Anda di halaman 1dari 5

Sinopsis:

Seorang gadis yang bernama Angel yang berasal dari suatu kota di Jawa. Yang hidup di keluarga yang
berkecukupan. Yang tiba tiba diharuskan untuk pindah ke suatu desa karena suatu pekerjaan ayahnya.
Awalnya Angel menolak untuk pindah karena menganggap desa itu tidak modern dan tertinggal.
Bapak Ibu sedang mengobrol di ruang tamu.

Bapak : “Buk bapak punya kabar dari kantor (sambil menunjukkan surat.)
Ibu : “Apa ini pak? (sambil membaca surat.)”
Bapak : “ Itu surat dari kantor, mulai miggu depan bapak diharuskan pindah ke desa untuk
mengerjakan proyek.”
Ibu : “ Ohh ya pak kalo Ibu ngga papa, terus anak kita gimana dia kan sudah terbiasa hidup mewaah
di sini.”
Bapak : “ Nanti kita bicaraka sama Angel, dia juga harus belajar hidup sederhana.”

Suatu hari Angel pulang dari mall setelah berbelanja dan bermain dengan temannya (sambil membuka
pintu rumah).

Angel : “Pah, mah ini ada apa sih?” (kaget)


Bapak : “Eh Angel, udah pulang?”
Ibu : “ Sini duduk dulu, ada yang mau dibicarakan.”
Angel : “Apa sih bikin penasaran aja.”
Bapak : ” Jadi gini nak, bapak ada suatu pekerjaan yang diharuskan pindah ke desa.”
Angel : “ Hahh apa sih pindah ke desa ngga modern banget.”
Ibu : “ Tapi sudah ketentuan dari kator, lagian ini cuma beberapa bulan aja kok.” (sambil mengusap
bahu, menenangkan)
Angel : “ ihh aku nggak mau, terus gimana temen temen sekolah aku. Nanti gimana kalo aku mau
shopping.”
Ibu : “ tenang aja disana pasti dapat tean yang lebh banyak ‘’.
Angel : ‘’ Ngga ah, pasti disana teannya kudet’’.
ibu : ‘’ udah ngga papa kita coba dulu, ibuk janji ini cua beberapa bulan aja’’.

Setelah ibuk membujuk Angel, akhirnya Angel setuju untuk pindah.

Scane 2

Sesampainya di desa, Angel menyesal karena suasan di desa tidak seperti yang dibayangkannya.

Angel : “ Kok kaya gini si rumahnya?”


Ibu : “ Ngga papa Angel ini kan Cuma sementara.”
Bapak : “ Kamu juga kan harus belajar hidup sederhana.”
Angel : “ Ngga mau lagian Bapak juga orang berada.”

Bapak dan Ibu mengabaikan Angel, dan masuk ke rumah.

Scane 2
Keesokan harinya Angel berangkat ke sekolah untuk pertama kalinya di desa.

Guru (Tegar) : (memperkenalkan Angel kepada teman sekelasnya) “Anak anak, kita kedatangan murid
baru dari kota, silakan Angel memperkenalkan diri.”
Angel : “Nama aku Angel Sekar Puspita, aku dari kota.”
Teman sekelas : “ Hallo Angel.”
Angel : (Bersuara lirih) “Ihh apaan sih”
Guru : “ Silakan Angel duduk di samping Trida.”

Trida : “Hallo Angel, kenalin aku Trida.” (sambil menjulurkan tangan)


Angel : “mmm oke.” (ketus, dan menolak bersalaman)
Sri & Sari : (Ikut menyapa)

Istiirahat….

Trida, Sri & Sari membicarakan kalo Angel sombong.

Trida : “ihh Njelei ya Angel, sombong bgt.”


Sari : “Ya maklum kan dia dari kota.”
Sri : “tapi emang dia sombong lho, ngga usah ditemenin dia.”
Tini : “Iya lah ngga usah ditemenin”
Sari : “ Iya sih.

Tuti dan Idah datang

Tuti : “Ehh teman teman jangan spt itu, dia kan juga teman kita mungkin dia sudah terbiasa hidup
mewah di kota.”
Idah : “ Iya, mending kita ajak Angel ke pasar tradisional untuk memperkenalkan kearifan lokal.”
Sari : “ Oh ya itu ide yang bagus.”

Setelah bel pulang sekolah berbunyi…

Tuti : “(memanggil angel) Angel, besok kan hari minggu gimana kalo kamu ikut aku sama teman2 ke
pasar tradisional.”
angel : “Ihh tempatnya jelek, aku ngga mau.”
Idah : “ Ngga kok, disana asik, banyak permainan dan makanan. pokoknya ayo ikut aja.”
(Teman2 lain ikut membujuk)
Angel : “Ya udah aku mau ikut”

Scane 4

Keesokan harinya mereka pergi ke pasar tradisional.


Angel :”Ohh ini pasar tradisional. Kok kaya gini tempatnya.”
Tini : “Ya emang kaya gini, nuansanya masih tradisonal.”
Sri : “ Yaudah langsung masuk aja yuk, ngga usah banyak tanya.”

Setelah itu mereka masuk ke pasar. sesampaainya di tempat penukaran koin, Angel dibuat heran.

Trida : “bentar yya aku mau nukerin uang dulu.”


Angel : “ Kenapa dituker koin kayu?”
Trida : “Jadi dipasar ini punya ciri khas kalo uang harus dituker pake koin batok soalnya eemang
ketentuan pasar ini”

Ketika sedang berkeliling pasar, Angel melihat banyak permainan yang baru pertama kali dia lihat.
Angel : “ Ihh Permainan apa sih itu”
Sari : “ Itu namanya egrang.”

Angel : ‘’ ohhh’’.

adul : ”ini perainan tradisonal yang terbuat dari sepasang bambu untuk berjalan. yang berbentuk
seperti tongkat yang eiliki tupuan kaki’’.

indro : ‘’ begini cara ainnya biar aku ajarin pertama tegakkan egrang dengan sedikit dicondongkan
kedepan, lalu bayangkan posisi egrang sepert langkah kaki salah satu kaki egrang didepan, kemudian
mulai dengan menginjakkan salah satu kaki pada pijakan egrang diikuti kaki satunya, terakhir jaga
keseimbangan agar tidak jatuh jika akan jatuh, jatuhkan kaki diantara egrang’’.

adul : ‘’ angel kamu mau coba ngga?’’.

angel : ‘’ iya boleh, tapi aku diwasin ya’’.

adul bersama teman –teman mengajari angel cara bermain egrang

Tuti : “ kamu mau coba permainan lain ngga?”


Angel : “ Iya mau.”
Idah : “ ayo kita coba main dakon aja yuk.”
Bermain dakon.

mereka juga menikmati jajanan tradisional. + percakapan beli jajan.

Sesampainya di rumah Angel meceritakan kepada ibunya tentang keseruan hari ini bersama teman
temannya.

Angel : “ Pak buk aku mau cerita tentang keseruan hari ini.”

Ibu : “Gimana Angel, sini cerita.”


Angel : “ Tadi aku diajak teman di pasar tradisonal ternyata di sana seru loh, banyak permainan
tradisonal yang asik. dan teman2 nya seru juga.”
Bapak dan ibu sudah mau beradaptasi dengan kehidupan di desa.

Anda mungkin juga menyukai