LAPORAN PRAKTIKUM

JARINGAN TELEKOMUNIKASI
KONEKSI TDA100 SINGLE LINE TELEPHONE CARD DLC8
Disusun untuk memenuhi tugas Praktikum Jaringan Telekomunikasi

Dosen Pembimbing:
Ir. Martono Dwi A. MT.

Disusun Oleh :
Bagus Setiawan (06) (2041160111)

KELAS 3B / KELOMPOK 1

PROGRAM STUDI JARINGAN TELEKOMUNIKASI DIGITAL

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
POLITEKNIK NEGERI MALANG
2022
1. Tujuan
 Mengetahui dasar teori koneksi TDA100 Single Line
 Mengetahui koneksi setiap port pada LSA PLUS
 Penyambungan ekstensi pada IP phone
2. Peralatan
 TDA100 Single Line
 LSA PLUS
 IP Phone
 Multimeter Analog
 Test Cord LSA
 Amphenol Connector
3. Manfaat
 Memahami dan mempraktikkan dasar teori koneksi TDA100 Single Line
 Mengidentifikasi port yang akan digunakan pada LSA PLUS
 Melalukan percobaan komunikasi menggunakan ekstensi pada LSA PLUS
4. Dasar Teori
4.1 PABX KX-TDA100 Single Line
Panasonic KX TDA 100 merupakan generasi pengganti type TDA 100 secara spesifikasi
mempunyai banyak kelebihan di banding type sebelumnya. PABX Panasonic KX-TDA100
Single Line berkapasitas kecil dengan jumlah slot sebanyak 5. Kapasitas maksimal KX-
TDA100 adalah 16 Line 64 Extension. Hybrid IP-PBX memiliki beberapa fitur yang
mendukung penggunanya. Nomor ekstensi dapat diatur masuk dan keluar oleh operator dan
juga dapat memeriksa panggilan masuk dan keluar. Dalam KX-TDA100 berisi kartu MPR
untuk mengendalikan Hybrid IP-PBX. Untuk menggunakan sistem, menginstal power
supply unit (PSU) di slot PSU dan kartu layanan opsional pada KX-TDA100. Extension di
Panasonic KX TDA 100 kita dapat memanfaatkan 3 alternatif yaitu ( Analaog , Digital &
Cell Station). Analog yaitu extension yang terpasang dengan pesawat SLT. Digital yaitu
extension yang terpasang dengan pesawat Digital ( pesawat yang support type KX T76xx,
KX DT series ). Cell Station, yaitu extension yang terpasang menggunakan telephone
Wireless, dimana hal ini sering dimanfaatkan oleh perusahaan yang staffnya kebanyakan
bersifat mobile, atau sering berada dilapangan , seperti pabrik, pergudangan, mall, dll,
manfaat dari Cell Station adalah panggilan keluar dan masuk baik dari CO line ataupun
Extension lain tetap dapat diterima.
 Gambar 1 A. Slot untuk Ekspansi B. MPR Card

