Anda di halaman 1dari 12

KABUPATEN TELUK WONDAMA

DINAS PERTANIAN, PETERNAKAN


DAN KETAHANAN PANGAN
Kompleks Perkantoran Rasiei Teluk Wondama Papua Barat

K E P U T U S A N
PENGGUNA ANGGARAN
DINAS PERTANIAN, PETERNAKAN DAN KETAHANAN PANGAN
KABUPATEN TELUK WONDAMA
TAHUN ANGGARAN 2014

NOMOR : 520/012/SK-PP/DPPKP//2014

T E N T A N G

PENUNJUKKAN PELAKSANA KEGIATAN (GUNNING)

REHABILITASI BALAI PENYULUH WASIOR


KAMPUNG MORU DISTRIK WASIOR
TAHUN ANGGARAN 2014

PENGGUNA ANGGARAN
DINAS PERTANIAN, PETERNAKAN DAN KETAHANAN PANGAN
KABUPATEN TELUK WONDAMA
TAHUN ANGGARAN 2014

Menimbang : a. Bahwa Untuk menindak lanjuti Pengadaan


Barang dan Jasa Kegiatan Pengadaan Sarana
dan Prasarana Penyuluhan Pertanian untuk
Pekerjaan Rehabilitasi Balai Penyuluhan
Pertanian Wasior Tahun Anggaran 2014, perlu
dilakukan Penunjukan terhadap Pelaksana
Kegiatan;
b. Bahwa setelah diadakan evaluasi/penelitian
CV. DELIMA SARI yang beralamatkan di Kampung
Moru – Distrik Wasior, telah memenuhi syarat
untuk ditunjuk sebagai Pelaksana Pekerjaan;
c. Bahwa untuk maksud tersebut perlu dituangkan
dengan Surat Keputusan Pengguna Anggaran
Dinas Pertanian, Peternakan dan Ketahanan
Pangan Kabupaten Teluk Wondama Tahun
Anggaran 2014.

Mengingat : a. Peraturan Presiden Nomor 54 tahun 2010;


b. Keputusan Presiden Nomor 80 tahun 2003;
c. Keputusan Presiden Nomor 17 tahun 2000;
d. Keputusan Presiden Nomor 18 tahun 2000.

Memperhatikan : a. Dokumen Pelaksana Anggaran (DPA) Dinas


Pertanian, Peternakan dan Ketahanan Pangan
Kabupaten Teluk Wondama Tahun 2014.
M E M U T U S K A N

MENETAPKAN : KEPUTUSAN PENGGUNA ANGGARAN DINAS PERTANIAN,


PETERNAKAN DAN KETAHANAN PANGAN KABUPATEN TELUK
WONDAMA TAHUN ANGGARAN 2014.

PERTAMA : Menunjuk Rekanan :


Nama Perusahaan : CV. DELIMA SARI
Nama Kepala Cabang : SUKIMIN
Alamat :
Lokasi : Kampung Moru Distrik
Wasior
N.P.W.P : 02.138.589.3-955.000
Sebagai Pelaksana Pekerjaan REHABILITASI BPP
WASIOR TAHUN ANGGARAN 2014.

KEDUA : Kepada Rekanan tersebut pada kesempatan pertama


supaya segera mempersiapkan segala sesuatu
sehubungan dengan pekerjaan tersebut dan
melaksanakan dengan sebaik-baiknya.

KETIGA : Jangka waktu pelaksanaan pekerjaan tersebut


diatas ditetapkan selama 120 (Seratus Dua
Puluh) hari kalender sejak tanggal ditetapkan
Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK).

KEEMPAT : Segala sesuatu mengenai pelaksanaan serta hak


dan kewajiban pemberi kerja dan pelaksana kerja
akan diatur didalam Surat Perjanjian
Pemborongan Pekerjaan/Kontrak Kerja.

