Anda di halaman 1dari 43

PELAYANAN KEFARMASIAN DAN PENGGUNAAN OBAT

Keterangan Tabel : Nilai 0 = Belum dilaksanakan


Nilai 0 = Tidak dapat dilaksanakan
Nilai 5 = Baru terlaksanan sebagian

PENGORGANISASIAN
Standar PKPO 1
Pengorganisasian pelayanan kefarmasian dan penggunaan obat di rumah sakit harus sesuai dengan peraturan
perundangan-undangan dan diorganisir untuk memenuhi kebutuhan pasien
Maksud dan Tujuan PKPO 1 : Lihat SNARS 1 KETERANGAN ( TERLAKSANA = √ ) PENYELESAIAN
SKOR
Elemen Penilaian PKPO 1 Telusur Skor SAAT
Hasil
INI

1. Ada regulasi organisasi yang mengelola


pelayanan kefarmasian dan penggunaan obat
Pedoman pengorganisasian pelayanan kefarmasian dan 10 TL
yang menyeluruh atau mengarahkan semua
tahapan pelayanan
R
penggunaan obat rumah sakit 0 - TT
10 10 √ √
obataman sesuai peraturan

1) Bukti izin (STRA dan SIPA) semua apoteker


2. Ada bukti seluruh apoteker memiliki ijin dan 2) Bukti form ceklis 10
D TL TS
melakukan supervisi sesuai dengan
penugasannya (D,W)
W
3) Bukti laporan pelaksanaan supervisi
 Kepala Instalasi Farmasi
5
0
TT
10 10 √ √
 Apoteker

3. Ada bukti pelaksanaan sekurang- kurangnya


Bukti pelaksanaan tentang kajian pelayanan kefarmasian Akan dilaksanakan kajian target pada bulan
satu kajian pelayanan kefarmasian dan D 10 TL untuk 1 tahun terakhir belum pernah dilaksanakan
minimal setahun sekali 10 0 Desember 2021 dengn melibatkan semua
penggunaan obat yang didokumentasikan W 0 - TT kajian PKPO lagi
Kepala Instalasi Farmasi pihak yang terkait.
selama 12 bulan terakhir. (D,W)

Bukti tersedianya sumber informasi obat


(formularium,ISO /MIMS) yang terkini ada disemua unit
4. Ada bukti sumber informasi obat yang tepat, D layanan yang terlibat dalam penggunaan obat 10 Sumber informasi perlu di perbanyak dan dibagi Sumber informasi perlu di perbanyak dan
Lihat ketersediaan sumber informasi obat pada unit TL TS
terkini, dan selalu tersedia bagi semua yang O 5 10 5 kembali ke semua ruangan karena banyak yang sdh dibagi kembali ke semua ruangan karena
pelayanan TT
terlibat dalam penggunaan obat. (D,O,W) W 0 hilang banyak yang sdh hilang
 Kepala Instalasi Farmasi
 Kepala/staf unit pelayanan

Bukti pelaksaaan pelaporan medication error sesuai


peraturan perundang-undangan
5. Terlaksananya pelaporan kesalahan  Kepala Instalasi Farmasi
D 10 TL
penggunaan obat sesuai peraturan perundang-
undangan. (D,W)
W  Komite/tim PMKP -0 - TT
10 √
 Komite medis
 Staf Instalasi Farmasi
Bukti tentang tindak lanjut terhadap kesalahan penggunaan
obat.
6. Terlaksananya tindak lanjut terhadap  Kepala Instalasi Farmasi
kesalahan penggunaan obat untuk memperbaiki D 10 TL
sistem manajemen dan penggunaan obat sesuai W
 Komite/tim PMKP
 Komite medis
0 - TT
10 √
peraturan perundang- undangan. (D,W)
 Komite/tim farmasi terapi
 Staf Instalasi Farmasi/staf klinis terkait

SELEKSI DAN PENGADAAN


Standar PKPO 2
Ada proses seleksi obat dengan benar yang menghasilkan formularium dan digunakan untuk permintaan obat
serta instruksi pengobatan. Obat dalam formularium senantiasa tersedia dalam stok di rumah sakit atau sumber di
dalam atau di luar rumah sakit.
Maksud dan Tujuan PKPO 2 : Lihat SNARS 1
Elemen Penilaian PKPO 2 Telusur Skor

1. Ada regulasi tentang organisasi yang


menyusun formularium RS berdasarkan kriteria
Regulasi tentang komite/tim farmasi dan terapi dilengkapi 10 TL
yang disusun secara kolaboratif sesuai
peraturan perundang-undangan.
R
dengan uraian tugas 0 - TT
10 √
(R)

Bukti pelaksanaan monitoring dan evaluasi penggunaan


2. Ada bukti pelaksanaan apabila ada obat obat baru oleh komite/tim farmasi dan terapi meliputi:
Buat Form-nya distribusikan ke ruang
yang baru ditambahkan dalam formularium, 1) Bukti laporan efek obat yang tidak diharapkan
2) Bukti laporan efek samping 10 Belum dilaksanakan tentang Laporan efek obat perawtan utnuk di isi oleh perawat
maka ada proses untuk memantau bagaimana D TL TS
penggunaan obat tersebut dan bila terjadi efek W 3) Bukti laporan medication error 5
TT
5 yang tidak di harapkan dan bukti laporan efek apabila ada kejadian. Form Dikumpulkan
 Komite/Tim Farmasi dan Terapi 0 samping obat oleh Petugas Supervisi sebulan sekali. (
obat yang tidak diharapkan, efek samping serta
medication error. (D,W)  Komite/Tim Keselamatan Pasien RS KFT )
 Kepala Instalasi Farmasi

Bukti pelaksanaan monitoring tentang kepatuhan terhadap


formularium termasuk:
1) aspek persediaan Bukti pemantauan baru berdasarkan aspek Untuk Kepatuhan berdasarkan Aspek
3. Ada bukti implementasi untuk memantau 2) aspek penggunaan 10
D TL TS penggunaan yaitu melalui SPM Keseuaian obat Persediaan dilakukan dengan setiap SP
kepatuhan terhadap formularium baik dari  Komite/Tim Farmasi dan Terapi 5 5
persediaan maupun penggunaanya. (D,W)
W
0
TT dengan formularium. Untuk Aspek Persediaan yang dibuat dari segi obat Fornas/Non
 Kepala Instalasi Farmasi belum dilakukan pemantauan Fornas dan di buat evaluasi ( KFT )
 Bagian pengadaan obat
 Staf Instalasi Farmasi

4. Ada bukti pelaksanaan formularium Bukti pelaksanaan tentang kajian formularium tahunan 10
sekurang-kurangnya dikaji setahun sekali D TL TS Lakukan reviuw dan pengkaljian Formularium
 Komite/Tim Farmasi danTerapi 5 0 Belum dilakukan 2 tahun terakhir
berdasarkan informasi tentang keamanan dan W TT 2019 => awal November 2021
 Kepala Instalasi Farmasi 0
efektivitas. (D,W)
Standar PKPO 2.1
Rumah sakit menetapkan proses pengadaan sediaan farmasi, alat kesehatan, dan bahan medis habis pakai yang
aman, bermutu, bermanfaat, dan berkhasiat sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Maksud dan Tujuan PKPO 2.1 dan PKPO 2.1.1 : Lihat SNARS 1
Elemen Penilaian PKPO 2.1 Telusur Skor

Regulasi tentang pengadaan sediaan farmasi, alat


1. Ada regulasi pengadaan sediaan farmasi,
kesehatan dan bahan medis habis pakai (BMHP) harus:
alat kesehatan, dan bahan medis habis pakai
1) dari jalur resmi 10 TL
yang aman, bermutu, bermanfaat, serta
berkhasiat sesuai dengan peraturan
R
2) berdasarkan kontrak termasuk hak akses meninjau ke 0 - TT
10 √
tempat penyimpanan dan transportasi sewaktu-waktu
perundang-undangan (lihat juga TKRS 7.1). (R)
3) ada garansi keaslian obat

Bukti pelaksanaan manajemen rantai pengadaan


termasuk RS memiliki akses untuk meninjau proses
penyimpanan dan transportasi
2. Ada bukti bahwa manajemen rantai  Lihat Instalasi Farmasi
pengadaan (supply chain management) D  Lihat Bagian pengadaan 10
TL TS
dilaksanakan sesuai dengan peraturan
perundang- undangan (lihat juga TKRS 7.1).
O
W
 Lihat Kontrak
 Lihat Poliklinik
5
0
TT
10 √
(D,O,W)  Lihat cold chain
 Kepala Pengadaan
 Kepala instalasi Farmasi
 Staf Farmasi

3. Ada bukti pengadaan obat 10 TL


berdasar atas kontrak (lihat juga TKRS 7). (D)
D Bukti tentang pengadaan obat berdasarkan kontrak
0 - TT
10 √
Standar PKPO 2.1.1
Rumah sakit menetapkan regulasi untuk mendapatkan obat bila sewaktu-waktu obat tidak tersedia.
Elemen Penilaian PKPO 2.1.1 Telusur Skor

Regulasi tentang cara pengadaan bila stok kosong/tidak


1. Ada regulasi pengadaan bila sediaan tersedianya saat dibutuhkan termasuk:
farmasi, alat kesehatan, dan bahan medis 1) meminta konfirmasi ke dokter tentang adanya obat 10 TL
habis pakai tidak ada dalam stok atau tidak
R
subtitusi 0 - TT
10 √
tersedia saat dibutuhkan. (R) 2) berdasarkan perjanjian kerja sama dengan
apotik/RS/supplier untuk menjamin keaslian obat

Bukti pelaksanaan pemberitahuan kepada staf medis dan


saran substitusinya, serta tindak lanjutnya 10
2. Ada bukti pemberitahuan kepada staf medis D TL TS
serta saran substitusinya. (D,W) W  DPJP
5
0
TT
10 √
 Staf instalasi farmasi
1) Formulir konfirmasi obat kosong
2) Bukti catatan/laporan kekosongan obat Lihat instalasi 10
3. Ada bukti bahwa staf memahami dan D farmasi dan instalasi gudang TL TS
mematuhi regulasi tersebut. (D, W) OW
 Staf instalasi farmasi
5
0
TT
10 √
 Staf gudang farmasi

PENYIMPANAN
Standar PKPO 3
Rumah sakit menetapkan tata laksana pengaturan penyimpanan sediaan farmasi, alat kesehatan, dan bahan medis
habis pakai yang baik, benar, serta aman.
Maksud dan Tujuan PKPO 3 : Lihat SNARS 1
Elemen Penilaian PKPO 3 Telusur Skor

Regulasi tentang penyimpanan sediaan farmasi, alat


kesehatan dan BMHP yang baik, benar dan aman meliputi
penyimpanan:
1. Ada regulasi tentang pengaturan 1) Obat high risk
10
penyimpanan sediaan farmasi, alat kesehatan, 2) LASA TL TS
dan bahan medis habis pakai yang baik, benar,
R
3) Elektrolit konsentrat
5
0
TT
10 √
dan aman. (R) 4) B3
5) Gas medis
6) Obat narkotika dan psikotropika
7) Obat radioaktif, dll

2. Ada bukti obat dan zat kimia yang Lihat label obat sesuai ketentuan
digunakan untuk mempersiapkan obat diberi  Kepala instalasi farmasi 10
TL TS
label yang terdiri atas isi/nama obat, tanggal
kadaluarsa, dan peringatan khusus (lihat juga
OW
 Apoteker
5
0
TT
10 √
MFK 5 EP 6). (O,W)  Staf Instalasi farmasi

3. Ada bukti implementasi proses Bukti pelaksanaan monitoring suhu dan kelembaban
ruangan dan lemari pendingin 10
penyimpanan obat yang tepat agar kondisi obat D TL TS
tetap stabil, termasuk obat yang disimpan di W  Staf instalasi / depo farmasi
5
0
TT
10 √
luar instalasi farmasi. (D,W)  Staf gudang farmasi

