2
Disajikan buat
Para pembaca di manapun Anda berada !
- 00000 -
*
*
*
*
*
*
*
CETAKAN PERTAMA
1978
*
*
*
*
3
PENDEKAR GURUN NERAKA
Karya BATARA
Pelukis YANES
Penerbit/Pencetak C. V. "G E M A”
Jln. Mertokusuman 761 RT. 14 RK IIl
Telepon No. 5801 SOLO
Tahun 1978
Credit Ebook:
Sumber buku : Aditya Indra Jaya &
Gunawan Aj
Djvu : Mukhdan & Oz
Editor : Hendradinata Sugiyanto &
Yudi Tan Ertanto
Finishing Pdf. : Team Kolektor EBook
4
PENDEKAR GURUN NERAKA
Karya BATARA
Jilid I
5
merekapun telah mereka sembunyikan jauh -jauh di
darat, di antara semak-semak belukar yang rimbun.
"Klap...... daarrrr......!"
6
Dan mulailah segala sesuatunya menjadi gaduh.
Suara gemuruh disusul oleh ledakan petir tadi
seakan-akan merupakan komando bagi segala
mahluk-mahluk hitam di atas dan di bawah bumi
untuk membuat keributan, iblis-iblis dan siluman laut
bergerak, muncul di atas permukaan air sehingga laut
tiba-tiba menggelegak, ombak membuih dan
terjadilah gelombang besar !
7
Badai! Badai di Lautan Tung -hai!!
8
Akibatnya, terjadi kekacauan di dasar samudera.
Kegelisahan dan kecemasan yang men cekam seluruh
mahluk hidup di dalam lautan ini semakin
memuncak. Mereka merasakan hawa panas yang luar
biasa di dalam laut, hawa panas yang menjalar dari
bumi ke dasar samudera. Karena tak tertahankan
lagi, akhirnya penghuni lautan menjadi buas dan
mereka saling terjang dan saling bunuh!
Keguncangan di bumi membawa akibat yang amat
fatal sekali terhadap lautan. Laksaan jiwa melaya ng
kabur akibat baku bunuh di dasar laut dan hal inilah
yang membuat Hai-liong-ong marah besar!
9
Menurut catatan yang diperoleh, badai kali ini akibat
amukan Dewa Naga itu telah menelan seratus tiga
buah perkampungan nelayan di pinggir pantai dan
limaratus enampuluh tujuh jiwa manu sia dinyatakan
hilang!
10
Bagi para pembaca yang telah membaca cerita
"Hancurnya Sebuah Kerajaan", tentu mengetahui
betapa Jenderal Yap adalah seorang pemuda yang
gagah perkasa, seorang pemuda yang memiliki
kepandaian tinggi karena jenderal itu bukan lain
adalah murid tunggal dari Malaikat Gurun Takla
atau ada juga yang menyebutnya Malaika t Gurun
Neraka.
11
"Hancurnya Sebuah Kerajaan", dan bagi para
pembaca yang mungkin belum sempat memba canya,
kami persilahkan untuk menikmatinya.
12
Sebuah Kerajaan", ada seorang wanita cantik,
seorang gadis jelita bernama Lie Lan keponakan dari
Lie-thaikam telah merayu jenderal muda itu
sedemikian hebatnya, yaitu sampai membuka semua
pakaian yang menempel di tubuhnya untu k
menjatuhkan hati jenderal muda itu, namun sama
sekali gagal! Bahkan terjadi percekcokan yang sengit
di antara mereka dan diawali dengan peristiwa inilah
maka diam-diam Lie-thaikam lalu bersekutu dengan
musuh, merobohkan Kerajaan Yueh untuk membalas
dendam sakit hatinya !
13
Seperti diketahui, selain merupakan jenderal muda
yang gagah perkasa, juga pemuda ini terkenal sebagai
laki-laki yang dingin terhadap wanita, alim dalam
arti kata jarang bergaul dengan wanita. Oleh sebab
itu, betapa menggemparkan kalangan istana dan
rakyat ketika terdengar berita bahwa jender al muda
itu ternyata tertangkap basah ketika sedang bermain
cinta dengan salah seorang selir tersayang sri baginda
yang bernama Bwee Li !
14
jenderal mudanya yang dihormati dan dikagumi itu
berada di atas pembaringan bersama selirnya dalam
keadaan telanjang bulat, tentu orang -orang ini akan
mengamuk dan mungkin juga membunuh si pelempar
berita angin.
15
yang murka memberondongnya dengan maki -makian
dan tuduhan. Yap-goanswe mulai naik darah, apalagi
ketika tuduhan yang dilontarkan ke mukanya itu
dilemparkan oleh raja dengan amat kejam, juga di
hadapan banyak hadirin. Terasa seperti kotoran
busuk yang mengenai mukanya, meresap dan
memasuki hidung dan urat-urat syarafnya!
16
perintahnya tidak dapat ditarik kembali. Keputusan
tetap keputusan !
Inilah yang hebat dan luar biasa sekali. Jen deral itu
memang amat terkenal, baik kegagahan maupun
keberaniannya. Akan tetapi sungguh mereka tidak
mengira seujung rambutpun bahwa jenderal muda itu
berani mengeluarkan kata-kata yang seperti itu!
17
Istana geger. Semua hadirin tertegun, wajah mereka
pucat dan semua mata memandang terbelalak ke arah
pemuda itu. Belum pernah mereka mendengar dan
melihat peristiwa yang seperti ini. Aka n tetapi
semuanya telah terjadi dan mereka perca ya bahwa
apa yang dikatakan oleh pemuda itu akan di-
pegangnya teguh sampai mati. Mereka tahu dengan
baik akan hal ini. Namun, apa yang dapat mereka
lakukan? Nasi telah menjadi bubur, tidak dapat
dirobah lagi.
18
dengarkan alasan-alasan yang tadi dikemukakan oleh
pemuda itu, maka tiada seorangpun yang mencegah
kepergian bekas jenderal muda ini. Mereka seperti
orang kena sihir, berdiri mematung dan hanya mata
mereka saja yang mengikuti gerakan pemuda itu
tanpa berkedip.
19
hancur dan Wu yang menang dalam peperangan ini,
menduduki kerajaan mereka, bahkan l alu me-
mindahkan kota rajanya di Socouw.
20
Seperti kita ketahui dalam cerita yang lalu, pemuda
itu sekarang terkena fitnah. Fitnah keji yang timbul
dari siasat licik musuh-musuhnya, yaitu Wu-sam-tai-
ciangkun dan Pouw Kwi, itu iblis kecil murid Ang -i
Lomo. Sebenarnya Pouw Kwi-lah yang melakukan
hal itu, bukan Yap-goanswe. Pemuda ini telah
mewarisi hampir semua kepandaian gurunya,
termasuk ilmu sihirnya. Dan dengan ilmu sihirnya
inilah pemuda ini merobah dirinya menjadi Yap -
goanswe ketika merayu Bwee Li. Inilah pangkal
celaka bagi Yap Bu Kong. Inilah pangkal celaka pula
bagi Kerajaan Yueh yang termakan siasat busuk itu.
Raja terkecoh, Bwee Li terkecoh, da n semua orang
juga terkecoh.
21
Akan tetapi empat orang ini lupa akan kekuasaan
Yang Maha Agung. Mereka mengira bahwa tidak ada
orang lain yang mengetahui rahasia itu. Tidak ada
orang lain yang tahu selain mereka berempat.
Benarkah? Sesungguhnya tidaklah demikian!
22
besar ini bukanlah seorang manusia yang mudah
menurutkan hawa nafsu.
23
gerah dan terjadi saling bunuh di antara mereka
untuk melepaskan kegelisahan yang tanpa dasar ini.
Akibatnya, Dewa Hai-liong-ong yang melihat anak
buahnya saling bunuh gara-gara hawa busuk yang
menjalar dari bumi, bangkit kemarahannya. Dewa ini
murka dan dibuatnya seluruh Lautan Tung -hai
bergerak. Diciptakannya badai yang paling dahsyat.
Diamuknya bumi dan seluruh isinya.
Dihancurleburkannya mereka semua itu untuk
membalas kejahatan manusia yang ekornya mem-
pengaruhi isi samudera.
24
Seorang kakek tua menjerit-jerit ketakutan.
Rumahnya yang ringkih disambar ombak membukit
dan ketika ombak itu kembali ke tengah, dilihatnya
rumahnya yang bobrok itu lenyap di dasar samudera .
25
tengah-tengah gelombang dahsyat, tangannya meng -
gapai-gapai dan terdengar teriakan sayup sampai dari
anak laki-laki itu. Dia adalah cucu kakek ini, akan
tetapi, bagaimana orang tua ini hendak menolong
cucunya yang berada dalam bahaya? Begitu dia
berlari ke tengah laut sambil berteriak-teriak, ombak
menggunung menyambarnya.
"Prassss....!"
"Prokk.....!"
26
Akan tetapi Dewa Hai-liong-ong masih murka.
Walaupun telah mendapatkan dua orang korban,
dewa itu masih belum puas. Lima buah gubuk
nelayan yang berada di timur juga disambarnya.
27
"Isteriku, tahan napas, selamatkan anak kita.....!"
seorang laki-laki berteriak. Dia adalah suami wanita
muda itu, ayah si bayi yang kini berada d i
cengkeraman elmaut. Nelayan muda ini pun tadi juga
terlempar dan terseret hanyut dan dia melihat
bencana yang menimpa isterinya. Akan tetapi
teriakannya hilang lenyap digulung oleh
bergemuruhnya badai dan suara berg eloranya ombak
yang mengganas.
28
Dengan gerakan luar biasa sekali nelayan muda ini
berhasil menyusup-nyusup di tengah-tengah
hantaman ombak dan tak lama kemudian, dia sampai
di tempat itu. Dilihatnya benda hitam panjang
bergerak-gerak. Rambut isterinya! Cepat nelayan ini
meraih dan ditariknya rambut itu, sebuah kepala
terangkat dan benar saja, isterinya memandangnya
dengan mata terbelalak dan wajah sepucat mayat.
"lsteriku.......!"
"Suamiku......!"
29
yang hampir habis untuk berenang dengan sebelah
tangan, menuju ke pantai berpasir . Terjadilah
pemandangan yang mengharukan di sini,
pemandangan dari perjuangan anak manusia untuk
menyelamatkan nyawa mereka.
30
yang terbuka kaku seperti melambai atau
mengucapkan salam perpisahan terakhir padanya,
wanita ini tiba-tiba menjadi seperti gila.
31
marahnya Dewa Laut itu tidak kenal ampun. Mereka
tidak tahu bahwa di bumi telah terjadi sebuah
kejahatan besar dan kekotoran pikiran yang luar
biasa, yaitu fitnahan yang dijatuhkan terhadap Yap-
goanswe!
32
Maka amatlah mengherankan bahwa ketika semua
orang berlari-larian menyelamatkan diri dari
terjangan ombak membukit yang datang menyambar
perkampungan kaum nelayan ini, dari dalam sebuah
hutan kecil muncul dua orang laki-laki dan wanita
menuju ke tempat kegaduhan itu! Pakaian mere ka
basah kuyup tersiram hujan, begitu pula wajah
mereka, bahkan rambut si wanita terlepas dari
sanggulnya dan awut-awutan seperti orang gila.
33
semua kejahatannya, mengakui semua kekejamannya
yang dijatuhkan terhadap dirinya.
34
yang tidak bertanggung jawa b ! Aku rela
meninggalkan dunia yang kotor ini sebagai penebus
dosaku. Kalau dulu-dulu aku tahu watakmu yang
demikian pengecut, tentu aku tidak sudi kaurayu !
Cihh, kau pemuda yang tidak mempunyai harga diri,
tidak memiliki kejantanan seperti apa yang tadi nya
kukira. Mau bunuh ? Bunuhlah! Siapa takut mati ?"
dan wanita cantik ini melangkah maju sambil
menyodorkan kepalanya untuk dipukul pecah !
35
Tentu saja apa yang diperlihatkan oleh wanita ini
mulai menyentuh kesadaran pemuda itu. Bu Kong
seakan-akan mulai sadar dari nafsu dendamnya,
perlahan-lahan membangkitkannya dari alam nafsu
yang menenggelamkannya. Melihat kesungguh an
yang meyakinkan dari wanita itu, mulailah Bu Kong
dilanda tanda tanya besar.
36
bahwa dia tidak bohong, dan kini diapun percaya
bahwa Bwee Li pun juga tidak bohong. Kalau
begitu....... tentu ada pihak ketiga yang mendalangi
peristiwa ini! Pihak ketiga yang membohong!
37
dan menotok sana-sini dan diam-diam hatinya
khawatir juga melihat keadaan Bwee Li.
38
"Kau hendak membunuhku, kenapa sekarang
menyuruhku makan? Biarkanlah aku mati dan tak
usah kauperdulikan aku !" wanita ini menjawab ketus
dan pisang di depannya itu disambar lalu dilempar -
kan ke arah pemuda itu dengan gerakan kasar.
39
"Hemm, Yap-goanswe. Tidak perlu kau berpura-
pura, tidak perlu kau bersikap manis dibuat -buat
seperti ini. Kau telah menyiksaku selama beberapa
hari, hanya untuk mendengarkan sangkalanku
belaka. Kini setelah kau merasa tidak ber hasil, ada
siasat apalagi yang hendak kaujalankan?" katanya
dengan suara dingin dan Bwee Li memandang penuh
kemarahan terhadap pemuda itu.
40
dengan lain cara. Lekas lakukanlah ! Siapa takuti
segala macam ancamanmu ? Atau mungkin kau ingin
melihat aku membunuh diri sendiri ?"
41
"Tukk.......!" Wanita itu mendelik marah dan hendak
memaki, akan tetapi lidahnya kelu, tak dapat
digerakkan! Dia mencoba meronta, akan tetapi
tubuhnya lemas tak dapat digerakkan juga.
42
pucat itu kini menjadi semakin pucat dan Bwee Li
juga diam-diam terkejut sekali. Dia dapat juga
menerima alasan pemuda ini. Dan iapun juga melihat
betapa pemuda itu berkali-kali memaksanya
mengaku, melihat betapa rasa penasaran yang hebat
membayang di wajah bekas jenderal muda ini. Akan
tetapi.........ahh, tidak mungkin ! Masa ia salah
melihat orang?
43
"Goanswe, lepaskan aku.......ah ,
lepaskan......lepaskan....." wanita itu ber teriak dan
meronta-ronta.
44
Jawaban singkat ini mengejutkan jenderal muda itu.
"Daguku?" tanyanya tanpa sadar.
45
Berdebar tegang hati pemuda itu. Agaknya dari
sinilah dia akan dapat membongkar fitnah ini! Maka
dengan muka tegang diapun mencengkeram pundak
Bwee Li, lupa betapa tenaganya yang dikerahkan
membuat wanita itu meringis sakit.
46
ia tidak tidur bersama, sukar untuk melihatnya
karena luka itu terdapat di bawah dagu.
47
meskipun pemuda itu telah berlaku sewenang -
wenang terhadap dirinya!
48
Bu Kong terperanjat dan tubuhnya siap me lakukan
penjagaan. Dia melihat betapa wajah wanita cantik
itu beringas, matanya m embendul merah oleh tangis.
49
terang. Hanya celakanya, dia yang dipakai namanya
oleh orang lain itu kini menerima getahnya!
"Plakkkk!"
50
dipermainkan seseorang yang tadinya disangkan ya
bahwa orang itu adalah Yap-goanswe, pemuda yang
sudah lama menjadi pujaan hatinya. Akan tetapi
ternyata dugaannya keliru. Bukan Yap Bu Kong
orang itu, melainkan orang lain yang sama sekali
tidak dikenalnya. Dan Yap goanswe ternyata tetap
bersih dari segala tuduhan yang telah dilontarkan
raja kepada pemuda itu. Teringat beta pa akibat
perbuatannya telah menyeret bekas jenderal muda itu
ke dalam lumpur kehinaan, Bwee Li merasa menyesal
bukan main.
51
Li merasa betapa hatinya sakit bukan main terhadap
orang yang telah menodai dirinya. Akan tetapi, di
samping ini semua, wanita itu merasakan
kekecewaan yang amat sangat ketika mendapat
kenyataan betapa cintanya terhadap jenderal muda
yang telah dipecat dari jabatannya ini ternyata
bertepuk sebelah tangan!
"Dukkk.......!"
52
"Bwee Li.......!" pemuda ini berseru da n cepat
berlutut. Tadi hatinya tidak kuat mendengarkan
ratapan wanita itu, merasakan betapa hebat ke -
sengsaraan batinnya. Tak terasa lagi, sepasang
matanya menjadi basah karena terharu dan agar tidak
tampak oleh wanita itu, maka dia mendongak kan
mukanya ke langit. Siapa kira, Bwee Li tiba-tiba
bermaksud hendak membunuh diri dengan cara
membenturkan kepalanya di atas tanah berbatu.
53
"Di manakah aku kini ? Di nerakakah......?" ia
berbisik lemah. Namun, ketika melihat wajah Bu
Kong, Bwee Li terkejut dan wanita ini bangkit duduk.
Kini pikirannya telah sepenuhn ya bekerja dan tahu
bahwa ia masih belum mati.
54
engkaupun terkecoh oleh seseorang, aku telah dapat
menghilangkan rasa marahku kepadamu. Tinggal
manusia terkutuk itu yang harus kucari dan kubunuh.
Kalau kelak dia kutangkap dan kau dapat
mengenalnya, tentu dia tidak akan dapat berkutik dan
terpaksa mengakuinya. Dengan demikian, akupun
dapat membersihkan diri dari semua noda -noda yang
melekat itu. Nah, apakah kaupun masih saja minta
mati ?"
55
membersihkan kembali nama jenderal muda itu di
depan umum.
56
hanya kini wanita itu menjadi lebih pendiam dan
wajah yang cantik itu diliputi kegelapan awan hitam.
Ia menurut saja ke mana pemuda itu hendak
membawanya pergi, dan setelah seminggu mereka
melakukan perjalanan cepat karena pemuda itu
tampaknya tergesa-gesa dan mengatakan bahwa dia
ingin menemui seseorang terlebih dahulu, sam pailah
mereka di Lautan Tung-hai ini.
57
Pemandangan terakhir yang mereka lihat ialah
berteriak-teriaknya seorang wanita muda yang
mendekap seorang bayi di dadanya, wanita yang
agaknya tidak waras lagi pikirannya karena wanita
itu berlari menyongsong ombak dan akhir nya lenyap
digulung gelombang yang dahsyat. Bu Kong hendak
bergerak menolong, akan tetapi karena jaraknya pada
saat itu jauh, maka dia tidak sempat lagi.
58
demi sedikit, setiap kali cambuk itu dilecutkan, kulit
tubuh akan melepuh dan bernanah dan dari luka -luka
di nanah itulah akan timbul ulat -ulat menjijikkan
dengan seribu satu macam warna, ulat -ulat berbulu
yang akan menggeleser di kulit seseorang dan
menggigiti daging orang itu sedikit demi sedikit pula!
Tentu saja bayangan ini membuat Bwee Li merasa
ngeri dan gemetar seluruh tubuhnya, wajahnya pucat
dan matanya terbelalak ketakutan.
59
mempelajari ilmu ini, akan menerima berkah
kesaktian yang luar biasa dari dewa itu. Get aran dan
ledakan halilintar yang maha dahsyat akan
mempengaruhi tubuh kita, mengguncang urat-urat
syaraf tertentu yang akan menimbulkan tenaga yang
amat dahsyat. Kejutan yang diterima urat -urat saraf
kita pada saat ledakan petir, guncangan yang
diterima batin kita pada saat cahaya petir berkelebat,
ini semuanya akan mempengaruhi daerah tan-tian
atau pusat mendekamnya Sang Kundalini Shakti dan
akibat rangsangan atau keka getan tiba-tiba inilah
Sang Kundalini Shakti akan bangun! Kalau hal ini
sudah terjadi, maka kau akan merasa betapa urat-urat
saraf di tubuhmu menggetar-getar dahsyat, aliran
darah menjadi lebih cepat dan terdapat suatu
dorongan yang amat kuat di dalam tubuh kita untuk
segera menyalurkan kekuatan dahsyat itu.
Bangkitnya Sang Kundalini menciptakan gelembung-
gelembung hawa di dalam tubuh, semuanya akan
berkumpul di daerah pusar dan kalau kita dapat
menguasai hawa mujijat ini, tenaga s inkang kita akan
menjadi semakin kuat dan luar biasa."
60
Pada saat dia mulai dipengaruhi ini, tiba -tiba saja
kembali halilintar menyambar dari angkasa. Bwee Li
sampai terpekik dan menjerit ketakutan. Cahaya kilat
kali ini membentuk sinar berkilauan tidak begitu
panjang akan tetapi di bagian bawah, sinar ini tiba-
tiba memecah diri tiga bagian, masing -masing
meledak di tiga arah.
"Blar-blar-blarrr......!"
"Hyaaaattttttt...........!”
61
62
"Slapp....!" ombak membukit seketika mene lannya
dan tubuh pemuda itu lenyap. Akan tetapi, ketika
ombak menyurut, ternyata pemuda itu sama sekali
tidak hanyut bersama ombak ganas tadi. Tubuhnya
tampak berdiri kokoh dan tidak bergeming, sepasang
matanya bersinar-sinar aneh dan menyorot tajam
seperti mata seekor naga.
63
melawan kedahsyatan alam? Akan tetapi ternyata
Yap-goanswe mampu melakukan hal itu!
64
PENDEKAR GURUN NERAKA
Karya BATARA
Jilid 2
65
MAKA, ketika untuk ke sekian kalinya kembali dia
disambar ombak yang bergulung -gulung seakan tiada
habisnya karena mereka ini saling susul-menyusul
dari belakang, pemuda itu mengeluarkan bentakan
menggeledek. "Haaaiiiitttt....!!"
"Cus-cus-cus..... blar-blarr!"
66
Belum habis kejadian ini, Bwee Li yang sejak tadi
menonton dengan hati tegang, mendada k melihat
bayangan yang berkelebatan di atas permuka an laut.
Wanita ini melihat betapa Yap-goanswe melengking
nyaring dan tubuhnya meloncat-loncat dengan amat
cepat dan ringannya di atas permukaan air, kaki
tangannya bergerak-gerak cepat dengan kedua lengan
terkembang, dari jauh seakan-akan merupakan
sepasang sayap burung rajawali. Dan yang membuat
wanita ini sampai terbelalak penuh takjub adalah
pemandangan yang amat luar biasa itu. la me lihat
betapa kini tubuh Yap-goanswe beterbangan di atas
laut yang bergelombang, melompat-lompat dan selalu
hinggap di puncak gelombang yang tertinggi,
sedangkan kedua lengannya yang bergerak-gerak
cepat seperti sepasang sayap burung besar itu
mengibas dan menepuk bertubi-tubi ke bawah
sehingga gelombang laut yang membuih ganas itu
terpental dan muncrat-muncrat berhamburan!
67
terkembang dan bergerak-gerak cepat seperti sayap
tiruan?
68
layang di atas air laut yang sedang bergelombang
seperti terbang!
69
Saking bengong dan kagumnya, Bwee Li tidak merasa
betapa di tempat itu terjadi perobahan. Wanita cantik
ini tidak tahu betapa secara tiba -tiba, seperti
munculnya iblis sendiri, di tempat itu muncul dua
orang manusia yang amat mengerikan. Gerakan
mereka ini tidak terdengar sama sekali dan tahu -tahu
telah muncul begitu saja di dekat Bwee Li.
70
di antara warna hitam, sepasang mata yang selalu
mendelik seperti orang marah!
71
Dan yang membuat Bwee Li menjadi lebih pucat lagi
mukanya adalah suara ketawa itu. Jelas telinganya
mendengar betapa salah seorang di an tara dua
mahluk ini sedang tertawa bergelak dengan suara
parau seperti burung gagak, namun ia sama sekali
tidak melihat salah satu di antara dua manu sia iblis
itu sedang tertawa. Mulut mereka tertutup rapat,
sama sekali tidak terbuka untuk tertawa. Tentu saja
kejadian ini membuat Bwee Li hampir pingsan dan
wanita ini menjerit sambil memutar tubuhnya,
berteriak minta tolong ke arah Yap-goanswe,
"Goanswe, tolong......... ada setannn...........!"
72
Bu Kong yang sedang melatih diri di tengah -tengah
laut tiba-tiba tersentak kaget ketika telinga nya
mendengar jeritan Bwee Li. Dia tadi sedang dilanda
semangat yang berkobar sehing ga membuatnya
seakan lupa terhadap keadaan sekelilingnya. Maka,
begitu mendengar lengking Bwee Li dari pantai
daratan, dia menjadi terkejut sekali dan serentak
menoleh dan menghentikan latihannya.
73
memandang penuh selidik tanpa mengeluarkan
sepatah katapun.
74
melahap daun muda milik majikannya, ha-ha-
ha.......!"
75
mencorong seperti mata harimau muda itu
menyambar berganti-ganti ke arah dua orang itu.
76
menjatuhkan semua tokoh-tokoh sakti karena dia
hendak menjadi seorang bengcu (pemimpin) di
kalangan persilatan!
77
Lawan Cheng gan Sian-jin yang mengenakan kedok
itu tiba-tiba bertindak. Dengan suara halus tokoh
misterius ini mencegah orang-orang itu membunuh
Cheng -gan Sian-jin, lalu sebelum orang-orang lain itu
ber teria k m empr otes, manusia berkedok itu mengempit
tubuh Cheng-gan Sian-jin dan dalam beberapa kali
lompatan saja, tubuhnya lenyap dari pandang mata!
78
ini sudah amat lama, maka akhirnya orang
melupakan peristiwa itu dan banyak di antara mereka
menganggap bahwa Cheng-gan Sian-jin tentu sudah
tewas.
79
Dua tenaga yang tidak kelihatan bertemu di tengah -
tengah dan pemuda itu mengeluarkan seruan ter-
tahan.
80
Cheng-gan Sian-jin tertawa aneh dan sepasang
matanya yang menyorot kehijauan itu tiba -tiba
memancarkan sinar ganjil. Di dalam hatinya, diam -
diam tokoh besar ini merasa kagum kepada pemuda
itu. Tadi, dalam pertemuan tenaga sakti, dia
mengerahkan tenaga tujuh bagian dan biasa nya
lawan yang paling tangguh sekalipun mencelat
sedikitnya lima meter. Namun, pemuda itu hanya
terdorong tiga langkah saja. Ini membuktikan bahwa
nama besar pemuda itu memang bukan kosong
belaka. Dan kalau pemuda ini saja tela h memiliki
kepandaian tinggi, tentu gurunya yang amat ters ohor
itupun merupakan manusia sakti yang pantas
menjadi lawannya!
81
Kaget bukan main hati pemuda ini dan kalau di saat
itu ada petir yang meledak di dekat telinganya belum
tentu dia akan sekaget seperti sekarang ini. Sungguh
sama sekali tidak disangkanya bahwa kepergiannya
yang baru beberapa minggu dari istana Yun Chang
ternyata telah dipergunakan oleh Negara Wu untuk
menyerbu dan menghancurkan Yueh. Dan kalau
musuh menggunakan tenaga-tenaga seperti Cheng-
gan Sian-jin ini, sungguh Kung Cu Kwang amat ber -
untung dan kedudukannya tentu saja menjadi ber -
tambah kuat, seperti seekor harimau yang tumbuh
sayap!
82
banyak bicara dan majulah !" pemuda itu lalu
memasang kuda-kuda yang amat kuat dan gagah
bentuknya, bhesi yang disebut Tai -peng-tiam-ci
(Garuda Membuka Sayap), tubuhnya agak merendah
ke bawah dan sepasang matanya memandang lawan
dari bawah ke atas dengan kedua tangannya
terkembung di kanan kiri tubuh dan dari kedua
lengannya terdengar suara berkerotokan.
"Wusssshhhhh..............!"
83
Tentu saja manusia iblis itu kaget. Dia memang
sudah mendengar tentang kelihaian bekas jenderal
muda ini, namun, melihat betapa pemuda itu masih
muda sekali dan patut menjadi muridnya, maka Hek -
mo-ko memandang rendah. Sama sekali tidak
disangkanya bahwa pemuda itu tern yata memiliki
khikang kuat sekali sehingga serangan air ludahnya
yang menjijikkan itu kini terpukul balik ke arah
keningnya.
84
dan tangannya mencengkeram ke depan. Dan ketika
tubuh tokoh hitam ini menerjang, sama sekali tidak
terdengar suara anginnya. Gerakannya tampak
ringan dan kuat sekali, persis seperti tubrukan
harimau tulen.
85
"Hayaa.......!" Hek-mo-ko berteriak dan cepat
berjungkir balik untuk mematahkan dorongan lawan,
akan tetapi secepat kilat iblis hitam ini sudah
membalik dan melancarkan serangan bertubi -tubi.
Jari-jari tangannya membentuk cakar harimau dan
mencakar semua bagian depan dari pemuda itu dan
sepasang kakinya mencuat-cuat melakukan ten-
dangan kilat dalam waktu yang tak terduga. Hebat
dan buas sekali sepak terjang Hek-mo-ko ini, persis
terjangan seekor harimau yang haus darah.
"Plak-plakk!"
86
gerakannya sungguh amat luar biasa cepatnya dan
kedua tangannya pulang balik menyambar bertubi-
tubi ke arah tubuh lawan.
87
Tubuhnya berkelebatan semakin cepat dan kini dari
ujung-ujung jari tangannya terdengarlah suara
mencicit panjang dan sinar bir u berkeredepan ke
depan. Hek-mo-ko terkejut setengah mati dan dia
berusaha menghindar dari sinar biru yang mengan -
dung hawa panas ini, namun kecepatan gerak Jouw -
sang-hui-teng yang dimiliki pemuda itu tidak sanggup
dia menandinginya.
"Cas-cess..... blar-blarr!"
88
dengan sinar mata jerih itu sajalah yang
menunjukkan bahwa manusia iblis ini sedang dilanda
rasa gentar.
89
tiba mencorong dan memandang ke arah pemuda itu
tanpa berkedip dan terdengarlah suaranya yang amat
berwibawa, suara yang amat aneh dan melingkar -
lingkar seperti ular kesakitan, suara yang penuh
mengandung mujijat karena tokoh besar itu kini
sedang mengeluarkan ilmunya yang disebut Sin -gan-
i hun-to (Mata Sakti Perampas Semangat).
90
membuat dia kaget sekali adalah betapa pengaruh
suara dan sinar mata kehijauan dari Cheng-gan Sian-
jin ini jauh lebih kuat dibandingkan dengan milik
Ang i Lo-mo si datuk iblis dulu. Mungkin saja mata
setan yang berwarna kehijauan itulah yang membuat
ilmu Cheng-gan Sian-jin menjadi jauh lebih kuat
perbawanya. Dan memang harus diakuinya bahwa
sepasang mata dari tokoh besar itu memang amat
mengerikan dan di dalam mata itu seakan -akan
terdapat getaran hawa iblis yang berpijar -pijar.
91
Hek-mo-ko itu mengejutkan hatinya dan sedetik
konsentrasinya membuyar. Pengar uh Sin-gan-i-hun-
to melemah dan Cheng-gan Sian-jin hanya sempat
berteriak mencegah, "Hek-mo-ko, jangan bunuh dia,
ingat pesan sri baginda, keparat..........!"
92
bayangan hitam dari Hek-mo-ko, pemuda ini
mengeluarkan teriakan parau dan tubuhnya
melompat ke depan. Akan tetapi, baru saja kakinya
melompat, pemuda ini berteriak nger i dan roboh
tersungkur dengan darah mengucur deras dari
belakang punggungnya !
93
“Sian-jin, maafkan aku. Aku tidak sengaja karena
kemarahan telah membuat mataku gelap. Percayalah,
aku masih dapat menyembuhkan pemuda ini dan
menyerahkannya kepadamu untuk dibuat menjadi
robot hidup guna kepentingan cita -citamu yang akan
datang….”
94
hendak mengulang sejarahnya yang lalu, yakni
hendak menjadi bengcu di seluruh kaum persilatan,
bahkan, tokoh besar yang amat ber bahaya ini secara
diam-diam telah mulai mengumpulkan suku
bangsanya untuk pada suatu saat bergerak
menaklukkan semua kerajaan-kerajaan feodal yang
pada waktu itu memang amat banyak di Tiongkok
dan mengangkat diri sendiri sebagai kaisar!
95
penting dari Wu untuk diga nti dengan orang-orang
dari bangsanya sendiri! Sung guh seorang manusia
iblis yang amat cerdik dan berbahaya!
96
Gelombang menerjang garang dan ombak membuih
dahsyat. Lautan Timur ini mengamuk sampai dua
malam dan akhirnya, pada hari ketiga, angin ribut
dan topan yang melanda daerah itu hilang. Lautan
kembali sunyi seperti sediakala. Hany a bekas-bekas
amukan dewa laut itu sajalah yang meninggalkan
kesan mengerikan. Dusun-dusun hancur, rumah-
rumah nelayan lenyap dan pohon -pohon yang
terdapat di sekitar tempat itu telah roboh dibawa
hanyut oleh badai yang datang.
**”
97
p ara anggautanya sendiri maupun o leh para
penduduk Propinsi Kiang -si.
98
Dalam meminta sumbanganpun mereka selalu
menyebutkan nilainya, yaitu tidak boleh kurang dari
limaratus tail perak untuk setiap hartawan! Tentu
saja permintaan ini amat tinggi dan kurang ajar,
sifatnya sudah bukan lagi merupakan sumbangan,
akan tetapi seperti perampokan yang berjalan te rang-
terangan! Sudah banyak hartawan-hartawan kaya
yang sakit hati dan menentang tindak-tanduk Hek-
tung Kai pang dalam hal meminta sumbangan in i,
namun semuanya itu pasti akan tewas di pa gi harinya
dengan kepala tergantung di muka rumah!
99
sumbangan-sumbangan paksaan terhadap para
hartawan.
100
Peristiwa ini amat menggemparkan dan nama Hek -
tung Kai-pang semakin ditakuti orang. Hek-tung Kai-
pang adalah seperti sebuah perkumpulan iblis, bukan
perkumpulan pengemis. Dan anehnya, sebegitu jauh
perkumpulan ini melakukan kejahatannya, pihak
pemerintah tetap saja tidak turun tangan!
101
Dari sebuah jalan raya yang membentang panjang di
tengah kota, muncul seorang gadis berpakaian serba
hijau. Cantik jelita dan gagah gadis ini, sungguh amat
jauh bedanya dengan golongan pengemis ataupun
golongan hitam tadi. Pakaiannya terbuat dari sutera
halus, mencetak ketat tubuhnya yang ramping padat,
pinggangnya dilingkari oleh sebuah rantai perak yang
tampak gemerlapan tertimpa cahaya matahari pagi.
Usianya tidak akan lebih dari sembilanbelas tah un
dan langkah kakinya yang ringan gesit ketika
berjalan, menunjukkan bahwa gadis itu tentulah
bukan wanita sembarangan.Karena kota Hun -kiang
kebanyakan adalah kaum lelaki saja yang muncul
setelah adanya penculikan gadis-gadis cantik oleh
Liong-tung Lo-kai, maka tentu saja kehadiran gadis
cantik berpakaian sutera hijau yang cantik jelita dan
amat segar di pagi hari itu segera menarik perhatian
orang.
102
Lima orang penunggang kuda berteriak-teriak dari
ujung jalan raya dan kuda mereka tampa k membalap
kencang. Semua orang menoleh dan gadis baju hijau
itupun juga menengok sambil mengerutkan alisnya
yang hitam panjang. Semalam hujan baru saja turun
dan belum ada debu-debu yang mengepul ketika lima
ekor kuda yang tinggi besar itu datang. Namun
sebaliknya, karena tanah masih becek, tentu saja
larinya kuda-kuda itu membuat lumpur bercipratan
ke sana-sini.
103
"He, minggir...........! Minggir kalian semua kalau
tidak ingin terinjak mampus..........!" tiba -tiba
terdengar bentakan nyaring disusul derap kaki kuda.
104
hijau, tiba-tiba orang yang di depan berseru keras dan
menarik kendali kudanya. Gerakan ini dilakukan
mendadak sehingga empat temannya yang lain
terkejut dan mengikuti perbuatannya. Lima ekor
kuda tinggi besar itu meringkik keras dan hampir saja
mereka saling bertumbukan.
105
Kinipun menghadapi gadis itu, orang -orang ini sama
sekali tidak memandang mata dan bersikap kasar.
106
Begitu lima orang Hek-tung Kai-pang ini hendak
menjamah tubuhnya, tiba-tiba terdengar lengking
nyaring dan gadis itu berkelebat ke depan.
"Plak-plak-plak-des-dess!"
"Keparat!"
"Jahanam!"
"Setan betina!"
107
"Nona, kau gadis yang tidak tahu disayang orang!"
orang pertama yang mukanya kuning membentak.
Tadi pipinya digampar dan kini tampak merah.
"Kalau kau tidak suka dibawa secara bai k-baik,
biarlah aku yang akan membawamu ke depan pangcu
dengan kekerasan!"
"Wuuttt.......ehh!"
108
"Kawan-kawan, hajar dia!" orang ini membentak dan
empat orang temannya yang lain sambil berteriak lalu
menyerbu berbareng.
109
Akan tetapi, ketika dari jauh berlari-larian anggauta-
anggauta Hek-tung Kai-pang yang lain, para pen-
duduk menjadi cemas dan tegang juga.
110
Begitu kata-katanya selesai, tanpa menanti orang-
orang itu menyerang, gadis ini meloncat ke dep an
dan kaki tangannya bergerak cepat.
"Plak-plak-dess-krakk..........aughh...........!"
111
orang yang tadinya amat sombong dan penuh lagak
ini memekik kesakitan. Tubuh mereka ditendang jauh
dan terlempar dengan tulang -tulang patah dan
akhirnya mereka roboh tak sadarkan diri merasakan
nyerinya tulang-tulang yang patah!
112
kepala Liong-tung Lo-kai dan mengenakan tali
hitam.
113
tunggal yang amat disayang dari seorang hwesio
Tibet yang berjuluk Ta Bhok Hwesio! Bagi para
pembaca yang telah membaca ceritera "Hancurnya
Sebuah Kerajaan" yang lalu, tentu telah berkenalan
baik dengan gadis ini.
114
Rasa cemburu dan sakit hati telah membakar gadis
ini. Dia menganggap bahwa Siu Li telah membuat
dosa besar. Pertama adalah berpura-pura membantu
Yueh yang dipimpin oleh jenderal muda itu dan yang
ternyata akhirnya adalah merupakan seorang mata -
mata dari Wu, dan yang kedua adalah sikap palsunya
terhadap Yap-goanswe, memikat hati jenderal muda
itu dan mempermainkannya!
115
kota dimasuki dan iapun telah mencari musuhnya itu
dimana-mana. Namun sama sekali belum juga dia
dapat menemukan Siu Li.
116
Dan berita hancurnya Kerajaan Yueh yang diserbu
oleh pasukan Wu yang kuat juga cukup
mengguncangkan perasaannya, ia mendengar pula
betapa Yun Chang akhirnya tewas dan banya k
panglima-panglima gagah dari Yueh binasa. Hanya
sedikit saja yang dapat meloloskan diri dan kabar nya
mereka ini dikejar-kejar oleh Wu-sam-tai-ciangkun.
117
Begitu melihat betapa belasan orang-orang Hek-tung
Kai-pang ini maju sambil berteriak-teriak dan
menyerbu dengan senjata mereka, Pek Hong
melengking nyaring dan sekali tangannya bergerak,
terdengarlah suara "srett!" dan rantai perak yang tadi
menghias pinggangnya yang ramping telah di cabut
dan berputaran di depan tubuhnya.
118
yang lain membantu dalam saat-saat yang tidak
terduga.
119
mereka sajalah yang diberi makanan berupa buku -
buku filsafat.
120
menyangka bahwa perbuatan yang dilakukan oleh
Pek Hong sebenarnya hanyalah siasat belaka.
121
bergulingan itu lawan mereka ini menyambitkan
pasir-pasir tanah yang banyaknya sudah tidak
terhitung lagi. Tentu saja mereka gelagapan dan
beberapa butir pasir masih sempat memasuki mata
mereka yang menjadi pedih dan tak dapat dibuka.
"Des-des-desss.....aduhhhh!"
122
menendangi sambungan lutut lawan. "Plak-plak,
dess......... aughh!"
123
berdiri tiga orang laki-laki yang bersikap angker
dengan mata tajam sedang memandangnya dengan
wajah keruh. Pek Hong terkejut dan ia menjadi heran
ketika melihat betapa para penonton yang tadi berdiri
di sekitar mereka tiba-tiba mengeluarkan suara
ketakutan dan mereka itu semuanya segera mund ur-
mundur menjauhi!
124
Tiga orang itu memandang dengan sinar berapi
namun mereka agaknya menahan diri dan tidak
melayani tantangan ini. Si muka merah melangkah ke
depan, tangannya menyodorkan sebuah surat dan
berkata dengan suara dingin, "Kalau nona benar -
benar seorang gagah, kami tunggu kedatanganmu di
markas Hek-tung Kai-pang. Pangcu melarang kami
untuk membuat onar di sini dan hanya mengirimkan
surat untuk nona. Terimalah!" dan dia lalu
menyambitkan surat itu yang meluncur ke depan
setelah tadi mengerahkan lweekangnya.
125
Mereka membalikkan tubuh dan menolong saudara -
saudara mereka yang roboh di sana -sini itu. Dua
orang yang tewas mereka panggul dan akhir nya
beramai-ramai orang-orang Hek-tung Kai-pang ini
berlompatan pergi setelah melempar pandang mata
penuh ancaman terhadap gadis itu yang masih berdiri
dengan sikap angkuh.
126
"Ehh, kau........?!?" gadis ini terbelalak dan sejenak
tertegun bingung.
127
pertanyaan ini meluncur dari mulutnya seakan -akan
tanpa disadari dan pemuda itu tampak terkejut
mendengar pertanyaan yang aneh ini.
128
kelihatan merah tanda marah. "Nona!" pemuda itu
membentak. "Kalau tadi aku menceritakan
kemiskinanku, bukanlah maksudku untuk memohon
belas kasihan kepadamu! Siapa sudi menerima uang
dari seorang wanita? Aku tidak butuh kasihan orang
lain dan tidak minta dikasih a n i ! "
129
PENDEKAR GURUN NERAKA
Karya BATARA
Jilid 3
130
"Hemm, pemuda yang angkuh dan tinggi hati!"
pikirnya marah.
131
berkerut marah. Liong tung Lo-kai, ketua Hek-tung
Kai-pang, mengundangnya datang ke markas sebagai
tamu kehormatan jika ia bernyali naga. Namun,
apabila ia takut, ketua yang sombong itu
menyuruhnya datang untuk minta ampun dan
menerima dosa!
132
Kenyataan ini sungguh mengejutkan bagi mereka,
apalagi setelah mereka mendengar bet apa yang
merobohkan saudara-saudara mereka, itu hanyalah
seorang gadis cantik berusia sembilan belasan tahun!
133
"Gadis itu berani mati sekali," pikir mereka, “Dan ini
semua tentu mengandalkan kelihaiannya, hmm, ingin
kita melihat siapa gerangan dia dan tentu bakal
terjadi keramaian di sini."
134
dikalahkan. Maka dengan bantuan racunnya, sudah
banyak dia merobohkan lawan-lawan kuat. Di
samping itu, Mo-kiam Sie Giam Tun ini juga
tergolong orang yang mata kera njang dan menjadi
buas kalau menghadapi wanita -wanita cantik.
135
sampai di manakah tingkatnya? Aku yakin dengan
Hek mo kiam pasti akan dapat merobohkannya. Kau
tahu, berapa banyak lawan-lawanku yang tangguh
roboh di ujung pedang ini? Sudah tidak terhitung
banyaknya! Hek-mo-kiam tidak pernah gagal dalam
melaksanakan tugasnya!" orang ini bersombong.
136
"Hwa-tok-ciang, golongan tamu-tamu biasa begitu
mana aku bisa kenal? Paling-paling dia adalah
penduduk Hun-kiang, mungkin mewakili ayahnya
datang ke sini. Mau apa kau tanya -tanya? Huh,
agaknya seleramu bangkit setiap melihat wa jah
ganteng. Dasar banci!"
137
semua mata memandang kedatangan orang yang
ditunggu-tunggu ini.
138
melihat di mana tongkat sang ketua itu, mungkin
disembunyikan di suatu tempat.
139
wanita yang lemah dan yang pandainya hanya
menangis itu, dan dia ingin men dapatkan gadis
seperti ini, kuat dan bernya li naga!
140
bercuit dan mendadak mendahului terbangnya meja
berikut hidangannya, menyambar kepala Pek Hong.
141
sajalah yang bisa mengirim serangan seperti itu, yang
membuat segala benda di atas meja seaka n-akan
lengket dan tidak akan jatuh.
142
Akan tetapi apa yang diperlihatkan oleh gadis itu
ternyata lebih luar biasa lagi. Pek Hong yang melihat
betapa kursi itu terbang ke arahnya mendahului meja
yang penuh makanan, menggerakkan kedua
tangannya dan secepat kilat ia telah menangkap kursi
itu, meletakkan di atas lantai dan.......
143
lain, kini setelah menyaksikan kehe batan gadis itu
terpaksa tidak berani memandang rendah. Akan
tetapi teringat akan usulnya sendiri, tokoh ini sudah
melompat dari kursinya dan biar bagaimanapun juga,
dia merasa bahwa dengan ilmu pedangnya Hek -mo
Kiam-sut pasti dia dapat merobohkan gadis itu. Apa
yang baru dipertunjukkan oleh lawan adalah tentang
kecepatan gerak dan tenaga lweekang yang memang
luar biasa, namun tentang kepandaian silat dari gadis
baju hijau ini belum dibuktikannya.
144
menubruk ke depan dan tidak ada kesempatan untuk
menangkis dan juga karena dia tidak sud i tersiram
segala macam kuah masakan, laki-laki ini
mengeluarkan seruan keras dan tiba-tiba tubuhnya
membalik, berjungkir balik di udara sebanyak tiga
kali dan tangannya sudah mencabut Hek-mo-kiam
dan membabat kaki dara itu dari atas dengan
serangan ganas!
"Tring-trinngg......eehh......celaka!"
145
lututnya! Tentu saja kejadian ini amat mengagetkan
Giam Tun dan sambil memekik keras dia cepat
menjejakkan kakinya dan berpoksai lima kal i
menjauhi lawan dan selamat dan serangan berbahay a
itu, berdiri dengan muka pucat dan mata terbelalak
lebar.
146
Tongkat hitam di tangan mereka menggigil karena
tiga orang ini menahan marah dan amat membenci
gadis yang telah merobohkan dan membunuh sau -
dara-saudara mereka. Sinar mata mereka berapi -api
dan sikap mereka penuh ancaman. Sudah sejak tadi
mereka menahan diri dan tidak ber ani bergerak
karena suhu mereka belum memberikan tanda. Maka,
begitu kini ketua mereka menyuruh mereka maju dan
membentuk Sha-kak-tin (Barisan Segi Tiga) yang
merupakan ilmu gabungan yang dimainkan oleh tiga
orang, mereka menjadi girang dan amat bernafsu
untuk segera merobohkan gadis itu.
147
bertolak pinggang, dadanya membusung ke depan
dan rambutnya agak kusut. Dalam keadaan seperti
ini, ia nampak cantik dan menggairahkan sekali,
membuat Liong tung Lo-kai yang sudah mengilar
untuk menjadikan gadis itu sebagai isterinya diam-
diam menelan ludahnya dan kalamenjingnya naik
turun.
148
bermaksud untuk membasmi Hek-tung Kai-pang
dengan cara melenyapkan tokoh-tokohnya dan kalau
mereka sampai tersinggung oleh ucapannya dan tidak
main keroyok, ia mempunyai harapan untuk dapat
mengatasi kepandaian orang-orang Hek-tung Kai-
pang.
149
bergerak dengan teratur. Hebat dan ganas permainan
berpasangan yang dimainkan tiga orang murid kepala
Hek-tung Kai pang ini. Mereka adalah tokoh-tokoh
di bawah sang ketua sendiri, jadi tingkat kepandaian
mereka merupakan tokoh-tokoh kelas dua di
perkumpulan itu. Tenaga lweekang mereka kuat dan
gerak kaki mereka juga mantap. Tongkat yang
menghantam lawan sampai mengeluarkan bunyi yang
bersiuran tanda bahwa tenaga mereka hebat sekali,
dan serangan bertubi-tubi yang dilancarkan itu
semuanya menurut irama, tidak ngawur.
150
berkelebatan cepat di antara gulungan sinar hitam
tongkat-tongkat itu.
151
mengorbankan diri asal gadis yang amat dibencinya
itu dapat dirobohkan.
152
merobohkan tiga orang lawannya, tiba -tiba saja si
muka merah yang malu dan penasaran itu merobah
sikap, yaitu membuntu jalan turunnya.
153
Dua orang ini berteriak mengaduh dan tong kat
mereka terampas. Pek Hong tidak menghenti kan
gerakannya sampai di situ karena begitu tangan
kirinya menampar, kakinya segera menen dang dua
kali berturut-turut dan akibatnya, dua orang itu
roboh sambil menjerit ngeri. Celakanya, si muka
merah yang pada saat itu menjaga di bagian bawah
dengan putaran tongkatnya, tak sempat men arik
senjatanya yang menghantam ro bohnya dua orang
sutenya itu. "Bluk-blukk !”
"Krakkk......!"
154
Terdengar bunyi tulang patah dan rahang si muka
merah yang bertemu dengan logam yang tersembunyi
di dalam sepatu Pek Hong hancur remuk dan
sekaligus tengkorak kepalanya juga retak-retak. Si
muka merah berteriak ngeri dan tongkat nya
terlempar, berputar-putar sejenak dan akhirnya
roboh, terkapar tanpa nyawa menyusul dua orang
sutenya !
"Wessss........ darrrr!"
155
Tongkat bergagang naga yang dilapis emas
berkilauan yang tahu-tahu telah berada di tangan
tokoh Hek-tung Kai-pang ini luput mengenai sa-
sarannya dan lantai ruangan itu pecah berhambur an.
Pek Hong telah melompat jauh ketika tadi Liong -tung
Lo-kai mencelat dari kursinya dan menyerang, ia
tidak berani sembarangan menang kis karena dari
suara angin pukulan itu, ia tahu betapa hebat tenaga
yang terkandung di dalamnya, apalagi karena ketua
Hek tung Kai-pang ini dalam kemarahan yang
meluap-luap.
156
Begitu serangan pertamanya luput, Tongkat Naga di
tangan kakek picak ini sudah menyambar lagi. Dan
sungguh hebat ilmu silat ketua Hek-tung Kai-pang
itu. Suara angin pukulannya menderu -deru dan
dinding ruangan besar itu dilanda angin kuat
sehingga beberapa orang yang berada di situ segera
berkibar-kibar pakaiannya.
157
menyambar-nyambar di udara dan mengibas,
mematuk atau menyabet dengan serangan maut.
158
hebat dan akhirnya roboh oleh tongkatnya. Namun
gadis yang satu ini benar-benar mengejutkan. Sudah
hampir habis ilmu silatnya dimainkan dan napasnya
mulai memburu, tanda-tanda lawan terdesak sama
sekali belum nampak !
159
Ketua Hek-tung Kai-pang ini benar-benar meledak
kemarahannya dan kalau dia tidak dapat merobohkan
lawan setelah menghabiskan seluruh ilmu silatnya,
benar-benar kenyataan ini akan menampar mukanya.
Oleh sebab itu, kakek ini tiba -tiba mengeluarkan
bentakan menggeledek dan berlaku nekat. Tongkat
Naga yang gagangnya dilapis emas sehingga tampak
berkilauan ini mendadak menyambar tanpa suara dan
angin pukulan yang biasanya mendahului ujung
tongkat, tiba-tiba lenyap!
160
"Curang..........!"
161
"Haiiitttt.......!”
"Hayaa.......!”
"Plak-trang-tranggg........!"
"Aduhh........!"
Gadis itu mengeluh dan kalau saja pada saat itu ti dak
ada siucai yang datang mengganggu dengan
162
serangannya ke arah ketua Hek-tung Kai-pang se-
hingga kakek ini terkejut dan tenaganya otomatis
berkurang, tentu rantai perak di tangan nona itu akan
terlepas dari tangannya. Pek Hong marah bu kan main
dan tubuhnya terhuyung-huyung akibat serangan ini
dan dua jarum hitam yang menancap di pundak dan
lehernya menimbulkan rasa gatal-gatal panas.
Terkejutlah dia dan maklum bahwa ia terkena jarum
beracun.
"Bunuh dia......!"
"Cincang tubuhnya........!"
163
lagi. Memang betul bahwa akibat racun yang
memasuki tubuhnya membuat gadis ini seakan -akan
lumpuh, akan tetapi kalau untuk menghadapi orang-
orang Hek-tung Kai-pang tentu saja ia masih bisa.
Begitu empat orang menubruknya dengan tongkat
hitam, gadis ini menjerit keras dan tubuhnya berputar
memakai pinggulnya, sekali babat rantai di
tangannya meledak di atas kepala empat orang itu
yang berteriak ngeri dan tewas disambar rantai perak.
"Trang......aihhhh!"
164
banyak akibat gangguan racun jarum hitam. Si
Pedang Iblis terbahak-bahak dan mengejarnya
dengan wajah membayangkan kekejaman, pedangnya
menyambar tak kenal ampun dengan lima kali
bacokan cepat.
165
Mo-kiam Sie Giam Tun tertawa menyeramkan dan
sinar matanya membayangkan kekejian. Melihat
betapa gadis itu berhasil dirobohkannya, ia merasa
sakit hatinya agak berkurang. Namun, dia belum
puas. Dia hendak membalas dendamnya sepuas hati
dulu baru kemudian membunuh gadis ini. Oleh sebab
itu, pedangnya kembali digerakkan , kali ini
menyambar kancing-kancing baju gadis itu untuk
membuatnya terlepas dan telanjang bulat. Hanya
dengan pembalasan seperti itu sajalah dendamnya
dapat dibalas dan dia hendak memperma inkan
korbannya ini sepuas hati!
166
"Ha-ha-ha, kuda liar, nasibmu memang buruk !" laki-
laki ini tertawa dan mengayun pedangnya.
"Singggg - plakk!"
167
mencorong tajam seperti mata seekor naga sakti tahu-
tahu telah berada di ruangan ini, tangannya
menangkis pedang Hek-mo-kiam begitu saja sehingga
pedang itu terlempar dari tangan pemilik nya dan
Giam Tun sendiri mencelat tiga meter jauhnya
dengan lengan patah !
168
pendekar besar yang mereka takuti ini, orang -orang
Hek-tung Kai-pang berteriak-teriak dan buyar cerai
berai!
169
"Ampun....... ampun, taihiap...... ampun …!"
"Krakk ..!"
170
posisinya terdesak terus. Sebelumnya dia telah
mengeluarkan tenaga yang tidak s edikit ketika
menghadapi Pek Hong. Maka, ketika pelajar ini maju
menyerangnya, hati kakek itu terkejut sekali. Siapa
menyangka bahwa siucai yang tadi justeru diincar
oleh Hwa-tok-ciang ini ternyata merupakan seorang
musuh? Liong-tung Lo-kai mengumpat caci dengan
maki-makian kotor dan dia menjadi semakin terkejut
melihat kehebatan siucai ini. Untunglah, pada saat -
saat yang amat gawat ini Hwa-tok-ciang si tokoh
banci tiba-tiba melompat dari kursinya dan
membantu.
171
Bila membayangkan bahwa kalau pemuda sehebat ini
dapat dijadikan kekasihnya, tentu akan merupakan
kawan bermain cinta yang “Tar" dan perkasa! Dan
hal inilah yang menggembirakan. Belum pernah dia
mendapatkan pemuda tampan semacam itu, dan
mumpung ada kesempatan, dia hendak menangkap
siucai lihai itu bersama-sama Liong-tung Lo-kai.
172
Wah, kalau yang datang ini adalah Gin-ciam Siucai,
tentu saja berat untuk menangkapnya hidup -hidup.
Bersama keroyokan ketua Hek-tung Kai-pang, sukar
baginya untuk memperoleh pemuda tampan ini tanpa
menewaskannya.
173
Sepasang mata yang penuh nafsu dari si banci ini
tiba-tiba saja berobah penuh kemarahan. Kata-kata
itu membuat semua nafsunya lenyap terganti
kekejaman.
174
orang lawannya yang tangguh ini dan mengajak gadis
itu melarikan diri.
"Hyaattt.....!"
"Brettt wutt-plakk !”
175
Akibatnya, Hwa-tok-ciang menjerit marah sedangkan
ketua Hek-tung Kai-pang berseru kaget. Namun
sebaliknya, karena tiga buah serangan tadi diker ja kan
dalam waktu yang tidak banyak selisihny a dan
pemuda itu harus memecah perhatiann ya, siucai ini
kurang kuat ketika menangkis tongkat yang berat di
tangan Liong-tung Lo-kai. Kakinya tergetar hebat
dan tubuhnya terlempar tiga langkah jauhnya.
176
Akan tetapi biarpun keadaan Gin-ciam siucai ini sudah jelek
posisinya dan diserang gencar, masih saja dia berhasil
menyelamatkan diri. Dalam keadaan bergulingan itu jarum
dan kipas ditangannya bergerak-gerak menangkis dan selalu
senjata lawan terpental mundur. Sayangnya, karena
kedudukannya yang tidak menguntungkan, setiap kali
menangkis tentu tangannya tergetar dan setengah lumpuh.
Terutama sekali kalau beradu dengan tongkat naga di
tangan kakek iblis itu.
"Cet-cet-cett........!”
177
Belasan hek-tok-ciam menyambar tubuh Gin-ciam Siucai
dan pemuda ini berseru keras sambil mengebutkan kipasnya
ke depan. Jarum-jarum itu terpukul runtuh akan tetapi
serangan terakhir berupa sodokan maut ke arah ulu hatinya
kurang cepat dielakkan.
“Dukkk….!”
“Takk !”
“Aiihhh !”
178
Tongkat si kakek picak bertemu dengan gagang kebutan dan
Liong-tung Lo-kai berseru kaget dengan mata melotot.
Namun, karena tenaganya memang lebih besar, tongkat itu
masih terus menyambar ke bawah dan….”bukk !” pinggang
Gin-ciam Siucai terhajar ujung tongkat !
179
akan tetapi kalau dia dibunuh kan sayang? Aku ingin
menangkapnya dan menghibur diri dengan pemuda
seperti itu." Si banci ini berkata cepat-cepat, khawatir
kalau ketua Hek-tung pang itu menyerangnya.
180
besar yang tempat tinggalnya jauh di utara ini bisa
muncul di tempat mereka?
181
Sedang rekan mereka saja, yaitu Mo -kiam Sie Giam
Tun yang memiliki kepandaian tidak banyak
selisihnya dengan mereka, roboh tanpa berdaya di
depan tokoh besar itu.
182
kencang dan diam-diam Sun Hok kagum bukan main.
Tokoh dari Gurun Neraka ini benar -benar hebat,
pikirnya di dalam hati. Perbawanya amat besar dan
sepasang matanya yang seperti mata seekor naga
sakti itu dapat membuat orang lumpuh semangatnya
dan keder nyalinya! Tidak heran bila Yap goanswe,
murid tunggal tokoh besar ini juga memiliki nama
besar dan ditakuti lawan.
183
Sun Hok terkejut. Dari nada suaranya, dia dapat
menangkap bahwa pendekar sakti ini sedang marah.
Memang berita tentang Yap-goanswe itu amat
menghebohkan seluruh daratan Tiong-goan dan tidak
aneh kalau guru dari jenderal muda ini merasa marah
kepada muridnya itu.
184
yang mengerikan terhadap diri Yap-goanswe. Kami
belum tahu jelas apa maksudnya itu, akan tetapi yang
terang ialah dengan jalan menyiarkan tertangkapnya
murid locianpwe itu, Cheng gan Sian -jin secara
memutar agaknya memang hendak menantang
locianpwe dengan jalan mendatanginya di kota raj a."
185
melawan iblis itu. Namun keburu di dahului oleh
seorang sakti yang mengenakan kedok dan menawan
Cheng-gan Sian-jin. Sejak saat itulah tidak ada lagi
orang yang mendengar kabar tentang gembong iblis
ini dan karena kejadian itu sudah lewat tigapuluhan
tahun, tidak ada lagi orang yang memikirkan
pentolan sesat itu.
186
terhadap Pek Hong, suatu perasaan ganjil yang tidak
dimengertinya.
187
Pek Hong bangkit berdiri dan baru ia tahu bahwa di
situ masih terdapat manusia lain. Ia ter kejut ketika
melihat Gin-ciam Siucai karena pemuda pelajar
inilah yang ia lihat di dalam kota Hun -kiang dan
bersorak-sorak ketika ia menghajar anggauta-
anggauta Hek-tung Kai-pang!
188
betapa sepasang mata yang bening indah itu
terbelalak marah kepadanya, pemuda ini terpe sona
kagum dan menatap mata jeli itu dengan bengong!
189
ini menggegerkan semua orang. Wajahnya muram
ketika ia mengenang pe muda itu dan hatinya terasa
sakit bukan main.
190
Pek Hong menoleh kepada pendekar sa kti itu dan
untuk meyakinkan hatinya, ia bertanya, "Benarkah
itu, locianpwe?"
191
telah merobohkannya pada tigapuluh tahun
berselang, mungkin telah tiada lagi di dunia ini."
192
"Locianpwe, dia ini sebenarnya siapakah? Dia bilang
bahwa menurut suhunya akan terjadi begin i atau
begitu. Agaknya gurunya ini tukang gwa-mia
(peramal), ya?" Pek Hong berkata dengan setengah
mengejek dan bibirnya berj ebi.
193
mendengar nama gadis itu ketika Takla Sin -jin
berbicara. Hanya dia tidak ta hu siapa she gadis ini.
194
Sun Hok meleletkan lidahnya. "Aihh, bukan main!"
serunya dengan penuh kekaguman. "Pendekar sakti
itu betul-betul hebat, dan tidaklah mengherankan jika
murid tunggalnya juga merupakan pemuda yang luar
biasa!"
195
takut gadis galak ini akan marah. Pek Hong terkejut
dan dua butir air mata yang menggantung di bulu
matanya jatuh ke bawah. Cepat ia menggeleng kepala
dan menjawab, "Tidak apa-apa. Untuk apa kau tanya-
tanya segala?" suaranya terdengar ketus dan Sun
Hok tidak berani lagi bertanya macam-macam.
196
197
PENDEKAR GURUN NERAKA
Jilid 4
Karya BATARA
Pelukis YANES
Penerbit/Pencetak C. V. "G E M A”
Jln. Mertokusuman 761 RT. 14 RK IIl
Telepon No. 5801 SOLO
Tahun 1978
Credit Ebook:
Sumber buku Aditya Indra Jaya
Djvu Mukhdan
Editor Hendradinata Sugiyanto
Finishing Pdf Team Kolektor EBook
Jilid 4
198
DENGAN sikap marah pemuda itu lalu
membalikkan tubuh dan melangkah pergi ! Pek Hong
tertegun dan mukanya menjadi merah. Sama sekali
tidak disangkanya bahwa maksud baiknya diterima
salah oleh pelajar itu. Diam-diam hatinya
mendongkol dan panas.
“CIHH, siapa sudi berjalan bersamamu? Aku punya kaki dan tujuan sendiri. Kalau kau mau pergi, pergilah sendiri !" Pek
Hong menjawab dan tanpa memperdulikan lagi kepada pemuda itu, ia lalu melompat pergi!
Sun Hok tertegun sejenak mengikuti kepergian gadis baju hijau yang manis itu dengan pandang matanya. Akhirnya dia menghela
napas dan sebelum dia meninggalkan tempat itu, pemuda ini membakar gedung Hek-tung Kai-pang. Api segera berkobar hebat dan
tanpa ampun lagi, gedung pusat perkumpulan pengemis-pengemis jahat ini dimakan naga merah! Kayu-kayu roboh dan dindingnya
terjilat api, mengeluarkan suara berkerotokan mengerikan dan tidak sampai satu malam, pusat Hek-tung Kai-pang ini telah menjadi
abu!
Dengan wajah puas Gin-ciam Siucai Sun Hok lalu meninggalkan tempat itu, menuju ke kota raja membantu membebaskan Yap-
goanswe. Sebuah tempat berbahaya akan dimasukinya, akan tetapi karena ini adalah atas perintah suhunya, apalagi mengingat
betapa pendekar dari Gurun Neraka itupun juga sudah berangkat ke kota raja untuk menghadapi Cheng-gan Sian-jin, Sun Hok
199
berbesar hati dan menuju ke kota raja dengan wajah berseri gembira. Diam-diam dia ingin melihat pertandingan besar antara
Malaikat Dari Gurun Neraka itu melawan Cheng-gan Sian-jin, gembong iblis yang sudah amat terkenal sejak tigapuluh tahun yang
lampau!
***
Semenjak Raja Muda Kung Cu Kwang berhasil menghancurkan Yueh dan memindahkan ibukota kerajaan lama ke kota Su-couw
(Seb. Masehi) di timur Tiongkok, bala tentara raja muda ini menjadi semakin kuat. Hal ini adalah disebabkan dengan adanya Cheng-
gan Sian-jin di tempat itu. Memang betul bahwa gembong iblis ini bukanlah seorang yang ahli dalam peperangan, akan tetapi dengan
kesaktiannya yang luar biasa, dengan ilmunya yang tinggi, Cheng-gan Sian-jin merobohkan lawan-lawan tangguh secara perorangan
dan semua musuhnya roboh satu-persatu.
Tidak ada seorangpun yang dapat menandingi tokoh besar yang menggegerkan ini. Bahkan dua orang pendekar tua, yaitu Sin-pang
Lo-jin guru dari panglima muda Tang Bouw dan Hui-to Lo-kai guru dari panglima muda Ong Sin To, tewas ditangan
Cheng-gan Sian-jin ketika gembong iblis ini membantu serbuan Wu-sam-tai-ciangkun ke Kerajaan Yueh!
Dan bersama munculnya datuk besar ini, di dunia kang-ouw muncul pula nama seorang tokoh baru yang mengerikan, berjuluk Tok-
sim Sianli (Dewi Berhati Racun) murid perempuan dari Cheng-gan Sian-jin!
Tentu saja munculnya dua orang dari golongan hitam ini mengejutkan semua orang. Cheng-gan Sian-jin tadinya orang sangka telah
tewas pada tigapuluh tahun yang lalu. Siapa kira, setelah sekian lama menghilang, mendadak saja tokoh yang amat lihai itu muncul
kembali, bahkan bersama murid perempuannya yang tidak kalah menggemparkannya dibandingkan dengan gurunya sendiri.
Kejutan tiba-tiba yang diadakan oleh dua orang sesat ini sebenarnya belumlah seberapa, terutama tentang Tok-sim Sianli sendiri
yang orang hanya tahu bahwa wanita cantik itu adalah murid dari Cheng-gan Sian-jin. Akan tetapi, kalau orang tahu lebih lanjut
siapa gerangan wanita itu sebetulnya, tentu mereka akan menjadi semakin kaget.
200
Siapakah Tok-sim Sianli ini? Dia bukan lain adalah......keponakan Lie-thaikam sendiri! Ya, wanita cantik yang amat ganas ini
bukan lain adalah Lie Lan, itu gadis cantik yang dulu pernah menggoda Yap-goanswe namun yang akhirnya menemui kegagalan
besar bahkan yang menjadi dendam terhadap jenderal muda itu! Bagaimana bisa begini?
Sebenarnya, sudah lama sekali Lie Lan menjadi murid Cheng-gan Sianjin, sejak gadis cantik ini berusia lima tahun! Hanya berkat
kelihaian tokoh besar itu sajalah maka tidak ada seorangpun yang mengetahui betapa gembong iblis ini menyelundup ke Yueh dan
memasuki gedung Lie-thaikam. Rahasia ini memang dipegang keras oleh Cheng-gan Sian-jin yang diam-diam masih merasa gentar
kalau-kalau musuhnya yang dulu telah merobohkannya di puncak Beng-san itu akan muncul. Dia melarang dan menekankan kepada
Lie Lan agar gadis itu tidak mengeluarkan kepandaiannya.
"Belum saatnya kau menonjolkan diri," demikian katanya kepada gadis itu. "Bersabarlah, muridku, kelak kalau aku sudah yakin
benar bahwa musuhku yang amat sakti itu sudah betul-betul mati, barulah kau boleh berbuat sesuka hatimu. Sekarang harap semua
keinginanmu dikendalikan dulu sampai aku memberikan tanda kepadamu. Pada waktu itulah kita harus bergerak dan aku
telah mempunyai rencana bagus untuk memperkenalkan dirimu di dunia kang-ouw dengan cara membuat kegegeran di kalangan
orang-orang sombong yang menyebut dirinya pendekar."
Lie Lan tidak berani membantah dan mematuhi larangan gurunya. Setelah dia menjadi murid suhunya itu, ia tahu
bahwa suhunya adalah seorang yang amat kejam dan mampu melakukan hal-hal mengerikan, bahkan terhadap dirinya
sekalipun. Itulah sebabnya, setelah ia menjelang dewasa dan merupakan seorang gadis cantik yang memiliki tubuh padat
menggairahkan berkat latihan-latihan silat gemblengan gurunya, merupakan seorang dara jelita seperti sekuntum bunga sedang
mekar-mekarnya, gadis inipun tidak berani membantah keinginan gurunya yang ingin melakukan hubungan sex!
"Muridku," demikian mula-mula Cheng-gan Sianjin berkata dengan sinar mata aneh kepada Lie Lan,
"pelajaran ilmu silat sudah hampir semuanya kuwariskan kepadamu. Akan tetapi, ada satu pelajaran
penting lain yang juga harus kauketahui. Tahukah kau?"
Lie Lan menggeleng kepalanya karena ia memang tidak tahu ilmu apa yang satu ini. "Tidak, suhu, teecu
tidak tahu. Dan kalau suhu hendak mewariskan pelajaran yang suhu maksudkan, tentu saja teecu akan menerimanya dengan
girang dan senang hati."
201
"Ha-ha-ha! Ilmu yang satu ini adalah ilmu yang hebat, ilmu pembawa nikmat dan
kau pasti akan girang dan senang hati!" Cheng-gan Sian-jin tertawa bergelak dan tangannya
menangkap lengan muridnya, merayap dari bawah ke atas dan berhenti di pundak muridnya
yang halus, bulu-bulu lengannya membuat Lie Lan agak merinding kegelian.
Lie Lan terbelalak heran dan memandang suhunya. "Eh, suhu, ilmu apa itu? Bagaimana bisa membawa nikmat segala?"
Cheng-gan Sian-jin tersenyum aneh dan sepasang matanya menelusuri wajah muridnya yang jelita ini dari atas ke bawah dan terus
turun sampai ke kaki yang halus dan indah bentuknya. "Hemm, kau memang hebat. Kau adalah gadis titisan Dewi Syor yang amat
dipuja-puja oleh Bangsa Arya. Dan oleh sebab itu, aku harus menurunkan ilmu ini kepadamu secepat mungkin dan membentuk
kau menjadi seorang gadis yang sehebat Dewi Syor, ha-ha!"
Lie Lan tidak tahu bahwa Dewi Syor yang dipuja-puja oleh Bangsa Arya khususnya oleh kaum lelakinya ini adalah dewi lambang
sex. Dewi ini amat dipuja oleh lelaki Bangsa Arya karena konon katanya dapat memberikan "semangat baru" dan "tenaga kuda"
bagi yang mencinta dan memujanya!
"Suhu, kau belum menjelaskannya kepada teecu. Dari tadi suhu hanya tertawa-tawa saja. Apakah ada yang lucu ?" Lie Lan merengut
dan bibirnya yang merah basah itu cemberut.
Cheng-gan Sian-jin tertawa, "Ha, agaknya kau sudah tidak sabar lagi. Baiklah, hayo kita masuk ke dalam kamarmu. Di sanalah
ilmu ini hendak kuajarkan!" dan sekali berkelebat manusia iblis ini lenyap karena dia telah berada di kamar muridnya, kamar yang
bersih dan luas juga berbau harum minyak wangi.
Lie Lan cepat mengikuti gurunya karena hatinya sendiri memang sudah tidak sabar lagi untuk menerima warisan ilmu baru itu.
Gadis ini memang amat haus akan ilmu-ilmu baru, maka begitu tadi suhunya bilang bahwa dia hendak diwarisi ilmu baru, ia
menjadi girang dan siap untuk mempelajari ilmu itu.
202
Dua orang guru dan murid ini telah berada dalam kamar tertutup dan perintah gurunya yang pertama membuat Lie Lan agak
kaget.
"Sekarang, setelah kau siap untuk menerima ilmu baru ini dan menjadi seperti Dewi Syor, maka bukalah bajumu, semua, luar
dalam!" begitu kata kakek tinggi besar ini dan sepasang matanya bersinar-sinar penuh nafsu.
Tentu saja gadis itu terkejut. "Apa...... apa, suhu?" Lie Lan tergagap dan matanya membelalak lebar, indah berkilauan sehingga
membuat Cheng-gan Sian-jin menjadi tidak sabar.
"Aku bilang bahwa bajumu itu harus kau buka. Mengapa masih tanya-tanya lagi ? Apakah kurang jelas? Syarat mempelajari ilmu
ini memang harus demikian, kenapa kau terkejut? Hayo, cepat buka semuanya dan kau akan membuktikan sendiri bahwa ilmu ini
adalah ilmu pembawa nikmat dan kau akan senang!"
Gadis itu tidak dapat membantah lagi dan perlahan-lahan bajunya mulai dibuka dengan jari-jari tangan menggigil dan wajah agak
pucat.
Cheng-gan Sian-jin terbelalak kagum memandang tubuh atas yang telanjang itu dan mulutnya mengeluarkan pujian, "Dewi Syor
Yang Maha Indah ! Aihh, muridku, kau benar-benar titisan Dewi Syor yang hebat. Tubuhmu benar-benar luar biasa sekali!
203
Muridku yang cantik, ke sinilah.......kemarilah, sayang, biar kuajarkan ilmu ini kepadamu......... aihh, mulus....halus.....benar-benar
menandingi kecantikan dewi kami !" napas Cheng-gan Sian-jin mulai memburu dan matanya melotot melihat keindahan luar biasa
dari muridnya itu. Dia menggapai dan Lie Lan dengan kaki gemetar melangkah dekat ke arah suhunya, masih tidak mengerti ilmu
aneh apa yang akan diajarkan oleh gurunya ini.
"Hemm, benar-benar hebat.....benar-benar hebat sekali!" kakek ini berkata berkali-kali dan tangannya mulai menggerayangi seluruh
tubuh muridnya itu dengan nafsu semakin berkobar. Mula-mula Lie Lan takut dan ngeri, namun sinar mata gembong iblis yang
berpengaruh penuh kekuatan sihir ini tak dapat ditahan oleh gadis itu. Semangatnya telah dipenuhi oleh kekuatan sakti gurunya dan
apa yang dilakukan oleh gurunya ini ia tidak mampu mengelak.
204
Cheng-gan Sian-jin tertawa bergelak dan akhirnya menyambar tubuh gadis yang telanjang bagian atasnya ini dan di dalam kamar
itulah Lie Lan mendapatkan ilmu "baru" dari gurunya sendiri ! Dan Cheng-gan Sian-jin peranakan Bangsa Arya ini memang betul-
betul hebat. Lie Lan yang masih hijau berhasil dikobarkan nafsunya dan terjadilah perbuatan menjijikkan antara manusia iblis ini
dengan murid perempuannya itu. Setan dan iblis bersorak-sorak dan hanya kamar itulah yang menjadi saksi bisu atas semua kejadian
yang dilakukan oleh dua orang manusia yang telah diperhamba nafsu berahi ini.
Demikianlah, semenjak peristiwa itu, Lie Lan menjadi seorang gadis yang lebih matang lagi dan agaknya rangsangan
gurunya yang luar biasa itu membuat kelenjar-kelenjar tubuhnya berkembang pesat. Jadilah ia seorang gadis jelita yang bertubuh
menggairahkan, penuh daya tarik memikat dan senyum manis yang sanggup meruntuhkan setiap pria yang gagah perkasa
sekalipun !
Pengalaman pertama bersama gurunya membuat gadis ini matang, akan tetapi karena dibangkitkan secara liar oleh Cheng-gan Sian-
jin, gadis keponakan Lie-thaikam ini menjadi seorang gadis yang binal dan akhirnya menjadi hamba nafsu berahi. Dan karena
Cheng-gan Sian-jin sendiri akhir-akhir itu acapkali pergi meninggalkan muridnya di gedung Lie-thaikam sampai kadang-kadang
sebulan sehingga Lie Lan kesepian seorang diri, gadis ini lalu mulai mencari sasarannya di luar. Digodanyalah pemuda-pemuda
tampan putera para pembesar ataupun para pangeran, dan akhirnya jadilah gadis ini seorang gadis jalang, liar, genit dan cabul.
Semua ini adalah gara-gara didikan Cheng-gan Sian-jin, gembong iblis yang amat jahat itu!
Peristiwa yang dituturkan di atas ini terjadi pada waktu dua tahun lebih yang lalu, dimana Lie Lan masih tinggal di gedung
pamannya, yaitu Lie-thaikam di Kerajaan Yueh. Akan tetapi, semenjak pamannya berkhianat terhadap Yueh dan berbalik kepada
Wu, Lie Lan mengikuti pamannya ini dan mereka mendapatkan sebuah gedung bagus yang tidak kalah indahnya dengan gedung
mereka dahulu di Kerajaan Yueh.
Lie-thaikam adalah seorang pembesar kebiri yang cerdik dan licik. Dia tahu bahwa dia telah berkhianat terhadap Yueh dan
membantu Wu-sam-tai-ciangkun. Akan tetapi semua bantuannya itu sekarang sebenarnya sudah tidak berarti lagi setelah Yueh jatuh
di tangan Wu. Pada suatu hari thaikam yang culas ini pergi ke istana menghadap Kung Cu Kwang untuk meminta balas jasa. Akan
tetapi, pada saat dia hendak memasuki istana dan tiba di sebuah ruangan besar yang ditutup tirai sutera, secara kebetulan pembesar
kebiri ini mendengar rencana Wu-sam-tai-ciangkun tentang dirinya dan Lie-thaikam terkejut.
205
Di dalam ruangan tertutup tirai ini, tiga orang panglima besar dari Wu itu ternyata sedang mengadakan sidang darurat dan pembesar
kebiri ini mendengar bahwa dirinya akan dilenyapkan dan dibunuh !
"Seorang yang telah mampu melakukan perbuatan khianat terhadap junjungan sendiri, merupakan tanda seorang manusia yang
tidak dapat dipercaya !" demikian mula-mula dia mendengar Panglima Kiang tokoh nomor dua dari Wu-sam tai-ciangkun itu mulai
pembicaraannya. Suara panglima ini keras dan lantang, sesuai dengan tubuhnya yang tinggi besar dan matanya yang lebar itu selalu
melotot. "Oleh sebab itu, satu satunya jalan agar kelak dia tidak mengkhianati kita juga, kita harus membunuhnya dan
melenyapkan jejaknya!"
"Memang benar," Panglima Han yang halus suaranya itu menyambung. "Lie-thaikam memang orang yang amat cerdik dan
berbahaya. Aku sendiri mengkhawatirkan bahwa kelak dia akan mengulang pengkhianatannya itu terhadap kita. Siapa tahu,
thaikam yang licik itu banyak akalnya. Bukankah ji-wi taijin sendiri dapat mengingat akan semua kecerdikan siasatnya ketika dia
membantu kita untuk merobohkan Yueh? Dia memang orang yang cerdik dan berbahaya, sebaiknya kita berpura-pura memanggilnya
ke sini dan melenyapkan thai-kam yang licik itu..........."
Baru sampai di sini saja Lie-thaikam sudah pucat mukanya. Dia datang ke istana untuk minta balas jasa, eh, siapa tahu dia malah
mendengarkan rencana tiga orang pembantu Kung Cu Kwang ini yang hendak membunuhnya! Lie-thaikam tidak mau
mendengarkan lebih lanjut lagi dan dengan sikap tergesa-gesa pembesar kebiri ini mengayun langkah ke gedungnya. Dia teringat
akan Lie Lan, keponakan yang amat disayangnya itu dan dia hendak mengajak gadis itu melarikan diri sebelum malapetaka itu
datang.
Begitu sampai di gedungnya, laki-laki gendut ini berlari-lari kecil dengan napas terengah-engah, langsung menuju ke kamar
keponakannya itu.
"Lie Lan! Lie Lan! Hayo cepat keluar, kita berkemas dan ambil semua harta simpanan kita di peti pusaka…!" pembesar ini berseru
dan mendorong pintu kamar gadis itu.
206
Akan tetapi, begitu pintu terbuka lebar, Lie-thaikam terbelalak dengan muka kaget dan mulutnya celangap tak mampu membuka
suara! Apa yang dilihatnya? Lie Lan, keponakannya yang cantik itu tampak bergumul dengan seorang laki-laki dalam keadaan
telanjang di atas pembaringan!
"Ya, Allah.......!" akhirnya Lie-thaikam berseru kaget. "Lie Lan, apa yang kaulakukan ini? Keparat, siapa laki-laki itu? Hee, anjing
busuk, keluar kau!" pembesar ini berteriak gusar dan memaki, tidak tahu jelas siapa laki-laki di atas pembaringan itu karena terhalang
kelambu. Dengan muka merah pembesar gendut ini menuju ke pembaringan, maksudnya hendak menyeret iaki-laki itu dan
melemparnya keluar.
Namun, begitu kelambu disingkap, tiba-tiba Lie thaikam ini menjerit dan tubuhnya terpental.
"Pergi kau, setan busuk! Plak!" sebuah bentakan marah menyambut Lie-thaikam ini dan tangan seorang laki-laki memukul
dadanya. Tanpa ampun lagi, pembesar ini berteriak mengaduh dan kepalanya membentur daun pintu. Terdengar suara "brukk!"
dan Lie-thaikam mengerang kesakitan, kepalanya benjut sebesar telur ayam.
Belum lagi dia mampu bangun, laki-laki di atas pembaringan itu telah melompat sambil mengumpat-caci dan tahu-tahu rambutnya
yang tidak seberapa banyak itu telah dijambak orang!
"Hayo berdiri, babi! Kau berani mengganggu di sini, ya? Jahanam, kau babi yang tidak tahu diri dan patut mampus!" dengan penuh
kemarahan orang ini telah mengangkat tangannya untuk memukul kepala Lie-thaikam. Sekali saja terayun, tentu pembesar itu akan
tewas.
Akan tetapi, untunglah pada saat yang amat berbahaya ini Lie Lan juga sudah melompat bangun dan berteriak, "Suhu, jangan
bunuh dia! Paman tidak tahu kalau suhu berada di sini!" dan dengan tergesa-gesa gadis itu mengenakan pakaiannya kembali dan
meloncat turun.
207
Lie-thaikam terkejut setengah mati mendengar seruan Lie Lan yang menyebut "suhu" kepada laki-laki ini dan ketika dia mengangkat
mukanya memandang, thaikam ini menjadi sepucat kertas mukanya karena yang berdiri di depannya ini bukan lain adalah Cheng-
gan Sian-jin, koksu baru dari Kerajaan Wu !
"Oh...eh.....aku.....aduh....ampun, taijin.....ampunkan aku yang tidak bermata....aku tidak tahu bahwa taijinlah orangnya yang
berada di kamar ini....juga tidak tahu bahwa taijin juga menjadi guru keponakanku itu...ampun, taijin.... ampun....."
Lie-thaikam segera menjatuhkan diri berlutut dan meminta-minta ampun dengan muka ketakutan dan penuh kekagetan
menyaksikan hal yang amat tidak disangka-sangkanya ini. Diam-diam hatinya kecut den waswas melihat kemarahan Cheng-gan
Sian-jin. Kalau saja dia tahu sebelumnya, siapa berani mengusik koksu yang sedang bersenang-senang dengan keponakannya itu?
Sungguh sial dangkalan, pikirnya di dalam hati dan pembesar kebiri yang berwatak pengecut ini sudah menangis sambil mengangguk-
anggukkan kepalanya!
Cheng gan Sian-jin menahan pukulannya dan melihat tubuh muridnya yang setengah telanjang karena tergesa-gesa itu,
kemarahannya berkurang. "Baiklah, kuampuni nyawa babi ini. Akan tetapi, sekali lagi dia berani mengganggu, tentu kepalanya
akan kucopot dari lehernya yang pendek ini. Pergilah........!" kaki koksu bergerak menendang dan Lie-thaikam terlempar keluar
pintu sambil menjerit-jerit seperti babi disembelih!
"Huh, kurang ajar. Kalau saja tidak mengingat bahwa dia pamanmu, tentu sudah kucokel matanya itu!" Cheng-gan Sian-jin
bersungut-sungut dan menghampiri muridnya, merangkul gadis itu dan kembali hendak melanjutkan kesenangannya.
w
Suhu, maaf. Harap suhu menunggu sebentar. Tidak biasanya paman masuk ke kamar ini kalau tidak ada sesuatu. Agaknya terjadi
sesuatu yang sangat penting sehingga dengan tergesa-gesa paman tadi mengganggu kita. Biarlah kita tunda sejenak permainan kita
dan mendengarkan keperluannya." Lie Lan berkata dan membujuk suhunya yang sudah diamuk nafsu berahi itu dan dengan halus
gadis ini melepaskan diri, membetulkan pakaiannya dan melangkah keluar kamar.
Cheng-gan Sian-jin mendengus kesal dan mengikuti muridnya. Di situ tampak Lie-thaikam baru saja bangkit berdiri dan melihat
munculnya Lie Lan bersama koksu, thaikam yang sudah ketakutan ini kembali hendak menjatuhkan diri berlutut. Dia menyangka
208
bahwa kakek itu hendak menghajarnya, maka sebelum kemarahan koksu meluap-luap karena gangguannya, thaikam ini hendak
menyatakan maafnya.
"Paman, sudahlah. Kami tidak akan menyiksamu. Kami menemuimu ini hanyalah karena ingin mendengarkan mengapa tadi
paman memasuki kamar tanpa ijin. Agaknya terjadi sesuatu yang menggelisahkan paman. Benarkah?" Lie Lan bertanya dan
pamannya itu mengangguk-angguk cepat.
"Benar, Lan-ji, benar. Aku mendengar kabar buruk. Wu-sam tai-ciangkun merencanakan untuk membunuhku dan itulah sebabnya
maka aku cepat-cepat kemari untuk melarikan diri. Siapa tahu, koksu ternyata ada di dalam dan sedang bersenang-senang. Maafkan
aku.... taijin, maafkan...." dan Lie-thaikam menjura-jura di depan kakek bermata hijau yang amat mengerikan hatinya itu.
Lie Lan terkejut. "Apa? Wu-sam-tai-ciangkun yang telah paman bantu itu hendak membunuh paman? Keparat, manusia-manusia
yang tidak kenal budi ! Suhu, biar aku menemui dan menghajar mereka!" gadis ini sudah hendak melompat pergi dengan muka
merah akan tetapi gurunya menangkap lengannya mencegah.
"Jangan, urusan sepele begitu saja untuk apa diributkan ? Kesenangan kita tidak boleh terganggu dan biar aku menulis sepucuk surat
untuk mereka."
Cheng-gan Sian-jin lalu membuat surat yang ditujukan kepada Wu-sam-tai ciangkun, lalu melemparkannya kepada Lie-thaikam.
"Nih, berikan kepada mereka dan kau akan selamat. Sekarang pergilah, awas kalau kau kembali mengganggu !"
Lie-thaikam membungkuk-bungkuk dan cepat mengambil surat yang dilemparkan koksu dengan wajah girang. Cheng gan Sian-jin
sendiri bersama murid perempuannya telah memasuki kamar dan Lie thaikam tidak perduli lagi, bahkan kenyataan ini membuat
hatinya gembira bukan main. Koksu ternyata merupakan guru dari keponakannya juga sekaligus merangkap sebagai kekasihnya!
Dengan begitu berarti kedudukannya menjadi amat kuat dan dia tidak usah takut lagi kepada Wu-sam-tai-ciangkun!
209
Dan persis ketika thaikam ini tiba di ambang pintu gedung, dua orang suruhan Wu-sam-tai-ciangkun memanggilnya. Tentu saja
thaikam ini maklum apa sebenarnya yang tersembunyi di balik panggilan itu. Namun Lie-thaikam sama sekali tidak gugup atau
cemas lagi, bahkan dia menyambut maksud tiga orang panglima Wu ini dengan wajah berseri dan kepala tengadah!
"Hendak kulihat, apa yang akan dilakukan oleh tiga orang itu kepada diriku," demikian pembesar kebiri ini berpikir sambil
tersenyum-senyum bangga.
Benar saja. Setelah dia berhadapan dengan Wu-sam-tai-ciangkun yang menyambutnya dengan sikap bengis dan sinar mata penuh
ancaman, Lie-thaikam cepat menyerahkan surat dari koksu kepada tiga orang panglima tua itu. Mula-mula Ok-ciangkun yang
membacanya dan Lie-thaikam melihat jelas betapa Panglima Ok itu tampak kaget dan berobah air mukanya.
"Aihh....!" panglima tua ini mengeluarkan seruan dan matanya terbelalak ke arah Lie-thaikam, memandang dengan penuh
kekagetan dan juga penuh kebingungan.
Ketika dua orang rekannya memandang penuh tuntutan ingin tahu, Ok-ciangkun tidak mengeluarkan kata-kata dan hanya
menyerahkan surat dari koksu itu kepada Panglima Kiang dan Panglima Han.
Dan seperti juga halnya Panglima Ok, Lie-thaikam melihat betapa dua orang panglima inipun tampak terkejut dan berobah air
mukanya. Dia tidak tahu apa isi surat dari Cheng-gan Sian-jin ini, akan tetapi setidak-tidaknya dia dapat menduganya. Tentu
larangan koksu kepada tiga orang panglima itu untuk membunuh Lie-thaikam ! Apa lagi ?
Memang betul dugaan ini. Cheng gan Sian-jin yang menjadi koksu
dan yang amat diandalkan tenaganya oleh raja muda mereka itu
memang menegur rencana Wu-sam-tai-ciangkun, bahkan memaki
tiga orang panglima tua itu sebagai orang-orang bodoh yang amat
gegabah! Tahukah kalian, demikian isi surat itu antara lain, bahwa
Lie Lan keponakan Lie-thaikam ini adalah muridku? Kalau kalian
mengganggu Lie-thaikam berarti mengganggu pula keponakannya
210
yang menjadi muridku. Dan ini berarti juga kalian mengganggu
koksu!
Tentu saja surat koksu ini mengejutkan mereka semua dan sekaligus
rencana mereka berantakan. Tiga orang panglima tua ini saling
pandang dan otomatis sikap mereka terhadap Lie-thaikam berubah
seratus delapanpuluh derajat! Mau tak mau sikap mereka yang tadi
bengis dan penuh ancaman, berbalik menjadi senyum buatan dan
segera tiga orang ini turun dari kursi mereka dan tergesa-gesa minta
maaf kepada Lie thaikam!
211
tampak. Hal ini hanya berarti bahwa musuhnya itu tentu telah
meninggal dan dia boleh bertindak menurut kata hatinya.
Akan tetapi, hati kakek ini masih belum merasa yakin. Akhirnya
timbul sebuah akal di otakN Y A yang cerdik, yaitu dia hendak
memancing munculnya lawan yang digentarinya itu dengan
muridnya. Dia lalu menyuruh Lie Lan membuat kegegeran di dunia
kang-ouw dengan dia sendiri selalu mengikuti dari tempat
tersembunyi. Diperintahkannya murid perempuannya ini
mendatangi ketua ketua partai dan merobohkan mereka!
"Lie Lan, hari ini tanda yang kau nanti-nantikan telah tiba," Cheng-gan Sian-jin berkata kepada muridnya yang cantik itu di suatu
hari. "Sekarang waktunya bagimu untuk menonjolkan diri dan membuat kegemparan baru di dunia persilatan. Pergilah ke barat,
temui Kim-sin San-jin si tua bangka itu dan ajaklah dia bertanding. Kalau dia menolak, bilang saja terus terang bahwa kau adalah
murid Cheng-gan Sian jin dan hendak menjajal kepandaian yang kau warisi dari gurumu. Kalau tua bangka itu masih tetap menolak
untuk melakukan pibu, berarti dia menyatakan kalah dan harus memotong tangan kanannya sebagai tanda takluk !"
Perintah gila-gilaan ini sebagaimana biasa tidak pernah ditolak oleh muridnya. Bahkan Lie Lan merasa gembira menerima tugas
ini, tugas yang sudah lama ia tunggu-tunggu dari dulu.
"Baik, suhu. Akan teecu lakukan semua keinginan suhu dan akan teecu robohkan ketua Kong-thong-pai itu!"
Berangkatlah gadis ini meninggalkan gedung pamannya, melakukan perantauan seorang diri di dunia kang-ouw, menuju ke barat
di mana partai Kong-thong-pai berada. Kecantikannya yang menonjol dan tubuhnya yang padat menggairahkan membuat
perjalanannya banyak terganggu di tengah jalan. Setiap kali ia memasuki daerah rawan
212
yang dikuasai oleh raja-raja kecil berupa perampok-perampok
kejam, setiap kali itu pula ia harus merobohkan mereka.
213
Inilah pesan Cheng-gan Sian-jin terhadap gadis itu dan Lie Lan-pun mentaatinya. Menghadapi orang-orang dari golongan sesat,
gadis ini cukup merobohkan tanpa membunuh dan karena sikapnya ini, sebentar saja di golongan hitam gadis itu dijuluki orang Cu-
sim Sianli atau Dewi Berhati Welas Asih! Sebentar saja, selama dalam perjalanannya ke Kong-thong-pai, nama Cu-sim Sianli
mendengung hebat di golongan sesat ini dan banyak penjahat-penjahat yang menyatakan takluk kepada gadis cantik jelita yang
memiliki kepandaian seperti dewi itu!
Karena perjalanan ke Kong-thong-pai memang jauh, apalagi dengan adanya gangguan di tengah jalan ini, akhirnya setelah
melakukan perjalanan sebulan lamanya, gadis itu tiba di Pegunungan Kwen-lun san di mana markas pusat Kong-thong-pai berada!
Hawa pegunungan yang amat segar mula-mula menyambutnya dan Lie Lan terpesona oleh pemandangan yang amat indah di
gunung ini. Pohon-pohon tampak hijau dan rimbun dan di lereng bukit sebelah kiri tampak lautan merah dari bunga mawar yang
sedang mekar dan di kanan perut gunung, tampak bunga-bunga cilan berwarna kuning menghampar luas bagaikan beludru yang
dibentangkan di lereng Pegunungan Kwen-lun-san ini.
Bukan main indahnya pemandangan di pegunungan ini dan Lie Lan takjub, penuh kekaguman. Dan jauh di sana, di atas gunung
itu, tampaklah bangunan pusat Kong-thong-pai yang akan didatanginya ! Petak-petak rumah dengan genteng-gentengnya tampak
jelas dari tempatnya berdiri dan di bawah petak-petak rumah itu, tampaklah sebuah jalan setapak yang melingkar-lingkar naik turun
seperti tubuh seekor ular. Inilah jalan naik atau jalan turun dari dan menuju ke markas Kong-thong-pai !
Teringat akan Kong-thong-pai, seketika perhatiannya kepada pemandangan alam di pegunungan ini lenyap. Sepasang mata gadis
ini bersinar-sinar dan sekali menggerakkan kakinya, tubuhnya telah melayang mendekati jalan setapak yang dari jauh seperti seekor
ular melingkar-lingkar itu. Tubuhnya bergerak cepat bagaikan terbang karena Lie Lan mengerahkan ginkangnya yang hebat
gemblengan gurunya, Cheng-gan Sian-jin si manusia sakti.
Tiba-tiba, baru saja dia mendekati jalan setapak itu dengan gerakan cepat seperti bayangan setan, dari kiri terdengar suitan nyaring
tujuh kali dan tahu-tahu di depannya muncul dua orang tosu muda menghadang jalan!
214
"Nona, harap berhenti dulu!" salah seorang di antara dua tosu ini berseru. "Nona hendak kemanakah? Di sini bukan jalan umum
dan kalau tidak seijin kami, tidak boleh sembarang orang naik ke atas!"
Lie Lan menghentikan larinya dan dua orang tosu itu terbelalak takjub. Setelah gadis ini berada di depan mereka dalam jarak
beberapa meter saja, kecantikan gadis itu tampak luar biasa sekali. Sepasang pipinya kemerahan segar seperti tomat masak, bibirnya
yang penuh halus itu merekah membentuk senyum mengejek. Dan sepasang mata itu. Bukan main! Begitu hidup dan terang, gemer-
lapan seperti bintang timur!
"Ehh, nona ini manusia atau bidadarikah?" tosu yang di sebelah kiri dan ada tahi lalat di dekat hidungnya itu bertanya, suara nya
lebih heran daripada kaget dan mereka memandang gadis jelita ini dengan penuh kekaguman.
Memang kehadiran seorang gadis yang demikian cantiknya di pagi hari di Pegunungan Kwen lun-san amatlah mengherankan.
Apalagi tadi mereka lihat betapa gadis seperti bidadari ini mendaki puncak gunung yang demikian tinggi bagaikan terbang atau
melayang saja. Mana ada seorang gadis biasa yang mampu melakukan hal itu? Hanya sebangsa dewi atau siluman sajalah yang
dapat berbuat seperti ini. Namun, melihat keelokan wajah yang demikian luar biasa, mereka lebih condong untuk menduga gadis
itu sebagai seorang dewi daripada siluman. Kalau manusia biasa, mana mungkin? Apalagi para tosu muda ini yang selama hidupnya
berada di kuil, amat jarang sekali melihat wajah cantik seorang wanita. Dan mereka hampir tak percaya bahwa di dunia ini terdapat
seorang gadis yang demikian cantik jelitanya, demikian segar dan menggairahkan tubuhnya!
"Hemm, kalian ini siapakah? Apakah murid-murid Kong-thong-pai?" Lie Lan tidak menggubris pertanyaan orang malah balas
bertanya. "Aku memang sengaja naik ke sini untuk menjumpai Kim-sin San-jin ketua Kong-thong-pai. Adakah dia di atas sana?"
Gadis itu berbicara dengan suara merdu dan sepasang matanya yang memandang dua orang tosu itu berkeredepan indah, bibir yang
merah basah itu bergerak-gerak mengundang berahi dan dua orang tosu ini terbelalak lebar. Mata mereka lekat kepada wajah dan
bibir itu, seperti keadaan orang bengong. Suara gadis ini terdengar seperti nyanyian sorgawi di telinga mereka dan si tahi lalat sampai
menelan ludahnya, tak mampu bersuara!
215
"Ehh, apakah kalian ini telah berobah menjadi arca batu?" Lie Lan tak dapat menahan geli hatinya dan bertanya dengan senyum
lebar, giginya yang putih tampak berkilat seperti mutiara, seperti biasa, setiap kali ada laki-laki mengagumi kecantikannya, gadis ini
merasa bangga dan senang dan ia bahkan ingin mempermainkan orang-orang itu.
Dua orang tosu Kong-thong-pai yang bengong melongong itu seketika sadar dan muka mereka menjadi merah sekali. "Ahh,
maaf.......maaf, nona. Pinto kurang jelas akan pertanyaan nona tadi. Dapatkah nona mengulangnya?" tosu bertahi lalat menjawab
gugup akan tetapi dia telah berhasil menguasai hatinya kembali.
Lie Lan tertawa kecil, "Hi-hikk ! Agaknya tosu-tosu Kong-thong-pai haus akan wajah cantik! Eh, totiang, tidak benarkah kata-kataku
tadi?"
Lie Lan menjawab dengan senyum mengejek, "Kata-kataku bahwa agaknya tosu-tosu Kong-thong-pai haus akan wajah wanita
cantik! Totiang, kalau kalian memang masih gemar paras cantik, mengapa harus mengeram diri di puncak gunung ini? Lebih baik
kalian turun gunung dan masuk ke kota besar saja, di sana kalian tentu akan dapat bersenang-senang sepuas hati! Untuk apa harus
berpalsu-palsu sikap?"
Hebat kata-kata ini dan wajah dua orang itu menjadi merah sampai ke telinga mereka. Omongan gadis ini terlalu tajam dan amat
menghina! Tosu satunya yang lebih muda dari si tahi lalat maju selangkah dan membentak sambil menudingkan telunjuknya,
"Nona, jangan kau bicara sembarangan saja di tempat ini! Kami adalah tosu-tosu sejati yang hendak menjalani ajaran To, kenapa
kau harus menghina kami berdua seperti itu? Siapakah kau sebenarnya dan apa maksudmu datang ke Kong-thong-pai mencari suhu
Kim-sin Sanjin sepagi ini?"
Lie Lan memandang dengan senyum dingin dan sinar matanya tiba-tiba mengeluarkan cahaya berkilat, mengejutkan dua orang tosu
itu. "Hemm, kalian ingin tahu? Baiklah, biarlah aku berterus terang saja. Kalian dengarlah, aku Cu-sim Sianli hari ini datang ke
Kong-thong-pai karena ingin bertemu dengan Kim-sin San-jin untuk mengajaknya pibu (adu kepandaian silat) !"
216
Dua orang tosu ini mengeluarkan seruan tertahan dan mereka melompat mundur dengan muka kaget.
"Cu-sim Sianli (Dewi Berhati Welas Asih)?" keduanya berteriak hampir berbareng dan mata mereka terbelalak ke arah gadis
itu. Nama ini walaupun baru saja muncul, namun karena telah mendengung hebat di kalangan sungai telaga, maka telah
terdengar pula oleh murid-murid Kong-thong-pai yang kebetulan ada yang turun gunung. Dan ketika mereka kembali ke kuil,
nama Cu sim Sianli ini mereka ceritakan kepada saudara-saudara mereka di situ sehingga rata-rata semua tosu Kong-thong-pai
telah mendengar tentang nama yang baru sebulan muncul di dunia persilatan ini. Siapa sangka, Cu-sim Sianli ternyata hanyalah
merupakan seorang gadis cantik yang masih muda usia dan yang hari ini datang-datang hendak menantang ketua Kong-
thong-pai!
Hampir dua orang tosu ini tertawa geli. Membayangkan betapa seorang gadis yang tampaknya masih hijau begini menantang Kim
sin San jin, benar-benar hal ini amat luar biasa lucunya dan si tahi lalat berkata, "Nona, kau sungguh seperti anak kecil yang tidak
tahu tingginya langit dalamnya lautan! Meskipun kami telah mendengar namamu yang baru saja muncul, akan tetapi menantang
suhu kami adalah bukan perbuatan bijaksana. Lebih baik kami nasehatkan kepada nona agar nona batalkan saja niat itu dan pergi
dari sini. Ketahuilah, kuil kami tidak boleh diinjak oleh wanita dan daripada nona menemui banyak halangan, lebih baik kalau
nona turun gunung saja."
Lie Lan marah sekali mendengar kata-kata ini dan matanya berkilat. "Menemui banyak halangan bagaimana maksudmu? Apakah
kalian kira aku tidak mampu untuk naik ke atas sana seorang diri?"
Kata-kata yang kasar ini membuat dua orang tosu itu juga menjadi marah, akan tetapi karena mereka sedang menghadapi seorang
gadis muda yang cantik, mereka agak segan dan masih mencoba untuk bersikap halus.
"Nona, harap nona tidak membuat keributan di sini. Halangan yang kami maksudkan adalah rintangan-rintangan yang akan
mengganggu nona dari murid-murid Kong-thong-pai kalau nona berkeras untuk pergi ke atas......”
217
Si tosu bertahi lalat mengangkat pundak.
"Agaknya demikianlah............"
Baru saja kata-kata ini habis, tiba-tiba Lie Lan berkelebat ke depan dan gadis itu tahu-tahu telah melakukan totokan kilat ke mata
lawan! Tentu saja gerakan tanpa pemberitahuan ini mengejutkan tosu tersebut dan temannya. Yang diserang mengeluarkan teriakan
kaget dan cepat membanting tubuh ke belakang, sedangkan temannya menolong dari samping sambil membentak.
Akan tetapi inilah kesalahannya. Dia tidak tahu bahwa Lie Lan memang menggunakan siasat yang licik, yaitu mengejutkan si tosu
bertahi lalat dan memberi kesempatan untuk merobohkan tosu satunya ini. Begitu melihat saudaranya diserang secara mendadak,
tosu yang lebih muda ini cepat menolong sedapat mungkin agar gadis itu tidak melanjutkan serangannya. Dan karena dia menyerang
Lie Lan dengan tergesa mengingat keselamatan saudaranya, tosu ini kurang memperhatikan penjagaan tubuh sendiri. Dia baru
terkejut ketika mendengar gadis itu terkekeh kecil dan tiba-tiba gadis ini membalik, menyelinap di antara kedua tangannya yang
memukul ke depan dan tahu-tahu dahinya diketuk perlahan oleh dua jari tangan yang halus.
"Tukkk....!”
Perlahan saja ketukan ini, namun karena tepat mengenai urat besar di atas kening, tosu itu menjerit ngeri dan roboh, uratnya putus
dan dia tewas seketika dalam satu gebrakan saja!
Tentu saja peristiwa ini mengagetkan tosu bertahi lalat yang baru melompat bangun. Karena Lie Lan menyerang saudaranya, maka
dia sendiri mendapat kesempatan untuk bangkit berdiri. Akan tetapi, melihat tewasnya temannya itu, wajah tosu ini menjadi pucat
dan kemudian berobah merah penuh kemarahan. Dia mengeluarkan lengking tinggi dua kali sebagai tanda rahasia kepada murid-
murid Kong-thong-pai, dan tosu ini lalu menerjang ke depan sambil memaki.
218
Serangannya hebat dan tosu ini sudah mencabut pedangnya. Tampak sinar berkilauan ketika pedangnya menyambar dan suara
bercuit dari pedang ini menandakan bahwa tenaga pemiliknya adalah amat besar dan kuat sekali.
Akan tetapi, Lie Lan bahkan mengeluarkan jengekan dari hidungnya. Gadis ini melihat betapa gerakan tosu itu amat lamban
baginya, sama sekali tidak cepat seperti kelihatannya. Ketika pedang menyambar, ia sama sekali tidak mengelak dan baru pada saat
pedang itu tinggal lima senti jaraknya, gadis ini tiba-tiba merendahkan tubuh ke bawah dengan gerakan cepat dan kakinya menjegal.
"Singggg.......bress!"
Angin pedang mendesing tajam di atas rambutnya dan luput mengenai sasarannya, sebaliknya kakinya yang melakukan sepakan
dari bawah itu menjegal kaki si tosu. Akibatnya, tosu ini berteriak kaget dan karena dia sendiri sedang mengerahkan semua tenaganya
untuk menyerang, maka begitu luput dan kakinya dijegal, tanpa ampun lagi dia tersungkur ke depan mencium tanah. Dan pada saat
itulah Lie Lan melancarkan serangan berikutnya dengan kejam. Si tosu yang roboh tersungkur dengan pedang di tangan itu tiba-tiba
ditendang pergelangan tangannya oleh gadis ini dan otomatis ujung pedang lawan membalik, lalu dengan sedikit dorongan kakinya,
ujung pedang itu menusuk dan amblas di dada si tosu bertahi lalat!
"Creppp.... auugghhh....!"
Tosu itu berteriak ngeri dan pedangnya tembus ke punggung, darah muncrat dari depan dan belakang! Dia melotot memandang
pedangnya yang berlumuran darah, mencoba bangkit namun roboh kembali dan setelah dia mendelik penuh kebencian ke arah gadis
itu, tosu Kong-thong-pai ini terkulai kepalanya dan tewas dengan keadaan mengerikan!
Inilah pembunuhan pertama yang dilakukan oleh Cu-sim Sianli! Gadis itu sama sekali tidak nampak ngeri, bahkan memandang
dua mayat ini dengan senyuman ewah. Kemudian, dengan sikap seenaknya tanpa memperdulikan dua buah mayat itu, gadis ini
melanjutkan langkah kakinya, menuju ke atas untuk menemui Kim-sin San-jin ketua Kong-thong-pai!
"Kalian sendirilah yang mencari penyakit," begitulah gadis ini menggerutu di jalan mendaki puncak.
219
Akan tetapi kalau Lie Lan menyangka bahwa ia akan mudah saja memasuki kuil persilatan ini, pikirannya itu keliru. Tujuh kali
suitan pertama disusul dengan dua kali lengkingan tinggi dari si tosu bertahi lalat sebelum dia menghembuskan napasnya tadi telah
membuat kejutan bagi murid-murid Kong thong-pai yang lain. Dari atas tampak bayangan-bayangan berkelebatan dan duapuluh
tiga orang murid Kong-thong-pai yang ditugaskan menjaga di bawah gunung tahu-tahu telah bermunculan di situ dan Lie Lan
terkurung dari segala penjuru!
"Gadis kejam! Kau siapakah dan mengapa kau membunuh dua orang saudara kami tanpa sebab?" seorang tosu empatpuluhan tahun
dengan jenggotnya yang putih halus namun jarang membentak sambil melangkah maju. Duapuluh dua orang tosu lain juga
memandang kepada gadis cantik ini dengan mata marah dan sikap mengancam.
Lie Lan tenang-tenang saja dan terpaksa menghentikan kakinya, ia tidak segera menjawab, melainkan menatap wajah duapuluh tiga
orang itu satu-persatu. Setelah semua dipandangnya dengan penuh selidik dan dia tidak melihat bahwa seorang di antaranya adalah
Kim-sin San-jin, gadis ini berkata dengan suara dingin.
“Siapa bilang bahwa aku membunuh dua ekor keledai itu tanpa sebab? Ada akibat tentu ada sebab, dan aku membunuh mereka itu
adalah karena kekurangajaran mereka sendiri yang tidak menyambut datangnya seorang tamu dengan sikap pantas. Aku henda k
menemui Kim-sin San-jin, akan tetapi mereka bahkan menyerangku. Aku membela diri dan mereka roboh tewas, apanya lagi yang
harus dibuat penasaran?"
Inilah jawaban seenaknya sendiri belaka dan tosu berjenggot putih ini menjadi amat marah. '"Nona!" dia membentak dengan sikap
bengis. "Harap kau jangan main-main di sini. Tahukah kau bahwa pembunuhan yang kaulakukan ini dapat berakibat maut
kepadamu pribadi? Hutang uang bayar uang, dan hutang nyawa harus dibayar dengan darah! Kau telah melakukan keonaran di
sini dan harus dihukum. Menyerahlah dan jangan melawan, kami akan menghadapkanmu ke depan ketua Kong-thong-pai untuk
diputuskan hukumannya. Kalau kau tidak membantah, ada kemungkinan akan mendapat keringanan, akan tetapi kalau kau
menentang, jangan harap meninggalkan tempat ini dengan masih bernyawa!"
Lie Lan tiba-tiba tertawa nyaring dan duapuluh tiga orang tosu itu terkejut. Hampir mereka menyangka bahwa gadis cantik itu telah
miring otaknya. Mana ada kejadian demikian luar biasa? Dikepung oleh duapuluh tiga murid-murid Kong-thong-pai dari beberapa
tingkatan, gadis itu sama sekali tidak tampak ketakutan ataupun gentar, bahkan mengeluarkan suara tawa mengejek!
220
"Hi-hik-heh-heh-heh! Kalian ini kerbau-kerbau dungu hendak menangkap aku? Mampukah kalian melakukannya? Eh, tosu-tosu
bau, apakah kalian tdak takut kepada singa betina berkepala naga? Lihatlah ini, di depan kalian muncul singa itu!" tiba-tiba Lie
Lan mengeluarkan seruan keras, tubuhnya berputar seperti gasing sebanyak tiga kali ke arah tosu-tosu itu dan......duapuluh tiga
orang tosu Kong-thong-pai ini menjerit kaget sambil melompat mundur.
"Siluman.......!"
"Iblis.....!"
Seruan kaget terdengar di antara para tosu ini dan semua mata terbelalak ngeri dan wajah mereka tampak pucat. Memang apa yang
mereka lihat ini adalah luar biasa sekali karena di depan mereka, hanya dalam jarak tiga meter di mana gadis cantik tadi berdiri,
tampaklah seekor singa betina sedang berdiri dengan kedua kaki depan terangkat siap menerkam, dan yang amat hebat sekali adalah
kepala binatang itu karena singa itu ternyata berkepala naga!
Gemparlah murid-murid Kong-thong pai ini dan otomatis mereka semua melompat mundur menjauhi binatang yang amat dahsyat
itu. Mereka tidak tahu betapa Lie Lan telah mempengaruhi hati dan semangat mereka dengan ilmu sihir warisan gurunya, Cheng
gan Sian-jin si gembong iblis. Inilah akibat ilmu sakti Sin-gan-i-hun-to (Mata Sakti Perampas Semangat) yang dikerahkan oleh gadis
itu.
Akan tetapi, karena Lie Lan belum lama mempelajari ilmu sihir ini, maka tentu saja kekuatannya masih belum dapat menandingi
suhunya sendiri. Apalagi duapuluh tiga orang itu bukanlah orang-orang biasa. Mereka adalah murid-murid Kong-thong-pai yang
telah memiliki dasar-dasar lweekang cukup kuat dan Lie Lan pun maklum pula akan hal ini. Maka, karena dia tidak mau diganggu
oleh orang-orang itu sebelum ia menemukan Kim-sin San-jin memenuhi perintah gurunya, gadis ini tidak mau membuang-buang
waktu.
