Anda di halaman 1dari 16

LAPORAN PRAKTIKUM

MIKROKONTROLER

“SERIAL COMMUNICATION”

Di susun oleh :
Nama : Chinta Wulandari
Nim : 022000010
Prodi : Elektronika Instrumentasi

Dosen Pengampu :
Teguh Handoyo, Ph.D

PRODI ELEKTRONIKA INSTRUMENTASI


JURUSAN TEKNOFISIKA NUKLIR
POLTEK NUKLIR-BRIN
2022
I. TUJUAN
1. Dapat menjelaskan register yang digunakan untuk keperluan komunikasi serial dalam
mikrokontroler ATmega8535/16/32.
2. Mengetahui dan memahami proses implementasi fungsi komunikasi serial RS-232
pada mikrokontroller dan mengirim datanya ke PC.
3. Mampu menggunakan model kit mikrokontroler ATmega8535/16/32 serta program
Proteus untuk simulasi komunikasi serial pada rangkaian ATmega8535/16/32

II. DASAR TEORI


Komunikasi Serial merupakan sala satu alternatif yang relatif lebih murah
menggantikan komunikasi paralel, karena transfer data parallel menggunakan 8 jalur
konduktor atau kawat untuk menstransfer 8-bit sekaligus. Dengan menggunakan
komunikasi serial, maka hal tersebut dapat dilakukan dengan hanya menggunakan satu
kawat konduktor saja, tetapi ditransfer bit demi bit sebanyak 8 kali untuk dapat
menyelesaikan transfer satu byte data. Jika kita flashback, dimulai dari teknik komunikasi
secara parallel samapai pengembangan teknik komunikasi serial yang dilakukan
pengembangan sangat cepat. Awalnya kita mengenal port parallel (DB25) sebagai piranti
komunikasi komputer dengan printer dan berbagai alat lainnya. Selain lebih murah,
komunikasi serial juga memberikan jangkauan transmisi yang lebih panjang dari
komunikasi paralel. Bandingkan dengan komunikasi paralel yang hanya bisa 1 hingga 2
meter saja, dengan komunikasi serial maka jangkauan tersebut bisa dilakukan
berlipatlipat ganda. Misalnya dengan menggunakan standar komunikasi serial EIA RS232
yang lebih dikenal dengan standard RS-232, dapat melakukan transmisi sejauh kurang
lebih 50 feet dengan baud rate 9600. Transmisi yang lebih jauh dapat dilakukan pada data
rate yang lebih rendah, dan jarak transmisi menjadi lebih pendek pada data rate yang
lebih besar dari 9600 baud.
Dengan jumlah jalur komunikasi yang banyak, menjadikan komunikasi parallel ini
mulai ditinggalkan dan beralih ke teknik komunikasi serial. Komunikasi serial yang
dimulai dari port serial (DB9) sampai dengan saat ini dikenal dengan teknologi USB,
SATA dan Wi-fi menjadikan komunikasi serial sebagai teknik komunikasi yang
mengalami perkembangan sangat cepat. Teknik komunikasi serial dipandang cukup
ekonomis, karena hanya membutuhkan dua jalur komunikasi yaitu transmit (Tx) dan
receive (Rx), dan jika menggunakan piranti kabel maka cukup membutuhkan minimal 3
kabel yaitu transmit, receive dan ground. Berikut ilustrasi dari komunikasi serial
menggunakan piranti kabel sebagai jalur komunikasinya
Komunikasi serial antar computer (PC/Laptop) yang memiliki fasilitas serial port
(DB9) secara langsung dapat dikomunikasikan, tanpa menggunakan antarmuka
(interface). Hal ini dikarenakan pada sebuah PC/Laptop yang memiliki beberapa port
serial sudah dilengkapi antara lain RS232, RS-422, atau RS-485. pada masing-masing
hardwarenya. Sedangkan agar terjadinya komunikasi serial antara mikrokontroler dengan
PC/laptop, maka dibutuhkan rangkaian tambahan sebagai antarmuka (interface) yang
diberi nama rangkaian RS232. Komunikasi serial antar IC dapat dilakukan secara
langsung dengan jenis bahan penyusun IC yang sama (TTL to TTL).

