Nama Anggota :
Naskah drama
Di pagi yang cerah, SMP Puncak Harapan menyambut kedatangan siswa barunya.
Salah satu anak yang berhasil masuk SMP Puncak Harapan adalah Renata, dia merasa
sangat beruntung karena termasuk dalam kelompok siswa yang dapat masuk ke SMP
tersebut. Saat Renata berada di depan gerbang masuk sekolah, dia melihat seseorang yang
sedang berdiri di balik gerbang masuk sekolah. Dirinya pun segera menyapa anak tersebut.
Renata : “Ey, nama kamu siapa? aku Renata. Mau jadi teman?” (bersemangat)
Ayu : “…Ayu.”
Ayu : “Hm…terserah.”
Setelah ke ruang kepala sekolah untuk mengambil seragam, mereka pun pergi ke
asrama putri. Di sana mereka bertemu dengan seseorang yang terlihat sangat ceria.
Nina : “Eh! sini, sini, sini! di sebelahku ada kasur kosong nih! sini!.” (bersemangat)
Ayu : (mengangguk)
Nina : “Hai, kenalin aku Nina. Rapikan dulu barang kalian lalu tidur.”
Renata : “Baiklah, Nina. Omong-omong namaku Renata, dan ini Ayu.” (menunjuk
Ayu)
Ayu : “Belum.”
Entah apa yang terjadi pada malam itu, terlihat sangat menakutkan bagi Renata.
Ayu : (mengangguk)
Kepala Sekolah Doni : “Aku ingin kamu membunuh semua temanmu, tanpa jejak.”
Renata akhirnya pergi ke toilet untuk mencuci muka. Namun, tiba-tiba ia melihat
bayangan seseorang di depan pintu toilet.
Nina : (masuk ke dalam toilet sambil tersenyum dan membawa sebuah pisau)
Kepala Sekolah Doni : “Ini ada kertas untukmu karena telah membunuh satu temanmu.
Beberapa hari setelah kejadian itu, Joo panik karena ia tidak melihat Nina akhir-
akhir ini, ia memikirkan hal-hal buruk yang terjadi pada Nina.
Joo : “Ehh Renata, Nina dimana? akhir-akhir ini ia tidak masuk kelas. Apa Nina
sakit?” (cemas)
Renata : “Aku juga tidak tahu, Joo. Ia juga tidak ada di asrama putri beberapa hari
ini.”
Setelah percakapan tersebut, Joo merasa ada yang janggal lalu mencurigai Ayu dan
Renata. Saat malam hari untuk berjaga-jaga, Joo mengambil pisau dari dapur takut kalo
ada maling atau semacamnya. Saat ingin kembali ke asrama putra, ia tak sengaja
berpapasan dengan Renata. Karena Renata terkejut melihat Joo membawa pisau, ia pun
segera menikam Joo, karena dia takut jika Joo akan membunuhnya.
“Ehh?! Kamu ngapain disini Ayu?! omong-omong kalo kamu lihat kejadian
Ayu : (terkejut). “Kalo kamu mau bunuh aku, nggak apa-apa kok. Terserah kamu,
Ren.”
Renata : (menjatuhkan pisau lalu memeluk Ayu). “Nggak kok, Yu. Aku nggak bakal
Doni )
Setelah kejadian yang menimpanya, Renata pun langsung terbangun dari mimpinya.
Renata : “Hah??”
Tamat
Judul : Memori.
1. Renata.
2. Ayu.
3. Nina.
4. Kepala Sekolah Doni.
5. Joo.