Anda di halaman 1dari 5

ANALISIS PERILAKU BERBELANJA DI MALL

BERDASARKAN FAKTOR USIA, GENDER, DAN


PENDAPATAN CUSTOMER

Shinta Nurrafiah1, Dede Brahma Arianto2


Universitas IPWI Jakarta, Universitas Islam Indonesia
Email: 1 nurrafiah0310@gmail.com; 2 dede.brahma2@gmail.com

ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1). Mall akan lebih sering dikunjungi oleh orang muda
diikuti oleh orang dewasa; 2). Mall akan lebih sering dikunjungi oleh orang berpenghasilan rendah
dan menengah; 3). Akan lebih banyak wanita yang sering mengunjungi ke mall dibandingkan pria;
4). karakteristik pria yakni kelas sosial akan mempengaruhi frekuensi belanja.
Sampel dalam penelitian ini adalah dataset Mall_customers yang diambil dari kaggle. Hasil
menunjukkan bahwa usia, jenis kelamin, dan penghasilan konsumen memainkan peranan penting
dalm menentukan sikap konsumen terhadap perilaku berbelanja di mall.
Berdasarkan hasil analisis data dapat diketahui bahwa : 1). Mall lebih sering dikunjungi oleh orang
muda diikuti oleh orang dewasa; 2). Mall lebih sering dikunjungi oleh orang berpenghasilan rendah
dan menengah; 3). Lebih banyak wanita yang sering mengunjungi ke mall dibandingkan pria; 4).
karakteristik pria yakni kelas sosial yang berpengaruh terhadap frekuensi belanja.
Kata Kunci : mall, perilaku berbelanja, konsumen.

ABSTRACT
The research aims to find out: 1). Mall will be visited more often by young people followed by
adults; 2). Mall will be visited more frequently by low-income and middle-income people; 3). There
will be more women who visit the mall more often than men; 4). Men's characteristics, namely social
class, will affect the frequency of shopping.
The sample in this study is a Mall_customers dataset taken from kaggle. The results show that the
age, gender, and income of consumers play an important role in determining consumer attitudes
towards shopping behavior in malls.
Based on the results of data analysis, it can be seen that: 1). Mall are more frequented by young
people followed by adults; 2). Mall are more frequented by low-income and middle-income people;
3). More women visit the mall more often than men; 4). Male characteristics, namely social class,
which affects the frequency of shopping.
Keyword: mall, shopping behavior, customer.

