Anda di halaman 1dari 21

DRAFT USULAN

Kaidah Pengendalian Pemanfaatan


(Harvest Control Rules)
Perikanan Rajungan di Indonesia
Dr. Hawis Madduppa
Executive Director
Asosiasi Pengelolaan Rajungan Indonesia (APRI)

Departemen Ilmu dan Teknologi Kelautan


Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan IPB University
hawis@apps.ipb.ac.id

Foto : MSC Fish For Good | Pamekasan


Mengapa Perikanan Terukur Penting ?
Perikanan rajungan di seluruh wilayah perairan Indonesia memiliki kontribusi besar terhadap sektor perekonomian
nasional. Rajungan menempati posisi ke-3 produk ekspor perikanan setelah tuna dan udang, dengan nilai ekspor
mencapai 4.6 trilyun rupiah per tahun.

Udang

US$ 725,98 juta

Tuna

US$ 228,55 juta

Rajungan/Kepiting

US$ 150,86 juta

Sumber : https://kkp.go.id/djpdspkp/artikel/33334-peringkat-indonesia-sebagai-eksportir-produk-perikanan-dunia-meningkat-di-masa-pandemi
Sumber: Pusat Pengendalian Mutu – BKIPM (01/03/2021)

Volume dan Nilai Ekspor


Rajungan
Nilai Ekspor Crab Meat 2014-2020 (USD) Volume Ekspor (kg) Berdasarkan Provinsi 2017-2020
400,000,000 7,000,000
6,000,000 VOLUME (KG) 2017
300,000,000 5,000,000 VOLUME (KG) 2018
4,000,000 VOLUME (KG) 2019
200,000,000
3,000,000 VOLUME (KG) 2020

100,000,000 2,000,000
1,000,000
0 0
2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 JAWA TIMUR JAWA LAMPUNG SUMATERA DKI JAKARTA SULAWESI JAWA BARAT BANTEN
TENGAH UTARA SELATAN
TAHUN

Volume Ekspor Crab Meat 2014-2020 (kg) Data Nilai Ekspor (USD Berdasarkan Provinsi 2017-2020
25,000,000
140,000,000
NILAI (USD) 2017
20,000,000 120,000,000
100,000,000 NILAI (USD) 2018
15,000,000
80,000,000 NILAI (USD) 2019
10,000,000 60,000,000
NILAI (USD) 2020
40,000,000
5,000,000
20,000,000
0 0
2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 JAWA JAWA LAMPUNG SUMATERA DKI JAKARTA SULAWESI JAWA BARAT BANTEN
TIMUR TENGAH UTARA SELATAN
TAHUN
Sumber: BKIPM 2020

Negara Tujuan Ekspor Rajungan


Tahun 2020
Kanada
2,84% Perancis
Inggris 1,33%
0,72% Jepang
0,75%
Belgia
Amerika Belanda 0,96% Hongkong
89% 1,88% 0,35%

Singapura
0,32%
Impor USA Crabmeat
Peningkatan untuk Kesejahteraan
Sumber: Urner Barry (2021)
Ekspor Crabmeat Indonesia
Peningkatan untuk Kesejahteraan
Sumber: Website Statistik BKIPM

1,800 Ekspor 2019-2021 Provinsi 2019 Rajungan 2020 Rajungan Oct 5, 2021
1,600

1,400 Lainnya; Lainnya;


Jabar; 577 Sumatra Bangka
Lainnya; Sumut; ; 4% 498 ; 4% 468 ; 5%
1,200 1,272 ; Sulsel; Utara; 398 Belitung;
Sumut; 644 ; 5% 669 ; 5% ; 4% 329 ; 3%
10% 796 ; 6%
1,000
Jateng; Jawa
Sulsel; 820 ; 6% Babel; 825 Sulawesi
800 3,708 ; Tengah;
Jatim; ; 6% Selatan;
28% 3,143 ;
3,836 ; 634 ; 6%
600 29% 31%
Rajungan 2019 Jabar; 900 ; 7%
Jakarta;
400 Rajungan 2020 Jateng; 1,263 ; 9% Jakarta;
3,000 ; Jatim; 921 ; 9%
200 Rajungan Oct 5, 2021 Jakarta; 1,264 ; 23% 3,483 ;
Lampung; Jawa
10% 26%
Lampung; 1,171 ; Timur;
- Lampung; 1,343 ; 1,553 ; 12% 3,083 ;
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agu Sep Okt Nov Des 10% 12% 30%

