Nilai Ibadah ini dengan syarat dalam membacanya harus Fasih, Tartil dan
Jelas, sesuai dengan ajaran Nabi Muhamad SAW. Untuk menjaga lisan dari
kesalahan-kesalahan ketika membaca merupakan salah satu tujuan
Mempelajari Ilmu Tajwid.
Dengan membaca secara Tartil setiap hari sesuai dengan Panduan. Insya-
Allah buku ini akan menjadi saran efektif untuk faham dan hafal kaidah ilmu
tajwid dengan cepat dan berkualitas.
Buku Panduan Pintar Ilmu Tajwid ini kami berharap dapat memberi
banyak guna dan manfaat, semoga Allah SWT memberi Taufik dan hidayah
kepada kita semua untuk Istiqomah mempelajarinya. Dan merupakan amal
soleh bagi penyusun, serta siapa saja yang ikut berperan menghadirkan buku
ini ditangan pembaca, Aamiin
Atas berbagai masukan dan saran buku ini terbit, kami ucapkan
Jazakumullohu khoiron katsiron.
Semoga daya upaya serta pemikirannya yang kecil ini di balas Allah SWT
dengan kebajikan yang berlimpah. Aamiin.
1
II. PERBEDAAN NUN SUKUN DAN TANWIN
Perbedaan Nun Sukun dan Tanwin sama dalam suaranya lain dalam penulisan.
Contoh :
2
III. HUKUM NUN SUKUN ATAU TANWIN
ي و م ن
Cara baca : Dilebur (memasukan) nun sukun ke huruf depannya diserati
ghunnah dan ditahan 2 – 3 harokat.
Contoh :
3
و ← مَح ِ ْي ًما َّوغَ َّساقًا و ← ِم ْن َّو َر ۤا ِ ْم
Qs. 25 An – Naba 25 هِٕىQs. 85 Al – Buruj 20
3.2 IDGHOM BILA GHUNNAH
Bila ghunnah artinya tidak di dengung.
Idghom Bilaghunnah adalah :
Apabila Nun Sukun ( ْ )ن/ Tanwin bertemu dengan salah satu huruf
bilaghunnah.
Huruf Bilaghunnah ada 2, yaitu :
ل ر
Cara baca : Dilebur ke huruf depan tidak mendengung, tidak ditahan /
saktah tetapi jelas.
Contoh :
3.3 IDZHAR
Idzhar artinya : Jelas.
Idzhar adalah apabila Nun Sukun ( ْ )ن/ Tanwin bertemu dengan salah satu
huruf Idzhar.
Huruf Idzhar ada 6, yaitu :
ء ه ح ع خغ
Cara baca : Jelas, tidak ditahan, tidak dijeda, dan tidak mantul.
4
Contoh :
غ ← َع ِز ْي ٌز غَ ُف ْو ٌر ٍ غ ← ِم ْن ِغ ْس ِلنْي
Qs. 35 Faathir 28 Qs. 69 Al – Haaqqah 36
3.4 IQLAB
Iqlab Artinya : Mengganti suara.
Iqlab adalah apabila ada Nun Sukun ( ْ )ن/ Tanwin bertemu dengan huruf
Iqlab.
Huruf Iqlab yaitu :
ب
Cara baca : Mengganti Nun Sukun ( ْ )ن/ Tanwin menjadi Mim dalam bentuk
suara / bunyi, dengan ghunnah dan ikhfa, ditahan 2 – 3 harokat.
5
Contoh :
3.5 IKHFA
Ikhfa artinya : Samar
Ikhfa adalah Apabila Nun Sukun ( ْ )ن/ Tanwin bertemu dengan salah satu
huruf ikhfa.
Huruf Ikhfa ada 15 huruf, yaitu :
دت ط
Contoh :
6
ط ← لَ ْح ًما َط ِراًّي ط ← ِم ْن َط ِ ّي ٰب ِت
Qs. 16 An – Nahl 14 Qs.2 Al – Baqarah 57
جثذزسشضصظف
Contoh :
7
ض ← ُذ ّ ِري َّ ًة ِض ٰع ًفا ٍ ض ← ِم ْن رَض ِ يْع
Qs. 4 An – Nisa 9 Qs. 88 Al-Gasyiyah 6
قك
Contoh :
8
IV. IDZHAR MUTHLAQ
Idzhar Muthlaq adalah Nun mati ( ْ )نbertemu dengan huruf Waw ()وatau Ya
dalam satu kata.
Cara baca : Tidak melebur, tidak di ghunnah, tapi jelas, sifatnya tawasyut.
Contoh pada Al – Qur’an hanya 4, yaitu :
9
V. HUKUM MIM
م
Contohnya :
10
Hurufnya yaitu :
ب
Contoh :
Cara baca : Mim ( )مdibaca jelas sesuai dengan makhrojnya, tidak boleh di
tahan & didengungkan.
Contoh :
11
VI. HUKUM IDGHOM
12
Apa bila ada 2 huruf makhrojnya sama dan sifatnya berbeda saling bertemu
huruf pertama sukun dan huruf kedua berharokat dan bertasydid.
Cara baca : Memasukkan huruf yang sukun ke huruf berikutnya, dengan
menghilangkan qolqolah untuk huruf Tho ()ط, dengan tebal (Tafkhim)
sedang sifat isti’la dan ithbaq tetap tampakkan.
Contoh :
ُ يُ ْد ِر ْكمُّك
Qs. 7 Al – Ara’f 176
ّكْ ← ك
َوقَ ْد َّد َخلُ ْوا ْد ← ّد
Qs. 8 Al – Anfal 42
13
Contoh :
14
VII. HUKUM QOLQOLAH
ْ َولَ ْم يُ ْودَل
QS. 112 Al – Ikhlas 3
Contoh sukun datar :
Cara baca Sukun Datar : Memantul sangat, karena waqof sesudah Mad
bertasydid.
