Anda di halaman 1dari 24

MAKALAH BAHASA INDONESIA

DAMPAK PANDEMIK COVID-19 TERHADAP EKONOMI UMKM


DAN KESEHATAN

Dosen pembimbing

Linda Andriani, S.S., M.I.Kom.

Disusun oleh
Kelompok 7
Tingkat 1A

1. Aditya Pratiwi. (2201001) 5. Pooja Desya T.P. (2201062)


2. Ahmad Dzikri D. (2201003) 6. Rahel Winda R. (2201064)
3. Delina Septianing T. (2202002) 7. Widya Feriasti M. (2201093)
4. Feny Rosliani. (2201032) 8. Wiwit Suryaningrum. (2201094)

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN FATMAWATI

JAKARTA

2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah Swt. Yang telah memberikan rahmat serta
karunia-Nya sehingga kami berhasil menyelesaikan makalah ini yang alhamdulillah tepat pada
waktunya. Makalah ini berisikan informasi tentang “Dampak Pandemik Covid-19 terhadap
Ekonomi UMKM dan Kesehatan”. Diharapkan makalah ini dapat memberikan informasi kepada
kita semua tentang Dampak Pandemik covid-19 terhadap Ekonomi dan Kesehatan.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, kritik
dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan
makalah ini. Atas moral dan materil yang diberikan dalam penyusunan makalah ini, penulis
mengucapkan terima kasih kepada:
1. Ns. DWS Suarse Dewi, M. Kep., Sp. Kep.MB. selaku Ketua Akademi Keperawatan
Fatmawati Jakarta.
2. Ns. Deny Prasetyanto, M. Kep., Sp. Kep.Mat. selaku wali kelas angkatan XXV STIKES
Fatmawati Jakarta.
3. Ns. Hinin Wasilah, S. Kep., M. S. Selaku Dosen Penanggung Jawab Mata Kuliah
Bahasa Indonesia.
4. Linda Andriani, S.S., M.I.Kom. selaku dosen pembimbing mata kuliah Bahasa Indonesia.

5. Orang tua tercinta yang telah membantu dalam segi material ataupun dalam segi motivasi
selama dalam penyusunan makalah ini.
6. Rekan-rekan penulis yang membantu selesainya pembuatan makalah.

Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta
dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah Swt. Senantiasa meridai
segala usaha kita.

Jakarta, November 2022

Penyusun
DAFTAR ISI
ABSTRAK
Wabah covid-19 ini sangat mematikan perekonomian dunia salah satunya terjadi di
Indonesia. Peraturan pemerintah mengharuskan masyarakat melakukan pembatasan
sosial (social distancing) membuat para pedagang terhambat dalam proses
perdagangan. Perumusan masalah dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui
dampak covid-19 pada perekonomian masyarakat Indonesia. Covid-19 merupakan
masalah kesehatan global termasuk di Indonesia. Peningkatan kasus covid-19
terbukti berdampak signifikan terhadap perekonomian secara global yang mungkin
mempengaruhi stabilitas di Indonesia. Metode pengumpulan data ini adalah
metode studi kepustakaan dengan tipe data sekunder. Data diambil dari internet
dengan validitas informasi seperti informasi resmi pemerintah, situs online resmi,
dan hasil olahan data yang valid. Analisis data disajikan dalam bentuk grafik dan
dilengkapi dengan narasi deskriptif. Dampak pandemik covid-19 pada
perekonomian di Indonesia. Sektor yang terkena selama pandemik covid-19 adalah
transportasi, pariwisata, perdagangan, kesehatan dan sektor lainnya. Namun sektor
ekonomi yang paling terkena dampak covid-19 adalah domestik.

