Oleh :
RIKA MARTA
No. BP. 1411212004
Oleh :
RIKA MARTA
No. BP : 1411212004
Pembimbing I Pembimbing II
DATA MAHASISWA:
Nama Lengkap : Rika Marta
Nomor Buku Pokok : 1411212004
Tanggal Lahir : 01 Maret 1996
Tahun Masuk : 2014
Peminatan : Administrasi Kebijakan Kesehatan (AKK)
Nama Pembimbing Akademik : Ade Suzanna Eka Putri, PhD
Nama Pembimbing I : Ayulia Fardila Sari ZA, SKM, MPH
Nama Pembimbing II : Isniati, SKM, MPH
Nama Penguji I : Dra. Sri Siswati, Apt, SH, M.Kes
Nama Penguji II : Bustami, MS, SKM, MQIH
JUDUL PENELITIAN:
ANALISIS FAKTOR KEPUASAN PASIEN DI RUANG RAWAT INAP RSUP
DR. M. DJAMIL PADANG TAHUN 2018
Menyetujui, Mengesahkan,
Defriman Djafri, SKM, MKM, Ph.D Ade Suzana Eka Putri, PhD
NIP. 19800805 200501 1 004 NIP. 197909192005012001
PERNYATAAN TIDAK PLAGIAT
Apabila suatu saat nanti terbukti saya melakukan tindakan plagiat, maka saya
akan menerima sanksi yang telah ditetapkan.
Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya.
Rika Marta
No.BP:1411212004
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Agama : Islam
E-mail : Rikamarta18@gmail.com
“ Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan , maka apabila kamu telah
selesai dari satu urusan, maka kerjakanlah urusan lainnya dengan sungguh-
sungguh”
(QS. Alam Nasyrah: 6-7)
Ucapan rasa syukur yang tiada henti saya ucapkan kepada Allah SWT atas segala
nikmat
yang diberikan dan dianugerahkan kepadaku selama ini. Alhamdulillah saya telah
menyelesaikan salah satu babak penting dalam hidupku yaitu mendapatkan
gelar sarjana yang merupakan buah manis dari segala perjuangan. Saya benar-
benar
percaya akan janji Allah akan datangnya kemudahan setelah kesulitan
ABSTRAK
Tujuan Penelitian
Kepuasan pasien merupakan salah satu indikator keberhasilan pelayanan kesehatan.
Studi pendahuluan 60% pasien tidak puas dengan pelayanan kesehatan rawat inap.
Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis faktor kepuasan pasien di ruang
rawat inap RSUP Dr. M. Djamil Padang tahun 2018 berdasarkan unsur survei
kepuasan masyarakat.
Metode
Jenis penelitian kuantitatif menggunakan desain deskriptif dengan populasi infinite.
Jumlah sampel 101 orang. Sampel penelitian yaitu pasien yang telah dirawat ≥ 3
hari.Teknik pengambilan sampel menggunakan metode simple random block
sampling. Pengumpulan data menggunakan kuisioner. Data diolah menggunakan
SPSS dengan analisis univariat dan analisis diagram kartesius.
Hasil
Hasil penelitian menunjukkan indeks kepuasan pasien sebesar 79,59 dengan mutu
layanan B, kinerja layanan baik. Hasil penelitian berdasarkan persepsi dan harapan
menunjukkan sebagian besar pasien puas (68,3%). Hasil analisis diagram kartesius,
pelayanan yang diperbaiki berada pada kuadran A yaitu dimensi kejelasan
persyaratan, alur pelayanan, cepat tanggap perawat melayani pasien, keberadaan
layanan pengaduan dan kebersihan kamar mandi.
Kesimpulan
Lebih dari separuh pasien menyatakan puas terhadap pelayanan yang diberikan.
Indeks kepuasan pasien menunjukkan kinerja layanan baik. Hasil penelitian ini
belum terpenuhinya target kepuasan pasien berdasarkan PERMENPAN Nomor 14
Tahun 2017 tentang Pedoman Penyusunan Survei Kepuasan Masyarakat sebesar
88,31% puas dengan pelayanan kesehatan yang diberikan. Diharapkan kepada
pihak RSUP Dr. M. Djamil Padang untuk meningkatkan kualitas pelayanan dalam
memberikan pelayanan kesehatan.
i
FACULTY OF PUBLIC HEALTH
ANDALAS UNIVERSITY
ABSTRACT
Objective
The patient satisfaction is one of the success of health service indicator. Preliminary
study 60% of patients were dissatisfied with in patient health services. The purpose
of this research is to analyze the level of patient satisfaction in Inpatient room of
RSUP Dr. M. Djamil Padang in 2018 based on society satisfiying survey.
Method
This research type is quantitative research with descriptive design and using infinite
population with total sample 101 people. The research population of patients who
have been treated ≥ 3 days. The sampling technique is using simple random block
sampling. The data were collecting by using questionnaires. The data were
processed using SPSS with univariate analysis and Cartesius diagram analysis.
Result
The result showed that the index of patient satisfaction was 79,59 with quality
service B, the service performance was good. The result of research based on
perception and expectation showed most of patient was satisfied (68,3%). The
cartesius diagram analysis results about improved services are in the A quadrant
which include clarity requirements, service flow, speed, quick response of nurses at
patients serve, the presence of complaints services and cleanliness of the bathroom.
Conclusion
The conclusion of this research is more than a half of patients expressed satisfaction
with the services which provided. The satisfaction patients showed good
performance of the service. The results of this research still shows the unmet
fulfillment of patient satisfaction target based on PERMENPAN No. 14 of 2017 on
Guidelines for Preparation of Public Satisfaction Survey which states that at least
88.31% of patients expressed satisfaction with the health services provided. It is
expected to the Dr. M. Djamil Padang to increase the quality of service in providing
the health services.
Bibliography : 47 (1996-2017)
Keywords : Patients Satisfaction, RSUP Dr. M. Djamil Padang
ii
KATA PENGANTAR
sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini yang berjudul “Analisis Faktor
Kepuasan Pasien di Ruang Rawat Inap RSUP Dr. M. Djamil Padang Tahun 2018”.
Penulis menyampaikan terima kasih kepada kedua orang tua yang selalu
memberikan dukungan dan semangat serta doa yang selalu menyertai penulis
dalam menyelesaikan skripsi ini. Pada kesempatan ini penulis juga mengucapkan
2. Ibu Ade Suzana Eka Putri, Ph.D Ketua Prodi Ilmu Kesehatan Masyarakat
3. Ibu Ayulia Fardila Sari ZA, SKM, MPH dan Ibu Isniati, SKM, MPH,
penulis
4. Ibu Dra. Sri Siswati, Apt, SH, M.Kes dan Bapak Bustami MS, SKM,
6. Bapak dan Ibu dosen beserta staf FKM Unand yang telah memberikan
7. Pihak RSUP Dr. M. Djamil yang telah memberikan izin untuk mengambil
data penelitian.
iii
8. Semua pihak yang secara langsung maupun tidak langsung telah
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangan dan jauh
dari kesempurnaan. Untuk itu dengan segala kerendahan hati penulis menerima
Rika Marta
1411212004
iv
DAFTAR ISI
v
2.2.1 Pengertian...........................................................................................20
2.3.1 Pengertian...........................................................................................25
3.3.1 Populasi...............................................................................................39
3.3.2 Sampel................................................................................................39
BAB 4 : HASIL.......................................................................................................47
4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian...............................................................47
vi
4.3.2 Tingkat Kepuasan Berdasarkan Persepsi dan Harapan...................51
4.1 Posisi dan Prioritas Atribut Mutu Pelayanan dalam Diagram Kartesius........61
BAB 5 : PEMBAHASAN.......................................................................................67
5.1 Analisis Univariat...........................................................................................67
vii
5.1.8 Perilaku Pelaksana..............................................................................76
6.2 Saran...............................................................................................................93
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
viii
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Nilai Persepsi, Interval IKM, Interval Konversi Konversi, Mutu
Pelayanan dan Kinerja Unit Pelayanan......................................24
Tabel 2. 2 Telaah Sistematis........................................................................34
Tabel 3 1 Definisi Operasional..................................................................42
Tabel 4.1 Karakteristik Responden di Ruang Rawat Inap RSUP Dr. M.
Djamil Padang Padang Tahun 2018...........................................49
Tabel 4.2 Nilai IKM Pelayanan di Ruang Rawat Inap RSUP Dr. M. Djamil
Padang Tahun 2018...................................................................50
Tabel 4.3 Nilai IKM Per Unsur Pelayanan Di Ruang Rawat Inap RSUP Dr.
M. Djamil Padang Tahun 2018..................................................51
Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Kepuasan Pasien Pada Pelayanan Rawat
Inap RSUP Dr. M. Djamil Padang Tahun 2018........................52
Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Persyaratan Pelayanan di Ruang Rawat Inap
RSUP Dr. M. Djamil Padang Tahun 2018.................................52
Tabel 4.6 Skor Servqual Berdasarkan Unsur Persyaratan Pelayanan dalam
Analisis Faktor Kepuasan Pasien di Ruang Rawat Inap RSUP
Dr. M. Djamil Padang Tahun 2018............................................53
Tabel 4.7 Distribusi Frekuensi Sistem, Mekanisme dan Prosedur Pelayanan
di Ruang Rawat Inap RSUP Dr. M. Djamil Padang Tahun 201853
Tabel 4.8 Skor Servqual Berdasarkan Unsur Sistem, Mekanisme dan
Prosedur dalam Analisis Faktor Kepuasan Pasien di Ruang
Rawat Inap RSUP Dr. M. Djamil Padang Tahun 2018.............54
Tabel 4.9 Distribusi Frekuensi Waktu Pelayanan di Ruang Rawat Inap
RSUP Dr. M. Djamil Padang Tahun 2018.................................54
Tabel 4.10 Skor Servqual Berdasarkan Unsur Waktu Pelayanan dalam
Analisis Faktor Kepuasan Pasien di Ruang Rawat Inap RSUP
Dr. M. Djamil Padang Tahun 2018............................................55
Tabel 4.11 Distribusi Frekuensi Biaya/Tarif Pelayanan di Ruang Rawat Inap
RSUP Dr. M. Djamil Padang Tahun 2018.................................55
ix
Tabel 4.12 Skor Servqual Berdasarkan Unsur Biaya/ Tarif dalam Analisis
Faktor Kepuasan Pasien di Ruang Rawat Inap RSUP Dr. M.
