Anda di halaman 1dari 15

2/12/2018

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT


DIREKTORAT JENDERAL PENYEDIAAN PERUMAHAN

PENYELENGGARAN RUMAH SWADAYA


SNVT PENYEDIAAN PERUMAHAN PROVINSI JAWA TENGAH
Semarang, 12 Februari 2018

TARGET, CAPAIAN DAN ANGGARAN RUMAH SWADAYA


RPJMN
NO KEGIATAN TOTAL
2015 2016 2017 2018 2019
A. TARGET RPJMN 85.000 345.000 400.000 445.000 475.000 1.750.000
1 Pembangunan Baru Rumah Swadaya 20.000 45.000 50.000 60.000 75.000 250.000
2 Peningkatan Kualitas Rumah Swadaya 65.000 300.000 350.000 385.000 400.000 1.500.000
B KEMAMPUAN ANGGARAN 82.245 222.583 166.000 278.300 199.500 948.628
PENCAPAIAN APBN 82.245 97.888 110.000 180.300 26.500 496.933
PENCAPAIAN DAK - 10.000 56.000 56.000 85.000 207.000
USULAN PLN (Tentatif) - - - 42.000 88.000 130.000
APBD PROV/KAB/KOTA 114.695 114.695
SELISIH 2.755 122.417 234.000 166.700 275.500 801.372
KUMULATIF SELISIH 2.755 125.172 359.172 525.872 801.372 801.372

Anggaran (Rp Juta)


4000000,0

3000000,0
3259164,0
2000000,0
1930350,0
1000000,0 1515305,0 1618381,585

2015 2016 2017 2018


PENINGKATAN ANGGARAN YANG SIGNIFIKAN KEGIATAN
RUMAH SWADAYA DARI TAHUN 2015 s/d 2018 2

1
2/12/2018

PAGU
PAGU ANGGARAN
ANGGARAN TAHUN
TAHUN 2018
2018

Rupiah Murni (RM)


Rp. 3.019,1 M
Pagu Anggaran
Rp. 3.259,1 M PLN
Rp. 240,0 M

Peningkatan Kualitas Pendampingan


Pembangunan Baru
sebanyak Bantuan sebanyak
Sebanyak 6.000 Unit
174.300 Unit 180.300 Unit
Rp. 180,0 M
Rp2.659,5 M Rp. 377,1 M

Dukungan Kebijakan Layanan


sebanyak Perkantoran
16 Dokumen 2 Satker
Rp. 34,5 M Rp 8,0 M

REVISI PERMEN BSPS TAHUN 2018


NO. PERIHAL SEMULA MENJADI

1. Jenis Bantuan Bantuan berupa bahan bangunan untuk Bantuan berupa bahan bangunan dan upah kerja
perbaikan rumah

2. Peningkatan Kualitas Berdasarkan tingkat kerusakan (ringan, Memperbaiki komponen struktur bangunan dan
(PK) sedang, berat) peningkatan kualitas bahan atap, lantai, dinding

3. Pembangunan Baru PB pengganti rumah rusak total dan PB pengganti rumah rusak total, PB rumah tunggal,
(PB) PB rumah tinggal dan PB berkelompok satu hamparan (dapat
diberikan PSU)

4. Kriteria Pengusulan Tidak diatur Kabupaten/Kota basis data terpadu yang terupdate

5. Penetapan Lokasi Oleh Menteri: Tingkat desa/ kelurahan Oleh Menteri: Tingkat Kabupaten/Kota

Oleh KPA: Tingkat desa/ kelurahan dengan


persetujuan Direktur Jenderal Penyediaan
Perumahan

6. Verifikasi Usulan Lokasi Provinsi Pusat (menteri dapat melibatkan provinsi)

7. Penetapan Pemanfaatan Direktur Jenderal KPA/ Kasatker


Bantuan Satu Tahap
4

2
2/12/2018

DAK BIDANG PERUMAHAN TA. 2018


Peran Satker/PPK Ruswa SNVT Provinsi
REGULER
Mendukung Program KOTAKU (Permen PUPR 21/2017):