Bukti supervisi apoteker tentang penyimpanan obat


emergensi, B3, narkotika psikotropika, gas medis dan
4. Ada bukti pelaksanaan dilakukan supervisi obat radioaktif meliputi: 10 Revisi SK Petugas supervisi, Mulai lagi
secara teratur oleh apoteker untuk memastikan D 1) Bukti form ceklis TL TS Form supervisi ada, Pelaksanaannya yang tidak
5 5 5 pelaksanaan Supervisi. Sudah jalan,
penyimpanan obat dilakukan dengan baik. W 2) Bukti pelaksanaan supervisi TT kontinue.
0 kontinuitas yang diperlukan
(D,W)
 Kepala Instalasi Farmasi
 Apoteker
Bukti tentang:
1) kartu stok 2) laporan stok opname
Pengamanan tempat penyimpanan obat belum
5. Ada bukti pelaksanaan obat 3) sistem IT inventori obat Permintaan pengadaan dan pemasangan
10 maksimal ( CCTV belum ad, Teralis belum terpasang
dilindungi dari kehilangan serta pencurian DO Lihat pengamanan tempat penyimpanan obat dan adanya 5
TL TS
10 5 di semua lokasi penyimpanan). SISTem IT Inventori
CCTV dan Teralis . Perlu Melengkapi
disemua tempat penyimpanan dan pelayanan W CCTV TT Sistem IT agar sesuai dengan kebutuhan
0 belum Sesuai dengan Kebutuhan Penyimpanan
(D,O,W) * Kepala instalasi Farmasi Inventori Penyimpanan Perbekalan Farmasi
Perbekalan Farmasi
* Apoteker
* Staf farmasi

Standar PKPO 3.1


Rumah sakit mengatur tata kelola bahan berbahaya, serta obat narkotika dan psikotropika yang baik, benar, dan
aman sesuai dengan peraturan perundang- undangan.
Maksud dan Tujuan PKPO 3.1 : Lihat SNARS 1
Elemen Penilaian PKPO 3.1 Telusur Skor

1. Ada regulasi pengaturan tata kelola bahan


berbahaya, serta obat narkotika dan
Regulasi tentang pengaturan tata kelola bahan berbahaya, 10 TL
psikotropika yang baik, benar, dan aman
sesuai dengan peraturan perundang-
R
narkotika dan psikotropika -0 - TT
10 10 √
undangan. (R)

gudang berubah, tempat penyimpanan obat B3 saat


inipun berubah tidak sesuai (Butuh rak-rak yang
2. Ada bukti penyimpanan bahan berbahaya
sesuai standar penyimpanan Bahan B3, Meja tanam Menyiapkan Kelngkapan Tempat
yang baik, benar, dan aman sesuai dengan O Lihat tempat penyimpanan bahan berbahaya 10 TL
10 5 berbahan semen-keramik ) . Rak Penyimpanan dari Penyimpanan B3 yang sesui standar ( sarana
regulasi. W Staf Farmasi -0 - TT
gudang B3 lama, tidak bisa dipakai di gudang B3 - prasarana )
(O,W)
yang sekarang. Belum ada tempt penyimpnan khusus
Nutrisi PArenteral

3. Ada bukti penyimpanan obat narkotika serta Lihat tempat penyimpanan narkotika psikotropika
10 TL
psikotropika yang baik, benar, dan aman
sesuai dengan regulasi. (O,W)
O W  Kepala Instalasi Farmasi
-0 - TT
10 10 √
 Staf Farmasi

Bukti tentang laporan bulanan dan pencatatan


penggunaan narkotika psikotropika secara offline atau
4. Ada bukti pelaporan obat narkotika serta online 10
D TL TS
psikotropika secara akurat sesuai dengan
peraturan dan perundang- undangan. (D,W
W  Kepala Instalasi Farmasi 5
0
TT
10 10 √
 Apoteker
 Staf Farmasi

Standar 3.2
Rumah sakit mengatur tata kelola penyimpanan elektrolit konsentrat yang baik, benar, dan aman sesuai dengan peraturan
perundang-undangan.
Maksud dan Tujuan PKPO 3.2 : Lihat SNARS 1
Elemen Penilaian PKPO 3.2 Telusur Skor
1. Ada regulasi rumah sakit tentang proses
larangan menyimpan elektrolit konsentrat di
tempat rawat inap kecuali bila dibutuhkan
Regulasi tentang proses larangan penyimpanan elektrolit 10 TL
secara klinis dan apabila terpaksa disimpan di
area rawat inap harus diatur keamanannya
R
konsentrat -0 - TT
10 √
untuk menghindari
kesalahan. (lihat juga SKP 3.1). (R)

Lihat tempat penyimpanan Elektrolit konsentrat


2. Ada bukti penyimpanan elektrolit konsentrat  Kepala Instalasi Farmasi 10
TL TS
yang baik, benar, dan aman sesuai dengan O W
regulasi. (O,W)
 Apoteker
5
0
TT
10 √
 Staf Farmasi

Lihat label pada setiap elektrolit konsentrat, di Instalasi


3. Elektrolit konsentrat diberi label obat yang farmasi pada boks obat dan di Instalasi rawat inap pada 10
O TL TS
harus diwaspadai (high alert) sesuai
dengan regulasi. (O,W)
W
setiap obat/etiket obat
 Staf Farmasi
5
0
TT
10 √
 Staf Keperawatan

Standar PKPO 3.3


Rumah sakit menetapkan pengaturan penyimpanan dan pengawasan penggunaan obat tertentu.

Maksud dan Tujuan PKPO 3.3


Beberapa macam obat memerlukan ketentuan khusus untuk menyimpan dan mengawasi penggunaannya seperti
a) produk nutrisi;
b) obat dan bahan radioaktif;
c) obat yang dibawa pasien sebelum rawat inap mungkin memiliki risiko terhadap keamanan;
d) obat program atau bantuan pemerintah/pihak lain;
e) obat yang digunakan untuk penelitian.
Rumah sakit menetapkan prosedur yang mengatur penerimaan, identifikasi, tempat penyimpanan, dan distribusi macam
obat-obat ini. (lihat juga MFK 5).

Elemen Penilaian PKPO 3.3 Telusur Skor


1. Ada regulasi pengaturan
penyimpanan obat dengan ketentuan
10 TL
khusus meliputi butir
a) sampai dengan e) pada maksud
R Regulasi tentang penyimpanan obat khusus
-0 - TT
10 √
dan tujuan. (R)

Lihat tempat penyimpanan produk nutrisi meliputi nutrisi


2. Ada bukti penyimpanan produk nutrisi parenteral maupun enteral 10
O TL TS belum ada ruangan khusus u penyimpanan produk Pengaturan dan Penyiapan sarana prasarana
yang baik, benar, dan aman sesuai 5 5 5
W  Apoteker TT nutrisi ( Gudang dan Satelit ) penyimpanan yang memadai
dengan regulasi. (lihat juga PAP 4). (O,W) 0
 Staf Farmasi
3. Ada bukti penyimpanan obat dan bahan Lihat tempat penyimpanan obat dan bahan radio aktif 10
O TL TS Tidak dapat dilaksanakan ( RS belum memiliki
radioaktif yang baik, benar, dan aman sesuai  Staf radiologi 5 0 0
W TT layanan Radioaktif )
dengan regulasi. (O,W)  Staf Terkait 0

Lihat tempat penyimpanan obat yang dibawa pasien


4. Ada bukti penyimpanan obat yang dibawa  Apoteker 10 Ganti Rak penyimpanan obat pasien di
O TL TS Tempat Penyimpanan obat kecil ( satelit Farmasi ),
pasien sebelum rawat inap yang baik, benar, 5 10 5 Farmasi. Menyiapkan Loker Obat pasien
W  Perawat TT Penyimpanan obat pasien di ruangan tidak sesuai
dan aman sesuai dengan regulasi. (O,W) 0 disetiap ruang perawtatan
 Staf Farmasi

Lihat tempat penyimpanan obat program/bantuan


5. Ada bukti penyimpanan obat program pemerintah 10
atau bantuan pemerintah/pihak lain O TL TS
yang baik, benar, dan aman sesuai dengan W
 Kepala Instalasi Farmasi 5
0
TT
10 10 √
 Apoteker
regulasi. (O,W)
 Staf Farmasi

Lihat tempat penyimpanan obat yang digunakan untuk


6. Ada bukti penyimpanan obat yang penelitian 10
digunakan untuk penelitian yang baik, O  Kepala Instalasi Farmasi TL TS Tidak dapat dilaksanakan ( RS tidak Menerima Obat
5 0 0
benar, dan aman sesuai dengan regulasi. W TT untuk Penelitian)
 Apoteker 0
(O,W)
 Staf Farmasi

Standar PKPO 3.4


Rumah sakit menetapkan regulasi untuk memastikan obat emergensi yang tersimpan di dalam maupun di luar unit
farmasi tersedia, tersimpan aman, dan dimonitor.
Maksud dan Tujuan PKPO 3.4 : Lihat SNARS 1
Elemen Penilaian PKPO 3.4 Telusur Skor

1. Ada regulasi pengelolaan obat emergensi


yang tersedia di unit-unit layanan agar dapat
segera dipakai untuk memenuhi kebutuhan Regulasi tentang pengelolaan obat emergensi di unit-unit 10 TL
darurat serta upaya pemeliharaan dan
R
layanan -0 - TT
10 10 √
pengamanan dari kemungkinan pencurian dan
kehilangan. (R)

Bukti daftar obat emergensi disetiap tempat penyimpanan


termasuk tanggal kadaluwarsa 10
2. Ada bukti persediaan obat emergensi D Fisik obat sesuai jumlahnya dengan daftar TL TS
lengkap dan siap pakai. (D,O,W) OW
 Perawat
5
0
TT
10 10 √
 Apoteker
Bukti supervisi tentang penyimpanan obat emergensi:
3. Ada bukti pelaksanaan supervisi terhadap 1) Bukti form ceklis
D 2) Bukti pelaksanaan supervisi 10
penyimpanan obat emergensi dan segera TL TS revisi SK Petugas supervisi. Laksanakan
O Lihat fisik obat sesuai jumlahnya dengan daftar obat 5 10 5 supervisi belum jalan, revisi SK Petugas supervisi
diganti apabila dipakai, kadaluwarsa, atau TT supervisi kembali sesuia standar
W 0
rusak. (D,O,W)  Perawat
 Apoteker

Standar PKPO 3.5


Rumah sakit memiliki sistem penarikan kembali (recall), pemusnahan sediaan farmasi, alat kesehatan, dan bahan medis
habis pakai tidak layak digunakan karena rusak, mutu substandar, atau kadaluwarsa.
Rumah sakit menetapkan dan melaksanakan identifikasi dalam proses penarikan kembali (recall) oleh Pemerintah,
pabrik, atau pemasok.
Rumah sakit juga harus menjamin bahwa sediaan farmasi, alat kesehatan, dan bahan medis habis yang tidak layak pakai
karena rusak, mutu substandard, atau kadaluwarsa tidak digunakan serta dimusnahkan.

