(RPP)
MATA : KIMIA
PELAJARAN
KELAS /SEM : XI /I ( GANJIL )
PEMINATAN : MIPA
KD : 3.3 Memahami reaksi pembakaran hidrokarbon yang
sempurna dan tidak sempurna serta sifat zat hasil
pembakaran (CO2, CO, partikulat karbon)
: 4.3 Menalar dampak pembakaran senyawa hidrokarbon
terhadap lingkungan dan kesehatan serta mengajukan
gagasan cara mengatasinya
Di Susun Oleh
B. Kompetensi Inti (KI)
KI 1 : 1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
KI 2 : 2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, santun, peduli (gotong
royong, kerjasama, toleran, damai), bertanggung jawab, responsive, dan pro-
aktif
Dalam berinteraksi secara efektif sesuai dengan perkembangan anak di
lingkungan, keluarga, sekoah, masyarakat dan lingkungan alam sekitar, bangsa,
negara, kawasan regional, dan kawasan internasional
KI 3 : 3. Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan
kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab
fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang
kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan
masalah
KI 4 : 4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri,
bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan metoda sesuai
kaidah keilmuan
C. Tujuan Pembelajaran
E. Penilaian Pembelajaran
ASPEK TEKNIK PENILAIAN INSTRUMENT PENILAIAN
Penilaian Sikap Observasi Jurnal sikap
Penilaian 1. Tes tertulis Pedoman penskoran pilihan
Pengetahuan Pilihan Ganda (melalui ganda
Google Form) pedoman penskoran tugas
2. Penugasan (melalui WA
Group)
1) Peserta didik yang belum mencapai kemampuan minimal yang ditetapkan dalam
rencana pelaksanaan pembelajaran.
2) Pemberian program pembelajaran remedial didasarkan atas latar belakang bahwa
pendidik perlu memperhatikan perbedaan individual peserta didik
b. Bentuk Pelaksanaan Remedial
1) Pemberian pembelajaran ulang dengan metode dan media yang berbeda.
2) Pemberian bimbingan secara khusus, misalnya bimbingan perorangan.
3) Pemanfaatan tutor sebaya.
4) dan lain-lain, yang semuanya diakhiri dengan ulangan
c. Teknik Pembelajaran Remedial
1) Penugasan individu diakhiri dengan tes (lisan/tertulis) bila jumlah peserta didik
yang mengikuti remedial maksimal 20%
2) Penugasan kelompok diakhiri dengan penilaian individual bila jumlah peserta didik
yang mengikuti remedi kurang dari 50%
3) Pembelajaran ulang diakhiri dengan penilaian individual bila jumlah peserta didik
yang mengikuti remedi lebih dari 50 %
d. Nilai Remedial:
Nilai remedial yang ditentukan adalah sesuai dengan KKM, kebijakan ini dilakukan
agar tidak ada kesenjangan kepada peserta didik yang sudah mencapai KKM
2. Pembelajaran Pengayaan
a. Peserta didik yang sudah mencapai KKM ( tuntas ) yang ditetapkan dalam rencana
pelaksanaan pembelajaran.
b. Pemberian program pembelajaran pengayaan berfokus pada pendalaman dan
perluasan dari kompetensi yang dipelajari peserta didik
c. Dilaksanakan hanya satu kali, tidak berulang kali sebagaimana remedial
d. Dilaksanakan dalam bentuk belajar kelompok dan belajar mandiri berdasarkan minat
dari peserta didik, misalnya kegiatan memecahkan masalah dan tutor sebaya
J. Media Belajar, Alat dan Bahan Pembelajaran
Media Pembelajaran : Laptop dan Handphoe
K. Sumber Belajar
Sutresna.2014. Kimia 2, Bandung, Grafindo .
Sudarmo,Unggul. 2014. Kimia SMA/MA, Jakarta, Erlangga
Lembar Kerja Peserta Didik
Zenius learning
PENILAIAN SIKAP
JURNAL SIKAP SISWA
Butir
No Waktu Nama Kejadian/perilaku Pos/neg Tindak lanjut
sikap
LEMBAR PENILAIAN DIRI
PEDOMAN PENSKORAN
N JAWABAN SKOR
O
1 C 5
2 C 5
3 B 5
4 C 5
5 D 5
6 D 5
Soal pilihan ganda :