4.2 Sistem Koneksi IP-PBX

Gambar 2 Diagram Sistem Koneksi IP-PBX

IP PBX adalah Private Branch Exchange (PBX) yang memanfaatkan Internet Protocol,
dalam membentuk komunikasi telepon. IP PBX dibangun sebagai konsep jaringan komunikasi
generasi masa depan, sebab ia mampu memadukan antar jaringan, seperti jaringan PSTN
(jaringan telepon tetap dengan memanfaatkan kabel), jaringan telepon bergerak (GSM/CDMA),
jaringan telepon satelit, jaringan Cordless (DECT), dan jaringan telepon berbasis paket Internet
Protocol/ATM (Raharja, 2010). Dengan konsep tersebut, IP PBX dapat mengendalikan
hubungan telepon secara penuh. Pengendalian dilakukan, melalui perangkat-perangkat IP
Telephony, yakni VoIP Gateway, Access Gateway, dan Trunk Gateway. Karena keunggulan
yang dimilikinya, perangkat ini menjadi induk dari kinerja dasar VoIP, dalam melakukan
transmisi suara dan data.
Perangkat IP PBX bergerak, dengan menggunakan metode packet switching, yakni
metode yang digunakan dalam memindahkan data di internet, seperti yang telah disinggung
pada bab satu. Paket data yang dikirim dengan menggunakan jaringan ini, akan diubah dalam
bentuk digital dan dilakukan enkripsi. Selanjutnya, paket dikembalikan dalam bentuk analog
(suara), sebelum paket sampai ke tujuan. Pengubahan data dari digital ke analog maupun
sebaliknya, dilakukan dengan menggunakan pesawat telepon khusus. Penyebutan pesawat
telepon tersebut, untuk masing-masing vendor berbeda, misalnya Vendor Panasonic, mereka
menyebutnya key telephone, atau digital phone, sedangkan Network Interface Card (NEC),
menyebut perangkat ini multi line terminal, dll (Telemedia, 2014).

4.3 LSA PLUS

Jaringan PABX terdiri dari frame atau panel-panel yang saling berhubungan. Terminal
didalam frame atau panel PABX tersebut menggunakan suatu terminal yang biasa disebut
terminal LSA PLUS

Terminal inilah yang menghubungkan antara incoming instalasi menuju outgoing panel
selanjutnya atau ke pelanggan. Nomor yang terdapat pada LSA PLUS ini merupakan
penomoran yang menandai sambungan kabel yang terpasang. Terminal LSA berbentuk sirip-
sirip yang akan di sambungkan dan di jepit sedemikian rupa agar inti kabel dapat mengenai
konektor tembaga didalamnya. Sirip-sirip tersebut ditandai dengan penomeran tergantung
kapasitar LSA sendiri, mulai dari 5 sampai 10 pair. Dalam 1 nomor ekstension telephone
biasanya terdapat 2 kawat yang dihubungkan atau untuk instalasi telephone disebut 1 pair yang
terdiri dari 2 kawat tunggal.

1.4 Multimeter
Multimeter adalah suatu alat ukur listrik  yang digunakan untuk mengukur tiga
jenis besaran listrik yaitu arus listrik (Ampere Meter), tegangan listrik (Volt Meter),
dan hambatan listrik (Ohm Meter). Multimeter terbagi menjadi dua jenis yaitu multimeter
analog dan multimeter digital. Perbedaan antara multimeter analog dan multimeter digital
terletak pada tingkat ketelitian nilai pengukuran yang diperoleh. Multimeter dapat digunakan
untuk pengukuran listrik arus searah maupun pengukuran listrik arus bolak-balik. Pada
praktikum kali ini multimeter digunakan untuk melihat status pada LSA PLUS.

1.5 Telepon IP Tipe KX-T7630

 adalah sebuah sistem telepon berbentuk perangkat keras
yang menggunakan koneksi internet untuk mengirim dan
menerima data suara menggunakan sinyal digital.
Tidak seperti telepon biasa yang menggunakan sambungan telepon rumah untuk mengirimkan
dan menerima sinyal analog, telepon ini memiliki fitur display LCD dengan tampilan 3 baris
display dan maksimal 24 karakter yang menampilkan informasi seperti ID penelepon, riwayat
tanggal dan waktu log panggilan, fitur pilihan menu dan dukungan 5 bahasa.

4.6 Amphenol Connector

 Amphenol merupakan jenis connector yang digunkan untuk menyambungkan card
telephone atau LSA ke KX-TDA yaitu jenis dari PABX. Untuk menyambungkan kedua
connector perlu diperhatikan gambar dibawah ini.

Dalam amphenol connector terdapat 2 macam, yaitu Amphenol Connector Male yang
terhubung kabel pada LSA Plus dan Amphenol Connector Female yang berada pada extension
card pada PABX KX TDA 200.