15
VIII. HUKUM LAM JALALAH
ُ َ هللا ← َو
هللا
4. Tarqiq : Apabila lafadh ALLAH di awali kasro.
16
IX. HUKUM RO
2. Ro dibaca Tafkhim :
Cara baca : Pengucapannya diikuti dengan mengangkat lidah.
17
ِم ْر َصادًا Ro sukun didahului kasroh & bertemu huruf isti’la
berfathah dalam satu kalimat
َوالْ َعرْص ِ ~ َوالْ َف ْج ِر Ro sukun didahului huruf sukun selain Ya yang
sebelumnya huruf fathah / dhommah
Contoh :
ِف ْر ٍق
b. Ro sukun didahului isti’la sukun, 2 huruf sebelumnya berkasro.
Contoh:
18
X. HUKUM LAM TARIF
Hukum Lam Tarif berasa dari Alif ( )اdan Lam ()ل, yang selalu ada diawal
kalimat, ada yang dibaca idhar (Jelas), atau di Idghom sesuai dengan huruf –
huruf tertentu.
Lam Tarif dibagi 2, yaitu :
Idzhar Qomariyah :
Apabila alif bertemu dengan salah satu huruf qomariyah.
Ciri – cirinya : Lam berikutnya sukun.
Huruf qomariyah ada 14, yaitu :
َٰح جِ َع غِ ْخ َب َو َق ِف كَ ِء َم ه
Cara baca : Jelas / di idzhar kan tanpa saktah
Idghom Syamsiyah :
Apabila alif lam bertemu dengan salah satu huruf syamsiyah.
Ciri – cirinya : Lam tarif tidak bersukun
Huruf syamsiyah ada 14, yaitu :
ت ث د ذ رز س ش ص ض ط ظ ل ن
Cara baca : Mengidghomkan / mentasydidkan pada huruf depannya,
sehingga alif lamnya tidak terbaca
19
XI. HUKUM MAD
Hukum Mad :
Suatu hukum bacaan yang harus memanjangkan suara pada suatu bacaan.
Hukum mad dibagi menjadi 2, yaitu :
Mad tobi’i ada akibat dari 3 huruf tertentu dengan syarat harus sukun.
Huruf mad tobi’i ada 3, yaitu :
Mad far’i merupakan hukum tambahan dari mad tobi’i / mad asli yang di
sebabkan suatu hal : Hamzah, waqaf, sukun, dan tasydid.
A. MAD BADAL
Badal : Pengganti
Mad Badal yaitu :
Apabila berkumpul dua hamzah, yang pertama berharokat dan yang
kedua sukun, maka hamzah kedua (yang sukun) di ganti dengan salah
satu huruf mad yang sesusai dengan harokat hamzah pertama.
20
Cara baca : Harus dibaca secara konsisten 2 harokat
Contoh :
Muttashil : Bersambung
Mad Wajib Muttashil yaitu :
Apabila ada mad tobi’i bertemu dengan hamzah dalam satu kata.
Cara baca : Wajib dibaca panjang 4 – 5 harokat, dan di akhir kata
panjang 6 harokat.
Contoh :
1. Alif ( )اmad bertanda alis bertemu hamzah dalam 1 kata
ُّ ُ مُه
الس َفهَٓا ُء
Qs. 2 Al – Baqarah 13
21
C. MAD JAIZ MUNFASHIL
Jaiz : Diperbolehkan
Munfashil : Terpisah
Mad Jaiz Muntasil yaitu :
Apabila huruf mad pada suatu kata bertemu dengan hamzah dikata
lain.
Cara baca : Boleh dibaca panjang 2 / 4 / 5 harokat.
Contoh :
1. Alif ( )اmad bertanda alis bertemu hamzah (Alif berharokat)
dalam 2 kata
Jaiz : Hukumnya.
Shilah : Hubungan.
Thowilah : Panjang.
Mad shilah thowilah yaitu :
Ha damir (menunjukan jenis laki – laki) yang diapit oleh 2 huruf yang
berharokatnya setelah huruf hamzah.
Cara baca : dibaca panjang selama 2,4 atau 5 harokat.
22
Contoh :
1. Ha ( )هdamir bertanda dhommah terbalik dan alis bertemu
dengan hamzah.
عَىٰل غَ ْي ِب ٖ ٓه َا َحدً ا
Qs. 72 Al – Jinn 26
Shilah : Hubungan.
Qoshirah : Pendek.
Mad shilah qoshirah, yaitu :
Ha ( )هdhomir (Jenis laki – laki) diapit 2 huruf hidup (berharokat)
pada saat washal di baca 2 harokat setelah bukan huruf hamzah.
Contoh :
1. Ha ( )هdhomir bertanda dhomah terbalik.
23
Syarat :
1. Ha ( )هdhomir berharokat kasro / dhomah.
2. Didahului dan diapit huruh hidup
3. Bertemu huruf hidup kecuali hamzah
4. Huruf sebelum dan sesudahnya tidak berharokat sukun
َۙ َو ُط ْو ِر ِس ْي ِننْي
Qs. 101 Al – Qoriah 9
24
B. MAD IWADH
C. MAD LIN
Lin : Lembut.
Mad Lin, yaitu :
Apabila Waw ( ) ْو/ Ya(ي
ْ ) sukun sebelum bertemu huruf berharokat
fathah di waqhafkan.
