Bertujuan untuk memahami Penerapan Pengawasan Regulasi K3, memahami Arti dan Tujuan
Regulasi K3 dan melatih Insting peserta dalam meng Identifikasi Bahaya, Penilaian Resiko dan
Pengendalian Bahaya/Resiko di tempat kerja.
Untuk itu kepada peserta akan ditayangkan suatu kegiatan proses kerja agar peserta dapat
melakukan observasi/pengamatan dan atau inspeksi guna dilakukan penilaian. Fokus observasi pada
pekerja, peralatan, bahan baku kerja,metode kerja, dan lingkungan kerja.
Dari hasil observasi/pengamatan dan atau inspeksi, peserta akan mendapati kesesuaian dan ketidak
sesuaian terhadap Regulasi K3. Untuk kesesuaian disebut temuan “ positif “ dan untuk ketidak
sesuaian disebut temuan “ negatif “.
Untuk temuan “ negative “, peserta harus memberikan “ rekomendasi “ perbaikan dengan
merujuk ke Perundangan atau Regulasi K3. Hasil temuan ini nantinya akan dibuat kan makalah
dan bahan presentasinya untuk penilaian oleh Penguji dari Kemnaker.
1. Kelembagaan
a. Lihat Profile Perusahaan, amati dari jumlah pekerja, apakah perusahaan tersebut
sudah wajib memiliki P2K3, Regu Penanggulangan Kebakaran, Regu Tanggap
Darurat, dll
b. Perhatikan suasan tempat kerja adakah terdapat Spanduk, Poster, dan atau Rambu
K3
c. Check Lembaga P2K3; ketuanya, sekretarisnya,susunan anggotanya, Suket
pengesahan dari Disnaker, apakah sudah sesuai dengan Regulasi/Perundangan
K3.Kalau memungkinkan lihat juga pelaporan per 3 bulan ke Disnaker.
d. Lakukan hal sama untuk Regu Penanggulangan Kebakaran, Regu Tanggap Darurat,
dll
e. Dst…..
2. SMK3
a. Lihat apakah perusahaan sudah wajib menerapkan SMK3…..
b. Kalau sudah, lihat Sertifikat SMK3 Perusahaan, KebijakanK3 Perusahaan, Rekaman
dan laporan Audit Internal atau Eksternal, SOP, WI, dll
c. Lihat HIRA serta pengendalian resiko yg dilakukan,
d. Dst….
3. Pelaporan Kecelakaan Kerja
a. Jika pernah terjadi Kecelakaan Kerja, lihat Laporan Investigasi dan Kecelakaan Kerja
b. Lihat Laporan Kecelakaan Kerja ke Disnaker setempat.
c. Dst….
4. Pengawasan K3 Konstruksi
a. Cari tahu Ahli K3 Konstruksi yg tersedia, muda, madya, atau utama
b. Bila “perancah”digunakan, pastikan Pengawas K3 Perancah atau Teknisi K3 Perancah
tersersedia
c. Jika skala proyeknya besar, harus ada system izin kerja untuk Pekerjaan Ketinggian,
Penggalian, Ruang Terbatas dan Pekerjaan Beresiko Tinggi lainnya.
d. Untuk masing2 yang disebut di poin “C” harus mempunyai Tenaga Ahli K3 atau
Petugas K3 bila sudah memenuhi kentuan perundangan. Lihat SKP dan atau kartu
Lisensi nya
e. Perhatikan APD pekerja, sesuai dan atau masih layak atau tidak menurut Regulasi K3
f. Dst……
5. Pengawasan K3 Listrik
a. Jika genset digunakan, harus ada Teknisi K3 Listrik yang tersertifikasi
b. Jika power yang digunakan melebihi 200 kva, harus ada Ahli K3 Listrik
c. Genset yang digunakan harus telah melalui Riksa Uji yang dibuktikan oleh Suket dari
Disnaker
d. Jika Listrik dikelola sendiri, harus ada Pengesahan Pemakaian Instalasi Listrik,
e. Rekaman pemeliharaan internal genset dan instalasi listrik
f. SOP penanganan dan pemeliharaan genset
g. Jika bangunan terdiri dari 2 tingkat atau lebih atau paling tinggi dari bangunan
lainnya, wajib dipasang Penyalur Petir.
h. Lihat Rekaman Riksa Uji Penyalur Petir
6. Pengawasan K3 Elevator dan Eskalator
a. Jika ada menggunakan Elevator dan Escalator harus ada Operator Lift yang
bersertifikat
b. Wajib ada Pengesahan Pemakaian Alat Lift atau Eskalator dari Disnakerprov
c. Dan Dokumen Rekaman Riksa Uji
d. Dst….