Djamil Padang Tahun 2018.......................................................56
Tabel 4.13 Distribusi Frekuensi Produk Spesifikasi Jenis Pelayanan di Ruang
Rawat Inap RSUP Dr. M. Djamil Padang Tahun 2018..............56
Tabel 4.14 Skor Servqual Berdasarkan Unsur Produk Spesifikasi Jenis
Pelayanan dalam Analisis Faktor Kepuasan Pasien di Ruang
Rawat Inap RSUP Dr. M. Djamil Padang Tahun 2018.............57
Tabel 4.15 Distribusi Frekuensi Kompetensi Pelaksana Pelayanan di Ruang
Rawat Inap RSUP Dr. M. Djamil Padang Tahun 2018.............57
Tabel 4.16 Skor Servqual Berdasarkan Unsur Kompetensi Pelaksana dalam
Analisis Faktor Kepuasan Pasien di Ruang Rawat Inap RSUP
Dr. M. Djamil Padang Tahun 2018............................................58
Tabel 4.17 Distribusi Frekuensi Perilaku Pelaksana di Ruang Rawat Inap
RSUP Dr. M. Djamil Padang Tahun 2018.................................58
Tabel 4.18 Skor Servqual Berdasarkan Unsur Perilaku Pelaksana dalam
Analisis Faktor Kepuasan Pasien di Ruang Rawat Inap RSUP
Dr. M. Djamil Padang Tahun 2018............................................59
Tabel 4.19 Distribusi Frekuensi Penanganan Pengaduan, Saran dan Masukkan
di Ruang Rawat Inap RSUP Dr. M. Djamil Padang Tahun 201859
Tabel 4.20 Skor Servqual Berdasarkan Unsur Penanganan Pengaduan, Saran
dan Masukkan dalam Analisis Faktor Kepuasan Pasien di Ruang
Rawat Inap RSUP Dr. M. Djamil Padang Tahun 2018.............60
Tabel 4.21 Distribusi Frekuensi Sarana dan Prasarana di Ruang Rawat Inap
RSUP Dr. M. Djamil Padang Tahun 2018.................................60
Tabel 4.22 Skor Servqual Berdasarkan Unsur Sarana dan Prasarana dalam
Analisis Faktor Kepuasan Pasien di Ruang Rawat Inap RSUP
Dr. M. Djamil Padang Tahun 2018............................................61
Tabel 4.23 Tingkat Persepsi dan Harapan Pasien pada Setiap Atribut yang
Mempengaruhi Kepuasan Pasien di Ruang rawat Inap RSUP Dr.
M. Djamil padang tahun 2018...................................................61
x
DAFTAR GAMBAR
xi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 6 Dokumentasi
xii
DAFTAR ISTILAH/SINGKATAN
xiii
BAB 1 : PENDAHULUAN
menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat. Masyarakat
optimal yang diselenggarakan oleh rumah sakit dalam memenuhi kebutuhan pasien.
Pelayanan yang optimal akan meningkatkan mutu pelayanan rumah sakit dan
pelayanan agar tercapainya harapan dan keinginan masyarakat sebagai pengguna jasa
pelayanan.
kesehatan. Pasien akan puas apabila kualitas pelayanan yang diberikan sama dengan
keinginan dan harapan pasien. Pasien menginginkan fasilitas yang baik dari pihak
rumah sakit, keramahan pihak rumah sakit, serta ketanggapan, kemampuan dan
kesungguhan para petugas rumah sakit. Beberapa alasan yang menyebabkan pasien
40
2
tidak kembali ke rumah sakit adalah 1% karena meninggal dunia, 3% karena pindah
pesaing, 14% karena tidak puas dengan produk dan 68% karena mutu pelayanan
yang buruk.
rumah sakit, diperlukan indikator-indikator yang relevan, valid dan reliabel agar
Kepuasan pasien dapat diukur melalui survei kepuasan masyarakat. Survei kepuasan
masyarakat menjadi tolak ukur untuk mengetahui tingkat kualitas pelayanan publik.
Survei kepuasan masyarakat dapat diketahui dari berbagai keluhan masyarakat yang
terdapat sembilan unsur pelayanan yang prima yang sangat berpengaruh terhadap
RSUP Dr. M. Djamil Padang merupakan rumah sakit umum pendidikan kelas
A yang sudah terakreditasi paripurna oleh Komite Akreditasi Rumah Sakit (KARS)
3
serta rumah sakit PPK III sebagai rumah sakit rujukan nasional. RSUP Dr. M. Djamil
Data kunjungan pasien pasien rawat inap RSUP Dr. M. Djamil Padang pada
tahun 2015 sebanyak 23.847 pasien, tahun 2016 sebanyak 23.496 pasien dan tahun
2017 sebanyak 26.723 pasien. Data tersebut menunjukkan angka kunjungan rawat
inap di RSUP Dr. M. Djamil Padang mengalami ketidakstabilan yang cenderung naik
dikarenakan dua faktor yaitu faktor eksternal yang memungkinkan derajat kesehatan
Nilai indeks kepuasan pasien RSUP Dr. M Djamil Padang tahun 2017 sebesar
79,98%. Nilai tesebut menunjukkan bahwa tingkat kepuasan pasien RSUP Dr. M.
Djamil Padang belum memenuhi standar kepuasan pasien yang ditetapkan Menkes
tempat tidur RSUP Dr. M. Djamil Padang pada tahun 2017 yaitu jumlah BOR 59,
93%, lama rata-rata tempat tidur kosong (TOI) 4 hari, dan rata-rata tempat tidur
dipakai (BTO) 33,44 kali. Dari indikator pemanfaatan tempat tidur diatas belum
Indonesia dengan nilai BOR ideal yaitu 60-85%, TOI 1-3 hari dan BTO 40-50 kali.
M. Djamil Padang, jumlah komplain pasien pada 2017 sebanyak 217 pengaduan.
Studi pendahuluan pada pasien yang dirawat diruang rawat inap yang telah
menyatakan 60% tidak puas dengan pelayanan kesehatan yang diberikan. Pasien
yang tidak puas menyangkut waktu pelayanan seperti kesiapan perawat melakukan
pemeriksaan tidak tepat waktu, perilaku perawat seperti perawat kurang cepat
tanggap dan terkadang lama merespon pasien, perawat kurang senyum dan
komunikatif dalam melayani pasien, serta sarana dan prasarana seperti kondisi kamar
Penelitian yang dilakukan oleh Dwi Avinda (2015) pada pasien rawat inap di
disebabkan petugas yang kurang perhatian terhadap keluhan yang disampaikan, dan
kemampuan perawat untuk memberikan perhatian yang tulus terhadap semua pasien.
penelitian dengan judul “ Analisis Faktor Kepuasan Pasien di Ruang Rawat Inap
pasien di ruang rawat inap RSUP Dr.M. Djamil Padang tahun 2018?”
5
Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk menganalisis faktor kepuasan
pasien di ruang rawat inap RSUP Dr.M. Djamil Padang tahun 2018.
tentang mutu pelayanan di ruang rawat inap RSUP Dr. M. Djamil Padang
tahun 2018
persepsi dan harapan pasien tentang mutu pelayanan di ruang rawat inap
harapan pasien tentang mutu pelayanan di ruang rawat inap RSUP Dr. M.
tentang mutu pelayanan di ruang rawat inap RSUP Dr. M. Djamil Padang
tahun 2018
persepsi dan harapan pasien tentang mutu pelayanan di ruang rawat inap
harapan pasien tentang mutu pelayanan di ruang rawat inap RSUP Dr. M.
pasien tentang mutu pelayanan di ruang rawat inap RSUP Dr. M. Djamil
indikator persepsi dan harapan pasien tentang mutu pelayanan di ruang rawat
11. Diketahuinya unsur sarana dan prasaran sebagai indikator persepsi dan
harapan pasien tentang mutu pelayanan di ruang rawat inap RSUP Dr. M.
