Anda di halaman 1dari 5

TUGAS BULU TANGKIS

LAPORAN OBSERVASI PERTANDINGAN


FINAL BULU TANGKIS POMNAS 2022

DOSEN PENGAMPU

Dr. Tjung Hauw Sin, M.Pd., Kons

Eval Edmizal,S.Pd, M.Pd

Oleh:

ARIF NATHANAEL SIREGAR


NIM. 22087312

PROGRAM STUDI S1 PEND. KEPELATIHAN OLAHRAGA


FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2022
BAB I

PENDAHULUAN

A. ANALISIS SITUASI
Bermain dalam kehidupan manusia sudah menjadi bagian hidup yang terkadang sulit
atau tidak bisa dilupakan atau ditinggalkan oleh pelakunya. Bahkan, kegiatan bermain oleh
banyak orang sudah dianggap menjadi salah satu kebutuhan hidup, karena tidak hanya bagi
anak-anak, tetapi orang dewasa dan orang tuapun merasa membutuhkan situasi dan aktivitas
bermain dalam kehidupannya. Mereka merasa mendapatkan kesenangan atau kepuasan
setelah mlakukan kegiatan bermain, dapat menghilangkan kepenatan karena tugas-tugas dan
pekerjaan, dan tidak sedikit yang merasakan mendapatkan kembali kesegaran jiwa dan raga.
Lalu, kegiatan bermain apa yang kebanyakan dilakukan oleh manusia dalam
kehidupanya? Ada berbagai jenis permainan yang biasa dilakukan oleh anak-anak, baik di
sekolah maupun di lingkungan masyarakat, baik menggunakan alat atau tanpa alat. Dalam
perkembangan selanjutnya, karena pelaku menggunakan aktivitas fisik pada saat bermain
seperti jalan, lari, lompat, lempar dan sebagainya, yang secara tidak langsung dapat memberi
pngaruh pada kesehatan badan, maka pada akhirnya dikenal istilah olahraga permainan.
Jenis permainan, dalam pelajaran Pendidikan Jasmani di sekolah terdiri dari 1)
permainan bola kecil, yaitu permainan menggunakan bola kecil, seperti kasti, rounders, tenis
meja, tenis dan termasuk juga bulutangkis, 2) permainan besar, yaitu permainan
menggunakan bola besar, seperti sepakbola, basket, bola tangan dan bolavoli, dan 3)
permainan anak-anak, seperti kucing dan tikus, hijau hitam, menjaring ikan, gobak sodor,
dan sebagainya. Sudah tentu, jenis-jenis permainan itu dilakukan oleh anak-anak
disesuaikan dengan tingkatan usia dan tingkat perkembangannya. 2 Sebagai salah satu jenis
olahraga permainan, bulutangkis atau badminton telah menjadi olahraga yang sangat
popular di Indonesia, bahkan karena beberapa prestasi yang diraih para pebulutangkis di
arena kejuaraan internasional, maka dari cabang ini selalu menjadi andalan kontingen
Indonesia untuk meraih medali dalam kejuaraan tingkat dunia.
Maka melalui sosialisasi ini diharapkan dapat memberikan informasi tentang
permainan bulu tangkis, yang meliputi apa dan bagaimana permainan bulu tangkis ? serta
bagaimana cara berlatih bulu tangkis ? Setelah mengenal dan memahami permainan bulu
tangkis, diharapkan masyarakat luas, baik dalam lingkungan sekolah maupun luar sekolah
menjadi lebih tertarik dan mulai berlatih bulu tangkis secara benar dan teratur, sehingga
dapat mencapai tigkat permainan yang optimal sesuai yang diharapkan.

B. LANDASAN TEORI
1. Hakikat Permainan Bulu Tangkis
Bulu tangkis, badminton, atau tepuk bulu (bahasa Inggris: badminton) adalah
suatu olahraga yang menggunakan alat yang berbentuk bulat dengan memiliki rongga-
rongga di bagian pemukulnya. Dan memiliki gagang. Alat ini dikenal dengan
nama raket yang dimainkan oleh dua orang (untuk tunggal) atau dua pasangan (untuk
ganda) yang saling berlawanan.
Mirip dengan tenis, bulu tangkis bertujuan memukul bola permainan bulu
tangkis, yaitu kok (shuttlecock) melewati jaring agar jatuh di bidang permainan lawan
yang sudah ditentukan dan berusaha mencegah lawan melakukan hal yang sama.
2. Fasilitas Dan Alat Bermain
a. Lapangan Dan Jaring
Panjang lapangan bulu tangkis: 13,40 meter. Lebar lapangan bulu tangkis: 6,10
meter. Tinggi tiang net lapangan bulu tangkis: 1,55 meter. Tinggi atas net lapangan
bulu tangkis: 1,52 meter. Lapangan bulu tangkis berbentuk persegi panjang dan
mempunyai ukuran seperti terlihat pada gambar. Garis-garis yang ada mempunyai
ketebalan 40 mm dan harus berwarna kontras terhadap warna lapangan. Warna yang
disarankan untuk garis adalah putih atau kuning. Permukaan lapangan disarankan
terbuat dari kayu atau bahan sintetis yang lunak. Permukaan lapangan yang terbuat
dari beton atau bahan sintetik yang keras sangat tidak dianjurkan karena dapat
mengakibatkan cedera pada pemain. Jaring setinggi 1,55 m berada tepat di tengah
lapangan. Jaring harus berwarna gelap kecuali bibir jaring yang mempunyai
ketebalan 75 mm harus berwarna putih.

