Anda di halaman 1dari 9

Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer e-ISSN: 2548-964X

Vol. 6, No. 2, Februari 2022, hlm. 713-721 http://j-ptiik.ub.ac.id

Hubungan Antara Implementasi Strategi Pembelajaran Direct Instructional


menggunakan Google Classroom dan Motivasi Belajar terhadap Hasil
Belajar Siswa untuk Mata Pelajaran Administrasi Sistem Jaringan di
Jurusan Teknik Komputer dan Jaringan SMK Negeri 2 Singosari
Aji Irvansyah1, Admaja Dwi Herlambang2, Aditya Rachmadi3

Program Studi Pendidikan Teknologi Informasi, Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya
Email: 1ajiaremania92@gmail.com, 2herlambang@ub.ac.id, 3rachmadi.aditya@ub.ac.id

Abstrak
Pada situasi pembelajaran daring diperlukan strategi pembelajaran yang tepat untuk menyampaikan
materi pembelajaran kepada peserta didik serta bagaimana motivasi peserta didik ketika melaksanakan
pembelajaran daring. Penelitian ini merupakan jenis kuantitatif analisis kausalitas. Penelitian ini mencari
tahu hubungan antara strategi pembelajaran direct instructional dan hasil belajar, hubungan antara
motivasi belajar dan hasil belajar, dan hubungan antara strategi pembelajaran direct instructional dan
motivasi belajar secara bersama-sama terhadap hasil belajar. Metode penghimpunan data menggunakan
kuesioner yang disebar dan diisi secara daring. Jumlah responden sebanyak 131 siswa jurusan Teknik
Komputer dan Jaringan SMKN 2 Singosari. Penelitian ini menggunakan uji korelasi product moment
untuk membuktikan hipotesis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) tidak terdapat hubungan yang
positif dan signifikan antara strategi pembelajaran direct instructional dengan hasil belajar berdasarkan
pada nilai signifikasi sebesar 0,414 > 0,05; (2) tidak terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara
motivasi belajar dengan hasil belajar berdasarkan pada nilai signifikasi sebesar 0,798 > 0,05; (3) tidak
terdapat hubungan positif dan signifikan antara strategi pembelajaran direct instructional dan motivasi
belajar dengan hasil beljar berdasarkan pada nilai signifikasi sebesar 0,702 > 0,05.
Kata kunci: strategi pembelajaran direct instructional, motivasi belajar, administrasi sistem jaringan, hasil
belajar.
Abstract
In online learning situations, appropriate learning strategies are needed to deliver learning materials
to students and how to motivate students when carrying out online learning. This research is a
quantitative type of causality analysis. This study seeks to find out the relationship between direct
instructional learning strategies and learning outcomes, the relationship between learning motivation
and learning outcomes, and the relationship between direct instructional learning strategies and
learning motivation together on learning outcomes. The data collection method used a questionnaire
that was distributed and filled out online. The number of respondents was 131 students majoring in
Computer and Network Engineering at SMKN 2 Singosari. This study uses the product moment
correlation test to prove the hypothesis. The results showed that (1) there was no positive and significant
relationship between direct instructional learning strategies and learning outcomes based on a
significance value of 0.414 > 0.05; (2) there is no positive and significant relationship between learning
motivation and learning outcomes based on a significance value of 0.798 > 0.05; (3) there is no positive
and significant relationship between direct instructional learning strategies and learning motivation
with learning outcomes based on a significance value of 0.702 > 0.05.
Keywords: direct instructional learning strategies, learning motivation, network system administration, learning
outcomes

digemparkan dengan adanya virus covid-19


1. PENDAHULUAN yang dengan cepat menyebar keseluruh dunia
Memasuki awal tahun 2020 dunia (Astini, 2020). Berdasarkan keaadaan ini

Fakultas Ilmu Komputer


Universitas Brawijaya 713
Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 714

pemerintah memindahkan seluruh kegiatan pembelajaran daring dapat ditimbulkan oleh


