23 Aprilia Putri Alfina 21104064 Psi.B
23 Aprilia Putri Alfina 21104064 Psi.B
dan Analisis Sampel Tidak Berhubungan (Antara Persepsi Iklim Kelas dengan Self-Regulated
Learning Ditinjau dari Perbedaan Jenis Kelamin) Pada Siswa Kelas 8K di Mts Negeri Kediri
A. ISU
Lembaga yang secara khusus memiliki tugas untuk mengatur pengalaman-
pengalaman belajar yang dapat menunjang perkembangan anak didik ialah “institusi
pendidikan formal” atau biasa disebut dengan “sekolah”. Dikatakan formal karena di
sekolah terdapat serangkaian kegiatan terencana dan terorganisir dalam rangka proses
belajar mengajar yang terlaksana di dalam kelas. Pendidikan di sekolah bertujuan untuk
mengarahkan peserta didik agar memperoleh pengetahuan, pemahaman, keterampilan,
sikap, dan nilai yang menunjang perkembangannya.
Dalam proses ini pasti melibatkan guru sebagai pengajar peserta didik. Setiap
guru dituntut untuk memiliki keahlian sebagai pendidik serta mengelola proses
pembelajaran. Guru wajib memahami hakikat belajar-mengajar, hal-hal yang
mempengaruhi aktivitas tersebut, proses belajar berlangsung, ciri khas belajar di bidang
kognitif, sensorik-motorik, dan dinamika efektif. Baru setelah itu, guru mampu
merencanakan dan menyelenggarakan proses belajar-mengajar di dalam kelas.
Sedangkan siswa harus mencapai tujuan belajar yang telah ditetapkan, salah satunya
dengan menggunakan strategi Self-Regulated Learning. Siswa yang memiliki self-
regulated yang tinggi dalam belajarnya akan memiliki peluang berprestasi lebih besar.
Self-regulated memiliki peran penting untuk menunjang keberhasilan studi siswa.
Self-Regulated juga dipengaruhi oleh cara siswa mempersepsikan suasana
dalam kelas sebagai suasana yang menyenangkan dan memberi dampak perilaku
belajar yang positif. Dalam hal Self-Regulated learning , perbedaan jenis kelamin juga
menjadi catatan tersendiri mengingat penelitian yang dilakukan oleh Marsh , Cheng dan
Martin (2008) menyebutkan bahwa siswa putri lebih mudah termotivasi dibanding
siswa putra. Karena itu, saya sebagai penulis tertarik untuk mengetahui adanya
“Pengaruh Persepsi Iklim Kelas Terhadap Self-Regulated Learning pada Siswa Kelas
8K di Mts Negeri 2 Kediri”. Berdasarkan judul tersebut maka permasalahan/isu-isu
yang sering muncul ialah gambaran persepsi siswa terkait iklim kelas dimana siswa
tersebut belajar, pengaruh persepsi iklim kelas dengan strategi Self-Regulated learning,
perbedaan penggunaan Self-Regulated learning berdasarkan persepsi iklim kelas antara
siswa laki-laki dan perempuan, serta sumbangan persepsi iklim kelas pada penggunaan
Self-Regulated learning.
B. PROSEDUR PENELITIAN
1. Deskripsi Subjek
Penelitian ini menggunakan subjek siswa Mts Negeri 2 Kediri. Populasi
dalam penelitian ini adalah siswa kelas 8K Mts Negeri 2 Kediri Angkatan 2021
berjumlah 20 orang, diantaranya adalah 10 siswa laki-laki dan 10 siswa perempuan.