Dia mengeluarkan suara seperti singa mengaum dan orang-orang itu melihat betapa singa betina berkepala naga itu mendadak
menerkam ke depan, cepat sekali dengan kuku-kukunya yang siap mencakar. Karena mereka masih dilanda kekagetan besar dengan
munculnya singa siluman itu, maka semua tosu melompat mundur dan membiarkan "siluman" itu kabur ke atas puncak!
221
222
Demikianlah, setelah "singa" itu jauh di depan mereka, kekuatan
sihir yang tadi dikeluarkan oleh Lie Lan lenyap pengaruhnya dan
para tosu itu sekarang melihat bnhwa yang mendaki ke atas dengan
cepat itu bukan lain adalah gadis cantik yang tadi juga!
"Keparat, kejar dia!" tosu berjenggot putih dan yang paling tua di
antara mereka membentak marah, maklum bahwa dia dan kawan-
kawannya telah dipermainkan oleh gadis itu. Tentu saja dia menjadi
murka bukan main dan tosu inilah yang melompat duluan, mengejar
Lie Lan sambil berteriak-teriak. Duapuluh orang tosu lainnya juga
ikut mengejar sedang dua sisanya mengurus jenazah tosu bertahi
lalat dan saudaranya yang tewas di tangan gadis iblis itu.
223
itu kini disambut dengan guncangan-guncangan hebat. Lengkingan
dan suitan berkali-kali dari bawah gunung disusul dengan teriakan-
teriakan dan bayangan-bayangan berlari-lari mendaki puncak,
mengejutkan semua penghuni partai persilatan itu.
San Kok Tojin, yaitu murid tertua dan nomor satu dari lima orang
murid Kim-sin San-jin, mengerutkan alisnya yang putih dan berkata,
"Siancai! Semoga Thian Yang Maha Agung melindungi kita semua
dari kegaduhan yang muncul ini. Sam-sute dan Su-sute, coba kalian
lihat apakah yang terjadi di bawah sana. Suhu sedang khusuk dan
tak boleh diganggu dari samadhinya. Kalau beliau terbangun, tentu
kita semua akan ditegurnya!"
Orang ke tiga dan ke empat yang diperintahkan oleh San Kok Tojin ini mengangguk dan sekali mereka bergerak, dua orang ini telah
berkelebat lenyap dan keluar dari ruangan itu. Dua orang sute San Kok Tojin ini adalah Pek Bin Tojin dan Ui Bin Tojin, merupakan
dua orang murid Kong-thong-pai yang berkepandaian tinggi dan yang biasanya mengurus segala persoalan luar. Itulah sebabnya
ketika San Kok Tojin mendengar ribut-ribut di luar kuil, tosu tertua ini memerintahkan dua orang adik seperguruannya (sute) itu
untuk melihat dan membereskan kejadiannya.
Biasanya, jika ada peristiwa-peristiwa semacam itu, Pek Bin Tojin dan Ui Bin Tojin akan mampu menyelesaikannya dengan tidak
banyak kesukaran. Dua orang tosu ini adalah tokoh-tokoh nomor dua di Kong-thong-pai dan mereka diberi tugas oleh Kim-sin San-
jin untuk mengatur persoalan-persoalan di luar kuil. Adapun pekerjaan-pekerjaan di dalam kuil, terutama melayani ketua dan rumah
224
tangga partai, diputuskan oleh San Kok Tojin sebagai murid pertama dan Ang I Tojin sebagai murid ke dua. Murid ke lima yang
paling muda di antara mereka dan bernama Yang Ih Tojin ditugaskan untuk menjaga kamar pusaka dan kesejahteraan umum. Jadi
masing-masing telah ada bagian-bagiannya sendiri dan hanya apabila mereka sedang menghadapi suatu kejadian yang luar biasa
sajalah baru kelima orang murid utama Kim-sin San-jin ini maju berbareng untuk mengatasi persoalannya.
Pek Bin Tojin dan Ui Bin Tojin yang telah keluar dari kuil dan tiba di pintu gerbang dalam, terkejut melihat betapa sute-sute mereka
berteriak-teriak dan berlarian ke bawah seperti menghadapi bahaya pasukan besar!
"Para sute sekalian, jangan gaduh, jangan panik! Kalian harap tenang seperti biasa dan biarkanlah pinto berdua lihat apa yang
sedang terjadi!" Pek Bin Tojin yang bermuka putih itu berseru dan menenangkan suasana dan diri sendiri bersama Ui Bin Tojin cepat
keluar.
Baru saja kaki mereka sampai di pintu gerbang yang merupakan pintu pertama bagi orang luar untuk memasuki kuil, dua orang tosu
ini berseru perlahan dan memandang takjub kepada seorang gadis cantik yang tahu-tahu telah berada di hadapan mereka tanpa
mengeluarkan suara. Gerakan gadis ini seperti langkah kucing dan tadi ketika dari atas sebuah batu hitam datar melompat ke pintu
gerbang yang jaraknya ada lima tombak lebih itu benar-benar membuktikan kemahiran ginkang-nya (ilmu meringankan tubuh) yang
luar biasa.
"Siancai......siancai......!" Pek Bin Tojin cepat merangkap kedua tangannya di depan dada dan memandang gadis cantik itu dengan
sinar mata tajam namun halus sikapnya. "Nona, siapakah anda dan mengapa sepagi ini dikejar-kejar oleh para sute kami? Apakah
murid-murid Kong-thong-pai telah bersikap kurang ajar dan tidak pantas terhadap nona ?"
Pertanyaan ini diucapkan dengan suara halus dan dua orang tosu tua ini memandang murid-murid Kong thong-pai yang kini telah
berdatangan ke atas dan mengelilingi gadis cantik itu dengan sikap mengurung. Melihat betapa suheng mereka berada di situ, tosu-
tosu yang mengejar gadis ini tidak menyerang, hanya dari sinar mata dan sikap mereka yang penuh kemarahan itu dapat ditarik
kesimpulan bahwa agaknya gadis cantik ini telah membuat suatu peristiwa yang tidak menyenangkan di kalangan mereka.
225
Lie Lan, gadis itu, tersenyum lebar dan bahkan melangkah dua tindak ke depan. Melihat dua orang tosu tua ini, ia menduga-duga
yang manakah kiranya yang bernama Kim sin San-jin.
"Eh, ji wi totiang, yang manakah di antara ji wi yang bernama Kim-sin San-jin dan menjabat sebagai ketua Kong-thong-pai? Murid-
murid kalian ini memang kurang ajar semua dan mereka telah bersikap tidak pantas terhadap seorang tamu! Masa ada tamu datang
lalu dirubung seperti ini? Cihh, apakah tosu-tosu Kong-thong-pai sekarang memang gemar menikmati paras cantik? Kalau begitu,
lepas saja kehidupan pendeta di sini dan jadilah kalian orang-orang biasa saja. Di kota banyak gadis-gadis cantik dan kutanggung
kalian akan dapat memuaskan nafsu kalian untuk bersenang-senang dengan wanita, hihi-hikk!"
Lie Lan tertawa terkekeh-kekeh dan matanya memandang tosu-tosu itu dengan sikap mengejek. Tentu saja para tosu itu menjadi
merah mukanya dan semakin marah. Gadis ini lidahnya amat tajam dan kurang ajar, membalik-balik omongan sedemikian rupa
sekehendak hatinya sendiri!
“Suheng, harap jangan lepaskan gadis siluman ini! Ia telah membunuh dua orang saudara kita!" si tosu berjenggot putih yang ada
di situ sudah melompat ke depan dan menuding, sikapnya penuh kemarahan dan semua tosu yang tadi bersama tosu pertama ini,
membenarkan kata-katanya dan memandang gadis itu dengan penuh kebencian.
Tentu saja Pek Bin Tojin dan Ui Bin Tojin terkejut sekali. Mata mereka terbelalak lebar dan mereka memandang gadis cantik itu
dengan pandang mata marah dan curiga. Di pagi hari seindah ini seorang gadis cantik datang-datang telah melakukan pembunuhan
di Kong-thong-pai. Hal ini bukan main-main lagi!
Ui Bin Tojin kini bersikap keren dan dia mendahului sam-suhengnya menegur dara itu, "Nona, kau siapakah dan mengapa kau
membunuh dua orang murid Kong-thong-pai? Apakah maksud kedatanganmu ini dan untuk apa kau hendak menemui ketua Kong-
thong-pai?"
Suara bengis yang dikeluarkan oleh Ui Bin Tojin ini disambut enteng saja oleh Lie Lan. Gadis ini menoleh dan menjawab, "Totiang
siapakah? Apakah ketua Kong-thong pai sendiri? Aku Cu-sim Sianli jauh-jauh datang kemari adalah atas perintah suhu untuk
menantang ketua Kong-thong-pai dalam sebuah pibu! Siapakah di antara kalian yang menjabat ketua Kong-thong-pai? Kaukah?"
226
gadis itu menuding Ui Bin Tojin dan bertanya dengan sikap seenaknya dan seperti tidak memandang mata. "Kalau benar kau orang-
nya, hanyo cepat layani aku berpibu!"
Sikap gadis yang tampak liar dan kurang ajar ini membuat Pek Bin Tojin dan Ui Bin Tojin menjadi merah mukanya. Juga para
tosu yang lain, mereka mengepal tinju dan melotot marah. Akan tetapi, karena Pek Bin Tojin dan Ui Bin Tojin adalah tosu-tosu tua
yang sudah cukup banyak pengalaman, mereka dapat menekan hawa amarah mereka dan masih menahan sabar. Apalagi ketika Lie
Lan menyebutkan bahwa ia sebenarnya diutus oleh suhunya yang belum mereka ketahui siapa, maka dua tosu pimpinan ini tidak
mau bersikap sembrono. Keterangan gadis itu menunjukkan bahwa ada orang di belakang layar dan semua tosu
Kong-thong-pai terkejut sekali ketika gadis itu menyebut diri sendiri
sebagai Cu-sim Sianli yang namanya dimalui orang-orang sesat.
"Singg-singgg.......!"
227
Dua kali sambaran pedang yang amat cepat dielakkan oleh gadis ini
dengan sikap tenang dan ketika tosu itu sudah menyusuli lagi dengan
serangan-serangan berikutnya, gadis itu berseru kepada Pek Bin
Tojin dan Ui Bin Tojin, "Ji-wi totiang, harap kalian menyuruh
mundur kerbau ini, kalau tidak, terpaksa aku akan merobohkannya dan jangan menyalahkan aku lagi.....!”
Ucapan yang kedengarannya amat tekebur ini membuat tosu lawannya meledak kemarahannya. Gadis itu bicara seolah-olah dia
pasti dapat dirobohkan dengan mudah! Maka dia lalu mengeluarkan gerengan dan serangan-serangan pedangnya diperhebat
sedemikian rupa untuk dapat menjatuhkan gadis besar mulut ini. Lie Lan melompat-lompat mengandalkan ginkangnya dan tidak
membalas, menunggu reaksi dua orang pimpinan tosu itu. Akan tetapi, setelah duapuluh jurus berlalu dan Pek Bin Tojin serta Ui
Bin Tojin masih diam saja, mulailah murid Cheng-gan Sian-jin ini bergerak.
"Baiklah, kalian sendiri yang menghendaki aku turun tangan. Tosu bau, perhatikan baik-baik tiga jurus seranganku ini. Kutanggung
dalam tiga gebrakan saja kau akan roboh terjungkal!" Lie Lan atau yang kini disebut Toksim sianli itu berseru marah.
Lawannya tidak menjawab bahkan semakin menyerang dengan gencar. Diam-diam tosu ini merasa marah dan penasaran sekali.
Sudah duapuluh jurus dia melancarkan serangan-serangan maut yang berantai, namun selama itu lawannya hanya berkelit kesana
sini dan bahkan masih sempat berbicara dengan seenaknya saja. Marahlah tosu ini dan diperhebatlah permainan pedangnya.
"Hyaattt......!" tosu berjenggot putih itu berteriak keras dan dia lalu melakukan jurus ilmu pedang Kong-thong Kiam-sut yang disebut
Thian-liong-siu-goat (Naga Langit Menyambut Bulan). Pedangnya meluncur ke depan dari atas seakan-akan naga yang menukik,
kemudian ketika tiba di depan dada lawan, pedangnya diputar dua kali membentuk gambar bulan dan tiba-tiba menusuk ulu hati
gadis itu dengan kecepatan kilat.
"Satu…!" Tok-sim Sianli berteriak dan pada saat ujung pedang lawan menusuk ulu hatinya, gadis ini tiba-tiba menjengkangkan diri
ke belakang dan pedang si tosu meluncur di atas tubuhnya. Inilah gerakan atau bhesi gemblengan Cheng-gan Sian-jin yang
dinamakan Membangun Jembatan Emas. Bhesi ini dibuat dengan cara mendoyongkan tubuh ke belakang, yaitu sebatas lutut sampai
ke kepala. Tidak gampang melatihnya, akan tetapi kalau sudah berhasil, sanggup membentuk sikap seperti sebuah jembatan dengan
kedua kaki di atas tanah.
228
Dan begitu Tok-sim Sianli membentuk bhesi dengan nama Membangun Jembatan Emas ini, mulutnya sudah melanjutkan teriakan,
"Dua.......!" dan tiba-tiba kaki kanannya bergerak dari bawah, melakukan tendangan kilat ke bawah pusar lawannya yang pada saat
itu bisa dibilang "kosong" karena tusukan pedangnya luput. Dan bersama dengan tendangan maut ini tangan kirinya berputar dan
menabok dada tosu yang terhuyung ke depan itu sambil berseru, "Tiga.........!"
Hebat bukan kepalang akibat balasan Tok-sim Sianli ini. Sebenarnya, apa yang dipertunjukkan oleh gadis itu adalah jurus-jurus
yang amat sederhana, akan tetapi justeru semakin sederhana suatu ilmu, semakin tinggi nilainya kerena mengandung unsur cepat-
tepat-dapat!
Maka, begitu tiga kali teriakan berturut-turut dari gadis itu selesai, terdengarlah suara "Dess-blukk------aughh!" dan tubuh tosu
berjenggot putih ini terlontar ke udara dan pedangnya terlepas, terbanting di atas tanah sambil menjerit ngeri karena anggauta
rahasianya hancur terkena tendangan maut tadi dan tulang iganya patah terpukul tangan kiri Tok-Sim Sianli !
Gemparlah tosu-tosu Kong-thong-pai melihat kejadian ini. Sejenak mata mereka terbelalak kaget, akan tetapi begitu mereka sadar,
orang-orang ini berteriak marah dan serentak mencabut senjata !
"Gadis iblis !”
Teriakan-teriakan ramai keluar dari mulut para tosu itu dan mereka sudah menerjang maju dengan muka merah. Akan tetapi baru
saja mereka bergerak, tiba-tiba terdengar bentakan Pek Bin Tojin yang keras dan berpengaruh.
"Para sute semua harap mundur....!" dan tokoh kedua dari partai Kong-thong ini melompat maju sambil mengibaskan tangannya.
Angin yang amat dahsyat menyambar dan lima orang tosu terlempar bergulingan!
229
Semua tosu terkejut dan mereka melompat mundur, melihat betapa muka Pek Bin Tojin yang biasanya putih itu kini merah padam
dan sepasang matanya mengeluarkan sinar berapi-api. Begitu pula halnya dengan Ui Bin Tojin. Murid kepala nomor empat dari
Kim-sin San-jin ini sampai pucat dan kemudian berobah merah sekali saking marahnya melihat keganasan Tok-sim Sianli yang
berani membunuh seorang murid Kong-thong-pai di depan hidung mereka! Inilah perbuatan yang amat luar biasa beraninya dan
mengejutkan.
Dua orang pimpinan para tosu ini melangkah maju dengan tindakan berat dan akhirnya berhenti di depan gadis cantik itu.
Pek Bin Tojin yang sudah dibakar kemarahan berkata dengan suara dingin, "Nona, kau agaknya memang patut mendapat julukan
Tok-sim Sianli karena sepak terjangmu sesuai dengan watakmu. Sekarang, di depan pinto kau telah membunuh lagi seorang murid
Kong-thong-pai. Kalau hari ini pinto tidak dapat merobohkanmu, biarlah pinto membunuh diri !"
Hebat ucapan yang telah dikeluarkan oleh Pek Bin Tojin ini dan semua tosu berseru kaget. Bahkan Ui Bin Tojin sendiri memandang
sam-suhengnya ini dengan muka kaget. Sumpah yang dikeluarkan oleh Pek Bin Tojin adalah sumpah yang amat berat dan dia yakin
bahwa Tok-sim Sianli ini betul-betul seorang wanita iblis yang berkepandaian tinggi, bagaimana kalau suhengnya sampai kalah oleh
kelicikan dan tipu muslihat gadis kejam itu?
"Suheng!" dia menegur. "Menghadapi iblis betina seperti ini tidak perlu bersumpah segala macam!"
Pek Bin Tojin menoleh. "Biarlah, sute. Seorang gagah yang telah mengeluarkan ucapannya tidak nanti ditarik kembali. Mundurlah,
biarkan aku yang membekuknya." dan Pek Bin Tojin bersiap-siap dengan sinar mata berkilat di depan gadis itu.
Ui Bin Tojin tak dapat membantah dan terpaksa diapun mundur dengan hati tegang, menonton pertandingan yang akan terjadi di
antara su-suhengnya melawan Tok-sim Sianli yang dia belum tahu siapa sebenarnya itu dan murid siapa pula.
Melihat majunya tosu bermuka putih ini, Lie Lan sama sekali tidak nampak gentar. Hanya diam-diam hatinya merasa tidak puas
karena lawannya ternyata bukan Kim-sin San-jin. Dia mendengus dan berkata, "Kenapa kalian marah? Bukankah aku tadi sudah
230
bilang agar kerbau dungu itu kalian suruh mundur? Kalau sekarang dia mampus, salah siapakah itu? Dan kau, tosu tua, bukannya
aku yang minta kau bersumpah. Kalau kau nanti roboh dan membunuh diri, jangan kau menyalahkan aku lagi !"
Kata-kata ini amat menyakitkan hati, namun Pek Bin Tojin yang maklum bahwa di balik kata-kata ini gadis itu hendak membakar
kemarahannya, dia cepat menekan perasaan. Adalah pantangan besar bagi seorang ahli silat pandai untuk bertempur dikuasai nafsu
amarah. Akan tetapi, sebelum tosu ini bergerak, Ui Bin Tojin tiba-tiba berseru.
"Suheng, gadis itu masih belum memberikan keterangan lengkap kepada kita tentang siapakah gurunya dan dari partai mana dia.
Siapa tahu ada orang memperalat siluman ini untuk mengadu domba? Hati-hati, kita harus tanya dulu asal-usulnya yang jelas!"
Pek Bin Tojin tertegun dan tangan yang sudah diangkat siap melancarkan serangan itu ditunda. Dia melihat kebenaran dalam
ucapan sute-nya tadi dan dia memandang tajam ke arah gadis itu. "Tok-sim Sianli, kalau kau bukan seorang pengecut, jawablah
pertanyaan suteku tadi !" katanya dengan suara dingin.
Lie Lan tertawa kecil dan gadis ini berkata sambil tersenyum mengejek, "Hemm, siapa yang sebenarnya berwatak pengecut? Aku
ataukah kalian? Aku datang ke sini seorang diri dan kalian mengurung aku untuk siap melakukan pengeroyokan kalau kalian kalah!"
Pek Bin Tojin merah mukanya. "Murid-murid Kong-thong-pai bukanlah manusia-manusia curang! Tidak ada yang akan
mengeroyokmu asalkan kau pun juga tidak melakukan muslihat busuk untuk mencari kemenangan!" tosu ini membentak marah
karena hatinya benar-benar tersinggung.
Lie Lan tidak melayani kemarahan orang dan gadis ini tiba-tiba mencabut sesuatu dari baju dalamnya dan begitu tangannya
dikebutkan ke atas, sehelai bendera kecil segitiga berwarna biru dengan gambar seekor naga bermata hijau dikelebatkan di udara.
"Lihatlah, keledai-keledai dungu. Cukup awaskah mata kalian untuk mengenai pusaka ini?" gadis itu berkata dan Pek Bin Tojin
serta Ui Bin Tojin mengeluarkan teriakan kaget.
"Bendera Iblis!"
231
Dua orang tosu ini berteriak dengan wajah pucat dan Pek Bin Tojin tak terasa memandang bendera di tangan Tok-sim Sianli
itu dengan mata terbelalak gentar. Murid-murid Kong thong-pai yang lain berdiri dengan wajah heran dan mereka itu tampak
tercengang meiihat dua orang tosu pimpinan itu kaget setengah mati. Diam-diam para tosu muda ini menduga-duga apakah
sebenarnya yang dikagetkan oleh suheng mereka itu. Kalau mereka lihat bendera biru di tangan wanita itu tampak biasa saja, tidak
ada keanehannya. Mengapa suheng mereka terkejut setengah mati dan tampak berobah air mukanya?
Sama sekali murid-murid atau sute-sute dari dua orang tosu kepala ini tidak tahu betapa bendera yang dipegang oleh gadis itu adalah
pusaka yang telah menggegerkan dunia kang-ouw pada tigapuluh tahun yang lampau. Itulah bendera sakti milik Cheng-gan Sian-
jin yang dulu pada tigapuluh tahun berselang ditancapkan oleh gembong iblis itu di puncak Pegunungan Beng-san setelah dia
merobohkan ketua-ketua partai persilatan besar! Maka, tidaklah mengherankan kalau Pek Bin Tojin dan Ui Bin Tojin sampai
mengeluarkan teriakan kaget ketika melihat munculnya bendera milik Cheng-gan Sian-jin ini di tangan gadis itu, karena dulu pada
tigapuluh tahun yang lalu, Cheng-gan Sian-jin sendiri telah menancapkan sebuah bendera pusakanya di atas puncak Beng-san
setelah merobohkan suhu mereka !
Gembong iblis itu selalu menancapkan sebuah benderanya yang bergambar naga bermata hijau setiap kali merobohkan seorang ketua
partai besar sebagai tanda kemenangan dan kesombongannya! Dan dua orang tosu ini, pada tigapuluh tahun yang lalu mengikuti
suhu mereka ke Gunung Beng-san dan dengan mata kepala sendiri merekapun melihat betapa suhu mereka dirobohkan olah Cheng-
gan Sian-jin yang amat sakti. Itulah sebabnya begitu melihat bendera ini, muka mereka berubah pucat dan hati mereka kaget bukan
main.
Maklumlah Pek Bin Tojin dan Ui Bin Tojin bahwa agaknya Tok-sim Sianli ini adalah murid dari pentolan iblis itu, pantas saja
demikian lihai dan ganas! Dan bendera keramat milik Cheng-gan Sian-jin itu disebut oleh kaum pendekar sebagai Bendera Iblis
karena pemiliknya adalah seorang tokoh iblis yang amat jahat dan sombong. Maka, karena maklum bahwa agaknya Tok-sim Sianli
ini sengaja datang ke Kong-thong-pai untuk membuat heboh, Pek Bin Tojin yang melihat ancaman bahaya kepada partainya ini
tiba-tiba sudah menggereng dahsyat dan sekali mengeluarkan bentakan keras, tubuh tosu muka putih ini sudah menerjang ke depan
dengan amat hebatnya.
232
Hebat bukan main terjangan Pek Bin Tojin itu. Jubahnya yang lebar mengeluarkan angin besar dan hawa pukulan yang amat kuat
meluncur dari tangan di balik jubah ini. Akan tetapi, Lie Lan yang kini sudah mulai menampakkan diri sebagaimana aslinya, tidak
menghindar. Dia memang merasa gemas dan marah atas gangguan dari murid-murid Kim-sin San-jin ini dan dia hendak menye-
lesaikan setiap perkelahian dengan cepat. Oleh sebab itu, ketika tosu itu sudah mulai menyerangnya dengan pukulan sinkang, diapun
mengangkat lengannya menangkis, mengerahkan tenaga karena maklum bahwa tosu muka putih ini bukanlah seperti murid-murid
Kong-thong-pai yang tadi. Akibatnya, dalam bentrokan tenaga sinkang pada gebrakan pertama ini, Pek Bin Tojin berseru kaget
karena tubuhnya terpental tiga tindak jauhnya, sedangkan gadis itu sama sekali tidak bergoyang kedudukannya, tanda bahwa dia
kalah kuat! Tentu saja Pek Bin Tojin terkejut setengah mati dan merasa penasaran sekali.
Cepat tosu ini menerjang lagi dan mulutnya mengeluarkan lengkingan tinggi dari pusar dan mulailah tubuhnya bergerak-gerak seperti
angin puyuh. Inilah ilmu silat tangan kosong dari Kong-thong-pai yang dinamakan Tong-san-ciang(Pukulan Mengguncang Gunung)
yang dimainkan oleh tosu itu.
Hebat bukan main sepak terjang tosu muka putih yarg merupakan murid ketiga dari Kim-sin San-jin ketua Kong-thong-
pai ini. Tubuhnya berkelebatan cepat dan kedua tangannya melakukan pukulan-pukulan lweekang yang amat dahsyat. Lengan baju
yang gerombyongan itu berkibar-kibar dan angin pukulan dari tosu ini menyambar seperti angin taufan.
Terjadilah pertandingan yang amat seru di antara mereka dan sebentar saja, karena cepatnya gerakan mereka yang bertanding,
murid-murid Kong-thong-pai yang masih kurang kuat ilmunya sudah tidak dapat melihat lagi bayangan dua orang itu. Yang tampak
hanyalah dua gulungan sinar, yang satu putih dan yang lain kuning muda. Itulah warna-warna dari pakaian Pek Bin Tojin dan
Tok-sim Sianli.
Lie Lan vang menghadapi terjangan ganas dari Pek Bin Tojin, tersenyum mengejek dan gadis ini cepat menyimpan kembali bendera
keramat itu dan melayani musuhnya dengan bertangan kosong pula. Dalam gebrakan pertama tadi, gadis ini tahu bahwa dalam hal
tenaga sinkang, dia masih jauh lebih menang dari musuhnya. Angin pukulan yang menyambar-nyambar dari Pek Bin Tojin dapat
dihalaunya mudah dengan kibasan-kibasan atau tangkisan-tangkisan lengannya dan setiap kali mereka beradu lengan, Pek Bin Tojin
menyeringai menahan sakit.
233
Tentu saja kenyataan ini amat mengejutkan dan mengguncang batin tosu muka putih ini. Dia teringat akan sumpahnya sendiri dan
diam-diam dia merasa menyesal bukan main. Kalau saja dia tahu sebelumnya siapa gerangan gadis cantik ini, tentu dia akan berpikir
seribu kali untuk mengeluarkan sumpah-sumpah berat. Akan tetapi, kini semuanya sudah terjadi dan dia tidak dapat melangkah
mundur. Satu-satunya jalan kalau dia ingin menang hanyalah mengerahkan semua tenaga dan kepandaian untuk merobohkan
lawannya. Atau kalau tidak, nyawalah imbalannya!
Pek Bin Tojin menjadi nekat dan dia mengeraskan hatinya, menggigit bibir mengatupkan mulut, bahkan memperhebat serangan-
serangannya dan sebentar saja limapuluh jurus telah berlalu dengan amat cepatnya.
Akan tetapi, kali ini yang dihadapi oleh Pek Bin Tojin adalah murid tersayang Cheng-gan Sian-jin. Meskipun dia melancarkan
serangan-serangan dengan amat hebatnya, lawannya masih jauh di atas tingkat kepandaiannya sendiri. Gadis itu selalu dapat
mengelak serangan-serangan berbahaya kalau tidak sempat menangkis, dan jika Tok-sim Sianli menangkis serangan tosu itu, Pek
Bin Tojin mulai mendesis nyeri karena kalah kuat dan lengan tosu ini mulai bengkak-bengkak kebiruan!
Akhirnya, dua gulungan sinar yang tadi berkelebatan cepat itu tampak mengendur gerakannya. Bayangan putih dari Pek Bin Tojin
mulai jelas dan murid-murid Kong thong-pai melihat betapa peluh membasahi seluruh tubuh suheng mereka ini dan betapa napas
Pek Bin Tojin terengah-engah. Ilmu Silat Tong-san-ciang yang dilakukan oleh tosu ini ternyata sama sekali gagal dan ketika tiba
pada jurus terakhir yang disebut Khai-peng-twi-san (Mementang Tangan Mendorong Bukit), Pek Bin Tojin yang menjadi gelap mata
itu menyerang membabi-buta.
Serangan Khai-peng-twi-san ini sesuai dengan namanya, dilancarkan dengan kedua lengan berkembang, lalu dengan
pengerahan sinkang sekuatnya, tosu itu mendorongkan kedua tangannya ke depan dan serangkum angin yang amat dahsyat meluncur
keluar. "Wirrr........desss!"
Tangkisan Tok-sim Sianli yang dilakukan keras lawan keras ini bukan main hebat kesudahannya. Dorongan kedua lengan Pek Bin
Tojin disambut dengan dorongan kedua lengannya pula dan Pek Bin Tojin merasa betapa dari kedua tangan gadis itu
meluncur hawa panas yang luar biasa. Angin pukulannya tertahan sejenak dan kemudian membalik
dengan amat cepatnya dan menghantam dada tosu ini. Pek Bin Tojin menjerit keras dan tubuhnya terlempar, terbanting di
atas-tanah dan muntah darah!
234
"Suheng....!" Ui Bin Tojin berseru kaget dan melompat, menghampiri sam-suhengnya dengan muka pucat. Namun Pek Bin Tojin
sudah melompat bangun lagi dengan muka merah dan dari mulut tosu ini keluar darah segar!
"Sute, mundurlah, aku belum kalah mutlak! Masih ada pedangku sebagai penentuan terakhir!" kata Pek Bin Tojin dan tahu-tahu
tosu ini telah mencabut sebatang pedang yang putih mengkilap.
Pada saat itu, tosu-tosu lainnya yang melihat kekalahan suheng mereka, menjadi marah dan tiba-tiba mereka meluruk maju
menerjang gadis itu dengan bentakan-bentakan keras.
"Saudara-saudara, bunuh siluman betina ini !” Dan belasan batang pedang menyambar ke arah Tok-sim Sianli bagaikan hujan.
Gadis itu tertawa mengejek dan tubuhnya menyelinap cepat di antara sambaran pedang dan ketika kuku jarinya menyentil berkali-
kali, terdengarlah suara "trang-tring-trang-tring" nyaring dan belasan pedang di tangan tosu-tosu Kong-thong-pai ini terpental balik
menyambar pemiliknya sendiri! Tentu saja para tosu ini terkejut setengah mati dan melompat mundur, memandang gadis cantik itu
dengan muka pucat dan sinar mata gentar.
"Hi-hikk! Apa aku bilang tadi? Tosu-tosu bau dari Kong-thong-pailah yang curang, bukannya aku. Anak murid Kim-sin San-jin
ternyata tidak malu-malu untuk melakukan pengeroyokan dan bersikap pengecut !" ejek gadis itu dengan sikap menghina.
Pek Bin Tojin melompat ke depan dengan pedang menggigil penuh kemarahan. Tosu muka putih ini melotot ke arah para sutenya
dan membentak, "Sute semuanya, harap kalian mundur! Apakah kalian tidak mendengar perintahku ini? Aku masih belum kalah
dan seandainya akupun kalah, tidak selayaknya kalian mengeroyok seorang lawan. Masih ada suheng-suheng kalian yang lain yang
akan maju untuk menghadapi gadis iblis ini. Minggir.........!!"
235
236
PENDEKAR GURUN NERAKA
Karya BATARA
Jilid 5
Pedang di tangan Pek Bin Tojin mendengung dan menyambar dengan serangan ganas,
membacok dan menusuk dengan tujuh kali serangan berantai yang amat hebat. Tosu ini telah
mulai mengeluarkan ilmu pedang Kong-thong-pai ciptaan suhunya yang disebut Kong-thong
Kiam-sut. Hebat bukan main serangan ini karena pedang itu pecah menjadi tujuh sinar putih
yang bertubi-tubi secara cepat dan kuat menyerang tujuh tempat titik-titik berbahaya di
tubuh lawan.
Karena tadi telah berhasil mengalahkan lawan dalam pertandingan silat tangan kosong, maka
kali ini gadis itu bersikap agak gegabah. Dia memandang ringan dan tujuh serangan berturut-
237
turut itu dihindarkan kesana-sini dengan egosan cepat mengandalkan kelincahan ginkangnya,
bahkan untuk serangan ketujuh, Tok-sim Sianli malah berusaha menyampok pedang tosu
muka putih itu. Dan inilah kesalahannya.
Dia tidak tahu akan tipu-tipu Kong-thong Kiam-sut yang dimainkan oleh tosu itu, apalagi dia
menghadapi lawan dengan bertangan kosong saja karena bendera keramatnya telah
disimpan di balik baju. Maka, begitu ia menyampok pedang, tiba-tiba saja pedang yang
terpental itu mendadak bercuit dari atas dan dengan kecepatan kilat tahu-tahu telah menukik
ke ubun-ubun kepalanya! Inilah jurus maut yang dinamakan Pek-liong-tok-thouw atau Naga
Putih Mematuk Kepala, sebuah jurus yang ke delapan dari Ilmu Pedang Kong-thong Kiam-sut!
"Aihhh....!" Lie Lan memekik kaget dan melempar kepala ke belakang sambil merendahkan
tubuh, akan tetapi gerakannya toh masih kurang cepat.
"Swingg-brettt!"
Baju pundaknya robek tertikam pedang dan kulitnya tergores sedikit dan gadis itu cepat mero-
bohkan diri bergulingan ketika Pek Bin Tojin dengan seruan girang sudah mencecar lagi
dengan tusukan-tusukan pedangnya.
Tentu saja kejadian ini membuat kemarahan Tok-sim Sianli memuncak. Karena memandang
rendah, hampir saja ubun-ubun kepalanya tertusuk pedang tosu muka pedang putih itu. Maka
238
gadis ini lalu mengeluarkan seruan panjang, tubuhnya tiba-tiba melenting di udara dan kedua
kakinya bergerak menendang dengan ilmu tendangan Soan-hong-twi. Pedang di tangan Pek
Bin Tojin bertemu dengan kaki gadis itu dan Pek Bin Tojin terkejut ketika pedangnya terpental
balik bertemu dengan kaki halus akan tetapi yang mengandung penuh kekuatan mujijat itu.
Terpaksa tosu ini melompat mundur karena lengannya tergetar hebat, dan pada saat itu Tok
sim Sianli telah berdiri kembali dengan muka merah, tampak betapa sepasang mata yang
indah itu berkilauan penuh hawa amarah dan tosu muka putih ini berdetak jantungnya ketika
beradu pandang. Dalam tatapan mata itu dia dapat merasakan ancaman bahaya maut!
"Tosu jahanam, jangan salahkan aku kalau hari ini nyawamu akan diterbangkan oleh Bendera
Iblis!" gadis itu berkata dengan suara dingin dan tiba-tiba tangannya bergerak, mencabut
bendera kecil berwarna biru bergambar naga itu.
Sedetik wajah Pek Bin Tojin pucat rupanya, akan tetapi cepat dia dapat menekan perasaan
gentarnya. Melihat bendera itu seolah-olah melihat munculnya Cheng-gan Sian-jin sendiri dan
tosu ini teringat akan sepak terjang dari datuk iblis yang amat ganas dan mengerikan itu.
"Tok-sim Sianli, aku akan mempertahankan kehormatanku sampai titik darah terakhir!" Pek
Bin Tojin berseru dan kembali bersiap-siap dengan pedangnya.
239
"Majulah, jangan pentang bacot!" gadis itu membentak dan Pek Bin Tojin menerjang dengan
mata mendelik. Tosu ini menggerakkan pedangnya yang berobah menjadi segulung sinar
putih, dan dari dalam gulungan sinar pedang ini mencuat belasan batang ujung pedang ke
tubuh lawan.
Akan tetapi, Tok-sim Sianli sekarang sudah bersiap-siap. Begitu tosu itu menyerang dengan
pedangnya yang berobah menjadi segulung sinar putih yang berkilauan, dia cepat
mengebutkan benderanya ke depan.
"Wuuttt..... singg-plakk!"
Tosu itu berseru tertahan. Gulungan sinar pedangnya mendadak lenyap karena bendera di
tangan Tok-sim Sianli secara aneh dan luar biasa tahu-tahu telah melibat dan menggubat
pedangnya! Tosu ini terkejut sekali dan cepat menarik pedang dengan maksud untuk merobek
Bendera Iblis itu. Akan tetapi betapa kagetnya hati tosu ini karena pedangnya sama sekali tak
dapat ditarik! Dan pada saat itu, Tok-sim Sianli telab melangkah setindak dan menggerakkan
tangan kirinya, menampar pelipis kanannya dengan serangan kilat. Tak ada jalan lain dalam
pilihan yang amat mendesak ini. Melompat mundur dan melepaskan pedang berarti sama
dengan mengaku kalah. Akan tetapi tetap mempertahankan pedang pada saat tangan lawan
menyerang, adalah amat berbahaya kalau diam saja. Satu-satunya jalan hanyalah
mengangkat tangan kirinya menangkis dan inipun sudah dilakukan oleh tosu itu.
240
"Desss....auhh!"
Tamparan maut Tok-sim Sianli bertemu dengan lengan kiri tosu ini dan akibatnya, Pek Bin
Tojin terpental dua tindak. Namun hebatnya, walaupun tubuhnya terdorong mundur, tosu ini
sama sekali tidak melepaskan pedang yang digubat bendera lawan dan karena dia
mempertahankan senjatanya, maka tubuh gadis itupun mau tak mau terseret ke depan
mengikutinya pula!
"Keparat.......!” Tok-sim Sianli mendesis dan dengan sekuat tenaga gadis ini tiba-tiba
menyendal pedang yang dibelit bendera keramatnya.
Karena baru saja tubuhnya terpental dan kuda-kudanya berantakan, tosu ini tidak sempat lagi
menghimpun tenaganya. Betotan yang amat kuat dan tiba-tiba datangnya selagi tubuh
dalam keadaan sempoyongan ini membuat Pek Bin Tojin harus mengakui keunggulan lawan.
Pedangnya terampas dalam gubatan bendera, dan dia melihat betapa pedangnya diputar
seperti baling-baling atau kinciran angin oleh gadis itu dan sekonyong-konyong terlepas dan
meluncur secepat kilat ke arah dadanya.
"Tua bangka menjemukan, terimalah pedangmu ini !" gadis itu berteriak mengejek.
Pek Bin Tojin memandang pucat. Kecepatan pedang itu luar biasa sekali dan tidak ada waktu
untuk mengelak. Mungkin dia dapat menangkap pedang dengan resiko tangan terluka, akan
241
tetapi tosu ini tidak mau melakukannya. Dia sudah kalah dan dia akan menepati sumpahnya.
Dan gadis itupun memang agaknya sengaja melontarkan pedang ke arah dadanya untuk
membunuhnya! Maka dengan sikap tabah dan tenang Pek Bin Tojin memandang luncuran
pedang itu dengan mata tidak berkedip.
"Suheng, menyingkir.........!" Ui Bin Tojin berteriak kaget dan hendak melompat ke depan,
namun gerakannya kalah cepat.
"Creppp........uhhh!" Pedang milik tosu ini menancap dada tuannya sendiri dan tembus ke
punggung! Darah segar muncrat keluar dan tubuh tosu itu sejenak menegang, akan tetapi
kemudian roboh terkulai di atas lantai dalam keadaan tidak bernyawa lagi!
Marahlah Ui Bin Tojin melihat ketelengasan gadis iblis itu. Setelah terbelalak dan melihat be-
tapa suhengnya benar-benar telah tewas, tosu ini melengking tinggi dan menerjang Tok-sim
Sianli dengan serangan gencar. Sebatang pedang telah berada di tangannya dan tosu ini
menyerang seperti seekor harimau terluka yang haus darah. Bertubi-tubi pedangnya
membacok dan menusuk dengan jurus-jurus dari Kong-thong Kiam-sut, dan kini tangan kirinya
membarengi pula dengan pukulan-pukulan Tong-san-ciang yang mengeluarkan angin
pukulan yang luar biasa kuatnya.
242
243
Begitu Ui Bin Tojin menyerang, begitu pula tubuh
gadis ini berkelebatan lenyap. Ui Bin Tojin kaget
bukan main melihat kehebatan ginkang lawannya
ini dan selagi dia tertegun bendera pusaka di tangan
gadis itu mendesir tajam di belakangnya.
"Plakk-dukk!"
244
gadis itu. Mengapa? Karena begitu beradu, lengan
kiri tosu ini segera melekat tak dapat ditarik lagi !
Dan hebatnya, dari telapak tangan Tok-sim Sianli
kini keluar hawa panas berapi yang membakar
tangan tosu ini!
"Aahhhhh........!"
245
"Nona, lepaskan muridku!" tosu itu berseru
perlahan dan tangan kanannya menepuk di tengah-
tengah dua orang ini.
"Plakkkk !"
246
thong-pai telah muncul di situ diikuti oleh tiga orang tosu
lainnya yang bukan lain adalah tiga orang murid kepala, para tosu ini segera menjatuhkan diri
berlutut menghadap sang ketua.
Keadaan menjadi sunyi menegangkan. Kim-sin San-jin, ketua Kong-thong pai yang baru
muncul ini, memandang ke arah mayat Pek Bin Tojin yang masih tertancap pedang dan kakek
ini mengerutkan alisnya yang putih panjang, wajahnya tampak muram dan tosu tua ini
berkata perlahan, "Siancai......! Penganut kekerasan akan tewas dalam kekerasan pula. Pek
Bin, pinto harap semoga arwahmu dapat melihat kenyataan ini dan tidak mati penasaran."
Kakek itu lalu menoleh ke arah San kok Tojin, berkata sambil menudingkan telunjuknya ke
arah mayat itu, "San Kok Tojin, bawalah jenazah sutemu ini dan rawatlah dia di ruang
perabuan."
San Kok Tojin melangkah ke depan dan memberi hormat. "Baik, suhu," katanya dan dengan
sikap tenang tosu ini lalu memondong mayat sutenya, pergi ke belakang kuil di mana terdapat
ruang perabuan yang biasanya digunakan untuk merawat jenazah.
Baru setelah itu kakek ini menoleh ke arah Tok-sim Sianli dan gadis itu terkejut melihat
sepasang mata yang mencorong penuh wibawa dari ketua Kong-thong-pai ini. Sejenak
mereka beradu pandang, seakan-akan hendak mengukur kekuatan lawan dengan tenaga
247
batin, dan akhirnya tampak Kim-sin San-jin mengelus jenggotnya sambil tersenyum penuh
kesabaran.
"Nona, betulkah dugaan pinto bahwa kau ada hubungannya dengan Cheng-gan Sian-jin? Kau
membawa-bawa benderanya, dan kaupun mahir Ilmu Tok-hiat jiu milik datuk sesat itu. Ada
membawa maksud apakah kau datang kemari dan membunuh-bunuhi murid-murid Kong-
thong-pai?"
Lie Lan tidak segera menjawab. Gadis ini memandang tosu tua itu penuh selidik dan akhirnya
berkata, "Totiang, sebelum aku menjawab pertanyaanmu, sebaiknya kau dulu yang
menjawab pertanyaanku. Untuk meyakinkan hatiku, apakah kau ini yang disebut Kim-sin San-
jin dan menjadi ketua Kong-thong-pai?"
"Benar, nona. Aku adalah ketua Kong-thong-pai yang kaumaksudkan," tosu itu mengangguk.
"Hemm, kalau begitu kau pula orangnya yang dulu telah dipecundangi oleh suhu di puncak
Beng-san?" gadis itu mengejek dan sedetik wajah ketua Kong-thong-pai ini menjadi merah.
Murid Cheng-gan Sian-jin ini benar-benar kurang ajar dan liar seperti gurunya. Membuka-
buka dan membeberkan kekalahan seorang ketua partai di depan puluhan anak muridnya!
Kalau saja kakek ini tidak memiliki kekuatan batin yang tinggi, tentu dia merasa marah sekali
mendengar kata-kata yang amat menusuk itu. Akan tetapi Kim-sin San-jin segera menarik
248
napas panjang menenangkan gejolak hatinya, dan kakek ini menjawab pertanyaan atau
ejekan itu dengan suara sabar, "Nona, tidak ada gunung yang dapat menandingi tingginya
awan, dan tidak ada awan yang dapat menandingi tingginya langit. Kalah menang dalam
pertandingan adalah sesuatu yang wajar, mengapa harus diherankan atau dibanggakan?
Memang pinto akui bahwa dulu pinto telah roboh di tangan Cheng-gan Sian-jin yang
berkepandaian lebih tinggi daripada pinto. Akan tetapi diapun akhirnya roboh pula di tangan
orang lain. Ada kalah tentu ada menang. Bukankah hal ini biasa saja? Apakah kau muridnya?"
Gadis itu tiba-tiba tertawa geli. "Hi-hi-hikk! Totiang, kau yang sudah kalah di tangan suhu,
ternyata merupakan manusia yang tebal muka !"
"Eh, apa maksudmu, nona ?" Kim-sin San-jin bertanya heran dan tidak mengerti, dan gadis
itupun menjawab.
"Yang kumaksudkan adalah tentang dirimu sendiri itu, totiang. Sudah jelas, pernah
dirobohkan suhu ternyata masih berani memimpin orang-orang tolol ini dan tetap menjabat
sebagai ketua sebuah partai. Kalau seorang ketua hanya seperti ini macammu, bagaimana
sebuah partai dapat maju pesat? Uhh, kalau aku yang jadi kau, tentu aku sudah
mengundurkan diri dari dunia ramai!"
Hebat kata-kata ini dan merupakan penghinaan yang tiada taranya bagi ketua Kong-thong-
pai yang dicaci habis-habisan itu. Wajah Kim-sin San-jin sampai menjadi pucat dan sepasang
249
mata kakek ini berkilat menakutkan, akan tetapi hanya sebentar saja karena begitu
kesadarannya timbul, kakek ini telah mampu mengendalikan perasaannya seperti biasa lagi.
"Nona, lidahmu amat tajam dan agaknya watak liar gurumu benar-benar telah kau warisi
pula. Sekarang, baiklah kau berterus terang saja. Apakah maksud kedatanganmu kemari
menemui pinto?" tosu itu berkata dengan suara penuh wibawa.
Lie Lan melangkah maju dan bertolak pinggang. "Kim-sin San-jin, aku diutus suhu ke sini bukan
lain adalah untuk menjajal ilmu silatmu itu!"
Kakek itu batuk-batuk kecil dan pada saat itu San Kok Tojin muncul dari ruang belakang. Ang
I Tojin dan Yang Ih Tojin yang mendengar tantangan gadis liar ini, sudah dari tadi menahan
amarah mereka. Kini mendengar betapa suhu mereka ditantang seorang bocah sekurang ajar
itu, dua orang ini tak dapat menahan diri dan melompat bangun.
"Suhu, biarlah teecu yang menghajar adat bocah tak tahu diri ini !" Ang I Tojin berseru.
"Tunggu, suheng, biarlah aku saja !" Yang Ih Tojin mendahului dan sudah mencabut pedang-
nya dan tosu ini siap menerjang dengan mata berapi.
250
tosu ini berseru, lalu menoleh ke arah murid Cheng-gan Sian-jin dan melanjutkan, "Nona, tidak
enak bicara di luar. Kalau kau mau mencari onar, ikuti pinto ke ruang belakang di bangsal
agung!"
Tubuh ketua Kong-thong-pai itu berkelebat dan lenyap memasuki kuil. Ang I Tojin dan Yang Ih
Tojin tampak penasaran, namun mereka tidak berani membantah dan bersama San Kok Tojin
mereka lalu menyuruh para sute yang lain untuk memenuhi perintah Kim-sin San-jin.
Sebentar saja, puluhan murid Kong-thong-pai yang berada di luar berbondong-bondong me-
masuki kuil. Gadis ini berdiri sendirian di tengah halaman, akan tetapi tubuhnya segera
berkelebat mengikuti lenyapnya Kim-sin San-jin tadi.
Ternyata bahwa bangsal agung yang disebutkan oleh ketua Kong-thong-pai ini adalah sebuah
ruangan yang amat luas dan bersih, terletak di belakang agak ke samping rumah. Di situ ter-
lihat murid-murid Kong-thong-pai duduk bersila di atas lantai dan di depan sendiri, dekat
dengan sebuah lorong yang tidak berdaun pintu, Kim-sin San-jin bersila di atas sebuah bantal
bersulam merah dikelilingi tiga orang murid kepalanya yang masih tinggal. Jenazah Pek Bin
Tojin dan Ui Bin Tojin yang terluka, sedang dirawat di tempat lain dan tadi Kim-sin San-jin
telah melakukan beberapa totokan sebagai pertolongan darurat.
251
Melihat masuknya gadis itu, semua orang memandang penuh kebencian, akan tetapi karena
di situ terdapat sang ketua, maka mereka diam saja dan menunggu perintah Kim-sim San-jin
lebih lanjut.
Karena perhatian semua orang sedang tercurahkan ke arah gadis itu, maka mereka tidak
melihat betapa sebuah bayangan tinggi besar yang luar biasa cepatnya memasuki bangsal
agung dan bersembunyi di balik pilar raksasa yang melindungi tubuhnya.
Hanya sepasang mata yang luar biasa tajam dan awasnya dari Kim-sin San-jin sajalah yang
sempat melihat berkelebatnya bayangan ini dan sekali lihat, saja ketua Kong-thong-pai ini
telah tahu siapa orang itu. Cheng-gan Sian-jin! Hal itu mudah dikenal dari rambut kemerahan
yang tadi sedikit berkibar tertiup angin ketika tokoh sesat itu bergerak.
Dan inilah sebabnya mengapa Kim-sin San-jin mengundang gadis itu memasuki bangsal
agung.
Memang sebenarnya ketua Kong-thong-pai ini telah bercuriga. Tidak mungkin gadis ini berani
datang seorang diri di partainya kalau tidak ada sesuatu andalan kuat. Dan dia menduga
bahwa jangan-jangan Cheng-gan Sian-jin sendirilah yang diam-diam selalu mengikuti sepak
terjang muridnya itu. Dan tadi, ketika berada di luar, dia melihat sesuatu yang mencurigakan.
Sebuah bayangan yang amat luar biasa gesitnya berkelebat di dekat semak belukar, dan kini
setelah berhasil memancing murid gembong iblis itu, Kim-sin San-jin kembali melihat
252
bayangan yang tadi berada di luar itu sekarang memasuki bangsal agung secara luar biasa
lihainya.
Karena ketua Kong-thong-pai ini sebelumnya memang telah bercuriga, maka ketika bayangan
itu datang ke ruangan luas ini, diapun sempat melihat lebih jelas lagi dan diam-diam hati Kim-
sin San-jin berdetak kencang. Rambut kemerahan itu! Siapa lagi kalau bukan Cheng-gan Sian-
jin si gembong iblis? Kalau saja dia tidak bercuriga sebelumnya, sukar menangkap sebuah
bayangan yang demikian gesit dan cepatnya.
Sebenarnya, di dalam hati kakek ini terdapat suatu rencana yang tidak diketahui oleh
siapapun. Melihat munculnya murid Cheng-gan Sian-jin ini yang diikuti oleh datuk iblis itu, di
dalam hati Kim-sin San-jin telah terdapat sebuah tekad bulat, yaitu dia hendak melenyapkan
ancaman bahaya dari dua orang suhu dan murid yang akan mengguncangkan dunia kang-
ouw ini. Di bangsal agung terdapat beberapa jebakan rahasia, dan kalau toh musuh terlalu
kuat, apa boleh buat, jebakan-jebakan rahasia itulah yang akan membantunya!
Demikianlah, ketika gadis itu melangkah masuk, Kim-sin San-jin bersikap tenang dan wajah
kakek tua ini bahkan sedikit berseri girang. Murid Cheng-gan Sian-jin telah mulai
menginjakkan kakinya di lantai tertentu, tinggai dia menunggu si gembong iblis sendiri!
253
"Nona, setelah kau masuk kemari, tetap bulatkah tekadmu untuk mengadakan pibu dengan
pinto?" Kakek itu bertanya dengan suara halus namun sepasang matanya selalu awas untuk
mengikuti bayangan tinggi besar yang bersembunyi di pilar besar.
Gadis itu tersenyum mengejek. "Kim-sin San-jin, apakah kaukira aku takut setelah memasuki
ruanganmu ini? Walaupun kau nanti melakukan kecurangan sekalipun aku tidak takut!"
"Baiklah, tidak rugi suhumu mengambilmu sebagai murid. Akan tetapi, sebelum pinto sendiri
yang maju, lebih baik kaulayani dulu murid tertua pinto, San Kok Tojin. Dia biasanya mewakili
pinto dalam banyak hal dan baru kalau dia tidak sanggup, pintolah yang akan
menyelesaikannya."
"Hemm, kau licik. Dengan begitu bukankah berarti kau ada kesempatan untuk meneliti ilmu
silat lawan? Hi-hikk, Kim-sin San-jin, jangan kau-kira aku seorang bodoh!"
"Terserah pendapatmu, nona. Akan tetapi itulah syaratnya," Kim-sin San-jin menoleh ke arah
San Kok Tojin dan berkata, "San Kok, layanilah gadis itu main-main. Hati-hati terhadap
benderanya dan pergunakan Silat Empat Pedang yang baru saja pinto ajarkan !"
"Baik, suhu !" San Kok Tojin berkata dan melompat maju dengan sikap tenang. Begitu ber-
hadapan dengan lawan, tosu ini bertanya, "Nona, kita bertangan kosong ataukah bersenjata?
Kalau menghendaki pertandingan senjata, keluarkan bendera keramatmu itu!"
254
Tosu ini berkata demikian namun dia sendiri telah mencabut pedangnya. Terdengar suara ber-
dencing dan tiba-tiba semua murid Kong-thong-pai dibuat silau oleh pedang kembar di tangan
San Kok Tojin. Aneh dan ganjil bentuk pedang itu, dan Lie Lan sendiri baru kali ini melihat
pedang yang sedemikian anehnya. Pedang di tangan San Kok Tojin itu adalah dua batang
jumlahnya, akan tetapi tiap-tiap batang memiliki dua mata pedang! Jadi, dengan dua gagang
pedang, semuanya ada empat buah mata pedang yang putih gemerlapan tertimpa cahaya.
"Siang-po-kiam (sepasang pedang pusaka) yang indah.........!" gadis itu mengeluarkan pujian
dan sinar matanya berkilat. Kalau dia dapat merampas pedang itu, tentu suhunya akan
senang menerima hadiah ini. Maka cepat gadis itu mencabut senjatanya, yakni sebuah
bendera biru bergambar naga!
"Bendera Iblis!" Ang I Tojin dan Yang Ih Tojin berseru perlahan dan mereka teringat akan
peristiwa pada tigapuluh tahun yang lampau ketika Cheng-gan Sian-jin membuat
kegemparan. Dua orang ini memandang suhu mereka, akan tetapi Kim-sin San-jin tampak
tenang sekali sikapnya.
"Kalian diamlah, lihat saja segala kejadian dan berhati-hatilah dengan munculnya seseorang
yang tidak kita duga!" kakek itu berbisik kepada dua orang muridnya ini dan Ang I Tojin serta
Yang Ih Tojin berdebar tegang. Kalau suhu mereka memperingatkan sesuatu, tentu akan
terjadi sebuah peristiwa penting. Maka merekapun cepat memandang ke tengah gelanggang
di mana twa-suheng mereka berhadapan dengan Tok-sim Sianli.
255
"Nona, sebagai penantang, harap kau mulai dulu!" San Kok Tojin berseru dan sepasang
pedang bermata kembar itu diluruskan di depan keningnya. Inilah jurus pembukaan dari Silat
Empat Pedang. Ilmu silat ini baru San Kok Tojin seorang yang diberi pelajaran oleh ketua Kong-
thong pai, karena hanya tosu pertama inilah yang memiliki kepandaian paling tinggi diantara
saudara-saudaranya.
Melihat lawan memasang kuda-kuda pembukaan, Lie Lan yang tidak berani bersikap sem-
brono itupun lalu juga bersikap waspada. Benderanya dikebutkan ke udara dan sekali
mengeluarkan teriakan nyaring, gadis ini telah melompat ke depan dan benderanya
menyambar kepala tosu itu.
"Whirrrrr....!"
Ujung kain bendera berkibar dari atas dan tiba-tiba turun hendak melingkupi kepala San Kok
Tojin. Tosu ini menggerakkan pedang kanannya, dan dua mata pedang membabat bendera
itu.
"Bretttttt!"
Pedang kembar di tangan San Kok Tojin bertemu dengan Bendera Iblis dan tosu ini mengira
bahwa bendera itu tentu akan terobek. Namun, San Kok Tojin merasa heran bahkan kaget
256
karena bendera yang dibabat pedangnya itu sama sekali tidak sobek, malah tiba-tiba telah
menggubat pedang di tangan kanannya!
"Ahhh.....!"
Tosu ini mengeluarkan seruan dan secepat kilat pedang di tangan kirinya bergerak dari
samping, langsung membacok tangan gadis itu dengan kecepatan kilat.
"Singgg.....!”
Lie Lan melepaskan gubatannya dan bacokan pedang di tangan kiri tosu itu mendesing di
dekat tubuhnya. Gadis ini tertawa mengejek dan tubuhnya tiba-tiba berkelebatan seperti
burung walet, menyambar-nyambar dan bendera di tangan kanannya menderu menciptakan
angin puyuh. Mulailah San Kok Tojin diserang oleh gadis itu dan kini tangan kiri Lie Lan
melancarkan pukulan-pukulan Tok-hiat-jiu yang amat ganas dan berbahaya !
Tosu itu mengelak dan balas menyerang dan dalam gebrakan-gebrakan berikutnya, dua
orang ini telah terlibat dalam pertandingan yang amat seru dan mendebarkan. Bendera di
tangan Lie Lan berkibar cepat naik turun, dan tangan kiri gadis itu mengeluarkan hawa panas
yang dapat dirasakan dalam jarak tiga meter. San Kok Tojin terkejut, apalagi ketika melihat
betapa perlahan-lahan tangan kiri lawannya berobah menjadi merah panas dan berkilauan
seperti darah!
257
Maka tosu ini lalu mengeluarkan seruan keras dan sepasang pedang kembarnya diputar
membentuk gulungan segi empat. Aneh dan luar biasa permainan ini, karena pedang di
tangan tosu itu bukannya membentuk gulungan sinar melingkar seperti kebanyakan ahli-ahli
pedang lainnya. San Kok Tojin membuat sepasang pedang di tangannya menggores gores
tajam di udara, menuju ke satu sudut untuk kemudian menarik garis ke kanan atau kiri dan
dilanjutkan dengan goresan tajam ke atas atau ke bawah, dan dari tiap-tiap sudut inilah ujung
pedang di tangan tosu itu mencuat-cuat ke arah lawan secara tiba-tiba dengan serangan kilat.
Itulah Silat Empat Pedang yang baru saja diciptakan oleh Kim-sin San-jin. Jurus-jurus serangan
dari ilmu pedang ini selalu dimulai dari sebuah sudut tertentu dan setiap serangan mempunyai
belasan macam pecahan yang tidak terduga oleh lawan. Ilmu pedang ini banyaknya hanya
delapanbelas jurus saja, akan tetapi karena setiap jurus dapat dipecah menjadi belasan
macam dan merupakan "kembang api" dan letikan jurus ini, maka tentu saja hebatnya bukan
main.
Lie Lan yang mainkan bendera keramatnya, sejenak merasa kebingungan melihat ilmu pedang
yang amat ganjil ini. Berkali-kali sudah, pada saat dia melihat sebuah lowongan dan
menyerang, selalu benderanya tertangkis tepat oleh gerakan pedang yang dilakukan dari
sudut-sudut tertentu di tangan tosu itu.
258
Tentu saja gadis ini menjadi gemas dan mendongkol dan tiba-tiba dia melancarkan sebuah
serangan yang amat berani. Lie Lan memekik nyaring seperti seekor rajawali dan tiba-tiba
tubuhnya melesat ke atas dan secepat kilat menukik turun.
Kain bendera keramat berkibar menutupi pandang mata lawan dan pada saat itulah gagang
benderanya bergerak cepat, menghantam ubun-ubun lawannya dan tangan kirinya
membarengi dengan tamparan Tok-hiat-jiu.
"Trang-cringg desss!"
San Kok Tojin berseru kaget. Sambaran gagang bendera yang mengancam ubun ubunnya
dapat ditangkis tepat oleh pedang di tangan kanan, sedangkan untuk pukulan Tok-hiat-jiu
yang meluncur ke arah dadanya, disambut dengan bacokan pedang di tangan kiri. Akan
tetapi, tosu ini terkejut setengah mati karena ketika pedang di tangan kirinya itu membacok,
ternyata bertemu dengan gelang besi yang entah kapan telah dipakai oleh lawannya dan
tangan gadis itu masih terus meluncur mengenai dadanya!
"Dukkk......!"
Tanpa ampun lagi tubuh tosu ini terlempar ke belakang dan baju di bagian dadanya terdapat
cap lima jari tangan berwarna semerah darah!
259
Kim-sin San-jin terkejut dan melompat bangun dan duduknya, apalagi ketika dia melihat
betapa gadis itu tertawa nyaring dan berkelebat cepat mengejar tubuh San Kok Tojin yang
bergulingan untuk melancarkan susulan Tok-hiat jiu ke arah kepala muridnya!
Ketua Kong-thong-pai ini terbelalak marah melihat keganasan gadis itu dan secepat kilat tu-
buhnya mencelat ke depan.
"Nona, tidak boleh kau membunuh murid pinto!" Kim-sin San-jin membentak dan meng-
hantam punggung gadis itu dari belakang.
Lie Lan dapat mendengar desir angin tajam di belakangnya ini dan karena dia maklum betapa
berbahayanya serangan yang dilancarkan oleh ketua Kong-thong-pai itu, maka secepat kilat
dia memutar tubuh dan mengibaskan lengan kirinya. Pukulan Tok-hiat-jiu yang sedianya
dilakukan untuk menyerang San Kok Tojin kini diputar ke samping dan menangkis pukulan
kakek itu.
"Bresss..........!"
Kim-sin San-jin bergoyang tubuhnya akan tetapi lawannya terpelanting roboh! Lie Lan me-
lengking marah dan tubuhnya berjungkir balik empat kali untuk memunahkan tenaga
tangkisan yang amat dahsyat dari ketua Kong-thong-pai dan gadis ini sudah melompat
bangun dengan sinar mata berapi-api.
260
"Tua bangka curang!" gadis itu mendelik penuh kemarahan dan menudingkan telunjuknya ke
hidung kakek itu, akan tetapi Kim-sin San-jin sudah berdiri dengan sikap keren di depannya.
"Bukan aku yang curang, nona, namun kaulah. Kau sendiri telah mengatakan bahwa per-
tandingan ini sifatnya adalah pibu, akan tetapi mengapa kau tadi hendak membunuh murid
pinto? Kau memang seorang gadis yang kejam dan pinto hendak memberi hukuman
kepadamu. Bersiaplah!"
Kim sin San-jin memang merasa marah terhadap murid Cheng-gan Sian-jin ini dan dia akan
memberi hajaran keras. Juga selain itu, melihat sepak terjangnya dan melihat kenyataan
betapa San Kok Tojin dapat dirobohkan oleh gadis ini, agaknya tidak ada lain jalan kecuali dia
sendiri yang harus membekuknya. Itulah sebabnya mengapa kakek ini lalu maju ke depan dan
menghadapi gadis yang amat ganas itu. Dan sebagai seorang ketua partai yang telah banyak
pengalaman dan selalu bersikap waspada, kekek ini tidak melupakan perhatiannya kepada
bayangan tinggi besar yang bersembunyi di belakang pilar.
Dia hendak memancing agar orang itu semakin masuk ke dalam dan begitu tiba saatnya yang
tepat, dia hendak menginjak sebuah tombol tertentu yang terdapat di ruangan itu untuk men-
jebak musuh!
Lie Lan sama sekali tidak tahu akan maksud ketua Kong-thong-pai ini. Gadis ini yang merasa
marah akibat bantingan tadi, sudah siap menerjang lawan untuk merobohkan Kim-sin San-
261
jin. Dia tahu bahwa kali ini dia harus bekerja berat, bahwa lawannya bukanlah orang
sembarangan karena yang dihadapinya ini adalah seorang ketua partai besar! Akan tetapi,
karena dia tahu bahwa secara diam-diam suhunya berada di belakangnya, maka sama sekali
dia tidak merasa gentar untuk melawan kakek ini.
"Nona, majulah, pinto sudah siap untuk menjajal kepandaian yang kauwarisi dari gurumu itu.
Hendak pinto lihat, apakah kau benar-benar patut menjadi ahli warisnya," Kim-sin San jin
berkata dengan sikap tenang dan sepasang matanya menyorot tajam. Ketua Kong-thong-pai
ini sama sekali tidak mengeluarkan senjatanya, bersikap acuh tak acuh seperti orang tidak
perdulian, namun justeru sikap seperti inilah yang membuat Lie Lan tidak berani memandang
rendah.
"Pinto belum melihat waktunya," kakek itu menjawab dan mengebut-ngebutkan jubah
lebarnya membuat gadis itu panas hatinya.
"Hemm, kau sombong, kalau begitu hati-hatilah !" Lie Lan mendongkol dan cepat mengatur
sikap. Ketenangan kakek ini bahkan membuat hatinya waswas akan tetapi sebelum dia mulai
menyerang, tiba-tiba telinganya mendengar suara peringatan yang dilakukan orang dari jauh.
262
"Lie Lan, jangan tergesa-gesa menyerang dengan ilmu silat. Pergunakan Sin gan-i-hun-to
untuk mempengaruhi lawanmu itu, terutama murid-murid tua bangka yang berada di
ruangan ini. Aku hendak mendekatimu untuk menjaga kelicikan tosu kambing itu. Hayo, cepat
lakukan......!"
Mendengar suara ini, tiba-tiba gadis itu berseri wajahnya dan Kim-sin San-jin merasa heran,
apalagi ketika tiba-tiba gadis itu tertawa!
"Eh, mengapa kau tertawa?" Kim-sin San-jin menegur, namun Lie Lan bahkan tertawa
semakin nyaring dan kakek itu terkejut. Suara ketawa yang dilakukan oleh gadis ini tidak
wajar. Dia dapat merasakan betapa suara tawa itu mengandung getaran khikang tingkat
tinggi, membuat dinding-dinding ruangan tergetar halus dan tiba-tiba semua murid Kong-
thong-pai yang berada di ruangan itu juga ikut tertawa!
Terkejutlah kakek ini dan tahulah dia bahwa gadis itu sebenarnya sudah mulai melancarkan
serangan ! Akan tetapi bukannya serangan berdasarkan ilmu silat, melainkan serangan
berdasarkan kekuatan hitam dan dia teringat akan ilmu hitam Cheng-gan Sian-jin yang
disebut Sin-gan-i-hun-to yang mengandung kekuatan mujijat itu.
Marahlah kakek ini dan karena gadis itu sama sekali tidak menyerangnya, hanya berdiri
sambil mengeluarkan tawa yang penuh kekuatan hawa khikang dan yang telah
mempengaruhi murid-muridnya, tosu ini cepat bertindak. "Diammm.....!”
263
Kim-sin San-jin mengeluarkan bentakan menggeledek dan suaranya ini menggelegar dahsyat.
Suara tawa nyaring gadis itu buyar oleh bentakan mengguntur dari ketua Kong-thong-pai ini
dan seketika murid-murid Kong-thong-pai yang tadinya ikut tertawa, sirap seperti jengkerik
terpijak.
Terkejutlah tosu-tosu Kong-thong pai itu dan mereka ini saling pandang. Mengapa mereka
tadi tertawa seperti orang gila? Tidak ada yang mampu menjawab dan hati mereka mengkirik.
Mereka tadi hanya merasakan betapa suara ketawa gadis itu menggelitik telinga mereka dan
tahu-tahu tanpa disadari merekapun telah ikut-ikut tertawa.
"Gadis siluman.........!" seorang tosu berseru perlahan dengan mata terbelalak dan yang lain-
lain juga menggumam dengan muka pucat.
Pada saat itu, Kim-sin San-jin yang telah membuyarkan pengaruh hitam yang dikeluarkan oleh
gadis ini telah melangkah maju dengan muka merah. Lie Lan bersiap-siap, namun sama sekali
belum mau menyerang. Gadis ini telah menghentikan pengaruh Sin-gan-i-hun-to dan menatap
kakek itu dengan wajah berseri.
"Nona, kalau kau mau menghadapi pinto, cepat gerakkan senjatamu. Mengapa diam saja?
Pinto memberimu kelonggaran sebanyak sepuluh jurus dan kau boleh menyerang pinto sesuka
hatimu. Majulah!" ketua Kong-thong-pai ini membentak marah. Dia menghendaki agar gadis
264
itu cepat menyerangnya dan karena dia sebagai angkatan tua, maka dia sengaja memberi
kesempatan pada gadis itu untuk menyerangnya tanpa membalas.
Kim-sin San-jin hendak merobohkan gadis itu secepat mungkin agar orang yang bersembunyi
di belakang pilar itu maju menolong. Dan kalau hal ini terjadi, berarti Cheng-gan Sian-jin telah
memasuki ruangan semakin dalam dan dia dapat menjalankan rencananya semula. Teringat
kepada bayangan tadi, Kim-sin San-jin segera melirik dengan sudut matanya.
Akan tetapi, betapa kagetnya hati tosu ini karena bayangan tinggi besar yang tadi jelas di-
lihatnya bersembunyi di belakang pilar raksasa itu, sekarang sudah tidak tampak lagi ! Dan
selagi tosu ini secara diam-diam memperhatikan sekeliling, tiba-tiba terdengar suara ketawa
bergelak yang amat dahsyat dan tiba-tiba di pintu bangsal agung telah berdiri seorang
manusia berkulit hitam bermata lebar!
Anak murid Kong-thong-pai terkejut melihat kehadiran orang berkulit hitam yang tahu-tahu
telah muncul bagaikan iblis di depan pintu itu, akan tetapi Kim-sin San-jin lebih terkejut lagi.
Kakek ini mengeluarkan seruan kaget dan wajahnya berobah.
"Hek-mo-ko............!"
265
Teriakan yang keluar tanpa disadari oleh Kim-sin San-jin ini membuat Ang I Tojin dan Yang Ih
Tojin serentak melompat bangun dan dua orang tosu ini terkejut bukan main. Akan tetapi,
belum lagi kejutan pertama ini reda, muncul kejutan kedua yang lebih hebat lagi.
Sementara orang orang sedang terbelalak memandang laki-laki sehitam arang dengan
matanya yang membelalak itu, tiba-tiba saja kembali terdengar suara ketawa bergelak
seperti tadi. Kali ini suara tawa itu lebih dahsyat daripada yang pertama karena suaranya
bergemuruh seperti suara air terjun. Hebatnya, tidak ada seorangpun yang tahu dan mana
asal suara ini. Tadinya mereka menyangka bahwa suara ketawa yang luar biasa itu tentu
berasal dari Hek-mo-ko yang masih tegak di muka pintu, akan tetapi agaknya bukan.
Hek-mo-ko masih berdiri seperti arca di tempatnya dan sedikitpun juga orang itu tidak mem-
buka mulutnya. Suara ketawa ini bergemuruh dan melingkar-lingkar, sambung-menyambung
menggetarkan dinding ruangan dan beberapa orang murid Kong-thong-pai dari tingkat
rendahan satu-persatu mulai roboh terguling sambil menjerit-jerit dan menekan dada.
Agaknya suara ketawa yang amat dahsyat ini mengguncang jantung tosu-tosu itu dan yang
lain-lainpun kini sudah bersila sambil mengerahkan tenaga batin mereka untuk bertahan dari
serangan yang amat dahsyat ini.
Kin-sim San-jin sendiri menjadi pucat mukanya dan kakek ini dapat merasakan betapa hebat
pengaruh tawa yang penuh tenaga sakti itu. Jantungnya terguncang hebat akan tetapi tosu
ketua Kong-thong-pai yang memiliki lweekang kuat ini dapat menahan diri. Hanya dia merasa
266
cemas Ketika melihat betapa anak-anak muridnya yang bersila di atas lantai itu sekarang
sudah mulai mencucurkan keringat. Agaknya, kalau suara tawa itu diteruskan, mesti tosu-tosu
itu akan tewas dengan jantung pecah! Bahkan, Ang I Tojin dan Yang lh Tojin sendiri kini telah
duduk bersila dan memejamkan matanya.
Pada saat Kim-sin San-jin cemas dan marah atas serangan lawan yang tidak diketahuinya
siapa itu karena suara tawa ini melingkar-lingkar sukar ditangkap asalnya, tiba-tiba saja,
seperti datangnya tadi yang amat tiba-tiba, suara ketawa yang dahsyat penuh tenaga sakti
itu lenyap!
Kejadian ini amat mendadak, seperti sebuah kereta kuda yang sedang cepat-cepatnya berlari
mendadak direm sekuat tenaga, maka tentu saja akibatnya fatal sekali. Seperti kuda yang
ditarik sekuat tenaga oleh kusirnya yang sedang berpacu cepat, begitu dihentikan membuat
kuda terkejut dan "stress". Kuda terlonjak dengan bibir terluka, dan sekali kuda itu meronta
kuat, kereta berikut kendalinya dibuat patah. Begitu pula halnya dengan keadaan tosu-tosu
ini. Pada saat mereka sedang sekuat tenaga mempertahankan diri dari guncangan yang
dahsyat itu, tiba-tiba saja guncangan lenyap dan mereka ini seperti dilempar oleh suatu
tenaga yang tak terlawan lagi. Tenaga mereka seketika membalik dan memukul diri sendiri
dan duapuluhan tosu Kong-thong pai yang bersila di atas lantai ini menjerit ngeri dan roboh
sambil muntahkan darah segar!
267
Hebat bukan kepalang peristiwa ini dan Kim-sin San-jin menjadi marah sekali. Wajah yang
biasanya tenang dari tosu tua itu kini merah menyala dan sepasang matanya berapi-api dan
mendelik! Tidak sukar baginya untuk menebak siapa biang keladi perbuatan ini. Tentu Cheng-
gan Sian-jin, siapa lagi?
"Cheng-gan Sian-jin manusia iblis! Keluarlah dari tempat persembunyianmu, jangan berlaku
pengecut! Pinto siap mempertaruhkan nyawa untuk menghadapimu sampai detik
268
terakhir......!" Kim-sin San-jin memekik penuh kemarahan dan memandang ke depan dengan
sinar mata beringas.
Akan tetapi, kakek itu dibuat terkejut ketika dia mendengar suara tawa tepat di atasnya! Tidak
seperti tadi, suara ketawa ini dikeluarkan tanpa pengaruh khikang tingkat tinggi dan
terdengar biasa seperti orang ketawa pada umumnya.
"Ha-ha-ha, tosu jenggot kambing! Untuk apa kau berteriak-teriak tidak karuan? Kalau kau
mencari aku, mengapa harus melotot ke depan? Aku di sini, lihatlah. Ha-ha-ha.....!"
Kim-sin San-jin mendongak ke atas dan......di atas sebuah tiang melintang, duduk seorang
kakek tinggi besar berjubah kuning berambut kemerahan dengan sepasang matanya yang
biru kehijauan. Cheng-gan Sian-jin, si peranakan Bangsa Arya!
Tentu saja tosu ketua Kong-thong-pai itu terperanjat, dan kakek ini sudah siap untuk me-
lompat ke atas menerjang gembong iblis yang entah kapan tahu-tahu telah berada di atas
tiang melintang itu. Akan tetapi, sebelum dia bergerak, Tok-sim Sianli yang sejak tadi diam
saja memandang kejadian yang menimpa anak murid Kong-thong-pai ini dengan mulut
tersenyum-senyum, sudah mengeluarkan bentakan dan menyerangnya dengan bendera di
tangan kanan dan pukulan Tok-hiat-jiu di tangan kiri.
269
"Tosu tua bangka, hayo layani aku dulu....!" gadis itu berteriak dengan wajah berseri dan ben-
dera keramat itu mengebut menghantam dadanya.
"Gadis siluman, kau dan gurumu patut dilenyapkan dari permukaan bumi!'' Kim-sin San-jin
membentak marah dan ujung jubahnya dikebutkan ke depan.
"Plakk!"
Bendera di tangan gadis itu bertemu dengan jubah Kim-sin San-jin dan kedua-duanya merasa
terkejut. Lie Lan kaget karena tubuhnya terdorong satu langkah ke belakang, sedangkan ketua
Kong-thong-pai itu tergeser kudanya-kudanya! Inilah hebat dan Kim-sin San-jin sejenak
terbelalak. Kalau muridnya saja sudah sedemikian kuat, apalagi Cheng-gan Sian jin sendiri!
"Ha-ha, bagus muridku. Lawan dan tandingi tosu jenggot kambing ini! Pukul dadanya, tarik
jenggotnya sampai putus dan jewer telinganya, ha-ha-ha.........!"
Cheng-gan Sian-jin tertawa keras dan terpingkal-pingkal di atas tiang, mengejek ketua Kong-
thong-pai itu sambil bertepuk-tepuk tangan. Tentu saja Kim sin San-jin marah bukan main dan
tosu ini menggereng seperti biruang dan menerjang Toksim Sianli dengan serangan maut.
Lie Lan terkejut dan melompat cepat ke samping kiri dan gadis inipun tidak tinggal diam.
Senjatanya digerakkan dan kini secara bertubi-tubi diapun membalas serangan-serangan
270
ketua Kong-thong-pai itu dengan hebatnya. Terjadilah serang-menyerang dan tangkis-
menangkis diantara dua orang ini, dan Kim-sin San-jin yang merasa lebih tua, menghadapi
gadis itu dengan tangan kosong, mengandalkan kedua jubahnya yang gerombyongan dan
juga kedua tangannya yang bersembunyi di balik lengan jubah yang lebar itu. Seperti tadi
yang dijanjikannya, dalam gebrakan-gebrakan pertama ini Kim-sin San-jin berlaku ringan sela-
ma sepuluh jurus dan setelah itu tosu ini bersikap keras.
Ang I Tojin dan Yang lh Tojin yang merupakan murid-murid paling tinggi tingkatnya, sudah
membuka mata. Dua orang ini yang memiliki kepandaian jauh di atas para sute-sute yang
lain, dapat menyelamatkan diri dari pukulan lweekang yang membalik tadi. Pada saat suara
ketawa yang amat dahsyat itu berhenti secara tiba-tiba, dua orang inipun hampir saja
mengalami celaka. Lweekang yang sudah mereka dorong ke bagian dada untuk melindungi
jantung pada saat mereka diserang oleh suara gembong iblis itu, mendadak membalik seperti
sebuah pegas ketika secara tiba-tiba ketawa itu lenyap. Dan hanya dengan cara mengempos
semangat dan cepat membuka mulut untuk mengeluarkan hawa lweekang sajalah dua orang
tosu ini selamat dari kematian. Sedikit saja terlambat, tentu nyawa mereka telah
meninggalkan tubuh.
Maka, ketika mereka melihat betapa suhu mereka telah bertanding dengan gadis iblis itu, dua
orang tosu ini melompat berdiri dengan sikap beringas. Gara-gara gadis inilah maka Kong-
thong-pai harus menerima nasib buruk. Dan mereka harus membalas sakit hati ini. Yang Ih
Tojin berteriak parau dan hendak menyerang, akan tetapi Kim-sin San-jin membentaknya.
271
"Jangan maju! Biarkan pinto melayaninya! Kalian tolong saudara-saudara yang lain dan ke-
pung iblis hitam di muka pintu itu!"
Teriakan ini menyadarkan dua orang tosu itu bahwa selain gadis ini, di luar masih terdapat
orang lain! Ang I Tojin dan sutenya cepat menengok dan betul saja, laki-laki hitam yang
disebut Hek-mo-ko oleh suhu mereka tadi kini telah melangkah masuk dengan tindakan lebar.
Dua orang tosu ini meloncat dan menolong sute-sute mereka yang roboh bergelimpangan,
dan setelah itu Ang I Tojin dan sute-sutenya menerjang Hek-mo-ko yang memasuki bangsal
agung ini.
Iblis hitam itu tertawa menyeramkan dan tiba-tiba berkelebat ke depan. Cepat bukan main
gerakan laki-laki ini dan Ang I Tojin yang menerjang paling muka, terkejut melihat lawannya
lenyap. Dan baru dia kaget ketika Hek-mo-ko tertawa-tawa sambil menangkap dua orang
sutenya dengan cengkeraman maut di belakang tubuhnya.
Ang I Tojin membalik dan memukul untuk menolong dua orang sutenya dari bahaya, akan
tetapi pertolongannya datang terlambat. Hek-mo-ko yang berhasil menangkap dua orang
272
tosu Kong-thong-pai ini, sambil tertawa-tawa sudah mencengkeram tengkuk mereka dan
sekali tangan setan hitam ini bergerak, dua buah kepala telah saling beradu. "Prokkk!"
Dua orang tosu Kong-thong-pai itu berteriak ngeri dan kepala mereka pecah, otak dan darah
berhamburan dari tulang tengkorak yang hancur itu. Tentu saja Ang I Tojin marah sekali dan
bersama Yang Ih Tojin yang mendelik penuh kebencian terhadap laki-laki hitam itu, mereka
menyerbu dengan pedang di tangan! Tosu-tosu lain yang merasa marah melihat kekejaman
Hek mo-ko yang telah membasahi lantai bangsal agung dengan darah saudara mereka,
meluruk ke depan dan mengeroyok si iblis hitam sambil berteriak-teriak marah!
Terjadilah pertandingan di dua tempat. Satu adalah sang ketua sendiri melawan murid Cheng-
gan Sian-jin, sedang yang ke dua adalah pertempuran tidak seimbang antara Hek-mo-ko
dengan anak-anak murid Kong-thong-pai. Dikatakan tidak seimbang karena disini Hek-mo-ko
yang berkepandaian jauh lebih tinggi dibandingkan dengan tosu-tosu itu jelas
mempermainkan lawan-lawannya. Hanya Ang I Tojin serta Yang Ih Tojin saja yang
dipandang oleh setan hitam ini. Yang lain-lain dianggapnya seperti rumput belaka.
Hari itu partai besar ini mengalami hal yang amat mengenaskan sekali. Kim sin San jin sendiri
terpukul batinnya. Dia dapat melihat betapa anak-anak muridnya dibuat bulan-bulanan oleh
Hek-mo-ko dan satu demi satu mereka itu roboh binasa. Kakek ini marah bukan main dan ia
mulai memaki-maki Cheng-gan Sian-jin yang masih nongkrong di atas tiang sambil tertawa-
tawa melihat Hek-mo-ko membunuh-bunuhi murid-murid Kong-thong-pai.
273
Ketua Kong-thong-pai ini diam-diam berharap agar gembong iblis itu turun. Kalau hal ini
terjadi, dia telah bertekad untuk mati bersama-sama dengan manusia iblis itu. Dia tahu
bahwa agaknya dia sudah tidak ada harapan lagi. Dan sama sekali tidak diduganya bahwa di
samping Cheng-gan Sian-jin, masih terdapat pula Hek-mo-ko yang agaknya menjadi
pembantu datuk sesat itu. Inilah kejadian di luar perhitungan, akan tetapi yang sebenarnya
bagus pula untuk melaksanakan niatnya, yaitu membunuh musuh-musuhnya ini dengan
bantuan jebakan maut di bangsal agung ini.
Yang diam-diam amat diherankan oleh Kim-sin San-jin adalah kapan beradanya Cheng-gan
Sian-jin di atas tiang melintang itu. Kakek ini tidak tahu bahwa tadi, ketika Lie Lan mem-
pengaruhi murid-murid Kong-thong-pai dengan Sin-gan-i-hun-to dan dia sendiri membentak
gadis itu untuk diam, pada saat itulah Cheng-gan Sian-jin bergerak. Kakek berambut
kemerahan ini dengan kepandaiannya yang luar biasa telah berkelebat dari pilar besar
untuk berpindah ke atas tiang melintang itu. Karena semua orang sedang dipengaruhi Sin-
gan-i-hun-to, maka tentu saja kakek ini dapat bergerak lebih leluasa dan terhindar dari
perhatian ketua Kong-thong-pai.
Dan Cheng-gan Sian-jin sendiri sebetulnya sudah tahu bahwa ketua Kong-thong-pai itu agak-
nya telah mencium kehadirannya. Oleh sebab itu, untuk menjaga murid perempuannya dari
bahaya, maka gembong iblis ini lalu maju mendekati dengan jalan melayang di atas tiang di
dekat dua orang itu.
274
Demikianlah, dengan siasatnya yang cerdik, kakek tinggi besar berambut kemerahan ini dapat
mengawasi semua gerak-gerik Kim-sin San-jin dari dekat. Tentu saja Kim-sin San-jin
mendongkol amat marah sekali, namun rangsekan-rangsekan Tok-sim Sianli membuatnya
tidak berani membagi perhatian.
Ternyata, setelah dia sendiri bertanding dengan gadis itu, diam-diam hati kakek ini terkejut.
Murid Cheng-gan Sian-jin ini benar-benar hebat sekali kepandaiannya, tidak di bawah
tingkatannya sendiri! Baik dalam hal ginkang maupun lweekang, gadis itu benar-benar
mengejutkan. Kecepatan ginkangnya luar biasa, gerakannya seperti burung walet
menyambar, dan pukulan lweekangnya juga betul-betul hebat.
Satu kali, kebutan bendera menyambar dadanya dan tiba-tiba dengan gerakan licik gagang
bendera di tangan gadis itu melakukan "sontekan" cepat ke arah matanya. Serangan ini hebat
dan tak tersangka-sangka karena tertutup oleh kain bendera, dan kalau saja kakek itu tidak
awas, tentu matanya akan tercokel oleh sontekan maut ini. Kim-sin San-jin mendengus dan
menyampok dengan lengan bajunya yang lebar, dan secepat kilat kaki ketua Kong-thong pai
ini menendang pusar lawan.
"Wuttt-dukk!"
275
Gadis itu terkekeh dan Kim-sin San-jin terkejut. Tendangan ke pusar lawan disambut oleh lutut
gadis itu dan tiba-tiba Lie Lan menampar dengan tangan kirinya yang penuh racun darah!
Angin panas menyambar dan hidung kakek ini mencium bau amis.
Kim-sin San-jin yang sudah meledak kemarahannya, melakukan gerakan cepat. Melihat sera-
ngan Tok-hiat-jiu yang telah merobohkan dua orang muridnya ini membuat kakek itu menjadi
panas. Tangan kanannya diangkat dan didorongkan ke depan dan angin tajam bersiut
menyambut telapak tangan kiri gadis itu.
Inilah pukulan Tong-san-ciang yang dilancarkan oleh Kim-sin San-jin. Kehebatannya jauh me-
lampaui Tong san-ciang yang dikeluarkan oleh Pek Bin Tojin ataupun anak murid lainnya. Dari
lengan kakek ini keluar angin dahsyat dan Lie Lan terkejut melihat hebatnya hawa pukulan
ketua Kong-thong-pai itu.
“Plakk....!"
Kedua tangan mereka bertemu dan sejenak tosu itu menyeringai. Kim sin San-jin merasakan
betapa hawa panas dan gatal memasuki telapak tangannya tanda bahwa pukulan lawan
mengandung racun. Akan tetapi karena kakek ini memang telah bertekad untuk segera
menyelesaikan pertempuran maka dia tidak memperdulikan rasa gatal panas ini dan langsung
menangkap jari-jari tangan gadis itu dan meremas sekuat tenaga!
276
"ihhh.....!” Lie Lan berseru kaget dan gadis ini merasa betapa tangan kirinya yang digenggam
oleh tangan kanan kakek itu seperti digencet oleh tenaga raksasa. Dia meronta akan tetapi
Kim-sin Sian-jin mempertahankan. Beberapa detik mereka bersitegang akan tetapi Lie Lan
yang maklum bahwa kakek itu agaknya hendak meremas hancur tangan kirinya, terpaksa
berlaku nekat juga dan gadis ini mengerahkan tenaga Tok-hiat-jiu semakin hebat sehingga
seluruh lengan kirinya berwarna merah berkilauan seperti darah. Tidak berhenti sampai di situ
saja, gadis ini telah menggerakkan benderanya menghantam muka ketua Kong-thong-
pai itu.
"Wh irrrr - bretttt!"
Kim-sin San-jin menggerakkan tangan kirinya dan bendera itupun ditangkapnya! Tosu ini ter-
senyum mengejek dan jari-jari tangan kirinya merayap seperti ular dengan gerakan cepat
dan........diapun telah menangkap tangan kanan gadis itu! Kini, kedua tangan mereka telah
saling tangkap dan masing-masing mengerahkan tenaga untuk saling menghancurkan
tangan lawan.
Terjadilah adu tenaga lweekang diantara dua orang ini dan sebentar saja gadis itu telah
berkeringat dengan wajah pucat. Tok-hiat-jiu memang berhasil mempengaruhi kakek itu,
akan tetapi gencetan yang penuh tenaga sakti dari ketua Kong-thong-pai inipun sebaliknya
juga mempengaruhi keadaan murid Cheng-gan Sian-jin ini.
277
Dan dari adu tenaga lweekang ini, sedikit demi sedikit Lie Lan harus mengakui keunggulan
lawan. Tenaga sakti kakek itu hebat sekali. Tangannya yang dicengkeram oleh Kim-sin San-jin
serasa remuk seperti digencet seekor gajah. Racun Tok-hiat-jiu ysng menjalar sampai di
pergelangan tangan tosu itu, kini perlahan-lahan turun kembali dan ada kemungkinan untuk
memukul gadis itu sendiri. Kalau hal ini terjadi, tentu saja nyawa gadis itu berada di ambang
pintu kematian, apalagi tenaga Kim-sin San-jin akan merupakan pendorong paling cepat
untuk segera membalikkan racun darah itu ke tubuh gadis ini!
Sejenak wajah Lie Lan menjadi pucat dan hampir dia berteriak minta tolong suhunya. Akan
tetapi gadis ini segera teringat kepada kakinya dan secepat kilat iapun lalu menotok lutut tosu
itu dengan ujung sepatunya. Akan tetapi, sungguh sial Kim-sin San-jin yang banyak
pengalaman itu kiranya telah mendahuluinya.
Berbeda dengan lawan yang mulai diliputi kecemasan sehingga pikirannya menjadi kacau,
adalah kakek ini dapat bersikap tenang dan pikirannya bekerja tepat. Sebelum gadis itu
mengangkat kakinya, Kim-sin San-jin telah mendahului menotok lutut lawannya dengan
gerakan cepat!
"Cett........ auhhh!"
Kim-sin San-jin berteriak kesakitan dan tendangan kakinya gagal. Kiranya Cheng-gan Sian-jin
yang melakukan kecurangan itu! Kakek ini tadi telah menyambitkan sekeping kayu kecil ke
278
kaki ketua Kong-thong-pai itu dan menggagalkan serangannya terhadap Lie Lan. Tentu saja
Kim-sin San-jin marah bukan main, akan tetapi pada saat itu, Lie Lan yang melihat
kesempatan bagus, tidak mau menyia-nyiakannya.
Gadis ini berteriak dan kakinya bergerak. Terdengar suara "tukk!" dan kaki ketua Kong-thong-
pai itu menjadi lemas dan tanpa dapat ditahan lagi, Kim-sin San jin roboh berlutut!
Hebat kejadian ini, namun lebih hebat lagi perbuatan kakek itu. Begitu tubuhnya jatuh
berlutut, ketua Kong-thong-pai ini menggereng seperti harimau lapar dan secepat kilat
bergulingan menjauhkan diri. Kakinya yang sebelah masih tertotok lemas akan tetapi begitu
dia telah menjauhkan diri dari lawan, ketua Kong-thong-pai ini menggerakkan jarinya dan
menyembuhkan akibat totokan tadi.
Kemudian, sekali kedua tangannya menekan lantai, Kim-sin San-jin telah melompat bangun
dan sebatang pedang kekuningan telah berdesing di tangan kakek ini!
"Cheng-gan Sian-jin, majulah! Jangan berlaku curang......!" Kim-sin San-jin membentak penuh
kemarahan dan mendelik ke arah gembong iblis yang masih tertawa-tawa di atas tiang
melintang itu. Pedang di tangannya menggigil dan sepasang mata ketua Kong-thong-pai ini
berapi-api. Ingin dia melihat Cheng-gan Sian-jin turun menginjakkan kakinya di lantai, namun
279
betapa gemas hatinya karena kakek iblis itu hanya tertawa-tawa mengejek di atas tiang.
Kalau Cheng-gan Sian jin tidak turun, tentu saja sukar baginya untuk menjebak k a k e k i t u .
Lie Lan yang melihat lawannya te lah me meg ang sebatang
pedang, melengking nyaring dan tiba -t iba meloncat ke
d e p an me n e r j an g K im- S in S an- j in . "T o su b au , b agu s b ah w a
kau sekarang memeg ang senjata. Hayo kit a lanjutkan
permainan kit a!"
"Trang-trangg......!"
280
tangan kiri dan tubuhnya mendoyong ke samping.
Dan pada saat itulah Kim-sin San-jin mengeluarkan
suara dari hidung dan pedang yang tadi siap
membabat jari-jari lawan tiba-tiba menyeleweng
arahnya dan membacok leher gadis itu yang sedang
mendoyongkan tubuh !
"Aiiihhhhhhhh.............!"
281
dia tidak mengira bahwa ketua kong-thong-pai ini
agaknya telah menciptakan sebuah ilmu pedang
yang hebat luar biasa.
Hebat sekali apa yang terjadi dalam gebrakan-gebrakan yang amat cepat ini. Lie Lan telah
melontarkan bendera keramatnya untuk menangkis sambaran kilat pedang tosu itu dan
membanting tubuh ke bawah, sedangkan Cheng-gan Sian-jin membokong Kim-sin San-jin dari
belakang dengan pukulan sinkangnya.
"Brett-plakk!"
Dua suara ini terdengar hampir berbareng dan ketua Kong-thong-pai itu mengeluh tertahan.
Lie Lan masih kurang cepat membanting tubuh dan bendera yang dilontarkanpun ternyata
tidak banyak menolongnya. Kecepatan jurus maut tadi memang amat luar biasa dan bendera
gadis itu terbacok putus, sedangkan pedang terus meluncur ke arah lehernya. Hanya berkat
282
bantingan tubuh sajalah yang membuat lehernya selamat dan masih utuh, akan tetapi tidak
semuanya. Leher bajunya masih sempat dicium pedang Kim-sin San-jin dan menggores kulit
sehingga berdarah, sedangkan ketua Kong-thong-pai sendiri yang dibokong oleh Cheng-gan
Sian-jin dari belakang, juga merasakan akibatnya.
Punggung kakek itu terhantam telapak tangan Cheng-gan Sian-jin dan ketua Kong thong-pai
ini terlempar tubuhnya sambil muntahkan darah segar! Untung tadi Kim-sin San-jin cepat
menundukkan kepalanya, kalau tidak, bukannya punggungnya yang kena pukulan, melainkan
batok kepalanya yang tentu akan hancur berantakan tersentuh telapak tangan datuk sesat
itu!
Cheng-gan Sian jin yang marah menyaksikan betapa muridnya hampir saja celaka di tangan
ketua Kong-thong-pai itu, mengeluarkan pekik menyeramkan dan melompat mengejar Kim-
sin San-jin yang sudah terluka. Namun tosu itu ternyata tidak percuma menjadi ketua Kong-
thong-pai. Pukulan Cheng-gan Sian-jin dihindarkan dengan jalan bergulingan kesana-sini dan
kakek tinggi besar itu menyerang bertubi-tubi tanpa memberi kesempatan lawan untuk
melompat bangun.
Tiba-tiba Kim-sin San-jin berteriak keras dan ketika Cheng-gan Sian-jin memukulnya, kakek ini
menggelinding ke sebuah pot bunga. Tangannya bergerak cepat menyambar benda itu dan
283
memutarnya sekali lalu menyendal dan terdengarlah ledakan yang amat dahsyat di ruangan
bangsal agung ini.
"Blarrrr...!"
Bumi seperti dilanda gempa dan tiba-tiba lantai ruangan itu terbuka lebar merupakan lubang
sumur yang besar dan dalam! Belum lagi peristiwa ini berhenti, mendadak terdengar suara
bergemuruh dan tiba-tiba saja bangsal agung itu ambruk dengan amat hebatnya.
284
sumur maut. Kepala dan tubuh mereka terhantam
balok-balok besar atau reruntuhan dinding batu dan
tosu-tosu ini terpelanting dengan kepala pecah.
Kim-sin San-jin sendiri yang menggerakkan jebakan
maut ini, terjungkal ke dalam sumur yang amat
dalam itu dan sudah tidak ingat apa-apa lagi.
285
teriakan mengguntur, tokoh sesat ini berjungkir
balik di udara dan selamat keluar dari sumur maut !
286
ini, tubuhnya terbang ke atas menerjang rumah yang ambruk itu dan
kepalanya membentur-bentur bermacam benda. Batu-kayu-genteng dan lain-lain benda
bertemu dengan kepala kakek tinggi besar itu dan semuanya terpental berhamburan dan
akhirnya kakek ini muncul di atas runtuhan gedung dengan muka penuh debu!
"Suhu, tolong...........!"
Cheng-gan Sian-jin menoleh dan kakek ini terbelalak, kira-kira lima tombak jauhnya,
tampak Lie Lan di antara tumpukan puing-puing rumah, terpendam sebatas leher! Kakek itu
melompat dekat dan sekali tarik, tubuh muridnya terbetot keluar dengan selamat. Sejenak
guru dan murid ini saling pandang, dan akhirnya Cheng gan Sian-jin tertawa bergelak.
"Ha-ha-ha, sungguh lucu permainan Kim-sin San-jin ini. Tua bangka itu agaknya mengira
bahwa kita pasti mampus dalam jebakannya, tidak tahunya kita masih hidup dengan selamat!
Ha-ha-ha, tosu bau, perbuatanmu ini bahkan mencelakakan murid-muridmu sendiri dan
permainanmu ini hanya bisa dilaksanakan untuk menjebak tikus dan binatang hutan!"
Cheng-gan San-jin tertawa bergelak sampai perutnya berguncang, akan tetapi gadis itu tidak
dapat meniru suhunya. Wajahnya masih pucat dan diam-diam ia bergidik ngeri. Teringat
olehnya tadi betapa pedang ketua Kong-thong-pai itu hampir saja membabat putus
lehernya, dan kalau hal itu terjadi, tentu dia hanya tinggal sebagai mayat yang tiada guna!
287
Tiba-tiba Lie Lan memandang ke sebelah kanan. Gadis ini melihat betapa tumpukan puing di
tempat itu bergerak-gerak aneh. Tentu saja penglihatan ini mengejutkan hatinya dan
gadis itu bersiap dengan muka ngeri. Jangan-jangan roh tosu-tosu Kong-thong-pai yang
gentayangan untuk membalas dendam! Kalau hal ini terjadi, dia tidak tahu apa yang harus
dilakukannya. Bagaimana mungkin melawan arwah penasaran?
"Suhu, lihat itu....." gadis ini berbisik dan Cheng-gan Sian-jin menghentikan
tawanya. Mereka berdua melihat betapa timbunan tanah itu bergerak semakin keras dan
tiba-tiba muncul dua buah tangan berkulit hitam.
"Hek-mo-ko.....!" Cheng-gan Sian-jin berseru dan benar saja, setelah kedua tangan itu
muncul dan menggapai-gapai di udara, menyusullah sebuah kepala yang aneh warnanya
seperti kepala setan. Kiranya itu adalah kepala Hek-mo-ko yang kotor terkena timbunan puing
rumah dan coreng-moreng tidak karuan, dan setelah kepala itu nongol sebatas leher, Lie Lan
menjadi tenang lagi dari ketegangannya.
288
meloloskan diri dan iblis hitam ini mengumpat caci
dengan kata-kata kotor.
289
mo-ko menyembunyikan diri dan menyuruh gadis
cantik itu maju duluan. Gembong iblis ini memang
sengaja hendak memperkenalkan murid
perempuannya itu pada dunia, dan baru jika
muridnya itu mengalami kesukaran, barulah dia
sendiri muncul.
290
menancapkan sebuah bendera keramat bergambar
naga bermata hijau. Itulah Bendera Iblis, tanda
pengenal yang dimiliki Cheng-gan Sian-jin si
pentolan hitam!
Tiba-tiba mereka teringat kepada Yap-goanswe, itu bekas jenderal muda dari Kerajaan Yueh
yang gagah perkasa dan memiliki kepandaian tinggi, akan tetapi betapa kagetnya hati para
291
pendekar ini ketika mendengar berita bahwa pemuda itu telah ditawan Cheng-gan Sian-jin!
Kalau sudah begini, siapa lagi yang akan maju? Dan pada saat mereka kebingungan inilah
muncul berita baru yang menggirangkan hati mereka, yaitu tentang munculnya Malaikat
Gurun Neraka yang kini keluar dari tempat pertapaannya untuk menghadapi Cheng-gan Sian-
jin dan membebaskan murid tunggalnya, Yap-goanswe yang gagah perkasa itul Demikianlah,
dunia kang-ouw kembali mengalami ketegangan dan diam-diam mereka ini lalu satu-persatu
secara menyamar pergi ke kota raja untuk menyaksikan terjadinya peristiwa yang tentu amat
bersejarah itu, dan diam-diam orang-orang inipun juga bersiap-siap untuk menyingsingkan
lengan membantu pendekar besar itu dari ancaman bahaya yang tentu dipasang oleh Cheng-
gan Sian-jin si raja kaum sesat yang terkenal cerdik dan banyak akal itu.
Dan atas keberhasilannya dalam melakukan tugas yang diperintahkan gurunya, Lie Lan gadis
cantik murid Cheng-gan Sian-jin ini lalu meminta semacam "balas jasa" dari gurunya, yakni
untuk merangkapkan Yap-goanswe baginya. Itulah sebabnya mengapa Cheng-gan Sian-jin
lalu mengajak Hek-mo-ko mencari jenderal muda yang gagah perkasa itu dan akhirnya
berhasil menawan pemuda itu akibat kecurangan Hek-mo-ko seperti yang telah diceriterakan
dalam jilid terdahulu.
***
Pemuda itu mengeluh dan membuka mata. Mula-mula matanya silau ketika melihat sorot
lampu yang terang-benderang di kamar besar itu. Pemuda ini tertegun dan mengingat-ingat
292
bagaimana dia bisa tiba-tiba berada di tempat ini. Matanya berputar dan mendadak dia
melompat bangun.
"Uhhh.......!" Bu Kong berseru tertahan dan tubuhnya kembali roboh. Baru sekarang dia tahu
bahwa tubuhnya diikat erat dengan dadung sebesar ibu jari tangan! Pemuda ini terkejut akan
tetapi dia sama sekali tidak merasa cemas. Teringatlah dia sekarang akan semua yang telah
terjadi. Mula-mula dia berada di tepi Laut Tunghai yang sedang bergemuruh dilanda badai,
bersama Bwee Li, wanita cantik selir Yun Chang.
Di mana Bwee Li ? Inilah pertanyaan pertama yang masuk di otaknya. Pemuda ini tidak
memperdulikan diri sendiri dan yang digelisahkannya pada saat itu adalah Bwee Li, wanita
malang yang terkena tipu muslihat musuh.
Sementara matanya meliar ke sekeliling kamar, tiba-tiba dari luar terdengar langkah kaki
yang halus perlahan. Cepat dia memejamkan mata dan berpura-pura masih pingsan, akan
tetapi pendengarannya dipasang tajam dan sedikit bulu matanya bergerak untuk melihat
siapa pendatang ini.
Pintu kamar besar itu terbuka dari luar dan tiga orang wanita berpakaian pelayan memasuki
kamar ini. Mereka tertawa-tawa genit dan membawa penampan yang penuh makanan dan
yang menyiarkan bau harum yang sedap.
293
"Hi-hi-hikk, siocia memang aneh wataknya. Ia menyuruh kita memasak Daging Naga Arak
Merah! Bukankah hidangan begini biasanya baru dikeluarkan kalau ada pengantin baru?
Aihh, agaknya siocia malam ini ingin berpengantin baru dengan Yap-goanswe, hi-hikkk!
Sayang, kalau saja akupun diperkenankan siocia untuk melayani Yap-goanswe, ahhh, betapa
menyenangkan !"
"Huhh, pelayan seperti kita ini mana bisa bersenang-senang dengan pemuda tampan gagah
perkasa seperti Yap-goanswe itu? A-moi, jangan berangan-angan terlalu muluk, pasanganmu
adalah tukang kebun di belakang. Hok Siu telah mengincarmu selama ini dan kaupun harus
tahu diri, hi-hikk !"
"Cihh, siapa suka melayani Hok Siu? Mukanya penuh bopeng bekas dimakan cacar, kalau kau
mau, A-liu, ambil saja dia dan gantikan aku nanti malam!"
Dua pelayan wanita ini saling berolok dan mereka tertawa-tawa genit dan Bu Kong yang
mendengarkan kata-kata itu, menjadi merah mukanya karena jengah. Pelayan-pelayan
wanita ini agaknya bukan pelayan-pelayan yang baik. Mereka lebih pantas disebut wanita-
wanita yang cabul dan tidak tahu malu. Dan kalau pelayannya saja seperti ini macamnya,
tentu "siocia" yang dibicarakan itu akan melebihi para pelayannya ini!
Diam-diam dalam hati pemuda itu timbul rasa tidak enak. Entah mengapa, terdapat firasat
buruk di dalam hatinya, perasaan yang membuat pikirannya tiba-tiba gelisah tidak karuan.
294
Pemuda ini mengerahkan lweekang untuk mematahkan belenggu, namun betapa kagetnya
ketika dia mendapat kenyataan bahwa hawa sakti yang berpusat di pusarnya tidak dapat
digerakkan, lumpuh akibat suatu totokan lihai! Tentu saja kenyataan ini membuatnya kecut
dan terpaksa dia tidak berani banyak bergerak agar tidak me perhatian tiga orang pelayan
NARIK
wanita itu.
"A-moi, A-liu, tepat kalian keluar dan ambil Arak Sorga di dapur dalam !" tiba-tiba pelayan
ketiga yang berpakaian kuning berkata kepada dua orang temannya. "Tinggalkan hidangan
kalian di sini dan biar aku yang mengaturnya. Cepat, sebelum siocia datang."
"Hi-hi-hikk, A-cheng, kau agaknya ingin menikmati wajah ganteng Yap-goanswe seorang diri
di sini, ya? Hemm, siapa tidak tahu akalmu ini? Dengan menyuruh kami berdua pergi, berarti
kau mendapat kesempatan untuk mendekati pemuda itu dan siapa tahu kau
dapat......hmm.....hmm.....dengannya......"
"A-moi, tutup mulutmu! Sekali lagi kau membuka mulut mengejek, jangan salahkan aku untuk
menampar pecah mulutmu yang kurang ajar itu! Hayo kalian keluar dan ambil Arak Sorga
sebelum siocia datang !" Pelayan ketiga yang dipanggil A-cheng ini membentak dengan pipi
merah dan rupanya dia adalah pelayan kepala, buktinya A-moi dan A-liu tidak berani main-
main dengan pelayan yang satu ini.
295
Dua orang pelayan itu bersungut-sungut dan mereka keluar kamar untuk memenuhi perintah
pelayan kepala ini, A cheng berdiri dengan muka merah dan Bu Kong melihat betapa pelayan
ini memiliki tubuh yang ramping menggiurkan. Karena pelayan ini membelakanginya, maka
pemuda itu berani membuka mata lebih lebar dan pada saat itulah tiba-tiba A-cheng
membalikkan tubuh ke arahnya.
"Yap goanswe, kalau kau sudah sadar, harap jangan berpura-pura lagi. Siocia telah
mengetahui keadaanmu ini dan tidak perlu lagi kau menyembunyikan diri. Bersiaplah,
sebentar lagi siocia datang mengunjungimu!"
Bukan main kagetnya pemuda ini mendengarkan kata-kata itu dan tanpa disadarinya lagi dia
telah membelalakkan matanya. Bukan main! Siapakah pelayan wanita ini ? Bagaimana bisa
tahu bahwa dia sebenarnya sudah sadar kembali?
296
Pendekar Gurun Neraka – Batara jilid 5
297
PENDEKAR GURUN NERAKA
Jilid 6
Karya BATARA
Pelukis YANES
Penerbit/Pencetak C. V. "G E M A”
Jln. Mertokusuman 761 RT. 14 RK IIl
Telepon No. 5801 SOLO
Tahun 1978
Credit Ebook:
Sumber buku Aditya Indra Jaya
Djvu Mukhdan
Editor Hendradinata Sugiyanto
Finishing Pdf Team Kolektor EBook
298
PENDEKAR GURUN NERAKA
Karya BATARA
Jilid 6
MERASA bahwa tidak ada gunanya lagi berpura-pura, pemuda itu lalu
beringsut duduk dan dengan sukar akhirnya dia berhasil menyandarkan
tubuh di tepi pembaringan. Tubuhnya terikat kuat seperti babi yang siap
dipotong dan diam-diam pemuda ini mendongkol sekali. Kalau saja
lweekangnya dapat dikerahkan, tentu tidak sukar baginya untuk
mematahkan belenggu ini.
299
memperlakukan orang seperti seekor binatang!" pemuda itu bersungut-
sungut dengan muka merah.
Bu Kong memandang wanita itu dengan sinar mata tajam dan diam-diam
dia terkejut. Koksu? Siapakah yang dimaksudkan? Apakah........? Ah, benar,
tentu Cheng-gan Sian-jin yang dimaksudkan oleh wanita ini! Teringatlah
dia sekarang dan diam-diam Bu Kong merasa bergidik. Gembong iblis itu
benar-benar hebat kesaktiannya dan ilmu silatnya jauh lebih kuat dan
berpengaruh dibandingkan dengan Ang-i Lo-mo yang telah tewas di
tangannya. Sedangkan mengenai "siocia" itu sendiri, siapakah yang
dimaksudkan oleh wanita itu?
300
"Nona, siapakah siocia kalian yang baik hati itu?" pemuda ini bertanya
sambil menduga-duga. "Dan kalau siocia kalian benar-benar baik, tentunya
tidak akan membiarkan aku tetap terikat begini......."
301
dan menyandarkan tubuh di tepi pembaringan dalam keadaan
terbelenggu, A-moi terkekeh.
Tiga orang wanita ini tampak sibuk dan Bu Kong yang tidak mengerti untuk
apa semuanya itu, hanya memandang mereka bergantian. Hanya diam-
diam dia merasa mendongkol sekali kepada pelayan yang dipanggil A-moi
itu dan godaannya tadi membuat mukanya menjadi merah. Sungguh
terlalu pelayan-pelayan ini dan dia ingin sekali melihat siapa gerangan
siocia yang menjadi majikan tiga orang pelayan itu.
302
Akhirnya, kesibukan tiga orang itu berakhir. Mangkok sumpit dan segala
macam hidangan telah mereka atur dengan rapi di atas meja besar itu, bau
masakan yang masih mengebul membuat perut pemuda ini terasa lapar.
Akan tetapi, agaknya yang paling keras baunya adalah arak di guci kecil
itu. Keharuman yang aneh dan khas keluar dari mulut guci yang tidak
tertutup dan A-moi serta A-liu berkali-kali mengembangkempiskan hidung
mereka di dekat bibir guci itu.
"Aihh, benar-benar sedap sekali Arak Sorga ini. Kalau saja aku boleh
mencicipinya, apalagi bersama Yap-goanswe yang ganteng dan gagah
perkasa itu, ahh, badan tentu akan menjadi lebih segar, hi-hikk!" A-moi
berkata sambil tertawa.
"Ihh, A-moi, mana siocia akan memberimu? Sekali diberi tentu kau akan
mabok tidak karuan dan jangan-jangan semua pria akan kautubruk, hi-
hikk!" A-liu terkekeh.
303
Dua orang ini tertawa-tawa dan muka mereka tampak merah dengan pipi
mangar- mangar. Bu Kong yang melihat dari jauh keadaan mereka ini,
diam-diam merasa heran dan terkejut. Agaknya karena tadi berkali-kali
mengendus bau arak di guci kecil itu, dua orang pelayan ini telah kena
pengaruhnya. Hemm, benar-benar arak yang keras, pikirnya. Dan
namanyapun juga benar-benar hebat.
Arak Sorga! Luar biasa sekali dan baru sekarang ini dia mendengar nama
arak yang seperti itu.
Sementara itu, A-cheng yang melihat betapa dua orang temannya ini
tertawa-tawa genit dan melirak-lirik ke arah Yap-goanswe, berkata mem-
peringatkan, "A-moi, A liu, jangan main-main. Pekerjaan kita telah selesai
dan kita harus melapor kepada siocia. Hayo kita pergi dan jangan kalian
membuat siocia marah."
Dua orang itu tampak terkejut dan kecewa akan tetapi mereka tidak berani
banyak membantah. Bersama A-cheng mereka lalu keluar dan A-moi masih
304
sempat menggoda pemuda itu di ambang pintu, "Yap-goanswe, selamat
bermalam pengantin, hi-hikk!" dan pelayan ini melambaikan tangannya
sambil tertawa penuh arti.
Diam-diam dia berpikir dan merenungkan kejadian ini. Apa yang akan
menimpanya? Terbunuh? Dia tidak takut. Akan tetapi kalau diingatnya
betapa fitnah keji masih melekat di tubuhnya dan dia sendiri belum berhasil
mencuci noda ini, penasaran juga rasanya kalau mati di tangan musuh. Dia
mengingat-ingat semuanya dan satu-persatu semua peristiwa pahit manis
bermunculan di benaknya.