Gambar Amphenol connector Male

Gambar Amphenol connector Female

4.6.1 Extension card DLC8 (KX-TDA0171)

Function
8-port digital extension card for DPTs, DSS consoles, and PT-interface CSs.

Accessories and User-supplied Items

Accessories (included): Screws × 2, Ferrite core × 1
User-supplied (not included): Amphenol connector

Notes
• Attach the included ferrite core to the cable. Refer to "2.2.9 Attaching a Ferrite Core".
• To connect the Amphenol connector, refer to "2.2.10 Fastening Amphenol Connector".
 50 25
Signal Signal
No. Function No. Function
Name Name
1 Reserved – 26 Reserved –
2 D2A Data port 1 (Low) 27 D1A Data port 1
(High)
3-4 Reserved – 28-29 Reserved –
26 1 5 D2B Data port 2 (Low) 30 D1B Data port 2
(High)
6-7 Reserved – 31-32 Reserved –
8 D2C Data port 3 (Low) 33 D1C Data port 3
(High)
9-10 Reserved – 34-35 Reserved –
11 D2D Data port 4 (Low) 36 D1D Data port 4
(High)
12-13 Reserved – 37-38 Reserved –
14 D2E Data port 5 (Low) 39 D1E Data port 5
(High)
15-16 Reserved – 40-41 Reserved –
17 D2F Data port 6 (Low) 42 D1F Data port 6
(High)
18-19 Reserved – 43-44 Reserved –
20 D2G Data port 7 (Low) 45 D1G Data port 7
(High)
21-22 Reserved – 46-47 Reserved –
23 D2H Data port 8 (Low) 48 D1H Data port 8
(High)
24-25 Reserved – 49-50 Reserved –
LED Indications
Indication Colour Description
CARD STATUS Green/ Card status indication
Orange/Red • OFF: Power Off
• Green ON: Normal (all ports are idle)
• Green Flashing (60 times per minute): Normal (a port is in
use)
• Orange Flashing: Detection of PT-interface CS connection
(when starting up the PT-interface CS)
• Red ON: Fault (includes reset)
• Red Flashing (60 times per minute): Out of Service

4.6.2 Extension card SLC16 (KX-TDA0174)

Function
SLC16: 16-port extension card for SLTs with 4 power failure transfer (PFT) ports.
 Accessories and User-supplied Items
Accessories (included): Screws × 2, Ferrite core × 1
User-supplied (not included): Amphenol connector

Notes
• Panasonic SLT with Message Waiting Lamp (e.g., KX-T7310) is recommended for
connection to the MSLC16 card.
• Attach the included ferrite core to the cable. Refer to "2.2.9 Attaching a Ferrite Core".
• To connect the Amphenol connector, refer to "2.2.10 Fastening Amphenol Connector".
• For details about power failure transfer, refer to "2.12.1 Power Failure Connections".
Pin Assignments
Amphenol Connector
50 25
Signal Signal
No. Function No. Function
Name Name
1 RA Ring port 1 26 TA Tip port 1
2 RB Ring port 2 27 TB Tip port 2
3 RC Ring port 3 28 TC Tip port 3
26 1 4 RD Ring port 4 29 TD Tip port 4
5 RE Ring port 5 30 TE Tip port 5
6 RF Ring port 6 31 TF Tip port 6
7 RG Ring port 7 32 TG Tip port 7
8 RH Ring port 8 33 TH Tip port 8
9 RI Ring port 9 34 TI Tip port 9
10 RJ Ring port 10 35 TJ Tip port 10
11 RK Ring port 11 36 TK Tip port 11
12 RL Ring port 12 37 TL Tip port 12
13 RM Ring port 13 38 TM Tip port 13
14 RN Ring port 14 39 TN Tip port 14
15 RO Ring port 15 40 TO Tip port 15
16 RP Ring port 16 41 TP Tip port 16
17-25 Reserved – 42-50 Reserved –
LED Indications
Indication Colour Description
CARD Green/Red Card status indication
STATUS • OFF: Power Off
• Green ON: Normal (all ports are idle)
• Green Flashing (60 times per minute): Normal (a port
is in use)
• Red ON: Fault (includes reset)
• Red Flashing (60 times per minute): Out of Service

