Anda di halaman 1dari 10

Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer e-ISSN: 2548-964X

Vol. 3, No. 5, Mei 2019, hlm. 4881-4890 http://j-ptiik.ub.ac.id

Evaluasi dan Perbaikan Proses Bisnis dengan Quality Evaluation


Framework (QEF), Root Cause Analysis (RCA), dan Teknik Esia (Studi
Kasus: Pelayanan Pasien BPJS Rawat Jalan Rumah Sakit Islam Aisyiyah
Malang)
Tirta Saraswati1, Ismiarta Aknuranda 2, Nanang Yudi Setiawan3

Program Studi Sistem Informasi, Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya


Email: 1tirtasaras@student.ub.ac.id, 2i.aknuranda@ub.ac.id, 3nanang@ub.ac.id

Abstrak
Rumah Sakit Islam Aisyiyah Malang merupakan salah satu rumah sakit swasta yang menerima layanan
BPJS rawat jalan. Proses bisnis pelayanan pasien BPJS rawat jalan Rumah Sakit Islam Aisyiyah
merupakan pelayanan pasien BPJS dengan memberikan pemeriksaan dan obat pada saat itu juga tanpa
perlu penanganan pada kamar inap. Pelayanan tersebut dapat dilakukan melalui dua cara, yaitu melalui
UGD jika kondisi pasien gawat darurat dan melalui Polispesialis jika pasien merupakan pasien rujukan
dari klinik atau puskesmas. Pada pelaksanaan proses bisnis pelayanan pasien BPJS rawat jalan Rumah
Sakit Islam Aisyiyah masih terdapat permasalahan, diantaranya adalah tidak terdeteksinya nomor
rujukan, tujuan poli, dan tujuan rumah sakit pasien pada surat rujukan pasien diaplikasi BPJS dan
tertukarnya berkas pasien BPJS saat proses pendaftaran pasien. Berdasarkan permasalahan tersebut
perlu dilakukan evaluasi proses bisnis dengan Quality Evaluation Framework (QEF) sesuai dengan
proses bisnis yang telah dimodelkan menggunakan Business Process Modelling and Notation (BPMN)
untuk mengetahui kesesuaian target. Langkah selanjutnya adalah mencari akar permasalahan
menggunakan Fishbone Analysis. Kemudian selanjutnya adalah melakukan perbaikan proses bisnis
menggunakan Teknik ESIA (Eliminate, Simplify, Integrate, dan Automation). Hasil simulasi proses
bisnis pada pelayanan pasien BPJS rawat jalan Polispesialis mengalami peningkatan sebesar 16.69%
dan pada UGD Rumah Sakit Islam Aisyiyah mengalami peningkatan sebesar 4.01%.
Kata kunci: proses bisnis, BPJS, QEF, fishbone analysis, ESIA

Abstract
Islam Aisyiyah Hospital Malang is the one of private hospitals that acccepted inpatient and outpatient
BPJS services. The business process of outpatient BPJS patient services Islam Aisyiyah Hospital is a
service for BPJS patients by providing examinations and medication in one day without hospitalization.
The BPJS outpatient services can be done in two ways, through the UGD if the patient condition
emergency and through the Polispesialis if the patient is referral from a clinic or health centre. During
the implementation of the BPJS outpatient services there were still problems about the detection of the
referral number, the poly destination, and the patient's hospital destination in the referral letter at BPJS
application and the patient's file was exchanged during the registration process. Based on these
problems, it is necessary to evaluate business processes using Quality Evaluation Framework (QEF) to
knows the suitability of achieving the company's by the business processes that have been modeled using
Business Process Modeling and Notation (BPMN). The next step is to find the root problems with
Fishbone Analysis. After that, the next step is to improve business processes using ESIA techniques
(Eliminate, Simplify, Integrate, and Automation). And then, the results of business process simulation
the outpatient services of BPJS at Polispesialis increased by 16.69% and at the UGD the Islam Aisyiyah
Hospital increased by 4.01%.
Keywords: business process, BPJS, QEF, fishbone analysis, ESIA

