Program Studi Pendidikan Teknologi Informasi, Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya
Email: 1ajiaremania92@gmail.com, 2herlambang@ub.ac.id, 3rachmadi.aditya@ub.ac.id
Abstrak
Pada situasi pembelajaran daring diperlukan strategi pembelajaran yang tepat untuk menyampaikan
materi pembelajaran kepada peserta didik serta bagaimana motivasi peserta didik ketika melaksanakan
pembelajaran daring. Penelitian ini merupakan jenis kuantitatif analisis kausalitas. Penelitian ini mencari
tahu hubungan antara strategi pembelajaran direct instructional dan hasil belajar, hubungan antara
motivasi belajar dan hasil belajar, dan hubungan antara strategi pembelajaran direct instructional dan
motivasi belajar secara bersama-sama terhadap hasil belajar. Metode penghimpunan data menggunakan
kuesioner yang disebar dan diisi secara daring. Jumlah responden sebanyak 131 siswa jurusan Teknik
Komputer dan Jaringan SMKN 2 Singosari. Penelitian ini menggunakan uji korelasi product moment
untuk membuktikan hipotesis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) tidak terdapat hubungan yang
positif dan signifikan antara strategi pembelajaran direct instructional dengan hasil belajar berdasarkan
pada nilai signifikasi sebesar 0,414 > 0,05; (2) tidak terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara
motivasi belajar dengan hasil belajar berdasarkan pada nilai signifikasi sebesar 0,798 > 0,05; (3) tidak
terdapat hubungan positif dan signifikan antara strategi pembelajaran direct instructional dan motivasi
belajar dengan hasil beljar berdasarkan pada nilai signifikasi sebesar 0,702 > 0,05.
Kata kunci: strategi pembelajaran direct instructional, motivasi belajar, administrasi sistem jaringan, hasil
belajar.
Abstract
In online learning situations, appropriate learning strategies are needed to deliver learning materials
to students and how to motivate students when carrying out online learning. This research is a
quantitative type of causality analysis. This study seeks to find out the relationship between direct
instructional learning strategies and learning outcomes, the relationship between learning motivation
and learning outcomes, and the relationship between direct instructional learning strategies and
learning motivation together on learning outcomes. The data collection method used a questionnaire
that was distributed and filled out online. The number of respondents was 131 students majoring in
Computer and Network Engineering at SMKN 2 Singosari. This study uses the product moment
correlation test to prove the hypothesis. The results showed that (1) there was no positive and significant
relationship between direct instructional learning strategies and learning outcomes based on a
significance value of 0.414 > 0.05; (2) there is no positive and significant relationship between learning
motivation and learning outcomes based on a significance value of 0.798 > 0.05; (3) there is no positive
and significant relationship between direct instructional learning strategies and learning motivation
with learning outcomes based on a significance value of 0.702 > 0.05.
Keywords: direct instructional learning strategies, learning motivation, network system administration, learning
outcomes
belajar. Dapat ditarik simpulan hasil belajar ialah Gambar 1 menjelaskan terkait proses
hasil yang diterima siswa dalam aktivitas belajar penelitian kuantitatif yang dilakukan pada
pembelajaran dengan cara memperbaiki diri penelitian ini, yakni hubungan antara
serta membentuk prilaku dan sikapnya. implementasi strategi pembelajaran direct
Menurut Slameto (2010) hasil belajar yang instructional menggunakan google classroom
diperoleh dapat terpengaruh oleh dua faktor dan motivasi belajar terhadap hasil belajar siswa
yakni, faktor yang bermula dari pribadi atau untuk mata pelajaran administrasi sistem dan
faktor intrinsik serta faktor yang bermula dari jaringan di jurusan Teknik Komputer dan
luar pribadi ataufaktor ekstrinsik. Faktor yang Jaringan SMK Negeri 2 Singosari. Berdasarkan
bermula dari sendiri atau faktor internal meliputi permasalahan tersebut maka dirumuskan tiga
dua aspek yakni, psikologis dan jasmaniah. rumusan masalah yang akan dijwab sehingga
Sedangkan faktor yang bermula dari luar diri dapat menghasilkan sebuah jawaban sementara
atau faktor ekstrensik meliputi tiga aspek yakni, yang disebut hipotesis penelitian. Pengambilang
sekolah, masyarakat, serta keluarga. data dilakukan terhadap populasi tertentu yang
ditentukan oleh peneliti, yakni peserta didik
2.4. Google Classroom kelas XII dan XI jurusan Teknik Komputer dan
Google classroom yakni suatu layanan dari Jaringan SMK Negeri 2 Singosari. Dalam
google yang diperuntukan sebagai pembelajaran pengambilan sampel dilaksanakan
daring. Layanan ini dirancang untuk menolong menggunakan teknik propotionate stratified
guru mempersiapkan serta mendistribusikan random sampling yakni pengambilan sampel
tugas kepada siswa (Hakim, 2016). layanan jika populasi memiliki latar belakang pendidikan
google classroom dapat digunakan oleh semua yang sama dan berstrata (Sugiyono, 2017).