Cara bacanya : Panjan 2, 4, / 6 harokat
Contoh :
1. Ya ( )يLin bertemu huruf yang disukunkan ketika waqhaf
25
11.2.4 MAD AKIBAT TASYDID
Lazim : Wajib.
Mutsaqqol : Berat, karena terjadi idghom setelah huruf mad.
Kalimi : Kata / kalimat.
Mad lazim mutsaqqol kalimi, yaitu :
Bertemunya huruf mad dengan tasydid dalam satu kalimat dibaca
Panjang 6 harokat
Contoh :
1. Alif ( )اmad bertanda alis bertemu tasydid.
Harfi : Arti
Mad lazim mutsaqqol harfi, yaitu :
Apabila mad huruf pembuka (Muqoththo’ah) bertemu dengan huruf
bertasydid
Cara bacanya : Panjang 6 harokat di idghom kan
Contoh :
26
ا ۤل ۤ ّم ۤص ٰط ٓس ّ ٓم
Qs. 7 Al – A’raf 1 Qs. 26 Asy – Syu’ara 1
C. MAD FARQI
Farqi : Membedakan.
Mad farqi, yaitu :
Adalah mad bada bertemu dengan huruf yang bertasydid.
Cara baca : Panjang 6 harokat.
Mukhottaf : Ringan
Mad Lazim Mukhottaf Kalimi, yaitu :
Bertemunya mad badal dengan huruf tidak berharokat (Mati) dalam
Al – Qur’an hanya ada 1. Di surat Yunus ayat 51 & 91
Cara baca : Panjang 6 harokat kemudian di tasydidkan pada huruf
berikutnya
Contoh :
27
B. MAD LAZIM MUKHOFFAF HARFI
ن ق ص س م ل ك ع
Contoh :
ٓق ٓن
Qs. 50 Qaf 1 Qs. 68 Al – Qalam 1
ي ٰٓس ٓص
Qs. 36 Yasin 1 Qs. 38 Shod 1
28
MAKHROJ
I. MAKHROJ HURUF
28
II. AL-JAUF (RONGGA MULUT DAN TENGGOROKAN)
28
III. AL-KHOISYUM (RONGGA HIDUNG)
5. Nun sukun atau Tanwin bertemu dengan Ba, hukum bacaannya disebut
IQLAB
29
لَن َ ۡس َف ًۢعا اِب لنَّ ِاص َي ِة Qs. 96 Al – ‘Alaq 15
6. Nun sukun bertemu dengan huruf : Ya, Nun, Mim, Waw. Hukum
bacaannya di sebut IDGHAM BI GHUNNAH
7. Nun sukun atau Tanwin bertemu dengan huruf Ikhfa, Hukum bacannya
disebut IKHFA
30
IV. MAKHROJ AL-HALQ (TENGGOROKAN)
Al halqi : tenggorokan
Makhroj Al-Halqi adalah :
Tempat keluar hurufnya dari tenggorokan.
Ada 3 makhroj 6 huruf yaitu :
1. Pangkal Tenggorokan (Aqsal Halqi) : 2 huruf, hamzah ( & )ءha besar ()ه
31
مُث َّ ِا َذا َش ۤا َء َانْرَش َ ٗه ِم ْن َا ِ ّي يَش ْ ٍء َخلَ َق ٗه فَ َما لَه ُْم اَل يُْؤ ِمنُ ْو َن
Qs. 80 ‘Abasa 18 Qs. 80 ‘Abasa 22 Qs. 84 Al – Insyiqaq 20
فَ َان َْت َع ْن ُه تَلَ ٰهّى ه َُو َا ْه ُل التَّ ْق ٰوى فَ ِا َذا مُه ْ اِب َّلسا ِه َر ِة
Qs. 80 ‘Abasa 10 Qs. 74 Al – Muddassir 56 Qs. 79 An – Nazi’at 14
32
1. Jahr : Napas tertahan
2. Tawassuth : Aliran suaranya sedikit, saat sukun/tasydid
3. Istifal : pangkal lidah tidak terangkat ke langit – langit mulut, maka
dibaca tipis (tarqiq)
4. Infitah : Terbukanya ruang antara Lidah dan langit – langit mulut,
sehingga bunyi huruf tidak tebal.
