Anda di halaman 1dari 9

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAN,

RISET, DAN TEKNOLOGI


UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” YOGYAKARTA
FAKULTAS TEKNOLOGI MINERAL
JURUSAN TEKNIK PERMINYAKAN
Jl. Padjajaran Condongcatur Depok Yogyakarta 55283 Telp. (0274) 486056, Fac. 486056

Yogyakarta 5 Oktober 2022


Nomor : B/193/UN62.11.3/TU/2022
Lampiran : 8 lembar
Perihal : Laporan Kejadian Tawuran TA-TM

Kepada Yth.
Rektor UPN “Veteran” Yogyakarta
di tempat

Bersama ini Saya Ketua Jurusan Teknik Perminyakan melaporkan bahwa pada hari Rabu
tanggal 5 Oktober 2022 telah terjadi penyerangan mahasiswa Teknik Pertambangan ke Jurusan
Teknik Perminyakan pada saat proses belajar mengajar berlangsung.

Akibat kejadian ini Jurusan Teknik Perminyakan sangat merasa dirugikan, karena
fasilitas di Jurusan kami banyak yang dirusak termasuk taman kami diinjak-injak dengan tidak
bertanggungjawab. Dan informasi dari Dokter Handayani ada 10 mahasiswa Kami terluka yang
dibawa ke poliklinik dan 3 harus dirujuk ke RS Hermina. Dan sampai hari ini bertambah untuk
korban adalah 16 orang. Untuk itu Kami memohon kepada Bapak Rektor dan Dekan untuk segera
menyelesaikan masalah ini dan menindak tegas semua mahasiswa yang terlibat. Dan Kami juga
meminta untuk dilakukan penggantian terhadap fasilitas Kami yang dirusak termasuk biaya
pengobatan dan visum dari mahasiswa yang terluka. Data Mahasiswa yang menjadi korban dan
fasilitas yang rusak sudah kami list.
Apabila tidak ada tindak lanjut dan ketegasan pimpinan dari kejadian ini Kami akan
mebawa ke pihak yang berwajib. Semua bukti sudah Kami kumpulkan.

Demikian surat ini Kami buat untuk bisa segera ditindaklanjuti.

Ketua

Dr. Boni Swadesi, ST., MT


NIP. 197112072021212003
Tembusan:
Dekan Fakultas Teknologi Mineral
UPN “Veteran” Yogyakarta
Lampiran

Kronologis Kejadian

Sabtu, 1 Oktober 2022

• Berawal dari pertandingan futsal pada acara Mahadaya Mineral oleh BEM FTM antara
Teknik Perminyakan berhadapan dengan Teknik Pertambangan.
• Pertandingan berlangsung dengan tensi yang tinggi sehingga terjadi banyak pelanggaran.
Namun pelanggaran keras hanya dilakukan oleh para pemain dari tim Teknik
Pertambangan. Hal tersebut dibuktikan dengan tidak adanya pemain dari tim Teknik
Perminyakan yang terkena kartu kuning.
• Pada pihak supporter, keadaan yang mulai memanas diawali dari suporter Teknik
Pertambangan yang berada di lapangan sebelah timur yang mengacungkan jari tengah
kearah suporter Teknik Perminyakan, dimana seharusnya dari pihak panitia tidak
diperbolehkan adanya supporter di sebelah timur lapangan.
• Terdapat pemain dari Teknik Pertambangan yang melakukan pelanggaran keras pada
pemain Teknik perminyakan, Kemudian di saat yang sama, dari pihak supporter Teknik
Pertambangan terdapat oknum yang bernama BAGAS dari Teknik Pertambangan
Angkatan 2018 yang memasuki lapangan dan memukul bagian belakang kepala dari 2
pemain tim futsal Teknik Perminyakan yang duduk di bangku cadangan.
• Keributan dari supporter kemudian memecah di lapangan sebelah timur dan suporter
Teknik Pertambangan juga melakukan pemukulan kepada supporter Teknik Perminyakan
yang berada di tribun selatan, pertandingan pada saat itu juga dihentikan sampai situasi
mereda.
• Seiring berjalan waktu, Tensi supporter dari kedua belah pihak yang memanas berhasil
untuk diredam.
• Setelah insiden yang terjadi diantara kedua belah pihak, panitia dari acara futsal
Mahadaya Mineral menawarkan adanya mediasi. Namun dikarenakan situasi yang masih
belum sepenuhnya mereda, pihak Teknik Perminyakan menolak usulan tersebut dengan
alasan tindakan yang dilakukan oleh oknum supporter Teknik Pertambangan sudah
terlalu jauh dan melanggar peraturan yang ada sehingga semestinya hal tersebut menjadi
tanggung jawab panitia untuk mengambil sikap tegas.
• Pada hari dan insiden yang sama, diketahui juga terdapat mahasiswa baru Teknik
Perminyakan angkatan 2022 yang terkena pukulan dari oknum Teknik Pertambangan.
Namun sampai saat ini masih belum dapat diketahui pelakunya.
• *Note*: Gubernur BEM FTM dan Ketua Pelaksana Mahadaya Mineral 2022
berasal dari Teknik Pertambangan
Selasa, 4 Oktober 2022