anggota di dalam kelas maya tersebut. Mengenai Setelah menentukan teknik pengambilan
anggota kelasi di google classroom Hammi data, penyusunan instrumen penelitian akan
(2017) mengemukakan google classroom melalui tahap pengujian yang dilakukan oleh
memakai ruang kelas yang dapat diakses oleh pakar di bidang pendidikan dari Universitas
semua orangg menggunakan aplikasi google Brawijaya maupun dengan Guru dari SMKN 2
untuk edukasi (rangkaian alat produktivitas Singosari. Peneliti selanjutnya akan melakukan
gratis yang mencakup google drive, dokumen, pengujian validitas dan reliabilitas intrumen
serta gmail). Google classroom juga dapat kepada 30 responden. Instrumen yang dimaksud
menyalin tugas yang dibuat oleh siswa secara adalah instrumen berupa kuesioner.
otomatis. Instruktur juga dapat memeriksa tiap Jenis penelitian ini adalah analisis deskriptif
latihan yang dikumpulkan di ruang kelas virtual kausalitas, dimana pengertian kausal tekait
yang dibuat (Dicky, 2016). denga hubungan antar variabel (Sugiyono,
Manfaat google classroom diantaranya 2017). Pada penelitian ini memiliki variabel
penyiapannya sederhana, alur pekerjaan rumah bebas strategi pembelajaran direct instructional
yang hemat waktu, sederhana, dan tanpa kertas, dan motivasi belajar serta variabel terikat yaitu
meningkatkan pengorganisasian, meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran
komunikasi, harga murah dan aman, google administrasi sistem dan jaringan di jurusan
classroom tidak ada iklan, dan tidak pernah Teknik Komputer dan Jaringan SMK Negeri 2
memakai data penguna google classroom untuk Singosari tahun pelajaran 2020/2021.
kepentingan bisnis, serta sepenuhnya tidak Variabel
berbayar. Independen
Strategi H1
Pembelajaran X1
3. METODE PENELITIAN Direct Variabel
H3 Dependen
Mulai
Observasi dan
Wawancara
Mendapatkan data hasil
wawancara dan observasi
Menyusun Teori
Pendukung Penelitian
Merancang kisi-kisi
instrumen penelitian
Instructional Y Hasil
H2 Belajar
Variabel
Instrumen Penelitian Valid Ya Validasi
Instrumen Penelitian
Selesai
Menyusun Instrumen
penelitian
Mendapatkan kisi-kisi
Instrumen Penelitian
Dependen X2
Motivasi
Tidak
Belajar
Menentukan Populasi Mendapatkan data Proses Analisis data
Menyebar Instrumen Mendapatkan Kesimpulan
dan Sampel penelitian
Gambar 2. Paradigma Penelitian
Pelaporan
Selesai
Penelitian dilaksanakan dari bulan
Gambar 1. Proses Penelitian Kuantitatif November 2020 samapai bulai Juli 2021 di
SMKN 2 Singosari. Populasi sejumlah 212
orang, kemudian sesuai dengan tabel issac variabel penelitian disimpulkan berdistribusi
newton maka didapatkan subjek penelitian normal.
