Tim Penyusun
C. DASAR
1. Undangan-undangan Republik Indonesia nomor 12 tahun
2010 tentang Gerakan Pramuka.
2. Keputusan Musyawarah Nasional Gerakan Pramuka nomor
07/ Munas/ 2018 tentang Anggaran Dasar dan Anggaran
Rumah Tangga Gerakan Pramuka.
3. Keputusan Kwartir Nasional Gerakan Pramuka Nomor: 220
Tahun 2007 Tentang Petunjuk Penyelenggaraan Pokok-
Pokok Organisasi Gerakan Pramuka;
4. Keputusan Kwartir Nasional Gerakan Pramuka Nomor: 231
Tahun 2007 Tentang Petunjuk Penyelenggaraan Gugusdepan
Gerakan Pramuka;
5. Keputusan Kwartir Nasional Nomor 225 Tahun 2007,
Tentang Petunjuk Penyelenggaraan Majelis Pembimbing
Gerakan Pramuka;
6. Keputusan Kwartir Nasional Gerakan Pramuka Nomor: 198
Tahun 2011 Tentang Petunjuk Penyelenggaraan Syarat
Kecakapan Umum;
7. Keputusan Kwartir Nasional Gerakan Pramuka Nomor: 199
Tahun 2011 Tentang Panduan Penyelesaian Syarat
Kecakapan Umum;
8. Keputusan Kwartir Nasional Gerakan Pramuka Nomor: 174
Tahun 2012 Tentang Pentunjuk Penyelenggaraan Pakaian
Seragam Pramuka.
A. PENGORGANISASIAN GUGUSDEPAN
Pengorganisasian Gugusdepan mengikuti ketentuan-ketentuan
berikut:
1. Ketentuan Umum
a. Anggota putra dan anggota putri dihimpun dalam
Gugusdepan yang terpisah, masing-masing merupakan
Gugusdepan yang berdiri sendiri.
b. Setiap Gugusdepan berkewajiban untuk menerima kaum
muda yang bertempat tinggal di sekitar pangkalan
Gugusdepan tersebut, sehingga memungkinkan dibentuk
Gugusdepan Lengkap.
c. Dalam menerima anggota, Gugusdepan tidak boleh
membedakan suku, ras, golongan, dan agama.
d. Gugusdepan dikoordinasikan, dibina, dan dikendalikan
oleh kwartir ranting, kecuali Gugusdepan yang
berpangkalan di Kampus Perguruan Tinggi pembinaan dan
pengembangannya dilakukan oleh Kwartir Cabang.
10 | P e m b i n a a n G u g u s d e p a n U n g g u l - 2 0 2 2
e. Setiap Gugusdepan menggunakan nomor yang diatur oleh
Kwartir Cabang, kecuali Gugusdepan yang ada di
Perwakilan RI diatur oleh Kwartir Nasional. Gugusdepan
putra bernomor gasal, sedangkan Gugusdepan putri
bernomor genap.
f. Ditinjau dari kelengkapan satuannya maka Gugusdepan
terdiri atas:
1) Gugusdepan lengkap adalah pangkalan keanggotaan
bagi anggota muda dan anggota dewasa yang terdiri
atas: Perindukan Siaga, Pasukan Penggalang, Ambalan
Penegak, dan Racana Pandega.
Contoh : Gugusdepan yang berpangkalan di Pondok
Pesantren, Perguruan Tinggi, atau Desa yang
menghimpun perindukan, pasukan, ambalan, dan
racana.
2) Gugusdepan tidak lengkap adalah pangkalan
keanggotaan bagi anggota muda dan anggota dewasa
yang terdiri atas satu atau dua atau tuga golongan saja.
Contoh: Gugusdepan berpangkapan Sekolah Dasar
yang mempunyai perindukan siaga dan pasukan
penggalang atau Gugusdepan berpangkalan Sekolah
Menengah atas yang mempunyai Ambalan Penegak
saja.
11 | P e m b i n a a n G u g u s d e p a n U n g g u l - 2 0 2 2
2. Struktur Organisasi
Gugusdepan dikelolah oleh tim pembina satuan yang dipimpin
seorang pembina gugusdeoan dan dibimbing oleh Majelis
Pembimbing Gugusdepan (Mabigus). Secara skematis dapat
ditunjukkan dengan struktur organisasi berikut:
Majelis Pembimbing
Gugusdepan
Ketua
Gugusdepan
Dewan Kehormatan
B B B B R R R R S S S S
Keterangan:
B = Barung
R = Regu
S = Sangga
12 | P e m b i n a a n G u g u s d e p a n U n g g u l - 2 0 2 2
1) Majelis Pembimbing Gugusdepan
Mabigus berasal dari unsur-unsur: orangtua peserta didik
yang merupakan perwakilan dari tiap satuan, tokoh-tokoh
masyarakat termasuk para pengusaha di lingkungan
gugusdepan yang memiliki perhatian dan rasa
tanggungjawab terhadap Gerakan Pramuka, serta mampu
menjalankan peran majelis pembimbing.
- Ketua Gugusdepan secara ex-officio anggota Mabigus
- Mabigus terdiri atas:
a) seorang Ketua
b) seorang Wakil Ketua
c) seorang Sekretaris
d) seorang Ketua Harian (bila perlu)
e) beberapa orang anggota
4) Ketua Mabigus dipilih di antara anggota Mabigus
yang ada.
Gambar 2.2.
Tanda Jabatan Mabigus
13 | P e m b i n a a n G u g u s d e p a n U n g g u l - 2 0 2 2
3) Dewan Kehormatan
Dewan Kehormatan Gugusdepan merupakan badan tetap
yang dibentuk oleh Pembina Gugusdepan sebagai badan
yang menetapkan pemberian anugerah, penghargaan dan
sanksi, dengan tugas:
- menilai sikap dan perilaku anggota Gerakan
Pramuka yang melanggar kode kehormatan atau
merugikan nama baik Gerakan Pramuka.
- menilai sikap, perilaku dan jasa seseorang untuk
mendapatkan anugerah, penghargaan berupa tanda
jasa.
Dewan Kehormatan beranggotakan lima orang yang terdiri
atas unsur: Anggota Mabigus, Ketua Gugusdepan, dua orang
Pembina Satuan, Dewan Penegak/ Dewan Pandega jika
dibutuhkan.
4) Pembina Gugusdepan
- Pembina Gugusdepan disingkat Pembina Gudep terdiri
atas Ketua Gugusdepan dibantu oleh Pembina Satuan
dan Pembantu Pembina Satuan.
- Ketua Gudep dipilih dari para Pembina Pramuka yang
ada dalam Gudep yang bersangkutan pada Musyawarah
Gugusdepan.
Gambar 2.3.
Tanda Jabatan Pembina Gudep
14 | P e m b i n a a n G u g u s d e p a n U n g g u l - 2 0 2 2
5) Pembina Satuan
- Tim Pembina Perindukan Siaga disingkat Tim Pembina
Siaga terdiri atas 1 orang pembina dan 3 orang pembantu
pembina.
- Tim Pembina Pasukan Penggalang disingkat Tim
Pembina Penggalang terdiri atas 1 orang pembina dan 2
orang pembantu pembina.
- Tim Pembina Ambalan Penegak disingkat Tim Pembina
Penggalang terdiri atas 1 orang pembina dan 1 orang
pembantu pembina.
- Racana Pandega dibina oleh seorang Pembina Pandega
dan bila perlu dapat dibantu oleh satu orang Pembantu
Pembina Pandega atau lebih sebagai konsultan dan
narasumber ahli yang memiliki kepedulian dan dipilih
oleh Majelis Pandega. Narasumber ahli adalah orang
yang memiliki keahlian tertentu yang dibutuhkan untuk
pengembangan pandega dan dapat memotivasi orang lain
Gambar 2.4
Contoh tanda pengenal untuk Gol. Siaga (hijau)
Kiri Pembina dan Kanan Pembantu Pembina
6) Perindukan Siaga
- Perindukan Siaga idealnya terdiri atas antara 18 – 24
Pramuka Siaga yang dibagi menjadi 3 – 4 kelompok kecil
yang disebut Barung. Jika terdapat jumlah peminat untuk
menjadi Pramuka Siaga cukup banyak, Gugusdepan
dapat mempertimbangkan untuk membentuk perindukan
baru.
15 | P e m b i n a a n G u g u s d e p a n U n g g u l - 2 0 2 2
- Barung:
a) Barung adalah kelompok teman sebaya usia antara 7
– 10 tahun yang disebut Pramuka Siaga.
b) Satu barung jumlah anggotanya yang terbaik terdiri
atas 6 (enam) Pramuka Siaga.
c) Pembentukan barung dilakukan oleh para Pramuka
Siaga sendiri, dengan bantuan Pembina dan
Pembantu Pembina Pramuka Siaga.
d) Keanggotaan barung tidak bersifat menetap, tetapi
dapat diubah setiap 1-2 bulan sekali, waktunya diatur
setelah menyelesaikan satu siklus program kegiatan.