ABSTRACS

This covid-19 outbreak is very deadly to the World Economy, one of which is
happening in Indonesia. Government regulations require the public to carry out
social restrictions (social distancing) making traders hampered in the trading
process. The formulation of the problem in this study is to determine the impact of
covid-19 on the Indonesian economy. covid-19 is a global health problem,
including in Indonesia. The increase in covid-19 cases has proven to have a
significant impact on the global economy which may have an impact on stability in
Indonesia. This data collection method is a literature study method with secondary
data types. The data is taken from the Internet in connection with the validity of
information such as official government information, official online sites and valid
data processing results. Data analysis is presented in graphical form and is
equipped with descriptive narration. The impact of the covid-19 pandemic has had
an impact on the economy in Indonesia. Sectors affected during the covid-19
pandemic are transportation, tourism, trade, health and other sectors. But the
economic sector most affected by covid-19 is the domestic.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Masyarakat Indonesia mendapatkan kejutan pada awal kuartal pertama 2020,
tepatnya pada tanggal 3 Maret 2020. Pasalnya, covid-19 menjadi kenyataan
pahit yang mesti dihadapi bahkan sampai tahun berganti. Pandemik ini banyak
mengubah lini kehidupan di berbagai sektor, termasuk sektor ekonomi. Pada era
ini terdapat penerapan peraturan yang seolah berbenturan dengan kepentingan
ekonomi.
Terkait pandemik covid-19, dikeluarkan PP Nomor 21 tahun 2020 tentang
Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dengan maksud membatasi pergerakan
orang dan barang yang mengharuskan masyarakat jika tidak ada keperluan
mendesak diharapkan untuk berdiam diri di rumah. Selanjutnya, pemerintah
membuat kebijakan Penerapan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM). Salah
satu masyarakat yang paling merasakan dampak kebijakan adalah pelaku Usaha
Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). (Hardilawati, 2020)

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan, dapat ditemukan beberapa


masalah sebagai berikut

1. Apa yang dimaksud dengan usaha mikro kecil menengah?

2. Bagaimana dampak covid-19 terhadap perekonomian usaha mikro kecil


menengah?

3. Apa saja strategi dari pelaku usaha mikro kecil dan menengah untuk tetap
eksis usahanya dalam menghadapi covid-19?
4. Apa saja konsep dalam usaha mikro kecil dan menengah

5. Apa saja kriteria mengenai usaha mikro kecil dan menengah


C. Tujuan Penulisan

Tujuan dilakukannya penulisan ini adalah sebagai berikut:


1. Untuk mengetahui pengertian mengenai usaha mikro kecil dan menengah

2. Untuk mengetahui dampak covid-19 terhadap perekonomian usaha mikro


kecil menengah

3. Untuk mengetahui strategi para usaha mikro kecil dan menengah untuk
tetap eksis usahanya dalam menghadapi covid-19
4. Untuk mengetahui konsep dalam usaha mikro kecil dan menengah

5. Untuk mengetahui kriteria mengenai usaha mikro kecil dan menengah

D. Metode Penulisan

1. Pengumpulan Data dan Informasi

Data dan informasi yang mendukung penulisan dikumpulkan dengan


melakukan penelusuran data pustaka, pencarian sumber-sumber yang
relevan, dan pencarian data melalui internet. Data dan informasi yang
digunakan yaitu data dari skripsi, media elektronik, dan beberapa pustaka
yang relevan. Adapun teknik pengumpulan data yang dilakukan yaitu:

a. Penulis terlebih dahulu melakukan studi pustaka yang menjadi bahan


pertimbangan dan tambahan wawasan untuk penulis mengenai lingkup
kegiatan dan konsep-konsep yang tercakup dalam penulisan.
b. Untuk melakukan pembahasan diperlukan referensi yang digunakan
sebagai acuan.

2. Pengolahan Data dan Informasi

Beberapa data dan informasi yang diperoleh pada tahap pengumpulan data
kemudian diolah dengan menggunakan suatu metode analisis deskriptif
berdasarkan data sekunder.

3. Analisis dan Sintesis

Aspek-aspek yang akan dianalisis yaitu dampak positif covid-19 bagi


kesehatan dan ekonomi.

E. Sistematika Penulisan

Dalam penyusunan penelitian penulis menyusun dan membagi


pembahasan menjadi empat bab, yaitu:

Bab I Pendahuluan Latar belakang, rumusan masalah, tujuan


penulisan, metode penulisan, dan sistematika penulisan.

Bab II Tinjauan Pustaka Dampak Pandemik covid-19 terhadap


Ekonomi dan Kesehatan yang meliputi : Pengertian covid-19,
Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), Konsep
UMKM, Kriteria usaha mikro kecil dan menengah, Pengertian
Digital MarketingI, Kaitan Digital Marketing pada UMKM di
Indonesia dan Pemanfaatan Digital Marketing bagi UMKM.

Bab III Pembahasan Stategi Pemasaran UMKM.

Bab IV Penutup Kesimpulan dan saran.


BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian Covid-19

Covid-19 adalah penyakit menular yang diakibatkan infeksi virus. virus


corona adalah virus jenis baru. Penyakit ini diketahui muncul pertama kali di
Wuhan, Cina pada Desember 2019 (WHO, 2020). Covid-19 merupakan
penyakit pernapasan akut yang menjadi pandemik global dan disebabkan oleh
novel virus corona SAR-Cov-2 (Erlich, 2020).