• Pada hari Selasa panitia memberikan keputusan untuk menjatuhkan sanksi yang sama
terhadap tim Teknik Perminyakan dan Teknik Pertambangan. Keputusan tersebut tentu
sangat tidak mendasar mengingat insiden yang terjadi pada hari Sabtu disebabkan dan
dilakukan oleh pihak supporter Teknik Pertambangan.
• Pada hari yang sama terdapat oknum dari Teknik Pertambangan yang melakukan
provokasi dengan “Menggeber” motor jenis CBR 250 sehingga menimbulkan kebisingan
di depan Gedung Teknik Perminyakan sebanyak tiga kali di waktu yang berbeda yaitu,
pada sore hari, pada waktu Maghrib, dan pada malam hari (sekitar setelah maghrib).
Sehingga berdasarkan kejadian tersebut dapat terlihat unsur kesengajaan dari pihak
oknum Teknik Pertambangan untuk melakukan provokasi.
• Pada saat melakukan provokasi untuk yang ketiga kalinya, oknum dari pihak Teknik
Pertambangan dihadang oleh mahasiswa Teknik Perminyakan namun salah satu dari
oknum yang melakukan provokasi (yang membawa motor jenis CBR 250) berhasil
melarikan diri. Tetapi terdapat satu oknum lain yang berbarengan dengan oknum Teknik
pertambangan yang melarikan diri yang berhasil dihentikan.
• Kemudian dari pihak Teknik Perminyakan bertanya kepada oknum yang berhasil
dihentikan mengenai indentitas dari oknum yang melarikan diri (Yang Menggeber
motor), namun pertanyaan tersebut tidak dijawab.
• Kemudian terdapat kerumunan masa yang datang dari Teknik Pertambangan dan situasi
lalu memanas, namun pada akhirnya dari kedua belah pihak berusaha membubarkan
kerumunan yang ada.
• Pada saat situasi memanas terdapat salah satu dosen Teknik Perminyakan (Mas Zakiy)
yang menginstruksikan mahasiswa Teknik Perminyakan untuk mundur. Karena
ketidaktahuan dari oknum mahasiswa Teknik Pertambangan diketahui terdapat oknum
mahasiswa Teknik Pertambangan yang menarik dan mengangkat kerah baju dari Mas
Zakiy. Melihat Kejadian tersebut mahasiswa Teknik Perminyakan merasa tidak terima
dengan perilaku mahasiswa Teknik Pertambangan terhadap dosen sehingga situasi
semakin memanas. Namun pada akhirnya setelah mengetahui bahwa Mas Zakiy adalah
dosen maka terdapat mahasiswa Teknik Pertambangan yang meminta maaf.
• Setelah kejadian provokasi yang terjadi di depan Gedung Teknik Perminyakan
sebenarnya telah diadakan mediasi antar kedua belah pihak yang dihadiri oleh polisi dan
dekanat yang dilakukan di Gedung FTM. Pertemuan tersebut menghasilkan keputusan
untuk mengakhiri perselisihan dan perjanjian agar tidak terjadi keributan lagi.
• Selain itu pada malam yang sama juga terdapat pertemuan dengan BAGAS yang
merupakan Oknum yang menimbulkan permasalahan diantara kedua belah pihak di
lapangan Futsal saat Acara Mahadaya pada sabtu lalu. Namun saat pertemuan tersebut
BAGAS tidak bersedia untuk meminta maaf atas kesalahan yang telah dilakukan.
• Kemudian dari pihak Teknik Pertambangan juga merasa tidak terima karena terdapat
mahasiswa mereka yang diberhentikan dan meminta kepada pihak Teknik Perminyakan
• untuk memberikan oknum yang terlibat dalam kejadian tersebut. Namun dari pihak
Teknik Perminyakan belum bisa mendapatkan dan mengidentifikasi pelaku karena
kondisi keributan yang gelap dan sudah tidak dapat terkontrol.
• Sebagai info tambahan pada malam yang sama, BAGAS yang merupakan Mantan
Presiden Mahasiswa juga memberikan pernyataan bahwa alasan dia menolak untuk
meminta maaf adalah karena hal tersebut merupakan “Pride” dari mereka (pihak Teknik
Pertambangan), sehingga mereka dapat dikatakan tidak sudi untuk meminta maaf pada
pihak Teknik Perminyakan.