DAK 155 Kab/Kota


a. Perencanaan;
Rumah Swadaya Rp. 564,96 Miliar
› Reviu dan Verifikasi Usulan;
AFIRMASI › Membantu Pelaksanaan Sosialisasi,
250 Kab/Kota
Mendukung Program Nasional di Diseminasi, dan Pembinaan;
948,2 Miliar Daerah Tertinggal, Perbatasan,
Pulau Terluar dan Transmigrasi
› Verifikasi Kesesuaian atas Usulan
Rencana Kerja (URK).
95 Kab/Kota
Rp. 383,25 Miliar
b. Pelaksanaan;
› Pemantauan pelaksanaan DAK;
Rencana Penyelenggaraan Rakor DAK › Inventarisasi Permasalahan;
1. Wilayah Barat (Maret 2018) › Pembinaan dan Pengawasan.
2. Wilayah Tengah (Maret 2018)
3. Wilayah Timur (Maret 2018) c. Pasca Pelaksanaan.
› Evaluasi terhadap pemantauan,
pembinaan dan pengawasan;
› Memberikan masukan dan saran.

PPK Lampung ikut memonitor PPK Jabar ikut Sosialisasi PPK Jabar ikut memonitor
pelaksanaan DAK Perumahan dan konsultasi Teknis DAK pelaksanaan DAK Perumahan

PINJAMAN LUAR NEGERI (PLN)


NAHP
Top
20% TUJUAN
Meningkatkan akses masyarakat
berpendapatan menengah dan rendah kepada rumah terjangkau

NAHP
Middle
40%
$ 450.000.000 Rp 6.075.000.000.000

KOMPONEN 1 KOMPONEN 2 KOMPONEN 3


Component
Komponen 11
Bottom Mortgage-Linked $ 215.000.000 $ 215.000.000 $ 20.000.000
Bantuan Pembiayaan
40% Down Payment
Komponen 2
Perumahan Berbasis Fisik : $ 205 Jt Fisik : $ 175 Jt Pembiayaan : $ 10 Jt Pen
Assistance (BP2BT)
Tabungan (BP2BT)
Component
Bantuan 2
Stimulan TA & BOP : $ 10 Jt TA & BOP : $ 40 Jt yediaan : $ 10 Jt
Perumahan Swadaya
Home Improvement setara 156.000 unit setara 128.500 unit
(BSPS)
Subsidy (BSPS)

Component
Komponen 33 Penyesuaian KOMPONEN 2
Technical Assistance for Strengthening Housing Sector Management
Dukungan Teknis $ 215.000.000
Policy Strengthening LG’s Capacity
Penigkatan Housing
Pengembangan Penguatan
National Access
Akses to and Real Fisik : $ 205 Jt
Advisory for
dan Reformasi Building on
Kapasitas
Housing
Kebijakan
Housing
Peran Housing
Pemerintah
Housing
Pembiayaan HREIS
Estate
Perumahan
Supply
Institution
Perumnas
Function Development
Daerah
Perumahan
Finance Information
Center
TA & BOP : $ 10 Jt
setara 150.000 unit

*) 1 USD = IDR 13.500


**) TA & BOP = Technical Assistance & Biaya Operasional

KETERANGAN:
• Telah terbit dalam DIPA Satker Penyediaan Rumah Swadaya sebanyak 12.000 unit (PB: 1.000 unit,
PK: 11.000 unit) dengan anggaran sebesar Rp. 240.000.000.000,-.
• Percepatan penarikan PLN di Bulan Maret sebanyak 30.000 unit (PB: 4.000 unit, PK: 26.000 unit) dengan
anggaran sebesar Rp 528.500.500.000, lokasi akan disebar di PPK Rumah Swadaya Provinsi.