Parameter yang digunakan dalam penelitian ini yaitu siswa kelas 8K di Mts Negeri
2 Kediri Angkatan 2021 berjenis kelamin laki-laki dan perempuan.
2. Identifikasi dan Definisi Variabel
a. Identifikasi Variabel
Penelitian ini menggunakan dua variabel yaitu,
1) Variabel bebas atau independent variable (X): Persepsi Iklim Kelas
2) Variabel terikat atau dependent variable (Y): Self-Regulated Learning
b. Definisi Variabel
1) Variabel bebas atau independent variable (X):
Kemampuan individu untuk menginterpretasikan kondisi psikologis yang
tercermin dalam suatu lingkungan kelas pada proses pembelajaran.Definisi
2) Variabel terikat atau dependent variable (Y):
Kemampuan untuk memunculkan dan memonitor sendiri baik pikiran,
perasaan, dan perilaku untuk mencapai tujuan belajar. Definisi
3. Model Bagan Sampel
a. Penelitian sampel berhubungan
Variabel Y
Variabel X
(Self-Regulated
(Persepsi Iklim Kelas)
Learning)
R. 1 21 20
R. 2 20 14
R. 3 18 18
R. 4 21 20
R. 5 15 18
R. 6 15 17
R. 7 20 18
R. 8 15 17
R. 9 15 15
R. 10 21 20
R. 11 19 17
R. 12 18 19
R. 13 18 23
R. 14 21 21
R.15 22 23
R. 16 20 18
R. 17 18 17
R. 18 20 16
R. 19 19 17
R. 20 23 20
L
Variabel X
(Persepsi Iklim Kelas)
P
Variabel Y L
(Self-Regulated
Learning)
P
4. Rancangan Penelitian
a. Kuesioner
Variabel X: Persepsi Iklim Kelas
Questionnaire:
Questionnaire persepsi iklim kelas
No. Pertanyaan SS S N TS STS
Jenjang Pilihan
Pilihan Keterangan Skor
SS Sangat sesuai 5
S Sesuai 4
N Netral 3
TS Tidak Sesuai 2
Jawaban dipilih sesuai dengan kondisi responden dengan 5 jenjang pilihan dan
menggunakan skala interval yang memiliki rentang skor 1-5 yaitu 1_2_3_4_5
karena aturan pengukuran dalam penelitian ini ditandai dengan pengukuran
yang memiliki kategori, ordinal, dan properti interval yang setara.
1. Variabel X terdapat lima pertanyaan, setiap pertanyaan diberi skor 1-5,
skor tertinggi yang didapatkan subjek untuk menjawab pertanyaan
adalah 25, sedangkan skor terendah adalah 5 .
2. Variabel Y terdapat lima pertanyaan, setiap pertanyaan diberi skor 1-5,
skor tertinggi yang didapatkan subjek untuk menjawab pertanyaan
adalah 25, sedangkan skor terendah adalah 5.
C. ANALISIS DATA
1. Deskriptif Statistik