Fakultas Ilmu Komputer


Universitas Brawijaya 4881
Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 4882

metode Quality Evaluation Framework (QEF)


1. PENDAHULUAN untuk mengevaluasi masalah-masalah dan
Rumah Sakit Islam Aisyiyah merupakan ketidaksesuaian yang terjadi pada proses bisnis
salah satu rumah sakit swasta di Kota Malang produksi CV. Mulyo Tani Makmur yang
yang bekerja sama dengan BPJS dalam selanjutnya dilakukan fishbone analysis untuk
memberikan layanan kesehatan salah satunya diketahui akar permasalahan dari
adalah rawat jalan. Untuk pelayanan pasien ketidaksesuaian tersebut. (Sakti, 2017)
BPJS rawat jalan, Rumah Sakit Islam Aisyiyah Penelitian sebelumnya yang berikutnya
menyediakan 2 jalur, yaitu melalui jalur UGD dilakukan oleh Merliem Yuliana Permatasari
jika pasien dalam keadaan gawat darurat atau (2018) dengan melakukan Buisiness Process
emergency dan melalui jalur Polispesialis jika Improvement (BPI) untuk merekomendasikan
pasien merupakan pasien rujukan dari klinik atau perbaikan proses bisnis dengan menggunakan
pukesmas. teknik ESIA pada proses bisnis departemen
Proses bisnis merupakan serangkaian produksi PT XYZ. Sebelum dilakukan
aktivitas yang dilakukan dalam suatu lingkungan perbaikan, pada penelitian tersebut digunakan
organisasi untuk merealisasikan tujuan bisnis matriks pengujian kriteria Value Added
(Weske, 2012). Proses bisnis yang efektif dan Assesment untuk mengetahui seberapa besar
efisien dapat meningkatkan kualitas kinerja kontribusi aktivitas tersebut untuk mencapai
suatu organisasi dalam menyelesaikan tugasnya. kebutuhan pelanggan. (Permatasari, 2018)
Berdasarkan hasil wawancara dalam Berdasarkan uraian tersebut, penelitian ini
menerapkan proses bisnis pelayanan pasien dilakukan agar dapat memberikan hasil evaluasi
BPJS rawat jalan, Rumah Sakit Islam Aisyiyah terkait proses bisnis pelayanan pasien BPJS
masih terdapat beberapa kendala, diantaranya rawat jalan Rumah Sakit Islam Aisyiyah dengan
adalah saat memasukkan data surat rujukan Quality Evaluation Framework (QEF) dan
pasien BPJS terkait tujuan rumah sakit, tujuan fishbone analysis serta dapat memberikan
poli, dan nomor rujukan, salah satu dari ketiga rekomendasi perbaikan proses bisnis dengan
hal tersebut tidak terdeteksi pada aplikasi BPJS, menggunakan teknik ESIA.
sehingga pasien tidak dapat dilayani. Kendala
2. LANDASAN KEPUSTAKAAN
selanjutnya adalah tertukarnya berkas pasien
setelah dilakukan proses pendaftaran yang
2.1 Quality Evaluation Framework (QEF)
berimbas pada aktivitas berikutnya.
Oleh karena itu berdasarkan permasalahan Quality Evaluation Framework (QEF)
yang ada dapat menghambat jalannya proses merupakan salah satu teknik untuk mengevaluasi
layanan pasien BPJS, sehingga perlu dilakukan proses bisnis berdasarkan faktor-faktor kualitas
evaluasi proses bisnis menggunakan Quality yang sudah didefinisikan. Pendekatan untuk
Evaluation Framework (QEF) berdasarkan mengevaluasi suatu kualitas proses bisnis
faktor-faktor kualitas yang sudah didefinisikan bersifat objektif, kuantitatif dan berdasarkan
(Heidari dan Loucopoulos, 2014). Dari hasil fakta, sehingga dapat membantu para
fakto-faktor kualitas yang masih tidak sesuai stakeholder untuk melihat aktivitas mana saja
dengan target perusahaan akan dilakukan yang tidak sesuai dengan tujuan bisnis
pencarian akar permasalahan menggunakan perusahaan dan memberikan rekomendasi yang
Fishbone analysis dengan cara memecah lebih baik sesuai dengan situasi aktual dan tujuan
masalah tersebut menjadi beberapa kategori, perusahaan. (Heidari dan Loucopoulos, 2014).
yaitu materials, machines, manpower, methods, Kualitas proses bisnis dapat dikategorikan
environment, dan measurement (Scavarda, ke dalam dimensi kualitas yang berbeda. Pada
Bouzdin-Chameeva dan Goldstein, 2004). penerapannya factor dimensi dan kualitas akan
Setelah dilakukan evaluasi dan pencarian akar dijelaskan pada tabel 1.
permasalahan dapat dilakukan perbaikan proses Tabel 1. Quality Dimension dan Quality factor
bisnis menggunakan teknik ESIA (Eliminate,
Simplify, Integrate, Automate) yang terdiri atas 4 Dimension Factor
tahap yaitu tahap eliminasi, penyederhanaan, Performance Throughput
integrasi, dan otomisasi (Andersen, 2007). Cycle Time
Pada penelitian sebelumnya yang dilakukan
oleh Laurensia Clara S (2017) penggunaan Timeliness

Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya


Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 4883

Cost bantuan teknologi informasi atau komputerisasi


Efficiency Resource efficiency (Andersen, 2007).
Time efficiency
3. METODOLOGI PENELITIAN
Cost efficiency
Reliability Reliableness
Failure frequency
Recoverability Time to failure
Time to recover
Maturity
Permissability Authority
Availability Timr to shortage Gambar 1. Diagram Alur Penelitian

Time to access Pada Gambar 1 tahap pertama yang


Availableness dilakukan adalah studi literatur terkait metode-
metode yang digunakan dalam pemodelan,
evaluasi dan perbaikan proses bisnis seperti pada
2.2 Fishbone Analysis
buku, jurnal, laporan penelitian, dan artikel yang
Fishbone Analysis digunakan untuk memiliki lisensi resmi dan dapat
mengidentifikasi sebab dari suatu masalah dipertanggungjawabkan kebenarannya.
dengan cara memecah masalah tersebut menjadi Kemudian langkah selanjutnya adalah
beberapa kategori, yaitu materials, machines memodelkan proses bisnis menggunakan BPMN
(mesin), manpower (manusia), methods dengan mengumpulkan data melalui observasi
(metode), environment (lingkungan), dan dan wawancara, mengidentifikasi aktor yang
measurement. Pada umumnya fishbone analysis terlibat, dan mengonfirmasi kepada seluruh
dilakukan melalui brainstorming untuk pihak yang terlibat dalam proses bisnis.
mengetahui penyebab dari suatu permasalahan Kemudian untuk langkah berikutnya dilanjutkan
(Scavarda, Bouzdin-Chameeva dan Goldstein, dengan evaluasi proses bisnis menggunakan
2004). Dalam penggunaannya fishbone analysis Quality Evaluation Framwork (QEF) melalui
dapat memberikan manfaat diantaranya: observasi dan wawancara. Kemudian setelah
1. Untuk membantu mengidentifikasi dan dilakukan evaluasi dengan QEF, langkah
menyelesaikan penyebab permasalahan berikutnya adalah menganalisis akar masalah
2. Untuk mengkomunikasikan hubungan dengan fishbone analysis melalui wawancara.
sebab akibat secara efektif dan efisien. Kemudian langkah berikutnya adalah
3. Untuk membantu mengantisipasi melakukan perbaikan proes bisnis berdasarkan
konsekuensi yang tidak diinginkan. hasil evaluasi dengan teknik ESIA. Setelah
4. Untuk membantu mengidentifikasi lokasi dilakukan perbaikan langkah berikutnya
yang paling baik untuk pengendalian. melakukan simulasi proses bisnis saat ini (as is)
dan rekomendasi (to be) dengan bizagi sampai
2.3 Teknik ESIA level time analysis dan dilanjutkan dengan
Pada dasarnya Teknik ESIA digunakan menarik kesimpulan dan memberikan saran.
untuk mendesain ulang proses bisnis. Dalam
menggunakan teknik ESIA terdapat empat 4. HASIL PENELITIAN
tahap, yaitu eliminasi (eliminate) yang
digunakan untuk menghilangkan kegiatan yang 4.1. Evaluasi Proses Bisnis
tidak memberikan nilai, penyederhanaan 4.1.1. Pemodelan Proses Bisnis Saat Ini (As is)
(simplify) yang digunakan untuk Berdasarkan hasil wawancara untuk proses
menyederhanakan pekerjaan yang kompleks, bisnis pelayanan pasien BPJS rawat jalan pada
integrasi (integrate) digunakan untuk Rumah Sakit Islam Aisyiyah dapat dilakukan
menggabungkan beberapa pekerjaan menjadi melalui dua cara, yaitu proses bisnis pelayanan
satu pekerjaan, dan otomatisasi (automate) pasien BPJS rawat jalan pada Polispesialis
digunakan untuk menentukan aktivitas mana Rumah Sakit Islam Aisyiyah dan pelayanan
saja yang dapat diotomatisasikan dengan

Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya


Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 4884

pasien BPJS rawat jalan pada UGD Rumah Sakit berfokus pada aktivitas pendaftaran pasien, pada
Islam Aisyiyah. Pada proses bisnis pelayanan Gambar 3 merupakan subproses pelayanan
pasien BPJS Rawat Jalan Polispesialis Rumah pasien BPJS Polispesialis yang berfokus pada
Sakit Islam Aisyiyah adalah proses pelayanan aktvitas pemeriksaan dan penukaran resep obat,
kepada pasien rawat jalan yang telah memiliki dan pada Gambar 4 merupakan pemodelan
berkas surat rujukan dari klinik atau puskesmas. proses bisnis saat ini pada pelayanan pasien
Kemudian untuk proses bisnis pelayanan pasien BPJS rawat jalan UGD Rumah Sakit Islam
BPJS pada UGD Rumah Sakit Islam Aisyiyah Aisyiyah.
merupakan proses pelayanan pasien rawat jalan
yang dalam keadaan gawat darurat atau
emergency. Pada Gambar 2 merupakan
pemodelan proses bisnis saat ini pada pelayanan
pasien BPJS rawat jalan Polispesialis yang

Gambar 2. Pemodelan Proses Bisnis Pelayanan Pasien BPJS Rawat Jalan Polispesialis Rumah Sakit Islam
Aisyiyah

Gambar 3. Subproses Pelayanan Pasien BPJS Rawat Jalan Polispesialis Rumah Sakit Islam Aisyiyah

Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya


Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 4885

Gambar 4. Proses Pelayanan Pasien BPJS Rawat Jalan UGD Rumah Sakit Islam Aisyiyah

4.1.2. Identifikasi Quality Factors pasien BPJS


Berdasarkan hasil evaluasi dengan QEF (Failure Frequency)
didapatkan sebanyak 7 dari 30 quality factor Q13 Jumlah kesalahan 0 10
yang masih tidak sesuai dengan target perawat terkait
perusahaan. Ketidaksesuaian tersebut dijelaskan pengecekkan
kesesuaian berkas
dalam tabel 2 berikut ini. (Failure Frequency)
Tabel 2. Identifikasi Quality Factor yang tidak Q24 Jumlah petugas TPP 100% 50%
sesuai yang dibutuhkan
untuk mendaftarkan
Kode Quality Factor Target Hasil
pasien BPJS
Perusah Kalku
(Resource
aan lasi
Efficiency)
Q5 Jumlah petugas unit 100% 50%
Q25 Jumlah kesalahan 0 5
pemberkasan yang
petugas TPP dalam
dibutuhkan untuk
memberikan berkas
melakukan
pasien (Failure
pengecekan berkas
Frequency)
persyaratan pasien
BPJS (Resource
Efficiency) 4.1.3. Analisis Fishbone
Q6 Jumlah kesalahan 0 15 Quality factors yang mengalami
petugas unit ketidaksesuaian dilakukan analisis dengan
pemberkasan dalam fishbone diagram berikut ini.
melakukan
pengecekan berkas 1. Penyebab ketidaksesuaian kode Q5 adalah
(Failure Frequency) faktor manusia, yaitu terbatasnya jumlah
petugas yang hanya 1 orang dalam satu shift
Q8 Jumlah petugas 100% 25%
loket pendaftaran dan faktor lingkungan, yaitu padatnya
yang dibutuhkan lingkungan Polispesialis yang dalam sehari
untuk mendaftarkan menerima berkas kurang lebih mencapai
pasien sesuai 400 berkas.
dengan berkas
persyaratan
(Resource
Efficiency)
Q11 Jumlah kesalahan 0 10
petugas loket
pendaftaran terkait
tertukarnya berkas

Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya


Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 4886

kesalahan atau tertukarnya berkas pasien.

4.2. Rekomendasi Proses Bisnis Polispesialis

4.2.1. Rancangan Perbaikan Proses Bisnis


Pelayanan Pasien BPJS Rawat Jalan
Polispesialis
Perbaikan proses bisnis pelayanan pasien
BPJS Rawat Jalan Polispesialis Rumah Sakit
Islam Aisyiyah menggunakan teknik ESIA
dilakukan melalui 4 tahap, yaitu elimate,
simplify, integrate, dan automate. Pada tabel 3,
Gambar 6. Analisis Fishbone Q5 4, 5, dan 6 berikut ini merupakan perbaikan
proses bisnis yang telah dilakukan.
2. Penyebab ketidaksesuaian kode Q6 adalah
faktor manusia, yaitu terbatasnya jumlah Tabel 3. Tahap eliminate proses pelayanan pasien
petugas dan faktor lingkungan, yaitu BPJS rawat jalan Polispesialis Rumah Sakit Islam
Aisyiyah
lingkungan sekitar Polispesialis yang padat
dan keterbatasan ruangan menyebabkan Task Fokus Area
antrian yang panjang dan tidak terartur. Menanyakan jadwal praktek Pemrosesan
3. Penyebab ketidaksesuaian kode Q8 adalah dokter
faktor manusia, yaitu jumlah petugas 2-3 Memberikan jadwal praktek Pemrosesan
orang setiap shiftnya dan faktor lingkungan, dokter
yaitu tingginya interaksi antara petugas
Mengarahkan pasien untuk Pemrosesan
dengan pasien menandakan bawah kondisi melakukan pemesanan
disekitar Polispesialis padat.
4. Penyebab ketidak sesuaian kode Q11 Tabel 4. Tahap simplify pada proses pelayanan
adalah faktor manusia, yaitu terbatasnya pasien BPJS rawat jalan Polispesialis Rumah Sakit
jumlah petugas setiap shiftnya, faktor Islam Aisyiyah
lingkungan, yaitu tingginya interaksi antara Task Fokus Area
petugas dan pasien menyebabkan
penumpukan berkas, dan faktor teknologi, Memberikan berkas dan nomor Prosedur
antrian
yaitu buruknya perfoma komputer yang
juga mempengaruhi respon dari alat cetak Menyerahkan berkas dan nomor Prosedur
untuk pencetakan billing dan SEP . antrian ke loket pendaftaran
5. Penyebab ketidak sesuaian kode Q13 Menukar resep obat di depo Aliran
adalah faktor teknologi, yaitu buruknya farmasi
perfoma komputer dan terbatasnya jumlah Memberikan konfirmasi Aliran
komputer yang disediakan pada setiap
Menuju stand halodoc Aliran
nurse station yang hanya 1 pc dan faktor
lingkungan, yaitu jumlah berkas yang Mengisi memo data pengiriman Aliran
diterima oleh perawat cukup banyak dalam Memberikan obat pasien ke Aliran
waktu yang hampir bersamaan. halodoc
6. Penyebab ketidak sesuaian kode Q24
adalah faktor manusia, yaitu jumlah tenaga Tabel 5. Tahap integrate proses pelayanan pasien
kerja yang terbatas untuk setiap shiftnya BPJS rawat jalan Polispesialis Rumah Sakit Islam
dan faktor lingkungan, yaitu tidak Aisyiyah
dibedakan antrian untuk pasien rawat inap Task Fokus Area
dan rawat jalan menyebabkan pemumpukan Mengisi data form sosial Pekerjaan
berkas.
7. Penyebab ketidak sesuaian kode Q25 Membayar biaya pembuatan kartu Pekerjaan
RSI
adalah faktor manusia, yaitu jumlah tenaga
kerja yang terbatas dan faktor lingkungan,
yaitu tidak dibedakan antrian pasien rawat
inap dan rawat jalan mengakibatkan terjadi

Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya


Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 4887

Tabel 6. Tahap automate proses pelayanan pasien Menukarkan memo resep obat Aliran
BPJS rawat jalan Polispesialis Rumah Sakit Islam Mengecek resep obat Aliran
Aisyiyah
Task Fokus Area Tabel 8. Tahap integrate proses pelayanan pasien
BPJS rawat jalan UGD Rumah Sakit Islam Aisyiyah
Mencocokkan data pasien Pengumpulan
pada daftar pemesanan data Task Fokus Area

Menulis resep obat Pengumpulan Meracik obat Pekerjaan


data Memberikan obat pasien Pekerjaan
Mengecek resep obat Pengumpulan
data 4.2.3. Pemodelan Proses Bisnis Rekomendasi
(To be)
4.2.2. Rancangan Perbaikan Proses Bisnis Berdasarkan hasil perbaikan yang telah
Pelayanan Pasien BPJS Rawat Jalan dilakukan dengan teknik ESIA, pada proses
UGD bisnis pelayanan pasien BPJS rawat jalan
Perbaikan proses bisnis pelayanan pasien Polispesialis dan UGD Rumah Sakit Islam
BPJS rawat jalan UGD Rumah Sakit Islam Aisyiyah terdapat beberapa aktivitas yang
Aisyiyah dengan teknik ESIA ditunjukkan pada mengalami perubahan. Untuk proses bisnis
tabel 7 dan 8 berikut ini. pelayanan pasien BPJS rawat jalan pada
Polispesialis Rumah Sakit Aisyiyah terdapat
Tabel 7. Tahap simplify pada proses pelayanan
aktivitas yang dieliminasi, disederhanakan,
pasien BPJS rawat jalan UGD Rumah Sakit Islam
Aisyiyah diintegrasikan, dan diotomatisasi. Dengan hasil
pemodelan proses bisnis rekomendasi
Task Fokus Area ditunjukkan pada Gambar 7 dan 8. Kemudian
Memberikan memo hasil Aliran untuk proses bisnis pelayanan pasien BPJS rawat
pemeriksaan jalan pada UGD Rumah Sakit Islam Aisyiyah
Melakukan pendaftaran dan Aliran tidak mengalami banyak perbaikan dengan
memberikan memo beserta kartu terdapat aktivitas yang disederhanakan dan
BPJS diintergrasikan. Dengan hasil pemodelan proses
Menulis resep obat Aliran bisnis rekomendasi yang ditunjukkan pada
Gambar 9.
Memberikan memo resep obat Aliran

Gambar 7. Pemodelan Proses Bisnis Rekomendasi Pelayanan Pasien BPJS Rawat Jalan Polispesialis Rumah
Sakit Islam Aisyiyah

Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya


Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 4888

Gambar 8. Subproses Pemeriksaan Pasien BPJS Rawat Jalan Polispesialis Rumah Sakit Islam Aisyiyah

Gambar 9. Pemodelan Proses Bisnis Rekomendasi Pelayanan Pasien BPJS Rawat Jalan UGD Rumah Sakit Islam
Aisyiyah

