Anda di halaman 1dari 9

MACAM-MACAM

TAKDIR
Takdir mencakup qada dan qadar.

Berdasarkan masanya takdir terbagi menjadi empat macam, yaitu:

1. Takdir Azali

Yaitu takdir yang bersifat umum meliputi segala sesuatu dan sudah ada
50.000 tahun sebelum Allah menciptakan langit dan bumi. Allah
menciptakan Qolaam (pena) untuk menuliskan segala sesuatu yang
akan terjadi hingga hari kiamat.

2. Takdir Umuri

Yaitu takdir yang diagariskan ketika usia manusia baru 4 bulan


didalam kandungan. Takdir ini mencakup rezeki, azal, kebahagian, dan
kesengsaraan.

3. Takdir Sanawi

Yaitu takdir yang dicatat setiap tahun pada malam Lailatul Qadar.

4. Takdir Yaumi

Yaitu takdir untuk semua peristiwa yang akan terjadi dalam satu hari.
Takdir ini mencakup penciptaan, rezeki, kelahiran, kematian,
pengampunan dosa, kebahagian, dan lain sebagainya.

Takdir umuri, sanawi, dan yaumi semua kembali kepada takdir azali
yang telah ditentukan dan ditetapkan dalam Lauhul Mahfudz.
CARA BERIMAN KEPADA TAKDIR
1. Meyakini bahwa Allah Maha Mengetahui dan ilmuNya meliputi
segala sesuatu. Allah subhanahu wa ta'ala berfirman yang artinya :

“Dan kunci-kunci semua yang gaib ada padaNya tidak ada yang
mengetahui selain Dia. Dia mengetahui yang ada di darat dan di laut.
Tidak sehelai daun pun yang gugur yang tidak diketahuiNya. Tidak
sebutir biji pun dalam kegelapan bumi tidak pula sesuatu yang basah
atau kering, yang tidak tertulis dalam Kitab yang nyata (Lauh Mahfuz)”
(Al-Qur’an Surah Al An'am ayat 59 )

2. Meyakini bahwa Allah telah menuliskan qada dan qadar nya semua
makhluk di dunia didalam Lauhul Mahfuz

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasalam bersabda yang artinya


“Sesungguhnya makhluk yang pertama Allah ciptakan adalah Qalam
(pena). Maka Allah berfirman kepadanya: “Tulislah ! Qalam menjawab :
“Rabbi, apa yang harus aku tulis ?” Allah berfirman : “Tulislah semua
takdir segala sesuatu hingga hari kiamat !” (hadis riwayat Abu Daud

3. Mengimani bahwa semua peristiwa yang terjadi maupun yang tidak


terjadi adalah atas kehendak Allah semata. Jika Allah menghendaki
sesuatu, maka tidak ada satu pun yang dapat menghalanginya.

4. Meyakini bahwa segala sesuatu itu merupakan ciptaan Allah


subhanahu wa ta'ala.
ZAKAT FITRAH
Zakat fitrah adalah zakat berupa makanan pokok yang wajib
dikeluarkan menjelang salat Idul Fitri, disebut juga dengan zakat nafs
atau zakat jiwa

Zakat fitrah hukumnya fardhu ‘ain bagi setiap muslim yang


mempunyai kelebihan persediaan makanan pokok untuk hari raya Idul
Fitri

Adapun zakat fitrah bagi bayi dan anak-anak ditanggung oleh orang
tua mereka

Waktu zakat fitrah wajib dikeluarkan setelah terbenamnya matahari


pada akhir bulan Ramadhan

Waktu yang utama mengeluarkannya ialah menjelang salat hari raya


Idul Fitri

Tidak sah hukumnya menunaikannya setelah salat Idul Fitri

Disebut juga dengan sedekah apabila dikeluarkan setelah Idul Fitri

Syarat wajib zakat fitrah :

1. muslim

2. masih hidup sewaktu terbenam matahari di akhir bulan Ramadhan


3. mempunyai kelebihan makanan pokok untuk diri sendiri dan
keluarganya, baik pada malam hari raya maupun pada siangnya

Zakat fitrah yang harus dikeluarkan oleh setiap orang adalah 1 sa’
sekitar 2,5 kg atau 2,8 kg atau 3 kg
Mustahik artinya orang yang berhak menerima zakat

Mustahik zakat fitrah adalah para fakir miskin

Hikmah zakat fitrah, diantaranya sebagai berikut:

1. mensucikan orang yang berpuasa Romadhon misalnya ketika


berpuasa melakukan perbuatan atau ucapan yang tak pantas yang
dilakukan tanpa sengaja ketika berpuasa

2. menolong memberi makan fakir miskin

3. membahagiakan fakir miskin


ZAKAT MAL
Zakat mal adalah zakat atas harta benda yang dimiliki oleh seseorang
Adapun harta yang wajib dizakati ialah hewan ternak, emas dan perak,
hasil pertanian, peternakan, kekayaan (uang), barang perdagangan