3. Bagi Peneliti
rawat inap RSUP Dr. M. Djamil Padang tahun 2018 berdasarkan Permenpan No 14
tahun 2017 dan menggunakan teori Kotler (ServQual) sebagai indikator persepsi dan
harapan yang dilihat dari sembilan unsur kepuasan masyarakat yaitu persyaratan,
Memahami kebutuhan pasien dan keinginan pasien adalah hal penting yang
berasal dari perbandingan antara kesenangan terhadap aktivitas dan suatu produk
dengan harapannya. Kepuasan berkaitan dengan kesembuhan pasien dari sakit atau
luka. Hal ini lebih berkaitan dengan konsekuensi sifat pelayanan kesehatan itu
sendiri, berkaitan pula dengan sasaran dan hasil pelayanan. Kepuasan pasien dalam
menilai mutu atau pelayanan yang baik, dan merupakan pengukuran penting yang
mendasar bagi mutu pelayanan. Hal ini karena memberikan informasi terhadap
suksesnya pemberi pelayanan bermutu dengan nilai dan harapan pasien yang
dikehendaki.
adalah perasan senang atau kecewa seseorang yang muncul setelah membandingkan
antara persepsi atau kesannya terhadap kinerja atau hasil suatu produk dan harapan-
yang diberikan. Walaupun subyektif tetap ada dasar objektifnya, artinya penilaian itu
dilandasi oleh hal yaitu pengamalaman masa lalu, pendidikan, situasi psikis waktu itu
dan pengaruh lingkungan waktu itu. Kepuasan pasien akan terpenuhi apabila proses
40
9
penyampaian jasa dari pembeli jasa kepada pasien sesuai dengan apa yang
dipersepsikan pelanggan.
penyedia jasa pelayanan kesehatan. Value berasal dari jenis pelayanan yang
diberikan kepada pelanggan, atau sistem manajemen institusi tersebut, atau sesuatu
yang bersifat emosional. Pelanggan yang puas akan berbagi rasa dan pengalaman
mereka kepada teman, keluarga, dan tetangga. Ini akan menjadi referensi yang baik
Kepuasan pasien akan tercapai, apabila diperoleh hasil yang optimal bagi
baiknya antara tingkat rasa puas atau hasil dan derita-derita serta jerih payah yang
Kepuasan pasien dapat diukur berdasarkan persepsi dan harapan. Kotler dan
perkiraan atau keyakinan pelanggan tentang apa yang akan diterimanya. Harapan
jasa, yaitu:
10
pelanggan.
pendukung jasa.
9. Word of mouth, baik dari keluarga, rekan kerja, pakar mapun media
masa.
Pasien akan merasa puas bila hasil evaluasi mereka menunjukkan bahwa produk
2. Kualitas pelayanan
Pasien akan merasa puas jika mereka memperoleh pelayanan yang baik atau
3. Faktor emosional
Pasien merasa bangga, puas dan kagum terhadap rumah sakit yang dipandang
4. Harga
Semakin mahal harga perawatan maka pasien mempunyai harapan yang lebih
besar. Sedangkan rumah sakit yang berkualitas sama tetapi berharga murah,
5. Biaya
Pasien yang tidak perlu mengeluarkan biaya tambahan atau tidak perlu
Selain itu, menurut Maison Walter dan White (dalam Nooria; 2008)
1. Karakteristik produk
2. Harga
Semakin mahal harga perawatan maka pasien mempunyai harapan yang lebih
besar.
12
3. Pelayanan
rumah sakit.
4. Lokasi
rumah sakit. Umumnya semakin dekat rumah sakit dengan pusat perkotaan
atau yang mudah dijangkau, mudahnya transportasi dan lingkungan yang baik
akan semakin menjadi pilihan bagi pasien yang membutuhkan rumah sakit
tersebut.
5. Fasilitas
pasien, misalnya fasilitas kesehatan baik sarana dan prasarana, tempat parkir,
6. Image
7. Desain visual
Tata ruang dan dekorasi rumah sakit ikut menentukan kenyamanan suatu
rumah sakit, oleh karena itu desain dan visual harus diikutsertakan dalam
8. Suasana
Suasana rumah sakit yang tenang, nyaman, sejuk dan indah akan sangat
tidak hanya bagi pasien saja yang menikmati itu akan tetapi orang lain yang
yang positif sehingga akan terkesan bagi pengunjung rumah sakit tersebut.
9. Komunikasi
tingkat kepuasan dimulai dari penentuan pelanggan, kemudian dimonitor dari tingkat
kesempatan dan akses yang mudah dan nyaman bagi para pelanggannya guna
14
bisaberupa kotak saran, kartu komentar, dan hubungan telefon langsung dengan
b. Ghost shopping
membeli agar dapat memahami mengapa hal itu terjadi dan supaya dapat
interview saja yang diperlukan, tetapi pemantauan customer loss rate juga
metode ini adalah pada mengidentifikasi dan mengontak mantan pelanggan yang
Penelitian survei dapat melalui pos, telepon, e-mail, website maupun wawancara
balik secara langsung dari pelanggan dan juga memberikan tanda positif bahwa
kepuasan pelanggan melalui metode ini dapat dilakukan dengan berbagai cara,
diantaranya:
2. Derived satisfaction
utama, yaitu (1) tingkat harapan atau ekspektasi pelanggan terhadap kinerja
masing atribut dan atau tingkat kinerja ideal juga bisa ditanyakan.
3. Problem analysis
yang mereka hadapi berkaitan dengan produk atau jasa perusahaan dan
4. Importance-performance analysis
Importance-Performance Matrix.
Keterangan:
diterima pasein yang terletak pada sumbu mendatar (X) dan skor harapan terhadap
layanan kesehatan pada sumbu tegak (Y) digunakan rumus Supranto sebagai berikut:
dan
Keterangan:
n : Jumlah responden/pasien
Kepuasan konsumen dapat dianalisis dari dua dimensi, yaitu dari harapan
atas sesuatu dan kenyataan (pengalaman) yang diterima konsumen. Data yang
yang terdiri dari 4 bagian (kuadran) yang dibatasi oleh dua garis yang berpotongan
tegak lurus pada titik-titik X dan Y. Titik X merupakan rata-rata dari skor tingkat
kepentingan. Adapun skala empat bagian (kuadran) pada diagram kartesius sebagai
berikut :
18
A B
C D
Keterangan :
Kuadran A
Pada posisi ini, jika dilihat dari kepentingan konsumen, atribut-atribut produk
berada pada tingkat tinggi, tetapi jika dilihat dari kepuasannya, konsumen
Kuadran B
Pada posisi ini, jika dilihat dari kepentingan konsumen, atribut-atribut produk
berada pada tingkat tinggi, dan jika dilihat dari kepuasannya, konsumen
merasakan tingkat yang tinggi juga. Hal ini menuntut perusahaan untuk dapat
Kuadran C
19
Pada posisi ini, jika dilihat dari kepentingan konsumen, atribut-atribut produk
kurang dianggap penting, tetapi jika dilihat dari tingkat kepuasan konsumen
posisi ini.
Kuadran D
Pada posisi ini, jika dilihat dari kepentingan konsumen, atribut-atribut produk
tersedianya umpan balik yang segera, berarti dan obyektif. Dengan hasil pengukuran
dengan standar kerja dan memutuskan apa yang harus dilakukan untuk melakukan
pelanggan.
prestasi yang harus dicapai, yang mengarahkan mereka menuju mutu yang
pelayanan.
20
mengutamakan pihak yang dilayani, karena pasien adalah klien yang terbanyak,
maka manfaat yang dapat diperoleh bila mengutamakan kepuasan pasien antara lain
sebagai berikut :
a. Rekomendasi medis untuk kesembuhan pasien akan dengan senang hati diikuti
b. Terciptanya citra positif dan nama baik rumah sakit karena pasien yang puas
tersebut akan memberitahukan kepuasannya kepada orang lain. Hal ini secara
asuransi akan lebih menaruh kepercayaan pada rumah sakit yang mempunyai
citra positif. Didalam rumah sakit yang berusaha mewujudkan kepuasan pasien
tidak terjadi.
2.2.1 Pengertian
Mutu atau kualitas menurut Kamus Bahasa Indonesia ialah ukuran, derajat,
atau taraf tentang baik buruknya suatu produk barang atau jasa. Suatu barang atau
jasa dikatakan bermutu apabila barang atau jasa tersebut mempunyai derajat
kesempurnaan yang sesuai dengan standar yang ada. Mutu adalah perpaduan sifat-
sifat dan karakteristik produk atau jasa yang dapat memenuhi kebutuhan pemakai
atau pelanggan.
kesehatan yang sesuai dengan standar profesi yang baik dengan pemanfaatan sumber
daya secara wajar, efisien, efektif dalam keterbatasan kemampuan pemerintah dan
dengan norma dan etika yang baik. Sedangkan menurut Bustami (2011) mutu
dengan memanfaatkan sumber daya yang ada secara baik, sehingga kebutuhan
pelanggan dan tujuan untuk mencapai derajat kesehatan yang optimal dapat tercapai.
yang prima yang sangat berpengaruh terhadap tingkat kepuasan masyarakat terhadap
1. Persyaratan
22
Persyaratan adalah syarat yang harus dipenuhi dalam pengurusan suatu jenis
Prosedur adalah tata cara pelayanan yang dibakukan bagi pemberi dan
3. Waktu pelayanan
4. Biaya/ Tarif
masyarakat.