305
Teringatlah dia ketika dulu masih menjadi jenderal muda di Kerajaan Yueh.
Betapa Raja Muda Yun Chang amat menghargai dan menghormati dia
sebagai seorang pembantu istana yang cakap dan pandai. Semua orang
amat menyeganinya dan tidak ada satupun yang berani bersikap kurang
ajar. Dia mengalami ketenangan yang menenteramkan hati di tempat itu
sampai pada suatu hari, sebuah peristiwa membuat ketenangannya
terguncang. Kejadian itu diawali dengan datangnya seorang gadis yang
cantik jelita dan membayangkan wajah gadis ini, mukanya seketika
menjadi merah.
Siapakah dara yang dibayangkan oleh bekas jenderal muda ini? Bukan lain
adalah Lie Lan, itu keponakan Lie-thaikam! Semenjak gadis itu meng-
injakkan kakinya di halaman rumahnya, sejak saat itu pulalah guncangan
ini menggoyahkan kesenangannya. Gadis cantik itu datang ke
gedungnya bukan lain hanyalah dengan maksud untuk memikatnya,
merayunya dan menyatakan perasaan hatinya terhadap dirinya. Kalau saja
sebelumnya dia tidak tahu akan watak-watak kotor gadis itu, agaknya
306
kedatangan gadis itu akan membawa kesan baik. Sayang, dia telah
mengetahui sebenarnya bahwa gadis cantik keponakan Lie-thaikam itu
adalah seorang gadis cabul yang tidak tahu malu, mengobral cinta ke sana-
sini seperti orang menjajakan makanan.
Itulah sebabnya mengapa dengan tegas diapun lalu menolak gadis itu,
bahkan mengusirnya pergi setelah gadis cantik itu melakukan perbuatan-
perbuatan yang baginya dianggap tidak tahu malu dan melanggar susila
karena gadis itu berani merayunya sedemikian rupa dengan jalan
menanggalkan semua pakaian yang menempel di tubuhnya. Gadis cantik
jelita itu pernah berdiri telanjang bulat di depannya untuk merobohkan
keteguhan hatinya!
307
mengguncangkan lingkaran berahi pada jiwa mudanya. Betapa kadang-
kadang timbul hasrat menyala yang menyesakkan dadanya, sebuah
dorongan berahi yang amat kuat untuk mencari jalan pelepasan. Dan ini
terasa amat mengganggunya sekali dan dia kadang-kadang kebingungan
sendiri.
Dalam keadaan seperti itu, apa yang harus dilakukannya? Dia tidak tahu
dan masih belum banyak pengetahuannya tentang ini. Minta pendapat
suhunya? Ah, memalukan sekali. Tidak sanggup rasanya kalau dia
membicarakan masalah sex ini dengan gurunya! Diam-diam dia mengutuk
keponakan Lie-thaikam itu. Gadis itulah awal pengobar nafsu berahinya
dan hanya berkat kekuatan lweekangnya sajalah dia selama ini berhasil
menindas semua pikiran-pikiran buruk ini. Dan sekarang, pusat
lweekangnya dilumpuhkan Cheng-gan Sian-jin! Keparat, pikirnya dengan
hati gelisah. Tanpa bantuan tenaga sakti itu, kedudukannya tentu saja
amat lemah dan diam-diam pemuda ini menjadi cemas.
308
Pikirannya jauh menerawang tidak karuan dan membayangkan keponakan
Lie-thaikam itu, teringatlah dia akan Lie-thaikam sendiri. Pembesar kebiri
ini telah melakukan sebuah dosa tak berampun. Kalau keponakannya yang
cantik itu mengguncang jiwa mudanya, adalah Lie-thaikam sendiri
mengguncang istana Yueh tentang pengkhianatannya! Paman dan
keponakannya itu dua-duanya adalah manusia-manusia setan dan teringat
betapa kini Yueh dikabarkan orang telah roboh di tangan Kerajaan Wu,
sedikit banyak dia merasa marah.
309
Perang memang keji dan melukai jiwa manusia. Dan diapun tidak
terkecuali. Perang membuat para pemimpin-pemimpinnya menemukan
siasat-siasat curang dan amat menyakitkan bagi pihak lawan. Dan inipun
dialaminya. Dalam perang itulah dia terobek hatinya oleh siasat musuh
yang melepaskan ikan segar berupa gadis cantik jelita yang membuatnya
tergila-gila. Dia telah terjebak perangkap musuh. Dia telah jatuh cinta
terhadap seseorang dara jelita berkepandaian tinggi, murid Mo-i Thai-
houw akan tetapi yang juga sekaligus merupakan puteri Ok ciangkun,
tokoh nomor satu dari Wu-sam-tai-ciangkun yang merupakan musuh besar
Kerajaan Yueh!
310
"Siu Li........" Bu Kong merintih dengan hati perih dan pemuda ini
memejamkan matanya sambil menggigit bibir. Terbayanglah di
depannya wajah seorang gadis yang luar biasa cantiknya, kejelitaan yang
menandingi kecantikan para bidadari dan puteri-puteri istana yang
manapun. Bahkan Lie Lan sendiri masih tidak nempil menandingi
kecantikan Siu Li yang cemerlang, gadis pujaannya yang amat dicinta akan
tetapi yang juga sekaligus amat dibencinya itu!
311
dapat merobah bibit cinta kasihnya yang telah ditanam dengan bibit
kebencian! Inilah kenyataan pahit yang amat memukul batinnya dan tak
terasa lagi, teringat keadaan hatinya sendiri ini, pelupuk mata pemuda itu
menjadi basah.
"Siu Li....... Li-moi...... mengapa tidak kau bunuh saja aku? Kau membuat
hatiku berdarah......kau membuat aku seperti orang gila...... aduh, Li-moi,
bisakah aku membencimu dalam arti kata yang sebenarnya......?" pemuda
ini merintih dengan suara pilu dan beberapa tetes air mata turun memba-
sahi pipinya, tanpa dapat diusapnya karena tangannya terikat. Sungguh
hal ini merupakan kejadian yang amat langka. Yap-goanswe, pemuda yang
terkenal gagah perkasa dan keras hati itu, ternyata tidak kuat menahan
himpitan asmara ini dan menangis tanpa suara! Kalau tidak melihat
dengan mata kepala sendiri, mana bisa mempercayai kejadian ini? Akan
tetapi, memang begitulah kenyataannya!
312
cantik jelita memasuki kamar itu dan tersiarlah keharuman minyak wangi
yang luar biasa. Bu Kong mengangkat muka memandang
dan..........kecamuk di dalam batinnya. Dan melihat betapa gadis itu
dengan jari-jari tangan menggigil melepaskan ikatan belenggunya,
pemuda ini mengeluarkan keluhan panjang.
313
314
kedukaan, pemuda ini mengeluarkan erangan aneh dari tenggorokannya
dan meronta dari atas pembaringan.
Gadis itu mengguguk dengan amat sedihnya dan merangkul pemuda ini
yang menjadi bengong dan terbelalak tak mampu mengeluarkan suara.
Kejutan yang amat tiba-tiba ini membuat pemuda itu dipenuhi bermacam
315
perasaan. Ada rasa girang, haru, sedih, kecewa dan lain-lainnya lagi yang
berkecamuk di kepalanya.
316
Akhirnya gadis itu reda kembali dari tangisnya dan melihat betapa pemuda
itu pingsan karena terlampau kaget, cepat dia menotok beberapa jalan
darah dan tak lama kemudian Bu Kong siuman kembali.
Sejenak murid Takla Sin-jin ini tak mampu mengeluarkan suara. Kegirangan
yang luar biasa dapat berjumpa kembali dengan sang pujaan hati
membuat pemuda itu dipenuhi kebahagiaan dan matanya memandang
langit-langit kamar tanpa berkedip.
317
"Koko, mengapa kau diam saja? Masihkah kau marah kepadaku?" suara
yang menggetar penuh perasaan ini terdengar amat memelas sekali dan
pemuda itu memejamkan matanya.
"Li-moi, perlukah kau meminta maaf dariku kalau kau memang telah
melakukan perbuatan dengan sengaja? Kau telah sengaja melukai hatiku,
sengaja merobek jantungku, dan sekarang kau hendak memohon maaf
atas semua perbuatan-perbuatanmu yang kau sengaja. Perlukah ini, Li-
moi...perlukah…?" kata-kata yang diucapkan dengan suara pahit ini
membuat gadis itu menangis lagi.
318
Diangkatnya kepala yang indah itu, ditatapnya sepasang mata yang penuh
air mata itu dan terdengarlah bisikan dari mulutnya, "Li-moi, keka-
sihku.....jangan menangis lagi. Marilah kita lupakan semuanya yang telah
terjadi dan kita pergi jauh dari kekotoran dunia ini. Kau telah diperalat
ayahmu dan menjadi korban dari kekejaman watak manusia. Dan aku...
akupun juga menjadi korban fitnahan orang. Li-moi, tidakkah kaudengar
betapa aku dikabarkan orang melakukan perjinaan dengan seorang
wanita.....?"
"Apa......?" Bu Kong terkejut bukan main dan melompat bangun, "Kau tahu,
Li-moi? Kau tahu siapa biang keladi kebusukan ini? Li-moi, katakanlah
319
kepadaku, siapakah gerangan iblis jahanam itu dan akan kuhancurkan
kepalanya!" pemuda ini mengepal tinjunya dan sinar matanya berapi-api.
Akan tetapi Siu Li menggelengkan kepalanya dan gadis ini tersenyum aneh.
“Jangan sekarang, koko. Bersabarlah, tubuhmu masih lemah. Luka akibat
kecurangan Hek-mo-ko baru saja sembuh. Kalau kau banyak gerak,
bukankah akan mengambuhkan luka itu kembali?"
"Eh, kaupun tahu pula bahwa aku pernah dilukai Hek-mo-ko ?!" Bu Kong
berseru heran dan memandang kekasihnya ini dengan mata terbelalak.
Siu Li tersenyum dan jantung pemuda ini berdetak. Bukan main manisnya
senyum itu, mengundang sayang dan berahi. Tak tahan lagi dia dan
diraihnya pinggang yang ramping itu dan dipeluknya kekasihnya ini.
320
Siu Li menggelinjang dan tubuh gadis ini menggigil. "Koko.........." gadis itu
terisak dan suaranya tertahan di kerongkongannya terganti sedu sedan
ketika pemuda itu mencium bibirnya. Sejenak mereka saling berciuman
dengan napas terengah dan setelah mereka saling melepaskan diri,
keduanya saling pandang dengan sinar mata penuh kebahagiaan.
321
Akan tetapi Siu Li bahkan tersenyum. "Koko, kenapa dengan bajuku? Ada
apakah? Apakah ada sesuatu yang tidak beres? Kalau benar begitu, kau
harus membetulkannya, koko......!"
"Kalau apa, koko? Baik sekarang maupun besok jiwa dan ragaku adalah
milikmu! Apa yang harus kita takutkan? Koko, aku sepenuh hati dan
tubuhku dan aku tidak ingin berpisah lagi denganmu !" gadis itu melangkah
maju dan tiba-tiba merangkul dan bibirnya telah mencium mulut pemuda
itu, jari-jari tangannya menyelusup ke balik baju Bu Kong dan tubuh
322
keduanya sudah menggigil tidak karuan, kali ini condong ke arah
berkobarnya nafsu berahi.
"Li-moi, jangan! Aku tidak ingin mengotori cinta kasih kita dengan
perbuatan yang belum waktunya kita lakukan!"
Suara tegas ini membuat gadis itu tertegun dan sedetik wajahnya berobah
merah karena malu. Akan tetapi Siu Li telah dapat menetapkan hatinya lagi
dan mengangguk. "Benar, koko....... kau benar. Maafkan aku, agaknya aku
memang selalu condong untuk melakukan sesuatu yang tidak menyenang-
kan hatimu......" gadis itu menarik napas panjang dan menunduk.
323
Bu Kong merasa kasihan dan mendekap tubuh yang ramping
menggairahkan ini dengan penuh kasih sayang. "Li-moi, jangan salah
mengerti. Percayalah, aku hanya menginginkan agar kelak kita berdua
dapat mengecap kebahagiaan ini seutuhnya, hati dan jasmani. Kekasihku,
apakah kau marah?"
Siu Li mengangkat mukanya dan pemuda itu melihat betapa wajah yang
cantik ini berlinang air mata. Dia memegang kepala itu dengan kedua
tangannya, lalu perlahan-lahan dan lembut dia mengecup dua butir air
mata yang menggantung di bulu mata yang lentik itu.
"Li moi, kau tadi belum menjawab pertanyaanku. Bagaimana kau bisa tahu
bahwa aku dilukai Hek mo-ko dan di mana sekarang adanya iblis hitam
itu?"
324
Gadis ini mengangkat mukanya dan tersenyum manis. "Bagaimana aku
tidak akan tahu kalau Hek-mo-ko itu adalah anak buah Cheng-gan Sian-jin
yang menjadi koksu di Kerajaan Wu mendampingi ayah? Aku tahu tentang
keadaanmu ini dari ayah, koko. Cheng-gan Sian-jin orang yang amat sakti
dan kejam, aku mengkhawatirkan dirimu di tangan kakek itu. Dan itulah
sebabnya aku lalu minta kepada ayah agar kau disembunyikan di sini,
bukan di tempat koksu........"
"Hmm, disembunyikan ?" Bu Kong berkata dengan suara pahit. "Tidak, Li-
moi, menurut kenyataannya aku adalah ditawan, bukan disembunyikan,
dan koksu itu telah melumpuhkan pusat lweekangku pula, keparat dia itu!"
pemuda ini mengepal tinju dengan hati panas.
325
"Ah, dan sementara itu koksu tentu akan mengantarmu ke hadapan sri
baginda!" Siu Li berkata dengan muka pucat. "Koko, kalau begitu, kita
harus cepat bertindak!"
326
itu akan mampu menembus semua jalan darah yang tersumbat untuk
menjadi lancar kembali."
"Ya, Arak Sorga, begitulah namanya menurut apa yang kudengar," Siu Li
menganggukkan kepalanya dan wajah gadis ini berseri girang. "Dan
dengan adanya arak itu, kau tentu akan dapat berbuat banyak, koko,
setidak-tidaknya kau akan mampu melawan Cheng-gan Sian-jin jika koksu
itu menghalangimu."
Pemuda ini tidak menjawab dan diam-diam dia melirik ke guci kecil di atas
meja itu. Tadi dia melihat betapa A-moi dan A-liu mencium-cium bau arak
itu dan tertawa-tawa genit dan sekarang dia hendak disuguhi arak itu!
Kalau bukan kekasihnya yang membujuk, tentu dia tidak akan begitu
mudah menerima. Akan tetapi, karena tidak tega menolak setelah sekian
lama mereka berpisah dan dapat berjumpa kembali, diapun tidak berkata
apa-apa.
327
"Sesukamulah, moi-moi," katanya sambil menarik napas panjang. "Akan
tetapi, tidakkah arak itu mengandung sesuatu yang membahayakan? Tadi
kulihat dua orang pelayanmu itu mencium-cium bau arak dan mereka
seperti orang mabok. Eh ya, bukankah tiga orang yang tadi masuk ke
kamar ini adalah pelayan-pelayanmu?"
Siu Li memandang pemuda itu dan melihat betapa sinar mata kekasihnya
ini menunjukkan rasa tidak senang hati, ia menjawab dengan suara halus,
"Koko, mereka adalah pelayan-pelayan ayah. Kalau mereka itu telah
melakukan perbuatan yang kurang ajar, biarlah nanti aku menghukum
mereka. Kenapakah?"
328
karena dia merasa jengah, kata-kata ini tidak jadi diucapkannya dan
mukanya saja yang berobah merah.
"Koko, inilah masakan Daging Naga Arak Merah," gadis itu berkata dan
sumpitnya bergerak menjepit sepotong daging besar yang tampak empuk
dan gurih, "inilah masakan termahal di istana dan hanya apabila sri
baginda sedang mendapat kunjungan tamu agung sajalah masakan
semacam ini disajikan. Cobalah, lihat sausnya yang penuh sari madu dan
tomat jingga, betapa sedapnya. Dan coba kau rasakan daging ini, empuk
bukan main dan lezatnya melebihi semua masakan-masakan yang paling
terkenal di restoran manapun karena inilah daging naga asli yang
didapatkan oleh para pengawal istana di Bukit Kepala Naga!"
329
Gembira oleh sikap kekasihnya yang dengan suara bangga
memperkenalkan masakan istimewa ini, juga karena perutnya memang
terasa lapar, tanpa sungkan-sungkan lagi Bu Kong menggigit sepotong
daging itu yang disodorkan oleh kekasihnya ini dan benar saja, dia
merasakan suatu kelezatan yang luar biasa sekali. Pula, daging itupun
amat empuk dan enak dikunyah sehingga sebentar saja, pemuda ini lalu
makan apa yang disodorkan oleh gadis itu dengan lahap.
Siu Li tampak girang sekali dan gadis inipun lalu makan bersama, sebentar-
sebentar ia menjumput masakan-masakan di sana-sini dan
memberikannya kepada pemuda itu sambil menerangkan nama
masakannya dan Bu Kong merasakan betapa hebatnya hidangan yang
disajikan oleh kekasihnya ini. Akan tetapi, dari semua masakan yang ada,
benar-benar hanya Daging Naga Arak Merah itulah yang paling hebat
rasanya.
330
"Li moi, benar-benar luar biasa sekali masakan istimewa ini!" Bu Kong
berkata memuji. "Belum pernah aku merasakan masakan yang sehebat
dan selezat ini rasanya."
Gadis itu tertawa. "Tentu saja, koko, karena inilah masakan istimewa yang
paling disukai sri baginda. Tidak sembarang koki tahu resepnya, dan hanya
koki-koki istana sajalah yang dapat membuat masakan seperti ini,"
katanya sambil tersenyum gembira.
"Ihh, kau tidak tahu, koko, itu betul-betul daging naga!" gadis itu mencela.
"Aku sendiri yang melihat para pengawal membelek kulit naga itu yang
berkaki empat. Tanduknya kuat bukan main dan amat keras. Darahnya
oleh para koki lalu digodok bersama rempah-rempah tertentu kemudian
disaring sehingga terciptalah arak merah yang manis dan harum. Dan
bersama dagingnya yang amat alot luar biasa itu, para koki istana itu lalu
331
membuat masakan baru ini yang dinamakan Daging Naga Arak Merah
yang kini kaucicipi sendiri kehebatannya."
"Ah, begitukah? Akan tetapi, daging ini empuk sekali dan gurih!"
"Tentu saja, karena sebelum dimasak, daging itu telah dicacah selama tiga
hari dan dijemur selama sepuluh hari sehingga menjadi empuk !"
"Ahh, hebat sekali, pantas kalau begitu !" pemuda ini berkata kagum dan
karena masakan itu memang amat luar biasa, sebentar saja separuh lebih
Daging Naga Arak Merah itu telah memasuki perutnya sehingga dia
merasa kenyang.
332
Siu Li tersenyum manis dan sepasang mata gadis itu bersinar-sinar. Mereka
telah selesai makan dan mangkok piring yang kosong mereka singkirkan ke
pinggir meja.
"Koko, tidakkah kau ingin tidur setelah perutmu kenyang? Kau perlu
istirahat mengumpulkan tenaga agar tubuhmu benar-benar segar
kembali," gadis itu berkata dan memandang pemuda ini dengan sinar mata
tajam yang mengeluarkan pengaruh aneh.
Pemuda itu tampak terkejut, akan tetapi seperti tanpa disadarinya lagi dia
mengangguk dan menjawab, "Benar, moi-moi, aku perlu tidur, aku harus
istirahat, ahh.......aku mengantuk sekali......." dan pemuda ini tiba-tiba
menguap panjang.
Gadis itu bangkit berdiri, merangkul dan berbisik, "Koko, kalau kau ingin
tidur, tidurlah, biar aku menjagamu di sini. Kau perlu istirahat
mengumpulkan tenaga dan agar supaya jalan darahmu yang tertotok
lancar kembali, minumlah Arak Sorga ini satu sloki dulu......"
333
Dengan gerakan cepat Siu Li mengambil guci kecil B erisi arak yang luar
biasa harumnya itu, lalu dengan jari agak gemetar gadis ini menuangkan
arak itu ke dalam sloki emas. Bau yang luar biasa sedap dan kerasnya
segera memenuhi kamar itu dan gadis ini dengan tangan agak menggigil
menyodorkan arak itu ke mulut kekasihnya. "Minumlah, koko....."
Karena dia merasa mengantuk sekali dan tidak ingin diganggu, tanpa
banyak cakap lagi pemuda ini menerima arak itu dengan sekali tenggak,
lenyaplah Arak Sorga ke dalam perutnya. Gadis itu tertawa aneh dan
berkata.
Suara tawa yang aneh dan amat ganjil ini sejenak membuat Bu Kong
terperanjat dan terbelalak, akan tetapi rasa kantuk yang luar biasa
membuat pemuda ini tidak ingat apa-apa lagi dan akhirnya pulas di atas
meja seperti orang terbius!
334
Dan sesungguhnyalah bahwa murid Malaikat Gurun Neraka ini memang
benar-benar telah dibius dan terjebak oleh sebuah perangkap yang amat
berbahaya dan akan berekor panjang di kelak kemudian hari bagi dirinya
sendiri!
335
dendam dan penasaran terhadap pemuda ini hendak membalas sakit
hatinya yang selama ini belum terlampiaskan.
336
Wanita adalah mahluk yang amat peka perasaannya. Begitu pula halnya
dengan gadis ini. Peristiwa yang terjadi dan kegagalan mutlak yang
dialaminya ini menggores hatinya dan membuat luka dalam yang parah.
Gadis itu telah bersumpah bahwa pada suatu hari ia akan menaklukkan
pemuda itu di bawah kakinya, dan kalau perlu, segala macam cara akan
ditempuhnya!
337
suhunya agar pemuda itu diserahkan kepadanya supaya dia dapat
membalas semua sakit hatinya yarg selama ini dipendam.
"Akan tetapi jangan bunuh dia, kita masih memerlukan tenaganya dan aku
hendak membuatnya menjadi boneka hidup, muridku," kakek iblis itu
berkata memperingatkan muridnya ini.
"Aku tahu, suhu, dan aku memang tidak akan membunuhnya. Aku hendak
melihat pemuda ini bertekuk lutut dan hendak kupermainkan dia
sepuasnya dalam permainan cinta dan hendak kubakar tubuhnya dengan
nafsu berahi !" Lie Lan menjawab dengan sinar mata berkilat dan tinjunya
dikepal gemas.
338
Lie Lan lalu membawa tubuh pemuda yang masih pingsan itu ke dalam
kamarnya, menyuruh para pelayan mempersiapkan masakan Daging Naga
Arak Merah yang telah dicampur obat bius untuk menjalankan rencananya.
Sementara itu, di dalam kamar, gadis ini duduk di tepi pembaringan,
memandang wajah yang tampan dan gagah perkasa itu dengan
bermacam-macam perasaan.
Ada rasa girang dan puas di hatinya melihat betapa pemuda itu telah
berada di bawah kekuasaannya. Sekali ia telah menguasai pemuda ini,
mudah baginya untuk berbuat apa saja yang disenanginya. Diam-diam
cinta kasihnya yang lama timbul kembali dan betapa inginnya ia
bermesraan dengan pemuda ini, betapa nikmatnya kalau ia berhasil
memikat hati jenderal muda itu dan bermain asmara.
Akan tetapi, teringat betapa teguhnya iman pemuda ini yang tidak
gampang dirobohkan dengan segala macam tipu daya, hatinya menjadi
gemas dan penasaran. Belum pernah ia menghadapi peristiwa yang
semacam ini. Bahkan dahulu ketika ia masih berada di Kerajaan Yueh dan
339
menggoda pemuda itu sampai berdiri tanpa sehelai benangpun, pemuda
ini tidak berhasil dirobohkan dan dibujuk untuk menuruti nafsu berahinya!
"Pemuda luar biasa!" bibirnya mendesis dan mau tak mau gadis ini merasa
kagum bukan main. Cinta kasihnya semakin menghebat dan dia betul-betul
tergila-gila kepada pemuda yang gagah perkasa ini, seorang pendekar
muda yang tahan uji dan amat kuat batinnya. Kalau saja dia dapat
menjatuhkan hati pemuda itu, ahhh.....alangkah bahagia hidupnya sebagai
isteri pemuda yang menjadi murid tunggal Malaikat Gurun Neraka ini!
"Lan-moi, apa yang kaulamunkan? Eh, siapa pemuda itu?" tiba-tiba dari
luar kamar muncul seorang pemuda yang langsung menegur gadis ini dan
dia tampak terkejut melihat Bu Kong terikat di atas pembaringan.
340
"Kwi-ko, apa kehendakmu masuk ke kamarku tanpa memberi tahu lebih
dulu? Kau lancang sekali!" ia membentak dengan muka merah, merasa ter-
ganggu dan tidak senang.
Pemuda itu menoleh akan tetapi melihat kemarahan gadis itu, agaknya dia
tidak perduli. Bahkan mukanya menunjukkan kekagetan besar setelah dia
mengenal siapa gerangan pemuda yang ditawan ini.
341
berakibat maut. Akan tetapi ternyata Lie Lan tidak membiarkan peristiwa
ini terjadi.
"Kwi-ko, kau lancang dan harus dihajar!" Lie Lan membentuk marah dan
tangan kiri gadis itu menangkis.
"Plakk!"
Pemuda itu mengeluarkan teriakan kaget dan lengannya terpental, dan kalau dia tidak cepat
melompat ke belakang, tentu tangan gadis itu akan terus meluncur maju menampar telinganya!
Tentu saja pemuda ini terkejut dan sinar matanya berapi-api ketika dia membentak gadis itu, "Lan-
moi, berani kau hendak melindungi musuh negara?" katanya dengan penuh kemarahan.
Akan tetapi Lie Lan mendengus dan berdiri sambil bertolak pinggang. "Huh, baru diangkat menjadi
panglima saja kau sudah bersikap tekebur ! Kwi-ko, tahukah engkau bahwa yang menangkap Yap-
goanswe adalah suhu? Dan suhu pula yang melarang untuk membunuh Yap-goanswe! Nah, berani kau
menentang suhu dan aku?" gadis itu menjawab dengan sikap mengejek.
Mendengar kata-kata ini, pemuda itu tampak terkejut dan mukanya berobah. Sama sekali dia tidak
mengira bahwa koksulah yang menangkap pemuda itu. Tadinya dia menyangka bahwa Lie Lan yang
342
menangkap Yap-goanswe dan menyembunyikan jenderal yang tampan itu di dalam kamarnya. Maka
rasa cemburunya timbul dan kemarahan memenuhi hatinya. Siapa kira justeru Cheng-gan Sian-jin yang
menangkap bekas jenderal muda itu dan kini menyuruh muridnya untuk melakukan sesuatu yang
belum diketahuinya terhadap Yap-goanswe.
Sejenak dia tidak mampu bicara dan gadis itu tertawa dari hidung.
"Nah, apa yang hendak kaubicarakan lagi?" Lie Lan bertanya dengan senyum sinis.
Pemuda itu menarik napas panjang. "Maaf, Lan-moi, aku tidak tahu," katanya dengan suara perlahan
akan tetapi sinar matanya masih memandang ke arah tubuh jenderal muda itu dengan penuh
kebencian.
Bagi para pembaca yang telah menikmati cerita "Hancurnya Sebuah Kerajaan", tentu tidak asing lagi
dengan pemuda yang dipanggil Kwi-ko oleh murid Cheng-gan Sian-jin itu karena pemuda ini bukan lain
adalah Pouw Kwi, itu biang keladi dan pangkal celaka bagi murid Malaikat Gurun Neraka ini!
Ya, inilah pemuda yang melempar fitnah keji terhadap Yap-goanswe, murid mendiang Ang-i Lo-mo
yang tewas di tangan pemuda gagah perkasa itu beberapa waktu berselang. Inilah pemuda yang
menjadi dalang semua peristiwa yang menimpa diri Yap Bu Kong, yang membuat seluruh daratan
343
Tiong-goan guncang dengan tersiarnya kabar perjinaan bekas jenderal muda itu dengan selir Yun
Chang, junjungannya sendiri!
344
Perang! Perang! Perang!
Semenjak jaman nenek moyang sampai sekarang ini, hawa setan masih
terus melingkari kita, siap mencengkeram kita pada sembarang waktu!
Dan akibat permusuhan yang agaknya tidak pernah ada akhirnya ini, selalu
meninggalkan bekas-bekas luka yang dalam di hati setiap manusia,
termasuk juga diri Yap Bu Kong dengan adanya fitnah jahat itu!
Pouw Kwi masih berdiri mematung di tempatnya, akan tetapi dia tidak
berani lagi menyerang pemuda yang pingsan itu. Dia tahu siapa gadis
cantik yang berdiri di depannya ini, akan tetapi dia lebih tahu lagi siapa
Cheng-gan Sian-jin yang menjadi koksu negara itu!
345
Sebagai murid dari seorang datuk sesat seperti Ang-i Lo-mo, pemuda ini
mengetahui kekejaman-kekejaman yang sudah menjadi watak pentolan-
pentolan iblis seperti Cheng-gan Sian jin itu dan tentu saja dia tidak berani
gegabah. Walaupun api dendam berkobar di hatinya dan betapa inginnya
membunuh Yap-goanswe, akan tetapi kecerdikannya mencegahnya untuk
tidak melakukan kebodohan yang tentu akan merugikan dirinya sendiri itu.
Tidak. Pouw Kwi adalah pemuda yang cerdik dan mempunyai pandangan
jauh ke depan. Otaknya encer dan hidup, sanggup menciptakan garis-garis
lurus yang tajam ke depan bagi keuntungan pribadi. Dan berkat
kecerdikannya yang dapat memandang jauh ke depan inilah maka dia
memiliki andil besar terhadap Cheng-gan Sian-jin sehingga gembong iblis
yang amat sakti itu bisa diangkat sebagai koksu Kerajaan Wu oleh sri baginda Kung Cu Kwang.
Pemuda inilah sebenarnya yang mencari Cheng-gan Sian-jin dan membawa kakek iblis itu ke
Kerajaan Wu dan berkat kecerdikannya, Kung Cu Kwang langsung mengangkat gembong iblis ini
sebagai koksu, suatu jabatan yang amat tinggi dan luar biasa karena kekuasaannya hanya setingkat di
bawah raja! Bahkan Wu-sam-tai-ciangkun sendiri kalau dilihat dari pengaruh, masih kalah setingkat
dengan Cheng-gan Sian-jin yang telah memiliki nama besar pada tiga empatpuluh tahun yang lampau!
346
Maka, tidaklah mengherankan jika diam-diam Cheng-gan Sian jin merasa suka kepada pemuda itu dan
mempunyai rencana untuk mengambil Pouw Kwi sebagai muridnya yang kedua. Dan inilah berkat
"pandangan jauh" dari murid Ang-i Lo mo itu sendiri yang diam-diam memang hendak memikat hati
Cheng-gan Sian-jin agar kelak kakek itu mau mewariskan kepandaiannya. Dan satu-satunya jalan
adalah melakukan perbuatan yang menyenangkan bagi kakek iblis itu, dan dia tahu dengan baik
betapa Cheng-gan Sian-jin sebenarnya adalah seorang kakek yang haus kedudukan dan bahkan
diam-diam pula mengumpulkan suku bangsanya untuk kelak menggantikan Kung Cu Kwang
dan menjadi kaisar yang dipertuan yang memiliki kekuasaan absolut dalam Dinasti
Chou ini!
Kembali kepada dua orang muda itu yang masih berdiri saling pandang.
Pouw Kwi yang telah dapat menekan hatinya, akhirnya menoleh kepada
gadis cantik itu dan bertanya, "Lan-moi, kalau begitu apa yang hendak
kaulakukan dengan pemuda ini?"
347
"Kalau kau, Kwi-ko, kira-kira apa yang akan kaulakukan jika seandainya
kau adalah aku?" Lie Lan balas bertanya tanpa menjawab dan sepasang
mata gadis ini bersinar-sinar.
Gadis itu tampak merah mukanya. "Hemm, dari mana kau tahu bahwa aku
pernah dikecewakan oleh Yap-goanswe?" Lie Lan bertanya dan me-
mandang penuh selidik dengan sinar mata tajam.
348
Pouw Kwi tiba-tiba tertawa dan pemuda ini berkata, "Lan-moi, untuk
urusan begini saja mengapa aku tidak tahu? Ha-ha, selir Yun Chang yang
mabok itulah yang menceritakan keadaanmu itu dan...... ehh!?!" Pouw Kwi
mendadak menghentikan ucapannya dan dia tampak kaget sendiri.
Kiranya, karena merasa gembira melihat bahwa gadis itu pernah ditolak
oleh Yap-goanswe membuat dia tadi kelepasan bicara dan tentu saja dia
terkejut.
Lie Lan melompat ke depan. "Apa maksudmu? Siapa selir Yun Chang itu?"
gadis ini bertanya dan melihat betapa Pouw Kwi tampak terkejut, ia
melihat suatu "kekosongan" dalam diri pemuda itu dan secepat kilat dia
mengerahkan ilmunya Sin-gan i hun-to untuk mempengaruhi Pouw
Kwi agar meneruskan kata-katanya tadi.
Dan Pouw Kwi yang merasa kaget sendiri itu memang kalah duluan.
Tanpa disadarinya karena Sin-gan-i-hun-to yang dikerahkan gadis itu
melalui pandangan mata telah mempengaruhi pikirannya, pemuda ini
349
berkata terus terang, "Selir itu adalah Bwee Li, wanita cantik yang
menganggap aku sebagai Yap-goanswe dan yang kuajak bermain cinta
sepuas hati dan......aihhhh!"
Pouw Kwi mengeluarkan seruan keras dan sadarlah dia bahwa dia kena
diakali murid Cheng-gan Sian jin ini dan telah membuka rahasia dirinya!
Pemuda ini terkejut dan marah bukan main dan begitu dia membentak,
pengaruh Sin-gan-i-hun to buyar kembali dan pemuda ini memukul ke
depan sambil memaki.
"Lie Lan, kau gadis kurang ajar!" dan angin pukulannya menyambar
dahsyat. Gadis itu mengeluarkan jengekan dari hidungnya dan tidak meng-
hindar, jari telunjuk dan jari tengahnya menyambut telapak tangan Pouw
Kwi untuk melancarkan totokan di urat nadi.
"Plak..... cuss!"
350
Pukulan pemuda itu yang menyambar kepala berhasil diegoskan oleh Lie
Lan dan diterima dengan pundaknya, sedangkan totokan dua buah jarinya
yang mengenai urat nadi di pergelangan tangan Pouw Kwi ternyata
bertemu dengan daging lunak dan seperti memukul karet sehingga mental
kembali. Lie Lan terkejut dan maklum bahwa agaknya pemuda itu memiliki
ilmu memindahkan jalan darah, akan tetapi sebaliknya Pouw Kwi sendiri
juga merasa kaget karena pukulannya yang menghantam pundak gadis itu
seakan-akan bertemu dengan kapas yang amat empuk dan amblas ke
dalam, menghisap tenaga lweekangnya!
"Ahhh.....!" Pouw Kwi berseru dan secepat kilat kakinya menyambar paha
gadis itu dan Lie Lan yang tidak mau ditendang melompat mundur sambil
tertawa mengejek.
351
Pouw Kwi merah mukanya dan pemuda ini tampak marah sekali. "Lie Lan,
kau gadis curang dan tidak tahu malu !" bentaknya dan siap menerjang
lagi.
Akan tetapi, gadis itu tiba-tiba bersikap serius. "Tahan, Kwi-ko !" serunya
sambil mengangkat tangan ke atas. "Tidak perlu kiranya saling hantam
sendiri diantara teman. Aku mempunyai urusan pribadi dengan Yap-
goanswe dan kaupun juga mempunyai urusan pribadi dengan.....
kekasihnya! Bukankah demikian?"
"Apa......... apa maksudmu?" Pouw Kwi bertanya dan pemuda ini tampak
terkejut, memandang gadis itu dengan mata terbelalak.
Lie Lan tertawa. "Hemm, untuk urusan begini saja mengapa aku tidak
tahu?" katanya menirukan ucapan pemuda itu. "Kwi-ko, bukankah kau
tergila-gila kepada kekasih pemuda ini dan bertepuk sebelah tangan? Hi-
hikk, jangan menyangkal. Panglima Pouw, kalau kau tahu rahasiaku,
akupun tahu rahasiamu! Nah, bukankah sebenarnya di antara kita
352
terdapat persamaan? Bagaimana kalau kau membantu aku menundukkan
yang jantan ini dan aku membantumu untuk menundukkan yang betina?"
"Lie Lan, apa arti pembicaraanmu ini? Aku tidak mengerti dan......."
"Eh, orang she Pouw, rupanya kau ini memang ingin diajak bicara secara
langsung. Baiklah, kalau aku mengatakan bahwa kau tergila-gila kepada
Siu Li kekasih Jenderal Yap yang cantik jelita itu, beranikah kau
memungkirinya?" gadis itu memotong dan tersenyum mengejek.
Pouw Kwi terperanjat dan sedetik mukanya menjadi merah. Kiranya gadis
ini tahu akan kegagalan cintanya yang bertepuk sebelah tangan! Dan ini
semua adalah lagi-lagi karena gara-gara Jenderal Yap keparat itu. Siu Li
gadis jelita itu ternyata mencintai Yap-goanswe dan tentu saja hatinya
semakin benci kepada Bu Kong. Dia merasa malu dan terhina dan selama
ini dia hanya menyimpan saja rahasia itu. Siapa kira agaknya murid Cheng-
gan Sian-jin yang cerdik ini mengetahui dan dapat menebak tepat isi
hatinya!
353
Tiba-tiba pemuda ini tertawa dan berseru, "Bagus, Lan-moi! Biarlah aku
mengakui kebenaran omonganmu itu. Dan kau mengajak aku bekerja
sama, dalam hal yang bagaimanakah? Bukankah yang jantan itu telah
berada di tanganmu dan tinggal mengerjakan semuanya dengan mudah
seperti orang membalikkan telapak tangan?"
Akan tetapi gadis itu menggeleng kepalanya. "Tidak semudah yang kau
sangka, Kwiko. Dia ini pemuda yang betul-betul luar biasa, aku telah
mencobanya dan tidak berhasil menundukkan keteguhan hatinya. Suhu
telah melumpuhkan pusat lweekangnya, namun biarpun begitu, aku yakin
bahwa pemuda dengan hati sekeras ini tidak dapat kutundukkan dengan
cara-cara biasa. Aku butuh arakmu, maukah kau memberikannya
kepadaku?"
354
"Ya, itulah yang kumaksudkan," Lie Lan mengangguk dan memandang
wajah pemuda itu, "Hanya dengan jalan inilah aku akan berhasil me-
nundukkannya."
"Hemm, itu soal mudah. Bukankah kau tidak tahu di mana adanya calon
kekasihmu itu? Nah, cari dia di Lembah Bambu Kuning, sihir dirinya
sehingga akan menganggapmu sebagai Jenderal Yap dan tentang
kakaknya, serahkan kepadaku dan semuanya akan beres !" gadis itu
berkata dan semua ucapannya ini tampak seenaknya saja.
Pouw Kwi mengerutkan alisnya, "Lie Lan, kau terlalu menganggap enteng!"
katanya. "Apakah kau kira gadis itu sama dengan Bwee Li? Ingat, ia murid
Mo-i Thai-houw dan kepandaiannya tidak di sebelah bawah tingkatku!
Bagaimana mungkin semua kata-katamu itu akan dapat dijalankan
seenaknya saja?"
355
"Ahh, kau ini bodoh seperti kerbau saja!" Lie Lan menggerutu. "Kita datang
ke sana dan bilang bahwa ayahnya sakit keras, minta agar mereka itu
pulang. Dan kita menyertai mereka, beri mereka obat bius dan cekoki
dengan arakmu itu, masa tidak akan berhasil baik?"
Mendengar semua kata-kata gadis itu, wajah Pouw Kwi berseri gembira
dan akhirnya pemuda ini tertawa bergelak sambil menepuk pahanya "Ha-
ha, bagus...... bagus sekali siasat ini ! Baiklah, Lan-moi, aku akan segera
berangkat ke Lembah Bambu Kuning, akan tetapi tentunya bersamamu,
bukan?"
"Aku masih sibuk, kau berangkatlah duluan, besok aku menyusul dan
tunggu aku di sana....."
"Hemm, sibuk dengan Yap goanswe ini?" pemuda itu tampak tidak senang
dan alisnya berkerut.
356
"Hi-hikk, jangan cemburu, Panglima Pouw! Dia nomor dua dan yang
pertama adalah kau dulu!"
Lie Lan terkekeh dan kerlingnya menyambar. "Dan bukankah kaupun akan
mendapatkan dewi jelita itu? Aku tidak cemburu dan mengapa kau harus
cemburu kepadaku?"
Pouw Kwi memandang gadis cantik itu dan tersenyum. "Lan-moi, kau
benar, kenapa aku harus cemburu? Asal kau tidak lupa kepadaku, akupun
akan selalu mencintaimu. Moi-moi, beri aku peluk cium......." pemuda itu
melangkah maju dan merangkul gadis ini, mendekapnya erat dan sebentar
kemudian merekapun telah saling berciuman.
Demikianlah, dengan amat tidak tahu malu sekali dua orang muda-mudi
ini lalu melanjutkan permainan cinta mereka yang menjadi semakin panas
dan akhirnya mereka berdua itupun tenggelam dalam kenikmatan nafsu
berahi. Sebenarnya, bukan baru pertama kali ini saja perbuatan mereka itu,
bahkan sudah berulang kali. Lie Lan yang diajar oleh Cheng-gan Sian-jin
357
yang banyak pengalaman itu sekarang menjadi seorang yang haus akan
petualangan cinta. Gadis ini telah menjadi budak nafsu berahinya sendiri
dan merupakan seorang wanita hypersex yang tidak pernah merasakan
kepuasan sejati daiam mengejar kesenangannya.
Dan Pouw Kwi yang juga merupakan seorang laki-laki mata keranjang itu,
mendapatkan teman bermain cinta yang setanding. Dua orang muda-mudi
ini kadang-kadang seperti bukan manusia lagi. Dalam memenuhi keinginan
mereka yang tidak kunjung putus itu, tidak jarang dua orang ini lalu
mencari pasangan di luar dan mengumpulkannya di kamar itu, bermain
cinta bergantian sambil ditonton oleh yang lain yang sedang menantikan
gilirannya!
Sungguh tidak lumrah manusia, seperti keadaan binatang saja akan tetapi
memang demikianlah kenyataannya. Dan pada hari itu, setelah dua orang
muda-mudi ini selesai bersenang-senang, Pouw Kwi lalu berangkat ke
Lembah Bambu Kuning, tentu saja setelah dia menyerahkan Arak Sorga
seperti yang dijanjikannya kepada Lie Lan.
358
Gadis ini tahu akan khasiat arak yang amat luar biasa itu karena selama
petualangan mereka bersama, di saat mereka menghadapi kekerasan
kepala muda-mudi yang mereka culik dan tidak mau memenuhi hasrat
mereka, Pouw Kwi selalu meminumkan arak itu dan hasilnya memang
sungguh hebat. Belum pernah selama ini mereka gagal dan setiap laki-laki
maupun wanita yang telah dicekoki arak itu, akan menjadi tidak sadar dan
dibakar nafsu berahi yang tidak akan dapat mereka tahan lagi.
Dan arak seperti itulah yang sekarang dipergunakan oleh murid Cheng-gan
Sian-jin yang merasa penasaran ini terhadap Yap Bu Kong untuk membuat
pemuda itu mabok!
Di dalam hatinya, diam-diam Lie Lan merasa gemas bukan main. Setelah
pemuda ini dilumpuhkan pusat lweekangnya oleh suhunya sehingga ia
dengan mudah berhasil melumpuhkan pemuda itu dengan Sin-gan-i-hun-to,
tetap saja pemuda yang gagah perkasa ini tidak berhasil dibujuknya.
Padahal, dalam pandangan Bu Kong ia adalah Siu Li, kekasih pemuda itu
sendiri!
359
Akal yang dilakukannya ini timbul setelah dia berhasil mengorek rahasia
Pouw Kwi, mendengar betapa pemuda itu menyihir Bwee Li sehingga
dianggap sebagai Yap-goanswe oleh selir Yun Chang yang cantik itu. Dan ia
memang berhasil mempengaruhi bekas jenderal muda itu dengan ilmu
sihirnya karena pemuda itu tidak mampu mengerahkan tenaga saktinya.
Kalau tidak demikian, tentu saja ia tidak akan berhasil karena ia tahu betapa
hebatnya kepandaian jenderal muda yang gagah perkasa ini.
Malam itu, lewat tengah malam di mana keadaan istana amat sunyi dan gedung besar yang
menjadi tempat tinggal Lie Lan juga sepi keadaannya, Bu Kong mengeluarkan keluhan dan pemuda
ini sadar kembali dari pengaruh obat bius. Memang Lie Lan membiarkan pemuda itu siuman dan
hatinya berdebar tegang, menunggu reaksi dan hendak melihat apa yang akan dialami pemuda tinggi
besar ini.
360
"Li-moi, di mana kau.......? Aduh, panas......tubuhku panas....aku
haus......haus....." pemuda itu mengeluh dan tubuhnya membalik, lalu
bangkit duduk di tepi pembaringan. Sepasang matanya berputar dan
tampak kemerahan, peluh membuat tubuhnya berkilat dan mata itu
bersinar ganjil.
"Koko, aku di sini........!" Lie Lan berseru lirih dan gadis ini berdiri dari
kursinya, lalu perlahan-lahan menghampiri pembaringan di mana pemuda
itu berada.
361
"Li-moi, apa....... apa ini? Mana air.......? Aku haus.......... aduh, tubuhku
panas........ ahhh........!" karena hatinya terguncang dan semakin gelisah,
pemuda itu turun dan berjalan terhuyung-huyung sambil memejamkan
matanya. Penglihatan tadi membuat jantungnya seperti tambur dipukul
bertalu-talu dan dia merasa betapa hawa panas naik ke kepalanya,
membuatnya ringan seolah-olah hendak terbang.
Itulah tanda bekerjanya Arak Sorga dan Lie Lan yang juga mulai diamuk
nafsunya, tubuhnya sudah gemetar. Melihat pemuda itu terhuyung-
huyung dan memejamkan mata mencoba melawan dorongan hasrat
menyala dari dalam, diam-diam wanita ini tersenyum dan bibirnya
menyungging arti kemenangan. Kakinya melangkah cepat ketika ia melihat
betapa pemuda itu hendak menubruk meja.
362
"Ahhh........!" pemuda ini berseru dan napasnya sesak, membuka matanya
dan terkejut melihat betapa tubuhnya dipeluk gadis ini. Mata yang
kemerahan itu berputar liar, mulutnya mendesis-desis dan bau arak yang
harum keluar dari mulutnya yang setengah terbuka.
363
daripada tadi dan dadanya sesak karena nafsunya seakan-akan hendak
meledak. Dia hendak memejamkan matanya kembali, akan tetapi bahkan
semakin terbelalak lebar. Hebat memang apa yang dilihatnya ini karena
dari jarak yang sedemikian dekatnya itu, dia melihat betapa kekasihnya ini
telah berdiri tanpa sehelai benangpun!
"Yap-koko, tidak semudah ini kau akan mendapatkan diriku. Hayo kejar
aku, tangkap kalau bisa, hi-hikk.......!" gadis itu tertawa girang dan hatinya
gembira bukan main. Sekarang tahulah ia bahwa pemuda yang sekeras
baja hatinya itu ternyata berhasil ditundukkannya!
Bu Kong mengeluarkan erangan aneh dan melihat betapa tubuh yang tadi
amat dekat itu ternyata meloncat menjauhinya, dia menjadi penasaran
sekali. Pemuda ini sudah menjadi mabok, bergerak seperti dalam mimpi
364
karena pengaruh arak jahat telah membuat pikirannya gelap dan dia telah
kemasukan hawa iblis. Matanya berputaran semakin liar dan merah seperti
orang mabok tuak dan napasnya memburu seperti dikejar setan. Melihat
betapa gadis itu tertawa-tawa menggodanya, dia tidak kuat lagi dan
sambil merintih pemuda ini melompat dengan kedua lengan terkembang.
Akan tetapi Lie Lan yang menaruh dendam atas kegagalannya yang sudah-
sudah, tidak mau begitu saja menyerahkan diri. Meskipun dia juga sudah
diamuk hawa nafsunya sendiri dan menjadi tegang dengan permainan
baru ini, namun ia tidak mau membiarkan tubuhnya ditangkap mentah-
mentah. Begitu pemuda itu menerkamnya, sambil terkekeh diapun berkelit
dan karena Bu Kong tidak memiliki lagi tenaga sakti, tentu saja sukar
baginya untuk menangkap gadis yang amat licin bagai belut itu.
Demikianlah, setiap kali pemuda itu menerkamnya, setiap kali pula gadis
ini selalu mengelak sambil tertawa-tawa. Duapuluh kali sudah dia
menghindar dan akhirnya, karena merasa bahwa sudah cukup ia
mempermainkan pemuda ini, dia membiarkan tubuhnya ditangkap.
365
"Yap-koko, cium dulu telapak kakiku........!" gadis itu meronta dan berkata
dengan napas terengah. "Kalau tidak, akupun tidak mau melayanimu….!”
Pemuda yang sudah seperti orang mabok ini tidak banyak membantah,
dengan napas mendengus-dengus cepat berlutut dan benar-benar
mencium telapak kaki Lie Lan, disambut ketawa terkekeh oleh gadis iblis
yang amat jahat ini, dan ketika pemuda itu berdiri lagi, iapun masih
memerintahkan yang lain.
Sungguh keji dan di luar batas perikemanusiaan apa yang dilakukan oleh
murid Cheng-gan Sian-jin ini ! Dan itu semua adalah karena dendam. Untuk
366
dendam yang mengeram di dalam batin manusia, tidak perduli dia seorang
laki-laki ataupun wanita, sekali dapat melampiaskan api dendamnya, tentu
akan melakukan kekejian yang manapun asal dapat memuaskan hatinya!
Dan sungguh amat mengenaskan sekali nasib bekas jenderal muda itu.
Dirinya ditawan, dipermainkan dan dihina secara luar biasa oleh lawan,
bergerak seperti boneka hidup karena semua yang dilakukannya tadi
seakan-akan merupakan mimpi baginya. Arak Sorga yang sebenarnya
merupakan obat perangsang yang amat jahat itu telah membuat
kesadarannya lenyap, apalagi karena tenaga lweekangnya
dilumpuhkan oleh Cheng-gan Sian-jin. Kalau tidak, belum tentu lawan akan
mampu mempermainkannya begitu mudah.
Akan tetapi semuanya sudah terjadi dan tidak dapat ditarik lagi. Kamar itu
menjadi saksi bisu atas kejahatan yang dilakukan oleh manusia dan hanya
kekeh Lie Lan saja yang terdengar disusul erangan-erangannya yang mirip
suara kucing betina.
367
Malam semakin larut dan waktu sudah menunjukkan pukul tiga pagi. Dua
orang manusia di dalam kamar itu akhirnya roboh kelelahan setelah lebih
tiga jam gadis itu mempermainkan pemuda ini. Senyum yang membayang
di bibir gadis cantik itu menunjukkan kepuasan hati yang luar biasa, akan
tetapi sebaliknya wajah murid Takla Sin-jin tampak berkerut dan gelisah
karena setelah semuanya berakhir, pemuda ini merasa seakan-akan
sebuah mimpi buruk yang amat mengerikan menimpa dirinya.
Siapakah orang ini? Bukan lain adalah Takla Sin-jin atau Malaikat Dari
Gurun Neraka sendiri! Sudah sejak tadi sebenarnya pendekar sakti itu
mencari muridnya dengan hati-hati, dan baru sekaranglah dia menemukan
pemuda itu. Akan tetapi, bukannya dalam keadaan tertawan seperti apa
368
yang didengarnya, melainkan bebas dan agaknya baru saja bermain gila
dengan gadis cantik yang tidur sepembaringan di sebelahnya itu!
Tentu saja pendekar sakti ini marah bukan main dan giginya berkerot.
Kiranya murid yang amat disayangnya itu benar-benar telah menjadi
seorang pemuda bejat yang rusak moralnya! Kalau tadinya dia masih
merasa ragu-ragu mengingat watak muridnya ini yang sudah dikenalnya
baik, adalah sekarang tidak ada alasan lagi untuk melindunginya. Mata
kepalanya sendiri terang-terangan menyaksikan perbuatan muridnya itu
dan pendekar sakti ini menjadi merah mukanya.
369
tidak mempunyai murid dari pada mempunyai murid yang sebejat ini
ahklaknya!
Pendekar sakti itu memutar tubuh dan dua orang tokoh besar ini saling
pandang. Cheng-gan Sian-jin memandang dengan muka berseri gembira,
akan tetapi sebaliknya Malaikat Dari Gurun Neraka itu memandang
dengan sinar mata berkilat.
370
371
Hadirnya Cheng-gan Sian-jin yang amat tiba-tiba dengan suara ketawanya
yang bergemuruh bagaikan air terjun itu mengagetkan Lie Lan dan Bu
Kong yang lelap kelelahan. Gadis itu mencelat kaget dengan gerakan
otomatis dari atas pembaringan, berjungkir balik di udara dan akhirnya
berdiri tegak di atas lantai, sedangkan Bu Kong sendiri juga terkejut dan
membuka mata, bangkit dan duduk di tepi pembaringan dengan mata ter-
belalak.
Dapat dibayangkan betapa pucat wajah pemuda ini ketika dia mendapat
kenyataan dirinya hampir telanjang dan lebih pucat lagi pemuda itu ketika
dia melihat gurunya berada dikamar ini, berdiri tegak dengan sikap angker,
memandang Cheng-gan Sian jin lalu menoleh ke arahnya dengan wajah
membesi!
"Suhu.......!" dia memekik dan seolah-olah sadar dari sebuah mimpi buruk
yang amat mengerikan, dan pada saat itu pula terdengar jerit tertahan Lie
Lan ketika gadis itupun baru menyadari keadaan dirinya sendiri yang masih
polos!
372
"Aihhh........!" gadis cantik ini menjerit lirih dan secepat kilat tubuhnya
meloncat di balik sebuah lemari, melindungi diri dari pandangan orang dan
dengan tergesa-gesa mencari pakaiannya lalu mengenakannya secara
serampangan.
Sungguh kejadian ini seperti petir di siang bolong bagi Yap Bu Kong. Karena
semuanya berjalan dengan tiba-tiba dan pengaruh Arak Sorga juga telah
lenyap, pemuda ini telah sadar sepenuhnya. Apalagi Lie Lan yang juga
terkejut itu tidak sempat lagi mempergunakan Sin-gan-i hun-tonya
terhadap pemuda itu, maka apa yang dialami beberapa jam yang lalu ini
berkelebatan di ingatannya dan seketika tahulah pemuda itu bahwa dia
telah terjebak dalam perangkap musuh!
Wajah pemuda ini menjadi sepucat kertas dan akhirnya berobah merah
padam. Kemarahan yang luar biasa dan rasa malu yang hampir tak
tertahankan lagi teringat akan segala perbuatannya yang tadinya disangka
mimpi itu membuat hati pemuda ini benar-benar terpukul. Sejenak dia me-
noleh ke arah gadis cantik yang kini telah muncul kembali dengan pakaian
373
sembarangan itu, dan karena sekarang pikirannya benar-benar sadar, dia
melihat bahwa gadis yang tadinya dianggap sebagai Siu Li ini ternyata
adalah Lie Lan, keponakan Lie-thaikam yang dulu juga pernah
menggodanya itu!
Keadaan menjadi sunyi dan Lie Lan tertegun melihat betapa pemuda itu
roboh pingsan, dan baru gadis ini terkejut ketika dia mendengar geraman
perlahan dan laki-laki tua bermata naga itu memutar tubuh
memandangnya dan memandang Cheng-gan Sian jin berganti-ganti.
Berdetak jantung gadis ini ketika dia beradu pandang dengan sepasang
mata yang demikian tajam mencorong itu dan tanpa disadarinya lagi dia
374
menundukkan kepalanya, tidak kuat menentang pengaruh luar biasa yang
terdapat di dalam sepasang mata pria yang gagah perkasa ini.
Dan pada saat itu, bersamaan dengan munculnya gembong iblis ini, di luar
pintu kamar tampak beberapa bayangan berkelebatan dan seorang laki-
laki bertubuh sedang akan tetapi tampak kokoh kuat berkulit hitam berdiri
di belakang Cheng-gan Sian-jin, dan di samping si hitam legam ini berdiri
seorang wanita cantik berambut keemasan serta seorang kakek yang picak
sebelah dan beberapa orang lainnya lagi yang dikenal oleh pendekar sakti
itu sebagai ketua Hek tung Kai-pang dan teman-temannya.
Sedetik Malaikat Gurun Neraka ini terkejut, akan tetapi wajahnya sama
sekali tidak menunjukkan perobahan apa-apa. Sekali lihat saja pendekar ini
tahu bahwa musuh telah menjebak dan mengurungnya. Akan tetapi sesuai
dengan sikapnya sebagai seorang tokoh besar, pendekar itu sama sekali
tidak merasa gentar, bahkan dia menyapu semua orang itu dengan sinar
matanya yang mencorong penuh wibawa.
375
Takla Sin-jin berdiri tegak di tengah ruangan, tak bergerak seperti arca
batu, hanya sepasang matanya itu sajalah yang menyambar orang-orang
ini untuk akhirnya berhenti memandang Cheng-gan Sian-jin.
376
Karena dua orang jago besar ini hanya saling pandang seakan-akan hendak
mengukur kekuatan lawan dari pandang mata mereka, maka keadaan
menjadi sunyi dan amat menegangkan. Anak buah Cheng gan Sian-jin yang
berdiri di belakang kakek iblis itu dapat merasakan ketegangan ini dan
jantung mereka berdebar.
Mereka inipun tahu bahwa kalau dua ekor naga telah saling berhadapan,
tentu akan terjadi pertandingan yang luar biasa hebatnya dan sebagai
orang-orang yang pandai ilmu silat, tentu saja mereka itu haus akan
pertandingan-pertandingan tingkat tinggi.
Akhirnya, Cheng-gan Sian-jin yang membuka suara lebih dulu. Kakek tinggi
besar peranakan Bangsa Arya ini tertawa bergelak dan menepuk kedua
tangannya yang meledak nyaring seperti suara petir sehingga semua orang
terkejut dan kata-katanya yang menggeledek itu membuat dinding kamar
tergetar.
(Bersambung jilid ke VII)
377
378
PENDEKAR GURUN NERAKA
Karya BATARA
Jilid 7
Cheng gan Sian-jin tertawa gemuruh sehingga perutnya yang besar keras itu berguncang
guncang, dan karena kakek ini memang sengaja hendak memamerkan kekuatannya, maka di
dalam suara ketawanya ini terkandung tenaga khikang yang amat dahsyat sehingga dinding
kamar tergetar dan beberapa buah genteng di atas rumah mengeluarkan suara berkeresekan
karena melorot turun dari letaknya semula!
379
Hebat memang kakek iblis itu. Hek-mo-ko dan teman temannya yang terguncang isi dadanya,
sudah cepat mengerahkan lweekang untuk melindungi jantung dan beberapa orang di
antaranya yang agak lemah, bahkan telah duduk bersila untuk menyelamatkan diri dari
ancaman bahaya luka dalam.
Akan tetapi, pengaruh suara tawa yang mengandung tenaga khikang dan yang telah mempe-
ngaruhi Hek-mo-ko dan kawan-kawannya itu ternyata sama sekali tidak mempengaruhi diri
Malaikat Gurun Neraka. Pendekar sakti ini tampak tenang-tenang saja, hanya sepasang
alisnya yang putih tebal dan gagah itu berkerut semakin dalam. Pendekar ini melangkah maju
dan berhenti dalam jarak kira-kira tiga langkah di depan Cheng-gan Sian-jin, dan gembong
iblis itu tampak terkejut ketika melihat betapa secara samar-samar sinar kemerahan seperti
api muncul di belakang tubuh pendekar itu!
"Ahh......!" Cheng-gan Sian-jin mengeluarkan seruan pendek dan seketika ketawanya lenyap.
Sepasang matanya terbelalak dan diam-diam hatinya kaget bukan main. Orang yang dapat
mengeluarkan sinar kemerahan seperti yang dimiliki oleh Malaikat Gurun Neraka ini
menandakan seorang yang telah mencapai tingkat tertinggi dalam penguasaan tenaga Yang-
kang ! Dan teringatlah kakek itu bahwa lawan yang berada di depannya ini adalah seorang
yang telah bertahun-tahun lamanya bertapa di gurun pasir yang konon kabarnya memiliki
pasir-pasir berapi seperti neraka sendiri!
380
Itulah sebabnya selain disebut Gurun Takla, padang pasir itupun disebut orang dengan nama
Gurun Neraka. Maka tidaklah mengherankan apabila pendekar sakti ini telah menguasai inti
tenaga Yang-kang yang amat hebat dari dasar gurun itu. Agaknya pria gagah perkasa ini telah
berhasil menyerap inti tenaga api dari gurun pasir yang mengerikan itu!
Apa yang dilihat oleh Cheng-gan Sian-jin ini juga dilihat oleh Hek-mo-ko dan teman-temannya.
Orang-orang itupun juga terbelalak matanya dan tak terasa lagi hati mereka terasa gentar.
Perbawa luar biasa dan sinar kemerahan yang merupakan inti hawa berapi itu membuat
mereka tercekat dan pada saat itu, Malaikat Gurun Neraka yang sudah berhadapan dengan
datuk mereka ini membuka suara.
"Cheng-gan Sian-jin, sudah lama sebetulnya aku ingin bertemu denganmu, terutama pada
tiga-puluh tahun yang lampau dimana engkau mengumbar nafsu angkara murkamu.
Sekarang, dalam saat yang agaknya telah kauatur sebelumnya, kita bertemu muka.
Pertanyaanmu tadi kiranya tidak perlu kujawab karena bukankah engkau sendiri yang
mengundangku kemari? Nah, aku sudah datang. Apa maumu?"
Kata-kata yang diucapkan dengan suara tegas dan tandas ini membuat muka Cheng-gan Sian-
jin menjadi merah. Akan tetapi disamping itu kakek inipun merasa kagum. Tidak percuma
pendekar ini disebut sebagai tokoh besar yang dimalui orang-orang persilatan. Kiranya
memang demikianlah kenyataannya. Sikapnya yang tenang penuh kepercayaan terhadap diri
sendiri itu benar-benar membayangkan watak seorang pendekar besar. Diam-diam dia ingin
381
sekali menjajal kepandaian laki-laki ini, apalagi ucapan terakhir pendekar itu yang
menanyakan apa maunya ! Inilah kata-kata yang mengandung tantangan halus dan hati
Cheng gan Sian-jin menjadi panas terbakar.
"Malaikat Gurun Neraka, jangan kau bersombong!" kakek itu membentak. "Tidak tahukah
engkau bahwa dirimu terkurung dan nyawamu berada dalam telapak tanganku? Setelah
engkau masuk ke tempat ini, hanya ada dua pilihan bagimu, yakni ingin selamat ataukah ingin
ke akhirat! Kalau kau ingin seiamat, berarti kau harus tunduk kepadaku dan kita bersahabat,
akan tetapi, kalau kau ingin......."
Belum habis kalimat ini, pendekar sakti itu mengulapkan tangan ke atas dan memotong,
"Cheng-gan Sian jin, tidak perlu kaulanjutkan kata-katamu itu. Nyawa seseorang berada di
tangan Yang Maha Kuasa, bukan berada di tanganmu. Kalau kau memang hendak ribut-ribut,
majulah!"
Inilah tantangan terbuka dan Cheng-gan Sian-jin mendelik, tak dapat menahan
kemarahannya lagi. Kata-kata pendekar itu telah memutuskan segala kompromi dan kakek
ini menggereng. Sepasang matanya yang kehijauan itu tiba-tiba mengeluarkan sinar berkilat
aneh, berpijar seperti lampu iblis dan sementara anak buahnya memandang dengan jantung
berdegup kencang karena merasa bahwa ketegangan telah sampai di puncaknya, tiba-tiba
kakek tinggi besar ini mengeluarkan bentakan menggeledek yang penuh pengaruh mujijat dan
kedua tangannya bergerak ke depan seperti orang melemparkan sesuatu.
382
"Malaikat Gurun Neraka, kau tak dapat disayang orang! Lihatlah, dua bola Mahadewa me-
masuki kepalamu dan Sang Sakti menghendaki agar kau berlutut dan merangkak kemari.
Hayo, berlutut dan merangkaklah kemari.....!!"
Semua orang terkejut ketika mereka melihat betapa sepasang gundu yang bulat kehijauan
menyambar ke arah pendekar itu. Orang-orang ini terkejut karena mereka mengenal
sepasang benda aneh itu sebagai mata Cheng-gan Sian-jin! Tentu saja mereka ini kaget dan
beberapa orang diantaranya bahkan ada yang mengeluarkan seruan. Bagaimana kakek itu
sampai bisa menyerang dengan gundu matanya sendiri? Apakah Cheng-gan Sian-jin memiliki
mata cadangan sehingga berani mencokel bola matanya dan dipergunakan sebagai am-gi
(senjata rahasia) yang luar biasa itu? Hek-mo-ko yang sebelumnya tahu bahwa Cheng-gan
Sian-jin adalah seorang yang pandai ilmu sihir, juga dapat dibikin terkejut dan terbelalak.
Namun, kalau semua orang dibikin kaget oleh perbuatan kakek iblis itu, adalah Malaikat
Gurun Neraka tenang-tenang saja. Pendekar yang memiliki kepandaian tinggi dan sudah
banyak makan asam garam dunia ini sama sekali tidak tampak terkejut. Dulu, belasan tahun
yang lalu, pernah dia menandingi seorang datuk hitam yang juga pandai sihir berjuluk Ang-i
Lo-mo. Di samping itu, diapun teiah mempunyai banyak pengalaman dalam menghadapi
tokoh-tokoh sesat lainnya. Itulah sebabnya, begitu Cheng-gan Sian-jin menyerangnya dengan
ilmu sihir, pendekar ini tenang-tenang saja karena dia telah memiliki "kunci" untuk
mematahkan semua jenis ilmu sihir yang bercampur ilmu hitam seperti yang dimiliki Cheng-
gan Sian-jin itu.
383
"Cheng gan Sian-jin, bola Mahadewamu tak berguna bagiku. Lihatlah, mereka kutangkap dan
biarlah anak-anak buahmu saja yang mewakiliku merangkak di depan kakimu!"
Malaikat Gurun Neraka mengeluarkan seruan nyaring, kedua tangannya bergerak di udara,
berputar tiga kali menyambut sepasang gundu itu dan.... "whussss!" benda-benda aneh
itupun lenyap ke dalam tangannya. Dan sementara Hek-mo-ko bersama teman-temannya
tercengang keheranan, tiba-tiba pendekar sakti ini membalikkan tubuh ke arah mereka, kedua
tangannya bergerak cepat bergantian dan "wut-wutt", sepasang gundu mata itupun muncul
kembali dan kini "terbang" ke arah mereka dengan kecepatan kilat!
Tentu saja orang-orang ini terkejut sekali. Tadi mereka sedang terbelalak memandang bola
mata Cheng gan Sian-jin yang menyambar pendekar itu. Kini, secara tiba-tiba dan amat
mengejutkan, sepasang gundu mata yang mengerikan itu menyerang mereka semua.
HeK-mo-ko yang menjadi orang pertama dalam serangan ini, mengeluarkan teriakan keras.
Iblis hitam ini kaget bukan main ketika dia disambar sepasang gundu mata yang melotot
kehijauan itu. Dia hendak mengelak, namun kalah cepat. Gundu mata itu tahu-tahu telah
menghantam dahinya, mengeluarkan suara "tak-takk!" dan terpental ke arah si wanita
berambut keemasan. Wanita ini, yang bukan lain adalah Kim-bian atau Si Rase Emas,
mengeluarkan pekik kaget. Akan tetapi, seperti halnya Hek-mo-ko sendiri, iapun tidak sempat
menghindar. Benda aneh ini melesat secepat kilat, dan tadi setelah membentur dahi Hek-mo-
384
ko, kecepatannya seakan-akan berlipat ganda dan tahu-tahu dahinyapun telah disambar
gundu mata itu ! "Takk......!"
Kim-bian menjerit marah karena tulang dahinya terasa nyeri, namun gundu mata itu sendiri
sudah tidak menghiraukannya dan kini menyambar ke arah Liong-tung Lo-kai si kakek
picak. Dan seperti lebah setan saja, begitu berhasil "menyengat" dahi Liong-tung Lo kai,
gundu mata ini sudah menyambar dahi orang-orang lainnya. Berturut-turut, satu persatu
anak buah Cheng-gan Sian-jin "dicium" gundu mata itu dan terdengarlah jeritan di sana-sini.
Cheng-gan Sian-jin terkejut melihat hal yang sama sekali tidak disangkanya ini. Dan kakek itu
menjadi semakin terkejut ketika tiba-tiba Hek-mo-ko dan teman-temannya mengeluh, jatuh
berlutut dengan muka bingung, lalu setelah terbelalak dengan mata liar, orang-orang itupun
merangkak ke depan kakinya!
"Ahhh.......!" kakek itu berseru keras dan memandang anak buahnya yang merangkak seperti
anjing ini, maklum bahwa agaknya ilmu sihirnya yang tadi ditujukan kepada Malaikat Gurun
Neraka, berhasil ditolak oleh pendekar itu dan kini di-"retour" kepada anak buahnya sendiri!
Apa yang diduga oleh Cheng-gan Sian-jin memang benar sebagian. Sebagai orang yang telah
berkali-kali menghadapi ilmu sihir, Malaikat Gurun Neraka itu memang tidak terpengaruh
oleh Sin-gan-i-hun-to yang tadi dikerahkan oleh lawannya. Dengan getaran tenaga saktinya,
pendekar ini berhasil menolak semua ilmu gaib. Getaran tenaga mujijat ini telah
385
ditunjukkannya dengan munculnya cahaya kemerahan di belakang punggungnya. Cahaya
inilah yang melindungi dirinya dari serangan-serangan ilmu hitam.
Malaikat Gurun Neraka yang tahu betapa Cheng-gan Sian-jin kabarnya pandai ilmu sihir tadi
telah mempersiapkan diri sebaik-baiknya, yaitu dengan mengerahkan tenaga sakti di dalam
tubuhnya. Dengan adanya persiapan inilah maka Sin-gan-i-hun-to milik Cheng-gan Sian-jin
tertahan, tidak dapat menembus tubuhnya yang dilindungi cahaya kemerahan yang samar-
samar tampak itu. Inilah sebabnya ketika Cheng-gan Sian-jin menyerang dengan ilmu sihirnya
dan mengatakan bahwa ada bola Mahadewa hendak memasuki kepalanya, pendekar sakti
itu dapat melihat dengan jelas bahwa yang datang menyambar itu bukanlah sepasang gundu
mata asli, melainkan dua buah kancing baju yang tadi secepat kilat direnggut oleh kakek itu
dan dilontarkan ke arahnya.
Demikianlah, dengan sikap tenang pendekar ini lalu menggerakkan tangannya, menangkap
kancing baju itu dan melontarkannya ke arah Hek-mo-ko serta teman-temannya yang lain.
Lontaran bukan sembarang lontaran karena kancing baju itu mengarah pada urat-urat syaraf
tertentu di bagian dahi sehingga melumpuhkan kerjanya otak, merupakan "totokan terbang"
yang tiada bandingannya !
Maka tidaklah heran jika Hek-mo-ko dan teman-temannya tak mampu mengendalikan
kesadaran mereka sendiri setelah terkena totokan lihai pendekar sakti itu, apalagi perintah
yang penuh pengaruh yang tadi dikeluarkan Cheng-gan Sian-jin, gemanya masih melingkar-
386
lingkar di ruangan ini. Otomatis orang-orang itupun berada di bawah pengaruh sihir Sin-gan-
i-hun-to datuk mereka sendiri dan kini bagaikan sekumpulan anjing, merangkak mendekati
tuannya!
Namun peristiwa ini hanya berjalan beberapa waktu saja. Cheng-gan Sian jin yang merasa
terkejut dan marah, sudah berseru keras dan tubuhnya berkelebat, kakinya bergerak
bergantian dan orang-orang itupun ditendangnya sehingga menjerit dan terpental
bergulingan.
"Manusia-manusia tolol, pergi kalian semua........!" kakek itu membentak dengan muka
merah, gemas melihat betapa anak-anak buahnya sendiri menjadi korban ilmunya. "Malaikat
Gurun Neraka, jangan bersikap pengecut ! Kalau kau memang lihai, coba terimalah
seranganku yang kedua secara jantan. Lihatlah, ular berkepala dua ini akan menyerangmu,
haiitttt.......!”
Cheng-gan Sian-jin yang merasa marah dan penasaran itu kembali menggerakkan tangannya
ke depan dan tiba-tiba seekor ular kuning dua kepala terbang menyambar pendekar sakti itu!
Ular ini mengeluarkan suara mendesis nyaring dan dari sepasang lidahnya yang bercabang
itu tampak uap hitam berbau amis.
Takla Sin-jin terkejut karena kali ini dia terpengaruh. Tidak seperti serangan pertama dimana
dia tadi dapat melihat dengan jelas bahwa yang menyerangnya hanyalah kancing-kancing
387
388
baju yang disebut oleh Cheng-gan Sian-jin sebagai bola mata Mahadewa, adalah serangan
yang kedua kalinya ini dia melihat bahwa yang terbang menyambarnya dengan kecepatan
kilat itu adalah betul-betul ular sungguhan. Tentu saja pendekar ini terkejut, padahal
sepengetahuannya gembong iblis itu tidak pernah memiliki ular apapun. Ini berarti bahwa
lawannya itu telah menambah kekuatan sihirnya untuk mempengaruhi dirinya!
Sadar akan kenyataan ini, pendekar itu tiba-tiba mengempos semangatnya, menarik hawa
sakti dari pusar sehingga dadanya berkembang penuh, lalu mengeluarkan hawa sakti ini
melalui bentakan, "Cheng-gan Sian-jin, aku tidak takut akan serangan ularmu, bahkan aku
hendak menangkapnya hancur. Lihat.........!"
Dengan kecepatan luar biasa Malaikat Gurun Neraka menggerakkan tangannya ke depan dan
serangkum hawa yang amat kuat menahan luncuran ular kuning itu. Dan pada detik itulah,
setelah dia menambah kekuatan batinnya untuk menolak pengaruh sihir Chen-gan Sian-jin,
pendekar ini melihat jelas bahwa yang menyerangnya itu ternyata hanyalah sehelai kain
kuning pengikat rambut yang tadi berada di kepala kakek iblis itu!
Muka pendekar ini menjadi merah. Hampir saja dia kena dikecoh lawan. Akan tetapi di
samping itu, diam-diam hatinya terkejut sekali. Terlambat sedikit saja, tentu pengaruh sihir
Cheng-gan Sian-jin akan berhasil menguasainya, padahal tadi dia telah melindungi diri
dengan tenaga sakti setengah bagian! Ini membuktikan bahwa pentolan kaum sesat itu
memang tidak boleh dibuat main-main! Maka, begitu dia berhasil menolak pengaruh lawan
389
setelah dia menambah tenaga saktinya dua bagian lagi sehingga cahaya kemerahan yang
muncul di punggungnya menjadi semakin terang, pendekar ini sudah menggerakkan jari
tangannya dan menjepit "ular" itu, menangkapnya dan meremasnya hancur.
"Kresss........"
Cheng-gan Sian-jin terbelalak melihat betapa "ular"nya hancur di tangan Malaikat Gurun
Neraka. Kakek ini kaget dan marah, juga semakin penasaran. Tadi jelas bahwa dia hampir
berhasil mempengaruhi lawan, tapi kenapa patah di tengah jalan? Dan dia semakin terkejut
melihat betapa sinar merah yang melindungi tubuh pendekar itu tampak semakin terang,
tanda bahwa lawannya itu menambah tenaga saktinya.
Kakek ini penasaran sekali. Masa dia tidak berhasil mempengaruhi lawannya ? Padahal Hek-
mo-ko dan rekan-rekannya yang terkena retouran Sin-gan-i-hun-to tadi sudah dapat dikuasai
dengan mudah. Apakah dia yang terlalu lemah menghadapi pendekar itu sehingga dua kali
serangannya selalu kandas melulu? Cheng-gan Sian-jin menggereng dan saking marahnya,
kakek ini lalu membanting kakinya.
"Dess!" kaki Cheng-gan Sian-jin melesak lima senti dan permukaan lantai hancur. Wajah datuk
ini merah berapi-api dan sepasang matanya mendelik penuh kemarahan. Dia menudingkan
telunjuknya dan membentak.
390
"Malaikat Gurun Neraka, kau memang hebat, akan tetapi jangan kau tekebur! Dua kali sudah
kau berhasil menangkis balik, namun jagalah seranganku yang ketiga kalinya ini. Lihatlah,
lihat baik-baik......" kakek itu lalu berkemak-kemik, mulutnya bergerak-gerak aneh dan
menggigil seperti orang kedinginan atau terserang penyakit malaria.
Sementara itu, Hek-mo-ko dan teman-temannya yang tadi ditendang bergulingan, sudah
bangkit berdiri dengan muka pucat. Pertandingan aneh antara dua jago tua ini hampir saja
melibatkan mereka ke dalam kesulitan. Diam-diam mereka gentar sekali dan Hek-mo-ko yang
teringat betapa dahinya disambar gundu mata Cheng-gan Sian-jin, mengkirik seram. Dia
tadi seakan-akan diserang gundu mata sungguhan sehingga begitu mengenai dahinya, tiba-
tiba gundu mata itu "amblas" ke dalam batok kepalanya. Dan yang amat mengerikan sekali,
begitu gundu mata itu lenyap memasuki kepalanya, tiba-tiba saja dia seperti kemasukan roh
penasaran yang menyuruhnya berlutut dan merangkak ke arah Cheng-gan Sian-jin!
Tentu saja iblis hitam ini meremang bulu kuduknya. Mana ada kejadian yang demikian aneh
dan menyeramkan? Dan hebatnya lagi, dia tadi tahu-tahu tidak dapat menguasai kesadaran
diri sendiri dan roboh berlutut mengikuti perintah yang datang dari dalam kepalanya sendiri!
Mana ada peristiwa yang lebih menyeramkan daripada ini? Hek-mo-ko terguncang batinnya
dan sepasang matanya berputaran, dan ketika dia menoleh ke arah teman-temannya, diapun
melihat betapa keadaan orang-orang itupun agaknya sama dengan dirinya, pucat dan
dicekam rasa ngeri.
391
Cheng-gan Sian-jin yang berdiri sambil berkemak-kemik, tiba-tiba mengeluarkan teriakan
parau. Suara kakek ini seperti suara hantu menjerit, melolong panjang dan sekonyong-
konyong berhenti seperti setan tercekik. Semua mata memandang terbelalak dan Hek-mo ko
melihat betapa kepala Cheng-gan Sian-jin tiba-tiba terbungkus uap hitam.
Mula-mula tipis saja uap ini, akan tetapi semakin lama semakin tebal dan akhirnya lenyaplah
kepala kakek iblis itu. Sama sekali tidak tampak wajahnya, terseiubung kabut hitam dan
suasana di ruangan itu terasa lebih menyeramkan lagi.
Dan sementara orang-orang ini menanti dengan jantung berdebar untuk menyaksikan apa
yang akan dilakukan kakek itu, Cheng-gan Sian-jin tiba-tiba meledakkan kedua tangannya
sambil berseru.
"Malaikat Gurun Neraka, waspadalah terhadap seranganku yang ketiga kalinya ini. Lihatlah,
naga raksasaku ini akan menyambar kepalamu. Hagggggghhhhhhhh.....!"
Raung yang mirip suara binatang buas ini benar-benar hebat bukan main, jauh lebih kuat
daripada yang sudah-sudah karena Cheng-gan Sian-jin mengerahkan semua kekuatannya
untuk mempengaruhi diri Malaikat Gurun Neraka. Hek-mo-ko sendiri yang bisa dibilang
memiliki tingkat paling tinggi di antara teman-temannya, tidak kuat menahan dan
terpelanting! Dan sebelum orang-orang itu mampu bangkit kembali, gerengan Cheng-gan
Sian-jin itu sudah disusul dengan pekik lain yang tidak kalah dahsyatnya dan tiba-tiba dari
392
dalam kabut hitam yang membungkus kepala kakek ini muncul seekor naga raksasa. Hebat
bukan main binatang ini, tubuhnya bersisik emas dan di kepalanya terdapat sebuah tanduk
yang ujungnya bercabang tiga. Dan yang amat mengerikan adalah sepasang mata naga ini.
Matanya mencorong buas dan merah berapi-api, bulat sebesar piring! "Kooaakkkkk......!!"
Bumi bergetar bagaikan dilanda gempa ketika naga raksasa bersisik emas ini membuka
mulutnya, dan tanpa dapat dicegah lagi, kaca jendela di ruangan itu hancur berantakan! Dari
sini saja dapat dibayangkan betapa dahsyatnya naga ciptaan Cheng-gan Sian-jin ini.
Malaikat Gurun Neraka sendiri tampak terkejut. Wajah pendekar sakti itu berobah dan
jantungnya tergetar mendengar dua kali pekik dahsyat berturut-turut ini. Dan yang
membuatnya lebih terkejut lagi adalah karena sekarang dia tidak mampu melihat wajah
kakek iblis yang terselubung dalam kabut hitamnya!
"Ihhh.....!" pendekar sakti itu mengeluarkan seruan lirih. Kalau dia sudah tidak dapat melihat
wajah lawan, tentu saja hal ini amat berbahaya baginya. Itu menandakan bahwa Cheng-gan
Sian-jin telah mengerahkan seluruh kekuatannya dan kakek itu memang betul-betul hebat.
Kekuatan batin Cheng-gan Sian-jin agaknya jauh lebih kuat dibandingkan dengan mendiang
Ang-i Lo-mo. Dan sebelum dia sempat berbuat sesuatu, tiba-tiba saja Cheng-gan Sian-jin telah
mengeluarkan bentakan keras sambil menudingkan tangannya.
393
"Kwi-liong (Naga Setan), hayo serang lawanmu itu. Terkam kepalanya dan banting tubuhnya,
haiittt......!"
Ajaib!
Bagaikan mengerti pembicaraan orang, naga raksasa itu tiba-tiba berkoak panjang dan
tubuhnya terbang menyambar ke arah Malaikat Gurun Neraka. Kecepatannya sungguh luar
biasa, bagaikan sinar halilintar. Terdengar angin bertiup keras dan tahu-tahu binatang
mengerikan ini telah berada di depan hidung pendekar sakti itu.
"Ahhh......!" Malaikat Gurun Neraka mengeluarkan seruan kaget karena tadi dia masih ter-
tegun heran. Melihat betapa naga raksasa ini menyambar sambil membuka mulutnya lebar-
lebar dan lidahnya yang kasar merah itu menjilat buas, hampir saja pendekar ini kehilangan
akal. Tadi dia merasa terkejut menyaksikan kehebatan datuk sesat itu. Belum pernah selama
hidupnya dia menjumpai seorang ahli ilmu hitam yang sesakti Cheng-gan Sian-jin ini sehingga
mampu menyembunyikan wajahnya di balik uap hitam. Maka, diserang secara tiba-tiba oleh
binatang buas itu membuat pendekar ini kaget sekali. Dia melengking tinggi dan ketika naga
itu menyambar datang, Malaikat Gurun Neraka secepat kilat merobohkan tubuh sejajar lantai
dan dari bawah kedua kakinya bergerak ke atas melakukan tendangan kilat. "Plak-duk-dukk!"
Tiga kali tendangan kiri kanan pendekar itu dengan tepat menghantam perut naga, dan
akibatnya binatang itu memekik kesakitan dan tubuhnya terpental jauh. Namun, binatang ini
394
sudah membalik lagi dan karena kesakitan, terjangannya semakin buas dan keempat kakinya
yang pendek-pendek akan tetapi kuat dan kokoh itu menjulurkan kuku-kuku maut yang siap
merobek tubuh lawan.
Namun, Malaikat Gurun Neraka yang sudah hilang kagetnya ini telah melenting berdiri seperti
semula. Pendekar ini melihat betapa tangan kanan Cheng-gan Sian-jin berputar aneh dan
naga itu mengikuti gerakan tangan majikannya, seolah-olah di-"stir" dari jauh oleh gembong
iblis itu. Dan ketika jari Cheng-gan Sian-jin menuding ke arahnya, naga itupun mengikuti
gerakan ini dan meluncur dengan kecepatan kilat menerkam kepalanya.
"Hemm....!" pendekar itu menggeram dan karena dia merasa diganggu oleh binatang ini,
maka begitu naga itu menyambar dekat, Malaikat Gurun Neraka ini menggerakkan tangan
kirinya, mendorong ke depan dan serangkum angin pukulan yang luar biasa kuatnya menahan
binatang itu. Dan sebelum naga ini sempat melanjutkan serangannya, secepat kilat pendekar
itu melangkah maju dan kedua jari tangan kanannya menusuk ke depan.
"Crot-crott! Kooaakkk.....!"
Tusukan kilat ke arah mata naga itu dengan tepat mengenai sasarannya dan terdengarlah
pekik kesakitan yang memekakkan telinga ini. Naga itu menggeliat kaget, keempat kakinya
berusaha mencengkeram ke depan namun Malaikat Gurun Neraka yang tidak mau memberi
hati sudah menyusuli dengan tamparan tangan kirinya yang berhawa panas.
395
"Prakk!"
Kepala naga itu terhantam telapak pendekar ini dan binatang itu tidak sempat menjerit lagi.
Kepalanya hancur lebur dan bersamaan dengan pukulan yang menewaskan naga ini,
lenyaplah tubuhnya terganti dengan sebatang tongkat ular yang hancur menjadi debu !
Cheng-gan Sian-jin berteriak parau saking marahnya melihat betapa tiga kali berturut-turut
semua serangan ilmu hitamnya gagal. Kakek ini murka sekali. Dia meledakkan kedua
tangannya lima kali bertubi-tubi dan tiba-tiba uap hitam yang membungkus kepalanya
melebar, kian lama kian besar dan kalau tadi hanya menyelubungi kepala Cheng-gan Sian jin,
sekarang dalam waktu tidak lebih dari lima detik saja seluruh tubuh kakek itu dari ujung-ujung
jari kakinya sampai ke ubun-ubun sudah tidak tampak lagi, terlindung kabut hitam yang gelap
pekat!
"Malaikat Gurun Neraka, kau memang tidak dapat diajak bersahabat. Baiklah, aku akan
membunuhmu dari dalam kabut ini. Awas, siapkan nyawamu ke hadapan Giam-lo-ong,
harrggghh.......!"
Raung seperti hantu dalam kubur ini membuat bulu roma berdiri. Apalagi ketika tiba-tiba
kabut hitam itu berjalan dan akhirnya melayang di atas permukaan lantai, mengangkat tubuh
Cheng-gan Sian-jin di dalamnya! Sungguh seperti roh penasaran yang muncul di kulit bumi!
396
Malaikat Gurun Neraka yang sudah banyak kali mengalami hal-hal mengerikan, tak terasa
lagi terbelalak matanya. Pendekar ini terkejut setengah mati melihat peristiwa yang amat luar
biasa itu. Dia memang pernah mendengar tentang kekuatan hitam seperti apa yang
ditunjukkan oleh Cheng-gan Sian-jin ini, namun karena seumur hidupnya pendekar ini belum
pernah menyaksikan dengan mata kepala sendiri, maka begitu menjumpai hal seperti itu, dia
merasa seram juga. Cheng-gan Sian-jin ini betul-betul seorang kakek iblis yang mengerikan.
Ilmunya aneh-aneh dan rata-rata semuanya berbau ilmu setan.
Melihat betapa kabut hitam yang mengangkat tubuh Cheng-gan Sian-jin itu melayang di atas
permukaan lantai mendekatinya, pendekar ini menahan napas sejenak dan ketika kabut ini
telah berada di depannya dalam jarak dua meter, pendekar itu memukul ke depan dan
mengeluarkan bentakan menggeledek.
"Cheng gan Sian-jin, keluarlah kalau kau tidak ingin kubakar hidup-hidup......!"
Dan sungguh mengejutkan. Begitu kedua tangan Malaikat Gurun Neraka menghantam ke
depan, tampak asap mengepul dari telapak tangan pendekar itu dan ketika asap merah ini
bertemu dengan kabut hitam Cheng-gan Sian-jin, terdengar ledakan nyaring dan kabut hitam
itu terbakar! Kiranya pukulan api yang dilancarkan Malaikat Gurun Neraka ini telah
bersenyawa dengan uap hitam itu, bagaikan bensin bertemu api!
397
Tentu saja Cheng-gan Sian-jin kaget sekali. Kakek ini berseru keras dan dua kali dia mem-
banting kaki, lenyaplah ilmu hitamnya itu. Kabut hitam yang menyelubungi tubuhnya musnah
dalam sekejap, begitu pula pukulan berapi lawannya. Tampaklah sekarang tubuhnya yang
tinggi besar itu berdiri dengan mata mendelik dan berapi-api. Kemarahan dan penasaran
kakek ini benar-benar telah diuji kelewat batas baginya. Sadar bahwa semua ilmu-ilmu
sihirnya tidak akan mampu digunakannya terhadap lawan yang benar-benar luar biasa ini,
kakek ini lalu menggereng dan secepat kilat tubuhnya mencelat ke depan.
"Malaikat Gurun Neraka, terimalah pukulanku !" Cheng-gan Sian-jin berteriak parau dan
kedua tangannya menampar bertubi, cepat bukan main dan dalam satu gebrakan ini saja dia
telah mengarah empat bagian mematikan di tubuh lawan, yakni di kepala, leher, ulu hati dan
pusar. Dan empat serangan yang saling susul-menyusul inipun masih disambungnya lagi
dengan dua kali tendangan berantai, satu menghantam lutut dan yang kedua ke arah
anggauta rahasia lawan. Sungguh serentetan serangan maut !
Akan tetapi, Malaikat Gurun Neraka bukanlah orang biasa. Melihat keganasan kakek itu,
pendekar ini tidak menjadi gugup. Hanya dia berhati-hati sekali, terutama ketika dia melihat
betapa kedua tangan Cheng-gan Sian-jin berwarna merah seperti darah dan angin
pukulannya membawa bau amis. Maka ketika kedua tangan lawannya melancarkan empat
serangan bertubi itu, pendekar ini mengerahkan tenaga sinkangnya, menangkis sekaligus
mencoba untuk melihat sampai dimana kekuatan sinkang kakek itu.
398
"Plak-plak-plak-plakk!" empat serangan susul-menyusul yang dilakukan Cheng-gan Sian jin
bertemu dengan tangkisan pendekar itu. Keduanya terkejut ketika merasa betapa lengan
mereka tergetar, tanda masing-masing pihak memiliki sinkang yang tidak boleh dipandang
enteng. Dan pada waktu itu, susulan tendangan yang dilancarkan Cheng-gan Sian-jin tiba,
Malaikat Gurun Neraka mengeluarkan seruan nyaring, menggerakkan kedua kakinya dan
menyambut dua buah tendangan kilat itu dengan lututnya. "Des-desss!"
Dua pasang kaki saling bertemu dan Cheng-gan Sian-jin mendesis, tubuhnya terpental dua
tindak sedangkan Malaikat Gurun Neraka terdorong ke belakang satu langkah. Kenyataan ini
membuktikan bahwa tenaga sinkang pendekar itu masih unggul satu tingkat di atas Cheng-
gan Sian-jin!
Dan ini membuat kakek itu terkejut. Sama sekali Cheng-gan Sian-jin tidak mengira bahwa dia
akan bertemu dengan seorang lawan yang sanggup menandingi sinkangnya, malah di atas
tenaganya sendiri! Oleh sebab itu, kakek ini mulai merasa gelisah dan dia benar-benar
penasaran sekali. Masa dia akan kalah segala-galanya oleh lawan? Tadi pertama-tama ilmu
hitamnya dilumpuhkan, dan sekarang dalam adu tenaga inipun agaknya dia kembali harus
mengakui kelebihan Malaikat Gurun Neraka. Tidak biasa baginya untuk menerima hal yang
semacam ini dan kakek itu lalu melengking, tubuhnya berkelebat lenyap dan tahu-tahu dia
telah mencelat ke atas lalu menukik turun sambil menghantam ke bawah.
399
Hebat bukan main kecepatan gerak kakek ini. Cheng gan Sian-jin yang merasa agak "minder"
melihat kesaktian pendekar itu, kali ini mencoba untuk merebut kemenangan mengandalkan
ginkangnya. Dan memang ilmu meringankan tubuh yang diperlihatkan Cheng-gan Sian-jin
betul-betul mengagumkan. Dalam sekali gerak saja tubuhnya lenyap bagaikan asap karena
inilah ilmu ginkang andalannya yang disebut Cui-beng Ginkang, Ginkang Pengejar Roh !
Dengan ilmu meringankan tubuhnya itu kakek tinggi besar ini sanggup membuat bobot
tubuhnya seringan roh atau sukma, sebuah kepandaian yang didapatnya dari Pegunungan
Himalaya belasan tahun yang lampau. Dan dengan ilmunya inilah maka tadi dia dapat muncul
di ambang pintu dengan tiba-tiba karena langkah kakinya tidak tertangkap oleh telinga
Malaikat Gurun Neraka. Apalagi karena tadi perhatian pendekar ini tercurah kepada murid
tunggalnya yang tidur sepembaringan dengan murid perempuannya.
Takla Sin-jin sendiri terkejut menyaksikan ginkang Cheng-gan Sian-jin yang sanggup membuat
tubuhnya berkelebat lenyap dari pandangan mata lawan. Diam-diam pendekar ini merasa
kagum juga. Mau tak mau dia harus mengakui kehebatan datuk itu dan kalau bukan dia,
agaknya orang lain memang bukan tandingan kakek iblis itu. Dan dia merasa prihatin melihat
betapa dunia dihuni oleh manusia seperti Cheng-gan Sian-jin ini. Pantas saja ketua-ketua
partai besar dirobohkan oleh kakek itu. Kiranya kakek itu memang bukan orang sembarangan
!
Timbullah niat di dalam hati pendekar sakti ini untuk melenyapkan Cheng-gan Sian jin dari
muka bumi. Dia melihat bahwa kalau kakek itu masih berkeliaran di dunia, ancaman
400
malapetaka akan membubung di atas kepala orang-orang tak berdosa. Oleh sebab itu, setelah
membulatkan tekadnya, pendekar ini lalu memekik dan mulailah dia mainkan ilmu-ilmu
silatnya yang hebat bukan main. Hantaman lawan dari udara itu disambut dorongan kedua
tangannya dan meluncurlah sinar merah menyambut telapak Cheng-gan Sian-jin yang
menukik bagaikan burung terbang itu.
"Plak-dukk....aihhh!"
Cheng-gan Sian-jin menjerit kaget begitu telapak tangannya bertemu dengan kedua tangan
Malaikat Gurun Neraka. Kakek ini kaget karena ketika sepasang tangannya disambut tangan
lawan, tiba-tiba saja dari sepasang tangan pendekar itu timbul getaran mujijat seperti listrik.
Getaran ini menyengat dan sekaligus menghisap tenaga saktinya, seperti orang kena stroom
!
Tentu saja Cheng-gan Sian jin terkejut setengah mati. Dia tidak tahu bahwa pada waktu itu,
Malaikat Gurun Neraka telah mengisi kedua batang lengannya dengan tenaga saktinya yang
amat mujijat, yaitu tenaga Lui-kong-yang Sin-kang atau Tenaga Sakti Inti Petir! Inilah
sebabnya begitu telapak Cheng-gan Sian-jin bertemu dengan kedua lengan Malaikat Gurun
Neraka, tenaga Lui-kong-yang Sin-kang bekerja, menyengat dan sekaligus menghisap pukulan
lawan, tiada ubahnya seperti orang yang disambar petir!
401
Akan tetapi, kalau kakek iblis itu bukan seorang yang memiliki ilmu aneh-aneh dan bermacam-
macam, agaknya gebrakan pertama yang dilakukan oleh pendekar itu dapat menyedot
tenaga lawan dan menghisapnya sampai kehabisan tenaga. Sayang, Cheng gan Sian-jin betul-
betul orang yang memiliki banyak akal dan kepandaiannya sudah terlalu tinggi untuk
dirobohkan dalam segebrakan saja.
Begitu tenaga saktinya disedot "stroom" yang mengalir dari tangan lawan, kakek ini cepat
membuka mulutnya dan mengeluarkan seruan "hahhh........!" yang keras sekali. Malaikat
Gurun Neraka yang berhadapan dalam jarak yang sedekat itu, kaget ketika melihat betapa
dari mulut kakek iblis ini berhamburan jarum-jarum halus yang menyambar seluruh
wajahnya!
"Uhhh.......!" pendekar ini berteriak perlahan dan karena kejadian ini datangnya di luar
dugaan maka satu-satunya jalan adalah melompat mundur dan ini berarti dia harus
melepaskan lawan yang sudah dicengkeramnya. Namun, demi keselamatan diri sendiri
maka pendekar itu terpaksa melakukan satu-satunya jalan ini. Dia melompat mundur dan
jarum-jarum halus itu lewat di sisinya, sementara Cheng-gan Sian-jin menarik kedua
tangannya dan melompat ke belakang sambil menyumpah-nyumpah.
Demikianlah, kedua jago tua itu lalu bertanding lagi, masing-masing amat berhati-hati sekali.
Cheng-gan Sian-jin sudah tidak mau sembrono lagi beradu langsung dan menyentuh tubuh
lawan, sedangkan Malaikat Gurun Neraka harus berhati-hati karena gembong iblis itu dapat
402
saja melakukan serangan tak diduga-duga yang amat licik dan curang, seperti tadi tiba-tiba
saja menghamburkan serangan jarum dari mulutnya. Kalau bukan golongan sesat, mana ada
orang mau melancarkan serangan curang seperti yang dilakukan kakek iblis ini?
Cheng-gan Sian-jin yang mendapat pengalaman mengejutkan dalam adu tenaga itu, kini telah
mengeluarkan senjatanya yang terakhir, yaitu untaian tasbeh hitam yang tadi melingkar di
lehernya. Dia memiliki tiga macam jenis senjata, yaitu yang pertama adalah pengikat
rambutnya, kedua merupakan tongkat ular dan yang ketiga bukan lain adalah untaian tasbeh
hitam yang selalu melilit batang lehernya yang kokoh itu. Dua senjatanya yang pertama telah
dihancurkan oleh pendekar itu, dan kini tinggallah senjatanya yang terakhir, yakni tasbehnya
ini.
Dengan tasbeh di tangan kanan dan pukulan Tok-hiat-jiu di tangan kiri, ditambah dengan
pengerahan tenaga Cui-beng Ginkang yang membuat tubuhnya dapat lenyap dan berpindah-
pindah dalam kecepatan kilat, kakek ini memang benar-benar hebat sekali. Senjata di tangan
kanannya itu mengeluarkan angin bersiutan, menyambar-nyambar di delapan penjuru dan
kadang-kadang dalam sat yang tidak terduga tasbehnya datang tanpa suara, lenyap angin
serangannya. Dan inilah yang berbahaya sekali karena Malaikat Gurun Neraka harus
mengerahkan pendengaran dan ketajaman matanya untuk melihat kemana tasbeh itu
menyambar.
403
Terjadilah pertandingan yang luar biasa serunya. Cheng gan Sian-jin tidak mengira bahwa
selain dia, Malaikat Gurun Neraka juga diam-diam merasa kaget dalam pertemuan adu
tenaga yang pertama kalinya tadi. Hanya pendekar ini dapat menyimpan rasa terkejutnya
sedangkan kakek itu sendiri tidak. Yang dikejutkan oleh pendekar ini bukan lain adalah
pukulan Tok-hiat-jiu. Dalam pertemuan telapak tangan tadi, pendekar ini merasakan betapa
kedua telapak tangannya gatal-gatal dan panas, menimbulkan nyeri tanda pukulan lawannya
mengandung racun. Dan hanya berkat pengerahan tenaga sinkang Lui-kong-yang itu sajalah
maka dia berhasil membakar racun darah yang dimiliki Cheng-gan Sian-jin dan
melenyapkannya pada saat itu juga. Kalau tidak, tentu tubuh pendekar ini sudah keracunan.
Dan inilah yang membuat pendekar itu merasa kaget di dalam hati.
Maka, untuk mengimbangi Cheng-gan Sian-jin, Malaikat Gurun Neraka lalu mengeluarkan
ilmu-ilmu silatnya yang beraneka ragam. Mula-mula sebagai balasan, dia melancarkan
pukulan-pukulan Cap-jiu-kun (Silat Sepuluh Kepalan) dimana semua serangan-serangannya
ini mengandung tenaga Lui-kong-yang Sin-kang. Akan tetapi, melihat betapa gelombang
serangan kakek itu semakin lama semakin dahsyat, maka untuk menahan arus serangan ini
dia mainkan Khong-ji-ciang. Dua ilmu silat ini digabung dan gelombang pukulan Cheng-gan
Sian-jin serta tasbeh hitamnya dapat diatasi.
Akan tetapi, ketika kakek iblis itu merobah ilmu silatnya dan kini mulai bergulingan di lantai
dan melancarkan serangan bertubi-tubi ke bagian bawah tubuh lawan, pendekar ini
kewalahan juga. Gerakan kakek itu luar biasa cepatnya dan sekarang Cheng-gan Sian-jin juga
404
menggabungkan dua macam serangannya. Sedetik bergulingan di lantai sambil menyerang
dengan tasbeh dan tangan kiri, sedetik kemudian kakek inipun telah mencelat bangun dan
terbang berputaran dengan ilmu ginkangnya yang luar biasa itu. Berat tubuhnya seakan-akan
tidak berbobot lagi, melayang ringan di atas permukaan lantai bagaikan seekor burung.
Hal ini membuat Malaikat Gurun Neraka repot juga. Cheng-gan Sian-jin terlalu cerdik untuk
diajak beradu tenaga secara langsung seperti tadi. Setiap kali kedua tangan mereka hendak
bertemu, selalu kakek itu mengelak cepat dan dari samping lalu menyerang secara tiba-tiba.
Tentu saja pertandingan yang seperti ini akan memakan waktu lama. Malaikat Gurun Neraka
menjadi tidak sabar, maka ketika Cheng-gan Sian-jin kembali melancarkan serangan sambil
bergulingan, pendekar itu mengeluarkan bentakan menggeledek dan kedua kakinya tiba-tiba
dibanting keras di atas lantai.
"Duk-dukk!" sepasang kaki pendekar ini melesak empat dim dan lantai itu hancur! Tasbeh di
tangan kanan Cheng-gan Sian-jin yang pada saat itu sedang menyerang dari bawah, dengan
tepat mengenai kaki kiri Malaikat Gurun Neraka dan karena pendekar itu tidak mengelak,
maka tasbeh hitam ini membelit kakinya. Sementara itu, pukulan tangan kiri Tok-hiat-jiu
menyusul sedetik kemudian dan dengan tepat menghantam kaki kanan Malaikat Gurun
Neraka.
"Rrrtttt-desss!"
405
406
Kedua kaki pendekar itu tidak bergeming. Baik tasbeh yang membelit kaki kirinya maupun
pukulan Tok-hiat-jiu yang menghantam kaki kanannya, sama sekali tidak mengguncangkan
sepasang kaki pendekar sakti itu yang menancap kokoh bagaikan tertanam di dasar bumi.
Itulah kuda-kuda Siang-kak-jip-te (Sepasang Kaki Berakar di Bumi) yang dilakukan Malaikat
Gurun Neraka. Dengan pasangan kuda-kuda seperti ini, biar ada gunung ambruk sekalipun
tidak akan sanggup merobohkan tubuh pendekar itu!
Dan sementara gerakan Cheng-gan Sian-jin tertahan, Malaikat Gurun Neraka tiba-tiba me-
ledakkan kedua tangannya dan terdengarlah tepukan bagaikan suara halilintar. Dari telapak
tangan pendekar ini muncrat bunga api yang berkobar ketika meluncur ke arah tubuh Cheng-
gan Sian-jin yang masih berkutetan di bawah!
Serangan api petir ini menghantam lantai karena Cheng-gan Sian jin sudah berteriak kaget
dan mencelat bangun. Untung gerakan kakek iblis itu cepat sekali dan berkat Cui-beng
Ginkangnya maka dia berhasil menyelamatkan diri dari serangan mujijat pendekar itu. Namun
Malaikat Gurun Neraka yang kini telah mengeluarkan ilmu saktinya yang bernama Lui-kong
Ciang-hoat (Ilmu Silat Halilintar) itu dan sudah tidak mau memberi hati, mencabut kakinya
dan berkelebat menyerang Cheng-gan Sian-jin.
"Dar - darrr!"
407
Dua kali serangan ini kembali luput. Cheng-gan Sian-jin sudah berteriak gentar dan
wajah kakek yang biasanva tidak mengenal takut itu kini tampak pucat. Teringatlah dia ketika
dulu Hek-mo-ko menghadapi murid pendekar sakti itu. Juga Hek-mo-ko diserang gencar oleh
ilmu pukulan sakti ini, namun yang keluar dari tangan bekas jenderal muda itu hanyalah sinar-
sinar kebiruan yang berhawa panas. Sama sekali bukan api sakti seperti yang sekarang
dikeluarkan oleh Malaikat Gurun Neraka ini! Benar-benar guru lebih hebat daripada murid!
“Hek-mo-ko, bantu aku, serang dia! He, Lie Lan, mengapa melenggong saja disitu? Anak
bodoh, hayo maju! Dan kalian semua, hei kerbau-kerbau dungu, cepat bunuh musuh ini.
Serangg ............!!"
Cheng-gan Sian jin berteriak-teriak, bingung dan marah kepada anak buahnya yang
menonton dari jauh. Pukulan-pukulan Lui-kong Ciang-hoat yang dilancarkan pendekar sakti
itu benar-benar membuatnya gelisah, selalu mengejarnya kemanapun dia lari. Dan hanya
berkat Ginkang Pengejar Roh sajalah dia masih dapat menyelamatkan diri. Akan tetapi, ketika
tiba-tiba pendekar itu melengking nyaring dan tubuhnya berkelebat ke depan dan terbang
berputaran mengejarnya, kakek iblis ini benar-benar hampir berhenti denyut jantungnya.
Dia melihat betapa ilmu ginkang yang amat diandalkannya itu kini mendapatkan lawan yang
setimpal. Tubuh Malaikat Gurun Neraka melayang seperti kapas ringannya dan kemanapun
dia pergi, musuhnya itu selalu membuntutinya bagaikan bayangannya sendiri. Akibatnya, dua
orang ini segera lenyap tubuhnya karena masing-masing mengerahkan seluruh ilmu
408
ginkangnya. Cheng-gan Sian-jin mati-matian mengerahkan Cui-beng Ginkang untuk
melarikan diri, sedangkan Malaikat Gurun Neraka mengerahkan Jouw-sang-hui-teng
(Terbang Di Atas Rumput) sambil menyerang bertubi-tubi dengan pukulan-pukulan saktinya
yang meluncurkan api petir!
Sebentar saja, pukulan Lui-kong Ciang-hoat yang luput mengenai Cheng-gan Sian-jin meng-
hantam apa saja. Dan di mana pukulan ini meledak, muncratlah api yang segera berkobar
besar dan tidak lama kemudian kamar besar itupun terbakar!
Kacaulah keadaan di situ. Hek-mo-ko dan teman-temannya yang diteriaki pimpinannya agar
membantu dan mengeroyok Malaikat Gurun Neraka menjadi ragu-ragu dan tidak segera me-
nolong. Akan tetapi, ketika Cheng-gan Sian-jin mulai mengancam untuk kelak membunuh
mereka dengan sekejam-kejamnya, orang-orang inipun merasa serba salah. Maju takut,
mundur gentar! Mana yang harus dipilih? Benar-benar situasi yang amat runyam!
Akhirnya, Hek-mo-ko yang lebih takut terhadap koksu, melompat maju dan tindakannya ini
segera diikuti oleh yang lain. Mereka berada di sarang sendiri, dan musuh mereka hanya
seorang, masa mereka harus terlalu takut? Maka dengan nekat orang-orang inipun lalu
berlarian mengejar. Akan tetapi ternyata maksud mereka inipun juga tidak gampang
dilaksanakan. Dua orang sakti itu bergerak-gerak cepat, tubuh mereka sudah tidak tampak
lagi karena merupakan dua gulung bayangan yang tidak jelas. Apalagi mereka itupun juga
sudah tidak selalu berada di tempat yang sama. Sebentar di atas tanah, sekejap kemudian
409
sudah melayang di atas rumah. Kejar-kejaran yang seru terjadi dan dua orang itu berkelebat-
kelebat cepat seperti setan. Dan hanya tubuh Malaikat Gurun Neraka yang kini diselimuti
cahaya kemerahan yang terang benderang itulah yang memberi tahu kepada Hek-mo-ko dan
teman-temannya bahwa bayangan itu adalah bayangan pendekar sakti yang mengejar
Cheng-gan Sian-jin.
"Ah, kita tangkap muridnya dan jadikan sandera!" tiba tiba Kim-bian berseru. Yang lain seperti
diingatkan dan beramai-ramai mereka menyatakan setuju.
"Benar, dan kita kumpulkan pasukan besar untuk mengurung tempat ini !" Lie Lan
menyambung dan gadis ini lalu memerintahkan beberapa orang perwira yang ada di situ
untuk mengumpulkan seluruh pasukan yang ada di kota raja.
Gegerlah keadaan di situ. Para perwira sudah cepat membunyikan terompet tanduk untuk
membangunkan pasukan yang tidur, sedangkan Hek-mo-ko dan kawan-kawannya berlarian
masuk untuk menawan Bu Kong yang tadi masih pingsan di dalam kamar. Kebakaran yang
terjadi semakin luas dan orang-orang ini semakin panik. Akibat pukulan Lui-kong Ciang-
hoat benar-benar hebat sekali. Wuwungan-wuwungan rumah yang tadi dipakai kejar-kejaran
oleh dua orang sakti itu, juga tidak luput dari pukulan Malaikat Gurun Neraka yang luput
mengenai tubuh Cheng-gan Sian-jin dan apipun membakar rumah-rumah ini!
410
Kota raja benar-benar gempar. Tadinya Cheng-gan Sian-jin memang tidak mempersiapkan
pasukan karena pikirnya untuk menghadapi seorang musuh saja buat apa pasukan segala
harus diikutsertakan? Dengan anak-anak buahnya sendiripun kiranya sudah cukup.
Kepercayaan diri yang terlalu berlebih-lebihan ini ternyata merugikan kakek iblis itu karena
sekarang nyatanya dia diancam pukulan maut yang dilancarkan lawannya yang telah meng-
ambil keputusan bulat untuk mengenyahkan dirinya dari muka bumi.
Sementara itu, Lie Lan dan teman-temannya yang berlarian untuk mengambil murid pendekar
sakti yang masih pingsan itu, kembali mengalami kejutan. Baru saja mereka ini tiba di pintu,
bayangan-bayangan berkelebatan dari dalam kamar dan tampak oleh murid perempuan
Cheng-gan Sian-jin ini betapa tubuh Yap goanswe dipondong dan dilarikan oleh seorang gadis
cantik berbaju hijau!
"Heii, berhenti kalian...!" Lie Lan membentak dan gadis ini melompat, memukul dengan
serangan jarak jauh.
"Plakk!" gadis baju hijau itu menangkis dan tubuhnya terhuyung hampir jatuh. Gadis ini
mengeluarkan seruan kaget dan pada saat itu, Lie Lan yang merasa marah kembali
melancarkan pukulannya.
"Gadis siluman, perlahan dulu.....!" tiba-tiba dari samping menyambar bayangan putih dan
seorang pemuda tampan menangkis pukulan murid Cheng-gan Sian-jin ini.
411
"Dukk!"
Lie Lan tertahan pukulannya dan tergetar tangannya, akan tetapi pemuda itu terpental ke
belakang.
"Aihh, lihai sekali!" pemuda itu berseru kaget. "Hong-moi (adik Hong), cepat pergi, biar aku
menahan gadis siluman ini!" pemuda itu berteriak kepada gadis baju hijau, lalu mengeluarkan
kipas hitam dan jarum perak yang panjangnya lima inci kemudian menerjang Lie Lan yang
hendak menyusul gadis baju hijau yang melarikan tubuh Yap Bu Kong.
Siapakah pemuda tampan berbaju putih itu? Agaknya para pembaca tentu sudah
mengenalnya. Melihat kipas hitam dan jarum peraknya, siapalagi kalau bukan Gin-ciam
Siucai? Benar, pemuda itu memang Hok Sun adanya sedangkan gadis cantik berbaju hijau
yang melarikan Bu Kong bukan lain adalah Pek Hong, itu murid tunggal Ta Bhok Hwesio yang
berkepandaian tinggi.
Dua orang muda ini tidak sendirian saja. Mereka itu dibantu oleh banyak orang teman dan
diantaranya tampak seorang hwesio gemuk pendek yang selalu tersenyum-senyum serta
seorang Kakek berpakaian nelayan. Dan hwesio gemuk yang bermulut ramah itu bukan
lain adalah Ta Bhok Hwesio sendiri, hwesio sakti yang berasal dari Tibet, sedangkan kakek
berpakaian nelayan itu bukan lain Phoa-lojin (kakek Phoa) dari Pulau Cemara di Laut Timur.
