Anda di halaman 1dari 7

Nama: Alvin Nazrie Nugraha

Kelas: XI MIPA 2

BUDAYA YANG AKAN HILANG

            Hari itu sama seperti sebelumnya. (A) merasa sama saja dengan remaja yang lainnya. Belajar,
bermain, belanja, dan mungkin pergi ke bioskop. Hal itu mungkin juga dilakukan oleh (A) pada jangka
panjang, memikirkannya membuat dia melamun dan tak sadar akan kedatangan (B), (C), (D), sahabatnya
sejak masuk di bangku SMK. Mereka datang untuk menjemputnya dan pergi ke rumah (E) untuk
membahas tema pesta akhir tahun kakak kelas mereka.

            (B) yang sedari tadi memanggil-manggil nama (A) namun tak ada jawaban memutuskan untuk
turun dari motornya dan segera mengajaknya pergi karena mereka sudah terlambat.

B : “ A!! Ayo, udah telat, nih. Dari tadi di panggil juga. Udah siap belum?

A : (kaget) eh? Udah, eh kamu kapan sampai di sini? Kok aku nggak tahu, ya?

B : dari abad 18 aku udah disini, nggak ding. Baru 10 menitan.(bicara pakai dengan penekannan)

A : ya udah, ayo lah nanti telat. ( jalan ke arah anak-anak yang lain)

B ; kamu tahu yang bikin telat ( sedikit teriak dan ikut berjalan cepat dibelakangnya)

C : (duuk di attas motor) kamu tadi ngalamunin apa, sih? Dipanggilin juga.

A : nggak tahu? Aku bonceng kamu yah.. (udah duduk di motornya C)

C : dasar nggak pernah nyarat. Kali-kali pake motor kamu napa?

A : males ah

            Sesampainya mereka di rumah E, mereka masuk tanpa bassa-basi, bahkan ketuk pintu. Karena
rumah E ini sudah bagaikan rumah kedua mereka. E yang hanya tinggal dengan ibunya dan itu pun
jarang dii rumah karena urusan kerja membuat rumah E menjadi markas mereka. Saat E keluar dari
kamarnya, mereka sudah asik menonoton TV dengan memangku toples dan memakan isinya tanpa ragu.

E : e ada kutu yang dateng nggak di undang, udah gitu pake nyamber makanan lagi. (masih berdiri di
pintu kamar)

D : (E) ada es kagak? Panas nih( sambil kipas kipas pake koran yang ada di bawah meja)

E : abil aja sendiri, emang aku pembantu apa?

C : keluarkan semua makanan dan berpesta (angkat tangan tinggi)

A : (langsung nampok jidat (C) ) lagi ngapain si? Tujuan utama woi..

C : entaran deh.

A : aku nggak boleh pulang sore.


D : malem aja sekalian kan bukan sore

A : kamu malah gitu

E : (ke dapur ambil makanan di lemari es) eh bantuin ambil kenapa? Jangan maunya makan aja. (sedikit
teriak dari dapur)

C : i’m coming. (berdiri dan berlari ke dapur)

A : gaya pake bahasa inggris dia

            (E) dan (C) datang dengan berbagai makanan di pelukannya, semua mata tertuju dengan
makanan yang dibawa mereka berdua. Wajah mereka berseri-seri melihat makanan yang sebegitu
banyak. E dan C meletakan makanan di tengan tengah meja tempat meraka akan rapat.

E : oke, semuanya ambil kursi sendiri-sendiri, kalau perlu bawa aja dari rumah. Melingkar di meja.(duduk
di kursi yang udah ada)

A&B : (udah duduk manis sebelum makanannya datang)

C&D : (geret-geret kursi, terus duduk)

            Semuanya mengeluarkan bolpoin masing-masing dan B mengeluarkan sebuah buku yang sudah
ada di bawah meja. Mereka memulai rapat mereka dengan A yang membuka mulut.

A : apa tema kita?

B : apa ya?? (pasang pose mikir)

C : kita kasih tema ini saja, ee nggak jadi. Yang lain saja

E : kalau menurut aku sih ya, mungkin yang typenya modern.

