I. TUJUAN PRAKTIKUM
Setelah melaksanakan praktikum, diharapkan praktikan dapat:
a. Praktikan mampu mengenal dan memahami pengertian Analisis Variansi
Satu Arah
b. Praktikan mampu mengolah data dengan menggunakan bantuan SPSS.
c. Praktikan mampu membuat output hasil dari Variansi Satu
Arah menggunakan aplikasi SPSS.
d. Praktikan mampu menganalisis hasil dari output Variansi Satu Arah
B. Hakikat Variansi
Konsep analisis variansi didasarkan pada konsep distribusi F
(Fisher) dan biasanya dapat diaplikasikan untuk berbagai macam kasus
maupun dalam analisis hubungan antara berbagai varabel yang
diamati. Dalam perhitungan statistik, analisis variansi sangat dipengaruhi
asumsi-asumsi yang digunakan seperti kenormalan dari distribusi,
homogenitas variansi dan kebebasan dari kesalahan.
Variansi adalah besaran statistika untuk menunjukkan ukuran
penyebaran data. Makin menyebar suatu data makin besar nilai variansinya.
Makin tidak menyebar suatu data makin kecil nilai variansinya. Pada data
seragam atau data yang tidak menyebar, variansi adalah nol.
1) Keaktifan Faktor
Suatu penyebab atau faktor dapat saja menyebabkan sebaran data
bertambah atau tidak. Jika diilustrasikan sebagai kumpulan dari beberapa
kelompok ayam dan induknya yang tersebar dalam suatu tempat, jarak
antara ayam satu dengan lainnya akan menghasilkan suatu variansi.
Jika muncul seekor anjing di wilayah tersebut (penyebab atau faktor
atau perlakuan) maka ayam akan bergerak lebih menyebar sehingga
variansi bertambah. Faktor yang dapat meningkatkan variansi dikenal
sebagai faktor yang efektif. Dengan demikian, untuk mengetahui
keefektifan suatu faktor kita dapat menghitungnya dari peningkatan
variansi data. Pada faktor yang tidak efektif, variansi data tidak
bertambah. Dengan kata lain, factor yang diujikan dapat memiliki efek atau
tidaknya ditinjau dari perubahan variansinya.
2) Perbedaan Rerata
Keefektifan faktor dalam anova dapat ditinjau dari perbedaan
rerata kelompok yang mana menggambarkan sebaran data dari
kelompok yang dibandingkan. Misalkan:
a. Terdapat sejumlah induk ayam, masing-masing dengan sejumlah
anak ayam. Letak induk ayam merupakan rerata kelompok anak
ayam itu.
b. Letak anak ayam dengan masing-masing induk mereka
menghasilkan suatu variansi dikenal sebagai variansi dalam
kelompok.
c. Letak induk ayam dengan induk ayam lainnya menghasilkan suatu
variansi dikenal sebagai variansi antara kelompok.
d. Ketika anjing muncul, induk ayam menyebar sedangkan anak ayam
mengikuti induk mereka masing-masing.
e. Variansi dalam kelompok induk ayam tidak berubah karena anak
ayam mengikuti induk mereka masing-masing
f. Variansi antara kelompok induk ayam berubah karena induk ayam
menyebar
g. Karena letak induk ayam dianggap sebagai rerata di antara anak
ayamnya maka keefektifan ini juga menghasilkan perbedaan rerata
h. Keefektifan faktor terhadap sejumlah kelompok data menyebabkan
rerata kelompok data berbeda satu dan lainnya Dengan demikian
variansi dapat digunakan untuk menguji adanya perbedaan rerata di
antara sejumlah kelompok data.
3) Hubungan Variansi
Sebelum terkena faktor-faktor efektif
Var (A) / Var (D) = 1
Setelah terkena faktor efektif
Var (A) / Var (D) ≠ 1
Distribusi probabilitas persampelan adalah F, sehingga
F = Var (A) / Var (D)
Pengujian hipotesis dilakukan untuk menghasilkan F hitung yang
nantinya. dibandingkan dengan F Tabel pada taraf signifikansi tertentu.
X2 Sedikit Pupuk
X3 Pupuk Sedang
X4 Pupuk Cukup
E. Macam Variansi
Setiap variansi merupakan pembagian di antara Jumlah Kuadrat
(JK) dan derajat Kebebasan (DK), maka:
1) Variansi total
𝑉𝐴𝑅𝑡𝑜𝑡= (𝐽𝐾𝑡𝑜𝑡) / (𝐷𝐾𝑡𝑜𝑡)
2) Variansi dalam kelompok
𝑉𝐴𝑅𝑑𝑘= (𝐽𝐾𝑑𝑘) / (𝐷𝐾𝑑𝑘)
3) Variansi antara kelompok
𝑉𝐴𝑅𝑎𝑘= (𝐽𝐾𝑎𝑘) / (𝐷𝐾𝑎𝑘)
Populasi
1 2 … k
… Total
X11 X21 Xk1
…
X12 X22 Xk2
… … … …
…
X1n X2n Xk3
Total T1. T2. … Tk. T..
Keterangan:
k: banyaknya kelompok
n: banyaknya data
Kriteria Pengujian
H0 diterima apabila 𝑓1hitung ≤ 𝑓 𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 (𝛼; (k−1); ((n−1))
H0 ditolak apabila 𝑓1hitung > 𝑓 𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 (𝛼; (k−1); ((n−1))
Ftabel
G. Prinsip ANOVA
OUTPUT
Descriptives
Score
N Mean Std. Deviation Std. Error Lower Bound Upper Bound Minimum Maximum
Berdasarkan output SPSS “Descriptive” kita dapat melihat perbedaan rata-rata waktu
perpindahan barang dari 3 area gudang yang berbeda dengan rincian sebagai berikut:
1.Rata-rata waktu pindah area hijau 24,93
.126 2 12 .882
H0: Rata-rata perpindahan waktu dari ketiga area gudang sama. (Jika nilai Sig.
> 0,05)
H1: Rata-rata perpindahan waktu dari ketiga area gudang berbeda. (Jika
nilaiSig. < 0,05)
Berdasarkan output diatas didapatkan Sig sebesar 0.000< 0,05. Maka, terdapat
perbedaan rata-rata perpindahan barang dari 3 area gudang.
Kriteria:
(I) Gudang (J) Gudang (I-J) Std. Error Sig. Lower Bound Upper Bound
Post Hoc Test digunakan untuk mengetahui variabel mana yang memiliki perbedaan yang
signifikan. Cara menganalisanya adalah dengan melihat ada tidaknya tanda (*) pada
kolom Mean Difference. Tanda (*) menunjukkan adanya perbedaan mean yang
signifikan. Karena Sig nya didapatkan 0.882 yang artinya lebih besar dari 0.05 maka H0
diterima yang artinya varian dari rata-rata waktu perpindahan barang dari 3 area gudang
adalah sama atau homogen maka pada Post Hoc Test nya memakai Bonferroni.
Kemudian tadi sudah disimpulkan bahwa ada perbedaan rata-rata yang signifikan antara
rata-rata waktu perpindahan barang dari 3 area gudang tersebut, jadi pada kolom mean
difference nya ada yang bertanda (*).