik adalah salah satu contoh. sampai pada interval produksi
tertentu jumlah mesin tidak perluh ditambah. Tetapi jika tingkat produksi menurun
sampai nol unit, jumlah mesin tidak bisa dikurangi. Jumlah penggunaan faktor produksi
variabel tergantung pada tingkat produksinya. Makin besar tingkat produksi, makin
banyak faktor produksi variabel yang digunakan, begitu juga sebaliknya.

Referensi
Arifin, & Muhammad Nasir. (2021). Pengantar Ekonomi Mikro. Tangerang Selatan:
Universitas Terbuka.
https://ekonomi.bunghatta.ac.id/index.php/id/artikel/809-biaya-produksi-jangka-
panjang-dan-pendek
https://www.maxmanroe.com/vid/bisnis/faktor-produksi.html

Anda mungkin juga menyukai