Anda di halaman 1dari 6

NASKAH DRAMA

Untuk memenuhi tugas Bahasa Indonesia


Bimbingan Bpk. Winarto

Nama Anggota :

1. Anindia Ayu Pitaloka Agustin 8D / 03 ( Nina )


2. Fatan Firjatullah 8D / 08 ( Kepala Sekolah Doni )
3. Ferdinand Ivan Hendradinata 8D / 10 ( Narator )
4. Muhammad Ramadhan Nur Hidayat 8D / 20 ( Joo )
5. Rifa Attaya Ghina Putri Andi 8D / 23 ( Ayu )
6. Safira Mayyasa Putri Wibowo 8D / 25 ( Renata )

Dinas Pendidikan Kabupaten Tuban


SMP Negeri 3 Tuban
Jl. Sunan Kalijaga 67
TUBAN
Jawa Timur 62314
MEMORI

Naskah drama

Di pagi yang cerah, SMP Puncak Harapan menyambut kedatangan siswa barunya.
Salah satu anak yang berhasil masuk SMP Puncak Harapan adalah Renata, dia merasa
sangat beruntung karena termasuk dalam kelompok siswa yang dapat masuk ke SMP
tersebut. Saat Renata berada di depan gerbang masuk sekolah, dia melihat seseorang yang
sedang berdiri di balik gerbang masuk sekolah. Dirinya pun segera menyapa anak tersebut.

Renata : “Ey, nama kamu siapa? aku Renata. Mau jadi teman?” (bersemangat)

Ayu : “…Ayu.”

Renata : “Gimana? kita jadi temenan nggak?”

Ayu : “Hm…terserah.”

Ayu : “Ikut aku.”

Renata : “Kita akan kemana, Ayu?” (kebingungan)

Ayu : “Ke ruang kepala sekolah, mengambil seragam.”

Setelah ke ruang kepala sekolah untuk mengambil seragam, mereka pun pergi ke
asrama putri. Di sana mereka bertemu dengan seseorang yang terlihat sangat ceria.

Nina : “Eh! sini, sini, sini! di sebelahku ada kasur kosong nih! sini!.” (bersemangat)

Renata : “Ayo kita kesana, Ayu!”

Ayu : (mengangguk)

Nina : “Hai, kenalin aku Nina. Rapikan dulu barang kalian lalu tidur.”

Renata : “Baiklah, Nina. Omong-omong namaku Renata, dan ini Ayu.” (menunjuk
Ayu)

Setelah merapikan barang-barang, mereka pun pergi tidur. Kemudian mereka


menjalani hari-harinya dengan belajar dan mempunyai teman baru yang bernama Joo.
Setelah hari yang melelahkan, malam yang ditakuti oleh Renata akhirnya terjadi.
Renata : “Eh, PR kalian sudah selesai belum?”

Nina : “Aku sudah selesai sih. Kalau Ayu?”

Ayu : “Belum.”

Renata : “Ya udah. Aku tidur dulu, ya.”

Nina : “Aku juga mau tidur.”

Entah apa yang terjadi pada malam itu, terlihat sangat menakutkan bagi Renata.

Renata : “Hoammm…Ayu, ini jam berapa?” (menguap)

Ayu : “Jam 9, Renata.”

Renata : “Ya udah, aku ke toilet dulu ya.”

Ayu : (mengangguk)

Di tengah-tengah perjalanan ke toilet, Renata bertemu dengan Kepala Sekolah Doni.

Kepala Sekolah Doni : “Renata, ikut saya ke ruangan.”

Renata : “Iya, Pak.”

Mereka pun pergi menuju ruang kepala sekolah.

Kepala Sekolah Doni : “Aku ingin kamu membunuh semua temanmu, tanpa jejak.”

Renata : “Hah, maksud Bapak apa?!” (terkejut)

Kepala Sekolah Doni : (diam)

Renata : “Emm..ya udah Pak, saya ijin ke toilet dulu ya..”

Renata akhirnya pergi ke toilet untuk mencuci muka. Namun, tiba-tiba ia melihat
bayangan seseorang di depan pintu toilet.

Renata : “Weh, itu siapa? itu Nina bukan sih?”

Nina : (masuk ke dalam toilet sambil tersenyum dan membawa sebuah pisau)

Renata : “Kamu kenapa membawa pisau, Nina?!” (panik)

Nina berusaha menikam Renata, namun Renata membalikkan keadaan.

Renata : “Waduh, nggak sengaja kena tikam. Gimana ini?”


Setelah Renata tidak sengaja membunuh temannya, mayatnya ia kuburkan di green
house sekolah tersebut. Tak lama kemudian, Renata mendapatkan panggilan dari Kepala
Sekolah Doni.

Renata : (mengetuk pintu lalu masuk ke dalam ruangan kepala sekolah)

”Permisi Pak, ada apa ya?”

Kepala Sekolah Doni : “Ini ada kertas untukmu karena telah membunuh satu temanmu.

Lanjutkan dan jangan sampai ketahuan, Renata.”

Beberapa hari setelah kejadian itu, Joo panik karena ia tidak melihat Nina akhir-
akhir ini, ia memikirkan hal-hal buruk yang terjadi pada Nina.

Joo : “Ehh Renata, Nina dimana? akhir-akhir ini ia tidak masuk kelas. Apa Nina

sakit?” (cemas)

Renata : “Aku juga tidak tahu, Joo. Ia juga tidak ada di asrama putri beberapa hari
ini.”

Setelah percakapan tersebut, Joo merasa ada yang janggal lalu mencurigai Ayu dan
Renata. Saat malam hari untuk berjaga-jaga, Joo mengambil pisau dari dapur takut kalo
ada maling atau semacamnya. Saat ingin kembali ke asrama putra, ia tak sengaja
berpapasan dengan Renata. Karena Renata terkejut melihat Joo membawa pisau, ia pun
segera menikam Joo, karena dia takut jika Joo akan membunuhnya.

Renata : “Waduh…aku ngapain bunuh Joo? hmm..ya udahlah.” (membalikkan badan)

“Ehh?! Kamu ngapain disini Ayu?! omong-omong kalo kamu lihat kejadian

tadi, anggap aja kamu tidak melihatnya ya, hehe..”

Ayu : (terkejut). “Kalo kamu mau bunuh aku, nggak apa-apa kok. Terserah kamu,

Ren.”

Renata : (menjatuhkan pisau lalu memeluk Ayu). “Nggak kok, Yu. Aku nggak bakal

bunuh kamu kok.”

Ayu : (tersenyum lalu menusuk punggung Renata)

Renata : (jatuh ke lantai)


Ayu : (tertawa sambil mengambil kertas yang diterima Renata dari Kepala
Sekolah

Doni )

Setelah kejadian yang menimpanya, Renata pun langsung terbangun dari mimpinya.

Nina : “Renata!! ayo bangun, nanti kamu kesiangan lho!”

Renata : “Hah..??” (kebingungan)

Nina : “Aish..kamu ini mimpi buruk atau gimana sih?”

Renata : “Hah??”

Ayu : “Sana mandi, kamu bau.”

Renata pun kembali menjalani hari-harinya seperti biasa, walaupun ia masih


terbayang akan mimpi buruknya. Mimpi tersebut menjadi memori paling buruk yang pernah
ia alami.

Tamat

Jenis Drama : Drama Singkat.

Tema Drama : Misteri.

Judul : Memori.

Jumlah Pemeran : 5 Orang.

1. Renata.
2. Ayu.
3. Nina.
4. Kepala Sekolah Doni.
5. Joo.

Anda mungkin juga menyukai