A. INFORMASI UMUM
Identitas sekolah
Capaian Pembelajaran :
Pada Akhir Fase E, peserta didik diharapkan dapat memahami pengetahuan ilmiah
dan menerapkannya; atau membuat prediksi sederhana disertai dengan
pembuktiannya. Peserta didik menjelaskan fenomena-fenomena yang terjadi di
lingkungan sekitarnya dilihat dari berbagai aspek seperti makhluk hidup dan
lingkungannya; zat dan perubahannya; energi dan perubahannya; bumi dan antariksa;
keruangan dan konektivitas antar ruang dan waktu; interaksi, komunikasi, sosialisasi,
institusi sosial dan dinamika sosial; serta perilaku ekonomi dan kesejahteraan. Peserta
didik juga mengaitkan fenomena-fenomena tersebut dengan keterampilan teknis pada
bidang keahliannya.
Kompetensi Awal
Sebelum mengikuti modul ajar ini, peserta didik diharapkan telah memahami dengan
baik materi makhluk hidup dan lingkungannya; zat dan perubahannya; energi dan
perubahannya; bumi dan antariksa; keruangan dan konektivitas antar ruang dan antar waktu;
interaksi, komunikasi, sosialisasi, institusi sosial dan dinamika sosial; serta perilaku ekonomi
dan kesejahteraan sesuai dengan karakteristik bidang keahliannya.
B. KOMPENEN INTI
Tujuan Pembelajaran
• Memahami dan membuat teks informasi tentang mitigasi bencana kebakaran di
permukiman
• Mendeskripsikan kejadian dan fenomena bencana kebakaran di permukiman
• Melaporkan percobaan/peristiwa/pengamatan,
• Menyajikan dan mengevaluasi data,
• Memberikan penjelasan, dan menyajikan opini atau klaim sesuai dengan lingkup bidang
keahliannya.
• Memahami serta membuat teks multimedia seperti bagan, grafik, diagram, gambar, peta,
animasi, dan media visual.
Pemahaman Bermakna
Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 21 tahun 2008, bencana adalah peristiwa
atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan mengganggu kehidupan dan
penghidupan masyarakat yang disebabkan, baik oleh faktor alam dan/atau faktor non
Pertanyaan Pemantik
• Apa penyebab kebakaran?
• Apa saja dampak negative dari kebakaran yang terjadi di lingkungan/alam?
• Bagaimana cara agar kebakaran tidak terjadi di lingkungan/alam?
Persiapan Pembelajaran
• Guru mempersiapkan rencana pembelajaran termasuk materi, lembar kerja peserta
didik dan lembar penilaian yang diperlukan.
• Guru mempersiapkan video dan gambar yang relevan dengan materi pembelajaran.
• Guru membuat kelas maya pada google classroom.
Kegiatan Pembelajaran :
Pertemuan 1:
Pertemuan 2 :
Assesmen
Kriteria untuk mengukur ketercapaian tujuan pembelajaran dan asesmennya
(asesmen formatif)
• Guru membuat kriteria berhasil / tidaknya penilaian dari laporan LKPD peserta
didik
• Guru membuat kriteria berhasil / tidaknya penilaian dari presentasi laporan LKPD
peserta didik
• Guru membuat kriteria berhasil / tidak dari penilaian produk
Semua kriteria ini dibuat dalam form-form tertentu
1. Assesmen Diagnostik
Jenjang/ Kelas SMK/X
Capaian Pembelajaran Peserta didik diharapkan dapat
memahami pengetahuan ilmiah dan
menerapkannya; atau membuat prediksi
sederhana disertai dengan
pembuktiannya.
Peserta didik menjelaskan fenomena-
fenomena yang terjadi di lingkungan
sekitarnya dilihat dari berbagai aspek
seperti makhluk hidup dan
lingkungannya; zat dan perubahannya;
energi dan perubahannya; bumi dan
antariksa; keruangan dan konektivitas
antar ruang dan waktu; interaksi,
komunikasi, sosialisasi, institusi sosial
dan dinamika sosial; serta perilaku
ekonomi dan kesejahteraan. Peserta didik
juga mengaitkan fenomena-fenomena
tersebut dengan keterampilan teknis pada
bidang keahliannya.
