dengan baja (composite) atau jenis lainnya. Konstruksi beton dapat dijumpai
dan lainnya yang secara umum dibagi menjadi dua yakni untuk konstruksi
tersebut antara lain adalah ASTM, ACI, JIS, ataupun SNI. Metode yang
dapat digunakan antara lain Road Note No.4 ACI (American Concrete
mendapatkan beton yang baik harus memenuhi dua kinerja utamanya, yaitu
kuat tekan yang tinggi dan mudah dikerjakan (workability). Selain hal
tersebut, beton yang dirancang harus memenuhi kiteria antara lain, tahan
lama atau awet (durability), murah (aspect economic cost) dan tahan haus.
bahan semen hidrolik (Portland cement), agregat kasar, agregat halus, air
dan bahan tambah (admixture atau additive). Untuk mengetahui dan
berdasarkan beratnya yaitu beton berat, beton normal, dan beton ringan.
strukturnya. Beton jenis lain pada prinsipnya sama dengan beton normal
1.1.2 Ferosemen
adalah sejenis beton bertulang yang berukuran tipis biasanya dibuat dari
mortar semen hidraulik ditulangi kawat dengan jarak lapisan dan ukuran
jaringan kawat yang rapat. Jaringannya bisa terbuat dari metalik atau
material lain yang sejenis” (Naaman, 2000: 9) dikutip dari (ACI Committee
termasuk kategori beton ringan total atau beton ringan berpasir. Menurut
definisinya adalah beton yang seluruh agregat terdiri dari agregat halus
matriksnya saja (yang umumnya terdiri atas semen, pasir, air, dan aditif
2000:38).
Gambar 1.1.2
Klasifikasi Keluarga Beton Struktural
SEMEN KOMPOSIT
BETON BETON
BERTULANG PRATEGANG
Utara, sangat minim. Hal ini mungkin karena ketersediaan yang siap dan
biaya yang relatif rendah dari bahan konstruksi pesaing lainnya seperti
kayu dan kayu lapis, yang dapat dengan mudah dikerjakan dengan tenaga
kerja tidak terampil. Namun demikian, semakin banyak bukti bahwa bahkan
fabrikasi mekanis dan pilihan tulangan mesh yang tepat. Misalnya, elemen
diperluas alih-alih anyaman wire mesh, mungkin harganya dua hingga tiga
menemukan aplikasi di mana bahan lain tidak kompetitif dari segi biaya,
umumnya.
teknologi konvensional.
maupun mekanik.
6. Pemakaian bahan material lokal dan mampu dibuat dengan cara in situ
irigasi tersier.
seperti beton bertulang, beton mortar, beton ringan, beton hampa, beton
precast (pracetak), dan masih banyak lagi. Dalam berbagai jenis beton
tersebut, terdapat beton pracetak yang merupakan salah satu jenis yang
Beton pracetak, sesuai dengan namanya jenis beton ini adalah beton
yang telah dicetak dan dibuat terlebih dahulu di suatu tempat sebelum
digunakan pada lokasi konstruksi. Beton ini dibuat berdasarkan cetakan dan
ukuran tertentu yang sudah di tentukan oleh perusahaan penyedia yang telah
pracetak juga di jaga dan dirawat sesuai prosedur yang telah ditetapkan
konstruksi.
4. Buis beton
Beton pracetak merupakan beton yang telah dicetak dan dibuat terlebih
dahulu di suatu tempat sebelum digunakan pada lokasi konstruksi. Beton ini
dibuat berdasarkan cetakan dan ukuran tertentu yang sudah di tentukan oleh
di lapangan. Namun tidak hanya itu saja, beton pracetak juga bisa di
aplikasikan dalam bentuk struktur rumah atau yang lainnya. Seperti beton
ukuran yang efisien agar dapat dirakit menjadi sejumlah besar produk yang
beton.
komponen siap dan lokasi telah matang, maka komponen di rakit di site.
beberapa UKM. Respon dari pengguna produk ini cukup tinggi, dan saat ini
baut. Komponen terdiri dari 3 (tiga) panel beton sebagai elemen struktur.