barang-barang konsumsi secara rutin


1. PENDAHULUAN tersebut nantinya merupakan kebutuhan
Pada umumnya, berbelanja telah yang akan dikonsumsi oleh kaum laki-laki
secara khas distereotipkan sebagai aktivitas juga (Lury, 1998).
perempuan. Perempuan lebih cenderung Penelitian tentang penggunaan pusat
berbelanja barang-barang seperti bahan perbelanjaan menunjukkan bahwa rasio
makanan dan pakaian daripada laki-laki, antara perempuan dan laki-laki adalah
sedangkan laki-laki adalah pembeli barang- (Dholakia, Pedersen dan Hikmet, 1995). Bias
barang khusus seperti barang elektronik gender ini dapat dilihat dari banyaknya jumlah
dan perkakas kerja. Sebagian besar survei toko di pusat perbelanjaan yang lebih
tentang perilaku belanja menyatakan bahwa melayani kebutuhan perempuan, seperti toko
jumlah pembeli perempuan lebih besar dari fashion perempuan, toko alat kecantikan dan
jumlah pembeli laki-laki. Dalam hal ini tidak perawatan tubuh khusus perempuan, dan
begitu diperhitungkan bahwa sebenarnya toko peralatan rumah tangga. Akibatnya
sebagaian besar perempuan membeli pusat perbelanjaan sering tampak lebih
Shinta Nurrafiah, Dede Brahma Arianto; Analisis Perilaku Berbelanja di Mall 1
Berdasarkan Faktor Usia, Gender, dan Pendapatan Customer.
memikat bagi perempuan daripada laki-laki. dipresentasikan dalam bentuk tabel, alias
Dholakia baris dan kolom. Sumber data berasal dari
(1995:www.ritim.cba.uri.edu) juga kaggle. Metode pengumpulan data
menemukan bahwa lebih banyak pria yang dilakukan dengan cara google collab, ini
dilaporkan bertanggungjawab pada bagian dimaksudkan untuk informasi yang
shopping tertentu, semakin menikmati diperlukan bagi peneliti.
aktivitas tersebut. Sedangkan Campbell Variabel adalah segala sesuatu yang
menemukan bahwa wanita lebih positif dapat membedakan atau mengubah nilai
tentang kegiatan shopping daripada pria, (Kuncoro, 2003). Dalam penelitian ini ada
banyak pria masih memandang kegiatan beberapa variabel yang akan diteliti yaitu
shopping sebagai kegiatan feminim atau gender, age, age binned, annual income,
wanita, pria yang berbelanja melihat hal income binned, dan spending score.
tersebut hanya sebagai instrumen Definisi dan Operasional Variabel
pemenuhan kebutuhan. yang digunakan penulis dalam penelitian ini
Belanja merupakan suatu kebutuhan adalah: (1). Gender dikategorikan menjadi 2
manusia dalam rangka memenuhi yakni female dan male; (2). Age dari 19-31;
kebutuhan hidup. Baik kaum wanita (3). Age binned dikategorikan menjadi 3
maupun pria adalah konsumennya, hal ini yakni young, adult, dan elder; (4). Annual
dipengaruhi oleh aspek eksternal dan income dari 15-17; (5). Income binned
internal yang mengarahkan perilaku dikategorikan menjadi 3 yakni low, medium,
seseorang dalam memilih dan dan high; (6). Spending score dari 6-81.
mengkonsumsi barang atau jasa yang Penelitian ini mengunakan penelitian
diinginkan. Dalam kegiatan belanja, peran kuantitatif jadi metode pengumpulan data
jender mempengaruhi perilaku konsumen. yakni menggunakan dataset
Dalam penelitian ini, penulis tertarik Mall_customers.
untuk meneliti tentang analisis perilaku Teknik penelitian yang digunakan
berbelanja di mall dari faktor usia, jenis yakni :
kelamin, dan penghasilan konsumen. Oleh (1). Analisis data eksploratif (EDA)
karena itu peneliti akan meneliti tentang antar variabel. EDA adalah proses
bagaimana mall lebih sering dikunjungi oleh eksplorasi data yang bertujuan untuk
orang muda diikuti oleh orang dewasa, mall memahami isi dan komponen penyusun
lebih sering dikunjungi oleh orang data. Dalam penelitian ini peneliti
berpenghasilan rendah dan menengah, memvisualisasikan menggunakan count plot
Lebih banyak wanita yang sering dengan variabel gender, menemukan
mengunjungi ke mall dibandingkan pria, hubungan antara variabel income binned
karakteristik pria yakni kelas sosial yang dengan spending score menggunakan
berpengaruh terhadap frekuensi belanja. boxplot, menemukan hubungan antara
Atas dasar dasar hal tersebut maka penulis variabel age binned dengan spending score
mengangkat topik penelitian dengan judul : menggunakan boxplot, serta menemukan
“Analisis Perilaku Dalam Berbelanja di Mall hubungan antara variabel age binned
Berdasarkan Faktor Usia, Gender, dan dengan annual income menggunakan
Pendapatan Customers” boxplot.
(2). Pembuatan clustering model
2. METODOLOGI (model training) menggukan Kmeans
Jenis penelitian yang dipakai adalah clustering. Kmeans adalah suatu metode
penelitian kuantitatif yaitu penelitian yang penganalisaan data atau metode Data
hasil dan kesimpulan berupa angka Mining yang melakukan proses pemodelan
dengan berdasarkan hasil perhitungan tanpa supervisi (unsupervised) dan salah
yang dilakukan. satu metode yang melakukan
Unsur pokok dari penelitian pengelompokan data dengan sistem partisi.
kuantitatif pada penelitian ini adalah untuk Peneliti menggunkan Kmeans untuk
menggambarkan bagaimana mall lebih memisahkan pelanggan berdasarkan
sering dikunjungi oleh orang muda diikuti kebiasaan belanja konsumen. Dalam
oleh orang dewasa, mall lebih sering penelitian ini peneliti memvisualisasikan
dikunjungi oleh orang berpenghasilan menggunakan line plot antara variabel
rendah dan menengah, Lebih banyak clusters dengan sum of squared distances,
wanita yang sering mengunjungi ke mall dan memvisualisasikan menggunakan
dibandingkan pria, karakteristik pria yakni scatter plot antara variabel annual income,
kelas sosial yang berpengaruh terhadap spending score, dengan 5 cluster.
frekuensi belanja.
Sumber data yang digunakan adalah 3. HASIL DAN PEMBAHASAN
dataset. Dataset adalah sekumpulan data Pada bagian ini penulis menganalisis
yang disusun secara terstruktur data yang telah terkumpul dan melakukan