1. Perhatikan beberapa gas buang pada knalpot kendaraan berikut !
A. CO
B. SO2
C. CO2
D. NO
E. H2O
2. Gas buang yang mengakibatkan terjadinya hujan asam ditunjukkan oleh angka …
A. 1) dan 2)
B. 1) dan 3)
C. 2) dan 4)
D. 3) dan 5)
E. 4) dan 5)
3. Dampak negatif pembakaran bahan bakar terhadap kesehatan sebagai berikut.
1) Batuk
2) Leukemia
3) Iritasi mata
4) Kanker paru-paru
Dampak-dampak tersebut dapat terjadi karena menghirup udara yang mengandung zat
pencemar …
A. CO2
B. NOx
C. CO
D. HC
E. Pb
4. Katalitik konverter mulai digunakan di Indonesia pada mobil baru tahun 2007.
Penggunaan catalitik konverter tersebut bertujuan untuk …
A. Menghemat penggunaan bahan bakar
B. Mengurangi terjadinya knocking pada mesin mobil
C. Menghasilkan pembakaran bahan bakar yang sempurna
D. Meningkatkan efisiensi energi yang dihasilkan mesin mobil
E. Mengubah gas buang beracun menjadi gas yang lebih aman
5. Beberapa dampak negatif pembakaran bahan bakar minyak sebagai berikut.
1) Mengakibatkan pemanasan global
2) Membentuk smog fotokimia
3) Menurunkan pH air sungai atau danau
4) Menyebabkan kerusakan otak
5) Merusak lapisan ozon
Jika kadar nitrogen oksida di atmosfer meningkat, dampak yang timbul ditunjukkan
oleh angka …
A. 1) dan 3)
B. 1) dan 5)
C. 2) dan 3)
D. 2) dan 4)
E. 4) dan 5)
6. Emisi gas karbon monoksida yang dihasilkan oleh pembakaran tidak sempurna bensin
berbahaya bagi tubuh karena …
A. Mampu mengendap di paru-paru
B. Menggangu proses metabolism tubuh
C. Mengakibatkan pertumbuhan sel kanker
D. Menghalangi hemoglobin mengikat oksigen
E. Meningkatkan kadar karbon dioksida dalam darah
Penugasan
Rincian tugas :
Pengantar :
bahan bakar fosil (minyak bumi dan batubara) merupakan sumber energi utama. Akan
tetapi, dengan keterbatasan bahan bakar fosil serta dampak yang ditimbulkan terhadap
lingkungan, maka mulai diupayakan sumber energi alternatif selain bahan bakar fosil.
Sampah organik dari rumah tangga di beberapa negara telah di olah menjadi sumber energi
alternatif, demikian halnya dengan sumber energi angin, gelombang laut dan energi nuklir.
Tugas :
buatlah suatu tulisan (kajian) tentang sumber energi alternatif yang anda ususlkan.
Jelaskan bagaimana :
PENILAIAN KETERAMPILAN
Dewasa ini, hampir semua kebutuhan energi manusia diperoleh dari konversi sumber
energi fosil. Penggunaan bhan bakar fosil secara langsung atau tidak langsung
mengakibatkan dampak negatif terhadap lingkungan dan kesehatan karena sisa
pembakaran energi fosil ini menghasilkan zat-zat polutan berbahaya. Missal CO, NOx, dan
HC. Selain itu, adanya tetra ethyil lead (LED) dalam bensin yang digunakan meningkatkan
bilangan oktan juga dapat membahayakan manusia. Pada saat terjadi proses pembakaran
bahan bakar, partikel-partikel timbal pada TEL dibebaskan ke udara. Akibatnya, udara
menjadi tercemar. Partikel-partikel timbale dapat terhirup manusia saat bernafas. Timbale
yang terakumulasi dalam tubuh akan mengakibatkan beberapa gangguan seperti kerusakan
sum-sum tulang belakang(menghalangi pembentukan hemoglobin), kerusakan sel otak,
iritasi saluran pernapasan, dan gangguan kerja enzim.
Saat ini, penggunaan TEL untuk meningkatkan bilangan oktan bensin sudah dilarang.
Selanjutnya , TEL diganti dengan metal tersier butyl eter(MTBE), methanol, etanol,
viskon, dan tesier butyl alcohol. Akan tetapi, usaha mengganti TEL dengan MTBE juga
dapat membahayakan manusia. MTBE memiliki sifat mudah larut dalam air sehingga
dapat mencemari air tanah jika terjadi kebocoran pada tangki SPBU. Air tanah yang
tercemar tersebut jika dikomsumsi oleh manusia secara terus menerus dapat
mengakibatkan kanker karena MTBE bersifat karsinogenik. Penambahan viskon pada
bensin mampu meningkatkan bilangan oktan bensin, mengurangi komsumsi bensin,
mengurangi kadar polutan udara seperti, CO, HC dan NOx, serta meningkatkan daya
dorong mesin. Selain itu, viskon juga dapat menurunkan suhu gas pembakaran hingga
500C. setiap penurunan suhu satu derajat celcius, setara dengan kenaiakn bilangan oktan
satu digit. Sementara itu, penambahan dibromoetana(C2H4Br2) bertujuan untuk mengikat
timbal sisa pembakaran yang mengendap di mesin. Namun, penambahan senyawa ini tidak
mengurangi zat pencemar timbal.
Bensin dan bahan bakar lain, baik bertimbal maupun tidak bertimbal merupakan sumber
polutan utama di udara. Asap buangan pada pembakaran bensin merupakan sumber utama
gas karbon monoksida(CO). gas CO dihasilkan dari pembakaran tidak sempurna.