Prinsip komunikasi serial adalah pengiriman data secara serial dengan


menggunakan karakter-karakter didalam ASCII. Karakter ini yang nantinya akan dirubah
menjadi signal digital oleh hardware transmitter (Tx), dan akan diterjemahkan lagi
menjadi data karakter oleh hardware receiver (Rx). Komunikasi serial mikrokontroler
sangatlah sederhana, dikarenakan sudah memiliki instruksi-instruksi pemrograman yang
standar. Ada dua jenis cara pengiriman data SERIAL USART, kedua cara tersebut dapat
dibedakan berdasarkan sinyal detak(clock) yang diapaki untuk membawa data serial
tersebut. Jika detak dikirim bersamaan dengan data serial maka cara pengiriman disebut
dengan istilah pengiriman data serial secara sinkron (Synchhronous). Bila pengiriman
data dilakaukan secara tak sinkron (Asynchronous) maka detak dikirim bersamaan
dengan data serial, sehingga rankaian penerima data harus membangkitkan sendiri detak
pendorong data serial. Device yang melakukan konversi paralel ke serial dan konversi
serial ke paralel salah satunya disebut universal asynchronous receiver-transmitter
(UART). Selain itu terdapat pula yang disebut universal synchronous asynchronous
receiver-transmitter (USART), di mana selain dapat melakukan komunikasi serial secara
asinkron juga dapat dengan cara sinkron.
Syarat komponen/alat untuk berkomunikasi dengan mikrokontroler lewat USART
adalah komponen atau alat modul harus memiliki pin RX (receiver) dan pin TX
(transmitter), umumnya komponen ini sudah berupa modul, antara lain sebagai contoh
Bluetooth, Modul GSM. AVR USART adalah komunikasi serial dua arah yang terdapat
di AVR yang melibatkan register register sbb:
1. Register UCSRA (USART Control and Status Register A)

2. Register UCSRB (USART Control and Status Register B)


3. Register UCSRC (USART Control and Status Register C)

4. Register UBRR (USART Baud Rate Register)


III. ALAT DAN BAHAN
1. 1 set PC/Laptop dengan OS Windows
2. Software program Code Vision
3. 1 buah catu daya DC +5V
4. Software simulasi Proteus
5. 1 buah ISP Downloader AVR

IV. LANGKAH KERJA


1. Buka program Proteus.
2. Buatlah rangkaian simulasi sebagaimana ditunjukkan Gambar 3.
3. Buka program Code Vision AVR.
4. Buatlah Project baru.
5. Pilih menu [File] >> [New] >> klik [Project]
6. Klik Yes ketika terdapat opsi pilihan untuk meggunakan codeWizardAVR.
7. Setelah ditekan pilih tipe chip AVR yang akan diprogram pada kotak dialog
CodeWizardAVR.
8. Pilih dan setting Chip yang akan digunakan ATmega8535 dengan harga clock 4 Mhz atau
pilih clock frequency sesuai dengan kristal yang digunakan.
9. Setting Ports → PORTC sebagai untuk koneksi ke Alphanumeric LCD.
10. Pada tap USART setting sebagai berikut.

11. Setting awal selesai, untuk mengenerate program pilih File >> Generate, Save, and Exit.
12. Buat direktori folder file dengan nama “SerialComm”.
13. Save file CV AVR dengan nama “SerialComm_1.cwp” pada direktori SerialComm.
14. Save file .C dengan nama “SerialComm_1.c” pada direktori SerialComms.
15. Save file project dengan nama “SerialComm_1.prj” pada direktori SerialComms.
16. Setelah disimpan maka akan tampil program secara keseluruhan sehingga kita selanjutnya
mengedit dan menambahkan fungsi atau perintah lain kedalam program.
17. Kemudian tulis sintaks program Nomor 1pada Tabel 1 Sintaks untuk Praktikum 6 dan
tulisa pada bagian setelah //place your code here
18. Compile dan Build program dengan mengklik menu [Project]>>[Compile]. Jika
ditemukan Error perbaiki program terlebih dahulu sebelum di-BuildAll.
19. Setelah anda compile, uji cobakan/simulasikanlah di Proteus lalu coba pada modul sistem
minimum AVR ATmega8535/16/32.
20. Amati tampilan virtual terminal sebelum dan sesudah anda menjalankan simulasi. Catat
hasil pengamatan percobaan pada tabel data hasil percobaan.
21. Ulangi langkah 17-20 untuk beberapa sintaks program sebagai berikut dan amati tampilan
pada virtual terminal.
V. ANALISIS DATA DAN PERHITUNGAN
1. Percobaan Sintaks-1