a. Sampel Berhubungan
1) Distribusi Frekuensi
Ungrouped Frequency Distribution of Class Climate Perception (x)
𝑥 𝑓 𝑐𝑓 𝑟𝑓 𝑐𝑟𝑓
5 0 0 0.00 0.00
6 0 0 0.00 0.00
7 0 0 0.00 0.00
8 0 0 0.00 0.00
9 0 0 0.00 0.00
10 0 0 0.00 0.00
11 0 0 0.00 0.00
12 0 0 0.00 0.00
13 0 0 0.00 0.00
14 0 0 0.00 0.00
15 4 4 0.20 0.20
16 0 4 0.00 0.20
17 0 4 0.00 0.20
18 4 8 0.20 0.40
19 2 10 0.10 0.50
20 4 14 0.20 0.70
21 4 18 0.20 0.90
22 1 19 0.05 0.95
23 1 20 0.05 1.00
24 0 20 0.00 1.00
25 0 20 0.00 1.00
𝑛 = 20
Ungrouped Frequency Distribution of Self-Regulated Learning (y)
𝑥 𝑓 𝑐𝑓 𝑟𝑓 𝑐𝑟𝑓
5 0 0 0.00 0.00
6 0 0 0.00 0.00
7 0 0 0.00 0.00
8 0 0 0.00 0.00
9 0 0 0.00 0.00
10 0 0 0.00 0.00
11 0 0 0.00 0.00
12 0 0 0.00 0.00
13 0 0 0.00 0.00
14 1 1 0.05 0.05
15 1 2 0.05 0.10
16 1 3 0.05 0.15
17 5 8 0.25 0.40
18 4 12 0.20 0.60
19 1 13 0.05 0.65
20 4 17 0.20 0.85
21 1 18 0.05 0.90
22 0 18 0.00 0.90
23 2 20 0.10 1.00
24 0 20 0.00 1.00
25 0 20 0.00 1.00
𝑛 = 20
2) Persentil
Rumus Persentil:
( 𝑖% (𝑛) − 𝑐𝑓
𝑃𝑖 = 𝐿𝑅𝐿 + ( )𝑤
𝑓
a) Persentil ke-80 pada variabel X:
( 80% (20) − 14
𝑃80 = 20,5 + ( )1
4
16− 14
= 20,5 + ( )1
4
2
= 20,5 + (4)1
= 20,5 + 0,5
= 21 → 18 𝑜𝑟𝑎𝑛𝑔
b) Persentil ke-80 pada variabel Y:
( 80% (20) − 13
𝑃80 = 19.5 + ( )1
4
16− 13
= 19,5 + ( )1
4
3
= 19,5 + (4)1
= 19,5 + 0,75
= 20,25 → 17 𝑜𝑟𝑎𝑛𝑔
3) Quartil
Rumus Quartil:
( 𝑖% (𝑛) − 𝑐𝑓
𝑄𝑖 = 𝐿𝑅𝐿 + ( )𝑤
𝑓
a) Quartil 1, 2, dan 3 pada variabel X adalah:
( 25% (20) − 4
𝑄1 = 𝑃25 = 17,5 + ( )1
4
5−4
= 17,5 + ( )1
4
1
= 17,5 + (4)1
= 17,5 + 0,25
= 17,75 → 8 𝑜𝑟𝑎𝑛𝑔
( 50% (20) − 8
𝑄2 = 𝑃50 = 18,5 + ( )1
2
10−8
= 18,5 + ( )1
2
2
= 18,5 + (2)1
= 18,5 + 1,00
= 19,5 → 10 𝑜𝑟𝑎𝑛𝑔
( 75% (20) − 14
𝑄3 = 𝑃75 = 20,5 + ( )1
4
15−14
= 20,5 + ( )1
4
1
= 20,5 + (4)1
= 20,5 + 0,25
= 20,75 → 18 𝑜𝑟𝑎𝑛𝑔
b) Quartil 1, 2, dan 3 pada variabel Y adalah:
( 25% (20) − 3
𝑄1 = 𝑃25 = 16,5 + ( )1
5
5−3
= 16,5 + ( )1
5
2
= 16,5 + (5)1
= 16,5 + 0,4
= 16,9 → 8 𝑜𝑟𝑎𝑛𝑔
( 50% (20) − 8
𝑄2 = 𝑃50 = 17,5 + ( )1
4
10−8
= 17,5 + ( )1
4
2
= 17,5 + (4)1
= 17,5 + 0,5
= 18 → 12 𝑜𝑟𝑎𝑛𝑔
( 75% (20) − 13
𝑄3 = 𝑃75 = 19,5 + ( )1
4
15−13
= 19,5 + ( )1
4
2
= 19,5 + (4)1
= 19,5 + 0,5
= 20 → 17 𝑜𝑟𝑎𝑛𝑔
4) Grafik
b. Sampel Tidak Berhubungan
Jenis kelamin (L/P) dengan skala pengukuran nominal.