Perubahan barung harus atas dasar persetujuan para
Pramuka Siaga.
e) Perubahan tidak boleh dilakukan secara acak dan
jangan sampai membuat Pramuka Siaga merasa tidak
nyaman.
f) Jika perubahan barung dilakukan secara teratur tiap
akhir program, para Pramuka Siaga akan menjadi
terbiasa dengan perubahan tersebut dan merasa hal
itu sebagai bagian dari dinamika perindukan.
g) Tiap barung memakai nama yang dipilih sendiri
dengan bantuan Pembina Pramuka, dari warna
seperti Barung Merah, Barung Putih.
h) Barung tidak memakai bendera barung, karena
pelaksanaan kegiatan Pramuka Siaga pada umumnya
dilaksanakan di tingkat perindukan. Kegiatan-
kegiatan di tingkat barung hanya berupa permainan
singkat dan spontan.
i) Untuk memenuhi hak anak dan melatih
kepemimpinan dibentuk DewanPerindukan Siaga
disingkat Dewan Siaga yang beranggotakan dari
seluruhanggota perindukan. Ketua Dewan Siaga
adalah Sulung.
16 | P e m b i n a a n G u g u s d e p a n U n g g u l - 2 0 2 2
7) Pasukan Penggalang
- Pasukan Penggalang idealnya terdiri atas 24 – 32
Pramuka Penggalang yang dibagi menjadi 3 – 4
kelompok yang disebut regu.
- Regu adalah kelompok belajar interaktif teman sebaya
usia antara 11 – 15 tahun yang disebut Pramuka
Penggalang. Satu regu jumlah anggotanya yang terbaik
adalah 6 – 8 Pramuka Penggalang.
- Pembentukan regu dilakukan oleh para Pramuka
Penggalang sendiri. Pembina dan Pembantu Pembina
tidak ikut menanganinya, kecuali bila diperlukan dapat
ikut membantu.
- Keanggotaan regu bersifat tetap untuk jangka waktu
tertentu dan mempunyai keterikatan yang kuat.
- Setiap regu memiliki nama yang dipilih sendiri oleh
anggotanya. Regu putra menggunakan nama binatang
dan regu putri menggunakan nama bunga atau tumbuh-
tumbuhan.
- Nama regu merupakan identitas regu dan mengandung
kiasan dasar yang memotivasi kehidupan regu.
- Setiap regu memiliki bendera regu yang bergambar
sesuai dengan nama regu dan menjadi ciri khas yang
menandai regu tersebut. Bendera regu dipegang oleh
Pemimpin Regu dengan tongkat setinggi 160 cm dengan
ukuran bendera 25 cm x 35 cm. Contoh bendera regu
periksa lampiran III.
- Sistem kelompok dalam golongan Pramuka Penggalang
diwujudkan dalam sistem beregu yang merupakan unsur
metode Kepramukaan yang sangat penting, karena
merupakan poros metode Kepramukaan untuk golongan
Pramuka Penggalang.
-
17 | P e m b i n a a n G u g u s d e p a n U n g g u l - 2 0 2 2
- Untuk pendidikan kepemimpinan dan
mengikutsertakan dalam pengambilan keputusan
para Pramuka penggalang, dibentuk Dewan
Pasukan Penggalang, disingkat Dewan Penggalang,
terdiri atas Pemimpin Regu Utama, para Pemimpin
Regu, Wakil Pemimpin Regu, Pembina Penggalang
dan para Pembantu Pembina Penggalang.
- Untuk melatih kepemimpinan dan rasa
tanggungjawab para Pramuka Penggalang, diadakan
Dewan Kehormatan Pasukan Penggalang, yang
terdiri atas para Pemimpin Regu Utama, Pemimpin
Regu, Pembina dan para Pembantu Pembina
Penggalang.
- Untuk mendidik Pramuka Penggalang dalam
kehidupan demokrasi dan mewujudkan hak semua
anggota diadakan Majelis Penggalang yang
anggotanya terdiri atas seluruh anggota pasukan.
Keikutsertaan mereka sebagai individu bukan atas
nama regu.
8) Ambalan Penegak
- Ambalan Penegak idealnya terdiri dari 16 – 30 Pramuka
Penegak yang dibagi menjadi 3 – 4 kelompok yang
disebut sangga.
- Setiap sangga memiliki nama yang dipilih sendiri oleh
anggotanya yang mengandung kiasan dasar sejarah
perjuangan bangsa (pencoba, perintis, pendobrak,
penegas, pelaksana)
- Sangga dipimpin secara bergantian oleh seorang
Pemimpin Sangga yang dipilih oleh dan dari para
anggota sangga.
18 | P e m b i n a a n G u g u s d e p a n U n g g u l - 2 0 2 2
- Diantara Pemimpin Sangga dipilih salah seorang dari dan
oleh mereka untuk melaksanakan tugas di tingkat
ambalan yang disebut Pradana.
- Pradana tersebut tetap memimpin sangganya.
- Untuk mengembangkan kepemimpinan dan
mengikutsertakan dalam pengambilan keputusan bagi
Pramuka Penegak, dibentuk Dewan Ambalan Penegak
disingkat Dewan Penegak yang dipimpin oleh Ketua
disebut Pradana dengan susunan sebagai berikut:
a) Seorang Ketua yang disebut Pradana
b) Seorang Pemangku Adat
c) Seorang Kerani
d) Seorang Bendahara
e) Beberapa orang anggota Dewan tersebut dipilih dari
para Pemimpin dan Wakil Pemimpin Sangga
- Masa bakti Ketua Dewan Penegak adalah 1 tahun
- Untuk mengembangkan kepemimpinan dan rasa
tanggungjawab para Pramuka Penegak, dibentuk Dewan
Kehormatan Penegak yang terdiri atas para anggota
Ambalan yang sudah dilantik.
9) Racana Pandega
- Racana Pandega idealnya beranggotakan maksimal 30
orang Pramuka Pandega.
- Dalam racana dapat dibentuk reka disesuaikan dengan
kebutuhan.
- Untuk kelancaran pelaksanaan tugas sangga kerja dapat
meminta nara sumber ahli sesuai kebutuhan kepada
Pembina Pandega.
19 | P e m b i n a a n G u g u s d e p a n U n g g u l - 2 0 2 2
- Untuk mengembangkan kepemimpinan di racana
dibentuk Dewan Racana Pandega disingkat Dewan
Pandega yang dipimpin oleh seorang Ketua, dengan
susunan sebagai berikut:
a) Seorang Ketua
b) Seorang Pemangku Adat
c) Seorang Sekretaris
d) Seorang Bendahara
e) Beberapa orang anggota Dewan tersebut dipilih oleh
para anggota racana.
- Masa bakti Ketua Dewan Pandega adalah 1 tahun
- Untuk mengembangkan kepemimpinan dan rasa
tanggungjawab para Pramuka Pandega, dibentuk Dewan
Kehormatan Pandega yang terdiri atas para anggota
racana yang sudah dilantik.
- Dalam Dewan Kehormatan Pandega, Pembina bertindak
sebagai Konsultan
B. ADMINISTRASI GUGUSDEPAN
Administrasi Gugusdepan diatur dalam tiga peraturan yang
diterbitkan Kwartir Nasional Gerakan Pramuka, yakni:
1. Keputusan Kwartir Nasional Gerakan Pramuka Nomor: 231 Tahun
2007 tentang Petunjuk Penyelenggaraan Gugusdepan;
2. Keputusan Kwartir Nasional Gerakan Pramuka Nomor: 162.A
Tahun 2011 tentang Sistem Administrasi Kwartir;
3. Keputusan Kwartir Nasional Gerakan Pramuka Nomor 203 tahun
2011 tentang Akreditasi Gugus Dpan Pramuka.
20 | P e m b i n a a n G u g u s d e p a n U n g g u l - 2 0 2 2
4 Stempel Gugusdepan
5 Buku Registrasi Peserta Didik
6 Buku Catatan Pribadi Peserta Didik
7 Buku Presensi
8 Buku Daftar Anggota Setiap Tahun
9 Log Book
10 Buku Inventaris Satuan
11 Buku Iuran
12 Buku Administrasi Dana dan Keuangan Satuan
13 Buku Registrasi Pembina dan Anggota Mabi
14 Catatan Notulen Rapat/Risalah Rapat
15 Formulir Pelaksanaan Kegiatan
16 Buku Agenda, Verbal dan Ekspedisi Surat Menyurat
17 Buku Acara Kegiatan
18 Program Kegiatan
19 Buku Laporan Keuangan Bulanan
20 Buku Inventaris Gugusdepan
21 Catatan Pelaksanaan Pelatihan (Program Kegiatan)
22 Buku Catatan Pribadi Setiap Pembina
23 Mengirimkan Laporan Gugusdepan ke Kwarran/ Kwarcab
24 Buletin Gugusdepan
21 | P e m b i n a a n G u g u s d e p a n U n g g u l - 2 0 2 2
d) Warna:
- Warna Dasar : hijau muda (warna tingkat
Gugusdepan) dan ungu (warna dasar WOSM).
- Warna lambang : hitam (lambang gerakan Pramuka)
dan putih (lambang WOSM)
- Warna bidang huruf sama dengan Kwartir Nasional,
yakni coklat tua.
e) Huruf dan gambar lambang:
- Bentuk huruf adalah huruf cetak biasa, tanpa kaki
dan bayangan serta tanpa tebal tipis (misal: huruf
arial). Huruf-huruf besar (kapital) seperti pada
contoh gambar.
- Gambar lambang berupa silhouette (bayangan)
tanpa garis tepi dan volume (penggambaran isi) dan
gambar lambang WOSM.
f) Pemasangan:
- Papan nama dipasang, didirikan atau digantung di
muka gedung tempat sekretariat bekerja. Perlu
diusahakan dan dipilih tempat yang mudah terlihat
bahkan menarik perhatian orang yang melewati
gedung itu.