berjumlah 131 orang dengan rincian 34 murid Tabel 3. Uji Normalitas
kelas XI TKJ 1, 36 murid kelas XII TKJ dua, 27
siswa kelas XII TKJ 1, dan 32 orang siswa kelas Variabel Nilai Sig. Keterangan
XII TKJ 2. Strategi
Penelitian ini berawal dari peneliti yang Pembelajaran
melakukan observasi terkait dengan kondisi riil 0,051 Normal
Direct
dan terkini dari objek penelitian. Kemudian Instructional
menyebarkan kuesioner kepada peserta didik Motivasi
untuk mendapatkan data strategi pembelajara 0,075 Normal
Belajar
direct instructional dan motivasi belajar,
kemudai berdasarkan pengumpulan nilai siswa Berdasarkan nilai signifikasi, maka data
untuk mendapatkan data hasil belajar siswa. terdistribusi normal. Kemudian dilakukan
pengujian normalitas dengan P-P Plot berikut.
4. HASIL DAN PEMBAHASAN
Kriteria
Validator Presentase
Validasi
Admaja Dwi
Sangat
Herlambang, 85,83%
Tinggi
S.Pd., M.Pd.
Aditya Gambar 3. P-Plot Pengujian Normalitas
Rachmadi, 76,25 % Tinggi
S.ST., M.TI. Data tersebar membentang disekeliling
Mokhammad garis dan mengiringi arah garis maka memenuhi
Imron, asusmsi normalitas.
75,00 % Tinggi
S.Kom., Linearitas
M.Pd. Dasar pengambilan keputusan berdasarkan
nilai deviation from linearity. Data dinyatakan
Tabel 2. Uji Reliabilitas linearitas jika memiliki nilai signifikasi
deviation form linearity > 0,05.
Alpha
Variabel N of Items
Cronbach’s Tabel 4. Uji Linearitas
Strategi
Pembelajaran Nilai Sig.
10 0,867 Variabel Deviation from Keterangan
Direct linearity
Instructional Strategi
Motivasi Pembelajaran
10 0,766 Direct
0,216 Normal
Belajar
Instructional
Motivasi
Instrumen penelitian dinyatakan valid serta 0,432 Normal
Belajar
reliabel untuk dipergunakan pada penelitian ini.
Hasil dari uji linearitas, didapatkan nilai
4.2. Uji Asumsi Klasik signifikan deviation from liniearity dari variabel
Normalitas strategi pembelajaran direct instuctional sebesar
Normalitas menggunakan pengujian 0,216 > 0,05. Selanjutnya ditarik simpulan
kolmogorov-smirnov dengan bantuan dari terdapat hubungan secara liniar antar variabel
aplikasi SPSS 25. Pengambilan keputusan strategi pembelajaran direct instructional dan
didasarkan nilai signifikan > 0,05 maka data hasil belajar. Demikian dengan nilai signifikasi
deviation from linearity dari variabel motivasi
Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya
Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 718
belajar sebesar 0,432 > 0,05. Maka bisa ditarik heteroskedatisitas dengan membandingkan nilai
kesimpulan terdapat hubungan linear antar signifikan harus lebih besar dari 0,05 sebagai
variabel motivasi belajar dan hasil belajar. ketentuan untuk melakukan uji regresi.
Multikolinearitas Tabel 6. Uji Heteroskedastisitas
Model regresi dinyatakan baik apabila tidak
memiliki gelaja multikolinearitas atau tidak Variabel Nilai Keterangan
terjadinya hubungan antar variabel bebas. Signifikasi
Tabel 5. Uji Mulitikolinearitas Strategi 0,130 Tidak terdapat
Pembelajaran gelaja
Direct heteroskedastisitas
Toleranc VIF Keterang
Variabel Instructional
e an
Motivasi 0,910 Tidak terdapat
Strategi 0,723 1,383 Tidak Belajar gelaja
Pembelajaran terjadi heteroskedastisitas
Direct multikolin
Instructional earitas Variabel strategi pembelajaran direct
0,723 1,383 Tidak instructional mendapatkan nilai signifikasi
Motivasi terjadi sebesar 0,130 serta variabel motivasi belajar
Belajar multikolin mendapatkan nilai signifikasi sebesar 0,910.
earitas Maka dapat diambil kesimpulan bahwa variabel
strategi pembelajaran direct instructional dan
Variabel strategi pembelajaran direct motivasi belajar tidak terdapat gejala
instructional mendapatkan nilai sebesar heteroskedatisitas.
tolerance 0,723 > 0,10 serta VIF 1,383 < 10.