6. Kompetensi pelaksana
7. Perilaku pelaksana
Sarana adalah sesuatu yang dapat dipakai sebagai alat dalam mencapai
proyek). Sarana digunakan untuk benda yang bergerak (komputer, mesin) dan
diberikan oleh aparatur pemerintah, perlu ada kriteria yang menunjukkan apakah
pelayanan publik yang diberikan dapat dikatakan baik atau buruk. Zeithmal
harus diperhatikan dalam melihat tolok ukur kualitas pelayanan publik, yaitu:
masyarakat
24
7. Security, jasa pelayanan yang diberikan harus bebas dari berbagai bahaya
dan resiko
kebutuhan pelanggan.
diberi nilai. Nilai dihitung dengan menggunakan nilai rata-rata tertimbang masing-
masing unsur pelayanan. Nilai penimbang ditetapkan dengan rumus sebagai berikut:
maka hasil penilaian tersebut diatas dikonversikan dengan nilai dasar 25, dengan
digunakan untuk mengukur kualitas layanan sehingga akan diperoleh nilai gap
yang telah diterima dengan harapan konsumen terhadap kualitas layanan. Data yang
Kesenjangan yang didapat dalam hal ini merupakan hasil perhitungan skor
persepsi dan harapan. Semakin besar nilai absolut dari hasil pengukuran persepsi dan
harapan akan besar pula kesenjangan yang terjadi. Semakin mendekati nilai 0 (nol)
atau lebih maka akan semakin bermutu pula hasil yang didapatkan demikian
sebaliknya. Biasanya mutu pelayanan yang baik mempunyai nilai lebih kecil dari
2.3.1 Pengertian
suatu organisasi tenaga medis professional yang terorganisasi serta sarana kedokteran
pasien. Sementara itu, menurut Wolper dan Pena (1987), rumah sakit adalah tempat
dimana orang sakit mencari dan menerima pelayanan kedokteran serta tempat
dimana pendidikan klinik untuk mahasiswa kedokteran, perawat dan berbagai tenaga
harus tetap mampu meningkatkan pelayanan yang lebih bermutu dan terjangkau oleh
rangka peningkatan mutu dan jangkauan pelayanan rumah sakit serta pengaturan hak
rawat inap, pelayanan gawat darurat, pelayanan medik, dan non medik menggunakan
Secara umum unit operasional rumah sakit terdiri dari dua bagian besar,
yakni unit kegiatan medik dan unit kegiatan non medik. Pengelompokkan unit-unit
tersebut: (1)
1. Unit kegiatan pelayanan medik yang didalamnya terdiri unit kegiatan layanan
rawat inap, unit kegiatan layanan rawat jalan, unit kegiatan layanan gawat
darurat, unit kegiatan layanan perawatan intensif, dan unit kegiatan layanan
bedah/operasi.
2. Unit kegiatan penunjang medik, terdiri dari unit kegiatan laboratorium, unit
kegiatan radiologi, unit kegiatan farmasi, unit kegiatan dapur, unit kegiatan
kesehatan yang paripurna tingkat kedua dan ketiga sesuai kebutuhan medis.
populasi disekitarnya.
Rumah sakit bukan BLU, Direktur atau kepala rumah sakit langsung
umum.
BLU.
Rumah Sakit Milik Badan Usaha Milik Negara saat ini kebanyakan
(PT), rumah sakit tersebut sudah dijadikan anak perusahaan atau unit
Dalam rumah sakit yang dimiliki oleh PT, ada tiga bagian yang mempunyai
Rumah sakit milik yayasan, terdapat tiga bagian yang mempunyai tugas,
dan pengurus, yaitu kekuasaan tertinggi ada pada Pembina. Yayasan dapat
kegiatan yayasan.
30
penyakit atau disiplin ilmu tertentu, rumah sakit ini memberikan pelayanan
utama pada satu bidang atau satu jenis penyakit tertentu berdasarkan disiplin
fungsi rujukan, rumah sakit umum dan rumah sakit khusus diklasifikasikan
kedokteran spesialistik dan subspesialistik yang bersifat luas. Rumah sakit ini
merupakan rumah sakit dengan pelayanan rujukan tertinggi atau disebut dengan
Pelayanan ini terdiri dari pelayanan penyakit dalam, kesehatan anak, kebidanan
dan penyakit kandungan, bedah, anestesi, THT, kulit dan kelamin, radiologi,
patologi klinik, psikiatri, neurologi, mata, bedah disgesti atau ortopedi dan
31
dalam, bedah, kesehatan anak, serta kebidanan dan kandungan. Rumah sakit ini
Rumah sakit kelas D merupakan rumah sakit yang bersifat transisi yang
memberikan pelayanan kedokteran umum dan kedokteran gigi. Rumah sakit ini
1. Kewajiban pasien
yang diterimanya.
2. Hak Pasien
rumah sakit.
e. Memperoleh layanan yang efektif dan efisien sehingga pasien terhindar dari
yang mempunyai Surat Izin Praktik (SIP) baik di dalam maupun di luar
rumah sakit.
data medisnya.
k. Mendapat informasi yang meliputi diagnosis dan tata cara tindakan medis,
Rumah Sakit.
33
dirinya.
p. Menolak pelayanan bimbingan rohani yang tidak sesuai dengan agama dan
q. Menggugat dan atau menuntut rumah sakit apabila rumah sakit itu diduga
memberikan pelayanan yang tidak sesuai dengan standar baik secara perdata
ataupun pidana.
peraturan perundang-undangan.
rehabilitasi medik. Rawat inap adalah pemeliharaan kesehatan rumah sakit dimana
pasien masuk rumah sakit yang menempati tempat tidur perawatan untuk keperluan
observasi, diagnose, terapi, rehabilitasi medik dan atau pelayanan medik lainnya.
Unit pelayanan rawat inap dalam pelayanan rumah sakit memiliki hubungan yang
erat satu sama lain dengan unit-unit lain, seperti rekam medis, staf medis fungsional,
keuangan. Pasien mulai masuk ruangan perawatan hingga pasien dinyatakan boleh
34
pulang maka pasien mendapat pelayanan yaitu, pelayanan tenaga medis, tenaga
administrasi/keuangan.
2.4 Telaah Sistematis
Tabel2. 2 Telaah Sistematis
No Peneliti Tahun Judul Penelitian Desain Penelitian Variabel Penelitian Hasil
1. 1. Rika Mustika 2015 Gambaran Kepuasan Pasien Rawat Deskriptif Persyaratan Dalam penelitian ini
Inap BPJS (studi kasus RSUD Kota Prosedur diperoleh bahwa dari ke-9
Bandung) Waktu Pelayanan unsur yaitu persyaratan,
Biaya/Tarif prosedur, waktu pelayanan,
Produk Spesifikasi biaya/ tarif, produk
Jenis Pelayanan spesifikasi jenis pelayanan,
Kompetensi kompetensi pelaksana,
pelaksana perilaku pelaksana,
Perilaku pelaksana maklumat pelayanan,
Maklumat pelayanan penanganan pengaduan,
Penanganan saran dan masukkan
pengaduan, saran dan responden menyatakan puas
masukkan
2. 2. Ahmad Rizkita 2015 Kepuasan Masyarakat terhadap Deskriptif Persyaratan Penelitian ini menunjukkan
Fajaruddin Pelayanan Kesehatan Pasien Pemegang Prosedur bahwa Prosedur 83,4%,
Kartu Jaminan BPJS di Unit Pelayanan Waktu Pelayanan persyaratan 83,4%, waktu
Teknis Puskesmas Kec Bungah Biaya/Tarif pelayanan 81,2%,
Kabupaten Gresik (studi kasus rawat Produk Spesifikasi biaya/tariff 80,4%, produk
inap puskesmas) Jenis Pelayanan spesifikasi jenis pelayanan
Kompetensi 88,4%, kompetensi
pelaksana pelaksana 80,4%, perilaku
Perilaku pelaksana pelaksana 81,4%, maklumat
Maklumat pelayanan pelayanan 89,3%,
Penanganan penanganan pengaduan,
pengaduan, saran dan saran dan masukan 82,2%
masukkan
40
36
3. 3. Federik Mote 2008 Analisis Indeks Kepuasan Masyarakat Mix Methoede 14 unsur indek Dalam penelitian ini
(IKM) terhadap Pelayanan Publik di kepuasan masyarakat diperoleh nilai indeks
Puskesmas Ngesrep Semarang kepuasan masyarakat dalam
kategori baik.
4. Vina Sulistianingsih, 2011 Hubungan Mutu Pelayanan Kesehatan Cross sectional Reliability Dalam penelitian ini
Yani Maidelwita dengan Kepuasan Pasien Terhadap Responsiveness diperoleh P= 0,000, berarti
Pelayanan Kesehatan di Rawat Inap Assurance terdapatnya Hubungan Mutu
Interne RSUD Dr. M. Zein Painan Empathy Pelayanan dengan Kepuasan
Tangible Pasien Rawat Inap Interne
RSUD Dr. M.Zein Painan
4. 5. Dinik Retnowati 2008 Kualitas Pelayanan Kesehatan di Deskriptif 14 Unsur Indeks Dalam penelitian ini
Puskesmas Bringin Kabupaten Kepuasan masyarakat diperoleh nilai IKM yaitu
Semarang (Analisis Tingkat Kepuasan sebesar 81,825 dengan mutu
Masyarakat) layanan A
5. 6. Ade Oktavia, 2012 Analisis Kepuasan Pasien Rawat Inap Survei Deskriptif 14 Unsur Indeks Penelitian menunjukkan
Suswitaroza, Aulia Bangsal Jantung di RSUD Raden Kepuasan bahwa prosedur pelayanan,
Putri Anwar Mattaher Jambi Masyarakat persyaratan pelayanan,
kejelasan petugas,
tanggungjawab petugas,
kemampuan petugas
pelayanan, kecepatan
pelayanan, keadilan
mendapatkan pelayanan,
kesopanan dan keramahan
petugas, kewajaran biaya,
kepastian biaya pasien
menyatakan puas,
sedangkan untuk
kedisiplinan petugas,
kepastian jadwal pelayanan,
37
6. 7. Anita Fitri Daniati 2006 Analisis Indeks Kepuasan Pasien Deskriptif 14 Unsur Indeks Hasil penelitian
Rawat Inap Pada Kualitas Pelayanan Kepuasan menunjukkan nilai indeks
di Unit Rawat Inap Rumah Sakit Masyarakat kepuasan masing-masing
Petrokimia Gresik unsur baik.
7.