5. Ismat : Sulit mengeluarkan suara karena jauh dari ujung lidah.
Contoh :
فَاَ ْك َر َم ٗه َون َ َّع َم ٗه فَ َس ْو َف ي َ ْد ُع ْو ثُ ُب ْو ًرا مُث َّ اَّلَك َس َي ْعلَ ُم ْو َن
Qs. 89 Al – Fajr 15 Qs. 78 An – Naba’ 5 Qs. 84 Al – Insyiqaq 11
33
Contoh :
ْ اَحِش َّ ًة عَلَ ْيمُك ِم ْن َت ْحهِت َا ااْل َهْن ٰ ُر الس ِب ٰح ِت َس ْب ًحا
ّ ٰ َّو
Qs. 33 Al – Ahzab 19 Qs. 98 Al – Bayyinah 8 Qs. 79 An – Nazi’at 3
34
َوال َّ ْي ِل ِا َذا ي َ ْغ ٰشهىَا َو ِاىٰل َرب ّ َِك فَ ْارغَ ْب فَ َج َعهَل ٗ غُثَ ۤا ًء َا ْح ٰوى
Qs. 91 Asy – Syams 4 Qs. 87 Al – A’la 5 Qs. 94 Asy – Syarh 8
ٰذكِل َ ِل َم ْن َخيِش َ َرب َّ ٗه خُن ْ ِر ُجمُك ْ اَت َر ًة ُا ْخ ٰرى اذَّل ِ ْي خَس َّ َر لَنَا ه َٰذا
Qs. 43 Az – Zukhruf 13 Qs. 20 Taha 55 Qs. 98 Al – Bayyinah 8
35
4.4 MAKHROJ AL – HALQ DENGAN IRAMA
َءا ْي ُأ ْو بَْأ3x
ِإ ء
فُ ْوفًا فَ ِن فَ ْف َن ِم َن الْ ُم ْف ِن َم ِف ْي ًفا فَ ِن ًفا2x
عَا ِع ْي ُع ْو ب َ ْع x3
ع
ُم ْو ًما َّم ِن َم ْم َن ِم َن الْ ُم ْم ِن َم ِم ْي ًما َّم ِن ًما2x
غَا ِغ ْي غُ ْو ب َ ْغ3x
غ
فُ ْوفًا فَ ِن فَ ْف َن ِم َن الْ ُم ْف ِن َم ِف ْي ًفا فَ ِن ًفا2x
36
خَا يِخ ْ خ ُْو ب َخْ x3
خ
ب ُ ْواًب بَ ِن ب َنْب َ ِم َن الْ ُمنْب ِ َم ِب ْي ًبا Çب َ ِن ًبا2x
37
V. AL-LISAN ( LIDAH )
Al-Lisan : Lidah
Makhroj Alisan adalah :
Tempat keluarnya huruf – huruf hijaiyya dari lidah.
Ada 10 Makhroj 18 huruf hijaiyya tersebut ialah :
1. Pangkal lidah atas (Ashal Lisan Fauqa), ada 1 huruf : qaf ()ق
2. Pangkal Lidah bawah (Aqshal Lisan Asfal), ada 1 huruf : kaf ()ك
3. Tengah Lidah (Wasthul Lisan), ada 3 huruf : jim ()ج, syin ()ش, ya’ ()ي
4. Sisi Lidah (Hafatul Lisan), ada 1 huruf : dhod ()ض
5. Ujung Lidah (Tarful Lisan), ada 6 makhroj 12 huruf.
Huruf qof ( )قkeluar dari Pangkal lidah atas atau Ashal Lisan Fauqa
bertemu dengan langit-langit bagian atas
Mempunyai sifat sbb :
1. Jahr : Nafas tertahan
2. Syddah : Aliran suaranya tertahan, saat tasydid.
3. Qolqolah : Suaranya memantul, saat sukun.
4. Isti’la : Pangkal lidah terangkat ke langit – langit mulut, maka dibaca
tebal (Tafkhim).
5. Infitah : Terbukanya ruang antara lidah dan langit – langit mulut,
sehingga bunya suara tidak tebal.
6. Ismat : Sulit mengeluarkan suara karena jauh dari ujung lidah.
Contoh :
38
ب ِِش ّ ِق ِو ْق ًرا اَن قَ ُة
Qs. 16 An – Nahl 7 Qs. 51 Az – Zariyat 2 Qs. 7 Al – A’raf 73
ي َ ْتلُوْن َ ٗه َح َّق ِتاَل َو ِت ٖه تَ ْر َه ُقهَا قَرَت َ ٌة الس ِب ٰق ِت َس ْبقًا
ّ ٰ َف
Qs. 2 Al – Baqarah 121 Qs. 80 ‘Abasa 41 Qs. 79 An – Nazi’at 4
Huruf kaf ( )كkeluar dari Pangkal lidah bawah atau Aqshal Lisan Asfal
bertemu dengan langit-langit bagian atas, letaknya kedepan sedikit dari
huruf qof.
1. Mempunyai Sifat sbb :
2. Hams : Nafas mengalir
3. Syiddah : Aliran suara tertahan saat sukun dengan diakhiri hembusan
nafas (hams). Sedangkan pada saat tasydid hanya suaranya yg tertahan
tanpa hembusan nafas.
4. Istifal : Pangkal lidah tidak terangkat ke langit – langit mulut, maka
dibaca tipis (Tarqiq).
5. Infitah : Terbukanya ruang antar lidah dan langit – langit mulut,
sehingga bunyi suara tidak tebal.
6. Ismat : Sulit mengeluarkan suara, karena jauh dari ujung lidah.
Contoh :
39
َس َي َّذكَّ ُر َم ْن خَّي ْىٰش َالْهٰىمُك ُ التَّاَك ث ُُر َّو َا ِك ْيدُ َك ْيدً ا
Qs. 87 Al – A’la 10 Qs. 102 At – Takasur 1 Qs. 86 At – Tariq 16
Huruf Jim ( )جkeluar dari tengah lidah bertemu dengan langit langit atas
Mempunyai Sifat sbb :
1. Jahr : Nafas tertahan.
2. Syddah : Aliran suaranya tertahan, saat tasydid.
3. Qolqolah : suaranya memantul saat sukun
4. Istifal : Pangkal lidah tidak terangkat ke langit – langit mulut, maka
dibaca tipis (Tarqiq)
5. Infitah : Terbukanya ruang antara lidah dan langit – langit mulut,
sehingga bunyi suara tidak tebal.
6. Ismat : Sulit mengeluarkan suara, karena jauh dari ujung lidah.
Contoh :
َو َهدَ يْ ٰن ُه النَّ ْجدَ ْي ِن ِ َو ِج ْۤاي َء ي َ ْو َمى ٍۢذ جِب َهَمَّن َ َالَ ْم جَن ْ َع ْل هَّل ٗ َع ْينَنْي
Qs. 90 Al – Balad 8 Qs. 90 Al – Balad 8 ِٕ
Qs. 89 Al – Fajr 23
40
B. MAKHROJ HURUF SYIN ()ش
Huruf Syin ( )شkeluar dari tengah lidah bertemu dengan langit langit atas
Mempunyai Sifat sbb :
1. Tafasysyi : angin menyebar dalam mulut.
2. Hams : Nafas mengalir.
3. Rokhowah : Aliran suara mengalir saat sukun / tasydid.
4. Istifal : Pangkal lidah tidak terangkat ke langit – langit mulut, maka
dibaca tipis (Tarqiq).