Maka dapat ditarik kesimpulan pada variabel 4.3. Uji Hipotesis
strategi pembelajaran direct instructional tidak
terjadi gejala multikoliniearitas. Sedangkan Tabel 7. Uji korelasi strategi pembelajaran
untuk variabel motivasi belajar mendapatkan direct instructional terhadap hasil belajar
nilai sebesar 0,723 > 10 serta VIF 1,383 < 10.
Variabel Pearson Sig. (2- thitung
Maka dapat ditarik kesimpulan pada variabel Correlation tailed)
motivasi belajar juga tidak terdapat gejala Strategi
multikolinearitas. pembelajaran 0,005 0,414 -0,819
Heteroskedastisitas direct
instructional
Untuk mengetahui perbedaan varian dan
residu pada model regresi maka dilakukan uji
heteroskedatisitas, uji ini dilakukan karena tidak Berdasarkan nilai koefisien korelasi berarti
diperkenankan terjadi penyimpangan dalam terdapat arah korelasi yang positif yakni jika
sebuah regresi. Pengujian dilakukan dengan nilai strategi pembelajaran direct instructional
gambar scatterplot bertambah makan akan bertambah pula nilai
hasil belajar. Namun berdasarkan tabel interval
koefisien korelasi, nilai 0,005 termasuk sangat
rendah. Dengan taraf kesalahan 5% maka
dinyatakan terdapat hubungan signifikan apabila
nilai sig < 0,05. Berdasarkan data pada tabel,
diketahui nilai Sig. 0,414 > 0,05. Selanjutnya
dilakukan perhitungan dengan uji-t diperoleh t-
hitung sebesar -0,819. Dengan tingkat kesalahan
5% maka nilai α sebesar 0,05. Db = n-2=129
sehingga diperoleh ttabel sebesar 1,657. Maka t-
Gambar 4.Scatterplot Uji Heteroskedatisitas hitung < ttabel sehingga dapat didapatkan putusan
tidak terdapat hubungan signifikan antara
Dari gambar tidak ditemukan jika data variabel strategi pembelajaran direct
membentuk suatu corak dan menyebar disekitar instructional dan hasil belajar.
angka 0, maka bisa ditarik kesimpulan bahwa
data tidak terjadi heteroskedatisitas. Kemudian Tabel 8. Uji korelasi motivasi belajar
dilakukan uji glejser untuk menentukan gejala terhadap hasil belajar
Constant 86,112
R R Square Sig.Fchange fhitung
Motivasi Belajar -0,045
0,74 0,006 0,702 0,354
dan nilai Unstandardized Coefficients (b) untuk didapatkan nilai R square sebesar 0,06 yang
strategi pembelajaran direct instructional berarti pengaruh variabel strategi pembelajaran
sebesar -0,150 dan untuk motivasi belajar direct instructional dan motivasi belajar
sebesar 0,043 sehingga bentuk persamaan linear terhadap hasil belajar sebesar 0,6% sedangkan
berganda untuk variable strategi pembelajaran 99,4% dipengaruhi oleh variabel lain.