Shinta Nurrafiah, Dede Brahma Arianto; Analisis Perilaku Berbelanja di Mall 2


Berdasarkan Faktor Usia, Gender, dan Pendapatan Customer.
pembahasan. Data yang terkumpul Tabel 3. 3
tersebut merupakan hasil analisis
menggunakan google collab yang saya
peroleh dari dataset Mall_customers.
Untuk mengetahui gambaran data,
maka penulis menguraikan data-data
maupun informasi dataset Mall_customers
yakni sebagai berikut :

Tabel 3. 1

Sumber : Lampiran

Berdasarkan tabel 3.3 tersebut dapat


Sumber : Lampiran dilihat bahwa orang berpenghasilan
menengah paling banyak untuk mengunjungi
Selanjutnya hasil analisis orang muda mall dengan jumlah 90 orang, setelah itu
dan orang dewasa lebih sering disusul oleh orang berpenghasilan rendah
mengunjungi mall. dengan jumlah 85 orang, dan orang
berpenghasilan tinggi justru paling sedikit
Tabel 3. 2 untuk mengunjungi mall. Kesimpulan
hasilnya adalah mall lebih sering dikunjungi
sebagian besar oleh orang berpenghasilan
rendah dan mengengah dan hampir tidak
oleh orang yang berpenghasilan tinggi.
Selanjutnya hasil analisis wanita lebih
sering mengunjungi mall.

Tabel 3. 4

Sumber : Lampiran

Berdasarkan tabel 3.2 tersebut dapat


dilihat bahwa orang muda paling banyak
untuk mengunjungi mall dengan jumlah 95
orang, setelah itu disusul orang dewasa
dengan jumlah 70 orang, dan orang tua
paling sedikit untuk mengunjungi mall
dengan jumlah 25 orang. Kesimpulan Sumber : Lampiran
hasilnya adalah mall lebih sering dikunjungi
kebanyakan oleh orang muda dan orang Berdasarkan tabel 3.4 tersebut dapat
dewasa dan hampir tidak tidak oleh orang dilihat bahwa jenis kelamin perempuan yang
tua. paling banyak untuk mengunjungi mall
Selanjutnya hasil analisis orang dengan jumlah sekitar 200 orang, sedangkan
berpenghasilan rendah dan menengah jenis kelamin laki – laki paling sedikit untuk
lebih sering mengunjungi mall. mengunjungi mall dengan jumlah sekitar 85
orang. Kesimpulan hasilnya adalah jenis
kelamin perempuan yang lebih sering
mengunjungi mall dibanding jenis kelamin laki
– laki.

Selanjutnya hasil analisis laki-laki


berpenghasilan tinggi lebih sering
mengunjungi mall.

Shinta Nurrafiah, Dede Brahma Arianto; Analisis Perilaku Berbelanja di Mall 3


Berdasarkan Faktor Usia, Gender, dan Pendapatan Customer.
Tabel 3. 5 Tabel 3. 8

Sumber : Lampiran

Pada tabel 3.8 menunjukan untuk


menjatuhkan pada kolom usia dan
pendapatan yang digunakan untuk analisis
pada Kmeans.

Tabel 3. 9

Sumber : Lampiran

Berdasarkan tabel 3.5 tersebut menunjukan


bahwa laki – laki berpenghasilan tinggi
cenderung menghabiskan lebih banyak di mall.

