1. Unsur orang tua / wali dari peserta didik yang masih aktif pada Sekolah yang
bersangkutan paling banyak 50% (lima puluh persen)
2. Tokoh masyarakat paling banyak 30% (tiga puluh persen)
3. Memiliki pekerjaan dan perilaku hidup yang dapat menjadi panutan bagi
masyarakat setempat, dan/atau
4. Anggota/pengurus organisasi atau kelompok masyarakat peduli pendidikan,
tidak termasuk anggota/pengurus organisasi profesi pendidik dan pengurus
partai politik.
5. Pakar pendidikan paling banyak 30% (tiga puluh persen), antara lain:
6. Pensiunan tenaga pendidik, dan/atau
7. Orang yang memiliki pengalaman di bidang pendidikan.
8. Bupati/walikota, camat, lurah/kepala desa merupakan pembina seluruh
Komite Sekolah sesuai dengan wilayah kerjanya.
Pasal 8
Struktur Organisasi Komite Sekolah
Pengurus Komite sekurang-kurangnya terdiri dari 5 orang dan paling banyak 15
orang dengan susunan sebagai berikut :
Ketua
Sekretaris
Bendahara
Anggota
1. Masa bakti kepengurusan Komite Sekolah selama 3 tahun dan dapat
diperpanjang satu periode.
2. Pengurus Komite Sekolah dipilih oleh anggota secara demokratis dan
terbuka, jika diperlukan dapat menunjuk atau dibantu oleh tim ahli sebagai
konsultan sesuai dengan bidang keahliannya.
3. Ketua bukan berasal dari Kepala Satuan Pendidikan/Ketua Yayasan Sekolah
yang bersangkutan.
4. Surat Keputusan tentang Pengurus Komite Sekolah dikeluarkan oleh Kepala
Sekolah dengan tembusan disampaikan kepada instansi terkait.
Pasal 9
HAK DAN KEWAJIBAN
Pengurus Komite Sekolah mempunyai hak :
1. Hak suara yaitu hak memilih dan hak dipilih serta dalam pemungutan suara
untuk pengambilan keputusan.
2. Hak bicara untuk menyalurkan pendapat dan mengajukan pertanyaan.
3. Hak untuk mengikuti kegiatan baik formal maupun non formal.
Pengurus Komite Sekolah berkewajiban untuk :
1. Menyusun AD dan ART Komite Sekolah.
2. Mendorong tumbuhnya perhatian dan komitmen masyarakat terhadap
penyelenggaraan pendidikan yang bermutu.
3. Melakukan kerjasama dengan masyarakat dan pemerintah berkenaan
dengan penyelenggaraan pendidikan yang bermutu.
4. Menampung dan menganalisis aspirasi, ide, tuntutan, dan berbagai
kebutuhan pendidikan yang diajukan masyarakat.
5. Memberi masukan, pertimbangan, dan rekomendasi kepada sekolah
mengenai kebijakan dan program sekolah, RKAS, kriteria kinerja sekolah,
kriteria tenaga pendidik dan tenaga kependidikan, kriteria fasilitas pendidikan,
dan hal-hal lain yang terkait dengan pendidikan.
6. Mendorong orang tua dan masyarakat berpartisipasi dalam pendidikan guna
mendukung peningkatan mutu dan pemerataan pendidikan.
7. Menggalang dana masyarakat dalam rangka pembiayaan penyelenggaraan
pendidikan di sekolah.
8. Melakukan evaluasi dan pengawasan terhadap kebijakan program,
penyelenggaraan dan keluaran pendidikan di sekolah.
9. Menjaga dan menjunjung tinggi nama baik Komite Sekolah.
Pasal 10
SUMBER KEUANGAN
Sumber keuangan diperoleh dari :
Pasal 11
PENGGUNAAN ANGGARAN
Pasal 13
DANA PENGEMBANGAN
Satuan pendidikan dapat memiliki dana pengembangan yang terdiri atas pokok dana
pengembangan dan hasil pengelolaan pokok dana pengembangan;
Pasal 14
MEKANISME KERJA
Mekanisme kerja diatur kemudian dalam bentuk tata laksana atau pembagian tugas.
Pasal 15
RAPAT-RAPAT
Rapat-rapat terdiri dari Rapat Anggota, Rapat Kerja, Rapat Pleno, Rapat Pengurus
Harian.
Pasal 16
PERUBAHAN AD/ART
1. Keputusan AD/ART dapat dilakukan apabila cukup alasan yang kuat serta
disetujui oleh anggota dalam rangka peningkatan efisiensi dan kewajiban
usaha Komite Sekolah.
2. Perubahan AD/ART Komite Sekolah dilakukan melalui rapat yang dihadiri
oleh sekurang-kurangnya 2/3 pengurus dan disetujui oleh lebih dari separoh
jumlah yang hadir.
Pasal 17
PEMBUBARAN ORGANISASI
1. Pembubaran Organisasi Komite Sekolah dilakukan berdasarkan peraturan
yang berlaku.
2. Jika Komite Sekolah secara resmi dinyatakan bubar, maka seluruh asset
organisasi Komite Sekolah dalam bentuk apapun diserahkan kepada sekolah
yang akan digunakan untuk kepentingan pendidikan.
Pasal 18
PENUTUP
Ditetapkan di : Wringinharjo
Pada tanggal : 11 September 2021