Anda di halaman 1dari 7

FILM PENDEK “SELEDET PONG”

Pemeran:
Widya: Heboh, cepat tersulut emosi
Angel: Lawak, si paling simple ga suka ambil pusing, suka ngehalu
Dara: High class, si paling update
Ema: Cuek, jutek, peduli dengan orang sekitar
Prita: Berwawasan tinggi, lugu

SCENE 1
Lokasi: Sekolah
Pukul: Sekitar pukul 1 siang
Cerita: Di suatu kelas waktu sudah menunjukkan akhir jam pelajaran dan
siswa” pun bergegas untuk pulang
Cast: Ibu guru dan para siswa
“Baik anak-anak sekian pemaparan materi hari ini, ibu tutup dengan parama
santih”
“Baik bu, terimakasih. Om Santih Santih Santih Om”

SCENE 2
Lokasi: Sekolah
Pukul: Sekitar pukul 1 siang
Cerita: Dalam perjalanan menuju tempat parkir ada 5 orang sahabat
berbincang – bincang
Cast: Widya, Angel, Dara, Ema, Prita
W: “Eh, kalian tau ga Taehyung sama Jennie dating loh.”
A: “Engga mungkinlah! Taehyungkan punyaku!” (mengibas rambut)
W: “Ih, pede banget khe nok. Taehyung mah ga mungkin tahu kalo khe itu
ada dimuka bumi.” (menyenggol dina sembari menggodanya)
D: “Iya ee banyak foto – foto mereka kesebar di media social. Tapi, jangan
percaya dulu kan HYBE belum konfirmasi.”
P: “Eh…kalian ngomongin apasih dari tadi? Mending kita pulang aja. Aku
ga paham – paham sama pembahasan kalian.”
D: “Iya juga ya, yuk kita pulang. Tapi wait, gimana kalo nanti kalian main
kerumah ku, kita nonton MV terbarunya black pink? Prita harus ikut ya.
P: “Em… t-tapi aku ga ngerti tentang kayak gitu.”
E: “Pokoknya kamu ikut, ta! Biar aku ada tak ajak. Makin rame makin
seru.”
P: “Yaudah deh, daripada aku gabut juga dirumah sendiri.”

SCENE 3
Lokasi: Rumah Dara
Pukul: Sekitar jam 2 siang
Cerita: Mereka ber4 pun tiba dirumah Dara dan mereka terkejut dengan
rumah megahnya
Cast: Angel, Dara, Prita, Widya, Ema
A: “Weh, besar kali rumah dia, cih. Dimana je ditaruh babinya?” (Ketawa
sambil berpikir)
D: “Jangan ne gitu, malu aku. Udah, sini masuk”
Akan tetapi, mereka masih ragu – ragu untuk masuk
P: (Menarik tangan Angel) “Yok masuk! Udah disuruh masuk loh.” (widya,
ema mengikuti)
*Sesampainya diruang tamu, mereka pun langsung menonton MV*
W: “Ganteng kali dia, cih.”
A: “Weh suamiku itu weh suamiku. Minggu depan aku mau preweed ma
dia.”
D, W, E: (Berteriak menyoraki) “Uuuuu… bangun, bangun! Siang – siang
mimpi.”
P: (Dalam hati) “Mereka bahas tentang apasih? Perasaan semuanya sama aja
wajahnya.”
E: “Eh, ta ngapain khe sibuk main hp sendirian? Sini ikut nimbrung! Bagus
kali loh MV nya.”
D: “Iya ee sinii!”
#Prita pun ikut nimbrung.
A: “Eh, itu loh dance yang viral di tiktok! Kita cover yuk! siapa tau bisa jadi
selebgram terkenal kayak rachelvennya.” (menghayal)
W: “Yok ne ayokkk!!!” (heboh)
Mereka pun mulai mengcover dance tersebut. Akan tetapi, prita sempat
ingin menolak.
P: “Kalian aja deh yang cover, aku jadi cameramen aja.” (mengambil
kamera)
E: “Yok ne, ta ikut aja.” (Nada sedikit maksa)
Dengan terpaksa prita pun ikut mengcover dance dan tiba – tiba…
E: “Eh, stop stop stop! Ta khe kenapa? Khe lagi sakit ya? Kok lesu gitu.
Atau khe lagi ada masalah? Khe yang semangat ne kita kan seru – seruan
disini.”
P: “Engga kok, aku lagi sehat – sehat aja, aku juga ga ada masalah kok.
Tapi…”
W: “Tapi apa, ta?” (ketus)
P: “Tapi aku ga ngerti sama yang lagi kita lakuin, apa men tujuannya?
Untuk apa kita belajar budaya luar sedangkan budaya sendiri aja diabaikan.”
A: “Engga gitu kok, ta. ini kan cuma untuk senang – senang aja. Lagi pula
inikan lagi viral banget.” (menirukan gerakan dance tsb)
P: “Ya, kenapa kita ga belajar budaya kita sendiri? Kayak tari bali gitu, kan
bagus – bagus.” (ketus)
D: “Udahlah… gausah ngeributin hal sepele kayak gini.”
W: “Dih, hal kayak gini gausah diributin juga kali. Aku mau pulang aja neh.
Udah sore jugaan.” (ambil tas, pulang)
A: “Eh, aku juga mau pulang neh. Entar dijadiin penjaga lilin aku disini.
Takutttt….” (ketawa kecil)
D: “We… lagi khe bilang gitu, udah tak pinjemin rumah, jeg ngawur
ngomong. Dasar temen gatau diri.” (nada seru)
E, P: “Eh, Aku pulang juga ya, ra”
D: “Yaudah kalo mau pulang, pulang aja, tiatii”
Mereka pun pulang ke rumah masing – masing.
*Dalam chat*
A: “We grup ape ni? (emot bingung)”
W: “Duhh, milu gen neh ked cut of nyanan.”
D: “Weh bise main cut of jani, nyen emangne cut of e ne (emot ketawa).”
W: “Itu loh ane tuni pas dance sing beneh – beneh misi ceramah biin ne.”
A: “Ohhh pritaa.”
E: “Ube ne, kalian de baperan jak ye. Ye kan nak maang nwng gen.”
W: “Pang be, masih aku sing taen ngidih tulung jak ye.”
D: “Ube gengss, bubuk – bubuk ube peteng mani masuk.”
A: “Ae wehh, yuk yuk turu. Ayang Taehyung sudah menantiii soalne…”