412
Kakek inilah yang dulu oleh Yap Bu Kong hendak ditemui karena Phoa-lojin itu adalah seorang
ahli gwamia (tukang ramal) yang ulung!
"Ha, Setan Hitam, apa kabar? Wahh, setelah dekat dengan koksu tubuhmu semakin gemuk
saja. Ha-ha, agaknya kau disuguhi daging-daging empuk, ya? Ehh, kenapa melotot? Oh-ya,
aku lupa, bukankah sepasang matamu itu memang tidak dapat dipejamkan? Kabarnya kalau
kau tidur sekalipun matamu masih mendelik, he-he...."
Ta Bhok Hwesio tertawa geli. Kakek ini memang berwatak periang dan suka bergembira.
Dalam perjalanannya mencari murid perempuannya yang bengal itu, dia mendengar berita di
perjalanan bahwa Yap-goanswe tertawan di kota raja Kerajaan Wu. Dia tahu bahwa muridnya
itu mencinta Yap-goanswe, dan tentu juga sudah mendengar kabar ini. Maka, ke mana lagi
dia harus mencari Pek Hong kalau bukan ke kota raja?
Itulah sebabnya kakek ini lalu melangkahkan kakinya ke sana, dan di tengah perjalanan
hwesio ini melihat kejadian-kejadian yang menarik hatinya. Dia melihat orang-orang kang-
ouw sedang berkumpul di sebuah hutan dekat kota raja, mereka itu melakukan perundingan
rahasia dan ketika dia mencuri dengar, hwesio ini mendapatkan keterangan bahwa orang-
413
orang itu hendak memasuki Sucouw secara diam-diam dan menyamar dengan bermacam-
macam pakaian untuk membantu Malaikat Gurun Neraka yang hendak membebaskan
muridnya dari tangan Cheng-gan Sian jin.
Tentu saja mendengar nama Cheng-gan Sian-jin Ta Bhok Hwesio kaget sekali. Sepasang mata-
nya terbelalak dan kalau dia tidak dapat menekan hatinya, agaknya dia telah mengeluarkan
seruan keras mengejutkan orang-orang itu. Memang betul bahwa dia telah mendengar
berita tentang tertawannya Yap-goanswe di kota raja musuh, akan tetapi tadinya dia
menyangka bahwa yang menawan bekas jenderal muda itu adalah panglima-panglima
Kerajaan Wu. Sama sekali dia tidak mengira bahwa pemuda itu ditangkap Cheng-gan Sian-jin
yang kini menjadi koksu Kerajaan Wu !
"Ahh, bagaimana siluman raksasa itu dapat hidup kembali setelah tigapuiuhan tahun lenyap?
Celaka, aku harus segera ke sana, kalau tidak, tentu nasib pemuda itu berbahaya sekali!"
kakek ini berkata di dalam hatinya dan dia lalu mendahului orang-orang itu, memasuki kota
raja dengan cepat namun secara hati-hati sekali.
Dengan ilmu kepandaiannya yang tinggi, hwesio Tibet ini tidak mengalami banyak kesukaran
dan diapun lalu melakukan penyelidikan. Dan hwesio ini menjadi terheran-heran dan semakin
kaget ketika dia mendengar perbuatan-perbuatan Yap-goanswe yang dikabarkan orang
melakukan perjinaan dengan selir Yun Chang dari Kerajaan Yueh, betapa Yueh hancur di
tangan musuh dan betapa Raja Muda Yun Chang sendiri tewas dalam peperangan itu.
414
"Wahh, luar biasa sekali !" Ta Bhok Hwesio berseru. "Bagaimana mungkin pemuda yang
gagah perkasa seperti itu mampu melakukan perbuatan-perbuatan terkutuk semacam ini?
Hampir tidak masuk akal...hampir tidak masuk akal, ini tentu fitnah ! Dan kalau gurunya
tergesa-gesa turun tangan menghukum muridnya, hal ini benar-benar berbahaya
sekali...ahh, pinceng harus mencari tahu pokok pangkalnya yang benar......"
Hwesio sakti itu dengan muka tegang lalu cepat mencari keterangan dimana kiranya Yap Bu
Kong ditawan. Dia telah mengenal baik watak jenderal muda yang gagah perkasa itu dan dia
tidak mudah begitu saja untuk mempercayai berita-berita yang mengejutkan tentang diri
pemuda itu. Dia tertarik dan suka kepada murid Malaikat Gurun Neraka ini, kagum akan
kegagahan dan ilmu kepandaiannya yang tinggi. Bahkan diam-diam kakek ini telah berbicara
dengan guru pemuda itu untuk menjodohkan Bu Kong dengan murid perempuannya sendiri.
Akan tetapi malang, sebelum dia menyinggung-nyinggung hal ini dengan yang bersangkutan,
agaknya pemuda itu sudah saling jatuh cinta dengan gadis lain yang cantik jelita, murid Mo-i
Thai-houw yang telah tewas ketika dulu bertempur seru dengannya. Memang nenek itu bukan
tewas di tangannya, melainkan tewas setelah secara nekat dan mati-matian menyerang guru
Yap-goanswe. Sebelumnya Mo-i Thai-houw telah menderita luka dalam ketika bertempur
dengannya, maka ketika nekat menyerang Malaikat Gurun Neraka, luka nenek itu menjadi
semakin parah dan akhirnya ajal menjemput Mo-i Thai-houw yang dulu merupakan bekas
kekasih pendekar sakti itu.
415
Kisah menyedihkan terjadi. Hubungan asmara antara Yap Bu Kong dengan murid Mo-i Thai-
ouw diketahui juga oleh muridnya. Pek Hong terpukul batinnya dan semenjak saat itu, gadis
yang biasanya berwatak lincah jenaka ini sekarang berobah seratus delapanpuluh derajat.
Tidak nampak lagi keriangan itu, tidak nampak lagi kegembiraan wataknya. Wajahnya selalu
murung dan kini, akibat patah hati, gadis itu menjadi lebih kurus da n sinar matanya
tidak menunjukkan gairah hidup, da n hanya sesekali, apabila gadis itu teringat kepada
Siu Li yang menjadi kekasih pemuda itu, sepasang mata gadis ini menyinarkan api kebencian!
Ta Bhok Hwesio adalah seorang sakti yang berkepandaian tinggi. Dia berhasil menggembleng
murid perempuan yang amat disayangnya itu menjadi seorang dara pendekar yang lihai, akan
tetapi dia tidak berhasil menyembuhkan patah hati muridnya itu dengan ilmu kepandaiannya.
Hwesio ini kebingungan dan untung baginya, Pek Hong yang hilang semangat hidupnya itu
tidak sampai kehilangan semangatnya untuk menggembleng diri dalam ilmu silat.
Gadis itu dengan tekun sehingga kadang-kadang lupa makan lupa tidur, memperdalam
ilmunya di bawah bimbingan kakek ini. Ta Bhok Hwesio merasa heran melihat betapa Pek
Hong kian hari kian bersemangat berlatih ilmu silat dan sinar berapi-api di dalam sepasang
mata muridnya nampak semakin hebat.
Kakek ini tidak tahu betapa di dalam hati muridnya itu terdapat kekecewaan dan rasa
penasaran yang hebat. Apakah Siu Li lebih cantik daripada dirinya sehingga Yap goanswe lebih
tertarik kepada gadis itu? Ataukah karena kepandaian Siu Li lebih tinggi daripada
416
kepandaiannya sehingga jenderal muda yang tampan dan gagah perkasa itu lebih terpikat
kepada murid mendiang Mo-i Thai-houw? Dan kekasih pemuda itu bahkan adalah seorang
puteri musuh besar dari Kerajaan Yueh!
Bagaimana Yap-goanswe dapat jatuh hati terhadap gadis seperti itu? Padahal jelas bahwa
disamping sebagai murid nenek iblis yang berjuluk Mo-I Thai-houw, Siu Li adalah puteri
panglima tertua dari Wu-sam-tai-ciangkun ! Pek Hong benar-benar penasaran sekali. Tentu
murid nenek jahat itu mempergunakan ilmu siluman. Dan untuk menghadapi ilmu silumannya
inilah maka sekarang gadis itu berlatih silat dengan giat dan mati-matian tak kenal lelah! Pek
Hong telah bertekad untuk kelak mencari gadis itu dan hendak dihajarnya Siu Li yang telah
mempergunakan “ilmu silumannya” menjatuhkan hati Yap-goanswe !
Dan gadis ini menjadi semakin yakin akan watak kotor Siu Li ketika gadis itu kini meninggalkan
Yap-goanswe setelah membuat jenderal muda itu hampir gila. Kalau memang cinta
sungguhan, mana mungkin meninggalkan kekasih merana dan hancur lebur perasaannya?
Hanya gadis-gadis siluman sajalah yang mampu melakukan kekejian itu, mempermainkan
orang sepuas hati lalu meninggalkannya begitu saja !
Inilah yang mendorong Pek Hong berlatih ilmu silat dengan semangat yang luar biasa sehingga
mengherankan gurunya yang tidak mengerti akan sebab-sebabnya. Dan tentu saja hwesio ini
menjadi gembira. Setidak-tidaknya muridnya itu tidak menenggelamkan diri dalam kedukaan,
dan ini sudah dirasakannya sebagai suatu keuntungan.
417
Demikianlah, setelah dua tahun memperdalam ilmunya, gadis itu lalu meninggalkan
suhunya dan merantau seorang diri. Dia berjanji bahwa tiga bulan lagi akan kembali, akan
tetapi setelah Ta Bhok Hwesio menunggu sampai tiga bulan dan ternyata muridnya itu belum
kembali, kakek ini menjadi gelisah. Hwesio itu menunggu dan bersabar sampai bulan yang ke
empat dan akhirnya, karena Pek Hong belum juga muncul, guru yang amat sayang kepada
murid perempuannya itu lalu mencari dengan hati gelisah dan mulut mengomel panjang
pendek.
"Uhh, dasar bengal, orang tua disuruh tunggu rumah sedang dia sendiri kelayapan sesuka hati
! Awas kau, sekali bertemu tentu kujewer telingamu !” Hwesio ini bersungut-sungut dan kakek
itu lalu turun gunung, sama sekali tidak menyangka bahwa dia akan mendengar hal-hal
mengejutkan, terutama tentang munculnya Cheng-gan Sian-jin yang orang kira telah tewas
pada tigapuluh tahun yang lampau. Juga tentang tertawannya Yap-goanswe dan hancurnya
Kerajaan Yueh serta angkatan perangnya.
Semuanya ini membuat kakek itu terkejut dan dengan muka khawatir diapun lalu menuju ke
kota raja. Dia merasa yakin bahwa di kota rajalah dia akan bertemu dengan muridnya itu.
Dan apa yang diduga oleh kakek ini ternyata cocok.
Mula-mula sekali, ketika dia menangkap seorang perajurit penjaga dan menotoknya lumpuh
lalu membawanya ke semak-semak belukar yang gelap, dia mendapatkan keterangan yang
jelas sekali tentang di mana beradanya Yap-goanswe yang ditawan koksu. Hwesio ini lalu
418
menggerakkan tangannya sekali lagi dan perajurit itupun pingsan ketika tersentuh jari-jari
tangan kakek ini yang mengenai tengkuknya.
"Hemm, di gedung besar bercat kuning. Begitukah kiranya ?" demikian hwesio ini
mendapatkan keterangan dari mulut penjaga tadi. "Kalau begitu, aku harus segera ke sana."
Ta Bhok Hwesio lalu berkelebat dengan gerakan ringan dan dia mencari-cari dengan matanya
di manakah beradanya gedung bercat kuning itu. Karena kompleks istana yang dimasukinya
ini rata-rata memiliki gedung-gedung yang besar dan tinggi, maka kakek itu lalu melayang di
atas wuwungan sebuah gedung dan dari sinilah dia melayangkan matanya mencari.
Dan tiba-tiba kakek ini terkejut. Baru saja dia menginjakkan kaki di wuwungan paling atas,
kakek ini melihat betapa seorang kakek lain berpakaian nelayan sedang duduk bersila di atas
rumah menghadapi sebidang papan catur sambil tertawa ha-ha-he-he !
“Wah, raja hitam sedang tidur dan ratunya bersembunyi di gedung kuning! Ha-ha, kedudukan
mereka memang kuat, akan tetapi didatangi kuda-kuda putih dan keledai gundul dari barat,
mana mereka bisa tahan? Apalagi raja putih marah-marah dan menyatroni bidang hitam. He-
he, bakal ramai sekali !"
Kakek aneh itu berteriak-teriak seperti anak kecil dan tangannya bergerak-gerak cepat di atas
papan catur, memindahkan biji-biji catur ke sana-sini dengan wajah gembira. Ta Bhok Hwesio
419
merasa terkejut, apalagi ketika mendengar ucapan "keledai gundul dari barat"! Apa yang
dimaksudkan oleh kakek aneh itu? Cepat dia menahan napas karena maklum bahwa agaknya
kakek aneh yang sedang menghadapi papan caturnya itu bukanlah orang sembarangan.
Sayang kakek itu membelakanginya sehingga dia tidak dapat melihat wajahnya dengan jelas.
Dan sementara itu, kakek aneh ini kembali bicara seorang diri seperti orang sinting, "Ha,
keledai putih naik atap, mulutnya menyeringai ketakutan, sikapnya mau menyerang orang.
Tapi sayang, di bawahnya ada anak sapi yang melotot keheranan. Ha-ha ha, hayo keledai
gundul, loncat sini, jangan takut, heiiitttt..............!"
Kakek aneh itu tiba-tiba mengangkat sebuah bidak, yaitu kuda putih yang daun telinganya
sudah dipapas buntung sehingga merupakan "kuda gundul", melemparkan biji catur ini ke
belakang yang tepat menyambar ke arah Ta Bhok Hwesio!
Tentu saja hwesio ini terkejut. Sambitan biji catur itu jelas bukan serampangan atau ngawur
saja, melainkan memang disambitkan karena kakek aneh yang tertawa ha-ha-he-he itu sudah
mengetahui kedatangannya! Oleh sebab itu, hwesio ini lalu melompat dan secepat kilat
tangan kanannya bergerak menangkap biji "kuda gundul" yang sekarang mirip keledai itu,
ejekan yang ditujukan kepada dirinya!
"Wuutti!'
420
Biji catur itu tertangkap dan Ta Bhok Hwesio merasa betapa lengannya tergetar. Kagetlah
kakek ini. Dia belum tahu apakah kakek berpakaian nelayan itu kawan ataukah lawan. Kalau
lawan, benar-benar berat sekali karena dia menghadapi seorang musuh yang memiliki
sinkang kuat. Namun kakek ini tidak takut dan begitu dia berhasil menangkap biji catur itu,
dia melayang sambil menyambitkan kembali bidak itu dan berseru, "Manusia sinting, terima-
lah biji caturmu ini!"
Kakek berpakaian nelayan itu agaknya terkejut, dia memutar tubuh menoleh dan ketika me-
lihat sambaran "kuda gundul"nya, papan caturnya diangkat cepat dan...... "tapp!" biji catur
itupun hinggap di atas papan caturnya tanpa bergoyang!
Kini keduanya telah saling berhadapan dan masing-masing pihak melihat jelas muka lawan.
Ta Bhok Hwesio terbelalak sejenak dan tampak terkejut, akan tetapi segera mukanya berseri
gembira dan kakek ini tertawa bergelak. "Wahh, tidak tahunya Phoa-lojin si tukang pancing
dari Pulau Cemara! Ha-haha, tua bangka kurus kering, apa maumu datang ke tempat ini?
Apakah di sinipun banyak ikan gemuknya sehingga kau kelayapan kemari jauh-jauh
meninggalkan pulaumu? Hati-hati, jangan-jangan kaulah yang terpancing dan dijebloskan
dalam penjara, ha-ha!"
Ta Bhok Hwesio tertawa keras karena hatinya betul-betul gembira sekali bertemu dengan
sahabat lamanya ini. Sama sekali dia tidak menyangka akan dapat melihat Phoa-lojin di
tempat ini dan kejadian ini sungguh kebetulan baginya. Dia tahu bahwa disamping memiliki
421
ilmu silat tinggi, Phoa-lojin adalah seorang tukang gwamia yang ulung, dan dia hendak
mempergunakan kesempatan ini untuk bertanya tentang muridnya! Inilah yang menggem-
birakan hatinya dan kakek itu tertawa dengan muka berseri-seri. Pantas saja kehadirannya
diketahui oleh kakek ini, tidak tahunya yang menebak adalah Phoa-lojin! Dia benar-benar
merasa kagum sekali akan kepandaian meramal sahabatnya itu.
Phoa-lojin yang melihat kegembiraan hwesio itu, cepat meletakkan jarinya di mulut memberi
isyarat, "Sstt, keledai gundul, jangan ribut-ribut ! Malam ini akan terjadi peristiwa luar biasa
dan harap kau tenangkan diri. Jangan terlalu menggelisahkan murid perempuanmu. Anak itu
memang nakal, akan tetapi ia tidak apa-apa. Yang penting adalah menolong Yap-goanswe
dan kau harus mengutamakan hal ini. Bukankah kedatanganmu inipun juga hendak
membebaskan pemuda itu? Nah, sekarang taatilah omonganku ini dan lihat......!"
Phoa iojin menjentrekkan jari tengah dengan ibu jarinya ke atas, dan tiba-tiba dari bawah
melayang sesosok tubuh berpakaian putih. Seorang pemuda tampan berdandan seperti siucai
(pelajar) muncul di situ dan pemuda ini memberi hormat kepada kakek berpakaian nelayan
itu.
422
Phoa-lojin mengangguk. "Benar, Hok Sun, aku hendak bertanya apa saja yang telah kau lihat
di bawah dan bukankah gadis baju hijau yang dulu kautemui tidak kurang suatu apa?
Ketahuilah, kakek ini adalah Ta Bhok Hwesio sahabat lamaku dan gadis itu adalah muridnya."
Pemuda baju putih ini tampak terkejut ketika dia mendengar dari suhunya siapa adanya
hwesio gundul itu. Cepat dia memberi hormat dan berkata, "Ah, kiranya lo-suhu adalah guru
dari nona Pek Hong! Locianpwe, memang beberapa waktu yang lalu saya bertemu dengan
murid locianpwe itu di kota Hun-kiang. Dia mengobrak-abrik sarang Hek-tung Kai-pang
seorang diri! Sungguh nona Hong gagah dan berani sekali, saya benar-benar kagum. Akan
tetapi, karena yang dimasukinya itu adalah sarang orang-orang jahat, maka hampir saja
murid locianpwe itu celaka. Untung, pada saat yang berbahaya, muncullah Malaikat Gurun
Neraka yang membuat semua orang lari ketakutan dan nona Hong nyaris dari bahaya ......"
"Dan dimana ia sekarang?" Ta Bhok Hwesio bertanya dengan muka berobah. Mendengar
betapa muridnya itu mengobrak-obrik sarang Hek-tung Kai-pang benar-benar membuat
hatinya terkejut sekali. Dia memang pernah mendengar nama Hek-tung Kai-pang yang
kabarnya diketuai oleh Liong-tung Lo kai dan dia cukup tahu macam apa adanya perkumpulan
kaum pengemis berbaju hitam itu, sekumpulan orang yang tidak segan-segan melakukan
tindakan curang dan licik.
"Menurut perkiraan saya ia akan datang di kota raja juga, locianpwe. Dulu sebelum berpisah,
nona Hong berkata demikian."
423
"Hemm, anak bengal, pergi sesuka hati menggelisahkan orang tua," kakek itu mengomel akan
tetapi hatinya sudah agak lega dan Phoa-lojin tertawa.
"Sudahlah, kujamin muridmu itu selamat, Ta Bhok Hwesio, jangan resah. Eh, Hok Sun, apa lagi
laporanmu?" kakek ini menoleh ke arah muridnya dan bertanya.
"Suhu, orang-orang kangouw belum nampak kedatangannya, begitu pula Malaikat Gurun
Neraka. Agaknya kita terlalu cepat mendahului kedatangan mereka. Sejak tadi teecu belum
melihat sebuah bayangan yang mencurigakan. Apakah tidak lebih baik kita......."
Phoa-lojin tiba-tiba memberi isyarat dan Hok Sun menghentikan ucapannya. "Sst, lihatlah,
orang pertama yang kita nanti-nantikan telah tiba ! Ta Bhok Hwesio, Malaikat Gurun Neraka
datang........!"
Hok Sun memandang ke depan namun dia sama sekali belum melihat apapun. Sementara dia
keheranan, tiba-tiba saja dari jauh tampak sebuah bayangan yang gerakannya cepat bukan
main berkelebatan di atas wuwungan rumah-rumah besar. Hok Sun tidak tahu apakah
bayangan itu adalah betul bayangan Malaikat Gurun Neraka, akan tetapi karena gurunya
telah berkata demikian diapun tinggal percaya saja, apalagi Ta Bhok Hwesio juga
mengangguk-angguk dan menjawab.
424
"Tua bangka, matamu benar-benar tajam sekali. Benar, dia sudah datang dan apa selanjutnya
rencanamu?"
"Kita berpencar menuju ke gedung kuning. Hati-hati, Cheng-gan Sian-jin membawa anak
buahnya dan kalau pertandingan itu tiba, jangan sekali-kali diantara kita ada yang maju
membantu. Hanya setelah suasana mengijinkan sajalah kita menolong Yap-goanswe.
Kasihan, pemuda itu benar-benar menderita sekali lahir batinnya. Hok Sun, pergi dan berhati-
hatilah dan kita bertemu di gedung kuning itu!"
Phoa-lojin menggerakkan tubuhnya dan tanpa banyak bicara kakek ini telah melayang seperti
seekor burung, melompat-lompat di atas gedung-gedung besar itu dan segera lenyap
bayangannya tertelan kegelapan malam.
Ta Bhok Hwesio segera mengikuti gerakan kakek itu dan Hok Sun sendiri juga sudah melompat
berindap-indap menuju ke gedung kuning yang tampak di kejauhan. Sebentar saja, dengan
gerakan mereka yang seperti iblis tiga orang ini sudah lenyap dan ketiga-tiganya sudah
bersembunyi di tempat gelap dan menunggu dengan hati tegang di gedung kuning itu.
425
mengeluarkan ilmu ginkangnya yang disebut Cui-beng Gin-kang yang membuat tubuhnya
melayang seringan roh!
Penglihatan ini benar-benar membuat hwesio dari Tibet itu terkejut sekali. Diam-diam dia
merasa sangsi apakah sanggup kiranya dia menghadapi Cheng-gan Sian-jin!
"Ah, iblis itu sungguh luar biasa. Pinceng sendiri agaknya tidak akan mampu
menandinginya. Kalau tidak ada Malaikat Gurun Neraka, siapa kelak yang bakal mampu
mengatasi sepak terjang Cheng-gan Sian-jin?" kakek ini berkata seorang diri dan air mukanya
tampak gelisah.
Namun keresahan hwesio ini segera hilang ketika dia melihat betapa perlahan-lahan
akan tetapi pasti, Malaikat Gurun Neraka mulai mendesak kakek iblis itu dan betapa
Cheng-gan Sian-jin mundur-mundur sampai akhirnya keluar rumah berteriak-teriak kepada
anak buahnya agar mau membantu. Pukulan-pukulan petir pendekar ini membuat Ta Bhok
Hwesio dan yang lain-lain terbelalak ngeri disamping kagum. Mereka melihat betapa dari
kedua telapak tangan pendekar sakti itu muncrat tenaga Yang-kang yang amat dahsyat
melebihi api dan betapa kian lama tubuh Malaikat Gurun Neraka terselubung cahaya
kemerahan seperti api unggun.
Ini semua membuktikan betapa Malaikat Gurun Neraka benar-benar telah sempurna sekali
tenaga sinkangnya. Agaknya hawa berapi dari pasir-pasir panas di Gurun Takla telah meresap
426
di dalam tubuhnya, membuat tubuh pendekar ini penuh dengan tenaga api yang terpendam.
Dan kalau sewaktu-waktu pendekar itu memerlukannya, dia tinggal memakainya sesuka hati.
Phoa-lojin sendiri yang menyaksikan dari tempat gelap, menggeleng-geleng kepala dengan
kagum. Belum pernah selama hidupnya dia melihat kepandaian sehebat itu, dan Malaikat
Gurun Neraka itu benar-benar pantas mendapat sebutan pendekar besar yang jarang
tandingannya!
Sementara itu, pada saat semua orang sedang tercurah perhatiannya kepada pertandingan
antara Malaikat Gurun Neraka melawan Cheng gan Sian-jin, dari luar taman tampak
beberapa bayangan berlompatan masuk. Mereka ini bukan lain adalah orang-orang kang-
ouw yang berhasil menyelinap ke tempat itu untuk membebaskan Yap-goanswe yang mereka
dengar tertawan di tangan Cheng gan Sian-jin yang menjadi koksu Kerajaan Wu. Dan diantara
bayangan-bayangan ini, tampak sesosok tubuh yang ramping padat bergerak ringan selincah
kijang, berindap-indap mendekati jendela sebelah utara.
Gin-ciam Siucai Hok Sun yang kebetulan berada di jendela utara ini, hampir saja mengeluar-
kan teriakan girang ketika melihat siapa adanya gadis itu. Bukan lain adalah Pek Hong, murid
hwesio Tibet yang sedang dicari-cari gurunya itu.
"Nona Hong........!" pemuda itu berseru perlahan setengah berbisik dan suaranya itu ternyata
dapat didengar oleh gadis itu. Pek Hong terkejut dan cepat menengadah sambil meraba rantai
427
peraknya, dan sejenak mukanya menjadi merah ketika melihat siapa gerangan pemuda yang
mengaitkan sepasang kakinya di tiang melintang itu.
"Sstt, adik Hong, jangan mengeluarkan suara," Hok Sun memberi isyarat dengan telunjuk di
bibir. "Banyak orang lihai di dalam, hati-hati, jangan sembrono. Gurumu ada di sini dan sejak
tadi bersama kita. Apakah engkau tidak ingin bertemu dengan suhumu itu?"
Wajah cantik yang tadi merah ini segera berseri. Dan memang gadis itu gembira mendengar
betapa suhunya ada di situ. Dengan adanya gurunya di tempat ini, bukankah pekerjaannya
akan menjadi lebih mudah lagi? Oleh sebab itu, sambil berbisik ia lalu bertanya, "Eh, twako,
dimana suhu berada? Kenapa dia tidak keluar membantu? Bukankah kalau kita semua maju,
anak buah kakek iblis itu dapat kita basmi? Mengapa masih takut-takut lagi? Hayo kita keluar
dan bantu Malaikat Gurun Neraka!" dan Pek Hong sudah hendak melompat keluar!
Tentu saja Hok Sun terkejut. Pemuda ini melepaskan kakinya dan tubuhnya melayang ke
bawah. "Adik Hong, jangan tergesa-gesa.......! Suhu sedang merencanakan sesuatu,
tidak boleh kita merusaknya!" pemuda itu berseru perlahan dan cepat memegang lengan
gadis itu.
428
Pek Hong merengut lengannya dan gadis ini memutar tubuh dengan mata berapi.
"Hemm, kau hendak kurang ajar kepadaku, ya? Kaukira aku takut kepadamu? Laki-laki
ceriwis, siapa suruh kau pegang-pegang lenganku?"
Hok Sun tergagap dan mukanya merah bagai udang direbus. Tadi melihat betapa gadis ini
bersikap manis kepadanya dan memanggil "twako", dia kira bahwa nona itu sudah lenyap
marahnya. Siapa tahu, bagaikan angin topan yang dapat muncul sewaktu-waktu,
kegalakannya "kumat" lagi dan kini dia disemprot sebagai laki-laki ceriwis!
Pada saat itu, berkesiur angin dingin dan tahu-tahu Ta Bhok Hwesio telah berdiri di situ
dengan kepala tegak. Sinar mata hwesio ini penuh teguran dan dia berkata, "Hong-ji, apa
yang dikatakan oleh pemuda ini memang benar. Kau sembrono sekali dan kelewat berani.
Kalau kita hendak menyerang musuh, itu harus kita lakukan dengan perhitungan masak,
bukannya lalu nyeruduk begitu saja. Sekarang, apa jawabmu setelah berbulan-bulan pergi
menggelisahkan orang tua?"
429
Gadis itu memandang suhunya dan tampak terkejut. Melihat betapa sinar mata gurunya
penuh teguran, dia menjatuhkan diri berlutut. "Suhu, mohon maaf sebesar-besarnya jika aku
telah membuat kau orang tua gelisah. Aku tidak sengaja, suhu, karena di tengah perjalanan
pulang, aku mendengar berita tentang...tentang diri Yap-goanswe..... Inilah yang membuat
aku terlambat pulang dan harap suhu suka mengampuninya......."
"Hemm......." kakek itu mengeluarkan suara dari hidung dan seketika semua kemarahannya
lenyap. Dia tahu betapa muridnya ini mencinta Yap-goanswe, maka mendengar pemuda itu
tertangkap musuh, mana bisa berdiam diri?
"Sudahlah, hayo bangun dan cepat kita tolong pemuda itu. Lihat, Cheng-gan Sian jin dan anak
buahnya telah keluar semua. Kamar terbakar dan kalau kita tidak bertindak, tentu tubuh
jenderal muda itu akan termakan api."
Maka beramai-ramai mereka ini lalu melompat ke dalam ruangan besar itu, menjebol pintu
atau jendela yang tertutup rapat. Pek Hong melihat betapa tubuh Bu Kong menggeletak di
lantai kamar dengan muka sepucat kertas. Betapapun sakit hatinya terhadap pemuda ini
teringat akan kabar diluaran tentang perjinaannya dengan wanita-wanita cantik, gadis itu
tidak dapat melupakan cinta kasihnya sendiri.
Kamar besar itu sudah terbakar hebat. Api menyala-nyala dan dari luar rumah terdengar
suara orang berteriak-teriak dan tindakan kaki berlari-lari. Agaknya para penjaga menjadi
430
gempar dan tiba-tiba terdengarlah suara terompet tanduk ditiup tanda bahaya! Cepat gadis
ini mengangkat tubuh yang pingsan itu, menjadi merah mukanya melihat betapa pakaian
pemuda itu koyak-koyak setengah telanjang.
Namun Pek Hong tidak perdulikan semuanya ini dan karena maklum bahwa ia berada di
sarang harimau, maka begitu dia memondong tubuh Yap-goanswe, gadis inipun segera
melompat keluar. Dan pada saat itulah Lie Lan dan teman-temannya memasuki kamar dan
melihat betapa Yap-goanswe dilarikan orang, murid Cheng-gan Sian-jin ini berseru marah dan
menyerang Pek Hong dengan pukulan jarak jauhnya. Pek Hong menangkis dan karena
posisinya kurang menguntungkan, hampir saja dia terpelanting.
Untunglah ketika Lie Lan menyerang untuk kedua kalinya, Hok Sun yang selalu bersiap sedia
untuk melindungi gadis itu sudah cepat menahan. Pemuda itu terkejut karena dari tangkisan
lengan tadi, dia merasa betapa tenaga lawan amat kuat dan karena dia harus berhati-hati,
maka pemuda ini cepat mengeluarkan sepasang senjatanya, yakni kipas hitam dan jarum
peraknya yang amat lihai itu sehingga dia dijuluki orang Gin-ciam Siucai.
Demikianlah Hok Sun lalu bertanding dengan murid Cheng-gan Sian-jin itu dan semakin lama
pemuda ini menjadi semakin kaget. Dia merasa terkejut karena semua balasannya ditangkis
lengan halus gadis itu dan setiap kali tangkisan, tentu senjatanya yang terpental keras ! tentu
saja pemuda ini kaget sekali, apalagi setelah lawannya mengeluarkan ilmu pukulannya yang
431
dahsyat, pukulan yang membawa serta bau amis dan betapa kedua lengan gadis cantik itu
kini berobah semerah darah dan tampak mengerikan.
“Tok-hiat-jiu….!” Hok Sun berseru kaget dan tahulah dia sekarang dengan siapa dia
berhadapan. Kiranya murid Cheng-gan Sian-jin sendiri ! ini sama sekali tidak diduganya karena
memang sebelumnya dia tidak tahu siapakah murid Cheng-gan Sian-jin itu.
Sementara itu, Hek-mo-ko yang berhadapan dengan Ta Bhok Hwesio dan tidak mengenal
hwesio dari Tibet ini, tidak mengeluarkan banyak kata. Iblis hitam ini menggeram dan sekali
kaki kanannya bergerak, tahu-tahu kaki itu telah mencuat dari bawah menendang anggauta
rahasia lawan dengan kecepatan kilat.
432
Pendekar Gurun Neraka – Batara jilid 7
433
PENDEKAR GURUN NERAKA
Karya BATARA
Jilid 8
“WUUTTT....... plakk!"
434
hebat. Dari kedua lengannya menyambar angin pukulan
yang membuat jubah Ta Bhok Hwesio berkibaran
seperti bendera.
435
kecapung saja ringannya, baru tersambar angin
pukulan lweekangnya saja sudah terdorong mundur!
Bagaimana dia akan mampu merobohkan lawan yang
seperti itu?
436
"Hemm, dasar golongan iblis, bertempurpun masih
harus mempergunakan racun berbau kentut busuk. Eh,
Mo-ko, hati-hati dengan senjatamu itu, pinceng
khawatir senjata makan tuan!"
"Triktrikk......wiirrr.......aihhh!"
437
tidak terlindung, tangan kiri hwesio itu menampar dan
kaki kanannya menendang dari samping. Dua buah
serangan in i merupakan serangan kilat yang tidak
sempat lagi dihindarkan oleh Hek -mo ko, dan dia hanya
mampu mengerahkan lweekang untuk melindungi
bagian tubuhnya dari serangan lawan.
"Des-dess!"
438
Ucapan yang maksudnya menggertak untuk menakut -
nakuti ini malah diganda ketawa oleh ka kek itu, "Ha,
Setan Hitam, jangan kau coba-coba menggertak
pinceng dengan nama koksu. Apakah yang kauandalkan
dari pemimpinmu itu? Bukankah sekarang dia lari
terkencing-kencing dikejar Malaikat Gurun Neraka?
Apakah engkau pun hendak mencontoh perbuatannya?
Ha-ha-ha, kalau itu yang kaukehendaki, hayo
lakukanlah. Biar pinceng yang mengejar -ngejarmu dari
belakang seperti orang mengejar anjing kudisan!”
439
sendiri, dia menjadi meluap kemarahannya. Ejekan
hwesio itu benar-benar kelewat batas. Belum pernah
selama hidupnya dia dihina orang seperti ini, maka
tentu saja dia naik pitam. Boleh jadi lawannya itu lihai,
akan tetapi masa dia harus takut? Bukankah dia berada
di sarang sendiri dan banyak teman-teman yang akan
membantu? Maka sambil berteriak marah pembantu
Cheng-gan Sian-jin ini menerjang.
440
kau bisa keluyuran di bumi ? Hayo kembali, biar
pinceng antar engkau ke sana. Haittt!"
441
jalan. Satu-satunya yang dapat dia lakukan adalah terus
menghantam secara nekat dan untuk mencegah agar
tubuhnya tidak terbawa pusaran angin lawan, Hek -mo-
ko cepat mengerahkan tenaga Jeng kin -kang (Tenaga
Seribu Kati) untuk memberatkan tubuh.
442
Semuanya ini menggerakkan hati kakek itu agar dia
secepat mungkin menyudahi permainannya. Itulah
sebabnya begitu Hek-mo-ko menerjang maju dengan
sikap buas, kakek ini lalu mengeluarkan ilmu silatnya
Hong-thian-lo-hai-kun untuk menyelesaikan
pertandingan ini. Dan memang hebat kesudahannya.
Dengan tubuh berpusing seperti itu dan memutar
tasbeh di tangannya membentuk sinar perak yang
berkilauan lebar, pandangan Hek-mo-ko menjadi
kabur. Ta Bhok Hwesio mengerahkan tenaga
sinkangnya sembilan bagian sehingga tasbeh di tangan
kanannya mencicit nyaring dan ketika sepuluh kuku
baja itu menyambar, kakek ini menyambut dengan
babatan tajam dan tangan kirinya tiba -tiba bergerak
melakukan pukulan yang disebut Hai-liong-hut-mauw
(Naga Laut Mengebut Bulu).
“Crik-crik-crikk....prasss!"
443
dari tangan kiri Ta Bhok Hwesio menghantam
pundaknya.
444
apabila dia tidak mendapat pertolongan, tentu
nyawanya tak dapat dipertahankan lagi.
445
"Para sicu semua, hayo kalian cepat tinggal kan ruangan
ini. Biar pinceng yang menahan me reka!" kakek itu
kembali berteriak dan tubuhnya bergerak cepat
menyambar-nyambar musuh. Dengan angin pukulan
jubahnya, hwesio sakti ini membuat anak buah Cheng-
gan Sian-jin roboh terguling-guling.
446
patut sekali jika dipakai untuk menyerang ora n g yang
sedang tidur !" kakek ini tertawa bergelak dan
memutar tubuhnya, dan ucapannya yang terakhir itu
jelas merupakan sindiran tajam bagi panglima ini. Dan
memang Ta Bhok Hwesio yang merasa mendongkol
karena dibokong itu sengaja mengejek Panglima Ok
untuk melampiaskan kemendongkolannya. Ok -
ciangkun telah menyerangnya pada saat dia
membelakangi panglima itu, bukankah hal ini hampir
sama dengan menyerang orang yang sedang tidur?
447
sekarang jangan harap kau akan dapat lolos lagi.
Menyerahlah, atau senjataku akan mengantarmu
menghadap Giam-lo-ong !" panglima ini membentak
dan melangkah maju.
448
Ini benar-benar menyinggung perasaan panglima itu
dan sekali dia menggetarkan lengannya, tombaknya
menyambar batok kepala hwesio itu dengan kecepatan
kilat.
449
mengejutkan semua orang dan Ok-ciangkun sendiri
begitu kagetnya hilang, lalu mengeluarkan teriakan
keras dan menarik tombaknya.
450
dan setiap kali tombak hendak menikam tubuhnya,
selalu senjata itu terpental balik seolah -olah diusir
angin keras.
451
mereka bau sekali, persis seperti tahi anjing. Sorry,
pinceng hendak bersin sebentar...... hwacinggg!"
452
tombaknya menyambar tanpa suara menusuk
punggung kakek itu.
“Trot-crot!"
453
perwira lain yang masih ada, panglima tinggi kurus ini
menyerang dahsyat dan tombaknya menyambar -
nyambar di udara. Kadangkala menusuk, menikam dan
tidak jarang mematuk-matuk seperti paruh rajawali
menyambar mangsa.
454
Bhok Hwesio, namun karena setiap kali roboh satu
muncul yang lain sebagai penggantinya, maka kakek ini
kewalahan juga. Musuh datang membanjir seakan -akan
tiada habisnya, padahal dia tentu saja tidak mungkin
melawan ratusan orang terus-menerus.
455
kedua lengan Tok-sim Sian-li, dan d engan jarum
peraknya dia melakukan serangan bertubi -tubi.
456
Dengan dua ilmu silat kipas dan jarum peraknya ini,
Hok Sun telah merobohkan banyak penjahat sehingga
dia dijuluki orang Gin ciam Siucai atau Pelajar Berjarum
Perak. Dan memang hebat pemuda ini, sekali dia
mainkan ilmu silat jarum dan kipasnya, maka senjata
kecil itu akan berobah menjadi cahaya keperakan yang
berkeredepan seakan-akan seribu batang jarum kecil
yang menyambar-nyambar lawan dengan kecepatan
luar biasa. Apalagi kalau dia barengi dengan permain an
kipas hitam, maka senjatanya ini merupakan awan
lebar yang menutupi mata lawan sehingga dengan
mudah dia akan melancarkan serangan tak terduga.
457
diri dari sambaran pukulan lawan karena mencium
baunya, Hok Sun maklum bahwa pukulan gadis itu
mengandung racun darah yang jahat sekali. Pernah
dulu gurunya bercerita tentang ilmu yang amat ganas
ini, dan diam-diam hatinya bergidik ngeri. Konon
kabarnya jika orang terkena Pukulan Darah Beracun ini,
tubuh yang bersangkutan akan terserang gatal -gatal
seperti digigiti semut api dan perlahan -lahan tubuh
orang itu akan pecah pembuluh darahnya dan seluruh
pori-porinya akan dirembesi darah beracun!
458
Sebaliknya, Lie Lan sendiri yang telah dibakar
kemarahan dan cemburu melihat Bu Kong dilarikan
gadis baju hijau tanpa dia dapat berbuat sesuatu
pemuda ini,
karena dihalang- halangi juga semakin
berk ob ar kemarahannya. Enampuluh jurus sudah
mereka bertanding, dan dia masih juga belum dapat
merobohkan pemuda baju putih ini. Pukulan -pukulan
Tok-hiat-jiu yang dilakukannya belum pernah
mengenai lawan dengan telak, paling -paling angin
pukulannya saja yang menyerempet. Dan walaupun hal
ini telah membuat pemuda itu terhuyung -huyung dan
terdesak akan tetapi lawannya itu masih belum roboh.
459
"Wutt-brett!"
460
dipergunakan sebagai senjata. Misalnya saja seperti
pengikat rambut dan tongkat ular serta tasbeh
hitamnya. Bukankah tiga macam senjata ini sudah lebih
daripada cukup untuk menghadapi Malaikat Gurun
Neraka? Apalagi disampingnya masih terdapat
beberapa anak buahnya yang memiliki kepandaian
tinggi.
461
Bendera Iblis di tangan Lie Lan adalah bendera asli yang
dulu dibawa -bawa gurunya untuk menundukkan
ketua-ketua partai persilatan dan benda ini
mengeluarkan pengaruh yang meng guncang batin
bagi pihak musuh. Ma ka tidaklah heran kalau
perbawa hitam yang ada di bendera itu membuat batin
Hok Sun bergetar. Senjata itu seolah -olah memiliki
pengaruh mengerikan, setiap kali menyambar seakan -
akan mempunyai hawa gaib yang melumpuhkan
semangatnya. Inilah sebabnya mengapa ketika tadi
bende ra itu berkelebat, Hok Sun kurang cepat
mengelak karena kedua kakinya mendadak menggigil
tanpa dikehendaki.
462
dan dengan gagang bendera gadis ini menusuk dahi Hok
Sun dengan kecepatan kilat !
463
terbelalak, dia sedang terhuyung -huyung akibat
menangkis tadi, maka dua buah serangan maut yang
dilakukan oleh gadis itu sudah t idak sempat dielakkan
lagi. Apalagi dua buah senjatanya sudah terlepas
semua, bagaimana akan sanggup melawan murid
Cheng-gan Sian-jin yang seperti siluman betina ini?
Maka dia menerima datangnya maut ini dengan mata
membuka lebar dan sikap tabah.
464
membuatnya terpental dan dari tangkisan tadi, Lie Lan
maklum bahwa kakek berpakaian nelayan itu memiliki
tenaga sinkang yang amat kuat sekali. Kakek ini bukan
lain adalah Phoa-lojin, guru Gin-ciam Siucai Hok Sun.
Dalam pertandingan kacau-balau di tempat itu, kakek
ini juga tidak tinggal diam. Dia melompat mendekati
wanita berambut keemasan yang dikenalnya sebagai
tokoh dari tujuh propinsi itu, yakni Kim -bian atau Si
Rase Emas. Beberapa tahun yang lalu, pernah dia
bertemu dengan Si Rase Emas ini yang menculik dua
orang pemuda tampan untuk dijadikan mangsa NAFSU
berahinya, akan tetapi dia berhasil menghalangi dan
membebaskan dua orang pemuda itu dari cengkeraman
wanita ganas ini.
465
Tanpa banyak c akap Si Rase Emas lalu maju menerjang dan
seperti biasa, dia mempergunakan sepasang sabuk
hitamnya yang mengandung racun masih dibantu pula
dengan permainan rambutnya yang panjang keemasan.
Kim-bian menyerang kakek itu dengan kemarahan
meluap, terutama keti ka d ia teringat betapa kakek ini
dulu berani menghalang-halangi maksudnya,
kebencian wanita ini semakin menjadi-jadi.
466
or an g kang-ouw
yang datang menyerbu dan karena anak
buah Cheng-gan Sian-jin ini rata-rata memiliki
kepandaian tinggi, maka mereka itu berhasil mendesak
musuh dan beberapa orang kang ouw malah dapat
mereka lukai.
467
gan Sian jin itu sungguh telengas bukan kepalang. Kipas
Hok Sun sudah terlempar dan kini jarum peraknya juga
terpental ketika membentur Bendera Iblis di tangan
Tok-sim Sian li. Maka tanpa ayal lagi kakek ini lalu
berkelebat ke depan dengan kecepatan luar biasa dan
dengan tepat dia berhasil menyelamatkan nyawa murid
tunggalnya itu. Kini kakek itu berdiri melindungi Hok
Sun dan tanpa menoleh Phoa-lojin lalu berka ta.
468
(jarum racun kuning) yang dimiliki gadis ini sebagai
amgi (senjata gelap).
"Hemm, nona yang ganas sekali, juga keji !" Kakek Phoa
berseru dan dia mengangkat papan caturnya,
menangkis sambaran bendera keramat da n tangan
kirinya mendorong ke depan menyambut serangan Tok -
hiat jiu.
"Plak-desss!"
469
telapak tangannya pedas dan ngilu sekali. Dan gadis ini
semakin terkejut keti ka melihat betapa kakek itu
berani menerima pukulan Tok-hiat-jiu yang
dilancarkannya dengan sikap demikian tenang. Sedetik
mukanya berobah karena kalau ada lawan yang berani
menerima pukulannya ini, berarti bahwa kakek itu
betul-betul bukan orang sembarangan.
"Aihhh! Bresss...!"
470
Lie Lan menjerit dengan muka pucat dan tub U H gadis
ini terlempar ke belakang dengan amat kuatnya. Dia
tidak dapat menahan diri karena Tok-hiat-jiu yang
membalik dan menghantam diri sendiri itu sama sekali
di luar dugaannya. Maka, tanpa ampun lagi gadis ini
terbanting di atas lantai dan seluruh tubuhnya
membengkak merah karena racun Tok-hiat-jiu yang
terpukul balik!
471
Dan sejenak kakek ini memejamkan matanya seolah-
olah mengheningkan cipta lalu alisnya berkerut dan
membuka kembali matanya. Dia tadi sedang menarik
ilham untuk mengetahui keadaan sekeliling dan tiba -
tiba wajah kakek ini berseri.
472
membakar ruangan besar ini berhasil d ipadamkan,
sekarang kakek itu tidak dapat keluar dari kepungan
musuh yang amat tebal ! Hwesio tua ini mulai
mendongkol dan kalau tadi dia hanya merobohkan
tanpa membunuh sehingga orang-orang ini masih
mampu melompat bangun dan menyerangnya kembali,
adalah sekarang dia terpaksa bersikap keras. Dia sudah
mulai lelah, akal licik Ok-ciangkun termakan olehnya
dan kalau dia tidak cepat-cepat keluar dari kepungan,
tentu dia benar-benar terancam bahaya. Apalagi
teriakan-teriakan panglima itu yang berkali-kali
menyuruh agar dia "dibacok mampus" atau "disate
kambing", hwesio ini tidak mau main -main lagi.
473
tadi disambar bergulingan oleh hawa pukulan hwesio
ini, berteriak dari samping dan menyerang dengan
Liong-thouw-tung (Tongkat Kepala Naga) sehingga
tongkat ketuanya itu mengeluarkan angin menderu.
Dan pada saat itu, dari sebelah kanan Mo -kiam Sie
Giam Tun yang juga merasa sakit hati kepada hwesio ini
karena dulu dia dipermainkan gadis baju hijau yang
menjadi murid kakek itu, mengayun pedangnya
membacok pundak dengan kecepatan kilat.
474
"Hehh?!"
475
Bahkan sekarang Hwa-tok cianglah yang berteriak
ketakutan karena tanpa sempat mengelak lagi,
pinggangnya dicengkeram dan dia dibanting oleh kakek
itu.
476
Peristiwa ini berlangsung dengan luar biasa cepatnya
dan tidak ada satu orangpun yang sang gu p menolong.
Ta Bhok Hwesio yang sudah mulai gusar karena
diserang terus-menarus, mulai menurunkan tangan
besinya dan para pengeroyoknya m ulai menjadi
gentar.
477
Dan inilah sebenarnya saat yang dinanti -nanti oleh Ok-
ciangkun. Begitu hwesio ini tertarik perhatiannya
kepada si perajurit dan sekejap pandangan matanya
terhalang, tiba-tiba panglima tinggi kurus yang merasa
amat geram dan penasaran itu menggerakkan
lengannya secepat kilat. Tombaknya diluncurkan
mengikuti tubuh perajurit yang sengaja
dikorbankannya itu dan karena terhalang badan anak
buahnya, maka Ta Bhok Hwesio yang sama sek ali tidak
menyangka akal muslihat ini dibuat m encelos
hatinya ketika tiba-tiba mata tombak sudah berada di
depan dadanya !
"Singggg...!”
"Crapppp... .!”
478
Ta Bhok Hwesio menggereng dahsyat, tombak terbang
Ok-ciangkun memang berhasil ditahannya sehingga
tidak sampai menembus jantung, akan tetapi toh
senjata itu menancap satu senti di dalam kulit
dagingnya ! Darah mengucur keluar dan kakek ini naik
darah.
479
sekali dan tenaga lweekangnya amat kuat sehingga
dapat menahan tikaman senjatanya. Luka yang diderita
oleh hwesio itu meskipun mengeluarkan banyak darah,
akan tetapi sebenarnya hanya merupakan luka kulit
yang kurang berarti. Akan tetapi, kalau darah terus -
menerus keluar, tentu saja keadaan kakek itu bukannya
tidak berbahaya.
480
begitu tiba di luar, dia hendak memerintahkan barisan
pendam yang bersembunyi di sekeliling gedung itu
untuk menyerang dengan anak-anak panah!
481
ini sejenak bengong di tempatnya melihat betapa
seperti orang kalap, temannya itu mengejar -ngejar
musuh dan ada empat puluh orang lebih mandi darah
di ruangan ini.
482
si kakek nelayan, hwesio ini membalikkan tubuh dan
tombaknya menusuk dengan kecepatan luar biasa.
"Mampus kau.....!!"
483
Ucapannya ini membuat Phoa-lojin tertawa geli.
"Sudahlah, kau kakek gendut dimana-mana selalu bikin
onar. Hayo balut lukamu itu dan kita keluar. Menurut
perasaanku, bagian barat akan menguntungkan kita,
cepat, sebelum Ok-ciangkun merepotkan kita lagi."
484
Phoa lojin juga mencontoh perbuatan temannya dan
sambil tertawa kakek ini menyahut, “Loheng, kaupun
juga menghancurkan papan caturku . Kalau tidak,
bukankan aku tidak akan melompat -lompat seperti
katak begini? Lihat kita sekarang dijadikan boneka
sasaran oleh orang-orang itu. Hayo naik ke atas !”
485
Ta Bhok Hwesio bergelak ketawa dan tu buhnya telah
hinggap dengan ringan di atas rumah. Dua orang kakek
ini lalu cepat mengerahkan ginkang mereka
meninggalkan tempat itu. Tubuh mereka merupakan
bayangan hitam yang berkelebatan seperti iblis dan
sebentar saja dua orang kakek ini telah lenyap. Sambil
berlari, hwesio itu tertawa-tawa geli teringat betapa
anak panahnya menancap di pantat perajurit tadi dan
kalau saja Phoa-lojin tidak mengomelinya panjang
pendek, agaknya hwesio ini masih mau banyak main -
main dan menyambitkan anak-anak panah ke pantat
musuh-musuhnya.
486
dan sudah banyak bukti-bukti yang harus dia akui.
Sekarang, teringat akan nasib muridnya ini dia lalu
bertanya kepada Phoa lojin yang memiliki pengetahuan
gaib akan hal-hal di muka maupun yang di belakang.
487
tetapi dengan penuh semangat dia melengking -
lengking dan berkelebatan diantara sambaran senjata
lawan tanpa kenal menyerah!
488
pengeroyok Pek Hong menjerit dan terlempar
bergulingan. Tidak berhenti sampai di sini saja, kakek
itu lalu menggerakkan kedua kaki tangannya berganti -
ganti dan tubuh orang-orang itupun terpental seperti
bola ditendang dan terjungkal dengan tulang -tulang
patah!
489
Di lain tempat, Phoa-lojin juga sudah melayang turun
dan kakek ini mengibas kesana kemari merobohkan
pengeroyok muridnya sehingga Hok Sun dapat
bernapas lega. Akan tetapi seperti tadi telah di katakan,
musuh yang berada di situ terlampau banyak. Roboh
satu maju dua, jatuh sepuluh maju duapuluh. Phoa -
lojin yang tidak mau menurunkan tangan kejam,
kewalahan juga menghadapi perajurit -perajurit yang
nekat ini.
490
tinggi besar ini melayang di atas permukaan tanah.
Sekali lihat saja orang akan segera tahu bahwa kuda
hitam itu jelas adalah seekor kuda yang amat hebat
dan langka.
Memang benar, kuda ini bukan lain ada lah Hek-ma (Si
Hitam), milik Jenderal Muda Yap Bu Kong dan yang dulu
menjadi pembantu setia ketika jende ral itu memimpin
pasukan Yueh membasmi musuh. Bagi para pembaca
yang telah menikmati ceritera "Hancurnya Sebuah
Kerajaan", tentu tidak akan melupakan kuda istimewa
ini.
491
kuda ini menjadi tunggangan pribadi Yap -goanswe yang
tahan bacokan senjata tajam!
492
yang tidak memiliki kepandaian begitu tinggi. Ilmu
silatnya biasa saja dan hanya dalam ilmu perang dia
memang memiliki kecakapan khusus, agaknya karena
sehari-harinya dia selalu berdekatan dengan Yap-
goanswe.
493
Akan tetapi, setelah bayangan ini memasuki pintu
gerbang dan lampu-lampu penerangan menimpa
tubuhnya, tahulah semua orang bahwa sosok tubuh itu
sebenarnya mempunyai kepala, hanya saja kepala
orang aneh ini tidak kelihatan karena tertutup
semacam kabut putih yang menyelimuti wajahnya.
494
Sungguh tidak dinyana bahwa pada malam hari itu
manusia ajaib ini datang berkunjung di kota raja! Siapa
yang tidak terkejut setengah mati? Ta Bh ok Hwesio
sendiri yang menyaksikan kehadiran Bu -beng Sian-su
secara tiba-tiba ini, tertegun di tempatnya dan tak
terasa lagi hatinya tergetar. Perbawa manusia dewa itu
sungguh luar biasa, hwesio ini saja terpengaruh,
apalagi orang-orang lain yang ada di situ. Mereka ini
tak terasa lagi telah melangkah mundur seakan -akan
gentar didatangi seorang malaikat dari langit yang
hendak memberikan hukumannya kepada orang -orang
bersalah!
495
"Para sahabat semua, harap kalian hentikan
pertempuran ini. Tidak ada gunanya bagi diri pribadi
untuk mengumbar nafsu bunuh-membunuh diantara
sesama manusia. Kami datang untuk membawa pergi
pemuda yang malang itu, harap kalian menaruh hati
kasihan dan merelakannya..." Bu -beng Sian-su
menghentikan kata-katanya, kabut yang membungkus
kepalanya bergerak ke kanan, menoleh ke arah Fan
Li dan melanjutkan, "Fan ciangkun, sekarang naikkan
tubuh sahabatmu itu dan pergilah seperti yang telah
kukatakan tadi."
496
Pendekar Gurun Neraka – Batara jilid 8
497
PENDEKAR GURUN NERAKA
Karya BATARA
Jilid 9
498
Tentu saja peristiwa ini sungguh luar biasa ganjilnya.
Yap-goanswe yang mereka tawan itu adalah seorang
musuh, mereka dapatkan dengan susah payah.
Sekarang, diminta dengan begitu saja oleh manusia
dewa itu, orang-orang inipun tidak ada yang menolak
dan merelakan permintaan Bu-beng Kuncu itu dengan
ikhlas! Mana ada kejadian yang begitu ajaib?
499
bagus untuk segera pergi sementara pengaruh Bu-beng
Siansu masih mencekam orang-orang dari Kerajaan Wu
ini?
500
pengaruh yang menyatakan bahwa tidak ada gunanya
bagi diri pribadi untuk melanjutkan saling bunuh -
membunuh ini. Entah mengapa, tiba-tiba saja orang-
orang itu seakan-akan kehilangan kesadaran diri
sendiri dan semangat mereka seluruhnya lekat kepada
Bu-beng Kuncu.
501
orang pembantunya yang berkepandaian tinggi, juga
mengejar sambil mengumpat caci.
502
harimau, tujuh ekor ular sawah dan sebelas ekor kera
yang mereka bunuh untuk melampiaskan kemarahan
karena tidak berhasil menangkap musuh. Dan hasil
buruan inilah yang mereka bawa pulang untuk
dipanggang dagingnya atau dijemur dijadikan dendeng.
**
503
bajunya dan seketika pakaiannya itu terbakar! Tentu
saja Cheng-gan Sian- jin kelabakan dan karena dia tidak
mau tubuhnya dimakan api, dengan nekat dia lalu
membuangnya dan kini dia berlari setengah telanjang!
504
dapat menahan Malaikat Gurun Neraka? Sekali
mengeluarkan jengekan dari hidungnya pendekar ini
telah melewati perajurit-perajurit itu dan tubuhnya
melayang cepat mengejar Cheng-gan Sian-jin di atas
benteng. Gerakan dua orang ini bukan main pesatnya,
seperti asap yang sebentar tampak dan kemudian
sudah tidak tampak lagi. Bahkan para perajurit itu
mengira bahwa yang baru saja berkelebat di depan
mereka tadi bukanlah bayangan manusia, melainkan
bayangan iblis yang gentayangan di malam hari!
505
Maka, pendekar ini tiba-tiba mengeluarkan seruan
melengking tinggi menusuk telinga dan kedua kakinya
melompat berbareng, terangkat bersama dan terbang
dengan amat cepatnya. Inilah gerakan melayang yang
disebut "Pentalkan Meteor Lontarkan Tubuh", salah
satu sikap ilmu ginkang Jouw -sang hui-teng. Gerakan
ini menggunakan semua tenaga dan kedua tangan ikut
bekerja dengan jalan menghantam tanah untuk
menimbulkan daya pental. Maka hebatnya bukan
kepalang dan tahu-tahu Cheng-gan Sian-jin merasa
betapa angin dingin berkesiur di sampingnya.
"Blangggg!"
506
menyambar tubuh Cheng gan Sian -jin yang bergulingan
di atas tanah dan tanpa ampun lagi pukulan petir
pendekar itu menghantam kaki si datuk sesat.
"Darr! Krekkk-auhhh....!"
507
mencengkeram lawan dan angin pukulan tajam
bersiutan menyambar wajah Malaikat Gurun Neraka.
508
dapat melakukan gerakan yang disebut Hoan-sin-
tiauw-to (Balikkan Tubuh Sabetkan Golok) itu.
"Plakk! Dukk!"
509
Kini dia menghampiri tubuh si datuk sesat dengan mata
mencorong. Cheng-gan Sian-jin terbelalak, dia tak
dapat bangun karena tendangan maut itu benar -benar
membuatnya lumpuh.
"Darrr…!”
510
cahaya halilintar di tengah gemuruhnya hujan lebat.
Cheng-gan Sian-jin hendak menggulingkan tubuh
mengelak, akan tetapi tiba-tiba dia menyeringai
kesakitan. Isi perutnya yang serasa hancur itu membuat
dia benar-benar tak berdaya, apalagi kaki kirinya tiba -
tiba terasa nyeri bukan main sampai terasa menusuk
jantung, maka dengan mata melotot penuh kebencian
dia menerima serangan maut itu.
"Desss!"
511
Sekarang, setelah dia memutar tubuh menengok,
pendekar ini tertegun dengan mata terbelalak ketika
melihat betapa seorang laki-laki telah berdiri di tempat
itu dengan sikap yang amat tenang, sementara tubuh
Cheng-gan Sian-jin menggeletak tak jauh dari orang in i!
512
pendekar besar, bolehkah aku mohonkan ampun bagi
manusia yarg sedang berjalan di dalam keg elapan ini ?"
513
Belum ada...... belum ada......
514
Bu-beng Siansu menghela napas panjang. "Baiklah,"
katanya, "nantipun jawabannya akan muncul sendiri.
Sekarang, kembali kepada permintaanku tadi, maukah
taihiap membebaskan musuhmu itu? Membunuh
sesama manusia adalah sungguh perbuatan yang amat
ganas sekali, taihiap, dan engkaupun tentu
memakluminya, bukan?"
515
mengganggu muridku ! Nah, apakah semua ini telah
Siansu ketahui ?"
516
Tadi dia telah mengerahkan kekuatan batinnya untuk
menjenguk ke balik halimun itu, akan tetapi dia kurang
berhasil dan yang tampak olehnya adalah sebuah wajah
yang samar-samar bentuknya. Sekarang, mendadak dia
dapat melihat jelas wajah di balik kabut itu dan
pendekar sakti ini mengeluarkan seruan tertahan.
517
Malaikat Gurun Neraka kembali melihat wajah yang
samar-samar dibalik kabut itu. Manusia dewa ini telah
"menutup diri” kembali dan tidak akan ada seorangpun
yang akan mampu menjenguk wajahnya. Bagi orang -
orang biasa, wajahnya akan sama sekali tidak n a m p a k ,
dan hanya bagi orang-orang yang memil i k i kesaktian
tinggi sajalah yang akan dapat menerobos halimun
gaibnya, dan itupun hanya samar - s a m a r belaka.
518
Kakek itu tidak menjawab melainkan meneruskan
dengan pertanyaan berikutnya, "Dan siapakah yang
mengajarkan semua kepandaian yang dimiliki oleh guru
taihiap dulu?”
519
"Baiklah," katanya dengan suara rendah, "coba Sian -su
ulangi sekali lagi pertanyaan Sian -su dari semula."
520
terbelalak. Kalau saja dia tidak me rasakan bahwa Bu-
beng Sian-su bersungguh-sungguh dalam
pertanyaannya itu, tentu dia menganggap bahwa orang
telah bermain-main dengan dirinya ! Mana ada
pertanyaan yang tiada habis-habisnya semacam ini?
521
maksud tujuan Bu beng Sian-su itu. Maka pendekar ini
lalu memandang penuh perhatian dan diapun
mendengarkan dengan seksama ketika sang b ijaksana
ini mulai mengulang syairnya.
522
"Hemm, kalau begitu begini saj a. Taihiap,
bagaimanakah pendapatmu tentang bait pertama ini?
Dapatkah kau merasakan kebenaran yang mencakup di
dalamnya? Tidak benarkah kalau kukatakan betapa
bumi dan langit telah memberikan kehidupan,
kesenangan dan kemuliaan kepada manusia?"
523
'kemuliaan' dari kata 'kehidupan'. Nah, siapakah yang
sengaja memisah-misahkan di sini?"
"Agaknya begitulah."
524
“Eh, mengapa taihiap masih mengatakan ‘agaknya’?
Taihiap meragukan kenyataan ini? Bukankah hal ini
sudah amat gamblang sekali dan tidak perlu kita
berbimbang hati lagi, taihiap?" Bu -beng Siansu
mencela dan nadanya setengah menegur.
525
dalam hampir segala hal, aku tidak terlepas dari susah -
senang-mulia-hina."
526
kehidupan ini, bukankah dari bumi juga? Pepohonan
yang menghasilkan buah-buah segar untuk manusia,
diberikan oleh bumi. Pohon-pohon raksasa yang
menghasilkan kayu untuk rumah, juga diberikan oleh
bumi ini, belum termasuk tanaman sayur -mayur, air
untuk mandi dan minum, binatang yang dagingnya
dapat dimakan, semuanya........ semuanya itu
diberikan oleh bumi. Taihiap, dapat anda lihat, betapa
bumi telah memberikan semuanya kepada kita untuk
merasakan kehidupan! Tidak benarkah ini?"
527
tanpa dipikir lagi itu. "Dan sekarang dimanakah taihiap
pernah menyaksikan berkelebatnya halilintar?"
528
Kini sepasang mata pendekar sakti itu kian lama kian
terbelalak dan dia memandang bu-beng Sian-su dengan
wajah sedikit pucat. Uraian panjang lebar dari manusia
dewa ini membuatnya semakin mengerti tentang
apakah sebenarnya yang dimaksudkan oleh kakek yang
luar biasa itu dan terasa lagi hatinya tergetar. Dia
melihat sesuatu yang mengerikan di dalam kata -kata
itu, sesuatu yang membuatnya tiba-tiba takut akan
sesuatu dan pendekar ini tidak berani mengeluarkan
suara, dia menunggu kelanjutan ceramah ini.
M a n u s i a d e w a i t u m e n g h e n t i k a n kata-k a t a n y a ,
lalu tiba- tiba bertanya kepada Ma laikat Gurun
N e r a ka , "T a i h i a p , k a l a u s e k a r a n g bumi d a n l a n g i t
m i n t a s e s u a t u k e p a d a m u , masihkah e n g k a u
hendak menolaknya?"
529
P e n d e ka r i t u t e r c e k a t , t a k t e r a s a d i a m e l a n g k a h
mundur. Bu-beng Sian-su telah berbicara panjang
lebar dan dia tahu, siapakah yang dimaksudkan
dengan bumi dan langit itu. Bukan lai n adalah
Tuhan sendiri! Kakek luar biasa itu mengambil
nama lain d ari Yang Maha Welas Asih,
sebagaimana bangsa -bangsa lain di bumi
mempunyai nama sendiri -sendiri tentang Tuhan
Seru Sekalian Alam.
K a ke k d e w a i t u k e m b a l i t e r s e n y u m , "T a i h i a p ,
seandainya bumi dan langit minta agar kau
membebaskan manusia yang sedang berjalan
dalam kegelapan ini, mau kah engkau
memberikannya?"
"A ka n t e t a p i , y a n g m i n t a b u k a n l a h b u m i d a n
langit, melain kan Siansu!" pendekar itu
membantah.
"A h , t a i h i a p m a s i h d i b u n g k u s e m o s i , k u r a n g
jernih pikirannya. Mala ikat Gurun Neraka,
percayakah eng kau akan adanya suatu kebetulan
di bumi ini? Adakah sebenarnya kebetulan itu
sendiri tanpa adanya kehendak Tuhan Y ang Maha
530
Kuasa? Bisakah 'kebetulan' itu sendiri berjalan
ka l a u Y a n g M a h a K u a s a t i d a k m e n g h e n d a k i n y a ?
M a l a i ka t Gurun Neraka, cob a kaujawab
pertanyaanku ini : Apakah ked atanganku kemari
ini adalah sungguh -sungguh kebetulan a taukah
memang karena kehendak Yang Maha Kuasa?"
B e n t a ka n y a n g d i k e l u a r k a n o l e h B u - b e n g S i a n - s u
ini benar -benar mengejutkan pendekar sakti itu.
T a d i ka k e k i n i s e l a l u b e r b i c a r a h a l u s d a n r a m a h ,
a ka n t e t a p i s e k a r a n g t a m p a k d e m i k i a n g a r a n g
dan dia benar -benar kaget bukan main.
"S i a n - s u . . . . . . . "
"Ja n g a n b a n y a k t a n y a ! " k a k e k i t u m e m b e n t a k .
"K a u j a w a b d u l u p e r t a n y a a n k u t a d i . A p a k a h
ke d a t a n g a n k u k e m a r i a d a l a h k e b e t u l a n a t a u k a h
ka r e n a m e m a n g s u d a h k e h e n d a k Y a n g M a h a
Kuasa?"
M a l a i ka t G u r u n N e r a k a t e r s u d u t , d i a t a k m a m p u
menjawab. Sebagai orang yang per caya penuh
a ka n ke k u a s a a n Y a n g M a h a T i n g g i , m a n a
531
taihiap su ka, bo leh taih iap pergi ke sebelah
tenggara dari sini yang jaraknya kurang lebih
tujuh puluh li. Murid taihiap ada di sana bersama
orang-orang lain. Dan pesanku, h arap t aihiap
menahan diri dalam perjumpaan taihiap dengan
m u r i d t a i h i a p y a n g g a g a h p e r k a s a i t u . Ja n g a n
terburu nafsu menjatuhkan hukuman. Ingat,
manusia terlalu lemah terhadap nafsu -nafsu yang
a d a d i d a l a m d i r i s e n d i r i , b a i k n a f s u a m a r a h , nafsu
dendam, ambisi, dan lain -lainnya. Nah, selamat
tinggal.......!"
K a ke k i t u b e r g e r a k d a n t i b a - t i b a t u b u h n y a
lenyap. Pendekar ini memandang kagum dan mau
tak mau dia harus mengakui b ahwa manusia dewa
itu memang betul-betul orang luar biasa. Apalagi
ke t i ka d i a m e n e n g o k , t u b u h C h e n g - g a n S i a n jin
yang tadi pingsan di situ, juga sudah dibawa pergi
oleh Bu-beng Sian-su tanpa dia sempat melihat
ka p a n ka h k a k e k i t u m e n y a m b a r t u b u h s i k a k e k
iblis!
532
manusia adalah pemberian bumi langit. Betapa
ke p a n d a i a n y a n g d i p e r o l e h n y a i t u p u n s e b e n a r n y a
adalah at as kemurahan dan bantuan bumi langit.
A p a ka h i n i p u n j u g a a t a s k e h e n d a k b u m i l a n g i t ?
A g a kn y a b e g i t u l a h . B u k a n k a h t i d a k a d a s a t u
ke j a d i a n p u n y a n g b i s a d i k a t a k a n ' k e b e t u l a n ' ?
B u ka n ka h s e b e n a r n y a s e m u a y a n g b e r g e r a k d a n
terjadi ini ad alah kemauan Yang Maha Kuas a?
A ka n t e t a p i , p e m b e r i a n b u m i l a n g i t k a l i i n i t e r a s a
pahit dan tidak meny enangkan. Namun, bukankah
inilah yang d isebut keh idupan? Adakah manusia
533
hidup yang tidak pernah mengalami hal -hal t idak
menyenangkan? Mustahil !
534
angkara murka. Akan tetapi, salahkah manusia?
Bukankah semua yang terjadi itupun sebenarnya
adalah kehendak bumi langit?
535
rapi dan halus di kulit pohon ini, dan yang mengejutk an
hati pendekar itu adalah kenyataan betapa tulisan ini
merupakan pertanyaan yang sama dengan apa yang
direnungkannya!
536
siapa mampu mencari Bu-beng Sian-su kalau kakek
dewa itu sendiri tidak menghendaki dirinya muncul di
depan orang lain? Perjumpaannya dengan kakek suci
tadi saja sudah bisa dibilang merupakan anugerah
baginya. Sesungguhnyalah tidak gampang bertemu
dengan Sang Bijaksana ini, dan kalau tidak ada jodoh
agaknya sukar untuk menjumpai manusia itu.
537
Kemudian setelah berpikir sejenak, Malaikat Gurun
Neraka lalu berkelebat ke arah tenggara. Tujuhpuluh li
dari tempat ini, demikian Bu-beng Siansu tadi berkata,
dia akan bertemu dengan muridnya itu bersama
beberapa orang lain. Dan pendekar sakti ini
sebelumnya memang sudah tahu bahwa ketika dia
memasuki gedung Cheng-gan Sian-jin dan bertanding
melawan kakek iblis itu, dia melihat berkelebatnya
bayangan beberapa orang dimana diantaranya dia
melihat Ta Bhok Hwesio di situ. Kepala yang gundul dan
bentuk tubuhnya yang pendek ini memang mem buat
hwesio itu mudah dikenal. Itulah sebabnya mengapa
pendekar ini berani meninggalkan murid nya
menggeletak pingsan di ruangan itu karena dia tahu
bahwa hwesio itu pasti tidak akan tinggal diam.
***
538
bantuan Bu beng Siansu, tentu tidak akan dapat dia
membawa pergi bekas jenderal muda yang masih
pingsan itu dengan cara demikian mudah.
539
Namun, semuanya itu telah berlalu dan sekarang dia
dapat menarik napas panjang. Kelegaan memenuhi
hatinya bahwa dia dapat membebaskan Yap goanswe
dari tangan musuh. Akan tetapi, melihat betapa
pemuda itu pucat pias seperti mayat dan napasnya
lemah, mau tak mau hati Fan Li gelisah juga. Bu -beng
Sian-su memerintahkan dia kabur ke arah tenggara,
tujuhpuluh li dari kota raja. Dia tidak tahu apakah yang
akan dijumpainya di sana. Namun, kepercayaan yang
sudah bulat terhadap manusia dewa itu tidak membuat
pemuda ini ragu-ragu. Apa yang dikatakan Bu-beng
Siansu tentu membawa kegunaan, maka secara
membuta diapun melaksanakan pekerjaan ini.
540
Sambil memanggul tubuh Bu Kong, Fan Li melangkah
memasuki kelenteng kuno itu. Cepat pemuda ini
membersihkan lantai ruangan yang penuh debu, lalu
dia membentangkan mantelnya dan membaringkan Yap
goanswe di situ.
541
oleh pemuda ini. Fan Li tahu betul siapa Yap -goanswe.
Seorang yang gagah perkasa dan pendekar sejati, yan g
berani mempertanggungjawabkan semua
perbuatannya, bahkan dulu pernah dia melihat betapa
jenderal muda ini berlutut minta maaf kepada seorang
anak kecil yang menangis menggerung -gerung karena
permainannya diinjak kaki Hek-ma yang sedang berlari
cepat !
542
Perlu diketahui bahwa pada jaman itu raja adalah
seorang yang tidak bisa dibantah omongannya. Sekali
raja memutuskan, semuanyapun akan dijalankan
dengan patuh, baik tindakan raja ini benar maupun
salah. Namun, Yap goanswe ternyata pemuda yang
betul-betul istimewa. Merasa bahwa dirinya di pihak
benar, dengan keberanian yang luar biasa jenderal
muda ini berani menolak semua tuduhan raja dan adu
pandang dengan sri baginda, persis seperti dua ekor
jago siap tempur!
543
Pakaiannya basah penuh keringat, rambutnya kusut
dan napasnya agak terengah-engah. Gadis ini bukan
lain adalah Kwan Pek Hong, murid Ta Bhok Hwesio yang
mengerahkan semua kepandaian ginkangnya untuk
mengejar Hek-ma.
544
Hwesio dan Phoa-lojin, kakek berpakaian nelayan dari
Pulau Cemara bersama Gin-ciam Siucai Hok Sun.
545
"Locianpwe, kalau kita tahu bahwa dia harus ditotok
sebanyak tigabelas kali sebagai langkah pengobatan
pertama, mengapa tidak segera kita kerjakan? Jalan -
jalan darah manakah yang harus ditotok? Bi arlah aku
yang melakukannya dan locianpwe yang memberikan
petunjuk," gadis itu berkata dengan muka cemas.
546
Sementara itu, Fan Li yang mendengarkan keterangan
kakek ini juga tertegun, lalu dia bertanya, "Locianpwe,
kalau tadi dikatakan bahwa totokan di tigabelas jalan
darahnya merupakan langkah pertama, kalau begitu
locianpwe maksudkan bahwa setelah itu Yap -goanswe
masih harus melakukan pengobatan-pengobatan
berikutnya ?"
547
dapat mengetahuinya? Pemuda ini menjadi heran dan
juga kagum.
548
mendapatkan pertolongan secepatnya, jenderal m uda
itu akan mati!
549
"Menilik keterangan suhu, keadaan Yap-goanswe
sungguh amatlah gawat, teecu sendiri tidak sampai
mengiranya begitu. Padahal, jarak dari sini ke Ang -
bhok-san juga tidak pendek, apalagi Takla Sin jin belum
kemari. Menurut perhitungan, mestinya Malaikat
Gurun Neraka telah selesai membereskan musuhnya,
namun mengapa beliau tidak datang kemati? Atau
jangan-jangan beliau memang tidak mau kemari,
suhu?"
550
batu. Biar dia diancam golok di kulit lehernyapun dia
akan tertawa-tawa dan malah memaki-makimu. Dalam
hal ini hanya ada satu jalan saja, yakni meme gang
kelemahannya dan satu-satunya orang yang dapat
kesana hanya muridmu itu, lo-heng....."
551
mereka melihat betapa wajah pendekar sakti itu
tampak merah dan membesi.
552
Phoa-lojin menarik napas dan dengan suara penuh
penyesalan dia menjawab, "Taihiap, kau tahu, betapa
muridmu itu adalah seorang jenderal muda yang amat
ditakuti musuh. Dia terkenal sekali akan
kepandaiannya dalam ilmu perang, juga ilmu silatnya
tinggi. Di samping itu, muridmu inipun tersohor
sebagai pemuda yang jujur dan berani, gagah perkasa.
Masa terhadap berita burung yang ditiupkan oleh Yang-
Hong (angin panas) begitu kau lantas percaya?"
553
Memang ketika dia datang kesana, dia sama sekali tidak
melihat apa yang sesungguhnya ter jadi. Pakaian Yap-
goanswe yang robek-robek itu dikiranya karena siksaan
musuh. Sungguh tidak dinyana bahwa robeknya
pakaian yang membuat tubuh pemuda itu setengah
telanjang adalah karena perjinaannya dengan Tok -sim
Sian-li!
554
ini tentu saja amat mengejutkan dan sekaligus
menyakitkan. Perasaan kecewanya tiba-tiba kambuh
dan rasa marah membuat dadanya seakan meledak.
555
caci maki yang tidak bersuara dan akhirnya gadis ini
tidak tahan lagi, terisak dan lari keluar.
556
N a m u n P e k Ho n g t i d a k m e n j a w a b d a n h a n y a
tangisnya yang mengguguk itulah yang terdengar
d a n a kh i r n y a l e n y a p . G a d i s i t u t e l a h p e r g i , d a n
siapa dapat membujuknya? Totokan di t igabelas
jalan darah saja belum dilakukan. Dan melihat
gelagatnya, agaknya Mala ikat Gurun Neraka
sendiri tidak mau mengerjakan totokan ini. Dan
s e ka r a n g d i s u s u l k e p e r g i a n m u r i d p e r e m p u a n n y a
itu. Andaika ta pemuda itu sudah mendapat
pertolongan pertama, lalu siapa yang mampu
membawanya ke Ang -bhok-s an? Menurut Phoa-
lojin, yang paling tepat membawa tubuh pemuda
ini untuk diobati hanyalah Pek -hong d an sekarang
gadis itu sudah me nyatakan tid ak sudi. Siapa
berani menanggung selesainya pengobatan ini?
Kalau kejadian sudah sampai begini macam,
h a r a p a n h i d u p b a g i Y a p - g o a n s w e s ud a h t i d a k a d a
lagi!
"He m , b i a r k a n l a h d i a p e r g i , l o - h e n g , t o h i n i
memang lebih baik. Muridmu itu jauh lebih
berharga daripada m ur i d k u , tidak perlu
disesalkan, " Ma laikat Gurun Neraka berkata
dingin dan wajahnya sama sekali t idak
menunjukkan penyesalan.
"A h , t a i h i a p t e r l a l u t e r g e s a - g e s a d a n m a s i h
diliputi hawa amarah. Dengan cara begini,
557
bagaimana segala kegelap an d apat dijernihkan?"
T a B h o k Hw e s i o m e m a n d a n g p e n d e k a r i t u d e n g a n
mata marah dan Malaikat Gurun Neraka terkejut
melihat sinar mata orang berkilat-kilat.
(Bersambung jilid ke X)
558
559
PENDEKAR GURUN NERAKA
Karya BATARA
Jilid 10
560
seorang yang selalu dapat mengen dalikan diri?
Bukankah engkau biasanya selalu bersikap tenang dan
teliti, tidak ceroboh dalam mengerjakan sesuatu? Akan
tetapi sekarang, sikap taihiap ini seolah -olah
menyatakan bahwa taihiap telah mengetahui segalanya
dengan baik sehingga berani memutuskan persoalan
murid sendiri dengan demikian dingin dan kejam.
Taihiap seakan-akan telah mengetahui segala sesuatu
yang melatarbelakangi kejadian ini. Padahal, kalau saja
taihiap mau berpikir terang dan mengusir semua
kekeruhan-kekeruhan batin yang ada di dalam hati,
pinceng yakin bahwa kesalahan-kesalahan yang
kaulihat dilakukan muridmu ini belum tentu seratus
prosen benar. Dan ini diperkuat oleh kehadiran Phoa -
lojin di sini. Taihiap tentu tahu orang macam apa kakek
Phoa itu. Kalau Yap-goanswe betul-betul melakukan
dosa, kukira Phoa lojin tidak akan mau jauh -jauh
datang kemari dan menolong muridmu itu!"
561
keadaan terasa sunyi mencekam dan menegangkan,
tidak ada orang yang ber suara. Bahkan Fan Li dan Hok
Sun menjadi gelisah dan kebat-kebit hatinya. Ta Bhok
Hwesio mereka anggap terlalu berani. Urusan ini
sebetulnya bisa dibilang merupakan urusan dalam
perguruan pendekar sakti itu, dan kakek ini secara
lancang telah mencampurinya. Kalau Malaikat Gurun
Neraka tersinggung dan marah lalu menyerang hwesio
itu, sungguh keadaan akan menjadi lebih runyam lagi
dan mereka tidak tahu siapakah yang harus mereka
bela!
562
Ta Bhok Hwesio yang melihat betapa pen dekar ini
masih belum mengeluarkan suara dan jelas sedang
terkejut mendengar semua ucapannya tadi, lalu
menyambung pula, "Memang tidak pinceng sangkal
bahwa Yap-goanswe adalah muridmu dan urusan ini
merupakan urusan dalam perguruan taihiap sendiri.
Akan tetapi, harap taihiap ingat bahwa sedikit banyak
sikap taihiap itu telah mempengaruhi murid
perempuanku sehingga dia lari meninggalkan kita.
Padahal menurut Phoa-lojin, untuk mendatangi Ang-
bhok-san dan menemui Kauw - s i a n bukanlah suatu hal
yang mudah. Totokan di tigabelas jalan darah belum
dilaksanakan, dan sekarang murid pinceng telah pergi
dan tidak sudi membantu. Kalau keadaan sudah begini,
bagaimana kita dapat menyelamatkan Yap -goanswe?
Bukankah ini berarti bahwa semua jerih payah kita akan
sia-sia belaka?"
563
hendak melampiaskan kemarahannya dengan jalan
membiarkan muridnya itu tersiksa lahir batin. Dia
belum menanyai Bu Kong tentang segala perbuat -
a n n y a , bagaimana dia hendak menghukum murid nya
itu tanpa diberi kesempatan membela diri?
564
tipis pecah di mulut pendekar sakti ini dan tiba -tiba
terdengarlah suara ketawa Malaikat Gurun Neraka
yang tertawa bergelak.
565
orang berbalik seratus delapanpuluh derajat dan
tampaknya sedang mengalami kegembiraan yang luar
biasa. Melihat perobahan yang menggirangkan ini,
tentu saja hwesio itupun terpengaruh dan otomatis
semua kemarahannya terhadap pendekar itupun
lenyap. Orang bertanya sambil tertawa-tawa kepada
dirinya, bagaimana dia mampu mempertahankan
cemberutnya?
566
tidak menampakkan perasaan cemas ketika melihat
ketegangan di antara Malaikat Gurun Neraka dengan Ta
Bhok Hwesio. Dia adalah seorang yang tajam
pandangan dan waspada, maka sebelumnya diapun
tahu apa yang akan terjadi selanjutnya. Dengan suara
tenang kakek ini lalu berkata.
567
"Ahh, ini...... ehh, ini...... wah, sialan! Pin ceng sungguh
tidak menyadarinya. Kake k sinting, kalau kau tidak
menjelaskannya, sungguh mati pinceng tidak mengerti
maksud kata-kata taihiap itu. Wahh, pinceng memang
orang pandir, harap taihiap suka maafkan semua
kesalahanku tadi !" Ta Bhok Hwesio cepat -cepat
menjura di depan pendekar itu me minta maaf.
568
murid tunggalku yang sebenarnya amat kusayang ini.
Itulah sebabnya begitu aku mendengar berita di luaran
yang amat menyakitkan hati tentang perbuatan
muridku ini, aku tidak tahan lagi. Apalagi setelah
kusaksikan sendiri perbuatannya di gedung Cheng -gan
Sian-jin. Semuanya itu memperkuat kepercayaanku
bahwa apa yang dikabarkan orang ternyata betul
adanya. Akan tetapi, kalau to-heng berani membelanya
dan mengatakan muridku ini tidak bersalah, lalu apa
yang sesungguhnya terjadi?"
"Ya, inilah yang harus kita ketahui ber sama dan awal
dari semua peristiwa ini berasal dari Laut Tung -hai
(Laut Timur)."
569
tinggal. Tidak biasanya Tung-hai diamuk badai
semacam itu yang luar biasa hebatnya dan aku melihat
tanda-tanda mengkhawatirkan dalam hal ini....."
570
jelas. Yang terang, mereka lalu membawa pergi
pemuda itu dan badai di pulauku reda."
571
Yap-goanswe sedang terjebak siasat mus uh yang amat
keji dan hebat sekali."
572
hatinya dengan kebersihan muridnya ini, namun dia
masih belum puas. Dan di samping pendekar itu, Fan Li
pun juga merasa girang dengan adanya kenyataan ini.
Akan tetapi, rahasia baru terkupas amat sedikit dan
tentu saja pemuda inipun belum me rasa puas. Kalau
biang keladinya belum dapat ditemukan, bagaimana
nama jenderal muda itu dapat dibersihkan?
573
"Harap taihiap bersabar. Saking asyiknya kalian
mendengar, kita melupakan diri pemuda ini. Taihiap,
kukira lebih baik cepat kau melakukan totokan di
tigabelas jalan darahnya itu dan sambil bekerja akupun
akan meneruskan ceritaku ini."
574
kerjanya lambat, tepat seperti apa yang dikat akan oleh
Phoa-lojin tadi.
575
mendidih. Akan tetapi sekarang, setelah gurunya
melakukan totokan Sin-hwee Tiam-hoat, bergolaknya
hawa Thai-yang dapat ditahan dan perlahan -lahan
mukanya yang tadi sepucat mayat itu mulai bersemu
merah.
576
remuk kaki kirinya itu, tiba-tiba dia muncul dan
menyelamatkan Cheng-gan Sian-jin.”
577
"Ahh....!?" hanya seruan ini yang keluar dari mulut
pendekar itu dan dia tidak mengeluarkan suara lagi.
Diam-diam diapun merasa bingung juga oleh sikap
manusia dewa itu. Dan kalau tadinya dia merasa kurang
rela melepaskan Cheng-gan Sian-jin yang diketahuinya
amat jahat itu, akan tetapi setelah sekarang dia
mendengar betapa Bu-beng Sian-su telah menolong
muridnya, perasaan kurang puasnya lenyap seketika.
578
menghimpit batinnya. Dia wanita keras hati, setelah
bertubi-tubi mengalami peristiwa yang mengejutkan
ini, dia bertekad untuk mencari orang yang amat
dibencinya itu."
"Seorang diri?"
579
"Oo...?!" semua orang tercengang dan diam -diam
mereka amat kagum sekali kepada ahli ramal dari Pulau
Cemara ini.
"Sementara ini?"
580
Sampai di sini Phoa-lojin terkejut dan wajah semua
orang berobah.
581
Tidak ada yang mampu menjawab.
582
"Mengetahuinya? Ha-ha-ha, kau lucu sekali, lojin !” Ta
Bhok Hwesio tertawa bergelak dan tampak girang
bukan main. "Sekarang tahulah siapa biang
keladinya. Ahh, pantas saja kalau begitu, keparat! Dan
dia telah menghadiahi aku dengan hiasan ini, lihat.... .."
"Siapa?"
583
"Hmm, jadi mereka itukah biang keladinya? Baik, akan
kuhancurkan kepala mereka!" Malaikat Gur un Neraka
berkata, sinar matanya penuh nafsu membunuh dan
berapi-api.
584
sudah sedemikian lemahnya sehingga mudah dikuasai
nafsu-nafsu pribadi?
585
"Sudah, locianpwe, teecu sudah mengerti," Fan Li
menjawab.
586
Ta Bhok Hwesio tertawa bergelak dan me negur murid
perempuannya itu, "Eh, Hong-ji, lain kali kau jangan
bikin kaget orang tua lagi. Kalau kau betul -betul pergi,
bukankah usaha pinceng menyelamatkan pemuda ini
akan sia-sia belaka? Apa kau tega membiarkan jerih
payah gurumu berhenti setengah jalan? Ha-ha, anak
nakal, lain kali kalau berpura-pura harus bilang dulu
sama gurumu, ya?"
587
Ada perasaan terkejut, terharu dan girang bercampur
aduk. Sama sekali dia tidak menduga bahwa guru Gin -
ciam Siucai itu sedemikian lihai pandangannya dalam
meramal sesuatu kejadian. Hanya dengan melihat garis
tangan orang, kakek ini sudah mengetahui apa yang
sedang terjadi dan apa pula yang bakal terjadi.
588
mengira bahwa sebetulnya t iga orang lihai ini
s u d a h men g e t a h u i k e d a t a n g a n n y a . D a n i n i
memang tidak menghe rankan karena dengan
telinga mereka yang tajamnya melebihi telinga
ku c i n g , sedikit g e r a k a n d i a t a s r u m a h s a j a s u d a h
c u ku p m e m b u a t t i g a o r a n g s a k t i i t u c u r i g a .
P h o a - l o j i n y a n g m e l i h a t T a B h o k Hw e s i o
menggoda muridnya sehingga gadis itu menjadi
jengah, s e g e r a b e r k a t a s a m b i l t e r t a w a r a m a h , "L o -
heng, harap kau jangan selalu main -main saja.
T i d a k t a h u k a h k a u b a h w a n o n a Ho n g t e l a h
berbalik sikap dan kin i hendak membantu kit a?
Seharusnya kita berterima kasih, bukan
memperolok - o l o k n y a . N o n a Ho n g , j a n g a n h i r a u k a n
s u h u m u in i . L e b i h b a i k k i t a b e r s i k a p s e r i u s d a n
memperhatikan keadaan Yap -goanswe.
Bagaimana menurut pikiranmu?"
589
"A h h , s i a p a b i l a n g k u r a n g c o c o k ? Ju s t e r u n o n a l a h
satu-satunya orang yang paling tepat !" Phoa -
l o j i n t e r t a w a . "K a l a u n o n a s u d a h meny e d i a k a n
d i r i , h a l i n i s u n g g u h b a g u s s e k a l i . S e karang,
ka r e n a w a k t u s u d a h t e r l a l u m e n d e s a k , m a k a n o n a
harus selekasnya pergi ke Ang -bhok san. N amun,
s e b e l u m n o n a k e s a n a , b a i k l a h no n a i k u t i a k u k e
b e l a ka n g s e b e n t a r , a d a h a l - h a l y a n g t i d a k b o l e h
d i ke t a h u i o r a n g l a i n y a n g h e n d a k k u b e r i k a n
ke p a d a n o n a . "
K a ke k i t u l a l u m e m b e r i k a n i s y a r a t d a n m e m u t a r
tubuh, menuju ke ruangan belakang kelenteng.
P e k Ho n g m e m a n d a n g g u r u n y a s e k e j a p s e o l a h -
o l a h m e r a s a r a g u u n t u k m e n g i k u t i k a k e k itu ke
belakang, akan tetapi Ta Bhok hwesio bahkan
mendampratnya.
590
Maka meskipun mendongkol, iapun tersenyum geli
mendengar ucapan suhunya itu.
-ooo-
591
Sementara kakek ini terheran-heran, Phoa-lojin telah
mendekatinya dan berbisik perlahan di pinggir
telinganya. Lalu kakek itupun juga mendekati Malaikat
Gurun Neraka, berbisik-bisik perlahan seperti orang
ketakutan terdengar suaranya oleh telinga lain, lalu
tampak dua orang itu mengangkat alis mereka dan
tercengang.
592
Dara itu mengangguk dan hendak menjawab, akan
tetapi kakek Phoa buru-buru berkata, "Ahh, jangan
bersuara! Ingat, nona mulai sekarang men jadi orang
bisu dan apapun yang orang katakan, nona hanya
mengangguk atau menggeleng. Kalau tidak pertolongan
terhadap Yap-goanswe akan gagal sama sekali.
Bukankah nona mencintanya?"
593
yang orang katakan, nona tidak boleh membuk a mulut
dan bersikap gagu sampai tiba di tem pat kediaman Si
Dewa Monyet."
594
laki-laki, "puasa" ini benar-benar merupakan suatu
siksaan.
-0O0-
595
Perjalanan ke Ang-bhok-san bukanlah suatu perjalanan
mudah. Tempat ini terletak di Pegunung an Ta-pie-san
di sebelah selatan. Akan tetapi, bersama Hek-ma yang
sanggup berlari seribu li dalam sehari, perjalanan
panjang ini dapat dipercepat.
596
Memang aneh melihat seragamnya pohon -pohon itu
yang gundul licin tanpa sehelai daunpu n, dan kulit
pohon yang kemerahan itu bersinar tertimpa cahaya
matahari. Inilah sebabnya mengapa bukit itu
dinamakan Ang-bhok-san (Bukit K a y u Merah), karena
di tempat itu b i s a dibilang tidak ada sebatangpun
pohon yang berdaun. Semuanya gundul dan c a b a n g
serta ranting pohon merah itu mencungat ke sana -sini
seperti c a k a r s etan.
597
dengan bukit yang dindingnya curam intu, Pek Hong
semakin tidak terasa nyaman. K etegangan mulai
dirasakannya.
598
yang dibayangkannya semula. Akan tetapi perjalanan
berikutnya untuk merayap di puncak bukit itu bukanlah
pekerjaan ringan. Apalagi dia harus membawa tubuh
orang sakit !
599
Binatang-binatang ini bercecowetan, kakinya yang
kecil-kecil panjang itu melompat-lompat lucu akan
tetapi bagi Pek Hong sendiri, sama sekali dia tidak
merasa geli karena dia melihat betapa monyet -monyet
itu menyeringai ke arahnya dengan sikap marah !
600
yang biasanya tidak kenal ta kut itu kin i juga
tampak gelisah.
P e k Ho n g t e r k e j u t d a n o t o m a t i s d i a m e n g e l a k .
Sambaran monyet -monyet itu luput, akan tetapi
dasar monyet adalah binatang yang gerak -
g e r i kn y a g e s i t d a n c e k a t a n , b e g i t u s e r a n g a n n y a
menubruk angin, binatang -binatang ini sudah
membalik dan melompat s ambil menggereng,
a g a kn y a m e r e k a i t u m e r a s a m a r a h m e n g a p a
s e r a n g a n b e r b a r e n g d a r i e n a m j ur u s a n i n i l u p u t .
601
tidak mau mengelak seperti tadi dan kakinya
berputar, sekali tendang mengenai tubuh enam
e ko r b i n a t a n g it u yang m e n j er i t kaget dan
terpelanting!
602
tentu dia akan celaka dan ka lau hal ini sampai
t e r j a d i , d i a h a r u s m e n a r u h m u k a n y a di mana?
B u ka n ka h a m a t m e m a l u k a n s e k a l i k a l a u m u r i d T a
B h o k Hw e s i o y a n g s a k t i t e r n y a t a d i k a l a h k a n
m o n y e t ? S e l u r u h d u n i a k a n g - o u w t e n t u a k an
ke t a w a b e r g e l a k m e n d e n g a r b e r i t a i n i ! P e k Ho n g
m e n g g r e g e t d a n d i a b e n a r - be n a r b i n g u n g . K a l a u
saja tidak ingat kepada pesan P hoa-lojin, tentu
dia akan membunuh monyet -monyet ini. Akan
tetapi binat ang -binatang itu ad alah pe liharaan Si
Dewa Monyet, dan dia datang ke sini untuk minta
pertolongan orang, masa dia harus mem bunuh
"p e r a j u r i t - p e r a j ur i t " A n g - b h o k - s a n i n i ?
S a ki n g b i n g u n g d a n m a r a h n y a , g e r a k a n P e k Ho n g
ku r a n g c e p a t . S e e k o r m o n y e t b e s a r y a n g t a d i
ditendangnya sampai terpental bergulingan,
mendadak berhasil mencengkeram kaki
ka n a n n y a . G a d i s i n i m e n j e r i t d a n b i n a t a n g i t u
m e n g g i g i t . P e k Ho n g m e n g i p a t k a n k a k i n y a k e r a s -
ke r a s d a n a k i b a t n y a c e l a n a n y a r o b e k . A k a n t e t a p i
gigitan monyet ini luput dan binat ang itu
t e r l e m p a r b er s a m a s o b e k a n c e l a n a n y a . D a n
belum lagi dia h ilang dari rasa terkejut, tiba -tiba
d i d e n g a r n y a He k - m a m e n j e r i t d a n k u d a h i t a m
tinggi besar itu lari berputaran sambil
m e n e n d a n g - n e n d a n g ka n k a k i n y a .
603
Kiranya seperti juga keadaan non anya itu kuda
i n i p u n j u g a t e l a h d i ke r u b u t i o l e h p u l u h a n e k o r
monyet besar kecil! Ada yang menggelantung di
pahanya, ad a yang merangkul lehernya dan ada
pula yang menarik-narik ekornya. Dan cela kanya,
semua binatang itu menggigit s ana -sini sambil
m e m e ki k - m e k i k s e p e r t i p e r a j u r i t m a j u p e r a n g !
604
K a ki b e l a k a n g n y a m e n y e p a k d a n b e l a s a n e k o r
m o n y e t y a n g t e r k e n a "s o t a n g a n " k u d a i n i ,
m e n j e r i t n g er i d a n t e r b a n t i n g d i a t a s t a n a h , t a k
mampu bangkit lagi. Tubuh mereka remuk dan
monyet-monyet itu tewas se ketika. D a lam dua
ka l i g e b r a k a n s a j a , d u a p u l u h e m p a t e k o r m o n y e t
ini mati dalam sekejap!
P e k Ho n g t e r k e j u t . W a h , k a l a u b i n a t a n g - b i n a t a n g
i n i m a t i s e m u a d i a m u k He k - m a , t e n t u Kauw-sian
akan marah sekali kepadanya. Dia hen dak berteriak,
akan tetapi yang keluar hanya suara yang tertahan di
kerongkongannya. Hal ini disebabkan karena dia
teringat akan pesan Phoa-lojin. Kakek itu berkata
bahwa apapun yang akan dihadapinya, dia harus selalu
tutup mulut dan menjadi gadis bisu!
605
"Oohhh......!" Pek Hong menjerit tertahan dan matanya
terbelalak. Duapuluh ekor monyet yang tewas diamuk
Hek-ma itu kalau ketahuan pemiliknya tentu akan
merunyamkan keadaannya. Akan tetapi apa yang bisa
diperbuatnya? Dia tidak boleh berbicara dan kalau
hendak mencegah kudanya membunuh monyet-
monyet itu, satu-satunya jalan ialah mengajak Hek-ma
kabur dari tempat ini.
606
demikian. Hal ini berarti ada harapan baginya untuk
mendapat jalan keluar.
607
marah dan menyerang pemuda itu, gadis ini terkesiap
kaget.
608
W a l a u p u n kepalanya berdenyut-denyut, namun
sekarang dia dapat melihat j e l a s a p a yang sedang
terjadi di sekelilingnya itu dan Bu Kong terkejut sekali.
Bagaimana g a d i s ini tahu-tahu berada di sini? Dan
tempat apakah ini? Mengapa banyak terdapat monyet -
monyet liarnya?
609
sekali tubuhnya melayang, tangan kanannya telah
mengebutkan sebuah bungkusan kain berwarna hijau
ke arah monyet-monyet itu.
610
ketakutan dan mereka itu lari pontang -panting kembali
ke dinding bukit sebelah sana.
611
dilumpuhkan. Kini dia b e b a s dari gangguan monyet-
monyet kurang ajar itu dan He k - ma meringkik sambil
mengibas-ngibaskan ekornya.
612
Pek Hong tahu-tahu telah melihat kembali bayangan ini
yang muncul tiba-tiba dari balik dinding dimana
monyet-monyet tadi melarikan diri.
613
"Kerrrr, hieehhhh....! Siapa mencelakai anak -anak
b u a h ku , hah?" kakek mengerikan ini memekik m a r a h
dan jeritannya mirip monyet murka. Dia memandang
Pek Hong dan kedua kakinya mencak-mencak seperti
monyet menari, sikapnya lucu dan kalau dilihat dari
jauh persis lagak seorang badut.
614
Dan dia harus menemui manusia macam ini untuk
minta pertolongan ! Mungkinkah berhasil ?
615
anak-anak buahku banyak y a n g s u k a . B u k a n k a h t a d i
m e r e ka t e l a h m e n y a m b u t m u d e n g a n g e m b i r a ?
Ha - h a , b a g u s s e k a l i . . . . b a g u s s e k a l i ! S u n g g u h
beruntung tempatku kedatangan gadis manis
sepertimu ini, nona. Dan aku akan memilihkan
p a s a n g a n y a n g p a l i n g c a k a p u n t u k m u . He e , S i a u
ji, hayo ke s ini dan temui calon isterimu ini, ha -
ha-hehheh!"
K a ke k s i n t i n g i t u t e r k e k e h - k e k e h d a n t a n g a n n y a
mengapai ke belakang. Dari balik dinding sana
m u n c u l s e e k o r m o n y e t be s a r b er b u l u c o k l a t
muda. Binatang ini berjalan menghampiri dengan
perlahan, langkahnya takut -ta kut dan dia meman -
d a n g P e k Ho n g d e n g a n s i k a p j e r i h , t a n g a n k i r i n y a
menyeret sobekan kain dan seketika gadis itu
menjadi merah mukanya dan dia memandang
monyet besar ini dengan sinar mata berapi.
616
d a n ka u p a t u t b e r s y u k u r k e p a d a s a n g m a h a d e w a
ki t a ! " S i D e w a M o n y e t t e r k e k e h - k e k e h lalu
menoleh ke arah gadis itu, menyambung dengan
s u a r a g i r a n g , "N o n a c a n t i k b u k a n k a h k a u p u n a k a n
menerima pinangan Siau -ji ini? Lihat, dia telah
membawa emas kawinnya yang istimewa!"
A ka n t e t a p i P e k Ho n g m e n d e l i k k e a r a h k a k e k i n i
d a n ke p a l a n y a m e n g g e l e n g t e g a s . K a u w - s i a n
t e r ke j u t , s e k e t i k a s u a r a k e t a w a n y a s i r a p d a n
m u ka n y a b e r o b a h b e n g i s . D i a m e m a n d a n g g a d i s
itu dengan muka ke lam dan bola matanya yang
ke c i l i t u b e r p u t a r a n l i a r . P e k Ho n g m e n j a d i n g e r i
dan tak terasa dia la lu mundur setindak.
"K e r r r! K a u b e r a n i m e n o l a k p i n a n g a n a n a k
m u r i d ku , n o n a ? " D e w a M o n y e t i n i t i b a - t i b a
membentak marah dan melompat, gerakannya
cepat bukan main dan tahu -tahu telah melejit
seperti ikan terbang dan berada di depan Pek
Ho n g d e n g a n s i k a p m e n g a n c a m .
"A p a y a n g k a u a n d a l k a n , h e h ? B e r a n i k a u
m e m b a n t a h p e r i n t a h ku ? K a u t e l a h m e mb u a t o n a r
di sini dan sudah bagus aku tida k mengusutnya
lebih jauh. Mengingat kau ad alah g adis gagu
seperti anakku dulu yang tewas di tangan manusia
jahat, aku suka mengampunimu dan bahkan
617
mencarikan jodoh yang sepadan untukmu. Kenapa
ka u b e r a n i m e n o l a k n y a ? "
B e n t a ka n i n i k e r a s s e k a l i d a n m e m e k a k k a n
t e l i n g a , s e p e r t i s u a r a g e n t a d i p u k u l . P e k Ho n g
s e m a ki n t e r k e j u t s e d a n g k a n S i a u - j i y a n g m e l i h a t
b e t a p a k a k e k i t u m a r a h - m a r a h k e p a d a "c a l o n
isterinya" ini, melompat maju dan bercecowetan
perlahan, memegang ujung baju majik annya
s e a ka n - a k a n hendak mencegah kakek itu
menerjang gadis ini.
T e n t u s a j a p e m a n d a n g a n i n i m e m b u a t P e k Ho n g
merasa mendongkol dan gemas, juga marah
s e ka l i . K u r a n g a j a r b e t u l m o n y e t i t u , t e r a n g -
t e r a n g a n m e n y a t a k a n "c i n t a " k e p a d a n y a d e n g a n
c a r a m e l i n d u n g i n y a . Ha t i n y a m e n j a d i s e b a l d a n
ka l a u t i d a k m e n g i n g a t k e a d a a n B u K o n g y a n g
menelungkup di atas tanah itu, tentu dia tidak
mau banyak bicara dan sudah menerjang kakek
b e r m u ka m o n y e t i n i .
K a r e n a d i a b e r p ur a - p u r a s e b a g a i n o n a b i s u , m a k a
g a d i s i n i p u n l a l u m e n g e l u a r k a n s u a r a "a h - a h - u h -
uh" dan menggerak-gerakkan jari tangan
memberi bahasa isyarat. Dia menuding -nuding
diri sendiri, lalu menunjuk ke arah Yap -goanswe
yang menggeletak di tanah, mengatakan bahwa
618
d i a t i d a k b i s a m e n e r i m a "p i n a n g a n " i n i k a r e n a d i a
telah ter ikat jodoh dengan pemuda itu, dan
m a ks u d k e d a t a n g a n n y a k e m a r i a d a l a h u n t u k
minta obat kepada kake k itu.
K e m b a l i P e k Ho n g m e n g e l u a r k a n s u a r a "A h - a h -
u h - u h " dan m e n g g e r a k - g e r a k k a n j a r i t a n g a n n y a ,
ke p a l a n y a j u g a m e n g a n g g u k - a n g g u k m e n y a t a k a n
b a h w a a p a y a n g d i k a t a k a n o l e h k a k e k itu b e n a r
b e l a ka dan d i a t i d a k m e m b o h o n g .
“ Ja d i d i a b e t u l - b e t u l s u a m i m u , b u k a n p a c a r mu ?"
S i D e w a M o n y e t me m b e l a l a k d a n a i r m u k a n y a
tampak kecewa.
P e k Ho n g mengangguk m e n g i a k a n d a n mukanya
m e n j a d i m e r a h p a d a m . K e a d a a n m e maksa d i a ,
619
m a ka apa b o l e h b u a t . K a l a u p e m u d a i t u t i d a k
pingsan dan m e n d e n g a r s e m u a n y a ini, e n t a h apa
yang akan d i a l a m i n y a . A k a n t e t a p i k a r e n a d i a
memang mencinta pemuda itu, untuk apa lagi
malu-malu? Maka anggukan kepa lanya itupun
t e g a s d a n sungguh-s u n g g u h .
620
Dan kakek itu dengan mata mendelik lalu menjawab,
"Kau tidak bicara jujur. Sikapmu penuh kebimbangan,
matamu berkedip-kedip licik mencari akal ! Hayo betul
tidak kata-kataku ini ?"
621
Pek Hong seperti disengat kalajengking dan alisnya
yang lentik panjang itu terangkat. Walaupun sedikit
banyak sudah menduga bahwa orang akan
memerintahkan dia seperti ini, akan tetapi tak urung
mukanya menjadi merah juga dan sejenak dia berdiri
mematung.
622
"Bukannya aku berdusta, akan tetapi permintaanmu itu
sungguh keterlaluan. Masa kemesraan suami isteri
harus dipertunjukkan di hadapan orang lain?"
623
kepada kakek itu dengan jalan mencium Yap -goanswe.
Bukankah pemuda itu kembali jatuh pingsan?
624
kepada kakek bermuka monyet itu, yaitu menc ium
pemuda ini. Akan tetapi itupun kalau pemuda ini
pingsan. Sekarang, dalam keadaan sadar begini
bagaimana dia mampu melaksanakan niatnya itu?
Saking bingung dan malu, nona inipun lalu menangis
terisak-isak dan menutupi mukanya.
625
626
PENDEKAR GURUN NERAKA
Karya BATARA
Jilid 11
627
hatinya yang luar bias a, Bu Kong berhasil
menahan segala derita ini.
L a l u ke t i k a s e p a s a n g m a t a n y a m e n d o n g a k k e
b u ki t t e r j a l b e r d i n d i n g c u r a m i t u , t a m p a k l a h
o l e h n y a p o h o n - p o h o n g u n d u l b er k u l i t m e r a h
yang berdiri tegak di atas sana. Melihat dua
ke n y a t a a n i n i , s e k e t i k a B u K o n g t e r s e n t a k
hatinya. Ang-bhok-san (Bukit Kayu Merah) !
D e m i ki a n d e s i s n y a d i d a l a m h a t i .
628
atau Si Dewa Monyet yang pernah didengar
namanya beberapa tahun yang lalu itu.
Ha n y a k a r e n a k a k e k a n e h i n i t e l a h l a m a t i d a k
t u r u n ke d u n i a r a m a i m a k a n a m a n y a p u n s e k a r a n g
jarang-jarang disebut orang. Sungguh tidak
d i s a n g ka n y a s a m a s e k a l i b a h w a p a d a h a r i i n i
m u r i d T a B h o k Hw e s i o i t u m e m b a w a n y a m e n e m u i
Si Dewa Monyet yang t idak waras ot aknya. Dan
lebih cela ka lagi, menurut pendengarannya tadi,
P e k Ho n g h e n d a k m i n t a k a n o b a t u n t u k n y a k e p a d a
ka ke k i n i !
S a ki n g k a g e t d a n h e r a n n y a , s e j e n a k p e m u d a i n i
tertegun. Sedianya dia henda k memaki ka kek g ila
i t u u n t u k m e n g h i b u r P e k Ho n g d a n m e n g a j a k
gadis itu pergi dari tempat ini. Akan tetapi
setelah dia t ahu tentan g hal ini, Bu Kong menjadi
bingung.
629
Je l a s g a d i s i t u b e r u s a h a m e n o l o n g n y a m a t i -
matian. D ia t idak mengerti bagaimana kah dara ini
mampu membawanya dari gedung Cheng gan Sian
jin. Sekilas dia teringat kepada suhunya yang
muncul secara tiba -tib a di da lam kamar besar itu,
dan ingatan ini membuat muka Bu Kong berobah.
Tatapan mata suhunya yang ding in menusuk serta
w a j a h y a n g m e m b e s i d a r i o r a n g tu a i t u m e m b u a t
jantung pemuda ini terasa keder dan gelisah.
630
S i ka p d a r i o r a n g t u a i t u t e l a h m e m b u a t p e m u d a
ini maklum bahwa gurunya tentu telah
mengetahui dan mendengar semua peristiwa -
peristiwa jahanam yang d ilontarkan orang
ke p a d a n y a . D a n s e k a l i o r a n g t u a i t u t e l a h
mencarinya, tida k mungkin dia akan berhasil
lolos dan kejaran suhunya yang amat s akti itu.
M a ka a d a l a h s u a t u k e a n e h a n l u a r b i a s a k a l a u
t a h u - t a h u m u r i d T a B h o k Hw e s i o i n i d a p a t
meloloskan dirinya dari tangan Mala ikat Gurun
N e r a ka . A p a k a h y a n g s e s u n g g u h n y a t e r j a d i ?
S e g e r a B u K o n g m em a n d a n g g a d i s c a n t i k i n i y a n g
mengguguk di depannya sambil menutupi
m u ka n y a . B e t a p a m e m i l u k a n d a n m e n g h a r u k a n
tangis itu. Kedua pundaknya berguncang -
guncang, air mat a meleleh di sela -sela jarinya
yang halus runcing.
631
Sejenak pemuda yang gagah perkasa ini
mendelong. Ingatannya meluncur sepesat panah
mengenangkan semua pertemuan pertama
m e r e ka d u l u . B e t a p a g a d i s i n i d a t a n g b e r s a m a
suhunya yang pendek berkepala gundul itu ke
ke m a h n y a . B e t a p a T a B h o k Hw e s i o d a t a n g
menemuinya untuk memberikan bantuannya
ke p a d a p a s u k a n Y u e h y a n g d i p i m p i n n y a .
B e r ka t a d a n y a d u a o r a n g g u r u d a n m u r i d i n i l a h
m a ka ke m e n a n g a n - k e m e n a n g a n y a n g d i c a p a i n y a
lebih mudah diraih. Satu -persatu pasukan musuh
digempur mundur sampai akhirnya pertempuran
puncak terjadi diantara mereka ket ika pasukan
Yueh telah berhadapan langsung dengan pasukan
induk dari Kerajaan Wu yang dipimpin oleh Wu -
sam-tai-ciang kun yang dibantu banya k orang -
orang pandai itu.
632
Bu Kong adalah seorang p emuda yang jarang
s e ka l i b e r g a u l d e n g a n d a r a - d a r a c a n t i k . M a k a
t i d a kl a h m e n g h e r a n k a n j i k a p e r k e n a l a n d e n g a n
g a d i s l i n c a h d a n l i h a i m u r i d T a B h o k Hw e s i o i n i
benar-benar membuat dia merasa gembira sekali.