4.6.3 Extension card LCOT16 (KX-TDA0181)

Function
LCOT16: 16-port analogue trunk card with 4 power failure transfer (PFT) ports. A maximum
of 2 CID8 cards, 2 CID/PAY8 cards, or one of each can be mounted on the
LCOT16 card (refer to "2.4.3 CID/PAY8 Card (KX-TDA0189)" and "2.4.4 CID8
Card (KX-TDA0193)").

Accessories and User-supplied Items

Accessories (included): Screws × 2
User-supplied (not included): Amphenol connector

Notes
•To connect the Amphenol connector, refer to "2.2.10 Fastening Amphenol Connector".
•For details about power failure transfer, refer to "2.12.1 Power Failure Connections".
•To confirm the trunk connection, refer to "Confirming the Trunk Connection" in "2.13.1
Starting the Hybrid IP-PBX".
Pin Assignments
Amphenol Connector
50
Signal Signal
25 No. Function No. Function
Name Name
1 RA Ring port 1 26 TA Tip port 1
2 RB Ring port 2 27 TB Tip port 2
3 RC Ring port 3 28 TC Tip port 3
4 RD Ring port 4 29 TD Tip port 4
 26 1
5 RE Ring port 5 30 TE Tip port 5
6 RF Ring port 6 31 TF Tip port 6
7 RG Ring port 7 32 TG Tip port 7
8 RH Ring port 8 33 TH Tip port 8
9 RI Ring port 9 34 TI Tip port 9
10 RJ Ring port 10 35 TJ Tip port 10
11 RK Ring port 11 36 TK Tip port 11
12 RL Ring port 12 37 TL Tip port 12
13 RM Ring port 13 38 TM Tip port 13
14 RN Ring port 14 39 TN Tip port 14
15 RO Ring port 15 40 TO Tip port 15
16 RP Ring port 16 41 TP Tip port 16
17-25 Reserved – 42-50 Reserved –
Notes
• Pin assignments for the pins 5 to 8 and 30 to 33 are for the LCOT8 and LCOT16 card
only.
• Pin assignments for the pins 9 to 16 and 34 to 41 are for the LCOT16 card only.

LED Indications
Indication Colour Description
CARD Green/Red Card status indication
STATUS • OFF: Power Off
• Green ON: Normal (all ports are idle)
• Green Flashing (60 times per minute): Normal (a port
is in use)
• Red ON: Fault (includes reset)
• Red Flashing (60 times per minute): Out of Service

5. Prosedur
1. Atur multimeter pada satuan ohm meter.
2. Tes pin amphenol dan LSA-PLUS dengan menggunakan multimeter

3. Apabila tersambung hasil pada multimeter bergerak ke kanan seperti gambar dibawah.

4. Catat hasilnya
`Amphenol57JE Signal Name Hasil Uji Koneksi LSA Plus
No. Pin Line Card No. Pin
1 NO CONNECTION
-
26 NO CONNECTION