2.5 Kerangka Teori
Berdasarkan uraian teori menggunakan Permenpan No 14 tahun 2017 dan
teori Parasuraman, Berry dan Zeithaml (1990), maka digunakan kerangka teori
sebagai berikut :
Dimensi Mutu:
Unsur Survei Kepuasan
Masyarakat:
Pelayanan yang
1. Persyaratan
Diharapkan Mutu
2. Sistem, mekanisme
dan prosedur Pelayanan Kepuasan
3. Waktu penyelesaian Pasien
4. Biaya/ tarif
5. Produk spesifikasi Pelayanan yang
jenis pelayanan Diterima
6. Kompetensi
pelaksana
7. Perilaku pelaksana
8. Penanganan
pengaduan, saran
dan masukan
9. Sarana dan
prasarana
40
39
Variabel dependen dari penelitian ini yaitu kepuasan pasien di ruang rawat
menggunakan teori Kotler (ServQual) yang dilihat dari persepsi dan harapan aspek
mutu pelayanan dari sembilan unsur yaitu persyaratan, sistem, mekanisme dan
masukan, serta sarana dan prasarana. Kerangka konsep penelitian ini adalah:
Harapan
Pelanggan
Persepsi
Pelanggan
kuantitatif. Penelitian ini tidak mencari atau menjelaskan hubungan, tidak menguji
2018. Penelitian ini dilaksanakan di ruang rawat inap RSUP Dr. M. Djamil Padang
tahun 2018.
Populasi dalam penelitian ini adalah pasien di rawat inap RSUP Dr. M. Djamil
3.3.2 Sampel
Sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimmiliki oleh
populasi tersebut yang banyaknya diambil melalui prosedur tertentu sehingga dapat
mewakili populasinya. Untuk populasi yang infinite, besar sampel dihitung dengan
40
41
60% (0,6)
dan untuk menghindari drop out maka di ambil sampel cadangan 10% dari jumlah
sampel.
1. Kriterian Inklusi
2. Kriteria Ekslusi
sebagai sampel dengan angka 1-4, dan kelompok B bukan merupakan sampel dengan
angka 5-8. Selanjutnya pasien yang sesuai dengan kriteria inklusi diminta mengambil
undian. Jika yang terambil angka 1-4 maka pasien masuk dalam kelompok A dan
1. Dalam 39
2. Bedah 28
3. THT 15
4. Mata 10
5. Kulit 9
43
.
3.4 Definisi Operasional
Tabel 3 1 Definisi Operasional
No. Variabel Defenisi Alat Cara Hasil Ukur Skala
Operasional Ukur Pengukuran
1 Tingkat Kepuasan Hasil pendapat dan penilaian
pasien masyarakat terhadap kinerja pelayanan Kuesioner Wawancara Bobot Nilai rata-rata Ordinal
yang diberikan kepada aparatur tertimbang = Jumlah bobot
penyelenggara pelayanan publik dibagi jumlah unsur
2 Mutu Pelayanan Kegiatan pengukuran secara Kuesioner Wawancara Hasil Ukur Ordinal
komprehensif tentang tingkat kepuasan 25-64,99 : Tidak Baik (D)
masyarakat terhadap kualitas layanan 65,00-76,60:Kurang
yang diberikan oleh penyelenggara Baik(C)
publik 76,61-88,30 : Baik (B)
88,31-100: Sangta Baik (A)
40
45
Persyaratan Syarat yang harus dipenuhi dalam Kuesioner Wawancara Nilai rata-rata setiap unsur Ordinal
pengurusan suatu jenis pelayanan, pelayanan
baik persyaratan teknis mapun
administrasi
Sistem,mekanisme Tata cara pelayanan yang dilakukan Kuesioner Wawancara Nilai rata-rata setiap unsur Ordinal
, dan prosedur bagi pemberi dan penerima pelayanan
pelayanan, termasuk pengaduan
Waktu Jangka waktu yang diperlukan untuk Kuesioner Wawancara Nilai rata-rata setiap unsur Ordinal
penyelesaian menyelesaikan seluruh proses pelayanan
pelayanan dari setiap jenis
pelayanan
Biaya/ tariff Ongkos yang dikenakan kepada Kuesioner Wawancara Nilai rata-rata setiap unsur Ordinal
penerima layanan dalam mengurus pelayanan
dan/ atau memperoleh pelayanan
dari penyelenggara yang besarnya
ditetapkan berdasarkan kesepakatan
antara penyelenggara dan
masyarakat
Produk spesifikasi Hasil pelayanan yang diberikan dan Kuesioner Wawancara Nilai rata-rata setiap unsur Ordinal
jenis pelayanan diterima sesuai dengan ketentuan pelayanan
yang telah ditetapkan
Kompetensi Kemampuan yang harus dimiliki Kuesioner Wawancara Nilai rata-rata setiap unsur Ordinal
pelaksana oleh pelaksana meliputi pelayanan
46
pengetahuan, keahlian,
keterampilan, dan pengalaman
Perilaku pelaksana Sikap petugas dalam memberikan Kuesioner Wawancara Nilai rata-rata setiap unsur Ordinal
pelayanan pelayanan
Penanganan Tata cara pelaksanaan penanganan Kuesioner Wawancara Nilai rata-rata setiap unsur Ordinal
pengaduan, saran pengaduan, dan tindak lanjut pelayanan
dan masukan
Sarana dan Sarana adalah Segala sesuatu yang Kuesioner Wawancara Nilai rata-rata setiap unsur Ordinal
prasarana dapat dipakai sebagai alat dalam pelayanan
mencapai maksud dan tujuan.
Prasarana adalah segala sesuatu
yang merupakan penunjang utama
terselenggaranya suatu proses
3.5 Teknik Pengumpulan Data
a. Data Primer
b. Data Sekunder
Data sekunder dalam penelitian ini berupa gambaran RSUP Dr. M. Djamil
Padang meliputi jumlah kunjungan pasien rawat inap, indeks kepuasan pasien,
jumlah komplain pasien, dan jumlah ruang rawat inap di RSUP Dr. M. Djamil
Padang.
1. Editing
terjawab dan konsisten agar data yang meragukan dapat langsung ditanyakan
2. Coding
data.
3. Entri Data
Tahap ini merupakan tahap memasukan data, proses ini dibantu dengan
48
48
4. Cleaning
Tahap ini dilakukan dengan melihat kembali data yang telah di entry apakah
1. Analisis Univariat
presentase dari seluruh sampel yang diambil. Sehingga diketahui kepuasan pasien
teori Kotler (ServQual) yang dilihat dari sembilan unsur kepuasan masyarakat yaitu
penanganan pengaduan, saran dan masukan serta sarana dan prasarana. Data
Merupakan bangunan yang dibagi atas empat bagian yang akan diisi dengan
skor kinerja pelayanan dan skor harapan pasien terhadap mutu pelayanan yang
diharapkan untuk melihat hal apa saja yang menjadi prioritas, dipertahankan,
Rumah Sakit Umum Pendidikan Dr. M. Djamil Padang pertama kali bernama
“RSU Megawati” yang menempati 2 (dua) komplek yaitu di Jl. Belakang gereja dan
di Jl. Jati Lama Padang. RSUP Dr. M. Djamil Padang berdiri ditanah seluas 8,576 Ha
dengan luas bangunan 58.079 M2 dan memiliki 800 tempat tidur. RSUP Dr. M.
Djamil Padang saat ini masuk dalam kategori Tipe A yang merupakn rumah sakit
rujukan nasional yang sudah terakreditasi paripurna oleh Komite Akreditasi Rumah
Sakit (KARS).
Motto RSUP Dr. M. Djamil Padang yaitu “Kepuasan anda adalah kepedulian
kami”. Secara umum yaitu RSUP Dr. M. Djamil Padang untuk meningkatkan dan
Dr. M. Djamil Padang mempunyai visi ”Menjadi Rumah Sakit Pendidikan dan
Rujukan Nasional di Indonesia Tahun 2019”. Misi RSUP Dr. M. Djamil Padang
yaitu:
masyarakat.
masyarakat.
48
50
karakteristik responden yang terdiri dari umur, jenis kelamin, pendidikan terakhir
Tabel 4.1 Karakteristik Responden di Ruang Rawat Inap RSUP Dr. M. Djamil
Padang Padang Tahun 2018
Karakteristik Responden Frekuensi (f) Persentase (%)
Umur
17 – 44 tahun 34 33.5
45 – 59 tahun 45 44.7
≥ 60 tahun 22 21.8
Jenis Kelamin
Laki-laki 53 52.5
Perempuan 48 47.5
Pendidikan Terakhir
Tidak Sekolah 3 3.0
SD 32 31.7
SMP 20 19.8
SMA / SMK 36 35.6
D3 2 2.0
S1 7 6.9
Lainnya 1 1.0
Pekerjaan
Tidak Bekerja 1 1.0
Petani 23 22.8
PNS 3 3.0
Wiraswasta 13 12.9
Ibu Rumah Tangga 33 32.7
Lain-lain 28 27.7
umur paling banyak berumur antara 45- 59 tahun (44,7%), berdasarkan jenis kelamin
terlihat bahwa lebih dari separuh responden berjenis kelamin laki-laki (52,5%),
diketahui bahwa pekerjaan responden paling banyak yaitu Ibu Rumah Tangga (32.7
%).
Dr. M. Djamil Padang tahun 2018 berdasarkan Kepmenpan No 14 Tahun 2017 dapat
Tabel 4.2 Nilai IKM Pelayanan di Ruang Rawat Inap RSUP Dr. M. Djamil
Padang Tahun 2018
Ʃnilai/Unsur 2923
NRR/Unsur 28,941
NRR tertimbang/Unsur 3,183
IKM Pelayanan 79,59
Mutu Pelayanan B
Kinerja Pelayanan Baik
Dari tabel 4.2 dapat dilihat bahwa nilai indeks kepuasan pasien sebesar 79,59
Tabel 4.3 Nilai IKM Per Unsur Pelayanan Di Ruang Rawat Inap RSUP Dr. M.