Corona virus disease (covid-19) adalah jenis virus baru yang menyerang
imunitas tubuh serta dapat menyebabkan kematian. Gejala covid-19 umumnya
berupa demam 38℃, batuk kering, dan sesak napas serta dampak paling
buruk untuk manusia ialah kematian. WHO merekomendasikan cara
pencegahan tertularnya covid-19 pada diri manusia adalah dengan cara
melakukan tahap-tahap dasar, mulai dengan cara mencuci tangan secara rutin
menggunakan alkohol atau sabun dan air, melakukan physical distancing
dengan orang yang timbul gejala batuk atau bersin, menutup mulut Ketika
batuk atau bersin, serta melakukan pengobatan ketika merasa timbul gejala
covid-19. Proteksi dasar dilakukan karena sampai saat ini belum ditemukan
obat untuk menyembuhkan wabah virus covid-19 dan agar tidak mudah
tertular. Beberapa negara seperti Amerika berusaha mengembangkan vaksin
berbasis RNA dan DNA. Perancis memodifikasi vaksin campak sehingga
dapat digunakan untuk virus covid-19.

B. Usaha Mikro Kecil dan Menengah

1. Pengertian UMKM

a. Menurut Undang-Undang No. 2O tahun 2008 dalam pasal 1


mendeskripsikan:

 Usaha mikro adalah usaha produktif milik perorangan atau


badan usaha perorangan yang memiliki kriteria usaha mikro
sebagaimana diatur dalam undang-undang tersebut.
 Usaha kecil adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri
sendiri, yang dilakukan oleh orang atau badan usaha yang
bukan merupakan anak perusahaan atau bukan anak cabang
yang dimiliki, dikuasai atau menjadi bagian, baik langsung
maupun tidak langsung, dari usaha menengah atau usaha besar
yang memenuhi kriteria usaha kecil sebagaimana yang
dimaksud dalam undang-undang tersebut.
 Usaha menengah adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri
sendiri, yang dilakukan oleh perorangan atau badan usaha
yang bukan merupakan anak perusahaaan atau cabang
perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik
langsung maupun tidak langsung usaha kecil atau usaha besar
dengan jumlah kekayaan bersih atau hasil penjualan tahunan
sebagaimana dimaksud dalam undang-undang tersebut.

b. Menurut Badan Pusat Statistik (BPS), usaha mikro merupakan


suatu unit usaha yang jumlah pekerja tetapnya hingga 4 orang,
untuk usaha kecil pekerja tetapnya antara 5 sampai 19 orang, dan
usaha menengah jumlah pekerja tetapnya dari 20 hingga 99 orang.
Perusahaan-perusahaan dengan jumlah pekerja di atas 99 orang
masuk dalam kategori usaha besar. Pentingnya keberadaan usaha
mikro kecil dan menengah dalam kancah perekonomian nasional
tidak hanya jumlahnya yang banyak, tetapi juga dalam hal
kemampuan menyerap tenaga kerja.

c. UMKM menjadi wadah yang baik bagi penciptaan lapangan


pekerjaan yang produktif. UMKM merupakan usaha yang bersifat
pada karya, tidak membutuhkan persyaratan tertentu seperti
tingkat pendidikan, keahlian (keterampilan) pekerja, dan
penggunaan modal usaha relatif sedikit serta teknologi yang
digunakan cenderung sederhana (Ananda & Susilowati, 2019)

d. Data Kementrian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah


Indonesia tahun 2018 menunjukkan bahwa jumlah unit usaha
UMKM 99,9% dari total unit usaha atau 62,9 juta unit. Daya
serap UMKM 97% dari total penyerapan tenaga kerja, 89% di
antaranya ada pada sektor mikro, dan dapat menyumbang 60%
terhadap produk domestik bruto Keberadaan UMKM diharapkan
dapat memacu perekonomian di tengah perlambatan ekonomi
yang terjadi karena dampak pandemik covid-19 (Awali, 2020)

e. Peningkatan covid-19 memberikan dampak pada ketidakstabilan


ekonomi, temasuk UMKM. Secara umum, mayoritas dari pelaku
UMKM mengalami penurunan pendapatan bahkan kebangkrutan
akibat pendemik covid-19 (Sugesti, Sari, & Hadiyat, 2020)