- Ketinggian pemasangan dari batas papan nama
sampai kepermukaan tanah adalah1,5 m.
g) Contoh gambar.
GERAKAN PRAMUKA
GUGUSDEPAN
MALANG
27.015
Gambar 2.5
Contoh Papan Nama Gugusdepan
22 | P e m b i n a a n G u g u s d e p a n U n g g u l - 2 0 2 2
2. Papan Struktur Organisasi Gugusdepan
Papan Struktur Organisasi Gugusdepan dibuat sesuai struktur
organisasi Gugusdepan. Ukuran menyesuaikan dengan
bidang pemasangan papan.
3. Bendera Gugusdepan
Bendera Gugusdepan mengikuti ketentuan berikut:
a) Bendera Gugusdepan berbentuk segi empat panjang dan
berukuran 135 cm x 90 cm, berwarna dasar putih, di
tengah-tengahnya terdapat lambang Gerakan Pramuka
berwarna merah, menghadap ke arah tiang bendera.
b) Pada bagian atas dan bagian bawah bendera terdapat jalur
merah dengan ukuran lebar 1/10 dari lebar bendera,
letaknya 1/10 dari lebar bendera dari sisi atas dan sisi
bawah.
c) Pada bagian tepi tempat tali bendera terdapat jalur merah
sepanjang lebar bendera dengan ukuran lebar 1/8 dari
panjang bendera dengan tulisan nama Kwartir dan nomor
Gugusdepannya
d) Gambar bendera
M
A
L
A
N
G
2
2
7
0
1
5
Gambar 2.5
Contoh Bendera Gugusdepan
23 | P e m b i n a a n G u g u s d e p a n U n g g u l - 2 0 2 2
4. Stempel Gugusdepan
Stempel Gugusdepan dengan ketentuan berikut:
a) Berbentuk segi empat panjang yang pada setiap sudutnya
membentuk garis lengkung.
b) Ukuran garis bagian luar 32 x 44 mm.
c) Ukuran garis bagian dalam 29 x 41 mm.
d) Pada bagian tengah terdapat lambang Gerakan Pramuka
menghadap ke arah kiri.
24 | P e m b i n a a n G u g u s d e p a n U n g g u l - 2 0 2 2
m) Bagi pesertadidik penyandang cacat perlu dimasukkan
jenis kecacatannya.
n) Lain-lain.
25 | P e m b i n a a n G u g u s d e p a n U n g g u l - 2 0 2 2
7. Buku Presensi
Buku presensi berisi catatan kehadiran peserta didik dalam
mengikuti kegiatan Gugusdepan.
9. Log Book
Log book (buku catatan) merupakan catatan peristiwa-
peristiwa penting di dalam Gugusdepan, setiap kegiatan dan
pengambilan keputusan yang penting harus tercatat pada buku
tersebut. (Log Book berisi: catatan waktu, peristiwa, ilustrasi,
gambar, tempelan/guntingan berita dan
sebagainya).Pencatatan diupayakan singkat, jelas, lengkap
dan mutahir.
26 | P e m b i n a a n G u g u s d e p a n U n g g u l - 2 0 2 2
Gugusdepanuntuk kepentingan operasional satuan. Dana
tersebut dicatat secara lengkap, kwitansi-kwaitansi dan tanda
terima/pengeluaran uang harus tertib, lengkap dan dapat di
cek sewaktu-waktu bila diperlukan.
27 | P e m b i n a a n G u g u s d e p a n U n g g u l - 2 0 2 2
15. Formulir Pelaksanaan Kegiatan
Formulir untuk pelaksanaan kegiatan administrasi yang selalu
berulang dan sama, sebaiknya untuk efisiensi dibuat
formulirnya, misalnya:
a) Formulir peminjaman alat/perlengkapan.
b) Formulir laporan kekuatan.jumlah anggota.
c) Formulir permintaan izin, dan sebagainya.
28 | P e m b i n a a n G u g u s d e p a n U n g g u l - 2 0 2 2
a) Nama benda/alat/perlengkapan.
b) Jumlah masing-masing perlengkapan.
c) Kondisi masing-masing perlengkapan.
d) Asal usul barang tersebut.
29 | P e m b i n a a n G u g u s d e p a n U n g g u l - 2 0 2 2
23. Mengirimkan Laporan Gugusdepan ke Kwarran dan
Kwarcab
Agar kegiatan terpantau dan terpublikasi oleh kwartir,
Gugusdepan menyampaikan laporan secara berkala tentang
kegiatan yang telah dilaksanakan ke Kwarran dan Kwarcab
30 | P e m b i n a a n G u g u s d e p a n U n g g u l - 2 0 2 2
C. TATA KERJA GUGUSDEPAN
1. Pembentukan Gugusdepan
Atas prakarsa masyarakat, Kepala Sekolah, Pimpinan
Perguruan Tinggi dan Lembaga atau Instansi Pemerintah,
diadakan pertemuan dengan para orangtua anak-anak dan
pemuda serta tokoh masyarakat setempat, untuk
membicarakan atau memusyawarahkan gagasan
pembentukan gudep. Dalam pertemuan tersebut diundang
juga seorang wakil dari Kwarran dan Kwarcab untuk memberi
penjelasan seperlunya. Dalam pembentukan Gugusdepan,
sekurang-kurangnya memenuhi unsur pokok dalam
pembentukan Gugusdepan:
a) calon peserta didik yang telah mendapat izin orangtuanya;
b) orang dewasa yang sanggup menjadi Pembina;
c) orang dewasa yang sanggup menjadi Mabigus;
d) adanya fasilitas untuk penyelenggaraan pelatihan.
31 | P e m b i n a a n G u g u s d e p a n U n g g u l - 2 0 2 2
d) Seorang Ketua Harian.
e) Beberapa orang anggota.
2. Musyawarah Gugusdepan
Musyawarah Gugusdepan disingkat Mugus adalah pemegang
kekuasaan tertinggi di setiap Gugusdepan Gerakan Pramuka.
a) Ketentuan Mugus
- Mugus diadakan setiap 3 tahun sekali.
32 | P e m b i n a a n G u g u s d e p a n U n g g u l - 2 0 2 2
- Di antara dua waktu Mugus jika ada hal-hal yang
bersifat mendesak dan luar biasa dapat diadakan
Mugus Luar Biasa.
- Mugus dan Mugus Luar Biasa dinyatakan sah jika
dihadiri oleh sekurang-kurangnya dua pertiga dari
jumlah utusan.
- Yang berhak hadir dalam Mugus terdiri atas:
1) Ketua Gugusdepan.
2) Para Pembina Satuan.
3) Para Pembantu Pembina Satuan.
4) Perwakilan Majelis Pembimbing Gugusdepan.
5) Perwakilan Dewan Penegak dan Dewan Pandega
(jika Gugusdepan Lengkap).
6) Pada Mugus dan Mugus Luar Biasa setiap peserta
yang hadir berhak satu suara.
7) Penyampaian usul dan materi Mugus dan Mugus
Luar Biasa:
33 | P e m b i n a a n G u g u s d e p a n U n g g u l - 2 0 2 2
b) Persiapan Mugus
Langkah-langkah persiapan Mugus adalah sebagai berikut:
- Menyusun laporan pertanggungjawaban Gugusdepan
sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
- Menyampaikan bahan tertulis Mugus termasuk visi dan
misi Gugusdepan yang akan dicapai selama 3 tahun.
- Menyusun rencana kerja untuk mencapai visi dan misi.
- Menyampaikan nama-nama calon yang akan ikut dalam
pemilihan Ketua Gugusdepan.
- Menghimpun usul-usul dan saran dari peserta.
c) Acara Mugus
Acara Pokok Mugus adalah:
- Laporan pertanggungjawaban Ketua Gugusdepan
selama masa baktinya, termasuk pertanggungjawaban
keuangan.
- Menetapkan rencana kerja Gugusdepan termasuk visi
dan misi untuk masa bakti berikutnya.
- Memilih Ketua Gugusdepan untuk masa bakti
berikutnya.
- Pelantikan Ketua Gugusdepan terpilih oleh Ketua
Presidium Mugus.
34 | P e m b i n a a n G u g u s d e p a n U n g g u l - 2 0 2 2
d) Tatacara Pemilihan Ketua Gugusdepan
- Penetapan Calon
Selambat-lambatnya 3 minggu sebelum Mugus, Ketua
Gugusdepan sudah menyampaikan nama-nama yang
akan mencalonkan diri sebagai Ketua Gugusdepan dan
anggota Badan Pemeriksa Keuangan kepada semua
yang berhak hadir dalam Mugus.
Yang berhak menjadi calon Ketua Gugusdepan adalah:
1) Para Pembina satuan di Gugusdepan tersebut.
2) Para Pembantu Pembina di Gugusdepan tersebut.
3) Ketua Gugusdepan
35 | P e m b i n a a n G u g u s d e p a n U n g g u l - 2 0 2 2
- Pelantikan
Pelantikan dilaksanakan segera setelah
terpilih Ketua Gugusdepan oleh Ketua
Presidium.