Djamil Padang Tahun 2018
pelayanan B dengan kinerja pelayanan Baik terhadap pelayanan di ruang rawat inap
RSUP Dr. M. Djamil Padang tahun 2018. Nilai IKM tertinggi pada unsur pelayanan
terletak pada unsur biaya/ tarif dan IKM terendah terletak pada unsur penanganan
Dari tabel 4.4 dapat dilihat bahwa lebih dari separuh responden (68,3%)
menyatakan puas terhadap pelayanan di ruang rawat inap RSUP Dr. M. Djamil
rawat inap RSUP M. Djamil Padang tahun 2018 pada unsur persyaratan pelayanan
Dari tabel 4.5 dapat dilihat bahwa sebagian besar responden (82,2%)
menyatakan persyaratan pelayanan kepada pasien di ruang rawat inap RSUP Dr. M.
Berdasarkan tabel 4.6 di atas dapat dilihat bahwa skor servqual yang paling
rendah pada unsur persyaratan yaitu persyaratan pelayanan yang dipenuhi jelas (-
1.12).
pasien rawat inap pada unsur sistem, mekanisme dan prosedur pelayanan dapat
Dari tabel 4.7 dapat dilihat bahwa lebih dari separuh responden (66,3%)
ruang rawat inap RSUP M. Djamil Padang berada pada kategori baik.
56
Berdasarkan tabel 4.8 di atas dapat dilihat bahwa skor tingkat kepuasan yang
paling rendah pada unsur sistem, mekanisme dan prosedur yaitu alur/proses
pasien rawat inap pada unsur waktu pelayanan dapat dilihat pada tabel berikut :
Dari tabel 4.9 dapat dilihat bahwa lebih dari separuh responden (73,3%)
menyatakan waktu pelayanan kepada pasien di ruang rawat inap RSUP M. Djamil
Berdasarkan tabel 4.10 di atas dapat dilihat bahwa skor tingkat kepuasan
yang paling rendah pada unsur waktu pelayanan yaitu kesiapan dokter melayani
pasien rawat inap pada biaya/ tarif pelayanan dapat dilihat pada tabel berikut :
Dari tabel 4.11 dapat dilihat bahwa sebagian besar responden (81.2%)
Berdasarkan tabel 4.12 di atas dapat dilihat bahwa skor servqual yang paling
penjelasan secara terbuka tentang biaya pelayanan yang harus dipenuhi (-1.10).
pasien rawat inap pada unsur produk spesifikasi jenis pelayanan dapat dilihat pada
tabel berikut :
Dari tabel 4.13 dapat dilihat bahwa lebih dari separuh responden (70,3%)
menyatakan produk spesifikasi jenis pelayanan kepada pasien di ruang rawat inap
Berdasarkan tabel 4.14 di atas dapat dilihat bahwa skor servqual yang paling
rendah pada unsur produk spesifikasi jenis pelayanan yaitu perawat memberikan
waktu yang cukup bagi pasien dan keluarga pasien untuk berkonsultasi (-1.27).
pasien rawat inap pada unsur kompetensi pelaksana pelayanan dapat dilihat pada
tabel berikut :
Dari tabel 4.15 dapat dilihat bahwa lebih dari separuh responden (68,3%)
Berdasarkan tabel 4.16 di atas dapat dilihat bahwa skor tingkat kepuasan yang
pasien rawat inap pada unsur perilaku pelaksana pelayanan dapat dilihat pada tabel
berikut :
61
Dari tabel 4.17 dapat dilihat bahwa lebih dari separuh responden (65,3%)
menyatakan perilaku pelaksana kepada pasien di ruang rawat inap RSUP M. Djamil
Berdasarkan tabel 4.18 di atas dapat dilihat bahwa skor servqual yang paling
rendah pada unsur perilaku pelaksana yaitu perawat memperhatikan kebutuhan dan
pasien rawat inap pada unsur pengananan pengaduan, saran dan masukan dapat
Dari tabel 4.19 dapat dilihat bahwa sebagian kecil responden (11,9%)
Berdasarkan tabel 4.20 di atas dapat dilihat bahwa skor servqual yang paling
rendah pada unsur pengaduan, saran dan masukkan yaitu pengaduan, saran dan
inap pada unsur sarana dan prasarana dapat dilihat pada tabel berikut :
Dari tabel 4.21 dapat dilihat bahwa lebih dari separuh responden (59,4%)
menyatakan sarana dan prasarana kepada pasien di ruang rawat inap RSUP M.
Berdasarkan tabel 4.22 di atas dapat dilihat bahwa skor tingkat kepuasan yang
paling rendah pada unsur sarana dan prasarana yaitu kebersihan kamar mandi (-1,36).
1.1 Posisi dan Prioritas Atribut Mutu Pelayanan dalam Diagram Kartesius
Distribusi frekuensi persepsi dan harapan pasien rawat inap pada setiap
Tabel 4. 23 Tingkat Persepsi dan Harapan Pasien pada Setiap Atribut yang
Mempengaruhi Kepuasan Pasien di Ruang rawat Inap RSUP Dr.
M. Djamil padang tahun 2018
Skor
No Pernyataan P H X Y
Servqual
A. Persyaratan
1. Tersedianya informasi persyaratan
pelayanan 412 480 4.08 4.75 -0.67
2.
Persyaratan pelayanan yang dipenuhi jelas
376 489 3.72 4.84 -1.12
3. Persyaratan administratif untuk
mendapatkan pelayanan sangat mudah 421 484 4.17 4.79 -0.62
untuk dipenuhi
4. Persyaratan teknis untuk mendapatkan
419 486 4.15 4.81 -0,66
pelayanan sangat mudah untuk dipenuhi
B. Sistem,mekanisme dan prosedur
5. Tersedia papan informasi tentang prosedur
415 482 4.11 4.77 -0.66
layanan
6. Alur/proses pelayanan sangat jelas 362 489 3.58 4.84 -1.26
7. Proses pelayanan yang dilakukan
398 486 3.94 4.81 -0.87
sederhana tidak berbelit-belit
8. Tersedia petunjuk arah keruangan layanan 431 473 4.27 4.68 -0,41
dengan jelas
C. Waktu
9. Kesiapan dokter melayani pasien tepat
369 490 3.65 4.85 -1.20
waktu
10. Keteraturan pemberian obat/ suntikan oleh
415 484 4.11 4.79 -0.68
perawat
11. Kecepatan pemeriksaan pasien oleh dokter 419 486 4.15 4.81 -0.66
12. Petugas selalu ada ditempat sesuai jadwal/ 416 490 4.12 4.85 -0.73
waktu pelayanan
D. Biaya/Tarif
13 Sebelum mendapatkan pelayanan, pasien
tidak diwajibkan membayar uang jaminan 442 474 4.38 4.69 -0.31
atau sejenisnya
14 Besarnya biaya pelayanan terjangkau oleh
419 486 4.15 4.81 -0.66
kemampuan pasien
15 Besarnya biaya pelayanan yang dibayarkan
telah sesuai dengan kualitas pelayanan 398 492 3.94 4.87 -0.93
yang diterima
16 Petugas pelayanan memberikan penjelasan
3.7
secara terbuka tentang biaya pelayanan
379 490 5 4.85 -1.10
yang harus dipenuhi
E. Produk Spesifikasi Jenis Pelayanan
17 Pasien mendapatkan pelayanan yang baik
398 487 3.94 4.82 -0.88
perihal penyakit pasien
18 Pelayanan yang diterima pasien adil 440 475 4.36 4.70 -0.34
Keterangan:
P = Persepsi
66
H = Harapan
Y (4,81). Rata-rata ini digunakan untuk menentukan posisi atribut dalam diagram
kartesius yang terdiri dari empat kuadran yaitu kuadran A, B, C dan D untuk lebih
Keterangan :
mempengaruhi kepuasan pasien di ruang rawat inap RSUP Dr. M. Djamil Padang
terbagi atas 4 bagian yaitu prioritas utama, prioritas pertahankan prestasi, prioritas
1. Persyaratan 1. Waktu
Atribut 2 : Persyaratan pelayanan Atribut 11 : Kecepatan pemeriksaan
yang dipenuhi jelas pasien oleh dokter.
2. Sistem, mekanisme dan prosedur Atribut 12 : Petugas selalu ada
Atribut 6 : Alur/proses pelayanan ditempat sesuai jadwal/ waktu
sangat jelas pelayanan
3. Waktu 2. Biaya/tarif
Atribut 9 : Kesiapan dokter Atribut 14 : Besarnya biaya
melayani pasien tepat waktu pelayanan terjangkau oleh
4. Biaya/tarif kemampuan pasien
Atribut 16 : Petugas pelayanan Atribut 15: Besarnya biaya
memberikan penjelasan secara pelayanan telah sesuai dengan
terbuka tentang biaya pelayanan kualitas pelayanan yang diterima
yang harus dipenuhi. 3. Produk spesifikasi jenis pelayanan
5. Produk spesifikasi jenis pelayanan Atribut 17 : Pasien mendapatkan
Atribut 20: Perawat memberikan pelayanan yang baik perihal
waktu yang cukup bagi pasien dan penyakit pasien
keluarga pasien untuk Atribut 19: perawat melaporkan
berkonsultasi segala detail perubahan pasien
6. Kompetensi pelaksana kepada dokter selaku melakukan
Atribut 24: Perawat memberikan kunjungan
penyuluhan keperawatan 4. Kompetensi pelaksana
sehubungan dengan penyakit Atribut 21 : Dalam memberikan
pasien pelayanan perawat terampil, cermat
7. Perilaku pelaksana dan teliti
Atribut 26: Perawat Atribut 22: Setelah dilakukan
memperhatikan kebutuhan dan pemeriksaan, dokter langsung dapat
keluhan pasien mengetahui diagnose penyakit saya
Atribut 27: Terciptanya suasana dan tindakan medis yang akan
kekeluargaan antara perawat dan dilakukan
pasien 5. Perilaku pelaksana
8. Penanganan pengaduan, saran dan Atribut 25 : Perawat bersikap ramah
68
kepada pasien.
