Artikel Bahan Bacaan Tambahan Untuk Guru
Artikel Bahan Bacaan Tambahan Untuk Guru
Provinsi DIY
Membaca Modul Implementasi Pembelajaran STEM yang ditulis oleh Ilania Eka Andari, M. Pd.
guru matematika di SMP Muhammadiyah Mujahidin Gunung Kidul dengan proyek Jemuran Anti
Hujan, maka penulis tergerak untuk menuliskan refleksi atas modul tersebut. Tulisan ini
diharapkan bisa menjadi bahan bacaan alternatif bagi guru yang akan memulai
mengimplementasikan STEM di kelasnya.
Permasalahan kontekstual yang dipakai sebagai permasalahan utama di aktifitas STEM di
modul tersebut di atas adalah permasalahan pengering baju para santri, sepeti kutipan narasi di
bawah ini.
Reina adalah seorang siswa boarding school. Ia dikenal sebagai anak yang sangat rajin dan
rapi. Ia juga memiliki kebiasaan baik yang tergolong unik, yaitu mencuci. Hampir setiap
hari Reina selalu mencuci. Hal tersebut ia lakukan dengan alasan ia tidak mau ada pakaian
kotor yang menumpuk di kamarnya dan Ia harus memakai seragam yang bersih setiap hari
ke sekolah. Setiap hari dari pagi hingga sore Reina harus di sekolah, ia harus meninggalkan
jemurannya di asrama. Ketika hujan turun konsentrasi Reina selalu terpecah antara
mengikuti pelajaran dan memikirkan jemuran bajunya.
Keterbatasan lahan dan tidak adanya tempat khusus dengan atap yang dapat digunakan
sebagai tempat bagi para santri untuk menjemur pakaian di asrama merupakan masalah
untuk santri seperti Reina. Sehingga mereka akan menjemur pakaian di
lapangan/halaman atau di sepanjang selasar/balkon. Menjemur di tempat ini, ketika hujan
turun pakaian mereka akan tetap terkena air hujan. Mengangkat pakaian yang dijemur saat
hujan berlangsung juga tidak memungkinkan mengingat jarak yang cukup jauh antara
sekolah dan asrama. Sebenarnya sudah sejak lama Reina ingin sekali membuat jemuran
khusus yang dapat mengatasi masalah-masalah tersebut, namun ia tidak tau harus mulai
dari mana. Yuk bantu Reina membuat jemurannya!
1|Pelatihan STEM
Balai Besar Guru Penggerak (BBGP)
Provinsi DIY
2|Pelatihan STEM
Balai Besar Guru Penggerak (BBGP)
Provinsi DIY
Isu 1: Kalor dan perpindahan kalor di atas adalah capaian pengetahuan yang akan disasar oleh
aktivitas pertama ini. Aktifitasnya berbentuk menemukan permasalah utama dari wacana
tentang permasalahan yang dialami santri di asrama. Salah satu bahan bacaan IPA yang perlu
disediakan adalah kalor dan rambatan kalor.
3|Pelatihan STEM
Balai Besar Guru Penggerak (BBGP)
Provinsi DIY
4|Pelatihan STEM
Balai Besar Guru Penggerak (BBGP)
Provinsi DIY
mana saja di
ruangan itu
(pengeringan
secara
konveksi)
Alat & Tali, kawat, roda alur, Kayu, Toren, pipa Boks,
bahan yang motor listrik, Light kawat/besi, aluminium, aluminiuum foil
diperlukan Dependent Resistor bahan aluminium foil pelapis boks
(LDR), microcontroler. transparan pelapis dinding,
cat hitam
Pengetahua • Siswa memilih roda • Siswa • Siswa • Siswa
n Mata dengan diameter menghitung menghitung menghitung
Pelajaran tertentu dan volume volume toren volume boks
yang bisa memnghitung kotak/papan yang tersedia • Menghitung
dibangkitka kelilingnya agar jemuran atau yang kebutuhan
n oleh mampu menggulung portabel dibutuhkan. cat hitam
usulan
tali dengan yang akan • Menghitung untuk
solusi ini
kecepatan tertentu dibuatnya kalor yang melapis
• Siswa agar mampu dihasilkan permukaan
menghitung/mengat menampung oleh boks
ur kecepatan linier pakaian pemanasan • Menghitung
putaran motor listrik basah toren air kebutuhan
agar mampu masing- (Kalor jenis aluminium
menggulung tali masing air = 4180 foil pelapis
sepanjang halaman santri Joule/Kg) boks
• Siswa • Menentukan
menghitung panjang pipa
luasan dan yang
dimensi dibutuhkan
jemuran • Menghitung
portabel-nya volume ruang
agar jemuran yang
halaman bisa tertutup
dimanfaatka dinding
n secara • Menghitung
efisien. luasan
• Siswa aluminium
mennetukan foil yang
bentuk atap diperlukan
jemuran • Menghitung
portabel-nya kebutuhan
dan cat hitam
menghitung untuk
kebutuhan melapisi
bahanya tabung/toren
air
(Kalor jenis
aluminium=
5|Pelatihan STEM
Balai Besar Guru Penggerak (BBGP)
Provinsi DIY
Dengan melihat/menduga kemungkinan solusi yang bisa dilakukan untuk memanaskan pakaian
basah seperti di atas, maka guru dapat memberikan pertanyaan panduan untuk siswa
mengumpulkan data kebutuhan mewujudkan usulan solusinya. Di saat diskusi pengumpulan data
inilah saat siswa belajar pengetahuan baru seperti:
• Bangun ruang bersisi lengkung (toren air dan pipa) dan volumenya
• Bangun ruang bersisi datar (boks, ruang tertutup untuk ruang pemanas) dan volumenya
• Kalor jenis dan atau kapasitas kalor berbagai zat (aluminium, udara, air)
Dengan menduga/mengetahui terlebih dahulu berbagai kemungkinan solusi di atas dan capaian
pengetahuan yang hendak disasar dan digunakan, maka guru bisa memandu diskusi dengan
memberikan pertanyaan panduan seperti di Tabel 3 di bawah ini.