Tujuan Pembelajaran
Mengetahui a) Mengidentifikasi jenis kebakaran.
Pandeglang, 18 Juli 2022
Kepala SMKN 5 Pandeglang Guru Mata Pelajaran
b) Menjelaskan jenis-jenis kebakaran.
c) Menjelaskan cara penanganan
kebakaran
AHMAD ZAENUDIN ANWAR, M. Pd. d) Menjelaskan EUIS
berbagai macam alat
MUNAWAROH, S.Pd.
NIP. 197708032005011007 dan NIP.
bahan untuk
19860527 202221 2penanganan
017
kebakaran
e) Mempresentasikan hasil diskusi
kelompok oleh peserta didik
Langkah-langkah apa saja yang akan Alat bantu apa yang dibutuhkan?
dilakukan?
Persiapan Menyiapkan alat bantu berupa kuesioner
online seperti Google Form, Mentimeter
atau Kahoot (Kondisional)
Pelaksanaan Meminta siswa mengekspresikan
1. Berikan penguatan dan/atau perasaannya selama belajar di rumah
pertanyaan lanjutan saat peserta didik serta menjelaskan aktivitasnya dengan
menjawab pertanyaan bercerita, menulis atau menggambar.
2. Arahkan dan langsung menjawab jika
peserta didik balik bertanya
3. Beri waktu peserta didik untuk
menjawab pertanyaan yang diajukan.
4. Jika merasa kesulitan memahami
pertanyaan, sederhanakan pertanyaan
dengan menggunakan bahasa yang lebih
mudah dipahami.
Tindak Lanjut
1. Jika peserta didik menyampaikan
masalah, ajak berdikusi untuk
menentukan penyelesaiannya
2. Menentukan tindak lanjut dan
mengomunikasikan dengan siswa serta
orang tua bila diperlukan
3. Lakukan asesmen diagnostik non
kognitif secara berkala sesuai kebutuhan
Assesmen Kognitif
Waktu Asesmen Sebelum Durasi Asesmen 10 menit
pembelajaran
mengidentifikasi
terjadinya
kebakaran
Langkah-langkah apa saja yang akan Alat bantu apa yang dibutuhkan?
dilakukan?
Persiapan dan pelaksanaan : Google Form (Secara Daring) Lembar
1. Menyusun jadwal pelaksanaan Soal (Secara Luring)
2. Mengidentifikasi materi uji yang
mewakili keseluruhan materi
pembelajaran
3. Menyusun pertanyaan
4. Asesmen diberikan seluruh peserta
didik baik daring maupun luring
Tindak lanjut :
1. Melakukan pengolahan hasil asesmen
dan hitung rata-rata kelas
2. Bagi peserta didik yang memperoleh
nilai rata-rata akan mengikuti
pembelajaran unit berikutnya
3. Bagi peserta didik yang memperoleh
nilai dibawah rata-rata akan
memperoleh remedial teaching dan
bantuan dari guru
4. Bagi siswa yang memperoleh nilai di
atas rata-rata akan memperoleh
pengayaan dari guru
2. Assesmen Formatif
3. Assesmen penilaian diri (self Assesmen)
No Pernyataan Ya Tidak
1 Saya dapat menjelaskan sumber penyebab
kebakaran
2 Saya dapat menjelaskan jenis-jenis kebakaran
3 Saya dapat menyebutkan cara menangani
kebakaran
4 Saya dapat mengidentifikasi jenis-jenis alat dan
bahan untuk menangani kebakaran
5 Saya dapat menyelesaikan masalah kontekstual
terkait mengatasi berbagai jenis kebakaran.
Tugas Mandiri
3. Assesmen Sumatif
Semester : Ganjil
Tujuan Pembelajaran:
1. Mengidentifikasi berbagai jenis kebakaran.
2. Menjelaskan pengelompokan jenis-jenis kebakaran.
3. Menjelaskan berbagai macam cara penanganan terjadinya kebakaran.
4. Menganalisis kegunaan alat dan bahan yang bisa digunakan untuk menangani
kebakaran.