7. Perilaku pelaksana
Atribut 28: Dokter memeriksa
dan mendiagnosa penyakit
bersikap ramah, sopan dan
bersahabat dalam memberikan
pelayanan pada pasien.
8. Sarana dan prasarana
Atribut 35: Fasilitas parkir yang
luas dan tertib.
BAB 5 : PEMBAHASAN
rawat inap RSUP Dr. M. Djamil Padang yaitu sebesar 79,59 dengan mutu pelayanan
B dengan kinerja unit layanan Baik. Tingkat kepuasan berdasarkan persepsi dan
pelayanan kesehatan yang diberikan di ruang rawat inap RSUP Dr. M. Djamil
Padang. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Anita Fitri (2006) di rumah
sakit Petrokimia Gresik yang menyatakan indeks kepuasan pasien di ruang rawat
inap memiliki nilai 71,62 dengan mutu layanan B dan kinerja unit pelayanan Baik.
salah satunya survei kepuasan pasien. Penilaian yang diberikan menentukan ukuran
karena kesenjangan antara harapan pasien dengan kinerja layanan kesehatan yang
dirasakan. Pasien akan memberikan respon yang baik dan perasaan puas apabila
persepsi tanpa disertai dengan harapan sedangkan servqual, perhitungan dan analisis
48
70
data yang digunakan persepsi dan harapan. Perbedaan analisis data tersebut, hasil
kepuasan pasien di ruang rawat inap RSUP Dr. M. M. Djamil Padang akan
kesehatan. Pasien yang puas akan datang kembali ketika membutuhkan pelayanan,
baik untuk mereka sendiri maupun untuk keluarganya. Oleh karen itu perlu perhatian
kepuasan pasien.
kinerja layanan baik dalam memberikan pelayanan kepada pasien di ruang rawat inap
baik dalam memberikan pelayanan kepada pasien di ruang rawat inap RSUP Dr. M.
Djamil Padang. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan Rika
Mustika (2015) di rawat inap RSUD Kota Bandung dimana lebih dari separuh pasien
menyatakan puas terhadap persyaratan pelayanan di ruang rawat inap RSUD Kota
Bandung.
71
persyaratan pelayanan dengan jenis pelayanan yang diberikan oleh rumah sakit.
2017 dan servqual disebabkan analisis data yang digunakan berbeda, perhitungan
dan harapan.
diketahui bahwa unsur persyaratan yang memiliki skor terkecil yaitu “persyaratan
pelayanan yang di penuhi jelas” yaitu -1,12. Hal ini terjadi karena pemberian
informasi persyaratan oleh petugas kurang jelas, sehingga banyak keluarga pasien
bolak balik untuk mengurus persyaratan pelayanan yang harus dipenuhi. Sebaiknya
petugas memberikan informasi secara jelas kepada pasien dan keluarga pasien
berada dalam kienerja layanan baik dalam memberikan pelayanan kepada pasien di
ruang rawat inap RSUP Dr. M. Djamil Padang. Penelitian berdasarkan persepsi dan
pelayanan baik dalam memberikan pelayanan kepada pasien di ruang rawat inap
72
RSUP Dr. M. Djamil Padang. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang
dilakukan Ade Octavia (2012) di rawat inap bangsal jantung RSUD Mattaher Jambi,
dimana lebih dari separuh pasien puas terhadap prosedur pelayanan di rawat inap
yang mudah dan sederhana serta alur yang mudah dimengerti dan jelas. Prosedur
mekanisme pelayanan.
Permenpan No 14 tahun 2017 dan servqual disebabkan analisis data yang digunakan
unsur tertimbang, perbedaan tersebut juga disertai dengan bentuk kuesioner, dimana
harapan.
diketahui bahwa unsur kehandalan yang memiliki skor terkecil yaitu “alur/proses
pelayanan sangat jelas” yaitu -1,26. Hal ini terjadi karena masih banyak pasien
Sebaiknya petugas memberikan informasi yang jelas kepada pasien mengenai alur
kinerja layanan baik dalam memberikan pelayanan kepada pasien di ruang rawat
inap RSUP Dr. M. Djamil Padang. Penelitian berdasarkan persepsi dan harapan
Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan Ahmad Rizkita (2015) di
menyatakan puas dengan waktu pelayanan yang diberikan kepada pasien di rawat
seluruh proses pelayanan. Pelayanan kesehatan dipandang baik sebab pasien dapat
dilayani dengan cepat tanpa menunggu terlalu lama, sebaliknya pelayanan dianggap
tahun 2017 dan servqual disebabkan analisis data yang digunakan berbeda,
harapan.
diketahui bahwa unsur waktu pelayanan yang memiliki skor terkecil yaitu “Kesiapan
dokter melayani pasien tepat waktu” yaitu -1,20. Hal ini terjadi karena dokter datang
lama memeriksa pasien, dokter yang melakukan pemeriksaan sering datang terlambat
dikarenakan dokter rapat dan berhalangan hadir dari jadwal yang ditentukan.
Sebaiknya adanya penataan dokter oleh pihak rumah sakit apabila dokter
sangat baik dalam memberikan pelayanan kepada pasien di ruang rawat inap RSUP
pelayanan di ruang rawat inap RSUP Dr. M. Djami Padang. Hasil penelitian sejalan
dengan penelitian yang dilakukan Wima Fajar (2015) di rawat inap rumah sakit Bina
Sehat Jember dimana lebih separuh pasien menyatakan biaya pelayanan dalam
kategori sangat baik yang diberikan kepada pasien di rawat inap Rumah Sakit Bina
Sehat Jember.
yang ditetapkan serta adanya rincian biaya yang jelas. Biaya/tarif pelayanan
merupakan unsur yang dapat menjadi indikator bagi pasien untuk menggunakan jasa
75
pelayanan kesehatan. Biaya pelayanan ditentukan secara jelas dan konsisten sehingga
2017 dan servqual disebabkan analisis data yang digunakan berbeda, perhitungan
diketahui bahwa unsur biaya/tarif yang memiliki skor terkecil yaitu “petugas
pelayanan memberikan penjelasan tentang biaya pelayanan” yaitu – 1,10. Hal ini
terjadi karena petugas tidak ada memberikan rincian/ penjelasan biaya pelayanan
yang harus dipenuhi oleh pasien walaupun pasien tidak membayar biaya pelayanan
berada dalam kinerja baik yang diberikan kepada pasien diruang rawat inap RSUP
baik yang diberikan kepada pasien diruang rawat inap RSUP Dr. M. Djamil Padang.
Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan Ahmad Rizkita (2015) di
76
dengan produk spesifikasi jenis pelayanan yang diberikan kepada pasien rawat inap
Model kepuasan yang komprehensif dengan fokus utama pada pelayanan barang dan
jasa meliputi lima dimensi salah satunya assurance (jaminan) yaitu kemampuan
Permenpan No 14 tahun 2017 dan servqual disebabkan analisis data yang digunakan
unsur tertimbang, perbedaan tersebut juga disertai dengan bentuk kuesioner, dimana
harapan.
diketahui bahwa unsur produk spesifikasi jenis pelayanan yang memiliki skor
terkecil yaitu “Perawat memberikan waktu yang cukup bagi pasien dan keluarga
pasien untuk berkonsultasi” yaitu -1. 27. Hal ini terjadi karena banyaknya jumlah
penyakitnya. Sebaiknya perawat menyediakan waktu khusus bagi pasien untuk dapat
dalam kinerja layanan baik dalam memberikan pelayanan kepada pasien di ruang
rawat inap RSUP M. Djamil Padang. Penelitian berdasarkan persepsi dan harapan
pelaksana baik dalam memberikan pelayanan kepada pasien di ruang rawat inap
RSUP Dr. M. Djamil Padang. Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan
(2008) mengatakan model kepuasan yang komprehensif dengan fokus utama pada
pelayanan barang dan jasa meliputi lima dimensi penilaian adalah responsiveness
14 tahun 2017 dan servqual disebabkan analisis data yang digunakan berbeda,
harapan.
diketahui bahwa unsur kompetensi yang mempunyai skor terkecil yaitu “Perawat
78
1.29. Hal ini terjadi karena kurangnya penyuluhan keperawatan yang diberikan
membuat pasien tidak mengetahui dengan jelas masalah kesehatan yang dialami
kinerja layanan baik dalam memberikan pelayanan kepada pasien di ruang rawat inap
dalam meberikan pelayanan kepada pasien di ruang rawat inap RSUP Dr. M. Djamil
Padang. Penelitian ini sejalan dengan penelitian Frederik Mote (2008) di Puskesmas
fokus utama pada pelayanan barang dan jasa meliputi lima dimensi salah satunya
pelayanan rumah sakit seperti keramahan petugas kesehatan dalam menyapa dan
kebebasan pasien memilih tempat berobat dan tenaga kesehatan, serta kemudahan
tahun 2017 dan servqual disebabkan analisis data yang digunakan berbeda,
harapan.
diketahui bahwa unsur perilaku pelaksana yang mempunyai skor terkecil yaitu
“perawat memperhatikan kebutuhan dan keluhan pasien” yaitu -1.25. Hal ini terjadi
karena karena perawat tidak cepat tanggap dalam melayani kebutuhan dan keluhan
61,87 berada dalam kinerja tidak baik dalam memberikan pelayanan kepada pasien
di ruang rawat inap RSUP Dr. M. Djamil Padang. Penelitian berdasarkan persepsi
penanganan pengaduan, saran dan masukkan pada kategori baik dalam memberikan
pelayanan kepada pasien diruang rawat inap RSUP Dr. M. Djamil Padang. Penelitian
ini sejalan dengan penelitian Rika Mustika (2015) di RSUD Kota Bandung, dimana
pasien tidak puas dengan penanganan pengaduan, saran dan masukkan di rawat inap
pelayanan, salah satu cara menilai kepuasan pelanggan adalah menilai banyaknya
komplain yang masuk di suatu unit pelayanan. Komplain berfungsi menjadi bahan
rumus rata-rata unsur tertimbang, perbedaan tersebut juga disertai dengan bentuk
secara cepat oleh petugas/ pimpinan yaitu -2.21. Hal ini terjadi karena banyak pasien
yang mengeluh atas pelayanan kesehatan yang diberikan, namun tidak direspon cepat
kepada pasien sehingga dapat dilakukan perbaikan atas komplain yang disampaikan
pasien dan petugas dapat memberi umpan balik kepada pasien dalam meningkatkan
kepuasan pasien.