3
2/12/2018

PINJAMAN LUAR NEGERI (PLN)BELAKANG PENDATAAN


LATAR
PEMERINTAH DAERAH sebagai penyusun dan pemilik basis data
SATUAN KERJA/PPK sebagai pelaksana membutuhkan data usulan
daerah untuk pelaksanaan kegiatan
SATUAN KERJA/PPK sebagai perpanjangan tangan Pemerintah Pusat
dapat memfasilitasi penyampaian usulan Kabupaten/Kota melalui kegiat
an Konreg
SATUAN KERJA/PPK PERLU BERKOORDINASI DENGAN PEMERINTAH
DAERAH dalam hal penarikan data usulan penanganan rumah tidak
layak huni melalui BSPS
MENGAPA PEMERINTAH HARUS MEMILIKI BASIS DATA???
• Terdapat ketentuan dan peraturan yang mewajibkan Pemerintah m
emiliki basis data
UUD 1945 Pasal 28 H ayat (1)
Undang-Undang No. 1 Th 2011
Pasal 16 huruf b, Menyusun dan menyediakan basisdata PKP.
Pasal 17 huruf a, Menyusun dan menyediakan basisdata Tingkat Provinsi.
Pasal 18 huruf a, Menyusun dan menyediakan basisdata Tingkat Kabupat
en/Kota
Pasal 98 ayat (2), Penetapan lokasiperumahan kumuh dan permukiman k
umuhwajib didahului oleh proses pendataan yang dilakukan oleh pemeri
ntah daerah dengan melibatkan peran masyarakat.
• Basis Data sebagai dasar penyusunan program setiap tahun

PINJAMAN
BASIS LUAR NEGERI
DATA TERPADU DALAM(PLN)

VERIFIKASI OLEH
DATA RTLH DATA RTLH KAB/KOTA
KAB/KOTA BDT

1. Foto Rumah Perspektif


2. Pondasi
3. Kolom & Balok
DATA GABUNGAN RTLH 4. Konstruksi Atap
KAB/KOTA & RTLH BDT 5. Kondisi Lantai
6. Jendela dan Lubang
Cahaya
7. Ventilasi
8. Jarak Sumber Air Minu
m Ketempat Pembuang
an Kotoran/tinja
9. Kesesuaian kondisi rum
ah di lapangan

DATA RTLH NASIONAL

PROGRAM PROGRAM PROGRAM PROGRAM

4
2/12/2018

PINJAMAN LUAR NEGERI


REKAPITULASI (PLN)
DATA RUMAH DALAM

PINJAMAN LUAR
RENCANA NEGERI
LOKASI DAN(PLN)
ALOKASI BSPS TAHUN 2018

1 BERDASARKAN USULAN PEMERINTAH DAERAH


2 BERDASARKAN PRIORITAS RENCANA KERJA PEMERINTAH
1) Mendukung 10 Kawasan Strategis Pariwisata Nasional;
2) Mendukung Program Padat Karya;
3
3) Mendukung Program OASE;
4) Mengatasi Kumuh di 5 lokasi (mendukung 100-0-100
Cipta Karya);

180.300 UNIT dikeluarkan bertahap, dengan rincian sebagai berikut :

TAHAP pertama : mengakomodasi hasil T-1 (usulan pemerintah daerah


dan kementerian/lembaga), Kumuh dan Program Padat Karya.
TAHAP selanjutnya : mengakomodasi KSPN, Program Padat Karya, OASE,
Kumuh, usulan kementerian/lembaga, dan usulan pemerintah daerah.

5
2/12/2018

JADWAL PENYUSUNAN ANGGARAN 2019 (1)

11

JADWAL PENYUSUNAN ANGGARAN 2019 (2)

Rencana Pra Konreg di 4 wilayah:


1. Makassar, 7-9 Februari 2018 (Wilayah Sulawesi-Maluku-Papua)
2. Balikpapan, 13-15 Februari 2018 (Wilayah Kalimantan dan Nusa Tenggara)
3. Jogjakarta, 21-23 Februari 2018 (Wilayah Jawa dan Bali)
4. Jambi/Batam, 28 Februari – 2 Maret 2018 2018 (Wilayah Sumatera)
12

6
2/12/2018

ALOKASI DAK TA. 2018 (JAWA)

