Abstrak
Rumah Sakit Islam Aisyiyah Malang merupakan salah satu rumah sakit swasta yang menerima layanan
BPJS rawat jalan. Proses bisnis pelayanan pasien BPJS rawat jalan Rumah Sakit Islam Aisyiyah
merupakan pelayanan pasien BPJS dengan memberikan pemeriksaan dan obat pada saat itu juga tanpa
perlu penanganan pada kamar inap. Pelayanan tersebut dapat dilakukan melalui dua cara, yaitu melalui
UGD jika kondisi pasien gawat darurat dan melalui Polispesialis jika pasien merupakan pasien rujukan
dari klinik atau puskesmas. Pada pelaksanaan proses bisnis pelayanan pasien BPJS rawat jalan Rumah
Sakit Islam Aisyiyah masih terdapat permasalahan, diantaranya adalah tidak terdeteksinya nomor
rujukan, tujuan poli, dan tujuan rumah sakit pasien pada surat rujukan pasien diaplikasi BPJS dan
tertukarnya berkas pasien BPJS saat proses pendaftaran pasien. Berdasarkan permasalahan tersebut
perlu dilakukan evaluasi proses bisnis dengan Quality Evaluation Framework (QEF) sesuai dengan
proses bisnis yang telah dimodelkan menggunakan Business Process Modelling and Notation (BPMN)
untuk mengetahui kesesuaian target. Langkah selanjutnya adalah mencari akar permasalahan
menggunakan Fishbone Analysis. Kemudian selanjutnya adalah melakukan perbaikan proses bisnis
menggunakan Teknik ESIA (Eliminate, Simplify, Integrate, dan Automation). Hasil simulasi proses
bisnis pada pelayanan pasien BPJS rawat jalan Polispesialis mengalami peningkatan sebesar 16.69%
dan pada UGD Rumah Sakit Islam Aisyiyah mengalami peningkatan sebesar 4.01%.
Kata kunci: proses bisnis, BPJS, QEF, fishbone analysis, ESIA
Abstract
Islam Aisyiyah Hospital Malang is the one of private hospitals that acccepted inpatient and outpatient
BPJS services. The business process of outpatient BPJS patient services Islam Aisyiyah Hospital is a
service for BPJS patients by providing examinations and medication in one day without hospitalization.
The BPJS outpatient services can be done in two ways, through the UGD if the patient condition
emergency and through the Polispesialis if the patient is referral from a clinic or health centre. During
the implementation of the BPJS outpatient services there were still problems about the detection of the
referral number, the poly destination, and the patient's hospital destination in the referral letter at BPJS
application and the patient's file was exchanged during the registration process. Based on these
problems, it is necessary to evaluate business processes using Quality Evaluation Framework (QEF) to
knows the suitability of achieving the company's by the business processes that have been modeled using
Business Process Modeling and Notation (BPMN). The next step is to find the root problems with
Fishbone Analysis. After that, the next step is to improve business processes using ESIA techniques
(Eliminate, Simplify, Integrate, and Automation). And then, the results of business process simulation
the outpatient services of BPJS at Polispesialis increased by 16.69% and at the UGD the Islam Aisyiyah
Hospital increased by 4.01%.
Keywords: business process, BPJS, QEF, fishbone analysis, ESIA
pasien BPJS rawat jalan pada UGD Rumah Sakit berfokus pada aktivitas pendaftaran pasien, pada
Islam Aisyiyah. Pada proses bisnis pelayanan Gambar 3 merupakan subproses pelayanan
pasien BPJS Rawat Jalan Polispesialis Rumah pasien BPJS Polispesialis yang berfokus pada
Sakit Islam Aisyiyah adalah proses pelayanan aktvitas pemeriksaan dan penukaran resep obat,
kepada pasien rawat jalan yang telah memiliki dan pada Gambar 4 merupakan pemodelan
berkas surat rujukan dari klinik atau puskesmas. proses bisnis saat ini pada pelayanan pasien
Kemudian untuk proses bisnis pelayanan pasien BPJS rawat jalan UGD Rumah Sakit Islam
BPJS pada UGD Rumah Sakit Islam Aisyiyah Aisyiyah.