Tabel 3. 6

Sumber : Lampiran

Berdasarkan tabel 3.9 tersebut dapat dilihat


terdapat 5 cluster yang optimal. Oleh karena itu
secara umum ada 5 jenis pelanggan yaitu
pendapatan tinggi pembelanja tinggi,
pembelanja berpenghasilan tinggi rendah,
Sumber : Lampiran pembelanja rata – rata berpenghasilan rata –
rata, pembelanja berpenghasilan rendah tinggi,
Berdasarkan tabel 3.6 tersebut dan pembelanja rendah berpenghasilan
menunjukan bahwa orang muda lebih rendah. Kesimpulan hasilnya adalah laki – laki
cenderung menghabiskan lebih banyak di berpenghasilan tinggi menjadi sasaran, serta
mall, terutama perempuan. laki – laki dan perempuan muda
berpenghasilan rendah harus di iklankan.
Tabel 3. 7

Sumber : Lampiran

Berdasarkan tabel 3.7 tersebut


menunjukan bahwa tidak adanya hubungan
antara pendapatan dengan usia. Laki – laki
cenderung memiliki pendapatan lebih dari
rata – rata perempuan.
Shinta Nurrafiah, Dede Brahma Arianto; Analisis Perilaku Berbelanja di Mall 4
Berdasarkan Faktor Usia, Gender, dan Pendapatan Customer.
4. KESIMPULAN DAN SARAN
4.1. Kesimpulan 5. DAFTAR PUSTAKA
Berdasarkan analisis data yang telah
dilakukan dalam penelitian ini, penulis Chiang, K. dan Dholakia, R. 2003. "Shoppers
mencoba menarik kesimpulan bahwa dalam in Cyberspace: Are They From Venus or
hal perilaku belanja, secara keseluruhan, Mars and Does It Mater?". Journal of
penelitian ini menemukan bahwa perilaku Consumer Psychology, Vol.13, 171-176.
belanja baik perempuan maupun laki-laki Dholakia, R., Birgit Pedersen, Neset Hikm.
termasuk dalam kategori rasional. Namun bila 1995. "Married Males and Shopping: Are
datanya lebih dicermati, ada sedikit perbedaan They Sleeping Partners". Vol. 23 No. 3,
yang menunjukkan bahwa perilaku belanja pp. 27-33.
pada perempuan relatif lebih rasional daripada Awlia, Tasya. “Metode Pengumpulan Data:
responden laki-laki. Setelah itu menemukan Kuantitatif dan Kualitatif”.
bahwa perilaku belanja pada usia muda dan https://news.detik.com/berita/d-
usia menengah lebih rasional dibanding usia 4850130/metode-pengumpulan-data-
tua. Dan dari hasil datanya menemukan bahwa kuantitatif-dan-kualitatif, diakses 7
perilaku belanja pada pendapatan rendah dan Januari 2020.
menengah lebih rasional dibandingkan yang Umar, Husein. (2002). Riset Pemasaran dan
memiliki penghasilan tinggi. Perilaku Konsumen. Jakarta : Gramedia.
Pakasi, Alfa dan Johan Tumiwa. 2016.
4.2. Saran/Rekomendasi “Analisa Perbandingan Konsumen Pria
Dari kesimpulan penelitian di atas, maka dan Wanita Terhadap Perilaku
penulis memberikan saran-saran yang Pembelian Yamana Mio”. Jurnal EMBA
nantinya dapat dijadikan bahan pertimbangan. Vol.4 No.1 Maret 2016, Hal. 1056-1067.
Adapun penulis memberikan saran yakni, Kaswarganti , uniek. “Mengapa Perempuan
kelengkapan produk merupakan faktor Belanja Lebih Banyak dibandingkan Laki-
pendorong konsumen berpengaruh signifikan laki?”.
pada lama belanja. Karena di mall lebih https://www.uniekkaswarganti.com/2017/
dominan produk bagi wanita, maka hendaknya 06/mengapa-perempuan-belanja-lebih-
pihak pengelola mall dapat menyediakan banyak-dibandingkan-laki-laki.html,
produk bagi pria yang lebih bervariasi sehingga diakses 7 Juni 2017.
memberikan ketertarikan pengunjung pada pria Swasta, Basu. 1983. “ Menejemen
juga untuk berbelanja. Pemasaran Analisa Perilaku Konsumen”.
LIBERTY. Yogyakarta
https://colab.research.google.com/drive/1Ijo
Z1vhhFTR0x6kUFGnYEkLK9VgcbYPL?
usp=sharing.
https://www.kaggle.com/code/fazilbtopal/po
pular-unsupervised-clustering-
algorithms/data.

Shinta Nurrafiah, Dede Brahma Arianto; Analisis Perilaku Berbelanja di Mall 5


Berdasarkan Faktor Usia, Gender, dan Pendapatan Customer.

Anda mungkin juga menyukai