menjadi ke rumah tak terkecuali kegiatan bermacam-macam faktor mulai dari dalam diri
pendidikan. Melalui surat edaran menteri karena malas atau bosan dan faktor dari luar
pendidikan nomor empat tahun 2020 tentang karena harus menatap layar gawai selama
pelaksaan kebijakan pendidikan dalam masa berjam-jam.
darurat penyebaran covid-19. Proses Karena turunnya motivasi ini berimbas
pembelajaran dilakukan di tempat tinggal pada turunnya prestasi akademik dari siswa.
pribadi melalui pembelajaran online atau jarak Hasil belajar ialah perubahan prilaku individu
jauh untuk memberikan pengalaman belajar yang dapat disebakan oleh perubahan tingkat
yang berarti, belajar di tempat tinggal masing- keterampulan, sikap, serta pengetahuan (Arsyad,
masing mampu berpusat pada pendidikan 2005). Hasil belajar yang menurun karena
kecapakan hidup, termasuk informasi tentang motivasi diperkuat saat peneliti mengadakan
pandemi covid-19. wawancara dengan narasumber guru mata
Pembelajaran daring yakni suatu jenis pelajaran administrasi sistem jaringan, beliau
kegiatan belajar yang bisa diterapkan dimanapun menuturkan saat pembelajaraan daring tidak
serta kapanpun (Syarifudin, 2020). Namun sedikit siswa yang tidak mengikuti kelas maya
dalam pelaksanaan pembelajaran daring terlebih lagi tidak menyerahkan tugas yang
diperlukan sebuah media dapat membantu diberikan guru. Narasumber menambahkan hal
kegiatan pembelajaran. Google classroom tersebut disebabkan oleh menurun motivasi
merupakan sarana kegiatan belajar yang dapat belajar dari peserta didik dikarenakan saat
digunakan saat pembelajaran daring. Kegiatan pembelajaran harus menatap layar gawai selama
pembelajaran daring pada SMK Negeri 2 berjam-jam dan pindahnya tempat pembelajaran
Singosari di jurusan Teknik Komputer dan dari sekolah kerumah sehingga kegiatan
Jaringan pada mata pelajaran administrasi sistem pembelajaran siswa tidak bisa diawasi secara
dan jaringan. Pada mata pelajaran ini tidak langsung oleh pendidik.
sekedar belajar teori namun juga praktek. Oleh Berdasarkan pengalaman peneliti saat
karena itu diperlukan sebuah strategi tertentu melaksanakan kegiatan Pengenalan Lapangan
dalam penyampaiannya. Persekolah (PLP) di SMKN 2 Singosari. Dari
Strategi pembelajaran direct instructional hasil observasi yang dilakukan, peneliti
merupakan suatu metode mengajar yang menemukan strategi pembelajaran yang lebih
dirancang khas untuk mendukung belajar siswa sering digunakan untuk mata pelajaran
terkait pengetahuan deklaratif dan prosedurak administrasi sistem jaringan adalah
yang disusun dan diatur dengan baik, yang dapat pembelajaran langsung (direct instructional)
melaksanakan kegiatan secara berjenjang dengan menggunakan google classroom, ketika
(Trianto, 2007). Strategi ini cocok diterapkan pembelajaran berlangsung sering kali siswa
pada mata pelajaran administrasi sistem mematikan video saat pembelajaran dan kurang
jaringan. fokus terhadap materi yang diberikan.
Sebelum pembelajaran dimulai terlebih Berdasarkan fakta dan masalah yang telah
dahulu RPP (Rencana Perencanaan diuraikan, penulis merasa harus melakukan
Pembelajaran) untuk RPP yang dilakukan secara penelitian hubungan antara implementasi
luring dan daring tentunya memiliki perbedaan, strategi pembelajaran direct instructional
sebagai contoh pada segi waktu setiap jam menggunakan google classroom dan motivasi
pembelajaran. Didalam RPP terdapat poin-poin belajar terhadap hasil belajar siswa untuk mata
penting diantaranya, kompetensi dasar, indikator pelajaran administrasi sistem jaringan di jurusan
pencapaian kompentensi, tujuan pembelajaran, Teknik Komputer dan Jaringan SMK Negeri 2
kegiatan pembelajaran, alat serta media, serta Singosari.
penilian pembelajaran. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
Dalam pelaksanaannya pembelajaran hubungan strategi pembelajaran direct
daring tidak lepas dari masalah salah satunya instructional, motivasi belajar, serta hasil belajar
motivasi. Motivasi sendiri bermula dari kata siswa pada mata pelajaran administrasi sistem
motif yang maksudnya desakan, kehendak, jaringan di jurusan Teknik Komputer dan
keperluan, serta kemauan (Romadon & Maryam, Jaringan SMKN 2 Singosari.
2019). Motivasi dipenelitian ini motivasi belajar,
yakni bisa bermula dari dalam maupun dari luar 2. LANDASAN KEPUSTAKAAN
individu. Motivasi yang menurun saat

Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya


Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 715

2.1. Strategi Pembelajaran Direct konsep motivasi belajar merupakan ketertarikan


Instructional siswa untuk berpartisipasi disetiap kegiatan
pembelajaran, kegiatan pendidikan tersebut
Kemp dalam Sanjaya (2011),
dimotivasi oleh keinginan untuk mencapai hasil
mengemukakan strategi pembelajaran adalah
atau belajar yang terbaik. Di lain sisi McCombs
aktivitas belajar yang mesti dilakukan guru dan
(1991) pemahaman motivasi belajara ialah
siswa untuk mencapai hal yang dituju dengan
kecakapan intrinsik yang terbentuk secara
cara efesien dan efektif. Strategi pembelajaran
alamiah yang sanggup dirawat atau ditingkatkan
direct instructional ialah metode pengajaran
melalui aktivitas yang memberikan sokongan,
adapun disusun khas untuk mendukung proses
memberi tanggung jawab mengendalikan proses
belajar peserta didik terkait pengetahuan
belajar, memberi kesempatana untuk memilih
deklaratif serta prosedurak yang tersusun dengan
kegiatan, serta memberi tugas belajar yang
baik, yang dapat melaksanakan kegiatan secara
memiliki kebermanfaatan, dan juga cocok
berjenjang (Trianto, 2007). Sedangkan menurut
dengan keperluan individu. Didapatkan
Arends (2012) strategi pembelajaran merupakan
simpulan bahwa motivasi belajar merupakan
cara mengajar yang dirancang membantu siswa
keinginan atau kemauan untuk terlibat dalam
mengembangkan kemampuan dasarnya secara
kegiatan belajar yang berasal daris siswa itu
bertahap.
sendiri atau faktor luar dari siswa untuk
Killen dalam Iru & Arihi (2012) menyatakan
memperoleh hasil belajar yang baik.
pembelajaran langsung atau direct instructional
Djamarah (2011) menyatakan motivasi
adalah teknik pembelajaran ekpositori yang
dapat dilihat melalui dua sudut pandang yaitu
melibatkan seluruh kelas (dari guru langsung
motivasi intrinsik melalui diri orang tersebut
kesiswa, melalui ceramah, demonstrasi, serta
serta motivasi ekstrinsik dari luar orang tersebut.
tanya jawab). Dapat disimpulkan strategi
Motivasi intrinsik ialah dorongan yang tidak
pembelajaran direct instructional adalah suatu
perlu rangsangan ekternal untuk menjadi aktif
metode pengajaran yang dirancang untuk
atau efektif, dikarenakan setiap orang memiliki
mnegajarkan pengetahuan tahap demi tahap
dorongan, dan motivasi eksternal adalah
dengan cara penyampaiannya ceramah,
kekuatan pendorong yang bekerja serta efektif
demonstrasi, praktik, dan kerja kelompok.
karena adanya rangsangan ekternal. Uno (2008)
Sintaks model pembelajaran direct instructional
mengemukakan indikator motivasi belajar
ditentukan oleh beberapa tahapan yakni tujuan
instrinsik serta ekstrinsik dapat diklasifikan
pembelajaran, ulasan pengetahuan dan
menjadi enam yaitu, hasrat dan kehendak
keterampilan prasyarat, penyampaian materi
berhasil, desakan dan kebutuha belajar, cita-cita
pelajaran, pelaksanaan bimbingan, pemberian
serta harapan, apresiasi proses belajar, aktivitas
kesempatan, berlatih, penilaian kinerja siswa,
menarik saat belajar, serta lingkungan kondusif
latihan mandiri (Slavin, 2009).
untuk belajar.
2.2. Motivasi Belajar
2.3. Hasil Belajar
Motivasi sendiri bermula dari kata motif
Arsyad (2005) mengemukakan hasil belajar
yang maksudnya desakan, kehendak, keperluan,
adalah perubahan prilaku seseorang yang dapat
serta kemauan (Romadon & Maryam, 2019).
disebabkan oleh perubahan taraf keterampilan,
Sedangkan menurut Dimyati & Mudjiono (2009)
sikap, atau pengetahuan. Perubahan tersebut
mengemukakan motivasi adalah keinginan
ditujukan secara terencana, termasuk
psikologis yang membangkitkan dan
pengetahuan, keterampilan, dan sikap.
membimbing perilaku manusia. Motivasi dalam
Sedangkan menurut Suprijono (2013)
kegiatan belajar adalah motivasi mendorong
menyatakan hasil belajar merupakan peralihan
individu untuk belajar sehingga bisa tercapai
prilaku secara menyeluruh tidak saja aspek laten
tujuan yang diinginkannya. Motivasi belajar
orang. Disisi lain Sudjana (2006)
menurut Sadirman (1990) merupakan
mengemukakan hasil belajar yakni keterampilan
keseluruhan daya motivasi peserta didik yang
dan pengetahuan yang dipunya siswa setelah
menyebabkan terjadinya kegiatan belajar oleh
memperoleh pengalaman belajar. Hasil belajar
siswa yang bertanggung jawab atas
dapat dibagi jadi tiga bidang yaitu,
keberlangsungan kegiatan belajar dan
psikomotorik, kognitif, serta afektif. Ketiga
memungkinkan objek. Sedangkan Clyaton
bidang inilah yang menjadi objek evaluasi hasil
Alderfer dalam Hamdhu (2011) mengemukakan

Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya


Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 716

belajar. Dapat ditarik simpulan hasil belajar ialah Gambar 1 menjelaskan terkait proses
hasil yang diterima siswa dalam aktivitas belajar penelitian kuantitatif yang dilakukan pada
pembelajaran dengan cara memperbaiki diri penelitian ini, yakni hubungan antara
serta membentuk prilaku dan sikapnya. implementasi strategi pembelajaran direct
Menurut Slameto (2010) hasil belajar yang instructional menggunakan google classroom
diperoleh dapat terpengaruh oleh dua faktor dan motivasi belajar terhadap hasil belajar siswa
yakni, faktor yang bermula dari pribadi atau untuk mata pelajaran administrasi sistem dan
faktor intrinsik serta faktor yang bermula dari jaringan di jurusan Teknik Komputer dan
luar pribadi ataufaktor ekstrinsik. Faktor yang Jaringan SMK Negeri 2 Singosari. Berdasarkan
bermula dari sendiri atau faktor internal meliputi permasalahan tersebut maka dirumuskan tiga
dua aspek yakni, psikologis dan jasmaniah. rumusan masalah yang akan dijwab sehingga
Sedangkan faktor yang bermula dari luar diri dapat menghasilkan sebuah jawaban sementara
atau faktor ekstrensik meliputi tiga aspek yakni, yang disebut hipotesis penelitian. Pengambilang
sekolah, masyarakat, serta keluarga. data dilakukan terhadap populasi tertentu yang
ditentukan oleh peneliti, yakni peserta didik
2.4. Google Classroom kelas XII dan XI jurusan Teknik Komputer dan
Google classroom yakni suatu layanan dari Jaringan SMK Negeri 2 Singosari. Dalam
google yang diperuntukan sebagai pembelajaran pengambilan sampel dilaksanakan
daring. Layanan ini dirancang untuk menolong menggunakan teknik propotionate stratified
guru mempersiapkan serta mendistribusikan random sampling yakni pengambilan sampel
tugas kepada siswa (Hakim, 2016). layanan jika populasi memiliki latar belakang pendidikan
google classroom dapat digunakan oleh semua yang sama dan berstrata (Sugiyono, 2017).
anggota di dalam kelas maya tersebut. Mengenai Setelah menentukan teknik pengambilan
anggota kelasi di google classroom Hammi data, penyusunan instrumen penelitian akan
(2017) mengemukakan google classroom melalui tahap pengujian yang dilakukan oleh
memakai ruang kelas yang dapat diakses oleh pakar di bidang pendidikan dari Universitas
semua orangg menggunakan aplikasi google Brawijaya maupun dengan Guru dari SMKN 2
untuk edukasi (rangkaian alat produktivitas Singosari. Peneliti selanjutnya akan melakukan
gratis yang mencakup google drive, dokumen, pengujian validitas dan reliabilitas intrumen
serta gmail). Google classroom juga dapat kepada 30 responden. Instrumen yang dimaksud
menyalin tugas yang dibuat oleh siswa secara adalah instrumen berupa kuesioner.
otomatis. Instruktur juga dapat memeriksa tiap Jenis penelitian ini adalah analisis deskriptif
latihan yang dikumpulkan di ruang kelas virtual kausalitas, dimana pengertian kausal tekait
yang dibuat (Dicky, 2016). denga hubungan antar variabel (Sugiyono,
Manfaat google classroom diantaranya 2017). Pada penelitian ini memiliki variabel
penyiapannya sederhana, alur pekerjaan rumah bebas strategi pembelajaran direct instructional
yang hemat waktu, sederhana, dan tanpa kertas, dan motivasi belajar serta variabel terikat yaitu
meningkatkan pengorganisasian, meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran
komunikasi, harga murah dan aman, google administrasi sistem dan jaringan di jurusan
classroom tidak ada iklan, dan tidak pernah Teknik Komputer dan Jaringan SMK Negeri 2
memakai data penguna google classroom untuk Singosari tahun pelajaran 2020/2021.
kepentingan bisnis, serta sepenuhnya tidak Variabel
berbayar. Independen
Strategi H1
Pembelajaran X1
3. METODE PENELITIAN Direct Variabel
H3 Dependen
Mulai
Observasi dan
Wawancara
Mendapatkan data hasil
wawancara dan observasi
Menyusun Teori
Pendukung Penelitian
Merancang kisi-kisi
instrumen penelitian
Instructional Y Hasil
H2 Belajar
Variabel
Instrumen Penelitian Valid Ya Validasi
Instrumen Penelitian
Selesai
Menyusun Instrumen
penelitian
Mendapatkan kisi-kisi
Instrumen Penelitian
Dependen X2
Motivasi
Tidak
Belajar
Menentukan Populasi Mendapatkan data Proses Analisis data
Menyebar Instrumen Mendapatkan Kesimpulan
dan Sampel penelitian
Gambar 2. Paradigma Penelitian
Pelaporan
Selesai
Penelitian dilaksanakan dari bulan
Gambar 1. Proses Penelitian Kuantitatif November 2020 samapai bulai Juli 2021 di
SMKN 2 Singosari. Populasi sejumlah 212

Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya


Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 717

orang, kemudian sesuai dengan tabel issac variabel penelitian disimpulkan berdistribusi
newton maka didapatkan subjek penelitian normal.
berjumlah 131 orang dengan rincian 34 murid Tabel 3. Uji Normalitas
kelas XI TKJ 1, 36 murid kelas XII TKJ dua, 27
siswa kelas XII TKJ 1, dan 32 orang siswa kelas Variabel Nilai Sig. Keterangan
XII TKJ 2. Strategi
Penelitian ini berawal dari peneliti yang Pembelajaran
melakukan observasi terkait dengan kondisi riil 0,051 Normal
Direct
dan terkini dari objek penelitian. Kemudian Instructional
menyebarkan kuesioner kepada peserta didik Motivasi
untuk mendapatkan data strategi pembelajara 0,075 Normal
Belajar
direct instructional dan motivasi belajar,
kemudai berdasarkan pengumpulan nilai siswa Berdasarkan nilai signifikasi, maka data
untuk mendapatkan data hasil belajar siswa. terdistribusi normal. Kemudian dilakukan
pengujian normalitas dengan P-P Plot berikut.
4. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Uji Validitas dan Reliabilitas


Tabel 1. Uji Validitas isi

Kriteria
Validator Presentase
Validasi
Admaja Dwi
Sangat
Herlambang, 85,83%
Tinggi
S.Pd., M.Pd.
Aditya Gambar 3. P-Plot Pengujian Normalitas
Rachmadi, 76,25 % Tinggi
S.ST., M.TI. Data tersebar membentang disekeliling
Mokhammad garis dan mengiringi arah garis maka memenuhi
Imron, asusmsi normalitas.
75,00 % Tinggi
S.Kom., Linearitas
M.Pd. Dasar pengambilan keputusan berdasarkan
nilai deviation from linearity. Data dinyatakan
Tabel 2. Uji Reliabilitas linearitas jika memiliki nilai signifikasi
deviation form linearity > 0,05.
Alpha
Variabel N of Items
Cronbach’s Tabel 4. Uji Linearitas
Strategi
Pembelajaran Nilai Sig.
10 0,867 Variabel Deviation from Keterangan
Direct linearity
Instructional Strategi
Motivasi Pembelajaran
10 0,766 Direct
0,216 Normal
Belajar
Instructional
Motivasi
Instrumen penelitian dinyatakan valid serta 0,432 Normal
Belajar
reliabel untuk dipergunakan pada penelitian ini.
Hasil dari uji linearitas, didapatkan nilai
4.2. Uji Asumsi Klasik signifikan deviation from liniearity dari variabel
Normalitas strategi pembelajaran direct instuctional sebesar
Normalitas menggunakan pengujian 0,216 > 0,05. Selanjutnya ditarik simpulan
kolmogorov-smirnov dengan bantuan dari terdapat hubungan secara liniar antar variabel
aplikasi SPSS 25. Pengambilan keputusan strategi pembelajaran direct instructional dan
didasarkan nilai signifikan > 0,05 maka data hasil belajar. Demikian dengan nilai signifikasi
deviation from linearity dari variabel motivasi
Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya
Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 718