Maksud dan Tujuan PKPO 3.5


Elemen Penilaian PKPO 3.5 Telusur Skor

1. Ada regulasi penarikan kembali (recall) dan


pemusnahan sediaan farmasi, alat kesehatan,
Regulasi tentang penarikan kembali dan pemusnahan 10 TL
dan bahan medis habis pakai yang tidak layak
pakai karena rusak, mutu substandar, atau
R
sediaan farmasi -0 - TT
10 10 √
kadaluwarsa. (R)

Bukti pelaksanaan penarikan obat rusak, kadaluwarsa,


ditarik oleh pemerintah, termasuk sisa narkotika
2. Ada bukti pelaksanaan penarikan kembali psikotropika yang rusak 10
D TL TS
(recall) sesuai dengan regulasi yang
ditetapkan. (D,W)
W  Kepala Instalasi Farmasi 5
0
TT
10 10 √
 Apoteker
 Staf Farmasi

Bukti pelaksanaan dan berita acara pemusnahan obat, 10


3. Ada bukti pelaksanaan pemusnahan sesuai D TL TS obat-obat yang ED/rusak sejak tahun 2020 belum Tempat penyimpanan obat ED belum
obat narkotika sesuai regulasi 5 10 5
dengan regulasi yang ditetapkan. (D,W) W TT pernah dimusnahkan. memadai. Segera lakukan pemusnahan obat
Kepala Instalasi Farmasi 0

PERESEPAN DAN PENYALINAN


Standar PKPO 4
Ada regulasi peresepan/permintaan obat dan instruksi pengobatan.
Maksud dan Tujuan PKPO 4 : Lihat SNARS 1
Elemen Penilaian PKPO 4 Telusur Skor
Regulasi tentang permintaan obat/peresepan/instruksi
1. Ada regulasi peresepan/permintaan obat pengobatan termasuk:
dan instruksi pengobatan secara benar, 1) Permintaan obat/peresepan/instruksi pengobatan
lengkap, dan terbaca, serta menetapkan benar, lengkap dan terbaca
10 TL
stafmedis yang kompeten dan berwenang
untuk melakukan peresepan/permintaan obat
R 2) Penetapan dokter beserta daftar dokter yang berhak
menulis resep/permintaan obat/memberi instruksi
-0 - TT
10 10 √
dan instruksi pengobatan. (lihat juga pengobatan umum
PAP 2.2 EP 1; AP 3 EP 1; dan SKP 2 3) Penetapan dokter beserta daftar dokter
yang berhak menulis resep/permintaan

Bukti permintaan obat/resep/instruksi pengobatan


2. Ada bukti peresepan/permintaan obat dan dilakukan oleh staf medis sesuai daftar.
D Lihat ruang rawat inap, rawat jalan dan instalasi farmasi 10
instruksi pengobatan dilaksanakan oleh staf TL TS
medis yang kompeten serta berwenang.
O
W
 Staf Medis 5
0
TT
10 10 √
(D,O,W)  Perawat
 Apoteker

3. Ada bukti pelaksanaan apoteker Bukti pelaksanaan rekonsiliasi obat oleh apoteker.
 Apoteker 10
melakukan rekonsiliasi obat pada saat TL TS Baru trelaksana untuk Pasien masuk di UGD, karena
DW 5 5 5
pasien masuk, pindah unit pelayanan, dan  Staf farmasi TT apoteker Farklin tidak terlaksana di RS
0
sebelum pulang. (D,W)  DPJP

Bukti catatan riwayat penggunaan obat dalam rekam


10
4. Rekam medis memuat riwayat penggunaan D medis TL TS
obat pasien. (D,O) O Lihat rekam medis riwayat penggunaan obat di Ruang
5
0
TT
10 10 √
rawat Inap

Standar PKPO 4.1


Regulasi ditetapkan untuk menentukan pengertian dan syarat kelengkapan resep atau pemesanan.
Maksud dan Tujuan PKPO 4.1 : Lihat SNARS 1
Untuk menghindari keragaman dan menjaga keselamatan pasien maka rumah sakit menetapkan persyaratan atau elemen penting kelengkapan suatu resep atau permintaan obat dan instruksi pengobatan.
Persyaratan atau elemen kelengkapan paling sedikit meliputi:
a) Untuk menghindari keragaman dan menjaga keselamatan pasien maka rumah sakit menetapkan persyaratan atau elemen penting kelengkapan suatu resep atau permintaan obat dan instruksi pengobatan.
Persyaratan atau elemen kelengkapan paling sedikit meliputi a sampai dengan d pada maksud dan tujuan. data identitas pasien secara akurat (dengan stiker);
b) elemen pokok di semua resep atau permintaan obat atau instruksi pengobatan;
c) kapan diharuskan menggunakan nama dagang atau generik;
d) kapan diperlukan penggunaan indikasi seperti pada PRN (pro re nata atau “jika perlu”) atau instruksi pengobatan lain;
e) jenis instruksi pengobatan yang berdasar atas berat badan seperti untuk anak-anak, lansia yang rapuh, dan populasi khusus sejenis lainnya;
f) kecepatan pemberian (jika berupa infus);
g) instruksi khusus, sebagai contoh: titrasi, tapering, rentang dosis.
Ditetapkan proses untuk menangani atau mengelola hal-hal dibawah ini :
1) Resep atau permintaan obat dan instruksi pengobatan yang tidak benar, tidak lengkap dan tidak terbaca
2) resep atau permintaan obat dan instruksi pengobatan yang NORUM (Nama Obat Rupa Ucapan Mirip) atau LASA (Look Alike Sound Alike);
3) jenis resep khusus, seperti emergensi, cito, berhenti automatis (automatic stop order), tapering, dan lainnya;
4) instruksi pengobatan secara lisan atau melalui telepon wajib dilakukan tulis lengkap, baca ulang, dan meminta konfirmasi. (lihat juga SKP 2)
Standar ini berlaku untuk resep atau permintaan obat dan instruksi pengobatan di semua unit pelayanan di rumah sakit.
Rumah sakit diminta memiliki proses untuk menjamin penulisan resep atau permintaan obat dan instruksi pengobatan sesuai dengan kriteria butir 1 sampai dengan 4 di atas.

Elemen Penilaian PKPO 4.1 Telusur Skor

1. Ada regulasi syarat elemen resep lengkap


Regulasi tentang resep meliputi:
yang meliputi butir a) sampai dengan g) pada
1) syarat elemen kelengkapan resep butir a s/d g
maksud dan tujuan serta penetapan dan
2) langkah-langkah untuk menghindari kesalahan
penerapan langkah langkah untuk pengelolaan 10
pengelolaan peresepan/ permintaan obat dan instruksi TL TS
peresepan/ permintaan obat, instruksi
pengobatan yang tidak benar, tidak lengkap,
R
pengobatan
5
0
TT
10 10 √
3) pengelolaan resep yang tidak benar, tidak lengkap dan
dan tidak terbaca agar hal tersebut tidak
tidak terbaca sesuai EP 3
terulang
4) pengelolaan resep khusus sesuai EP 4
kembali. (R)

2. Ada bukti pelaksanaan evaluasi syarat


Bukti pelaksanaan evaluasi terhadap syarat elemen resep 10
elemen resep lengkap yang meliputi butir a) D TL TS laksanakan dengan terlebih dahulu
sesuai butir a s/d g 5 10 0 belum dilaksanakan
sampai dengan g) pada maksud dan tujuan. W TT mengumpulkan data data dan di olah
Komite/tim farmasi dan terapi 0
(D,W)

3. Ada bukti pelaksanaan proses pengelolaan Bukti pelaksanaan konfirmasi ke staf medis 10
resep yang tidak benar, tidak lengkap, dan D TL TS
tidak W
 Apoteker 5
0
TT
10 10 √
terbaca. (D,W)  Staf Medis

4. Ada bukti pelaksanaan proses untuk


mengelola resep khusus, seperti darurat, Bukti pelaksanaan pengelolaan resep khusus. 10 Pengelolaan resep khusus yang dilaksanakan baru
TL TS sosialisasi dan laksanakan yang belum
standing order, berhenti automatis (automatic D W  Apoteker 5 5 5 ASO. Untuk resep CITO, Standing Order, Tapering
TT dilakukan
stop order), tapering, dan lainnya.  Staf Farmasi 0 belum terlaksana
(D,W)
Standar PKPO 4.2
Rumah sakit menetapkan individu yang kompeten yang diberi kewenangan untuk menulis resep/permintaan obat atau instruksi
pengobatan.
Maksud dan Tujuan PKPO 4.2 : Lihat SNARS 1
Elemen Penilaian PKPO 4.2 Telusur Skor

1. Ada daftar staf medis yang kompeten dan


Bukti daftar staf medis yang kompeten dan berwenang 10 TL
berwenang membuat atau menulis resep yang
tersedia di semua unit pelayanan. (D)
D
menulis resep umum dan khusus -0 - TT
10 10 √

2. Ada bukti pelaksanaan rumah sakit


menetapkan dan melaksanakan proses untuk
membatasi jika diperlukan jumlah resep atau Regulasi tentang pembatasan jumlah resep atau jumlah
10 TL
jumlah pemesanan obat yang dapat dilakukan
oleh staf medis yang diberi kewenangan. (lihat
R pemesanan obat oleh staf medis yang mempunyai
kewenangan
-0 - TT
10 10 √
juga KKS 10 EP
1). (R)

3. Ada bukti staf medis yang kompeten dan


berwenang membuat atau menulis resep atau 10
Bukti daftar staf medis yang mempunyai kewenangan TL TS
memesan obat dikenal dan diketahui oleh unit D 5 10 5 Daftar belum direvisi revisi daftar
tersedia di unit farmasi. TT
layanan farmasi atau oleh lainnya yang 0
menyalurkan obat. (D)

Standar PKPO 4.3


Obat yang diresepkan dan diberikan tercatat di rekam medis pasien.
Maksud dan Tujuan 4.3 : Lihat SNARS 1
Elemen Penilaian PKPO 4.3 Telusur Skor

1. Ada bukti pelaksanaan obat yang diberikan


dicatat dalam satu daftar di rekam
medis untuk setiap pasien berisi:
10
identitas pasien, nama obat, dosis, rute Bukti pelaksanaan pencatatan dalam satu daftar di RM TL TS
pemberian, waktu pemberian, nama dokter
D
obat yang diberikan kepada pasien
5
0
TT
10 10 √
dan keterangan bila perlu tapering off,
titrasi, dan
rentang dosis. (D)

2. Ada bukti pelaksanaan daftar tersebut 1) Bukti catatan daftar obat lengkap dalam RM pasien
di atas disimpan dalam rekam medis yang selalu menyertai pasien sesuai ARK 3.3 EP 6 10
TL TS
pasien dan menyertai pasien ketika
pasien dipindahkan. Salinan daftar resep
D 2) Bukti penyerahan salinan daftar obat kepada pasien
saat pulang sesuai ARK 4.2
5
0
TT
10 10 √
obat pulang kepada pasien. (D) EP 4

PERSIAPAN DAN PENYERAHAN


Standar PKPO 5
Obat disiapkan dan diserahkan di dalam lingkungan aman dan bersih.
Maksud dan Tujuan PKPO 5 : Lihat SNARS 1
Elemen Penilaian PKPO 5 Telusur Skor
Regulasi tentang penyiapan dan penyerahan obat,
1. Ada regulasi penyiapan dan penyerahan termasuk: 10
TL TS
obat yang sesuai dengan peraturan
perundang- undangan dan praktik profesi. (R)
R 1) Pencampuran obat Kemoterapi (bila ada)
2) Pencampuran obat intra vena/epidural/nutrisi
5
0
TT
10 10 √
parenteral

1) Bukti pelaksanaan pelatihan tentang prinsip penyiapan


obat dan teknik aseptik, yang dimiliki staf farmasi dan
perawat
2) Bukti sertifikat pencampuran obat kemoterapi dari
petugas yang melaksanakan pencampuran obat
2. Ada bukti pelaksanaan staf yang kemoterapi 10
menyiapkan produk steril dilatih, memahami, D TL TS
serta mempraktikkan prinsip penyiapan obat W
3) Bukti sertifikat pelatihan pencampuran obat intra
vena/epidural/nutrisi parenteral bagi petugas yang
5
0
TT
10 10 √
dan teknik aseptik (lihat juga PPI). (D,W) melakukan pencampuran obat intra vena/epidural/nutrisi
parenteral
 Kepala Instalasi Farmasi
 Apoteker
 Tenaga teknis kefarmasian (TTK)

3. Ada bukti pelaksanaan


10
pencampuran obat kemoterapi dilakukan Lihat ruang pencampuran obat kemoterapi TL TS Tidak dapat dilaksanakan ( RS belum ada layanan
OW 5 0 0
sesuai dengan praktik profesi. (lihat juga PPI Apoteker/TTK pelaksana pencampuran obat Kemoterapi TT Kemoterapi)
0
7). (O,W)

4. Ada bukti pencampuran obat


intravena, epidural dan nutrisi parenteral Lihat proses pencampuran obat intravena, epidural dan 10 LATIH KEMBALI SEMUA
O TL TS
serta pengemasan kembali obat suntik
W
nutrisi parentral. 5
TT
5 5 Belum dilaksanakan secara maksimal. TTK/APOTEKER U MELAKUKAN
dilakukan sesuai dengan praktik profesi Apoteker/TTK pelaksana pencampuran obat intra vena 0 SESUAI PROSEDUR
(O,W)

Standar PKPO 5.1


Rumah sakit menetapkan regulasi yang mengatur semua resep/permintaan obat dan instruksi pengobatan obat ditelaah
ketepatannya.