KELIMA : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan


dan apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan
dalam keputusan ini akan diadakan perbaikan
sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di : Rasiei
Pada Tanggal : 12 Mei 2014

PENGGUNA ANGGARAN
DINAS PERTANIAN, PETERNAKAN
DAN KETAHANAN PANGAN

Ir. EDDY A. RENMAUR


Pembina Utama Muda
NIP. 19591004 198711 1003
PEMERINTAH KABUPATEN TELUK WONDAMA
DINAS PERTANIAN, PETERNAKAN
DAN KETAHANAN PANGAN
Kompleks Perkantoran Rasiei Teluk Wondama Papua Barat

SURAT PERINTAH MULAI KERJA (SPMK)


NOMOR : 520/012/SPMK/DPPKP-TW/V/2014

Berdasarkan : 1. Peraturan Presiden RI. Nomor : 54 Tahun 2010,


Tentang Pedoman Pelaksanaan Pengadaan
Barang/Jasa Pemerintah;
2. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor : 59
Tahun 2007 tentang Perubahan atas Peraturan
Menteri Dalam Negeri nomor ; 13 Tahun 2006
Tentang Pedoman Pengelolahan Keuangan Daerah;
3. Peraturan Daerah Kabupaten Teluk Wondama
Nomor : 01 Tahun 2012 tanggal 30 Maret 2012
Tentang Penetapan APBD Kabupaten Teluk
Wondama Tahun 2012;
4. Surat Keputusan Bupati Teluk Wondama Nomor :
04 Tahun 2013 Tanggal 30 Desember 2013
Tentang Penjabaran APBD Tahun 2014.

Dengan ini diperintahkan Kepada :

N A M A : SUKIMIN
J A B A T A N : KEPALA CABANG
N P W P : 02.138.589.3-955.000
A L A M A T : KAMPUNG MORU - DISTRIK WASIOR

UNTUK MELAKSANAKAN

1. Nama Kegiatan : Pengadaan Sarana dan Prasarana Penyuluhan


Pertanian

2. Nama Pekerjaan : Rehabilitasi BPP wasior

3. Harga Borongan : Rp. 99.250.000,-


(Sembilan Puluh Sembilan Juta Dua Ratus Lima
Puluh Ribu Rupaih).

4. Lokasi : Kampung Moru Distrik Wasior Kabupaten Teluk


Wondama

5. Pembebanan : Pembayaran dibebankan pada DPA Dinas Pertanian,


Anggaran Peternakan dan Ketahanan Pangan Kabupaten Teluk
Wondama Kegiatan Pembangunan Pos Penyuluh
Pertanian Nomor: 2 .01.01 . 01 . 19 . 07

6. Waktu Pelaksanaan : Pelaksanaan kegiatan selama 120 (Seratus Dua


Puluh) hari kalender sejak dikeluarkan Surat
Perintah Mulai Kerja (SPMK). dan Pekerjaan
Harus Selesai selambat lambatnya tanggal 12
September 2014.
7. Keterangan Lain-lain : Pekerjaan sudah harus dimulai dalam arti yang
sebenarnya selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari
kalender sejak diterbitkan Surat Perintah Mulai
Kerja (SPMK) ini.

Demikian Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK) ini dibuat dalam rangkap 10
(Sepuluh) terdiri atas 4 (empat) rangkap yang bernilai ASLI dan
dibubuhi Materai Rp. 6.000,- (Enam ribu rupiah) dan 6 (enam) rangkap
lainnya merupakan tindasan yang sama bunyi dan kekuatan hukum untuk
dipergunakan sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di : R a s i e i
Pada Tanggal : 12 Mei 2014

YANG MENERIMA PERINTAH YANG MEMBERI PERINTAH

CV. DELIMA SARI, PENGGUNA ANGGARAN

SUKIMIN Ir. EDDY A. RENMAUR


Kepala Cabang Pembina Utama Muda
NIP. 19591004 198711 1003
PEMERINTAH KABUPATEN TELUK WONDAMA
DINAS PERTANIAN, PETERNAKAN
DAN KETAHANAN PANGAN
Kompleks Perkantoran Rasiei Teluk Wondama Papua Barat

KEGIATAN PENGADAAN SARANA DAN PRASARANA


PENYULUHAN PERTANIAN

SURAT PERJANJIAN PEMBORONGAN PEKERJAAN


(KONTRAK KERJA)

NOMOR : 520/012/KONTRAK-DPPKP/V/2014
TANGGAL : 12 MEI 2014
KEGIATAN : PENGADAAN SARANA DAN PRASARANA PENYULUHAN PERTANIAN
PEKERJAAN : REHABILITASI BPP WASIOR
LOKASI : KAMPUNG MORU DISTRIK WASIOR KAB. TELUK WONDAMA