Jakarta 2019 Jakarta 2020 Jakarta Oct 5

Lainnya; 46 ;
Lainnya; 145 ; 11% 5%
United Kingdom (GB); 46
; 4% Lainnya;
214 ; 17%

Malaysia;
191 ; 15% United United
States; 856 ; States; 875 ;
France; 117 ; 9% 68% 95%
United States; 954 ; 76%
Ekspor Crabmeat Indonesia
Peningkatan untuk Kesejahteraan
Sumber: Website Statistik BKIPM

Jatim 2019 Jatim 2020 Jatim Oct 5 2021


Lainnya; 303 ; 8% Lainnya; 318 lainnya; 208 ; France; 110 ;
France; 209 ; 5% ; 9% 7% 4%
France; 134 ; Denmark;
4% 138 ; 4%

Canada; 151
Canada; 213 ; 6% ; 5%
Netherlands; 237 ; 7%

United Netherlands;
Netherlands; 270 ; 7% United Japan; 305 ; States; 2,126 200 ; 6% United
States; 2,360 9% ; 61% States; 2,277
; 62% ; 74%
Canada; 339
; 10%
Japan; 470 ; 12%

Jateng 2019 Jateng 2020 Jateng Oct 5 2021


Lainnya; 209 ; 7% Lainnya; 92 ;
3%
Lainnya;
211.14; 6%

United
States; United
United States; 2,790 ; 93% 3496.91; 94% States; 3,051
; 97%
Strategi pemanfaatan (Harvest Strategy)
perikanan rajungan
telah disepakati bersama sebagai bentuk pendekatan pengelolaan perikanan yang efektif untuk diterapkan oleh seluruh pemangku
kepentingan. Penyusunan strategi pemanfaatan ini dimulai dari penentuan tujuan, titik acuan (reference points), serta
pemantauan status stok rajungan secara berkala. Selain Harvest Strategy, dibutuhkan pula kaidah pengendalian pemanfaatan
(Harvest Control Rules) sebagai pedoman dalam melakukan aktivitas penangkapan rajungan berdasarkan indikator status stok yang
telah ditargetkan.

Dokumen Harvest Control Rules rajungan merupakan acuan dan pedoman oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik
Indonesia, Pemerintah Daerah, dan seluruh pemangku kepentingan sebagai landasan dalam pengelolaan dan pemanfaatan
perikanan rajungan. Hal ini dilakukan untuk menjaga kelestarian sumber daya perikanan agar usaha perikanan tersebut
berkelanjutan dan memberikan manfaat sosial ekonomi bagi masyarakat.
Harvest Strategi Bersama KKP
Kementerian Kelautan dan Perikanan secara resmi meluncurkan Buku “Harvest Strategy
untuk Rajungan WPP 712” di Jakarta pada Tanggal 3 Maret 2020

3rd Meeting 5th meeting


1st Meeting 8-9 April 2019 9 May 2019
17 December 2018
Discussion on operational Agreed the SPR status in FMA 7th meeting
Preparation of documents and objectives and 5-6 February 2020
712 and dtermination of
mapping of fisheries performance
performance indicators Final preparation
Indonesian BSC fisheries data indicators

2nd Meeting 4th meeting 6th meeting


19 February 2019 18 April 2019 18 December 2019
Agreement including the need
Agreement on setting of Determination of monitoring
for the formation of
BSC Harvest Strategy reference point locations namely Demak,
secretariat Jepara, Pemalang, Rembang,
Madura and Lampung
(DJPRML)
Sustainable Fish Stock