Komponen ini dapat membetuk struktur pondasi, sloof, kolom, balok, dan kuda-
kuda, selain itu komponen dapat juga berfungsi sebagai tiang pagar, drainase,
carport, dan tangga (optional). Dinding pengisi, penutup lantai dan atap, pintu dan
jendela dapat disesuaikan sesuai kebutuhan. Dengan prinsip modular ini tidak ada
batasan luas bangunan yang dapat dibuat, namun tetap modul kelipatan 9 m2
tujuan dalam penelitian ini penulis ingin membuat bahan bangunan rumah
semurah mungkin (low cost housing). Selain dari itu penulis ingin mengatasi
kelemahan ferosemen akibat tegangan tarik dan lentur, salah satunya dengan
penambahan serat baja (bendrat). Pemberian serat ini diberikan secara acak
dalam adukan beton yang dapat menahan perambatan dan pelebaran retak-
retak yang terlalu cepat pada ferosemen, akibat panas hidrasi maupun akibat
pembebananan.
profil yang optimal pada ferosemen dengan variasi tebal 2,5cm; 5cm; 7,5cm
kapasitas momen lentur optimal pada hubungan tebal elemen dan presentase
momen yang didapat pada kedua metode memiliki krakteristik yang sama
dan menggunakan variasi komposisi 0%; 3%; 5%; 7%; 9%; dan 12% (dari
berat semen).
Tujuan yang dicapai dari kegiatan penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Mengetahui komposisi optimal penambahan kawat bendrat terhadap kuat
tekan dan kuat lentur , dengan penambahan variasi presentase kawat bendrat
kawat bendrat pada elemen ferosemen dengan persentase yang optimal pada
Agar penelitian ini dapat terfokus dan terarah pada tujuan utamanya, maka
pengaruh penggunaan kawat bendrat terhadap kuat tekan dan kuat lentur . Dalam
3 jaringan kawat, tebal 5cm dan bahan tambah kawat bendrat dengan variasi
penambahan campuran 0%, 3%, 5%, 7%, 9%, dan 12% (dari berat semen).
2. Sifat mekanis mortar sebagai bahan yang diuji hanyalah berat jenis, kuat
4. Bentuk model plat yang digunakan untuk ukuran sample 60cm x 15cm x 5cm
Sistematika penulisan tugas akhir ini terdiri dari beberapa bab dan sub bab,
1. BAB I PENDAHULUAN
Bab ini menguraikan tentang latar belakang penelitian, rumusan masalah,
Pada bab ini menyajikan dasar teori, uraian umum, dan uraian khusus
mengenai ferrocement, serat fiber dan campuran yang akan digunakan yaitu
diperoleh penulis.
Dalam bab ini menjelaskan tentang bagan alir tahap dan prosedur
Bab ini berisikan penjelasan data-data yang telah dikumpulkan dan hasil
perhitungan..
2.1 Umum
Ferrocement adalah komposit dari Ferro (Besi) dan semen (mortir semen).
tipis di mana kawat jeruji berdiameter kecil digunakan secara seragam di seluruh
penampang dari pada batang tulangan yang ditempatkan secara terpisah dan di
ferrocement, jaringan kawat diisi dengan mortar semen. Ini adalah komposit,
dibentuk dengan jaringan kawat yang dirajut erat baja rangka bulat yang dililit
rapat dan diresapi dengan mortar semen yang kaya seperti yang ditunjukkan pada
gambar berikut.
struktural, dapat digunakan pada pondasi, dinding, lantai, atap, cangkang dll.