Nisab artinya batas minimal harta yang wajib dikeluarkan zakatnya


Nisab harta benda seperti perdagangan, emas, dan uang senilai dengan
harga emas murni seberat ±85 gram

Besarnya zakat yang wajib dikeluarkan ialah 2,5% dari nilai harta yang
dimiliki

Adapun nisab pertanian dan peternakan adalah ketentuan tersendiri


ada ketentuan tersendiri

Haul adalah satu periode masa berlangsungnya suatu usaha atau masa
disimpannya harta

Zakat harta kekayaan, perdagangan dan peternakan haulnya adalah


setahun sekali

Adapun zakat pertanian dan perkebunan haulnya adalah setiap kali


masa panen

Mustahik adalah orang yang berhak menerima zakat

Mereka itu ada dalam delapan golongan (asnaf), sebagaimana telah


ditetapkan dalam Alquran

Allah ta'ala berfirman yang artinya


“Sesungguhnya zakat itu hanyalah untuk : (1) orang-orang fakir, (2)
miskin, (3) amil zakat, (4) mualaf , (5) untuk (memerdekakan) hamba
sahaya, (6) untuk (membebaskan) orang yang terhutang, (7) untuk
jalan Allah, (8) dan untuk orang yang sedang perjalanan, sebagai
kewajiban (perintah) dari Allah. Allah Maha Mengetahui, Maha
Bijaksana”

(Al-Quran surah At-Taubah ayat 60)

1. Fakir yaitu orang yang tidak mempunyai harta dan usaha untuk
mencukupi kebutuhan hidupnya dan tidak ada orang yang
menanggung nafkahnya

2. Miskin yaitu orang yang mempunyai harta atau usaha tetapi tidak
mencukupi kebutuhan pokok hidupnya sehari-hari

3. Amil yaitu orang yang bekerja mengurusi zakat

4. Mualaf yaitu orang yang baru masuk Islam

5. Mukatab yaitu hamba sahaya yang dijanjikan merdeka oleh tuannya


apabila ia mampu menembus dirinya sendiri

6. Garim yaitu orang yang berhutang tetapi tidak mampu


membayarnya. Asalkan utangnya bukan untuk kemaksiatan

7. fi sabilillah yaitu orang yang berjuang karena Allah untuk


perberkembangan ajaran Islam

8. Ibnu Sabil yaitu orang yang sedang berpergian untuk tujuan yang
baik dan ia kehabisan bekal

Orang yang tidak berhak menerima zakat, yaitu:


1. orang kaya yang hartanya berasal dari penghasilan dan usahanya

2. hamba sahaya karena mereka mendapat nafkah dari tuannya

3. keturunan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam

4. orang yang dalam tanggungan orang yang berzakat, misalnya anak


tidak berhak menerima zakat dari ayahnya
SURAH AT-TIIN
Surah ini terdiri dari 8 ayat

Surah ini merupakan surat ke 95 dalam Al-Qur’an

Surah ini termasuk golongan surat Makkiyah

Surah ini diambil dari ayat pertama yang artinya buah tin

Isi kandungan dalam surat At-Tin adalah sebagai berikut

Ayat pertama menjelaskan Allah bersumpah Demi buah tin dan buah
zaitun ini menujukkan bahwa ada keistimewaan dan kekhususan pada
buah tin maupun buah zaitun

Ayat kedua menjelaskan bahwa Allah bersumpah demi Gunung Sinai


Gunung Sinai terletak di Semenanjung Sinai antara tanah Mesir ke
Israel, Arab, dan Mesopotamia

Ayat ketiga menjelaskan bahwa negeri yang aman yaitu negeri yang
dimaksud adalah Mekah

Ayat kelima menjelaskan bahwa wa Allah Subhanahu Wa Ta'ala telah


menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya

Manusia memiliki akal, jasmani, rohani, dan nafsu

Anggota tubuhnya manusia serasi seimbang sehingga tampak indah


dan cantik dan memudahkan melakukan sesuatu, sedangkan hewan
hanya memiliki jasmani dan nafsu saja

Manusia apabila mengutamakan nafsunya, maka ia turun derajatnya


seperti hewan
Selain rohani manusia dibekali oleh akal pikiran agar supaya dapat
membedakan yang baik maupun yang buruk

Manusia merupakan makhluk yang sempurna dan dapat turun


derajatnya dan menjadi hina karena pengetahuan sikap dan
perilakunya telah keluar dari aturan yang ditetapkan oleh Allah dan
rasulnya

Ayat keenam menjelaskan bahwa hanya orang-orang beriman dan


mengerjakan amal saleh lah maka pahalanya tidak akan terputus

Ayat ketujuh manusia seharusnya tidak ragu atas adanya hari


pembalasan

Dengan tidak ragunya maka perbuatannya harus membuktikan bahwa


mereka tidak meragukan hari pembalasan

Ayat kedelapan menjelaskan bahwa Allah merupakan Hakim yang


Maha Adil (‘Adl) dan Allah Maha Mengetahui

Anda mungkin juga menyukai