belajar sebesar 0,432 > 0,05. Maka bisa ditarik heteroskedatisitas dengan membandingkan nilai
kesimpulan terdapat hubungan linear antar signifikan harus lebih besar dari 0,05 sebagai
variabel motivasi belajar dan hasil belajar. ketentuan untuk melakukan uji regresi.
Multikolinearitas Tabel 6. Uji Heteroskedastisitas
Model regresi dinyatakan baik apabila tidak
memiliki gelaja multikolinearitas atau tidak Variabel Nilai Keterangan
terjadinya hubungan antar variabel bebas. Signifikasi
Tabel 5. Uji Mulitikolinearitas Strategi 0,130 Tidak terdapat
Pembelajaran gelaja
Direct heteroskedastisitas
Toleranc VIF Keterang
Variabel Instructional
e an
Motivasi 0,910 Tidak terdapat
Strategi 0,723 1,383 Tidak Belajar gelaja
Pembelajaran terjadi heteroskedastisitas
Direct multikolin
Instructional earitas Variabel strategi pembelajaran direct
0,723 1,383 Tidak instructional mendapatkan nilai signifikasi
Motivasi terjadi sebesar 0,130 serta variabel motivasi belajar
Belajar multikolin mendapatkan nilai signifikasi sebesar 0,910.
earitas Maka dapat diambil kesimpulan bahwa variabel
strategi pembelajaran direct instructional dan
Variabel strategi pembelajaran direct motivasi belajar tidak terdapat gejala
instructional mendapatkan nilai sebesar heteroskedatisitas.
tolerance 0,723 > 0,10 serta VIF 1,383 < 10.
Maka dapat ditarik kesimpulan pada variabel 4.3. Uji Hipotesis
strategi pembelajaran direct instructional tidak
terjadi gejala multikoliniearitas. Sedangkan Tabel 7. Uji korelasi strategi pembelajaran
untuk variabel motivasi belajar mendapatkan direct instructional terhadap hasil belajar
nilai sebesar 0,723 > 10 serta VIF 1,383 < 10.
Variabel Pearson Sig. (2- thitung
Maka dapat ditarik kesimpulan pada variabel Correlation tailed)
motivasi belajar juga tidak terdapat gejala Strategi
multikolinearitas. pembelajaran 0,005 0,414 -0,819
Heteroskedastisitas direct
instructional
Untuk mengetahui perbedaan varian dan
residu pada model regresi maka dilakukan uji
heteroskedatisitas, uji ini dilakukan karena tidak Berdasarkan nilai koefisien korelasi berarti
diperkenankan terjadi penyimpangan dalam terdapat arah korelasi yang positif yakni jika
sebuah regresi. Pengujian dilakukan dengan nilai strategi pembelajaran direct instructional
gambar scatterplot bertambah makan akan bertambah pula nilai
hasil belajar. Namun berdasarkan tabel interval
koefisien korelasi, nilai 0,005 termasuk sangat
rendah. Dengan taraf kesalahan 5% maka
dinyatakan terdapat hubungan signifikan apabila
nilai sig < 0,05. Berdasarkan data pada tabel,
diketahui nilai Sig. 0,414 > 0,05. Selanjutnya
dilakukan perhitungan dengan uji-t diperoleh t-
hitung sebesar -0,819. Dengan tingkat kesalahan
5% maka nilai α sebesar 0,05. Db = n-2=129
sehingga diperoleh ttabel sebesar 1,657. Maka t-
Gambar 4.Scatterplot Uji Heteroskedatisitas hitung < ttabel sehingga dapat didapatkan putusan
tidak terdapat hubungan signifikan antara
Dari gambar tidak ditemukan jika data variabel strategi pembelajaran direct
membentuk suatu corak dan menyebar disekitar instructional dan hasil belajar.
angka 0, maka bisa ditarik kesimpulan bahwa
data tidak terjadi heteroskedatisitas. Kemudian Tabel 8. Uji korelasi motivasi belajar
dilakukan uji glejser untuk menentukan gejala terhadap hasil belajar

Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya


Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 719

terhadap hasil belajar.


Variabel Pearson Sig. (2- thitung
Correlation tailed) 4.4. Uji Regresi
Motivasi
belajar 0,001 0,798 -0,256
Tabel 10. Uji Regresi linear sederhana strategi
pembelajaran direct instructional terhadap hasil
Berdasarkan nilai koefisien korelasi berarti
belajar
terdapat arah korelasi yang positif yakni jika
nilai motivasi beljar bertambah maka akan
Variabel Unstrandardized
bertamabh pula nilai hasil belajar. Namun Coefficients (b)
berdasarkan tabel interval koefisien korelasi,
nilai 0,001 termasuk sangat rendah. Dengan taraf Constant 89,044
kesalahan 5% maka dinyatakan terdapat
hubungan yang signfikan apabila nilai sig < 0,05. Strategi Pembelajaran -0,130
Berdasarkan data pada tabel diketahui nilai sig Direct Instructional
0,798 > 0,05. Selanjutnya dilakukan perhitungan
dengan uji-t didapatkan thitung sebesar -0,256.
Didapatkan nilai Constant (a) sebesar
Dengan taraf kesalahan 5% maka nilai α sebesar
56,839 dan nilai Unstandardized Coefficients (b)
0,05. Db = n-2=129 sehingga diperoleh ttabel
sebesar -0,130 sehingga bentuk persamaan linear
sebesar 1,657. thitung < ttabel sehingga dapat ditarik
sederhana untuk variable strategi pembelajaran
keismpulan bahwa tidak terdapat hubungan
direct instructional serta hasil belajar adalah
signifikan antara variabel motivasi belajar dan
Y=89,044-0,130 1.
hasil belajar.
Tabel 11. Uji regresi linear sederhana motivasi
Tabel 9. Uji korelasi strategi pembelajaran
belajar terhadap hasil belajar
direct instructional dan motivasi belajar
terhadap hasil belajar Variabel Unstrandardized
Coefficients (b)