Pada hari ini Senin tanggal Dua Belas bulan Mei tahun Dua Ribu Empat
Belas, kami yang bertanda tangan di bawah ini :

I. N a m a : Ir. Eddy A. Renmaur


N I P : 19591004 198711 1003
J a b a t a : Pengguna Anggaran Dinas Pertanian, Peternakan
n dan Ketahanan Pangan Kabupaten Teluk Wondama
Tahun Anggaran 2014
A l a m a t : Jalan Raya Wasior - Rasiei.
Selanjutnya disebut : ----------- PIHAK PERTAMA
---------------

II. N a m a : Sukimin
J a b a t a : Kepala Cabang CV. DELIMA SARI
n
A l a m a t : Kampung Moru – Distrik Wasior Kab. Teluk
Wondama
Selanjutnya disebut : ----------- PIHAK KEDUA
-------------------

Kedua belah Pihak sepakat untuk mengadakan Perjanjian Pemborongan


Pekerjaan /Kontrak Kerja Pekerjaan dengan ketentuan sebagai berikut :

P a s a l 1
PEMBERI TUGAS

PIHAK PERTAMA menyatakan telah memberikan tugas kepada PIHAK KEDUA dan
PIHAK KEDUA dengan ini menyatakan bersedia untuk menerima dan
melaksanakan tugas pekerjaan tersebut dari PIHAK PERTAMA dengan baik
sesuai peraturan serta mengikatkan diri sebagai Penyedia Barang yang
menerima tugas untuk melaksanakan pekerjaan tersebut pada pasal 2 Surat
Perjanjian Pemborongan Pekerjaan/Kontrak Kerja ini dari PIHAK PERTAMA.

P a s a l 2
MACAM PEKERJAAN

Jenis Pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh PIHAK KEDUA untuk PIHAK
PERTAMA adalah Pekerjaan Rehabilitasi BPP Wasior di Kampung Moru
Distrik Wasior Kabupaten Teluk Wondama.
P a s a l 3
JAMINAN PELAKSANAAN

1. Untuk menjamin pelaksanaan pekerjaan sebagaimana dimaksud dalam


Pasal 2 ayat (1) selambat - lambatnya pada saat perjanjian
ditanda tangani PIHAK KEDUA wajib menyerahkan kepada PIHAK PERTAMA
jaminan pelaksanaan pekerjaan berupa jaminan dari Bank Umum/
Lembaga Keuangan lainnya sebesar 1-3 % (satu-tiga persen) dari
nilai harga borongan.

2. Apabila jangka waktu berlakunya Surat jaminan Pelaksanaan telah


berakhir sedangkan pelaksanaan pekerjaan sebagaimana Pasal 2 ayat
(1) belum selesai, maka PIHAK KEDUA berkewajiban memperpanjang masa
berlakunya.

3. Surat jaminan Bank tersebut pada ayat. (1) Pasal ini akan
diserahkan kembali oleh PIHAK PERTAMA kepada PIHAK KEDUA setelah
PIHAK KEDUA menyerahkan hasil pekerjaannya yang dituangkan dalam
Berita Acara. Apabila pelaksanaan pekerjaan tidak dapat
dilaksanakan sebagaimana mestinya atau PIHAK KEDUA mengundurkan
diri sehingga dilakukan pemutusan perjanjian secara sepihak oleh
PIHAK PERTAMA maka jaminan pelaksanaan tersebut menjadi MILIK
NEGARA.

P a s a l 4
JANGKA WAKTU PELAKSANAAN

1. Pelaksanaan Pekerjaan sebagaimana tersebut harus dimulai


selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari kalender sejak tanggal
diterbitkan Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK).
2. Pekerjaan yang dimaksud pada Pasal 2 harus dilaksanakan dan
diselesaikan dengan Baik oleh PIHAK KEDUA selama jangka waktu 120
(Seratus Dua Puluh) hari kalender terhitung sejak
ditandatanganinya Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK).
3. Pelaksanaan pekerjaan sebagaimana tersebut dalam pasal 1 harus
diselesaikan/diserahkan pertama kalinya oleh PIHAK KEDUA dan
diterima oleh PIHAK PERTAMA selambat-lambatnya tanggal 12
September 2014.