Kondisi Stok Rajungan di Indonesia


Spawning Potential Ratio (SPR)
2015-2020 SPR for Each Sites
50 50
2015 2016 2017 2018 2019 2020 Trap Gillnet
40 40

Target reference
30 30
point (30%)
SPR

SPR
20 Limit reference
20
point (20%)
10 10

0 0
Central Java East Java Southeast

Lampung
Pemalang

Pati

Gresik

Sumenep

Pangkep
Rembang

Pamandati
Pamekasan

Batubara

Cirebon
Sulawesi

 Nilai SPR di Indonesia sebagian besar berada dia atas limit reference point pada SPR20%.
 Pemalang, Rembang, dan Lampung mencapai target reference point of SPR30%.
 BSC status di Indonesia telah mengalami Perkembangan selama 2015-2020.
 Berdasarkan hasil analisis dapat disimpulkan bahwa status SPR rajungan di Indonesia saat ini termasuk dalam
kategori moderat, menunjukkan status ‘fully-exploited’ menuju ‘over-exploited’.
Sustainable Fish Stock

Kondisi Stok Rajungan di Indonesia


Undersized Crabs (<10 cm)
(a) Central Java (b) East Java (c) Southeast Sulawesi (d) South
40 40
40 20
60 50 Sulawesi
20 10
25
10 The percentages of
30 30
40 0 undersized crabs and

% MLS
% MLS
0
% MLS

% MLS
0 2016 2017 2019 2020
20 2017 2018 2019 2020 20 20162017201820192020
5 egg berried female of
20
10 10 the blue swimming
0 0 0 crabs in Indonesia
0
Pangkep

Pamandati

Pamandati
Bangko
Gala

Bangko
Gala
during 2016-2020

Gresik

Gresik

Gresik
Sumenep

Sumenep

Sumenep

Sumenep
Pamekasan

Pamekasan

Pamekasan

Pamekasan

Pamekasan
Pati

Pati

Pati
Demak

Demak

Demak

Rembang

Rembang
Pemalang

Pemalang

Pemalang

Pemalang

Undersized crabs
showed a decreasing
Egg Berried Female
trend in Central Java,
(d) South a stagnant with below
(a) Central Java (b) East Java (c) Southeast Sulawesi
50 40 50 Sulawesi 10% in East Java
20 20 20 50
40 10 40
30 10
40
0 30 0 Egg berried female

% EBF
30 0
% EBF

% EBF

% EBF
2017201820192020 20162017201820192020 2016 2017 2019 2020 30
20
20 20 20 showed a stagnant
10 10 10 10 with around 10% both
0 0 0 0 in Central Java and

Pamandati

Pamandati
Bangko
Gala

Gala
Bangko
Pangkep
Demak

Demak
Pati

Demak
Pati

Pati
Pemalang

Pemalang

Pemalang

Rembang

Pemalang

Rembang

Gresik

Gresik

Gresik
Pamekasan
Sumenep

Pamekasan
Sumenep

Pamekasan

Pamekasan
Sumenep

Pamekasan
Sumenep
East Java
Kaidah Pengendalian Pemanfaatan
(Harvest Control Rules)
Tujuan operasional yang disepakati dalam strategi pemanfaatan (Harvest Strategy) perikanan rajungan adalah:
1. Mempertahankan dan/atau memperbaiki Rasio Potensi Pemijahan (SPR)
minimal 30%. LRP TRP
2. Meningkatkan target presentase rajungan yang ditangkap di atas ukuran
minimal tertangkap (minimum legal size) sesuai dengan aturan
pemerintah, yaitu 10 cm hingga 90%. Effort/
Catch