1) Laki-Laki:
a) Distribusi Frekuensi
Ungrouped Frequency Distribution of Class Climate Perception
(Laki-laki)
𝑥 𝑓 𝑐𝑓 𝑟𝑓 𝑐𝑟𝑓
5 0 0 0.00 0.00
6 0 0 0.00 0.00
7 0 0 0.00 0.00
8 0 0 0.00 0.00
9 0 0 0.00 0.00
10 0 0 0.00 0.00
11 0 0 0.00 0.00
12 0 0 0.00 0.00
13 0 0 0.00 0.00
14 0 0 0.00 0.00
15 4 4 0.40 0.40
16 0 4 0.00 0.40
17 0 4 0.00 0.40
18 1 5 0.10 0. 50
19 0 5 0.00 0.50
20 2 7 0.20 0.70
21 3 10 0.30 1.00
22 0 10 0.00 1.00
23 0 10 0.00 1.00
24 0 10 0.00 1.00
25 0 10 0.00 1.00
𝑛 = 10
b) Persentil
Rumus Persentil:
( 𝑖% (𝑛) − 𝑐𝑓
𝑃𝑖 = 𝐿𝑅𝐿 + ( )𝑤
𝑓
Variabel X (L):
( 50% (10)−4
𝑃50 = 17,5 + ( )1
1
5−4
= 17,5 + ( )1
1
1
= 17,5 + (1)1
= 17,5 + 1
= 18,5 → 5 𝑜𝑟𝑎𝑛𝑔
Variabel Y (L):
( 50% (10)−4
𝑃50 = 17,5 + ( )1
3
5−4
= 17,5 + ( )1
3
1
= 17,5 + (3)1
= 17,5 + 0,33
= 18,83 → 7 𝑜𝑟𝑎𝑛𝑔
c) Quartil
Rumus Quartil:
( 𝑖% (𝑛) − 𝑐𝑓
𝑄𝑖 = 𝐿𝑅𝐿 + ( )𝑤
𝑓
Quartil 1, 2, dan 3 pada variabel X (L) adalah:
( 25% (10) −0
𝑄1 = 𝑃25 = 14,5 + ( )1
4
2,5−0
= 14,5 + ( )1
4
2,5
= 14,5 + ( 4 )1
= 14,5 + 0,625
= 15,125 → 4 𝑜𝑟𝑎𝑛𝑔
( 50% (10)−4
𝑄2 = 𝑃50 = 17,5 + ( )1
1
5−4
= 17,5 + ( )1
1
1
= 17,5 + (1)1
= 17,5 + 1,00
= 18,5 → 5 𝑜𝑟𝑎𝑛𝑔
( 75% (10) − 7
𝑄3 = 𝑃75 = 20,5 + ( )1
3
7,5−7
= 20,5 + ( )1
3
0,5
= 20,5 + ( 4 )1
= 20,5 + 0,125
= 20,625 → 10 𝑜𝑟𝑎𝑛𝑔
( 50% (10)−4
𝑄2 = 𝑃50 = 17,5 + ( )1
3
5−4
= 17,5 + ( )1
3
1
= 17,5 + (3)1
= 17,5 + 0,33
= 17,83 → 7 𝑜𝑟𝑎𝑛𝑔
( 75% (10) − 7
𝑄3 = 𝑃75 = 19,5 + ( )1
3
7,5−7
= 19,5 + ( )1
3
0,5
= 19,5 + ( 3 )1
= 19,5 + 0,16
= 19,66 → 10 𝑜𝑟𝑎𝑛𝑔
d) Grafik
2) Perempuan:
a) Distribusi Frekuensi
a) Persentil
Rumus Persentil:
( 𝑖% (𝑛) − 𝑐𝑓
𝑃𝑖 = 𝐿𝑅𝐿 + ( )𝑤
𝑓
Variabel X (P):
( 50% (10)−3
𝑃50 = 18,5 + ( )1
2
5−3
= 18,5 + ( )1
2
2
= 18,5 + (2)1
= 18,5 + 1
= 19,5 → 5 𝑜𝑟𝑎𝑛𝑔
Variabel Y (P):
( 50% (10)−4
𝑃50 = 17,5 + ( )1
1
5−4
= 17,5 + ( )1
1
1
= 17,5 + (1)1
= 17,5 + 1
= 18,5 → 5 𝑜𝑟𝑎𝑛𝑔
b) Quartil
Rumus Quartil:
( 𝑖% (𝑛) − 𝑐𝑓
𝑄𝑖 = 𝐿𝑅𝐿 + ( )𝑤
𝑓
Quartil 1, 2, dan 3 pada variabel X (P) adalah:
( 25% (10) −0
𝑄1 = 𝑃25 = 17,5 + ( )1
3
2,5−0
= 17,5 + ( )1
3
2,5
= 17,5 + ( 3 )1
= 17,5 + 0,83
= 18,3 → 3 𝑜𝑟𝑎𝑛𝑔
( 50% (10)−3
𝑄2 = 𝑃50 = 18,5 + ( )1