f. Kurangnya mobilitas massa di sekitar pasar tentu menghambat


laju promosi yang berpengaruh kepada tingkat penjualan.
Mengatasi hal tersebut, pemasaran secara online melalui media
merupakan langkah tepat yang harus dilakukan oleh para pelaku
usaha (Suswanto & Setiawati, 2020; Gu, Han, & Wang, 2020)

g. Pengingkatan kontribusi UMKM terhadap pendapatan nasional


harus tetap diupayakan. Sebagai sektor yang beperan dalam
membuka lapangan kerja bagi (96,87%) angkatan kerja di
Indonesia, UMKM memiliki posisi penting dalam
keberlangsungan perekonomian Indonesia. Berdasarkan data dan
Kementerian Koperasi dan UMKM, kontribusi UMKM pada PDB
mencapai 60,34% pada 2017. Kontribusi ini pada dasarnya
masih dapat bertahan dari krisis ekonomi, ditunjukkan dengan
pertumbuhan positif yang dicapai UMKM pada saat-saat krisis
(Aknolt, 2020)

2. Dampak Pandemik Covid-19 pada UMKM di Indonesia

a. Menurut Pakpahan (2020), Indonesia merupakan salah satu


negara di dunia yang paling terdampak dari segi ekonomi. Di
Indonesia sebanyak 185.184 UMKM pada tanggal 8 juni 2020
merasakan dampak dari pandemik ini. Ada beberapa dampak
yang timbul dari pademik covid-19 antara lain, pertama adanya
penurunan penjualan sehingga modal menurun. Salah satu
dampak yang terasa terhadap UMKM adalah penurunan
penjualan, sebagian UMKM masih mengeluarkan biaya tetap,
seperti sewa gedung, dan toko. Biaya itu masih tetap berlanjut
ataupun pemasukan berkurang drastis. Hal ini tentunya menjadi
problem bagi UMKM yang notabene-nya memiliki omzet kecil.

Kedua, adanya hambatan distribusi produk karena pembatasan


pergerakan penyaluran produk di wilayah-wilayah tertentu. Pada
awal masa pandemik UMKM yang menggunakan jasa ekspedisi
untuk mengirimkan barangnya tentu sangatlah terpukul. Hal
tersebut karena susahnya penundaan oleh jasa ekspedisi dalam
mendistribusikan pengiriman.

Ketiga, adanya kesulitan bahan baku karena sebagai UMKM


menggantung ketersediaan bahan baku dari sektor industri lain.
Banyaknya pabrik penyediaan bahan baku dari yang
menghentikan sementara aktivitas operasi juga berdampak pada
UMKM yang bergantung atas bahan baku dari industri tersebut.
Hal ini menyebabkan terhambatnya proses pembuatan sehingga
produk tidak tercapai.

b. Menurut Sugiarti, Sari, & Hadiyat. (2020), pandemik covid-19


memberi dampak pada ketidakstabilan ekonomi, termasuk
UMKM. Secara umum, mayoritas dari pelaku UMKM mengalami
penurunan pendapatan bahkan kebangkrutan akibat pandemik
covid-19.

c. Himanshu Koshle, ddk. (2020) yang meneliti dampak virus


corona terhadap bisnis India, menemukan bahwa pada sektor
perdagangan menyebabkan kerugian tidak kurang dari USD 348
juta karena perlambatan perekonomian dan konsekuensi
kebijakan.

Peningkatan covid-19 memberikan dampak pada ketidakstabilan


ekonomi, temasuk UMKM. Secara umum, mayoritas dari pelaku UMKM
mengalami penurunan pendapatan bahkan kebangkrutan akibat pendemik
covid-19 (Sugesti, Sari, & Hadiyat, 2020)

