Anda di halaman 1dari 6

AD ART KOMITE

ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA


KOMITE MI NURUSSALAM WRINGINHARJO
PERIODE TAHUN 2021/2022 S.D. 2023/2024
PENDAHULUAN

Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana


belajar dan proses pembelajaran yang efektif agar peserta didik secara aktif dapat
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan,
pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta ketrampilan yang
diperlukan oleh dirinya, masyarakat, bangsa, dan Negara. Untuk dapat mewujudkan
suasana tersebut, perlu adanya kerjasama yang sinergis antara pemerintah, orang
tua dan masyarakat. Artinya, pendidikan menjadi tanggung jawab bersama antara
pemerintah, orang tua dan masyarakat.
Dalam dunia pendidikan, kurikulum, guru, dan fasiltias pendidikan dinilai
sebagai faktor penentu untuk meningkatkan kualitas pendidikan. Betapa telah
banyak guru yang dilatih, telah sekian kali kurikulum diubah dan disempurnakan,
dan telah sekian banyak sekolah dibangun, dan sekian banyak fasilitas pendidikan
telah dibangun dan diadakan. Tetapi, kenyataannya kualitas pendidikan di negeri ini
juga belum ada bayangan yang pasti dapat meningkat. Walhasil, mutu pendidikan di
negeri ini konon masih terpuruk. Rupanya, kita harus mengalihkan fokus perhatian,
bukan kepada masukan instrumental semata-mata, tetapi harus lebih memfokuskan
pada proses pembelajaran dan manajemennya.
Berkaitan dengan hal tersebut, maka kehadiran orang tua siswa dan
masyarakat sangat dibutuhkan dalam bentuk partisipasi orang tua dan masyarakat
yang disebut dengan Komite Sekolah sebagaimana tertuang dalam Permendikbud
No. 75 Tahun 2016, sebagai mitra kerja sekolah guna kepentingan peningkatan
mutu pelayanan pendidikan. Kehadiran Komite Sekolah diharapkan dapat menjadi
pemberi pertimbangan (Advisory Agency) dalam penentuan dan pelaksanaan
kebijakan sekolah, pengontrol dalam rangka transparansi dan akuntabilitas
penyelenggaraan pendidikan. Di sisi lain, kehadiran Komite Sekolah diharapkan juga
dapat sebagai pendukung (Supporting Agency) baik yang berwujud finansial,
pemikiran, maupun tenaga dalam penyelenggaraan pendidikan, dan sebagai
mediator antara pemerintah dengan masyarakat sekolah.
Sebagai dasar acuan kegiatan Komite Sekolah dalam mengemban
peranannya sebagai mitra kerja MI Nurussalam Wringinharjo , maka Pengurus
Komite perlu menyusun dan menetapkan Anggaran Dasar (AD) dan Anggaran
Rumah Tangga (ART) Komite MI Nurussalam Wringinharjo.
Semoga Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa senantiasa memberikan rahmat
dan petunjuk dalam merealisasikan AD / ART tersebut.

Wringinharjo, 1 Juli 2022


Pengurus Komite Sekolah,
ANGGARAN DASAR
KOMITE MI NURUSSALAM WRINGINHARJO
Pasal 1
NAMA
Organisasi ini bernama Komite MI Nurussalam Wringinharjo.
Pasal 2
TEMPAT KEDUDUKAN
Komite MI Nurussalam Wringinharjo berkedudukan di MI Nurussalam Wringinharjo
dengan alamat Jalan Tanjungwangi RT 08 RW 03 Wringinharjo Gandrungmangu.
Pasal 3
AZAS
Komite MI Nurussalam Wringinharjo berazaskan Pancasila
Pasal 4
VISI
Dalam merumuskan visinya, MI Nurussalam Wringinharjo sebagai lembaga
pendidikan dasar yang berciri khas Islam perlu mempertimbangkan harapan peserta
didik, lembaga pengguna lulusan madrasah dan masyarakat.
Pasal 5
MISI
Mendukung tercapainya misi sekolah dalam :

1. Menyelenggarakan praktek pembelajaran keagamaan


2. Menyelenggarakan pendidikan yang berkualitas dalam pencapaian prestasi
akademik dan non akademik.
3. Melaksanakan pembelajaran dan bimbingan secara efektif untuk
mengoptimalkan potensi yang dimiliki siswa.
4. Menciptakan suasana yang kondusif untuk kefektifan seluruh kegiatan
sekolah.
5. Meingkatkan pengetahuan dan profesionalisme tenaga kependidikan sesuai
dengan perkembangan dunia pendidikan.
6. Menyelenggarakan tata kelola madrasah yang efektif, efisien, dan akuntabel.
Pasal 6
PERANAN
Komite Sekolah berperan :