W a t a k y a n g p o l o s d a n j u j u r d a r i d ar a i n i m e m b u a t
dia terpikat, dan seandain ya saja dia be lum
bertemu dengan Siu Li, agaknya t idak mustahil
ka l a u d i a j a t u h c i n t a k e p a d a g a d i s i n i .
633
Tak terasa dia merasa menyesal sekali. Budi gadis
itu terhadap dirinya sudah cukup bes ar, berkali -
ka l i t e l a h m e n o l o n g n y a d a r i b e r b a g a i k e s u k a r a n .
Namun apa yang dapat dia lakukan untuk
membalas kebaikan orang? Dan sekaran g untuk
m e n o l o n g n y a d a r i r a c u n y a n g m e n g er a m d i
tubuhnya, lagi- lagi g adis itu telah berkorban
tanpa menghiraukan diri sendiri.
Je r i h p a y a h n y a t i d a k k e c i l , m a l a h k a l a u
dibandingkan dengan pertolongan -pertolongan
yang lalu, ag aknya pengorbanan ka li ini t idak
ka l a h b e s a r n y a . M u n g k i n b a h k a n l e b i h h e b a t l a g i
ka r e n a sekarang yang d iancam adalah
martabatnya sebagai gadis ba ik -baik. Teringat
betapa untuk menolongnya dara itu telah
m e n g a ku i d i r i s e n d i r i s e b a g a i i s t e r i d i d e p a n S i
Dewa Monyet yang berwatak konyol in i , jantung
Bu Kong berdetak dan mukanya menjadi merah.
634
Ancaman ini tidak ka lah besarnya dengan
ancaman senjata pedang ataupun golok. Dan
b e ka s j e n d e r a l m u d a y a n g t e l a h b e r k a l i - k a l i
menerima kebaikan gadis itu, mana bisa berdiam
diri membiarkan hal ini terjadi? Dia h arus
memberi muka kepada dara itu, dan sa tu -satunya
jalan yang dapat dia lakukan pada sa at itu
a g a kn y a juga ikut - ikutan berbohong,
m e m b e n a r k a n p e n g a ku a n P e k Hong b a h w a g a d i s i n i
memang betul adalah isterinya dan dia adalah
sang suami !
M e s ki p u n B u K o n g m e r a s a b e r a t d a n t e r t e k a n
perasaannya, akan tetapi demi menolong gadis
i t u ke l u a r d a r i a n c a m a n h i n a a n i n i d i a h a r u s
mampu menindas semua kecanggungannya.
635
Dengan sikap menggelikan kakek itu lalu
memegang kedua tangan Siau -ji dan menari
b e r p u t a r a n s a m b i l t e r k e k e h g e l i . P e k Ho n g t i d a k
berani menjalankan perintahnya, dan ha l itu
hanya berarti bahwa apa yang te lah dikata kannya
tadi adalah bohong bela ka. Ma ka sudah
sepantasnya kalau gad is itu dihu kum. Tentu saja
h u ku m a n n y a a d a l a h d i a y a n g m e m u t u s k a n . A k a n
tetapi mengingat b ahwa gadis itu gagu t idak
dapat berbicara, dan hal ini mengingat dia
ke p a d a p u t e r i n y a y a n g t e w a s d i t a n g a n p e n j a h a t ,
m a ka h u k u m a n k e j i y a n g s e d i a n y a h e n d a k d i a
b e r i ka n d i g a n t i " a n u g e r a h " i s t i m e w a , y a k n i
mengawinkan nona itu de ngan anak muridnya
yang paling c akap ini.
B u ka n ka h m a k s u d n y a i n i b a g u s s e k a l i ? A p a l a g i
ke d u a b e l a h p i h a k a g a k n y a s u d a h s a m a - s a m a
setuju. Siau -ji bercecowetan riang sedangkan
"c a l o n i s t e r i n y a " m e n a n g i s d i d e p a n s a n a . D a n
justeru inilah yang amat menggembira kan hati Si
Dewa Monyet. Kalau dia melihat gadis itu tidak
menangis, tentu dia akan turun tangan
m e m b u n u h n y a . Ha n y a g a d i s b a i k - b a i k s a j a l a h
yang harus mengeluarkan air mata kalau ditawari
ka w i n k a r e n a a i r m a t a y a n g d i k e l u a r k a n n y a i t u
s e b e n a r n y a a d a l a h a i r m a t a " k e b a h a g i a a n ".
636
Dasar manusia gila, maka jalan pikirannyapun
juga tidak waras. Semenjak puterinya diculik dan
dibunuh orang, kakek ini memang terganggu
o t a kn y a d a n b e l a s a n t a h u n h i d u p d e n g a n c a r a
yang tidak normal. Sepak terjangnya memang
tidak sehat, tampak gila-gilaan. Akan tetapi satu
watak baik yang tidak lenyap di d alam dirinya,
y a kn i t i d a k s u k a m e n g g a n g g u o r a n g l a i n . Ha n y a
ka l a u o r a n g l a i n d a t a n g m e n g g a n g g u n y a s a j a l a h
m a ka ka k e k i n i a k a n m e m b a l a s . Ju g a t e r h a d a p
ka u m w a n i t a , k a k e k i n i t i d a k s u k a s e w e n a n g -
wenang.
P e r n a h b e b er a p a w a k t u y a n g l a l u DEWA M o n y e t i n i
turun gunung, mendatangi sebuah dusun di kaki
Pegunungan Ta pie -san. Maksudnya ada lah untuk
mencari anak-anak gad is yang belum bersuami
untuk dijodohkan dengan beberapa orang anak
m u r i d n y a y a n g d i s a y a n g . DIA s u d a h b o s a n m e l i h a t
betapa ana k buahnya selalu melahirkan jenis
monyet melulu. Kakek ini ingin sesuatu yang lain,
yang aneh dan belum ada.
637
y a n g a ka n d a t a n g i n i l a h y a n g k e l a k d a p a t d i s e r a h i
u n t u k m e m i m p i n "r a k y a t "n y a i t u !
A ka n t e t a p i , d a s a r m a n u s i a g i l a , m a n a a d a g a d i s
yang sudi dikawinkan dengan monyetnya? Dusun
itu malah geger dan p ara penduduknya
m e n g a m u k, k a k e k i n i d i k e r o y o k d a n d i h u j a n i
senjata tajam. Si Dewa Monyet merasa marah dan
mendongkol, lalu menghajar orang-orang itu.
Karena marah maksud baiknya ditentang orang,
kakek i n i
l a l u m e r o b o h k a n para p e n d u d u k d u s u n
itu dan menculik lima dara -dara tanggung dibawa
ke markasnya.
638
m a h ko t a " ! A k a n t e t a p i s e m u a b u j u k a n i n i t i d a k
mempan dan lima orang gadis itu menolak,
b a h ka n k e t i k a a n a k - a n a k b u a h n y a d e n g a n s i k a p
tidak sabaran lalu melompat maju memeluk dara -
dara itu, lima orang gadis inipun akhirnya jatuh
pingsan lagi.
Ha l i n i t e r j a d i b e r u l a n g - u l a n g s e h i n g g a k a k e k i t u
menjadi gemas dan penasaran sekali. Karena
gadis-gadis itu t idak mau menerima maksud
b a i kn y a , dengan mendongkol diapun lalu
membawa lima orang gadis dusun ini turun
gunung d a n m e n g e mb a l i k a n m e r e k a k e r u m a h
masing-masing.
639
D e m i ki a n l a h , d e n g a n m a r a h - m a r a h k a k e k i n i p u n
l a l u ke m b a l i k e A n g - b h o k - s a n d e n g a n m u k a u r i n g -
uringan. Sudah lama dia memendam hasrat ingin
m e m b o p o n g c u c u j e n i s “ u n g g u l ". D a n s a t u -
satunya jalan ialah mengawinkan sa lah satu anak
b u a h n y a d e n g a n m a n u s i a . Ha n y a d a r i p e r k a w i n a n
inilah a kan muncul jenis baru dan menurut
ke p e r c a y a a n n y a , s i r a j a m o n y e t K a u w - c e - t h i a n
p a s t i a ka n m e n j e l m a d i d a l a m t u b u h j a b a n g b a y i
itu.
B u ka n ka h k a l a u d i h i t u n g - h i t u n g m o n y e t a d a l a h
nenek moyang manusia se karang? Bagaimana
manusia bisa melupakan dan menghina
leluhurnya sendiri? Sungguh manusia mahluk
menyebalkan! Demikian menur ut pendapat kakek
itu. Dia adalah pemuja Kauw -ce-thian, maka
t i d a kl a h m e n g h e r a n k a n j i k a l a u t e r h a d a p b a n g s a
640
monyet kake k ini menghargai lebih dari
sepantasnya. Bahkan menurut pikirannya,
manusia lebih rendah satu tingkat dibandingkan
bangsa monyet karena m ahluk itulah yang mula -
mula muncul di bumi sebelum manusia menjadi
sempurna ujudnya!
641
M a ka s e b e l u m S i D e w a M o n y e t s e n d i r i t a m b a h
melantur, pemuda ini lalu membentak sambil
m e l o m p a t b e r d i r i , "K a u w - s i a n , b e r a n i k a u o m o n g
seenak perutmu sendiri? Siapa bilang gadis ini
masih single? Dia adalah isteriku, sekali lagi kau
mengeluarkan kata-kat a tidak patut, jangan
s a i a h ka n a k u k a l a u k e p a l a m u k u p e c a h k a n ! "
"K e r r r! A n a k m u d a b e r m u l u t b e s a r b er n y a l i n a g a !
Dalam keadaanmu yang sudah sepayah ini masih
b e r a n i m e n g a n c a m a k u ? Ho o o , k a l a u t i d a k i n g a t
bahwa sebentar lag i kau akan masuk kubur, tentu
ka u a k a n k u b i k i n m a t i t i d a k h i d u p p u n t i d a k ! "
ka ke k i n i m e m b e n t a k d a n s e k a l i k a k i n y a
bergerak, tiba-tiba tubuhnya telah melayang ke
depan.
P e k Ho n g j u g a t e r k e j u t m e n d e n g a r k a t a - k a t a
pemuda itu, mulutnya mengeluarkan seruan
tertahan dan seketika dia menghentikan
642
tangisnya. Kedua tangannya diturunkan dan
dengan mata basah gadis ini melihat betap a Bu
Kong melangkah maju menyongsong kakek sinting
itu dengan kaki terhuyung -huyung.
"A p a ka u b i l a n g , k a k e k s e t a n ? S i a p a y a n g a k a n
mati? Kau ataukah aku? Agaknya hal ini masih
h a r u s ki t a b u k t i k a n d u l u . D i a a d a l a h i s t e r i k u d a n
ka u t i d a k b o l e h m e r a m p a s n y a b e g i t u s a j a . L a l u i
dulu mayatku baru kau boleh berbuat sesuka
hatimu !" begitu habis mengucapkan kata -
ka t a n y a i n i , B u K o n g t i b a - t i b a m e n u br u k k e d e p a n
dengan kecepatan kilat.
"W e h h h . . . . ! " K a u w - s i a n t e r k e j u t , s a m a s e k a l i
tidak menyangka bahwa pemuda yang dilihatnya
s u d a h ke m a s u k a n r a c u n j a h a t i n i t e r n y a t a m a s i h
mampu m e l a n c a r k a n serangan hebat. Dari angin
ke s i u r n y a s a j a S i D e w a M o n y e t t a m p a k t e r k e j u t
setengah mati dan berteriak heran.
A ka n t e t a p i k a r e n a p e m u d a i t u d a l a m k e a d a a n
s a ki t , m a n a b i s a m e n g h a d a p i k a k e k s i n t i n g i n i ?
S e ka l i m u l u t n y a m e n g e l u a r k a n s u a r a m e n g e j e k ,
segesit kera Si Dewa Monyet melompat ke
samping dan tanpa membalas Bu Kong dib uatnya
r o b o h t e r s u n g k u r m en c i u m t a n a h !
643
"Ha h a - h e h - h e h , a n a k m u d a b e r o t a k u d a n g , a p a
ku b i l a n g t a d i ? T a n p a m e n y e r a n g s e k a l i p u n k a u
pasti akan mampus. Dan kalau engkau nekat,
tenaga sa ktimu akan menghantam diri sendiri dan
dinding ususmu akan pecah berantaka n! Tidak
tahu dari mana kau bisa menelan racun Jit -coa-
tok (Racun Tujuh Ular) yang amat gan as in i? Kalau
saja engkau tidak ikut -ikutan berdusta, aga knya
masih suka a ku menolongmu. Tapi kau telah
melanggar dosa, mana sudi aku membantumu?
Ha n y a k a l a u e n g k a u m e n y a n g k a l p e n g a k u a n m u
t a d i b a r u a k u m a u m e n g a m p u n i m u . Ha y o , t a r i k
ke m b a l i o m o n g a n m u . . . . . ! "
T e n t u p er b u a t a n n y a ini a k a n d i h u k u m o l e h K a u w -
ce-thian, Raja monyet itu pembenci kejahatan,
644
paling t i d a k s u k a melihat sikap s ew e n a n g -
wenang dari orang lain. Itulah seb abnya mengapa
ka ke k i n i p u n t i d a k s u k a m engganggu o r a n g .
M e n u r u t k e p e r c a y a a n n y a , mengganggu or a n g
lain tida k a kan diberkahi o leh Kauw -ce-thian, dan
sekali r a j a monyet i t u m a r a h , t e n t u d i a t i d a k
a ka n d i b e r i t a m b a h a n i l h a m u n t u k i l m u - i l m u n y a .
B u K o n g y a n g r o b o h t e r s u n g k ur , t e r k e j u t s e k a l i
mendengar kata-kata kakek itu. Apa yang
d i u c a p ka n S i D e w a M o n y e t i n i t e r n y a t a b e n a r
b e l a ka . B e g i t u d i a m e n g e r a h k a n t e n a g a m e m u k u l ,
tiba-tiba saja perutnya terasa sakit dan nyeri,
seperti dirobek dari dalam. Agaknya kalau dia
n e ka t , d i n d i n g u s u s n y a a k a n p e c a h b e r a n t a k a n
t e r p u ku l b a l i k o l e h t e n a g a l w e e k a n g n y a .
645
yang tepat, a kan tewas dengan tubuh mengerikan
ka r e n a u r a t - u r a t d a r a h n y a p e c a h d a n d a r i s e m u a
lubang akan keluar darah dengan tujuh warna !
"K a u w - s i a n , p e r d u l i a k u m a t i a t a u t i d a k t e t a p k a u
tidak boleh mengganggu gadis itu. Sekali kau
menghinanya, aku akan menyerangmu mati-
matian dan ka lau aku tewas, rohku akan
m e n g e j a r - n g ej a r m u s a m p a i k e l i a n g k u b u r ! "
646
ka ki n y a m u n d u r s e t i n d a k . “ K a u . . . . . . p e m u d a
dogol, mengapa hendak berlaku nekat? Dia bukan
isterimu dan kaupun bukan suaminya, mengapa
mati-matian berbohong di depanku?"
D i a m e n g e l u a r k a n j e n g e k a n d a r i h i d u n g . "Hu h ,
s i a p a b e r b o h o n g k e p a d a m u ? K a u pe r c a y a a t a u
tidak tentang penga kuan kami, terserah.
Persetan dengan kepercayaanmu itu!"
647
ini berjalan saja sudah terhuyung -huyung akan
roboh, tanpa dia serang sebentar lagi tentu mati
sendiri, buat apa melayani anak muda itu?
"He , n o n a g a g u ! " t i b a - t i b a k a k e k i n i b e r p a l i n g
d a n b e r t e r i a k k e a r a h P e k Ho n g , "C o b a k a u j a w a b
yang betul. Apakah pemuda ini b e t u l - betul
suamimu? K a l a u benar harap anggukkan kepala
a ka n tetapi kalau tida k cukup gelengkan
ke p a l a m u . Ji k a e n g k a u gadis y a n g b a i k d a n t i d a k
tahu malu, tentu e n g k a u a k a n m e n j a w a b d e n g a n
jujur ! Ha y o , bagaimana jawabmu?"
M u ka P e k Ho n g m e n j a d i m e r a h s e k a l i d a n d i a
melirik ke arah Bu Kong. Kebetulan pada saat
itupun pemuda ini sedang memandangnya dan
sebelum gadis ini menjawab, Bu Kong telah
m e n d a h u l u i n y a s a m b i l t e r t a w a g e t i r , "K a u w - s i a n ,
ka u s u n g g u h t e r l a l u . D i a m e m a n g i s t e r i k u , k e n a p a
harus diulang-ulang lagi? "
648
K a ke k i t u t a m p a k g e m a s . "T u t u p m u l u t m u , a k u
tidak tan ya kepad amu! Di dunia in i lebih ban yak
l a ki - l a ki y a n g t i d a k t a h u m a l u d a r i p a d a k a u m
p e r e m p u a n ! " b en t a k n y a s a m b i l m e l o t o t . "K a l a u
dia memang isterimu, kenapa kusuruh cium suami
sendiri tidak mau? Ia bohong, dan kaupun
pendusta besar!"
P e k Ho n g y a n g s u d a h d a r i t a d i m e r a s a g e l i s a h d a n
t i d a k ka r u a n h a t i n y a , m e l a n g k a h m a j u d e n g a n
ka ki g e m e t a r . D i a t i d a k t a h u a p a y a n g h e n d a k
dibicarakan oleh pemuda itu. Akan tetapi melihat
ke a d a a n o r a n g semak i n gawat, ia cepat
menghampiri.
649
ini. Ia telah mengambil keputusan, bahw a jika
pemuda itu tida k tertolong, d ia akan mengadu
jiwa dengan ka kek monyet ini dan mengobrak -
abrik sarangnya!
650
apalagi yang harus dipikirkan? Perutnya
b e r g o l a k , n y e r i d a n p e d i h s e p er t i d i t u s u k p i s a u
dari dalam, keadaann ya sudah mencapa i t itik
bahaya dan dia tidak mempunyai harapan lagi.
Apa yang harus dicemaskan ?
A ka n t e t a p i e n t a h m e n g a p a , m e s k i p u n d i a m a r a h
dan benci sekali terhadap Siu Li yang telah
mempermainkannya, tetap saja cinta kasih nya
651
yang tertanam dalam -dalam d i hat inya ter hadap
g a d i s i t u t i d a k d a p a t d i c a b u t b e g i t u s a j a . Ha t i n y a
m e m a n g s a k i t , r o b e k d a n b e r d a r a h o l e h semua
perbuatan kekasihnya itu. Namun dia sendiri toh
tidak mampu mengusir bayangan Siu Li dari lubuk
hatinya.
D a n s e ka r a n g , d a l a m s a a t t e r a k h i r i n i d i a m e l i h a t
betapa dia harus menyia -nyia kan cinta ka sih Pek
Ho n g . M e s k i p u n m u l u t n y a m e m b e r i m u k a , a k a n
tetapi hatinya tertutup rapat. Dia tidak mampu
membukanya dan inilah yang membuat Bu Kong
merasa menyesal dan berdosa sekali.
A ka n t e t a p i , p e m u d a i n i t e l a h b e r t e k a d u n t u k
m e l a ku k a n s e s u a t u b a g i g a d i s i t u , s e s u a t u y a n g
dapat dikenang dan dirasa kan se lama hidup.
Sebentar lagi maut a kan menjemputnya dan
sebelum ajal, dia hendak melindungi nama b aik
dara itu dari ejekan orang.
M a ka b e g i t u g a d i s i n i m e n d e k a t i n y a , c e p a t
d i a m e n y a m b a r l e n g a n P e k Ho n g d a n m e n a r i k
gadis itu di belakang tubuhnya. Kemudian dengan
m u ka m e n g e j e k B u K o n g l a l u m e n g h a d a p i S i D e w a
M o n y e t s a m b i l b e r k a t a , "K a u w - s i a n , i s t e r i k u i n i
adalah wanit a terhormat, mana mungkin engkau
dapat menyuruhnya melakukan perbuatan yang
652
tidak sop an? Dia menangis karena melihat aku
berada di ambang maut, dan ia tidak sudi
menjalankan perintahmu adalah karena ia justeru
seorang wanita yang tahu susila ! Nah, apa
maumu? Kalau engkau ingin se kedar bukti dariku,
lihatlah.......!”
"N a h , s u d a h p e r c a y a k a h e n g k a u , k a k e k s i n t i n g ? "
Bu Kong mengejek Si Dewa Monye t yang
t e r ke s i m a m e n y a k s i k a n h a l i n i . K a k e k i t u m e l i h a t
b e t a p a gadis c a n t i k i t u d i a m s a j a k e t i k a d i c i u m ,
b a h ka n m u k a n y a m e n j a d i m e r a h l a l u k e m b a l i
terisak-isak sedih dan menyembunyikan mu kanya
d i d a d a p e m u d a i n i . Je l a s , d i l i h a t b e g i n i s a j a
terang bahwa apa yang dika takan oleh mereka
adalah benar.
653
"K a l i a n . . . . . k e p a r a t s e m u a n y a ! K a l i a n b o h o n g ,
ka l i a n o r a n g - o r a n g m u d a y a n g t i d a k t a h u m a l u .
D a n ka u , p e m u d a y a n g m a u m a m p u s , t er n y a t a
ka u p u n b e r m u k a t e b a l ! C i h h , m a n a b i s a k a u
mengelabuhi orang tua seperti diriku ini? Aku
belum percaya kalian tidak jujur, kalian curang !"
ka ke k i t u m e n c a k - m e n c a k d e n g a n m a t a m e n d e l i k ,
sedangkan Siau -ji sendiri yang berada di dekat Si
Dewa Monyet juga mengeluarkan cecowetan
marah. Agaknya mony et inipun juga bisa
d i h i n g g a p i p e r a s a a n " c e m b u r u ", b u k t i n y a , k e t i k a
d i a m e l i h a t P e k Ho n g d i c i u m p e m u d a i t u , k e r a i n i
tampak beringas d an mengamang -amangkan
tinjunya yang kec il kepad a Bu Kong!
T e n t u s a j a p e m ud a i n i n a i k d a r a h . K a l a u s a j a
ke p a l a n y a t i d a k b e r d e n y u t d e n y u t s e p e r t i i t u ,
ka l a u s a j a p e r u t n y a t i d a k t e r a s a s a k i t d a n n y e r i
seperti dirobek-robek dari dalam, tentu tanpa
banyak ca kap lagi dia sudah menerjang kakek gila
i n i . A ka n t e t a p i , d i a m a s i h m e n c o b a m e n a h a n
diri. Makian Si Dewa Monyet yang tepat me ngenai
sasarannya in i membuat mukanya terasa pedas.
Begitulah banyak orang telah mengecamnya.
Pemuda muka tebal alias pemuda tida k t ahu malu
! B u kankah i n i c o c o k s e k a l i d e n g a n k e a d a a n n y a
s e ka r a n g y a n g d i k a b a r k a n o r a n g m e l a k u k a n
654
perjinaan dan perbuatan ti dak senonoh lainnya
lagi?
"He m m , k a l a u b e g i t u a p a m a u m u , k a k e k s e t a n ? "
Bu Kong membentak dengan sinar mata berapi.
K e m a r a h a n y a n g m e m en u h i d a d a n y a m e m b u a t
ke p a l a n y a s e m a k i n h e b a t d i h a n t a m d e n y u t n a d i
yang bertalu -talu, mat anya berkunang -kunang
a ka n t e t a p i s e k u a t t e n a g a d i a m a s i h m e n c o b a
bertahan.
"A ku m e n g h e n d a k i s a k s i ! Y a , a k u m e n g h e n d a k i
s a ks i u n t u k m e n g u a t k a n p e n g a k u a n k a l i a n
berdua. Tidak boleh kalian mengada -ada di sini
untuk membohongi lohu. Bukankah bis a saja
setiap orang saling mengaku sebagai sua mi isteri
ka l a u m e r e k a t e r g o l o n g m a n u s i a - m a n u s i a t i d a k
tahu malu? Dan ka lian tidak boleh bermain -main
di depan lohu. Sudah banyak aku ditipu orang dan
sudah kenyang aku akan t ipu muslihat busuk
m e r e ka . K a l i a n c u r a n g , l o h u t i d a k t e r i m a , h a r u s
a d a s a ks i d i s i n i . K a l a u t i d a k , j a n g a n h a r a p k a l i a n
d a p a t ka b u r s e t e l a h m e m b u a t o n a r d i A n g - b h o k -
san !"
K a ke k i t u m e n c a k - m e n c a k d a n s e p a s a n g m a t a n y a
tampak buas, agaknya s iap menyerang dua orang
muda-mudi ini.
655
B u K o n g m e n j a d i m ar a h s e k a l i . "K a u w - s i a n , k a u
tahu bahwa di sini t idak ada orang lain yang dapat
d i j a d i ka n s a k s i ! B a g a i m a n a k a u m i n t a k a m i
memanggil seseorang untuk menjadi sa ksi?"
pemuda ini membentak gusar.
"A h a , i t u l a h s a l a h m u s e n d i r i ! " k a k e k i t u
m e n j a w a b s e e n a k n y a . "L o h u t i d a k p e r d u l i k a l i a n
bisa atau tidak m endapat kan saks i. Kalau bisa,
itulah nasib sia l lohu, a kan tet api kalau t idak,
itulah bukti kebohongan ka lian. Kenapa waktu
datang ke sin i tida k membawa teman? Masalah
ka l i a n b i s a m e m e n u h i a t a u k a h t i d a k i n i l a h b u k a n
urusan lohu lagi, heh -heh-heh...."
K a ke k i t u t e r t a w a - t a w a m e n g e j e k d a n m u k a n y a
tampak gembira. Agaknya dia merasa berada di
atas angin, ma ka semua kemendongkolan hat i nya
hendak dia tumpahkan kepada murid Mala ikat
Gurun Neraka ini. Gara -gara pemuda itulah maka
m a ks u d h a t i n y a t e r t u n d a - t u n d a . K a l a u t i d a k ,
b u ka n ka h s e j a k t a d i d i a d a p a t m e m b a w a g a d i s i t u
ke p u n c a k ? K a r e n a s i p e m u d a m e n g a k u s e b a g a i
sang suami sedangkan si gadis sendiri mengaku
sebagai isteri inilah maka terpaksa dia berdebat
mulut dahulu.
656
B u K o n g m e n j a d i n a i k p i t a m . "K e p a r a t , k a u s e t a n
tua yang curang!" makinya penuh kemarahan.
"Ja d i k a u t e t a p t i d a k p e r c a y a k e p a d a p e n g a k u a n
ka m i ? "
"M e m a n g n y a k a l i a n b i s a m e n g e l a b u i l o h u ? He - h e ,
anakmud a , t u a - t u a l o h u i n i s u d a h b a n y a k m a k an
garam p e n g h i d u p a n . M a n a b i s a k a l i a n b e rdusta di
d e p a n l o h u ? A k u m e n g h e nd a k i s a k s i , s e k a r a n g
juga. Kalau engkau dapat memenuhinya, biarlah
lohu t e r i m a k a l a h . Ha - h a h - h e h - h e h . . . . . . ! "
657
A ka n t e t a p i s u n g g u h aneh b i n ajaib! Sebelum Bu
Kong berteriak g u s ar , t i b a - t i b a t e r d e n g a r
b e n t a ka n h a l u s s e o r a n g w a n i t a , "He m m , D e w a
m onyet yang tak tahu diri, b e r a n ikau menghina
Yap-goanswe? Kalau kau berkeras kepala
m enghendaki s a k s i , akulah s a k s i n y a . . . . . ! M e r e k a
b e r d ua b e t u l s u a m i i s t e r i , b e r a n i k a u t i d a k
percaya kepada o m o n g a n k u ? "
"S i o c i a . . . . . . ! " k a k e k i t u b e r s e r u k a g e t d a n c e p a t
maju berlutut, sikapnya t iba -tiba tampak
ke t a ku t a n d a n s e m u a k e g a r a n g a n n y a l e n y a p .
Dengan tubuh gemetar ka kek ini membentur -
658
benturkan dahinya di at as tanah berbatu sampai
ku l i t j i d a t n y a l e c e t .
659
B u K o n g d a n P e k Ho n g j u g a t e r k e j u t s e k a l i
mendengar bentakan merdu itu. Mereka serasa
mengenal suara ini, maka hampir berbareng
ke d u a n y a s e g e r a m e n o l e h d a n . . . . d u a o r a n g i n i
berteriak kaget seperti disambar petir!
"S i u L i . . . . . ! " s a k i n g k a g e t n y a m e l i h a t g a d i s d i a t a s
b a t u ka r a n g i t u , P e k Ho n g m e m e k i k d a n s e k e t i k a
s i ka p p u r a - p u r a n y a s e b a g a i g a d i s g a g u b u y a r
berantakan.
660
Ada perasaan girang, cemas, marah, malu dan se -
bagainya lagi yang bercampur aduk tidak karuan.
Kalau saja kehadiran Siu Li tida k di saa t seperti
i t u , d i m a n a d i a b e r s a m a P e k Ho n g t e l a h s a l i n g
m e n g a ku d i h a d a p a n S i D e w a M o n y e t s e b a g a i
suami isteri, aga knya kekaget an pemuda ini t idak
a ka n s e p a r a h i t u .
A ka n t e t a p i , j u s t e r u d a l a m k e a d a a n s e p e r t i i n i l a h
Siu Li muncul ! Bagaimana di a tid ak a kan terkejut
s e ka l i ?
M e n d e n g a r P e k Ho n g m e n y e b u t n a m a n y a g a d i s d i
a t a s b a t u k a r a n g i tu m e n o l e h d a n s e n y u m p a h i t
membayangi wajahnya, Bu Kong melihat betapa
m e s ki p u n g a d i s i t u t e r s e n y u m , n a m u n w a j a h
jelita ini penuh diselimuti mendung gelap,
sepasang matanya sayu dan redup, dan b ibir yang
basah itu agak d itarik seakan sedang merasakan
s u a t u ke n y e r i a n b a t i n y a n g a m a t h e b a t .
" A d i k Ho n g , t e r i m a k a s i h b a h w a k a u m a s i h s u k a
mengenalku. Sungguh aku merasa menyesal
s e ka l i b a h w a k e d a t a n g a n k u s e d i k i t t e r l a m b a t .
Kalau tidak, bu kankah suamimu itu dapat
s e c e p a t n y a d i t o l o n g ? R a c u n Ji t - c o a - t o k m e m a n g
ganas, sekarang empat diantara tujuh racun telah
661
b e ke r j a , k a l a u k i t a t i d a k c e p a t b e r g e r a k ,
b u ka n ka h n y a w a n y a s u k a r d i p e r t a h a n k a n l a g i ? "
D e m i ki a n g a d i s i n i b e r k a t a p e r l a h a n , l a l u t i b a -
tiba dia menoleh ke arah Si Dewa Monyet, dengan
s u a r a b e n g i s m e m b e n t a k , "K a u w - s i a n , b e r a n i k a u
b e r s i ka p k u r a n g a j a r t e r h a d a p Y a p - g o a n s w e
s u a m i i s t e r i ? Ha y o b a n t u m e r e k a d a n c e p a t
s i a p ka n b a h a n - b a h a n o b a t y a n g d i p e r l u k a n ! "
Ha n y a k a r e n a m e r a s a p e n a s a r a n d a n t e r k e j u t
melihat betapa gadis yang tadi b e r p u r a - p u r a gagu
itu ternyata dapat berbicara, kake k ini
memprotes.
"A ka n t e t a p i , s i o c i a , m e r e k a i n i . . . . . . . . m e r e k a i n i
t u ka n g b o h o n g ! Buat apa kita menolongnya?
662
B i a r ka n s a j a m e r e k a m e n er i m a hukuman. L o h u
h e n d a k d i t i p u n y a m entah-mentah, m e r e k a b e r d u a
i n i bu ka n o r a n g b a i k - b a i k d a n . . . . "
663
Dia sudah tidak berani banyak cing -cong lagi
melihat murid Mo -i Thai-houw itu marah
ke p a d a n y a . K a l a u s a m p a i g a d i s i n i m e l a p o r
ke p a d a t h a i - s i a n ( s e b u t a n t e r h a d a p M o - i T h a i -
houw), kakek itu t idak berani membayangkan
h u ku m a n a p a y a n g b a k a l d i t e r i m a n y a . N e n e k i t u
t e r ke n a l k e j a m d a n t e l e n g a s , m e m b u n u h o r a n g
lain seperti membunuh semut saja.
664
dengan Mo-i Thai-houw yang pada waktu itu juga
masih merupakan wanita muda yang cantik jelita.
P e r j um p a a n n y a d i m u l a i k e t i k a k a k e k i n i s e d a n g
mengaso di atas sebatang pohon raksasa yang
rindang daunnya d alam sebuah hutan. Dan tak
jauh dari pohon ini, sebuah telaga kecil yang
j e r n i h a i r n y a m e ng a l i r d i s i t u . D e m i k i a n
beningnya air ini sehingga dasar telaga tampak
dengan nyata.
665
Sedemikian jernihnya air telaga ini sehingga
segala sesuatunya tampak dengan demikian
jelas!
I r i n g - i r i n g a n s e m u t b e r a p i i n i m e n u ju k e a t a s
pohon, dan yang mereka tuju ada lah markas
pusat berupa sebuah lubang dimana semut -semut
666
itu biasan ya menyimpan bahan makanan
cadangan.
A ka n t e t a p i , k a k e k i n i t i d a k t a h u b e t a p a s e t e l a h
s e e ko r s e m u t d i p i j a t n y a m a m p u s , s e m u t - s e m u t
yang lain te lah merubung seluruh ka kinya dan
b a g a i ka n p e r a j u r i t - p e r a j u r i t b e r a n i m a t i , r a t u s a n
s e m u t b e rapi i t u m e n g g i g i t s a n a - s i n i s e h i n g g a S i
Dewa Monyet berte riak kesakit an.
667
Inilah kes alahannya pertama. Saking asyiknya
mengintai gratis, kakek ini sudah terlambat untuk
mengetahui bahwa dirinya sudah d iserang
barisan semut merah yang banyak jumlahnya.
Karena kaget dan kesa kitan, ka kek itu menjerit
dan menggaruk sana memencet s ini membunuh
semut-semut berapi ini. Dan hal ini membuat
wanita muda yang sedang mandi di dalam telaga
ke c i l i t u t e r k e j u t b u k a n m a i n .
S e ka l i m e l e n g k i n g t u b u h n y a y a n g t e l a n j a n g b u l a t
itu melompat dari dalam air ! Si Dewa Monyet
terpesona dan mulutnya celangap, sejenak dia
m e i u p a k a n s e r a n g a n s e m u t - s e m u t me r a h i t u .
Pemandangan ini terlampau luar biasa b aginya
d a n ka r e n a l e n g a h , k a k e k i t u h a r u s m e m b a y a r
mahal. Belasan ekor semut secara serentak
memasuki pipa celananya dan menerobos ke atas.
A kh i r n y a , s e t e l a h b e r h a s i l m e n e m u k a n y a n g
m e r e ka c a r i , s e m u t - s e m u t i n i m e n g g i g i t d a n
ko n t a n k a k e k i t u m e n j e r i t n g e r i .
668
Dan pada saat itu, wanita cantik yang sebenarnya
b u ka n l a i n a d a l a h M o - i T h a i - h o u w a d a n y a , t e l a h
melayang ke atas pohon dan seka li t angannya
bergerak, angin pukulan yang amat dahsyat
menghantam Si Dewa Monyet.
"Ha i i i i . . . . . ? ! ? " k a k e k i n i b e r s e r u k a g e t n a m u n
semuanya sudah terlambat. Karena t idak
menyangka-nyangka a kan kej adian begini, kontan
669
tubuh kakek itu terbanting di atas tanah keras
dengan pantat terlebih dahulu.
B u kt i n y a , m e r e k a i n i t e r u s m e n g g i g i t s a n a - s i n i
"He i i , n y o n y a . . . . e h , n o n a , p e r l a h a n d u l u . . . . ! A k u
tidak sengaja, aku tidak bersalah! Eiittt......!"
ka ke k itu berkaok-kaok seperti kambing
ke b a ka r a n j e n g g o t d a n d e n g a n g u g u p m e n c o b a
bergulingan menghindarkan diri.
"T i d a k b e r s a l a h a p a n y a ? T i d a k s e n g a j a a p a n y a ?
Je l a s m a t a m u m e l o t o t s e p e r t i i k a n e m a s m a s i h
berani bilang tidak berdosa kepada nonamu, ya?
Keparat jahan am, kau laki-iaki yang pantas
670
mampus......!" wanita muda ini memekik marah
seperti seekor harimau betina dan menghajar
ka ke k i t u .
B a r u ka k e k i n i b e n a r - b e n a r m er a s a k a g e t b u k a n
m a i n . S a m a s e k a l i d i a t i d a k m e n g i r a bahwa
wanita muda yang tubuhnya aduhai itu ternyata
s e d e m i k i a n h e b a t k e p a n d a i a n n y a ! K a l a u tahu
begini, mana berani dia tadi mengintai si bidadari
yang ganas in i ?
M a ka s e g e r a t i m b u l p i k i r a n n y a u n t u k k a b u r .
Lawan terlampau kuat baginya, dan jalan paling
aman sementara ini adalah menjalankan jurus
"l a n g ka h k a k i s e r i b u " a l i a s m e r a t !
671
nona...ular...ular telaga menempel di
dadamu....!"
T e r i a ka n i n i d i l a k u k a n d e n g a n a m a t t i b a - t i b a d a n
m i m i k m u k a kakek i t u p u n j u g a t a m p a k s u n g g u h -
s u n g g u h . M o - i T h a i - h o u w t er k e j u t d a n t a n p a
terasa menjerit kecil, seketika serangannya
merandek setengah jalan. Cepat wanita ini
memandang dadanya sendiri d an...... se ketika itu
juga wajahnya menjadi merah padam. Kiranya
ke m a r a h a n y a n g k e l e w a t s a n g a t t e l a h m e m b u a t
dirinya lupa untuk menutupi tubuhnya. Dengan
telanjang bulat begitu saja d ia menyerang orang
mati-matian!
"I h h . . . . . ! " W a n i t a i n i m e m e k i k t e r t a h a n d a n s e k a l i
tubuhnya berkelebat, ia lenyap d i ba lik
ke r i m b u n a n s e m a k b e l u k a r . D i s i t u i a h d i a t a d i
meletakkan pakaiannya, maka cepat sekali
seperti maling ta kut konang an, wanita ini
mengenakan pakaian seb isanya. Karena terlalu
tergesa-gesa, bajunya dia pa kai secara terbalik
dan dengan model aneh ini Mo -i Thai-houw
segera melompat keluar untuk meneruskan
perhitungannya dengan si ka kek la knat.
672
dan marah. Sekali kakinya menotol tanah,
tubuhnya melayang ke puncak sebatang pohon
yang paling tinggi dan dari tempat inilah ia
melayangkan pandang ke segala penjuru.
G e r a ka n n y a s u n g g u h m e n t a k j u b k a n . K a l a u s a j a d i
tempat itu kebetulan ada orang lain yang melihat
ke j a d i a n i n i , t e n t u d i a a k a n m e n g i r a b a h w a y a n g
dilihatnya melayang -layang secepat burung besar
dan meloncat-loncat dari pohon yang s atu ke
pohon yang lain itu bukanlah manusia n amun
sebangsa siluman. Siluman rimba!
673
pengejaran dari atas pohon ini membuat
pandangannya ke depan amat leluas a dan tajam.
M a n a ka k e k i t u m a m p u l o l o s d a r i u b e r a n n y a ?
Ja r a k m e r e k a s e m a k i n d e k a t s a j a d a n k e t i k a S i
Dewa Monyet hampir menarik napas lega, tiba -
t i b a d a r i u d a r a m e n y a m b a r t ur u n s e s o s o k
bayangan disusul benta kan nyaring.
"M o n y e t b u r u k , k e m a n a k a u h e n d a k l a r i ? ”
"S i l u m a n b e t i n a , s i a p a t a k u t p a d a m u ? K a l a u
e n g ka u m e m a k s a k u m a k a a k u p u n t i d a k a k a n
segan-segan lagi terhadapmu. Lihat
serangan.....!"
674
c e p a t , b a r u d i a m e n g g er a k k a n p u n d a k u n t u k
mengangkat lengannya menangkis, tahu -tahu
p u ku l a n o r a n g t e l a h t i b a t e r l e b i h d a h u l u .
M a ka b e r t e m u d e n g a n m a n u s i a m u k a m o n y e t
yang telah mengintainya ket ika dia sedang as yik
mandi adalah merupakan jalan keluar b agi semua
ke m a r a h a n n y a . D i a t i d a k m a u m e m b e r i a m p u n ,
a ka n t e t a p i M o - i T h a i - h o u w p u n j u g a t i d a k s e g e r a
membunuh kakek ini. Dia hendak menghajar laki -
l a ki i n i s a m p a i s e t e n g a h m a t i b a r u u r u s a n
gampang untuk menurunkan tangan kejam.
675
ka ke k i t u , a d a l a h y a n g k a n a n m e n e p u k p e r l a h a n
d i p a n g k a l t e n g g o r o k a n . "P l a k - n g u u k k k k ! "
S u a r a ke d u a i n i k e l u a r d a r i m u l u t S i D e w a M o n y e t
seperti kera terjepit, tubuhnya terputar empat
ka l i d a n a k h i r n y a r o b o h t e r l e m p a r k e t i k a s e b u a h
ka ki m e n e n d a n g t e m p u r u n g l u t u t n y a .
"A d u h h . . . . . a m p u n n o n a . . . . . t o b a a t t t . . . . . . m a t i
a ku … ! " k a k e k i t u m e n j e r i t n g e r i d a n t a k u t d i s u s u l
serangan berikutnya, dia lalu menggelundung
p e r g i . N a m u n s e m u a ge r a k a n n y a i n i s i a - s i a
b e l a ka . K e m a n a p u n d i a m e n g h i n d a r , k e s i t u j u g a
Mo-i Thai-houw mengejarnya sambil melancarkan
p u ku l a n p u k u l a n k e r a s .
"K a u t e l a h b e r s i k a p k u r a n g a j a r t e r h a d a p d i r i k u ,
mana aku mau mengampunimu? Mati di tangan
Mo-i Thai-houw bukanlah kematian yang jelek,
ke n a p a kau berteriak-teria k? Terimalah
ini........plakk! D an rasakan yang ini. .....plokk!"
D e m i ki a n b e r k a l i - k a l i k a k e k i t u d i h a j a r j a t u h
bangun. Akhirnya Si Dewa Monyet ini merintih
panjang. Tubuhnya bengkak -bengkak, mu kanya
bengap dan berdarah, membuat wajahnya yang
s u d a h j e l e k i t u s e m a k i n m e n g er i k a n . D a n k a k e k
ini mengeluarkan seruan tertahan ket ika
676
mendengar siapa gerangan wanita cantik
bertangan ganas itu. Kiranya Mo -i Thai-houw!
"A p a y a n g h e n d a k k a u k a t a k a n ? " w a n i t a i n i
membentak, namun pukulannya ditunda juga dan
ia memandang kakek itu dengan sinar mata yang
membuat bulu tengkuk lawannya meremang.
"A ku . . . . e h h . . . . . h e n d a k o m o n g s e d i k i t . . . . . e h h . . . . .
harap engkau tidak m arah.... ."
M e l i h a t o r a n g b i c a r a g a g a p b e g i n i M o -i T h a i -
houw menjadi tidak sabar lagi. Sepasang matanya
m e n d e l i k d a n k e m b a l i d i a m e n g h a r d i k , "M a u
omong lekas omong, memangnya kau tidak punya
l i d a h ? Ha y o c e p a t , s e b e l u m n y a w a m o n y e t m u
ku ki r i m k e a k h i r a t ! "
677
T u b u h k a k e k ini m e n g g i g i l d a n d e n g a n s u a r a
t e r b a t a - b a t a d i a p u n l a l u m e n j a w a b , "T h a i - h o u w ,
b u ka n ka h o r a n g m e n j u n j u n g n a m a m u s e b a g a i
seorang lihiap (pendekar wanita) yang selalu
b e r s i ka p a d i l d a n j u j u r ? T a p i k e n a p a t e r h a d a p a k u
ka u b e r t i n d a k t i d a k a d i l b e g i n i . . . . . ? "
"T i d a k a d i l a p a n y a ? M e m a n g n y a k a u t i d a k p u n y a
d o s a ke p a d a k u ? "
"A ka n t e t a p i . . . . . a k a n t e t a p i s e m u a k e l a k u a n k u
itu tidak kusengaja. A ku sudah lama berada di
atas pohon. Kalau aku baru datang, masa
telingamu yang tajam tidak dapat menangkap
g e r a ka n k a k i k u ? A d a l a h s a l a h m u m a k a e n g k a u
tidak meneliti du lu keada an sekit ar dan....."
"K e p a r a t , b e r a n i k a u m a l a h m e n y a l a h - n y a l a h k a n
a ku ? " b e n t a k a n i n i m e m o t o n g u c a p a n k a k e k i t u
dan Dewa Monyet pucat mukanya.
"E h , t i d a k . . . . t i d a k b e g i t u m a k s u d k u ! A k u h e n d a k
bilang bahwa aku terlebih dulu berada di sana
d a n ka r e n a m e n d e n g a r k e c i p a k a i r , k u k i r a a d a
ular menyeberang di tengah telaga. Aku lantas
terbangun dan karena terkejut, aku tidak dapat
menjaga sepasang matak u yang melotot kagum
678
ini. Siapa suruh nona memiliki tubuh seindah itu
dan.... ehh, maaf..... maaf....." karena kaget men -
d e n g a r o m o n g a n s en d i r i y a n g m e l o n c a t b e g i t u
s a j a , ka k e k i n i m u n d u r - m u n d ur k e t a k u t a n d e n g a n
ka ki g e m e t a r .
M u ka M o - i T h a i - h o u w m e n j a d i m e r a h . M e s k i p u n
rasa malu mengusik hatinya, akan tet api pujian
ka ke k i t u m e m b u a t k e m a r a h a n n y a a g a k d i n g i n .
Namun tentu saja hal ini bukan berarti dia mau
mengampuni orang.
"Hm m , b a i k a k u t e r i m a a l a s a n m u i n i . T a p i k e n a p a
ka u b i l a n g a k u t i d a k a d i l ? A p a k a h k a l a u k u b u n u h
mampus laki- laki kotor sepertimu in i terlalu
murah? Atau mungkin kau mint a ag ar matamu itu
ku c o l o k k e l u a r ? B e g i t u k a h . . . . ? ” M o - i T h a i - h o u w
melangkah maju dan Si Dewa Monyet cepat
menggoyang-goyang tangannya.
"T i d a k. . . . t i d a k . . . . t a h a n d u l u ! E n g k a u t i d a k a d i l ,
Thai-houw, dan aku berani sumpah!"
"T i d a k a d i l d a l a m h a l a p a ? " M o - i T h a i - h o u w
membentak dengan pandangan bengis.
679
Dan Dewa Monyet yang jerih setengah mati itu
l a l u m e n j a w a b c e p a t , "K a u t i d a k a d i l k a l a u
membunuhku. Aku tidak mengambil apa -apamu,
tidak mencuri barangmu, kenapa harus dibunuh?
K a l a u ka u m e r a s a d i r u g i k a n a d a l a h k a r e n a a k u
secara tidak sengaja telah melihat... ....melihat
tubuhmu yang mulus. Nah, kalau aku berhutang
dalam hal ini, bukankah membayarnyapun juga
harus setimpal.....?"
"M a k s u d m u . . . . . ? " m a t a w a n i t a m u d a i n i b e r s i n a r -
sinar.
"M a ks u d k u . . . . . . m a k s u d k u b e g i n i . . . . . . . " d e n g a n
cepat kake k itupun lalu mencopoti semua
p a ka i a n n y a d a n s e j e n a k k e m u d i a n d i a p u n t e l a h
berdiri bugil di depan Mo - i Thai-houw, persis
penari striptease di panggung terbuka!
dan
"S e t a n . . . . . . ! " w a n i t a i n i m e n g u m p a t j e n g a h
mu ka n y a m e l e n g o s m e r a h . S a m a s e k a l i tidak
d i s a n g ka n y a b a h w a l a k i - l a k i i t u a k a n melakukan
perbuatan ini. Dan siapa yang sudi memandang
tubuhnya? Ia bah kan merasa mua k namun juga
tidak mampu be rbuat sesuatu.
680
M e s ki p u n k o n y o l c a r a o r a n g , a k a n t e t a p i k a t a -
ka t a n y a t a d i m a s u k akal juga. K a k e k i t u t e l a h
membayar lunas hutangnya secara adil. Mau apa
lagi? Ha n y a b e d a n y a , k a l a u l a k i -laki k u r a n g ajar i n i
telah melahap tubuhnya dengan pandangan
ke l a p a r a n , a d a l a h d i a y a n g sama s e k a l i t i d a k sudi
memandang tubuh laki laki itu. Dan hal ini
bukanlah k e s a l a h a n Si Dewa Monyet.
"S i p a p a n y a ? S i p h i d u n g m u i t u ! ” w a n i t a ini
membentak akan tetap i suaranya sudah tidak
s e g a l a k t a d i . "S i a p a s u k a m e m a n d a n g tubuh
s e p e r t i t e n g k o rak b e g i n i ? Ha y o c e p a t k e n a k a n
p a ka i a n m u i t u . K a l a u t i d a k , a k u b e n a r - b e n a r
t idak a k a n m e n g a m p u n i m u lagi !"
K a ke k i t u t a m p a k g i r a n g d a n d e n g a n w a j a h
gembira dia lalu mengenakan kembali
p a ka i a n n y a . K i r a n y a a k a l n y a i n i j i t u s e k a l i , a k a n
t e t a p i yang a m a t d i s a y a n g k a n , m e n g a p a b a r u
timbul setelah badannya babak bundas?
681
B u ka n ka h k a l a u s e j a k s e m u l a d i a m e n g g u n a k a n
a ka l n y a i n i t u b u h n y a t i d a k a k a n d i h a j a r o r a n g ?
682
b u ka n m a i n . A d a k a l a n y a b i l a n g t e r l a l u a s i n , d i
lain saat bilang kurang cabe dan di saat lain lagi
bilang terlalu banya k ku ah sehingga seperti
minum air di pecomberan!
U a n g h a b i s ? C u r i s a j a d i r u m a h s e or a n g
hartawan! Pakaian sudah kumal? Curi saja d i toko
cita seorang juragan kain!
683
B a g a i m a n a D e w a M o n y e t i n i t i d a k "m a k a n a t i "?
D a n y a n g amat m e n g g a n g g u p e r a s a a n l a k i - l a k i i n i
adalah nafsu berahinya. Semenjak pertama kali
m e n y a ks i k a n t u b u h m u l u s M o - i T h a i - h o u w d i
t e l a g a ke c i l i t u , j a n t u n g kakek i n i s e l a l u b e r d e b a r -
debar.
K e t i ka p a d a s u a t u h a r i M o - i T h a i h o u w
menyuruhnya berbelanja cita di toko ka in, kakek
inipun lalu mempergunakan kesempatan itu
untuk mendatangi s i rumah kembang alias s arang
p e l a c u r ! D i t e m p a t i n i l a h d i a "j a j a n " d a n a k h i r n y a
ke c a n t o l s e k u n t u m k e m b a n g h a r u m y a n g t e r p i k a t
684
oleh duitnya yang banya k. Tentu saja pelacur itu
tidak mengetahui bahwa uang ya ng diperoleh
ka ke k i n i d i d a p a t d a r i m e n c u r i d i s e b u a h r u m a h
gedung hartawan yang tadi siang dibeli kainnya
itu!
685
Dewa Monyet kerepotan mengasuh anak
perempuannya yang kec il. Akan tet a pi dengan
pertolongan ibu -ibu dusun yang juga sedang
menyusui anakn ya, d apatlah umur anak
perempuan kakek itu diperpanjang.
686
ko r b a n , l a l u a p a g u n a n y a b a g i k a k e k i n i ?
Semenjak itu juga pikiran Si Dewa Monyet tidak
ka r u a n . U r a t s y a r a f n y a t e r g u n c a n g d a n a k h i r n y a
jadilah dia manusia setengah gila. Rumahnya
ditinggal d an kakek ini la lu merantau dan
a kh i r n y a b e r t e m p a t d i A n g - b h o k - s a n b e r s a m a
monyet-monyet yang banyak terdapat di situ.
D e m i ki a n l a h s e d i k i t k e t e r a n g a n m e n g a p a k a k e k
ini amat takut dan jerih terhadap Mo -i Thai-
houw. Dia sudah kenyang menerima ha l -hal pahit
dari wanita itu, maka diapun selalu berhati -hati
agar tidak membuat marah Mo -i Thai-houw.
Karena lama tak turun gunung, kake k ini t idak
tahu betapa Mo -i Thai-houw sebenarnya sudah
meninggal.
687
r a c u n Ji t - c o a - t o k t e l a h m u l a i b e k e r j a . B a g a i m a n a
dia tahan?
S e m e n t a r a P e k Ho n g r a g u -r a g u , S i u L i m e l a y a n g
t u r u n d a r i a t a s b a t u k a r a n g d a n be r k a t a k e p a d a
g a d i s i n i d e n g a n s u a r a l i r i h , "A d i k Ho n g ,
semuanya sudah terjadi dan tidak pe rlu kita
bingung. Kauw -sian telah kuperintahkan untuk
menolong.....suamimu itu d an kut anggung dia
a ka n s e m b u h . K a l i a n m e m a n g p a s a n g a n y a n g
serasi dan semoga dapat hidup berbahagia.
Selamat tinggal.....!"
A ka n t e t a p i , p e r j u m p a a n n y a s e c a r a t i b a - t i b a
dengan Siu Li inipun juga merupakan suatu
ke b e t u l a n b a g i n y a . D i a s e d a n g m e n c a r i - c a r i g a d i s
ini untuk dimintai pertanggungan jawabnya, dan
s e ka r a n g s e c a r a t a k s e n g a j a d i a m e n e m u k a n n y a .
688
M a ka t e n t u s a j a P e k Ho n g t i d a k m a u m e l e p a s k a n
ke s e m p a t a n b a g u s i t u .
"E h , t u n g g u d u l u . . . . ! " g a d i s i t u m e m b e n t a k .
"Ja n g a n l a r i s e b e l u m s e m u a n y a b e r e s ! "
"K a u . . . . k a u . . . . g a d i s s i l u m a n , a k a l a p a y a n g
sedang kaujalankan in i? Kaukira aku percaya
begitu saja akan semua t ipu muslihatmu yang
b u s u k i n i ? C i h h , p u r a - p u r a me l a k u k a n p e r b u a t a n
baik tapi di dalamnya tersembunyi maksud kotor!
Kau tidak boleh pergi dari s ini dan semua
perhitungan di antara kita harus segera
dibereskan !”
"P e r h i t u n g a n d i a n t a r a k i t a ? A p a m a k s u d m u ,
Ho n g m o i ? " S i u L i t e r b e l a l a k m a t a n y a .
"He m m , j a n g a n b e r p u r a - p ur a t i d a k t a h u ! " P e k
Ho n g m e m b e n t a k . "K e l a k u a n m u y a n g c u r a n g
689
ke t i ka b e r a d a d i k e m a h p a s u k a n Y u e h c u k u p
untuk membuat siap apun turun tangan
menghukummu. Kau siluman betina yang banyak
a ka l , p u r a - p u r a m e m b a n t u Y a p - g o a n s w e p a d a h a l
menyelundup sebagai mata -mata Wu-sam-tai
c i a n g ku n . B e r a n i k a u m e n y a n g k a l i n i ? D a n
ka u . . . . ka u m e m p e r m a i n k a n p e r a s a a n p e m u d a i t u
secara keji, membuat pemuda itu hampir gila dan
ini semua masih d itambah dengan kejahatan -
ke j a h a t a n y a n g d i l a k u k a n o l e h a y a h m u t e r h a d a p
Yap-goanswe! Kalian ayah beranak semuanya
manusia busuk, gudang penyimpan sampah kotor
yang amat menjijikkan !"
"A d i k Ho n g , j a n g a n k a t a k a n i t u . . . . . . . j a n g a n
ka t a k a n i t u . . . . . . a k u m e m a n g b e r d o s a k e p a d a n y a ,
a ka n t e t a p i s e m u a n y a a t a s p e r i n t a h o r a n g t u a .
A d u h , Ho n g - m o i , j a n g a n m e n g o r e k - n g o r e k s e m u a
ke l a ku a n k u dulu.... aku menyesal..... aku
690
menyesal seka li dan itu lah sebabn ya mengapa
a ku r e l a m e lepaskan d i a k e p a d a m u . A d i k Ho n g ,
b i a r ka n a k u p e r g i , a k u t i d a k a k a n m e n g g a n g g u
ka l i a n , b a h k a n a k u a k a n b e r u s a h a m e n e b u s
semua dosa-dosaku terhadap Yap -goanswe.
Ja n g a n m e n i k a m p e r a s a a n k u d e n g a n k a t a - k a t a
m e n u s u k l a g i , Ho n g - m o i , k a r e n a s e s u n g g u h n y a
selama in ipun aku menderita sekali. Kau t idak
tahu semua perasaanku sela ma ini..... " dan gadis
itu tiba-tib a menangis dengan air mata
bercucuran.
"He m m , b i s a j u g a e n g k a u m e n a n g i s , y a ? S u n g g u h
t i d a k ku k i r a , " P e k Ho n g m e n g e j e k d e n g a n s e n y u m
s i n i s ka r e n a m a n a i a m a u p e r c a y a k e p a d a t a n g i s
gadis ini? Murid mendiang Mo -i Thai-houw itu
adalah iblis betina yang banyak akal, maka t idak
mengherankan jikalau air mata yang dikeluarkan
ka l i i n i h a n y a m e r u p a k a n a i r m a t a b u a y a !
691
b e r b a kt i t e r h a d a p o r a n g t u a , a k a n t e t a p i d i p i h a k
lain dia mengkhianati c inta kas ih yang terjalin
diantara dirinya dengan Yap Bu Kong.
P e k Ho n g m e n g i r a b a h w a c i n t a k a s i h y a n g
d i p e r l i h a t k a n S i u L i k e p a d a Je n d e r a l M u d a Y a p i t u
adalah cint a kas ih murahan. Gadis ini tid ak tahu
betapa semenjak pertengkarannya dengan Kui
Lun yang mengat akan cinta ka sih Siu Li seperti
cinta monyet, di dalam hati puteri Panglima Ok
ini telah terdapat suatu te kad untuk
menunjukkan kepada orang lain, terutama sekali
ke p a d a k a k a k n y a i t u , b a h w a c i n t a k a s i h n y a
terhadap Yap -goanswe bukanlah c inta kasih b iasa
saja, bukan sekedar cint a monyet!
692
Dan semenjak saat itulah, melihat betapa
ayahnya berteman dengan orang -orang jahat
seperti Ang-i Lo-mo dan lain-lain, di dalam hati
gadis ini timbul rasa tidak sukanya. Apalagi
s e t e l a h s u b o n y a t e w a s , h a t i g a d i s ini m e n j a d i
tawar. Ia melihat bahwa ayahnya tid ak segan -
s e g a n u n t u k m e l a k u k a n tipu m u s l i h a t b u s u k
apapun untuk menjatuhkan lawan, dan semua
s i ka p a y a h n y a a k h i r - a k h i r i n i t e l a h d i k e t a h u i n y a
dengan baik.
T e n t u s a j a p e r a s a a n g a d i s i n i a m a t tertekan
s e ka l i . B a t i n n y a t e r p u k u l d a n k e k e c e w a a n y a n g
amat sangat membuat ia marah se kali terhadap
ayahnya itu. Akan tetap i, pada jaman itu kata -
ka t a "h a u w " ( b a k t i ) a m a t d i t a k u t i g e n e r a s i m u d a .
Pouw Kwi (yaitu murid Ang-I Lo-mo itu), lalu menyamar sebagai Yap-
goanswe dan menjatuhkan fitnah keji dengan jalan melakukan
693
perjinaan di istana Yueh bersama Bwee Li yang menganggap pemuda
ini sebagai Bu Kong. Akal muslihat yang amat culas ini benar-benar
membuat Siu Li seketika sadar betapa ayahnya bukanlah orang yang
baik. Ayahnya ternyata jahat sekali, dan gadis ini benar-benar kecewa
bukan main. Sambil menangis tersedu-sedu, gadis itu lalu meninggalkan
gedung ayahnya dan berdiam di Lembah Bambu Kuning bersama
kakaknya yang diam-diam juga merasa kecewa terhadap sepak terjang
ayahnya ini.
Memang betul Mo-I Thai-houw bukan orang yang tidak kejam. Akan
tetapi mendiang nenek itu selalu menanamkan rasa kegagahan dan
pantang sekali melakukan perbuatan-perbuatan curang dan pengecut.
Didikan ini tentu saja amat berlawanan dengan watak ayah mereka, dan
demikianlah, dua orang muda-mudi itu lalu meninggalkan gedung ayah
mereka dan tidak mau membantu orang tua mereka lagi.
Ha l i n i m e m b u a t r a s a s e s a l d a n b e r d o s a n y a
terhadap pemuda itu semakin besar saja.
Batinnya terhimpit sekali dan ke kecewaan demi
ke ke c e w a a n y a n g d i a l a m i n y a m e m b u a t g a d i s
cantik ini menjadi d ingin terhadap semua
persoalan.
694
Ha n y a s a t u k e i n g i n a n n y a y a n g t i d a k d a p a t
dihapus, yakni keinginan untu k suatu ket ika
m embayar s e m u a d o s a - d o s a n y a t e r h a d a p Y a p B u
K o n g . T e r i n g a t k e p a d a p e m u d a yang g a g a h
p e r ka s a i t u s e l a l u S i u L i m e n a n g i s s e d i h . C i n t a
ka s i h n y a s e m a k i n m e n d a l a m d a n i a m e r a s a
betapa ia membikin susah yang tidak sed ikit
terhadap pemuda itu.
695
D e m i ki a n l a h , d i h i m p i t r a s a s a l a h y a n g t i a d a
habisnya, g adis ini rela menghancurkan diri
s e n d i r i d a n m e n d e n g a r s em u a k a t a - k a t a P e k Ho n g
yang amat tajam itu, dia sama sekali tid ak marah.
B u ka n ka h m e m a n g b e g i t u k e n y a t a a n n y a ? S e m u a
orang telah mencapnya sebagai gadis yang tidak
tahu malu, apalagi bagi Yap -goanswe sendiri,
tentu lebih hebat makiann ya.
G a d i s i n i m e n g a n g ka t m u k a n y a y a n g p u c a t ,
d e n g a n s u a r a g e m e t a r b a l i k b e r t a n y a , "A d i k
Ho n g , a p a m a k s u d m u ? A p a k a h k a u t i d a k p e r c a y a
a ka n apa yang telah kuucapkan? Rasa
penyesalanku ter hadap Yap-goanswe setinggi
gunung sedalam lautan, masa aku berpura -
pura.....?"
696
Siu Li terbelala k, tampa k terkejut dan a ir
matanya seket ika berhenti mengalir. Dia melihat
sesuatu yang menyeramkan di ba lik kat a -kat a itu,
sesuatu yang belum d ipahaminya akan tetapi
s u d a h d i r a s a k a n n y a . "A p a . . . . . a p a m a k s u d m u , a d i k
Ho n g ? B u k a n k a h a k u s u d a h c u k u p t e r h u k u m
dengan penyesalan dan dosa -dosa yang
ku p e r b u a t ? "
"Hm m , s i a p a t a h u i s i h a t i m u d i d a l a m ? S i a p a
dapat percaya begitu saja apakah engkau ini
betul-betul menyesal terhadap semua dosa -
dosamu ataukah tidak? Itu perasaan hati
manusia, tida k terlihat dan t id ak d apat d ijadikan
b u kt i y a n g m a n t a p ! "
"L a l u . . . . . m a k s u d m u ? " t u b u h S i u L i m u l a i g e m e t a r
dan dia memandang gadis itu dengan sinar mata
tajam.
"O r a n g b e r s a l a h h a r u s d i h u k u m , i n i s u d a h k o d r a t
alam. Siapa menyingkir berarti dia seorang
pengecut! Sudah lama ak u mencarimu, Ok siocia
dan baru pada hari ini kit a bertemu. Kau sendiri
sudah terang-terangan mengakui kesalah anmu
terhadap Yap-goanswe, ini sungguh bagus.
T e r n y a t a k a u p u n c u ku p j a n t a n , h a l y a n g s a m a
s e ka l i a g a k d i l u a r d u g a a n k u . A k a n t e t a p i ,
697
p e n g a ku a n b e g i t u s a j a b e l u m c u k u p , e n c i y a n g
manis, masih harus disusui dengan hukuman
nyata. Kau membawa pedang, bukan? Nah,
ke l u a r ka n p e d a n g m u i t u . S e d i a n y a a k u h e n d a k
memberi hukuman penggal leher, akan tetapi
ka r e n a k a u c u k u p j u j u r , b i a r l a h k a u k u t u n g i s a j a
lengan kirimu itu!"
"A h h h . . . . . . ! " S i u L i b e r s e r u k a g e t d a n g a d i s i n i
melangkah mundur, wajahnya berobah seket ika.
"K w a n P e k Ho n g , s u n g g u h t i d a k k u n y a n a b a h w a
pengorbanan hatiku belum cukup besar. Kau
kh a w a t i r p e m u d a i t u k u r e b u t k e m b a l i , b u k a n ?
Dengan melihat tubu hku yang cacad, tentu kau
mengira Yap -goanswe akan jijik kepadaku.
B a i kl a h k i t a s a m a - s a m a l i h a t s a j a n a n t i . K a u
menghendaki hu kuman nyata dariku? Baik, segera
ku l a ku k a n . A k a n t e t a p i i n g a t l a h , m u r i d T a B h o k
Hw e s i o , b a h w a a p a y a n g k u l a k u k a n i n i s e m a t a -
mata sebagai penebusan dosa ku terhadap Yap -
goanswe, bukan kepada dirimu. Dan a ku bukan
seorang pengecut.......!"
698
ka r e n a d i a m e n g i r a b a h w a gadis itu tentu akan
menyerangnya, maka iapun sudah meraba rantai
p e r a kn y a di pinggang untu k menghadapi
t e r j a n g a n p u t er i P a n g l i m a O k y a n g m e r up a k a n
murid Mo-i Thai-houw ini.
A ka n t e t a p i , s u n g g u h a m a t d i l u a r d u g a a n . G a d i s
cantik itu ternyata benar -benar menepati
janjinya, membacokkan pedangnya ke lengan kiri
sendiri! Pada saat itu, bersamaan dengan
699
ke j a d i a n i n i , d a r i j a u h s e s o s o k b a y a n g a n b e r b a j u
ku n i n g b e r k e l e b a t d a t a n g s a m b i l b e r t e r i a k .
"L i - m o i , j a n g a a n n n . . . . . . ! ! "
700
701
PENDEKAR GURUN NERAKA
Karya BATARA
Jilid 12
“ A I IH H . . . . . ! " P e k Ho n g m e n g e l u a r k a n s e r u a n
tertahan dan gadis ini melompat mundur dengan
m u ka b e r o b a h . A p a y a n g d i s a k s i k a n n y a i n i b e n a r -
b e n a r m e n g ej u t k a n h a t i n y a d a n t a k t e r a s a i a m e -
mandang dengan mata terbelalak, perasaannya
tergetar hebat. Sama sekali ia tidak menyangka
bahwa Siu Li akan bersungguh -sungguh menepati
ucapannya itu, d an hal in i membuat ia tertegun.
702
yang b a r u d a t a n g i n i b u k a n p e m u d a s e m b a r a n g a n
karena d i a b u k a n l a i n a d a l a h m u r i d p e r t a m a M o - i
Thai-houw alias kakak kandung Siu Li sendiri!
"L i - m o i , k a u g i l a ? M e n g a p a k a u l a k u k a n i n i ? S i a p a
yang menyuruhmu ? Siapa... ....?” Pemuda itu
menggerung hebat dan tak dapat menguasai
dirinya lagi, mengguncang -guncang tubuh
a d i kn y a d e n g a n m a t a melotot.
A ka n t e t a p i S i u L i s a m a s e k a l i t i d a k men j a w a b ,
hanya bibirnya saja yang bergerak -gerak perlahan
seperti orang hendak berkata sesuatu namun
tidak s anggup disampaikan. Akh irnya gadis ini
mengeluh perlahan, tubuhnya limbung d an roboh
pingsan di dalam pelu kan kaka knya.
703
p a n g ka l l e n g a n u n t u k m e n g h e n t i k a n d a r a h y a n g
masih mengucur deras itu. Semuanya ini
d i l a ku k a n d e n g a n m u k a p u c a t d a n t u b u h a g a k
menggigil karena peristiwa yang dialaminya ini
benar-benar mengguncang batinnya.
D e m i ki a n l a h , d e n g a n b e r b i s i k - b i s i k d a n a i r m a t a
b e r c u c u r a n p e m u d a ini m e m b a l u t l u k a a d i k n y a ,
membaringkannya di atas rumput lunak dan
menangis terisak-isa k.
704
h i d u p r u k u n . Ha l i n i d i s e b a b k a n k a r e n a k a s i h
sayangnya terhadap Siu Li amat besar seka li.
705
M a ka u n t u k m a s a l a h "p e n g k h i a n a t a n " b e g i n i K u i
Lun sama sekali tid ak ambil pus ing. Persetan
dengan semuanya itu. Akan tetap i lain b agi Siu Li.
Gadis ini telah terjerat asmara bersama jende ral
muda itu, maka tentu saja ia tidak bisa main
"p e r s e t a n " s e p e r t i k a k a k n y a .
706
Dia tahu bahwa ayahnya l icik dan curang,
s e b a l i kn y a Y a p - g o a n s w e d e m i k i a n j u j u r d a n
gagah perkasa. Kenyataan ini sema kin membuat
Siu Li merasa kagum terhadap jenderal muda itu
dan semakin t idak menyetujui perbuatan -
perbuatan ayahnya. Namun, karena semuanya itu
terjadi dalam perang antar dua kerajaan, mana
bisa urusan pribadi dimasukkan?
707
“Ini adalah urusan kerajaan, adikku, siasat dalam
peperangan. Meskipun ayah kita curang dan
s i ka p n y a t i d a k t e r p u j i , a k a n t e t a p i d i a t e t a p a y a h
ki t a . A p a k a h e n g k a u h e n d a k m e m b o n g k a r r a h a s i a
ayah sendiri kepada orang lain?"
"A ka n t e t a p i , L u n - k o , Y a p - g o a n s w e b a g i k u b u k a n
orang lain. Dia kekasih ku, dia orang yang kucinta
! Masa aku tega membiarkan dia menderita
seperti itu?"
"B i a r p u n s i a s a t i t u l i c i k d a n t i d a k t a h u m a l u ? " S i u
Li naik d arah.
"A h h , m a s a l a h l i c i k a t a u t i d a k t a h u m a l u i n i
adalah pendapat orang lain. Buat apa
dihiraukan?" Kui Lun acuh t ak a cuh.
708
T e n t u s a j a S i u L i m a r a h s e k a l i . "L u n - k o ! " g a d i s i n i
m e m b e n t a k . "K a u a g a k n y a a m a t m e m b e n c i Y a p -
goanswe. Ada apa sih? Kesalahan dan dosa apa
yang diperbuat oleh pemuda itu kepadamu?"
"K a r e n a a p a ? "
"K a r e n a d i a b e r a n i m e n c i n t a i m u ! "
"A h h , m e n g a p a h a r u s m e n y a l a h k a n d i a ? O r a n g
jatuh cinta adalah jamak, kenap a mesti
menyalahkan Yap-goanswe? Kalau engkau
menyalahkan dia h arus pula berani menyalahkan
a ku , L u n - k o ! "
709
"He m , m e n g a p a m e s t i b e g i t u ? " K u i L u n m e n g -
e j e k.
"K a r e n a a k u p u n m e n c i n t a i n y a ! "
"P h u i h h . . . . . . . ! C i n t a m o n y e t g a d i s b e l a s a n t a h u n
mana bisa dipercaya . Tidak. L i -moi, kau t idak
tahu apa-apa tentang cinta. C inta tida k akan
membawa kesengsaraan begini. Kalau kau jatuh
c i n t a ke p a d a s e s e o r a n g , m e s t i n y a b u k a n k e p a d a
musuh. Sekarang, gara gara dirimu mengaku jatuh
cinta terhadap jenderal muda itu, kau h arus
melawan orang tua sendiri ! Mana bisa d ibilang
c i n t a ka l a u b e g i t u ? "
K a t a - ka t a p e m u d a i n i m e m b u a t w a j a h g a d i s i t u
menjadi merah sekali. Dia pa ling seng it kalau
o r a n g b i l a n g c i n t a n y a " c i n t a m o n y e t ". D a n k i n i
ka ka kn y a m e n y i n g g u n g - n y i n g g u n g l a g i h a l i t u .
M a ka d e n g a n s u a r a n y a r i n g i a l a l u m e m b e n t a k ,
"L u n - ko , b e r a n i k a u m e n g a t a i k u s e p e r t i i n i ?
Berani kau menyebutku sebagai cinta monyet
s e g a l a ? He m m , b a i k l a h , l i h a t s a j a n a n t i , a p a k a h
betul-betul cintaku itu cinta monyet! Kau
manusia tid ak berperasaan begini, b agaimana
dapat merasakan cinta murni ? Musuh atau
b u ka n , d i a a d a l a h m a n u s i a s e p e r t i k i t a j u g a .
710
He r a n ka h k a l a u m a n u s i a j a t u h c i n t a k e p a d a
manusia lainnya? Cinta memang membutuhkan
pengorbanan, dimana anehnya ha l ini ? Aku sudah
b e r ko r b a n p e r a s a a n d e m i o r a n g y a n g k u c i n t a i ,
m a ka p e n g o r b a n a n l a i n p u n y a n g l e b i h b e s a r a k u
sanggup menerimanya !"
D a n s e k a r a n g , b a r u beberapa h a r i s e m e n j a k
pertengkaran mereka itu, tahu -t ahu adiknya
telah mengorbankan lengan kiri sendiri untuk
menebus dosanya terhadap Yap -goanswe !
711
Kui Lun b e n a r - b en a r marah sekali dan
ke b e n c i a n n y a kepada jenderal muda itu
memuncak, seketika d ia melompat bangun, kedua
tangannya dikepal dan pemuda ini la lu berteriak,
"Y a p - g o a n s w e , k a u k a h y a n g m e n y u r u h a d i k k u
menabas lengan ini? Kalau benar, hayo tunjukkan
dirimu, aku hendak menuntut balas !"
P e k Ho n g y a n g s e m e n j a k t a d i t i d a k m e n g e l u a r k a n
s u a r a ka r e n a m a s i h t e r t e g u n m e l i h a t p e r i s t i w a
S i u L i i n i , t i b a - t i b a m e i o m p a t m a j u . "S a u d a r a K u i
L u n , p e r c u m a k a u b e r t er i a k - t e r i a k , o r a n g y a n g
ka u c a r i t i d a k a d a d i s i n i . D a n l a g i b u k a n Y a p -
goanswe yang menyuruh adikmu itu mengutungi
lengannya...... "
K u i L u n m e m u t a r t u bu h , s e a k a n - a k a n b a r u
teringat olehnya bahwa di situ masih terdapat
m u r i d T a B h o k Hw e s i o i n i . D i a m e m a n g m e n g e n a l
gadis i t u seperti j u g a g a d i s i t u m e n g e n a l n y a .
Maka d e n g a n s u a r a b e r a t d i a p u n b e r t a n y a .
712
"A p a m a k s u d m u , n o n a ? K e n a p a Y a p - g o a n s w e
tidak berada di sini? Kalau dia tidak ada, mustahil
a d i kku b i s a b e g i n i . H a n y a p e r j u m p a a n n y a d e n g a n
pemuda keparat itulah maka adikku selalu
terhimpit batinnya, kalau tida k, masa tanpa
sebab ia membuntungi lengan sendiri ?"
Pek Ho n g m e n j a d i p a n a s h a t i n y a m e n d e n g a r B u
K o n g d i m a k i s e b a g a i "p e m u d a k e p a r a t ".
"Hm m , s e p a t u t n y a e n g k a u l a h y a n g k e p a r a t ,
manusia she O k, bukannya Yap -goanswe! Kenapa
ka u m e m a k i n y a ? " g a d i s i n i m e m b e n t a k .
713
Yap-goanswe? Cihh, kalau dia benar -benar ada di
s i n i , ku t a n g g u n g d i l a w a n d e n g a n s e b u a h j a r i n y a
s a j a ka u masih b e l u m n e m p i l ! M a n a b i s a kau
membunuhnya ? Dasar manusia tidak tahu malu,
mengancam orang p a d a saat orang yang diancam sedang tidak berada d i sini.
Perbuatan gagah macam apa ini ?"
Kui Lun juga naik darah diejek begini, dengan muka gelap dan mata mendelik dia
lalu balas membentak, "Eh, setan betina, kau agaknya penjilat Yap-goanswe, ya ?
Aha, pantas saja kalau begitu. Rupanya kau telah diberi upah oleh pemuda itu. Dan
upah apa yang selalu diberikan seorang pemuda pemogoran seperti Yap-goanswe
itu terhadap seorang gadis ? Tentu peluk cium dan perbuatan-perbuatan tidak
tahu malu lainnya! Cihh, kau marah? Hee, mukamu merah, tentu kata-kataku
mengenai sasaran. Kenapa harus naik pitam?"
Memang wajah gadis itu sudah merah sekali karena ucapan yang dikeluarkan oleh
pemuda ini amat menusuk perasaannya. Rahasia perjinaan Yan-goanswe
memang sudah tersebar luas. maka tidak heran kalau Kui Lun mampu
melontarkan hinaan itu. Akan tetapi, yang membuat kemarahan Pek Hong
meledak adalah karena justeru pembuat gara- gara semua fitnah keji ini adalah
Wusam-tai-ciangkun, ayah dari pemuda itu sendiri. Dan sekarang dengan
seenaknya saja pemuda ini memaki-maki Yap-goanswe sebagai pemuda tidak
tahu malu!
714
m e m a ki - m a k i Y a p - g o a n s w e s e a k a n - a k a n k a u t i d a k
mengetahui semua kebusukan ayahmu. Dosa
begini saja masa tidak adil ka lau ditebus dengan
ke p a l a m u y a n g p e n u h u l a t - u l a t k o t o r i t u ? N a h ,
terimalah kematianmu dan ketahuilah pula
sebelum kau menghadap Giam -lo-ong bahwa yang
menyuruh adikmu tadi adalah aku sendiri !"
G e r a ka n n y a c e p a t d a n k u a t , a p a l a g i d i d o r o n g
oleh kemarahan yang meluap membuat
tenaganya besar sekali. Inilah jurus yang
dinamakan N aga Putih Menerobos Gua, sebuah
serangan lihai dari il mu silat cambuk yang diganti
dengan senjata rantai perak.
K u i L u n t e r k e j u t , b u ka n m e n y a k s i k a n d a t a n g n y a
serangan ganas ini, melainkan terkejut
mendengar kata-kat a gad is itu. Ahh, b agaimana
r a h a s i a a y a h n y a b i s a t e r b o n g k a r ? Su n g g u h d i a
ka g e t b u k a n m a i n d i d a l a m h a t i n y a d a n d i a
melirik ke arah Siu Li yang rebah di atas rumput.
715
A p a ka h a d i k n y a i n i y a n g m e m b e r i t a h u k a n k e p a d a
lawan? Celaka. kalau benar demikian, adiknya itu
pantas dihajar! Bukankah kalau diketahui musuh
semua rahasia selama ini ba kal terbongkar ha bis-
habisan?
S a m p a i d i m a n a k a h m u r i d T a B h o k Hw e s i o ini
m e n g e t a h u i r a h a s i a i t u ? Ha h , g a d i s i n i b e n a r -
benar musuh yang berbahaya seka li. Dia h arus
s e c e p a t n y a m e m b u n u h s e b e l u m or a n g l a i n m e n -
dengar omongannya. Dia harus menutup mulut
gadis ini untuk selamany a.
M a ka , b e g i t u s e r a n g a n l a w a n t i b a s e c e p a t k i l a t
Kui Lun mencabut pedangnya dan menangkis.
"T r a n g g . . . . . . ! "
716
Dengan mengandalkan gin kangnya yang tinggi
i t u , P e k Ho n g t e r n y a t a b e r h a s i l m e n u t u p
ke l e m a h a n n y a d a l a m h a l t e n a g a . T u b u h n y a n a i k
t u r u n d i u d a r a s ep e r t i k e p i n i s m e n c a r i m a n g s a ,
dan rantai perak di tangannya tidak pernah
b e r h e n t i b e r g er a k . .
M a ka t e r j a d i l a h p e r t a n d i n g a n y a n g c u k u p s e r u d i
tempat sunyi ini. Dua orang murid dari tokoh -
t o ko h b e s a r b e r t e m p ur , t e n t u s a j a m e n ar i k u n t u k
ditonton. Sayang, tempat yang sepi ini sama
s e ka l i t i d a k a d a o r a n g n y a s e l a i n m e r e k a s e n d i r i .
P e r ke l a h i a n s e n g i t y a n g t e r j a d i p u n j u g a p a l i n g -
paling hanya disaksikan oleh pohon -pohon dan
semak belukar yang berkeresekan seakan orang
berbisik-bisik.
717
Siu Li yang dikiranya bertemu dengan penjahat
muda.
S e ka r a n g , d a l a m p e r t a n d i n g a n y a n g k e d u a k a l i n y a
ini, Kui Lun yang berniat membunuh gadis itu
tidak mau main sungkan lagi. Sambil
mengeluarkan bentakan keras t iba -tiba tangan
ki r i n y a d i p u t a r t e r u s d i d o r o n g k a n k e d e p a n .
S e r a n g ku m h a w a d i n g i n m e n er j a n g k e l u a r d a n
tampak sinar keperakan gemerdep menyilaukan
mata. Inilah puku lan jarak jauh yang
mengandalkan tenaga lweekang. Mo -i Thai-houw
menamakannya Gin - kong jiu (Pukulan Sinar
P e r a k) .
P e k Ho n g t e r k e j u t m e l i h a t s e r a n g a n t i b a - t i b a i n i .
I a m a kl u m b a h w a d a l a m h a l t e n a g a l w e e k a n g i a
masih kalah seusap, maka tentu saja ia tidak
b e r a n i m e n e r i m a n y a s e c a r a l a n g s u n g . Ha k i k a t n y a
gadis ini memang jeri kalau beradu tenaga, maka
718
jalan satu-sa tunya adalah mengelit ke samping
dan dari sini dia menampar dengan pukulan
memutar.
P e k Ho n g b e r t e r i a k k a g e t . B e t u l b a h w a p u k u l a n
G i n - ko n g - j i u b e r h a s i l d i k e l i t k e s a m p i n g , n a m u n
begitu tangannya menghantam lengan kiri
LAWAN, s e k e t i k a h a w a d i n g i n y a n g l u a r b iasa
membuat jari tangannya menggigil ka ku seperti
direndam es!
S e r a n g a n i n i s u n g g u h b er b a h a y a b a g i m u r i d T a
B h o k Hw e s i o i n i . R a n t a i p e r a k n y a y a n g t a d i
menyambar leher lawan, ditangkis pedang
b e r s i n a r b i r u s e h i n g g a t e r p en t a l k e a t a s ,
sementara pedang Kui Lun sendiri terus meluncur
membabat leher si gad is. Balasan serangan yang
719
amat di luar dugaan ini sedikit banyak membuat
P e k Ho n g t e r k e s i a p j u g a .
A ka n t e t a p i d a r a i n i t e r n y a t a b e n a r - b e n a r t i d a k
p e r c u m a d i d i d i k o l e h s e o r a n g t o k o h be s a r m a c a m
T a B h o k Hw e s i o y a n g s a k t i i t u . B e g i t u r a n t a i n y a
t e r p e n t a l , t i b a - t i b a P e k Ho n g m e l e n g k i n g n y a r i n g
dan mengerahkan tenaga. Rantai perak yang tadi
lemas seperti ruyung itu mendadak kaku seperti
toya baja! Dan pada detik itu juga, senjata yang
telah berobah kaku ini d ari at as tib a -tiba meliuk
ke b a w a h , m e n g h a n t a m t a n g a n k i r i l a w a n y a n g
hendak mencengkeram lengannya disusul
g e r a ka n m e r e n d a h k a n k e p a l a u n t u k m e n g h i n d a r i
babatan pedang ke arah kepalanya !
"S i n g g - d e s s - b r e t t . . . . . . ! "
720
t e r p u ku l r a n t a i l a w a n y a n g m e n j a d i k e r a s s e p e r t i
sebatang toya itu.
"A d u h h h ! " K u i L u n b e r t er i a k d a n o t o m a t i s
c e n g ke r a m a n n y a g a g a l . P e m u d a i n i k e s a k i t a n d a n
m e n j a d i m a r a h s e k a l i . Ha n t a m a n r a n t a i b a j a i t u
diisi dengan tenaga lweekang, maka hebatnya
tentu saja bukan kepalang. Kalau bukan pemuda
ini yang menerima, aga knya seketika itu juga
tulang lengannya akan remuk dan hancur
berantakan. Untunglah, berkat tenaga Gin -kong-
jiu yang masih d ilancarkan, maka serangan ini
tidak sampai membuat lengan Kui Lun p atah.
S e m e n t a r a i t u , h a m p ir b er s a m a a n d e n g a n h a n -
taman rantai perak, tendangan Kui Lun mengenai
l u t u t P e k Ho n g .
"T a k. . . . . " t i d a k b e g i t u k e r a s t e n d a n g a n i n i , a k a n
tetapi tetap saja gad is itu roboh berlutut.
721
A ka n t e t a p i m e s k i p u n d e m i k i a n t e t a p s a j a P e k
Ho n g t e r k e j u t . D i a b e r s e r u p e r l a h a n d a n b e g i t u
tubuhnya roboh berlutut di depan lawan,
r a n t a i n y a d i p u t a r m e n y e r a n g p e m ud a i t u a g a r
tidak melanjutkan pukulannya sementara
tubuhnya sendiri sudah cepat bergulingan
menjauh.
"K a u . . . . . . k e p a r a t , b e r a n i k a u m e m b a b a t r a m b u t k u
? " P e k Ho n g b e r t e r i a k g u s a r d e n g a n m a t a b e r a p i -
api.
"Hm m , b u k a n h a n y a r a m b u t m u y a n g a k a n
ku p o t o n g , n o n a , m e l a i n k a n k e p a l a m u . K a u t e r l a l u
banyak mengetahui rahasia orang lain,
b a g a i m a n a a k u t e g a m e m b i a r k a n kau h i d u p l a g i d i
dunia ini? Daripada kau nanti dicelakai orang
l a i n , l e b i h b a i k k u a n t a r kau k e p a d a G i a m - l o ong
saja," Kui Lun tersenyum dingin.
722
P e k Ho n g m a r a h s e k a l i d a n i a s i a p m e n e r j a n g l a g i .
"B a g u s , k a l a u b e g i t u k a u s u d a h m e n g a k u i tipu
muslihat orang tuamu yang busuk itu ?"
b e n t a kn y a n y a r i n g .
"S e t a n . . . . . . . ! " P e k Ho n g m e m e k i k d a n d e n g a n
kemarahan meluap gadis i n i l a l u m e n e r j a n g k e d e p an.
M e s ki p u n d a l a m g e b r a k a n t e r a k h i r tadi j e l a s i a
ka l a h s e d i k i t , n a m u n d e m i m e m b e l a B u Kong mana
g a d i s i t u m e r a s a takut k e p a d a m u s u h ? Apalagi
t e r h a d a p p u t e r a O k - c i a n g k u n y a n g t e r a n g - t e r angan
t e l a h m e n g a k u i p e r b u a t a n o r a n g tuanya itu , gadis i n i
m e n j a d i m a r a h s e k a l i . K a l a u begitu b e t u l k a t a - k a t a
r a m a l a n y a n g d i u c a p k a n o l e h P h o a - l o j i n d u l u , dan
Y a p - g o a n s w e m e m a n g t e r f i t n a h oleh p e r b u a t a n
W u - s a m - t a i - c i a n g k u n . Ha n y a y a n g b e l u m i a
ke t a h u i , s i a p a k a h o r a n g k e e m p a t disebut s e b a g a i
seorang pemuda yang pandai sihir itu?
Akan t e t a p i , b a r u s a j a P e k Ho n g m e l o m p a t ke depan,
t i b a - t i b a t e r d e n g a r s e r u a n n y a r i n g , "A d i k Hong,
t a h a n . . . . . ! " dan S i u L i t i b a - t i b a melompat b a n g u n dengan
723
t u b u h g e m e t a r . Kiranya gadis ini siuman k e m b a l i d a r i
p i n g s a n n y a dan k i n i d e n g a n l a n g k a h t e r h u y u n g -
huyung menghampiri dua o r a n g y a n g b e r t e m p ur
itu.
T e r p a ks a P e k Ho n g m e n a r i k s e r a n g a n n y a d a n
menanti a p a y a n g h e n d a k d i k a t a k a n o l e h g a d i s
i t u . Apakah S i u L i h e n d a k m e n g er o y o k n y a ?
Agaknya t i d a k m u n g k i n . G a d i s i n i p a y a h
ke a d a a n n y a , t u b u h n y a m e n g g i g i l s e p e r t i o r a n g
kena d e m a m d a n luka yang m a s i h b a r u i t u t e n t u
a m a t m e n g ganggunya. M a s a a k a n n e k a t m a j u
s e g a l a ? A k a n tetapi kalau b e g i t u k e h e n d a k n y a ,
i a p u n tidak g e n t a r . B o l e h , boleh m e r e k a m a j u
s e ka l i a n , d i a p u n t i d a k t a k u t .
M a ka d e n g a n k e p a l a d i k e d i k k a n g a d i s i n i
memandang dua orang musuhnya itu bergantian.
A ka n t e t a p i t e r n y a t a S i u L i s a m a s e k a l i t i d a k
m e n y e r a n g n y a . G a d i s i n i m e n g h a m p i r i k a k a k nya,
lalu dengan su ara lirih berbisik -bisik di telinga
pemuda itu.
724
pemuda i n i m e l o t o t k e a r a h a d i k n y a n a m u n S i u L i
tiba-tiba s u d a h a m b r u k d a n p i n g s a n d i p e l u k a n
kakaknya.
P e k Ho n g t i d a k m e n g e r t i m e n g a p a t i b a - t i b a s a j a
roboh p i n g s a n . D a n i a p u n t i d a k
ke m b a l i S i u L i
tahu a p a yang t a d i d i b i s i k - b i s i k k a n o l e h g a d i s i t u
kepada kakaknya. Y a n g i a l i h a t s e k a r a n g a d a l a h
bahwa K u i L u n m e n d a d a k t a m p a k g u g u p s e k a l i
dan begitu adiknya tak sadarkan diri, pemuda ini
lalu memanggulnya dan tanpa menoleh kepada
P e k Ho n g , K u i L u n m e l o m p a t s e c e p a t t e r b a n g
meninggalkan tempat itu dengan muka pucat.
"He i i , i b l i s k e c i l ! K e n a p a l a r i ? T u n g g u d u l u . . . . . . ! "
P e k Ho n g y a n g p e n a s a r a n m e l i h a t s e m u a n y a i n i
hendak lompat mengejar, akan tetapi tiba -tiba
matanya membentur sesuatu di atas tanah. Itulah
tanah berumput yang tadi dipergun akan Kui Lun
u n t u k m e m b a r i n g k a n a d i k n y a . D a n s e k a r a n g , di
a t a s t a n a h i t u t e r d a p a t c o r e t a n h u r u f y a n g t i dak
begitu besar dan sebuah cincin kec il yang
gemerlapan.
K a r e n a p e r h a t i a n n y a t e r t a r i k k e s i n i , c e p a t Pek
Ho n g m e n a h a n l a n g k a h d a n m e n u j u ke t e m p a t i t u .
725
T e r n y a t a m e m a n g be t u l . c o r e t a n k a l i m a t i t u
dibuat oleh Siu Li yang berbunyi:
I n i l a h b u n y i k a l i m a t i t u d a n P e k Ho n g s e k e t i k a
sadar bahwa Yap -goanswe telah dibawa si kakek
monyet ke at as punca k. Memang betul, ia h arus
m e n o l o n g B u K on g d a n m e m b a n t u S i D e w a
Monyet. Kalau tida k, ke adaan bek as jenderal mu -
da itu bisa berbahaya sekali. Seketika ia merasa
gelisah dan melihat sebuah cincin menggeletak di
s a m p i n g c o r e t a n h u r u f - h u r u f i n i , P e k Ho n g l a l u
memungut benda ini dan tanpa b anyak bicara lagi
iapun lalu terbang ke puncak bu kit menyusul
Kauw-sian yang sudah duluan membawa
pasiennya.
726
Sebenarnya jawaban tentang ini sed erhana saja.
T a d i , ke t i k a S i u L i m e n g h a m p i r i k a k a k n y a , g a d i s
i n i b e r b i s i k p e r l a h a n , "Lun- k o , k a r e n a t i d a k
menyangka kedat anganmu, aku terlanjur menelan
Siau-hun-tan (Pil Pembuyar Sukma). Kau tahu
sendiri, bekerjanya obat ini amat cepat,
terlambat sedikit t entu sukmaku benar -benar
a ka n b u y a r . N a h , t e r s e r a h p a d a m u , h e n d a k
c e kc o k d u l u d e n g a n m u r i d T a B h o k Hw e s i o i t u
a t a u ka h h e n d a k s e g e r a m e n o l o n g d i r i k u . "
M a ka b e g i t u a d i k n y a r o b o h p i n g s a n , p e m u d a i n i
segera membawanya pergi dan berlari seperti
terbang menuju ke Lembah Bambu Kuning. Sam a
727
s e ka l i K u i L u n t i d a k m e n g i r a s e u j u n g r a m b u t p u n
b a h w a a diknya i t u t e l a h m e m b o h o n g i n y a !
S i u L i m e m a n g me m b o h o n g i k a k a k n y a i n i . Di a
tahu bahwa kalau pertempuran itu tidak dicegah,
P e k Ho n g b u k a n l a h l a w a n k a k a k n y a y a n g l i h a i .
M e s ki p u n p e r t a n d i n g a n a k a n b e r j a l a n l a m a
s e ka l i , n a m u n a k h i r n y a P e k Ho n g t e n t u d i b a w a h
angin. Kalau gadis itu sampai celaka, bukankah
Yap-goanswe akan menuntut balas terhadap
ka ka kn y a ? I a t i d a k m a u h a l i n i t e r j a d i . K e s a l a h a n
m e r e ka t e r h a d a p j e n d e r a i m u d a i t u s u d a h c u k u p
b a n y a k, t i d a k p e r l u d i t a m b a h l a g i .
D e m i ki a n l a h , d e n g a n s e d i k i t a k a l b i k i n a n b e g i n i ,
Siu Li telah memisah dua orang itu tanp a susah
728
payah dan sekarang kakaknya yang mengira ia
pingsan itu berlari -lari ke Lembah Bambu Kuning
untuk menolongnya.
***
L a i n h a l n y a d e n g a n P e k Ho n g s e n d i r i . G a d i s i n i
tidak secepat penghuni atau tuan rumahnya itu,
ka r e n a m e n g e n a i t o n j o l a n - t o n j o l a n b a t u k a r a n g
yang harus diinjak perlu dicarinya dahulu.
Dinding ini amat tinggi dan terjal sekali, jug a
dipandang dari bawah lic in berkilauan. Ma ka Pek
Ho n g h a r u s b e r h a t i - h a t i .
729
A ka n t e t a p i d e n g a n m e l i h a t j e j a k k a k i S i D e w a
M o n y e t d i a t a s t a n a h , d a p a t j u g a P e k Ho n g t i b a
di puncak dan gad is ini sejenak tercengang.
T e r n y a t a p u n c a k A n g b h o k - s a n i n i m e r up a k a n
tanah datar yang luasnya sekitar seribu li persegi.
S e ke l i l i n g n y a penuh pohon -pohon gundul
b e r ku l i t m e r a h , k e r i n g d a n m e m b a y a n g k a n
suasana tandus. Akan tetapi anehnya, di sela -sela
pepohonan itu, tampak rumput -rumput hijau dan
tanaman-tanaman perdu. Melihat baunya,
m e s ki p u n P e k Ho n g b u k a n s e o r a n g a h l i o b a t ,
namun gadis ini maklum bahwa tanaman perdu
dan rumput rumput itu ternyata adalah obat -
o b a t a n y a n g s e n g a ja d i t a n a m S i D e w a M o n y e t d i
tempat kediamannya ini.
730
“ He i i , n o n a c i l i k , e h h . . . . . . n y o n y a m u d a , c e p a t
ke s i n i , j a n g a n m e l e n g g o n g s a j a d i s i t u ! S u a m i m u
perlu dibantu dua orang, lohu h arus mema sak
obat !"
P e k Ho n g t e r s e n t a k d a n s e k e j a p m u k a n y a t e r a s a
p a n a s . O r a n g m e m a n g g i l n y a "n y o n y a m u d a ",
bagaimana dia t idak merasa jengah? Akan tetapi
teringat akan nasib pemuda itu membuat Pek
Ho n g m e l e n y a p k a n r a s a m a l u n y a d a n c e p a t d i a
berlari ke pondok merah itu.
"A p a k a t a m u , l o c i a n p w e ? " P e k Ho n g b e r t a n y a d a n
ki n i d i a m e m a n g g i l k a k e k i t u d e n g a n s e b u t a n
"l o c i a n p w e " ( o r a n g g o l o n g a n t u a ) k a r e n a m a u t a k
mau ia harus bersikap manis terhadap sang
penolong ini.
K a ke k i t u m e n o l e h , s e k e j a p c e l i n g u k a n k e s a n a -
sini dan tidak menjawab. Melihat Siu Li tidak
731
berada bersama, kakek ini t ampak terheran.
"M a n a s i o c i a ? " t a n y a n y a .
"D i a s u d a h p e r g i . "
"A h h , b e t u l k a h ? " k a k e k i n i t i b a - t i b a n a m p a k
girang dan sepasang matanya bersinar aneh.
P e k Ho n g t i d a k m e n g e r t i m e ng a p a s i k a p k a k e k i t u
tampak gembira dan sambil menganggukkan
ke p a l a d i a m e n j a w a b , "B e t u l , i a s u d a h p u l a n g
ke m b a l i . M e n g a p a , l o c i a n p w e ? "
"T i d a k a p a - a p a , h a n y a l o h u a g a k n y a t e r p a k s a … . . ”
Dewa Monyet menghentikan ucapannya dan
menyeringai, memandang gadis itu dari atas ke
bawah dan tiba-tiba terkekeh -ke keh, “Agaknya
lohu terpaksa tidak dapat menolong suamimu ini,
heh-heh-heh!"
Tentu saja P e k Ho n g t e r k e j u t . S e k e t i k a m u k a n y a
b e r o b a h d a n t a n p a t e r a s a g a d i s i n i m e n g e l u arkan
s e r u a n t e r t a h a n , "A h h , k e n a p a b e g i t u ? ” d an tangan
ka n a n n y a t e r a n g k a t , m e n d e k a p m u l u t n y a s e n d i r i
yang hampir saja mengeluarkan makian terhadap
Si Dewa Monyet.
732
K a ke k i t u m a s i h t e r k e k e h - k e k e h , a k a n t e t a p i
ke t i ka s e c a r a t i d a k s e n g a j a m a t a n y a m e m a n d a n g
c i n c i n d i j a r i m a n i s P e k Ho n g , s e k o n y o n g - k o n y o n g
ke t a w a n y a b e r h e n t i s a m a s e k a l i d a n k a k e k i n i
tampak terkejut.
733
ia tahu h al in i, dapat lah ia sekarang
mempergunakan kekuasaannya unt uk menekan
ka ke k i t u .
Ja d i a n c a m a n n y a i t u m a l a h t e p a t s e k a l i . T e n t u
s a j a S i D e w a M o n y e t p u c a t k e t a k u t a n . "A h ,
nyonya muda jangan main -main. Mana lohu
berani main gila? Tidak.......tida k ada pikiran
busuk lohu selain hendak menyelamatkan
s u a m i m u i t u . Ha r a p n y o n y a m u d a t i d a k
734
melaporkan kesalahan lo h u terhadap thai-
siang!"
“ B a i k, a k a n t e t a p i k a u h a r u s b i s a m e n o l o n g
jiwanya. Jika tidak, hmm, tahu sendiri..... " Pek
Ho n g m e n g a n c a m d a n s e k a r a n g d i a t i d a k l a g i
memanggil locianpwe tapi menyebutnya setan
tua. Dan anehnya ka kek itu malah tampa knya
l e b i h s e n a n g dipanggil b e g i t u d a r i p a d a d i s e b u t
locianpwe.
“ A ka n t e t a p i . . . . . . "
"He m m , k a l a u i t u y a n g k a u k e h e n d a k i , b o l e h s a j a .
Memangnya kenapa mesti takut-takut? Kau ada
a ka l b u s u k l a g i , y a ? "
735
"Ah, tidak... .. tidak ad a!" Si Dewa Monyet cepat
m e n ggelengkan kepalanya d a n d e m i k i a n l a h d u a o r a n g i n i
lalu mulai be kerja.
K a ke k i t u s u d a h m e m a s a n g k u a l i d a r i t a n a h l i a t ,
mengisi air lalu menjerangnya di atas api.
Sementara itu, sambil menunggu air mendidih,
ka ke k i n i l a r i k e s a n a k e m a r i d e n g a n s i k a p c e k a t a n
mengambil ramuan obat -obatan. Setiap comot
sana ambil sini hidungnya se lalu mengendus
seperti anjing pelacak, tangannya menakar dan
menimbang daun -daun dan akar -akar obat tiada
hentinya.
M u l a - m u l a P e k Ho n g m e n g a w a s i s e m u a g e r a k -
g e r i k o r a n g d e n g a n pe r a s a a n t e g a n g d a n
s e r i n g ka l i i a m e n e n g o k k e a r a h B u K o n g
berbaring. Pemuda itu telentang di atas dipan,
m u ka n y a p u c a t s e m u h i j a u d a n k u n i n g j i n g g a ,
n a p a s n y a h a m p i r t i d a k t e r d e n g a r . Ha n y a d a d a n y a
yang mengembung perlahan dan berat itu sajalah
yang membuktikan bahwa jenderai muda itu
masih bernapas. Dipandang sepintas lalu dari
ke j a u h a n , k e a d a a n p e m u d a i n i t i a d a u b a h n y a
dengan mayat belaka.
736
"Hu j i n , t o l o n g a m b i l k a n t a b u n g b i r u d i a t a s
rumah !” tiba-tiba kakek monyet berteriak dan
gadis itu terkejut.
"A h , h u j i n t i d a k t a h u . I t u , l a n g i t - l a n g i t r u m a h k a n
j u g a b i s a d i s e b u t a t a s ? N a h , h a r a p hu j i n k e
b e l a ka n g , m a s u k s a j a d a r i l u b a n g p e n u t u p a t a s d i
p o j o k ki r i , l a l u a m b i l t a b u n g b a m b u b e r c a t b i r u .
Ha r a p h a t i - h a t i , j a n g a n s a l a h a m b i l k a r e n a d i s i t u
a d a t i g a b u a h t a b u n g y a n g b e n t u k n ya s a m a . "
"A p a c a t n y a j u g a s a m a ? "
"T i d a k, y a n g s a t u b e r c a t h i j a u t u a d a n y a n g l a i n
ungu."
"B a i k, " P e k Ho n g m e n j a w a b d a n c e p a t d i a
menyelinap ke belakang rumah. Di sini ia
mencari-cari lubang penutup atap yang ka tanya
berada di pojok kiri, dan betul saja, gad is itu
melihat sebuah penutup yang terbuat dari kayu
tipis merah semacam triplex di pojok sana.
737
S e ka l i l o m p a t , t u b u h n y a m e l a y a n g k e a t a s d a n
tutup lubang atap itu dising kirkannya . Tubuh nya
terus menerobos dan akhirnya berada di langit -
l a n g i t r u m a h . S u a s a n a g e l a p , d i a m - d i a m P e k Ho n g
mendongkol sekali. Tiga buah tabung itu kalau
dilihat dari tempat gelap begini mana bisa
dibedakan? Yang satu ungu, yang lain biru dan
yang satunya lagi hijau tu a.
738
ini memang betul berjajar tiga buah t abung
bambu, dan karena tidak kelihatan mana yang
biru dan yang ungu atau hijau segala macam,
m a ka d e n g a n g e m a s P e k Ho n g m e n g a m b i l
semuanya itu. Dia melompat kembali ke bawah
dan baru setelah berada di tempat terang begini
ke t i g a m a c a m b a r a n g i t u d a p a t d i b e d a k a n .
Ternyata yang biru adalah tabung yang di tengah,
m a ka d u a y a n g l a i n l a l u d i l e m p a r k a n P e k Ho n g k e
tempatnya semula. Kemudian dengan cepat dia
ke l u a r m e n e m u i k a k e k i t u d a n m e n y e r a h k a n
barang yang diminta.
"T e r i m a k a s i h , h u j i n , p e k e r j a a n m u c e p a t s e k a l i , "
SI D e w a M o n y e t t e r s e n y u m . "S e k a r a n g , k a r e n a
obat mulai mendidih dan lohu harus mengaduk
t e r u s , t o l o n g h uj i n b u k a b a j u s u a m i m u i t u . L o h u
hendak melihat kead aannya. "
P e k Ho n g t e r t e g u n d a n r a s a p a n a s m e m e n u h i
m u ka n y a . Tapi, k arena kakek itu telah
menganggap mereka sebagai suami -isteri, maka
dengan mengeraskan hati iapun menghampiri
pembaringan. Sejenak ia termangu, jantungnya
berdetak kencang. Namun setelah ia berhasil
menenangkan hati, dengan jari t angan sed ikit
g e m e t a r P e k H o n g l a l u m er a b a k a n c i n g b a j u B u
739
Kong dan perlahan -lahan membuka pa kaian
pemuda itu.
"Hu j i n , t o l o n g k e m a r i s e b e n t a r . O b a t i n i h a r u s
t e r u s ku a d u k , t i d a k b o l e h k u t i n g g a l k a n . M a k a
tolong buka tabung biru itu dan tuangkan isinya
ke d a l a m k u a l i ! "
P e k Ho n g m e n o l e h d a n g a d i s i n i m a j u m e n g a m b i l
tabung yang ditaruh di samping ku ali obat. Dia
sudah hendak membuka tutup ta bung ket ika tiba-
t i b a S i D e w a M o n y e t b e r t e r i a k , "He e , j a n g a n
tergesa-gesa, nanti mere ka meloncat !"
740
"E h h , m e l o n c a t ? S i a p a y a n g m e l o n c a t ? " g a d i s i t u
t e r ke j u t d a n m u k a n y a b e r o b a h . D e n g a n s i n a r
mata tajam ia menatap ka kek itu dan ta k terasa
tabung yang dipegangnya itu terlepas. Ucapan Si
ka ke k m o n y e t m e m b u a t i a s e a k a n d i p a g u t u l a r .
Melihat naga-nag anya agakn ya isi tabung itu
barang hidup! Kalau tida k, masa dikat akan
"m e l o n c a t " s e g a l a ?
741
tertawa kakek itu menyusupkan tabung biru di
telapak t a n g a n n y a .
"Ja n g a n khawatir, a s a l l o h u b e r a d a d i s i n i , t e m a n
l o h u t i d a k a k a n merugikan orang l a i n , " k a k e k i t u
b e r ka t a s a m b i l menyeringai. "N a h , s ekarang h u j i n
b a l i kk a n tabung itu, kepalanya di
bawah.....ya.... ya begitu. Lalu pencet tutup atas,
hitung dari satu sampai t iga. Nah, mulai...”
B e r s a m a d e n g a n t er i a k a n t e r a k h i r i t u t e r d e n g a r
s u a r a "k l i k - k lik-klik" t i g a k a l i d i s u s u l s u a r a
mendesis dan menciap macam cecak. Dari tutup
tabung bagian bawah tib a -tiba meluncur turun
t i g a e ko r b i n a t a n g , y a n g p e r t a m a a d a l a h s e e k o r
ka d a l , k e d u a s e e k o r t o k e k d a n y a n g t e r a k h i r
adalah seekor kelabang!
742
"P l u n g - p l u n g - p l u n g ! " k a r e n a d i t a r u h d i a t a s k u a l i
yang sedang digodok, tentu saja tiga ekor
binatang itu langsung nyemplung ke dalam
air obat dan terdengar si tokek menjerit keras
m e m e ka k k a n t e l i n g a . T i g a e k o r b i n a t a n g i t u
meloncat-loncat di atas air mendidih dan jelas
m e r e ka t a m p a k k e s a k i t a n s e k a l i . N a m u n s i k a k e k
monyet tidak perduli, mulutnya bersiul perlahan
seperti seorang ibu hendak meninabobokkan
bayinya sementara tangan kanan yang memegang
743
a d u ka n t e r u s b e k e r j a , m e m u t a r a i r o b a t y a n g
berbuih itu bersama tiga ekor binatang te rsebut.
P e k Ho n g t e r b e l a l a k d e n g a n w a j a h p u c a t ,
t e r ke s i a p m e l i h a t b a h w a i s i t a b u n g b i r u i n i
ternyata adalah binatang -bin atang menjijikkan
i t u . D a n t a d i i a t e l a h m e n g e m p i t "k u r u n g a n " i n i
di bawah ketia knya! Kalau s aja salah see kor
diantaranya lolos, bu kanka h d ia akan digigit
mampus? Melihat warna -warna kulit t iga e kor
binatang itu yang semuanya berwarna biru,
m a kl u m l a h g a d i s i n i b a h w a s e m u a b i n a t a n g i t u
merupakan binatang -binatang yang amat berbisa.
Dan sekarang tiga mahluk berbisa itu dijadikan
obat untuk B u Kong!
A p a ka h k a k e k i n i t i d a k m a i n g i l a ? P a d a s a a t i t u
t i b a - t i b a t e r d e n g a r s u a r a "n g u n g g . . . . . . . " y a n g
panjang dan dari dalam tabung menyelinap
s e e ko r k u m b a n g b e r s a y a p b i r u . T e n t u s a j a P e k
Ho n g y a n g m a s i h m e m e g a n g t a b u n g i t u t e r k e j u t
s e ka l i .
"A i h h . . . . . . . ! " g a d i s i n i b e r t e r i a k t e r t a h a n d a n
tabung yang ada di tangannya itu seket ika
dilempar jauh.
744
"P r a n g ! "t a b u n g p e c a h d a n s e k o n y o n g k o n y o n g
ke m b a l i d a r i d a l a m b e n d a i t u t e r d e n g a r s u a r a
"ngungg" s e p e r t i y a n g p e r t a m a , d a n t i b a - t i b a
ke m b a l i s e e k o r k u m b a n g t e r b a n g k e l u a r. P u c a t
m u ka P e k Ho n g m e n y a k s i k a n i n i s e m u a . T a d i d i a
mengira bahwa tabung itu sudah habis, tidak ada
isinya. Siapa sangka, tahu -tahu di da lamnya
masih tersisa dua ekor kumbang beracun!
"K a u … " b a r u s a j a i a b e r t e r i a k h e n d a k m e m a k i S i
Dewa Monyet, tiba-tiba Si Dewa Monyet sendiri
t a m p a k t e r k e j u t d a n b e r s er u , "He e , k e n a p a
tabung itu dibuang? Wah celaka, mereka keluar
s e m u a . Hu j i n , t o l o n g g a n t i k a n a k u m e n g a d u k o b a t
ini, biar aku menangkap kembali binatang -
binatang itu. Cep at, sebelum mereka me rat
ke l u a r . . . . . ! "
S i ka p y a n g g u g u p d a n w a j a h y a n g b e r o b a h d a r i
ka ke k i n i m e m b u a t P e k Ho n g m e n g h i l a n g k a n
curiganya. D an sini tahulah dia bahwa rupanya
ka ke k i t u t i d a k s e d a n g b e r m a i n g i l a a k a n t e t a p i
sungguh-sungguh tidak sengaja.
"K e n a p a k a u t i d a k m e m b e r i t a h u b a h w a d i d a l a m
tabung masih ada isinya? " gad is in i melotot
marah.
745
"A i h h , s a l a h k u . . . . . s a l a h k u s e m u a , t a d i l o h u l u p a
memberi tahu bahwa begitu tiga ekor binatang
pertama keluar, hujin seharusnya menekan
samping tabung sebelah kiri sehingga lubang
yang tadi terbuka untu k lolos itu tertutup
ke m b a l i . S i a p a k i r a , k a r e n a l o h u l u p a m e m b e r i
tahu hujin maka sekarang dua ekor kumbangku
l a r i . Hu j i n , c e p a t k e s i n i , a d u k o b a t i n i d e n g a n
gencar. Biar lohu yang me nangkap mereka
sebelum kabur!"
D e n g a n m u k a b e r s u n g u t P e k Ho n g c e p a t
menghampiri kakek itu dan menerima adukan
obat, sedangkan Dewa Monyet sendiri sudah
cepat meloncat dan duduk di atas tanah. Gadis ini
melihat betapa kakek itu mengeluarkan madu
dari dalam botol kecil, la lu mengoleskannya di
atas telapa k tang an, kemudian bersiul tinggi
rendah secara berirama.
746
dengan cepat dan berturut -turut dia menggulung
d u a e ko r b i n a t a n g i t u d i d a l a m l e n g a n b a j u n y a .