Rabu, 5 Oktober 2022

• Pada Rabu dini hari sekitar Pukul 01:00 WIB terdapat oknum mahasiswa Teknik
Pertambangan yang melakukan sabotase dengan mencoret-coret tembok Gedung Teknik
Perminyakan dan merusak logo HMTM yang terdapat di depat ruang Sekre HMTM.
Kemudian pada pagi harinya diketahui dari CCTV yang terdapat di area tersebut bahwa
pelaku yang ada berjumlah tiga orang.
• Sekitar pukul 14:30 WIB, keadaan kondisi pada Gedung Teknik Perminyakan tidak
terlalu ramai karena banyak mahasiswa yang kelas dan praktikum. Namun juga terdapat
beberapa mahasiswa di daerah selasar himpunan (barat) dan TMD (timur) di lantai dasar
Teknik Perminyakan.
• Kemudian datang sekitar 30 orang dari Teknik Pertambangan dari arah barat dan
langsung memukul mahasiwa Teknik Perminyakan yang terdapat di selasar, dan dari arah
timur terdapat 40 orang dari Teknik Pertambangan yang melakukan hal yang sama.
• Kedua kelompok mahasiswa Teknik Pertambangan kemudian bertemu di tengah lorong
lantai dasar Gedung Teknik Perminyakan dan kemudian merusak hampir semua fasilitas
yang terdapat pada lorong lantai dasar gedung Teknik Perminyakan seperti, Rig, Meja
yang terdapat di depan Laboratorium lantai dasar Teknik Perminyakan, Meja Pingpong,
dll.
• Kondisi tersebut mengganggu kegiatan dari Angkatan 2019 Teknik Perminyakan yang
sedang melaksanakan ujian komprehensif pada lantai dua dan Angkatan lain yang sedang
melaksanakan perkuliahan pada lantai tiga gedung Teknik Perminyakan. Sehingga para
mahasiswa Teknik Perminyakan tidak memiliki pilihan lain selain turun untuk membantu
kondisi yang ada di lantai dasar.
• Lalu terdapat Oknum yang Bernama BAGAS SAPUTRO yang merupakan akar
permasalahan dari kedua pihak menaiki flowline yang terdapat di depan laboratorium
lantai dasar minyak. Saat itu BAGAS telah diminta untuk turun oleh mahasiswa Teknik
perminyakan dan salah satu dosen di Teknik Perminyakan yaitu Mbak Risma, dan pada
saat itu juga BAGAS turun dengan melompat sambil menendang dua kepala mahasiswa
Teknik Perminyakan yang meminta BAGAS untuk turun. Kemudian Bagas kabur dan
mahassiwa Teknik Pertambangan tetap menyerang Gedung Teknik Perminyakan dengan
puluhan orangnya
• Kemudian keributan yang terjadi sempat ditahan oleh pihak dosen untuk melerai masa
tambang yang semakin banyak. Setelah dilerai, keributan antara mahasiswa Teknik