Pengingkatan kontribusi UMKM terhadap pendapatan nasional harus


tetap diupayakan. Sebagai sektor yang beperan dalam membuka lapangan
kerja bagi (96,87%) angkatan kerja di Indonesia, UMKM memiliki posisi
penting dalam keberlangsungan perekonomian Indonesia. Berdasarkan data
dan Kementerian Koperasi dan UMKM, kontribusi UMKM pada PDB
mencapai 60,34% pada 2017. Kontribusi ini pada dasarnya masih dapat
bertahan dari krisis ekonomi, ditunjukkan dengan pertumbuhan positif yang
dicapai UMKM pada saat-saat krisis (Aknolt, 2020)
C. Konsep UMKM
1. Kossya et al (2014) menambahkan bahwa hampir 50% UMKM di Belgia
dan Belanda, misalnya mengalami keterlambatan dalam penerimaan
pembayaraan mereka (Kossyva, Sarri, dan Georopoulos, 2014).
2. Han dan Nigg (2011) menyatakan bahwa UMKM kurang siap untuk
mengelola risiko. UMKM, khususnya di negara berkembang tidak
memiliki budaya dan sistem manajemen risiko ataupun kelangsungan
bisnis.
3. Liu et al (2013) mengacu pada krisis ekonomi 2008. Krisis ekonomi
2008 di seluruh dunia dan berdampak pada UMKM di hampir setiap
negara menyebabkan penutupan UMKM secara besar-besaran,
pengurangan skala dan jumlah usaha baru. UMKM rentan terhadap risiko
bencana di empat bidang, yaitu modal, tenaga kerja, logistik, dan pasar
(Liu, Xu, dan Han, 2013).
4. Kementerian Koperasi UKM menyatakan bahwa dari seluruh UMKM
yang terdata di Kemenkop UKM, dilaporkan sejumlah 56% UMKM
mengaku mengalami penurunan pada hasil omzet penjualan akibat
pandemik covid-19, 22% lainnya mengalami kesulitan dalam
mendapatkan pembiayaan/kredit, 15% mengalami permasalahan dalam
distribusi barang, dan 4% sisanya melaporkan kesulitan mendapatkan
bahan baku mentah. Seluruh UMKM yang terdata dalam riset ini,
komposisi UMKM yang bergerak dalam industri mikro menepati angka
87,4% (Mahmud, 2020).

D. Kriteria Usaha Mikro Kecil dan Menengah

Menurut UU No. 20 tahun 2008:


1. Usaha mikro memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp50.000.000,00
(lima puluh juta rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat
usaha, atau memiliki hasil penjualan tahunan paling banyak
Rp300.000.000,00 (tiga ratus juta rupiah).
2. Usaha kecil memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp50.000.000,00 (lima
puluh juta rupiah) sampai dengan paling banyak Rp500.000.000,00 (lima
ratus juta rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha atau
memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp300.000.000,00 (tiga ratus
juta rupiah) sampai dengan paling banyak Rp2.500.000.000,00 (dua
miliar lima ratus juta rupiah).
3. Usaha menengah memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp500.000.000,00
(lima ratus juta rupiah) sampai dengan paling banyak
Rp10.000.000.000,00 (sepuluh miliar rupiah) atau memiliki hasil
penjualan tahunan lebih dari Rp2.500.000.000,00 (dua miliar lima ratus
juta rupiah) sampai dengan paling banyak Rp50.000.000.000,00 (lima
puluh miliar rupiah).
Menurut pasal 2 UU No.20 tahun 2008:
UMKM mempunyai asas yaitu, asas kekeluargaan, asas demokrasi
ekonomi, asas kebersamaan, asas efisiensi keberadilan, asas
keberlanjutan, asas berwawasan lingkungan, asas kemandirian, asas
keseimbangan, asas kemajuan dan asas kesatuan ekonomi nasional.

E. Pengertian Digital Marketing


Digital marketing adalah kegiatan promosi dan pencarian pasar melalui
media digital secara online dengan memanfaatkan berbagai sarana misalnya
jaringan sosial. Dunia maya kini tak lagi hanya mampu menghubungkan
orang dengan perangkat, namun juga orang dengan orang lain di seluruh
penjuru dunia. Digital marketing biasanya terdiri atas pemasaran interaktif
dan terpadu untuk memudahkan interaksi antara produsen, perantara pasar
dan calon konsumen. (Mustika, 2019)
Digital marketing di satu sisi, memudahkan pembisnis memantau dan
menyediakan segala kebutuhan dan keinginan calon konsumen, di sisi lain
calon konsumen juga bisa mencari dan mendapatkan informasi produk yang
diinginkan hanya dengan cara menjelajah dunia maya sehingga
mempermudah proses pencariannya tanpa perlu keluar rumah. Digital
merketing mampu menjangkau semua masyarakat mereka berada tanpa
terhalang batasan geologis ataupun waktu, bahkan di saat pandemik covid-19
ini berlangsung. Kebutuhan masyarakat dapat dipenuhi tanpa perlu khawatir
harus berinteraksi dengan orang lain.