2
5−3
= 18,5 + ( )1
2
2
= 18,5 + (2)1
= 18,5 + 1
= 19,5 → 5 𝑜𝑟𝑎𝑛𝑔
( 75% (10) − 7
𝑄3 = 𝑃75 = 20,5 + ( )1
1
7,5−7
= 20,5 + ( )1
1
0,5
= 20,5 + ( 1 )1
= 20,5 + 0,5
= 21 → 8 𝑜𝑟𝑎𝑛𝑔
( 50% (10)−4
𝑄2 = 𝑃50 = 17,5 + ( )1
1
5−4
= 17,5 + ( )1
1
1
= 17,5 + (1)1
= 17,5 + 1
= 18,5 → 5 𝑜𝑟𝑎𝑛𝑔
( 75% (10) − 7
𝑄3 = 𝑃75 = 20,5 + ( )1
1
7,5−7
= 20,5 + ( )1
1
0,5
= 20,5 + ( 1 )1
= 20,5 + 0,5
= 21 → 8 𝑜𝑟𝑎𝑛𝑔
c) Grafik
2. MEAN, VARIAN, STANDART DEVIASI, DAN SKOR Z PADA SAMPEL
BERHUBUNGAN
Tabel Variabel X versi 1 (Skor 5-25)
𝑥 𝑓 𝑟𝑓 𝑓𝑥 𝑓𝑥 2
15 4 .20 60 3.600
18 4 .20 72 3.024
19 2 .10 38 1.444
20 4 .20 80 6.400
21 4 .20 84 7.056
22 1 .05 22 484
23 1 .05 23 529
𝑛 = 20
∑ 379 ∑ 𝑓𝑥2
= 22.537
14 1 0.05 14 196
15 1 0.05 15 225
16 1 0.05 16 256
17 5 0.25 85 7.225
18 4 0.20 72 5.184
19 1 0.05 19 361
20 4 0.20 80 6.400
21 1 0.05 21 441
23 2 0.10 23 529
𝑛 = 20 ∑ 345
∑ 𝑓𝑥2
= 20.817
Tabel Variabel X versi 2 (Skor 5-25)
𝑥 𝑓 𝑥−𝜇 2 𝑍 𝑠𝑐𝑜𝑟𝑒
(𝑥 − 𝜇)
𝑛 = 20 ∑ 46.40
∑ 𝑓𝑥2
= 3.51
𝑛 = 20 ∑ 71.85
∑ 𝑓𝑥2
= 4.09
a) Mean
Rumus Mean:
∑ 𝑓𝑥
𝜇=
𝑛
Mean pada variabel X adalah,
379
𝜇= 20
𝜇 = 18,95
Mean pada variabel Y adalah,
345
𝜇= 20
𝜇 = 17,25
\
b) Varian
Rumus Varian:
∑ (𝑥−𝜇)2
𝜎2 =
𝑛
Varian pada variabel X adalah,
46,40
𝜎2 =
20
2
𝜎 = 2,32
Varian pada variabel Y adalah,
71,85
𝜎2 =
20
2
𝜎 = 3,59
c) Standar Deviasi
Rumus Standar Deviasi:
𝜎2 = √𝜎 2
Standar Deviasi pada variabel X adalah,
𝜎 = √2,322
𝜎 = 1,52
Standar Deviasi pada variabel Y adalah,
𝜎 = √3,592
𝜎 = 1,89
3. PERBEDAAN MEAN DAN GRAFIK MEAN
15 4 0.40 60 3600
18 1 0.10 18 324
20 2 0.20 40 1600
21 3 0.30 63 3969
𝑛 = 10
∑ 181 ∑ 𝑓𝑥2
= 9493
14 1 0.10 14 196
15 1 0.10 15 225
17 2 0.20 34 1156
18 3 0.30 54 2916
20 3 0.30 60 3600
𝑛 = 10
∑ 177 ∑ 𝑓𝑥2
= 8093
18 3 0.30 54 2916
19 2 0.20 38 1444
20 2 0.20 40 1600
21 1 0.10 21 441
22 1 0.10 22 484
23 1 0.10 23 529
𝑛 = 10 ∑ 198
∑ 𝑓𝑥2
= 7414
16 1 0.10 16 256
17 3 0.30 51 2601
18 1 0.10 18 324
19 1 0.10 19 361
20 1 0.10 20 400
21 1 0.10 21 441
23 1 0.10 23 529
𝑛 = 20 ∑ 168
∑ 𝑓𝑥2
= 4912
a) Perbedaan Mean:
Rumus Mean:
∑ 𝑓𝑥
𝜇=
𝑛
