Anda di halaman 1dari 11

PROPOSAL SKRIPSI

ANALISIS ALGORITMA INSTAGRAM REELS DALAM MENENTUKAN


KETERTARIKAN PENGGUNA
Disusun untuk memenuhi persyaratan meraih gelar stata 1
di program studi sistem informasi fakultas sains dan teknologi

Oleh:
Adi Pramono (2002520002)

DEPARTEMEN SISTEM INFORMASI


FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS BAHAUDIN MUDHARY
2022
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Salah satu keajaiban di masa sekarang adalah perkembangan dan penggunaan
teknologi yang belum pernah terjadi sebelumnya yang mendukung adanya interaksi
sosial. Media sosial telah menimbulkan cara baru yang radikal untuk bekerja,
bermain, menciptakan makna, bertukar informasi antara satu individu dengan
individu lainnya yang tidak bertemu langsung.1 Jutaan orang sekarang merajut
hubungan sosial melalui Facebook, Twitter, Instagram, dan sebagainya. Peran
media sosial adalah menghubungkan pengguna dengan orang yang diinginkan atau
orang yang mereka sayangi. Semakin banyak orang mengakses media sosial dengan
menggunakan perangkat seluler sebagai upaya untuk menyanpaikan pesan pada
pihak lain secara real time.
Nama Instagram berasal dari pengertian dari keseluruhan fungsi aplikasi ini.
Kata “insta” berasal dari kata “instan”, seperti kamera polaroid yang pada masanya
lebih dikenal dengan sebutan “foto instan”. Instagram juga dapat menampilkan
foto-foto secara instan, seperti polaroid di dalam tampilannya. Sedangkan untuk
kata “gram” berasal dari kata “telegram”, dimana cara kerja telegram sendiri adalah
untuk mengirimkan informasi kepada orang lain dengan cepat. Sama halnya dengan
Instagram yang dapat mengunggah foto dengan menggunakan jaringan internet,
sehingga informasi yang ingin disampaikan dapat diterima dengan cepat. Oleh
karena itulah Instagram berasal dari instan-telegram. Fitur-fitur dalam media sosial
Instagram ini adalah indikator yang digunakan dalam penelitian ini berdasarkan
pendapat Bambang (2012:53) dalam bukunya “Instagram Handbook” menyatakan
indikator dari media sosial Instagram yaitu Hashtag, Geotag, follow, share, like,
komentar dan mention.2

1
Catur Suratnoaji, Nurhadi, Candrasari, Buku Metode Analisis Media Sosial Berbasis Big Data
(Banyumas: Sasanti Institute, 2019) hlm. 1
2
Arya Nugraha, Abdullah Karim, Nurliah, Analisis Fungsi Instagram Sebagai Media Penyebar
Informasi Kriminal Di Kota Samarinda (Samarinda: eJournal Komunikasi, 2020) hlm. 6
Menurut Toto Sugiarto (2014), pengguna media sosial yang well inform
terdidik tidak mudah dibohongi, tapi mudah terpengaruh dan simpati pada hal yang
membuat mereka tersentuh.3
Algoritma yang digunakan oleh media sosial seperti Instagram mampu
mempengaruhi pengguna untuk menonton konten-konten yang dibuat oleh
pengguna lain berdasarkan histori tontonan, akun yang diikuti serta konten lainnya
yang dapat mempengaruhi pengguna untuk menontonnya.
Berdasarkan latar belakang di atas, penulis mengambil judul “Analisis
Instagram Reels dalam Menentukan Ketertarikan Pengguna”. Judul ini diambil
dengan tujuan untuk mengetahui bagaimana cara kerja algoritma Instagram dan
mempengaruhi penggunanya.
1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas dapat diambil beberapa rumusan masalah
antara lain:
1. Apa yang dimaksud Algoritma Instagram Reels?
2. Bagaimana cara kerja Algoritma Instagram Reels?
3. Bagaimana Algoritma Instagram Reels mempengaruhi pengguna?
1.3. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini antara lain:
1. Untuk mengetahui pengertian Algoritma Instagram Reels
2. Untuk mengetahui cara kerja Algoritma Instagram Reels
3. Untuk mengetahui bagaimana Algoritma Instagram Reels
mempengaruhi pengguna
1.4. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dari penelitian antara lain:
1. Mengedukasi pengguna media sosial tentang Algoritma Instagram Reels
2. Mengedukasi pengguna media sosial tentang cara kerja Algoritma
Instagram Reels
3. Mengedukasi pengguna media sosial bagaimana Algoritma Instagram
Reels dapat mempengaruhinya