5. Infitah : Terbukanya ruang antar lidah dengan langit – langit mulut,
sehingga bunyi suara tidak tebal.
6. Ismat : Sulit mengeluarkan suara karena jauh dari ujung lidah.
Contoh :
َوال َّش ْم ِس َوحُض ٰ هىَا ِا ِذ انْۢ َب َع َث َا ْش ٰقىهَا َج َز ۤا ًء َّواَل ُش ُك ْو ًرا
Qs. 91 Asy – Syams 1 Qs. 91 Asy – Syams 12 Qs. 76 Al – Insan 9
Huruf ‘ya ( )يkeluar dari tengah lidah dengan langit langit atas
Mempunyai Sifat sbb :
1. Jahr : Nafas tertahan.
2. Rokhowah : Aliran suara mengalir saat sukun/tasydid.
3. Istifal : Pangkal lidah tidak terangkat ke langit – langit mulut, maka
dibaca tipis (Tarqiq).
41
4. Infitah : Terbukanya ruang antara lidah dan langit – langit mulut,
sehingga bunyi suara tidak tebal.
5. Ismat : Sulit mengeluarkan suara karena jauh dari ujung lidah.
6. Lin : Aliran suaranya lembut apabila sebelumnya ada harokat fathah
Contoh :
َو َما ب َ ْيهَن ُ َما َّالرمْح ٰ ِن ِااَّل ع َِش َّي ًة َا ْو حُض ٰ هىَا َوه َُو ي َ ْخىٰش
Qs. 79 An – Nazi’at 46 Qs. 78 An – Naba 37 Qs. 80 ‘Abasa 9
42
5.4 SISI LIDAH (HAFATUL LISAN)
Huruf Dhod ( )ضkeluar dari salah satu sisi lidah, mulai dari pangkal
sampai mendekati ujungnya dengan gigi geraham atas kanan /kiri.
َوالضَّ ٰل ِل الْ َب ِع ْي ِد َّو ِعنَ ًبا َّوقَضْ ًبا َولَ َس ْو َف يَ ْرضٰى
Qs. 34 Saba’ 8 Qs. 80 ‘Abasa 28 Qs. 92 Al – Lail 21
43
5.5 UJUNG LIDAH (TARFUL LISAN)
Huruf Lam ( )لkeluar dari ujung lidah , mulai dari sisi lidah paling bawah
sampai ujungnya dengan gusi dekat dengan langit-langit atas.
Mempunyai Sifat sbb :
1. Jahr : Nafas tertahan.
2. Tawassuth : Aliran suaranya sedikit saat sukun/tasydid
3. Istifal : Pangkal lidah tidak terangkat ke langit – langit mulut, maka
dibaca tipis (Tarqiq).
4. Infitah : Terbukanya ruang antara lidah dan langit – langit mulut,
sehingga bunyi suara tidak tebal.
5. Idzlaq : Mudah mengeluakan suara, karena ada diujung lidah.
6. Inhiraf : miring ke depan.
Contoh :
َّو َج َعلْنَا ال َّ ْي َل ِل َب ًاسا الْ َج َو ِار الْ ُكن َّ ِس ي َ ْعلَ ُم ْو َن َما تَ ْف َعلُ ْو َن
Qs. 78 An – Naba 10 Qs. 81 At – Takwir 16 Qs. 82 Al – Infitar 12
Huruf Nun ( )نkeluar dari ujung lidahdengan gusi dekat langit langit atas
sedikit lebih kedalam dari makhroj lam ()ل.
Mempunyai Sifat sbb :
1. Jahr : Nafas tertahan.
2. Tawassuth : Aliran suaranya sedikit saat sukun/tasydid.
44
3. Ghunnah : Saat tasydid suaranya mendengung 2 harokat ghunnah
4. Istifal : Pangkal lidah tidak terangkat ke langit – langit mulut, maka
dibaca tipis (Tarqiq).
5. Infitah : Terbukanya ruang antara lidah dan langit – langit mulut,
sehingga bunyi suara tidak tebal.
6. Idzlaq : Mudah mengeluarkan suara, karena ada diujung lidah.
Contoh :
َّو َج َعلْنَا النَّه ََار َم َع ًاشا ِ ِّم ْن خ َْش َي ِة اهّٰلل َو َصا ِح َب ِت ٖه َوب َ ِن ْي ِه
Qs. 78 An – Naba 11 Qs. 59 Al – Hasyr 21 Qs. 80 ‘Abasa 36
Huruf Ra ( )رkeluar dari ujung lidah dengan gusi dekat langit langit sedikit
lebih dalam dari makroj huruf Nun ()ن.
Mempunyai Sifat sbb :
1. Takrir : Suaranya terdengar berulang-ulang (bergetar ujung lidah).
2. Jahr : Nafas tertahan.
3. Tawassuth : Aliran suaranya sedikit saat sukun/tasydid.
4. Istifal : Pangkal lidah tidak terangkat ke langit2 mulut, maka dibaca
tipis (Tarqiq).
5. Infitah : Terbukanya ruang antara lidah dan langit2 mulut, sehingga
bunyi suara tidak tebal.