Maksud dan Tujuan PKPO 5.1


Setiap resep/permintaan obat/instruksi pengobatan harus dilakukan dua pengkajian/telaah, yaitu:
• Pengkajian/telaah resep yang dilakukan sebelum obat disiapkan untuk memastikan resep memenuhi syarat secara
administrative, farmasetik dan klinis
• Telaah obat yang dilakukan setelah obat selesai disiapkan untuk memastikan bahwa obat yang disiapkan sudah
sesuai dengan resep/instruksi pengobatan
Pengkajian resep dilakukan oleh apoteker meliputi:
a) ketepatan identitas pasien, obat, dosis, frekuensi, aturan minum/makan obat, dan waktu pemberian;
b) duplikasi pengobatan;
c) potensi alergi atau sensitivitas;
d) interaksi antara obat dan obat lain atau dengan makanan;
e) variasi kriteria penggunaan dari rumah sakit;
f) berat badan pasien dan atau informasi fisiologik lainnya;
g) kontra indikasi.
Telaah obat dilakukan terhadap obat yang telah siap dan telaah dilakukan meliputi 5 (lima) informasi, yaitu:
1) identitas pasien;
2) ketepatan obat;
3) dosis;
4) rute pemberian; dan
5) waktu pemberian.

Elemen Penilaian PKPO 5.1 Telusur Skor


1. Ada regulasi penetapan sistem yang 10
Regulasi tentang keseragaman sistem penyiapan dan TL TS
seragam untuk penyiapan dan penyerahan
obat. (R)
R
penyerahan obat di RS
5
0
TT
10 10 √
2. Ada bukti pelaksanaan proses
Bukti pelaksanaan pengkajian resep meliputi a s/d g oleh 10
pengkajian resep yang meliputi butir a) D TL TS
sampai dengan g) pada maksud dan tujuan. W
apoteker
Apoteker
5
0
TT
10 10 √
(D,W)

Bukti dilaksanakannya pelabelan obat yang sudah


3. Setelah obat disiapkan, obat diberi label disiapkan
meliputi identitas pasien, nama obat, dosis 10
D Lihat label obat pasien (lima informasi) TL TS
atau konsentrasi, cara pemakaian,
waktu pemberian, tanggal disiapkan, dan
O W  Perawat rawat inap dan rawat jalan
5
0
TT
10 10 √
 Apoteker
tanggal kadaluarsa. (D,O,W)
 TTK/asisten apoteker

4. Ada bukti pelaksanaan telaah obat meliputi Bukti dilaksanakannya pengkajian obat meliputi 10
D TL TS
butir 1) sampai dengan 5) pada maksud dan
tujuan. (D,W)
W
1) s/d 5) oleh apoteker
Apoteker
5
0
TT
10 10 √

Bukti pemberian obat dalam bentuk yang siap


5. Ada bukti pelaksanaan diberikan/unit dose dispensing (UDD)
D 10 TL
penyerahan obat dalam bentuk yang siap
diberikan. (D,W)
W
 Apoteker
 TTK/asisten apoteker
-0 - TT
10 10 √
 Perawat
1) Bukti indikator mutu penyerahan obat pada rawat jalan
dan rawat inap
2) Bukti catatan dalam rekam medis pemberian tepat
10
6. Ada bukti penyerahan obat tepat waktu. D waktu pada rawat inap TL TS
(D,O,W) O W Lihat ruang rawat inap dan instalasi farmasi
5
TT
5 5 Belum Terlaksana Maksimal Sosialisasi Kembali
 Perawat 0
 Apoteker
 TTK/asisten apoteker

PEMBERIAN (ADMINISTRATION) OBAT


Standar PKPO 6
Rumah sakit menetapkan staf klinis yang kompeten dan berwenang untuk memberikan obat.
Maksud dan Tujuan PKPO 6 : Lihat SNARS 1
Elemen Penilaian PKPO 6 Telusur Skor

Regulasi tentang penetapan staf klinis yang kompeten dan


1. Ada penetapan staf klinis yang kompeten 10
berwenang untuk memberikan obat dengan cara tertentu TL TS
dan berwenang untuk memberikan
termasuk pembatasannya. (R)
obat R
contoh: pemberian obat dalam sendi, obat intra tecal, obat
5
0
TT
10 10 √
intra vena

2. Ada bukti pelaksanaan pemberian obat Bukti pelaksanaan pemberian obat oleh staf klinis yang
oleh staf klinis yang kompeten dan berwenang, sesuai SPK dan RKK 10
D TL TS
berwenang sesuai dengan
terkait profesinya dan
surat izin
peraturan
W
 Staf medis 5
0
TT
10 10 √
 Staf keperawatan
perundang- undangan. (D,W)  Apoteker

Bukti pelaksanaan pemberian obat sesuai pembatasan


3. Ada bukti pelaksanaan pemberian obat sesuai SPK dan RKK
dilaksanakan sesuai dengan pembatasan  Staf medis 10 Tidak dapat dilaksanakan ( RS belum ada layanan
D TL TS
yang ditetapkan, misalnya obat kemoterapi, 5 0 0 Kemoterapi, Radioterapi dan tidak menerima obat
W  Kepala Instalasi Farmasi TT
obat radioaktif, atau obat untuk 0 untuk Penelitian)
penelitian. (D,W)  Apoteker
 Staf Farmasi

Standar PKPO 6.1


Proses pemberian obat termasuk proses verifikasi apakah obat yang akan diberikan telah sesuai
resep/permintaan obat.

Maksud dan Tujuan PKPO 6.1


Agar obat diserahkan pada orang yang tepat, dosis yang tepat dan waktu yang tepat maka sebelum pemberian obat
kepada pasien dilakukan verifikasi kesesuaian obat dengan instruksi pengobatan yang meliputi:
a) identitas pasien;
b) nama obat;
c) dosis;
d) rute pemberian; dan
e) waktu pemberian.

Elemen Penilaian PKPO 6.1 Telusur Skor


1. Ada regulasi verifikasi sebelum
penyerahan obat kepada pasien yang 10
Regulasi tentang verifikasi sebelum pemberian obat TL TS
meliputi butir a) sampai dengan e) pada
maksud dan
R
kepada pasien
5
0
TT
10 10 √
tujuan. (R)

Bukti pelaksanaan verifikasi sebelum obat diberikan


10
2. Ada bukti pelaksanaan verifikasi sebelum D W  Perawat TL TS
obat diserahkan kepada pasien. (D,W,S) S  TTK
5
TT
5 5 Belum Terlaksana Maksimal Sosialisasi Kembali
0
Pelaksanaan pemberian obat kepada pasien

Bukti pelaksanaan double check untuk obat high alert)


3. Ada bukti pelaksanaan double check D 10
Lihat pelaksanaan pemberian obat high alert TL TS
untuk obat yang harus diwaspadai (high OW
Perawat
5
TT
5 5 Belum Terlaksana Maksimal Sosialisasi Kembali
alert). (D,O,W,S) S 0
Pelaksanaan double check

Standar PKPO 6.2


Ada regulasi tentang obat yang dibawa oleh pasien ke rumah sakit untuk digunakan sendiri.
Maksud dan Tujuan PKPO 6.2 : Lihat SNARS 1
Elemen Penilaian PKPO 6.2 Telusur Skor
10
1. Ada regulasi pengobatan oleh pasien Regulasi tentang pengobatan sendiri (self TL
sendiri. (R)
R
administration) dan obat yang dibawa dari luar rumah sakit
5
0
TS TT
10 10 √
Bukti pelaksanaan pengobatan sendiri (self administration)
2. Ada bukti pelaksanaan sesuai regulasi EP 1 10
D  DPJP TL TS
pengobatan obat oleh pasien sendiri 5 5 5 Belum Terlaksana Maksimal Sosialisasi Kembali
W TT
sesuai dengan regulasi. (D,W)  Apoteker 0
 Perawat

Bukti pelaksanaan monitoring obat yang dibawa dari luar


rumah sakit sesuai regulasi EP 1 10
3. Ada proses monitoring terhadap D TL TS
5 5 5 Belum Terlaksana Maksimal Sosialisasi Kembali
pengobatan oleh pasien sendiri. (D,W) W  Apoteker TT
0
 Perawat

PEMANTAUAN (MONITOR)
Standar PKPO 7
Efek obat dan efek samping obat terhadap pasien dipantau.
Maksud dan Tujuan PKPO 7 : Lihat SNARS 1
Elemen Penilaian PKPO 7 Telusur Skor

1. Ada regulasi pemantauan efek obat dan


Regulasi tentang pemantauan terapi obat dan efek 10 TL
efek samping obat serta dicatat dalam status
pasien. (lihat juga AP 2 EP 1). (R)
R
samping obat serta pelaporannya -0 - TT
10 10 √
Bukti pelaksanaan pemantauan terapi obat dan penulisan
2. Ada bukti pelaksanaan pemantauan terapi D 10 TL Belum dilaksanakan karena tidak ada apoteker yang
ringkasan di CPPT 10 0 Farmasi Klinik dilaksanakan kembali
obat. (D,W) W -0 - TT turun untuk pelayanan farklin
Apoteker

Bukti monitoring efek samping obat dan laporannya ke


3. Ada bukti pemantauan efek samping obat komite/tim farmasi dan terapi 10
D TL TS Belum dilaksanakan karena tidak ada apoteker yang
dan pelaporannya sesuai dengan peraturan 5 5 0 Farmasi Klinik dilaksanakan kembali
W  Apoteker TT turun untuk pelayanan farklin
perundang-undangan. (D,W) 0
 Komite/tim farmasi dan terapi

Standar PKPO 7.1


Rumah sakit menetapkan dan menerapkan proses pelaporan serta tindakan terhadap kesalahan penggunaan
obat (medication error) serta upaya menurunkan angkanya.
Maksud dan Tujuan PKPO 7.1 : Lihat SNARS 1
Elemen Penilaian PKPO 7.1 Telusur Skor

1. Ada regulasi medication safety yang


bertujuan mengarahkan penggunaan obat yang
aman dan meminimalisasi kemungkinan terjadi 10 TL
kesalahan penggunaan obat sesuai dengan
R Regulasi tentang medication safety
-0 - TT
10 10 √
peraturan
perundang-undangan. (R)

2. Ada bukti pelaksanaan rumah sakit Bukti pelaksanaan pengumpulan dan monitoring seluruh
mengumpulkan dan memonitor seluruh angka angka kesalahan penggunaan obat 10
D  Kepala Instalasi Farmasi TL TS
kesalahan penggunaan obat termasuk kejadian
W
5
TT
5 5 Belum Terlaksana Maksimal Sosialisasi Kembali
tidak diharapkan, kejadian sentinel, kejadian  Perawat 0
nyaris cedera, dan kejadian tidak cedera. (D,W)  Apoteker