1. Pemberi pertimbangan (Advisory Agency) dalam penentuan dan pelaksanaan


kebijakan sekolah.
2. Pendukung (Supporting Agency) baik yang berwujud finansial, pemikiran,
maupun tenaga dalam penyelenggaraan pendidikan.
3. Pengontrol (Controiling Agency) dalam rangka transparansi dan skuntabilitasi
penyelenggaraan dan keluaran pendidikan.
4. Mediator antara pemerintah dengan masyarakat sekolah.
Pasal 7
PENGURUS KOMITE SEKOLAH
Pengurus Komite Sekolah terdiri dari :

1. Unsur orang tua / wali dari peserta didik yang masih aktif pada Sekolah yang
bersangkutan paling banyak 50% (lima puluh persen)
2. Tokoh masyarakat paling banyak 30% (tiga puluh persen)
3. Memiliki pekerjaan dan perilaku hidup yang dapat menjadi panutan bagi
masyarakat setempat, dan/atau
4. Anggota/pengurus organisasi atau kelompok masyarakat peduli pendidikan,
tidak termasuk anggota/pengurus organisasi profesi pendidik dan pengurus
partai politik.
5. Pakar pendidikan paling banyak 30% (tiga puluh persen), antara lain:
6. Pensiunan tenaga pendidik, dan/atau
7. Orang yang memiliki pengalaman di bidang pendidikan.
8. Bupati/walikota, camat, lurah/kepala desa merupakan pembina seluruh
Komite Sekolah sesuai dengan wilayah kerjanya.
Pasal 8
Struktur Organisasi Komite Sekolah
Pengurus Komite sekurang-kurangnya terdiri dari 5 orang dan paling banyak 15
orang dengan susunan sebagai berikut :
 Ketua
 Sekretaris
 Bendahara
 Anggota
1. Masa bakti kepengurusan Komite Sekolah selama 3 tahun dan dapat
diperpanjang satu periode.
2. Pengurus Komite Sekolah dipilih oleh anggota secara demokratis dan
terbuka, jika diperlukan dapat menunjuk atau dibantu oleh tim ahli sebagai
konsultan sesuai dengan bidang keahliannya.
3. Ketua bukan berasal dari Kepala Satuan Pendidikan/Ketua Yayasan Sekolah
yang bersangkutan.
4. Surat Keputusan tentang Pengurus Komite Sekolah dikeluarkan oleh Kepala
Sekolah dengan tembusan disampaikan kepada instansi terkait.

Pasal 9
HAK DAN KEWAJIBAN
Pengurus Komite Sekolah mempunyai hak :
1. Hak suara yaitu hak memilih dan hak dipilih serta dalam pemungutan suara
untuk pengambilan keputusan.
2. Hak bicara untuk menyalurkan pendapat dan mengajukan pertanyaan.
3. Hak untuk mengikuti kegiatan baik formal maupun non formal.
Pengurus Komite Sekolah berkewajiban untuk :
1. Menyusun AD dan ART Komite Sekolah.
2. Mendorong tumbuhnya perhatian dan komitmen masyarakat terhadap
penyelenggaraan pendidikan yang bermutu.
3. Melakukan kerjasama dengan masyarakat dan pemerintah berkenaan
dengan penyelenggaraan pendidikan yang bermutu.
4. Menampung dan menganalisis aspirasi, ide, tuntutan, dan berbagai
kebutuhan pendidikan yang diajukan masyarakat.
5. Memberi masukan, pertimbangan, dan rekomendasi kepada sekolah
mengenai kebijakan dan program sekolah, RKAS, kriteria kinerja sekolah,
kriteria tenaga pendidik dan tenaga kependidikan, kriteria fasilitas pendidikan,
dan hal-hal lain yang terkait dengan pendidikan.
6. Mendorong orang tua dan masyarakat berpartisipasi dalam pendidikan guna
mendukung peningkatan mutu dan pemerataan pendidikan.
7. Menggalang dana masyarakat dalam rangka pembiayaan penyelenggaraan
pendidikan di sekolah.
8. Melakukan evaluasi dan pengawasan terhadap kebijakan program,
penyelenggaraan dan keluaran pendidikan di sekolah.
9. Menjaga dan menjunjung tinggi nama baik Komite Sekolah.

Pasal 10
SUMBER KEUANGAN
Sumber keuangan diperoleh dari :

1. Sumbangan orang tua/ wali murid yang dilaksanakan sesuai dengan


peraturan perundang-undangan;
2. Bantuan dari pemangku kepentingan satuan pendidikan di luar peserta didik
atau orang tua/wali murid;
3. Bantuan pihak lain yang tidak mengikat; dan/atau
4. Sumber lainnya yang sah.