6. Idzlaq : Mudah mengeluarkan suara, karena ada diujung lidah.
7. Inhiraf : Condong (menyimpang).
45
Contoh :
تَتْ َب ُعهَا ال ّرَا ِدفَ ُة ِف ْر َع ْو َن َوثَ ُم ْو َد َو ِا َذا الْ ِب َحارُ جُس ِّ َر ْت
Qs. 79 An – Nazi’at 7 Qs. 85 Al – Buruj 18 Qs. 81 At – Takwir 6
Huruf Dal keluar dari ujung lidah dengan pangkal 2 gigi seri atas.
Mempunyai Sifat sbb :
1. Jahr : Nafas tertahan.
2. Qolqolah : Aliran suara tertahan saat sukun dengan diakhiri hembusan
nafas (hams). Sedangkan pada saat tasydid hanya suaranya yg tertahan
tanpa hembusan nafas.
3. Syddah : Suaranya memantul saat sukun
4. Istifal : Pangkal lidah tidak terangkat ke langit – langit mulut, maka
dibaca tipis (Tarqiq).
5. Infitah : Terbukanya ruang antara lidah dan langit2 mulut, sehingga
bunyi suara tidak tebal.
6. Ismat : Sulit mengeluarkan suara karena jauh dari ujung lidah.
46
Contoh :
ٓاَل َا ْع ُب ُد َما تَ ْع ُبدُ ْو َن َواذَّل ِ ْي قَ َّد َر فَه َٰدى َّوالْ ِج َبا َل َا ْواَت ًدا
Qs. 87 Al – A’la 3 Qs. 109 Al – Kafirun 2 Qs. 78 An – Naba 7
Huruf Ta ( )تkeluar dari ujung lidah dengan pangkal 2 gigi seri atas.
1. Hams : Nafas mengalir.
2. Syiddah : Aliran suara tertahan saat sukun dengan diakhiri hembusan
nafas (hams). Sedangkan pada saat tasydid hanya suaranya yg tertahan
tanpa hembusan nafas.
3. Istifal : Pangkal lidah tidak terangkat ke langit – langit mulut, maka
dibaca tipis (Tarqiq).
4. Infitah : Terbukanya ruang antara lidah dan langit2 mulut, sehingga
bunyi suara tidak tebal.
5. Ismat : Sulit mengeluarkan suara karena jauh dari ujung lidah.
Contoh :
َوالتِّنْي ِ َو َّالزيْ ُت ْو ِن يٰلَ ْيت َيِن ْ ُك ْن ُت تُ َرااًب َّو َك َوا ِع َب َا ْترَااًب
Qs. 95 At – Tin 1 Qs. 78 An – Naba 40 Qs. 78 An – Naba 33
47
C. MAKHROJ HURUF THO ()ط
Huruf Tho ( )طkeluar dari ujung lidah dengan pangkal 2 gigi seri atas.
Mempunyai Sifat sbb :
1. Jahr : Nafas tertahan.
2. Qolqolah : Suara memantul, saat sukun.
3. Syddah : Aliran suara tertahan saat tasydid
4. Itbaq : Lidah menempel ke langit- langit atas, sehingga dibaca tebal
(Tafkhim) lebih tebal dari huruf kho ()خ, qof ()ق, ghoin ()غ.
Contoh :
ُّب َطَّ ِبطِّ بُط ْب َطْ ِبطْ بُط َط ِط ُط
لِّل ّ ٰط ِغنْي َ َم ٰااًب َو ِاخ َْو ُان لُ ْو ٍط َ َو ُط ْو ِر ِس ْي ِننْي
Qs. 78 An – Naba 22 Qs. 46 Qaf 13 Qs. 95 At – Tin 2
Huruf Tsa ( )ثkeluar dari ujung lidah dengan ujung 2 gigi seri atas.
1. Hams : Nafas mengalir.
2. Rokhowah : Aliran suara mengalir saat sukun / tasydid.
3. Istifal : Pangkal lidah tidak terangkat ke langit2 mulut, maka dibaca
tipis (Tarqiq).
48
4. Infitah : Terbukanya ruang antara lidah dan langit2 mulut, sehingga
bunyi suara tidak tebal.
5. Ismat : Sulit mengeluarkan suara karena jauh dari ujung lidah.
Contoh :
النَّ ْج ُم الث َّا ِق ُب َواَل ي َ ْس َتثْ ُن ْو َن َّو َز َرايِب ُّ َم ْبثُ ْوثَ ٌة
Qs. 86 At – Tariq 3 Qs. 68 Qalam 18 Qs. 88 Al – Gasyiyah 16
Huruf dzal ( )ذkeluar dari ujung lidah dengan ujung 2 gigi seri atas.
1. Jahr : Nafas tertahan.
2. Rokhowah : Aliran suara mengalir saat sukun / tasydid.
3. Istifal : Pangkal lidah tidak terangkat ke langit2 mulut, maka dibaca
tipis (Tarqiq).
4. Infitah : Terbukanya ruang antara lidah dan langit2 mulut, sehingga
bunyi suara tidak tebal.
5. Ismat : Sulit mengeluarkan suara karena jauh dari ujung lidah.
Contoh :
49
اذَّل ِ ْي َك َّذ َب َوت ََوىّٰل ِا َّن ٰه ِذهٖ تَ ْذ ِك َر ٌة َوالْ َق َم ِر ِا َذا تَ ٰلهىَا
Qs. 92 Al – Lail 16 Qs. 76 Al – Insan 29 Qs. 91 Asy – Syams 2
Huruf zho ( )ظkeluar dari ujung lidah dengan ujung 2 gigi seri atas.
