2 menit
yang lalu bel masuk telah berbunyi membuat siswa siswi berhamburan ke kelas masing-masing,
termasuk Yuna dan teman-temannya di kelas 11 Mipa 5. Para penghuni kelas ramai
membicarakan mengenai siswi baru yang akan datang ke kelas mereka hari ini.
Tak lama kemudian Bu Asih selaku wali kelas sekaligus guru matematika mereka
memasuki ruangan.
Bu Asih : “Baik seperti yang kalian tau, kita kedatangan teman baru. Silahkan masuk nak.”
(Bu Asih menoleh ke luar pintu.)
Bukan hanya Bu Asih, seisi kelas juga langsung memusatkan penglihatan mereka pada
sesosok gadis berkaca mata yang memasuki ruangan.
Adel : “Selamat pagi teman-teman. Perkenalkan nama saya Adelia Lestari, kalian bisa
panggil saya Adel. Semoga kita semua bisa jadi teman yang baik yaa.” (Adel tersenyum
tipis)
Bu Asih : “Ibu harap kalian semua bersikap baik dengan Adel. Oh iya kamu bisa duduk di
depan bersama Dinda. Silahkan duduk di sebelah sana.” (Bu Asih menunjuk kea rah
tempat duduk Dinda)
Adel : “Baik bu, terima kasih” (Adel agak membungkuk, kemudian menuju tempat
duduknya)
Bu Asih : “Dikarenakan ibu nanti tidak bisa mengajar, tolong kalian kerjakan tugas yang
ibu berikan dan kumpulkan besok.”
Bu Asih : “Yasudah ibu pergi dulu, tolong jangan ribut. (Bu Asih berjalan ke luar kelas)
1
Setelah Bu Asih meninggalkan kelas, kelas mulai ramai lagi. Di tengah keramaian itu,
terjadi percakapan antara Dinda dan adel.
Saat asik berbicara tiba-tiba Yuna dan 4 orang temannya datang dan menggebrak meja
Dinda dan adel yang membuat mereka berdua kaget.
Yuna : “Seperti biasa, lo kerjain tugas kita berlima-“ (Ucapan Yuna dipotong oleh adel)
Adel : “Lohh, kok gitu? Mana bisa satu orang ngerjain tugas 5 orang sekaligus?”
Tania : “Hehh!! anak baru, mentang" baru masuk udah berani nyolot aja lo ya! (Tania menarik
kerah baju Adel) Btw bener juga si anak baru, kalok gitu lo bantuin gih si Chyntia. Kan
lo peduli sama dia. (Tania melepaskan kerah baju Adel)”
Reno : "Ide bagus, berguna juga otak lo. Nih kerjain ya."(Reno melemparkan bukunya
ke meja Adel)
Dika : "Kenalin, gue Dika, mereka Reno, Tania, Arga, dan Yuna."(Menunjuk satu
persatu nama yang disebutkan)
Yuna : "Oke, cukup kenalannya. Kita disini bukan mau temenan sama mereka."
Yuna : "Inget ya, tugas kita berlima harus selesai besok! Kalo nggak selesai, kalian
bakalan kena akibatnya!"
2
Mendengar keributan di meja depan, Aland mendekat dan memperingatkan 5 orang
tersebut.
Aland (Ketua kelas) : "Hey kalian! Bukannya kalian udah pernah dilaporin ke Bk ya? Mau
dilaporin lagi?!"
Dika : "Ga usah sok jadi pahlawan deh lo Lan-" (Yuna memotong pembicaraan)
Yuna : "Ehh, sabar dulu Ka. Bener kata Aland, kita ga boleh buat masalah lagi disini."
Tania : "Iya juga, untung Alan ngingetin kita disaat yg tepat. Maaf deh..”
Di Kantin.. (scene 2)
Yuna : "Ehh guys, lihat tuh Duo culun itu mau lewat."(Yuna melirik ke arah Dinda dan Adel)
Saat Dinda dan Adel lewat, Yuna langsung menjulurkan kakinya sehingga membuat Adel yang
lewat itu terjatuh dan minuman yg dibawa pun ikut tumpah.
Adel : "Aduhh!"
Tania : "Makanya kalo jalan itu pake mata! Masa udah mata empat gitu masih ga bisa liat ckck."
Mendengar perkataan Tania, siswa yg lain menjadi ikut tertawa, bahkan seorang siswa mengejek
Dinda dan Adel
Nova : "Kayaknya kebanyakan beban hidup makanya berat trs jatuh deh ahahahah"
3
Yuna : "Yahh, tambah malu deh jadinya hahahah" (Sementara Adel dan Dinda mulai berdiri)
Bu Tika : "Ada apa ini?! Stop, ga usah ketawa, ada teman yang jatuh seharusnya ditolong
bukannya malah ditertawakan!"
Arga : "Tapi mereka bukan temen kita bu, jadikan gaperlu ditolong."
Setelah melewati sepanjang hari yang melelahkan, bel pulang pun berbunyi.
Di dalam kelas XI Mipa 5, sebagian besar penghuni kelas telah pulang menyisakan Adel
dan Dinda yang baru kembali dari membuang sampah, juga Yuna and the gang.
Adel : "Loh, kalian kok belum pulang?" (Adel berjalan menuju tempat duduknya untuk
mengambil tas)
Yuna : "Yaelah, masa lupa sih."(Yuna disusul teman temannya mendekat ke arah Adel dan
Dinda)
Yuna dan kawan" : "Nih, Kerjain!"(mereka kompak melempar buku mereka ke hadapan 2 gadis
tak bersalah)
Tania : " Dan inget! (jeda sejenak) Kita ga menerima alasan apapun kalo tugas kita blm selesai.