F. Kaitan Digital Marketing Pada UMKM di Indonesia

Bersadarkan hasil riset McKinsey, baru sekitar 30% usaha di Indonesia yang
menggunakan instrumen digital dalam mengembangkan usahanya. Melihat
hal ini, dapat kita simpulkan bahwa potensi digital marketing di Indonesia
masih sangat besar padahal kita tahu, UMKM memiliki peran penting dalam
menggerakkan roda perekonomian Indonesia terutama dalam penciptaan
lapangan kerja dan pemberdayaan industri rumahan untuk mendapatkan
penghasilan sehari-hari (Sulaksono, 2020)

G. Pemanfaatan digital marketing bagi UMKM

Pemanfaatan digital marketing memberikan harapan baru bagi UMKM


untuk bertahan di tengah pendemik dan berkembang menjadi pusat kekuatan
ekonomi kerena era digital memang tidak dapat dihindari. Pengembangan
media promosi berbasi online dengan menggandeng layanan pembelian
berbasis aplikasi. Penggunaan aplikasi memberikan peluang untuk
memperluas jangkauan pasar dan menjadi media penting untuk
berkomunikasi dengan pelanggan seperti pada masa covid-19 yang interaksi
dengan pelanggan menjadi terbatas perkembangan teknologi digital
memungkinkan para pelaku UMKM untuk memasarkan produknya secara
online dan melakukan transaksi melalui sistem perbankan secara online. Ini
tentu memudahkan transaksi di tengah kebijakana masa pendemik yang
membatasi interaksi langsung antara pedagang dan pembeli (Narto & HM,
2020).

Media sosial merupakan sarana digital marketing yang paling mudah untuk
dimanfaatkan saat ini. Pemanfaatan media sosial untuk pemasaran online
lebih mudah dipelajari dari pada pembuatan situs yang memerlukan keahlian
khusus. Hal ini dapat menjadi perkembangan kewirausahawanan dan
keberlangsungan UMKM. Selain biaya yang murah dan tidak perlunya
keahlian khusus dalam melakukan inisiasi awal, media sosial dianggap
mampu berinteraksi secara langsung dengan calon konsumen
(Enggagement).
BAB III

PEMBAHASAN

Strategi Pemasaran UMKM

1. Ika, et al (2020) melakukan studi penelitian strategi manajemen bisnis


pasca covid-19. Hasil penelitian tersebut adalah para UMKM melakukan
pengembangan strategi pemasaran yang tepat untuk mencapai target
penjualan ataupun produktivitas yang lebih baik. Perencanaan dan
pengembangan produk usaha dengan harga yang terjangkau harus
menarik minat konsumen. Penentuan saluran distibusi produk yang tepat
sebagai sarana mengungguli pesaing. Melalui peningkatan teknologi dan
didorong karena adanya pembatasan sosial maka para UMKM mampu
memperkuat pada bidang pemasaran, melalui penyebaran informasi
media digital yang mampu menjangkau konsumen-konsumen tanpa harus
bertemu, seperti Facebook, Instagram, dan Whatsapp serta menampilkan
video unik dan menarik bagi pelanggan.

2. Awalil (2020) melakukan penelitian mengenai urgensi pemanfaatan e-


marketing pada keberlangsungan UMKM di Kota Pekalongan di tengah
pandemik covid-19 hasil penelitian tersebut adalah melalui peranan
teknologi kegiatan usaha dan pendistribusian barang masih bisa
dilakukan. Hal ini dilakukan dengan tujuan agar usaha UMKM tidak
berhenti begitu saja dan pendistribusian barang akan tetap dapat berjalan.
Ada norma baru lagi pelaku bisnis di kala teknologi. Hal ini juga
nantinya akan berlaku pasca covid-19 yang mengharuskan pelaku
UMKM recovery bahkan untuk beradaptasi dengan normal baru yang
mengharuskan bersinggung dengan teknologi.