SCENE 4
Lokasi: Sekolah
Pukul: Sekitar jam 7 pagi
Cerita: Pada hari itu, Prita datang lebih awal ke sekolah. Dan tidak
berselang lama Angel, Widya, Dara, dan Ema pun juga datang secara
bergiliran.
Cast: Prita, Ema, Angel, Dara, dan Siswa laki – laki dikelas
P: “Haii, gurl.”
E, A: “Haiiiiiii…” (nada lawak dan melambaikan tangan)
Akan tetapi, Widya dan Dara tidak menggubris sapaan Prita dan mereka
melalui Prita begitu saja dengan pandangan yang terlihat sinis.
Bel sekolah pun berbunyi dan menandakan masuk kelas. Tidak lama, ibu
guru pun masuk kelas dan pelanjaran pun dimulai. Tiba – tiba, disaat ibu
guru sedang menulis soal dipapan ada notif pesan dari telegram untuk
seluruh siswa dan siswa pun serentak membuka pesan tersebut.
Siswa Laki – laki: “Meh, orinne ngigel. Ngibing mare bise.” (ketawa)
Para siswa: “Uuuuuuuuuuuuuuu…….” (teriak mengejek)
Setelah membaca pesan tsb, Widya pun terkejut dan menoleh ke Dara
sambil menganggukkan kepala dan Dara merespon dengan menggelengkan
kepala.
Tidak berselang lama, wali kelas pun meneruskan pesan tsb dan memilih 5
orang siswa yaitu Widyantari, Dara Marcelina, Angela Neddy, Pritayani,
dan Ema Cahyani untuk mewakili kelas pada lomba tari bali Condong.

Singkat cerita, bel istirahat pun berbunyi. Dara bergegas ke bangku Widya
dan disusul Ema serta Angel untuk membahas lomba tsb.
W: “Duh, masak kita harus ikut lomba tari bali sihh. Isi bareng orang si
paling tau lagi.” (mengeluh dan menyindir prita)
A: “Iya we, masak modelan kayak aku dipilih, ngegol sing bise.
D: “Alahh. CGT to, kita tinggal kursus tari aja. Eh, tapiii gengs…(berpikir)
waktunya kan singkat, ga mungkin dong bisa booking coach secepat itu.
E: “Gimana kalo belajar bareng Prita, dia kan juga kepilih lomba.”
W: “Dih, ogahh. Gengsi aku, cih kalo minta bantuan ke dia.”
D: “Aku setuju sama pendapat ema, lagipula kita kan harus latian
berkelompok.”
A: “Weee…. Aku masih setuju. Nyen nawang suud lomba maan hidayah
dan ketemu Taehyung.” (Berhalu)
W: “Duh rare besik ne sing suud – suud ngehalu.”