b. Raket
Secara tradisional raket dibuat dari kayu. Kemudian aluminium atau logam
ringan lainnya menjadi bahan yang dipilih. Kini, hampir semua raket bulu
tangkis profesional ber komposisikan komposit serat karbon (plastik bertulang
grafit). Serat karbon memiliki kekuatan hebat terhadap perbandingan berat, kaku,
dan memberi perpindahan energi kinetik yang hebat. Namun, sejumlah model
rendahan masih menggunakan baja atau aluminium untuk sebagian atau keseluruhan
raket.

c. Senar
Mungkin salah satu dari bagian yang paling diperhatikan dalam bulu tangkis
adalah senarnya. Jenis senar berbeda memiliki ciri-ciri tanggap berlainan. Keawetan
secara umum bervariasi dengan kinerja. Kebanyakan senar memiliki ketebalan 21
ukuran dan diuntai dengan ketegangan 18 sampai 30+ lb. Kesukaan pribadi sang
pemain memainkan peran yang kuat dalam seleksi senar.

d. Kok
Kok adalah bola yang digunakan dalam olahraga bulu tangkis, terbuat dari
rangkaian bulu angsa yang disusun membentuk kerucut terbuka, dengan pangkal
berbentuk setengah bola yang terbuat dari gabus. Dalam latihan atau pertandingan
tidak resmi digunakan juga kok dari plastik.

e. Sepatu
Karena percepatan sepanjang lapangan sangatlah penting, para pemain
membutuhkan pegangan dengan lantai yang maksimal pada setiap saat. Sepatu bulu
tangkis membutuhkan sol karet untuk cengkeraman yang baik, dinding sisi yang
bertulang agar tahan lama selama tarik-menarik, dan teknologi penyebaran
goncangan untuk melompat; bulu tangkis mengakibatkan agak banyak stres
(ketegangan) pada lutut dan pergelangan kaki.
3. Teknik dasar
a. Cara memegang raket
Pegangan raket ada tiga macam, yaitu:
1) Pegangan forehand (pegangan dasar)
Pegangan ini dapat di peroleh dengan cara mendirikan raket yang sisinya
tegak dengan lantai. Pegangan ini hampir sama dengan posisi tangan sedang
bersalaman.
2) Pegangan backhand
Pegangan ini dapat di peroleh dengan jalan memutar seperempat ke
kanan dari pegangan forehand.
3) Pegangan pukul kasur/Amerika
Cara pegangan ini adalah mula-mula raket diletakkan secara mendatar
di atas lantai. Kemudian ambil dan pegang raket pada pegangannya, sehingga
bagian tangan antara ibu jari dan jari telunjuk menempel pada bagian permukaan
yang lebar.

4. Teknik Pukulan
Teknik pukulan adalah cara-cara melakukan pukulan pada permainan bulu tangkis
dengan tujuan menerbangkan shuttlecock ke lapangan lawan. Terdapat macam-macam
teknik dasar pukulan dalam permainan bulu tangkis, yaitu:
a. Pukulan servis
Pukulan servis merupakan pukulan dengan raket untuk menerbangkan
shuttlecock ke bidang lapangan lawan secara diagonal dan bertujuan sebagai
permulaan permainan. Macam-macam pukulan servis, yaitu:
1) Pukulan servis pendek
2) Pukulan servis panjang
3) Pukulan servis mendatar
4) Pukulan servis cambuk

b. Pukulan lob
Pukulan lob adalah pukulan dalam permainan bulu tangkis yang bertujuan untuk
menerbangkan shuttlecock setinggi mungkin mengarah jauh ke belakang garis
lapangan lawan. Pukulan lob dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu:
1. Overhead lob, yaitu pukulan lob yang dilakukan dari atas kepala dengan cara
menerbangkan shuttlecock melambung ke arah belakang.
2. Underhand lob, yaitu pukulan lob yang dilakukan dari bawah dengan cara
memukul shuttlecock yang berada di bawah badan dan dilambungkan tinggi ke
belakang.
BAB II

LAPORAN OBESERVASI

A. PERTANDINGAN FINAL
1. Ganda campuran
Yang bertanding dalam final ganda campuran adalah kontingen dari DKI
Jakarta VS Riau. Nama atlet dari DKI Jakarta yaitu DRI Restu dan E Jovita, dan ada
atlet dari Riau yaitu Surifan dan ……… . Pada pertandingan tersebut kedua tim sangat
hebat dalam melakuakn sebuah pukulan atau teknik dan memilik taktik nya masing.
Dalam babak pertama yang dimenangkan oleh RIAU dengan score Riau 21 dan DKI
Jakarta 18 poin. Babak kedua DKI Jakarta yang mempin mengejar ketinggalan dan
memenangkan nya dengan score DKI Jakarta 21, Riau 17, pada babak terjadinya rubber
set pada poin ke DKI Jakarta 11 dan Riau 6, pada saat poin dki 16, atlet dari dki pria
terjatuh dan sedikit mersa kesakitan atau cedera. Dan akhirnya yang menang dalam
final pertandingan ganda campuran adalah DKI Jakarta dengan 21, Riau 11.

Anda mungkin juga menyukai