3. Marlinah (2020) melakukan penelitian mengenai peluang dan tantangan


UMKM memperkuat ekonomi nasional tahun 2020 di tengah pandemik
covid-19 hasil penelitian tersebut adalah perwujudan UMKM untuk
bertahan di masa pandemik tidak hanya melalui UMKM tersebut,
melainkan ada dorongan dari pemerintah untuk membuat UMKM
tersebut dapat bertahan dan bahkan mengembangkan usahanya.
4. Hardilawati (2020) melakukan penelitian terhadap strategi bertahan
UMKM di tengah pendemik covid-19 hasil penelitian tersebut adalah
temuan yang lain berdasarkan observasi, tidak semua UMKM merasakan
penurunan omzet penjualan dan harus menutup usahanya, ada UMKM
yang masih stabil dan mengalami peningkatan omzet penjualan karena
mereka melakukan penyesuaian diri dalam hal produk dan melakukan
beberapa strategi pemasaran yang bertahan. Ada beberapa hal yang dapat
dilakukan oleh UMKM termasuk memilih membuka lini produk baru atau
mempengaruhi sistem pemasaran mereka, karena bisnis yang mampu
bertahan adalah bisnis yang resposif terhadap perubahan lingkungan
mereka. Adapun beberapa hal yang bisa dilakukan oleh UMKM seperti
memanfaatkan penjualan melalui e-commere, peningkatan kualitas
layanan, digital marketing, dan customer relationship marketing. Melalui
cara tersebut UMKM dapat memaksimalkan penjualan mereka dengan
mengikuti protokol yang ada selama masa pandemik ini.
5. Fahriyah (2020) melakukan penelitian terhadap keunggulan kompetitif
spesial sebagai strategi keberlanjutan UKM di era new normal. Hasil
penelitian tersebut menerapkan strategi baru salah satunya memperkuat
keunggulan kompetitif. Penerapan strategi ini adalah memberikan
pelayanan atau nilai lebih kepada pelanggan dengan keuntungan di atas
rata-rata. Strategi ini bisa diterapkan apabila mengoptimalkan melalui
penerapan supply chain manajemen yang excellent.
6. Shofina (2020) melakukan penelitian implementasi program afiliasi
berbasis Vitual Team UMKM sebagai upaya peningkatan perekonomian
pada masa pandemik covid-19. Hasil penelitian tersebut menerapkan
suatu strategi yaitu afiliasi. Afiliasi merupakan strategi pemasaran seorang
afiliator mengenalkan atau mempromosikan produk dan jasanya melalui
gadget. Dengan cara ini juga mengurangi pengangguran dalam masa
pandemik karena sebagai afiliator hanya akan menerima gaji/komisi
berdasarkan atas jumlah produk yang dapat dijual kepada konsumen.
Strategi tersebut memudahkan para pelaku UMKM pada saat
diberlakukannya social distancing.
7. Menurut Kotler (2018) pemasaran online (e-markiting) adalah saluran
yang dapat dijangkau seseorang melalui komputer dan modem. Modem
menghubungkan komputer dengan jalur telepon sehingga komputer
menjangkau beragam layanan informasi online.
8. Menurut Bala (2018) e-marketing adalah melakukan bisnis online yang
bentuknya paling jelas adalah menjual produk kepada konsumen secara
online.
9. Menurut Irmawati (2011) modal bisnis dalam layanan bisnis online (e-
marketing) terbagi atas 6 (enam) jenis, antara lain:
a. Connectivity
Bisnis yang berbasis layanan akses internet kepada pelanggannya.

b. Content

Bisnis yang memberikan layanan dengan berupa informasi dan hiburan.

c. Communication

Layanan komunikasi berbasis internet dengan menggunakan media


interaktif.

d. Community
Bisnis yang membangun komunitas digital dengan media message,
board, web chat, maupun penyedia web mail.
e. Commerce
Model bisnis yang melakukan aktivitas bisnis berbasis internet.
BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dalam paparan makalah ini, dapat diambil kesimpulan bahwa adanya pandemik
covid-19 yang melanda sebagian besar negara termasuk Indonesia sangat memberikan
dampak yang signifikan terutama pada aspek kesehatan serta aspek ekonomi. Pada segi
tataran ekonomi global, adanya pandemik covid-19 yang melanda sebagian besar negara
termasuk Indonesia sangat memberikan dampak yang signifikan terhadap perekonomian
nasional termasuk keberadaan sektor UMKM. Usaha Mikro Kecil dan Menengah
(UMKM) tentunya memiliki kedudukan khusus pada perekonomian Indonesia.
Kemunculan pandemik ini menyebabkan turunnya kinerja dari sisi permintaan atau
penurunan konsumsi dan daya beli masyarakat. Hal ini ditunjukkan dengan adanya
penurunan pada sektor transportasi, pariwisata, perdagangan, kesehatan dan sektor
lainnya. Namun sektor ekonomi yang paling terkena dampak covid-19 adalah domestik.