P a s a l 5
HARGA BORONGAN PEKERJAAN

1. Jumlah harga borongan pekerjaan tersebut pada pasal 2 perjanjian


ini ditetapkan sebesar Rp. 99.250.000,- (Sembilan puluh
sembilan juta dua ratus lima puluh Ribu Rupiah). Dengan Porsi
sebagai berikut :
Porsi DAK : Rp. 90.227.273,-
Porsi DAU : Rp. 9.022.727,-
Didalam harga borongan ini telah termasuk Pajak, keuntungan,
biaya tidak langsung (overhead) beserta kewajiban pembayaran
lainnya yang dibayarkan oleh PIHAK KEDUA sesuai dengan ketentuan
yang berlaku.
2. Harga borongan tersebut diatas adalah harga pasti dan tetap
(Fixed Price) dan tidak akan mengalami ekskalasi selama jangka
waktu pelaksanaan pekerjaan tersebut pada pasal 3 kecuali
ditetapkan pemerintah.
Pasal 6
CARA PEMBAYARAN HARGA BORONGAN

1. Pembayaran harga borongan tersebut dalam pasal 5 Surat Perjanjian


ini dibebankan pada DPA Dinas Pertanian, Peternakan dan Ketahanan
Pangan Kabupaten Teluk Wondama Tahun 2014.
2. PIHAK PERTAMA akan membayar harga borongan tersebut pada pasal 5
Surat Perjanjian ini kepada PIHAK KEDUA dengan rincian sebagai
berikut :
a. Pembayaran Angsuran Pertama kepada PIHAK KEDUA sebesar 95%
dari harga borongan atau sebesar 95% X Rp. 99.250.000,- =
Rp. 94.287.000,- (Sembilan puluh empat dua ratus depan puluh
tujuh Ribu Rupiah).
Porsi DAK : Rp. 94.287.000,-
Porsi DAU : Rp. 9.428.700,-
Dibayarkan ketika PIHAK KEDUA telah menyelesaikan Prestasi
pekerjaan sebesar 100 % (Seratus persen) dan dibuktikan
dengan berita acara pemeriksaan pekerjaan dan laporan
kemajuan pekerjaan.
b. Pembayaran Angsuran Kedua kepada PIHAK KEDUA sebesar 5 % dari
harga harga borongan atau sebesar 5% X Rp. 99.250.000,- =
Rp. 4.962.500,- (Empat Juta Sembilan Ratus Enam Puluh Dua
Ribu Lima Ratus Rupiah).
Porsi DAK : Rp. 4.962.500,-
Porsi DAU : Rp. 496.250,-
Dibayarkan setelah PIHAK KEDUA menyelesaikan masa
pemeliharaan 30 (tiga puluh) hari kalender sejak penyerahan
pertama pekerjaan, yang dibuktikan dengan Berita Acara Serah
Terima Kedua Pekerjaan dan PIHAK KEDUA menyerahkan Jaminan
Pemeliharaan dari Bank Umum/Lembaga keuangan yang memiliki
Surety Bond sebesar Jaminan Pemeliharaan tersebut kepada
PIHAK PERTAMA. Jaminan Pemeliharaan tersebut akan
dikembalikan oleh PIHAK PERTAMA kepada PIHAK KEDUA setelah
masa pemeliharaan 180 (seratus delapan puluh) hari kalender
sejak Penyerahan Pertama Pekerjaan.
c. Pembayaran tersebut diatas dilakukan melalui Dinas Pendapatan
dan Pengelola Keuangan Daerah Kabupaten Teluk Wondama
langsung kepada Kontraktor CV. DELIMA SARI pada Bank Papua
Cab. Pembantu Wasior Nomor Rekening : 302.212001.01888.5

P a s a l 7
KENAIKAN HARGA

1. Kenaikan harga bahan - bahan dan alat - alat atau upah kerja
selama pelaksanaan pekerjaan ini ditanggung sepenuhnya oleh PIHAK
KEDUA.