So kerjain dengan baik!"
4
Keesokan harinya di depan gerbang sekolah.
Adel : “Maaf, aku ga ngerjain tugas kalian. Kalian harusnya ngerjain sendiri.”
Yuna : “Reno, lo tau harus berbuat apa kan? Kasi dia pelajaran.” (Yuna tersenyum sambil
memberi buku Adel kepada Reno)
Reno : “Yoi.”
Adel : “Ehh bukunya mau diapain?!” (Adel mencoba merebut bukunya kembali namun tidak
berhasil☹)
Tania : “Kalo tugas kita ga dikumpul, tugas lo juga gaboleh dikumpul, awokawokawok.”
(Reno mulai merobek lembar kertas berisikan tugas Adel, kemudian melempar robekan
kertasnya ke wajah Adel)
Dika : “Kasiann dehh, awokawokawok” (Adel hanya diam sambil mencoba menahan tangis)
Pada akhirnya mereka ber-enam diberikan hukuman oleh Bu Asih karena tidak mengumpulkan
tugas.
5
Seminggu berlalu namun Adel dan Dinda tetap saja menjadi bahan ejekan, hinaan, dan
dipermalukan habis-habisan. Di hari ulang tahun Yuna, ia mengundang teman teman sekelasnya
untuk datang dan menghadiri pesta ulang tahun di rumahnya.
Di Rumah Yuna
Yuna : "Lo ga mungkin lupa kan, kita sepakat untuk nutupin hubungan kelurga ini. Gue ga mau
ya kalo orang-orang tau gue punya saudara tiri kayak lo! Bisa bisa harga diri gue jatuh, inget
itu!"
Yuna : "Ga ada tapi tapi, udah lo diem disini aja. Orang-orang udah pada dateng, gue harus
nyambut mereka."
Singkat cerita, teman teman Yuna pun menyanyikan lagu untuk memperingati hari ultahnya
tersebut. (scene menyanyikan lagu happy birthday dengan backsound piano)
Dika : "Gue punya kabar menarik. Barusan gue kan minjem toilet rumahnya Yuna. Nah! Pas gue
keluar dari toilet, sekilas gue ngeliat Adel lagi jalan trus masuk ruangan gitu."
Pak Henry : "Perhatian semuanya. Saya ucapkan Terima kasih banyak atas kehadirannya dalam
ulang tahun anak saya, Yuna."(Pak Henry menoleh ke arah Yuna)
6
Ucapan Tania terpotong oleh pengumuman dari Ayah Yuna. Namun yang lebih mengherankan
lagi, disebelah pria itu, Yuna berdiri dengan senyum tipis dan Adel berdiri sambil menunduk di
sisi lainnya.
Pak Henry : "Bukan hanya itu, disini saya juga ingin mengenalkan putri kedua saya, yang tak
lain adalah Adel."
Pak Henry : "Adel adalah anak tiri saya, kebetulan ibu Adel sekaligus istri saya sedang ada di
luar kota untuk menemui kerabat yang sedang sakit. Adel juga baru pindah sekolah ke sekolah
Yuna seminggu yang lalu, jadi kemungkinan masih blm banyak yang kenal."
Besoknya di sekolah
Dika : "Btw, mana saudara lo itu Na? Kok kalian ga barengan berangkatnya?"
Arga : "Parah banget sih lo Na, masak lo ngebully saudara sendiri sih."
Sinta : "Heyy! Sudah, kalian semua mau ngejek teman kalian sendiri?" (Sinta berdiri dari tempat
duduknya)
Reno : "Masih syukur kita cuma ngejek temen. Tapi dia..(menunjuk yuna) Dia lebih parah. Dia
bahkan ngebully saudaranya sendiri."
Chyntia : "Kalian juga ikut bantuin dia kan? Jadi kalian sama jahatnya kek Yuna."
(Yuna berlari pergi meninggalkan kelas namun dicegat oleh Adel dan Dinda yang masuk ke
kelas)
Adel : "Tapi aku udah maafin Yuna dan teman-temannya. Aku juga ngerti kenapa Yuna
ngelakuin itu ke aku."
7
Tania : "Tuh dengerin Na, saudara lo aja baik banget sama lo dan lo dengan teganya ngehina
dia?!"
Yuna : "Maafin gue Del, gue udah banyak salah sama lo. Tapi lo gapernah berniat balas dendam
ke gue." (Yuna bersimpuh dihadapan Adel)
Sinta : "Nahh bagus kalau gitu, dengan gini kelas kita kan damai lagi."
Bu Tika : "Aland yang memanggil saya karena katanya Ada keributan di kelas ini. Ibu sudah
dengar apa yang terjadi. Yuna, Reno, Dika, Tania, dan Arga tolong kalian sudahi perbuatan
buruk kalian. Ibu tidak ingin mendengar kejadian seperti ini terulang lagi. Sekarang minta maaf
ke Adel dan Dinda!"
Tania : "Iya kita semua minta maaf karena udah ngebully kalian beberapa hari terakhir."
Bu Tika : "Baguslah kalau begitu. Tapi kalian berlima masih akan mendapatkan hukuman.
Kalian ibu tugaskan merapikan ruang perpustakaan sepulang sekolah nanti"
Setelah hari itu, betul saja Yuna dan teman temannya berubah. Mereka tidak pernah membully
siapapun lagi, justru mereka memutuskan akan menjadi grup anti bully di SMA Remaja Prima.
8
9