2. Diskusikanlah
a. Bentuk kelompok kerja, maksimal 5 orang
b. Cari berita melalui media masa, cetak maupun audio visual, tentang kejadian
kebakaran.
c. Susun bukti/dokumen pembelajaran yang kamu hasilkan. Dokumentasikan dalam
bendel portofolio pembelajaran
KRITERIA PENILAIAN
• KKM = 70
• Jika poin yang dinilai sesuai dengan yang diharapkan secara sempurna, maka skor
perolehannya sesuai skor maksimal.
• Namun jika tidak sempurna skor perolehan bisa lebih kecil dari skor maksimal
Rubrik:
Skor Penilaian
Aspek yang
dinilai 1 2 3
Komunikasi Lancar
1 Komunikasi Terbata bata Komunikasi sedang
dan baik
2 Wawasan Wawasan kurang Wawasan sedang Wawasan luas
Tidak ada
3 Keberanian Keberanian sedang Keberanian baik
keberanian
Antusias dalam
4 Antusias Tidak antusias Antusias sedang
kegiatan
Penampilan tidak
5 Penampilan Penampilan sedang Penampilan baik
rapi
a. Permukiman
Menurut Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2011, permukiman adalah
bagian dari lingkungan hunian yang terdiri atas lebih dari satu satuan perumahan
yang mempunyai prasarana, sarana, utilitas umum, serta mempunyai penunjang
kegiatan fungsi lain di kawasan perkotaan atau kawasan perdesaan.
Salah satu hal yang menjadi pertimbangan terbitnya Undang-undang
nomor 1 tahun 2011 adalah keberadaan ruang yang terbatas dan pemahaman
masyarakat yang berkembang terhadap pentingnya penataan ruang sehingga
diperlukan penyelenggaraan penataan ruang yang transparan, efektif, dan
partisipatif agar terwujud ruang yang aman, nyaman, produktif, dan
berkelanjutan. Penataan ruang berdasarkan kegiatan kawasan terdiri atas
penataan ruang kawasan perkotaan dan penataan ruang kawasan perdesaan.
Penyelenggaraan penataan ruang bertujuan untuk mewujudkan ruang
wilayah nasional yang aman, nyaman, produktif, dan berkelanjutan
berlandaskan Wawasan Nusantara dan Ketahanan Nasional dengan:
1) terwujudnya keharmonisan antara lingkungan alam dan lingkungan buatan;
2) terwujudnya keterpaduan dalam penggunaan sumber daya alam dan sumber
daya buatan dengan memperhatikan sumber daya manusia; dan
b. Mitigasi
Arus Listrik
Arus listrik adalah sebuah aliran yang terjadi akibat jumlah muatan listrik
yang mengalir dari satu titik ke titik lain dalam suatu rangkaian tiap satuan
waktu. Arus listrik juga terjadi akibat adanya beda potensial atau tegangan pada
media penghantar antara dua titik. Semakin besar nilai tegangan antara kedua
titik tersebut, maka akan semakin besar pula nilai arus yang mengalir pada
kedua titik tersebut. Satuan arus listrik dalam internasional yaitu A (ampere),
yang dimana dalam penulisan rumus arus listrik ditulis dalam simbol I (current).
Pada baterai terdapat dua kutub yang potensialnya berbeda. Bila kedua
kutub tersebut dihubungkan dengan lampu melalui kabel, maka akan terjadi
perpindahan elektron dari kutub negatif ke kutub positif atau terjadi arus listrik
dari kutub positif ke kutub negatif, sehingga lampu dapat menyala.
Selanjutnya, Bila baterai yang dipakai dua buah, maka lampu akan
menyala lebih terang. Bila baterai yang dipakai tiga buah, maka lampu menyala
makin terang. Mengapa demikian? Hal ini dikarenakan beda potensial kutub
Keterangan:
I : kuat arus listrik (A)
q : muatan listrik yang mengalir
(C) t : waktu yang diperlukan (s)
Berdasarkan persamaan tersebut, bisa disimpulkan bahwa satu coulomb
yaitu muatan listrik yang melalui sebuah titik dalam suatu penghantar dengan
arus listrik tetap satu ampere dan mengalir selama satu sekon.