• Dasar dari HCR adalah titik acuan (reference points) yang disepakati
dalam HS, yaitu titik acuan sasaran (target reference point) dan titik
acuan batas (limit reference point). Biomass
• Titik acuan sasaran untuk perikanan rajungan dengan indikator rasio Grafik : Oceanic Fisheries Programme Pacific Community (2017)

potensi pemijahan (SPR) sebesar 30%, sementara titik acuan batas untuk Titik Acuan SPR (Prince 2014)
perikanan rajungan dengan indikator rasio potensi pemijahan (SPR) Limit Reference Point 10%
sebesar 20%. Lower (Target) MSY 20%
• Penyusunan HCR melibatkan partisipasi seluruh pemangku kepentingan Upper (Target) MSY 30%
untuk menyepakati strategi terbaik dalam pengendalian pemanfaatan Precautionary MSY/MEY 35%
sumberdaya dari aspek biologi, sosial, dan ekonomi. Precautionary/Rebuild SPR 40%
Kaidah Pengendalian Pemanfaatan (Harvest Control Rules)

Target reference points


(where you want to be)

Limit reference points


(where not to go)

Adaptive Management
Multispecies
considerations
Cycle

Management Stock Assesment Harvest Control Rule


(where we think we are) (Defines management action)
Objectives
Performance
Measures
Fisheries being
(How are we doing?)
management Management
Action
Pengendalian Input
Tipe Alat Tangkap Bubu Jaring Lain
Penggunaan minitrawl
Diizinkan dan umum digunakan Diizinkan dan umum digunakan dilarang (Permen KP No.
22 Tahun 2021)
Mesh Size 1.25 – 1.5 inch 3.5 – 4 inch -
Celah Pelolosan Tidak diatur Tidak diatur -
Tidak ada batasan Tidak ada batasan -
Jumlah Bubu/Jaring
jumlah bubu jumlah bubu
Tidak ada batasan Tidak ada batasan -
Jumlah Perizinan Kapal
jumlah kapal jumlah kapal

Input - Output Penutupan Musim


Penangkapan
Penutupan kawasan pada musim tertentu diatur dalam UU No. 31 Tahun 2004 untuk melarang
penangkapan ikan pada musim tertentu bila diperlukan, tetapi tidak spesifik ditujukan bagi
perikanan rajungan.
Control Penutupan Kawasan
Penutupan kawasan dari aktivitas penangkapan diatur dalam UU No.31 Tahun 2004 untuk
melarang penangkapan pada habitat penting ikan, tetapi tidak khusus ditujukan bagi perikanan
rajungan. Beberapa lokasi sudah menginisiasi untuk mendesain kawasan lindung bagi rajungan.
Pengendalian Output
Ukuran minimum rajungan dengan lebar karapas di atas 10 cm atau berat di atas 60 gram per
Ukuran minimum
ekor (Permen KP No.17 Tahun 2021)
Jenis Kelamin
Tidak ada larangan dalam menangkap rajungan jantan atau betina.
(Jantan/Betina)

Tingkat Kematangan Rajungan yang ditangkap tidak dalam kondisi bertelur yang terlihat pada abdomen luar
Gonad (Permen KP No.17 Tahun 2021).

Kuota (jumlah/berat Tidak ada aturan jumlah atau berat tangkapan rajungan per hari, bulan, atau tahun. Penentuan
rajungan) alokasi kuota dalam tahap perencanaan.
Tabel Kaidah Pengendalian Pemanfaatan (Harvest Control Rules)

Kaidah Pengendalian Pemanfaatan Strategi Pengendalian Pemanfaatan


Kaidah 1 Strategi 1.1
Hasil pengkajian stok sumber daya rajungan Menambah jumlah alat tangkap jaring atau bubu per nelayan per
menunjukkan nilai rasio potensi pemijahan kapal yang diizinkan untuk menangkap rajungan sebanyak 15-40%
(SPR) ≥ 30% selama dua tahun berturut-turut dalam kurun waktu 12 bulan.
atau lebih dan atau F/M ≤ 1. Hal ini
menunjukkan stok rajungan dalam kondisi dan atau
sehat dan tekanan penangkapan rendah
Strategi 1.2
Menambah jumlah perizinan bagi kapal nelayan untuk menangkap
rajungan dalam kurun waktu 12 bulan.
Tabel Kaidah Pengendalian Pemanfaatan (Harvest Control Rules)