Tabel 3. Dugaan Arah Pembelajaran Isu 2
6|Pelatihan STEM
Balai Besar Guru Penggerak (BBGP)
Provinsi DIY
• Siswa bisa memanfaatkan software Computer Aided Design (CAD) sederhana dan tak-
berbayar seperti TinkerCAD, freeCAD, SketchUP, Blockly atau software matematika
seperti Geogebra 3D untuk mendesain alatnya
• Dalam kasus siswa ingin menggunakan rangkaian listrik dan LDR atau mungkin malah
menggunakan microcontroler siswa bisa memanfaatkan software-software untuk
membuat coding sederhana dengan visual block coding seperti microbit, coding with
chrome, Scratch, TinkerCAD dan semacamnya.
7|Pelatihan STEM
Balai Besar Guru Penggerak (BBGP)
Provinsi DIY
a. Apakah kalian
ingin pipa
aluminiumnya
sekaligus
sebagai papan
jemuran?
Apakah kalian
ingin pipa
aluminiumnya
itu sebagai
pemanas ruang
jemuran?
b. Bagaimana
kalian
mendesain
tekuk-an
pipanya?
Apakah vertikal
8|Pelatihan STEM
Balai Besar Guru Penggerak (BBGP)
Provinsi DIY
di tembok?
Apakah
horizontal?
a. Berapa panjang
tali yang kalian
perlukan”?
Berapa diameter
roda penggulung
tali yang kalian
perlukan?
b. Apakah kalian
ingin pakaiannya
itu dijemur
memakai hanger
atau
dibentangkan di
tali?
c. Apa keuntungan
kalian memilih
memakai hanger?
Apa kerugiannya?
9|Pelatihan STEM
Balai Besar Guru Penggerak (BBGP)
Provinsi DIY
ruangan pemanas/boks setelah dipanaskan sekian jam, mengukur berapa lama pakaian basah
akan kering, dsb. Siswa melakukan beberapa kali pengujian dan mengambil rerata waktu, rerata
besar suhu di boks/ruangan. DI tahap ini bisa juga mulai diperkenalkan tentang variabel uji.
Untuk siswa SMP mungkin satu variabel sudah cukup. Sebagai ilustrasi, mungkin variabel yang
dipilih adalah panas/tingkat kecerahan matahari yang berbeda-beda, dan hal-hal lain seperti
jumlah pakain, posisi menjemur dibuat tetap. Misalnya siswa menjemur 5 potong pakaian dangan
alatnya di posisi yang sama. Kemudian dia melakukan uji jemur ini di 5 hari yang berbeda. Hari
pertama, baju kering setelah dijemur misalnya selama 3 jam, hari kedua baju kering setelah
dijemur selama 4 jam, dan hari-hari berikutnya misalnya 5 jam, 3 jam, dan 5 jam. Maka siswa
memperoleh sekumpulan data atas performa alatnya ini. Siswa mempresentasikan
kemampuan/profil alat jemur ini dengan menunjukkan rerata berapa lama pakaian mampu
dikeringkan oleh alat, yaitu 4 jam.
Jika waktunya cukup, bisa juga siswa menguji seberapa cepat alatnya merespon hujan dengan
cara menggulung jemuran secara otomatis. Dengan cara menguji jeda waktu antara saat mulai
hujan/sensor terkena air dan saklar hidup/motor listrik berputar secara otomatis. SIswa
melakukan uji beberapa kali, kemudian memperoleh sekumpulan data. Aktivitas pembelajaran di
Isu 4 kurang lebih seperti dugaan arah pembelajaran di Tabel 5 di bawah ini.
10 | P e l a t i h a n S T E M
Balai Besar Guru Penggerak (BBGP)
Provinsi DIY
11 | P e l a t i h a n S T E M