2 D2 CONNECT
1
27 D1 CONNECT

3 NO CONNECTION
-
28 NO CONNECTION

4 NO CONNECTION
-
29 NO CONNECTION

5 D2 CONNECT 2
30 D1 CONNECT

6 NO CONNECTION
-
31 NO CONNECTION

7 NO CONNECTION
-
32 NO CONNECTION

8 D2 CONNECT
3
33 D1 CONNECT

9 NO CONNECTION
-
34 NO CONNECTION

10 NO CONNECTION
-
35 NO CONNECTION

11 D2 CONNECT
4
36 D1 CONNECT

12 NO CONNECTION
-
37 NO CONNECTION

13 NO CONNECTION
-
38 NO CONNECTION

14 D2 CONNECT
5
39 D1 CONNECT

15 NO CONNECTION
-
40 NO CONNECTION

16 NO CONNECTION
-
41 NO CONNECTION

17 D2 CONNECT
6
42 D1 CONNECT

18 NO CONNECTION
-
43 NO CONNECTION

19 NO CONNECTION
-
44 NO CONNECTION

20 D2 CONNECT
7
45 D1 CONNECT
 21 NO CONNECTION
-
46 NO CONNECTION

22 NO CONNECTION
-
47 NO CONNECTION

23 D2 CONNECT
8
48 D1 CONNECT

24 NO CONNECTION
-
48 NO CONNECTION

25 NO CONNECTION
-
50 NO CONNECTION

5. Apabila koneksi pin amphenol pada kartu DLC8 dan LSA-PLUS ditemukan dalam
status connect/tersambung, Cek status LSA-PLUS dengan menyambungkan ke KX-
TDA200.
 6. Sambungkan tes cord mulai dari port 1-8.

7. Lakukan panggilan satu per satu dengan

menggunakan nomor ekstensi 200, lalu amati
perubahan pada nomor panggilan pesawat
telepon penerima

6. Hasil dan Pembahasan

a. Hasil
Koneksi TDA200 Digital Line Card DLC8 
Amphenol 57JE Signal Name Hasil Uji LSA Plus Number
No. Pin Line Card Koneksi No. Pin Phone
2 D2
CONNECT 1 200
27 D1
5 D2 2 201
 30 D1 CONNECT
8 D2
CONNECT 3 202
33 D1
11 D2
CONNECT 4 203
36 D1
14 D2
CONNECT 5 204
39 D1
17 D2
CONNECT 6 205
42 D1
20 D2
CONNECT 7 206
45 D1
23 D2
CONNECT 8 207
48 D1

Dari hasil percobaan Pin didapatkan: Tipe DLC8 yang telah kami lakukan, diperoleh
data seperti pada tabel diatas. Status CONNECT menunjukkan keaktifan nomor port
LSA-PLUS yang telah diukur menggunakan test cord LSA. Pada kolom nomor port
merupakan port LSA-PLUS yang diukur menggunakan multimeter, dan pada kolom
LSA- PLUS nomor pin adalah yang diukur menggunakan test cord LSA dengan
Pesawat Telepon IP tipe KX-T7630

b. Pembahasan
 2 5 11 14 17 20 23

27 30 36 39 42 45 48

Gambar diatas merupakan hubungan pin pada connector Amphenol pada card
DLC8. Ampherol pin no 2 dan 27 dihubungkan dengan LSA pin no 1, ampherol pin no
5 dan 30 dihubungkan dengan LSA pin no 2, ampherol pin no 8 dan 33 dihubungkan
dengan LSA pin no 3, ampherol pin no 11 dan 36 dihubungkan dengan LSA pin no 4,
ampherol pin no 14 dan 39 dihubungkan dengan LSA pin no 5, ampherol pin no 17
dan 42 dihubungkan dengan LSA pin no 6, ampherol pin no 20 dan 45 dihubungkan
dengan LSA pin no 7, ampherol pin no 23 dan 48 dihubungkan dengan LSA pin no 8.
7. Kesimpulan
Dapat disimpulkan pada percobaan diatas bahwa ketika mengecek LSA-Plus dengan
multimeter, pada port 1 sampai dengan 8 semuanya terhubung dengan pin di amphenol yang
meloncat sebanyak 2 kali (kecuali sambungan pertama) berdasarkan tabel hasil LSA – Plus
tipe DLC8.

8. Referensi
http://pabxbasic.blogspot.com/2015/03/Terminasi-LSA-PABX.html
https://megagada.co.id/perbedaan-ip-phone-dengan-analog-phone/
https://teknikjaya.co.id/fungsi-multimeter-digital-analog/