merupakan proses pelayanan pasien rawat jalan
yang dalam keadaan gawat darurat atau
emergency. Pada Gambar 2 merupakan
pemodelan proses bisnis saat ini pada pelayanan
pasien BPJS rawat jalan Polispesialis yang
Gambar 2. Pemodelan Proses Bisnis Pelayanan Pasien BPJS Rawat Jalan Polispesialis Rumah Sakit Islam
Aisyiyah
Gambar 3. Subproses Pelayanan Pasien BPJS Rawat Jalan Polispesialis Rumah Sakit Islam Aisyiyah
Gambar 4. Proses Pelayanan Pasien BPJS Rawat Jalan UGD Rumah Sakit Islam Aisyiyah
Tabel 6. Tahap automate proses pelayanan pasien Menukarkan memo resep obat Aliran
BPJS rawat jalan Polispesialis Rumah Sakit Islam Mengecek resep obat Aliran
Aisyiyah
Task Fokus Area Tabel 8. Tahap integrate proses pelayanan pasien
BPJS rawat jalan UGD Rumah Sakit Islam Aisyiyah
Mencocokkan data pasien Pengumpulan
pada daftar pemesanan data Task Fokus Area
Gambar 7. Pemodelan Proses Bisnis Rekomendasi Pelayanan Pasien BPJS Rawat Jalan Polispesialis Rumah
Sakit Islam Aisyiyah
Gambar 8. Subproses Pemeriksaan Pasien BPJS Rawat Jalan Polispesialis Rumah Sakit Islam Aisyiyah
Gambar 9. Pemodelan Proses Bisnis Rekomendasi Pelayanan Pasien BPJS Rawat Jalan UGD Rumah Sakit Islam
Aisyiyah
4.3. Simulasi Proses Bisnis Tabel 9. Perbandingan hasil simulasi Time Analysis
proses bisnis pelayanan pasien BPJS rawat jalan
4.3.1. Simulasi Proses Bisnis Pelayanan Polispesialis Rumah Sakit Islam Aisyiyah
Pasien BPJS rawat Jalan Polispesialis Time Analysis Waktu rata-rata
Hasil Simulasi time analysis yang
As is 3 jam 14 menit 6 detik
dilakukan pada proses bisnis pelayanan pasien
BPJS rawat jalan Polispesialis Rumah Sakit To be 2 jam 41 menit 43 detik
Islam Aisyiyah memiliki durasi 15 jam (2 Shift). Selisih 32 menit 24 detik
Untuk dilakukan simulasi proses bisnis diambil
Peningkatan 16.69%
sebanyak 12 pelayanan dan seluruh pelaku binis
yang terlibat diasumsikan hadir. Hasil
perbandingan antara proses bisnis saat ini (as is) Pada tabel 9 ditunjukkan bahwa waktu rata-
dan proses bisnis rekomendasi (to be) rata untuk simulasi proses bisnis saat ini (as is)
ditunjukkan pada tabel 9 berikut ini. adalah 3 jam 14 menit 6 detik. Untuk simulasi
proses bisnis rekomendasi (to be) memiliki
waktu rata-rata 2 jam 41 detik 43 detik. Sehingga
selisih waktu antara proses bisnis saat ini (as is)
7. DAFTAR PUSTAKA
Andersen, B. (2007) Business Process
Improvement Toolbox. Tersedia pada:
https://books.google.com/books?id=7u
mZlxydThoC&pgis=1.
Heidari, F. dan Loucopoulos, P. (2014) “Quality
evaluation framework (QEF): Modeling
and evaluating quality of business
processes,” International Journal of
Accounting Information Systems.
Elsevier Inc., 15(3), hal. 193–223. doi:
10.1016/j.accinf.2013.09.002.
Permatasari, M. Y. (2018) “Analisis dan
Perbaikan Proses Bisnis dengan
menggunakan Teknik Esia ( Studi
Kasus : Departemen Produksi PT XYZ
),” Jurnal Pengembangan Teknologi
Informasi dan Ilmu Komputer (JPTIIK)
Universitas Brawijaya, 2(3), hal. 1227–
1236.
Sakti, L. C. (2017) “Pemodelan dan Evaluasi
Proses Bisnis Menggunakan Metode
Quality Evaluation Framework ( QEF )
( Studi Kasus : CV . Mulyo Tani
Makmur ),” Jurnal Pengembangan
Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer
(J-PTIIK) Universitas Brawijaya, 1(12),
hal. 5594–5603.
Scavarda, A., Bouzdin-Chameeva, T. dan
Goldstein, S. (2004) “A review of the
causal mapping practice and research
literature,” Second World Conference on
POM and 15th Annual POM
Conference, Cancun, Mexico, hal. 612–
624. Tersedia pada:
http://scholar.google.com/scholar?hl=e
n&btnG=Search&q=intitle:A+Review+
of+the+Causal+Mapping+Practice+and
+Research+Literature#0.
Weske, M. (2012) Business Process
Management, Business Process
Management: Concepts, Languages,
Architectures. doi: 10.1007/978-3-540-