TA : 2022 / 2023
A. INFORMASI UMUM
Identitas sekolah
Satuan Pendidikan : SMK Negeri 3 Sibolga
Bidang Keahlian : Teknologi Dan Rekayasa
Mata Pelajaran : Projek IPAS
Kelas/Semester : X/1
Materi Pokok/Topik : Menjelaskan fenomena secara ilmiah
Pertemuan Ke : 1,2 dan 3
Alokasi Waktu : 6 x Pertemuan (18 x @40 menit)
Capaian Pembelajaran :
Pada Akhir Fase E, peserta didik diharapkan dapat memahami pengetahuan ilmiah
dan menerapkannya; atau membuat prediksi sederhana disertai dengan
pembuktiannya. Peserta didik menjelaskan fenomena-fenomena yang terjadi di
lingkungan sekitarnya dilihat dari berbagai aspek seperti makhluk hidup dan
lingkungannya; zat dan perubahannya; energi dan perubahannya; bumi dan antariksa;
keruangan dan konektivitas antar ruang dan waktu; interaksi, komunikasi, sosialisasi,
institusi sosial dan dinamika sosial; serta perilaku ekonomi dan kesejahteraan. Peserta
didik juga mengaitkan fenomena-fenomena tersebut dengan keterampilan teknis pada
bidang keahliannya.
Kompetensi Awal
Sebelum mengikuti modul ajar ini, peserta didik diharapkan telah memahami dengan
baik materi makhluk hidup dan lingkungannya; zat dan perubahannya; energi dan
perubahannya; bumi dan antariksa; keruangan dan konektivitas antar ruang dan antar waktu;
interaksi, komunikasi, sosialisasi, institusi sosial dan dinamika sosial; serta perilaku ekonomi
dan kesejahteraan sesuai dengan karakteristik bidang keahliannya.
.
data dan fakta yang mendukung sehingga dapat membuat keputusan yang tepat
dan berkontribusi memecahkan masalah dalam kehidupan, serta terbuka dengan
penemuan baru.
B. KOMPENEN INTI
Tujuan Pembelajaran
Memahami dan membuat teks informasi tentang mitigasi bencana kebakaran di
permukiman
Mendeskripsikan kejadian dan fenomena bencana kebakaran di permukiman
Melaporkan percobaan/peristiwa/pengamatan,
Menyajikan dan mengevaluasi data,
Memberikan penjelasan, dan menyajikan opini atau klaim sesuai dengan lingkup bidang
keahliannya.
Memahami serta membuat teks multimedia seperti bagan, grafik, diagram, gambar, peta,
animasi, dan media visual.
Pemahaman Bermakna
Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 21 tahun 2008, bencana adalah peristiwa
atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan mengganggu kehidupan dan
penghidupan masyarakat yang disebabkan, baik oleh faktor alam dan/atau faktor non
alam maupun faktor manusia sehingga mengakibatkan timbulnya korban jiwa manusia,
kerusakan lingkungan, kerugian harta benda, dan dampak psikologis.
Menurut Dewan Keselamatan dan Kesehatan Kerja Nasional (DK3N)
kebakaran adalah suatu peristiwa bencana yang berasal dari api yang tidak dapat
dikehendaki dan menimbulkan kerugian baik kerugian materi atau non materi, serta
menghilangkan nyawa.
Penyebab terjadinya kebakaran di permukiman disebabkan antara lain faktor
manusia maupun faktor lingkungan/alam. Kelalaian keamanan terhadap kemungkinan
terjadinya kebakaran menjadi salah satu faktor penyebab terjadinya kebakaran. Selain
itu kebakaran di lingkungan permukiman dapat terjadi karena sambaran petir, ledakan
gas alam, guguran lava dsb. Di daerah permukiman, yang menjadi bahan bakar dari
kejadian kebakaran adalah bahan/material bangunan yang terdapat di daerah
permukiman tersebut. Semakin banyak jumlah bahan/material yang dapat terbakar di
daerah permukiman tersebut maka akan semakin besar api yang menjalar dan
berkembang. Jumlah bahan bakar tersebut (bahan material combustable) juga
mempengaruhi lamanya api menyala.
Pertanyaan Pemantik
Apa penyebab kebakaran?
Apa saja dampak negative dari kebakaran yang terjadi di lingkungan/alam?
Bagaimana cara agar kebakaran tidak terjadi di lingkungan/alam?
Persiapan Pembelajaran
Guru mempersiapkan rencana pembelajaran termasuk materi, lembar kerja
peserta didik dan lembar penilaian yang diperlukan.
Guru mempersiapkan video dan gambar yang relevan dengan materi pembelajaran.
Guru membuat kelompok
Kegiatan Pembelajaran :
Pertemuan 1:
Pertemuan 2 :
Pertemuan 3 :
Kegiatan Langkah Kegiatan Pembelajaran Alokasi
Waktu
Pendahuluan Guru menunjuk satu orang peserta didik untuk 20
memimpin pembacaan doa agar pembelajaran hari ini menit
diberi kemudahan dan ilmu yang didapat dapat
bermanfaat dan memperoleh keberkahan dari Allah
SWT.
Guru menanyakan kabar peserta didik dan
mengingatkan peserta didik agar menjaga kesehatan
dan mentaati selalu protokol kesehatan agar
terlindungi dari penyakit.
Peserta didik mengisi daftar hadir sesuai link yang
dibagikan di Google Classroom.
Guru bertanya tentang materi minggu lalu apakah
peserta didik masih mengingatnya.
Peserta menjawab pertanyaan guru mengenai
pengelompokan bahan makanan.
Guru mempersilahkan peserta didik mempersiapkan
LKPD atau power point yang akan dipresentasikan.