A ka n t e t a p i b a r u s a j a k a k e k i n i m e n a n g k a p
b i n a t a n g p e l i h a r a a n n y a , t i b a - t i b a P e k Ho n g
m e n j e r i t k a g e t . S i D ew a M o n y e t t e r k ej u t d a n
m e n o l e h , d a n t a m p a k l a h apa g e r a n g a n y a n g
membuat gadis itu berteriak.
M a ka b e g i t u a d u k a n b e r h e n t i s a t u p u t a r a n , t i b a -
tiba binatang ini menjerit keras dan sekuat
tenaga dia meloncat. Karena tidak ada
penghalang, tokek ini dapat melompat melewati
bibir kuali dan langsung jatuh di at as kaki Pek
Ho n g !
747
Tentu saja gadis itu kaget bukan ma in. Se ketika
ia merasa jantungnya berhenti berdenyut dan
m u ka n y a s e p u c a t m a y a t . D i a m e n j e r i t d a n p a d a
saat itulah si kakek monyet menoleh.
T o ke k b e s a r i n i s e d a n g k e s a k i t a n , t u b u h n y a
melepuh karena digodok air mendidih, maka
tentu saja begitu jatuh di lantai segera dia
menggigit dengan buas.
"K a u w - s i a n , t o l o n g . . . . . ! " P e k Ho n g m e n j e r i t n g e r i
dan ia mengipatkan ka ki sekuat tenaga. Akan
tetapi sungguh celaka. Tokek yang sudah ma rah
ini ternyata tida k dapat dilemparkan. Sekali dia
menggigit maka dia tida k mau sudah kalau belum
mencium darah. Dan karena gad is itu
mengenakan sepatu kulit, toke k ini menggigit
s e ke r a s n y a d a n t u b u h n y a m e l e k a t d i s i t u s e p e r t i
lintah. Konon menurut kab ar, jika ada geledek
menggelegar sajalah maka binat ang ini mau
melepaskan gigitann ya terhadap korban.
748
gigitannya dan pada waktu yang tepat inilah
ka ke k m o n y e t i t u m e n a n g k a p l e h e r n y a .
"Ha y o k e m b a l i , a n a k m a n i s , j a n g a n b i k i n k a g e t
h u j i n ! " D e w a M o n y e t b er s e r u p e r l a h a n d a n c e p a t
s e ka l i t a n g a n n y a b e r g e r a k m e l e m p a r k a n t o k e k i n i
ke d a l a m k u a l i .
"P l u n g g . . . " b i n a t a n g i n i m e n j e r i t p a r a u d i d a l a m
air mendidih, meloncat -lonc at dengan keras
namun si kakek monyet telah mengaduk air itu
dengan gencar. Dengan cara adukan seperti ini,
tentu saja tokek itu ikut terputar dan tidak ada
ke s e m p a t a n b a g i n y a u n t u k m e l o l o s k a n d i r i .
Itulah sebabnya mengapa tad i kakek ini
menyuruh agar adukan diputar gencar.
M a ks u d n y a a d a l a h a g a r b i n a t a n g - b i n a t a n g i t u
tidak mampu keluar karena hanyut dalam putaran
ku a t .
S e m e n t a r a i t u P e k Ho n g t e r e n g a h - e n g a h ,
m u ka n y a p u c a t d a n g a d i s i n i m e m a n d a n g k e a r a h
ku a l i o b a t d e n g a n m a t a t e r b e l a l a k . B e t a p a
berbahayanya kejadian tadi, sed ikit terlambat
tentu ia akan tergigit binatang mengerikan itu.
749
menelan ludahnya satu kali, dan suaranya
terdengar agak gemetar. Memang gadis itu
merasa ngeri sekali. Bayangkan saja, seekor tokek
b e r ku l i t b i r u d a n a m a t b e r a c u n t e l a h m e n g g i g i t
sepatunya. Coba ka kinya te lanjang, bukankah
t o ke k itu a kan menggigit kakinya? Dan
membayangkan betapa binatang itu melekat kuat
di atas ka kinya benar -benar membuat murid Ta
B h o k Hw e s i o y a n g b i a s a n y a t a b a h i n i m e n j a d i
bergidik seram.
A ka n t e t a p i s i k a k e k m o n y e t h a n y a t e r k e k e h s a j a .
"Hu j i n k e n a p a s u n g k a n ? " k a t a n y a p e r l a h a n . “ B i a r
tidak hujin mint a se kalipun lohu tid ak berani
membiarkan hujin celaka, apalagi celaka di
tangan teman -temanku yang naka l ini.
Memangnya thai-siang su ka memberi ampun
ke p a d a l o h u k a l a u h a l i t u t e r j a d i ? "
P e k Ho n g t e r d i a m , t e r i n g a t a k a n c i n c i n d i j a r i
ka n a n n y a , h a l i n i m e m b u a t p e r a s a a n n y a t e n a n g
ke m b a l i d a n d i a t i d a k m a u b a n y a k b i c a r a l a g i ,
kh a w a t i r d i k e t a w a i k a k e k i t u k a l a u s u a r a n y a
masih menggigil.
D e m i ki a n l a h , s e t e l a h S i D e w a M o n y e t m e n g a d u k
ku a l i o b a t y a n g a i r n y a m e n d i d i h i t u dengan
putaran gencar, tiga ekor binat ang beracun yang
750
tadi meloncat-lon cat itu tida k dapat berkutik
lagi. Si kada l mengeluarkan suara mencicit
seperti anak tikus terjepit, lalu akhirnya diam
mengambang tergulung buih air di dalam kuali.
Begitu pula halnya dengan si kelabang d an tokek
tadi, dua ekor binatang inipun berkelojotan
lemah dan a khirnya terdiam ten ang, tanda
m e r e ka t e l a h m a t i t e r g o d o k a i r p a n a s i t u .
"Hu j i n , t o l o n g a m b i l k a n p i r i n g k e m b a n g , c e p a t ,
s e b e l u m d a g i n g t i g a e k o r b i n a t a n g i n i h a n c u r , " si
ka ke k m o n y e t t i b a - t i b a b e r s e r u d a n P e k Ho n g
yang sejak t adi menya kskan orang punya kerja,
tersentak dan cepat menghampiri rak piring di
s u d u t d a l a m , m e n g a m b i l p i r i n g k e m b a n g s ep e r t i
yang diminta kakek itu.
"D a n s e k a r a n g h a r a p h u j i n j a g a d a g i n g a j a i b i n i ,
lohu hendak meliha t kead aan suamimu, " kakek
itu meniup padam api tungku dan bangkit berdiri.
"E n h , b a g a i m a n a d e n g a n a i r o b a t i n i , K a u w - s i a n ? "
"B i a r ka n s a j a , h u j i n , t u n g g u s a m p a i d i n g i n . Y a n g
penting kau keluarkan dulu tiga ekor bina tang itu
dan letakkan d i piring kembang. Awas, hati hati,
racun di tubuhnya masih ganas. Lebih baik pakai
751
sumpit lohu yang tadi kupergunakan untuk
mengaduk mereka."
T e n t u s a j a P e k Ho n g t e r k e j u t d a r i h i d u n g n y a
mencium bau amis yang keras memuakkan. Cepat
gadis ini menjauhkan mukanya dan dengan hati -
hati dia meletakkan piring yang berisi t iga macam
b i n a t a n g i t u d e n g a n p e r u t m u a l . He n d a k d i a p a k a n
daging binatang -b inatang ini? D an tad i kakek itu
m e n g a t a k a n n y a s e b a g a i "d a g i n g a j a i b " .
S a m a s e k a l i P e k Ho n g t i d a k m e n g i r a b a h w a
ucapan yang dikeluarkan oleh Si Dewa Monyet ini
sesungguhnya memang benar begitu. Gadis ini
tidak t ahu betapa kad al biru itu ad alah sejenis
binatang yang amat langka did apat. Umurnya
sudah seratus tahun dan kulitnya yang kebiruan
itu menandakan usia binatang tersebut.
K o n o n m e n u r u t c er i t a o r a n g k a n g - o u w , k a d a l
macam begini hanya bis a didapat di d aerah
752
dingin, terutama di liang tikus di Pegunungan
Hi m a l a y a . I t u p u n t i d a k m u d a h d a n a m a t
berbahaya. Binatang ini dapat menyembur, dan
uap semburannya itulah yang sanggup membunuh
setiap manusia tidak lebih d alam jangka waktu
lima menit!
753
mengetahuinya dan itupun j a r a n g yang datang ke
Ang bhok-san.
D a n s e ka l i p a n d a n g d a l a m p e r t e m u a n n y a d e n g a n
dua orang itu kake k ini tahu bahwa Bu Kong
d i s e r a n g r a c u n Ji t - c o a - t o k . S u n g g u h m a t a n y a
yang awas itu patut dipuji. Dan karena Dewa
Monyet ini maklum bahwa dengan seekor kadal
s a j a ku r a n g m e y a k i n k a n , m a k a s e k a r a n g k a k e k i t u
m e n a m b a h r a m u a n ob a t n y a d e n g a n s e e k o r
ke l a b a n g d a n s e e k o r t o k e k . S e m u a b i n a t a n g i n i
diperolehnya dari Pegunungan Himalaya dan
s u d a h lama m e n j a d i s a h a b a t n y a .
M a ka t i d a k l a h h e r a n k a l a u d i a m - d i a m d i a
meringis melihat betapa barang yang dimilikinya
s e l a m a b e r t a h u n - t a h u n i t u h a r u s d i b er i k a n
ke p a d a o r a n g l a i n s e c a r a p e r c u m a . K a l a u s a j a d i a
tidak melih at cin cin tanda kuas a itu, tentu dia
tidak a kan sudi membantu dua orang ini, apa lagi
murid Mo-i-Thai-houw sendiri telah
meninggalkan tempat itu.
754
orang yang dita kutinya ini sudah lama meninggal,
t e n t u ke a d a a n d u a o r a n g i t u a k a n t e r b a l i k s e r a t u s
delapanpuluh derajat.
D e m i ki a n l a h , s e t e l a h m e n g g o d o k d a u n d a n a k a r -
a ka r a n y a n g m a s i h d i c a m p u r d e n g a n s a r i n y a t i g a
e ko r b i n a t a n g b e r a c u n , o b a t y a n g d i b u a t k a k e k
itupun selesai. Api tungku sudah dipadamkan,
m a ka s e l a n g b e b e r a p a m e n i t k e m u d i a n o b a t i t u
dapat diminumkan.
S e ka r a n g s e t e l a h d i a m e n y e r a h k a n "d a g i n g a j a i b "
ke p a d a s a n g "h u j i n ", k a k e k i n i m e n g h a m p i r i B u
K o n g y a n g m e n g g e l e t a k d i a t a s d i p a n . Ja r i
tangannya yang panjang dan kurus itu meraba -
raba dada, ketuk san a ketuk s ini ditulang ig a dan
tiba-tiba kakek ini berteriak.
"He e , p e m u d a i n i s u d a h p e r n a h d i t o t o k o r a n g !
Hu j i n , s i a p a k a h y a n g m e l a k u k a n p e r t o l o n g a n
pertama bagi suamimu itu?"
G a d i s itu m e n o l e h d a n s e p a s a n g m a t a n y a
bersinar. Ia melihat wajah si Dewa Monyet penuh
ke h e r a n a n , d i a m - d i a m P e k Ho n g m e r a s a k a g u m
j u g a . D e n g a n tepat k a k e k i t u m e n g e t a h u i b a h w a
Yap goanswe pernah ditolong orang yaitu dengan
755
cara totokan-totokan di depan tubuh, benar -
b e n a r ka k e k i n i b u k a n o r a n g s e m b a r a n g a n .
M a ka d e n g a n s u a r a p e r l a h a n d i a m e n j a w a b .
"M e m a n g b e t u l , d a n y a n g m e n o l o n g a d a l a h g u r u -
nya sendiri....."
"A h , h e b a t k a l a u b e g i t u ! " k a k e k i n i b e r s e r u .
"K u l i h a t t o t o k a n y a n g d i l a k u k a n m e n g a n d u n g
tenaga Yang, sungguh tepat untuk pertolongan
p e r t a m a b a g i s u a m i m u i n i . Ji k a t i d a k t e n t u r a c u n
Ji t - c o a - t o k s u d a h m e m a s u k i j a n t u n g n y a d a n
biarpun ada dewa menolong juga tidak keburu
lagi !"
P e k Ho n g h a m p i r s a j a m e n g e l u a r k a n j e r i t
tertahan ketika menyaks ikan apa yang dilih at nya.
756
Ternyata tidak seperti bagian depan tubuh yang
putih bersih, adalah di belakang punggung ini
tubuh pemuda itu gosong tujuh warna sehingga
persis warna pelangi. Ada biru, merah, hijau,
ku n i n g d a n s e b a g a i n y a , s e m u a n y a t u j u h w a r n a !
"W a h , s u a m i m u i n i b e n a r - b e n a r h e b a t s e k a l i ,
h u j i n , s u n g g u h b e r un t u n g k a u m e n j a d i i s t e r i n y a ! "
ka ke k i t u b e r k a t a l a g i s a m b i l m e n g g e l e n g -
g e l e n g ka n k e p a l a p e n u h k e k a g u m a n . "S e l a i n k e n a
r a c u n Ji t - c o a t o k , j u g a a g a k n y a s e b e l u m i n i d i a
minum obat perangsang. Aneh, sudah punya
isteri begini mengapa suam imu itu minum obat
perangsang segala?"
757
P e k Ho n g t e r k e j u t . "A p a ? O b a t p e r a n g s a n g ? ”
gadis I N I terbelalak.
b e ka s m e r a h m e m a n j a n g , r u p a n y a s e j e n i s a r a k
obat yang amat hebat daya rangsangnya. ...."
ka ke k i n i l a l u m e n y i n g k a p s e d i k i t p a k a i a n p e m u d a
i t u ke b a w a h n a m u n P e k Ho n g s e g e r a m e l e n g o s .
P i p i n y a m e n j a d i m e r a h b u k a n m a i n d a n p er a s a a n
j e n g a h m e m b u a t n y a ki k u k .
"E h h , ke n a p a m e m a l i n g k a n m u k a ? B u k a n k a h i n i
adalah suamimu sendiri?" Si Dewa Monyet
menegur dan matanya memandang curiga.
"K a u w - s i a n , d i a m e m a n g p e r n a h d i c e k o k i a r a k
oleh seorang iblis betin a da lam ke adaan tak
sadar. Itulah sebabnya maka dia.... dia t iba -tiba
b e r s i ka p k a s a r k e p a d a k u . T e r i n g a t k e j a d i a n i n i
h a t i ku s a k i t s e k a l i , m a k a a k u s e g a n m e m a n d a n g .
Sama sekali aku tidak mengira bahwa arak yang
diminumkannya itu ad alah arak perangsang.
758
He m m , k a l a u t a h u b e g i n i t e n t u a k u a k a n m e n g a d u
jiwa dengan siluman betina itu!"
"B e n a r , t a p i y a n g m e m b e r i k a n r a c u n t e n t u
gurunya, bukan siluman betina itu," gadis ini
menjawab dan sekarang tahulah dia apa sebabnya
B u K o n g t i d u r s ep e m b a r i n g a n d e n g a n mu r i d
Cheng-gan Sian-jin dan terlih at oleh Ma la ikat
Gurun Neraka. Pantas saja ka lau begitu, dan dua
orang musuh ini benar -benar jahat sekali, kejam
dan tidak tahu malu, terutama Tok -sim Sian-li itu.
"He m m . . . . . " P e k Ho n g m e n g e p a l t i n j u n y a d a n
m u ka n y a m e n j a d i m e r a h . S i a p a t i d a k m a r a h
759
membayangkan murid perempuan Cheng -gan
Sian-jin itu mempermainkan pemuda ini? Maka
s a m b i l m e n d e s i s g a d i s i n i l a l u b e r k a t a , "T o k - s i m
Sian-li, tunggulah kau. Suatu hari aku tentu akan
mengorek jantungmu yang busuk itu!"
P e k Ho n g m e n g a n g g u k . "B e n a r , d i a m e m a n g b a r u
muncul, akan tetapi gurunya bukan orang baru
lagi bagi dunia kang -ouw karena dia adalah
pentolan yang paling jahat di dunia ini!"
"K a u t e n t u m e n g e n a l n y a , K a u w - s i a n , k a r e n a
tigapuluh tahun yang lampau ib lis ini te lah mem -
b u a t ke o n a r a n b e s a r . "
760
K a ke k i t u t a m p a k t e r c e n g a n g d a n t i b a - t i b a
m a t a n y a b e r s i n a r a n e h . "T i g a p u l u h t a h u n y a n g
lalu? Apakah dia adalah.......... "
"A a h h . . . . . . ! " k a k e k i t u b e r s e r u t e r t a h a n d a n
t a m p a k t e r k e j u t . "C h e n g - g a n S i a n - j i n ? J a d i t u a
b a n g ka j a h a n a m i t u y a n g m e m b i k i n s u s a h
suamimu ini, hujin? Bagaimana mungkin?
B u ka n ka h iblis itu sudah lama t idak
menampakkan diri setelah keka lahannya di
tangan manusia berkedok misterius?"
"I t u l a h d u g a a n y a n g ke l i r u . S i l u m a n t u a i t u t i d a k
mampus, hanya bersembunyi di suatu tempat.
Setelah sekarang merasa aman karena musuhnya
juga tidak terdengar lagi namanya di dunia kang -
ouw, maka dia muncul lagi dan kembali
m e l a ku k a n k e j a h a t a n - k e j a h a t a n t e r k u t u k . "
761
dilunaskan d an sebelum melihat kau terbujur
menjadi mayat, mana aku mau mampus terlebih
dahulu ?"
P e k Ho n g t i d a k t e r k e j u t m e n d e n g a r k a t a - k a t a i n i
ka r e n a s e b a g a i d a t u k s e s a t , t e n t u s a j a C h e n g - g a n
S i a n - j i n m e m i l i k i b a n y a k m u s u h . Ha n y a y a n g d i a
tidak mengerti adalah permusuhan apa kah yang
terdapat diantara dua orang ini?
"K a u w - s i a n , k a u p u n ki r a n y a j u g a m e m u s u h i i b l i s
itu? Ah, sungguh kebetulan se kali. Kita berdiri di
satu pihak dan aga knya kita dapat saling
membantu..."
"T i d a k, h u j i n , i n i u r u s a n p r i b a d i l o h u . S a k i t h a t i
ini hendak lohu balas kan seorang diri d an apapun
yang terjadi, as al lohu sudah menuntut b alas
m a ka a k a n l e g a l a h p e r a s a a n k u . "
"He m m , j a n g a n k a u s o m b o n g . S e o r a n g d i r i m a n a
ka u m a m p u ? "
"M e m a n g l o h u t i d a k m a m p u , a k a n t e t a p i d i b a n t u
dengan anak buahku pasukan monyet ini masa
tidak a kan berhasil ?"
762
P e k Ho n g t e r k e j u t d a n s e g er a d i a s a d a r . T i b a - t i b a
terlintas suatu p ikiran b aik di ot aknya . Benar,
dengan pasukan monyet yang banya k jumlahnya
itu mustahil Cheng -gan Sian-jin tidak dapat
dibuat k e w a l a h a n ?Dan, ka lau kela k Yap -goanswe
dibantu oleh kake k in i membuat kegaduhan di
pihak musuh, bu kankah Wu -sam-tai- ciangkun
a ka n ke l a b a k a n ?
P i ki r a n i n i m e m b u a t h a t i n y a g i r a n g d a n s e n y u m
m a n i s t e r s e m b u l d i m u l u t n y a . "B e n a r j u g a ,
ke n a p a a k u m e l u p a k a n p a s u k a n m u i t u ? " P e k Ho n g
b e r ka t a d e n g a n m a t a b e r s i n a r - s i n a r . "D e n g a n b e -
gini, rupanya iblis itu mau ngacir juga t idak
gampang. Baiklah, walaupun kita sebenarnya satu
golongan, akan tetapi biarlah kita bergerak
sendiri-sendiri. Sekarang yang pe nting adalah
pengobatan... suamiku in i, Kauw -sian."
K a ke k i t u m e n g a n g g u k d a n t a n p a b a n y a k b i c a r a
dia lalu menghampiri pembaringan. Segera dia
b e ke r j a c e p a t , s e t e l a h m e r a b a t u b u h d i s a n a - s i n i ,
l a l u ka ke k i n i m e l o m p a t k e a t a s s e b u a h b e l a n d a r
rumah. Tali yang dipegangnya d iikatkan di sini,
ke m u d i a n s a m b i l m e m b a w a u j u n g s a t u n y a , D e w a
Monyet ini meloncat turun.
763
P e k Ho n g m e l i h a t s e m u a p e k e r j a a n o r a n g d a n
dengan heran dia melihat betapa ka kek itu lalu
m e n g i ka t k e d u a k a k i Y a p g o a n s w e , m e n y e r e t n y a
sampai di bawah belandar tadi lalu menarik ujung
tali perlahan -lahan sehingg a tubuh pemuda ini
tergantung di udara!
"He e ke n a p a o r a n g s a k i t m a l a h d i g a n t u n g ? A p a -
apaan ini? " gadis itu tak tahan dan berseru
dengan mata terbelalak.
N a m u n D e w a M o n y e t t i d a k p e r d u l i . "Hu j i n , h a r a p
jangan banyak bertanya. Karena kulihat totokan
di depan tubuh sudah dilakukan orang la in, maka
lohu hendak melanjutkan totokan d i bagian
b e l a ka n g . R a c u n t e r t a h a n d i p u n g g u n g n y a , d a n i n i
hendak lohu buyarkan dulu. Baru setelah itu dia
ki t a m i n u m i o b a t p e n a w a r b i s a . C a r a y a n g h e n d a k
lohu pergunakan ini mempersingkat waktu dan
begitu selesai, segera dia a kan muntahkan semua
isi perutnya yang kotor. Oleh sebab itu harap
hujin singkirkan jauh -jauh mangko k obat itu dari
sini."
764
L a l u S i D e w a M o n y e t k e m b a l i b e r k a t a , "D a n k a l a u
lohu memerlukan sesuatu harap hujin tolong
ke r j a ka n . "
"B a i k, a k u s i a p m e m b a n t u m u , " P e k Ho n g
mengangguk dan gadis ini memandang semua
tindak-tanduk kakek itu dengan penuh perhatian.
S e m u a orang p e r s i l a t a n m e n g e r t i t e n t a n g h a l i n i ,
m a ka P e k Ho n g j u g a t i d a k m e n g g a n g g u . P e r l a h a n -
lahan muka kake k itu mulai berobah, w a r n a m e r a h
menjalari seluruh mukanya, lengannya, tubuhnya
d a n s e ku j u r badan. I n i l a h tanda dari bangkitnya
h a w a l w e e k a n g y a n g t e r k o n t r o l d a n tampaklah
tubuh Dewa Monyet mulai menggigil seperti
o r a n g ke d i n g i n a n .
765
S e m a ki n l a m a t u b u h k a k e k itu s e m a k i n g e m e t a r
ke r a s d a n s e t e l a h k e a d a a n macam i n i b e r j a l a n
ku r a n g l e b i h l i m a m e n i t lamanya, t i b a - t i b a k a k e k
itu membuka mat anya dan mengeluarkan
b e n t a ka n n y a r i n g .
"Ha i i t t t . . . ! " m u l u t m e n g g e r u n g t u b u h m e l o n c a t ,
dan jari tanganpun tidak tinggal diam. Begitu
membentak kakek ini sud ah menggerakkan dua
jari telunjuk dan jari tengah melakukan totokan
d i j a l a n d a r a h T h a i y a n g - h i a t . Ja l a n d a r a h i n i
mempunyai tiga cabang urat halus, maka begitu
m e n y e n t u h j a l a n d a r a h T h a i - y a n g h i a t i n i , kakek
itupun langsung menotok tiga cabang jalan darah
ini.
"T u k - t u k - t u k - t u k k ! "
766
Dan begitu toto kan d i jalan darah Yong -gi-hiat ini
selesai, kembali ka kek itu menggerung dan
menotok jalan darah lain. Berturut -turut dia
melancarkan totokan di sembilan belas jalan
darah pusat yang masih ditambah dengan totokan
di delapan puluh sembilan jalan darah halus.
Total jenderal pekerjaan yang dilakukan oleh
ka ke k i n i b e r j u m l a h s e r a t u s d e l a p a n b u a h j a l a n
darah!
"Hu j i n , t o l o n g a m b i l ka n t a b u n g m e r a h d i k a m a r
o b a t ku . C e p a t , l o h u p a y a h s e k a l i , " kakek itu
b e r ka t a d e n g a n t e r e n g a h - e n g a h .
P e k Ho n g m e n g i a k a n d a n d e n g a n c e p a t m e m a s u k i
ka m a r o b a t . S e t e l a h m e n c a r i - c a r i s e j e n a k ,
a kh i r n y a d i a m e l i h a t t a b u n g m e r a h y a n g
d i m a ks u d . K a r e n a t a d i s u d a h a d a "p e n g a l a m a n "
767
tentang isi dari tabung biru, maka dengan tangan
agak menggigil gadis ini menduga -duga apa pula
gerangan isi daripada tabung merah ini.
D a n P e k Ho n g s e m a k i n m e n g k i r i k k e t i k a t i b a - t i b a
tabung yang dipegangnya itu bergerak-gerak dan
terdengar suara mencicit lemah di d alam benda
ini! Sungguh kalau bisa ia ing in melepaskan
tabung itu sa king gelinya. Namun karena dia
harus menolong kakek itu, maka dengan menahan
rasa seram dia cepat berlari keluar dan
menyerahkan tabung ini. Lebih cepa t berada di
tangan kakek itu baginya sungguh jauh lebih baik.
S i ka ke k m o n y e t m e m b u k a m a t a n y a y a n g k u y u
dan begitu menerima tabung ini, serentak
matanya yang t adi redup seperti orang hendak
tidur saking lelahnya itu tiba -t iba ber sinar
gembira.
"T e r i m a k a s i h , h u j i n . I n i l a h o b a t k u y a n g p a l i n g
mujarab. Setiap kali lohu merasa kec apaian, maka
isi dari tabung inilah yang dapat mengembalikan
tenaga lohu, heh -heh-heh," kake k itu tertawa dan
"c r e t " d i a m e m b u k a t u t u p t a b u n g .
768
l a i n n y a t a d i , t e t a p s a j a Pek Ho n g b e r t e r i a k
tertahan dan seketika gad is ini hendak muntah -
muntah saking jijiknya .
"Ha - h a - h a , h u j i n j a n g a n m e m a n d a n g l o h u ! " D e w a
M o n y e t t e r t a w a g e l i . "K a l a u h u j i n m e m a n d a n g ,
t e n t u s a j a t i d a k t a h a n . He m m , k a u m w a n i t a
sebenarnya kurang dapat menghargai daging
begini. Tahukah hujin bahwa makanan hidu p ini
d a p a t m e m b u a t o r a n g u m u r p a n j a n g ? He h - h e h -
heh......."
K a ke k i t u t e r k e k e h - kekeh n a m u n P e k Ho n g s u d a h
cepat menjauhi kakek ini dengan hati men -
d o n g ko l b u k a n m a i n . K a l a u s a j a k a k e k i t u b u k a n
m e r u p a k a n b i n t a n g p e n o l o n g B u K o ng , t e n t u
setidak-tida knya ia akan menghajar orang yang
telah membuat dia tumpah -tumpah seperti itu.
769
A ka n t e t a p i s y u k u r l a h , s e t e l a h m e n e l a n l i m a e k o r
anak tikus yang masih ba yi in i, ka kek itu sudah
menutup tabung dan menyimpannya di balik
bajunya yang longgar. Agaknya ucapannya tadi
memang betul, karena begitu selesai
menyantap makanan nikmat tadi, ka kek ini
s u d a h b e r d i r i d e ng a n t u b u h s e g ar . D i a m e n g u s a p
ujung bibirnya yang sed ikit ternoda darah,
tertawa-tawa kecil d an tampak puas se kali.
A ka n t e t a p i , d e m i s e l a m a t n y a j i w a o r a n g y a n g
d i c i n t a t e n t u s a j a P e k Ho n g t i d a k b a n y a k p u s i n g .
Perobahan yang terjadi ini sudah dilihatnya dan
diam-diam ia merasa girang bukan main.
770
"K a u w - s i a n , d i a . . . d i a m u l a i b e r g e r a k s a d a r , "
gadis itu berbisik d an mukanya menjadi tegang.
K a ke k i t u t e r t a w a , "K e n a p a t i d a k ? B u k a n k a h t i g a
e ko r b i n a t a n g d i a t a s p i r i n g k e m b a n g i t u l e b i h
d a r i c u k u p u n t u k m e m b u a t a n g - s i o - b a k ? Hu j i n
harus membuang segala rasa jijik kalau ingin
melihat suami sendiri selamat. Nah, terserah
a p a ka h h u j i n m a u m e m a s a k n y a a t a u k a h t i d a k
lohu tidak ambil pusing."
771
Mata yang indah itu terbelalak memandang Si
Dewa Monyet, lalu melirik ke arah piring kem -
b a n g . S e j e n a k g a d i s i n i t e r t e g un , s a m a s e k a l i
tidak mengira bahwa tiga ekor kadal, kelabang
d a n t o ke k i t u h e n d a k d i j a d i k a n m a s a k a n a n g - s i o -
b a k. B a r u m e l i h a t b i n a t a n g - b i n a t a n g i n i s a j a d i a
sudah geli dan jijik, belum lagi menyentuhnya
!
"O , b e g i t u ? B a i k l a h , " h a n y a i n i s a j a y a n g k e l u a r
dari mulut si nona dan iapun sudah mengambil
772
s e e ko r d e m i s e e k o r t i g a m a h l u k m e n j i j i k k a n i t u
dengan cepat. Pantas saja ketika tadi dileta kkan
d i a t a s p i r i n g s e g e r a t e r d e n g a r s u a r a "c e s s ",
ki r a n y a p i r i n g i n i p u n b u k a n p i r i n g s e m b a r a n g a n .
A g a kn y a p i r i n g a n t i b i s a y a n g d a p a t m e n a w a r k a n
s e m u a j e n i s r a c u n . M em b a y a n g k a n b a h w a k a k e k
itu dapat memiliki bermacam -macam barang
b e g i n i s u n g g u h m e m b u a t or a n g h e r a n b u k a n
main. Dari mana sajakah Si Dewa Monyet
memperoleh benda-benda itu?
A ka n t e t a p i P e k Ho n g t i d a k m a u m e r e n u n g k a n
pertanyaan ini lebih jauh. Yang penting sekarang
adalah menjalankan p e k e r j a a n i n i , m e m b u a t
a n g - s i o - b a k dari d a g i n g k a d a l , k e l a b a n g dan
tokek ! S u n g g u h i n i m e r u p a k a n p e r i s t i w a
langka, karena m a n a d i dunia i n i t e r d a p a t
m a s a ka n ang- s i o - b a k dengan d a g i n g tiga ekor
binatang begituan?
773
Pendekar Gurun Neraka – Batara jilid 12
774
PENDEKAR GURUN NERAKA
Karya BATARA
Jilid 13
D E Ml K l A N L AH , t a n p a b a n y a k b i c a r a l a g i g a d i s i t u
l a l u m e n y a l a k a n p e r a p i a n d a n m e n g e rj a k a n
p e ke r j a a n n y a d e n g a n c e p a t . M e s k i p u n m u l a - m u l a
t e n g ku k n y a a g a k m e r i n d i n g k e t i k a m e m e g a n g
tubuh tiga ekor binatang itu, akan te tapi setelah
ia mengupas kulitnya sehingga tampak dagingnya
yang putih bersih, lenyaplah perasaan jijiknya.
Dalam keadaan seperti itu daging tig a ekor
binatang inipun tidak banyak bedanya dengan
daging kelinc i atau ular.
775
Seperti juga tabib -tabib lain, kake k inipun
memiliki wata k yang tidak jauh berbeda, yakni
a ka n m e r a s a g e m b i r a d a n b a n g g a a p a b i l a p a s i e n
yang diobatin ya d apat sembuh. D an aga knya
b e ka s j e n d e r a l m u d a i t u p u n j u g a m e n u n j u k k a n
tanda-tanda yang menggirangkan hati in i.
P e k Ho n g s e n d i r i y a n g b e k e r j a d i p e r a p i a n j u g a
tampak tegang. Sambil memasak ang -s io-bak
gadis ini selalu menengok keada an Bu Kong
dengan penuh harapan. Dua orang ini memandang
tanpa mengeluarkan suara dan mat a merekapun
hampir jarang berkejap.
A kh i r n y a , s e t e l a h m e n u n g g u s a m p a i l i m a m e n i t
lamanya, guncangan ta li di at as belandar semakin
ku a t . M e r e k a m e l i h a t b e t a p a t u b u h Y a p - g o a n s w e
m e n g e j a n g d a n m e r o n t a , l a l u t er d e n g a r p e m u d a
itu mengeluarkan ke luhan perlahan dan membuka
matanya. Berbareng dengan sadarnya pemuda
ini, tiba-tib a perut pemuda itupun menggelogok,
suaranya seperti kawah berapi di dalam perut
gunung.
"U h h . . . . . . " p e m u d a i t u m e n g e r a n g , m u l u t n y a
menyeringai dan sepas ang matanya berputar l iar.
K e a d a a n n y a d e n g a n ke p a l a d i b a w a h d a n k a k i d i
atas itu membuat pemuda ini merasa seakan
776
berdiri di awang -awang, bumi berputar dan
tempat pijakannyapun juga terasa tid ak tetap,
selalu bergoyang -goyang.
"Y a p - ko k o . . . . . . ! " P e k Ho n g y a n g t i d a k t a h a n l a g i
lalu bangkit berdiri dan berseru, maksudnya
hendak mendekati pemuda itu. Namun, sebelum
gadis ini melangkah maju, tiba -tiba Dewa Monyet
berteriak memperingatkan.
"Hu j i n , j a n g a n d e k a t i d u l u ! S e b e n t a r l a g i d i a a k a n
memuntahkan semua racun yang berkumpul di
dalam perutnya. Sedikit saja kau kecipratan lohu
tidak berani menjamin apakah dapat
menyelamatkan dirimu dari cengkeraman Giam -
l o - o n g ( m a u t ) ! C e p a t m u n d u r d a n ur u s m a s a k a n
buat suamimu itu........!"
T e r i a ka n i n i m e m b u a t m u r i d T a B h o k Hw e s i o i t u
t e r ke j u t d a n w a j a h n y a b e r o b a h . S e j e n a k g a d i s i n i
tertegun, tidak jadi melangkah maju dan akhir nya
d e n g a n m u k a p u c a t P e k Ho n g m u n d u r l a g i d a n
tidak berani melanggar larangan kake k itu.
777
m e n g g e l e p a r , w a j a h n y a p e n uh k e r i n g a t d a n
t a m p a kn y a m e n d e r i t a s e k a l i . P e r u t n y a m e l i l i t d a n
s a ki t b u k a n m a i n , u s u s n y a s e a k a n - a k a n d i r a n t a s
dari dalam, nyeri dan ta k terta hankan.
"A d u h , Ho n g - m o i . . . . . . aughh......
p e r u t ku . . . . . . . p e r u t k u s a k i t s e k a l i , o h h h . . . . . . .
ke n a p a b e g i n i . . . . . . . ? K e p a l a k u p u s i n g , b u m i
berputaran......panas.....panas..... . aku
haus........ haus.... ... aduhh.......! "
778
Bersama dengan pekik terakhir ini tib a -tiba tubuh
pemuda itu mengejang kaku d an sepasang
matanya mendelik, tampa k kes akit an sekali
d a n . . . . . "h u a a k k ! " d a r i d a l a m p e r u t n y a k e l u a r
cairan hitam yang terlontar membasahi lantai
ka m a r .
S u n g g u h m e n g ej u t k a n . B e g i t u m u n t a h a n p e m u d a
ini jatuh di atas lant a i, tiba-t iba tampa k kepulan
asap hitam semu kehijau an memenuhi lantai
ka m a r . T e n t u s a j a p e n g l i h a t a n i n i m e m b u a t P e k
Ho n g ka g e t s e k a l i . D a r i s i n i s a j a t a h u l a h g a d i s i t u
bahwa racun yang terminum oleh murid Mala ikat
Gurun Neraka itu benar -benar racun yang a mat
ganas !
"O h h . . . . . . ! " P e k Ho n g t e r b e l a l a k n g e r i d a n g a d i s
ini mendekap mulutnya dengan muka berobah,
sementara Bu Kong sendiri terus muntah -muntah
dengan amat hebatnya.
779
Ha m p i r s a j a P e k Ho n g j u g a i k u t m u n t a h - m u n t a h
melihat semuanya ini. Namun dengan
mengeraskan hati gadis itu dap at menahan rasa
mual dan bau busu k yaag merangsang hidung dan
a kh i r n y a , s e t e l a h b e l a s a n k a l i B u K o n g m u n t a h -
muntah, cairan yang d ikeluarkan dari dalam
perutnya sudah tidak ad a lagi.
D u a ka l i m u n t a h a n t e r a k h i r a d a l a h c a i r a n
ke ku n i n g - k u n i n g a n y a n g t i d a k b e r b a u b u s u k
seper ti cairan hitam tadi, dan ini menandakan
b a h w a s i s a - s i s a r a c u n y a n g m e n g e r a m d i p er u t
pemuda itu sudah habis dimuntahkan.
D e w a M o n y e t m e n g a n g g u k - a n g g u k . "B a g u s ,
selesai sudah. ......ha -ha ha, pengobatan lohu
tidak sia- sia. Cheng-gan Sian-jin, kalau saja
e n g ka u t a h u b a h w a m u s u h m u i n i b e r h a s i l l o h u
selamatkan dari ceng keraman Giam -lo-ong, tentu
m a t a m u a k a n m e l o t o t s e p e r t i i k a n e m a s . He h -
heh-heh......!"
K a ke k i t u t e r k e k e h d e n g a n m u k a g e m b i r a d a n
tiba-tiba watak monyetnya timbul. Saking girang
dan senangnya melihat keberhasilan us ahanya
dalam menolong pemuda itu, kakek ini tiba -tiba
meloncat dan......menari -nari seperti kera!
780
"K e r r ! L o h u b e r h a s i l . . . . . ! He h - h e h , l o h u b e r -
hasil.....!" Dewa Monyet berteriak -teriak dan Pek
Ho n g y a n g m a s i h d i c e k a m k e t e g a n g a n m a u t a k
mau merasa geli melihat tindak -tanduk kakek itu.
M e s ki p u n k a k e k m o n y e t i n i a g a k m e n j i j i k k a n d a n
membuat dia merasa muak setiap ka li teringat
betapa ka kek itu te lah menelan mentah -mentah
l i m a e ko r a n a k t i k u s y a n g m a s i h m e r a h , a k a n
tetapi dia toh merupakan bintang penolong Yap -
goanswe. Maka, melihat ulah kakek sinting itu
P e k Ho n g t i d a k b a n y a k b e r k o m e n t a r d a n g a d i s i n i
hanya memandang dengan mata disipu kan.
A kh i r n y a , k a k e k i t u b e r h e n t i m e n a r i d a n t i b a - t i b a
menggaplok kep alanya sendiri. "U w a h h ,
p e ke r j a a n b e l u m s e l e s a i b a g a i m a n a b o l e h
b e r s e n a n g - s e n a n g ? E h h , hu j i n , k e n a p a e n g k a u
tidak menegur lohu yang kesetanan? Lihat,
suamimu pingsan di atas sana d an tampak lemas
ke h a b i s a n t e n a g a . K e n a p a e n g k a u d i a m s a j a ?
Ha y o a m b i l k a n m a n g k o k o b a t d a n s i a p k a n a n g -
s i o - b a kn y a ! "
K a ke k i t u b e r s e r u g e mb i r a d a n tubuhnya
meloncat ke atas belandar, tangan kanannya
bergerak menyabet tali gantungan. Terdengar
s u a r a "w u t " k e t i k a a n g i n p u k u l a n ka kek ini
781
menyambar dan tiba-tiba tali yang dibaco k denga n
sisi telapak tangan miring itu putus menjadi dua.
"Ha y o m i n u m , a n a k m u d a . J a n g a n s u n g k a n -
s u n g ka n d a n h a b i s k a n s a j a , h e h - h e h . . . . ! " k a k e k
i t u t e r ke k e h d a n d i a s e p e r t i b i c a r a d e n g a n o r a n g
yang sadar saja, padahal pemuda itu masih
pingsan dan memejamkan matanya tanpa
bergerak.
782
Oleh sebab itu, kakek ini la lu membuka mulut
p a s i e n n y a d a n d e n g a n p a k s a d i a m e n u a n g k an
obat di d a l a m m a n g k o k k e d a l a m mulut Bu Kong.
Seteguk demi s e t e g u k dia m e m i n u m k a n o bat itu
dan benar saja, begitu i s i m a n g k o k habis
dituangkan, selang beberapa jenak kemudian
pemuda itu sadar dan membuka m a t a n y a .
783
Dia terlampau gembira melihat kenyataan
betapa Yap-goanswe sudah sembuh kembali.
Wajah yang tadi pucat dan berwarna pelangi
itu sekarang sudah tampak merah sehat dan sepasang
mata b e k a s j e n d e r a l muda itupun kini juga sudah
mencorong hidup seperti biasanya.
784
Karena sekarang rahasia yang menyelimuti diri
pemuda ini sudah sebagian besar d iket ahuinya,
m a ka P e k Ho n g t i d a k d a p a t m e n a h a n d i r i l a g i .
Sambil mengeluh gadis itu menubruk dan berlutut
di tepi pembaringan, menangis terisak -is ak.
T e r i n g a t l a h m u r i d T a B h o k Hw e s i o i n i a k a n s e m u a
fitnah keji yang dilontarkan musuh kepada
pemuda itu. Betapa Wu-sam-tai ciangkun
m e l a ku k a n p e r b u a t a n y a n g a m a t p e n g e c u t d a n
tidak tahu ma lu. Betapa bekas jenderal muda itu
didesas-desuskan orang akan perjinaannya
dengan Bwee Li dan wanit a -wanita cantik lainnya.
Dan.....betapa dia sendiri telah bermaksud untuk
m e m b u n u h p e mu d a i n i t e r d o r o n g a p i k e m a r a h a n
serta kebenciannya terhadap Yap -goanswe
m e n d e n g a r b er i t a - b e r i t a d i l u a r a n y a n g a m a t
menusuk perasaannya itu!
S e ka r a n g , s e t e l a h d i a m u l a i d a p a t m e n y i n g k a p
tabir rahasia ini, gadis itu malah merasa terpukul.
Betapa dia hampir saja melaku kan dosa tak
berampun kepada pemuda yang sama se kali tak
b e r s a l a h i n i . B e t a p a d i a h a m p i r s a j a t er j e ru m u s
ke d a l a m p i k i r a n j a h a t t e r h a d a p m u r i d M a l a i k a t
Gurun Neraka yang tertimpa fitnah keji in i !
785
Siapa yang t idak akan merasa bersalah ? Siapa
yang tida k akan tertekan bat innya ? Itulah
s e b a b n y a m e n g a p a P e k Ho n g l a l u t e r i s a k - i s a k d i
tepi pembaringan sambil menutupi mu kanya
ka r e n a d i a m e r a s a n g e r i m e m b a y a n g k a n k e j a d i a n -
ke j a d i a n d i m a s a m e n d a t a n g y a n g h a m p i r - h a m p i r
saja dilakukann ya. Kalau saja tida k ada Phoa -lojin
yang menerangkan semua peristiwa in i, kalau
s a j a ka k e k d a r i P u l a u C e m a r a i t u t i d a k m u n c u l
diantara mereka, ahh.... ngeri dia membayangkan
a ki b a t n y a !
D e m i ki a n l a h n a s i h a t s u h u n y a d a h u l u y a n g k i n i
terngiang kembali di telinganya . Dan ternyata
ka t a - k a t a o r a n g t u a i t u m e m a n g t e p a t . T i u p a n
786
mulut orang lain memang tidak boleh dijadikan
pegangan untuk menentukan sesuatu sikap. Salah
benar orang lain tidak tahu secara keseluruhan
ka r e n a d i d a l a m s e t i a p p e r s o a l a n t e r k a n d u n g d a n
tersembunyi rahasia-rahasia yang pe lik.
S e m e n t a r a i t u , m e l i h a t b e t a p a gadis i n i
menangis terisak-isak d i tepi pembaringan
sedangkan si Kake k bermuka monyet malah
m e n a r i - n a r i s a m bil t e r k e k e h s e p e r t i o r a n g g i l a ,
Bu Kong sejenak merasa bengong dan memandang
semuanya itu dengan mata terbelalak.
787
T e n t u s a j a p e m u d a i n i m er a s a g i r a n g . Dia s u d a h
t e r b e b a s d a r i r a c u n j a h a t y a n g diminumkan
Cheng gan Sian -jin kepadanya. Dan Dewa Monyet
itulah yang menolongnya. Ma ka kalau sekarang
d i a m e l i h a t k a k e k i t u m e n a r i - n a r i d i tengah
ruangan, dia t idaklah terlalu meras a heran. Tabib
mana pun kalau berhasil menyembuhkan
pasiennya pasti juga akan merasakan
ke g e m b i r a a n i t u . Ha n y a b e d a n y a , m e r e k a t e n t u
saja tidak akan menari monyet seperti kakek yang
a g a kn y a t i d a k b e r e s o t a k n y a i n i !
M a ka a m a t l a h m e n g h e r a n k a n k a l a u s e k a r a n g
m e l i h a t P e k Ho n g m e n a n g i s t e r i s a k - i s a k d i s i t u .
Ada apakah? Mengapa gadis cantik ini tampak
b e r d u ka ? Apakah Dewa Monyet kembali
menghina gadis itu?
T e r i n g a t l a h p e m u d a i n i k e t i k a P e k Ho n g p e r t a m a
ka l i b e r j u m p a d e n g a n k a k e k i t u . B e t a p a t e r j a d i
ke g a n j i l a n - k e g a n j i l a n d i a n t a r a m e r e k a , b e t a p a
h a m p i r s a j a t e rj a d i b e n t r o k a n s e n g i t d i a n t a r a d u a
orang ini. Untunglah, pada s aat -saat yang amat
g a w a t i t u m u n c u l s e s e o r a n g y a n g b er h a s i l
menundukkan kebinalan Dewa Monyet yang
entah mengapa tampak keta kutan da n jerih
terhadap orang yang baru datang itu.
788
Dan orang yang dimaksudkan ini bukan lain
adalah Siu Li, gadis jelita puteri Ok -ciangkun yang
tidak dapat d ilupakannya itu!
789
isterinya di depan Dewa Monyet. Dan hal itupun dilakukan Pek
Hong karena desakan kakek monyet ini !
790
Bayangkan s aja, dia y ang dikenal orang sebagai
Yap-goanswe yang gagah perkasa dari Kerajaan
Yueh, hendak menyerang orang gila ! Kalau hal itu
terjadi, bukankah hanya akan menjadi buah
tertawaan orang lain belaka? Kalau hal ini
d i l a ku k a n n y a , y a i t u m e n y e r a n g o r a n g g i l a , l a l u
b u k a n ka h d i r i n y a s e n d i r i j u g a p a n t a s d i c a p
sebagai orang gila ?
O r a n g w a r a s m e n y er a n g o r a n g g i l a , i n i l a h
ke j a d i a n y a n g b e t u l - b e t u l g i l a ! D a n d i a t e r n y a t a
h a m p i r s a j a k e j a n g k i t a n p e n y a k i t "g i l a " d a r i
ka ke k s i n t i n g i n i . C e l a k a ! T i d a k . D i a t i d a k b o l e h
i ku t - i ku t a n m e n j a d i g i l a . P e r i s t i w a a k h i r - a k h i r i n i
saja sudah cu kup membuat dia hampir gila, masa
d i t a m b a h o l e h s e d i k i t u l a h d a r i o r a n g "g i l a ” d i a
lalu harus betul-betul menjadi gila?
"Ha - h a h a , o r a n g w a r a s m e n y e r a n g o r a n g g i l a ,
b u ka n ka h i n i k e j a d i a n y a n g a m a t g i l a s e k a l i ?
Dewa monyet, bagaimana menurut pendapatmu
791
tentang hal ini? Tidak tepat kah kata -kataku itu ?”
Bu Kong melompat bangun dari atas pembaringan
sambil bertanya kepad a ka kek itu.
792
batinnya. Seperti hujin in i misalnya, ia memang
sehat tapi dalamnya g ila. Coba lih at, suami sudah
sembuh tapi dia menangis. Suami sedang s akit dia
juga menangis. Lalu kalau semua peristiwa
dihadapi dengan tangis melulu, bukankah jelas
bahwa hujin ini orang g ila? In i tida k co cok, salah
besar sekali! Leb ih baik contoh saja lohu. Lihat,
pernahkah lohu menangis? Tida k, lohu tida k mau
m e l a ku k a n k e g i l a a n i n i k a r e n a s e s u n g g u h n y a l o h u
b u ka n o r a n g g i l a . D a n d a r i p a d a o r a n g - o r a n g
sehat yang sebenarnya gila ini dibiarkan
b e r ke l i a r a n d i m u k a b u m i , b u k a n k a h l e b i h b a i k
dibunuh saja oleh orang -orang gila yang sehat
b a t i n n y a ? Ha - h a - h e h - h e h , i n i l a h p e n d a p a t l o h u
tentang orang gila, anak muda,
ke r r r . . . . . . h i e h h . . . . . h i e h h . . . . . k e r r ! "
793
“Keparat! Tua bangka tidak tahu malu, berani kau
m e n c a c i m a k i s e p e r t i i t u d i d e p a n k u ? Ha i i i t . . . ! "
gadis ini berteriak marah dan tubuh nya melesat
ke d e p a n s e p e s a t a n a k p a n a h d a n t a n g a n
ka n a n n y a m e n a m p a r m u k a k a k e k i t u . S e r a n g a n i n i
ku a t l a g i c e p a t s e k a l i , d a n D e w a m o n y e t y a n g
t i d a k m e n g e n a l k e l i h a i a n m u r i d T a B h o k Hw e s i o
i t u , s a m a s e k a l i t i d a k m e n g i r a b a h w a P e k Ho n g
a ka n m e l a n c a r k a n s e r a n g a n y a n g s e h e b a t i n i .
794
M a ka t a n p a s e m p a t m e n g e l a k l a g i p i p i k i r i n y a
m e n j a d i s a s a r a n l a w a n . T e r d e n g a r s u a r a "p l a k k ! "
ke r a s s e k a l i d a n k a k e k i t u t e r p e l a n t i n g j a t u h !
"U w a h h , h e b a t . . . . . . h e b a t d a n t a n g k a s b u k a n m a i n
! He h - h e h - h e h , o r a n g s e h a t m e n y e r a n g o r a n g
gila, bukankah ini kejadian yang gila -g ilaan
s e ka l i , a n a k m u d a ? " k a k e k i t u m e l o m p a t b a n g u n
dan mengusap pipi kirinya yang mat ang kebiruan.
D i a m as ih t e r k e k e h - k e k e h , n a m u n s e p a s a n g
matanya yang bulat kecil itu menyinarkan api
ke m a r a h a n .
795
Kepandaian ini dap at membuat gadis itu melesat
ke d e p a n d e n g a n k e c e p a t a n k i l a t , s e o l a h - o l a h
terbang saja. Itulah sebabnya tid ak terlalu
mengherankan apabila Dewa Monyet yang sama
s e ka l i tid a k m e n g e n a l k e l i h a i a n g a d i s i n i h a r u s
m e n e r i m a tamp a r a n y a n g m e m b u a t p i p i n y a p a n a s
dan matang kebiruan.
P e k Ho n g y a n g b e r h a s i l m e n a m p a r m u k a k a k e k i t u
dengan pukulan keras, masih kurang puas.
Omongan liar dan seenak perut sendiri yang
d i u c a p ka n kake k itu masih membuat
ke m a r a h a n n y a b e r k o b a r . M a k a d i a h e n d a k
menerjang lagi.
"Ho n g - m o i , k e n a p a k a u m e m b a l a s k e b a i k a n o r a n g
dengan pukulan ?” pemuda itu menegur.
P e k Ho n g m e m b e l a l a k k a n m a t a n y a y a n g b e r a p i -
api dan sambil membanting kaki kirinya ia
m e n j a w a b m a r a h , "B a i k a p a n y a , Y a p k o k o ? D i a
telah menghinaku secara terang -terangan,
mencaci maki diriku dengan mengatakannya
796
sebagai orang g ila. Dan hal ini kausebut baik?
B e g i t u ka h ? Ja d i k a u p u n h e n d a k m e n g a t a k a n
bahwa aku ini memang gila ?"
Ha m p i r s a j a t a n g i s n y a m e l e d a k l a g i d a n B u K o n g
menarik napas panjang. Dia tahu bahwa gadis
cantik ini marah sekali mendengar kata - kata
Dewa Monyet yang amat menyinggung perasaan.
A ka n t e t a p i , b u k a n k a h o m o n g a n m a n u s i a s i n t i n g
macam itu tida k perlu dimasukkan hati?
"S s t t , Ho n g - m o i , j a n g a n m e m b u a t k e r i b u t a n d i
sini. Bagaiman apun juga kakek itu telah
membantumu, membantu kita berdua. Mas a kita
hendak membalasnya dengan s ikap t idak
pantas?"
"P e r d u l i a p a ? D i a t u a b a n g k a y a n g t i d a k t a h u
m a l u ! D i a t e l a h m e n g h i n a d a n m e m p er m a i n k a n
d i r i ku s e s u k a h a t i . M a s a a k u h a r u s d i a m s a j a ?
Y a p - ko ko , k a k e k j a h a n a m i n i s a m a s e k a l i t i d a k
melepas budi kepadaku, maka kalau sekarang
a ku p u n m e n g h a j a r d i r i n y a y a n g t e l a h b e r k a l i - k a l i
b e r s i ka p t i d a k p a n t a s k e p a d a k u , k u k i r a h a l i n i
sudah selayaknya. Apakah kau hendak
membelanya?"
797
Dua pasang mata beradu p andang dan Bu Kong
melihat betapa sepasang mata indah itu
mengeluarkan api kemarahan yang berkobar -
ko b a r . P e m u d a i n i t e r k e j u t , a k a n t e t a p i d i a d a p a t
menenangkan perasaannya yang bergetar.
798
ke m a r a h a n t e r h a d a p s e o r a n g g i l a s e p e r t i D e w a
Monyet yang jela s ag ak terganggu p ikirannya itu.
D a n P e k Ho n g y a n g m e n d e n g a r u r a i a n i n i s e r t a
t e ka n a n l e m b u t p a d a t e l a p a k t a n g a n n y a i t u
berhasil diredakan kemarahannya. Gadis ini
merasa betapa getaran halus yang hangat
memasuki lengannya dan seketika api
ke m a r a h a n n y a padam. P a n d a n g a n m a t a y a n g
lembut mesra dan penuh pengertian dari pemuda
itu membuat gadis ini tida k kuat meman dang
lebih lama lag i dan tanpa terasa ia menundukkan
ke p a l a n y a .
"He h h e h h e h , k a l i a n d u a o r a n g i n i t e r n y a t a
manusia-manusia g ila semua. Berani kalian
mengatakan lohu orang gila, heh? Keparat!
Ditolong orang malah membalas makian,
setan.........!"
799
Dewa Monyet mengumpat marah karena b iarpun
Bu Kong berbicara denga n suara perlahan, n amun
telinga kakek yang amat tajam itu dapat
mendengar semua pembicaraan tadi.
B u K o n g m e m u t a r tu b u h d a n m e n g h a d a p i k a k e k
i n i . " Ma a f , Ka u w s i a n , b u k a n m a k s u d k u u n t u k
m e n g e r u h k a n s u a s a n a d i te m p a t i n i . A p a l a g i ,
b e ta p a p u n j u g a e n g ka u t e l a h m e n o l o n g d i r i k u .
A ku b u k a n o r a n g y a n g t i d a k k e n a l b u d i , m a k a
sudah selaya knyalah ka lau a ku mengucapkan
terima kasih atas semua jerih payahmu ini. Akan
tetapi, selain melepas budi, engkaupun telah
melepas malapetaka kepad aku. Sepatutnya di sini
a ku p u n p a n t a s u n t u k m e m b u a t p e r h i t u n g a n
denganmu. Namun, karena engkau telah
mengembalikan jiwaku dari maut, biarlah hutang
piutang diantara kit a dianggap luna s saja. Nah,
selamat tinggal, a ku tidak akan mengganggumu
lagi......!"
800
"Heh-heh, anak muda sombong! Setelah kau memaki lohu
masa hendak pergi sedemikian mudahnya? E i t t , sabar dulu,
tangan lohu g a t a l - gatal. Terus terang lohu ingin menggebuk
kalian dua orang gila ini sepuasnya. Heh-heh.......kerrr!"
Tentu saja Pek Hong naik darah lagi diserang secara tiba-tiba
dengan senjata rahasia aneh berapa bulu-bulu monyet ini.
Kiranya di balik lengan baju kakek itu tersembunyi bulu-bulu
kera yang coklat kemerahan itu.
"Wut-wut-wutt !”
801
"E i h h , h e b a t j u g a . . . . . u w a h h ! " k a k e k i t u b e r t e r i a k
memuji dan dia menghembuskan jubahnya untuk
menangkis.
"C r i t - c r i t - c r i t t ! "
"S i l u m a n . . . . . ! " k a k e k i t u m e n j e r i t d a n t e r p a k s a
dia membanting tubuhnya bergulingan untuk
menyelamatkan diri, baru setelah itu melompat
bangun dengan muka berobah. Kalau tadi dia
t e l a h m e n y a k s i k a n k e l i h a i a n g i n k a n g "n y o n y a "
ini, ada lah sekarang d ia melihat demonstrasi
tenaga lweekang yang hebat sekali!
"U h h , s i a l a n , h a m p i r s a j a l o h u j a d i k o r b a n ! ”
ka ke k itu bersungut-sungut dan matanya
b e r p u t a r l i a r . "A n a k a n a k m u d a , k a l i a n k i r a n y a
orang-orang gila yang lihai sekali. Sudah lama
lohu tidak pernah bertanding, maka biarlah hari
ini lohu ingin melemas kan o tot -otot dan tulang
yang sudah rapuh ini..... " dan ka kek itu lalu
802
t e r ke ke h s a m b i l m e m u t a r i d u a o r a n g l a w a n n y a ,
sepasang matanya berkedip -kedip dan kadang -
ka d a n g m e n y i p i t , k e d u a l e n g a n n ya y a n g p a n j a n g
m e n j u n t a i i t u b e r g er a k - g e r a k n a i k t u r u n d e n g a n
s i ka p c a k a r m o n y e t .
K a r e n a s e r a n g a n b a l a s a n P e k Ho n g t a d i c e p a t
s e ka l i d a t a n g n y a , k a k e k i n i t i d a k t a h u d e n g a n
a p a ka h y a n g l a k i - l a k i i t u m e n e r i m a k e b u t a n
senjata rahasianya. Dia h anya melih at betapa
bulu-bulu monyet yang t adi menyambar pemuda
itu semuanya runtuh ke bawah dan menggeletak
di atas lantai di depan ka ki pemuda itu.
T e n t u s a j a h a l i n i m e n g g ir a n g k a n h a t i n y a , m a u
tak mau dia merasa kagum terhadap kakek
m o n y e t y a n g k i n i m e n g a m b i l s i k a p b e r m u s u h an
dengan mereka itu. Dewa Monyet ini benar -benar
803
o r a n g y a n g k u k o a i s e ka l i , w a t a k n y a g a n j i l d a n l i a r
seperti monyet-monyet di hutan. Namun
m e s ki p u n begitu dia tetap tidak ingin
bermusuhan dengan kakek ini, apalagi orang
t e l a h m e n o l o n g dia d a r i c e n g k e r a m a n m a u t .
O l e h s e b a b i t u , m e l i h a t b e t a p a P e k Ho n g h e n d a k
melayani ka kek itu yang terkekeh -kekeh
memutari mereka mencari kesempatan bagus
untuk menyerang secara tiba -tiba, pemuda ini
cepat menarik tangan gadis itu dan mengangkat
tangan ke ata s sebagai isyarat.
"K a u w - s i a n , t a h a n d u l u ! " B u K o n g b e r s er u .
"K a l a u k a u h e n d a k m e n g a d u k e p a n d a i a n d e n g a n
ka m i , h a r a p k i t a a t u r s e b a i k m u n g k i n a g a r
pertandingan ini bersifat latihan! Dengar, aku
hendak bicara....... "
K a ke k i t u b e r h e n t i d a n b e r d i r i b e r h a d a p a n
d e n g a n p e m u d a i n i s a m b i l t e r k e k e h . "A p a l a g i
yang hendak kau bicara kan, an ak muda? Bersifat
latihan maupun sungguh -sungguh lohu t idak
perduli. Masalah kau yang akan mampus ataukah
lohu yang ba kal sekarat juga t idak menjadi soal.
B i c a r a a p a l a g i ? He h - h e h - h e h . . . . . . . . "
804
"T i d a k, a k u t i d a k m e n g h e n d a k i s a l a h s a t u d i -
antara kita terluka. Kalau engkau yang terluka
b u ka n ka h a k u a k a n d i c a p o r a n g s e b a g a i p e m u d a
yang tidak kenal budi? Dan sebaliknya, jika aku
yang terluka maka tida k ada gunan ya kau orang
tua tadi telah mati -matian menyembuhkan aku.
Dewa Monyet, karena kam i masih mempunyai
banyak urusan, ma ka biarlah pertandingan ini
ki t a b a t a s i s e b a n y a k l i m a j u r u s s a j a . C u k u p a s a l
m a s i n g - m a s i n g s a m a puas m a k a k i t a s u d a h i
pertandingan ini. N ah, aku telah mengajukan
syarat untuk bertanding sebany ak lima jurus saja,
dan sebagai imbangannya, aku hendak
mendengar macam pertandingan apakah yang
a ka n k a u a j u k a n . "
805
Dewa Monyet mengeluarkan jeritan kera yang
ke r a s s e k a l i d a n t i b a - t i b a d i l u a r p o n d o k
terdengar suara gaduh.
K e t i ka d u a o r a n g m u d a i n i m e n e n g o k , m u k a
mereka berubah karena di muka rumah itu mun cul
ratusan ekor monyet yang bercecowetan ramai.
Kiranya Dewa Monyet telah mengurung mereka
dengan anak buahnya yang jumlahnya ratusan
e ko r i t u . P e k Ho n g m e nj a d i m e r a h m u k a n y a d a n
g a d i s i n i m e m b e n t a k , "K a u w - s i a n , a p a k a h e n g k a u
hendak mengandalkan an ak buah mu yang
menjijikkan itu? Awas, sekali aku kehilangan
ke s a b a r a n , j a n g a n s a l ahkan k a l a u k u b u n u h
mampus semua monyet -monyetmu itu!"
"He h - h e h , s i a p a m e n g a n d a l k a n a n a k b u a h ? A k u
hanya hendak menjaga kalian kabur dari sini
ka l a u p e r t a r u h a n i n i k u m e n a n g k a n . "
"A p a m a k s u d m u , D e w a M o n y e t ? " B u K o n g
melangkah maju dan bertanya, sengaja
m e n g a l i n g i P e k Ho n g k a r e n a d i a k h a w a t i r g a d i s
i t u a ka n m e n d a h u l u i n y a . D i a c u k u p m e n g e n a l
watak dara ini, yang dapat menjadi galak kalau
ke m a r a h a n n y a m e l e d a k .
806
"A n a k m u d a , " D e w a M o n y e t b e r k a t a s a m b i l
m e n y e r i n g a i , "k a r e n a e n g k a u t e l a h m e n g a j u k a n
syarat bertanding sebanya k lima jurus, maka
a ku p u n h e n d a k m e n g a j u k a n s y a r a t p u l a , y a k n i
siapa yang menang harus tunduk kepada yang
ka l a h ! N a h , b e r a n i k a h k a u m e n e r i m a s y a r a t k u
ini?"
"A p a ? Y a n g m e n a n g h a r u s t u n d u k k e p a d a y a n g
ka l a h ? " B u K o n g t e r k e j u t d a n m e m a n d a n g k a k e k
itu dengan mata terbelala k.
"Ha h a - h e h - h e h , k a l i a n t a k u t ? K a l a u b e g i t u s i a -
sia guru kalian mengajar silat. Lihat anak - anak
b u a h ku i t u , m e s k i p u n m e r e k a t e l a h d i b u a t j a t u h
bangun oleh hujin ini, akan tetapi mereka tetap
berani lagi untuk maju. Seka li lohu memberi aba -
aba, pasti m ereka semua a kan maju menyerang!
M a s a ka l i a n m a n u s i a k a l a h b e r a n i d e n g a n h e w a n ?
Uwahh, kalau benar demikian maka julukan
p e n d e ka r m u d a y a n g m e n e mp e l d i t u b u h k a l i a n
harus dibuang saja !"
807
K a ke k itu terkekeh -ke keh dan sikapnya
m enghina s e k a l i . K i r a n y a , w a l a u p u n o t a k n y a
tidak beres, namun Dewa Monyet ini memiliki
ke c e r d i k a n j u g a . T a d i k e t i k a s a l i n g g e b r a k d e n g a n
m u r i d T a B h o k Hw e s i o i t u , d i a m - d i a m k a k e k i n i
t e r ke j u t sekali. Naga -naganya, kepandaian
"n y o n y a " i t u t i d a k di s e b e l a h b a w a h m u r i d M o - i
Thai-houw. Kalau sang isteri saja sudah
sedemikian hebat, suaminya itu tentu lebih hebat
lagi. Dan h al ini d a p a t d i b u k t i k a n n y a k e t i k a d i a
m e n g o b a t i Bu K o n g , di m a n a d i a m e r a s a g e t a r a n
t e n a g a s a k t i pemuda i t u d i p e r m u k a a n k u l i t .
D a r i g e t a r a n hawa l w e e k a n g y a n g m e l a w a n
r a c u n Ji t - c o a - t o k i t u k a k e k i n i d a p a t m e n g e t a h u i
bahwa pemuda itu bukanlah orang sembarangan.
Diam-diam dia merasa kaget. Denyut urat nadi
p o ko k y a n g t a d i d i s e n t u h n y a m e n u n j u k k a n t a n d a -
tanda bahwa pemuda ini memiliki tenaga s akti
Y a n g - ka n g ( P a n a s ) y a n g h e b a t . D a n i n i s e t a n d i n g
s e ka l i k a l a u d i a d u d e n g a n t e n a g a I m ( D i n g i n )
yang dimiliki Mo -i Thai-houw.
808
b e l u m b e r t e m p ur s a j a d i a s e b e n a r n y a s u d a h t a h u
d i a b u ka n l a w a n p e m u d a y a n g m e n y i m p a n t e n a g a
s i n ka n g s e h e b a t i t u . D a n k e b e t u l a n s e k a l i ,
pemuda itu telah mendahului mengajukan syarat
d a n s e ka r a n g d i a y a n g d i m i n t a u n t u k m e n g a j u k a n
syarat lain bu at mengimbanginya.
"Ha - h a , o r a n g m u d a , b a g a i m a n a j a w a b m u ?
M e n y e r a h s e b e l u m b er t a n d i n g a d a l a h w a t a k
seorang pengecut. Dan tidak berani menerima
syarat yang diajukan lawan adalah watak
penjilat! Terserah, engkau hendak menerima
a t a u ka h menolak lohu tinggal menanti
jawabanmu, heh -heh-heh!"
K a ke k i t u t e r p i n g k a l - p i n g k a l d a n P e k Ho n g s u d a h
m e r a h m u k a n y a m e n d e n g ar s e m u a om o n g a n d a n
syarat yang gila-gilaan ini.
"D e w a M o n y e t , k a u t u a b a n g k a p e n g e c u t ! T a h u
b u ka n l a w a n Y a p - k o k o m a k a k a u l a l u m e m b a l i k
809
p e r a t u r a n u m u m m e n j a d i p er a t u r a n g i l a s e e n a k
perutmu sendiri. Cihh, watak apa ini? Bukankah
ini lebih pengecut dari pengecut? Lebih penjilat
dari penjilat?"
"C i h h , s i l a t l i d a h y a n g t a k b e r t u l a n g ! " P e k Ho n g
membanting kakinya. "S u d a h jelas kau
menggunakan akal lic ik masih tida k mau disebut
pengecut. Bukankah ini menunjukkan watakmu
busuk dan tida k tahu malu? Yap -ko ko, daripada
ki t a m e l a y a n i o r a n g g i l a s e p e r t i i n i l e b i h k i t a
pergi saja......!"
810
"Ho n g - m o i , a k u s u d a h b e r j a n j i d e n g a n d i a d a n
s e ka l i j a n j i d i u c a p k a n t i d a k m u n g k i n d i t a r i k
ke m b a l i . B a g i s e o r a n g p e n d e k a r b e r l a k u m o t t o
ini: It-gan-ki-jut-su-ma-lam-twi (seka li keluarkan
ucapan empat ekor kuda sekalipun tak akan
mampu menarik kembali). Masa engkau tidak
mengetahuinya ?"
"A ka n t e t a p i k a k e k i t u c u r a n g ! " P e k Ho n g
penasaran dan membantah dengan suara keras.
"D a n m e n g h a d a p i m a n u s i a c u r a n g s e p e r t i i n i
tidak perlu kita berpegang teguh kepada
ke b e n a r a n . Y a p - k o k o , k a u . . . . . "
"S s t t , Ho n g - m o i , s a b a r l a h , " B u K o n g m e m o t o n g
dan memegang lengan gadis yang marah -marah
i t u . "K a l a u d i a m e m p u n y a i a k a l m a s a k i t a j u g a
tidak punya?"
"A ku a d a a k a l b a g u s , h a r a p k a u j a l a n k a n p e r i n t a h
ini untuk mengimbangi kecerdikannya," demikian
Bu Kong melanjutkan kata -katanya dan kali ini
811
pemuda itu mempergunakan ilmunya Coan -im-
jip-bit sehingga yang mendengar bicaranya hanya
gadis itu saja.
P e k Ho n g y a n g m a s i h t e r k e j u t k e h e r a n a n i n i t i d a k
mampu mengeluarkan bantahan lagi. Dan Bu Kong
sendiri memang tidak m e m b er i banyak
ke s e m p a t a n k e p a d a g a d i s i t u u n t u k b a n y a k
bertanya. Pemuda ini dengan gerakan t idak
ke n t a r a l a l u p u r a - p u r a m e n g g e n g g a m t a n g a n P e k
Ho n g d a n m e n y u r u h n y a m i n g g i r .
812
C o a n - i m - j i p - b i t k e p a d a P e k Ho n g d a n b e r b i s i k
p e r l a h a n , "Ja n g a n k h a w a t i r , a k u p a s t i k a l a h
bertanding asal kau membantuku. Bulu monyet
itu nanti pergunakan sebagai senjata rahasia,
s a m b i t ka n k e j a l a n d a r a h i t - c e n g - h i a t d i b e l a k a n g
l u t u t ku . A k a n t e t a p i , l i h a t d u l u k e a d a a n , d a n a k u
a ka n m e m a s a n g d i r i s e d e m i k i a n r u p a a g a r k a u
dapat dengan le luasa menyambitkan bulu monyet
i t u d i b e l a k a n g l u t u t . N a h , Ho n g - m o i , l a k s a n a k a n
perintahku ini sebaik mungkin dan hati -hati... ...."
D e m i ki a n l a h p e s a n B u K o n g m e l a l u i i l m u n y a
m e n g i r i m k a n s u a r a , d a n s e k e t i k a w a j a h P e k Ho n g
berseri-seri. Betapa cerdiknya bekas jenderal
muda ini ! Sungguh dia kagum sekali. Maka tanpa
b a n y a k c a k a p l a g i gadis i n i p u n l a l u m e n e p i d a n
memandang dua orang yang akan bertanding
dengan syarat di luar keb iasaan itu, yakni yang
menang harus tunduk kepada yang kalah!
"Ha - h a - h a , e n g k a u b e r a n i m e n e r i m a s y a r a t k u ,
anak muda?" Dewa Monyet tertawa girang.
"B a g u s s e k a l i , t i d a k p e r c u m a k a u m e n j a d i s e o r a n g
813
l a ki - l a ki . T a d i l o h u s u d a h k h a w a t i r k a l a u k a u
menolak karena han ya orang b anci sajalah yang
tidak berani menerima tantangan orang lain!"
P e m u d a i n i t e r s e n y u m . "K a u w - s i a n , a k u b u k a n
seorang banci, ma ka tentu saja kuterima semua
permintaanmu itu. Sekarang kita hendak adu
ke p a l a n a t a u k a h m e m a k a i s e n j a t a ? "
"U w a h h , s e m u a n y a s a m a s a j a b a g i l o h u ! " k a k e k
itu berseru. "M a i n kepalan boleh main
senjatapun lohu tidak menolak, heh -heh-
heh........"
"He m m , k a l a u b e g i t u b i a r l a h k i t a a d u k e p a l a n
s a j a , " s a h u t B u K o n g t e n a n g . "D e n g a n d e m i k i a n
ku l i t k i t a t i d a k a k a n t e r l u k a . B a g a i m a n a ? "
K a ke k i t u t e r k e k e h k e m u d i a n m u n d u r t i g a l a n g k a h
lalu maju lag i setengah t indak. Dia me masang
ku d a - ku d a a n e h y a n g l u c u , y a k n i k a k i k i r i
disentuhkan lutut kanan, pantat agak
m e n u n g g i n g d a n m a t a n y a m e nj u l i n g k e t e n g a h ,
814
lalu tangan kiri menggaruk -garuk rambut
sedangkan tangan kanan terjulur ke depan
seperti pengemis minta sedekah !
P e k Ho n g y a n g m e l i h a t p a s a n g a n k u d a - k u d a i n i
tidak d apat menahan geli hatinya lag i dan gadis
i n i p u n t e r k e k e h . "Hi h i k k , k a k e k s i n t i n g
memasang kuda-kuda Monyet Kelaparan Minta
Tahi ! Sungguh indah......!" serunya mengejek.
Dewa M o n y e t m e l o t o t k e a r a h g a d i s i n i . “ S i a p a
m i n t a t a h i ? Hu h h , a n a k - a n a k b u a h k u t i d a k a d a
yang serakus itu. Ma kanan mereka se lalu buah -
buah segar yang mengandung empat sehat lima
sempurna. Masa hujin lancang bicara seperti itu?
Awas, kalau lohu menangkan pertandingan ini
m a ka l o h u h e n d a k m e n j a d i k a n d i r i m u p a c a r S i a u -
ji !”
P e k Ho n g m e n c i b i r . "C i h h , k a l a u k a u y a n g m e n a n g
justeru kau harus tunduk kepada yang kalah.
M a s a ka u h e n d a k m e n j i l a t l u d a h s e n d i r i ? "
K a ke k i t u t e r t e g u n , s e p a s a n g m a t a n y a t e r b e l a l a k .
"Siluman....! " m a k i n y a g e m a s . "P e r e m p u a n m e m a n g
cerewet dan kau ini agaknya lebih cerewet dari
n e n e k- n e n e k b a w e l ! " k a k e k i t u b e r s u n g u t -
sungut.
815
“Sudahlah, Kauw -sian. Buat apa kau melayani
dia? Kau hendak bertanding silat a taukah
bertanding lidah ?"
T e g u r a n B u K on g i n i m e m b u a t k a k e k i t u m e m e k i k
marah dan tiba-tiba saja dia melompat ke depan.
"K e r r . . . . ! Ja g a i n i , a n a k m u d a , h a i i t t t . . . . . . . . ! "
K a ki ki r i y a n g t a d i d i s e n t u h k a n l u t u t k a n a n i t u
mendadak dilempar merupakan tendang an ke
atas, sementara tangan kiri yang tadi garuk -garuk
ke p a l a j u g a m e n c e n g k e r a m d a d a d a n t a n g a n
ka n a n n y a y a n g t a d i s e p e r t i m i n t a s e d e k a h i t u
tahu-tahu menyodok lambung. Tiga buah
serangan ini di-lancarkan saling susul dan angin
p u ku l a n k u a t m e n y a m b a r t i b a .
"B a g u s , l i h a i s e k a l i ! " B u K o n g m e m u j i d a n c e p a t
pemuda ini mengelak. Tendangan lawan yang
mengarah dagunya dikelit ke samping sedangkan
c e n g ke r a m a n s e r t a s o d o k a n k e u l u h a t i i t u
d i t a n g ki s s a m b i l m e n g e r a h k a n t e n a g a e m p a t
bagian.
"P l a k - p l a k k ! "
816
Dua pasang tangan beradu dan pemuda ini
t e r ke j u t k e t i k a l e n g a n n y a t e r p e n t a l . N y a t a ,
dengan pengerahan tenaga empa t bagian saja dia
masih kurang kuat untuk menghadapi kakek ini.
Dan hebatnya, begitu lengannya terdorong ke
samping, tiba-tiba sambil terkekeh menyeramkan
ka ke k i t u m e r o b a h c e n g k e r a m a n k e d u a t a n g a n n y a
menjadi tusukan dua jari mencolok mata dengan
ke c e p a t a n k i l a t !
"A i h h . . . . . ! " B u K o n g b e r s e r u k a g e t d a n k a r e n a
jarak sudah terlalu dekat, cepat pemuda ini
mengelak dengan jalan membanting diri di atas
lantai. Du a ka li dia menggelinding menjauhi
lawan dan selamatlah dia dari colokan berbahaya
tadi.
"S a t u j u r u s . . . ! " D e w a M o n y e t b e r s er u d a n d i a m -
d i a m ka k e k i n i a g a k m e r a s a k e c e w a . K a l a u d a l a m
satu gebrakan saja pemuda itu sudah dibuat
j u n g ki r b a l i k s e p e r t i i n i , m a k a d u g a a n n y a b a h w a
pemuda itu berkepandaian tinggi rupanya
meleset. Dan kalau benar -benar pemuda ini
masih di bawah t ingkatnya, tentu saja t idak dapat
diharapkan buat menghadapi Mo -i Thai-houw.
817
t i b a ka k e k i t u m e n j a d i b e r i n g a s d a n s a m b i l
melengking nyaring dia mene rjang maju.
"A w a s a n a k m u d a , j u r u s k e d u a ! " k a k e k i t u
berteriak.
M a ka t e r j a n g a n d a l a m j u r u s k e d u a i n i m e m a n g
hebat bukan ma in. Kake k itu melancarkan tipu
yang disebut Sin -kauw-coan-mo (Kera Sakti
Menerjang iblis) tangan kanan terbuka dengan
telapak lebar menghantam bato k kepala,
sedangkan tangan kiri menusuk dengan empat
jari lurus seperti baja ke arah pusar lawan.
S e r a n g a n i n i c u k u p ke j i d a n g a n a s . S e k a l i k e n a
sasaran tentu batok kepala akan hancur dan usus
berhamburan.
818
Bu Kong sendiri merasa terkejut melihat serangan
yang amat kejam ini. Diam -diam dia merasa t idak
s u ka a k a n k e g a n a s a n l a w a n . M a k a u n t u k m e m b e r i
hajaran setimpal dia sengaja tidak menghindar.
Pemuda ini mengerahkan lweekangnya
m e l i n d u n g i p e r u t , me n e r i m a t u s u k a n e m p a t j a r i
tangan yang berobah seperti batang baja itu.
Sementara di lain pihak, hantaman ke batok
ke p a l a n y a d i a k e l i t s e d i k i t d a n d i t e r i m a dengan
p u n d a kn y a .
"E i h h . . . . . . ? ! " D e w a M o n y e t s e m p a t b er s e r u k a g e t .
Sama sekali ka kek ini tid ak menyangka bahwa dua
buah serangannya yang amat d ahsyat itu ba kal
diterima lawan dengan cara demikian. Tadinya
d i a m e n d u g a b a h w a p e m u d a i t u p a s t i akan
melompat untuk menghindarkan diri atau
menggerakkan lengannya menangkis. Dan kalau
hal ini dila kukan lawan, dia sudah siap untuk
menggerakkan k a ki n y a secara tiba -tiba
menghantam selangkangan pemuda itu.
M a ka b e t a p a h e r a n n y a k a k e k i n i k e t i k a m e l i h a t
Bu Kong sama sekali tidak mengelak dan berdiri
tenang di tempatnya menerima dua macam
s e r a n g a n n y a d e n g a n m a t a t a k b e r k e d i p . Ha l i n i
membuat kakek itu penas aran dan ingin tahu. Jika
lawan berani menerima hantamannya, agaknya
819
pemuda itu mem ang bukan orang sembarangan.
Dan hal ini membuat kake k itu menjadi girang.
Inilah yang d ikehendakin ya, ya kni meliha t sampai
dimanakah kehebatan pemuda itu. Apakah patut
ka l a u ke l a k d i a m e n g a j u k a n p e m u d a i n i u n t u k
menghadapi Mo -i Thai-houw yang dia tahu
memiliki kes aktian luar biasa itu.
"P l a k - d e s s ! ”
820
Dengan kepandaiannya ini, pemuda itu menerima
p u ku l a n D e w a M o n y e t y a n g b e r s i f a t k e r a s d a n
"m e n g h i s a p n y a " k e d a l a m , l a l u s e m e n t a r a k a k e k
i t u t e r ke j u t , t e n a g a p u k u l a n l a w a n y a n g d i h i s a p
ke m u d i a n d i p a n t u l k a n d a n d i l o n t a r k a n k e m b a l i
ke a r a h p e m i l i k n y a . I l m u k e p a n d a i a n i n i h a n y a
dapat dimiliki oleh orang -orang yang telah
mencapai tingka t teratas da lam pengendalian
tenaga lweekang. Da n sebagai murid tunggal
M a l a i ka t G u r u n N e r a ka y a n g m e n j a d i t o k o h b e s a r
di utara, tentu saja kepandaian macam ini sudah
diwariskan pendekar sakt i itu kep ada muridnya.
"B r e s s s ! "
821
namun bola matan ya yang meliar itu tampak
berseri gembira.
"U w a h h , h e b a t s e k a l i k a u , a n a k m u d a ! K a l a u k a u
bertangan kejam, tidak mustahil lohu sudah
menggeletak tak bernyawa di tempat ini, ha -ha-
ha.....!”
K a ke k i t u t e r t a w a b e r g e l a k d a n u c a p a n n y a i n i t a d i
memang masuk di akal. Kalau pemuda itu tidak
mengendalikan diri, aga knya puku lan yang
membalik tadi a kan merusak is i dadanya.
"He h - h e h - h e h , k e j i a t a u t i d a k i t u a d a l a h
pendapat masing -masing orang. Ilmu silat rata -
rata menyembunyikan kekejaman. Tewas atau
tidak itulah resikonya, kenapa marah -marah
ke p a d a l o h u ? A n a k m u d a , k a u h e b a t s e k a l i , l o h u
senang melihatnya. Tetapi kita baru bergebrak
dua jurus. Yang pertama kau roboh dan yang
822
ke d u a k a l i n y a l o h u y a n g t e r l e m p a r . B e r a r t i
d i a n t a r a k i t a m a s i h seri. Ha y o , k i t a l a n j u t k a n l a g i
p e r m a i n a n ini !"
M a ka t e r j a n g a n n y a k a l i i n i j a u h l e b i h b e r b a h a y a
dan lebih ganas dari serangan pertama maupun
ke d u a . S e p a s a n g k a k i t a n g a n k a k e k i t u b e r g e r a k
c e p a t , m e n g h a n t a m d a n m e n d o r o n g , m en a m p a r
dan menyabet, semua ditujukan bertubi -tubi ke
bagian tubuh mematikan. Angin pukulan
menyambar -nyambar dahsyat, jubah longgarnya
b e r ki b a r a n d a n t u b u h k a k e k i n i b e t e r b a n g a n
mengitari lawan dengan amat cepatn ya.
823
terjang yang ganas sekali, juga liar dan
membingungkan lawan karena kakek itu telah
lenyap bentuknya berobah menjadi bayangan
cepat seperti iblis.
"B a g u s . . ! " B u K o n g b e r s e r u m e m u j i me l i h a t
ke h e b a t a n l a w a n n y a i n i d a n d a r i s e m u a s e r a n g a n -
serangan itu maklumlah pemuda ini b ahwa kakek
itu memang bukan orang sembarangan. Mulailah
dia bergerak mengikuti gerakan lawan,
mengerahkan ginkangnya untuk menandingi kece -
patan Dewa Monyet yang segesit kera terbang
itu.
M a ka t e r j a d i l a h p e r t a n d i n g a n s e r u d i a n t a r a d u a
orang ini. Kecepatan dilawan kecepat an, pukulan
d i l a w a n d e n g a n t a n g ki s a n d a n t e n d a n g a n d i b a l a s
dengan tendangan pula sehingga terdengarlah
suara beradunya tulang -tulang kaki maupun
lengan !
824
Apa yang diduga oleh gadis ini ternyata terbukti.
Baru dalam melancarkan serangan jurus ketiga
saja kakek itu sudah menampakkan
ke c u r a n g a n n y a . K e t i k a d i a m e l o m p a t s a m b i l
m e n e n d a n g l e h e r d ar i u d a r a , k a k e k i t u b e r t e r i a k
menyeramkan dan kedua lengannya yang p anjang
berbulu itu menyambar rambut Bu Kong untuk
dijambak. Serangan ini persis monyet bu as dan
ka s a r , n a m u n a m a t b e r b a h a y a s e k a l i b a g i l a w a n .
D a n p a d a saat i t u l a h t e r j a d i n y a k e c u r a n g a n i n i .
Tendangan kaki yang tadi melonjor lurus se perti
ka y u i t u m e n d a d a k d i t e k u k o l e h k a k e k i n i , d a n
tendangan yang sudah dilancarkan setengah jalan
itu dibatalkan. Sebalikn ya, kaki kanan t iba -tiba
mencuat dan sekonyong -konyong dari bawah
sepatu ka kek itu meluncur caha ya putih yang
gemerlapan menyambar ulu hati, sementara
ke d u a lengannya dikebutkan ke depan dan
825
berhamburanlah bulu -bulu monyet yang melesat
menghujani muka pemuda itu!
T e n t u s a j a peristiwa i n i a m a t m e n g e j u t k a n s e -
ka l i . P e k Ho n g s a m p a i m e n j e r i t k e r a s d a n g a d i s
itu marah bukan main, mukanya pucat dan hampir
saja ia melesat ke depan untuk menolong.
M a ka ke t i k a b e l a t i i t u m e n y a m b a r d a l a m j a r a k
sedemikian deka tnya d an dia sendiri sudah t idak
sempat mengelak, pemuda ini t iba -tiba
mengeluarkan bentakan keras dan tangan kanan
yang sudah diangkat ke atas untuk menangkis
tendangan tadi sekarang menyampok ke bawah
secepat kilat.
826
mendengung menyambar tenggorokan Dewa
Monyet sendiri!
M a ka b e g i t u s u a r a i n i d i k e l u a r k a n , s e k e t i k a
rambut-rambut halus itu tertahan di udara dan
a kh i r n y a r u n t u h d i a t a s l a n t a i s e b e l u m m e n g e n a i
m u ka p e m u d a s a k t i i n i .
"A i i h h h . . . . ! ! " D e w a M o n y e t b e r t e r i a k k a g e t .
K a ke k i t u b u k a n h a n y a k a g e t k a r e n a b u l u - b u l u
monyetnya runtuh ke bawah, akan tetapi juga
ka g e t k a r e n a m e n d a p a t s e r a n g a n b a l a s a n d a r i
belatinya sendiri yang menyambar tenggorokan.
827
tipuan belaka. Yang benar ialah bahwa dia hendak
menyerang dengan senjata -senjata rahas ianya itu
yang disembunyikan d alam jubah serta telapak
sepatunya. Itulah sebabnya begitu senjata
rahasia diluncurkan, se ketika dia menghentikan
serangan palsunya dan menunggu hasil dari
serangan senjata gelapnya yang dila kukan tiba -
tiba itu.
"B r e t t ! " k a k e k i n i s u d a h m e n g e l a k , n a m u n k a r e n a
g u g u p d a n k u r a n g c e p a t , l e h er b a j un y a d i "m a k a n "
belati dan kulit lehernya tergores sehingga
berdarah sementara belati itu sendiri terus
meluncur dan akhirnya menancap dan bergoyang -
goyang di dinding pondok yang terbuat dari kayu
merah itu!
"He b a t . . . . . ! " D e w a M o n y e t m e n d e s i s d e n g a n m a t a
terbelalak dan sejenak kakek ini tertegun dengan
m u ka p u c a t . S e d i k i t s a j a d i a t e r l a m b a t , tentu
tenggorokannya sudah ditembus belati pendeknya itu.
828
Namun kakek ini memang orang yang keras hati dan nekat.
Begitu dia sadar, kembali tubuhnya sudah menerjang maju
dan berteriak kalap. Karena sekarang maklum bahwa dibantu
dengan am-gi (senjata gelap) sudah tidak ada gunanya, maka
sepenuhnya kakek itu mengandalkan ilmu silatnya. Semua
kepandaian sekarang dikeluarkan dan rasa penasaran
bercampur girang membuat kakek ini menyerang membabi
buta.
829
Dan apabila hal ini terjadi, maka tentu saja yang menang
nantinya harus tunduk kepada yang kalah. Mana dia mau?
Kakek itu wataknya tidak genah, dan kalau dia harus tunduk
kepada segala perintah Dewa Monyet, bukankah semuanya
bakal runyam?
830
Hanya ginkang kakek itulah yang boleh diperhatikan, juga
serangan-serangan gelapnya. Agaknya karena berkumpul
dengan monyet-monyet liar maka kakek ini memiliki tubuh
yang gesit dan otot-otot yang lentur, gampang melompat dan
mencakar dengan gerakan tiba-tiba dan ringan.
831
Berdebar jantung gadis ini. Dia harus menjalankan perintah
itu, akan tetapi dengan perhitungan yang tepat. Totokan yang
dilakukannya harus diatur, tidak boleh terlalu keras dan juga
tidak boleh terlalu lemah. Harus pas, yakni totokan yang
dilakukan hanya akan membuat kelumpuha n beberapa detik
saja bagi Yap-goanswe. Terlalu keras sedikit ba k a l membuat
pemuda itu sukar membebaskan jalan darahnya dan kalau
Dewa Monyet menyusuli dengan serangan maut, pemuda itu
tentu celaka.
"Cuhhh!"
832
pelampias rasa marah. Tentu saja Bu Kong yang sama sekali
tidak menyangka hal ini menjadi terkejut. Pukulan jarak jauh
lawan menghantam dengan kekuatan dahsyat, dan dia sudah
mempersiapkan tenaganya sebanyak tujuh bagian untuk
menyambut serangan kakek itu. Maka, letupan riak Dewa
Monyet yang menyambar mata kirinya ini hampir saja
membuatnya celaka.
"B r e s s ! "
833
D a n terjadilah seperti apa yang direncanakan pemuda itu.
Karena tadinya pemuda i n i mengerahkan tenaga tujuh bagian
untuk menahan, maka begitu belakang lututnya ditotok
senjata rahasia Pek Ho n g , seketika aliran tenaga dalamnya
macet.
Kakek itu tidak mengira bahwa dorongan lawan yang tadi amat
kuatnya menahan serangannya itu tiba-tiba s a j a lenyap
tanpa bekas. Bagaimana b i s a ada kejadian m a c a m ini?
Mengapa tenaga pemuda itu sekonyong-konyong hilang
t a n p a sebab sehingga serangannya dengan telak membuat
lawannya itu terpelanting?
T e n t u s a j a D e w a M o n y e t t i d a k h a b i s men g e r t i akan
semua keanehan ini. Karena tadi bernafsu sekali
untuk menyerang pemuda itu k arena dia yakin
bahwa dia pasti kalah, maka ketika tiba -t iba dia
834
ke h i l a n g a n p e r l a w a n a n m u s u h n y a i t u m e m b u a t
ka ke k i n i b a h k a n t e r d o r o n g k e d e p a n d a n p u k u l a n
l w e e ka n g n y a s e m a k i n h e b a t . . . . . . . s e a k a n - a k a n
menjadi dua kali lipat lebih kuat d aripada semula.
Dan ini berarti bahwa dialah yang keluar sebagai
p e m e n a n g ! S e h ar u s n y a , d a l a m p e r t a n d i n g a n p i b u
yang umum dila kukan orang, pihak pemenang
mestinya akan bangga dengan hasil ini. Akan
tetapi karena ka kek itu telah membalik sifat
pertaruhan dengan caranya sendiri, maka
ke m e n a n g a n n y a i n i b a h k a n m e m b u a t d i a m a r a h !
835
"Hi -hikk, Dewa Monyet, mengapa kau melototi kami? D i a
sudah kalah dan buktinya jelas terpampang di depan mata.
Lihat, dia roboh di sa n a dan kau masih berdiri di sini.
Bukankah ini bukti yang gamblang sekali ?" Pek Ho n g
terkekeh mentertawakan kakek itu dengan muka berseri.
836
Pertandingan dilakukan dengan taruhan, dan yang
mengajukan syarat-syarat taruhan adalah kakek itu sendiri.
Masa sekarang dia hendak menjilat ludah dan tidak tunduk
kepada yang kalah? Ciss, kalau engkau sampai melakukan hal
ini sungguh tidak patut engkau disebut locianpwe. Dewa
Monyet, bahkan biar oleh pasukanmu sendiri itu! Kalau
seorang pemimpin bersikap sepengecut ini, adakah anak buah
yang dapat menghargainya?"
"Hujin, jaga mulutmu itu! Lohu bukan orang rendah dan tidak
nanti lohu akan menjilat ludah sendiri. Karena kenyataan
membuktikan lohu berdiri sebagai pemenang, maka lohu akan
menepati janji untuk tunduk kepada yang kalah. Nah, anak
muda, sejak saat ini lohu akan tunduk dan mentaati semua
perintahmu, apapun yang kaukehendaki ! Nyawa lohu? Lohu
persiapkan! Pasukan lohu? Lohu sediakan! Nah, lohu sudah
berkata dan semuanya menanti keputusanmu......." dan tiba-
tiba kakek itu menjatuhkan diri berlutut di depan Bu Kong!
837
Tentu saja pemuda ini terkejut. "Eh-eh, Kauw-sian, jangan
begitu.....ja n g a n begitu........hayo bangkit, jangan berlutut.
Kalau diambil kepantasannya malah akulah yang seharusnya
berlutut kepadamu, bukan engkau. Engkau telah
menyelamatkan jiwaku, engkau adalah bintang penolongku.
Masa aku harus menerima penghormatan ini ?"
"Blukkk......!”
838
Tentu saja Bu Kong marah sekali. Kecurang an
y a n g d i l u a r b a t a s i n i m e m b u a t d a r a h pe m u d a i t u
mendidih. Sudah cukup banyak d ia mengalah
terhadap kake k in i, namun orang tua itu rupanya
tidak tahu diri. Untunglah, meskipun dia t idak
bersiap-siap untuk menerima pukulan tadi, akan
tetapi tenaga sakt i di d alam tubuhnya telah
b e ke r j a s e c a r a o t o m a t i s .
839
"A h h . . . . . . ! " k a k e k i n i m e m a n d a n g t e r b e l a l a k d a n
dia tertegun di tempatnya.
B u K o n g m e l a n g k a h m a j u p er l a h a n - l a h a n d a n
D e w a M o n y e t m u n d u r - m u n du r k e b e l a k a n g
d e n g a n m u k a n g e r i . "D e w a M o n y e t , p er b u a t a n m u
ini benar -benar di lu ar batas kesabaran
seseorang. Berkali-kali aku menga lah karena
mengingat jasamu kepada ku, namun kau aga knya
tidak tahu diri. Setelah kauselamatkan jiwaku
dari maut, apakah engkau menghendaki aku
ke m b a l i k e p a d a m a u t ? O r a n g t u a b e r h a t i k e j i ,
w a t a km u b e n a r - b e n a r s e p e r t i i b l i s s a j a . K a u t e l a h
m e m u ku l s a t u k a l i , m a k a b i a r l a h k u b e r i k a n
ke s e m p a t a n b a g i m u u n t u k m e m u k u l k u l a g i
sebanyak dua kali. Apabila aku tid ak kuat
bertahan, maka biarlah maut menjemputku lagi
seperti yang kauinginkan. Akan tetapi kalau aku
dapat bertahan, maka hutang nyawa diant ara kita
lunas dan jika la in ka li kita bertemu muka, jangan
s a l a h ka n a k u k a l a u k e l a k a k u m e n u n t u t
ke ke j a m a n m u i n i ! "
840
itu sekonyong-konyong tenang kembali dan
t a m p a kl a h s e k a r a n g k e c e r d i k a n n y a s e b a g a i o r a n g
waras.
"Ha h a - h a , a n a k m u d a p e r k a s a , k a u m e m a n g
benar -benar hebat sekali ! Kalau dari tadi kau
memperlihatkan kesakt ianmu ini, bukankah lohu
tidak akan melaku kan kecurangan itu? Kaulah
yang salah, kenapa bersikap pura -pura? Terus
terang lohu penasaran sekali maka itulah
s e b a b n y a k u s e r a n g d i r i m u s e c a r a t i b a - t i b a . Ji k a
ka u m a m p u s o l e h p u k u l a n k u t a d i , b e r a r t i t i d a k
pantas engkau menjadi majikanku. Akan tetapi,
ka l a u t e r j a d i h a l s e b a l i k n y a m a k a l o h u t i d a k u s a h
malu untuk menjadi h ambamu ! Nah, inilah alasan
lohu mengapa lohu menyerangmu itu, anak muda
!"
841
nyerangnya. Begitu melompat maju Dewa Monyet
yang berwatak ganjil ini sudah menjatuhkan diri
berlutut untuk kedua kalin ya di depan pemuda itu
dan mulutnya bersumpah.
"Y a p - s i a u w h i a p ( p e n d e k a r m u d a s h e Y a p ) , h a r i i n i
dengan sungguh -sungguh dan tekad bulat aku
menepati janjiku sendiri untuk mengabdi ke -
padamu. Dengan seluruh kemampuanku aku akan
membantumu sebagaimana halnya seorang
hamba membantu tuannya. Dan ap abila
sumpahku ini tida k ada buktinya, biarlah Kauw -ce
t h i a n ke l a k m e n g h u k u m d i r i k u s e b e r a t - b e r a t n y a
d a n a ku d i j a d i k a n a n j i n g a t a u k u d a n y a ! "
M a ka ka t a - k a t a y a n g t e l a h d i u c a p k a n o l e h k a k e k
itu tidak boleh tidak harus dipercayai. Namun,
P e k Ho n g y a n g m a s i h n a i k p i t a m t e r i n g a t a k a n
842
ke c u r a n g a n k a k e k i n i y a n g h a m p i r s a j a m e m b u a t
Bu Kong celaka, tidak mau percaya begitu saja.
G a d i s i n i m e l o m p a t ke d e p a n d a n d e n g a n s u a r a
bengis membentak.
"D e w a M o n y e t , s u m p a h m u t e l a h k a m i d e n g a r d a n
seperti omonganmu sendiri, apapun yang
diperintahkan majikanmu kau akan menjalani nya.
Nah, coba sekarang buktikan dulu, tabas telinga
ki r i m u i t u d a n s e r a h k a n k e p a d a k a m i ! "
"B a i kl a h , k a l a u h u j i n m e n g h e n d a k i b u k t i , l o h u
pasti memberikannya," kakek itu menjawab
dengan suara tenang dan tidak tampak jerih.
"Ja n g a n k a n t e l i n g a , b a h k a n s e a n d a i n y a l o h u
diminta buat menyerahkan nyawa sekalipun pasti
a ka n l o h u b e r i k a n . K e n a p a t a k u t ? "
843
L a l u ka k e k i t u m e r a b a j u b a h n y a d a n m e n g e -
l u a r ka n s e b u a h p i s a u k e c i l . Pisau i n i b i a s a
d i g u n a ka n a p a b i l a d i a m e n c a r i o b a t - o b a t a n d a n
mengupas atau merajangnya. Dan se karang pisau
itu hendak digunakannya untuk memotong
telinga kiri sebagai bukt i sumpahnya di depan
dua orang muda-mudi itu. Tentu saja keadaan
a g a k m e n e g a n g k a n . P e k Ho n g b e r s i a p - s i a p k a r e n a
dia menjaga jangan -jangan kakek itu kembali
a ka n m e n y e r a n g s e c a r a c u r a n g d e n g a n p i s a u i t u ,
sedangkan Bu Kong sen diri yang semenjak tadi
m e n y a ks i k a n g e r a k - g e r i k D e w a M o n y e t j u g a
menaruh kewaspadaannya.
844
845
PENDEKAR GURUN NERAKA
Karya BATARA
Jilid 14
"A h h , k e n a p a d i c e g a h , Y a p - k o k o ? " P e k Ho n g
bertanya dengan mata terbelalak. Gadis ini
tadipun merasa was -was kalau kembali kakek itu
berbuat curang. Maka, ketika dilihatnya bahwa
D e w a M o n y e t b e n a r - b e n a r m e n ep a t i j a n j i n y a , d i
dalam hati gad is ini sudah meras a girang.
846
S e d i ki t b a n y a k P e k Ho n g m e m a n g m a s i h m a r a h
ke p a d a k a k e k y a n g t e l a h m e m p e r m a i n k a n n y a i t u .
M a ka h u k u m a n p o t o n g t e l i n g a i n i c u k u p
memuaskan hatinya. Siapa tahu, t iba -tiba s aja Bu
K o n g m e n c e g a h p er b u a t a n k a k e k i t u . B e r a r t i ,
h u ku m a n t e r h a d a p D e w a M o n y e t d i b a t a l k a n !
Tentu saja gadis ini merasa tidak puas sekali.
M a ka d e n g a n t e r a n g - t e r a n g a n i a m e m a n d a n g
pemuda itu dengan sikap kecewa.
847
adil. Biarpun kakek itu merupakan bintang penolongmu,
namun kalau aku tidak membawamu dengan susah payah
agaknya Dewa Monyetpun tidak mungkin akan menjadi
bintang penolongmu! Kau kelewat memperhatikannya dan
sekarang sama sekali tidak mau memperhatikan diriku.
Adilkah ini ?"
M a ka d e n g a n s u a r a b e r a t d i a l a l u b e r k a t a , "Ho n g -
m o i , ka t a - k a t a m u m e m a n g b e n a r . A k u telah
berhutang b u d i kepadamu. S e k a r a n g , apakah
ke i n g i n a n m u a g a r a k u dapat m e m b a l a s b u d i m u
i n i ? A p a k a h k a u p u n m e n g h e n d a k i a k u melunasinya
sehingga d i a n t a r a k i t a t i d a k t e r d a p a t l a g i h u t a n g -
piutang? Kalau itu yang kauinginkan, aku siap
m e l a ks a n a k a n n y a . T a p i , s a t u y a n g p a s t i k u t o l a k ,
y a kn i ka l a u e n g k a u m e n g h e n d a k i a k u m e n c e l a k a i
ka ke k i t u ! "
Ucapan ini tandas dan ket ika dua pas ang mata
beradu, P e k Ho n g m e l i h a t b e t a p a p e m u d a i t u
m e m a n d a n g n y a dengan s i n a r m a t a k e c e w a . G a d i s
i n i t e r ke j u t d a n s a d a r l a h d i a b a h w a s e c a r a t i d a k
848
disengajanya tadi dia telah menyinggung pe -
rasaan pemuda itu! Tentu saja gadis ini merasa
t i d a k e n a k s e k a l i . B u k a n maksudnya u n t u k
meminta imbalan jasa dari pemuda itu, n amun
b u ka n keinginannya p u l a k a l a u membebaskan D e w a
M o n y e t begitu s a j a .
"Y a p - ko k o , m a a f k a n a k u . . . . . " a k h i r n y a P e k Ho n g
b e r ka t a s a m b i l m e n u n d u k k a n m u k a n y a . "K a l a u
a ku b e r s a l a h , h a r a p k a u m e m a k l u m i n y a . H a t i k u
terlalu marah kepada kake k ini, ma ka masih sukar
b a g i ku u n t u k m e l e p a s n y a b e g i t u s a j a . N a m u n ,
ka l a u e n g k a u m e n g h e n d a k i n y a d e m i k i a n , b i a r l a h
a ku m e n u r u t s a j a . "
"Ho n g - m o i , " p e m u d a i n i m e l a n g k a h m a j u d a n
memegang lengan gadis itu dengan lembut,
"h a r a p m a a f k a n k a l a u s i k a p k u a g a k k a s a r .
S e ka r a n g b i a r l a h y a n g s u d a h k i t a l a l u i , d a n k i t a
songsong hari eso k dengan perasaan baru. Dewa
849
Monyet telah berjanji untuk membantu kit a dan
ke l a k ka l a u k i t a m e m e r l u k a n t e n a g a n y a d a p a t
ki t a h u b u n g i d i a . "
"S i a u w - y a , j a n g a n b e g i t u . . . . . l o h u s e k a r a n g a d a l a h
hambamu, engkau ada lah majikanku. Ini sudah
menjadi sumpah lohu, harap jangan diputuskan!"
ka ke k i t u b e r k a t a d e n g a n s u a r a n y a r i n g d a n B u
Kong mengangkat pundaknya.
"T e r s e r a h k a l a u k a u o r a n g t u a m e n g a m b i l
ke p u t u s a n b e g i t u , " j a w a b a n a k m u d a i n i d e n g a n
s i ka p t i d a k e n a k . D e w a M o n y e t m e m a n g o r a n g
aneh, maka dia tida k mau banya k be rdebat
dengan kakek itu.
850
D e m i ki a n l a h , s a m b i l m e n g g a n d e n g l e n g a n P e k
Ho n g p e m u d a i t u l a l u m e n g a j a k g a d i s i n i m e n i n g -
g a l ka n t e m p a t i t u , d i p a n d a n g o l e h D e w a M o n y e t
dari belakang. Tetapi, baru sampa i diambang
pintu tiba-tiba kake k itu berteriak.
"Hu j i n , k a u l u p a m e m b a w a m a s a k a n m u ! Ja n g a n
pergi dulu......!" dengan terbata -bata kake k ini
berlari mengambil mangkok d i ata s meja yang
terisi tiga ekor daging kada l, tokek dan kelabang
itu.
P e k Ho n g t e r k e j u t , d a n d u a o r a n g i n i m e n o l e h .
"M a s a ka n ? " B u K o n g t e r h e r a n . "M a s a k a n a p a ? "
N a m u n P e k Ho n g h a n y a t e r s e n y u m s a j a , t i d a k
m e n j a w a b . T en t u s a j a p e m ud a i t u s e m a k i n h e r a n .
D a l a m ke a d a a n s i b u k d a n t e g a n g b a g a i m a n a g a d i s
ini sempat memasak segala?
A kh i r n y a D e w a M o n y e t t i b a d a n k a k e k i n i
m e n g a n g s u r k a n m a n g k o k i t u k e p a d a P e k Ho n g
s a m b i l b e r k a t a , "I n i a d a l a h o b a t t e r a k h i r b a g i
si a u w - y a a g a r k e s e m b u h a n n y a b e n a r - b e n a r p u l i h
ke m b a l i . O l e h s e b a b i t u , b e g i t u j i - w i ( a n d a
berdua) turun gunung, harap ang sio -bak ini
dihabiskan. Kalau hujin mau boleh juga makan
sebagian, tapi kalau tidak ma u harap siauw -ya
851
h a b i s ka n s a j a k a r e n a i n i a d a l a h o b a t p e n g u a t
tubuh dan sayang kalau dibuang. "
"A h , y a n g m e m b u a t m a s a k a n i n i a d a l a h b u j i n ,
m a ka h a r a p s i a u w - y a b e r t e r i m a k a s i h s a j a k e p a d a
h u j i n . M a n a l o h u b er a n i m e n e r i m a u c a p a n i n i ? "
ka ke k i t u m e n o l a k . "D a n s u n g g u h b e r u n t u n g
siauw-ya memiliki isteri yang sedemikian telaten
dan penuh kasih sa yang. Semoga ji -wi bahagia
seumur hidup!"
**
852
Matahari telah merambat di ka ki langit sebelah
barat, cuaca mulai remang -remang dan keadaan
d i s e ki t a r B u k i t K a y u M e r a h s e p i s e p er t i k u b u r a n
mati. Dua bayangan meluncur turun dari atas
b u ki t d e n g a n c e p a t , d a n m e r e k a i t u b u k a n l a i n
a d a l a h Y a p B u K o n g s e r t a Pe k Ho n g y a n g b a r u s a j a
m e n i n g g a l k a n "m a r k a s p u s a t " p a s u k a n m o n y e t d i
Ang bhok san.
S e t e l a h b e r a d a b e r d u a s a j a de n g a n p e m u d a y a n g
gagah perkasa in i, entah mengapa t iba -tiba
jantung gadis cantik itu berdebar tidak karuan.
Ketegangan hatinya yang mengkhawatirkan nasib
b e ka s j e n d e r a l m u d a i n i d a r i a n c a m a n r a c u n b e r -
bahaya sudah tidak ada lagi. Semuanya sudah
lolos dari lubang jarum, dan ji wa pemuda ini
berhasil diselamatkan.
A ka n t e t a p i , e n t a h m e n g a p a , t i b a - t i b a s a j a P e k
Ho n g m e r a s a k a n f i r a s a t y a n g t i d a k e n a k .
853
tahu secara pasti bagaimanakah perasaan Bu Kong terhadap
puteri Panglima Ok itu dan bagaimana pula kira-kira reaksi pe-
muda ini jika kelak mengetahui keadaan gadis jelita itu.
854
Demikian ucapan pertama yang membuat gadis itu terkejut
dan berobah air mukanya. Dengan mata terbelalak dia
memandang gurunya itu dan setelah dapat menenangkan
guncangan hatinya, Pek Hong bertanya, "Apa? Suhu
membawa berita perjodohan teecu? Ah, suhu, teecu belum
mempunyai niat untuk berumah tangga. Kenapa tergesa-
gesa? Tidak, teecu masih ingin merawat suhu di sini, teecu
tidak mau berpisah dari suhu...."
855
"Hu s s h h , t i d a k b o l e h i t u ! P i n c e n g s u d a h t u a ,
m a ka ke h i d u p a n b e g i n i s u d a h b i a s a b a g i p i n c e n g .
A ka n t e t a p i e n g k a u , m u r i d k u , e n g k a u m a s i h m u d a
dan engkau berhak mengenyam manisnya hidup.
Masa mau meniru pinceng minta sedekah ke sana -
sini sambil membawa mangko k? Malu, kan?"
P e k Ho n g m e n g e r u t k a n a l i s n y a . M e m a n g d i a t a h u
bahwa kebanyakan hwesio selalu berjalan keluar
m a s u k ka m p u n g s a m b i l m e m b a w a m a n g k o k u n t u k
meminta makanan. Akan tetapi suhunya ini
b i a r p u n j u g a m e ru p a k a n s e o r a n g h w e s i o , n a m u n
belum pernah meminta -minta sedekah seper ti
itu. Di sekeliling rumah banyak sayur -mayur yang
m e r e ka t a n a m , d a n d a r i h a s i l k e b u n i n i l a h m e r e k a
m a ka n s e h a r i - h a r i .
"A ka n t e t a p i , s u h u , k a u t i d a k p e r n a h m i n t a - m i n t a
m a ka n a n s e p e r t i k e b a n y a k a n h w e s i o - h w e s i o l a i n
! Kenapa bilang begitu ? Bukankah kebun k ita
c u ku p l u a s d a n s a y u r m a y u r k i t a b e r l e b i h a n
setiap hari ?"
"I t u ka n s e k a r a n g , Ho n g j i , p a d a h a l k e a d a a n
seseorang bisa saja berobah -robah setiap waktu.
Seperti sekarang ini, misalnya. Kalau t iba -tiba
pinceng meniru rekan -rekan pinceng yang lain,
tidak malu kah engkau ?"
856
P e k Ho n g t e r k e j u t d a n m e m a n d a n g s u h u n y a
d e n g a n m a t a t e r b e l a l a k . "A p a ? S u h u h e n d a k
merobah kebiasaan sehari -hari di sini? Kenapa
s u h u h e n d a k m e l a k u ka n h a l i t u ? A h , t e e c u t i d a k
percaya !” serunya.
"Hm m , k e n a p a t i d a k p e r c a y a ? P e r n a h k a h g u r u m u
i n i m e m b o h o n g k e p a d a m u ? Ho n g - j i , d e n g a r k a n
baik-baik. Kalau eng kau tida k mau menurut kata -
ka t a ku i n i , a g a k n y a p i n c e n g b e n a r - b e n a r h e n d a k
mengemis makanan setiap hari sebagai protes
pinceng mempunyai murid yang tidak p atuh !"
"A h h . . . . . . ! " g a d i s i t u b e r s e r u k a g e t d a n t a k t e r a s a
lagi dia melangkah mundur dengan muka
b e r o b a h . "S u h u , a p a - a p a a n i n i ? S i a p a c a l o n j o d o h
teecu itu? Apakah suh u sudah menerimanya ?
857
Bagaimana ka lau teecu t idak senang dengan calon
suami teecu itu, suhu?"
Diberondong dengan b e rm a c a m - m a c a m
pertanyaan ini kakek itu tersenyum. Dia mengelus
perutnya yang agak gendut itu dan tiba -tiba ter -
ke ke h . " Ha , m a s a k a u b a k a l m e m b e n c i c a l o n
s u a m i m u i t u , Ho n g - j i ? A h h , p i n c e n g t i d a k
percaya, bahkan pinceng berani bertaruh bahwa
b e g i t u ka u b e r j u m p a d e n g a n p e m u d a i t u k a u p a s t i
j a t u h c i n t a ! Ha - h a - h a … . ”
"C i h h , b e l u m t e n t u , s u h u ! T e e c u s u d a h b a n y a k
melihat pemuda-pemuda tampan, akan tetap i
merasa jatuh cinta saja t idak pernah. Bagaimana
suhu berani taruhan?" gadis itu mencibir.