Alokasi Anggaran Rp. Juta Alokasi Anggaran Rp. Juta Alokasi Anggaran Rp. Juta
PROVINSI/KAB/KOTA PROVINSI/KAB/KOTA PROVINSI/KAB/KOTA
Reguler Afirmasi Total Reguler Afirmasi Total Reguler Afirmasi Total
BANTEN 4.435 - 4.435 JAWA TENGAH 100.401 - 100.401 JAWA TIMUR 89.996 1.834 91.830
Kab. Lebak 4.435 4.435 Kab. Banjarnegara 4.751 4.751 Kab. Blitar 4.172 4.172
JAWA BARAT 24.778 - 24.778 Kab. Banyumas 2.787 2.787 Kab. Bojonegoro 3.421 3.421
Kab. Garut 5.845 5.845 Kab. Batang 3.421 3.421 Kab. Bondowoso 5.702 5.702
Kab. Kuningan 6.842 6.842 Kab. Boyolali 2.914 2.914 Kab. Gresik 2.295 2.295
Kab. Majalengka 2.488 2.488 Kab. Brebes 4.181 4.181 Kab. Jember 4.751 4.751
Kab. Purwakarta 2.999 2.999 Kab. Cilacap 4.941 4.941 Kab. Jombang 3.069 3.069
Kab. Sumedang 265 265 Kab. Grobogan 2.787 2.787 Kab. Kediri 3.421 3.421
Kab. T asikmalaya 3.326 3.326 Kab. Jepara 2.600 2.600 Kab. Lamongan 3.255 3.255
Kota Bandung 1.506 1.506 Kab. Kebumen 10.453 10.453 Kab. Lumajang 4.941 4.941
Kota Bekasi 1.507 1.507 Kab. Kendal 4.751 4.751 Kab. Madiun 2.787 2.787
DI YOGYAKARTA 16.559 - 16.559 Kab. Magelang 1.742 1.742 Kab. Magetan 3.881 3.881
Kab. Bantul 2.720 2.720 Kab. Pati 5.223 5.223 Kab. Malang 5.551 5.551
Kab. Kulon Progo 4.276 4.276 Kab. Pekalongan 7.602 7.602 Kab. Mojokerto 4.838 4.838
Kab. Sleman 6.395 6.395 Kab. Purworejo 1.457 1.457 Kab. Nganjuk 7.127 7.127
Kota Yogyakarta 3.168 3.168 Kab. Rembang 950 950 Kab. Pacitan 2.279 2.279
Kab. Sragen 3.421 3.421 Kab. Pamekasan 2.437 2.437
Kab. Sukoharjo 8.886 8.886 Kab. Pasuruan 3.421 3.421
Kab. Wonogiri 5.322 5.322 Kab. Ponorogo 950 950
Kab. Wonosobo 2.566 2.566 Kab. Situbondo 1.834 1.834
Kota Magelang 1.425 1.425 Kab. Sumenep 1.844 1.844
Kota Pekalongan 2.376 2.376 Kab. T renggalek 6.683 6.683
Kota Salatiga 2.951 2.951 Kab. T uban 1.894 1.894
Kota Semarang 5.702 5.702 Kab. T ulungagung 7.127 7.127
Kota Surakarta 6.208 6.208 Kota Blitar 2.566 2.566
Kota T egal 984 984 Kota Pasuruan 1.584 1.584

Rumah
SWADAYA ??

rumah yang
dibangun
atas prakarsa

dan upaya
masyarakat

7
2/12/2018

PENGERTIAN BSPS

Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) adalah Bantuan Pemerintah


berupa stimulan bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) untuk
meningkatkan keswadayaan dalam pembangunan/peningkatan kualitas
rumah beserta prasarana, sarana, dan utilitas umum (PSU)

1 Masyarakat sebagai pelaku utama

BSPS tanpa ada pungutan 6


2 Pengungkit keswadayaan masyarakat

Output kegiatan : rumah memenuhi


standar minimal layak dan terhuni 7
3 Bantuan pemerintah untuk kesejahteraan
masyarakat

Selesai pada satu tahun anggaran berjalan 8


4
Kegotong-royongan dan keberkelanjutan
kegiatan

Tepat sasaran, tepat prosedur, tepat


waktu, tepat pemanfaatan dan akuntabel 9
5 Fasilitator sebagai pendamping
masyarakat

PRINSIP BANTUAN STIMULAN PERUMAHAN SWADAYA

8
2/12/2018

PENGUSULAN LOKASI BSPS

1 Ditujukan kepada Menteri Pekerjaan Umum dan


Perumahan Rakyat cq. Direktur Jenderal
Penyediaan Perumahan.

2 Meliputi nama desa/kelurahan beserta jumlah


RTLH dan kebutuhan rumah swadaya.