Pasal 11
PENGGUNAAN ANGGARAN

Penggunaan Anggaran Komite Sekolah sebagaimana Pasal 12 ayat 1, 2, 3, dan 4,


kecuali Dana Alokasi Khusus (DAK) APBD dan APBN dihimpun oleh Komite
Sekolah, digunakan untuk kegiatan-kegiatan yang didasarkan pada perencanaan
investasi dan atau operasi yang jelas dan dituangkan dalam rencana strategis,
rencana kerja tahunan, serta anggaran tahunan yang mengacu pada standard
pendidikan nasional. Dalam penggunaan anggaran, Komite Sekolah melimpahkan
kewenangan pengelolaan dana Komite Sekolah kepada pihak sekolah SMP Negeri
3 Bawang.
Pasal 12
BIAYA PERSONALIA
Dana yang bersumber dari masyarakat digunakan untuk pemenuhan biaya sekolah
sesuai dengan rencana pengembangan atau program pendidikan yang tidak dapat
dibiayai dari dana BOS dan dana Rutin.

Pasal 13
DANA PENGEMBANGAN

Satuan pendidikan dapat memiliki dana pengembangan yang terdiri atas pokok dana
pengembangan dan hasil pengelolaan pokok dana pengembangan;

Pokok dana pengembangan tidak boleh digunakan kecuali :


1. Jika pengelolaan dana pengembangan mengalami kerugian,
2. Jika dana pengembangan digunakan untuk menyelamatkan eksistensi
pendidikan ketika mengalami kesulitan keuangan yang menjurus pada
kepailitan; atau
3. Digunakan untuk menyelamatkan satuan pendidikan ketika terkena bencana.
4. Hasil pengelolaan pokok dana pengembangan dapat digunakan untuk :
5. Pendanaan investasi dan/atau biaya operasi satuan pendidikan;
6. Bantuan biaya pendidikan bagi peserta didik, pendidik, dan/atau tenaga
kependidikan pada satuan pendidikan yang bersangkutan.
Pokok dan hasil dana pengembangan tidak boleh digunakan untuk :
1. Dipinjamkan sebagai piutang baik langsung maupun tidak langsung dan/atau;
2. Dijadikan jaminan utang baik langsung maupun tidak langsung.
3. Dana pengembangan dikelola berdasarkan prinsip transparansi dan
akuntabilitas dam tidak boleh diinvestasikan pada usaha yang beresiko tinggi
atau melanggar peraturan perundang-undangan;
4. Dana pengembangan disimpan dalam rekening khusus dana pengembangan
atas nama satuan pendidikan;
5. Dana pengembangan dibukukan terpisah dari dana lain;
6. Dana pengembangan dipertanggungjawabkan oleh pimpinan satuan
ketentuan peraturan perundang-undangan dan peraturan penyelenggara atau
satuan pendidikan.

Pasal 14
MEKANISME KERJA
Mekanisme kerja diatur kemudian dalam bentuk tata laksana atau pembagian tugas.
Pasal 15
RAPAT-RAPAT
Rapat-rapat terdiri dari Rapat Anggota, Rapat Kerja, Rapat Pleno, Rapat Pengurus
Harian.
Pasal 16
PERUBAHAN AD/ART
1. Keputusan AD/ART dapat dilakukan apabila cukup alasan yang kuat serta
disetujui oleh anggota dalam rangka peningkatan efisiensi dan kewajiban
usaha Komite Sekolah.
2. Perubahan AD/ART Komite Sekolah dilakukan melalui rapat yang dihadiri
oleh sekurang-kurangnya 2/3 pengurus dan disetujui oleh lebih dari separoh
jumlah yang hadir.
Pasal 17
PEMBUBARAN ORGANISASI
1. Pembubaran Organisasi Komite Sekolah dilakukan berdasarkan peraturan
yang berlaku.
2. Jika Komite Sekolah secara resmi dinyatakan bubar, maka seluruh asset
organisasi Komite Sekolah dalam bentuk apapun diserahkan kepada sekolah
yang akan digunakan untuk kepentingan pendidikan.

Pasal 18
PENUTUP

1. Anggaran dasar Komite Sekolah berlaku sejak ditetapkan;


2. Dengan berlakunya AD ini maka segala ketentuan yang terdahulu dengan
sendirinya tidak berlaku.
3. Keberhasilan pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Komite Sekolah ditentukan
oleh niat baik, kerja keras yang tulus Komite Sekolah untuk meningkatkan
mutu pendidikan dan pemerataan kesempatan memperoleh pendidikan.
4. Hal-hal yang belum diatur dalam AD akan diatur lebuh lanjut dalam ART.

Ditetapkan di : Wringinharjo
Pada tanggal : 11 September 2021

Kepala Madrasah Ketua Komite

Zainal Muttaqin, S.Pd.I Sri Umi Lestari


NIP. 196902242005011001

Anda mungkin juga menyukai