1. Jahr : Nafas tertahan.
2. Rokhowah : Aliran suara mengalir saat sukun / tasydid.
3. Itbaq : Lidah menempel ke langit- langit atas, sehingga dibaca tebal
(Tafkhim) lebih tebal dari huruf kho ()خ, qof ()ق, ghoin ()غ.
ُّب َظَّ ِبظِّ بُظ ْب َظْ ِبظْ بُظ َظ ِظ ُظ
ٍ ِان َّ ٗه ذَل ُ ْو َحظٍّ َع ِظمْي يِف ْ لَ ْوحٍ َّم ْح ُف ْو ٍظ اَّلَك ۗ ِاهَّن َا لَ ٰظى
Qs. 28 Al – Qasas 79 Qs. 85 Al – Buruj 22 Qs. 70 Al – Ma’arij 15
Huruf zay ( )زkeluar dari ujung lidah dengan ujung 2 gigi seri bawah.
1. Shofir : Suara mendesis.
2. Jahr : Nafas tertahan.
3. Rokhowah : Aliran suara mengalir saat sukun / tasydid.
50
4. Istifal : Pangkal lidah tidak terangkat ke langit2 mulut, maka dibaca
tipis (Tarqiq).
5. Infitah : Terbukanya ruang antara lidah dan langit2 mulut, sehingga
bunyi suara tidak tebal.
6. Ismat : Sulit mengeluarkan suara karena jauh dari ujung lidah.
Contoh :
َو ِا َذا الْ َجنَّ ُة ُازْ ِل َف ْت َو َما عَلَ ْي َك َااَّل ي َ َّزىّٰك َج َز ۤا ًء ِّوفَاقًا
Qs. 80 Abasa’ 7 Qs. 81 At – Takwir 13 Qs. 78 An – Naba 26
Huruf sin ( )سkeluar dari ujung lidah dengan ujung 2 gigi seri bawah.
7. Shofir : Suara mendesis.
8. Hams : Nafas mengalir.
9. Rokhowah : Aliran suara mengalir saat sukun / tasydid.
10. Istifal : Pangkal lidah tidak terangkat ke langit2 mulut, maka
dibaca tipis (Tarqiq).
Contoh :
51
ٗمُث َّ ال ّسَ ِب ْي َل ي َرَّس َ ه فَٓاَل ُا ْق ِس ُم اِب لْ ُخن َّ ِس َوال َّ ْي ِل ِا َذا َع ْس َع َس
Qs. 80 Abasa’ 20 Qs. 81 At – Takwir 17 Qs. 81 At – Takwir 15
Huruf shod ( )صkeluar dari ujung lidah dengan ujung 2 gigi seri bawah.
ِۙ فَ َا ْص َب َح ْت اَك لصَّ ِرمْي َّوي َ ْصىٰل َس ِعرْي ً ا عَا ِمةَل ٌ اَّن ِص َب ٌة
Qs. 68 Al – Qalam 20 Qs. 84 Al – Insyiqaq 12 Qs. 88 Al – Gasyiyah 3
52
5.7 MAKHROJ AL – LISAN DENGAN IRAMA
53
ضَ ا يِض ْ ضُ ْو ب َ ْض x3
ض
ب ُ ْواًب بَ ِن ب َنْب َ ِم َن الْ ُمنْب ِ َم ِب ْي ًبا ب َ ِن ًبا2x
َزا ِز ْي ُز ْو بَ ْز3x
ر
فُ ْوفًا فَ ِن فَ ْف َن ِم َن الْ ُم ْف ِن َم ِف ْي ًفا فَ ِن ًفا2x
54
اَت يِت ْ ت ُْو ب َ ْت x3
ت
ُم ْو ًما َّم ِن َم ْم َن ِم َن الْ ُم ْم ِن َم ِم ْي ًما َّم ِن ًما2x
َذا ِذ ْي ُذ ْو ب َ ْذ3x
ذ
فُ ْوفًا فَ ِن فَ ْف َن ِم َن الْ ُم ْف ِن َم ِف ْي ًفا فَ ِن ًفا2x
55
َزا ِز ْي ُز ْو بَ ْز x3
ز
ُو ْو ًوا َّو ِن َو ْو َن ِم َن الْ ُم ْو ِن َم ِويْ ًوا َّو ِن ًوا 2x
56
VI. Asy – Syafatan (DUA BIBIR)
A. MAKHROJ HURU FA ()
Huruf Fa () keluar dari bibir bawah bagian dalam dengan ujung dua gigi seri
atas.
B. MAKHROJ HURUF BA ()
Huruf Ba () keluar dengan cara merapatkan kedua bibir dengan kuat pada
bibir bagian dalam.
Huruf Mim () keluar dengan cara merapatkan kedua bibir pada bagian
tengah (Rapatnya tidak sekuat huruf ba)
57
1. MAKHROJ ASY – SYAFATAIN DENGAN IRAMA
َوا ِو ْي ُو ْو ب َ ْو x3
و
ُو ْو ًوا َّو ِن َو ْو َن ِم َن الْ ُم ْو ِن َم ِويْ ًوا َّو ِن ًوا 2x
58
GHORIB
I. SAKTAH
Saktah : Berhenti sejenak seperti waqof selama 2 harokat tanpa nafas, ketika
akan diwashol (diteruskan bacanya).
Di mushaf indonesia, bacaan Saktah ditandai dengan tanda()سكتة,
sedangkan di Mushaf Madinah ditandai dengan tanda ()س
Bacan Saktah ini hanya ada 4 kali dalam 4 surat, yaitu :
59
II. ISYMAM
Isymam : Menggabungkan
Isyman adalah : Menggabungkan bunyi huruf dhommah pada sukun dengan
cara memonyongkan bibir tanpa mengeluarkan bunyi dhommah secara jelas.