3 Pengusulan dapat dilakukan oleh:


1. Bupati/Walikota;
2. Gubernur Daerah Khusus Ibukota Jakarta;  Melalui korodinasi dengan
3. Menteri/Kepala Lembaga Negara; atau Bupati/Walikota setempat
4. Ketua/Anggota Lembaga Tinggi Negara.  Usulan mengacu pada Basis
Data Terpadu (BDT)

4 Untuk point 3. 3 & 4 yang merupakan Program


Prioritas Kementerian didalam pelaksanaannya
harus berkoordinasi dengan wakil pengusul serta
Pemda
BENTUK BSPS

Membeli bahan bangunan dan


UANG membayar upah kerja

Disertai bantuan uang untuk


BARANG membayar upah kerja

PENINGKATAN KUALITAS
PK Memperbaiki RTLH agar memenuhi
persyaratan:
 Keselamatan bangunan;
 Kesehatan penghuni; dan
 Kecukupan minimum luas bangunan.
JENIS BSPS

PEMBANGUNAN BARU
PB  Pembangunan rumah baru
pengganti rumah rusak total;
 Pembangunan rumah baru di atas
kavling tanah matang dalam 1 (satu)
hamparan secara berkelompok;
 Pembangunan rumah baru di atas
kavling tanah matang dalam 1 (satu)
desa/kelurahan.

9
2/12/2018

KRITERIA, PEMILIHAN DAN


TATA CARA PEMBUKAAN
BUKU REKENING
BANK/POS PENYALUR

LANDASAN HUKUM

Peraturan Menteri Keuangan Nomor PMK


252/PMK.05/2014 tentang Rekening Milik
Kementerian Negara/Lembaga/Satuan Kerja

Peraturan Menteri Keuangan Nomor PMK


168/PMK.05/2015 Mekanisme Pelaksanaan Bantuan
Pemerintah pada Kementerian Negara/Lembaga
sebagaimana diubah dengan PMK 173/PMK/.05/2016

Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan


Rakyat Nomor 13/PRT/M/2016 tentang Bantuan
Stimulan Perumahan Swadaya dan perubahannya

10
2/12/2018

KRITERIA BANK/POS PENYALUR


Dijadikan
Prioritas
Tidak Memiliki Sistem
Memiliki Unit
Memungut Pelaporan
Pelayanan
Biaya Online
Terkecil
Operasional
terintegrasi dengan
(desa, perbatasan, sistem pengendalian
pesisir, terluar, penyaluran kepada Menerbitkan
Bersedia pengguna jasa dan Buku
BSPS Kementerian
tertinggal) PUPR
Mengikuti penerima dana BSPS
Tabungan
Ketentuan
kepada penerima
sebagai Bank/Pos Melaporkan bantuan sosial tanpa
dikenakan biaya
Memberikan
Penyalur Penyaluran administrasi
Secara Berpengalaman
Pernyataan
Kesanggupan Berkala dalam penyaluran
BSPS dan sejenisnya
Bank/Pos Penyalur kepada Kementerian
PUPR melalui Satker
atau PPK

MATERIAL

Diharapkan
Bank yang
terpilih
PADAT memiliki unit
BSPS KARYA pelayanan
terdekat di
tingkat desa

BIAYA
UPAH
TUKANG

11
2/12/2018

TUGAS BANK/POS PENYALUR

• Membuat rekening dan menyalurkan bantuan kepada


penerima bantuan sesuai SK PPK
• Melayani penerima bantuan dalam pemanfaatan
BSPS
• Dalam 2 tahap
• Penarikan tabungan dengan cara transfer ke toko/penyedia
bahan bangunan dan penarikan tunai untuk upah kerja
• Menyusun laporan penyaluran BSPS dan penarikan
dana oleh penerima bantuan
• Mingguan
• Bulanan
• AkhirC

RENCANA KERJA
BSPS TAHUN 2018

12
2/12/2018

13
2/12/2018

Pembelajaran dari Pelaksanaan


BSPS T.A 2017

No KENDALA DAN PERMASALAHAN TEKNIS


KENDALA DAN PERMASALAAHAN

1 Masih kurangnya pemahaman para pemangku 8 Munculnya berbagai pengaduan masyarakat dan
BA N T U A N S T I M U L A N P E R U M A H A N S WA D AYA S N V T P ROV I N S I

kepentingan di daerah (Tim Teknis pemeriksaan dari pihak berwajib terkait pelaksanaan
Kabupaten/Kota) terkait program BSPS. kegiatan di daerah.