Mereka berdinding tipis, ringan, tahan lama dan memiliki tingkat impermeabilitas
yang tinggi. Ini menggabungkan sifat-sifat bagian tipis dan kekuatan baja yang
tinggi. Selain itu tidak perlu bekisting atau penutup untuk casting. Ferrocement
memiliki aplikasi di semua bidang konstruksi sipil, termasuk struktur penahan air
dan tanah, komponen bangunan, struktur ruang berukuran besar, jembatan, kubah,
bendungan, kapal, saluran, bunker, silo, pabrik pengolahan air dan limbah.
dan dapat dimanfaatkan sebagai bahan bangunan maupun bahan untuk membuat
sebenarnya sudah ada sejak abad ke-18 namun penggunaan ferosemen kurang
memiliki usia relatif sama berkembang dengan pesat dan populer. “Dilihat dari
samping itu, ferosemen dapat digunakan untuk berbagai macam proyek, mulai
bertulang. Fitur seperti ketebalan produk, matriks yang digunakan dalam produk,
table berkut :
Tabel 2.2 Perbandingan RCC dan Ferosemen
Sr.
Fitur RCC Ferosemen
No
Kekuatan untuk
6. berat 15 – 10 45 – 90
perbandingan.
Prilaku
10. Kaku Tidak kaku.
structural
menurut standart prosedur mix design untuk mortar dan beton. Pada umumnya
mortar ferosemen terdiri dari semen Portland, pasir halus, air, dan admixture
2.3.1 Mortar
mortar dan beton. Pada umumnya mortar terdiri dari semen portland,
ACI Committee 549 (1999: 4) mortar biasanya mengandung 95% dari total
pasir- semen berada pada (S/C) 1,5 – 2,5 dan untuk rasio air-semen (W/C)
bahan-bahan penyusun lainnya. Semen ini dibuat dari serbuk halus mineral
standar uji bahan bangunan yang telah diakui lainnya. Semen harus segar,
konsistensi seragam, dan bebas dari benjolan asing, serta harus disimpan
2.3.3 Agregat
Agregat adalah material inti dari beton dengan fungsi sebagai pengisi.
(ASTM) C 330 atau standar uji bahan bangunan yang diakui lainnya.
Agregat harus bersih, bebas dari material organik dan zat merugikan
lainnya.
membentuk mortar dengan dicampur air dan semen, dimana pasir harus
lolos dari saringan no. 4 dan tertahan pada saringan no. 100 saringan standar
Amerika. Agregat ini tidak boleh mengandung zat organik yang berlebihan,
halus adalah maksimal 5% dari seluruh berat agregat karena bila terlalu
Gradasi Agregat
120
100
100
85
Presentase Butir Lolos
80 80
60
60
50
40 30
20 25
10
10
0 2
0.15 0.3 0.7 1.1 2.3
Ukuran Saringan
2.1.4 Air
Air sesuai standar ACI Commite 549. Air yang digunakan dalam
campuran mortar harus bersih, dan tidak megandung zat kimia merugikan.
Air harus terbebas dari material organic, lumpur, minyak, gula, klorida, dan
dari bubur mortar dan air tidak diperbolehkan menggunakan air yang
mengandung garam. Selain itu, air dan semen akan terjadi reaksi kimia,
maka diperlukan perbandingan atau faktor air semen yang baik yang akan
pasir dan semen (S/C) berada pada 1,5 – 2,5 serta untuk rasio air dan semen
2.1.6 Tulangan
Tulangan pada beton digunakan untuk menahan gaya-gaya yang
bekerja pada beton, baik itu pembebanan, puntir, maupun lentur yang akan
pada beton ferosemen hanya menggunakan kawat anyaman atau kawat jala.
Kawat anyaman atau kawat jala merupakan salah satu bahan pengisi
beton ferosemen. Fungsi dari kawat ini adalah untuk membuat bentuk
hexagonal tidak seefisien kawat anyaman persegi karena jaring kawat tidak
antar lubang sebesar 10 mm – 25 mm. Hal ini dipilih karena mudah dalam
terlalu mahal.
cembung. Dinding berbentng lengkung ini hampir tidak setebal 75mm tetapi
dan hemat biaya, hal ini karena bentuk dan memberikan kekuatan. Tidak
seperti RCC, dining ini cukup tipis dan kaku untuk memperhitungkan
kelangsingannya.