3. Hubungan Kerja
a) Dalam melaksanakan tugas dan tanggungjawab Pembina
Gugusdepan, perlu diselenggarakan rapat Gugusdepan
secara periodik yang dipimpin oleh Ketua Gugusdepan
dan diikuti oleh para pembina satuan Pramuka serta para
pembantu pembina. Jika dipandang perlu dapat
mengundang unsur Mabigus.
b) Untuk menunjang pelaksanaan pendidikan dan kegiatan
Kepramukaan di tingkat Gugusdepan, perlu diadakan
hubungan dan kerjasama dengan tokoh-tokoh
masyarakat yang dilakukan dengan pendekatan pribadi
secara Pramuka, sehingga dapat terwujud “silih asah,
silih asih dan silih asuh”.
c) Agar Mabigus dapat berperan nyata dan aktif, serta dapat
memberi bimbingan dan bantuan secara konsepsional,
efisien dan efektif, maka perlu dibina hubungan kerja
yang serasi dan erat antara Pembina Gugusdepan dengan
Mabigus.
d) Mabigus bersidang sekurang-kurangnya sekali dalam
waktu enam bulan, dipimpin oleh Ketua Mabigus. Jika
dianggap perlu dapat mengundang unsur Tim Pembina
Satuan.
36 | P e m b i n a a n G u g u s d e p a n U n g g u l - 2 0 2 2
4. Pelaksanaan Latihan/Kegiatan Gugusdepan
Pelaksanaan kegiatan/latihan di Gugusdepan mengikuti
ketentuan berikut:
a) Pelaksanaan latihan/kegiatan golongan peserta didik
masing-masing dilakukan secara terpisah, dengan praktik
dan secara praktis.
b) Pelaksanaan kegiatan dilakukan sebanyak mungkin
dengan praktik, berupa kegiatan nyata yang memberi
kesempatan kepada peserta didik menerapkan
pengetahuan dan kecakapan yang sesuai dengan usia,
kemampuan jasmani dan rohaninya.
c) Pelaksanaan kegiatan dilakukan secara praktis, yaitu
sederhana, mudah, memanfaatkan sumber daya yang ada
dan menghemat biaya, tetapi berhasil guna dan bertepat
guna. Penerapan pelaksanaan kegiatan harus selalu
mengingat metode Kepramukaan.
d) Kegiatan latihan selalu diawali dengan upacara
pembukaan latihan, pembiasaan disiplin melalui baris
berbaris, kegiatan inti sesuai target syarak kecakapan, dan
diakhiri upacara penutupan latihan.
e) Menu latihan diatur sedemikian hingga tidak menimbulkan
kejenuhan pada peserta didik
37 | P e m b i n a a n G u g u s d e p a n U n g g u l - 2 0 2 2
BAB III
GUGUSDEPAN SEBAGAI SATUAN PENDIDIKAN
Sebagai satuan pendidikan, Gugusdepan memiliki dua peran
penting dalam pembinaan peserta didik. Peran penting pertama
Gugusdepan adalah sebagai wahana optimalisasi perkembangan
peserta didik usia 7 s.d. 25 tahun, dan peran penting kedua adalah
sebagai wahana rekrutment peserta didik Gerakan Pramuka.
Oleh karena dua peran penting tersebut, satuan pendidikan
Gugusdepan perlu dikelola dengan profesional dan penuh inovasi.
Profesionalitas diperlukan untuk menjaga kualitas pendidikan dan
inovasi diperlukan untuk keberlanjutan generasi. Tanpa inovasi minat
peserta didik terhadap pendidikan Kepramukaanakan menurun,
sehingga upaya percepan pencapaian tujuan pendidikan nasional dapat
terhambat.
Ada empat satuan pendidikan kepramukaan di Gugusdepan,
yaitu Siaga (7-10 tahun), Penggalang (11-15 tahun), Penegak (16-21
tahun), dan Pandega (21-25 tahun). Dalam bab ini akan dibahas
tentang bagaimana peran Gugusdepan sebagai satuan pendidikan.
38 | P e m b i n a a n G u g u s d e p a n U n g g u l - 2 0 2 2
sebuah fondasi bangunan, semakin kuat ditanam maka akan
semakin kokoh bangunan tersebut, sehingga semakin dalam
penjiwaan prinsip tersebut, semakin kokoh pendalaman seorang
Pramuka. Prinsip Dasar Kepramukaan terdiri atas:
a. Iman dan takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang berarti
Seorang Pramuka senantiasa beriman dan bertakwa kepada
Tuhan Yang Maha Esa dengan menganut ajaran agama dan
menjalankannya sesuai tuntunan agama yang dianutnya;
b. Peduli terhadap bangsa dan tanah air, sesama hidup dan alam
seisinya, yang berarti Seorang Pramuka senantiasa peduli
terhadap bangsa dan tanah air, sesama hidup dan alam
seisinya. Seorang Pramuka mencintai tanah air dan
bangsanya, memiliki toleransi tinggi sesama manusia, dan
tidak berbuat kerusakan terhadap alam lingkungannya.
c. Peduli terhadap diri pribadinya, yang artinya seorang
Pramuka peduli terhadap dirinya sendiri. Seorang Pramuka
menjaga kesehatan dirinya dengan berperilaku hidup bersih
dan berolahraga, memelihara diri dari kemelaratan dengan
bekerja atau berwirausaha, dan perilaku hidup lainnya yang
menunjukkan kepedulian terhadap dirinya sendiri tanpa
merugian orang lain, dan;
d. Taat kepada Kode Kehormatan Pramuka, yang artinya
Seorang Pramuka senantiasa mengamalkan kode
kehormatannya yang berupa Satya dan Darma Pramuka
dalam kehidupannya sehari-hari.
39 | P e m b i n a a n G u g u s d e p a n U n g g u l - 2 0 2 2
2. Metode Kepramukaan
Ciri utama Gerakan Pramuka adalah pendidikan
Kepramukaan yang berbasis belajar sambil melakukan
(Learning by Doing) di alam terbuka dengan pola
berkelompok melalui keterampilan yang menarik dan
menyenangkan. Ciri itulah yang menjadi pembeda dengan
lembaga atau organisasi lain yang sama-sama menangani
pendidikan. Oleh karena itu, ciri belajar sambil melakukan
harus dipertahankan oleh siapapun yang terlibat dalam
Gerakan Pramuka.
Semua keterampilan yang diperoleh peserta didik
melalui penerapan metode kepramukaan sebaiknya harus
melalui belajar sambil melakukan yang teruji dan terukur.
Dengan begitu, pemaksimalan penerapan dapat terlihat
dengan baik. Namun, selama ini, banyak kalangan Gerakan
Pramuka yang terpengaruh dengan pendidikan berbasis kelas.
Keterpengaruhan itu karena ketidaktahuan akan metode
Kepramukaan yang sebenarnya.
Penerapan belajar sambil melakukan sangat
memerlukan pembina yang paham betul makna metode
tersebut. Dia selalu memanfaatkan alam terbuka untuk praktik
para peserta didiknya. Pramuka yang dibinanya dapat
dipastikan mempunyai keterampilan Kepramukaan yang
sangat baik. Bahkan, keterampilan Kepramukaan itu dibawa
para Pramuka sampai mereka dewasa kelak. Keterampilan
yang diperoleh itu akibat kekuatan penerapan belajar sambil
melakukan yang dipakai oleh pembina.
Oleh karena itu, penguatan metode Kepramukaan
secara lengkap dan utuh perlu dilakukan di setiap kursus,
pelatihan, atau bentuk pendidikan yang lainnya. Kantong-
kantong pembinaan, seperti Gugusdepan dan pusdiklat harus
senantiasa menggunakan metode Kepramukaan setiap
kegiatannya. Metode tersebut harus sering didiskusikan,
40 | P e m b i n a a n G u g u s d e p a n U n g g u l - 2 0 2 2
diperdebatkan, dan dikembangkan ke dalam berbagai Teknik
Kepramukaan. Termasuk, metode belajar sambil melakukan
harus dieksplorasi lebih jauh sampai ditemukan aneka teknik
untuk melaksanakan metode tersebut.
Berikut ini komponen metode Kepramukaan yang
harus dilaksanakan secara bersistem, berkait, dan saling
memberikan makna bagi kompetensi peserta didik.
Gambar 3.1
Metode Kepramukaan
41 | P e m b i n a a n G u g u s d e p a n U n g g u l - 2 0 2 2
1) Alam Terbuka
Pembelajaran yang baik adalah pembelajaran yang
dilakukan dalam konteks yang sebenarnya. Alam terbuka
dalam metode Kepramukaan adalah sebagai tempat belajar,
konteks belajar, dan wahana belajar. Di alam terbuka, peserta
didik dapat belajar dengan leluasa dan lebih bebas bergerak.
Alam terbuka memungkinkan membuka pikiran-pikiran baru
yang terbelenggu ruang, memberi kesempatan melihat lebih
luas, dan belajar dalam keadaan yang senyatanya.
Di sisi lain, belajar di alam terbuka merupakan ciri
khusus kepramukaan yang menjadikannya pembeda dengan
cara belajar pendidikan formal yang lebih dominan di
ruangan/kelas. Alam terbuka menjadi tempat sekaligus
sumber belajar bagi Pembina dan peserta didik dalam
mengeksplorasi dan mengembangkan kemampuannya.
42 | P e m b i n a a n G u g u s d e p a n U n g g u l - 2 0 2 2
keterampilan yang diinginkan dan belajar dari pengalaman
mencoba tersebut. Peran pembina dalam hal ini adalah
sebagai pengamat proses yang dilakukan peserta didik
kemudian memberi umpan balik untuk mencoba dengan lebih
baik.