Bukti laporan instalasi farmasi ke tim keselamatan pasien


3. Ada bukti instalasi farmasi mengirimkan rumah sakit 10 Tingkatkan kesadaran untuk melaporkan
laporan kesalahan penggunaan obat D TL TS
(medication error) kepada tim keselamatan W
 Kepala Instalasi Farmasi
 Apoteker
5
0
TT
10 10 √ setiap kesalahan penggunaan obat yang
terjadi
pasien rumah sakit. (D,W)
 TTK/asisten apoteker

1) Bukti pelaksanaan penerimaan laporan kesalahan


4. Ada bukti tim keselamatan pasien rumah
penggunaan obat oleh TKRS 10
sakit menerima laporan kesalahan penggunaan TL TS
obat (medication error) dan mencari
D 2) Bukti pelaksanaan mencari akar masalah/investigasi
sederhana
5
0
TT
10 10 √
akar masalah atau investigasi
3) Bukti pencarian solusi dan tindak lanjutnya

Bukti pelaksanaan upaya mencegah dan menurukan


5. Ada bukti pelaksanaan rumah sakit kesalahan penggunaan obat (medication error)
 Komite medis/Komite PMKP 10
melakukan upaya mencegah dan menurunkan D TL TS
kesalahan penggunaan obat (liat juga PMKP 7 w  Komite/tim farmasi dan terapi
5
0
TT
10 10 √
Ep.1) (D.w)  Kepala Instalasi Farmasi
• Apoteker
PELAYANAN KEFARMASIAN DAN PENGGUNAAN OBAT
(PKPO)
PENGORGANISASIAN
Standar PKPO 1
Pengorganisasian pelayanan kefarmasian dan penggunaan obat di rumah sakit harus sesuai dengan peraturan perundangan-
undangan dan diorganisir untuk memenuhi kebutuhan pasien
Maksud dan Tujuan PKPO 1 : Lihat SNARS 1
Elemen Penilaian PKPO 1 Telusur Skor
1. Ada regulasi organisasi yang mengelola R Pedoman pengorganisasian pelayanan kefarmasian dan 10
pelayanan kefarmasian dan penggunaan obat penggunaan obat rumah sakit 0
yang menyeluruh atau mengarahkan semua
tahapan pelayanan
obataman sesuai peraturan

2. Ada bukti seluruh apoteker memiliki ijin dan D 1) Bukti izin (STRA dan SIPA) semua apoteker 10
melakukan supervisi sesuai dengan W 2) Bukti form ceklis 5
penugasannya (D,W) 3) Bukti laporan pelaksanaan supervisi 0
 Kepala Instalasi Farmasi
 Apoteker

3. Ada bukti pelaksanaan sekurang- D Bukti pelaksanaan tentang kajian pelayanan kefarmasian 10
kurangnya satu kajian pelayanan kefarmasian W minimal setahun sekali 0
dan penggunaan obat yang didokumentasikan Kepala Instalasi Farmasi
selama 12 bulan terakhir. (D,W)

4. Ada bukti sumber informasi obat yang tepat, D Bukti tersedianya sumber informasi obat 10
terkini, dan selalu tersedia bagi semua yang O (formularium,ISO /MIMS) yang terkini ada disemua unit 5
terlibat dalam penggunaan obat. (D,O,W) W layanan yang terlibat dalam penggunaan obat 0
Lihat ketersediaan sumber informasi obat pada unit
pelayanan
 Kepala Instalasi Farmasi
 Kepala/staf unit pelayanan

5. Terlaksananya pelaporan kesalahan D Bukti pelaksaaan pelaporan medication error sesuai 10


penggunaan obat sesuai peraturan perundang- W peraturan perundang-undangan -0
undangan. (D,W)  Kepala Instalasi Farmasi
 Komite/tim PMKP
 Komite medis
 Staf Instalasi Farmasi

6. Terlaksananya tindak lanjut terhadap D Bukti tentang tindak lanjut terhadap kesalahan penggunaan 10
kesalahan penggunaan obat untuk W obat. 0
memperbaiki sistem manajemen dan  Kepala Instalasi Farmasi
penggunaan obat sesuai peraturan perundang-  Komite/tim PMKP
undangan. (D,W)  Komite medis
 Komite/tim farmasi terapi
 Staf Instalasi Farmasi/staf klinis terkait

SELEKSI DAN PENGADAAN


Standar PKPO 2
Ada proses seleksi obat dengan benar yang menghasilkan formularium dan digunakan untuk permintaan obat serta
instruksi pengobatan. Obat dalam formularium senantiasa tersedia dalam stok di rumah sakit atau sumber di dalam atau di
luar rumah sakit.
Maksud dan Tujuan PKPO 2 : Lihat SNARS 1
Elemen Penilaian PKPO 2 Telusur Skor
1. Ada regulasi tentang organisasi yang R Regulasi tentang komite/tim farmasi dan terapi dilengkapi 10 TL
menyusun formularium RS berdasarkan dengan uraian tugas 0 - TT
kriteria yang disusun secara kolaboratif
sesuai peraturan perundang-undangan.
(R)

2. Ada bukti pelaksanaan apabila ada obat D Bukti pelaksanaan monitoring dan evaluasi penggunaan 10 TL
yang baru ditambahkan dalam formularium, W obat baru oleh komite/tim farmasi dan terapi meliputi: 5 TS
maka ada proses untuk memantau 1) Bukti laporan efek obat yang tidak diharapkan 0 TT
bagaimana penggunaan obat tersebut dan 2) Bukti laporan efek samping
bila terjadi efek obat yang tidak diharapkan, 3) Bukti laporan medication error
efek samping serta medication error. (D,W)  Komite/Tim Farmasi dan Terapi
 Komite/Tim Keselamatan Pasien RS
 Kepala Instalasi Farmasi

3. Ada bukti implementasi untuk memantau D Bukti pelaksanaan monitoring tentang kepatuhan terhadap 10 TL
kepatuhan terhadap formularium baik dari W formularium termasuk: 5 TS
persediaan maupun penggunaanya. (D,W) 1) aspek persediaan 0 TT
2) aspek penggunaan
 Komite/Tim Farmasi dan Terapi
 Kepala Instalasi Farmasi
 Bagian pengadaan obat
 Staf Instalasi Farmasi

4. Ada bukti pelaksanaan formularium D Bukti pelaksanaan tentang kajian formularium tahunan 10 TL
sekurang-kurangnya dikaji setahun sekali W  Komite/Tim Farmasi danTerapi 5 TS
berdasarkan informasi tentang keamanan  Kepala Instalasi Farmasi 0 TT
dan
efektivitas. (D,W)
Standar PKPO 2.1
Rumah sakit menetapkan proses pengadaan sediaan farmasi, alat kesehatan, dan bahan medis habis pakai yang aman,
bermutu, bermanfaat, dan berkhasiat sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Maksud dan Tujuan PKPO 2.1 dan PKPO 2.1.1 : Lihat SNARS 1
Elemen Penilaian PKPO 2.1 Telusur Skor
1. Ada regulasi pengadaan sediaan farmasi, R Regulasi tentang pengadaan sediaan farmasi, alat 10 TL
alat kesehatan, dan bahan medis habis pakai kesehatan dan bahan medis habis pakai (BMHP) harus: 0 - TT
yang aman, bermutu, bermanfaat, serta 1) dari jalur resmi
berkhasiat sesuai dengan peraturan 2) berdasarkan kontrak termasuk hak akses meninjau ke
perundang-undangan (lihat juga TKRS 7.1). tempat penyimpanan dan transportasi sewaktu-waktu
(R) 3) ada garansi keaslian obat
2. Ada bukti bahwa manajemen rantai D Bukti pelaksanaan manajemen rantai pengadaan 10 TL
pengadaan (supply chain management) O termasuk RS memiliki akses untuk meninjau proses 5 TS
dilaksanakan sesuai dengan peraturan W penyimpanan dan transportasi 0 TT
perundang- undangan (lihat juga TKRS 7.1).  Lihat Instalasi Farmasi
(D,O,W)  Lihat Bagian pengadaan
 Lihat Kontrak
 Lihat Poliklinik
 Lihat cold chain
 Kepala Pengadaan
 Kepala instalasi Farmasi
 Staf Farmasi

3. Ada bukti pengadaan obat D Bukti tentang pengadaan obat berdasarkan kontrak 10 TL
berdasar atas kontrak (lihat juga TKRS 7). 0 - TT
(D)
Standar PKPO 2.1.1
Rumah sakit menetapkan regulasi untuk mendapatkan obat bila sewaktu-waktu obat tidak tersedia.
Elemen Penilaian PKPO 2.1.1 Telusur Skor
1. Ada regulasi pengadaan bila sediaan R Regulasi tentang cara pengadaan bila stok kosong/tidak 10 TL
farmasi, alat kesehatan, dan bahan medis tersedianya saat dibutuhkan termasuk: 0 - TT
habis pakai tidak ada dalam stok atau tidak 1) meminta konfirmasi ke dokter tentang adanya obat
tersedia saat dibutuhkan. (R) subtitusi
2) berdasarkan perjanjian kerja sama dengan
apotik/RS/supplier untuk menjamin keaslian obat

2. Ada bukti pemberitahuan kepada staf D Bukti pelaksanaan pemberitahuan kepada staf medis dan 10 TL
medis serta saran substitusinya. (D,W) W saran substitusinya, serta tindak lanjutnya 5 TS
 DPJP 0 TT
 Staf instalasi farmasi

3. Ada bukti bahwa staf memahami dan D 1) Formulir konfirmasi obat kosong 10 TL
mematuhi regulasi tersebut. (D, W) O W 2) Bukti catatan/laporan kekosongan obat Lihat instalasi 5 TS
farmasi dan instalasi gudang 0 TT
 Staf instalasi farmasi
 Staf gudang farmasi

PENYIMPANAN
Standar PKPO 3
Rumah sakit menetapkan tata laksana pengaturan penyimpanan sediaan farmasi, alat kesehatan, dan bahan medis habis pakai
yang baik, benar, serta aman.
Maksud dan Tujuan PKPO 3 : Lihat SNARS 1
Elemen Penilaian PKPO 3 Telusur Skor
1. Ada regulasi tentang pengaturan R Regulasi tentang penyimpanan sediaan farmasi, alat 10 TL
penyimpanan sediaan farmasi, alat kesehatan dan BMHP yang baik, benar dan aman meliputi 5 TS
kesehatan, dan bahan medis habis pakai penyimpanan: 0 TT
yang baik, benar, dan aman. (R) 1) Obat high risk
2) LASA
3) Elektrolit konsentrat
4) B3
5) Gas medis
6) Obat narkotika dan psikotropika
7) Obat radioaktif, dll
2. Ada bukti obat dan zat kimia yang OW Lihat label obat sesuai ketentuan 10 TL
digunakan untuk mempersiapkan obat diberi  Kepala instalasi farmasi 5 TS
label yang terdiri atas isi/nama obat, tanggal  Apoteker 0 TT
kadaluarsa, dan peringatan khusus (lihat juga  Staf Instalasi farmasi
MFK 5 EP 6). (O,W)

3. Ada bukti implementasi proses D Bukti pelaksanaan monitoring suhu dan kelembaban 10 TL
penyimpanan obat yang tepat agar kondisi W ruangan dan lemari pendingin 5 TS
obat tetap stabil, termasuk obat yang  Staf instalasi / depo farmasi 0 TT
disimpan di luar instalasi farmasi. (D,W)  Staf gudang farmasi

