Anda di halaman 1dari 2

Pelangi hanya dapat kita lihat ketika terdapat cahaya matahari, hujan

rintik-rintik, serta sudut matahari yang tepat. Adanya matahari


memiliki peran penting dalam proses terjadinya pelangi.

Cahaya matahari memiliki fungsi sebagai sumber cahaya yang


selanjutnya akan dibiaskan oleh prisma air hujan. Tanpa adanya
cahaya matahari, tidak akan pernah terjadi adanya pelangi.

Pelangi terbentuk pada saat cahaya melewati tetesan kecil air yang
ada di udara. Selanjutnya cahaya akan dipantulkan serta terbiaskan
dengan tetesan air tersebut.

Meskipun sinar matahari tampak terlihat putih, namun sebenarnya


terdiri dari kombinasi banyak warna. Masing-masing warna akan
dibiaskan secara berbeda.

Dengan demikian, masing-masing tetesan air hujan akan


menyebarkan warna putih menjadi warna-warna komponen lainnya.

Bagaimana Proses Terjadinya Pelangi?


Pelangi dapat dikatakan sebagai keindahan alam yang dinanti oleh
siapa saja. Namun banyak orang yang belum benar-benar mengetahui
bagaimana awal terjadinya pelangi.

Berdasarkan ilmu pengetahuian terkait proses terjadinya fenomena


alam satu ini, sebenarnya cukup sederhana. Hal ini merupakan ilmu
optik dasar. Dalam proses dasar terjadinya pelangi, pada umumnya
bernama pembiasan.

Matahari akan melakukan pembiasan sinar yang berubah menjadi


tetes-tetes dan akhirnya menghasilkan warna indah lalu terpisahkan.

Baca Juga: Proses Terjadinya Aurora dengan Cahaya Menyala Warna-Warni di Langit
Selanjutnya, ketika pembiasan terjadi, maka cahaya akan belok atau
lebih tepatnya ada perubahan arah saat perjalanan dari satu medium
ke medium lainnya. Dalam hal ini, dari udara ke air.
Ini terjadi karena adanya cahaya yang bergerak dengan kecepatan
berbeda. Selain itu, ini juga terjadi pada media yang berbeda.

Pada masing-masing warna yang terbelokkan akan menuju sudut


berbeda. Melalui proses ini, nanti akan memberikan warna yang indah
pada pelangi.

Anda mungkin juga menyukai