Tanda bacaan Isyman ( )إشمامdalam Al Qur’an hanya ada 1 kali dalam Qs
12 Yusuf :11, sedangkan di Mushaf Madinah ditandai dengan tanda (٠)
قَالُ ْوا آٰي َاَب اَن َماكَل َ اَل تَْأ َم ۫ن َّا عَىٰل يُ ْو ُس َف َو ِااَّن هَل ٗ لَنَاحِص ُ ْو َن
59
III. IMALAH
ٌ َوقَا َل ْار َك ُب ْوا ِفهْي َا ب ِْس ِم اهّٰلل ِ َم ْج ٰ ۪رهىَا َو ُم ْر ٰسهىَا ۗ ِا َّن َريِّب ْ لَ َغ ُف ْو ٌر َّر ِحمْي
59
IV. TASHIL
ٌّ َولَ ْو َج َعلْ ٰن ُه قُ ْر ٰااًن َاجْع َ ِم ًّيا ل َّ َقالُ ْوا لَ ْواَل فُ ّ ِصلَ ْت ٰايٰ ُت ٗه ۗ َء َ۬اجْع َ ِم ّيٌ َّو َع َريِب
59
V. NUN WIQAYAH
Nun wiqayah : Huruf nun kecil yang harus dibaca /dibunyikan jika ada
tanwin bertemu hamzah washol. Yaitu Nun yang dibaca kasroh ketika ada
tanwin bertemu hamzah washol agar bacaan tanwin tetap terjaga
59
VI. Nun Kecil di bawah Hamzah Washol
59
VII. Nun Kecil Pada Qs. 21 Al – Anbiya 88
Tanda baca nun kecil dalam ayat tersebut menunjukan huruf Nun
Sukun yang terbuang dalam tulisan tetapi harus ditampakan dalam
bacaan. Dibaca dengan cara hukum Ikhfa Haqiqi (tipis). Yaitu :
“nunji”
Contoh :
59
VIII. SIN KECIL DI ATAS / DI BAWAH HURUF SHOD
َا ْم ِع ْندَ مُه ْ خ ََز ۤاى ُن َرب ّ َِك َا ْم مُه ُ الْ ُم َۣص ْي ِط ُر ْو َ ۗن
ِٕ
16. Kata “bi-Mushaythir” ada dalam Qs.88 Al-Ghosyiyah ayat 22.
Contoh :
م ِب ُم َص ْي ِط ۙ ٍرÇْ ِ ل َّ ْس َت عَلَهْي
59
IX. NAQL
59
X. SHIFR
ْ َون َ ْبلُ َو ۟ا َا ْخ َب َارمُك َوثَ ُم ْو َدا۟ فَ َمٓا َابْ ٰقى قَ َو ِار ْي َرا۟ ِم ْن
Qs. 47 Muhammad 31 Qs. 53 An – Najm 51 Qs. 76 Al – Insan 16
Contoh Mushaf Madinah :
59
XI. HURUF MUQOTHTHO’AH
ا يط ه ر
Cara bacanya : panjang 2 harakat, kecuali Alif.
20. Ditulis Dengan tanda Alis : 8 huruf (‘ANI MASUK SAKOLA).
َع ِن َم ُص كْ َس َق َل
Cara bacanya : panjang 6 harakat, kecuali ‘Ain ( )عboleh dibaca 4/6
harakat.
60
XII. THO SUKUN BERTEMU TA BERHAROKAT
59
XIII. NUN SUKUN BERTEMU YA / WAW DALAM SATU KATA
Nun sukun (mati) bertemu Ya atau Waw dalam Dua Kata, dibaca
dengan cara Hukum idghom bi ghunnah (dilebur disertai dengung).
Sedangkan Nun sukun bertemu Ya atau Waw dalam satu kata dibaca
dengan Hukum Idzhar(jelas), maka hukum bacaan disebut IDZHAR
MUTLAK.
Dalam Al Qur’an hanya 4 kata yang mengandung Hukum Idzhar
Mutlak, yaitu :
59
XIV. HAMZAH QOTHO’ DAN HAMZAH WASHOL
A. HAMZAH QOTHO’
B. HAMZAH WASHOL
59
Mushaf Indonesia Mushaf Madinah
الۡ َج َو ِار ۡال ُكن َّ ِس الۡ َج َو ِار ۡال ُكن َّ ِس
Qs. 81 At – Takwir 16
Rumus Praktis Membaca ayat yang diawali Hamzah Washol.
21. Apabila setelah ada huruf Lam ()ل, Dibaca dengan harakat Fathah
(َ)
Contoh :
Contoh :
Contoh :
60
XV. PENGECUALIAN
ِا َّن اهّٰلل َ يُبَرِّش ُ ِك ِبلَك ِ َم ٍة ِّمنْ ُهۖ امْس ُ ُه الْ َم ِس ْي ُح
59
DAFTAR SURAT DAN AYAT – AYAT AL – QUR’AN
No Nama Surah Arti Nama Ayat Keterangan
68
30 Surah Ar-Rum Bangsa Romawi 60 Mekkah
69
61 Surah As-Saff Satu barisan 14 Madinah
70
92 Surah Al-Lail Malam 21 Mekkah
71
Sifat Huruf Hijaiyah
Arti Nama
No Huruf Rumi
1 2 3 4 5 6 7
ص
14 Shad Hams Rokhwah Isti'la Itabaq Ismat Safir
72
15 ض Dhad Jahr Rokhwah Isti'la Itabaq Ismat Istitolah
73
74