4) Berkelompok
Berkelompok hakikatnya sudah menjadi ciri manusia.
Dalam kelompok memungkinkan terjadi interaksi sosial,
interaksi fisik, dan juga interaksi psikis. Belajar dalam
kelompok dapat memacu kecepatan belajar, karena terjadi
komunikasi dan kerjasama dalam tim. Kelemahan salah satu
anggota kelompok akan diminimalisir dengan kekuatan
anggota kelompok lainnya.
Sistem berkelompok dalam metode Kepramukaan
difungsikan sebagai jejaring pembelajaran, memacu
kerjasama, memunculkan sikap toleransi, saling menghargai
dan tenggang rasa dalam anggota kelompok.
43 | P e m b i n a a n G u g u s d e p a n U n g g u l - 2 0 2 2
Kelompok dalam kepramukaan adalah kelompok
belajar jangka panjang. Oleh karena itu barung, regu,
ambalan, dan racana dibentuk dengan batas waktu tertentu (+
6 bulan). Hal ini memungkinkan anggota kelompok mengenal
lebih dalam karakteristik teman dalam kelompoknya, serta
bagaimana mereka berusaha menyesuaikan diri dalam
kelompok dan antar kelompok.
5) Tanda Penghargaan
Untuk memotivasi peserta didik agar belajar lebih
giat, maka keberhasilan dari setiap usaha diberikan tanda
penghargaan. Dalam metode Kepramukaan, tanda
penghargaan tidak selalu berupa benda materi, tetapi dapat
pula berupa pujian, pemberian penghormatan di depan teman
lain, dan tanda kecakapan sesuai dengan kompetensi yang
telah ditempuh peserta didik dalam SKU atau SKK. Prinsip
dari pemberian tanda penghargaan adalah untuk memotivasi,
pengakuan harga diri, aktualisasi diri, dan memberikan
kenyamanan belajar bagi peserta didik.
6) Kiasan Dasar
Kiasan dasar dalam metode Kepramukaan adalah
sebagai sarana pemudahan, pemaknaan, penguatan,
penyimbolan, dan sebagai skenario kemasan pembelajaran.
Peserta didik akan lebih mudah memahami sebuah konsep
jika dibungkus dengan simbol atau kiasan.
Untuk memberi pesan kepada peserta didik agar kelak
mereka menjadi pemimpin hebat, kita dapat menyajikan pesan
dengan kiasan berikut “Adik-adikku, kelak jika kalian
menjadi pemimpin maka tirulah matahari”.Dari kalimat
“tirulah matahari”, tersirat pesan bahwa pemimpin itu berlaku
adil sebagaimana matahari membagi adil sinarnya, dan
seterusnya.
44 | P e m b i n a a n G u g u s d e p a n U n g g u l - 2 0 2 2
Kiasan dasar adalah “Tanda” dan “Penanda”. Dalam
ilustrasi pemimpin matahari di atas “Tanda = Matahari”
sebagai “Penanda = Kepemimpinan”. Seseorang belajar dari
memaknai tanda-tanda atau simbol-simbol pengetahuan yang
sengaja diciptakan atau telah ada secara alamiah.
7) Satuan Terpisah
Satuan terpisah dalam metode Kepramukaan
dimaksudkan untuk memacu kepercayaan diri peserta didik.
Dengan mereka beraktivitas dalam kelompok gender,
perempuan berlatih sesama perempuan dengan Pembina
perempuan dan sebaliknya diharapkan terbangun jadi diri dan
kepercayaan diri mereka. Laki-laki berlatih menjadi sejatinya
laki-laki dan perempuan berlatih menjadi sejatinya
perempuan.
Belajar dalam kelompok gender juga membuat
mereka lebih merasa bebas dari rasa malu, dapat
mengeksplorasi kemampuan diri dengan lebih optimal. Di sisi
lain, mereka akan lebih dapat menghormati dan menghargai
satu sama lain. Satuan terpisah pula dapat menekan terjadinya
perilaku asusila di antara peserta didik, maupun antara peserta
didik dengan pembinanya.
45 | P e m b i n a a n G u g u s d e p a n U n g g u l - 2 0 2 2
Meski kuat dalam belajar sambil melakukan, tetap
dibutuhkan seorang-orang sebagai penentu hasil belajar.
Peserta didik tetap membutuhkan orang dewasa yang
memastikan proses belajarnya adalah benar. Guru dalam hal
ini berperan sebagai orang dewasa yang menentukan hasil
belajar peserta didik.
9) Kode Kehormatan
Kode kehormatan dalam metode Kepramukaan adalah norma
belajar. Sebuah proses belajar haruslah dipagari dengan
seperangkat norma yang mengikat peserta didik dalam
berproses. Norma belajar bagi seorang Pramuka yang juga
menjadi norma hidupnya berupa Dasadarma. Jadi, seorang
Pramuka dalam menjalani hidup dan kehidupannya tidak
boleh terlepas dari darmanya.
2. Sistem Among
Sistem Among merupakan salah satu cara
pelaksanaan pendidikan dalam Gerakan Pramuka. Dengan
Sistem ini Pembina memberikan kebebasan kepada peserta
didik untuk dapat bergerak dan bertindak secara leluasa,
dengan sejauh mungkin menghindari unsur-unsur perintah,
keharusan paksaan sepanjang tidak merugikan baik bagi diri
sendiri maupun masyarakat sekitarnya. Tujuannya untuk
menumbuhkan dan mengembangkan rasa percaya diri dan
kreativitas sesuai dengan aspirasi peserta didik. Sistem
46 | P e m b i n a a n G u g u s d e p a n U n g g u l - 2 0 2 2
Among dalam bentuk kalimat adalah:
ING NGARSA SUNG TULADA
(di depan memberi teladan);
47 | P e m b i n a a n G u g u s d e p a n U n g g u l - 2 0 2 2
Gambar 3.2
Diagram Penerapan Sistem Among dalam Membina
48 | P e m b i n a a n G u g u s d e p a n U n g g u l - 2 0 2 2
B. SATUAN PENDIDIKAN PESERTA DIDIK
1. Perindukan Siaga
a) Sebutan “Perindukan” yang berarti tempat anak cucu
berkumpul, mengkiaskan kelompok Siaga yang terdiri
dari 3 sampai 4 barung
b) Sebutan “Barung” yang berarti tempat penjaga ramuan
bangunan mengkiaskan kelompok kecil Siaga
beranggotakan 6 sampai dengan 8 anak.
c) Manusia adalah makhluk sosial yang suka bergaul,
berkelompok. Naluri ini juga ada pada anak-anak seusia
Siaga. Dikala bermain biasanya mereka
berkelompok/berkumpul bersama rekan-rekan
sejenisnya untuk bersama berkumpul, bermain.
Kebiasaan seperti ini oleh Gerakan Pramuka dijadikan
suatu sistem dalam pelaksanaan pembinaan terhadap
anak didik dalam Gerakan Pramuka, yang untuk
golongan Siaga dinamakan "Perindukan Siaga".
d) Perindukan Siaga merupakan kumpulan anak-anak yang
berusia antara 7 sampai dengan 10 tahun. Jumlah
maksimal 40 orang anak yang tersusun dalam barung-
barung atau kelompok yang lebih kecil dan jumlahnya
antara 5 sampai dengan 10 anak. Secara keseluruhan di
bawah asuhan/dibina oleh orang dewasa yang disebut
Pembina Perindukan (Yanda/ Bunda).
e) Kelompok yang lebih kecil disebut Barung,
pengelompokan dalam barung dimaksudkan agar anak-
anak dapat lebih mudah melaksanakan latihan
kepemimpinan, bakat dan sebagainya (dimbimbing dan
ditemukan bakat).
f) Dengan cara demikian dapat memudahkan terbentuknya
rasa dan semangat persatuan dan kesatuan. Jumlah
anggota setiap barung maksimal 10 anak, namun apabila
tidak mencapai jumlah itupun tidak mengapa, asal dapat
49 | P e m b i n a a n G u g u s d e p a n U n g g u l - 2 0 2 2
mempermudah dan memperlancar pelaksanaan kegiatan
latihan.
g) Tiap Barung dipimpin oleh pemimpin Barung yang
dipilih oleh anggota barungnya. Pengangkatan Pemimpin
Barung dan wakil pemimpin Barung tidak
mempengaruhi jumlah anak pada jumlah anak pada
barungnya. Dari pemimpin-pemimpin Barung dapat
diangkat Seorang Pemimpin Barung utama yang
dipanggil Sulung yang dipercayakan oleh semua anggota
Perindukan untuk memimpin.
h) Proses pendidikan dalam Perindukan dilakukan dibawah
binaan Seorang Pembina Perindukannya yang dibantu
oleh beberapa orang pembantu Pembina Perindukan.