"S u d a h l a h , j a n g a n b e r t a r u h d e n g a n p i n c e n g .
Kutanggung kau pasti ka lah dah! Leb ih baik begini
s a j a , ki t a t u r u n g u n u n g d a n k i t a m e n e m u i p e m u d a
itu."
"Ha h ? M a s a p i h a k w a n i t a m a l a h d i s u r u h m e n e m u i
p i h a k l a k i - l a k i ? S u h u , k a u t e r l a l u ! " P e k Ho n g
s e m a ki n t e r k e j u t d a n g a d i s i n i m e m a n d a n g
suhunya dengan marah.
858
A ka u t e t a p i h w e s i o T i b e t i t u m e n a r u h j a r i
t e l u n j u k n y a d i d e p a n m u l u t d a n m e n d e s i s , "S s t t ,
j a n g a n r i b u t - r i b u t d u l u . K e t a h u i l a h , Ho n g j i ,
pemuda itu sendiri belum mengetahui tentang
rencana perjodohan ini. Maka, bertemu dengan
diapun juga tidak mempunyai pengaruh apa -apa.
Pinceng hanya ingin memperkenalkannya
ke p a d a m u d a n k a l a u t o h e n g k a u t i d a k s u k a ,
belum terlambat bagi pin ceng buat menola knya.”
859
B e t u l j u g a , m e n d e n g a r b a h w a p e m ud a y a n g
dicalonkan sebagai suaminya o leh gurunya ini
memiliki kepanda ian lebih t inggi darin ya, Pek
Ho n g m e n a r u h p er h a t i a n s e r i u s . G u r un y a i n i
adalah seorang sakti yang jarang tandingan.
Kalau sekarang memuji -muji orang lain tentu
orang itu memang hebat sekali.
"D a n ke t a h u i l a h , m u r i d k u , k e l a k k a l a u i l m u -
ilmunya sudah matang, agakn ya pinceng send iri
sudah bukan tandingannya !" ka kek itu
menyambung.
T e n t u s a j a P e k Ho n g t e r k e j u t . D e n g a n m a t a
terbelalak dia memandang gurunya ini se akan -
a ka n ku r a n g p e r c a y a . "A h h , s i a p a k a h d i a , s u h u ? "
"D i a b u k a n l a i n a d a l a h m u r i d t u n g g a l M a l a i k a t
Gurun Neraka, Yap goanswe yang gagah perkasa
dan yang namanya menggetarkan seluruh
ke r a j a a n d i e m p a t p e n j u r u ! "
P e k Ho n g t e r c e n g a n g . "A p a ? S e or a n g j en d e r a l ? "
s e r u n y a . "Ja d i T a k l a - l o c i a n p w e i t u m e m p u n y a i
murid, suhu? Kukira dia tid ak mengambil murid
untuk mewariskan ilmu -ilmu kesaktiannya. Kalau
begitu, kenapa teecu tida k pernah melihat
860
muridnya? Kenapa setiap kali berkunjung kemari
hanya sendirian saja?"
861
sampai akhirnya Dewi Asmara benar benar mengusik hatinya.
Dan untuk pertama kali itulah gadis ini merasakan orang
dimabok cinta!
Pemuda itu tak dapat menahan geli hatinya lagi dan sambil
tersenyum lebar dia menjawab.
"N a h , i n i l a h b u k t i b a h w a k a u b e r d u s t a . Ho n g - m o i ,
ka u j e l a s m e l a m u n s a m p a i j a u h s e h i n g g a
pertanyaanku tida k kaudengar. Aku bertanya,
t i d a kka h k i t a b e r h e n t i d u l u d i s i n i ? M a s a
pertanyaan pendek begini tidak kautangkap?
Ha n y a o r a n g y a n g t e r b u a i l a m u n a n s a j a l a h y a n g
tidak mendengar pertanyaan orang lain, ha -h a!"
862
Gadis itu tersipu -sipu malu dan ia t idak
m e m b a n t a h l a g i . "Y a p - k o k o , m a a f k a n a k u . . . . . . . "
b i s i kn y a l i r i h d a n P e k Ho n g m e n u n d u k k a n
ke p a l a n y a . D i a m - d i a m m u k a n y a m e n j a d i s e m a k i n
merah sampai ke telinga dan diam -diam ia
m e m a ki d i r i s e n d i r i y a n g m e l a m u n k e l e w a t j a u h
sehingga tidak mendengar pertanyaan orang.
Tadi ia sedang melamunkan perasaan hat inya
sendiri terhadap pemuda ini. Membayangkan
betapa akan bahagianya apabila dap at hidup
bersama pemuda itu. Kemanapun pergi selalu
bersama, tak pernah berpisah sampai ajal
m e n j e m p u t m er e k a .
863
P e m u d a i n i l a l u b e r h e n t i d a n P e k Ho n g j u g a i k u t
berhenti. Cuaca sudah mulai gelap dan Bu Kong
mengumpulkan ranting -ranting kering untuk
persiapan api unggun sebagai pengusir nyamuk.
Kemudian keduanya duduk berhadapan dan tiba -
t i b a P e k Ho n g m e r a s a k i k u k d a n j a n t u n g n y a
berdebar tidak karuan.
"A h h , Y a p - k o k o , k u k i r a t i d a k p e r l u i t u . B u k a n k a h
diantara kita sudah seharusnya untuk saling
tolong-menolong?" gadis ini menundukkan
ke p a l a n y a d e n g a n m u k a m e r a h . "D a n l a g i , b u k a n
hanya a ku saja yang menolongmu. Aku t idak
seberapa d a n t i d a k a d a a r t i n y a . . . . . "
"A h h , ka u t e r l a l u m e r e m e h k a n b a n t u a n m u , Ho n g -
moi. Tidak, aku bersungguh -sungguh dalam
menerima budimu ini. Biarlah di kelak kemudian
hari aku diberi kesempatan untuk membalas
864
b u d i m u ini d a n k a l a u a k u t i d a k d a p a t , b i a r l a h Thian
y a n g a ka n m e m b a l a s n y a . "
B u K o n g m e n g g e n g g a m k e d u a t a n g a n P e k Ho n g dan
gadis ini tiba- tiba menggigil tubuhnya. Entah
mengapa, sentuhan yang demikian lembut serta
penuh perasaan dari pemuda itu membuat gadis
ini tidak karuan rasa dan jantungnya berdegup
ke n c a n g .
"Ho n g - m o i , s e k a r a n g c o b a c e r i t a k a n k e p a d a k u .
B a g a i m a n a k a h t i b a -tiba e n g k a u dapat m e m b a w a k u
ke t e m p a t ini? D a n dim a n a k a h . . . . . . . s u h u ? "
pertanyaan terakhir ini diucapkan dengan suara
l i r i h d a n a g a k g e m e t a r k arena B u K o n g t e r i n g a t
a ka n p e r t e m u a n n y a d e n g a n o r a n g t u a i t u d i
g e d u n g C h e n g - g a n S i a n - jin, d i m a n a d i a t e r l i h a t
s e d a n g t i d u r s e p e m b a r i n g a n b e r s a m a L i e L a n , gadis
i b l i s berwatak s i l u m a n i t u .
865
Pemuda hidung belang! Pemuda tidak tahu malu
yang merusak nama guru! Apalagi?
P a n d a n g a n s u h u n y a d i t e n g a h r u a n g a n b e s a r i tu
masih diingatnya b aik -ba ik, tajam mencorong
b e rapi- a p i d a n m u k a n y a m e r a h m e mb e s i , w a j a h
yan g p e n u h k e m a r a h a n ! N g er i d i a m e m b a y a n g k a n
wajah i t u d a n s e t i a p k a l i m u k a o r a n g t u a i n i
muncul d i k e l o p a k m a t a n y a , j a n t u n g n y a p a s t i
t e r geta r h e b a t .
T e r ku t u k k e p o n a k a n L i e - t h a i k a m i t u ! P e m u d a i n i
mengepal tinju dengan mata merah. Sama sekali
tidak disangkanya bahwa dia mas ih harus
m e n e r i m a p e r c o b a a n y a n g a m a t b e r a t i n i . Hi n a a n
Lie Lan masih melekat di ingatannya, begitu pul a
ke t i ka d i a d i p e r m a i n k a n g a d i s t e r s e b u t . B e t a p a
d i a dalam k e a d a a n t i d a k s a d a r d i s u r u h m e n j i l a t
t e l a p a k k a k i k e p o n a k a n L i e- t h a i k a m i t u , b e t a p a
dia dihina dengan cara -c ara yang amat keji dan
memalukan. Semuanya ini membuat dada Bu Kong
berombak dan kemaraha nnya menggelegak,
giginya berkerot -kerot.
866
m e m balas s a k i t h a t i i n i , lebih b a i k dia m a t i d i
t a n g a n musuh!
P e m u d a i n i m e n o l e h , l a l u b e r t a n y a , “ Ho n g - m o i ,
j a d i ka u p u n s u d a h m e n d e n g a r s e m u a p e r i s t i w a -
peristiwa yang menimpa diriku? Betapa aku
867
telah..... telah.. ....melaku kan perjinaan dengan
Bwee Li dan wanita -wanita lain seperti
d i ka b a r k a n orang? Dan baga imanakah
tanggapanmu? Mengapa kau masih sudi
m e n o l o n g d i r i k u yang t i d a k t a h u m a l u i n i ? "
G a d i s i t u t e r s e n y u m . "Y a p - k o k o , s i a p a b i l a n g k a u
tidak tahu malu? Orang lain boleh bilang begitu,
a ka n t e t a p i a k u t i d a k m e n g a n g g a p m u d e m i k i a n ! ”
P e k Ho n g t e r b e l a l a k d a n s e p a s a n g m a t a n y a y a n g
i n d a h i t u m e l e b a r . S ej e n a k g a d i s i n i t e r k e j u t d a n
a kh i r n y a m e n u n d u k k a n m u k a n y a y a n g s e m e r a h
ke p i t i n g d i r e b u s .
868
Mengapa hendak menyalahkan diri berlebih -
lebihan?” gadis ini lalu mengangkat mukanya .
P e m u d a i t u t e r s e n y um g e t i r . "S u d a h l a h , Ho n g -
moi, sesungguhnya kita mas ing -masing telah
saling memaklumi keada an yang tida k enak itu.
A ka n t e t a p i , b a g a i m a n a e n g k a u b i s a b i l a n g a k u
terlalu menyalahkan diri berlebih -lebihan? Boleh
jadi terhadap dirimu aku tida k berbuat yang
ku r a n g a j a r . T e t a p i t e r h a d a p w a n i t a - w a n i t a l a i n ,
masa engkau tida k mendengarnya? Orang telah
mengatakan a ku ini pemuda hidung belang,
pemuda tidak tahu malu, melakukan zinah
bersama isteri orang lain ! Nah, t idak terlalukah
ini? Tidak burukkah wat akku itu ? Dan engkau
masih mau men olong diriku yang hina ini.
S u n g g u h m e n g h er a n k a n … . ! ”
T i b a - t i b a P e k Ho n g b a n g k i t b e r d i r i . "I t u f i t n a h ,
Y a p - ko ko , f i t n a h k e j i ! " g a d i s i n i b e r s e r u d a n
t i n j u n y a d i k e p a l d e n g a n m a t a b e r s i n a r . "D a n a k u
t a h u si a p a b i a n g k e l a d i s e m u a n y a i n i ! ”
“ Ha h h ? ! " B u K o n g m e l o m p a t b a n g u n d e n g a n
m u ka berobah. "Ho n g - m o i , apa katamu?
B a g a i m a n a k a u t a h u b a h w a ini a d a l a h f i t n a h
b e l a ka ? D a r i m a n a k a u t a h u ? D a n s i a p a p e l e m p a r
segala kotoran busuk ini?"
869
Memang apa yang dikatakan gadis itu benar -
benar membuat hati pemuda ini kaget se kali. Dia
t i d a k m e n g i r a b a h w a P e k Ho n g a g a k n y a t e l a h
mengetahui semua peristiwa yang menimpa
dirinya itu sedemikian jauh, bahkan rupanya jauh
lebih lengkap dari yang diket ahuinya. Buktinya
dia memang tahu bahwa di balik semua kejadian
ini pasti terdapat pihak ket iga yang
memfitnahnya. Dan dia sudah berusaha untuk
mencari tahu tentang hal ini namun gagal.
S e ka r a n g t a n p a d i s a n g k a - s a n g k a n y a g a d i s i n i
mengatakan tahu siapa biang keladi s i pelempar
fitnah! Tentu saja dia terkejut sekali dan menjadi
girang, ingin tahu siapakah iblis yang telah
membuat namanya rusak itu. Dengan mata
terbelalak dan kedua tangan d ikepal Bu Kong
menanti jawaban dari mulut gadis in i, akan tetapi
d i a m e r a s a h e r a n m e l i h a t P e k Ho n g h a n y a b e r d i r i
dan memandangnya ragu -ragu.
"E h h , Ho n g - m o i , a d a a p a k a h ? " t a n y a n y a s a m b i l
melangkah maju.
P e k Ho n g m e n a r i k n a p a s p a n j a n g . "Y a p - g o a n s w e ,
apa yang hendak kukatakan di sini ada lah berita
yang amat penting sekali bagimu. Oleh sebab itu,
870
p e r s i a p k a n l a h p e r a s a a n m u u n t u k m e ndengarnya,"
gadis itu berkata da n matanya memandang tajam.
M a ka c e p a t d i a m e n e n a n g k a n h a t i n y a y a n g
berguncang dan setelah merasa siap, dengan
s u a r a t e n a n g p e m u d a i n i m e n j a w a b , "Ho n g m o i ,
ka t a k a n l a h s e g e r a . A k u t e l a h m e m p e r s i a p k a n d i r i
mendengar hal-hal yang paling mengejutkan dari
mulutmu. Terangkanlah."
"B a i k, " P e k Ho n g m e n g a n g g u k k a n k e p a l a n y a d a n
setelah menatap tajam wajah itu, gad is ini
m e l a n j u t k a n , "K e t a h u i l a h , Y a p - k o k o , b a h w a b i a n g
ke l a d i semua peristiwa ini bukan lain
adalah....... .."
P e k Ho n g b e r h e n t i s a m p a i d i s i n i d a n B u K o n g
m e n e ka n d e b a r j a n t u n g n y a . "T e r u s k a n l a h , Ho n g -
moi, aku siap mendengarnya," pemuda itu
meminta.
871
"M a n u s i a i b l i s i t u b u k a n l a i n a d a l a h . . . . . . a y a h S i u
L i , ko k o , O k - c i a n g k u n y a n g m e n j a d i o r a n g
pertama dari Tig a Panglima Besar Kerajaan Wu !”
He n i n g s e j e n a k s e t e l a h r a h a s i a b e s a r i t u
t e r u n g ka p . Meskipun Bu Kong telah
mempersiapkan diri, namun tidak urung
jantungnya bergetar hebat dan wajah pemuda ini
berobah pucat. Ayah Siu Li ! Siu Li ! Nama inilah
yang terutama sekali mengguncangkan hat inya.
K a l a u s a j a P e k Ho n g t i d a k m e n e k a n k a n n a m a i n i ,
a g a kn y a t i d a k s e b e g i t u h e b a t g e t a r a n j a n t u n g
p e m u d a i t u . A k a n t e t a p i P e k Ho n g t e l a h
mengatakan nama ini. Siu Li !
872
M a ka u n t u k m e n a m b a h "m i n y a k " P e k Ho n g l a l u
m e n y a m b u n g , "D a n p a n g l i m a t u a b e r h a t i k e j i i t u
untuk memperkuat kedudukannya telah
b e r s e ko n gkol d e n g a n C h e n g - g a n S i a n - j i n . T e n t u
s a j a m aksudnya a d a l a h u n t u k b e r j a g a -jaga d a r i
pembalasanmu. Kalau manusia iblis macam datuk
sesat seperti itu berkawan dengan see kor
s e r i g a l a s e p e r t i P a n g l i m a O k , t e l u r b u s u k a p a saja
y a n g t i d a k a k a n b e r h a s i l m e r e k a adakan? Y a p -
ko ko , o r a n g t e l a h m e m b u a t hidupmu h a n c u r di
m a t a o r a n g l a i n , m a k a tidak b o l e h t i d a k s e m u a
ke j a h a t a n i n i h a r u s d i balas !"
T e n t u saja B u K o n g t i d a k d a p a t m e n a h a n d i r i l a g i .
K e m a r a h a n y a n g m e l u a p m e mb u a t d a d a n y a
873
s e a ka n m e l e d a k d a n t i b a - t i b a p e m u d a i n i
berteriak keras. Tubuhnya mencelat ke kiri dan
tangan kanannya menghajar sebatang pohon liu
yang berada di sebel ah kirinya.
"C h e n g g a n S i a n - j i n , k u b u n u h k a u . . . . . . . k u b u n u h
ka u , j a h a n a m k e p a r a t ! ” p e m u d a i t u m e m e k i k d a n
s e ka l i tangannya menyambar, pohon liu
s e p e l u ka n o r a n g d e w a s a i t u r o b o h s a m b i l
mengeluarkan suara hiruk -pikuk.
P e k Ho n g m e m a n d a n g d e n g a n m a t a t e r b e l a l a k
dan gadis ini berdiri di tempa tnya tanpa suara
m e n y a ks i k a n k e m a r a h a n p e m u d a i t u . D i a t a h u
bahwa perasaan pemuda itu terguncang, maka
dia memberi kesempatan untuk menyalurkan
gejolak amarah di hati pemuda itu.
A kh i r n y a , s e t e l a h t i d a k a d a s a s a r a n l a g i , B u K o n g
berdiri dengan napas tereng ah-engah dan mata
m e n d e l i k . K e m a r a h a n n y a m e m a n g masih a d a ,
namun dadanya sudah agak longgar.
874
Kebenciaannya terhadap Cheng g an Sian -jin dan
Tok- S i m Sian-li memuncak hebatnya dan kalau
s a j a d u a o r a n g i t u b er a d a d i m u k a n y a , a g a k n y a
dia sudah menerjangnya tanp a memperdulikan
nyawa sendiri.
B u K o n g m e n g e l u h d a n t u b u hn y a t e r h u y u n g -
h u y u n g , "T h i a n Y a n g M a h a A g u n g , a d i l k a h n a s i b
y a n g ka u j a t u h k a n k e p a d a h a m b a - M u i n i ? A p a k a h
ke s a l a h a n k u t e r h a d a p m e r e k a ? S i a p a k a h y a n g
memulai dulu permusuhan ini? Tuhan, engkau
tidak ad il….Engkau tid ak adil..... .. oohh !" Bu
Kong terguling dan pemuda ini roboh di atas
rumput, pingsan tak sadarkan diri dengan hati
penuh kecewa.
"Y a p - ko k o . . . ! "
875
P e k Ho n g t e r k e j u t d a n g a d i s i n i m e l o m p a t k e
depan. Cepat ia meraba denyut nadi di
pergelangan tangan dan ketika mengetahui
bahwa pemuda itu hanya pingsan saja, hatinya
l e g a . T a d i n y a d i a kh a w a t i r l u k a p e m u d a i n i
ka m b u h . D a n k a l a u h a l i n i t e r j a d i , t e n t u s a j a
berbahaya sekali.
M a ka c e p a t d i a m e n g u r u t b e l a k a n g l e h e r d a n
menotok beberapa jalan darah untuk
menyadarkan pemuda itu, d an ta k lama kemudian
siumanlah bekas jenderal muda ini.
"A h h . . . ! " m e l i h a t b e t a p a d i r i n y a d i r a n g k u l g a d i s
itu, Bu Kong melompat bangun. Dengan muka
m e r a h d i a b e r k a t a , "Ho n g - m o i , t e r i m a k a s i h a k u
tidak apa- apa..... "
"A ka n t e t a p i , k a u t a d i . . . . "
"T i d a k, a k u s u d a h k u a t l a g i , " B u K o n g
menggelengkan kepala dan memotong cepat.
P e k Ho n g m e n g g e s e r d u d u k n y a d a n m e m a n d a n g
p e m u d a i t u d e n g a n p e n u h k e h a r u a n . "Y a p - k o k o ,
ka u s e n d i r i t e l a h m e n y a t a k a n b a h w a k a u s u d a h
876
siap untuk menerima berita ini, harap jangan
menyalahkan a ku," katanya perlahan.
"T a p i p u t e r i n y a m a l a h m e n y e l a m a t k a n j i w a m u
d a r i ke g a n a s a n r a c u n C h e n g - g a n S i a n - j i n ! " P e k
Ho n g b e r k a t a s e p e r t i s a m b i l l a l u n a m u n d e n g a n
sudut matanya dia melirik pemuda ini.
M u ka B u K o n g s e d e t i k b e r o b a h p u c a t , d a n g a d i s
ini melihat betapa mulut pemuda itu menyeringai
s e a ka n - a k a n m e n a h a n n y e r i d i d a l a m h a t i . Dia
dapat menduga bahwa tentu pemuda ini me rasa
877
t e r p u ku l d a n d i o m b a n g - a m b i n g k a n d u a p e r a s a a n
b e r t e n t a n g a n . Y a n g s a t u m em b e n c i s a n g a y a h
a ka n t e t a p i y a n g l a i n m e n c i n t a s a n g p u t e r i .
M e m b a y a n g k a n i n i s a j a d i a m - d i a m h a t i P e k Ho n g
j u g a i ku t n y e r i . A d a s u a t u p e r a s a a n t i d a k e n a k d i
hatinya, perasaan marah d an cemburu. N amun
teringat bahwa Siu Li kini te lah menjadi seorang
gadis cacad, diam -diam d ia ag ak lega. Pan glima
Ok telah membuat kesengsaraan dan penderitaan
yang tida k sedikit terhadap pemuda in i. Misa lnya
m e r e ka b e r d u a s a l i n g m e n c i n t a p u n b e l u m t e n t u
a ka n d a p a t h i d u p b e r s a m a . D a n k e j a h a t a n O k -
c i a n g ku n i t u s e d i k i t b a n y a k a k a n m e m p e n g a r u h i
perasaan pemuda ini t erhadap Siu Li.
"Ho n g - m o i , d a r i m a n a k a u b i s a m e n y i n g k a p
rahasia ini?" tiba -tib a Bu Kong bertanya dan
memandang gadis itu dengan mata tajam.
P e k Ho n g b a l a s m e m a n d a n g d a n d e n g a n t e n a n g
g a d i s i n i m e n j a w a b , "D a r i P h o a l o j i n . "
878
G a d i s i t u m e n g g e l e n g k a n k e p a l a . "E n t a h l a h , Y a p -
ko ko , a k u t i d a k t a h u . Y a n g j e l a s , k e t e r a n g a n d a r i
ka ke k i t u l a h y a n g t e l a h m e n y e l a m a t k a n m u d a r i
ancaman bahaya maut. Mula -mula gurumu datang
dan hendak membunuhmu, akan tetapi tiba -tiba
muncul kake k itu. Dia memang ahli ramal
jempolan yang aga knya dapat dipercaya penuh.
B u kt i n y a , s u h u ( g u r u k u ) s e n d i r i t i d a k b a n y a k
membantah dan mempercayai apa yang dikat akan
Phoa-lojin bulat-bulat."
B u K o n g m e n g a n g g u k , "M e m a n g , k a k e k i t u
memang hebat. Dia seakan - akan tahu apa yang
terjadi di dunia ini, yang dulu maupun yang akan
datang! Dan justeru karena ilmunya yang lu ar
biasa itulah aku he ndak berkunjung ke Pulau
Cemara yang menjadi tempat tinggaln ya. Sayang,
badai di L aut Tung hai membuat perjalanan kami
terhalang dan di tepi laut itu pulalah aku bertemu
dengan Cheng-gan Sian-jin."
"K a m i ? " P e k Ho n g b e r t a n y a d a n g a d i s i n i p u r a -
pura heran. P adahal, tentu saja dia dapat
menduga bahwa pada saa t pemuda itu henda k ke
P u l a u C e m a r a t e n t u b er s a m a B w ee L i s e p e r t i y a n g
pernah diceritakan ka kek Phoa di kuil tua .
879
"Y a , ka m i , m a k s u d k u , a k u b e r s a m a B w e e L i y a n g
ku s e r e t s e p a n j a n g j a l a n u n t u k m e n j u m p a i k a k e k
itu."
"O h ? D a n d i m a n a s e k a r a n g w a n i t a i t u ? "
"E n t a h l a h . P a d a s a a t a k u b e r t a n d i n g m e l a w a n
C h e n g - g a n S i a n j i n y a n g m e mp e r g u n a k a n s i h i r ,
He k - m o - k o melaku kan kecurangan dan
membokongku hingga pingsan."
"He m m , i b l i s h i t a m i t u m e m a n g t a n g a n k a n a n
Cheng-gan Sian-jin. Namun, dia sudah d ihajar
suhu habis-habisan ketika kami menyerbu gedung
datuk sesat itu untuk menolong dirimu,” kata Pek
Ho n g .
"B e g i t u k a h ? B a g u s s e k a l i , d a n k a l a u d i l a i n
ke s e m p a t a n a k u b e r t e m u d e n g a n d i a p a s t i a k a n
ku b u n u h k a k e k h i t a m i t u . Ho n g - m o i , s e k a r a n g
d a p a t ka h eng kau menceritakan ramalan
s e l e n g ka p n y a d a r i P h o a l o j i n ? D a n b a g a i m a n a d i a
muncul menemui suhu? Di manakah sekarang
g u r u ku i t u ? "
"S e m u a k e j a d i a n y a n g m e n i m p a m u i n i m e m a n g
sudah menjadi garis nasib hidupmu, Yap -koko,
880
d e m i ki a n k a t a k a k e k i t u . D a n u n t u k i n i l a h m a k a
d i a ke l u a r d a r i P u l a u C e m a r a b u a t m e n o l o n g m u
juga menolong dunia."
"M e n o l o n g d u n i a ? "
"Y a , d e m i k i a n k a t a n y a . A k u s e n d i r i k u r a n g
mengerti apa maksud kata - katan ya itu, d an aku
tidak bertanya lebih lanjut. Yang penting, engkau
dapat diselamat kan dan fitnah keji ini dap at ter -
b o n g ka r . S a y a n g r a h a s i a i n i b e l u m b i s a d i k u p a s
seluruhnya karena menemui jalan buntu."
P e k Ho n g l a l u m e n c e r i t a k a n t e n t a n g s e m u a y a n g
d i ka t a k a n o l e h s i t u k a n g r a m a l i t u d a n B u K o n g
mendengarkan dengan penuh perhatia n. Men-
dengar betapa kake k itu menebak peristiwa -
peristiwa melalui telapak tangannya, diam -diam
dia merasa kagum. Apa yang dikatakan tukang
gwa-mia itu memang sebag ian besar dia rasa
cocok dan masuk akal, bukan sekedar tebakan
t u ka n g r a m a l k a m p u n g d i p i n g g i r j a l a n .
"A ka n t e t a p i s a y a n g , " d e m i k i a n a k h i r n y a P e k
Ho n g m e n u t u p . "D a l a n g p o k o k y a n g l a n g s u n g
mencemarkan namamu itu tida k terlihat jelas
o l e h ka k e k P h o a . O r a n g i n i p a n d a i s i h i r d a n
m u ka n y a s a m a r - s a m a r , t a p i k a t a n y a d i a m a s i h
881
muda, licik lagi curang. Dan justeru pemuda
inilah yang telah menyamar sebagai dirimu untuk
bermain gila dengan Bwee Li !"
"D a n s a t u - s a t u n y a t a n d a y a n g d a p a t d i j a d i k a n
b u kt i a d a l a h l u k a d i bawah d agu,” Bu Kong
b e r ka t a s a m b i l m e n g e p a l k a n t i n j u n y a .
"B e n a r , " j a w a b P e k Ho n g , “ P h o a l o j i n m e n g a t a k a n
d e m i ki a n s e p e r t i k a t a B w e e L i y a n g d i t e m u i P h o a -
lojin di tepi pantai waktu itu.”
"D a n d i m a n a s e k a r a n g B w e e L i ? A p a k a h d i a i k u t
ka ke k i t u ? "
P e k Ho n g m e n g g e l e n g . "T i d a k . W a n i t a i t u p e r g i
seorang diri. Katanya hendak mencari musuh
b e s a r nya hingga d a p a t . "
"A h h , m a n a m u n g k i n ? " B u K o n g b e r s e r u k a g e t .
"D i a t i d a k t a h u s i a p a j a h a n a m k e p a r a t i t u d a n d i a
tidak tahu pula di mana iblis itu berada.”
"A ka n t e t a p i , Y a p - k o k o , d a l a m h a l i n i k a u k e l i r u .
M e s ki p u n k i t a s e m u a s a m p a i s e k a r a n g m a s i h
belum tahu siapa p emuda yang pandai sihir ini,
882
namun Phoa-lojin tahu dimana b er a d a n y a
pemuda itu!"
“ K a ke k P h o a t i d a k m e m b e r i k a n p e t u n j u k y a n g
jelas, hanya dia memberitahukan bahwa orang
yang dicari berada d i sebelah ut ara,” jawab gadis
ini.
B u K o n g l a l u t e r m e n u n g . K e t er a n g a n P e k Ho n g i n i
membantunya menyingkap tabir rahasia yang
menimpa dirinya. Kini tahulah dia b ahwa dalang
yang berdiri di belakang peristiwa ini berjumlah
e m p a t o r a n g , d a n or a n g k e e m p a t a d a l a h y a n g
883
justeru merupakan tokoh lan gsung yang
mencemarkan namanya. Wu -sam-tai- ciangkun
a g a kn y a t e l a h m e n g g u n a k a n s e o r a n g y a n g p a n d a i
sihir untuk mempengaruhi Bwee Li dan perbuatan
pemuda itu berhasil.
T i b a - t i b a B u K o n g m e l o m p a t b a n g u n , "A h h ,
a g a kn y a d i a , Ho n g - m o i ! " s e r u n y a d e n g a n w a j a h
gembira.
P e k Ho n g t e r k e j u t d a n g a d i s i n i j u g a m e l o m p a t
ka g e t . S e r u a n t i b a - t i b a d a r i p e m u d a i t u m e m b u a t
hatinya berdebar tegang da n girang, maka cepat
d i a b e r t a n y a , "S i a p a k a h , Y a p - k o k o ? K a u t a h u
orang itu?"
"Y a . . . . y a , a g a k n y a d i a ! "
" D i a si a p a ? "
884
"M u r i d C h e n g - g a n S i a n j i n ! B u k a n k a h i b l i s t u a i t u
pandai ilmu sihir? Maka tentu muridnya -lah yang
m e l a ku k a n p e n y a m a r a n i t u ! "
"A h h , t i d a k b e n a r , " P e k Ho n g m e n j a w a b l e m a s
d a n g a d i s i n i d u d u k k e m b a l i . "K a k e k P h o a b i l a n g
bahwa pemuda ini tidak ad a hubung annya sama
s e ka l i d e n g a n C h e n g g a n S i a n - j i n . Ju g a , s e l a i n
Tok-sim Sian-li yang menjadi murid
perempuannya, iblis tua itu tidak mempunyai
murid lain. Tebakanmu meleset, koko. "
"He m m , s e l a i n C h e n g g a n S i a n - j i n y a n g p a n d a i
ilmu sihir, lalu siap a lagi yang patut kit a curigai?"
B u K o n g m e n g e l u h k e c e w a . "K a l a u d u l u s e b e l u m
datuk ini muncul, memang kutahu ada seorang
t o ko h s e s a t l a i n y a n g p a n d a i i l m u s i h i r . A k a n
tetapi dia sudah tewas dan tidak mungkin dia
yang melakukan perbuatan ini."
885
Pek Ho n g tertarik, "S i a p a k a h , Yap -koko?
A p a ka h . . . . . . e h h , w a h h ! B e n a r . . . . . . . ! B e n a r … . P a s t i
dia! Yap-koko, ketemulah sekarang siapa orang
ini !"
B u K o n g t e r k e s i a p d a n p e m u d a i n i melompat
d e n g a n m a t a b e r s i n a r . S i k a p g a d i s i n i mengejutkan
hatinya maka tid ak tahan lag i dia untuk berdiam
diri. Dengan suara gemetar dia lalu bertanya,
"Ho n g - m o i , s i a p a k a h y a n g k a u m a k s u d k a n i t u ?
Dan apakah kau yakin betul bahwa memang orang
ini yang kita cari-cari ?"
P e k Ho n g b e r h e n t i b e r s o r a k d a n d e n g a n s e n y u m
p e n u h k e m e n a n g a n d i a m e m a n d a n g Bu K o n g
sambil tersenyum manis. Dengan dada agak
b e r o m b a k d i a l a l u b e r k a t a , "Y a p - k o k o , mana
m u n g ki n a k u k e l i r u ? T i d a k , t i d a k m u n g k i n s a l a h .
Coba jawab pertanyaanku ini, bu kankah orang
886
y a n g ka u m a k s u d k a n p a n d a i s i h i r d a n t e l a h t e w a s
itu adalah Ang -i Lo-mo?"
B u K o n g m e n g a n g g u k . "B e n a r . D a r i m a n a k a u t a h u
?" tanyanya heran.
"A h h , m a s a m e n d u g a b e g i t u s a j a h a r u s m e n c a r i
ke t e r a n g a n d a r i o r a n g l a i n ? S i a p a l a g i t o k o h s e s a t
yang pandai sihir sebelum Cheng -gan Sian-JIN ?
K u k ira h a n y a A n g - i L o - m o i t u l a h ! N a h , d a r i s i n i l a h
ki t a m e n e m u k a n j a w a b a n n y a . "
"S i a p a , Ho n g - m o i ? " p e m u d a i t u t e r t a r i k d a n
m e l a n g k a h m a j u d e n g a n h a t i b e r d e b a r . Ja w a b a n
a g a kn y a s u d a h d i a m b a n g p i n t u , m a k a t e n t u s a j a
Bu Kong merasa tegang.
P e k Ho n g t e r s e n y u m m e l i h a t k e t e g a n g a n p e m u d a
ini dan dia sengaja menahan -nahan keterangan.
D e n g a n m u k a b e r s e r i d i a b a h k a n b e r t a n y a , "Y a p
ko ko , m a s a k a u t i d a k t a h u ? T i d a k d a p a t k a h
e n g ka u m e n e b a k n y a s e n d i r i ? ”
887
"B a i kl a h , " g a d i s i n i m e n j a w a b . " D i a b u k a n l a i n
adalah...... "
P e k Ho n g t i b a - t i b a m e n g h e n t i k a n k a t a - k a t a n y a
ka r e n a m e n d a d a k B u K o n g m e n g a n g k a t t a n g a n
ki r i m e m b e r i i s y a r a t .
888
"Hahh??" Bu Kong melompat kaget dan me mandang gadis ini
dengan mata terbelalak. " Mu r i d Ang-i Lo-mo? Mengapa aku
tidak pernah m e n d e ngarnya?"
P e k Ho n g m e n g a n g g u k . "B e n a r , Y a p k o k o , a k u
b e r a n i b e r t a r u h b a h w a m u r i d m e nd i a n g i b l i s t u a
itulah yang menyamar sebagai dirimu untuk
membuat kekacau an. Dan hal ini memang t idak
a n e h . K e m a t i a n g u r u n y a t e n t u m e mb u a t p e m u d a
itu merasa dendam kepadamu. Maka bersama
Wu-sam-tai-ciang kun pemuda itu lalu
menemukan akal keji ini."
"T a p i , m e n g a p a a k u t i d a k p e r n a h m e n d e n g a r
bahwa Ang-i Lo-mo mempunyai murid? Dan
ke n a p a p u l a k e t i k a A n g - i L o m o b e r t a n d i n g
sampai tewas di tanganku, muridnya tida k pernah
m u n c u l ? Ho n g - m o i , d a r i m a n a k a h k a u t a h u
tentang semuanya ini ?"
889
G a d i s i t u t e r s e n y u m . "A k u t a h u d a r i m u l u t
s e o r a n g p e rw i r a W u y a n g k u t a n g k a p d i d e k a t
gedung Ok-ciangkun, untuk mengorek keterangan
ke t i ka m e n c a r i d i r i m u y a n g t e r t a w a n C h e n g - g a n
Sian-jin. Perwira itu mengatakan bahwa ada
seorang pemuda yang membantu Wu -sam-tai
c i a n g ku n d i s a m p i n g C h e n g - g a n Sian- j i n y a n g k i n i
d i a n g ka t m e n j a d i k o k s u . T a d i n y a k u k i r a p e m u d a
yang dimaksudkan ini ada lah Kui Lun, tapi
ternyata bukan. D ia mengata kan bahwa pemuda
i t u a d a l a h m u r i d m e n d i a n g A n g i L o -m o , d a n
tadinya aku sendiri tida k tertarik oleh keterangan
i n i . A ka n t e t a p i , k e t i k a e n g k a u t a d i m e n g i n g a t k a n
bahwa sebelum Cheng -gan Sian-jin masih
terdapat seorang datuk sesat yang pandai sihir
dan sudah tewas, siapa lagi kalau bukan
m e n d i a n g A n g - i L o - m o ? D a n kakek itu m e m p u n y a i
s e o r a n g m u r i d y a n g m e m b a n t u W u -sam- t a i -
c i a n g ku n s e c a r a d i a m - d i a m ! N a h , s i a p a l a g i kalau
b u ka n d i a ? "
K e t e r a n g a n p a n j a n g l e b a r i n i membuat B u K o n g
t e r t e g u n d a n a k h i r n y a p e m u d a i t u mengep a l t i n j u
d e n g a n m a t a b e r a p i - a p i . "K e p a r a t ! Kalau b e g i t u
a ku h a r u s m e n c a r i m a n u s i a t e r k u t u k itu d a n
membunuhnya !" desisny a penuh kemarahan.
890
"B e n a r , Y a p - k o k o , m a n u s i a b e r w a t a k i b l i s b e g i t u
memang harus kita c ari. Apalagi kau sendiri yang
menjadi orang yang berkepentingan lang sung.
D a n t e n t a n g k e m u n c u l a n n y a y a n g t i d a k pernah
nampak pada saat gurunya tewas di t anganmu,
tentunya pada saat itu dia sedang pergi ke istana
Raja Muda Yun Chang untuk menjalankan a kal
ke j i n y a . B u k a n k a h s e m u a k e s i m p u l a n i n i a m a t
sederhana dan masuk aka l ?"
891
rupa sehingga Yun Chang akan mengetahui
perjinaannya bersama selirnya yang cantik dan
amat disayang itu, terjadilah perpecahan di
antara Raja Muda Yun Chang dengan Yap -
goanswe. Ini berarti memukul kekuatan Kerajaan
Yueh dari dalam karena Yun Ch ang tentu akan
menghukum jenderal mudanya yang berjina itu.
Dan di samping ini, nama Yap -goanswe yang
t e r ke n a l g a g a h p e r k a s a i t u o t o m a t i s h a n c u r
berantakan d i ma ta orang karena tertangkap
basah ketika sedang melakukan permainan
cintanya di kamar selir Yun Chang !
"S u n g g u h s i a s a t y a n g a m a t k e j i ! " B u K o n g
b e r s e r u p e n uh k e m a r a h a n d a n m u k a n y a m e r a h
p a d a m . " Ho n g - m o i , k a l a u b e g i t u a k u a k a n
menemui Wu-sam-tai-ciangkun dan membunuh
m e r e ka , j u g a s e k a l i a n m e n c a r i m u r i d A n g - i L o - m o
itu!"
P e k Ho n g t e r k e j u t . "A p a ? K a u h e n d a k m e n d a t a n g i
Wu-sam-tai c iangkun yang berada di kota raja?
Ah, Yap-koko, hal ini amat berbahaya sekali !
Semenjak lolosnya para penyerbu, kota raja
dijaga semakin kuat, juga Cheng -gan Sian-jin
berada di sana. Bagaimana seorang d iri kau
hendak kesana?”
892
"A ku t i d a k t a k u t , a k u a k a n b e r h a t i - h a t i ! " j a w a b
pemuda ini dengan suara keras.
"A ka n t e t a p i . . . . . . . " P e k Ho n g r a g u - r a g u d a n p a d a
saat itu lah tib a-tiba Bu Kong membentak sambil
melompat ke kiri.
"S i a p a d i s i t u ? Ha y o k e l u a r ! "
893
Tangan kanan bekas jenderal muda ini menampar
dan semak belukar itu roboh terpukul angin
p u ku l a n n y a y a n g k u a t . S e s o s o k b a y a n g a n p u t i h
b e r ke l e b a t d a r i t e m p a t g e l a p d a n t e r d e n g a r
s e r u a n n y a r i n g y a n g a g a k g e m e t a r , "Y a p -
goanswe. tahan seranganmu.....!"
894
Siu Li menenangkan perasaannya yang seperti
diremas dan gadis ini melang kah maju. Sejenak
dua pasang mata beradu p andang dan jantung
gadis ini tergetar. Dia melihat betapa sinar cinta
ka s i h t i b a - tiba memancar terang dari mata pemuda penuh
kerinduan, penuh kemesraan dan penuh k e haruan.
Tentu saja Pek Hong juga melihat semuanya ini dan gadis itu
merasa tertusuk. Kehadiran Siu L i yang amat mendadak di
tempat ini sungguh mengejutkannya.
Dan kini, tiba-tiba saja gadis ini muncul di tempat itu. Kalau Bu
Kong tahu bahwa Siu Li membuntungi lengan atas
permintaannya, ia tidak tahu bagaimanakah reaksi pemuda
itu! Maka hal ini membuat Pek Hong tegang sekali dan diam-
diam jantungnya berdebar kencang.
895
diherankan? Aku sudah mendengar semua percakapan kalian
dan apa yang dikatakan oleh adik Hong memang benar. Ayah
bersama rekan-rekannya telah melempar fitnah k e j i
ke p a d a m u , d a n i t u s e m u a m e r e k a l a k u k a n k a r e n a
m e n u r u t me r e k a , i n i h a n y a l a h s e k e d a r s i a s a t
untuk mengalahkan Kerajaan Yueh yang terlalu
ku a t ka l a u k a u m a s i h b e r a d a d i s a n a . I t u l a h
sebabnya maka dicari suatu aka l baga imanakah
caranya agar engkau t idak lagi membantu Yueh.
E n g ka u t e r l a l u k u a t u n t u k d i k a l a h k a n b e g i t u s a j a ,
m a ka a y a h l a l u m e n e m u k a n s i a s a t i n i d a n
terjadilah semuanya seperti apa yang telah
ka u a l a m i . "
896
ayah sendiri karena pengakuannya itu akan
membuat kedudukan ayahnya terancam
pembalasan dendamnya !
A ka n t e t a p i g a d i s i t u s e n d i r i j u g a p e r n a h
m e n g kh i a n a t i n y a k e t i k a p u r a - p u r a m e m b a n t u
Yueh padahal sebenarnya merupakan mata -mata
Wu yang diselundupkan ke pasukannya. Gadis ini
mengalami posis i yang lu ar bias a sulitnya,
sebentar condong ke ayah namun sebentar
ke m u d i a n c o n d o n g k e p a d a d i r i n y a . D a n h a l i n i
membuktikan bahwa hingga s aat inipun juga cinta
ka s i h d i d a l a m h a t i g a d i s i t u t i d a k d a p a t
dilenyapkan!
"L i - m o i . . . . . . " s u a r a B u K o n g j u g a g e me t a r d a n
p e m u d a i n i m e l a n g k a h m a j u t er h u y u n g - h u y u n g ,
m a t a n y a n a n a r m e m a n d a n g k e d e p a n , "b e t a p a
buruk nasibmu....betapa buruk na sib kita… Ohh,
Dewi Welas Asih, dosa -dosa apakah yang dulu
telah kami perbuat? Li -moi, ayahmu memang
ke j a m , d a n d i a t e l a h m e r u s a k n a m a k u s e d e m i k i a n
rupa. Tidak patutkah ka lau aku membalas semu a
ke j a h a t a n n y a i n i ? T i d a k b o l e h k a h a k u m e m b a l a s
dendam dan membersihkan namaku dari
ke c e m a r a n ? T u h a n . . . m e n g a p a E n g k a u m e m b u a t
ke a d a a n k a m i m e n j a d i b e g i n i . . . . . ? "
897
Bu Kong mengeluh dan a khirnya pemuda ini tak
dapat menahan diri lagi, menubruk gadis itu dan
m e n d e ka p n y a k u a t - k u a t d e n g a n h a t i r e m u k
penuh kedukaan dan kebingungan.
898
mengagumkan dirusak namanya oleh a yahny a
sendiri !
S e ke t i ka g a d i s i t u t e r k e j u t d a n s a d a r l a h d i a
bahwa di tempat ini mas ih terdapat orang lain
d a n o r a n g i n i b u k a n l a i n a d a l a h P e k Ho n g !
"A h h . . . . . . . . . ! " S i u L i b e r s e r u d a n c e p a t i a
merenggutkan dirinya, terlepas dari pelukan
pemuda itu. Dengan muka puc at gadis ini
melompat mundur dan dengan suara gagap dia
b e r ka t a , "Y a p - g o a n s w e , apa....... apa yang
ka u l a ku k a n i n i ? A k u a d a l a h p u t e r i m u s u h
besarmu! Tidak ingatka h engkau? Dan
ka u … . . ka u . . . . . . a h h . . . . . ! "
S i u L i m u n d u r -m u n d u r d a n k a r e n a l e n g a h , i a t i d a k
tahu betapa di belakangnya terdapat tanah legok
899
d a n ke t i k a k a k i n y a m e n g i n j a k b a g i a n k o s o n g ini,
tanpa ampun lagi tubuhnya terjengkang.
"L i - m o i . . . . . . . ! " B u K o n g b e r s e r u d a n p e m u d a i n i
melompat menyambar lengan gadis itu. Tapi
ka r e n a d i a l u p a b a h w a t a n g a n k i r i g a d i s i t u
buntung, maka yang tertangkap ad alah lengan
baju yang kosong melompong.
"B r e t t . . . . . . ! " l e n g a n b a j u i t u r o b e k d i d a l a m
c e n g ke r a m a n B u K o n g s e m e n t a r a S i u L i s e n d i r i
tetap terjerumus di lubang itu.
"Y a p - g o a n s w e , j a n g a n s e n t u h a k u l a g i ! A k u
adalah musuhmu ! Dengarkah ini? Aku adalah
musuhmu ! Sekali kau bersikap kurang ajar, aku
a ka n m e m b u n u h m u . . . ! "
"L i - m o i . . . . . . "
900
T a h u ka h e n g k a u ? M a k a , s e k a l i l a g i k a u b i c a r a
yang tida k-tida k, a ku t idak akan segan -segan
menyerangmu biarpun kau berkepandaian jauh
lebih tinggi dariku. "
"A h h . . . . . . ! " B u K o n g t e r t e g u n d a n t i b a - t i b a a n g i n
halus berdesir di sampingnya. Ketika dia
m e n o l e h , b a r u l a h p e m u d a i n i t e r k e j u t me l i h a t
P e k Ho n g t e l a h b e r d i r i d i s a m p i n g n y a d e n g a n
pandangan dingin !
"Y a p g o a n s w e , " P e k Ho n g b e r k a t a d a n m e r o b a h
sebutannya dari Yap -koko menjadi Yap -goanswe,
"ka l a u i a s e n d i r i s u d a h m e n g a k u i d i r i s e b a g a i
musuh, kenapa kau bersikap lemah begini? Di
mana kegagahanmu? Di mana kejantananmu?
Orang telah bersikap kasar kepadamu, maka t idak
s e l a y a kn y a k a l a u e n g k a u t e r u s m e n g a l a h ! "
"Akan t e t a p i . . . . a k a n t e t a p i ia b u k a n m u s u h k i t a ,
Ho n g - m o i . . . . i a t i d a k i k u t a p a - a p a . Ayahnyala h y a n g
menjadi musuhku, bukan dia !"
"He m m , t i d a k i n g a t k a h e n g k a u k e t i k a g a d i s i n i
b e r kh i a n a t k e p a d a m u ? K e t i k a i a m e n y e l u n d u p
sebagai mata-mata di pasukanmu?"
901
"N a m u n i t u p u n ia lakukan karena perintah
ayahnya !"
"P e r i n t a h a t a u b u k a n , d i a y a n g melakukan
p e ke r j a a n i n i ! Apakah t i d a k b i s a d i a n g g a p musuh?"
P e k Ho n g b e r k a t a m a r a h d a n g a d i s y a n g d i a m -
diam sudah marah menyaks ikan adegan t adi kini
menjadi semakin naik darah mendengar
b a n t a h a n - b a n t a h a n B u K o n g y a n g m e r up a k a n
pembelaan terhadap puteri Panglima Ok ini. Dan
ia tahu apa yang menyebabkan pemuda itu
berbuat demikian. Tentu cinta kasihnya yang
tumbuh kembali !
B u K o n g m e m a n d a n g m u r i d T a B h o k Hw e s i o i n i
dengan mata dibuka leb ar -lebar. Dari semua
ucapan gadis in i dia merasa kan tekan an -tekanan
t a j a m d a n b a r u s e t e l a h d i a me l i h a t m u k a y a n g
merah serta sepasang m at a yang berapi-api itu
pemuda ini terkejut dan sadar.
902
bagai seorang sahabat. Tapi, setelah kini sadar
bahwa gadis itu sendiri tidak menganggapnya se -
ke d a r "s a h a b a t " b e l a k a , t e n t u s a j a h a t i n y a
t e r ke s i a p d a n t e r g u n c a n g .
"Y a p - g o a n s w e , " t i b a - t i b a S i u L i b e r k a t a s a m b i l
m e l a n g k a h m a j u , "A p a y a n g d i k a t a k a n o l e h c a l o n
isterimu itu benar. Kenapa kau men jadi lemah
begini? Seorang laki -laki sejati dapat mengambil
ke p u t u s a n b e r d a s a r k a n k e n y a t a a n , b u k a n h a n y a
menuruti perasaan hati nurani sendiri. Kalau kau
tetap bersikap begin i, mana mungkin kau ke lak
d a p a t m e n j a d i s e o r a n g pemimpin y a n g d i s e g a n i
orang? Ayahku adalah musuh besarmu, ini
ke n y a t a a n . D a n a k u a d a l a h p u t e r i n y a . I n i p u n
ke n y a t a a n . K a l a u e n g k a u t i d a k m e n g a n g g a p k u
musuh, maka akulah yang akan menganggap
dirimu sebagai musuh karena engkau adalah
musuh besar orang tuaku !"
K a t a - ka t a i n i s e p e r t i p i s a u b e r k a r a t y a n g
m e n u s u k p e r a s a a n B u K o n g dan p e m u d a i n i
men g e l u h p e r l a h a n . T u b u h n y a m e n g g i g i l d a n
ka ki n y a g e m e t a r s e p e r t i o r a n g s a k i t d e m a m .
903
e n g ka u t i d a k s a l a h a r a h d a l a m m e l e m p a r
ke b e n c i a n m u t e r h a d a p s e s e o r a n g . A p a b i l a o r a n g
itu memang patut kaubenci, bencilah
berdasarkan kebenaran, bukan hanya karena
l u a p a n h a t i n u r a n i y a n g b e r l e b i h - l e b i h a n . Ha l i n i
p e r l u ka u i n g a t a g a r k e l a k k a u t i d a k m e n g a l a m i
ke s e n g s a r a a n d a l a m m e n e m p u h h i d u p y a n g
penuh kedukaan in i. Nah, kukira cukup sekian
perjumpaan kita dan moga -moga kalian berdua
d a p a t hidup bahagia !"
P e k Ho n g t e r t e g u n d a n k a t a - k a t a p u t e r i P a n g l i m a
O k i t u s e a k a n m e n a m p a r m u k a n y a . "B e n c i l a h
berdasarkan kebenaran, bukan hanya karena
luapan perasaan diri pribad i yang berlebih -
lebihan."
K a t a - ka t a i n i t e p a t m e n g h u n j a m d i s a n u b a r i n y a
dan merupakan sindiran tajam bagi dirinya. Dia
t a h u a p a y a n g d i m a ks u d k a n S i u L i d a l a m k a t a -
ka t a n y a itu. D a n t e n t u s a j a d i a m e r a s a tidak e n a k
s e ka l i . K a l a u Y a p - g o a n s w e d a n S i u L i s a l i n g
mencinta, sudah benarkah kalau dia marah -marah
904
terhadap saingannya itu dan membencinya
sedemikian rupa sehingga gadis itu mengalami
ke s e n g s a r a a n ? b e n a r k a h s i k a p n y a i n i ? M e m a n g
sudah sepatutnyakah gadis itu dibenci hanya
ka r e n a l u a p a n e m o s i n y a b e l a k a ?
Ji ka d i a m a u b i c a r a s e c a r a j u j u r , j a w a b a n n y a
adalah t idak! Namun kenyataan ini terlalu pahit
baginya, terlalu berat dan sukar. Maka sejenak
gadis ini termangu -mangu, memandang kepergian
puteri Panglima Ok itu dengan mata tak berkedip.
A ka n t e t a p i l a i n h a l n y a b a g i B u K o n g s e n d i r i .
Begitu Siu Li memutar tubuh dan me ninggalkan
m e r e ka , p e m u d a i n i t i b a - t i b a b e r t e r i a k s a m b i l
m e n g e j a r , "L i - m o i , t u n g g u d u l u . . . . . ! "
G e r a ka n g a d i s i t u t e r t a h a n d a n k a k i n y a m e n e g a n g
ke j a n g , t a m p a k t e r k e j u t d a n m e n g g i g i l . D i a
memang berhenti, namun sama sekali tidak mau
menoleh ke belakang.
"Y a p - g o a n s w e , k a u m e m a n g g i l k u a d a k e p e r l u a n
a p a ka h ? " t a n y a n y a d e n g a n s u a r a g e m e t a r .
905
menengok dan memandang lurus ke depan seperti
patung hidup.
"L i - m o i , " B u K o n g b e r k a t a d e n g a n n a p a s t e r e n g a h
dan menyentuh lengan baju kiri yang kosong itu
d e n g a n j a r i t a n g a n m e n g g i g i l . "A k u h e n d a k
bertanya, siapa kah yang membuntungi lenganmu
ini? Siapa......?"
"U n t u k a p a k a h ? " g a d i s i t u b e r t a n y a .
"U n t u k m e m b u n u h o r a n g y a n g t e l a h b e r l a k u k e j i
terhadapmu ini !"
"A h h . . . . ! " S i u L i m e n y u r u t m u n d u r d a n t u b u h n y a
g e m e t a r . "Y a p - g o a n s w e , a k u a d a l a h m u s u h m u .
Kenapa kau ikut memperdulikan na sibku?"
906
"K a r e n a a k u h e n d a k m e m b a l a s b u d i m u y a n g t e l a h
ka u b e r i k a n l e w a t D e w a M o n y e t . "
"A h h . . . ! " k e m b a l i g a d i s i t u b e r s e r u d a n t i b a - t i b a
S i u L i t e r k e k e h m e n y e r a m k a n . "Y a p - g o a n s w e ,
ka l a u k a u i n g i n t a h u s i a p a k a h y a n g m e m b u n t u n g i
l e n g a n ku i n i , n a h d e n g a r l a h . O r a n g y a n g b e r l a k u
ke j i s e p e r t i y a n g k a u k a t a k a n t a d i b u k a n l a i n
adalah diriku sendiri! Nah, dengarkah engkau?
A ku l a h y a n g t e l a h m e m b u n t u n g i l e n g a n k u s e n d i r i
ini, hi-hi-hikk-heh-heh-heh.......!"
"A p a ? K a u s e n d i r i , L i - m o i ? " t a n y a n y a k a g e t .
"M e n g a p a ? S i a p a y a n g m e n y u r u h m u . . . . . . . ? "
907
urusan pribadi orang lain? Tidak ada yang
menyuruhku, ini semua adalah keinginan h atiku
sendiri. Nah, cukup, jangan menggangguku lag i!"
"M e n g a p a d i a m e m b u n t u n g i l e n g a n s e n d i r i ?
Siapa yang menyuruhnya? Masa tanpa sebab dia
memotong lengan sendiri seperti orang gila?"
"Y a p - g o a n s w e , a p a y a n g d i k a t a k a n o l e h g a d i s i t u
memang benar. Bukan orang lain yang
membuntungi len gannya, melainkan dia
sendirilah," tiba-tiba Pek Ho n g maju
menghampiri dan ber kata perlahan di samping
pemuda itu.
908
Suara yang demikian dekat ini bagi Bu Kong
s e a ka n - a k a n s a y u p s a m p a i d a t a n g n y a . D i a m a s i h
ka g e t m e n d e n g a r j a w a b a n S i u L i y a n g d e m i k i a n
mengejutkan, maka seperti orang tida k sad ar
d i a p u n l a l u b e r t a n y a , "M e n g a p a d i a m e l a k u k a n
hal itu? Masa gadis itu menyuruh dirinya sendiri
untuk membuntungi lengannya?"
"T i d a k! D a l a m h a l i n i p e n g a k u a n n y a b o h o n g ! "
S e r u a n l a n t a n g y a n g d i k e l u a r k a n P e k Ho n g
mengagetkan Bu Kong dan ka lau t adi d ia seperti
orang linglung, adalah sekarang dia seperti
disengat ular berbisa dan seket ika pemuda ini
membalikkan tubuh.
"A p a ka t a m u , Ho n g - m o i ? " s e r u n y a t e r b e l a l a k .
"P e n g a k u a n n y a b o h o n g ? Ja d i b e t u l b a h w a a d a
orang lain yang menyu ruhnya untuk
membuntungi lengan kirinya itu?"
B u K o n g s u d a h m e n ge p a l t i n j u d a n d i a mu l a i
m e n d u g a - d u g a b a h w a a g a k n y a k a l a u b u k a n Ok
c i a n g ku n s e n d i r i , t e n t u l a h K u i L u n y a n g b e r t i n d a k
sebagai pengganti guru. Kalau hanya masalah
gadis itu jatuh cinta kepadanya kemudian
d i h u ku m b u n t u n g l e n g a n , i n i l a h h u k u m k e l e w a t
909
batas seka li dan dia akan menghajar orang yang
bertindak kejam itu!
P e k Ho n g m e n g a n g g u k d a n g a d i s i n i m e m a n d a n g
p e n u h s e l i d i k d a n m a t a b e r s i n a r a n e h . "B e t u l ,
Yap-goanswe, orang lainlah yang menyu ruhnya,
b u ka n a t a s k e i n g i n a n n y a s e n d i r i . "
"D a n ka u t a h u s i a p a j a h a n a m k e p a r a t i t u ? " B u
Kong bertanya setengah berteriak.
P e k Ho n g k e m b a l i m e n g a n g g u k . "B e n a r , a k u
tahu," jawabnya tenang.
“ S i a pa?” B u K o n g t e r b e l a l a k d e n g a n m a t a m e r a h .
A ka n t e t a p i g a d i s i n i t i d a k s e g e r a m e n j a w a b .
“Yap-goanswe, kalau aku memberitahukan orang
itu, hendak k a u a p a k a n k a h d i a ? "
"O , b e g i t u k a h ? " P e k Ho n g t e r s e n y u m g e t i r . “ Y a p
g o a n s w e , j i k a k a u m e m p u n y a i n i at d e m i k i a n ,
a g a kn y a k e i n g i n a n m u t e r k a b u l . K e t a h u i l a h , orang
910
yang m e n y u r u h S i u L i m e m b u n t u n g i l e n g a n n y a i t u
b u ka n l a i n a d a l a h . . . . . . . "
"O k - c i a n g k u n s e n d i r i ? " B u K o n g m e m o t o n g t a k
sabar.
"B u ka n , ” g a d i s i t u m e n g g e l e n g . "Ja h a n a m k e p a r a t
y a n g ka u m a k i t a d i b u k a n l a i n a d a l a h d i r i k u
sendiri ! Akulah yang menyuruh Siu Li
membuntungi lengannya sebagai penebus dosa !"
“ Ha h h h . . . . . . . . . ? ? ! ! ? ? "
"Kau. . . . . k a u . . . . . ? ? " B u K o n g m e n u d i n g d a n
telunjuknya menggigil, tubuhnya terhuyung -
huyung melangkah ke depan dengan mata
beringas. Dia memandang gadis in i seperti orang
memandang setan di dalam gelap, penuh
ke m a r a h a n d a n p e n u h k e b e n c i a n . M e m b a y a n g k a n
911
betapa gadis itu menyuruh Siu Li membuntungi
lengannya sebagai penebus dosa, kemarahan
p e m u d a i n i m e m u n c a k . P e n d er i t a a n S i u L i s u d a h
c u ku p b e r a t , d a n m a s i h h a r u s d i t a m b a h l a g i
d e n g a n p e r b u a t a n P e k Ho n g i n i !
"K w a n P e k Ho n g , k a u w a n i t a k e j i ! A d a h a k a p a k a u
menjadi hakim atas diri gad is yang bernasib
malang itu? Tida k cukupkah kesengsaraan yang
dideritanya? Apa yang mendorongmu sampai hati
m e l a ku k a n k e k e j a m a n i n i ? T e r k u t u k ! K a u m a n u s i a
iblis berhati cu las. Karena cemburu kau
m e l a ku k a n p e r b u a t a n i t u . K a u m e n g h a n c u r k a n
hidupnya, kau membelah jantungnya yang sudah
berdarah!"
S e m a ki n l a m a B u K o n g s e m a k i n m e l u a p
ke m a r a h a n n y a d a n t i b a - t i b a p e m u d a i n i m e m e k i k
sambil melompat maju. Tangan kanannya
bergerak menampar dan angin pukulan yang kuat
menyambar gadis itu.
P e k Ho n g b e r d i r i t e r b e l a l a k , w a j a h n y a s e p u c a t
ke r t a s m e n e r i m a c e r c a a n y a n g k a s a r i t u d a n g a d i s
ini mengeluh te rtahan. D ia memang sudah
mempersiapkan diri untuk menghadapi reaksi
pemuda itu, namun toh dia tak kuat juga.
Lontaran kata-kata pedas yang dike luarkan
912
pemuda ini menusuk hatin ya dan membuat
tubuhnya gemetar.
M a ka ke t i k a t a m p a r a n i t u t i b a , g a d i s i n i s a m a
s e ka l i t i d a k m e n o l a k , j u g a t i d a k b e r k e d i p ,
memandang seperti orang kehilangan ingatan.
913
Tamparan ini keras sekali dan kontan tubuh gadis
itu terpelanting roboh. Pipinya seketika bengap
dan bibirnya pecah berdarah.
A n e h , B u K o n g t i b a - t i b a m e r a s a k a n suatu to l a k a n
tenaga halus yang luar biasa kuatnya menahan
p u ku l a n n y a d a n s e k o n y o n g - k o n y o n g t e l a p a k
tangannya disentuh benda dingin. Sentuhan ini
amat mengejutkan karena tiba -tib a saja seluruh
t e n a g a y a n g s i a p bergetar di tangannya m e n d a d a k
lenyap tak bertenaga lagi!
914
Tentu saja murid Mala ikat Gurun Neraka ini
mencelos. Totokan liha i berupa usapan jari yang
mengandung hawa dingin itu telah melumpuhkan
dirinya dan hebatnya, dia sendiri tidak sempat
melihat wajah b ayangan putih yang berkelebat
seperti iblis itu.
"A h h . . . . . ! " B u K o n g b e r s e r u k a g e t d a n p e m u d a i n i
tertegun. Sentuhan benda dingin tadi bukan
hanya melumpuhkan tenaganya belaka, tetapi
juga sekaligus mendinginkan kemarahannya yang
bergolak. Usapan lembut b erhawa dingin itu
ternyata memiliki kemujijatan lu ar biasa,
menyadarkannya dari hawa nafsu iblis yang
h a m p i r s a j a m e m b u a t n y a s e b u a s b i n a t a n g liar.
D a n p a d a saat p e m u d a i n i b e n g o n g di t e m p a t n y a ,
terdengarlah suara halus di balik sebatang
pohon, "Y a p - g o a n s w e , kemarahan tanpa
perhitungan adalah kesesatan. Melupakan budi
mengingat kesalahan adalah kemurtadan.
Bagaimana kau hendak membunuh orang yang
telah menolongmu dari tangan maut? Anak muda,
sadarlah. Usir segala benci dan dendam di
h a t i m u . Ja u h k a n s e g a l a k e d e n g k i a n d a n t a n a m l a h
segala kebaikan. Apa yang terjadi adalah
ke h e n d a k Y a n g M a h a K u a s a , b a g a i m a n a k a u a k a n
menolaknya?"
915
Tiba-tiba di samping pohon tadi muncul seorang
b e r p a ka i a n p u t i h y a n g w a j a h n y a t e r t u t u p
halimun. Bu Kong terkejut dan dia memandang
manusia luar biasa itu dengan mat a terbuka lebar
d a n p e n u h t a n d a t a n y a , a k a n t e t a p i P e k Ho n g
yang melihat kehadiran orang ini sudah cepat
menjatuhkan diri berlutut sambil menangis
tersedu-sedu.
916
917
PENDEKAR GURUN NERAKA
Karya BATARA
Jilid 15
918
K a ke k s a k t i i t u m e n e p u k - n e p u k p e r l a h a n p u n d a k
P e k Ho n g m e m b e r i k a n h i b u r a n n y a , l a l u m a n u s i a
dewa ini menoleh ke arah Bu Kong dan murid
M a l a i ka t G u r u n N e r a k a i t u t e r k e s i a p . B e g i t u
ka ke k i n i m e n o l e h , d u a s o r o t c a h a y a p u t i h
menembus kabut halimun dan tanpa terasa dia
b e r s e r u t er t a h a n .
M a ka b e g i t u m a n u s i a d e w a i n i m e m a n d a n g n y a ,
B u K o n g c e p a t m e n j a t u h k a n d i r i berlutut s a m b i l
menundukkan mukanya. "L o c i a n p w e , mohon
d i m a a f ka n s e g a l a k e s a l a h a n t e e c u y a n g tidak dapat
m e n a h a n d i r i . A p a k a h b e n a r l o c i a n p w e ini B u -beng
Sian- s u y a n g t e l a h m e n o l o n g t e e c u d a r i kota raja W u
b e b e r a p a w a k t u y a n g l a l u ? K a l a u benar, d i s i n i
919
t e e c u m e n g h a t u r k a n b a n y a k t e r i m a k a s i h atas budi
Sian-su yang sebesar gunung!"
"Nah, inilah bukti bahwa kau terikat kuat oleh budi dan dendam.
Ketahuilah anak muda, semua yang terjadi adalah kehendak Yang Maha
Kuasa. Apa yang dikehendaki terjadilah, dan apa yang tidak dikehendaki
tidak mungkin terjadi. Kita manusia harus merasakan benar tentang
hukum Alam ini agar kita dapat menerimanya dengan pikiran t e t a p
920
jernih. Karena sekali kegelapan menguasai kita, tersesatlah perbuatan-
perbuatan yang kita lakukan. Contohnya adalah d i r i m u ini. Nona itu
telah menolongmu mati-matian, menyelamatkanmu d a r i i s t a n a
Cheng-gan Sianjin, membawamu ke pada Dewa
Monyet, menceritakan semua rahasia -rahasia
tersembunyi yang belum dapat kaupecah kan, dan
apa bala sanmu? Makian dan t amparan! Ah, anak
muda yang gagah perkas a, di man akah liang -sim
(rasa budi)-mu itu? Bagaimana t anggapan gurumu
ka l a u d i a m e n g e t a h u i a p a y a n g k a u l a k u k a n i n i ?
lngatlah, tanpa usaha mati -matian dari gadis itu
e n g ka u t e n t u s u d a h k e m b a l i k e a l a m a s a l . B u d i
nona ini jauh lebih besar daripada budi yang
ku l e p a s k a n . M a k a t i d a k s e p a t u t n y a a p a b i l a
e n g ka u m e m b a l a s n y a s e p e r t i i t u . "
"S i a n - s u , m a a f k a n s e m u a k e s a l a h a n - k e s a l a h a n
teecu.....” Bu Kong membenturkan jidatnya di
atas tanah dan berka ta deng an suara gemetar.
"Hm m , p e r m i n t a a n m a a f i t u s e b e n a r n y a a d a l a h
ke s o p a n a n t e r l a m b a t . D a p a t k a h m e n g e m b a l i k a n
ke a d a a n s e p e r t i s e m u l a ? A n a k m u d a , k e m b a l i d i
s i n i ka u m e l a k u k a n k e s a l a h a n . K a u m i n t a m a a f
u n t u k ke s a l a h a n m u , a k a n t e t a p i b e r b a r e n g j u g a
m e l a ku k a n k e s a l a h a n l a g i . K a l a u b e g i n i , a p a
bedanya itu?"
921
Bu Kong terkejut, mengangkat mukanya dan
memandang kakek itu dengan mata terbela lak.
"S i a n - s u , k e s a l a h a n a p a l a g i y a n g t e e c u p e r b u a t ?
Kalau teecu tida k boleh mint a maaf, lalu s ikap
apa yang harus teecu ambil? Ka ta-kata apa yang
harus teecu katakan?"
"N a h , ka l a u s u d a h t a h u b e g i t u , m e n g a p a m i n t a
maaf terhadapku? Kepada siapa kah sebenarnya
ucapan maaf ini ditujukan?”
922
ke p a d a B u - b e n g S i a n - s u ? S e b a g a i p e m u d a y a n g
m e n j u n j un g t i n g g i k e g a g a h a n s e r t a k e j u j u r a n ,
cepat pemuda ini mengerti teguran kakek itu.
"L o c i a n p w e , t e r i m a k a s i h a t a s n a s e h a t i n i d a n
s e ka r a n g t e e c u t a h u a p a k e s a l a h a n i t u , " B u K o n g
b a n g ki t b e r d i r i , l a l u m e n g h a m p i r i P e k Ho n g y a n g
b e r d i r i m em a n d a n g n y a d e n g a n a i r m u k a p u c a t
itu.
"Ho n g - m o i , " p e m u d a i n i m e n j a t u h k a n d i r i
berlutut dan berkata dengan suara menggetar,
"a ku s a d a r a t a s s e m u a k e s a l a h a n y a n g t e l a h
ku l a ku k a n t e rhadapmu i n i . A k u p e m u d a y a n g t a k
tahu diri, membalas b u d i dengan benci.
M a a f ka n l a h . . . . " B u K o n g l a l u membentur- b e n t u r k a n
dahinya sebanyak tujuh kali di at as tanah.
P e k Ho n g t i d a k m e n j a w a b , j u g a t i d a k m e nengok.
Ha t i n y a masih t e r l a m p a u s a k i t d a n n y e r i menerima
ke n y a t a a n i n i , m e l i h a t b e t a p a Y a p - goanswe
agaknya t i d a k d a p a t m e l u p a k a n S i u L i d a n t e g a
menamparnya. K e n y a t a a n i n i j e l a s menunjukkan
bahwa d i d a l a m h a t i p e m u d a i t u , c i n t a k a s i h B u
K o n g t e t a p d i j a t u h k a n t e r h a d a p S i u L i d a n kepada
dirinya p e m u d a i n i h a n y a mempun y a i sekedar rasa
s u ka d a n i k a t a n b u d i b e l a k a .
923
P e k Ho n g s e p e r t i d i r e m a s p er a s a a n n y a d a n
j a n t u n g n y a t e r t u s u k . K e d u k a a n b e s a r menghimpit
batinnya dan gadis ini mengeluh dengan tubuh
menggigil. Perlahan -lahan air mata kembali
memen u h i mukanya d a n p a n d a n g a n n y a k e d e p a n
m e n j a d i b u r a m , s u r a m dan...
"O o h h h . . ! " P e k Ho n g m e n j e r i t d a n m e m b a l i k k a n
tubuh, lari meninggalkan tempat itu dengan hati
hancur.
"Ho n g - m o i . . . . . ! " B u K o n g b e r s e r u d a n m e l o m p a t
bangun, akan tetapi gadis itu sama sekali t idak
mau menoleh dan lenyap di kegelapa n malam.
"A h h . . . . . ! " s e j e n a k b e k a s j e n d e r a l m u d a i n i
tertegun, dan akhirnya menarik napas berat.
Perasaannya tidak karuan, kedukaan dan
ke ke s a l a n m e n i n d i h b a t i n n y a . D i a m e r a s a t i d a k
e n a k s e k a l i t e r h a d a p m u r i d T a B h o k Hw e s i o y a n g
telah berkali- kali menolongnya itu, akan tetapi
924
ka l a u t e r i n g a t b e t a p a P e k Ho n g y a n g m e n j a d i
b i a n g ke l a d i b u n t u n g n y a l e n g a n S i u L i , p e m u d a
ini tidak tahu lagi apa kah kemarahannya
terhadap gadis itu benar -benar sudah lenyap dari
lubuk hatinya.
P e m u d a i n i t e r m e n un g , m e m a n d a n g s e k i t a r
dengan perasaan kosong. Malam semakin gelap
dan bulan di langit pekat tampak penuh bersinar -
sinar. Betapa bedanya dia dengan bulan itu. Kalau
dia berwajah muram adalah sang bulan bersinar
cemerlang. Keadaannya lebih mirip dengan
ke a d a a n s a n g m a l a m , d e m i k i a n s u n y i d a n g e l a p ,
penuh kehampaan.
925
pertama kalinya merasakan lembutnya cinta dan
halusnya bibir yang merah membasah.
"L i - m o i . . . . ” t e r i n g a t k e p a d a k e k a s i h n y a y a n g
buntung lengan kirinya itu membuat jantung pe -
muda ini seperti diremas, hatinya tersayat -s ayat,
bibirnya gemetar dan Bu Kong menggigil sambil
memejamkan matanya.
926
merana hati kekasihnya itu, dia dapat
menggambarkan. Semuanya ini ganti -berganti
muncul di kelopak matan ya. Dia t ahu, walaupun
gadis itu berusaha untuk menutupinya, betapa
cinta kasih di d alam hati kekasihnya terhadap
dirinya masih tetap seperti dulu, masih sama
dengan keadaan sang dewi bulan, masih lembut
dan halus menyentuh perasaan.
Ha l i n i d a p a t d i r a s a k a n n y a k e t i k a t a d i d i a
memeluk gadis itu, mendekapnya penuh kasih
sayang dan rindu yang ditahan. Betapa gadis itu
menggigil, betapa gadis itu mengeluh panjang
p e n d e k d a n m e r i n t i h s e p er t i p a d a n g t a n d u s y a n g
b u tu h a i r h u j a n , s e p e r t i l a d a n g y a n g m i n t a
disuburkan. Dan pada saat yang membuat
semangatnya seakan melayang di sorga ke tujuh
inilah tiba-t iba gadis itu berontak, me renggut
lepas dirinya dari pelu kan serta dekapann ya.
B e r a l i h k e p a d a b a y a n g a n m u r i d T a B h o k Hw e s i o
i t u ke m b a l i p e r a s a a n B u K o n g t e r g u n c a n g . D i a
927
tahu bahwa dia telah menerima budi yang tidak
s e d i ki t d a r i g a d i s i n i , g a d i s m a n i s y a n g s e j a k d u l u
m e n a r u h h a t i k e p a d a n y a . K a l a u s a j a d i sana t i d a k
ada Siu Li, agaknya tida k sukar bag inya untuk
menerima uluran cinta gad is itu. Akan tetapi
s a y a n g g a d i s i t u t e r l a m b a t dan d i a t e l a h
menjatuhkan cinta kasihnya kepada Siu L i. Mana
m u n g ki n d i a h a r u s m e m b a g i c i n t a n y a ?
Bicara t e r u s t e r a n g , d i a m e m a n g s u k a k e p a d a
m u r i d T a B h o k Hw e s i o y a n g l i n c a h j e n a k a i t u . T a p i
p e r a s a a n s u k a n y a i t u adalah t e r b a t a s d a l a m
h u b u n g a n kakak b e r a d i k , s e k a l i - k a l i b u k a n s e b a g a i
h u b u n g a n a n t a r a p r i a d a n w a n i t a . M a k a t e n t u saja
d i a m a k l u m betapa p a h i t k e n y a t a a n y a n g h a r u s
dihadapi gadis itu.
K a l a u s u d a h b e g i n i , l a l u apa y a n g h a r u s
d i l a ku k a n n y a ? B u K o n g m e n g g i g i t bibirnya,
m e n g e r a s k a n h a t i n y a dan berbi s i k p e r l a h a n ,
"Ho n g - m o i , h a r a p k a u m a a f k an a k u . B i a r l a h s e g a l a
budimu yang kuterima ini kelak akan kuba yar di
l a i n j e l m a a n . A k u t i d a k dapat m e n c i n t a w a n i t a l a i n
ke c u a l i S i u L i . Ha n y a k e m a t i a n l a h yang d a p a t
memisahkan kami ! "
928
d i a t a s s a n a , b e r k e m a k - k e m i k , "B u l a n , k a u
m e n j a d i saksi s u m p a h k u . A k u t i d a k d a p a t
mencintai wanita lain kecua li Siu Li. Ka la u gadis
itu mau menjadi isteriku, setiap rintangan akan
ku t e n t a n g . A k a n t e t a p i k a l a u d i a t i d a k m a u , a k u
tidak a ka n m e n i k a h s e u m u r h i d u p ! D a n s e l a m a
g a d i s i t u m a s i h h i d u p d i d u n i a , aku b e r s u m p a h
untuk menjauhkan diri dari belenggu asmara!"
929
"Y a p - g o a n s w e , k e m b a l i k a u m e n d e k a t k a n d i r i
dengan penderitaan. Kalau sudah begini,
bagaimana engkau dapat mengenyam
ke b a h a g i a a n ? A h , a n a k m u d a b e r n a s i b m a l a n g ,
mudah-mudahan cobaan hidup yang bertubi -tubi
i t u a ka n m e m b u a t m u s e m a k i n m a t a n g d a n k e l a k
tidak tergesa-gesa mengambil keputusan.
Sayang, emas di tangan sendiri masih mencari -
cari tembaga di luar..... "
***
930
D i a b u ka n lain a d a l a h S i u L i , p u t e r i P a n g l i m a O k
y a n g b aru sa j a m e n i n g g a l k a n B u k i t K a y u M e r a h
dengan hati hancur.
931
memenuhi hutan ini memantulkan cahaya
ke e m a s a n d a r i s a n g d e w i b u l a n , d a u n - d a u n n y a
ku n i n g b e r k i l a u a n , b e r g e r a k - g e r a k d i u s a p a n g i n
malam yang berhembus perlahan.
A ka n t e t a p i S i u L i t i d a k m e m p e r d u l i k a n s e m u a n y a
itu. Kedukaan dan kekecewaan terlampau hebat
932
d i r a s a ka n n y a s e h i n g g a u n t u k u r u s a n m a t i h i d u p
a g a kn y a g a d i s i n i s u d a h t i d a k p e r d u l i l a g i . D i a
mempercepat larinya, napasnya semakin
terengah-engah dan dadanya semakin terasa
s e s a k. T a n g i s y a n g d i t a h a n - t a h a n m e m b u a t g a d i s
itu hampir pingsan dan ka kinya gemetar
terhuyung-huyung melangkah ke depan.
M a ka b e g i t u k a k i n y a s a m p a i d i m u l u t h u t a n y a n g
gelap gulita ini, Siu Li terus menerobo s masuk
d a n ka r e n a m a t a n y a s e k a r a n g t i d a k d a p a t
memandang apa-apa lagi di depan, akhirnya dia
menabrak sebatang pohon yang berdiri kokoh
seperti seorang raksasa yang sedang berjaga di
pintu gerbang sebuah istana.
"B r e s s … ! " g a d i s i t u m e n g e l u h d a n t e r s un g k u r
roboh, menelungkup sambil memeluk batang
pohon tua ini dengan air mata bercucuran.
933
mendapat tempat untuk menyalurkan himpitan
batinnya, pecahlah t angisnya yang mengguguk
dan meledak-ledak.
934
Siapapun j uga yang melihat keadaan puteri
Panglima Ok ini pasti a kan hancur hatinya,
b a h ka n s e o r a n g y a n g b e r h a t i s e k e r a s b a j a
s e ka l i p u n a k a n m e n j a d i b a s a h m a t a n y a .
G a d i s i t u m e n g e l u h d a n t i b a - t i b a , s e p e r t i or a n g
ka g e t , m e n d a d a k S i u L i m e l o m p a t b a n g u n . D i a
memandang batang raks asa itu dengan mata
t e r b e l a l a k , b i b i r n y a g e m e t a r , "O h , D e w i W e l a s
935
Asih, jangan......jangan panggil dia
ke m a r i . . . . . t i d a k . . . . . t i d a k . . . . . a k u t i d a k m a u . D i a
telah hidup bahagia bersama calon isterinya,
ke n a p a a k u h e n d a k m e n g g a n g g u k e b a h a g i a a n
m e r e ka ? A d i k Ho n g j a u h l e b i h p a n t a s b e r a d a d i
sampingnya daripada a ku an ak seorang yang
berwatak kotor ini. Thian Yang Maha Agung,
biarlah mereka hidup baha gia..... biarlah.. ... aku
rela.....oh, kekas ihku sa yang, selamat tmggal......
sampai jumpa kelak di alam sana.....Yap -
k o ko . . . . . . ! "
936
D a n ke t i k a d i a s a m p a i d i m u l u t h u t a n , B u K o n g
dengan jelas mendengar semua kata - kata gadis
itu dan tentu saja dia merasa seperti diremas -
remas perasaannya. Suasana hutan yang sunyi
membuat suara kekasihnya ini tertangkap jelas,
dan dia terkesiap sekali ketika mendengar
l e n g ki n g S i u L i y a n g m e m a n g g i l n a m a n y a i t u .
"L i - m o i , t a h a n . . . . . . ! " p e m u d a i n i b e r t e r i a k p a r a u
dan seperti burung rajawali menyambar mangsa,
tubuhnya terbang ke depan de ngan kecepatan
ki l a t .
B u K o n g b e r s er u t e r t a h a n , w a j a h n y a p u c a t d a n
diam-diam pemuda ini hanya berharap mudah -
mudahan pukulan jarak jauhnya tadi dapat
mengurangi benturan yang nekat dilaku kan ke -
ka s i h n y a i t u .
937
M a ka d e n g a n c e p a t d i a m e l o m p a t m a j u , b e r l u t u t
di samping tubuh yang kepalanya penuh
berlumuran darah itu. Sedetik semangatnya
s e a ka n t e r b a n g m e l a y a n g , a k a n t e t a p i s e t e l a h d i a
m e m e r i k s a seksama, t e r n y a t a h a n y a k u l i t d a h i g a d i s
itu sajalah yang terluka. Tengkorak kep a lanya
tidak ada yang retak dan tentu saja kenyata an ini
melegakan hatinya.
938
ku n i n g k e e m a s a n d i c e l a h - c e l a h d e d a u n a n y a n g
hijau gelap sungguh merupakan pemandangan
yang luar bia sa. Kesejukan dan kedamaian yang
h e n i n g t e r d a p a t d i s i t u , m em b u a t p er a s a a n
tenteram dan aman, penuh kebahagiaan.
I n i ka h s o r g a s e p e r t i y a n g d i s e b u t o r a n g - or a n g di
dunia itu? Kalau begitu, beginikah rasanya orang mati yang
masuk sorga itu? Siu Li terbelalak dan gadis ini menjadi
bengong.
939
karena mengira bahwa dia sudah berada di alam baka
ditemani kekasihnya itu sekarang berkedip-kedip cemas. Mata
yang jeli itu berputar, memandang Bu Kong seperti
memandang setan, menjelajahi pakaiannya, sepatunya, dan
akhirnya melekat di baju bagian dada yang penuh darah.
940
"Ahh....." Siu Li terhuyung-huyung dan kekecewaan besar
melanda hatinya. Dia tadi mengira bahwa dia sudah hidup di
alam lain, alam yang demikian penuh ke d a m a i a n dan
kebahagiaan, alam yang ingin dinikmatinya sampai akhir
jaman.
A ka n t e t a p i a g a k n y a a p a y a n g d i r a s a k a n t a d i
hanyalah impian belaka, khaya l seor ang manusia
yang baru sadar dari pingsannya.
"L i - m o i , s a d a r l a h , t e n a n g k a n l a h p e r a s a a n m u . . . . . "
tiba-tiba sepasang lengan yang ko koh kuat
menahan tubuh gadis ini dan Siu L i mengeluh.
"Y a p - ko k o , a h h . . . . k e n a p a a k u t i d a k m a t i saja?
Ke n a p a aku m a s i h h i d u p d a l a m d u n i a y a n g p e n u h
sengsara ini....? Aduh Thian Yang Ma ha Kuasa,
mengapa tidak jadi Kaucabut s aja nyawa
hamba..?" gadis itu menangis sedih.
941
Bu Kong terharu. Dipeluknya tubuh yang
menggigil ini dengan penuh kasih sayang,
diusapnya rambut hit am yang panjang harum dan
terurai lepas itu, dan akhirnya dikecupnya ke ning
Siu Li penuh perasaan.
"L i - m o i , s u d a h l a h . T u h a n b e l u m m e n g h e n d a k i k a u
m a t i , ke n a p a b e r s e d i h ? Ha p u s l a h a i r m a t a m u i t u
dan mari kit a bic ara dari hat i ke hati dengan
penuh kejujuran. Ketahuilah, aku menyusulmu
ke m a r i k a r e n a h e n d a k m e m i n t a k e p u t u s a n m u . "
B u K o n g m e m a n d a n g k e k a s i h n y a i t u dengan p e n u h
ke h a r u a n . D i l i h a t n y a b e t a p a g a d i s i n i s u d a h t i d a k
menangis lagi, akan tetapi kedua mat anya masih
b e r ka c a - k a c a , b e n i n g d a n t e r a n g s e p e r t i g e l a s
terisi air jernih. W ajah yang sayu pucat itu
tertimpa sinar bulan yang sempat menerobos
celah daun, kuning keemasan dan tampak sendu
menyentuh hati.
942
"Y a p - ko k o . . . . " a k h i r n y a S i u L i b e r k a t a d e n g a n
s u a r a m e n g g e t a r , "k e n a p a e n g k a u d a t a n g k e m a r i
? Kenapa engkau merenggut keputusan yang
sudah kulaks anakan? D a n..... dan... ..kenapa
ka u t i n g g a l k a n a d i k Ho n g . . . . . ? "
"L i - m o i . . . . " a k h i r n y a p e m u d a i n i m e n g e l u a r k a n
s u a r a . "Ha n y a s a t u s a j a j a w a b a n d a r i s e m u a
pertany a a n m u i t u . A k u d a t a n g k e m a r i a d a l a h
ka r e n a a k u c i n t a k e p a d a m u . A k u m e n g h alangi
ke n ekatanmu t a d i j u g a k a r e n a a k u c i n t a kepadamu.
Begitu pula kenapa aku meninggalkan Hong-moi juga karena
aku mencinta dirimu. L i -moi, betapapun juga keadaan kita,
aku tidak dapat menghapus cinta kasih yang telah bersemi di
hatiku terhadap dirimu! Nah, inilah jawaban atas semua
pertanyaanmu itu."
943
Bu Kong menarik dirinya perlahan-lahan dan menuntun gadis
itu mencari tempat d u d u k yang enak. Dipilihnya tempat yang
agak terbuka dan tidak terlalu gelap dari mana sinar bulan
menerangi tempat ini, lalu dengan muka sungguh-sungguh
mulailah dia berkata.
944
berdiam diri? Koko, bia r bagaimanapun juga dia adalah
ayahku, tak mungkin aku menjadi seorang a n a k yang
p u t h a u w ( tak berbakti) !"
"A ka n t e t a p i … . a k a n t e t a p i . . . . k a l a u a y a h m e m b e l a
m e r e ka d a n b e r s e t i a k a w a n m e n g i n g a t m e r e k a
adalah tig a orang panglima perang yang sudah
lama bersatu diri, lalu apa yang baka l terjadi,
Y a p - ko ko ? Ayah terlampau keras hat inya
dan.....aah...terus terang saja dia membencimu.
Semenjak kekalahannya dahulu ayah merasa
t e r p u ku l dan itu lah seb abnya dia lalu
mempergunakan siasat yang curang itu.. ..."
945
A ka n t e t a p i m e m a n d a n g m u k a m u , a k u r e l a
mengalah dan memaafkan semua perbuatannya.
Namun kalau dia t idak tahu diri, kau tentunya
m a kl u m s i a p a y a n g k e t e r l a l u a n d a l a m h a l i n i ! "
"N a h , u n t u k m e n c e g a h k e j a d i a n i n i l a h m a k a
e n g ka u a m a t d i p e r l u k a n s e k a l i , L i - m o i . K a u h a r u s
dapat membujuk ayahmu itu, mengemukakan
semua fakta dan menyadarkannya dari kekeliruan
yang akan membuat persoalan in i semakin ruwet.
Kalau dia ingin membahagia kan ana knya dan
tidak ingin menyengsara k an dirimu, maka semua
ka t a - k a t a m u p a s t i dit u r u t . A k a n t e t a p i k a l a u d i a
lebih mementingkan diri sendiri, yahh.. ....apa
boleh buat. Aku pun juga belum tahu bagaimana
ke l a n j u t a n s e m u a k e j a d i a n i n i . N a m u n , L i - m o i ,
s e b a i kn y a k i t a j a n g a n m e m b a y a n g k a n h a l - h a l
terlalu jauh. Baiklah kita anggap saja bahwa
semuanya itu adalah kemungkinan -kemungkinan
di masa depan. Yang paling penting bag i kita
adalah sekarang ini, persoalan kit a berdua
ini......"
B u K o n g b e r h en t i s e j e n a k k e m u d i a n m e l a n j u t k a n
sambil memandang gadis it u lekat-lekat dan
946
m e m e g a n g k e d u a p u n d a k n y a , "L i - m o i , s u n g g u h -
sungguhkah engkau mencintaku?"
"B e n a r , L i - m o i , a k a n t e t a p i a k u t e l a h m e n g a m b i l
keputusan b u l a t y a n g t e l a h l a m a k u r e n c a n a k a n ,
m a ka j a w a b a n m u y a n g s u n g g u h - s u n g g u h a m a t
ku p e r l u k a n. Nah, sekarang jawablah
pertanyaanku ini, Li -moi, sungguh-sungguhkah
e n g ka u mencintaiku ?” B u K o n g menyentuh d a g u
gadis itu dan mengangkatnya perlahan -lahan
untuk beradu pandang.
"K o ko . . . . . . . . . " S i u L i t e r i s a k d a n m e n u n d u k m a l u .
"S e j a k p e r t a m a k a l i p e r j u m p a a n k i t a , a k u t i d a k
dapat melupakan dirimu, apalagikah arti dari
semuanya ini? Demi kebahagia anmu aku rela
b e r ko r b a n k o k o , a p a s a j a , b a h k a n n y a w a k u
s e ka l i p u n ! "
B u K o n g m e n g a n g g u k g i r a n g . "B a g u s , j a d i k a u m a u
menjadi isteriku?" tanyanya kembali.
947
Siu Li menarik tubuhnya dan sekarang gadis ini
memandang pemuda itu dengan sinar mat a tajam.
"K o ko , d a l a m h a l i n i , m u n g k i n k a h k i t a bis a
m e n j a d i s u a m i i s t e r i ? A y a h k u m em u s u h i m u
dan........."
"S s t t , i n i l a h t u g a s m u , L i - m o i , k a u p e r l u
membujuknya," Bu Kong m em o t o n g dan
m e n g u l a p k a n t a n g a n n y a . "A k u s u d a h m a u
menyampingkan dia dan memaafkan semua
perbuatannya yang keji. Bukankah aku sudah
mengalah cukup banya k?"
"B e n a r , t a p i . . . . . . t a p i k a l a u a y a h t i d a k b e r h a s i l
ku b u j u k ? " S i u L i b e r t a n y a d e n g a n s u a r a c e m a s .
"K i t a t i n g g a l k a n d i a d a n k i t a m e n g a s i n g k a n d i r i
jauh dari du nia ramai. Kita menikah di sebuah kuil
dan semuanya tida k kit a perdulikan lagi !"
"L i - m o i , k a l a u a y a h m u t i d a k m a u m e r e s t u i , m a s i h
ada guruku yang kuya kin pa sti a kan merestui kita.
Di samping itu, kita minta tolong kep ada seorang
948
hwesio atau nikouw umpamanya, untuk menjadi
walimu. Bukankah dalam hal ini kit a tidak
mengalami kesukaran?"
S i u L i t e r m e n u n g, t i d a k m e n j a w a b . A p a y a n g
d i u s u l ka n k e k a s i h n y a i t u m e m a n g a g a k n y a
merupakan jalan tengah. Ka lau ia tida k berhasil
membujuk ayahnya, mau apa lagi? Perasaan
s e s e o r a n g s e s u n g g u h n y a t i d a k s e l a l u t e t a p . Ha r i
ini tidak suka mungkin lima atau sepuluh tahun
l a g i s u k a . Ha r i i n i a y a h n y a m e m b e n c i Y a p
goanswe akan tetap i kalau mereka sud ah terikat
sebagai suami isteri barang lima atau sepuluh
tahun lagi mungkin ayahnya itu d apat berobah
p i ki r a n n y a . Apalagi kalau mereka sudah
mempunyai anak!
"B a g a i m a n a , L i - m o i ? " B u K o n g y a n g t i d a k s a b a r
menunggu keputusan kekasihnya ini bertanya.
“Kalau kau setuju harap kau ang gukkan kepala,
a ka n tetapi kalau tidak setuju cukup
ka u g e l e n g k a n k e p a l a m u s a j a . "
949
G a d i s i t u m e n g a n g k a t m u k a n y a . "K o k o , a k u s e t u j u
b a g a i m a n a d a n k a l a u t i d a k b a g a i mana p u l a ? "
950
merasakan wibawa yang kuat seka li dari
ke ka s i h n y a i t u .
A kh i r n y a g a d i s i n i m e n a r i k n a p a s p a n j a n g . D i a
c u ku p m e n g e n a l k e k e r a s a n h a t i k e k a s i h n y a i t u
yang sekali telah memutuskan sesuatu, t idak
m u n g ki n d a p a t d i t e k u k l a g i . K e k e r a s a n h a t i
pemuda ini melebihi baja dan kalau ia renungkan,
sesungguhnya keputu san Bu Kong ini amat
meringankan hatinya.
951
G a d i s i t u m e n g a n g k a t m u k a n y a . "K o k o , a k u
setuju....." katanya lirih da n cepat menundukkan
m u ka n y a y a n g k e m e r a h a n .
"K o ko , k a u i n i t e r l a l u s e k a l i ! " S i u L i m e m a n d a n g
g e m a s . "M a s a a k u i n g i n m e m b i a r k a n k a u s e n g s a r a
begitu rupa?"
"Ja d i . . . . . . ? "
"Ja d i . . . " S i u L i m e n i r u k a n s a m b i l m e n g e r l i n g .
"K a u m a u m e n j a d i i s t e r i k u ? "
"K a l a u k a u s u k a ! " S i u L i b e r k a t a m a n j a .
952
"S u ka ? Ha - h a - h a ! S i a p a t i d a k s u k a k e p a d a m u ,
moi-moi? Seribu kali kuucapkan kata -ka ta in i dan
s e r i b u k a l i i t u p u l a a ku t e t a p s u k a ! M o i - m o i , a k u
b u ka n h a n y a s u k a k e p a d a m u , a k a n t e t a p i a k u p u n
cinta padamu....... kekas ihku, a ku cinta
padamu...."
953
merasakan cinta kasih yang tidak bertepuk
sebelah tangan.
954
ke t e m p a t y a n g j a u h d a r i k e r a m a i a n d u n i a , j a u h
d a n ke r u s u h a n - k e r u s u h a n m a n u s i a y a n g s e l a l u
membuat onar.
Ha n y a d i a m - d i a m S i u L i y a n g a g a k g e l i s a h t e r i n g a t
ke p a d a g u r u k e k a s i h n y a i t u . S a t u p e r t a n y a a n
yang selalu mengganggunya selama in i, yakn i:
M a u ka h pendekar sa kti itu mengabulkan
p e r m o h o n a n m er e k a ? D i a n g e r i m e m b a y a n g k a n
guru pemuda itu menolak dan Siu Li menyimpan
ke g e l i s a h a n h a t i n y a i n i s e n d i r i d a n t i d a k
mengutarakannya kepada Bu Kong. Dia tidak mau
mencemaskan perasaan kekas ihnya dengan hal -
hal yang belum nyata. Apa yang akan mereka
hadapi biar lah dihadapi saja, t idak perlu kiranya
membayang-bayangkan kejadian yang
mengecilkan hati.
955
D e m i ki a n l a h , d e n g a n a d a n y a t e k a d b e r s a m a y a n g
sudah sebulat dan senyawa itu, dua orang muda -
mudi ini menghadapi segala rintangan yang
m u n g ki n t e r j a d i d e n g a n p e r a s a a n t a b a h . T a d i
sebelum berpisah masing -masing telah saling
bersumpah disaksikan bulan purnama bahwa
hanya kematian l a h yang dapat m emisahkan
m e r e ka d a r i i k a t a n s u c i i n i d a n t i d a k s e e k o r
setanpun - selama mereka masih hidup — akan
mampu memutuskan rencana mereka itu!
"K a l a u u s a h a n y a g a g a l , k i t a a k a n m e n c a r i o r a n g
lain sebagai pengganti orang tua yang tidak tahu
diri itu !" Bu Kong bergumam dengan mata
b e r ki l a t . "K i t a h a r u s b e r h a s i l . . . . . h a r u s , t i d a k
boleh tidak!"
956
"A n a k m u d a b e r s e m a n g a t b a j a , t e k a d m u y a n g
berapi-api ini sungguh patut kuh argai. Semoga
Tuhan mengabulkannya, sianc ai.....!" dan di ba lik
pohon raksasa yang tadi dipergunakan Siu Li
untuk membunuh diri itu muncul sesosok
bayangan berpakaian putih yang waja hnya
tertutup halimun.
"B u - b e n g S i a n s u . . . . ! " B u K o n g b e r s e r u k a g e t d a n
melompat mundur, lalu cepat menjatuhkan diri
berlutut di depan manusia dewa yang mah a s akti
itu.
K a ke k i t u m e n g u l u r k a n t a n g a n k a n a n n y a d a n B u
Kong melihat selembar kulit ka yu yang lun ak di
atas telapak tangan manusia dewa ini. Sejenak
dia terbelalak tidak mengerti, akan tetap i melihat
ka ke k i t u m e m b e r i k a n b e n d a a n e h i n i d e n g a n
957
sungguh-sungguh, maka diterimanya juga b arang
ini.
"S i a n - s u , b e n d a a p a k a h i n i ? T e e c u t i d a k
m e n g e r t i , m o h o n p e n je l a s a n S i a n - s u . K a l a u t e e c u
lihat, bukankah ini han ya selembar kulit kayu
b e l a ka ? " B u K o n g b e r t a n y a d a n m en g a n g k a t
m u ka n y a , m e n g e r a h k a n t e n a g a s a k t i n y a k e m a t a
untuk menembus kabut yang mengelilingi kakek
itu namun usahanya ternyat a tidak berhasil.
958
saja, tidak tampa k gerakan tubuhnya a kan tetapi
tahu-tahu sudah lenyap begitu saja!
B e ka s j e n d e r a l m u d a i n i b e r d i r i d e n g a n m a t a
terbelalak, seoiah -olah tak mempercayai
pandangan matanya sendiri, namun demikianlah
ke n y a t a a n n y a . B u - b e n g S i a n s u t e l a h l e n y a p
s e p e r t i a s a p , d a n k a ke k i t u h a n y a m e n i n g g a l k a n
pesan yang penuh teka -teki dan serba rahasia.
Dia han ya d isuruh keluar d ari mulut hut an dan
berdiri di tempat terang, lalu membolak -balik
ku l i t k a y u i n i d a n a k a n m e n d a p a t j a w a b a n n y a !
M a ka d e n g a n r a s a i n g i n t a h u y a n g a m a t b e s a r
pemuda ini lalu berkelebat keluar dari mulut
hutan. Di sini cahaya bulan yang gemilang tidak
m e n d a p a t p e n g h a l a n g . S e m u a n y a s e r b a t er a n g ,
tersiram sinar b ulan yang kuning keemas an.
959
Bu Kong membalik-balik kulit ka yu itu dan tiba -
tiba pemuda ini terbelala k. Barang aneh
pemberian manusia dewa itu ternyata bukan
barang luar biasa. Benda ini benar -benar kulit
ka y u b i a s a s a j a , n a m u n l u n a k s e p e r t i k u l i t
ka m b i n g . T i d a k a d a a p a - a p a n y a y a n g a n e h k e c u a l i
guratan-guratan kecil yang hampir tidak terlihat
oleh mata. Dan ket ika pemuda ini memperhatikan
dengan seksama, ternyata guratan -guratan halus
y a n g ke c i l s e k a l i i t u a d a l a h k a l i m a t - k a l i m a t a n e h ,
begini bunyinya :
" … m a u … . .! . .. . m a u …. ! …… MA U ! ! "
T e n t u s a j a B u K o n g t er c e n g a n g . A p a a r t i d a r i t i g a
ka l i m a t "m a u " i n i ? S e m e n t a r a d i a b e r t a n y a - t a n y a
sambil membalik permukaan sebelah nya,
ditemuinya kalimat yang ag ak lengkap d i sini yang
berbunyi :
" A k u p u n y a m a u . . . . .. . .. .. . !
D i a p u n p u n y a m a u . . . . .. . .. !
.............??!?
.........MAU !!"
960
Sampai di sini pemuda itu benar -benar dibuat
bingung. Kalau yang pertama dia hanya menemui
t i g a ka t a "m a u " p a d a p e r m u k a a n y a n g s a t u ,
adalah di permukaan yang la in dia telah me -
n e m u ka n k a l i m a t - k a l i m a t y a n g l e b i h s e m p u r n a .
Namun, karena baris ketiga hanya terisi titik -t itik
yang penuh tanda t anya dan baris keempat juga
h a n y a t e r d a p a t k a t a "m a u " l a g i , B u K o n g t a k
dapat memecahkan keganjilan luar bias a itu.
961
“ . . .. .. m a u … . .!
. . .. . .. m a u … . .!
… … …… . .? ? !?
...........MAU !!"
962
Dan sementara dia termangu-mangu inilah tiba-tiba Bu Kong
mendengar desir angin yang amat halus di belakangnya. Cepat
pemuda ini memutar tubuh dan..... Bu Kong terkejut bukan
main.
963
"Suhu....!" pemuda itu berseru kaget dan cepat menjatuhkan
diri berlutut di depan laki-laki tua yang gagah perkasa dan
angker ini karena dia bukan lain adalah Malaikat Gurun Neraka
sendiri !
Bu K o n g m e n e l a n l u d a h , k e m u d i a n s e t e l a h
menenangkan jantungnya yang berdegup tidak
ka r u a n d i a m e n j a w a b , “ S u h u , t e e c u m o h o n m a a f .
A d i k Ho n g t e l a h p e r g i m e n i n g g a l k a n t e e c u d a n
ke t i ka teecu memanggil, ia tid ak mau
berhenti...."
"He m m , a d a a p a k a l a u b e g i t u ? K a u t e l a h
m e n y a ki t i h a t i n y a ? " M a l a i k a t G u r u n N e r a k a
membentak dan Bu Kong menunduk.
964
"A p a y a n g k a u l a k u k a n ? "
"He h h ? " p e n d e k a r s a k t i i t u t e r k e j u t d a n m e -
m a n d a n g m a r a h . "K o n g - j i , a p a y a n g m e n y e b a b k a n
dirimu membalas kebaikan gadis itu dengan
p e r l a ku a n y a n g k u r a n g a j a r i n i ? "
B e n t a ka n b e n g i s i n i m e m b u a t B u K o n g t e r g e t a r
hatinya, namun dengan s ikap t abah dia lalu
m e n j a w a b , "S u h u , h a r a p d i a m p u n k a n d o s a t e e c u
yang pada saat itu tidak dapat menahan diri
ka r e n a d i b a k a r k e m a r a h a n y a n g a m a t s a n g a t .
A ka n t e t a p i b i a r p u n b e g i t u , t e e c u t e t a p m e r a s a
b e r s a l a h d a n t e l a h m i n t a m a a f k e p a d a Ho n g - m o i .
Dia telah membuntungi lengan.....ke kasih teecu,
atau setida k-tidakn ya menjadi pangkal dar i
peristiwa ini. Itulah sebabnya mengapa teecu
menjadi mata gelap dan tidak mampu
mengendalikan diri lagi. Suhu, harap dima afkan
ke ke l i r u a n t e e c u i n i . . . . . . . " B u K o n g m e n y e n t u h k a n
dahinya di atas tanah.
M a l a i ka t G u r u n N e r a k a t e r t e g u n . P e n je l a s a n
muridnya ini diam -diam membuatnya kaget juga
dan ada rasa tidak enak d i hatin ya. Meskipun dia
965
dapat menduga siapa "kekasih " yang
d i m a ks u d k a n o l e h m u r i d n y a i t u , n a m u n t e t a p s a j a
d i a b e r t a n y a , "S i a p a k e k a s i h m u i t u ? K e n a p a l o h u
tidak mengetahuinya ? "
"He m m , p u t e r i P a n g l i m a O k i t u ? A p a k a h k a u t i d a k
gila, muridku? D ia adalah musuhmu, bagai mana
e n g ka u h e n d a k m e n i k a h d e n g a n g a d i s i t u ? "
"Y a n g m e n j a d i m u s u h t e e c u a d a l a h a y a h n y a ,
suhu, bukan puterinya!" Bu Kong membantah.
"B a i k, b o l e h k a u b i l a n g b e g i t u . A k a n t e t a p i ,
a p a ka h a y a h n y a a k a n m e n y e t u j u i n i a t m u i n i ? "
"K a l a u a y a h n y a t i d a k s e t u j u , t e e c u b e r d u a t e l a h
b e r t e ka d u n t u k m i n t a b a n t u a n s u h u d a n s e or a n g
hwesio atau nikouw buat mer esmikan pernikahan
ini!"
966
"A h , s e d e m i k i a n n e k a t r e n c a n a m u i t u ? " p e n d e k a r
s a kt i i n i k a g e t j u g a d a n a g a k t e r b e l a l a k , l a l u
m e n d e n g u s . "D a n b a g a i m a n a j i k a a k u t i d a k
mengabulkan permintaanmu ini?"
"S u h u . . . . ! " B u K o n g t e r k e j u t d a n m e n g a n g k a t
m u ka n y a , m e m a n d a n g g u r u n y a d e n g a n m u k a
b e r o b a h p u c a t . Ha l i n i d i l u a r p e r k i r a a n n y a , m a k a
tentu saja dia terkesiap.
P e n d e ka r s a k t i i t u k e m b a l i m e n d e n g u s . "A k u
hanya bertanya baga imana kalau misa lnya aku
menolak, kenapa terkejut? Apakah yang
ka u p i ki r k a n s e l a m a i n i h a n y a p e r j o d o h a n m u
selalu? Tidak adakah tugas -tugas penting yang
harus kaudahulukan sehingga belum apa -apa
sudah hendak menikah? Kong ji, pikiran macam
apa ini? Tidak ingatkah engkau akan fitnahan
orang yang harus kaubersihkan? Tida k ingatkah
e n g ka u a k a n C h e n g - g a n S i a n - j i n d a n p a r a
begundalnya?"
967
"S u h u , h a r a p d i a m p u n k a n j i k a t e e c u k h i l a f .
Sesungguhnya, bukan ma ksud teecu untuk segera
m e n i ka h . I t u s e m u a h a n y a l a h r e n c a n a - r e n c a n a
yang teecu pikirkan, dimana semua rencana ini
b a r u a ka n t e e c u l a k s a n a k a n a p a b i l a t u g a s - t u g a s
teecu sudah selesai. Teecu sendiri sudah
bersumpah tidak akan menikah jika musuh -musuh
teecu belum roboh di tangan teecu. Maka harap
suhu maklum."
"He m m , b a g u s k a l a u b e g i t u . D a n s e k a r a n g , a p a
yang hendak kaukerjakan?"
P e n d e ka r s a k t i i t u t e r t a w a m e n g e j e k . "Hu h h ,
dengan kepandaian yang kaumiliki sekarang ini
h e n d a k m e l a w a n C h e n g - g a n Sian- j i n ? A p a k a h k a u
minta roboh di tangannya lagi ?"
"T e e c u t i d a k t a k u t , s u h u . A p a l a g i k a l a u s u h u
selalu mendampingi teecu!"
968
A p a ka h k a u h e n d a k m e n j a d i a n a k k e c i l y a n g h a r u s
selalu dituntun orang tuanya?"
P e m u d a i t u t er k e j u t d a n c e p a t m e n j a w a b s a m b i l
m e n g g e l e n g k a n k e p a l a , "A h , t i d a k s u h u , b u k a n
begitu maksud teecu ! Teecu hanya hendak
mengatakan kepada suhu bahwa biar menghadapi
Cheng-gan Sian jin seka lipun teecu t idak gent ar.
D a n ka l a u s u h u m e r a s a k e p a n d a i a n t e e c u m a s i h
rendah, bukankah dengan adanya suhu di dekat
teecu maka suhu d apat memberikan petunjuk -
petunjuk agar teecu dapat mengalahkan musuh
besar teecu itu?"
"He m m , b i a r p u n b e g i t u a k u t e t a p t i d a k s u k a
u n t u k m e n d a m p i n g i s e o r a n g m ur i d y a n g s e d a n g
bertanding dengan lawannya. Kau harus mampu
mengatasi musuhmu, baik aku ada di situ maupun
t i d a k. D a n k a l a u k a u m e r a s a d i r i s e n d i r i k u r a n g
ku a t , s a t u - s a t u n y a j a l a n h a n y a l a h m e m p e r k u a t
diri sendiri sampai dapat mengatasi kepandaian
lawan."
969
orang tua itu marah -marah kepadanyapun
pemuda ini tidak terlalu gelisah.
P e n d e ka r s a k t i i t u m e n g a n g g u k . "B e t u l , a k u
hendak mewariskan tiga jurus terakhir dari ilmu
Silat Lui-kong C iang-hoat."
"A h h . . . ! " B u K o n g b e r s e r u k a g e t d a n m e l o m p a t
b a n g u n . "S u h u , k a l a u b e g i t u L u i - k o n g c i a n g - h o a t
yang teecu miliki ini masih belum lengkap?"
P e n d e ka r i t u k e m b a l i m e n g a n g g u k . "B e n a r , i l m u
y a n g ku w a r i s k a n k e p a d a m u i t u m a s i h b e l u m
l e n g ka p . Aku belum berani menurunkan
seluruhnya kepadamu karena t iga jurus terakhir
ini adalah jurus -jurus yang paling dahsyat dan
luar biasa, juga cara melatihn ya berat sekali,
harus menunggu badai di gurun pasir dan baru
pada saa t bencan a a lam in i t iba, kita dapat
melatihnya."
970
"S u d a h l a h , j a n g a n t e r l a m p a u g e m b i r a d u l u .
Tugasmu amat berat, dan hanya dengan tiga jurus
inti inilah ma ka kau akan dapat menga lahkan
Cheng gan Sian -jin. Kalau saja aku tidak men -
dengar uraian Phoa-lojin tentang dirimu yang
tertimpa fitnah, jangan harap aku akan
menurunkan kepandaian ini. Ilmu silat terakhir
ini yang merupakan inti dari Lui -kong Ciang-hoat,
adalah ilmu sakt i yang luar bias a, tida k patut
d i m i l i ki o l e h o r a n g - o r a n g b e r w a t a k k o t o r . M a k a
itulah sebabn ya aku amat berhati -ha ti se kali dan
tidak mudah memberikannya kepadamu.
S y u ku r l a h , s e k a r a n g s e m u a n y a s u d a h c u k u p j e l a s
b a g i ku d a n a k u t i d a k r a g u - r a g u l a g i d a l a m
memberikan inti Ilmu Silat Lui -kong Ciang-hoat
i n i . Ha n y a s a y a n g s a t u o r a n g y a n g m e n j a d i b i a n g
ke l a d i d a r i s e m u a p e r i s t i w a y a n g m e n i m p a d i r i m u
itu belum terjawab. Bukankah eng kau sudah
mendengar pula cerita ini dari murid Ta Bhok
Hw e s i o i t u ? "
K a t a - ka t a t e r a k h i r d a r i g u r u n y a i n i m e n g i n g a t k a n
Bu Kong dan pemuda itu melompat berdiri sambil
m e n g e p a l t i n j u . "S u h u , t e e c u m e m a n g s u d a h
mendengar semua cerita ini dan sekarang teecu
tahu siapa pemuda yang d ilihat o leh ka kek Phoa
itu!"
971
"E h h , ka u t a h u ? ” M a l a i k a t G u r u n N e r a k a t e r k e j u t .
"S i a p a d i a ? "
"D i a b u k a n l a i n a d a l a h m u r i d m e n d i a n g A n g - i L o
mo, suhu!"
P e n d e ka r s a k t i i t u m e n g e l u a r k a n s e r u a n h e r a n ,
"A p a ? M u r i d m e n d i a n g A n g - i L o - m o ? "
"D a n p e m u d a i t u b e r n a m a P o u w Kw i , s u h u ,
d e m i ki a n m e n u r u t k e t e r a n g a n y a n g t e e c u
peroleh."