4. Ada bukti pelaksanaan dilakukan supervisi D Bukti supervisi apoteker tentang penyimpanan obat 10 TL
secara teratur oleh apoteker untuk W emergensi, B3, narkotika psikotropika, gas medis dan 5 TS
memastikan penyimpanan obat dilakukan obat radioaktif meliputi: 0 TT
dengan baik. (D,W) 1) Bukti form ceklis
2) Bukti pelaksanaan supervisi
 Kepala Instalasi Farmasi
 Apoteker

5. Ada bukti pelaksanaan obat Bukti tentang: 10 TL


dilindungi dari kehilangan serta pencurian 1) kartu stok 2) laporan stok opname 5 TS
disemua tempat penyimpanan dan pelayanan 3) sistem IT inventori obat 0 TT
(D,O,W) Lihat pengamanan tempat penyimpanan obat dan adanya
DO CCTV
W * Kepala instalasi Farmasi
* Apoteker
* Staf farmasi

Standar PKPO 3.1


Rumah sakit mengatur tata kelola bahan berbahaya, serta obat narkotika dan psikotropika yang baik, benar, dan aman
sesuai dengan peraturan perundang- undangan.
Maksud dan Tujuan PKPO 3.1 : Lihat SNARS 1
Elemen Penilaian PKPO 3.1 Telusur Skor
1. Ada regulasi pengaturan tata kelola bahan R Regulasi tentang pengaturan tata kelola bahan berbahaya, 10 TL
berbahaya, serta obat narkotika dan narkotika dan psikotropika -0 - TT
psikotropika yang baik, benar, dan aman
sesuai dengan peraturan perundang-
undangan. (R)

2. Ada bukti penyimpanan bahan berbahaya O Lihat tempat penyimpanan bahan berbahaya 10 TL
yang baik, benar, dan aman sesuai dengan W Staf Farmasi -0 - TT
regulasi.
(O,W)
3. Ada bukti penyimpanan obat narkotika O W Lihat tempat penyimpanan narkotika psikotropika 10 TL
serta psikotropika yang baik, benar, dan  Kepala Instalasi Farmasi -0 - TT
aman sesuai dengan regulasi. (O,W)  Staf Farmasi

4. Ada bukti pelaporan obat narkotika serta D Bukti tentang laporan bulanan dan pencatatan 10 TL
psikotropika secara akurat sesuai dengan W penggunaan narkotika psikotropika secara offline atau 5 TS
peraturan dan perundang- undangan. (D,W online 0 TT
 Kepala Instalasi Farmasi
 Apoteker
 Staf Farmasi

Standar 3.2
Rumah sakit mengatur tata kelola penyimpanan elektrolit konsentrat yang baik, benar, dan aman sesuai dengan peraturan
perundang-undangan.
Maksud dan Tujuan PKPO 3.2 : Lihat SNARS 1
Elemen Penilaian PKPO 3.2 Telusur Skor
1. Ada regulasi rumah sakit tentang proses R Regulasi tentang proses larangan penyimpanan elektrolit 10 TL
larangan menyimpan elektrolit konsentrat di konsentrat -0 - TT
tempat rawat inap kecuali bila dibutuhkan
secara klinis dan apabila terpaksa disimpan
di area rawat inap harus diatur keamanannya
untuk menghindari
kesalahan. (lihat juga SKP 3.1). (R)

2. Ada bukti penyimpanan elektrolit O W Lihat tempat penyimpanan Elektrolit konsentrat 10 TL


konsentrat yang baik, benar, dan aman  Kepala Instalasi Farmasi 5 TS
sesuai dengan regulasi. (O,W)  Apoteker 0 TT
 Staf Farmasi

3. Elektrolit konsentrat diberi label obat O Lihat label pada setiap elektrolit konsentrat, di Instalasi 10 TL
yang harus diwaspadai (high alert) sesuai W farmasi pada boks obat dan di Instalasi rawat inap pada 5 TS
dengan regulasi. (O,W) setiap obat/etiket obat 0 TT
 Staf Farmasi
 Staf Keperawatan

Standar PKPO 3.3


Rumah sakit menetapkan pengaturan penyimpanan dan pengawasan penggunaan obat tertentu.
Maksud dan Tujuan PKPO 3.3
Beberapa macam obat memerlukan ketentuan khusus untuk menyimpan dan mengawasi penggunaannya seperti
a) produk nutrisi;
b) obat dan bahan radioaktif;
c) obat yang dibawa pasien sebelum rawat inap mungkin memiliki risiko terhadap keamanan;
d) obat program atau bantuan pemerintah/pihak lain;
e) obat yang digunakan untuk penelitian.
Rumah sakit menetapkan prosedur yang mengatur penerimaan, identifikasi, tempat penyimpanan, dan distribusi macam
obat-obat ini. (lihat juga MFK 5).

Elemen Penilaian PKPO 3.3 Telusur Skor


1. Ada regulasi pengaturan R Regulasi tentang penyimpanan obat khusus 10 TL
penyimpanan obat dengan ketentuan -0 - TT
khusus meliputi butir
a) sampai dengan e) pada maksud
dan tujuan. (R)
2. Ada bukti penyimpanan produk nutrisi O Lihat tempat penyimpanan produk nutrisi meliputi nutrisi 10 TL
yang baik, benar, dan aman sesuai W parenteral maupun enteral 5 TS
dengan regulasi. (lihat juga PAP 4). (O,W)  Apoteker 0 TT
 Staf Farmasi

3. Ada bukti penyimpanan obat dan bahan O Lihat tempat penyimpanan obat dan bahan radio aktif 10 TL
radioaktif yang baik, benar, dan aman sesuai W  Staf radiologi 5 TS
dengan regulasi. (O,W)  Staf Terkait 0 TT

4. Ada bukti penyimpanan obat yang dibawa O W Lihat tempat penyimpanan obat yang dibawa pasien 10 TL
pasien sebelum rawat inap yang baik,  Apoteker 5 TS
benar, dan aman sesuai dengan regulasi.  Perawat 0 TT
(O,W)  Staf Farmasi
5. Ada bukti penyimpanan obat O Lihat tempat penyimpanan obat program/bantuan 10 TL
program atau bantuan W pemerintah 5 TS
pemerintah/pihak lain yang baik, benar,  Kepala Instalasi Farmasi 0 TT
dan aman sesuai dengan regulasi. (O,W)  Apoteker
 Staf Farmasi

6. Ada bukti penyimpanan obat yang O Lihat tempat penyimpanan obat yang digunakan untuk 10 TL
digunakan untuk penelitian yang baik, W penelitian 5 TS
benar, dan aman sesuai dengan regulasi.  Kepala Instalasi Farmasi 0 TT
(O,W)  Apoteker
 Staf Farmasi

Standar PKPO 3.4


Rumah sakit menetapkan regulasi untuk memastikan obat emergensi yang tersimpan di dalam maupun di luar unit farmasi
tersedia, tersimpan aman, dan dimonitor.
Maksud dan Tujuan PKPO 3.4 : Lihat SNARS 1
Elemen Penilaian PKPO 3.4 Telusur Skor
1. Ada regulasi pengelolaan obat R Regulasi tentang pengelolaan obat emergensi di unit-unit 10 TL
emergensi yang tersedia di unit-unit layanan -0 - TT
layanan agar dapat segera dipakai untuk
memenuhi kebutuhan darurat serta upaya
pemeliharaan dan pengamanan dari
kemungkinan pencurian dan kehilangan. (R)

2. Ada bukti persediaan obat emergensi D Bukti daftar obat emergensi disetiap tempat penyimpanan 10 TL
lengkap dan siap pakai. (D,O,W) O W termasuk tanggal kadaluwarsa 5 TS
Fisik obat sesuai jumlahnya dengan daftar 0 TT
 Perawat
 Apoteker

3. Ada bukti pelaksanaan supervisi D Bukti supervisi tentang penyimpanan obat emergensi: 10 TL
terhadap penyimpanan obat emergensi dan O 1) Bukti form ceklis 5 TS
segera diganti apabila dipakai, kadaluwarsa, W 2) Bukti pelaksanaan supervisi 0 TT
atau rusak. (D,O,W) Lihat fisik obat sesuai jumlahnya dengan daftar obat
 Perawat
 Apoteker

Standar PKPO 3.5


Rumah sakit memiliki sistem penarikan kembali (recall), pemusnahan sediaan farmasi, alat kesehatan, dan bahan medis habis
pakai tidak layak digunakan karena rusak, mutu substandar, atau kadaluwarsa.
Rumah sakit menetapkan dan melaksanakan identifikasi dalam proses penarikan kembali (recall) oleh Pemerintah,
pabrik, atau pemasok.
Rumah sakit juga harus menjamin bahwa sediaan farmasi, alat kesehatan, dan bahan medis habis yang tidak layak pakai
karena rusak, mutu substandard, atau kadaluwarsa tidak digunakan serta dimusnahkan.

Maksud dan Tujuan PKPO 3.5


Elemen Penilaian PKPO 3.5 Telusur Skor
1. Ada regulasi penarikan kembali (recall) R Regulasi tentang penarikan kembali dan pemusnahan 10 TL
dan pemusnahan sediaan farmasi, alat sediaan farmasi -0 - TT
kesehatan, dan bahan medis habis pakai
yang tidak layak pakai karena rusak, mutu
substandar, atau
kadaluwarsa. (R)
2. Ada bukti pelaksanaan penarikan kembali D Bukti pelaksanaan penarikan obat rusak, kadaluwarsa, 10 TL
(recall) sesuai dengan regulasi yang W ditarik oleh pemerintah, termasuk sisa narkotika 5 TS
ditetapkan. (D,W) psikotropika yang rusak 0 TT
 Kepala Instalasi Farmasi
 Apoteker
 Staf Farmasi

3. Ada bukti pelaksanaan pemusnahan D Bukti pelaksanaan dan berita acara pemusnahan obat, 10 TL
sesuai dengan regulasi yang ditetapkan. W obat narkotika sesuai regulasi 5 TS
(D,W) Kepala Instalasi Farmasi 0 TT

PERESEPAN DAN PENYALINAN


Standar PKPO 4
Ada regulasi peresepan/permintaan obat dan instruksi pengobatan.
Maksud dan Tujuan PKPO 4 : Lihat SNARS 1
Elemen Penilaian PKPO 4 Telusur Skor
1. Ada regulasi peresepan/permintaan obat R Regulasi tentang permintaan obat/peresepan/instruksi 10 TL
dan instruksi pengobatan secara benar, pengobatan termasuk: -0 - TT
lengkap, dan terbaca, serta menetapkan 1) Permintaan obat/peresepan/instruksi pengobatan
stafmedis yang kompeten dan berwenang benar, lengkap dan terbaca
untuk melakukan peresepan/permintaan obat 2) Penetapan dokter beserta daftar dokter yang berhak
dan instruksi pengobatan. (lihat juga menulis resep/permintaan obat/memberi instruksi
PAP 2.2 EP 1; AP 3 EP 1; dan SKP 2 pengobatan umum
3) Penetapan dokter beserta daftar dokter
yang berhak menulis resep/permintaan

EP 1). (R) obat/memberi instruksi pengobatan khusus

2. Ada bukti peresepan/permintaan obat dan D Bukti permintaan obat/resep/instruksi pengobatan 10 TL


instruksi pengobatan dilaksanakan oleh staf O dilakukan oleh staf medis sesuai daftar. 5 TS
medis yang kompeten serta berwenang. W Lihat ruang rawat inap, rawat jalan dan instalasi farmasi 0 TT
(D,O,W)  Staf Medis
 Perawat
 Apoteker

3. Ada bukti pelaksanaan apoteker D W Bukti pelaksanaan rekonsiliasi obat oleh apoteker. 10 TL
melakukan rekonsiliasi obat pada saat  Apoteker 5 TS
pasien masuk, pindah unit pelayanan, dan  Staf farmasi 0 TT
sebelum pulang. (D,W)  DPJP