2 Di beberapa lokasi, kinerja fasilitator, peran Tim 9 Untuk menghindari penyimpangan dan pengurangan
Koordinasi Provinsi dan Tim Teknis Kab/Kota volume bahan bangunan, masyarakat diberikan salinan
belum maksimal. RAB, DRPB2 tahap 1 dan 2 sehingga masyarakat dapat
mengecek langsung bahan bangunan yang mereka
ajukan
3 Sulitnya mendapatkan laporan pelaksanaan 10 Kurangnya kualitas dan jumlah SDM di Kabupaten
kegiatan di daerah secara rutin dan valid. sehingga kesulitan dalam hal perekrutan TFL, sudah
banyak direkrut pada program pemberdayaan sejenis
karena perekrutan mereka di awal tahun.
4 Pada tahap verifikasi, TFL kurang cermat/teliti 11 Toko bahan bangunan tidak ada yang bersedia
dalam melakukan penilaian tingkat kerusakan bekerjasama di daerah pulau-pulaui terpencil, karena
rumah dan menggali potensi keswadayaan CPB terkait biaya transport pengiriman bahan bangunan yang
dan kesanggupan untuk menyelesaikan mempengaruhi harga satuan material melonjak tinggi
pelaksanaan BSPS. diatas harga satuan standar Kabupaten.
5 Lokasi penerima bantuan yang menyebar 12 Terbatasanya ketersediaan Toko Penyedia Bahan
dibanyak desa yang sulit di jangkau dan jumlah Bangunan di Lokasi Penerima Bantuan yang mampu
dampingan yang terlalu banyak sehingga hasil mengakomodir seluruh kebutuhan penerima bantuan baik
pendampingan dan pengawasan kepada dari segi kecukupan modal, ketersediaan material
masyarakat kurang maksimal maupun kesiapan armadanya.
6 Penambahan luasan rumah yang tidak diikuti 13 Karakteristik masyarakat di lokasi penerima bantuan
dengan kemampuan dana swadaya penerima terhadap kemauan dan kemampuan untuk berswadaya
sehingga rumah di progres 100% terlihat belum dan gotong royong.
selesai
7 Sinkronisasi pembuatan Recana Kerja Tindak 14 Kelompok Penerima Bantuan (KPB) dapat lebih
Lanjut (RKTL) oleh PPK, Korfas dan TFL untuk diaktifkan fungsinya sebagai kelompok untuk bersama-
menyamakan target pelaksanaan. sama membangun rumah secara gotong royong,
sehingga penerima bantuan tidak sendiri-sendiri
membangun rumah dengan mengandalkan tukang dan
akan terkendala bagi penerima bantuan yang tidak

14
2/12/2018

KENDALA DAN PERMASALAAHAN

No KENDALA DAN PERMASALAHAN TEKNIS


BA N T U A N S T I M U L A N P E R U M A H A N S WA D AYA S N V T P ROV I N S I

15 Sebagian besar masyarakat tidak memiliki 19


keterampilan pertukangan sehingga dalam Kebutuhan bahan bangunan lokal khususnya kayu sangat
mengerjakan pembangunan/peningkatan kualitas sulit pengadaannya dalam jumlah yang besar, karena
rumahnya masih mengandalkan tenaga tukang. adanya batasan jumlah volume kayu dari Dinas Perhutani
16 Menunggu giliran tukang (Swadaya Masyarakat) 20
dalam penyelesaian pengerjaan rumah mereka, Tahap pelaksanaan konstruksi, dalam 1 KPB
dapat memperlambat proses konstruksi sehingga menggunakan tukang yang sama sehingga dalam
progres fisik rendah pengerjaan harus bergantian.
17 Perubahan RAB yang diajukan penerima bantuan 21 Penerima bantuan belum berperan sebagai pelaku
banyak mengalami perubahan di pertengahan utama kegiatan, misalnya dalam penyusunan proposal
pelaksanaan sehingga berpengaruh terhadap penerima bantuan belum terlibat secara maksimal.
perubahan RAB dan DRPB2 tahap 1 dan 2
18 Masih kurangnya pemahaman penerima bantuan 22 Belum maksimalnya pendampingan terhadap penerima
terhadap prosedur dan ketentuan BSPS bantuan oleh TFL, terutama dalam pelaksanaan konstruksi,
TFL tidak memberikan pemahaman teknis membangun
rumah sesuai kriteria rumah layak huni

SNVT PENYEDIAAN PERUMAHAN


PROVINSI JAWA TENGAH

15

Anda mungkin juga menyukai