"He m m , t e r n y a t a b a n y a k l i k a - l i k u n y a d i s i n i .
Sungguh aku sendiri tidak menyangka bahwa iblis
tua itu mas ih meninggalkan seorang murid. Kalau
begitu siasat yang mereka atur bersam a ini sung-
guh rapi dan hebat sekali, hebat dan juga keji
sehingga akupun hampir -hampir saja terjebak
972
dan hendak membunuh murid sendiri ! Ah,
sungguh hanya manusia -manusia berotak iblis
saja yang dapat menghasilkan sias at -sias at keji
begini."
M a l a i ka t G u r u n N e r a k a m e n g a n g g u k - a n g g u k d a n
d i a m - d i a m h a t i n y a b e r d e s i r . Ha m p i r s a j a d i a
m e l a ku k a n k e s a l a h a n y a n g a m a t b e s a r d a l a m
h i d u p n y a , m e m b u n u h m ur i d s e n d i r i y a n g t i d a k
bersalah. Dengan adanya kenyataan ini maka
ka s i h s a y a n g t e r h a d a p m u r i d t u n g g a l n y a i t u
s e m a ki n b e s a r d a n d i a m - d i a m d i a t e l a h
memutuskan untuk menggembleng muridnya itu
s e ku a t t e n a g a a g a r m e w a r i s i t i g a i n t i i l m u s i l a t
t e r a kh i r d a r i L u i - k o n g c i a n g - h o a t .
"E h , K o n g - j i , a p a y a n g k a u p e g a n g i t u ? " t i b a - t i b a
p e n d e ka r i n i b e r s e r u k a g e t d a n m e m a n d a n g
terbelalak kearah kulit kayu yang masih dipegang
973
B u K o n g . B en d a i t u m e n g i n g a t k a n n y a a k a n k u l i t
ka y u d a r i B u - b e n g S i a n s u y a n g s a m p a i s a a t i t u p u n
masih disimpannya baik -baik. Maka tentu saja dia
a g a k ka g e t m e l i h a t b e n d a s e r u p a y a n g d i p e g a n g
muridnya.
M a l a i ka t G u r u n N e r a k a m e n e r i m a "b a r a n g a j a i b ”
ini dan cepat dia meneliti. D an seperti juga
muridnya, dia menemukan tulisan -tulisan ganjil
di permukaan kulit kayu itu dan pendekar ini
tercengang.
"A h h . . . . ! ” h a n y a i n i y a n g d i s e r u k a n d a n d i a
memandang Bu Kong dengan sinar mat a tajam.
"K o n g - j i , a p a s a j a y a n g d i k a t a k a n m a n u s i a d e w a
i t u ke p a d a m u ? "
974
"T i d a k b a n y a k , s u h u . K a t a n y a d i a m e l i h a t h a l - h a l
di masa depan yang mempunyai hubungan erat
dengan teecu. Entah apa maksudnya teecu sendiri
masih bingung. Dapatkah suhu menerangkan?"
P e n d e ka r s a k t i i t u t e r s e n y u m . "A k u s e n d i r i m a s i h
belum jelas, namun setengah bagian agaknya
s u d a h bisa k u t e b a k . B u - b e n g S i a n su memang o r a n g
luar biasa, kecerdasannya sungguh mengagumkan
!"
"K a l a u b e g i t u b a g a i m a n a d u g a a n S u h u s e b a g a i
j a w a b a n r a h a s i a i n i ? ” B u K o ng b e r t a n y a d a n d i a
memandang gurunya penuh perhatian. Kalau bu -
beng Siansu mengatakan benda itu ke lak
mempunyai sangkut -paut erat dengan dirinya,
tentu saja dia tertarik sekali d an ingin segera
mengetahui jawabannya.
A ka n t e t a p i M a l a i k a t G u r u n N e r a k a m e n g g e l e n g .
"K o n g - j i , a k u b a r u m e n d u g a n y a s a j a , d a n i t u p u n
masih setengah -setengah. Tidak, aku be lum
berani mengatakannya dan biarlah kela k kau
sendiri yang mendapatkan jawaban ini. Aga knya
Bu beng Siansu masih akan menemui dirimu lagi
pada suatu hari."
975
"A h , b e n a r s u h u ! K a k e k i t u m e m a n g m e n g a t a k a n
sebelum berpisah bahwa dia a kan menjumpai
teecu lagi di lain kesempatan!" Bu Kong terkejut
dan berseru heran.
P e n d e ka r s a k t i i n i m e n g e l u a r k a n k u l i t k a y u y a n g
dulu dirobeknya dari sebatang pohon dan
memberikan benda itu kepada muridnya. Bu Kong
cepat menerima dan ketika dia membaca lima
baris tulisan halus dan indah itu, diapun
terbelalak.
976
Jahat? Boleh!
Mengapa....??"
P e n d e ka r s a k t i i t u t e r s e n y u m d a n m e n g g e l e n g k a n
ke p a l a . "B e l u m , a k u b e l u m m a m p u m e n y e n t u h
jawabannya. Sayang ketika Bu -beng Siansu
menemui dirimu aku tida k sempat bertemu muka.
Kalau tidak, tent u akan kutanya kan jawaban dari
ka l i m a t - k a l i m a t i t u . "
977
mencurahkan segenap perhatian dan semangat untuk
menerima tiga jurus terakhir ini !"
***
Seperti kita ketahui, Gurun Neraka atau Gurun Takla ini adalah
sebuah padang pasir jauh di utara Tiongkok sana, atau
tepatnya, gurun itu terletak di sebelah barat laut Tiongkok,
sebuah lautan pasir yang membentang luas sampai di kaki
langit.
Selama ini gurun itu merupakan daerah mati, sunyi dari kaum
khafilah yang biasanya suka menyeberang bersama onta-onta
mereka. Hal ini tidak aneh mengingat bahwa gurun itu benar-
benar merupakan gurun yang amat ganas sekali.
978
Indah tampaknya, akan tetapi, woww........! Bahaya siap
mengancam siapa saja! Itulah sebabnya mengapa daerah ini
akhirnya menjadi daerah yang sunyi dan mati, sepi dari lalu
lintas orang banyak. Siapa mau mempertaruhkan nyawa di
tempat sedemikian ganasnya? Tidak ada satu orangpun !
Siang hari itu 'bola api langit' alias sang dewa matahari sedang
bertahta di cakrawala dengan sikap garang. Sinarnya yang terik
merata di permukaan gurun, dan betul seperti kata orang, d i
tengah-tengah padang pasir itu tampak percikan
bunga-bunga api yang indah berwarna -warni.
K e p u l a n u a p m e n d i d i h m e r u p a k a n f a t a mo r g a n a
yang ajaib di atas laut an pasir itu, sebuah
pemandangan yang menarik untuk disaks ikan dari
jauh namun yang menakutkan untuk d idekati.
D a n a g a k m e n g h e r a n k a n . Ja u h d i t e n g a h - t e n g a h
sana, merupakan setit ik kecil bayangan gelap,
duduk bersila seorang pemuda dengan sikap
979
samadhi. Duduknya tegak, kedua mata terpejam
rapat, dada hampir tidak tampak beromb ak dan
ke d u a l e n g a n t e r t u m p a n g di a t a s p a h a .
980
bunga-bunga api yang meloncat - loncat di
s e ke l i l i n g t u b u h n y a i t u s e o l a h - o l a h m e l i n d u n g i
dirinya dari marabahaya. Sungguh pemandangan
yang amat indah d an me nakjubkan!
A ka n t e t a p i k a r e n a i l m u s i l a t t e r a k h i r i n i a m a t
berat sekali dan juga berbahaya sebab harus
dilatih pad a saa t Gurun Neraka sedang d ilanda
badai, maka sebelum ilmu mujijat itu di turunkan
oleh gurunya pemuda ini disuruh bersamadhi
selama tujuh hari penuh di tengah -tengah gurun.
981
Sungguh latihan yang berat se kali. Namun karena
sudah berkali-kali Bu Kong dilatih samadhi oleh
gurunya di padang pasir in i, maka sengatan pas ir -
pasir berapi itu baginya tid ak berpengaruh apa -
apa. Ha n y a satu yang dirasakan agak
mengganggu, yakni rasa haus.
982
Suasana di siang hari itu sunyi senyap. Tidak ada
suara, tidak ada gerakan. Semuanya serba mati,
hening dan amat mencekam. Kalau ada yang
bergerak, satu -satunya benda yang bergerak
ialah pas ir -pasir di gurun itu yang dihembus
angin lalu, berdesir dan bergulung lembut
b a g a i ka n o m b a k s a m u d e r a d i p a n t a i l a u t .
Ha r i i t u s a m a d h i m u r i d M a l a i k a t G u r u n N e r a k a i n i
merupakan hari ketujuh, jadi hari terakhir. Dan di
t e p i g u r u n , a g a k j a u h ke s a n a , s e b u a h h u t a n
menghijau rimbun. Di hutan inilah Bu Kong
pertama kalinya berjumpa dengan Siu Li yang
p a d a w a k t u i t u d a t a n g b e r s a m a - s a m a F a n Li s e r t a
limapuluhan pasukan Yueh untuk mengabarkan
p e n g kh i a n a t a n t h a i k a m L i e F u n g .
S e m u a n y a i n i t e l a h d i c e r i t a k a n d a l a m " Ha n c u r n y a
Sebuah Kerajaan" jiiid pertama yang lalu, dan
t e m p a t i t u b a g i B u K o n g m er u p a k a n t e m p a t y a n g
mengesankan hatinya.
983
B i a s a n y a h u t a n i t u s e l a l u d e m i k i a n keadaann y a ,
h e n i n g d a n s u n y i s e n y a p . A k a n tetapi s e p e r t i j u g a
ke a d a a n - k e a d a a n y a n g a d a di dalam d u n i a i n i ,
a g a kn y a tidak a d a s e s u a t u y a n g bersifat abadi.
S e l a l u a d a - a d a saja p e r o b a h a n y a n g t e r j a d i , b a i k
yang dialami oleh m a n u s i a s e r t a mahluk-m a h l u k
h i d u p l a i n n y a , m a u p u n y a n g d i a l a m i o l e h alam
sendiri.
A p a y a n g t e r j a d i ? K e n a p a r u s a i t u b e r t er i a k
ke t a ku t a n ? K a l a u k i t a m e n e l i t i m a k a j a w a b a n d a r i
p e r t a n y a a n ini a k a n s e g e r a t e r j a w a b . K i r a n y a
s e e ko r h a r i m a u l o r e n g s e b e s a r a n a k l e m b u
mengaum di belakang rusa itu !
Ah, i n i l a h d i a y a n g m e n y e b a b k a n perobahan
s u a s a n a d i d a l a m h u t a n . D a n b e g i t u d u a e k o r bi-
n a t a n g i n i k e j a r - k e j a r a n , s e g e r a l a h ketenangan
h u t a n t erganggu. S e m u a n y a t i b a - t i b a m e n j a d i
984
gaduh, j e r i t r u s a s e r t a a u m h a r i m a u l o r e n g i t u
memenuhi isi hutan dan kekacauanpun terjadilah.
A g a kn y a d u n i a i n i d i m a n a - m a n a s a m a s a j a . A s a l
ada gerakan di s itu pula past i ada keributan.
Ha r i m a u l o r e n g y a n g k e l a p a r a n i t u m e n g e j a r
mangsanya secepat angin, akan tetap i rusa
adalah b inatang yang terkenal cepat pula larinya.
Apalagi merasa jiwanya terancam, binatang ini
melesat ke depan secepat terbang dan keempat
ka ki n y a s e a k a n - a k a n m e l a y a n g d i a t a s p e r m u k a a n
tanah.
K e j a r - ke j a r a n y a n g s e ru t e rj a d i d i h u t a n i n i , y a n g
satu hendak merenggut nyawa, sedangkan yang
lain hendak mempertahankan nyawa. Kedua nya
sama-sama cepat d an lincah sehingga jarak
diantara mereka tetap bertahan. Namun sayang,
rusa yang sedang keta kutan dan gugup itu tiba -
tiba terperosok. K aki depannya tertekuk dan tak
ampun lagi tubuhnya terjungkal roboh !
T e n t u s a j a h a r i m a u i t u m e n g a u m g ir a n g . S e k a l i
lompat si raja rimba ini menerkam mangsanya
dengan sikap buas.
985
"W u u t . . . . . . c r a t t "
(Bersambung jilid ke X V I )
986
987
PENDEKAR GURUN NERAKA
Karya BATARA
Jilid 16
Dan begitu sampai di tepi gurun, rusa ini mau melompat dan
terbang di atas gurun berapi itu. Harimau loreng yang pada
saat itu jaraknya tinggal satu meter lagi dan sudah hampir
berhasil, rupanya juga terlalu dikuasai marahnya dan tanpa
988
pikir panjang lagi si raja hutan itu ikut melompat dan
mengejar.
989
menggali lubang api dan menjebloskan kakinya di atas lautan
pasir yang panas itu. Gerakan ini malah membuat lubang
dalam yang menanam keempat kakinya dan segera harimau
itu meraung dahsyat.
990
percikan api yang berterbangan di atas tubuh harimau itu
seakan kunang-kunang setan di tanah kuburan!
991
dirinya. Gurun Neraka memang terkenal ganas! Dan sekali
dicoba-coba, hukumannya hanyalah mati! Ini sudah dikenal
oleh para khalifah dan itulah sebabnya mengapa mereka sama
sekali tidak mau mempergunakan gurun ini sebagai tempat
penyeberangan. Mereka tahu, sekali onta mereka lewat di atas
padang pasir ini, maka nasib binatang tunggangan satu-
satunya ini pasti juga akan sama seperti nasib harimau yang
sial itu.
Dari semua kejadian ini maka pantaslah kalau padang pasir itu
disebut sebagai Gurun Neraka karena panasnya benar-benar
seperti api neraka sendiri! Nama yang diberikan orang untuk
padang pasir benar-benar tepat sekali, sesuai dengan
kenyataan yang ada.
992
Dan satu jam kemudian, setelah api unggun di tengah gurun
padam, tiba-tiba terjadi perubahan di angkasa. Langit bagian
Selatan mendadak tampak menghitam. Awan mendung
berarak dari tempat ini menuju ke atas gurun. Dan sebentar
kemudian, tiba-tiba dari bagian Barat, Utara, dan Timur juga
tampak gumpalan awan hitam melayang cepat menuju ke
padang pasir ini.
993
994
Kalau Anda kebetulan dapat menyaksikan pemandangan yang
benar-benar ajaib ini dengan mata kepala sendiri, Anda pasti
akan takjub bukan main. Seluruh pesona mukjizat akan
menguasai diri Anda dan Anda akan terpukau tanpa suara.
995
berkah langit yang maha ajab dan tentu saja pendekar sakti itu
tertegun.
“Puja puji kepada Maha Surya.....!” Malaikat Gurun Neraka
berseru perlahan dan menjatuhkan diri berlutut memberi
hormat kepada Dewa Matahari. Seperti diketahui, orang-
orang jaman dulu banyak mempunyai dewa-dewa sendiri dan
di antara sekian banyaknya dewa, biasanya ada beberapa yang
merupakan maha dewa bagi mereka.
996
ini akan lenyap karena berarti Maha Surya telah selesai
memberkahi manusia yang menjadi pilihannya.
997
terbelalak heran. Dia tidak mengerti arti ucapan gurunya,
maka tentu saja dia tidak tahu apa maksudnya pemberian
selamat itu.
Pendekar itu tersenyum dengan wajah beerseri. “Kong-
ji, bangunlah. Badai hampir tiba dan tidak banyak waktuku
untuk menerangkan hal ini kepadamu. Akan tetapi, kalau kau
tidak percaya, coba sekarang kau gerakkan hawa sin-kang dari
tan-tian, putar di perut sebanyak tiga kali, lalu salurkan ke
tangan dan kakimu. Nah, begitu ... Ya ... Betul ... Betul ... Apa
yang kau rasakan?”
998
Bu Kong pucat mukanya dan tiba-tiba saja kedua tangan dan
kakinya bergerak-gerak sendiri tanpa diminta! Tentu saja
pemuda itu menjadi gelisah dan ngeri karena dia merasa
seolah-olah ada roh iblis di dalam tubuhnya yang minta keluar!
Maka tidaklah heran jika Bu Kong yang baru saja sadar dari
samadhinya yung khusuk selama tujuh hari itu merasa kaget
dan ngeri. Bergolaknya tenaga raksasa yang tadi dikerahkan
dari daerah tan-tian tiba-tiba saja bergolak. Dia tidak tahu
bagaimana caranya untuk menghentikannya. Perasaan ini
999
masih terlalu asing baginya dan pemuda itu mirip sebuah
motor yang sudah distarter akan tetapi, tidak tahu cara
mematikannya!
“Suhu, teecu ..... teecu tidak tahan.... tenaga ini bergolak terus-
menerus! Bagaimana menghentikannya? Aduh, teecu merasa
seperti ditiup, suhu.... seperti balon yang akan meledak.....!
Uhh...... uhh celaka......!”
1000
Hanya sedetik dia merasa gugup dan di lain saat diapun sudah
dapat mengambil keputusan. Dilihatnya awan hitam
bergumpal-gumpal di atas padang pasir. Seluruh permukaan
gurun gelap tak mendapatkan cahaya matahari karena
terhalang mendung tebal di angkasa. Dan angin yang tadi
berkesiur dingin kini tiba-tiba menderu bergemuruh.
1001
dinding hidup yang berjalan di atas gurun seolah-olah hendak
menentang datangnya serangan lawan! Sungguh mengerikan!
1002
memukulnya buyar. Nah, kerjakan baik-baik semua
petunjukku ini dan semoga kau berhasil......”
“Blaarrr......!”
1003
Bu Kong tertegun dan dari jauh terdengar seruan gurunya,
“Bagus...!”
1004
Pemuda itu berteriak dan segera disambutnya gelombang
pasir ini dengan muka gembira. Dihantamnya dinding-dinding
pasir itu, dirobohkannya mereka dan segera tubuhnya lenyap
tergulung ombak-ombak pasir yang membukit itu.
Dan kalau hal ini terjadi, tentu saja dia tidak akan berpeluk
tangan. Secepat mungkin dia harus menolong muridnya itu,
akan tetapi, hal ini berarti ujian yang ditempuh muridnya
gagal. Dan kalau terjadi kegagalan ini, berarti Bu Kong belum
siap untuk menerima tiga jurus sakti yang merupakan inti Lui-
kong Ciang-hoat.
1005
Sementara itu, Bu Kong yang sedang berteriak-teriak di tengah
badai dikepung puluhan dinding berjalan. Berkali-kali pemuda
ini berhasil menyelamatkan diri dan memukul robah serangan
lawan, namun, akhirnya terasa juga olehnya bahwa kian lama
tenaganya kian lemah.
1006
merasa betapa tubuhnya ringan bukan main. Lompatan-
lompatannya sekarang di luar dugaan. Kalau dulu dia mampu
melompat setinggi empat lima tombak adalah sekarang dia
mampu melompat sampai belasan tombak sehingga puncak
bukit pasir yang paling atas pun sudah jauh di bawah kakinya!
1007
Sekarang, teringatlah dia apa yang sedang terjadi. Pakaiannya
robek-robek, rambutnya basah awut-awutan, dan seluruh
tubuhnya pun basah kuyup ditimpa hujan yang seakan
dituangkan dari langit.
1008
Akan tetapi, seperti telah dikatakan tadi, berjuang melawan
badai selama lima jam bukanlah suatu hal mudah. Tenaganya
sudah terkuras banyak dan tubuhnya lemas bukan main. Oleh
karena itu, meskipun pukulan-pukulannya berhasil
membuyarkan bukit pasir itu, akan tetapi, karena dia tak dapat
mengelak, maka ambruknya pasir-pasir ini menimpa dirinya
dan kian lama kian dalam juga tubuhnya terkubur.
1009
Bu Kong hanya pingsan saja, hatinya lega kembali dan segera
ditariknya tubuh muridnya itu dari timbunan pasir.
Malam itu pemuda ini masih pingsan dan baru pada keesokan
harinya dia sadar kembali dan membuka matanya. Melihat
bahwa dia berada di gua tempat tinggal gurunya, pemuda ini
segera melompat bangun dan dilihatnya gurunya itu duduk
bersila di atas batu hitam yang biasa menjadi tempat
samadhinya.
1010
Neraka ini. Akan tetapi, bukankah teecu untuk terakhir kalinya
terkubur di atas gurun? Bagaimana teecu dapat lolos, suhu?”
1011
Semangat Bu Kong meluap dan sekali menarik napas panjang
menyedot hawa segar melembungkan paru-parunya, dia lalu
meluncur ke depan mengejar bayangan gurunya yang
merupakan titik kecil di depan.
1012
Tentu saja kata-kata gurunya ini mengejutkan. Bu Kong
terbelalak dan mendadak tubuh orang tua itu terbang dengan
kecepatan penuh! Sekejap saja, dia ketinggalan dua puluh lima
meter!
1013
Bu Kong tersenyum. “Suhu, kau orang tua aneh sekali. Tadi di
gua menjanjikan tiga jurus, akan tetapi, hendak dirobah
menjadi satu jurus saja kalau teecu kalah! Bukankah ini terlalu
sekali? Bagaimana kalau teecu benar-benar kalah?”
Pendekar itu tertawa. “Kong-ji, kau tidak akan kalah, dan ini
kuyakini benar! Tadi dapat kubaca pikiranmu bahwa kau
mengira karena aku orang tua, maka tentu saja kau
mempunyai napas lebih panjang. Tidak, muridku. dugaanmu
tidak betul. Tidak ingatkah engkau ketika terakhir
meninggalkan gua beberapa bulan yang lalu, berapakah selisih
kepandaian kita? Dalam hal gin-kang, kau setidak-tidaknya
ketinggalan dua ratus sampai tiga ratus meter denganku. Dan
dalam hal lwee-kang kau masih dua tingkat di bawah
tingkatku. Tidakkah demikian?”
“Nah, itu dulu. Akan tetapi, sekarang lain lagi, muridku. Kau
kini telah memiliki tenaga yang agaknya melampaui tenagaku.
Dalam adu gin-kang tadi jelas kau ketinggalan beberapa puluh
meter namun, toh kau dapat mendahuluinya dengan cepat.
Dan dalam adu tenaga mari kita buktikan lagi. Siapa terdorong
dialah yang kalah.”
1014
“Sambut pukulanku!” orang tua ini membentak dan angin
panas yang kuat sekali menyambar Bu Kong.
1015
Dua orang ini saling mendorong dan sekarang tampaklah
bahwa perlahan-lahan tubuh Malaikat Gurun Neraka bagian
atas terdorong ke belakang sehingga merupakan busur yang
melengkung seperti lingkaran. Akan tetapi, orang tua ini lalu
menyedot napas dalam-dalam kemudian menghembuskannya
kuat-kuat melalui teriakan keras sehingga tubuhnya kembali
maju ke depan dan sekarang muridnyalah yang terdorong ke
belakang membentuk busur.
1016
Telapak tangan mereka saling dorong dan Bu Kong merasakan
betapa kini dari sepasang lengan suhunya itu tenaga yang
amat dahsyat seperti air bah membanjir tiba. Tentu saja dia
terkejut dan cepat mengerahkan segenap kekuatannya untuk
bertahan. Dan pada detik inilah dia tiba-tiba teringat akan
kejadian kemarin, di mana ketika gurunya memerintahkan
agar dia membangkitkan tenaga sakti dari tan-tian lalu
memutarnya sebanyak tiga kali di dalam pusar, mendadak
muncul suatu tenaga dahsyat yang luar biaa hebatnya.
1017
tenaga sakti yang masih liar itu dapat dikeluarkan dan dia
sendiri merasa 'plong‘ karena enak dan ringan.
Akan tetapi, hal ini hebat sekali akibatnya bagi Malaikat Gurun
Neraka. Pendekar sakti itu tiba-tiba merasakan tolakan arus
tenaga yang maha dahsyat dari kedua lengan muridnya dan
dia berteriak tertahan. Muka pendekar ini pucat dan ketika dia
mencoba bertahan, kekuatannya patah dan kedua kakinya
terdorong mundur satu langkah ke belakang dan tanah
tergurat lima sentimeter oleh seretan kakinya!
1018
membuktikan kepada pemuda itu tentang kemajuannya,
bukan adu saling bunuh, maka tenaga yang mereka kerahkan
adalah tenaga sin-kang biasa.
1019
Demikianlah, pendekar sakti ini lalu memberi petunjuk-
petunjuk kepada pemuda itu dan Bu Kong merasa betapa tiba-
tiba tenaga mujijat yang setiap kali dibangkitkan selalu
bergolak liar itu sekarang mulai berjalan teratur. Tentu saja dia
gembira dan dengan penuh semangat mengikuti perintah-
perintah gurunya itu.
1020
berniat untuk meremas, akan tetapi batu yang dipegangnya
sudah terlebih dahulu remuk menjadi debu!
1021
peristiwa memalukan yang dialaminya di kota raja Wu. Betapa
hebat kemarahannya kepada datuk sesat itu serta murid
perempuannya, hal ini sukar diukur lagi. Maka keterangan
suhunya tadi tentu saja amat menggembirakan hatinya.
1022
Bu Kong kembali menjatuhkan diri berlutut, menerima
beberapa batang hio yang sudah dibakar dan mulailah pemuda
ini bersumpah dengan suara sungguh-sungguh, “Teecu Yap Bu
Kong bersumpah disaksikan langit dan bumi, bahwa teecu
kelak akan mempergunakan warisan ilmu silat tiga jurus inti
Lui-kong Ciang-hoat hanya untuk membela kebenaran dan
keadilan. Kelak apabila teecu melanggar sumpah, biarlah
Dewa Kematian mencabut nyawa teecu secara mengerikan!”
1023
dengan gerakan ini kita menarik napas sedalam-dalamnya.
Nah, perhatikan, sasaran dari jurus pertama ini dua macam.
Pertama perut lawan dan kedua adalah batok kepalanya!”
“Plak-plakk!”
Perlahan saja suara ini dan dua buah pukulan beruntun itu
dengan tepat mengenai sasarannya. Bu Kong melihat pohon
itu sama sekali tidak bergoyang dan hanya di dua tempat
tampak warna kehitaman seperti kulit gosong. Dia tidak
mengerti mengapa pukulan yang seampuh itu ternyata sama
sekali tidak dapat merobohkan pohon itu. Padahal biasanya,
dengan sin-kang yang dimilikinya dan dengan jurus biasa saja
dia sanggup merobohkan pohon ini. Akan tetapi, pukulan
gurunya hanya menimbulkan bekas kehitaman di kulit pohon
dan pohon itu sendiri bergoyang sedikitpun tidak!
1024
Tentu saja dia merasa heran dan memandang gurunya dengan
mata terbelalak. Akan tetapi, Malaikat Gurun Neraka tampak
puas dan wajahnya berseri. “Kong-ji, bagaimana akibat
pukulan jurus pertama ini?”
1025
“Ahh, hebat suhu...... hebat......!” Bu Kong berseru memuji dan
pendekar itu tersenyum lebar.
1026
Pohon itu terpukul telak, namun, tidak seperti gurunya yang
sama sekali membuat pohon itu tak bergeming, malah pukulan
pemuda ini langsung menumbangkan sasarannya dan roboh
dengan suara hiruk-pikuk!
1027
Ketika Malaikat Gurun Neraka sendiri yang
mempraktikkannya, sasaran yang terkena pukulan dahsyat ini
langsung tersambar roboh tanpa disentuh! Pukulan inilah yang
dulu pernah dilihat Bu Kong ketika dia hendak kembali ke Yuen
setelah menghabiskan masa cutinya. Dan pohon yang terkena
pukulan ini mengeluarkan asap seperti disambar petir!
1028
sedikit kepadamu sehingga mengapa aku menciptakan jurus
ketiga yang bernama Cio-po-tee-keng itu.”
1029
mempunyai adik seperguruan? Kenapa teecu selama ini tidak
mendengarnya? Dan di manakah dia sekarang, suhu?”
1030
baru ini, setelah aku ke sana untuk yang kedelapan kalinya, aku
melihat dia sudah tidak berada lagi di pulau itu! Entah dia
minggat atau mati aku kurang jelas. Akan tetapi, karena
jenazahnya tidak kutemukan, maka aku condong kepada
dugaan bahwa dia telah lolos dari kurungannya!”
1031
Gurunya menggelengkan kepala dengan muka muram. “Tidak
mungkin, Kong-ji. Inilah pesan guruku dahulu sebelum ajalnya
tiba. Dan kau tahu sendiri, pesan seorang yang hendak
meninggal tidak mungkin berani kita abaikan.”
1032
“Kong-ji, lihat baik-baik semua sikapku ini,” pendekar itu
berkata dan tiba-tiba timbul getaran aneh menyelimuti
dirinya. Bu Kong terkesiap ketika melihat betapa di belakang
tubuh gurunya muncul cahaya kemerahan yang samar-samar
seperti uap api!
1033
Bu Kong tampak bengong oleh uraian gurunya ini. Tentu saja
dia merasa kagum sekali karena dengan begitu, perbawa
gurunya tampak lebih angker dan memggetarkan hati lawan.
Belum apa-apa lawan pasti sudah dibuat gentar dan kalau
lawan terpengaruh, tentu saja hal ini sudah merupakan satu
langkah kemenangan bagi mereka.
1034
gerakan berikutnya. Bhesi yang kita pasang bernama Manusia
Sakti Mengangkat Gunung, seperti ini.....”
1035
Hebat sekali akibatnya. Begitu batu hitam yang dijadikan
landasan bhesi ini digedruk, tiba-tiba saja terdengar suara
keras dan batu hitam sebesar kerbau ini pecah! Dan sedetik
kemudian, tubuh gurunya itu mencelat di udara dan berjungkir
balik dua kali, lalu tangan kanan dengan sikap kepalan dan
tangan kiri dengan telapak miring menghantam ke depan.
Terdengar dua suara angin pukulan, yang kanan menderu
sedangkan yang kiri bercuitan seperti bacokan senjata tajam.
“Klap-cuit-blar...!”
Tentu saja pemuda ini merasa ngeri. Batu yang digedruk pecah
saja sudah akan membuat orang meleletkan lidah, belum lagi
akibat nyata dari pukulan jurus ketiga ini.
1036
“Ah, sungguh hebat dan mengerikan, suhu....!” Bu Kong
berseru dengan mata terbelalak.
1037
bukti apakah kau telah betul-betul menguasai jurus ketiga ini,
maka pintu batu di Gua Bunga harus dapat kau hancurkan!”
1038
orang yang tidak segan-segan melakukan perbuatan apapun,
seperti fitnah yang telah dilontarkan kepada dirinya itu. Dan
tidak terlalu jauh dugaannya kalau usaha Siu Li gagal lalu
panglima yang marah itu menangkap puterinya sendiri! Ah,
mengapa dia dulu tidak mengikuti kekasihnya secara diam-
diam?
Pikiran ini membuat Bu Kong gelisah dan malam itu dia hanya
bolak-balik di tempat tidur dengan perasaan cemas
membayangkan yang tidak-tidak.
Tentu saja pemuda ini menjadi girang sekali dan pohon yang
dijadikan sasaran hancur berkeping-keping seperti gurunya
dulu! Namun, ini baru keberhasilan yang masih "setengah"
1039
karena sasaran yang harus dipukulnya bukanlah pohon itu,
melainkan pintu batu yang menutup di Gua Bunga! Inilah
perintah gurunya dan dia tidak dapat menawar-nawar lagi.
Karena terbuat dari papan batu yang amat berat dan tebal,
maka pintu gua ini benar-benar kokoh sekali. Dulu pernah ada
seekor gajah yang mendorong pintu itu dengan kepalanya,
namun, sama sekali tak berhasil! Maka, dari sini saja dapat
diketahui betapa kokoh kuatnya pintu yang tertanam di depan
gua itu.
1040
berada di muka pintu batu, berdiri sambil meraba-raba dan
mencoba untuk menggeser minggir, namun pintu batu itu
sama sekali tak bergeming!
1041
1042
kali timbul tenaga dahsyat ini dia selalu kelabakan, adalah
sekarang pemuda itu tetap tenang. Ke mana pikirannya
menuju ke situlah tenaga sin-kang mujijatnya mengalir.
Tenaga ini telah berhasil dikendalikan sesuka hati berkat
petunjuk-petunjuk gurunya beberapa hari yang lalu. Dan
sekarang Bu Kong tidak perlu gelisah lagi.
“Blaarrr ......!”
Dahsyat sekali suara ini dan tiba-tiba pintu batu itu hancur
lebur dan pecah berantakan seperti disambar geledek! Gua
terbuka lebar dan dari tempat gelap tiba-tiba terdengar
seruan, “Bagus, hebat sekali... !” disusul berkelebatnya tubuh
seseorang keluar gua.
1043
Ternyata orang ini bukan lain adalah Malaikat Gurun Neraka
yang memandang muridnya dengan mata gembira dan wajah
berseri-seri! “Ha-ha, bagus. Kong-ji, Cio-po-tee-keng yang kau
lakukan benar-benar sudah mencapai puncak
kesempurnaannya. Hebat! Padahal aku sendiri belum tentu
mampu menghancurkannya dengan sekali pukul, ha-ha.......
hebat.... bagus sekali!”
1044
kepandaian yang kumiliki telah kau pelajari semua, tidak ada
sisanya sedikitpun. Oleh sebab itu, kalau engkau hendak pergi
menyelesaikan tugas-tugasmu, berangkatlah. Aku akan
menunggu beritamu di sini.”
Bu Kong girang sekali dan mencium kaki gurunya. “Suhu,
semua petuah-petuah suhu akan teecu ingat baik-baik dan
kalau suhu telah mengijinkan teecu berangkat, sungguh hal ini
amat menggembirakan hati teecu. Baiklah, suhu, teecu akan
berangkat hari ini juga dan teecu mohon doa restu suhu dalam
perjalanan!”
1045
1046
PENDEKAR GURUN NERAKA
Karya BATARA
Jilid 17
1047
perjodohannya dengan Sian Li yang masih belum dijawab
gurunya.
1048
Pemuda itu mengangkat mukanya. “Suhu, mohon
dimaafkan kalau teecu membantah. Yang teecu maksudkan di
sini bukanlah sekarang, akan tetapi, kelak jika teecu sudah
selesai melaksanakan tugas-tugas teecu membasmi
musuh.....”
1049
Malaikat Gurun Neraka berkurang kemarahannya, akan
tetapi, wajahnya masih tetap keras. “Kong-ji, musuh-musuh
yang kau hadapi bukanlah lawan ringan, terutama Cheng-gan
Sian-jin sendiri yang memiliki kepandaian paling tinggi. Di
samping itu, aku sendiri masih merasa was-was terhadap
kemunculan susiokmu yang keluar dari pulau Hek-kwi-to.
Meskipun, dengan tiga jurus sakti yang kau miliki sekarang kau
sudah dapat diandalkan untuk menghadapi musuh-musuhmu,
akan tetapi, kemungkinan-kemungkinan di luar perhitungan
bisa saja terjadi setiap saat. Kenapa kau tergesa-gesa
membicarakan soal perjodohan?”
1050
“Kong-ji, kau nekat?” pendekar itu mendongkol.
“Tidak, suhu.”
1051
dalam masalah perjodohanmu ini, aku tidak menolak maupun
menyetujuinya.........”
1052
“Hemm, akan tetapi, dia adalah orang tua gadis itu dan
berhak menentukan jodoh puterinya, Kong-ji,” kata pendekar
ini.
1053
Bu Kong menggelengkan kepalanya dan pendekar itu
melihat betapa tiba-tiba sikap kepala batu muridnya itu
timbul. “Suhu, orang hidup di mana-mana sama saja.
Pertentangan dan permusuhan selalu ada. Kalau teecu tidak
dapat mengatasi hal-hal semacam ini, lalu kapan teecu bisa
maju. Hal ini sudah biasa, suhu, dan itulah sebabnya mengapa
teecu berdua telah bertekad untuk mengatasi semua
rintangan-rintangan yang menghalang di tengah jalan. Jika Ok-
ciangkun tidak menyetujui perjodohan ini, teecu berdua tidak
akan memperdulikannya sama sekali. Teecu tidak akan
membiarkan kebahagiaan ini rusak hanya karena
pertentangan orang luar belaka! Oleh sebab itu, siapapun yang
menghalanginya akan teecu lawan!”
1054
“Memang betul, suhu,” jawab Bu Kong. “Sebagai orang
tua dia memang berhak, akan tetapi, haknya sama sekali tidak
mutlak!”
1055
suhu keluarkan itu sungguh-sungguh ataukah hanya main-
main belaka?”
1056
sebabnya diam-diam dia merasa kagum terhadap pemuda itu
yang tidak segan-segan untuk mencela guru sendiri bila
melakukan kekeliruan! Inilah hal yang jarang sekali terjadi dan
Malaikat Gurun Neraka tersenyum di dalam hatinya.
1057
berjiwa pedagang dengan cara imbalan jasa dan
memperhitungkan untung rugi, perlu teecu peringatkan
bahwa sikap yang suhu ambil bukanlah sikap seorang
pendekar sejati yang seharusnya menjauhi tindakan
sewenang-wenang!”
1058
Nah, sekarang tinggal suhu sendiri untuk menjawabnya secara
jujur.”
1059
“Hemm, dari mana kau tahu?” gurunya bertanya sambil
tersenyum.
1060
tikungan, pendekar sakti ini masih saja berdiri tegak di depan
gua.
Rupanya tidak. Ah, biarlah dia lihat saja apa yang bakal
terjadi dan bagaimanakah kelak jawaban dari kalimat-kalimat
ganjil Bu-beng Sian-su itu. Mudah-mudahanlah muridnya
1061
mendapatkan suatu pengalaman berharga bagi dirinya sendiri
sehingga kelak dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.
***
1062
Ketika Bu Kong mengerahkan kekuatan matanya,
pemuda ini terkejut melihat betapa kuda itu berlari dengan
punggung kosong alias tanpa penunggang. Tentu saja dia
merasa heran dan karena kuda itu masih terlalu jauh, dia tidak
dapat melihat jelas. Akan tetapi, melihat kuda hitam yang
larinya secepat terbang ini otomatis mengingatkan dirinya
akan Hek-ma (Si Hitam) yang sudah lama tidak ditemuinya.
Diam-diam hatinya mulai berdebar dan baru saja dia hendak
melompat, sekonyong-konyong di belakang kuda hitam itu
muncul empat ekor kuda lain yang mengejar di belakangnya.
1063
bertambah cepat dan luar biasa, keempat kakinya seolah-olah
tidak menginjak bumi lagi dan kuda hitam itu meluncur di atas
tanah seperti kuda terbang!
1064
ini tiba, mereka berseru memanggil Bu Kong dan berlompatan
turun.
1065
urusan ini, Bu Kong lalu menjawab juga untuk membalas
penghormatan sahabatnya itu, “Fan-ciangkun, Hong-moi telah
pergi setelah aku sembuh, mungkin kembali pada gurunya.
Dan bersama ini pula terimalah ucapan terima kasihku yang
tak terhingga atas semua pertolonganmu membebaskan
diriku dari tangan Cheng-gan Sian-jin.”
1066
Fan Li tersipu-sipu menerima ucapan ini. “Goanswe,
mengapa terlalu sungkan? Kita adalah orang-orang sendiri dan
sudah sepantasnya kalau kita saling tolong-menolong.
Bukankah demikian, pangeran?” pemuda ini tiba-tiba menoleh
ke kanan dan berkata sambil tersenyum ke arah laki-laki
berpakaian indah bertopi bulu yang sedang menghampiri
mereka.
1067
Pangeran ini menoleh ke kiri di mana berdiri seorang laki-
laki setengah tua berpakaian bangsawan yang halus gerak-
geriknya. Laki-laki ini memiliki mata yang lembut, sikapnya
sabar, dan wajahnya membayangkan kebijaksanaan seorang
tua yang telah mengenyam pahit getirnya hidup. Inilah dia
Wen-taijin atau yang dalam sejarah dikenal dengan nama Wen
Chung, seorang pembesar istana yang menjadi penasihat Kou
Cien.
1068
Akan tetapi, agar pembicaraan kita dapat lebih lancar, harap
Taijin sekalian tidak memanggilku goanswe (jenderal) lagi
karena jabatan itu sudah lama tidak ada di pundakku. Yang ada
di hadapan cu-wi (Anda sekalian) adalah orang she Yap, bukan
jenderal.”
1069
inilah maka dia sengaja membawa Wen-taijin agar dapat
melunakkan hati pemuda itu.
1070
mengganti panggilan "goanswe" ini. Namun, tiba-tiba saja
wajah pembesar ini berseri ketika dalam sedetik saja dia
mendapatkan ilham yang bagus untuk memanggil pemuda itu.
1071
“Baik, Wen-taijin,” pemuda itu mengangguk girang, lalu
menghadap Bu Kong dan dengan suara yang menggeledek
pemuda tinggi besar ini berseru, “Kalau Yap-goanswe tidak
mau dipanggil jenderal lagi, maka kukira sebutan yarg paling
tepat sekarang ini adalah PENDEKAR GURUN NERAKA!”
1072
seharusnya sejak tadi dia memperkenalkan pemuda itu
kepada Bu Kong. Akan tetapi, karena sibuk dengan urusannya
sendiri, dia sampai melupakan hal ini dan tentu saja sekarang
dengan terkejut dia melangkah maju.
1073
pembabat hutan yang ulung!” Bu Kong tertawa geli dan Wen
Chung menepuk-nepuk bahu Lek Hui yang tebal dan kuat
seperti bahu beruang itu sambil tersenyum lebar.
1074
membuat suhu cemas dan suhu lalu menyuruhku untuk
mengenyahkan iblis tua itu!”
1075
Menurut gurunya, Pendekar Kepala Batu sesungguhnya
adalah orang berhati mulia terhadap kaum lemah. Hanya
sedikit yang agak menjengkelkan para pendekar lain, yakni
watak yang terlalu kaku dan keras kepala dari pendekar itu.
Dan itulah sebabnya maka dia mendapatkan julukan Ciok-
thouw Taihiap atau Pendekar Kepala Batu akibat sikapnya
yang mau menang sendiri itu!
1076
masih saja latah. Maka dengan terburu-buru dia melanjutkan,
“Yap-taihiap, karena dengan resmi sekarang engkau adalah
seorarg pendekar kang-ouw dan bukan lagi seorang jenderal,
maka lebih mantap hatiku kami untuk meminta bantuanmu.
Ketahuilah, seperti yang kau lihat sendiri, Kerajaan Yueh telah
hancur diserbu pasukan Wu-sam-tai-ciangkun yang dibantu
banyak orang pandai. Pasukan kami kocar-kacir dan sri
baginda sendiri tewas dalam pertempuran itu. Akan tetapi,
setelah berbulan-bulan bersusah payah, bersama Fan-
ciangkun ini kami berhasil mengumpulkan kembali sisa-sisa
pasukan kami dan kini mereka semua telah berada di satu
tempat untuk sewaktu-waktu melakukan serangan terhadap
musuh. Namun, meskipun pasukan yang kami kumpulkan
cukup besar, tanpa adanya seorang pimpinan yang pandai
mengatur tentu saja kami ibarat harimau tanpa gigi atau
lembu tanpa tanduk! Oleh sebab itu, teringat kepada dirimu
yang ahli dalam soal-soal peperangan ini kami lalu
memberanikan hati untuk mohon bantuanmu dan bekerja
sama dengan kami. Bukankah engkau sendiri juga mempunyai
perhitungan dengan Wu-sam-tai-ciangkun dan teman-
temannya? Fan-ciangkun telah memberitahu kepada kami
tentang fitnah keji yang kau alami itu dan kami semua benar-
benar amat menyesalkan sikap mendiang sri baginda yang
amat keras kepala. Kini kami semua telah mengetahui duduk
persoalan sesungguhnya dan tentu saja hal ini membuat
kebencian kami terhadap musuh semakin meningkat. Kami
berharap, mengingat bahwa ada rasa persahabatan di antara
kita, engkau mau membantu kami dan menyerbu kota raja
untuk membalas dendam ini!”
1077
Bu Kong tertegun. Apa yang tadi sudah diduganya itu
ternyata benar. Tidak meleset dugaannya bahwa kedatangan
pangeran ini memang mempunyai sangkut-paut dengan
Kerajaan Yueh. Padahal, dia sudah bersumpah untuk tidak lagi
berhubungan dengan kerajaan itu. Maka tentu saja alasnya
segera berkerut.
1078
“Ahh, jadi kau menginginkan rakyat Yueh binasa
semuanya?” pangeran itu terkejut dan memandang marah.
“Pendekar Gurun Neraka, kau memang kejam!”
1079
“Yap-taihiap, apa yang kau katakan memang benar. Mendiang
sri baginda telah memperlakukan dirimu dengan cara yang
amat kasar sekali. Hal ini dapat kumaklumi jika engkau marah
kepada sri baginda. Namun, apakah kesalahan rakyat yang
tidak berdosa kepadamu? Apakah kesalahan mereka sehingga
kau bersumpah untuk tidak berhubungan lagi dengan mereka?
Kalau kau bersumpah tidak membantu sri baginda hal itu
memang tepat. Akan tetapi, rakyat? Ah, Pendekar Gurun
Neraka, di manakah keadilanmu ini? Di manakah watak
kesatriamu ini? Sri baginda yang bersalah, akan tetapi,
rakyatnya kau kenakan getahnya! Beginikah watak seorang
pendekar?”
1080
mereka tidak berdosa, hal ini dapat hamba jawab karena
mereka mempunyai raja seperti Sri Baginda Yun Chang itu!”
1081
berseri. “Perumpamaanmu dengan It-gan-ki-jut-su-ma-lam-
twi (sekali keluarkan omongan empat ekor kudapun tak
mampu menariknya kembali) tadi akan kupergunakan
menyerang dirimu sendiri, sekarang jawablah pertanyaanku
ini : Apakah rakyat Yueh masih dipimpin oleh Raja Muda Yun
Chang pada saat ini?”
1082
engkau sendiri, Yap-taihiap, dulu engkau adalah Yap-goanswe,
akan tetapi, sekarang adalah Pendekar Gurun Neraka!
Orangnya masih sama, akan tetapi, keadaannya yang sudah
berbeda. Ha-ha, Yap-taihiap, bagaimana bantahanmu
sekarang?”
1083
mengandung alasan yang ceng li (beraturan) juga. Oleh sebab
itu, dengan jujur dia mengakui kesalahan sendiri dan minta
maaf.
1084
“Ah, lagi-lagi kau salah sangka Yap-taihiap. Ketahuilah,
berkat Fan-ciangkun inilah maka semua rakyat telah
mendengar ceritanya betapa sebenarnya engkau terkena
fitnah keji dan betapa dalang semua peristiwa itu bukan lain
adalah Wu-sam-tai-ciangkun bersama teman-temannya.
Bahkan dari Phoa-lojin kami mendengar lebih jelas tentang
semua nasib buruk yang kau alami.”
***
1085
“Baik, suhu.”
1086
kepadamu dan semua tanggung jawab pasukan kuletakkan di
pundakmu! Bagaimana?”
1087
kukira Fan-ciangkun tetap memanggilnya sebagai Yap-
goanswe, jenderal dari angkatan perang Kou Cien, ha-ha....!”
1088
membungkukkan tubuh sampai terlipat dua dan sambil
tertawa bergelak Lek Hui berkata, “Yap-goanswe, selamat atas
pengangkatanmu ini dan mudah-mudahan dengan selalu di
sampingmu, aku sedikit banyak dapat belajar ilmu perang.
Siapa tahu, kelak aku juga bisa merobah nasib dan menjadi
jenderal seperti engkau tidak melulu diam di hutan menebang
kayu! Ha-ha-ha....!”
1089
Raksasa muda ini merasakan betapa angn pukulan yang
tadi dilancarkan ke depan, sekonyong-konyong berhenti di
tengah udara seakan membentur dinding baja yang tidak
kelihatan. Tentu saja pemuda tinggi besar itu terkejut. Dia
memang sudah lama mendengar nama besar jenderal muda
ini dan sekarang dalam saat yang tepat untuk memberikan
ucapan selamatnya diam-diam dia ingin mengadu tenaga.
1090
pukulan sin-kang murid Pendekar Kepala Batu yang agaknya
juga memiliki sikap kepala batu gurunya itu menyambar
seperti angin taufan!
1091
“Aihh...!” saking kaget dan ngerinya disengat pukulan
panas ini, Lek Hui berteriak parau. Akan tetapi, dasar pemuda
kepala batu, pemuda ini masih mencoba bertahan dan dia
mengerahkan seluruh tenaganya sambil mengeluarkan
bentakan menggeledek raksasa ini terang-terangan
mengangkat kedua lengannya ke depan dan menggempur
maju.
1092
“Bagus. Saudara Auw benar-benar hebat sekali!” Bu
Kong berseru kagum dan dia memandang bekas lawannya ini
dengan mata bersinar-sinar.
1093
twako. mana bisa aku dibandingkan dengan gurumu?
Sedangkan menghadapi tenagamu yang sehebat gajah tadi
hampir saja aku terpental. Kalau tidak bersungguh-sungguh
dan melihat kau bersemangat sekali untuk merobohkan diriku,
mana mungkin aku mampu menjatuhkan dirimu? Karena
melihat sedikit kelemahanmu itulah maka aku berhasil
menerobosnya dan kebetulan saja perhitunganku tepat. Kalau
tidak, mana mungkin merobohkan raksasa muda bertenaga
gajah sepertimu ini?”
1094
pangeran tidak segan-segan memberikan jabatan tinggi ini
kepadamu. Kiranya kau memang pandai mencari lowongan-
lowongan musuh!”
1095
tetap tenang-tenang saja, walaupun di dalam hati sebenarnya
dia gelisah.
1096
Pemuda itu tersenyum. Kata-kata dan sikap jenderal ini
sekarang benar-benar jauh lebih masak daripada dahulu.
Karena itu, dengan perlahan diapun lalu berkata, “Goanswe,
memang ada sebuah berita mengejutkan yang hendak
kusampaikan kepadamu. Ketahuilah, kekasihmu telah
ditangkap Wu-sam-tai-ciangkun!”
1097
“Gadis berlengan buntung, goanswe!”
1098
Kemarahan benar-benar membakar hatinya dan dia menyapu
semua orang dengan mata berkilat-kilat.
1099
menentang perbuatan-perbuatan ayahnya yang tidak terpuji
dan dalam hal ini kami tidak menganggapnya sebagai Panglima
Ok, melainkan orang pribadi sebagai ayah gadis itu dalam
sebuah keluarga dan tidak ada hubungannya sama sekali
dengan jabatan yang dipegangnya!”
1100
ciangkun” tadi tidak sampai menyangkut Panglima Ok yang
kedudukannya sebagai ”ayah" biasa dari urusan pribadinya.
1101
setelah mendengar Ok-ciangkun hendak mengawinkan
puterinya dengan Pouw Kwi, api kemarahannya benar-benar
menggelegak sampai kepala.
1102
empat orang temannya di belakang. Sekejap saja bayangan
kuda hitam ini sudah lenyap tertutup kepulan debu dan
Pangeran Kou Cien serta para pengiringnya menggeleng-
gelengkan kepalanya dan merekapun terpaksa mempercepat
larinya kuda agar dapat menyusul jenderal muda itu.
1103
mengaso dan jarak dua ribu lie yang mereka tempuh itu hanya
memakan waktu tiga hari saja! Oleh sebab itu, ketika pada hari
keempat pantai Laut Tung-hai telah tampak dari kejauhan,
Pangeran Kou Cien dan teman-temannya sudah berseru
girang.
1104
Di dalam kata-katanya ini tersembunyi perasaan iri dan
Pangeran Kou Cien tertawa. “Lek Hui, kalau kau suka kuda itu
minta saja langsung kepada yang punya! Ha-ha, mengapa
harus iri terhadap keberuntungan orang lain?”
1105
1106
PENDEKAR GURUN NERAKA
Karya BATARA
Jilid 18
1107
mendengar kelanjutan cerita tentang kapak pusaka itu.
Ketahuilah, sejak meninggalnya Bhok-lo limapuluh tahun yang
lalu itu, kapak itu dipegang oleh putera tunggal yang bernama
Kiu Hun. Akan tetapi, sayang, Kiu Hun terjerat rayuan seorang
wanita iblis berwajah cantik berjuluk Bi-yan-cu yang memang
mengincar senjata pusaka itu. Akhirnya, setelah Kiu Hun roboh
di bawah telapak kakinya, Bi-yan-cu lalu meracuni putera Kiu
Tong itu dan merampas Kapak Delapan Dewa. Kemudian, dua
tahun yang lalu orang mendengar bahwa Bi-yan-cu tewas di
tangan Cheng-gan Sian-jin dan datuk sesat itulah yang
akhirnya mendapatkan kapak pusaka lalu menyerahkannya
kepada Raja Muda Kung Cu Kwang melalui Wu-sam-tai-ciang-
kun.”
1108
Lek Hui girang sekali dan raksasa muda ini mencemplak
kudanya sambil tertawa bergelak. “Bagus, pangeran, terima
kasih atas janji paduka ini dan percayalah, hamba sanggup
untuk membasmi musuh-musuh paduka itu, ha-ha-ha......!”
1109
batu karang di mana Yap-goanswe tampak berdiri dengan alis
berkerut. Agaknya ada apa-apa yang dilihat atau dipikirkan
jenderal muda itu, maka pangeran itu cepat membedal
kudanya lari menghampiri.
1110
memandang dengan penuh kejijikan, dan kekecewaan yang
amat sangat terbayang di mata tiga orang itu yang bukan lain
adalah Panglima Tang Bouw, Panglima Kok Hun serta Panglima
Ong.
1111
Akan tetapi, sekarang, bagaimanakah sambutan bekas
anak-anak buahnya itu? Masih adakah di antara mereka yang
tidak menyenanginya. Masih adakah di antara mereka yang
membencinya? Diam-diam jenderal muda ini tersenyum pahit.
Perbuatan Wu-sam-tai-ciangkun benar-benar keji sekali.
Fitnah yang dilempar tidak hanya menimpa dirinya saja, akan
tetapi, akibatnyapun juga ikut-ikut menyeret orang lain.
1112
Inilah yang agak menegangkan Bu Kang dan membuat
pemuda itu mengerutkan alis. Satu jam sudah dia berada di
atas batu karang itu, selain untuk melihat kemungkinan-
kemungkinan bagi mendaratnya pasukan yang akan
dipimpinnya dari Pulau Cemara, juga karena dia dibimbangkan
perasaan ini. Sungguh mati, kalau Kou Cien tidak mendebatnya
sedemikan rupa pada waktu mereka bertemu di luar Gurun
Neraka, agaknya Bu Kong lebih baik bekerja sendiri dengan
caranya sendiri pula.
1113
ayahnya. Akan tetapi, celaka, Pangeran Kou Cien rupanya
orang yang amat cerdik.
1114
terhadap pangeran itu. Namun syukurlah, bahwa pangeran ini
tidak seperti mendiang Raja Muda Yun Chang.
1115
bertemu lagi dengan dua orang bangsawan itu. Dan, baru pada
tiga hari yang lalu mereka kembali berjumpa secara tiba-tiba.
1116
terbuka ini menarik perhatiannya. Diam-diam dia merasa
girang bahwa pangeran telah mendapatkan seorang pengawal
pribadi macam pemuda tinggi besar itu. Dari kepandaian
mengukur tenaga beberapa hari yang lalu, Bu Kong tahu
bahwa murid Ciok-thouw Taihiap ini cukup berisi dan dapat
diandalkan.
1117
Bu Kong menoleh, kemudian melompat turun dan
menjura. “Pangeran, hamba melihat dua buah perahu layar
menuju ke mari. Apa yang hendak paduka lakukan?”
1118
pemuda ini membantah dan Lek Hui yang suka tertawa itu kini
kembali tertawa bergelak.
1119
tidak berani lagi mendekat pantai dan hal ini bagi kami malah
kebetulan karena dengan demikian, gerakan kita nanti tidak
terganggu.”
1120
nyawa terbang sekalipun tidak menjadi soal karena hal itu
memang biasa saja terjadi.
Entahlah!
1121
dipakai Bu Kong. Sambil tertawa-tawa pemuda tinggi besar ini
mengeluarkan sebuah kain merah dan sambil mengebutkan
kain itu raksasa muda ini berteriak ke tengah laut dengan
suaranya yang menggeledek, “Heii, Ong-ciangkun ....... ! Cepat
dayung perahu kalian. Lihat, pangeran telah datang bersama
Yap-goanswe ........ !”
1122
dayung mereka sehingga dua buah perahu itu meluncur
seperti torpedo.
1123
paling depan di kepala perahu sudah berteriak dengan suara
parau, “Yap-goanswe ....!” dan segera orang-orang
lainnnyapun juga berteriak memanggil nama jenderal muda
itu.
“Yap-goanswe......!”
“Hidup Yap-goanswe......!”
1124
“Yap goanswe.....! Puja-puji kepada Thian Yang Maha Kuasa
bahwa kau mau kembali kepada kami! Oh, Dewata Yang
Agung, terima kasih..... terima kasih.....!” Panglima Ong
berseru dengan suara serak dan begitu muncul dari dalam air,
panglima ini menubruk jenderal muda itu dan berlutut sambil
mencucurkan air mata kebahagiaan!
1125
serentak semua memekikkan nama dewa perang itu sambil
membanting tubuh berlutut.
1126
Nyatalah sekarang olehnya bahwa bekas anak-anak
buahnya itu ternyata masih tetap seperti dulu, masih setia dan
memiliki tanggung jawab besar atas perbuatan-perbuatan
yang telah mereka lakukan.
1127
Tentu saja panglima itu kaget dan wajahnya menjadi
pucat. Karena diliputi perasaan yang meluap, mereka semua
telah memberikan hormat terlebih dahulu kepada Yap-
goanswe, bukan kepada sang pangeran! Hal ini dapat dianggap
melanggar sopan-santun kemiliteran dan Panglima Ong cepat
berdiri dan dengan tergopoh-gopoh menghampiri pangeran
itu yang merupakan tokoh utama bagi pasukan Yueh.
1128
tersenyum mendengar pangeran itu menirukan kata-katanya
akan tetapi, dengan sungguh-sungguh dia menjawab,
1129
pagi Tan-ciangkun bersama rekan hamba Panglima Tang Bouw
menyeberang kemari. Mereka dengan penuh harap
menantikan kedatangan Yap-goanswe, bahkan Tan-ciangkun
berkata bahwa kalau Yap-goanswe tidak mau datang karena
sikap kita yang keliru dahulu, Tan-ciangkun akan membunuh
diri sebagai rasa penyesalannya terhadap Yap-goanswe.”
1130
berdosa besar kepadamu dan kini untuk menebus semua
dosa-dosa itu kami siap mengorbankan nyawa. Goanswe,
dapatkah kau maafkan kesalahan kami ini?”
1131
“Ha-ha, harap ciangkun tidak usah khawatir!” kata
pangeran itu sambil tertawa. “Kutanggung bahwa hadirnya
Yap-goanswe di tengah-tengah kalian ini pasti akan membuat
pasukan Yueh jaya sepanjang masa. Bukankah begitu, Paman
Wen?”
1132
Panglima Ong membungkukkan tubuhnya. “Tidak perlu
khawatir, pangeran. Parahu yang kami persiapkan untuk
paduka serombongan ini cukup besar. Silahkan paduka naik
dan biarlah lima ekor kuda ini bersama kami di satu perahu.”
1133
Gerakan pasukan Yueh dalam cita-citanya menggempur
Wu-sam-tai-ciangkun dimulailah. Dan ini diawali dengan
hadirnya kembali Jenderal Muda Yap yang gagah perkasa itu
di tempat anak-anak buahnya. Namun, berhasilkah kiranya
cita-cita mereka ini? Kita lihat saja....
1134
menangis. dan Bu Kong benar-benar terharu bukan main
mendapat sambutan sedemikian rupa. Nyatalah olehnya
bahwa di sinipun pasukan Yueh benar-benar masih mencintai
dirinya sebagai pemimpin besar yang disegani serta dihormati!
1135
Seperti kita ketahui dalam jilid kelima, Ketua Kong-
thong-pai ini mengalami sakit hati yang sedalam lautan
terhadap Cheng-gan Sian-jin berikut para pembantunya. Gara-
gara perbuatan iblis tua itulah maka partai Kong-thong hancur
berantakan. Dan pada saat terakhir di mana dia meledakkan
bangsal agung, ketua Kong-thong-pai inipun terjerumus ke
dalam sumur jebakan yang amat dalam.
1136
Akan tetapi, seperti kita ketahui tidak mudah bagi orang
luar membuat perhitungan dengan Cheng-gan Sian-jin yang
menjadi koksu di Kerajaan Wu. Hal inipun juga dirasakan oleh
Kim-sin Sian-jin. Menyerang datuk iblis itu seorang diri di
sarangnya yang penuh dengan orang-orang pandai itu
sungguh bukan perbuatan bjaksana.
1137
Hal ini benar-benar mengejutkan dan menggirangkan
hati Pangeran Kou Cien. Kiranya, karena sama-sama
mengalami sakit hati akibat perbuatan Cheng-gan Sian-jin
yang mengumbar angkara murkanya, orang-orang dari partai
yang dihancurkan itu kini bersatupadu untuk membalas
dendam. Tentu saja kedudukan pasukan Yueh menjadi
semakin kuat dengan munculnya orang-orang pandai dan
golongan kang-ouw itu. Dan Pangeran Kou Cien sendiri sudah
hendak memerintahkan agar para pembantunya mulai
mengadakan serangan besar-besaran.
1138
dari kandang' dan begitu siasatnya berhasil, kita benar-benar
menjadi korban. Maka pangeran, kita harus dapat mencari
Yap-goanswe dan meminta kepada pemuda itu untuk kembali
kepada kita. Dengan demikian, pertempuran yang akan kita
lakukan jauh lebih meyakinkan daripada kalau kita maju
sendiri tanpa adanya Yap-goanswe di samping kita. Hanya
inilah satu-satunya jalan agar kita dapat menggempur Wu
habis-habisan, dan kalau pangeran berhasil menarik Yap-
goanswe kemari, kita sekalian hendak meminta maaf atas
semua dosa-dosa kita kepadanya dahulu.”
1139
kenapa hendak mengutus orang lain? Kalau paduka setuju,
hamba mengusulkan agar paduka bersama Fan-ciangkun
disertai pengawal pribadi paduka pergi sendiri saja menemui
Yap-goanswe. Dan kalau sekiranya paduka menghendaki,
hambapun siap mengantar paduka menemui pemuda itu.
Bukankah dengan demikian maka keberhasilan usaha ini jauh
lebih memuaskan daripada paduka serahkan kepada orang
lain?”
1140
Namun, syukurluh, pemuda yang keras hati dan tidak
gampang menyerah itu kini telah berada di tengah-tengah
mereka semua. Dan pangeran ini melihat betapa perbedaan
menyolok tampak di antara pasukannya itu dengan hadirnya
jenderal muda ini. Kalau dulu meskipun orang-orang itu
memiliki semangat, namun hampir tiap wajah rata-rata
menunjukkan rasa jerih dan bimbang dalam menghadapi
musuh. Akan tetapi, begitu Yap-goanswe berada di pulau ini,
tiba-tiba saja wajah seluruh perajurit yang tadinya dibayangi
keragu-raguan dan perasaan gentar itu lenyap, terganti
dengan wajah yang berseri-seri dan mata berkilat penuh
kepercayaan terhadap diri sendiri.
1141
jenderal muda yang gagah perkasa ini duduk bersama
pembantu-pembantu utamanya membicarakan siasat-siasat
perang sambil makan minum dalam meja perjamuan.
1142
Empat orang panglima itu terkejut dan memandang Bu
Kong dengan mata terbelalak. “Seratus kapal perang,
goanswe?” empat orang panglima ini bertanya hampir
serempak dan semuanya mengandung keheranan.
1143
seratus kapal perang ini tampaknya hanya membuang-buang
waktu saja. Akan tetapi, harap kalian ketahui, bahwa
perintahku ini mengandung muksud tertentu yang belum tiba
saatnya kalian ketahui sekarang ini. Pendeknya yang ingin
kuminta, dapatkah kalian mengerjakan tugas nomor dua itu
sesuai keinginanku? Perahu lama dapat kalian rombak menjadi
perahu-perahu baru!”
1144
kuberikan dan kalian akan melihatnya sendiri. Bukankah kalian
tidak menolak permintaanku ini dan sanggup
menyelesaikannya dalam waktu dua minggu?”
1145
menjalankan tugas. Kini, tanpa mereka duga Yap-goanswe
akan turun tangan sendiri, bahkan melatih dua ratus perajurit
puluhan untuk dijadikan pasukan inti! Kalau hal ini sudah
dilaksanakan mereka dapat membayangkan bahwa pasukan
hasil didikan jenderal perang yang gagah perkasa itu tentu
akan merupakan pasukan yang benar-benar kuat dan hebat.
1146
tujukan ke satu arah. Oleh sebab itu, formasi yang hendak
kugunakan dalam serangan besar-besaran ke kota raja nanti
adalah bentuk delapan segi itu. Dan kalian harus melatih
mereka dengan disiplin tinggi dan semangat meluap. Aku tidak
dapat mengawasi karena harus menggembleng pasukan inti,
maka pekerjaan "mendidik" pasukan lain itu kuserahkan
kepada kalian. Bukankah kalian juga akan menyanggupi tugas
nomor tiga ini dengan baik?”
1147
lega mendengar kata-kata yang dikeluarkan dengan hati yang
tulus ini.
1148
mengadakan pembalasan terhadap musuh itu. Jenderal ini
dapat menduga bahwa karena sebelah timur adalah lautan,
maka Wu-sam-tai-ciangkun tidak begitu menaruh perhatian
karena biasanya bagian daratlah yang dijadikan kekuatan
musuh. Dan hal ini memang dapat dimaklumi mengingat
bahwa daratan besar sana banyak tempat-tempat strategisnya
berupa hutan-hutan lebat ataupun pegunungan-pegunungan
luas yang dapat dipergunakan untuk mendirikan kekuatan
militer.
1149
Berpikir sampai di sini, Bu Kong mengepalkan tinjunya
dengan gemas. Kemarahannya terhadap Wu-sam-tai-
ciangkun, terutama Panglima Ok membuat mukanya merah
sekali. Akan tetapi, karena di situ terdapat banyak orang,
pemuda ini dapat menahan diri dan tidak mengumbar
kemarahannya.
***
1150
panglima itu menyadari bahwa waktu memang sudah terlalu
singkat bagi Bu Kong untuk segera mulai melakukan missinya
menyerang Kerajaan Wu, di mana salah seorang panglimanya
menangkap kekasih jenderal muda itu, maka empat orang
inipun juga bekerja keras agar pekerjaan merekapun dapat
selesai dalam waktu yang sudah ditentukan oleh atasan
mereka.
1151
Bu Kong menggelengkan kepalanya. “Tidak Kok-
ciangkun, bahkan aku amat bangga dan girang melihat hasil
kerja kalian semua yang demikian sungguh-sungguh. Dan
justeru kerja keras kalian inilah yang membuat aku agak tidak
enak hati. Akan tetapi, demi semangat perjuangan ini semua
memang harus kulakukan!”
1152
harap kalian beristirahat di tempat masing-masing sebelum
kita besok pagi-pagi berangkat. Dan untuk Fan-ciangkun,
harap sediakan enam ratus batang anak-anak panah berapi
dan berikan itu kepada dua ratus pasukan inti yang berada di
samping kemah sang pangeran. Malam ini aku hendak
mengaso dan sebelum kalianpun beristirahat, harap beritahu
kepada seluruh pasukan bahwa besok pagi-pagi semua kemah
harus sudah dirobohkan dan bersih dari permukaan tanah!
Nah, mengertikah kalian? Aku tidak mau diganggu lagi dan
silahkan kalian mengaso.....”
1153
untuk menyiapkan enam ratus batang anak-anak panah
berapi.
1154
buruk. Da melihat bahwa Yap-goanswe benar-benar
memerintahkan untuk membakar kapal-kapal perang itu lalu
di saat api sedang berkobar-kobar, tiba-tiba jenderal muda itu
terjun ke lautan api serta menjalankan mati-obong (membakar
diri hidup-hidup)!
1155
Fan Li menelan ludahnya. Dengan ragu-ragu dia
menjawab perlahan, hampir berbisik, “Goanswe, aku melihat
kau mati-obong. Kau terjun ke lautan api kapal-kapal perang
yang kau perintahkan bakar. Karena kaget, aku berteriak
dan.... begitulah, kau sudah di sini secara tiba-tiba.....”
1156
dia menjawab, “Ciang-kun, mengapa kau bisa menduga
begitu? Apa alasanmu?”
1157
kita mengerjakannya dan kau hendak membakarnya. Lalu
dengan apa kita besok berangkat?”
“Dan harap kau ingat, apa yang kau dengar malam ini
jangan dikatakan dulu kepada orang lain. Bukankah kalian
semua ingin menang? Bukankah kalian semua ingin merebut
kembali kota raja? Nah, untuk semuanya itu, maka satu-
satunya syarat paling bagus adalah memerintahkan mereka
1158
untuk membakar kapal-kapal perang itu setelah kita semua
berada di daratan seberang.”
1159
segala ransum yang ada di atas kapalpun dibersihkan dan
seratus kapal itu berderet rapi dari Utara sampai Selatan.
1160
Oleh sebab itu, tidak mungkin kami akan khianat terhadap janji
sendiri. Pasukan Yueh bukanlah pasukan yang takut mati, dan
kami siap mengorbankan apapun demi bangkitnya kerajaan
kita!”
1161
melanjutkan kata-katanya dengan suara menggeledek.
“Pasukan Yueh yang gagah berani, benar-benarkah bahwa
kalian siap berkorban, apapun juga korban itu yang meliputi
harta dan nyawa?”
1162
sebilah sabit panjang bercangak dua tersembul di atas pundak,
tajam berkilauan tertimpa cahaya matahari.
1163
kalian untuk membakar semua kapal perang yang ada di sini.
Cepat......!”
1164
saja dan Kok Hun yang paling berangasan di antara mereka
semua, merupakan orang yang sadar terlebih dahulu.
1165
samping. “Kok-ciangkun, minggirlah.......! Bukankah kau
sendiri tadi sudah berkata untuk siap mengorbankan apapun
juga? Nah, mengapa sekarang berteriak-teriak seperti
kambing kebakaran jenggot? Ini adalah ujian bagi kalian dan
semua yang menentang, berarti dia bukan anak buah Yap-
goanswe yang selalu menepati janji.”
1166
1167
PENDEKAR GURUN NERAKA
Karya BATARA
Jilid 19
1168
payah itu sekarang dibakar mentah-mentah oleh Yap-
goanswe, pucuk pimpinan mereka sendiri!
1169
Dan akhirnya, setelah keadaan ini berjalan hampir tiga
jam lebih, seluruh kapal perang itupun musnahlah. Yang
tinggal sekarang hanyalah sisa-sisa papan yang terapung-
apung lemah di atas air, tampak kelelahan. Dan semua mata
kini ditujukan ke arah Yap-goanswe yang berdiri tegak di atas
batu karang itu, pandangan mata yang penuh tuntutan untuk
segera memperoleh jawaban.
1170
atas dasar apakah engkau menyuruh bakar semua kapal-kapal
perang kita!”
1171
Pemuda itu berhenti sejenak mengumpulkan semangat
dan semua orang melihat betapa tubuh pemuda itu tiba-tiba
bergetar aneh. Lalu, dengan seruannya yang penuh tenaga
sakti, jenderal muda ini melanjutkan.
1172
semuanya ini yang mendorong aku untuk melenyapkan kapal-
kapal perang itu? Bagi kita, kapal-kapal ini sudah tidak berguna
lagi dan layak dimusnahkan!”
1173
orang terpengaruh oleh sikapnya dan Kok Hun sendiri terkejut
melihat kebenaran kata-kata yang diucapkan oleh jenderal
muda itu. Memang, kalau belum bertempur sudah terlebih
dahulu merencanakan jalan mundur, hal ini seolah-olah
membayangkan kegagalan mereka. Dan ini tentu saja sedikit
banyak memperlemah semangat. Padahal, bagi mereka
sekarang ini yang sedang berjuang untuk merebut kembali
kota raja dari tangan musuh, kelemahan semangat benar-
benar harus disingkirkan jauh-jauh. Kalau dia tadi membantah
dengan kata-katanya yang seperti itu, hal ini memang
menandakan berkurangnya semangat yang tidak disadari.
1174
ciangkun baru saja, aku memang sengaja menyudutkan kalian
semua dengan pembakaran kapal-kapal perang itu. Sekarang
kalian lihat, jalan mundur bagi kita ke Pulau Cemara sudah
tidak ada lagi. Yang ada sekarang ini hanyalah jalan ke depan,
jalan yang menuju ke tempat musuh. Dan inilah maksudku,
yakni menghapuskan jalan mundur agar kalian semua
mempunyai satu tekad yang bulat untuk maju menyerang.
Dengan demikian, yang ada di benak kita sekarang maju.......
maju dan menang! Pasukanku yang gagah perkasa bukankah
kalian ingin menang? Kalau kalian ingin menang, maka kalian
harus maju......... maju dan menyerang. Jangan pikirkan jalan
mundur karena kita lebih baik hancur daripada mundur!”
1175
yang ulung. Sekarang mengertilah mereka apa yang dikandung
oleh jenderal muda itu. Kiranya memang benar demi
semangat perjuangan!
1176
Sungguh menakjubkan !
1177
bawahan Panglima Ok Ciat bernama Wang Chi serta Lauw Ik.
Dengan demikian, karena Koan-yang hanya dipimpin oleh
perwira rendahan yang tidak ternama, kota ini benar-benar
merupakan sasaran lunak bagi barisan jenderal muda itu.
***
1178
Serangan besar-besaran yang dilakukan oleh murid
Malaikat Gurun Neraka ini memang benar-benar
menggegerkan sekali. Kota Koan-yang yang merjadi sasaran
pertamanya dalam missi perjuangannya itu ternyata
ditundukkan dalam waktu hanya satu malam saja. Sungguh
mengejutkan!
Dan hal ini tidak aneh kalau diingat bahwa dalam barisan
besar itu terdapat orang-orang kang-ouw yang membantu
jenderal besar itu, seperti Kim-sin Sian-jin, San Kok Tojin, Lek
Hui dan Yap-goanswe sendiri. Oleh sebab itu, ketika pada sore
harinya pasukan Yueh ini tiba di perbatasan Koan-yang, Bu
Kong menghentikan angkatan perangnya untuk beristirahat.
Sedangkan pemuda itu sendiri secara kilat mengadakan
pertemuan dengan tokoh-tokoh kang-ouw yang amat
mengagumi siasatnya untuk berunding.
1179
Dan seperti yang mereka perhitungkan, di dalam kota ini
benar-benar tidak ada orang yang berarti bagi mereka. Oei-
ciangkun (Perwira Oei ditangkap Bu Kong sendiri di dalam
kamarnya ketika perwira itu sedang berpelukan dengan
selirnya! Sedangkan Perwira Lauw dibekuk Lek Hui yang
mencengkeram leher pembantu Wu-sam-tai-ciangkun itu
ketika perwira ini sedang bermain kartu dengan tiga orang
bawahannya!
1180
penjaga, terkejut bukan main oleh serangan mendadak ini.
Apalagi ketika dalam kekacauan ini Perwira Lei dan Perwira
Lauw tidak muncul-muncul, padahal keributan yang terjadi
cukup untuk mengejutkan orang mati!
1181
Kenyataan ini benar-benar mengejutkan mereka dan
seperti melihat setan di malam hari, beberapa penjaga di
bagian barat kota itu lari terbirit-birit menyusup sana
menyimak sini menghindari pertemuannya dengan jenderal
besar itu maupun anak buahnya.
1182
dan sedikit kecurigaan tampak di antara mereka, pasti belasan
orang penjaga tawanan ini akan membakar Koan-yang!
1183
Wu-sam-tai-ciangkun sendiri juga bukan orang-orang lemah.
Masih teringat olehnya ketika Kok Hun dan rekan-rekannya
bertanding melawan tiga orang Panglima Wu itu, betapa
pembantu-pembantu utamanya ini terdesak dan kalau saja dia
tidak segera datang menolong, tentu para pembantunya ini
roboh di tangan Wu-sam-tai-ciangkun.
1184
Yap-goanswe berada di samping mereka mengapa harus
kecil hati? Meskipun di tempat musuh terdapat manusia-
manusia iblis macam Cheng-gan Sian-jin, namun mereka
percaya bahwa Yap-goanswe yang tidak pernah kalah itupun
kali ini juga pasti menang!
1185
datangnya bala tentara Yueh yang kini sudah mengurung kota
raja itu! Peristiwa ini benar-benar membuat wajah mereka
pucat dan Panglima Kiang yang wataknya berangasan itu
menggebrak meja.
1186
pertahanan kita di sana pasti telah dilumpuhkan pemuda ini.
Kalau tidak, masa dia dapat datang ke mari secara tiba-tiba?
Namun yang kuherankan, gerakannya yang demikian cepat
sehingga mendahului anak-anak buah kita di Koan-yang, ini
benar-benar luar biasa sekali. Apakah dua orang perwira kita
di sana beserta seluruh pasukannya telah binasa atau
tertangkap hidup-hidup oleh Yap-goanswe? Kenapa tidak
seorangpun penjaga dari benteng itu datang melapor?
Sungguh luar biasa, kalau tidak kita saksikan sendiri hal ini
agaknya sukar untuk dipercaya! Ok-ciangkun, bagaimana
kesimpulanmu?”
1187
dengan isi hatiku! Kita gempur saja cecunguk-cecunguk itu dan
basmi mereka sampai tuntas! Selama Yap-goanswe, masih
hidup, kita tentu akan dirongrong terus olehnya dan kalau
pemuda itu dapat kita binasakan, tentu halangan di masa
depan akan berkurang. Bukankah demikian, Han-ciangkun?”
1188
biar bagaimanapun juga panglima ini membantah. “Kiang-
ciangkun, masalah serang sih memang tetap serang. Akan
tetapi, harus kita ingat bahwa sekali pintu gerbang kota raja
dibuka, kesempatan masuk bagi musuh-musuh kita berarti
tersedia. Dan hal inilah yang harus menjadi perhatian kita.
Bukannya aku takut, namun perobahan yang mendadak ini
tidak boleh membuat kita ceroboh. Kudengar dari pengawas-
pengawas di atas menara bahwa Yap-goanswe didampingi
oleh tokoh-tokoh kang-ouw, bahkan di antaranya tampak Kim-
sin Sian-jin dan seorang kakek nelayan yang dulu pernah
menyatroni istana. Kau tahu sendiri, kakek yang tidak kita
kenal itu juga bukan orang sembarangan dan menurut berita
dia adalah seorang sakti yang tinggal di Kepulauan Laut Tung-
hai. Meskipun di tempat kita banyak orang-orang pandai,
namun kita sesungguhnya belum mengenal kekuatan yang ada
di pihak jenderal muda itu!”
1189
salah. Sebaiknya kita menggabungkan saja dua pikiran ini
menjadi satu dan hasilnya tentu bagus.....!”
1190
ada di tempat Yap-goanswe. Siapa tahu kalau Malaikat Gurun
Neraka berdiri di sana? Dengan demikian, pendekar sakti itu
pasti akan berhadapan dengan koksu kita dan hal ini berarti
membiarkan diri kita tak terlindungi. Kalau Cheng-gan Sian-jin
berhadapan dengan Malaikat Gurun Neraka, bukankah kita
bakal berhadapan dengan muridnya?”
1191
mendukung Han-ciangkun, kini tiba saatnya aku mendukung
pendapatmu. Akan tetapi, ingat, kita tidak boleh ceroboh dan
jalan tengah bagi kita sekarang ini adalah dengan melancarkan
siasat "mengutus umpan memancing ikan besar".......”
1192
apa yang kumaksudkan dengan siasat itu. Arti yang
terkandung dalam kalimat ini sebenarnya bukan lain adalah
mengutus seorang duta ke perkemahan Yap-goanswe! Nah,
mengertikah kalian? Duta yang akan kita utus ini menbawa
dua tugas. Pertama, menyelidiki orang-orang kuat siapakah
yang membantu jenderal muda itu, sedangkan yang kedua
mengambil tindakan tepat sesuai dengan kondisi yang ada.
Kalau misalnya di sana terdapat Malaikat Gurun Neraka,
umpamanya, maka kita memikirkan langkah berikutnya
dengan seksama. Akan tetapi, kalau tidak ada pendekar sakti
itu, duta kita boleh membunuh Yap-goanswe secara diam-
diam! Nah, bukankah ini akal bagus yang berarti sekali tepuk
dua lalat tercakup? Dan kalian tentu lahu siapa orangnya yang
paling cocok untuk melakukan pekerjaan sebagai duta ini.
Benar, dia bukan lain adalah koksu sendiri! Seorang duta
berarti utusan yang terlindung, maka meskipun di sana ada
Malaikat Gurun Neraka sekalipun tentu mereka tidak akan
mengganggu koksu. Akan tetapi, kalau tidak ada pendekar
sakti itu dan koksu rasa mampu untuk membunuh Yap-
goanswe, maka boleh saja hal ini dilakukan. Ha-ha-ha....!
Hendak kita lihat kalau jenderal muda itu mampus, apakah
yang akan dapat dilakukan anak buahnya?”
1193
Maka Panglima Kiang tak dapat menahan kegembiraan
hatinya lagi dan diapun tertawa bergelak. Jalan tengah yang
diambil Ok-ciangkun ini memang benar-benar memuaskan
pihak panglima tinggi besar itu dan Panglima Han. Kalau
Panglima Han puas karena sikap kehati-hatiannya tidak
disepelekan, adalah Panglima Kiang juga puas karena
wataknya yang suka menyerang itupun diperhatikan oleh Ok-
ciangkun. Masalah curang atau tidak perbuatan mereka inilah
hal yang tidak begitu penting. Yang mereka perlukan adalah
secepatnya menghancurkan musuh. Sopan santun perang bagi
mereka adalah kedok belaka! Pokoknya yang penting ialah
membunuh Yap-goanswe. Jenderal muda itu terlalu
menakutkan bagi mereka. Maka, mumpung ada Cheng-gan
Sian-jin di situ, mereka dapat meminjam tangan koksu ini
untuk membereskan pemuda itu.
1194
Oleh sebab itu, hanya sri baginda sajalah yang memiliki
kekuasaan untuk memerintah koksu. Dan begitulah, Cheng-
gan Sian-jin kemudian dipanggil oleh raja untuk menjalani
tugas ini pada keesokan harinya, sama sekali tidak mengira
bahwa sebelum rencana ini dllaporkan oleh Wu-sam-tai-
ciangkun, Cheng-gan Sian-jin diam-diam telah mendengar
pembicaraan tiga orang panglima itu!
1195
Akal bagusnya ini segera dibicarakan dengan muridnya
yang disayang dan beberapa orang lainnya lagi yang
merupakan orang-orang kepercayaannya dan semua orang
menjadi girang bukan main. Terutama Lie Lan si gadis jelita
yang wajahnya agak kusut itu.
1196
mereka melihat orang makan nasi. Maka merekapun bersikap
acuh dan hanya di dalam hati mereka ini tertawa geli. Gadis ini
bermain cinta dengan setiap laki-laki, bahkan sudah tidak
menjadi rahasia lagi bagi mereka kalau gadis itu ini juga
menjadi kekasih gurunya. Oleh sebab itu, mereka menjadi geli
memikirkan anak siapakah sebenarnya yang dikandung murid
Cheng-gan Sian-jin ini.
1197
kau harus menyerahkan anakmu itu kepadaku sebagai
pengganti dirimu!”
1198
Sementara itu, pada keesokan harinya, sesuai yang telah
direncanakan pihak istana, Cheng-gan Sian-jin bersama
beberapa pengikut kepercayaannya keluar dari pintu gerbang
utara menuju ke kemah Yap-goanswe sebagai duta!
1199
peraturan 'internasional' ini. Itulah sebabnya Pouw Kwi berani
datang karena dia yakin bahwa Yap-goanswe dan teman-
temannya belum mengenal siapa dirinya. Dan kini sebagai
pengiring yang tidak begitu menonjol keadaannya, pemuda itu
dapat berjalan dengan mulut tersenyum-senyum.
1200
Semua orang menyibak mundur melihat kedatangan
duta yang merupakan datuk iblis ini, dan Cheng-gan Sian-jin
segera berhenti di tengah ruangan dengan pandangan kagum
ke arah jenderal muda yang duduk dengan sikap angker di atas
kursi gading berlapis beludru. Tidak tampak adanya Malaikat
Gurun Neraka di tempat itu, dan diam-diam kakek ini menjadi
girang.
1201
maksud ”baik”, yakni ingin mengajak pemuda itu bekerja sama
sebagai sekutu, maka kakek ini tiba-tiba tertawa bergelak dan
mengelakkan segala macam bentuk kekerasan yang hendak
timbul. Sambil merangkapkan kedua tangannya di depan dada
memberi hormat, Cheng-gan Sian-jin menjura, “Yap-goanswe,
selamat bertemu dan puji terhadap segala dewa bahwa
engkau sampai sekarang masih segar-bugar. Sungguh hal tm
amat mengagumkan hatiku dan membuktikan bahwa nama
Yap-goanswe murid Malaikat Gurun Neraka bukanlah nama
kosong belaka! Hebat......... aku tua bangka ini benar-benar
kagum sekali. Ha-ha-ha.......!”
1202
bersungguh-sungguh? Kalau benar, rupanya kedatanganku ke
mari tidaklah sia-sia. Ha-ha-ha........!”
1203
Oleh sebab itu, karena menganggap Cheng-gan Sian-jin
hendak main gila. Bu Kong segera mengedikkan kepalanya dan
dengan suara dingin dia membentak, “Cheng-gan Sian-jin,
tidak perlu kau main pat-pat-gulipat! Sebagai utusan yang
kuhargai kedudukannya, sekarang bicarakan keperluan
junjunganmu. Kalau dapat kuterima, mungkin kalian semua
akan selamat. Tetapi kalau tidak, hemm........ agaknya nasib
kalian memang buruk!”
1204
Maka, segera terdengar seruan tertahan di sana-sini dan
mata para pembantu Yap-goanswe terbelalak memandang
Cheng-gan Sian-jin yang matanya mendadak berkilat aneh
penuh sihir.
1205
denganmu. Kenapa disebut pengacau? Tidak, aku bahkan ingin
menjadi sekutumu dan dari dalam aku dapat menghancurkan
Wu-sam-tai-ciangkun bersama anak buahnya. Bukankah ini
bagus sekali?”
1206
dilancarkan murid Malaikat Gurun Neraka itu terus
menghantam dadanya.
1207
Sementara itu, Cheng-gan Sian-jin sendiri masih bengong
dan hampir tidak percaya akan apa yang baru saja dialaminya
ini, dan kakek itu seolah-olah tidak sadar akan datangnya
pedang bekas Ketua Kong-thong yang mengancam
tengkuknya. Bahkan angin dingin yang mendesing tajam dari
suara pedang itupun seakan-akan tidak didengarnya. Maka,
ketika senjata di tangan Kim-sin Sian-jin tiba, datuk sesat ini
sudah tidak sempat lagi mengelak dan diapun tampaknya juga
memang tidak ada niat mengelak.
1208
hina ini? Cuhh, kalau kau tidak membeset kulit mukamu itu
lebih baik membunuh diri saja!”
Oleh sebab itu, kakek inipun tidak mau kalah dan dengan
sinar mata berapi-api diapun menjawab nyaring. “Cheng-gan
Sian-jin, adalah kau sendiri yang tuli tidak mendengar
peringatanku. Kenapa hendak menyalahkan orang lain? Kalau
kau memang jantan sejati, hayo majulah, terima pembalasan
dendamku yang bertumpuk-tumpuk setinggi langit!”
1209
sini. Kalau kau bertindak sebagai duta, harap kau mengikuti
peraturan yang berlaku tentang kewajiban seorang duta. Akan
tetapi, kalau kau memang hendak membuat onar, buang
dahulu bendera putih itu sebagai tanda!”
1210
Hal ini berarti menyelamatkan nama kakek itu dan
cemar, juga sekaligus menjaga nama sendiri yang tidak ingin
dicap orang luar sebagai jenderal yang tidak tahu aturan.
Maka, dengan demikian, Bu Kong telah dapat mencegah hal-
hal yang tidak diinginkan di kemudian hari. Juga dengan
pertanyaannya itu, pemuda ini menjepit kedudukan Cheng-
gan Sian-jin yang mau tak mau harus mengaku kebenaran ini.
1211
Kalimat terakhir ini diucapkan Cheng-gan Sian-jin sambil
terkekeh dan kakek iblis itu melirik jenderal yang gagah
perkasa itu dengan penuh arti. Ada tersirat tekanan dan
ancaman di balik kata-kata ini, dan Bu Kong sendiri terkesiap.
Tahulah dia sekarang mengapa kakek itu berani bicara tentang
rencana persekutuannya ini, tidak tahunya karena diam-diam
membawa nama Siu Li di bawah ancamannya!
1212
memandang kakek itu dengan perasaan gusar bukan main.
Kalau saja Cheng-gan Sian-jin bukan datang sebagai utusan,
baik utusan Wu-sam-tai-ciangkun maupun dari suku
bangsanya sendiri, tentu pemuda ini tidak akan membiarkan
kakek itu berbuat sekehendak hatinya.
Terkutuk!
1213
Phoa-lojin sudah mendahuluinya dengan menjentikkan
sesuatu ke arahnya.
Phoa-lojin
1214
Seperti diketahui Phoa-lojin adalah tukang ramal
jempolan, maka semua kata-katanya dapat
dipertanggungjawabkan. Demikian pula dengan apa yang
disimpulkan pemuda ini. Melihat bahwa Phoa-lojin berdiri di
pihaknya dan mengatakan dia tidak perlu cemas tentang nasib
Siu Li sudah membuat jenderal muda ini girang bukan main.
Hal ini berarti keselamatan gadis itu tidak perlu dirisaukan lagi
dan dia tidak usah menghiraukan ancaman Cheng-gan Sian-jin.
1215
Itulah hal yang amat di luar dugaan bagi Cheng-gan Sian-
jin. Tadinya, mengandalkan nama Siu Li di bawah ancaman,
kakek ini merasa yakin akan kemenangan diri sendiri. Maka,
sungguh tidak disangkanya sama sekali bahwa hal yang terjadi
justeru sebaliknya!
1216
Dan baru sekarang ini aku tua bangka sialan bertemu dengan
orang yang demikian teguh pendiriannya. Ahh, dasar aku yang
tidak tahu diri. Hemm, baiklah, goanswe....... baiklah...... kalau
aku tidak dapat berendeng dengan burung hong di sini, biarlah
aku akan berendeng saja dengan burung hong yang ada di
sana, ha ha.....!”
1217
Sejenak keadaan menjadi sunyi dan semua orang
memandang kepergian datuk sesat yang amat berbahaya ini
dengan berbagai macam perasaan. Ada yang kecewa karena
tak dapat membunuh kakek itu, namun, ada pula yang merasa
lega bahwa Cheng-gan Sian-jin tidak membuat onar. Golongan
pertama dirasakan oleh Kim-sin Sian-jin dan orang-orang dari
partai lain, sedangkan golongan kedua diratakan oleh para
pembantu Bu Kong.
1218
mengganggu kekasihnya, dia tidak akan memberi umur
panjang kepada Cheng-gan Sian-jin!
1219
Kembali mereka terkejut, akan tetapi, lebih terkejut lagi
hati orang-orang ini ketika melihat keadaan pintu gerbang
yang pecah berantakan!
1220
sendiri menghilang ke bawah. Itulah Wu-sam-tai-ciangkun dan
panglima tinggi besar tadi bukan lain adalah Panglima Kiang!
1221
sedalam lautan terhadap pasukan Wu-sam-tai-ciangkun itu.
Sementara di lain pihak, pasukan lawan bertempur dengan
hati yang kurang mantap dan juga agak gentar melihat
kenekatan lawan yang luar biasa.
Dua orang perwira dari Wu, yakni perwira Song Kiat dan
Chi Hun, menjadi marah melihat keragu-raguan yang
membayang di wajah anak-anak buahnya. Oleh sebab itu,
sambil memekik
1222
1223
PENDEKAR GURUN NERAKA
Karya BATARA
Jilid 20
DUA orang perwira dari Wu, yakni perwira Song Kiat dan
Chi Hun, menjadi marah melihat keragu-raguan yang
membayang di wajah anak-anak buahnya. Oleh sebab itu,
sambil memekik berang dua orang perwira ini yang duduk di
atas kuda masing-masing menerjang ke depan dengan tombak
mereka. Belasan perajurit Yueh yang berani menyambutnya,
dibuat buyar dan pecah berantakan. Lima orang terpental
senjatanya akibat tangkisan tombak yang amat kuat dari dua
orang perwira itu, sedangkan tujuh orang yang lain tertikam
tombak dan roboh sambil menjerit ngeri.
1224
Maka, terjadilah pertempuran yang lebih seru lagi di
antara mereka. Kenekatan pasukan Yueh dihadapi Perwira
Song dan Perwira Chi, sementara anak-anak buahnya
berteriak-teriak di belakang mereka sambil menyerbu lawan
yang lain. Akibatnya, sebentar saja barisan paling depan dari
pasukan Yap-goanswe ini semrawut. Memang sebenarnya
mereka itu bukan tandingan Perwira Song maupun Chi, karena
mereka adalah perajurit-perajurit biasa. Seharusnya, lawan
mereka bukanlah para perwira yang tentu saja kepandaiannya
masih dua atau tiga tingkat lebih tinggi. Namun, karena musuh
sudah menerjang maka mereka ini terpaksa menghadapinya
dengan hati tabah.
1225
tubuh lawan terjungkal tanpa sempat mengeluh lagi karena
jantung mereka pecah tertikam senjata maut di tangan dua
orang perwira ini!
1226
Perintah ini singkat dan Kok Hun tidak berani banyak
bicara, apalagi Yap-goanswe sendiri tampaknya tergesa-gesa.
Maka, cepat panglima ini memberi hormat dan sekali dia
memutar tubuh, Kok Hun telah berlari ke pintu gerbang barat
untuk menjalankan tugasnya.
1227
Begitu suara ini lenyap empat orang kapten yang
diperintahkan sudah menyatakan "siap" dan beberapa detik
kemudian pasukan baju hitam itu telah memecah diri menjadi
empat kelompok. Gerakan mereka cepat, seperti iblis yang
gentayangan dan sekejap kemudian terbentuklah kedudukan
Cakar Naga seperti yang diminta jenderal muda itu.
1228
Namun, inilah kesalahan mereka. Kalau saja mereka
membanting tubuh dan tidak menangkis, mungkin mereka
selamat. Akan tetapi, begitu menangkis, segera tombak
mereka patah-patah bertemu dengan tangan yang penuh
getaran tenaga sin-kang itu! Hal ini membuat Perwira Song
dan Chi mengeluarkan seruan kaget, dan sejenak mereka
tertegun. Pada detik itulah mereka melihat wajah lawan yang
tersenyum dingin dan bukan kepalang rasa kejut yang dialami
dua orang perwira ini.
1229
secepatnya memasuki pintu gerbang yang terbuka itu untuk
mencari Cheng-gan Sian-jin dan Wu-sam-tai-ciangkun.
Terutama datuk sesat itulah yang diincarnya, karena Cheng-
gan Sian-jin mengancam keselamatan kekasihnya.
1230
Jenderal muda ini tidak mengerti dan juga dia merasa
aneh mengapa bayangan Wu-sam-tai-ciangkun sama sekali
tidak nampak. Bukankah sebagai panglima komando tiga
orang itu seharusnya berada di atas menara untuk
memberikan perintah-perintah kepada anak buahnya?
Apakah mereka sedang berada di tempat lain dan mengatur
siasat? Entahlah, pemuda ini tak dapat menjawab. Yang jelas,
mengatur siasat pada saat musuh sudah memasuki pintu
gerbang begini sebenarnya adalah perbuatan terlambat!
1231
untuk melakukan pembakaran dalam serangan ini, bahkan
melarang keras perbuatan itu karena dapat menyusahkan
penduduk yang tidak berdosa. Dan dia percaya bahwa para
pembantunya akan menaati pesan ini. Jadi, kalau begitu, siapa
yang melakukan pengacauan ini? Orang-orang kang-ouwkah?
1232
yakni pihak Wu karena ketidakcocokannya dengan Wu-sam-
tai-ciangkun serta pihak Yueh karena penolakannya, membuat
kakek itu lalu membantu Yueh melakukan kekacauan-
kekacauan dengan jalan merusak pintu gerbang agar pasukan
musuh menyerbu masuk dan dengan demikian kedua pihak
bisa saling baku hantam!
1233
Sungguh mengguncangkan, dan keadaan pasukan Wu itu
benar-benar terancam sekali. Para perwira mencoba
mengatur barisan menghalang musuh dengan teriakan-
teriakannya, akan tetapi, tetap saja gagal. Dan para perwira itu
sendiri menjadi gelisah karena pucuk pimpinan mereka, yakni
Wu-sam-tai-ciangkun, tidak tampak hadir. Dengan demikian,
perintah tunggal sudah tidak ada lagi dan masing-masing
orang terpaksa bekerja menurut pikirannya sendiri. Hal ini
membuat bentuk-bentuk barisan pasukan Wu tidak seragam
dan akibatnya, tentu saja mereka dibuat kebobolan!
1234
Semuanya adalah pengulangan dari nafsu-nafsu hewani
manusia yang mendapatkan wadahnya dalam perang, karena
hanya di tempat inilah mereka itu dapat melampiaskan segala
dendam kebencian sebebas-bebasnya. Perang! Betapa
mengerikan dan dibenci oleh sebagian besar manusia, namun
tetap saja ada di muka bumi. Siapa yang dapat mencegah?
Agaknya kalau iblis-iblis dapat dilenyapkanlah maka perang
juga dapat dihilangkan. Dan selama roh-roh hitam itu masih
ada, perang akan merupakan sesuatu yang abadi di
permukaan bumi!
1235
Bala tentara Yueh bisa dibilang mengepung kota dari
delapan penjuru, maka di manapun mereka bersembunyi,
selalu saja bertemu dengan musuh. Akibatnya, bagi yang
berhasil lolos keadaannya sudah penuh luka-luka dan berjalan
satu atau dua lie saja orang-orang itu sudah ambruk kehabisan
darah, tewas dalam keadaan menyedihkan.
1236
orang ini melawan keganasan si jago merah yang membuat
kota raja menyala-nyala itu.
1237
Namun, untuk apa kita memperdebatkan persoalan ini?
Lebih baik kita mencari saja di mana beradanya Wu-sam-tai-
ciangkun yang sejak perang pecah tidak tampak batang
hidungnya ini. Demikian pula dengan Bu Kong sendiri, di mana
setelah peperangan berakhir, jenderal muda inipun juga tidak
kelihatan. Apa yang sedang terjadi?
1238
sama sekali tidak ada. Semua tempat sudah dimasukinya, dan
kini tinggal lorong bawah tanah ini.
1239
Dengan sikap pandang ringan inilah satu kesalahan besar
telah dibuat oleh pemuda itu. Dia tidak tahu betapa setelah
kepergiannya, seorang perajurit bertubuh sedang berindap-
indap menghampiri si tinggi besar itu dan dengan susah payah
menolong temannya. Bisikan-bisikan pelan terdengar di antara
mereka dan dua orang ini akhirnya berangkulan melarikan diri
melalui lorong samping.
1240
segera meninggalkan tempat berbahaya itulah yang membuat
raja muda ini dapat bertahan. Namun, maut akhirnya
menjemput juga dan di dalam sebuah hutan, di atas pangkuan
puteranya yang menangis sesenggukan, raja muda itu wafat
setelah meninggalkan pesan untuk membalaskan
kematiannya. Peristiwa ini masuk dalam sejarah dan dicatat
sebagai peristiwa penting yang menyangkut permusuhan dua
kerajaan, yakni Yueh dan Wu.
1241
berlumuran darah itu membuat otaknya retak-retak. Dan
ketika Bu Kong memasuki tempat itu, panglima ini
mengeluarkan suara seperti ayam disembelih sambil
menudingkan telunjuknya dengan mata melotot.
1242
melompat maju, namun gadis ini sendiri sudah menjerit keras
dan menubruk Panglima Ok, lalu menangis tersedu-sedu.
1243
“Yap-goanswe, jangan sentuh tubuhku, aku tidak butuh
pertolonganmu...... uhh......!” panglima ini terbatuk dan darah
bercampur ludah mengenai muka jenderal muda itu yang
terpaksa mundur dengan hati panas. Kalau saja tidak ingat
orang ini sudah berada di ambang maut dan juga sekaligus
ayah dari kekasihnya, tentu dia tidak sudi menolong. Namun,
melihat gadis itu dilanda duka yang demikian menyedihkan,
maka dia hendak sedikit menghibur kekasihnya. Siapa tahu
panglima tua yang tak tahu diri itu malah memaki dan
meludahinya!
1244
memberikan kekuatan. Pertanyaan ini tidak dapat dijawabnya
karena tenggorokannya seperti tercekik, maka ia hanya dapat
mengguguk sambil menggelengkan kepala tanda tidak tahu.
“Siapa.......?”
1245
tidak tahan untuk tertawa mendengar A Cheng mengkhianati
Cheng-gan Sian-jin ini menyebabkan jantungnya terasa nyeri.
Dia tidak tahu, betapa sebuah urat di serambi kiri jantung
pecah akibat tertawa tadi, dan panglima ini banya merasa
bahwa dada kirinya semakin sakit. Demikian sakit perasaan itu
sehingga mukanya sampai berkerut-kerut. Totokan Siu Li tadi
memang sedikit banyak telah menolongnya. Akan tetapi,
kejutan mendengar berita tentang A Cheng ini membuat
penderitaannya semakin hebat.
Tentu saja gadis ini menjadi takut dan sedih. Air matanya
membanjir seperti bendungan jebol dan Bu Kong yang tidak
tahan melihat itu semua lalu melompat ke depan. Dengan
gerakan cepat pemuda ini menotok satu jalan darah di
punggung yang dinamakan "Tenangkan Sumsum Kembalikan
Roh", yakni semacam hiat-to penting untuk memulihkan
1246
seseorang dalam beberapa detik buat menyampaikan pesan
terakhirnya sebelum tewas.
1247
ini disusul hubungan asmara puterinya dengan pemuda itu
membuat orang tua ini marah sekali.
1248
perjodohannya dengan Yap-goanswe, panglima ini lalu
menangkap puterinya itu yang dijebloskan dalam penjara
bawah tanah.
1249
maka tidaklah aneh kalau Cheng-gan Sian-jin berhasil dibujuk
dan berkhianat!
1250
Cheng-gan Sian-jin adalah tokoh besar dunia hitam,
mana bisa dirobohkan Wu-sam-tai-ciangkun? Adalah mereka
itu yang dirobohkan kakek ini seperti tekad mereka sendiri,
tiga orang panglima itu akhirnya benar-benar mati
"terhormat" di tangan Cheng-gan Sian-jin.
1251
cercaan masyarakat juga reaksi dari roh-roh luhur akan
menghantui si pelanggar sampai menjadi gila. Karena itu,
jarang sekali di antara mereka ada yang berani melawan
"Hauw" ini, apalagi kalau berupa pesan terakhir dari orang tua
sendiri. Bagi mereka, pesan itu amat berpetuah dan Siu Li yang
terpengaruh oleh kebudayaan ini mulai goyah perasaannya.
1252
“Sratt...!” Bu Kong terkesiap melihat sinar kehijauan ini
dan perasaan pemuda itu benar-benar terguncang ketika dia
melihat gadis itu maju menghampiri. Tentu saja pemuda ini
terkejut dan rasa nyeri menusuk hatinya. Bu Kong mengeluh
dan pemuda itu berdiri tertegun dengan mata terbelalak.
Dilihatnya air mata membanjir di kedua pipi yang halus itu dan
Bu Kong merasa seperti disayat. Dia tidak tahu apa yang
sedang dipikirkan kekasihnya ini. Akan tetapi, dengan pedang
di tangan kini maju menghampiri baginya sudah cukup jelas
untuk mengetahui apa yang hendak dilakukan gadis itu.
1253
Bagi pemuda ini, mati pada saat itu untuk membebaskan
kekasihnya dari tekanan batin dianggapnya sebagai sesuatu
yang layak. Dan dia tidak ingin menambah penderitaan gadis
itu lagi. Dengan demikian, dia memasrahkan semua yang
terjadi dengan penuh kerelaan. Terlalu banyak dia membuat
susah kepada kekasihnya itu, maka dia sudah tidak ingin
menambah dosa. Bahkan buntungnya lengan Siu Li pun
sebenarnya adalah gara-gara dia juga.
1254
Siu Li terhuyung-huyung dan wajah yang pucat itu
tampak mengharukan sekali. Bu Kong menyeringai dan
pemuda itu mengeluh tertahan. Sama sekali dia tidak mengira
bahwa dialah yang bakal disuruh membunuh, bukannya dia
yang dibunuh! Maka tentu saja kejadian ini membuat pemuda
itu terkesima dan sejenak dia tertegun.
1255
Siu Li menjerit dan kembali menyodorkan gagang pedang
ke tangan pemuda itu, namun, kali ini Bu Kong tidak mau
menerima dan wajah gadis itu mendadak jadi beringas.
1256
mata itu rupanya sempat mengusir kegilaannya dalam sedetik
karena tiba-tiba gadis ini memekik tertahan seperti orang
kaget. Namun, karena pedang sudah digerakkan cepat, maka
gadis ini tidak mampu mencegahnya. Apalagi getaran syaraf
tadi membuatnya menyerang sungguh-sungguh, maka Siu Li
tidak dapat mengendalikan diri.
1257
1258
Siu Li mengerang, dan dengan napas terengah-engah gadis
ini memeluk wajah kekasihnya dengan muka pucat. Kemudian,
pada saat tubuhnya mulai berkelojotan, ia mencium bibir Bu
Kong dan bersamaan dengan rintihannya yang terakhir, puteri
Panglima Ok yang bernasib malang itu menghembuskan
napasnya dengan mulut menyeringai.
1259
Yap-goanswe yang diraba urat nadinya, kakek ini tampak
melenggong. Mengapa? Karena dari lima orang itu ternyata
yang masih hidup justeru adalah pemuda ini!
1260
Inilah para pembaca, hal yang sesungguhnya terjadi. Dan
memang terdapat sesuatu yang di luar dugaan pada peristiwa
itu. Kalau saja Siu Li tahu bahwa Bu Kong tidak tewas, mungkin
gadis ini tidak sampai mengorbankan diri menyerahkan
nyawanya. Namun, nasi telah menjadi bubur dan tahukah
Anda apa sebab UTAMANYA?
1261
mulailah terjadi konflik batin yang kian menjadi. Dan akhir dari
kekecewaan itu kemudian meledak ketika gadis ini melarikan
diri dari gedung ayahnya dan bersembunyi di Lembah Bambu
Kuning.
1262
tersebut, hati Siu Li menjadi luluh kembali dan harapannyapun
timbul. Kebijaksanaan pemuda itu di saat terakhir dalam hutan
dahulu benar-benar mengesankan hatinya. Masih terngiang di
telinganya ucapan pemuda ini betapa semua kesalahan-
kesalahan ayahnya akan dihapus kalau mereka telah menjadi
suami-istri. Ayahnya memang jahat akan tetapi, pemuda itu
ternyata mau mengalah dan betapa berbudi watak seperti itu.
1263
maka biar iblis sekalipun tidak mungkin dapat
menggagalkannya. Oleh sebab itu, usaha yang sungguh-
sungguh ini memang tampaknya pasti berhasil. Bu Kong dan
Siu Li telah mengambil keputusan terakhir, yakni apabila pihak
orang tua menolak, baik itu Panglima Ok maupun Takla Sen-jin
sendiri, mereka akan minta tolong kepada para nikouw atau
hwe-sio untuk meresmikan perjodohan ini. Dan apabila hal itu
sampai terjadi, baik Malaikat Gurun Neraka maupun Ok-
ciangkun sendiri mau tidak mau harus "menyerah".
1264
Bu Kong menganggap, bahwa kalau dia dan Siu Li sudah
suka sama suka dan masing-masing telah sama-sama "mau"
untuk menjadi suami isteri, maka hal itupun bakal terjadilah!
Dan seperti yang mereka ikrarkan sendiri, tidak jadi suami
isteri di dunia "sini" biarlah jadi suami isteri di dunia "sana".
Mereka lupa, para pembaca, bahwa meskipun masing-masing
sudah sama punya "mau", namun kalau TUHAN JUGA PUNYA
MAU lain dengan "mau"-nya mereka, dua orang itu harus
tunduk! Harus menyerah!
1265
punya mau....... dan Tuhan juga punya mau" yang sejalan,
barulah keberhasilan yang Anda peroleh. Sebaliknya, kalau
Anda dan dia punya "mau" yang sama, akan tetapi,
berlawanan dengan Tuhan punya "mau", maka seperti
keadaan Yap-goanswe itulah yang kita terima!
1266
Mengertilah Anda, para pembaca? TUHAN JUGA PUNYA
MAU! Harap Anda camkan kata-kata ini setiap kali Anda
menerima kegagalan maupun keberhasilan. Sebab, hanya
karena kemauan-Nya itulah semua terjadi menimpa kita.
1267
mengembalikan ketenangan jiwa akibat pukulan batin yang
diderita.
1268
sehingga ia meledak dalam kegelapan, merusak diri semakin
parah dan hancur berantakan menyeret manusia-manusia
lainnya.
1269
Nah, inilah para pembaca, isi selengkapnya dari kalimat-
kalimat ganjil itu. Bagaimana menurut pendapat Anda? Tidak
benarkah? Kalau Anda orang yang betul-betul beragama, saya
yakin bahwa Anda dan saya sependapat, yakni jawaban itu
memang BENAR!
1270
memiliki sin-kang kuat, maka cepat pemuda inipun dapat
menekan guncangan batin yang dialaminya.
1271
Tentu saja dia terkejut dan sementara pemuda ini
bengong, Bu-beng Sian-su tertawa lirih. Kakek itu tampak
gembira melhat betapa dalam waktu sekejap saja Bu Kong
dapat mengerti akan inti sari dari sebait syair tersebut. Dan hal
ini tidak aneh karena pemuda itulah yang langsung menjadi
titik sasaran utama.
1272
kau peroleh lama atau tidak, inilah tergantung pada tinggi
rendahnya pengertian yang kau serap tentang kenyataan itu.
Semakin tinggi pengertianmu, tentu semakin lekas pula kau
sembuh, dan begitulah yang kuharapkan. Mengertikah kau,
anak muda?”
1273
amat berguna untuk mematangkan jiwa. Sesungguhnyalah,
emas telah berada di dalam genggaman tanganmu sendiri,
namun kau masih mencari tembaga di luar. Aih, anak muda,
bukankah ini sayang sekali? Dan mengertikah kau apa yang
kumaksudkan?”
1274
pergi dulu. Tugas masih banyak menantimu dan tentang
saranku tadi, biarlah kau pikirkan masak-masak, semuanya
terserah dirimu sendiri. Oleh sebab itu, ijinkan aku pergi dulu
dan selamat tinggal......!”
***
1275
Kemenangan Yueh kali ini memang patut disambut
dengan penuh kegembiraan karena Wu-sam-tai-ciangkun,
orang yang amat mereka benci itu sekarang telah tewas. Tiga
panglima setan itu telah tiada lagi dan mereka merasa lega.
Dengan demikian, harapan untuk hidup tenang agaknya akan
dapat dicapai.
1276
lagi. Dan karena Pangeran Kou Cien telah menyudutkannya
sedemikian rupa, terpaksa dia akhirnya menyerah. Akan
tetapi, sekarang perjuangan pangeran itu berhasil, dan dia
boleh pergi ke mana dia suka.
1277
keluar dari kota raja. Dan di pintu gerbang Utara, empat orang
pembantunya bersama Lek Hui berdiri dengan mata basah.
Mereka sengaja menanti pemuda itu untuk memberikan
hormatnya yang terakhir, maka begitu pemuda ini muncul,
lima orang itupun datang menghampiri.
1278
blak-blakan. Kalau kau dogol, tentu pangeran tidak akan sudi
mengangkatmu menjadi panglima muda!”
1279
Bu Kong tersenyum dan setelah mengucapkan beberapa
kata lagi, pemuda itupun berpamit dan memutar tubuh
meninggalkan mereka. Lima orang temannya memandang
sampai pemuda itu keluar dari pintu gerbang dan Fan Li
bersama tiga orang temannya berkaca-kaca. Hanya Lek Hui
yang wajahnya "berseri" karena raksasa muda yang tinggi
besar ini benar-benar merasa girang dapat mencarikan
seorang "jago" bagi gurunya untuk melakukan pi-bu!
1280
Sejenak pemuda ini memejamkan matanya dan ketika
dia membukanya kembali, Bu Kong menjawab sambil
menggigit bibir. “Hong-moi, aku berjalan menurutkan kakiku
melangkah. Mengapa kau tiba-tiba berada di sini?”
1281
Setelah berkata demikian, pemuda itupun lalu
membalikkan tubuh dan dengan langkah tenang dia
melanjutkan perjalanan. Pek Hong terbelalak, dan sejenak
gadis ini terisak. Akan tetapi, setelah ia sadar kembali, gadis
itupun lalu mengejar dengan kaki tersaruk-saruk.
1282
semua akan kami ajak untuk berjumpa kembali dengan
pendekar muda ini.
TAMAT
1283