Pembina Perindukan bersamaPembantu-pembantu
Pembina Perindukan melaksanakan tugas dan
kewaiibannya membina anak-anak melalui proses latihan
secara berkala dan teratur dan mengadakan pendekatan
pribadi kepada tiap peserta didiknya dan orang tua
mereka. Pembina perindukan bersama pembantu
pembina Perindukan merencanakan suatu program
kegiatan latihan tahunan yang kemudian dirinci dalam
acara kegiatan bulanan dan mingguan secara teratur dan
mengarah. Dalam menyusun suatu perencanaan Iatihan
dapat memperoleh masukan dari para pemimpin Barung
sebagai bahan pertimbangan. Pembina Perindukan dan
pembantu pembina Perindukan perlu mengikuti
pertemuan pertemuan pembina yang diadakan oleh
Kwartirnya untuk peningkatan diri.
i) Pembina Perindukan berkewajiban memimpin dan
memberi kesempatan meraih kecakapan-
kecakapan/peningkatan diri kepada para Pembantu
Pembina Perindukan. Setiap Perindukan paling sedikit
memiliki seorang Pembantu Pembina Perindukan, dan
50 | P e m b i n a a n G u g u s d e p a n U n g g u l - 2 0 2 2
akan lebih baik bila dibantu dengan tiga orang Pembantu
Pembina Perindukan, sehingga bimbingan mereka akan
lebih mantap.
j) Sifat Kegiatan Siaga
- Kegiatan kesiagaan disajikan dalam bentuk
permainan mengandung pendidikan dan nyanyian
yang menarik dan menyenangkan. Kegiatan Siaga
bersifat modern, bermanfaat dan taat azas.
- Modern berarti menantang, kreatif, inovatif, mandiri
sesuai dengan kebutuhan/kepentingan/ situasi.
- Bermanfaat bagi diri dan lingkungannya.
- Setia/taat azas berarti dalam pelaksanaan kegiatan
selalu berlandaskan pada Prinsip Dasar
Kepramukaan dan Metode Kepramukaan.
2. Pasukan Penggalang
a) Pramuka Penggalang adalah peserta didik dalam Gerakan
Pramuka yang berusia antara 11-15 tahun. Dalam siklus
kehidupan manusia, anak usia 11-15 tahun masuk dalam
kelompok remaja dan telah meninggalkan masa kanak-
kanak serta sedang menuju ke masa dewasa.
b) Remaja merupakan salah satu periode kehidupan yang
dimulai dengan perubahan biologis pada masa pubertas
dan diakhiri dengan masuknya seseorang kedalam tahap
kedewasaan. Perubahan fisik merupakan transformasi
yang paling jelas yang dialami remaja usia 11-15 tahun.
Pada tahap ini citra diri fisik yang merupakan gambaran
mental yang dimiliki seseorang tentang tubuhnya
menimbulkan perasaan ketidakpastian karena perubahan
yang dialami.
c) Secara umum pramuka penggalang mempunyai kondisi
jiwa sebagai berikut:
- berfikir kritis
51 | P e m b i n a a n G u g u s d e p a n U n g g u l - 2 0 2 2
- mudah terjadi identifikasi yang sangat emosional
- minat dan aktivitasnya mulai mencerminkan jenis
kelamin secara lebih menonjol
- pengaruh kelompok sebaya sangat kuat
- memerlukan dukungan emosional orang tua bila
mengalami kekecewaan dalam bergaul
- memerlukan kehangatan dan keserasian dal
am keluarga di rumah
- menyenangi perilaku yang penuh kejutan, tantangan
dan perilaku mengganggu orang lain
- permainan kelompok, tim, sangat menarik baginya.
d) Perilaku anak-anak Pramuka Penggalang antara lain
sebagai berikut:
- senang bermain, dan belari-lari
- senang bergerak, dan mencoba-coba.
- senang mengembara.
- suka menyanyi, teriak-teriak, suara usia penggalang
sudah mulai parau untuk laki-laki.
- senang akan sikap heroik, senang perang-perangan.
- suka bertanya, kadang agak menguji yang ditanya.
- cepat bosan
- selalu ingin hal-hal baru
- perhatian terpusat pada teman sebaya.
e) Nama Penggalang diambil dari kiasan dasar Gerakan
Pramuka yang bersumber pada romatika perjuangan
bangsa dalam meraih kemerdekaan dari penjajahan
Belanda yaitu "masa menggalang persatuan" yang
diwujudkan dalam ikrar sumpah pemuda tanggal 28
Oktober 1928.
f) Kelompok kecil Pasukan Penggalang beranggotakan 6
s.d 8 orang disebut regu yang berarti gardu tempat
berjaga.
52 | P e m b i n a a n G u g u s d e p a n U n g g u l - 2 0 2 2
g) Kumpulan 3 sampai 4 regu disebut Pasukan, berasal dari
kata 'pasukuan' yang berarti tempat suku berkumpul atau
satu kelompok prajurit. Kiasan kehidupan Pramuka
Penggalang adalah menjelajah wilayah baru dengan
teman sebaya.
h) Sifat kegiatan Pramuka Penggalang, diantaranya:
- Pendidikan kepramukaan diarahkan pada lima area
pengembangan diri peserta didik meliputi area
perkembangan spiritual, emosional, sosial, intelektual
dan fisik ( sesosif ). Dalam pelaksanaan
pendidikannya menggunakan prinsip dasar
kepramukaan dan metode kepramukaan .
- Salah satu dari metode kepramukaan adalah kegiatan
yang menantang dan menarik serta mengandung
pendidikan yang sesuai dengan perkembangan rohani
dan jasmani peserta didik.
- Atas dasar tersebut maka kegiatan untuk Pramuka
Penggalang harus sesuai dengan kondisi rohani dan
jasmaninya serta mampu meningkatkan lima area
pengembangan pribadinya yang dikemas secara
menarik, menantang dan menyenangkan serta
bervariasi.
3. Ambalan Penegak
a) Dalam teori perkembangan, pada usia remaja terdapat tiga
tahapan secara berurutan yaitu remaja awal, remaja madya
dan remaja akhir (Kimmel, 1995:16). Pada tahapan remaja
awal, tugas-tugas perkembangan yang harus
diselesaikannya adalah pada penerimaan terhadap keadaan
fisik dirinya dan menggunakan tubuhnya secara efektif.
Remaja pada usia tersebut mengalami perubahan fisik
yang sangat drastis, seperti pertumbuhan tubuh yang
meliputi tinggi badan, berat badan, organ tubuh, dan
53 | P e m b i n a a n G u g u s d e p a n U n g g u l - 2 0 2 2
perubahan bentuk fisik. Penegak adalah anggota muda
Gerakan Pramuka yang berusia 16–20 tahun yang
perkembangannya berada pada tahapan pertama dan kedua
yaitu remaja awal dan remaja madya.
b) Pada tahapan remaja madya, tugas perkembangan yang
utama adalah mencapai idealisme dan kemandirian,
kebebasan dari orang tua, memperluas hubungan dengan
kelompok sebaya. Pada tahapan ini, remaja mencapai
kapasitas keintiman hubungan pertemanan, belajar
menangani hubungan interaksi dengan lawan jenis.
c) Tugas-tugas perkembangan tersebut merupakan dasar bagi
Pembina untuk mempersiapkan bahan, metode dan cara
pendekatan yang tepat, sehingga mudah untuk memahami
karakter masing-masing remaja. Pembinaan Pramuka
Penegak dilakukan secara pribadi sehingga tumbuh dan
berkembang menjadi sosok yang sesuai dengan tujuan
Gerakan Pramuka sekaligus juga turut mempertimbangkan
perkembangan jiwanya.
d) Pemberian nama golongan pembinaan kepramukaan
sesuai penggolongan usia peserta didik, mengadaptasi
proses panjang sejarah perjuangan bangsa Indonesia dalam
upaya meraih kemerdekaan, yakni pada peristiwa bangsa
Indonesia telah siap untuk menegakkan kemerdekaan yang
ditandai dari peristiwa Proklamasi Kemerdekaan RI, pada
tanggal 17 Agustus 1945, dan masa kesiapan menegakkan
kemerdekaan menjadi kiasan dasar pembinaan golongan
Penegak.
e) Satuan terkecil dalam Golongan Pramuka Penegak disebut
Sangga, terdiri dari 4 sampai dengan 8 orang. Arti kata
Sangga adalah “gubug” atau rumah kecil tempat penggarap
sawah. Nama Sangga disusun sesuai dengan kiasan dasar
yakni: Sangga Perintis, Sangga Penegas, Sangga Pencoba,
Sangga Pendobrak, Sangga Pelaksana. Perintis
54 | P e m b i n a a n G u g u s d e p a n U n g g u l - 2 0 2 2
mengandung pengertian perintisan (menjadi
pembuka/pelopor) dalam kebajikan. Penegas mengandung
pengertian kemampuan mengambil keputusan yang arif
dan bijaksana. Pencoba mengandung pengertian
keberanian mencoba segala sesuatu yang positif.
Pendobrak mengandung pengertian keberanian
mengemukakan kebenaran dan melawan kemungkaran.
Pelaksana mengandung pengertian keberanian
melaksanakan sesuatu tugas dengan penuh tanggung
jawab. Nama Sangga dipilih dan diambil dari cerminan
sifat-sifat baik yang menonjol yang akan ditiru oleh
anggota Sangga tersebut. Pemimpin Sangga dan Wakil
Pemimpin Sangga dipilih berdasarkan musyawarah
Sangga.
f) Ambalan Penegak idealnya terdiri atas 12 – 32 Pramuka
Penegak yang dibagi menjadi 3 sampai 4 sangga. Arti kata
Ambalan berasal dari bahasa Jawa ambal-ambalan, yakni
kegiatan yang dilakukan terus menerus. Ambalan juga
disebut sekumpulan orang yang sedang melakukan suatu
pekerjaan. Nama Ambalan Penegak biasanya diambil dari
nama-nama pahlawan. Namun demikian tidak menutup
kemungkinan nama Ambalan juga diambil dari nama-
nama tokoh, kerajaan dalam pewayangan atau legenda.