4. Rekam medis memuat riwayat D Bukti catatan riwayat penggunaan obat dalam rekam 10 TL
penggunaan obat pasien. (D,O) O medis 5 TS
Lihat rekam medis riwayat penggunaan obat di Ruang 0 TT
rawat Inap

Standar PKPO 4.1


Regulasi ditetapkan untuk menentukan pengertian dan syarat kelengkapan resep atau pemesanan.
Maksud dan Tujuan PKPO 4.1 : Lihat SNARS 1
Untuk menghindari keragaman dan menjaga keselamatan pasien maka rumah sakit menetapkan persyaratan atau elemen
penting kelengkapan suatu resep atau permintaan obat dan instruksi pengobatan. Persyaratan atau elemen kelengkapan paling
sedikit meliputi:
a) Untuk menghindari keragaman dan menjaga keselamatan pasien maka rumah sakit menetapkan persyaratan atau elemen
penting kelengkapan suatu resep atau permintaan obat dan instruksi pengobatan. Persyaratan atau elemen kelengkapan paling
sedikit meliputi a sampai dengan d pada maksud dan tujuan. data identitas pasien secara akurat (dengan stiker);
b) elemen pokok di semua resep atau permintaan obat atau instruksi pengobatan;
c) kapan diharuskan menggunakan nama dagang atau generik;
d) kapan diperlukan penggunaan indikasi seperti pada PRN (pro re nata atau “jika perlu”) atau instruksi pengobatan lain;
e) jenis instruksi pengobatan yang berdasar atas berat badan seperti untuk anak-anak, lansia yang rapuh, dan populasi
khusus sejenis lainnya;
f) kecepatan pemberian (jika berupa infus);
g) instruksi khusus, sebagai contoh: titrasi, tapering, rentang dosis.
Ditetapkan proses untuk menangani atau mengelola hal-hal dibawah ini :
1) Resep atau permintaan obat dan instruksi pengobatan yang tidak benar, tidak lengkap dan tidak terbaca
2) resep atau permintaan obat dan instruksi pengobatan yang NORUM (Nama Obat Rupa Ucapan Mirip) atau LASA (Look
Alike Sound Alike);
3) jenis resep khusus, seperti emergensi, cito, berhenti automatis (automatic stop order), tapering, dan lainnya;
4) instruksi pengobatan secara lisan atau melalui telepon wajib dilakukan tulis lengkap, baca ulang, dan meminta
konfirmasi. (lihat juga SKP 2)
Standar ini berlaku untuk resep atau permintaan obat dan instruksi pengobatan di semua unit pelayanan di rumah sakit.
Rumah sakit diminta memiliki proses untuk menjamin penulisan resep atau permintaan obat dan instruksi pengobatan sesuai
dengan kriteria butir 1 sampai dengan 4 di atas.

Elemen Penilaian PKPO 4.1 Telusur Skor


1. Ada regulasi syarat elemen resep R Regulasi tentang resep meliputi: 10 TL
lengkap yang meliputi butir a) sampai dengan 1) syarat elemen kelengkapan resep butir a s/d g 5 TS
g) pada maksud dan tujuan serta penetapan 2) langkah-langkah untuk menghindari kesalahan 0 TT
dan penerapan langkah langkah untuk pengelolaan peresepan/ permintaan obat dan instruksi
pengelolaan peresepan/ permintaan obat, pengobatan
instruksi pengobatan yang tidak benar, tidak 3) pengelolaan resep yang tidak benar, tidak lengkap dan
lengkap, dan tidak terbaca agar hal tersebut tidak terbaca sesuai EP 3
tidak terulang 4) pengelolaan resep khusus sesuai EP 4
kembali. (R)

2. Ada bukti pelaksanaan evaluasi syarat D Bukti pelaksanaan evaluasi terhadap syarat elemen resep 10 TL
elemen resep lengkap yang meliputi butir a) W sesuai butir a s/d g 5 TS
sampai dengan g) pada maksud dan tujuan. Komite/tim farmasi dan terapi 0 TT
(D,W)

3. Ada bukti pelaksanaan proses D Bukti pelaksanaan konfirmasi ke staf medis 10 TL


pengelolaan resep yang tidak benar, tidak W  Apoteker 5 TS
lengkap, dan tidak  Staf Medis 0 TT
terbaca. (D,W)

4. Ada bukti pelaksanaan proses untuk DW Bukti pelaksanaan pengelolaan resep khusus. 10 TL
mengelola resep khusus, seperti darurat,  Apoteker 5 TS
standing order, berhenti automatis (automatic  Staf Farmasi 0 TT
stop order), tapering, dan lainnya.
(D,W)
Standar PKPO 4.2
Rumah sakit menetapkan individu yang kompeten yang diberi kewenangan untuk menulis resep/permintaan obat atau instruksi
pengobatan.
Maksud dan Tujuan PKPO 4.2 : Lihat SNARS 1
Elemen Penilaian PKPO 4.2 Telusur Skor
1. Ada daftar staf medis yang kompeten dan D Bukti daftar staf medis yang kompeten dan berwenang 10 TL
berwenang membuat atau menulis resep menulis resep umum dan khusus -0 - TT
yang tersedia di semua unit pelayanan. (D)

2. Ada bukti pelaksanaan rumah sakit R Regulasi tentang pembatasan jumlah resep atau jumlah 10 TL
menetapkan dan melaksanakan proses untuk pemesanan obat oleh staf medis yang mempunyai -0 - TT
membatasi jika diperlukan jumlah resep atau kewenangan
jumlah pemesanan obat yang dapat
dilakukan oleh staf medis yang diberi
kewenangan. (lihat juga KKS 10 EP
1). (R)

3. Ada bukti staf medis yang kompeten dan D Bukti daftar staf medis yang mempunyai kewenangan 10 TL
berwenang membuat atau menulis resep tersedia di unit farmasi. 5 TS
atau memesan obat dikenal dan diketahui 0 TT
oleh unit layanan farmasi atau oleh lainnya
yang menyalurkan obat. (D)

Standar PKPO 4.3


Obat yang diresepkan dan diberikan tercatat di rekam medis pasien.
Maksud dan Tujuan 4.3 : Lihat SNARS 1
Elemen Penilaian PKPO 4.3 Telusur Skor
1. Ada bukti pelaksanaan obat yang D Bukti pelaksanaan pencatatan dalam satu daftar di RM 10 TL
diberikan dicatat dalam satu daftar di obat yang diberikan kepada pasien 5 TS
rekam medis untuk setiap pasien 0 TT
berisi: identitas pasien, nama obat,
dosis, rute pemberian, waktu pemberian,
nama dokter dan keterangan bila perlu
tapering off, titrasi, dan
rentang dosis. (D)

2. Ada bukti pelaksanaan daftar D 1) Bukti catatan daftar obat lengkap dalam RM pasien 10 TL
tersebut di atas disimpan dalam rekam yang selalu menyertai pasien sesuai ARK 3.3 EP 6 5 TS
medis pasien dan menyertai pasien 2) Bukti penyerahan salinan daftar obat kepada pasien 0 TT
ketika pasien dipindahkan. Salinan daftar saat pulang sesuai ARK 4.2
resep EP 4
obat pulang kepada pasien. (D)

PERSIAPAN DAN PENYERAHAN


Standar PKPO 5
Obat disiapkan dan diserahkan di dalam lingkungan aman dan bersih.
Maksud dan Tujuan PKPO 5 : Lihat SNARS 1
Elemen Penilaian PKPO 5 Telusur Skor
1. Ada regulasi penyiapan dan penyerahan R Regulasi tentang penyiapan dan penyerahan obat, 10 TL
obat yang sesuai dengan peraturan termasuk: 5 TS
perundang- undangan dan praktik profesi. (R) 1) Pencampuran obat Kemoterapi (bila ada) 0 TT
2) Pencampuran obat intra vena/epidural/nutrisi
parenteral
2. Ada bukti pelaksanaan staf yang D 1) Bukti pelaksanaan pelatihan tentang prinsip penyiapan 10 TL
menyiapkan produk steril dilatih, W obat dan teknik aseptik, yang dimiliki staf farmasi dan 5 TS
memahami, serta mempraktikkan prinsip perawat 0 TT
penyiapan obat dan teknik aseptik (lihat juga 2) Bukti sertifikat pencampuran obat kemoterapi dari
PPI). (D,W) petugas yang melaksanakan pencampuran obat
kemoterapi
3) Bukti sertifikat pelatihan pencampuran obat intra
vena/epidural/nutrisi parenteral bagi petugas yang
melakukan pencampuran obat intra vena/epidural/nutrisi
parenteral
 Kepala Instalasi Farmasi
 Apoteker
 Tenaga teknis kefarmasian (TTK)

3. Ada bukti pelaksanaan O W Lihat ruang pencampuran obat kemoterapi 10 TL


pencampuran obat kemoterapi dilakukan Apoteker/TTK pelaksana pencampuran obat Kemoterapi 5 TS
sesuai dengan praktik profesi. (lihat juga 0 TT
PPI 7). (O,W)

4. Ada bukti pencampuran obat O Lihat proses pencampuran obat intravena, epidural dan 10 TL
intravena, epidural dan nutrisi parenteral W nutrisi parentral. 5 TS
serta pengemasan kembali obat suntik Apoteker/TTK pelaksana pencampuran obat intra vena 0 TT
dilakukan sesuai dengan praktik profesi
(O,W)

Standar PKPO 5.1


Rumah sakit menetapkan regulasi yang mengatur semua resep/permintaan obat dan instruksi pengobatan obat ditelaah
ketepatannya.
Maksud dan Tujuan PKPO 5.1
Setiap resep/permintaan obat/instruksi pengobatan harus dilakukan dua pengkajian/telaah, yaitu:
• Pengkajian/telaah resep yang dilakukan sebelum obat disiapkan untuk memastikan resep memenuhi syarat secara
administrative, farmasetik dan klinis
• Telaah obat yang dilakukan setelah obat selesai disiapkan untuk memastikan bahwa obat yang disiapkan sudah sesuai
dengan resep/instruksi pengobatan
Pengkajian resep dilakukan oleh apoteker meliputi:

a) ketepatan identitas pasien, obat, dosis, frekuensi, aturan minum/makan obat, dan waktu pemberian;
b) duplikasi pengobatan;
c) potensi alergi atau sensitivitas;
d) interaksi antara obat dan obat lain atau dengan makanan;
e) variasi kriteria penggunaan dari rumah sakit;
f) berat badan pasien dan atau informasi fisiologik lainnya;
g) kontra indikasi.
Telaah obat dilakukan terhadap obat yang telah siap dan telaah dilakukan meliputi 5 (lima) informasi, yaitu:
1) identitas pasien;
2) ketepatan obat;
3) dosis;
4) rute pemberian; dan
5) waktu pemberian.