Kaidah Pengendalian Pemanfaatan Strategi Pengendalian Pemanfaatan


Kaidah 2 Strategi 2.1
Hasil pengkajian stok sumber daya rajungan Mempertahankan jumlah alat tangkap jaring atau bubu per
menunjukkan nilai rasio potensi pemijahan nelayan per kapal yang diizinkan untuk menangkap rajungan
(SPR) ≥ 20% tetapi < 30% selama dua tahun dalam kurun waktu 12 bulan.
berturut-turut atau lebih dan atau F/M ≤ 1. Hal
ini menunjukkan stok rajungan saat ini cukup dan atau
sehat, dengan tekanan penangkapan masih
rendah. Strategi 2.2
Mempertahankan jumlah perizinan bagi kapal nelayan untuk
menangkap rajungan dalam kurun waktu 12 bulan.
Tabel Kaidah Pengendalian Pemanfaatan (Harvest Control Rules)
Kaidah Pengendalian Strategi Pengendalian Pemanfaatan
Pemanfaatan
Kaidah 3 Strategi 3.1
Hasil pengkajian stok sumber Mengurangi jumlah jaring atau bubu per nelayan per kapal yang diizinkan
daya rajungan menunjukkan untuk menangkap rajungan sebanyak 15-40% dalam kurun waktu 12 bulan.
nilai rasio potensi pemijahan dan atau
(SPR) < 20% tetapi ≥ 15%
selama dua tahun berturut- Strategi 3.2
turut atau lebih dan atau F/M ≥ Mengurangi jumlah hari yang diizinkan untuk menangkap rajungan dalam
1. Hal ini menunjukkan stok seminggu (sehari atau lebih) dalam kurun waktu tidak kurang dari 9 bulan.
rajungan saat ini kurang sehat, dan atau
dengan tekanan penangkapan
tinggi. Strategi 3.3
Mengurangi jumlah perizinan kapal penangkap rajungan sebesar 10-25%
selama 12 bulan.
dan atau
Strategi 3.4
Menghentikan aktivitas penangkapan rajungan selama 3-4 bulan selama
musim puncak pemijahan rajungan, sesuai kesepakatan Komite Pengelolaan
Rajungan, komunitas nelayan, dan industri.
Tabel Kaidah Pengendalian Pemanfaatan (Harvest Control Rules)
Kaidah Pengendalian Strategi Pengendalian Pemanfaatan
Pemanfaatan
Kaidah 4 Strategi 4.1
Hasil pengkajian stok sumber Menghentikan seluruh aktivitas penangkapan rajungan untuk ekspor di
daya rajungan menunjukkan wilayah tersebut selama 6 bulan atau lebih.
nilai rasio potensi pemijahan
(SPR) < 10% selama dua tahun dan atau
berturut turut dan atau F/M ≥
1. Hal ini menunjukkan stok Strategi 4.2
rajungan saat ini tidak sehat, Melarang ekspor rajungan yang ditangkap dari perairan tersebut selama 6
dengan tekanan penangkapan bulan atau lebih.
sangat tinggi.
Kesimpulan
Target dalam tujuan operasional strategi pemanfaatan (Harvest Strategy), yaitu:
• Keberlanjutan stok sumber daya rajungan dapat tercapai melalui monitoring dan pengkajian status stok
secara berkala,
• Mematuhi Harvest Control Rules yang telah disepakati, serta
• Melakukan langkah-langkah pengelolaan untuk mencegah terjadinya penurunan stok rajungan di bawah
titik acuan batas.
Mitra APRI
2014-2021

2015 2019

2021
2014
2017

2016 2020

2018

P4KSI P4KSI
Terima kasih
Silahkan mengunjungi media social dan website untuk info lanjutan :

Anda mungkin juga menyukai