Mereka telah terbukti lebih murah oleh 40.5% dibandingkan dengan yang
tradisional.
rumah seperti itu. Mereka cukup keren di musim panas juga. Rumah
mengatasi kelemahan akibat tegangan tarik dan lentur, salah satunya ialah
namun penulis menggunakan salah satu serat yaitu serat baja (bendrat),
selain dengan materialnya yang mudah ditemukan, harganya dari serat baja
digunakan untuk memperkuat batu bata dan rambut kuda untuk memperkuat
plasteran. Pada tahun 1900 sudah ada peneliti yang menggunakan fiber asbes
dalam pasta semen, meskipun demikian fiber baru mulai popular digunakan
dalam adukan beton pada akhir 1950. (Paul nugraha, antoni 2004:332).
25mm. Bahan serat dapat berupa asbestos, serat plastic (poly-propylane), atau
kelebihanya antara lain kemungkinan terjadi segregasi kecil, dektail, dan tahan
benturan.
(Kardiyono Tjokrodimulyo) penambahan serat ke dalam beton untuk
memperbaiki kuat tarik belah beton, mengingat kuat tarik belah beton sangat
rendah yang merupakan salah satu kelemahan dari beton itu sendiri. Kuat tarik
belah yang rendah mengakibatkan beton mudah retak, yang pada akhirnya
polymers, asbes dan carbon. Keuntungan kegunaan yang lain adalah dapat
Asbestors
Nyloon
Tenacity)
Pemakain bahan tambah serat bersifat untuk menambah kuat tarik belah pada
beton dan mengurangi retak rambut (micro crack). Dengan adanya retak rambut
lambat laun beton dapat di lalui udara atau air yang dapat membuat tulangan
berkarat dan sangat mengurangi rasio luas permukaan tulangan, dengan sendirinya
Naaman dan Najm (1991) meneliti beton serat yang menggunakan serat
baja. Penelitian ini menggunakan pull out serat baja dengan mortar semen.
Dengan menggunakan tiga bentuk serat yang berbeda (lurus, deform dan berkait),
penambahan additife latex, fly ash dan microsilica. Serat-serat berkait dan
serat baja yang lurus. Hal ini dikarenakan sumbangan mekanis dari serat berkait
dan deformed fibers dalam hal pullout resistance bisa mencapai seratus kali dari
pelat, penambahan dimensi terhadap pelat eksisting dan aplikasi shotcrete untuk
perlindungan beton. Serat kawat bendrat adalah bahan tambah berupa serat baja,
yang mempunyai tujuan untuk memperbaiki kuat tarik belah beton. Pada saat ini
Beton sangat tidak tahan terhadap tarik, sehingga pada perencanaan elemen
struktur daerah tarik beton dipasang tulangan. Pada kondisi beban normal dimana
keretakan beton belum terjadi maka elemen struktur akan tetap stabil. Tetapi pada
beban yang besar kadang-kadang akan terjadi keretakan pada daerah tarik. Bila
lebar / dalam retak cukup besar maka tulangan akan menjadi tidak terlindung,
sehingga terjadi kontak dengan udara. Akibatnya korosi akan segera terjadi, yang
dalam proses waktu tertentu akan mengurangi kekuatan struktur balok tersebut.
mengatasi masalah di atas. Serat kawat bendrat pada beton akan berfungsi sebagai
tulangan mikro yang disebarkan secara merata dengan orientasi acak, sehingga
kekuatan tekan yang khas, yaitu apabila diperiksa dengan sejumlah besar
benda-benda uji, nilai nya akan menyebar sekitar suatu nilai rata- rata
tertentu.
Berdasarkan beban runtuh yang dapat diterima oleh benda uji, maka
nilai kuat tekan beton ringan structural dapat dihitung dengan menggunakan
P
c =
A
…………………………………………………
Dimana :
sifat agregat dan semen, kecepatan pembebanan, jenid dan ukuran dari benda
uji.