Pembakaran tidak sempurna terjadi jika jumlah gas O2 dalam ruang pembakaran atau
ruang mesin kendaraan tidak mencukupi . persamaan reaksi pembakaran tidak sempurna
sebagai berikut:
2. Nitrogen monoksida(NOx)
Sumber : emisi kendaraan berbahan bakar bensin dan solar akibat proses
pembakaran yang kurang sempurna.
Dampak: menimbulkan gangguan jaringan paru-paru sehingga melemahkan system
pertahanan paru-paru, meningkatkan resiko terkena asma dan
menimbulkan infeksi saluran pernafasan
3. Timbale (Pb)
Timbale (Pb) (logam berwarna kelabu keperakan yang sangat beracun)merupakan
ancaman yang amat berbahaya bagi anak di bawah usia 6 tahun.
Sumber : emisi kendaraan berbahan bakar bensin akibat penggunaan bensin
bertimbal, contoh bensin beroktan rendah. Bensin jeniini ditambahkan
timah hitam (timbale) agar bensin lebih mudah terbakar (98% timbale
akan terlepas sehingga mengakibatkan pencemaran udara)
4. Hidrokarbon (HC)
Hidrokarbon merupakan senyawa organic yang mudah menguap (volatile organic
compounds/ VOC) dan sebagai gas organik reaktif(reaktif organik gases/ROG)
Sumber : emisi kendaraan bensin dan solar akibat HC yang tidak terbakar sempurna
dari proses mesin yang kurang baik
Dampak : mengakibatkan iritasi mata, batuk, rasa ngantuk, bercak kulit, leukemia,
kanker paru-paru dan perubahan kode genetic.
gas CO merupakan gas beracun sehingga keadaaannya di udara perlu dibatasi. Kadar CO
di udara yang diperbolehkan di bawah 100 ppm(0,01%) . kadar CO sebesar ini belum
memberikan dampak negative jika terhirup. Apabila kadar CO di udara melampaui 100
ppm, akan mengakibatkan sakit kepala dan lebih lelah bagi yang menghirupnya.
Gas CO mampu berikatan kuat dengan hemoglobin dalam darah. Daya ikat CO terhadap
hemoglobin dua ratus kali lebih kuat dari pada daya ikat O 2. Oleh karena itu, jika kita
menghirup udara yang mengandung gas O2 dan CO maka kedua gas tersebut akan saling
berusaha untuk dapat berikatan dengan hemoglobin dan CO akan beriktaan terlebih dahulu
dengan hemoglobin sehingga jumlah O2 di dalam darah sedikit. Kondisi ini mengakibatkan
tubuh kekurangan oksigen untuk proses metabolism sel-sel sehingga timbul rasa pusing,
muntah, pingsan, bahkan kematian.
Pembakaran energI fosil seperti minyak bumi dan batu bara, selain menghasilkan energy
juga melepaskan gas-gas seperti karbon dioksida (CO 2), sulfur dioksida (SO2) dan nitrogen
oksida(NOx). Gas-gas yang dihasilkan dari proses pembakaran ini mengakibatkan
pencemaran udara, hujan asam , smog(kabut asap) dan pemanasan global.
Emisi gas-gas hasil pembakaran ke udara mengakibatkan kenaikan kadar gas rumah
kaca(CO2), uap air, metana dan CFC) di atmosfer sehingga terjadi peningkatan efek rumah
kacadan global warming (pemanasan global). Pelepasan gas Sox ke udara akan membentuk
asam sulfat (H2SO4) jika bereaksi dengan uap air di awan. Gas NOx ke udara bereaksi
dengan uap air dalam awan dan mebentuk asam nitrat (HNO 3). H2SO4 dan HNO3
merupakan asam kuiat. Apabila awan berubah menjadi hujan, air hujan tersebut akan
bersifat asam. Hujan ini dikenal dengan hujan asam. Hujan asam akan mengakibatkan
peraian dan tanah menjadi asam serta mengakibatkan kerusakan bangunana. Selain
mengakibatkan hujan asam, tingginya kadar gas SO2 dan NOx di udara juga mengakibatkan
terjadinya smog (kabut asap). Kabut asap dapat menghalangi jarak pandang dan
menimbulkan penyakit ISPA.
Mengingat dampak negative pembakaran bahan bakar begitu berbahaya bagi kelangsungan
hidup manusia, maka perlu diupayakan langkah-langkah untuk mengatasi dampak negative
tersebut. Beberapa upaya yang dapat dilakukan di antaranya sebagai berikut:
Pengubah katalitik terbuat dari stainless steel berbentuk silinder dengan sekat seperti
sarang lebah di lapisi katalitik platina. Pengubah katalitik akan mengubah mengubah
polutan beracun hasil pembakaran menjadi produk yang lebih aman.
Pengubah katalitik tidak dapat berfungsi jika kendaraan menggunakan bahan bakar
bertimbal. Timbal dapat meracuni katalis (Pt) dalam pengubah katalitik sehingga asap yang
keluar dari knalpot tetap bersifat racun.