Perminyakan dan Teknik Pertambangan dapat sedikit mereda. Mahasiswa Teknik
Perminyakan menarik diri dari parkiran sebelah timur, disaat yang sama dosen dan juga
pihak keamanan (satpam) menyuruh mahasiwa Teknik Pertambangan untuk kembali ke
jurusannya dan kemudian meninggalkan kampus.
• Namun, pada saat mahasiswa Teknik Pertambangan ingin meninggalkan kampus terdapat
salah satu motor anak Teknik Pertambangan yang “bleyer” didepan gedung Perminyakan
sehingga situasi kembali memanas hingga pihak dosen dan polisi berusaha untuk melearai
Kembali kedua belah pihak.
• Pada saat yang bersamaan terdapat mobil dari pihak tambang mulai menuju pintu keluar
melewati parkiran di depan Teknik Perminyakan, Kemudian lagi-lagi BAGAS keluar dari
mobil dan mencoba memprovokasi mahasiswa Teknik Perminyakan sehingga mobil
bersangkutan dikerumuni oleh mahasiswa Teknik Perminyakan. Lalu orang yang berada
di dalam mobil keluar dan memukul pihak Teknik Perminyakan yang diikuti oleh pihak
Teknik Pertambangan yang mulai melempar barang seperti helm, batu, dll, yang
membuat beberapa dari mahasiwa Teknik Perminyakan terkena hantaman dari pihak
tambang.
• Pada saat penyerbuan terdapat korban dari pihak Teknik Perminyakan, Sebagai berikut:
1. Ahmad Iqbal Musyaffa
2. Paskalia Louis Umbu Handang Nippa
3. Moh. Naufal Hilmy Al Rasyid
4. Muhammad Al Araaf
5. Hilal Azkia Fadhillah
6. Irfan husein Batubara
7. Rangga Lelang Renata
8. Ronaldo Rapar
9. Muhammad Fakhran zairi
10. Akil hidayat
11. Zidan Afiary Rachmad Sinaga
12. Redy Indrawijaya
13. Michael Revindra
14. Nanda Berkah Pratama
15. Haitsam Fikri
16. Rifqi Syafiq Aqil
LAMPIRAN BUKTI VANDALISME, KEKERASAN DAN LUKA

Kerusakan meja di taman Jurusan Teknik Perminyakan

Vandalisme di tembok Jurusan Teknik Perminyakan dengan gambar yang tidak senonoh

Kerusakan pada fasilitas di Jurusan Teknik Perminyakan yang terdapat di tama, tembok, kursi
taman, logo himpunan, dan masih banyak lainnya.
Beberapa luka yang dialami oleh mahasiswa Jurusan Teknik Perminyakan seperti lebam, terkena
pukulan di perut, kepala bocor, perdarahan hidung, terkena sulutan rokok, dan lain sebagainya.
Dan masih banyak mahasiswa yang menjadi korban.

Ketua

Dr. Boni Swadesi, ST., MT


NIP. 197112072021212003
:

Anda mungkin juga menyukai