B : (mencatat ide yang bermunculan)

E : kalau modern, kita bisa ngeluarin anak-anak yang bisa dance buat nge dance, yang bisa nyanyi suruh
nyanyi lagu luar, dan yang bisa alat musik buat ngeband, gimana?

A : bagus itu ide. Tapi itu udah pasaran banget, kan? Udah aku jamin pasti banyak kelas lain yang
ngeluarin tema modern. Iya nggak?

C : benar juga sih.

A : (ngalamun lagi)

B : liat tuh si A, dari tadi dia ngalamun aja kerjaannya. Waktu kita semua njemput dia, dia juga kayak
gini. Kayanya ada yang nggak beres.

C : diem kalian semua. (tiba-tiba teriak di telinga A)

A : astaghfrullah kebakaran?! Mana yang kebakaran?

C : otak kamu tuh yang kebakaran.

A : buset dah, ngapain teriak-teriak di telinga?


D : kayaknya sekarang ngalamun itu dapat uang ya? Same-sampe si mata duitan itu ngalamun aja
kerjaannya.

A : ada yang ngganggu di pikiran aku, tapi itu bukan masalah cowo atau apapun.

E : pasti lagi mikirin yang jorok-jorok ya..

A : (mendelik ke E) aku juga nggak tahu lagi mikirin apa.

C : aku mendingan diem sambil makan aja, biar otaknya aku bisa mikir dan aku bisa tambah tinggi
ketimbang kalian.

B : eh, sisain dong. Kalau kayak gini kamu bayar tuh ke E.

C : tapi berhubung udah dapet temanya mending pulag gih. Udah jam.. (liat jam tangannya, yang
ternyata jam tangan baru) jam baru ku menunjukan sekarang sudah jam 5 sore. Waktunya kita pulang

D :  cie, yang jam tangannya baru dikasih sama ceweknya.

A : iya, pulang deh, kayaknya kalau kelamaan bisa-bisa aku nggak dibukain pintu

B : lewat pintu belakang dong.

C : ya udah ayo beresin abis itu pulang.

            Setelah mereka semua membersihkan dan merapikan semuanya, mereka bergegas pulang.
Mereka berpencar sesuai tujuan masing-masing, kecuali C, yang harus mengantarkan A pulang ke
rumahnya.

            Beberapa hari setelah rapat mereka, tepatnya hari Minggu. Jadwal mereka semua sibuk dan
hanya A yang menganggur di rumahnya. Kebetulan kakaknya yang baru pulang dari Jogja sedang
dirumah juga.

K : eh, aku kayaknya liat zombi lagi nonton tv yang acaranya cuman iklan aja.

A : (ngelirik ke kakaknya yang lagi berdiri di belakangnya) biarin, zombi gini yang penting banyak
temennya.

K : temennya zombi juga ya?

A : kakak ini pulang bikin ribut.

K : mending jalan-jalan ayo, kakak kemarin liat ada event tuh di gor.

A : event apaan?

K : kakak nggak tahu, kesana aja daripada penasaran sambil ngezombi kaya gitu.

A : ya udah, aku siap-siap dulu. (A pergi ke kamar, dan berganti baju)

            A dan kakaknya pergi dengan motornya, berkeliling mencari kudapan dan berhenti mereka di gor.
Dimana tempat event dilaksanakan. Mereka di sambut dengan dua orang berpakaian jawa, dan
diatasnya terdapat barner yang bertiliskan “SELAMA DATANG DI FESTIVAL TRADISIONAL KONTEPOPER”.
A melihat sekelilingnya, dan matanya terhenti di sebuah panggung besar nan megah. Disana berdiri
seorang host yang membawakan jalannya acara. Kemudian muncul sekelompok penari yang berpakaian
indah. Mereka menampilan sebuah tarian Jawa yang lemah gemulai namun dicampur dengan beat
modern.

A : kak, aku tahu temanya.

K :apanya?

A : kakak, makasih banget ya. Kayaknya aku mau belajar tentang seni tradisional.