Inti Peserta didik menyaksikan video penanganan jenis 240
kebakaran. menit
Guru bertanya kepada peserta didik “apa saja yang
kamu ketahui tentang jenis penanganan kebakaran?”
Peserta didik menjawab pertanyaan guru dan terjadi
diskusi berkelanjutan.
Setelah guru merasa cukup, guru menjelaskan bahwa
materi pembelajaran hari ini masuk ke tahap:
1. Menjelaskan latar belakang terjadinya kebakaran.
2. Perencanaan penanganan kebakaran.
3. Menganalisis hal-hal yang dapat menimbulkan
kebakaran.
Guru memberi tayangan mengenai cara mengerjakan
tugas hari ini.
Peserta didik dipersilahkan untuk berdiskusi mengenai
pertanyaan pertanyaan pada LKPD.
Peserta didik secara mandiri mengerjakan tugas LKPD
dengan menyertakan bukti penguat berupa kutipan
dengan daftar rujukan dari buku maupun internet.
Guru menjelaskan tugas LKPD tersebut akan secara
acak di presentasikan minggu depan. Hasil presentasi
yang akan ditampilkan diberi kebebasan dalam bentuk
word ataupun dipindahkan ke power point agar lebih
estetik.
Jawaban peserta didik ditulis di word.
Walau tugas ini dikerjakan secara berkelompok namun
peserta didik wajib mengunggah jawaban pada google
secara Individu (bukan perwakilan saja
yang mengunggah).
Penutup Guru mengkonfirmasi kepada siswa mengenai apakah 20
masih ada siswa yang belum mengerti tentang materi menit
hari ini.
Peserta didik menyampaikan pendapat tentang
kesimpulan materi yang di dapatkan pada hari ini.
Guru menyampaikan karena minggu depan jadwal
presentasi untuk tugas hari ini maka nanti akan di
Berikan pada
jadwal pembelajaran.
Peserta didik menutup pertemuan hari ini dengan doa
penutup.
Assesmen
Kriteria untuk mengukur ketercapaian tujuan pembelajaran dan asesmennya
(asesmen formatif)
Guru membuat kriteria berhasil / tidaknya penilaian dari laporan LKPD peserta
didik
Guru membuat kriteria berhasil / tidaknya penilaian dari presentasi laporan LKPD
peserta didik
Guru membuat kriteria berhasil / tidak dari penilaian produk
Semua kriteria ini dibuat dalam form-form tertentu
Mengetahui
Wakasek Bidang Kurikulum Sibolga, Juli 2022
SMK Negeri 3 Sibolga Guru Mata Pelajaran
1. Assesmen Diagnostik
Jenjang/ Kelas SMK/X
Capaian Pembelajaran Peserta didik diharapkan dapat
memahami pengetahuan ilmiah dan
menerapkannya; atau membuat prediksi
sederhana disertai dengan
pembuktiannya.
Peserta didik menjelaskan fenomena-
fenomena yang terjadi di lingkungan
sekitarnya dilihat dari berbagai aspek
seperti makhluk hidup dan
lingkungannya; zat dan perubahannya;
energi dan perubahannya; bumi dan
antariksa; keruangan dan konektivitas
antar ruang dan waktu; interaksi,
komunikasi, sosialisasi, institusi sosial
dan dinamika sosial; serta perilaku
ekonomi dan kesejahteraan. Peserta didik
juga mengaitkan fenomena-fenomena
tersebut dengan keterampilan teknis pada
bidang keahliannya.
Tujuan Pembelajaran a) Mengidentifikasi jenis kebakaran.
b) Menjelaskan jenis-jenis kebakaran.
c) Menjelaskan cara penanganan
kebakaran
d) Menjelaskan berbagai macam alat
dan bahan untuk penanganan
kebakaran
e) Mempresentasikan hasil diskusi
kelompok oleh peserta didik
KRITERIA PENILAIAN
KKM = 75
Jika poin yang dinilai sesuai dengan yang diharapkan secara sempurna, maka skor
perolehannya sesuai skor maksimal.
Namun jika tidak sempurna skor perolehan bisa lebih kecil dari skor maksimal
MITIGASI BENCANA KEBAKARAN DI PERMUKIMAN
Kelvin, 2018, Manajemen Risiko Kebakaran Pada Area Produksi Perusahaan Kain Dengan
Pendekatan Analytical Hierarchy Process Dan Hazard Management Principle, Jurnal .
Jakarta Saputra, Ari, 2020, Bukti Panasnya Kebakaran Duri Tambora, Tiang Listrik
Bengkok, https://news.detik.com/foto-news/d-5129796/bukti-panasnya-kebakaranduri-
tambora-tiang-listrik-bengkok/3, diakses pada tanggal 2 Juli 2021.
Sagala, Saut, dkk, 2013, Analisis Upaya Pencegahan Bencana Kebakaran di Permukiman
Padat Perkotaan Kota Bandung, Studi Kasus Kelurahan Sukahaji, Working Paper Series
No. 3, Bandung, Resilience Development Initiative diunduh dari
Sulni, dkk, 2018,Reaksi Eksoterm dan Endoterm, e-Modul, Jakarta, Direktorat Pembinaan
SMA - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, diunduh
dari
tanggal 25
Juni 2021.
Soerjono Soekanto. 2006. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: UI: Raja Grafindo Persada. Taufiq,
2008, Perbandingan Temperatur Ring Stainless Steek dan Temperatur Ring
Keramik pada Fenomena “Flame Lift-Up”, Jakarta, Fakultas Teknik, Program Studi Teknik
Mesin,Skripsi, UI, diunduh dari http://lib.ui.ac.id/file?file=digital/124886R020885-Perbandingan
temperatur-HA.pdf, tanggal 24 Juni 2021.