2. PIHAK KEDUA tidak dapat mengajukan tuntutan/klaim atas kenaikan


harga tersebut pada point 1 kecuali apabila terjadi kebijaksanaan
Pemerintah R.I dalam bidang moneter yang dirumuskan secara resmi
dan diatur dalam ketentuan Pemerintah serta disetujui oleh Kedua
belah pihak.
P a s a l 8
DENDA DAN SANKSI

Denda Keterlambatan :

Apabila penyerahan pekerjaan untuk pertama kalinya tidak dapat


dilakukan tepat pada waktunya, maka PIHAK KEDUA dikenakan denda 1 o/oo
(satu permil) dari jumlah harga borongan untuk setiap hari
keterlambatan, dan dengan jumlah denda setinggi-tingginya 5 % (lima
persen) dari harga borongan.

P a s a l 9
KEADAAN MEMAKSA (FORCE MAJEURE)

1. Yang dimaksud dengan keadaan memaksa (force majeure) adalah hal-hal


yang menghambat jalannya pelaksanaan pekerjaan yang tidak dapat
diatasi oleh siapapun juga, yang termasuk dalam keadaan memaksa
(force majeure) adalah peristiwa-peristiwa sebagai berikut :
a. Bencana Alam (gempa bumi, tanah longsor, banjir dan angin topan).
b. Kebakaran.
c. Perang, pemogokan buruh yang bukan disebabkan oleh kesalahan
pemborong, huru-hara akibat politik, pemberontakan dan epidemi
yang secara langsung ada hubungannya dengan penyelesaian
pelaksanaan pekerjaan tersebut dalam pasal 2 Surat Perjanjian
Pemborongan/Kontrak.
2. Jika PIHAK KEDUA tidak memungkinkan melaksanakan tugasnya karena
keadaan memaksa, maka PIHAK KEDUA dibebaskan untuk menyelesaikan
tugasnya seperti tersebut dalam Surat Perjanjian Pemborongan/Kontrak
ini dan PIHAK KEDUA wajib menyerahkan data - data atau dokumen-
dokumen yang telah dipersiapkan sampai saat terjadinya keadaan
memaksa (force majeure).
3. Apabila terjadi keadaan memaksa (force majeure) maka PIHAK KEDUA
harus memberitahukan selambat-lambatnya dalam waktu 14 (empat belas)
hari dari hari terjadinyaa keadaan memaksa (force majeure) dengan
menyertakan pernyataan keadaan memaksa dari instansi yang berwenang.

P a s a l 10
TENAGA KERJA DAN UPAH

1. Agar pekerjaan berjalan seperti yang ditetapkan PIHAK KEDUA harus


menyediakan tenaga kerja yang cukup jumlahnya sesuai dengan
ketrampilan yang dibutuhkan untuk melaksanakan pekerjaan.
2. Ongkos-ongkos dan upah kerja untuk melaksanakan pekerjaan tersebut
ditanggung oleh PIHAK KEDUA.

P a s a l 11
PENGALIHAN PELAKSANAAN PEKERJAAN

1. Apabila PIHAK KEDUA mengalihkan pekerjaan sebagaimana tersebut pada


pasal 1 Surat Perjanjian Pemborongan Pekerjaan/Kontrak ini kepada
PIHAK KETIGA, maka pengalihan pekerjaan harus dengan persetujuan
tertulis terlebih dahulu dari PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA
menyampaikan tindasan Surat Perjanjian Pemborongan/Kontrak kepada
PIHAK PERTAMA.

2. Pengalihan pekerjaan kepada pihak/pengusaha ekonomi lemah harus


disebutkan secara terperinci jenis pekerjaan yang akan diberikan.
3. Sebagai pelaksanaan dari ayat 1 dan 2 pasal 11, PIHAK KEDUA tidak
dibebaskan dari tanggung jawab atas kewajiban yang tercantum dalam
perjanjian ini termasuk kelalaian yang diakibatkan oleh PIHAK KETIGA
dan PIHAK KEDUA harus melengkapi Surat Perjanjian Pemborongan dengan
PIHAK KETIGA.

P a s a l 12
MASA PEMEL1HARAAN

1. Masa pemeliharaan ditetapkan selama 180 (Seratus delapan puluh) hari


kalender terhitung sejak tanggal penyerahan Pertama Pekerjaan.
2. Selama jangka waktu masa pemeliharaan semua biaya yang dikeluarkan
sebagai akibat adanya perbaikan pekerjaan menjadi beban PIHAK KEDUA.
3. Dalam hal dilakukan perbaikan - perbaikan didalam masa pemeliharaan
tersebut dalam ayat (1) pasal ini dan PIHAK KEDUA dipandang tidak
mampu, maka PIHAK PERTAMA berhak menyelesaikan perbaikan pekerjaan
tersebut atas biaya PIHAK KEDUA.