direct instructional serta motivasi belajar Berdasarkan hasil pembahasan diatas, maka
terhadap hasil belajar adalah Y=88,312-0,150 1. saran untuk penelitian selanjutnya adalah
+ 0,043 2. peneliti bisa mencoba variabel lainnya yang
dapat berpengaruh terhadap hasil belajar karena
5. KESIMPULAN DAN SARAN masih banyak variabel yang berpengaruh selain
strategi pembelajaran direct instructional dan
1. Tidak terdapat hubungan positif dan motivasi belajar. Kemudian peneli dapat
signifikan antara strategi pembelajaran direct memperhatikan pengisian kuesioner oleh subjek
instructional dan hasil belajar dijurusan Teknik penelitian, pada penelitian ini kuesioner disebar
Komputer dan Jaringan SMK Negeri 2 singosari dan diisi secara daring sehingga peneliti kurang
pada mata pelajaran administrasi sistem dan memiliki kontrol untuk memantau atau
jaringan. Hal ini ditunjukkan dengan nilai mengecek subjek penelitian ketika mengisi
pearson correlation sebesar 0,005 yang kusioner.
menandakan bahwa kedua variabel memiliki
hubungan postif, namun berdasarkan nilai DAFTAR PUSTAKA
signifikan 0,414 maka tidak terdapat hubungan
Agustina, L., & Hamdhu. G., 2011. Pengaruh
yang signifikan. Kemudian berdasarkan hasil
Motivasi Belajar Siswa Terhadap Prestasi
uji-t didapatkan nilai thitung sebesar -0,819 <
IPA di Sekolah Dasar. Jurnal Penelitian
1,657 (ttabel). Sehingga dapat disimpulkan tidak
Pendidikan, V (12).
terdapat hubungan yang signifikan antara
strategi pembelajaran direct insturctional dan Arsyad, A., 2005. Media Pembelajaran. Jakarta:
hasil belajar. PT RajaGrafindo Persada.
2. Tidak terdapat hubungan positif dan
Arends, R., 2012. Learning to Teach. New York:
signifikan antara motivasi belajar dan hasil
The McGraw-Hill companies.
belajar di jurusan Teknik Komputer dan Jaringan
SMK Negeri 2 Singosari pada mata pelajaran Dicky, P. H. S., 2016. Analisis Pengaruh
administrasi sistem dan jaringan. Hal ini Pemanfaatan Google Classroom Terhadap
ditunjukkan dengan nilai pearson correlation Efisiensi Pada STMIK XYZ. In Seminar
sebesar 0,001 yang menandakan bahwa kedua Nasional Informasi Tehnologi 2016 pp. 48
variabel memiliki hubungan yang positif, namun – 52.
berdasarkan nilai signifikan 0,798 maka tidak Dimyati & Mudjiono., 2009. Belajar dan
terdapat hubungan yang signifikan. Kemudian Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.
bersdasarkan hasil uji-t didapatkan nilai thitung
sebesar -0,256 < 1,657 (ttabel). Sehingga dapat Djamarah, S. B., 2011. Psikologi Belajar.
disimpulkan tidak terdapat hubungan yang Jakarta Rineka Cipta.
signifikan antara motivasi belajar dan hasil Hakim, A. B., 2016. Efektifitas Penggunaan E-
belajar. Learning Moodle, Google Classroom Dan
3. Tidak terdapat hubungan positif dan Edmodo. International Journal of
signifikan antara strategi pembelajaran direct Technologi and Bussiness, 2(1), pp 2–6.
instructional dan motivasi belajar secara
bersama-sama terhadap hasil belajar di jurusan Hammi, Zedha., 2017. Implementasi Google
Teknik Komputer dan Jaringan SMK Negeri 2 Classroom Pada Kelas XI IPA MAN 2
Singosari pada mata pelajaran administrasi Kudus. Skripsi Universitas Negeri
sistem dan jaringan. Hal ini ditunjukkan dengan Semarang.
nilai r hasil uji korelasi ganda sebesar 0,074 yang Iru, L & Arihi, L. 2012. Analisis Penerapan
berarti antar variabel memiliki hubungan yang Pendekatan, Metode, Strategi, dan
positif, namun berdasarkan nilai signifikan 0,702 Model-model Pembelajaran. Kendari:
maka tidak terdapat hubungan yang signifikan. Multi Presindo.
Kemudian berdasarkan hasil uji-f didapatkan
nilai fhitung 0,354 < 3,07 (ftabel). Selanjutnya Mc. Combs. 1991. Motivasi Belajar. Jakarta: PT