Elemen Penilaian PKPO 5.1 Telusur Skor


1. Ada regulasi penetapan sistem yang R Regulasi tentang keseragaman sistem penyiapan dan 10 TL
seragam untuk penyiapan dan penyerahan penyerahan obat di RS 5 TS
obat. (R) 0 TT
2. Ada bukti pelaksanaan proses D Bukti pelaksanaan pengkajian resep meliputi a s/d g oleh 10 TL
pengkajian resep yang meliputi butir a) W apoteker 5 TS
sampai dengan g) pada maksud dan Apoteker 0 TT
tujuan. (D,W)

3. Setelah obat disiapkan, obat diberi label D Bukti dilaksanakannya pelabelan obat yang sudah 10 TL
meliputi identitas pasien, nama obat, dosis O W disiapkan 5 TS
atau konsentrasi, cara pemakaian, Lihat label obat pasien (lima informasi) 0 TT
waktu pemberian, tanggal disiapkan, dan  Perawat rawat inap dan rawat jalan
tanggal kadaluarsa. (D,O,W)  Apoteker
 TTK/asisten apoteker

4. Ada bukti pelaksanaan telaah obat D Bukti dilaksanakannya pengkajian obat meliputi 10 TL
meliputi butir 1) sampai dengan 5) pada W 1) s/d 5) oleh apoteker 5 TS
maksud dan tujuan. (D,W) Apoteker 0 TT

5. Ada bukti pelaksanaan D Bukti pemberian obat dalam bentuk yang siap 10 TL
penyerahan obat dalam bentuk yang siap W diberikan/unit dose dispensing (UDD) -0 - TT
diberikan. (D,W)  Apoteker
 TTK/asisten apoteker
 Perawat

6. Ada bukti penyerahan obat tepat waktu. D 1) Bukti indikator mutu penyerahan obat pada rawat jalan 10 TL
(D,O,W) O W dan rawat inap 5 TS
2) Bukti catatan dalam rekam medis pemberian tepat 0 TT
waktu pada rawat inap
Lihat ruang rawat inap dan instalasi farmasi
 Perawat
 Apoteker
 TTK/asisten apoteker

PEMBERIAN (ADMINISTRATION) OBAT


Standar PKPO 6
Rumah sakit menetapkan staf klinis yang kompeten dan berwenang untuk memberikan obat.
Maksud dan Tujuan PKPO 6 : Lihat SNARS 1
Elemen Penilaian PKPO 6 Telusur Skor
1. Ada penetapan staf klinis yang R Regulasi tentang penetapan staf klinis yang kompeten dan 10 TL
kompeten dan berwenang untuk berwenang untuk memberikan obat dengan cara tertentu 5 TS
memberikan obat termasuk contoh: pemberian obat dalam sendi, obat intra tecal, obat 0 TT
pembatasannya. (R) intra vena

2. Ada bukti pelaksanaan pemberian obat D Bukti pelaksanaan pemberian obat oleh staf klinis yang 10 TL
oleh staf klinis yang kompeten dan W berwenang, sesuai SPK dan RKK 5 TS
berwenang sesuai dengan surat izin  Staf medis 0 TT
terkait profesinya dan peraturan  Staf keperawatan
perundang- undangan. (D,W)  Apoteker

3. Ada bukti pelaksanaan pemberian obat D Bukti pelaksanaan pemberian obat sesuai pembatasan 10 TL
dilaksanakan sesuai dengan pembatasan W sesuai SPK dan RKK 5 TS
yang ditetapkan, misalnya obat  Staf medis 0 TT
kemoterapi, obat radioaktif, atau obat  Kepala Instalasi Farmasi
untuk penelitian. (D,W)  Apoteker
 Staf Farmasi
Standar PKPO 6.1
Proses pemberian obat termasuk proses verifikasi apakah obat yang akan diberikan telah sesuai resep/permintaan
obat.
Maksud dan Tujuan PKPO 6.1
Agar obat diserahkan pada orang yang tepat, dosis yang tepat dan waktu yang tepat maka sebelum pemberian obat
kepada pasien dilakukan verifikasi kesesuaian obat dengan instruksi pengobatan yang meliputi:
a) identitas pasien;
b) nama obat;
c) dosis;
d) rute pemberian; dan
e) waktu pemberian.

Elemen Penilaian PKPO 6.1 Telusur Skor


1. Ada regulasi verifikasi sebelum R Regulasi tentang verifikasi sebelum pemberian obat 10 TL
penyerahan obat kepada pasien yang kepada pasien 5 TS
meliputi butir a) sampai dengan e) pada 0 TT
maksud dan
tujuan. (R)
2. Ada bukti pelaksanaan verifikasi sebelum D W Bukti pelaksanaan verifikasi sebelum obat diberikan 10 TL
obat diserahkan kepada pasien. (D,W,S) S  Perawat 5 TS
 TTK 0 TT
Pelaksanaan pemberian obat kepada pasien

3. Ada bukti pelaksanaan double check D Bukti pelaksanaan double check untuk obat high alert) 10 TL
untuk obat yang harus diwaspadai (high O W Lihat pelaksanaan pemberian obat high alert 5 TS
alert). (D,O,W,S) S Perawat 0 TT
Pelaksanaan double check

Standar PKPO 6.2


Ada regulasi tentang obat yang dibawa oleh pasien ke rumah sakit untuk digunakan sendiri.
Maksud dan Tujuan PKPO 6.2 : Lihat SNARS 1
Elemen Penilaian PKPO 6.2 Telusur Skor
1. Ada regulasi pengobatan oleh pasien R Regulasi tentang pengobatan sendiri (self 10 TL
sendiri. (R) administration) dan obat yang dibawa dari luar rumah sakit 5 TS
0 TT

2. Ada bukti pelaksanaan D Bukti pelaksanaan pengobatan sendiri (self administration) 10 TL


pengobatan obat oleh pasien sendiri W sesuai regulasi EP 1 5 TS
sesuai dengan regulasi. (D,W)  DPJP 0 TT
 Apoteker
 Perawat

3. Ada proses monitoring terhadap D Bukti pelaksanaan monitoring obat yang dibawa dari luar 10 TL
pengobatan oleh pasien sendiri. (D,W) W rumah sakit sesuai regulasi EP 1 5 TS
 Apoteker 0 TT
 Perawat

PEMANTAUAN (MONITOR)
Standar PKPO 7
Efek obat dan efek samping obat terhadap pasien dipantau.
Maksud dan Tujuan PKPO 7 : Lihat SNARS 1
Elemen Penilaian PKPO 7 Telusur Skor
1. Ada regulasi pemantauan efek obat dan R Regulasi tentang pemantauan terapi obat dan efek 10 TL
efek samping obat serta dicatat dalam status samping obat serta pelaporannya -0 - TT
pasien. (lihat juga AP 2 EP 1). (R)

2. Ada bukti pelaksanaan pemantauan terapi D Bukti pelaksanaan pemantauan terapi obat dan penulisan 10 TL
obat. (D,W) W ringkasan di CPPT -0 - TT
Apoteker

3. Ada bukti pemantauan efek samping D Bukti monitoring efek samping obat dan laporannya ke 10 TL
obat dan pelaporannya sesuai dengan W komite/tim farmasi dan terapi 5 TS
peraturan perundang-undangan. (D,W)  Apoteker 0 TT
 Komite/tim farmasi dan terapi

Standar PKPO 7.1


Rumah sakit menetapkan dan menerapkan proses pelaporan serta tindakan terhadap kesalahan penggunaan
obat (medication error) serta upaya menurunkan angkanya.
Maksud dan Tujuan PKPO 7.1 : Lihat SNARS 1
Elemen Penilaian PKPO 7.1 Telusur Skor
1. Ada regulasi medication safety yang R Regulasi tentang medication safety 10 TL
bertujuan mengarahkan penggunaan obat -0 - TT
yang aman dan meminimalisasi kemungkinan
terjadi kesalahan penggunaan obat sesuai
dengan peraturan
perundang-undangan. (R)

2. Ada bukti pelaksanaan rumah sakit D Bukti pelaksanaan pengumpulan dan monitoring seluruh 10 TL
mengumpulkan dan memonitor seluruh W angka kesalahan penggunaan obat 5 TS
angka kesalahan penggunaan obat termasuk  Kepala Instalasi Farmasi 0 TT
kejadian tidak diharapkan, kejadian sentinel,  Perawat
kejadian nyaris cedera, dan kejadian tidak  Apoteker
cedera. (D,W)

3. Ada bukti instalasi farmasi mengirimkan D Bukti laporan instalasi farmasi ke tim keselamatan pasien 10 TL
laporan kesalahan penggunaan obat W rumah sakit 5 TS
(medication error) kepada tim keselamatan  Kepala Instalasi Farmasi 0 TT
pasien rumah sakit. (D,W)  Apoteker
 TTK/asisten apoteker

4. Ada bukti tim keselamatan pasien rumah D 1) Bukti pelaksanaan penerimaan laporan kesalahan 10 TL
sakit menerima laporan kesalahan penggunaan obat oleh TKRS 5 TS
penggunaan obat (medication error) dan 2) Bukti pelaksanaan mencari akar masalah/investigasi 0 TT
mencari sederhana
akar masalah atau investigasi 3) Bukti pencarian solusi dan tindak lanjutnya

5. Ada bukti pelaksanaan rumah sakit D Bukti pelaksanaan upaya mencegah dan menurukan 10 TL
melakukan upaya mencegah dan w kesalahan penggunaan obat (medication error) 5 TS
menurunkan kesalahan penggunaan obat  Komite medis/Komite PMKP 0 TT
(liat juga PMKP 7 Ep.1) (D.w)  Komite/tim farmasi dan terapi
 Kepala Instalasi Farmasi
• Apoteker

warna Skor 10
warna Skor 5
warna Skor 0
perundangan-

Skor Hasil
TL 10
- TT

1
TL 10
TS
TT

2
TL 10
- TT

3
TL 10
TS
TT

4
TL 10
- TT

5
TL 10
- TT

6
obat serta
di dalam atau di

Skor
TL 10
- TT

7
TL 5
TS
TT

8
TL 5
TS
TT

9
TL 5
TS
TT

10

g aman,

Skor
TL 10
- TT

11
TL 10
TS
TT

12
TL 10
- TT
13

Skor
TL 10
- TT

14
TL 10
TS
TT

15
TL 10
TS
TT

16

dis habis pakai

Skor
TL 10
TS
TT

17
TL 10
TS
TT

18
TL 10
TS
TT

19
TL 10
TS
TT

20
TL 10
TS
TT

21

, dan aman

Skor
TL 10
- TT

22
TL 10
- TT

23
TL 10
- TT

24
TL 10
TS
TT

25

an peraturan
Skor
TL 10
- TT

26
TL 10
TS
TT

27
TL 10
TS
TT

28

busi macam

Skor
TL 10
- TT

29
TL 5
TS
TT

30
TL 0
TS
TT

31
TL 10
TS
TT

32
TL 10
TS
TT

33
TL 0
TS
TT

34

nit farmasi

Skor
TL 10
- TT

35
TL 10
TS
TT

36
TL 10
TS
TT

37

an medis habis

merintah,

ak pakai

Skor
TL 10
- TT

38
TL 10
TS
TT

39
TL 10
TS
TT

40

Skor
TL 10
- TT

41

TL 10
TS
TT

42
TL 5
TS
TT

43
TL 10
TS
TT

44
u elemen
ngkapan paling

atau elemen
ngkapan paling

atan lain;
dan populasi

ASA (Look

eminta

h sakit.
atan sesuai

Skor
TL 10
TS
TT

45
TL 10
TS
TT

46
TL 10
TS
TT

47
TL 5
TS
TT

48
atau instruksi

Skor
TL 10
- TT

49
TL 10
- TT

50
TL 10
TS
TT

51

Skor
TL 10
TS
TT

52
TL 10
TS
TT

53

Skor
TL 10
TS
TT

54
TL 10
TS
TT

55
TL 0
TS
TT

56
TL 5
TS
TT

57

bat ditelaah

arat secara

n sudah sesuai

Skor
TL 10
TS
TT
58
TL 10
TS
TT

59
TL 10
TS
TT

60
TL 10
TS
TT

61
TL 10
- TT

62
TL 5
TS
TT

63

Skor
TL 10
TS
TT

64
TL 10
TS
TT

65
TL 0
TS
TT

66
sep/permintaan

mberian obat

Skor
TL 10
TS
TT

67
TL 5
TS
TT

68
TL 5
TS
TT

69

Skor
TL 10
TS
TT
70
TL 5
TS
TT

71
TL 5
TS
TT

72

Skor
TL 10
- TT

73
TL 10
- TT

74
TL 5
TS
TT

75

enggunaan

Skor
TL 10
- TT

76
TL 5
TS
TT

77
TL 10
TS
TT

78
TL 10
TS
TT

79
TL 5
TS
TT

80
685
8.5625

Anda mungkin juga menyukai