Rangkaian di Proteus

Program di CV AVR

Hasil Virtual Terminal

2. Percobaan Sintaks-2
Rangkaian di
Proteus
Program di CV AVR

Hasil Virtual
Terminal

3. Percobaan Sintaks-3
Rangkaian di Proteus

Program di CV AVR

Hasil Virtual Terminal


4. Percobaan Sintaks-4
Rangkaian di Proteus

Program di CV AVR

Hasil Virtual Terminal

5. Percobaan Sintaks-5
Rangkaian di Proteus
Program di CV AVR

Hasil Virtual Terminal

6. Percobaan Sintaks-6
Rangkaian di Proteus

Program di CV AVR
Hasil Virtual Terminal

7. Percobaan dengan 3 push button (Tugas)


Rangkaian di Proteus

Program di CV AVR
Hasil Virtual Terminal

VI. PEMBAHASAN
Pada praktikum Mikrokontroler yang berjudul “Serial Communications” yang
mana praktikum ini bertujuan agar dapat menjelaskan register yang digunakan untuk
keperluan komunikasi serial dalam mikrokontroler ATmega8535/16/32, dapat
mengetahui dan memahami proses implementasi fungsi komunikasi serial RS-232 pada
mikrokontroller dan mengirim datanya ke PC, dan mampu menggunakan model kit
mikrokontroler ATmega8535/16/32 serta program Proteus untuk simulasi komunikasi
serial pada rangkaian ATmega8535/16/32. Dimana, Komunikasi Serial merupakan salah
satu alternatif yang relatif lebih murah menggantikan komunikasi paralel, karena transfer
data parallel menggunakan 8 jalur konduktor atau kawat untuk menstransfer 8-bit
sekaligus. Dengan menggunakan komunikasi serial, maka hal tersebut dapat dilakukan
dengan hanya menggunakan satu kawat konduktor saja, tetapi ditransfer bit demi bit
sebanyak 8 kali untuk dapat menyelesaikan transfer satu byte data.
Pada pelaksanaannya praktikan terlebih dahulu membuat rangkaian menggunakan
proteus dan kemudian membuat program di CV AVR kemudian program dibuka di
proteus dan di compile dan akan tertampil di virtual terminal maupun di LCDnya.
Praktikum ini dilakukan sebanyak 6 kali percobaan dengan 6 buah sintaks namun
menggunakan rangkaian yang sama jadi praktikan hanya perlu mengganti code pada CV
AVRnya. Untuk menambah pemaahaman praktikan maka dosen pendamping
menambahkan 1 buah tugas yang dapat dikerjakan praktikan secara mandiri.
Pada percobaan pertama praktikan membuat rangkaian terlebih dahulu dan
kemudian, dengan menggunakan coding sintaks pertama maka praktikan dapat
melakukan run pada proteus. Sehingga, sesuai dengan codingnya ketika I pada keyboard
ditekan maka pada virtual terminal akan tertampil huruf “H”. Maka, sintaks pertama
berhasil dilaksanakan. Kemudian, pada percobaan kedua dengan menggunakan rangkaian
yang sama pada proteus, lalu praktikan memasukkan coding sintaks kedua maka
praktikan dapat kembali melakukan run pada proteus sehingga sesuai dengan
codingannya ketika push buttonnya di tekan maka pada virtual terminal akan keluar huruf
H secara terus menerus karna dalam codingannya tidak terdapat program untuk
menghentikan atau tidak terdapat delay sehingga ketika push button kembali ditekan pada
virtual terminal tidak akan berhenti menampilkan huruf H. Maka, sintaks kedua berhasil
dilaksanakan.
Lalu, pada percobaan ketiga praktikan kembali menggunakan rangkaian yang sama
pada praktikum sebelumnya dan kemudian memasukkan codingnya menggunakan
program sintaks ketiga pada CV AVR maka praktikan dapat kembali melakukan run pada
proteus, dari percobaan ketiga ini merupakan penyempurnaan dari sintaks kedua yang
mana, ketika push buttonnya di tekan sekali maka pada virtual terminal akan keluar huruf
H sekali dan ketika push buttonnya ditekan sekali lagi maka huruf H pada virtual terminal
akan muncul sekali lagi begitu seterusnya. sehingga, percobaan ketiga telah berhasil
dilaksanakan karena simulasi dapat berjalan sesuai dengan program. Selanjutnya pada
percobaan keempat praktikan dengan menggunakan coding sintaks keempat, kemudian
praktikan dapat melakukan run pada proteus maka sesuai dengan codingnya ketika push
buttonnya ditekan maka pada Virtual Terminal akan tertampil kata “Chinta Gemoy”
sesuai dengan codingannya sehingga, percobaan keempat telah berhasil dilaksanakan