3
Catur Suratnoaji, Nurhadi, Candrasari, Buku Metode Analisis Media Sosial Berbasis Big Data
(Banyumas: Sasanti Institute, 2019) hlm. 6
1.5. BATASAN MASALAH

Adapun penelitian memiliki batasa masalah sebagai berikut yaitu:

1. Penelitian ini hanya fokus pada Algoritma Instagram Reels


2. Penelitian ini hanya mengambil data dari data dari Instagram sebanyak 500
data.
3. Penelitian ini hanya menganalisis Postingan Instagram Reel berdasarkan
hastag dan geotag
BAB II
DASAR TEORI

2.1. Algoritma
Algoritma merupakan proses urutan langkah yang dilakukan secara logis
untuk dapat memecahkan suatu masalah. Kata algoritma dikemukakan oleh ahli
matematika yang bernama Abu Abdullah Muhammad Ibn Musa al-
Khwarizmi. Algoritma didefinisikan sebagai pemecah suatu masalah dengan
menggunakan logika, metode, dan langkah-langkah yang terstruktur. Selain itu,
algoritma dapat diartikan sebagai prosedur yang digunakan dalam
menyelesaikan masalah. Proses ini dapat digambarkan secara sederhana dalam
kehidupan nyata, seperti algoritma membuat mie goreng. Dalam mendefinisikan
algoritma, terdapat tiga poin penting yang harus dijelaskan:
a. Masalah, merupakan perkara yang harus diselesaikan oleh algoritma.
b. Masukan, merupakan data yang menjadi suatu perkara.
c. Keluaran, merupakan hasil akhir dari sebuah data yang telah algoritma
proses. Keluaran menjadikan hasil yang sesuai dengan perkara yang
ingin diselesaikan.
Menurut Cormen menyatakan bahwa algoritma adalah prosedur komputasi
yang terdefinisi dengan baik yang mengambil beberapa nilai sebagai input dan
mengumpulkan beberapa nilai sebagai output. Oleh karena itu, algoritma adalah
serangkaian langkah komputasi yang mengubah input menjadi output.4
Dalam melakukan penyaringan konten, terdapat tiga klasifikasi tentang siapa
yang dapat melakukan penyaringan konten, yaitu:
1) Penyaringan manual, dilakukan oleh manusia;
2) Peyaringan otomatis, dilakukan oleh algoritma;
3) Filter hybrid, dilakukan oleh kombinasi antara manusia dan algoritma.
Pemfilteran konten memiliki peran yang penting dalam mengelola konten-
konten yang akan diunggah pada platform media sosial, karena tidak semua
konten dapat dikonsumsi oleh seluruh masyarakat secara luas. Namun dalam