Dalam pemilihan nama diambil yang terbaik menurut
anggota Ambalan, sehingga memiliki makna dan
kebanggaan bagi seluruh anggota Ambalan.
55 | P e m b i n a a n G u g u s d e p a n U n g g u l - 2 0 2 2
- Mengingat sifat umum tersebut maka sifat kegiatan
Kepenegakan secara umum masih memerlukan
bimbingan orang dewasa dengan motto dari, oleh dan
untuk Pramuka Penegak di bawah tanggungjawab
orang dewasa.
h) Bentuk kegiatan:
a) Bina Diri merupakan upaya peningkatan kemampuan
jiwa dan keterampilan dengan cara menuntut ilmu
pengetahuan.
b) Bina Satuan, merupakan upaya terus menerus
mengabdikan diri pada perindukan Siaga atau pasukan
Penggalang dalam keterampilan khusus atau inovatif.
c) Bina Masyarakat, merupakan upaya dan semangat
untuk menjadi penyuluh dan pelopor pembangunan di
masyarakatnya.
4. Racana Pandega
a) Pandega adalah anggota muda Gerakan Pramuka yang
berusia 21 – 25 tahun, yang bisa juga disebut sebagai
Senior Rover, merupakan masa awal dewasa (early
adulthood) menurut Teori Jean Peaget Piaget, J. (2000).
"Commentary on Vygotsky". New Ideas in Psychology,
18, 241–259. Masa usia ini (Pandega) merupakan
perkembangan yang bermula pada akhir usia belasan
tahun atau awal usia duapuluhan tahun dan yang berakhir
pada usia tugapuluhan tahun. Ini adalah
masa pembentukan kemandirian pribadi, masa
mempersiapkan untuk berkarir, dan membentuk
ideologi pribadi yang di dalamnya juga meliputi
penerimaan terhadap nilai dan sistem etik.
b) Dilihat dari aspek perkembangan fisik, pada awal masa
dewasa kemampuan fisik mencapai puncaknya dan
56 | P e m b i n a a n G u g u s d e p a n U n g g u l - 2 0 2 2
sekaligus mengalami penurunan selama periode ini. Awal
masa dewasa ditandai dengan memuncaknya kemampuan
dan kesehatan fisik. Mulai dari sekitar usia 18 hingga 25
tahun, individu memiliki kekuatan yang terbesar, gerak-
gerak reflek mereka sangat cepat. Meskipun pada awal
masa dewasa kondisi kesehatan fisik mencapai
puncaknya, namun selama periode ini penuruna keadaa
fisik juga terjadi. Sejak usia sekitar 25 tahun, perubahan-
perubahan fisik mulai terlihat. Perubahan ini sebagian
besar lebih bersifat kuantitatif daripada kualitatif.
c) Kemampuan kognitif terus berkembang selama masa
dewasa. Akan tetapi, bagaimanapun tidak semua
perubahan kognitif pada masa dewasa tersebut mengarah
pada peningkatan potensi. Kadangkadang beberapa
kemampuan kognitif mengalami kemerosotan seiring
dengan pertambahan usia. Meskipun demikian sejumlah
ahli percaya bahwa kemunduran keterampilan kognitif
yang terjadi terutama pada masa dewasa akhir dapat
ditingkatkan kembali melalui serangkaian
pelatihan. Selama masa dewasa, dunia sosial dan personal
dari individu menjadi lebih luas dan
kompleks dibandingkan dengan masa-masa sebelumnya.
Pada masa dewasa ini, individu memasuki
peran kehidupan yang lebih luas. Pola dan tingkah laku
sosial orang dewasa berbeda dalam beberapa hal dari
orang yang lebih muda. Perbedaan tersebut tidak
disebabkan oleh perubahan fisik dan kognitif yang
berkaitan dengan penuaan, tetapi lebih disebabkan oleh
peristiwa-peristiwa kehidupan yang dihubungkan dengan
keluarga dan pekerjaan. Selam periode ini orang
melibatkan diri secara khusus dala karir, pernikahan dan
hidup berkeluarga. Menurut Erikson, perkembangan
psikososial selama masa dewasa dan tua ini ditandai
57 | P e m b i n a a n G u g u s d e p a n U n g g u l - 2 0 2 2
dengan tiga gejala penting, yaitu keintiman, generatif
dan integritas.
d) Pada usia tersebut sifat agresifnya sudah mulai turun,
sosialitasnya semakin tinggi, dan pertimbangan
rasionalnya semakin tajam. Pramuka Pandega umumnya
kreatif, suka berkarya dan selalu ingin menunjukkan
eksistensinya. Pada usia Pandega, telah masanya
mencintai lawan jenis. Pandega adalah golongan
Pramuka setelah Penegak. Anggota Pramuka yang
termasuk dalam golongan ini adalah yang berusia dari 21
tahun sampai dengan 25 tahun. Pembinaan
Pramuka Pandega dilakukan mulai dari tingkat
Gugusdepan dalam satuan yang disebut Racana.
e) Tempat berkumpulnya Pandega dalam Gugus Depan
disebut Racana. Arti kata Racana adalah dasar
penyangga tiang bangunan yang dalam bahasa jawa
disebut umpak. Nama Racana umumnya menggunakan
nama pahlawan. Namun tidak menutup kemungkinan
penggunaan nama jenis senjata, nama kerajaan dalam
pewayangan atau nama ceritera mitos. Dalam pemilihan
nama tentunya diambil yang terbaik menurut anggota
Racana, sehingga memiliki makna dan kebanggaan bagi
seluruh anggota Racana.
f) Sifat Kegiatan Pandega:
d) Sifat kegiatan pandega adalah memerlukan
bimbingan orang dewasa dalam proses pendidikan
dan pembinaan kepribadian, watak, budi pekerti,
pengetahuan, keterampilan, ketangkasan,
kesehatan dan kesegaran jasmani, dan kepemimpinan
sehingga dapat hidup mandiri. Pembinaan Pramuka
Pandega dilaksanakan dengan berpegang teguh pada
suatu sistem dan metode yang mengandung unsur-
unsur : Kesinambungan dan keteraturan, kegiatan
58 | P e m b i n a a n G u g u s d e p a n U n g g u l - 2 0 2 2
yang menarik dan mengandung pendidikan,
memanfaatkan sumber setempat yang tersedia.
g) Bentuk Kegiatan:
e) Bina Diri merupakan upaya peningkatan kemampuan
jiwa dan keterampilan dengan cara menuntut ilmu
pengetahuan.
f) Bina Satuan, merupakan upaya terus menerus
mengabdikan diri pada perindukan Siaga, pasukan
Penggalang, dan Ambalan Penegak dalam
keterampilan khusus atau inovatif.
g) Bina Masyarakat, merupakan upaya dan semangat
untuk menjadi penyuluh dan pelopor pembangunan di
masyarakatnya.
h) Kegiatan Pandega adalah kegiatan yang selalu
berkarakter, dinamis, progresif, menantang, bermanfaat
bagi diri dan masyarakat lingkungannya. Kegiatan
Pandega meliputi kegiatan dari Pandega, oleh Pandega,
dan untuk Pandega. Pembina sebagai konsultan dapat
menawarkan program-program baru yang lebih
bermakna, menarik, dan bermanfaat.
i) Materi kegiatan pada hakekatnya meliputi semua aspek
kehidupan dan nilai-nilai serta keterampilan. Materi
dikemas sehingga memenuhi 4 H sebagaimana yang
dikemukakan oleh Baden Powell yakni: Health
(kesehatan jiwa dan raga). Happiness (Kebahagiaan yang
meliputi 3 indikator yakni: kegembiraan, kedamaian, dan
kesyukuran), Helpfulness (tolong-menolong/gotong-
royong), Handicraft (hasta karya).
j) Proses penyampaian materi kegiatan Pandega
adalah: Learning by doing (meliputi: Learning to know,
learning to do dan learning to live together) dan Learning
to be (meliputi: Learning by teaching; Learning to serve;
Serving to earn). Pembinaan Pramuka Pandega lebih
59 | P e m b i n a a n G u g u s d e p a n U n g g u l - 2 0 2 2
diarahkan untuk mempersiapkan diri sebagai pemimpin
yang bertanggungjawab kepada diri sendiri, keluarga,
masyarakat, bangsa, negara dan Tuhan YME.
k) Untuk mencapai tujuan tersebut maka kegiatan-kegiatan
Pandega memuat kegiatan Bina diri (peningkatan
pengetahuan dan keterampilan), Bina Satuan
(dipersiapkan menjadi Instruktur Muda, Pembina), Bina
Masyarakat (dipersiapkan menjadi pemimpin di
masyarakat, penyuluh, pelopor, peneliti).
60 | P e m b i n a a n G u g u s d e p a n U n g g u l - 2 0 2 2
2. Syarat dan Tanda Kecakapan Umum Siaga
a) Kecakapan Umum Pramuka Siaga adalah
kecakapan yang wajib dipenuhi Pramuka Siaga
untuk pengembangan pribadinya.
b) Syarat Kecakapan Umum (SKU) Pramuka Siaga
adalah syarat-syarat kecakapan yang wajib dipenuhi
oleh Pramuka Siaga untuk mendapatkan Tanda
Kecakapan Umum (TKU).
c) TKU Pramuka Siaga merupakan tanda kecakapan
setelah memenuhi syarat-syarat kecakapan umum
sesuai dengan tingkatannya.
d) SKUdan TKU Pramuka Siaga diatur sesuai dengan
tingkatan Pramuka Siaga yaitu:
1. Siaga Mula, yaitu tingkatan kecakapan umum
bagi Pramuka Siaga yang telah memenuhi
syarat kecakapan umum tingkat Siaga Mula.