P a s a l 13
PENYERAHAN PEKERJAAN

1. Penyerahan pekerjaan oleh PIHAK KEDUA kepada PIHAK PERTAMA dilakukan


setelah pekerjaan selesai 100 % dengan suatu Berita Acara Serah
Terima Pekerjaan yang ditandatangani oleh PIHAK KEDUA serta
disetujui oleh PIHAK PERTAMA.
2. Penyerahan akhir dilakukan setelah masa pemeliharaan berakhir yang
dituangkan dalam Berita Acara Serah Terima Pekerjaan Akhir.

P a s a l 14
PENGAWAS TEHNIK PELAKSANA

1. Pengawasan pekerjaan/Kegiatan dilaksanakan oleh Pengawas/Direksi


yang ditetapkan dengan Surat Keputusan.
2. Tugas pengawasan dilapangan adalah :
a. Mengawasi pelaksanaan pekerjaan yang dilakukah oleh PIHAK KEDUA
agar tidak menyimpang dari ketentuan tertulis, administrasi dan
teknis konstruksi serta gambar - gambar dan syarat - syarat
pelaksanaan pekerjaan, bestek dan Aanwijzing.
b. Membuat Berita Acara Kemajuan Pekerjaan dan Nilai Bobot untuk
persyaratan pembayaran angsuran dan persyaratan penyerahan
pekerjaan.

P a s a l 15
PEKERJAAN TAMBAH KURANG

Segala perubahan dan pengurangan pekerjaan dapat dilaksanakan sesudah


mendapat perintah tertulis dari PIHAK PERTAMA, dan jelas menyebutkan
jenis dan perincian pekerjaan, biaya perubahan/pengurangan,
diperhitungkan atas dasar harga satuan penawaran dalam kontrak atas
persetujuan kedua belah pihak.
P a s a l 16
KEWAJIBAN KHUSUS

PIHAK KEDUA dianjurkan dalam melaksanakan ketentuan - ketentuan dari


Surat Perjanjian Pemborongan ini untuk :

a. Menggunakan jasa angkutan & jasa asuransi dari perusahaan dalam


negeri.
b. Mengutamakan dan memanfaatkan hasil produk dalam negeri.

P a s a l 17
R E S I K 0

Jika pada waktu pelaksanaan pekerjaan terjadi kemacetan-kemacetan yang


diakibatkan tidak masuk atau tersedianya bahan-bahan dan alat-alat,
serta segala persoalan dan tuntutan para tenaga kerja maupun pihak
ketiga (orang - orang yang tidak ada sangkut pautnya dalam perjanjian
ini) yang menimbulkan kerugian bagi pihak lain, maka segala kerugian
yang timbul ditanggung sepenuhnya oleh PIHAK KEDUA atau dengan kata
lain PIHAK KEDUA membebaskan PIHAK PERTAMA dari segala tuntutan.

P a s a l 18
PENYELESAIAN PERSELISIHAN

1. Jika terjadi perselisihan antara PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA


sehubungan dengan pelaksanaan surat perjanjian ini, maka pada
dasarnya akan diselesaikan secara musyawarah.
2. Jika perselisihan itu tidak dapat diselesaikan secara musyawarah,
maka akan diselesaikan oleh suatu " Panitia Pendamai " ( Arbitrase )
yang berfungsi sebagai juri/wasit yang dibentuk dan diangkat oleh
kedua belah pihak yang terdiri dari :

- Seorang wakil dari PIHAK PERTAMA sebagai anggota.


- Seorang wakil dari PIHAK KEDUA sebagai anggota.
- Seorang PIHAK KEEMPAT yang ahli sebagai ketua yang disetujui oleh
kedua belah pihak.

3. Keputusan " Panitia Pendamai " ini mengikat kedua belah pihak dan
biaya penyelesaian perselisihan yang dikeluarkan akan dipikul secara
bersama.