K : nggak tau, ah. Mending nonton aja, jangan berisik.

A : iya iya, oke.

            Event yang membawa sebuah ide  untuk A, dan saat rapat di rumah E untuk yang kedua kalinya, A
mengutarakan idenya.

A : teman-teman, aku udah ada ide yang lebih bagus.

B : apaan tuh?

A :gini tema kita jangan terlamu modern, tema utama kita itu tradisional semi modern. Jadi, modern
hanya jadi hiasan buat tema kita. Gimana?

C : tradisonal?

D : kuno tau.

B : ngebosenin.

A : iya aku tahu itu kuno, tapi itu bakalan jadi yang luar biasa.

E : kayaknya ada  bagusnya juga sih, nanti aku cari referensi deh.

A : oke. Aku mau pulang dulu, ada yang mau aku kerjain di rumah. Kalau mau main kerumah, main aja 
ya. Dah. (keluar dari rumah E)

B : aneh banget tingkahnya, kayaknya dia dikasih racun sama kakaknya yang baru pulang dari Jogja.

C : besok ada event modern di taman, kita bisa nonton sambil cari refernsi gimana?

E, B, D : oke deh,

D : jam berapa besok?

C : kurang tahu sih, aku kabarin  deh nanti. Sekarang pulang yuk, sore nih.

E : ya udah, ati-ati gih

            A yang sudah sampai di rumahnya, kini asik dengan laptopnya dan sedang menonton video
tarian-tarian kemarin. Terbesit di pikirannya untuk mencoba dan mempelajarinya. Mulai dari
menggerakkan kepalanya mengikuti alunan dan gambar disana, kemudian tangan, dan akhirnya dia
berdiri untuk mencoba seluruhnya. Ternyaata tari tradisional itu begitu menyenangkan. Dan sebuah
pikiran muncul, apa yang salah dengan tradisional, mereka belum pernah mencobanya, sehingga
mereka belum merasakan kesenangan saat mencobanya.

            Hari eesoknya, setelah pulang sekolah, A kembali mempelajarinya. Kebetulan semua orang
sedang pergi ke sumah neneknya, dan dia ditugasi untuk menjaga rumah. A sangat leluasa berlatih tari
tradisional tanpa ada seorang pun yang akan mentertawainya.

            D atang dan mengetuk pintu rumh A, dia berniat mengajaknya ikut dengan yang lain pergi ke
taman. Tapi, ketukannya tidak disambut oleh siapapun. Sehingga dia memutuskan untuk masuk. Saat
masuk, di meliha A yang sedang berlatih tari, namun gerkan A dengan contohnya sangatlah berbeda.

D : woi A.

A : (berhenti latihan, dan nengok ke D) D? Kalau mau masuk itu ketok pintu dulu, asal masuk aja. Untung
aku yang di sini, kalau yang lain? Malu ntar kamu.

D ; yang malu itu aku apa kamu coba, aku itu udah ketok pintu dari tadi, kamu kayakny perlu ke THT,
periksain telinga kamu tuh. Budek banget.

A : oh, tak kirain belum ketok pintu (sambil nyengir-nyengir) terus kamu mau ngapain?

D : anak yang lain mau ke taman, ada event. Mau ikut nggak? Sekalian cari refernsi aja.

A : mm, kayaknnya nggak dulu deh, aku mau belajar dulu soalnya. Ternyata tari tradisioanal itu asik
banget buat dipelajarin.

D : kuno. Ya udah. Aku pergi dulu ya.

A : iya, maaf ya, nggak ikut dulu. Hati-hati.

            D datang dengan seorang diri ke taman, yang lain melihatnya dengan bingung.

C : A mana?

D : dia lagi gila, dia mentingin belajar tari tradisional ketimabng cari refensi barenng kita.

E : dia kan udah kasih idenya, dan kalau kita nggak nerima idenya. Dia sih ikut aja.

B : emang waktu kamu ke rumahnya, dia lagi latihan nari gitu?

D : iya lah

C : nggak usah banyak omong, mending langsung cari aja. Acaranya udah mulai, ayo.