81
kinerja layanan baik dalam memberikan pelayanan kepada pasien di ruang rawat inap
menunjukkan lebih separuh responden (59,4%) menyatakan sarana dan prasaran baik
di ruang rawat inap RSUP Dr. M. Djamil padang. Penelitian ini sejalan dengan
berupa ketersediaan sarana dan prasaranan termasuk alat yang siap pakai serta
alat yang digunakan untuk mencapai tujuan seperti peralatan kesehatan, kebersihan
14 tahun 2017 dan servqual disebabkan analisis data yang digunakan berbeda,
harapan.
diketahui bahwa unsur sarana dan prasarana yang memiliki skor terkecil yaitu
82
“kebersihan kamar mandi” yaitu -1,36. Sebagian besar pasien menyatakan bahwa
mempengaruhi kepuasan pasien di ruang rawat inap padang (lihat gambar 4.1),
adapun interprestasi dari diagram kartesius tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:
pasien termasuk unsur jasa yang dianggap penting, tetapi pelaksanaanya belum
sesuai dengan yang diharapkan. Sehingga bila pelayanan yang diberikan belum
sesuai dengan keinginan pelanggan yang akan menimbulkan rasa kecewa dan tidak
puas.
Yang termasuk dalam kuadran A yaitu atribut 2, 6, 9, 16, 20, 24, 26, 27, 29,
32 dan 33,
1. Persyaratan
persyaratan pelayanan.
3. Waktu
4. Biaya/Tarif
6. Kompetensi Pelaksana
7. Perilaku Pelaksana
harus ditingkatkan.
air yang tidak lancar membuat pasien tidak puas dengan pelayanan
yang diberikan.
biaya terkait biaya yang akan dikeluarkan dan harus dipenuhi pasien, perawat
memberikan waktu yang cukup bagi pasien dan keluarga pasien untuk
(performance) yang ada di kuadran ini hasilnya jauh dari rata-rata harapan
87
pasien yang tinggi atau masih kurang memuaskan, sementara tingkat harapan
pasien tinggi dan yang dirasakan pasien masih sangat rendah sehingga pasien
merasa tidak puas atau kecewa. Kuadran ini merupakan kuadran yang
kepuasan pasien termasuk unsur jasa yang dianggap penting dan sudah dilaksanakan
sesuai dengan yang diharapkan. Atribut-atribut yang masuk kuadran ini harus
dipertahankan. Caranya adalah pelayanan di rawat inap RSUP Dr. M. Djamil Padang
memuaskan pasien.
Yang termasuk dalam kuadran B yaitu 11, 12, 14, 15, 17, 19, 21, 22, 25, dan
34
1. Waktu
2. Biaya/Tarif
88
4. Kompetensi Pelaksana
cermat, dan teliti. Hal ini menunjukkan nilai rata-rata tingkat persepsi
5. Perilaku Pelaksana
89
kinerjanya supaya semakin baik dimasa yang akan datang dan kepuasan pasien
high performance. Artinya kualitas atau kinerja pelayanan atribut tersebut sesuai
guna menciptakan loyalitas pasien dan minat pasien untuk pembelian ulang.
penting. Keadaan ini menunjukkan bahwa atribut yang berada dalam kuadran
secara cepaat oleh petugas/ pimpinan. Hal ini menunjukkan nilai rata-
responden 4.75.
kurang penting oleh pasien. Kinerja juga belum memadai, karena masih di bawah
nilai rata-rata penilaian kinerja. Walau atribut tersebut masih perlu ditingkatkan,
yang termasuk dalam kuadran ini dianggap kurang penting bagi pasien dan
pelayanan yang diberikan kurang memuaskan oleh rumah sakit sehingga faktor ini
kepuasan pasien.
Yang masuk kuadran D yaitu 1, 3, 4, 5, 7, 8, 10, 13, 18, 23, 28, dan 35.
1. Persyaratan Pelayanan
91
responden 4.79.
4.81
3. Waktu
4. Biaya/ Tarif
6. Kompetensi pelaksana
6. Perilaku pelaksana
1) Atribut 35 yaitu fasilitas parkir yang luas dan teratur. Hal ini
harapan pasien disini kurang dianggap penting tetapi jika dilihat dari tingkat
kepuasannya, pasien merasa puas sehingga bagi rumah sakit faktor ini
6.1 Kesimpulan
Berdasarkan uraian hasil dan pembahasan yang telah dikemukakan dapat
Baik.
Djamil Padang.
Djamil Padang.
Djamil Padang.
48
95
Djamil Padang.
11. Lebih dari separuh responden menyatakan sarana dan prasarana baik
12. Hasil analisis diagram kartesius, pelayanan yang harus diperbaiki yang
jenis pelayanan yaitu perawat memberikan waktu yang cukup bagi pasien
yaitu kebersihan kamar mandi dan aliran air di kamar mandi lancar.
6.2 Saran
1. Pihak RSUP Dr. M. Djamil Padang diharapkan lebih memperhatikan
jelas.
48
98
28. Azrul A. Pengantar Administrasi Kesehatan Jakarta Bina Rupa Aksara 2010.
29. Bustami. Penjamin Mutu Pelayanan Kesehatan dan Akseptabilitasnya Jakarta
Erlangga 2011.
30. Adisasmito W. Sistem Manajemen Lingkungan Rumah sakit Jakarta PT Raja
Grafindo Persada 2007.
31. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 56 tentang Klasifikasi
dan Perizinan Rumah Sakit.2014.
32. Republik Indonesia. 2009. Undang-undang Kesehatan No 44 Tahun 2009
Tentang Rumah Sakit 2009.
33. Herlambang S. Manajemen Pelayanan Kesehatan Rumah Sakit. Yogyakarta
Gosyen Publishing 2016
34. Notoadmodjo S. Metodologi Penelitian Kesehatan Jakarta Rineka Cipta; 2012.
35. Anita FD. Analisis Indeks Kepuasan Pasien Rawat Inap Pada Kualitas
Pelayanan di Unit Rawat Inap Rumah Sakit Petrokimia Gresik Universitas
Airlangga; 2006.
36. Ratna Wulandari SS. Hubungan Mutu Pelayanan Perawat dengan Tingkat
Kepuasan Pasien Rawat Inap di Rumah Sakit dr. Soediran Mangun Sumarso
Wonogiri Tahun 2014. 2014.
37. Ade NA. Kepuasan Pasien terhadap Mutu Pelayana Rawat Inap Berdasarkan
Metode Servqual di RSUD Cilegon 2014. Jakarta: Universitas Islam Negeri
Syarif Hidayatullah Jakarta 2016.
38. Rika M. Gambaran Kepuasan Pasien Rawat Inap BPJS (studi kasus RSUD
Kota Bandung) 2015.
39. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
No 25 Tahun 2004 tentang Indeks Kepuasan Masyarakat 2004.
40. Ade Octavia S, Aulia Putri Anwar. Analisis Kepuasan Pasien Rawat Inap
Bangsal Jantung di RSUD Raden Matahher Jambi 2012;1.
41. Ahmad RF. Kepuasan Masyarakat terhadap Pelayanan Kesehatan Pasien
Pemegang Kartu Jaminan BPJS di Unit Pelayanan Teknis Puskesmas Kec
Bungah Kabupaten Gresik (studi kasus rawat inap puskesmas). 2015.
100
42. Eka FTY, Setya Haksama. Analisis Kepuasan berdasarkan Persepsi dan
Harapan Pasien di Puskesmas Medokan Ayu Surabaya. Kesehatan Masyarakat
2012.
43. Wima FR. Kepuasan Masyarakat terhadap Pelayanan Rawat Inap Di Rumah
Sakit Bina Sehat Jember 2015.
44. Supardi. Hubungan Antara Persepsi Mutu Pelayanan Pengobatan dengan
Kepuasan Pasien di Balai Kesehatan Karyawan Rokok Kudus Semarang
Universitas Diponegoro 2008.
45. Dinik R. Kualitas Pelayanan Kesehatan di Puskesmas Bringin Kabupaten
Semarang (Analisis Tingkat Kepuasan Masyarakat). 2008.
46. Federik M. Analisis Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) terhadap Pelayanan
Publik di Puskesmas Ngesrep Semarang 2008.
47. Lina M. Analisis Manajemen Layanan Keluhan Pasien terhadap Kualitas
Layanan Kesehatan di RSUD. AM. Parikesit Tenggarong Jurnal Administrasi
Reformasi 2017;5(2).
101