SCENE 5
Lokasi: Sekolah dan Wantilan
Pukul: Sepulang sekolah dan pukul 3 sore
Cerita: Bel pelajaran ke2 pun berbunyi, mereka kembali ke tempat duduk
masing – masing dan mengikuti pelajaran dengan focus. Ketika bel pulang
berbunyi, mereka bergegas merapikan buku dan mencari Prita ke
bangkunya untuk membahas latihan untuk lomba tari bali.
Cast: Ema, Prita, Dara, Widya, Angel
E: “Ta, kamu mau ga latian tari bareng kita? Kan kita sekelompok.”
P: “Em, boleh aja . Kalian kapan mau latihan dan dimana?
D: “Siang ini aja, jam 3 di Wantilan. Gimana? ” (sedikit ketus)
P: “Boleh aja, kalo Widya dan Angel gimana? Setuju?”
D: “Mereka ngikut aja.”
*Sesampainya di wantilan, mereka pun langsung latihan gerakan tari
condong, tiba – tiba ditengah latihan…*

A: “We, kalian ngapain pada diem – diem an ga kayak biasanya.” (sambil


menepuk bahu Prita dan Widya)
P: “Em, gapapa kok, biasa aja. Aku lagi ga mood aja ngomong.”
A: “Kalo khe, wid? Khe ada apa? Diem – diem bae kek togog.”
W: “Duh, diem khe neh. Ku lagi kesel aja ma dia.” (ketus)
P: “Mu kesel kenapa sama aku, wid? Aku ada buat salah sama mu ya?”
(FLASHBACK VIDEO DANCE)
W: “Karena itu je, aku jadi kayak gini. Tapi aku sadar je aku terlalu baper
waktu itu keselut emosi juga jadinya aku diem in khe.”
P: “EH, wid aku ga bermaksud kek gitu. Aku minta maaf ya sama mu dan
temen – temen. Waktu itu aku asal ngomong aja dan ga mikirin gimana
perasaan kalian. Aku niatnya cuma mau ngajak kalian lebih peduli ke
budaya kita. Tapi, aku malah nyudutin kalian, Maaf banget ya.”
W: “Em, aku juga minta maaf ya, ta. Aku salah paham sama omongan mu.”
(ngambil tangan prita)
D: “Aku juga minta maaf, ta.” (ngambil tangan prita)
A: “Naaa… gini dong kalo temen itu harus ngerti satu sama lain.”
E: “Udah clearkan. Yuk kita lanjutin latian lagi!!”
Mereka pun latihan bersungguh – sungguh. Hari demi hari mereka lewati
untuk latian dan tibalah hari perlombaan.
W: “Duh aku deg – deg an. Takut ada salah gerakannya.”
P: “Engga kok, kita pasti bisa menampilkan dengan semaksimal mungkin.
SEMANGAT KITAAA!!!”
Kelompok mereka pun dipanggil untuk pentas dan mereka berhasil
menampilkan tarian dengan maksimal. Tak disangka – sangka mereka
keluar sebagai juara 1.
A: “WEEEE KITA MENANGGGGG!!!”
W: “IYA WE!! YUK YUK MAJU TERIMA PIALA.”
Setelah menerima piala, mereka pun mengabadikan momen dan berpelukan.
-TAMAT-
Pesan Moral:
Pesan moral yang dapat diambil dari film pendek “SELEDET PONG” ialah
kita sebagai generasi muda harus pintar – pintar memilah sebuah kesenian
budaya di era modern sekarang. Apalagi, di era sekarang banyak gempuran
pengaruh luar yang dapat memadamkan sebuah ke khas-an kesenian luhur.
Serta, sebagai generasi penerus bangsa kita harus mampu mengembangkan
dan membawa kesenian budaya kita untuk tetap melaju di dalam globalisasi
tanpa mengurangi pakem yang ada atau pun merugikan budaya luar.

Anda mungkin juga menyukai