1. Untuk pengujian dimana patahnya benda uji ada didaerah pusat pada 1/3
jarak titik perletakan pada bagian tarik dari beton, maka kuat lentur beton
P.1
1 = 2 …………………………………………………………………
b.h
2. Untuk pengujian dimana patahnya benda uji ada diluar pusat (diluar daerah
1/3 jarak titik perletakan) dibagian tarik beton, dan jarak antara titik pusat
titik patah kurang dari 5% dari panjang titik perletakan maka kuat lentur
3P.a
1 = 2 …………………………………………………….
b .h
Keterangan :
yang terdekat, diukur pada empat tempat pada sisi titik dari
betang (m)
3. Untuk benda uji yang patahnya diluar 1/3 lebar pusat pada bagian tarik
beton dan jarak antara titik pembebanan dan titik patah lebih dari 5%
Benda Uji
Dial
Cincin Dudukan
Panjang awal diukur antara dudukan dial atas dan bawah sebesar Y.
Perubahan dial diletakkan pada sisi luar benda uji semetris dengan
perpengunci. Nilai perubahan panjang yang terukur pada sisi dial sebesar
X 2X l
= Y = 2Y = 2Y
……………………………………………………..
BAB III
METODE PENELITIAN
Dalam bab ini akan dibahas tentang prosedur penelitian yang akan dilakukan
komposisi, pengujian terhadap kuat tekan mortar dan kuat lentur serta pengolahan
Penelitian ini dilakukan sesuai dengan skema metode penelitian yang telah
Mulai
Studi Literatur
Mix Design
Pengujian Slump
Tidak
Memenuhi Standart SNI
Perawatan
Analisis Data
Kesimpulan
Selesai
3.3 Studi Literatur
Penelitian ini ada dua jeni data yang digunakan dalam menganalisa
berupa data karakteristik agregat halus yang digunakan dan kuat tekan mortar.
Data sekunder merupakan data yang didapat dari hasil penelitian orang
lain yang digunakan sebagai referensi dalam penelitian. Data sekunder yang
diperlukan berupa data kuat tarik wire mesh dan modulus elastisitas.
3.4.1 Bahan
Bahan yang digunakan sebagai objek penelitian ini adalah
Ferrocement yang terbuat mortar yang dilapisi jaringan kawat yang di campur
dengan kawat bendrat. Dimana mortar adalah campuran dari semen air dan
3.4.2 Alat
menghasikan mortar yang baik pula. Setelah mengevaluasi apa saja bahan-bahan
ini penting karena untuk mengetahui apakah bahan-bahan yang kita pilih sudah
berupa semen tipe I merk semen Padang yang banyak dipakai di kota Batam
dan dapat dibeli di toko-toko bangunan dengan kemasan 50 kg/sak dan berat
tongkang yang diangkut dari pulau Moro oleh CV Mega Citra Granit.
a. Analisa ayakan.
1. Analisa Ayakan
a. Tujuan
Untuk memeriksa penyebaran butiran (gradasi) dan
b. Hasil pemeriksaan
c. Pedoman
a. Tujuan
(absorbsi) pasir.
b. Hasil pemeriksaan
Absorbsi :
c. Pedoman
tanpa air dengan kandungan air sama dengan nol, sedangkan keadaan
semu dimana basah total dengan pori-pori penuh air. Absorbsi atau
berat kering dimana absorbsi terjadi dari keadaan SSD sampai kering.
Berat jenis kering < berat jenis SSD < berat jenis semu
a. Tujuan
Untuk menentukan berat isi (unit weight) pasir dalam keadaan padat
dan longgar.
b. Hasil pemeriksaan
c. Pedoman
merojok lebih besar daripada berat isi dengan cara menyiram, hal
ini berarti bahwa pasir akan lebih padat bila dirojok daripada
a. Tujuan
Untuk memeriksa kandungan lumpur pada pasir.
b. Hasil pemeriksaan
Kandungan lumpur :
c. Pedoman
a. Tujuan
b. Hasil pemeriksaan
c. Pedoman
a. Tujuan
b. Hasil pemeriksaan
Kandungan liat :
c. Pedoman
3.5.3 Air
Air yang digunakan merupakan air yang diambil dari PT Adhya Tirta
Batam (ATB) yang layak dijadikan air minum sehingga layak dijadikan air
campuran mortar.
toko matrial. Kawat loket dengan ukuran tebal 0.8 mm dan jarak spasi ±
toko matrial. terhadap kawat loket dengan ukuran tebal 0.8 mm dipotong-