Perbedaan Mean variabel X pada sampel Laki-Laki dan Perempuan adalah,
181
☁ X (L) → 𝜇= 10
𝜇 = 18,1
198
☁ X (P) → 𝜇= 10
𝜇 = 19,8
Perbedaan Mean variabel Y pada sampel Laki-Laki dan Perempuan adalah,
177
☁ Y (L) → 𝜇= 10
𝜇 = 17,7
168
☁ Y (P) → 𝜇= 10
𝜇 = 16,8
b) Grafik Mean
D. PENUTUP
Kesimpulan
1. Terdapat hubungan positif yang signifikan antara persepsi iklim kelas dengan self-
regulated learning. Artinya, semakin positif persepsi siswa tentang iklim kelas, semakin
baik pula penerapan strategi self-regulated learningnya, namun dalam penelitian ini,
persepsi iklim kelas tidak menjadi tolak ukur self-regulated learning peserta didik
karena persepsi iklim kelas yang baik belum tentu membentuk self-regulated learning
yang baik.
2. Terdapat perbedaan penggunaan strategi self-regulated learning antara siswa (Laki-
Laki)dan siswi (Perempuan). Penerapan strategi self-regulated learning siswa lebih baik
dari pada siswi dengan selisih rata-rata sebesar 0.9. Namun, Persepsi Iklim Kelas pada
siswi lebih tinggi dari pada siswa dengan selisih rata-rata 1.7.
Saran
Dari penelitian ini membuktikan bahwa persepsi iklim kelas hanya menjadi faktor
yang tidak terlalu besar dalam membangun self-regulated learning. Kecenderungan
perilaku peserta didik dalam self-regulated learning akan dapat tumbuh
danberkembang jika mereka mau dan mampu melatih hal tersebut.
Okta L 5 3 3 5 5 21 5 3 4 3 5 20
Fikar L 5 2 4 4 5 20 5 2 4 2 1 14
Hamiza
n L 4 4 3 3 4 18 3 3 4 4 4 18
Bentang L 5 3 3 5 5 21 5 3 5 3 4 20
Arjuna L 3 2 4 3 3 15 5 3 4 3 3 18
Erland L 3 2 3 3 4 15 4 3 3 3 4 17
Aufal L 5 3 3 5 4 20 4 3 4 4 3 18
Fadhil L 3 2 3 3 4 15 4 3 3 3 4 17
Reza L 4 1 3 4 3 15 2 4 3 2 4 15
Enrico L 4 4 3 5 5 21 5 3 5 4 3 20
Naziha P 4 3 4 4 4 19 3 4 3 4 3 17
Nayla P 3 4 4 3 4 18 4 4 4 4 3 19
Kayla P 3 4 4 3 4 18 5 4 5 5 4 23
Jilaa P 4 3 5 4 5 21 5 4 5 4 3 21
Kenysti P 5 3 4 5 5 22 5 4 5 4 5 23
Naura P 5 3 3 4 5 20 4 4 3 5 2 18
Aufa P 4 2 4 4 4 18 3 4 4 3 3 17
Syifaa P 4 2 4 5 5 20 4 3 4 3 2 16
Zaneta P 4 4 4 3 4 19 3 4 4 3 3 17
Clara P 5 3 5 5 5 23 4 3 5 3 5 20
F. REFERENSI