4. Jika keputusan sebagaimana dimaksud ayat 3 pasal 18 ini tidak dapat


diterima oleh salah satu pihak, maka penyelesaian dilakukan melalui
Pengadilan Negeri Manokwari.
P a s a l 19
PEMUTUSAN PERJANJIAN

PIHAK PERTAMA berhak memutuskan Surat Perjanjian Pemborongan


Pekerjaan /Kontrak Kerja ini secara sepihak dengan pemberitahuan
tertulis 7 (tujuh) hari sebelumnya setelah melakukan peringatan/teguran
tertulis 3 (tiga) kali berturut - turut dalam hal PIHAK KEDUA:

a. Dalam 1 (satu) bulan terhitung tanggal ditanda tangani Surat


Perjanjian Pemborongan/Kontrak, tidak atau belum memulai
melaksanakan pekerjaan sebagaimana diatur dalam Pasal 2.

b. Dalam waktu 1 (satu) bulan berturut - turut tidak melanjutkan


pekerjaan yang telah dimulai.

c. Secara langsung atau tidak langsung dengan sengaja memperlambat


penyelesaian pekerjaan pemborongan ini.

d. Memberikan keterangan yang tidak benar yang merugikan atau dapat


merugikan PIHAK PERTAMA sehubungan dengan pekerjaan ini.

e. Jika pemborongan yang yang dilaksanakan oleh PIHAK KEDUA tidak


sesuai dengan jadwal (Time Schedule) yang dibuat oleh PIHAK KEDUA
dan telah disetujui oleh PIHAK PERTAMA.

P a s a l 20
BEA MATERAI DAN PAJAK PAJAK

Segala biaya yang ditimbulkan sebagai akibat diterbitkannya Surat


Perjanjian Pemborongan Pekerjaan/Kontrak ini termasuk didalamnya biaya
materai dan pajak-pajak yang harus dibayarkan dalam pelaksanaan Surat
Perjanjian ini menjadi beban PIHAK KEDUA.

P a s a l 21
STATUS HUKUM

Surat Perjanjian Pemborongan Pekerjaan/Kontrak pekerjaan ini bersifat


mengikat kedua belah pihak dan berlaku sebagai ikatan hukum antara
PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA dengan hak dan kewajiban masing-masing
pihak sebagaimana tercantum dalam pasal - pasal perjanjian ini.

P a s a l 22
TEMPAT KEDUDUKAN

Segala akibat yang terjadi dari pelaksanaan perjanjian ini, kedua belah
pihak telah memilih kedudukan (domisili) yang tetap di Kantor
Pengadilan Negeri Manokwari.
P a s a l 23
DOKUMEN SURAT PERJANJIAN

Semua dokumen-dokumen Surat Perjanjian Pemborongan Pekerjaan/Kontrak


adalah merupakan bagian yang tidak terpisahkan satu dengan yang lain
dan menjadi satu kesatuan yang berlaku untuk pelaksanaan pekerjaan
seperti tersebut dalam pasal 2 Surat Perjanjian Pemborongan ini.
Dokumen - dokumen tersebut terdiri dari :
a. Dokumen Penawaran.
b. Surat Perjanjian Pemborongan Pekerjaan / Kontrak
c. Surat Penunjukan Pelaksana Pekerjaan
d. Surat penting lainnya yang ada kaitannya dengan pelaksanaan
pekerjaan.
e. Addendum (bila ada).
P a s a l 24
P E N U T U P

Demikian Surat Perjanjian Pemborongan Pekerjaan/Kontrak Kerja ini


beserta bagian bagian dan lampiran- lampirannya yang satu sama lain
tidak dapat berdiri sendiri dibuat dalam rangkap 10 (Sepuluh) dan 4
(empat) diantaranya bermeterai Rp.6.000,- serta dinyatakan sah sejak
hari dan tanggal ditanda tangani oleh kedua belah pihak.

Dikeluarkan di : Rasiei
Pada Tanggal : 12 Mei 2014

PIHAK KEDUA, PIHAK PERTAMA


PENGGUNA ANGGARAN
CV. DELIMA SARI, DINAS PERTANIAN, PETERNAKAN
DAN KETAHANAN PANGAN,

SUKIMIN Ir. EDDY A. RENMAUR


Kepala Cabang Pembina Utama Muda
NIP. 19591004 198711 1003

Anda mungkin juga menyukai