Mengingat muatan elektron sebesar -1,6 × 10-19 C, (tanda negatif (-)
menunjukkan jenis muatan negatif), maka banyaknya elektron (n) yang
menghasilkan muatan 1 coulomb dapat dihitung sebagai berikut.
1 C = n × besar muatan
elektron 1 C = n × 1,6 × 10-
19
C, n = 1/(1,6 x 10-19)
Jadi, dapat dituliskan 1 Coulomb = 6,25 × 1018 elektron.
Hukum Ohm
Arus listrik yang disebabkan oleh aliran muatan listrik dapat menghasilkan
energi. Persamaan enegeri listrik dapat dituliskan sebagai berikut
W = Q.V
Keterangan :
W = Energi listrik
Q = muatan listrik
V = beda potensial
Berdasarkan persamaan di atas dapat dituliskan
W = I2Rt atau
Jenis kabel
Keterangan:
H = kecepatan perpindahan
kalor k = konduktivitas termal
bahan
A = luas penampang bahan (m2)
t = perbedaan suhu antar titik perpindahan kalor
e. Proses Pembakaran
Keterangan:
1) sumber : https://en.m.wikipedia.org/wiki/Flash_point (27 Juni
2021) 2) sumber : Kelvin, 2018
Sumber Panas
Oksigen
DAFTAR PUSTAKA
Modul PROJEK IPAS Kelas X TP. Page 37
2022/2023
Kelvin, 2018, Manajemen Risiko Kebakaran Pada Area Produksi Perusahaan Kain Dengan
Pendekatan Analytical Hierarchy Process Dan Hazard Management Principle, Jurnal Te
Vol 21 No. 02, Surabaya, Sekolah Tinggi Teknik Surabaya, Diunduh Dari
Https://Lppm.Istts.Ac.Id/Publication/Download?Id=277, tanggal 27 Juni 2021.
Jakarta Saputra, Ari, 2020, Bukti Panasnya Kebakaran Duri Tambora, Tiang Listrik
Bengkok, https://news.detik.com/foto-news/d-5129796/bukti-panasnya-kebakaranduri-
tambora-tiang-listrik-bengkok/3, diakses pada tanggal 2 Juli 2021.
Sagala, Saut, dkk, 2013, Analisis Upaya Pencegahan Bencana Kebakaran di Permukiman
Padat Perkotaan Kota Bandung, Studi Kasus Kelurahan Sukahaji, Working Paper Series
No. 3, Bandung, Resilience Development Initiative diunduh dari
https://www.rdi.or.id/storage/files/publication/1.pdf, tanggal 23 Juni 2021.
Taufiq, 2008, Perbandingan Temperatur Ring Stainless Steek dan Temperatur Ring
Keramik pada Fenomena “Flame Lift-Up”, Jakarta, Fakultas Teknik, Program Studi
Teknik Mesin,Skripsi, UI, diunduh dari http://lib.ui.ac.id/file?
file=digital/124886R020885-Perbandingan temperatur-HA.pdf, tanggal 24 Juni
2021.
Sulni, dkk, 2018,Reaksi Eksoterm dan Endoterm, e-Modul, Jakarta, Direktorat Pembinaan
SMA - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, diunduh
dari
http://repositori.kemdikbud.go.id/20654/1/Kelas%20XI_Kimia_KD%203.5.pdf, tanggal 25
Juni 2021.
Soerjono Soekanto. 2006. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: UI: Raja Grafindo Persada.
Taufiq, 2008, Perbandingan Temperatur Ring Stainless Steek dan Temperatur Ring
Keramik pada Fenomena “Flame Lift-Up”, Jakarta, Fakultas Teknik, Program Studi
Teknik Mesin,Skripsi, UI, diunduh dari http://lib.ui.ac.id/file?
file=digital/124886R020885-Perbandingan temperatur-HA.pdf, tanggal 24 Juni
2021.