4
Desi Rahmadani, Skripsi Algoritma Media Sosial dalam Film Dokumenter the Social Dilemma
(Surabaya, 2021) hlm. 8-9
prosesnya, pemfilteran konten juga memerlukan persetujuan dari moderator
pembuat konten untuk melakukan konfirmasi ketika konten yang akan diunggah
harus ditangguhkan.5
2.2. Reels
Reel adalah video menarik dan imersif yang bisa digunakan untuk
mengekspresikan kisah merek Anda secara kreatif, mengedukasi pemirsa, dan
membantu bisnis Anda mudah ditemukan oleh orang yang mungkin menyukainya.
Orang-orang mengakses Reels untuk turut meramaikan tren budaya, berkolaborasi
dengan komunitas, dan menemukan ide-ide baru. Dengan fitur kreatif, seperti efek,
musik, dan stiker, bisnis Anda bisa membuat video menghibur yang menginspirasi
pemirsa.6
Instagram reels disebut-sebut seperti layaknya media sosial Tik Tok.
Fitur ini pertama kalinya diperkenalkan oleh Instagram pada 5 Agustus 2020
lalu dan mulai dimunculkan pada aplikasi pengguna di seluruh dunia
secara bertahap. Instagram reels adalah sebuah kesempatan pengguna untuk
mendatangkan follower, meningkatkan jumlah waktu setiap orang dalam
menghabiskan aplikasinya setiap hari dan memantapkan dirinya memiliki
platform hiburan video. Menggunakan reels memungkinkan pengguna untuk
merekam video hingga 15 detik dan menambahkan musik yang populer,
berbagai filter dan efek di atasnya. Para pengguna instagram bisa menggunakan
fitur ini untuk membangun pengikut karena instagram memberikan tempat
tersendiri khusus reels di aplikasinya. Dengan cara ini pengguna bisa melihat
unggahan reels pengguna lain layaknya saat mendapat FYP (For Your Page)yang
ada pada Tik Tok. Selayaknya Tik Tok, maka pengguna bisa men-setting eels
mereka menjadi pribadi maupun publik. Ketika men-setting reels menjadi publik
maka memungkinkan Reels ditemukan secara luas. Product Director Instagram,
Robby Stein menyebut instagram reels dan Tik Tok adalah dua hal yang
berbeda.

5
Desi Rahmadani, Skripsi Algoritma Media Sosial dalam Film Dokumenter the Social Dilemma
(Surabaya, 2021) hlm. 22
6
"Instagram Reels: Create and discover short videos on Instagram."
https://business.instagram.com/instagram-reels.
Stein menyebut perbedaan terbesar reels dari Tik-Tok adalah terkait dengan
ekosistemnya yang mana ekosistem reels adalah pengguna instagram.
Selain itu, perbedaan lain yakni seseorang juga bisa membagikan reels
langsung ke instagram. Akan tetapi, saat ini instagram tidak membayar pembuat
konten populer untuk video mereka sebagaimana yang mulai ditawarkan oleh
Tik-Tok. Perbedaan lain untuk saat ini reels tak memungkinkan orang-orang
untuk berinteraksi membangun dan meremix video. Instagram juga mengizinkan
orang mengunggah langsung ke sistem aplikasi. Untuk bisa menggunakan
instagram reels, pengguna dapat mengetuk ikon mirip simbol video yang
berlokasi di antara ikon “search” dan “shop”. Selanjutnya pengguna cukup
mengeklik pada ikon kamera yang berada di pojok kanan atas lalu pilih apakah
ingin merekam video atau mengambil file dari galeri. Selanjutnya tambahan
efek, stiker, musik, caption dan sebagainya. Selanjutnya klik “next” di bagian
bawah. Video reels dapat dibagikan ulang ke Instagram stories, feeds
maupun Direct Message. Saat diset public maka video reels dapat ditelusuri
pengguna lain di halaman khusus reels. Postingan reels akan hilang setelah
24 jam. Reels juga memiliki keterangan jumlah siapa saja yang sudah menyukai
dan berapa yang sudah memberikan komentar di bagian kanan postingan
selayaknya Tik Tok (Aida 2021).7
2.3. Naïve Bayes

7
Andiwi Meifilina, Instagram Reels sebagai Media Self Discolosure Mahasiswa, Jurnal Widiya
Komunika, Vol. 11 No. 2 (Oktober, 2021) hlm. 47-48
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Metode Penelitian


Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu menggunakan metode
Naïve Bayes.
3.2. Teknik Pengumpulan Data
Adapun Teknik pengumpulan data yaitu crawling data dari aplikasi Instagram
menggunakan Instans Data Scrapper dengan mengumpulkan hastag dan geotag.
3.3. Teknik Analisis Data
DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai