Anda di halaman 1dari 3

A.

Pegertian Natural Fiber Reinforced Concrete (NFRC)


Beton dengan serat organik disebut juga Natural Fiber Reinforced
Concrete (NFRC) adalah salah satu bahan yang ditambahkan ke dalam beton
berupa bahan berserat seperti serat asbes, serat plastik (polypropylene) atau
potongan kawat baja, serat tumbuhan. (rami, sabut kelapa, bambu, ijuk)
(Trimulyono, 2004).

B. Material
Material beton fiber terdiri dari semen hidrolik, air, agregat halus, agregat
kasar dan fiber (fiber baja, plastik, kaca dan fiber alam), yang diaplikasikan secara
periodik (Tjocrodimuljo).

C. Mekanisme Kerja
Pelaksanaan untuk pembuatan betonserat bambu.
1. Siapkan bahan campuran beton yaitu semen, pasir dan batu dan serat bambu
dengan persentase yang telah ditentukan.
2. Setiap bahan ditimbang sesuai berat masing-masing bahan diperlukan sesuai
dengan perhitungan volume pencampuran.
3. Mempersiapkan alat pengukur nilai slump, mollen, sekop dan alat – alat
lainnya
4. Pasir dan semen dan abu bata ditambahkan ke mixer untuk diaduk sekitar 3
menit.
5. Kemudian tambahkan kerikil sambil diaduk hingga adonan tercampur rata.
6. Kemudian tambahkan air secara perlahan.
7. Beton segar dituangkan ke dalam tangki penyimpanan.
8. Kemudian diukur nilai penurunannya dengan penambahan beton segar ke
kerucut abrams. Setiap lapisan diisi dengan sekitar 1/3 dari isi cetakan.
Setiap lapisan dikocok 25 kali berturut-turut dengan batang tekan sama
Menghaluskan permukaan setelah pengamplasan. Kemudian cetak/ Kerucut
ditarik lurus ke atas dengan lembut. Tempatkan kerucut Abrams berdiri
terbalik di samping benda uji dan ukur beda tinggi kerucut dengan benda uji
9. Beton segar dapat dituang setelah slump tercapai dalam bentuk Sekitar 1/3
dari campuran beton segar dituangkan berlapis-lapis Isi cetakan untuk setiap
lapisan dan segel 25 kali dengan pin penjepit dan meratakan permukaan
benda uji.
10. Contoh cetakan disimpan selama 24 jam, setelah itu hasil cetakan dapat
dibuka direndam lebih lanjut untuk pengobatan.
11. Ikuti langkah-langkah casting campuran di atas Variasi penambahan serat
bambu hingga 1%, 1,5%, 2% dan tanpa serat bambu sebagai control

D. Kelebihan Natural Fiber Reinforced Concrete (NFRC)


Natural Fiber Reinforced Concrete (NFRC) mempunyai kelebihan
dibanding beton tanpa serat dalam beberapa sifat strukturnya antara lain keliatan
(ductility), ketahanan terhadap beban kejut (impact resistance), kuat tarik dan
lentur (tensile and flexural strength), kelelahan (fatigue life), ketahanan terhadap
pengaruh susut (shrinkage) dan ketahanan terhadap keausan (abrasion). Menurut
As’ad (2008), beton serat memberi banyak keuntungan antara lain:
1. Serat didistribusikan secara acak dalam volume beton yang relatif dekat satu
sama lain. Ini menawarkan ketahanan yang seimbang ke segala arah dan
manfaat dari bahan konstruksi yang diproduksi untuk menahan beban
gempa dan angin.
2. Perilaku deformasi yang lebih baik seperti ketahanan benturan, kekuatan
yang lebih tinggi, kekuatan lentur dan kekuatan torsi yang lebih baik.
3. Meningkatkan ketahanan beton terhadap pembentukan dan retak.
4. Meningkatkan ketahanan terhadap pengelupasan (retak) dan pengelupasan
perkerasan beton membantu mencegah korosi tulangan pada kondisi
lingkungan yang berpotensi korosif.
E. Kekurangan Natural Fiber Reinforced Concrete (NFRC)

Menurut As'ad (2008), beton serat memiliki beberapa kelemahan:


1. Penambahan serat membuat beton sulit dipadatkan
2. Penambahan serat umumnya menurunkan kuat tekan beton.
3. Proses pengerjaannya lebih sulit dari beton biasa.

F. Penggunaan Pada Konstruksi


Natural Fiber Reinforced Concrete (NFRC) adalah solusi yang dapat
diperbaiki dengan cara konkrit. Serat baja banyak digunakan untuk membuat
lantai dan landasan pacu pada bangunan industri. Serat baja juga digunakan untuk
membuat pondasi mesin dan elemen bermuatan dinamis lainnya. Namun, tidak
dapat dipungkiri bahwa NFRC semakin banyak digunakan sebagai bahan
pembuatan komponen (Tjokrodimuljo ).

Referensi

As’ad, M. (2008). Psikologi industri. Yogyakarta: Yogyakarta Lyberty.

Mulyono, T., 2004., Teknologi Beton, Andi, Yogyakarta.

Tjokrodimuljo, 2007. Teknologi Beton. Biro penerbit: Yogyakarta

Hermawan Helmy T.,J.Adhijoso Tjondro, Handoko Tejo 2011. Studi


Eksperimental Pengaruh Serat Bambu Terhadap Sifat-sifat Mekanis
Campuran Beton. Jurusan Teknik Sipil.

Anda mungkin juga menyukai