Constant 86,112
R R Square Sig.Fchange fhitung
Motivasi Belajar -0,045
0,74 0,006 0,702 0,354

Berdasarkan tabel 4.22 hasil uji regresi liniear


Berdasarkan nilai koefisien korelasi berarti
sederhana, diketahui nilai Constant (a) sebesar
terdapat arah korelasi yang positif yakni jika
86,112 dan nilai Unstrandardized Coefficients
nilai kosentrasi dan lingkungan belajar
(b) sebesar -0,045 sehingga bentuk persamaan
bertambah maka akan bertambah pula nilai hasil
linear sederhana untuk variabel motivasi belajar
belajar. Nilai signifikasi dengan taraf kesalahan
dan hasil belajar adalah Y=86,112-0,045 2.
5% maka apabila nilai sig. < 0,05 maka
dinyatakan terdapat signifikasi. Berdasarkan Tabel 12. Uji regresi linear berganda
tabel 4.20, didapatkan nilai sig. 0,702 > 0,05
maka hubungan antara strategi pembelajaran Variabel Variabe Consta Unstandardi
direct instructional dan motivasi belajar dengan Independe l nt (a) zed
hasil belajar tidak signifikan. Untuk nilai n Depend Coefficients
koefisien determinasi sebesar 0,006 berarti en (b)
pengaruh variabel strategi pembelajaran direct
instructional dan motivasi belajar terhadap hasil Strategi -0,150
belajar sebesar 0,6% sedangkan 99,6% Pembelajar
dipengaruhi oleh faktor lain. Kemudian an Direct
dilakukan perhitungan dengan uji-F diperoleh f- Instruction
al Hasil 88,312
hitung sebesar 0,354 sedangkan ftabel sebesar 3,07.
Maka fhitung < ftabel sehingga diperoleh Belajar
Motivasi 0,043
kesimpulan bahwa tidak terdapat hubungan Belajar
signifikan antara variabel strategi pembelajaran
direct instructional dan motivasi belajar Didapatkan nilai Constant (a) sebesar 88,312

Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya


Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 720

dan nilai Unstandardized Coefficients (b) untuk didapatkan nilai R square sebesar 0,06 yang
strategi pembelajaran direct instructional berarti pengaruh variabel strategi pembelajaran
sebesar -0,150 dan untuk motivasi belajar direct instructional dan motivasi belajar
sebesar 0,043 sehingga bentuk persamaan linear terhadap hasil belajar sebesar 0,6% sedangkan
berganda untuk variable strategi pembelajaran 99,4% dipengaruhi oleh variabel lain.
direct instructional serta motivasi belajar Berdasarkan hasil pembahasan diatas, maka
terhadap hasil belajar adalah Y=88,312-0,150 1. saran untuk penelitian selanjutnya adalah
+ 0,043 2. peneliti bisa mencoba variabel lainnya yang
dapat berpengaruh terhadap hasil belajar karena
5. KESIMPULAN DAN SARAN masih banyak variabel yang berpengaruh selain
strategi pembelajaran direct instructional dan
1. Tidak terdapat hubungan positif dan motivasi belajar. Kemudian peneli dapat
signifikan antara strategi pembelajaran direct memperhatikan pengisian kuesioner oleh subjek
instructional dan hasil belajar dijurusan Teknik penelitian, pada penelitian ini kuesioner disebar
Komputer dan Jaringan SMK Negeri 2 singosari dan diisi secara daring sehingga peneliti kurang
pada mata pelajaran administrasi sistem dan memiliki kontrol untuk memantau atau
jaringan. Hal ini ditunjukkan dengan nilai mengecek subjek penelitian ketika mengisi
pearson correlation sebesar 0,005 yang kusioner.
menandakan bahwa kedua variabel memiliki
hubungan postif, namun berdasarkan nilai DAFTAR PUSTAKA
signifikan 0,414 maka tidak terdapat hubungan
Agustina, L., & Hamdhu. G., 2011. Pengaruh
yang signifikan. Kemudian berdasarkan hasil
Motivasi Belajar Siswa Terhadap Prestasi
uji-t didapatkan nilai thitung sebesar -0,819 <
IPA di Sekolah Dasar. Jurnal Penelitian
1,657 (ttabel). Sehingga dapat disimpulkan tidak
Pendidikan, V (12).
terdapat hubungan yang signifikan antara
strategi pembelajaran direct insturctional dan Arsyad, A., 2005. Media Pembelajaran. Jakarta:
hasil belajar. PT RajaGrafindo Persada.
2. Tidak terdapat hubungan positif dan
Arends, R., 2012. Learning to Teach. New York:
signifikan antara motivasi belajar dan hasil
The McGraw-Hill companies.
belajar di jurusan Teknik Komputer dan Jaringan
SMK Negeri 2 Singosari pada mata pelajaran Dicky, P. H. S., 2016. Analisis Pengaruh
administrasi sistem dan jaringan. Hal ini Pemanfaatan Google Classroom Terhadap
ditunjukkan dengan nilai pearson correlation Efisiensi Pada STMIK XYZ. In Seminar
sebesar 0,001 yang menandakan bahwa kedua Nasional Informasi Tehnologi 2016 pp. 48
variabel memiliki hubungan yang positif, namun – 52.
berdasarkan nilai signifikan 0,798 maka tidak Dimyati & Mudjiono., 2009. Belajar dan
terdapat hubungan yang signifikan. Kemudian Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.
bersdasarkan hasil uji-t didapatkan nilai thitung
sebesar -0,256 < 1,657 (ttabel). Sehingga dapat Djamarah, S. B., 2011. Psikologi Belajar.
disimpulkan tidak terdapat hubungan yang Jakarta Rineka Cipta.
signifikan antara motivasi belajar dan hasil Hakim, A. B., 2016. Efektifitas Penggunaan E-
belajar. Learning Moodle, Google Classroom Dan
3. Tidak terdapat hubungan positif dan Edmodo. International Journal of
signifikan antara strategi pembelajaran direct Technologi and Bussiness, 2(1), pp 2–6.
instructional dan motivasi belajar secara
bersama-sama terhadap hasil belajar di jurusan Hammi, Zedha., 2017. Implementasi Google
Teknik Komputer dan Jaringan SMK Negeri 2 Classroom Pada Kelas XI IPA MAN 2
Singosari pada mata pelajaran administrasi Kudus. Skripsi Universitas Negeri
sistem dan jaringan. Hal ini ditunjukkan dengan Semarang.
nilai r hasil uji korelasi ganda sebesar 0,074 yang Iru, L & Arihi, L. 2012. Analisis Penerapan
berarti antar variabel memiliki hubungan yang Pendekatan, Metode, Strategi, dan
positif, namun berdasarkan nilai signifikan 0,702 Model-model Pembelajaran. Kendari:
maka tidak terdapat hubungan yang signifikan. Multi Presindo.
Kemudian berdasarkan hasil uji-f didapatkan
nilai fhitung 0,354 < 3,07 (ftabel). Selanjutnya Mc. Combs. 1991. Motivasi Belajar. Jakarta: PT

Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya


Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 721

Raja Grafindo Persada.


Romadon, R., & Maryam, E., 2019. Pengaruh
Penggunaan Media Pembelajaran Lampu
Otomatis Terhadap Hasil dan Motivasi
Belajar.Jurnal Pendidikan Ilmu Fisika, pp
3 – 9.
Sanjaya, W. 2011. Penelitian Tindakan Kelas.
Jakarta: Kencana Prenada Media Grup.
Sardiman., 1990. Interaksi dan Motivasi Belajar
Mengajar. Jakarta: Rajawali Pres.
Slameto., 2010. Belajar dan Faktor-Faktor Yang
Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta.
Slavin, R.E. 2009. Cooperative Learning, Teori,
Riset, dan Praktik. Bandung: Penerbit
Nusa Media.
Sudjana, Nana., 2006. Penilaian Hasil Proses
Belajar Mengajar. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya.
Sugiyono., 2017. Metode Penelitian Pendidikan
Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan
R&D. Bandung: ALFABETA.
Suprijono, A., 2013. Cooperative Learning.
Surabaya: Pustaka Belajar.
Syarifudin, A. S., 2020. Implementasi
Pembelajaran Daring Untuk
Meningkatkan Mutu Pendidikan Sebagai
Dampak Diterapkannya Social
Distancing, Jurnal Pendidikan Bahasa
Indonesia dan Sastra, V (1), pp 3 - 8.
Trianto. 2007. Model-model Pembelajaran
Inovatif Berorientasi Konstruktivistik.
Jakarta: Prestasi Pustaka.
Uno, Hamzah B. 2008. Perencanaan
Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara.

Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya

Anda mungkin juga menyukai