Dalam upaya menstabilkan UMKM di Indonesia yang diakibatkan oleh adanya


pandemik covid-19, terdapat harapan baru bagi para UMKM untuk bertahan ditengah
pandemik yakni dengan melalui pemanfaatan digital marketing melalui media sosial. Di
era yang serba digital seperti saat ini, dorongan UMKM untuk memanfaatkan platform
digital sangat dibutuhkan terlebih pada kondisi pandemik saat ini. Pemanfaatan platform
digital dapat meningkatkan efisiensi serta menambah jangkauan penjualan/pemasaran
sektor UMKM yang saat ini terbatas akses fisiknya dengan pelanggan/pengguna jasa
masa pandemik ini. Dengan demikian, pemanfaatan media sosial sebagai platform digital
marketing menjadi stimulan dalam keberlangsungan UMKM di Indonesia.
B. Saran

1. Bagi Mahasiswa/i

Hasil penulisan ini diharapkan dapat dijadikan tambahan informasi mengenai dampak
pandemik covid-19 terhadap ekonomi dan kesehatan, sehingga mahasisw
keperawatan diharapkan dapat memberikan asuhan keperawatan pada dampak
pandemik covid-19 terhadap ekonomi dan kesehatan. Serta bagi penulis selanjutnya
dapat mengembangkan penulisan ini dengan menggunakan metode penulisan yang
berbeda.

2. Bagi Masyarakat

Penulisan ini diharapkan menambah pengetahuan bagi masyarakat luas yang


mengalami dampak pandemik covid-19 terhadap ekonomi dan kesehatan.

3. Bagi Peneliti Selanjutnya

Peneliti selanjutnya dapat menambahkan faktor-faktor pendukung strategi dalam


menghadapi dampak covid-19 bagi kesehatan dan ekonomi pada masyarakat
Indonesia.

4.
DAFTAR PUSTAKA

Raharja, S. U. J., & Natari, S. U. (2021). “Pengembangan usaha umkm di masa pandemi
melalui optimalisasi penggunaan dan pengelolaan media digital”. Kumawula: Jurnal
Pengabdian Kepada Masyarakat, 4(1), 108-123.
https://scholar.googleusercontent.com/scholar?
q=cache:IPSm81zoz2EJ:scholar.google.com/+Ra harja,+S.+U.+J.,+%26+Natari,+S.+U.
+(2021).+%E2%80%9CPengembangan+usaha+umkm+di+mas
a+pandemi+melalui+optimalisasi+penggunaan+dan+pengelolaan+media+digital
%E2%80%9D.+K umawula:+Jurnal+Pengabdian+Kepada+Masyarakat,+4(1),+108-
123.+&hl=id&as_sdt=0,5, diakses pada 26 September 2022, pukul 15.40 WIB.
Savitri, A. S. N., Al Umar, A. U. A., Fitriani, A., Mustofa, M. T. L., & Arinta, Y. N. (2020).

“Dampak dan strategi usaha mikro kecil dan menengah di masa pandemi dan era new
normal”. Jurnal Inovasi Penelitian, 1(7), 1433-1437. https://stp-mataram.e-
journal.id/JIP/article/view/271/235, diakses pada 26 September 2022, pukul 19.00
WIB.
Kadeni, N. S. (2020). Peran UMKM (Usaha Mikro Kecil Menengah) Dalam Meningkatkan

Kesejahteraan Masyarakat. Equilibrium: Jurnal Ilmiah Ekonomi dan


Pembelajarannya, 8(2), 191-200. http://e-
journal.unipma.ac.id/index.php/equilibrium/article/view/7118/2791, diakses pada
30 September 2022, pukul 16.00 WIB.
Alfrian, G. R., & Pitaloka, E. (2020, November). Strategi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah

(UMKM) bertahan pada kondisi pandemik covid 19 di Indonesia. In Prosiding


Seminar Nasional Terapan Riset Inovatif (SENTRINOV) (Vol. 6, No. 2, pp. 139-146).
https://proceeding.isas.or.id/index.php/sentrinov/article/view/434/114, diakses pada 10
Oktober 2022, pukul 11.40 WIB.
Kristiyanti, M., & Rahmasari, L. (2015). Website sebagai media pemasaran produk-
produk unggulan umkm di Kota Semarang. Jurnal Aplikasi Manajemen, 13(2),
186-196.
https://jurnaljam.ub.ac.id/index.php/jam/article/view/760/719, diakses pada 10 Oktober
2022, pukul 16.35 WIB.

Anda mungkin juga menyukai