karena simulasi dapat berjalan sesuai dengan program.
Selanjutnya pada percobaan kelima praktikan menggunakan coding sintaks kelima,
kemudian praktikan dapat melakukan run pada proteus. Perlu diketahui coding yang
digunakan pada percobaan ini hampir sama dengan percobaan keempat namun ada
perbedaan yakni ada perintah /r sehingga yang tertampil kata-katanya terdisplay
vertical/setiap barisnya setiap menekan push buttonya. Sehingga dari percobaan kelima
telah berhasil dilaksanakan karena simulasi dapat berjalan sesuai dengan program. Lalu,
pada percobaan keenam menggunakan sintaks keenam. kemudian praktikan dapat
melakukan run pada proteus. Kemudian akan didapatkan simulasi yang sesuai dengan
program yakni ketika push buttonnya ditekan sekali maka pada virtual terminal akan
tertampil button ditekan 1 kali dan apabila ditekan 1 kali lagi maka akan tertampil button
ditekan 2 kali dan begitu setererusnya. Dan pada LCD akan menampilkan total jumlah
button yang ditekan. Sehingga, percobaan keempat telah berhasil dilaksanakan karena
simulasi dapat berjalan sesuai dengan program.
Terakhir, untuk dapat memperdalam pemahaman praktikan dalam percobaan serial
communication maka dosen pembimbing membuat tugas secara mandiri. Sehingga ketika
rangkaian baru sudah selesai dibuat pada proteus yakni rangkaiannya hampir sama seperti
yang sebelumnya namun, dilakukan penambahan pada jumlah push buttonya yakni pada
percobaan ini ada 3 push button. Selanjutnya praktikan membuat program pada CV AVR
sesuai dengan permintaan dari dosen pembimbing maka, simulasi dapat dilakukan dan
dapat diketahui bahwa simulasi telah dapat berjalan dengan baik mengikuti program yang
dibuat yakni ketika button 1 ditekan maka akan tersiplay “Chinta Wulandari”, dilanjutkan
dengan menekan button 2 maka akan terdisplay “022000010”. Dan terakhir apabila
button 3 ditekan maka akan terdisplay “Chinta Wulandari” pada baris 1 dan “022000010”
pada baris kedua pada virtual terminal. Sehingga percobaan terakhir telah berhasil
dilaksanakan karena telah dapat berjalan sesuai dengan perintah dosen pembimbing
praktikum.
Sehingga, dari semua percobaan yang telah dilaksanakan dapat diketahui fungsi
dari beberapa program pada CV AVR yakni fungsi getchar untuk memasukkan nilai
karakter ke variable yang bertipe karakter, fungsi putchar adalah sebagai penampil
karakter, Printf berfungsi untuk menampilkan suatu keluaran pada layar berdasarkan
suatu penentuan format serta pengulangan While dimana Perulangan while akan
melakukan perulangan kalau kondisi (syarat) terpenuhi, dan fungsi /r agar kata-katanya
terdisplay vertical/setiap baris. Sehingga dari semua percobaan yang telah dilaksanakan
telah berhasil hal ini dibuktikan dengan berjalannya simulasi seuai dengan program.
VII. KESIMPULAN
1. Komunikasi Serial merupakan salah satu alternatif yang relatif lebih murah
menggantikan komunikasi paralel, karena transfer data parallel menggunakan 8 jalur
konduktor atau kawat untuk menstransfer 8-bit sekaligus. Dimana, register yang
digunakan untuk keperluan komunikasi serial dalam mikrokontroler
ATmega8535/16/32 adalah untuk fungsi control dan status menggunkan Register
UCSRA, Register UCSRB, Register UCSRC sedangkan untuk mengatur kecepatan
pengrimana data menggunakan Register UCSRR
2. Pada pelaksanaannya praktikan terlebih dahulu membuat rangkaian menggunakan
proteus dan kemudian membuat program di CV AVR kemudian program dibuka di
proteus dan di compile dan akan tertampil di virtual terminal maupun di LCDnya.
Praktikum ini dilakukan sebanyak 6 kali percobaan dengan 6 buah sintaks. Untuk
menambah pemaahaman praktikan maka dosen pendamping menambahkan 1 buah
tugas yang dapat dikerjakan praktikan secara mandiri.
3. Dari keenam percobaan dan 1 tugas pada praktikum ini telah berhasil dilaksanakan
karena simulasi pada proteus dapat berjalan sesuai dengan program yang telah dibuat
di CVAVR.

VIII. DAFTAR PUSTAKA


Handoyo Teguh. 2022. Serial Communication.Yogyakarta: Politeknik Teknologi Nuklir
Indonesia – BRIN

Anda mungkin juga menyukai