4.3. Simulasi Proses Bisnis Tabel 9. Perbandingan hasil simulasi Time Analysis
proses bisnis pelayanan pasien BPJS rawat jalan
4.3.1. Simulasi Proses Bisnis Pelayanan Polispesialis Rumah Sakit Islam Aisyiyah
Pasien BPJS rawat Jalan Polispesialis Time Analysis Waktu rata-rata
Hasil Simulasi time analysis yang
As is 3 jam 14 menit 6 detik
dilakukan pada proses bisnis pelayanan pasien
BPJS rawat jalan Polispesialis Rumah Sakit To be 2 jam 41 menit 43 detik
Islam Aisyiyah memiliki durasi 15 jam (2 Shift). Selisih 32 menit 24 detik
Untuk dilakukan simulasi proses bisnis diambil
Peningkatan 16.69%
sebanyak 12 pelayanan dan seluruh pelaku binis
yang terlibat diasumsikan hadir. Hasil
perbandingan antara proses bisnis saat ini (as is) Pada tabel 9 ditunjukkan bahwa waktu rata-
dan proses bisnis rekomendasi (to be) rata untuk simulasi proses bisnis saat ini (as is)
ditunjukkan pada tabel 9 berikut ini. adalah 3 jam 14 menit 6 detik. Untuk simulasi
proses bisnis rekomendasi (to be) memiliki
waktu rata-rata 2 jam 41 detik 43 detik. Sehingga
selisih waktu antara proses bisnis saat ini (as is)

Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya


Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 4889

dan rekomendasi (to be) adalah 32 menit 24 5. KESIMPULAN


detik. Dari hasil simulasi tersebut, proses bisnis
Berdasarkan hasil dan pembahasan yang
rekomendasi (to be) mengalami peningkatan
sudah dilakukan, maka kesimpulan yang dapat
sebesar 16.69%. Nilai persentase peningkatan
diambil dari penelitian ini adalah sebagai
tidak cukup tinggi dikarenakan perbaikan proses
berikut:
bisnis lebih mengarah pada tingkat akurasi
1. Proses bisnis pelayanan pasien BPJS pada
berkas pasien BPJS untuk mencegah terjadinya
Rumah Sakit Islam Aisyiyah dapat
kesalahan atau tertukarnya berkas pasien pada
dilakukan melalui 2 cara, yaitu melalui
setiap unit dengan mengurangi aktivitas yang
Polispesialis atau UGD Rumah Sakit Islam
dilakukan oleh pasien dan menambahkan
Aisyiyah.
aktivitas tersebut pada petugas unit terkait.
2. Dilakukan evaluasi proses bisnis
4.3.2. Simulasi Proses Bisnis Pelayanan menggunakan Quality Evaluatin
Pasien BPJS rawat Jalan UGD Framework (QEF). Didapatkan sebanyak
Hasil simulasi time analysis yang telah 30 Quality Factor dengan 7 Quality Factor
dilakukan pada proses bisnis pelayanan pasien yang masih tidak sesuai dengan target
BPJS rawat jalan UGD Rumah Sakit Islam perusahaan, yaitu kode Q5, kode Q6, kode
Aisyiyah memiliki durasi 24 jam (3 shift). Untuk Q8, kode Q11, kode Q13, kode Q24, dan
dilakukan simulasi proses bisnis diambil kode Q25.
sebanyak 12 permintaan dan seluruh pelaku 3. Hasil analisis akar permasalahan dengan
binis yang terlibat diasumsikan hadir. Hasil fishbone analysis untuk kode Q5, kode Q6,
perbandingan antara proses bisnis saat ini (as is) kode Q8, kode Q24, dank ode Q25
dan proses bisnis rekomendasi (to be) disebabkan oleh faktor manusia dan faktor
ditunjukkan pada tabel 10 berikut ini. lingkungan. Untuk kode Q11 disebabkan
oleh faktor manusia, faktor lingkungan dan
Tabel 10. Perbandingan hasil simulasi Time Analysis faktor teknologi. Untuk kode Q13
proses bisnis pelayanan pasien BPJS rawat jalan disebabkan oleh faktor teknologi dan faktor
UGD Rumah Sakit Islam Aisyiyah
lingkungan.
Time Analysis Waktu rata-rata 4. Perbaikan proses bisnis pada pelayanan
As is 1 jam 9 menit 24 detik pasien BPJS rawat jalan Polispesialis
Rumah Sakit Islam Aisyiyah dengan teknik
To be 1 jam 6 menit 36 detik
ESIA terdapat aktivitas yang dieliminasi,
Selisih 2 menit 48 detik disederhanakan, diintegrasikan, dan
Peningkatan 4.01% diotomatisasi dan pada pelayanan pasien
BPJS rawat jalan UGD Rumah Sakit Islam
Aisyiyah terdapat aktivitas yang
Berdasarkan hasil pada tabel 10 rata-rata disederhanakan dan diintegrasikan.
waktu untuk simulasi proses bisnis saat ini (as is) 5. Proses simulasi yang telah dilakukan,
adalah 1 jam 9 menit 24 detik dan rata-rata waktu didapatkan hasil perbandingan antara
untuk simulasi proses bisnis rekomendasi (to be) proses bisnis saat ini (as is) dan proses
adalah 1 jam 6 menit 36 detik. Dari hasil simualsi bisnis rekomendasi (to be). Untuk proses
tersebut proses bisnis rekomendasi (to be) bisnis pelayanan pasien BPJS rawat jalan
mengalami peningkatan sebesar 4.01%. Nilai Polispesialis Rumah Sakit Islam Aisyiyah
tersebut sangat rendah dikarenakan perbaikan mengalami peningkatan sebesar 16.69%
proses bisnis yang dilakukan berfokus untuk dengan selisih waktu 32 menit 24 detik.
mencegah terjadinya hilangnya memo hasil Untuk proses bisnis pelayanan pasien BPJS
pemeriksaan dan memo kode resep obat yang rawat jalan UGD Rumah Sakit Islam
diberikan kepada pasien. Jika memo tersebut Aisyiyah mengalami peningkatan sebesar
hilang dapat menyebabkan pasien harus 4.01% dengan selisih waktu 2 menit 48
meminta kembali dan menunggu untuk bisa detik.
mendapatkan memo tersebut kepada dokter
UGD. 6. SARAN
Berdasarkan dari hasil penelitian yang telah
dilakukan penulis, saran yang dapat dijadikan
pertimbangan untuk penelitian selanjutnya

Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya


Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 4890

adalah sebagai berikut: 73522-9.


1. Untuk penelitian selanjutnya, proses bisnis
pelayanan BPJS dapat diperdalam hingga
proses terkait klaim berkas pasien yang
dilakukan oleh pihak rumah sakit kepada
pihak BPJS.
2. Untuk simulasi proses bisnis dapat
diteruskan hingga tahap resource analysis
dan calendar analysis.

7. DAFTAR PUSTAKA
Andersen, B. (2007) Business Process
Improvement Toolbox. Tersedia pada:
https://books.google.com/books?id=7u
mZlxydThoC&pgis=1.
Heidari, F. dan Loucopoulos, P. (2014) “Quality
evaluation framework (QEF): Modeling
and evaluating quality of business
processes,” International Journal of
Accounting Information Systems.
Elsevier Inc., 15(3), hal. 193–223. doi:
10.1016/j.accinf.2013.09.002.
Permatasari, M. Y. (2018) “Analisis dan
Perbaikan Proses Bisnis dengan
menggunakan Teknik Esia ( Studi
Kasus : Departemen Produksi PT XYZ
),” Jurnal Pengembangan Teknologi
Informasi dan Ilmu Komputer (JPTIIK)
Universitas Brawijaya, 2(3), hal. 1227–
1236.
Sakti, L. C. (2017) “Pemodelan dan Evaluasi
Proses Bisnis Menggunakan Metode
Quality Evaluation Framework ( QEF )
( Studi Kasus : CV . Mulyo Tani
Makmur ),” Jurnal Pengembangan
Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer
(J-PTIIK) Universitas Brawijaya, 1(12),
hal. 5594–5603.
Scavarda, A., Bouzdin-Chameeva, T. dan
Goldstein, S. (2004) “A review of the
causal mapping practice and research
literature,” Second World Conference on
POM and 15th Annual POM
Conference, Cancun, Mexico, hal. 612–
624. Tersedia pada:
http://scholar.google.com/scholar?hl=e
n&btnG=Search&q=intitle:A+Review+
of+the+Causal+Mapping+Practice+and
+Research+Literature#0.
Weske, M. (2012) Business Process
Management, Business Process
Management: Concepts, Languages,
Architectures. doi: 10.1007/978-3-540-

Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya

Anda mungkin juga menyukai