            Semuanya berjalan mencari tempat yang strategis untuk menonton acara yang bertemakan
modern di taman ini. Dan A masih semangat dengan kegitannya.

            Tiga hari berlalu, C mengadakan rapat di rumahnya. Semua sudah datang, kecuali A. Mereka
menunggu A sambil menikmati makanan yang di buatkan oleh ibunya C. Tanpa sepengethuan mereka,
ternyata A sudah ada dibelakang mereka.

A : Dorrrrrrrr!!!! Ahahahahahaha

C : tiarap!!!!!!
B : (keselek makaroni yang lagi di makannya) to to tolong, a air.

A : ahaha maaf- maaf, ini (ngasih air satu botol ke B)

B : (minum) alhamdulillah, selamat, nggak jadi mati muda deh.

D : (lagi tiarap di meja)

B : D, kamu lagi ngaain sama si C?

C : (bangun dari tiaranya) heh. Kamu kemana aja hah?

A : D nggak bilang ke kalia kalau aku latihan nari tradisional?

B : ngapain latihan nari begituan, mending kalau dance, shuffle, ballet, atau salsa itu bagus, kok
tradisional?

A : kalian ngomong gitu karena kalian belum pernah ngerasain sensasiya nari tradisional.  Asik pokoknya.

C : dari pada ribut, mending manin ToD?

A : setuju.

C : (ambil botol buat main ToD)

B : aku yang muter botolnya ya.(muter botolya, dan ke arah D) turth or dare?

D : turth aja deh. Aku kan suka kejujuran.

B : kamu kalo lagi sendiri, suka ngupil abis itu di tempelin ke tembok ,iya kan?

D : jujur ya, iya. Dan baru aja kemarin aku kayak gitu.

A, B, C, E : iiiiuh, jorok banget  si kamu..

D : kan jujur.

A : Sekarang giliran aku yang muter (muter botolnya, nunjuk ke E) turth or dare?

E : dengan sepenuh jiwa, aku pilih dare. Aku cewek pemberani.

D : nggak bisa tak kasih upil mau?

A : tantangannya adalah... kamu harus bisa nari tradisional dalam waktu dua minggu.

C : tatangan kamu itu apa-apaan? Aku tahu kamu lagi suka tari tradisional, tapi jangan ajak-ajak kita,
cukup kamu aja.

B : iya, nggak lucu. Mending ganti aja tantangannya.

E : ee, nggak perlu, aku itu bertanggung jawab. Jadi, aku bakalan terima tantangannya.

A : oke terimakasih.
            Sejak saat itu, selama dua minggu setelah pulang sekolah E selalu belajar menari tradisional
dengan guru privat tari. Dan E juga merasakan sensasi menyenankan saat menari tradisional. Jadi, benar
yang dikatakan A selama ini.

            Saat yang ditunggu-tunggu pun datang. E sudah siap dengan selendang mengalung di lehernya.

C : siap?

E : siap.

A : (nyalain musiknya)

            Musikpun menglun, dan E menggerakan tubuhnya dengan gemulai sesuai dengan alunan dan
ketukan. Semua mata tertuju padanya, berbagai pandangan yang sulit diartikan saat memandan E.
Semua terpesona dengan gerakan tariannya. Dan saat itu selesai, semua bertepuuk tangan. A sangat
senang dan puas, karena kiri tradisional tak selau kuo dan membosankan.

E : udah kali tepuk tangannya, haus nih.

C : oke, aku ambilin minum buat kailan semua (ambil minum kedapur)

B : ini keren banget, dan sama seekali nggak ngebosenin.

D : setelah lihat ini, akuu setuju tema kita ttradisional semi modern, gimana yang lain?

B,E : SETUJU.

C : setuju. (keluar sambil bawa minum)

B : aku mau belajar deh, buat tarinnya

D : aku juga, A ajarin ya. Kamu juga e, ikut ngajarin ya

E : oke deh.

A : makasih banget temen-temen, udah ikut melestarikan budaya tradisional yang udah mulai hilang
ditelan budaya modern

Anda mungkin juga menyukai