2. Siaga Bantu, yaitu tingkatan kecakapan umum
bagi Pramuka Siaga yang telah memenuhi
syarat kecakapan umum tingkat Siaga Bantu.
3. Siaga Tata, yaitu tingkatan kecakapan umum
bagi Pramuka Siaga yang telah memenuhi
syarat kecakapan umum tingkat Siaga Tata.
Lebih lengkap dapat dibaca dalam Keputusan Kwartir
Nasional Nomor 198 Tahun 2011 tentang Panduan
Penyelesaian SKU Gulongan Siaga.
Gambar 3.3
TKU Pramuka Siaga
61 | P e m b i n a a n G u g u s d e p a n U n g g u l - 2 0 2 2
3. Syarat dan Tanda Kecakapan Umum Penggalang
a) Kecakapan Umum Pramuka Penggalang adalah
kecakapan yang wajib dipenuhi Pramuka Penggalang
untuk pengembangan pribadinya.
b) Syarat Kecakapan Umum (SKU) Pramuka Penggalang
adalah syarat-syarat kecakapan yang wajib dipenuhi oleh
Pramuka Penggalang untuk mendapatkan Tanda
Kecakapan Umum (TKU).
c) TKU Pramuka Penggalang merupakan tanda kecakapan
setelah memenuhi syarat-syarat kecakapan umum sesuai
dengan tingkatannya.
d) Kecakapan Umum Pramuka Penggalang terdiri atas:
1. Penggalang Ramu, yaitu tingkatan kecakapan umum
bagi Pramuka Penggalang yang telah memenuhi
syarat kecakapan umum tingkat Penggalang Ramu.
2. Penggalang Rakit, yaitu tingkatan kecakapan umum
bagi Pramuka Penggalang yang telah memenuhi
syarat kecakapan umum tingkat Penggalang Rakit.
3. Penggalang Terap, yaitu tingkatan kecakapan umum
bagi Pramuka Penggalang yang telah memenuhi
syarat kecakapan umum tingkat Penggalang Terap
Gambar 3.4
TKU Pramuka Penggalang
62 | P e m b i n a a n G u g u s d e p a n U n g g u l - 2 0 2 2
4. Syarat dan Tanda Kecakapan Umum Penegak
a) Kecakapan Umum Pramuka Penegak adalah kecakapan
yang wajib dipenuhi Pramuka Penegak untuk
pengembangan pribadinya. Pencapaian Kecakapan
Umum harus melalui syarat-syarat tertentu yang tertuang
dalam Buku SKU (Syarat Kecakapan Umum).
b) Syarat Kecakapan Umum (SKU) Pramuka Penegak
adalah syarat-syarat kecakapan yang wajib dipenuhi oleh
pramuka Penegak untuk mendapatkan Tanda Kecakapan
Umum (TKU). TKU Pramuka Penegak merupakan tanda
kecakapan setelah memenuhi syarat-syarat kecakapan
umum sesuai dengan tingkatannya.
c) SKU dan TKU Pramuka Penegak memiliki 2 (dua)
tingkatan yaitu SKU dan TKU Penegak Bantara dan
Penegak Laksana.
Gambar 3.5
TKU Pramuka Penegak
63 | P e m b i n a a n G u g u s d e p a n U n g g u l - 2 0 2 2
5. Syarat dan Tanda Kecakapan Umum Pandega
a) Syarat Kecakapan Umum Pandega adalah satu-satunya
tingkatan Syarat-syarat Kecakapan Umum dalam
satuan Pramuka Pandega.
b) Kecakapan Umum Pramuka Pandega adalah kecakapan
yang wajib dipenuhi Pramuka Kecakapan Umum Pramuka
Penegak adalah kecakapan yang wajib dipenuhi Pramuka
Pandega untuk pengembangan pribadinya.
c) Pencapaian Kecakapan Umum harus melalui syarat-syarat
tertentu yang tertuang dalam Buku SKU (Syarat
Kecakapan Umum).
d) Syarat Kecakapan Umum (SKU) Pramuka Pandega adalah
syarat-syarat kecakapan yang wajib dipenuhi oleh
pramuka Pandega untuk mendapatkan Tanda Kecakapan
Umum (TKU). TKU Pramuka Pandega merupakan tanda
kecakapan setelah memenuhi syarat-syarat kecakapan
umum sesuai dengan tingkatannya.
Lebih lengkap dapat dibaca dalam Keputusan Kwartir
Nasional Nomor 199 Tahun 2011 tentang Panduan
Penyelesaian SKU Gulongan Pandega.
Gambar 3.6
TKU Pramuka Pandega
64 | P e m b i n a a n G u g u s d e p a n U n g g u l - 2 0 2 2
6. Syarat dan Tanda Kecakapan Khusus
Sistem Tanda Kecakapan merupakan suatu alat
pendidikan dalam Kepramukaan sebagai bentuk penghargaan
kepada peserta didik yang telah menyalurkan kesukaan akan
penghargaan atas hasil usahanya dan menyalurkan minatnya
ke arah yang positif dan bermanfaat. Semua tanda yang
dipakai di dalam Gerakan Pramuka itu harus berfungsi
sebagai alat pendidikan, bukan sebagai perhiasan belaka.
Dalam Sistem Tanda Kecakapan terdapat unsur inisiatif
peserta didik dan unsur belajar sendiri, maka sistem itu
sekaligus menanam pada peserta didik suatu kesadaran yang
bernilai pendidikan yang tinggi. Maka harus diusahakan,
supaya inisiatif dan usaha untuk mencapai mutu tanda
kecakapan itu datang dari peserta didik sendiri. Tetapi
Pembina Pramuka harus menganjurkan dan memberi
dorongan, agar anak-didiknya bergerak mengambil inisiatif
dan berusaha.
Syarat Kecakapan Khusus (SKK) adalah syarat yang
wajib dipenuhi oleh seorang Pramuka untuk memperoleh
Tanda Kecakapan Khusus dan Tanda Kecakapan Khusus
(TKK). Sedangkan Tanda Kecakapan Khusus (TKK) adalah
suatu tanda yang menunjukan, kecakapan, kepandaian,
kemahiran, ketangkasan, dan ketrampilan seorang anggota
Pramuka dibidang tertentu. Kecakapan khusus adalah
kecakapan, kepandaian, ketangkasan, keterampilan dan
kemampuan, sikap dan usaha dalam bidang tertentu yang
dimiliki seorang Pramuka sebagai hasil pendidikan dan
latihan serta pengujiannya.
Tanda Kecakapan Khusus disingkkat TKK adalah
suatu tanda yang menunjukkan kecakapan, kepandaian,
ketangkasan, keterampilan, kemampuan sikap dan usaha
seorang Pramuka di bidang tertentu, sesuai dengan usia dan
kemampuan jasmani dan rohaninya. Tujuan sistem TKK
65 | P e m b i n a a n G u g u s d e p a n U n g g u l - 2 0 2 2
adalah untuk mendorong dan merangsang para Pramuka
supaya berusaha memperoleh sejumlah kecakapan sehingga
diharapkan dapat mengamengatasi kesulitan dan mampu
untuk membaktikan dirinya kepada masyarakat.
Macam dan Tanda Kecakapan Khusus digolongkan
dalam 5 (lima) bidang yaitu:
1) bidang agama, mental, moral, spirituil, pembentukan
pribadi dan watak, berwarna dasar kuning.
2) bidang patriotisme dan seni budaya, berwarna dasar
merah.
3) bidang keterampilan dan tehnik pembangunan, berwarna
dasar hijau.
4) bidang ketangkasan dan kesehatan, berwarna dasar putih.
5) bidang sosial, perikemanusiaan, gotong royong,
ketertiban masyarakat, perdamaian dunia dan lingkungan
hidup, berwarna dasar biru.
Gambar 3.7
TKK Pramuka Siaga
66 | P e m b i n a a n G u g u s d e p a n U n g g u l - 2 0 2 2
b) SKK dan TKK Penggalang, Penegak, dan Pandega
Tanda Kecakapan Khusus dibagi atas beberapa tingkatan.
Tanda Kecakapan Khusus untuk Pramuka Penggalang
diadakan dalam satu tingkat saja, karena hanya dipergunakan
sebagai perangsang dan menarik perhatian atau minat anak
untuk berusaha mempelajari kecakapan tertentu. Tanda
Kecakapan Khusus untuk Pramuka Penggalang, Penegak, dan
Pandega diadakan dalam tiga tingkat, sebagai berikut:
1) Tingkat Purwa, yaitu apabila Pramuka tersebut telah tahu
dan menaruh minat atau perhatian pada kecakapan tertentu.
2) Tingkat Madya, yaitu apabila Pramuka tersebut telah
memperlihatkan perhatian dan kecakapannya dalam salah
satu jenis kecakapan.
3) Tingkat Utama, yaitu apabila Pramuka tersebut telah
memperlihatkan kemahiran/keahliannya dan memperlihatkan
penghasilannya yang didapat dari kecakapan yang
dipunyainya.
Gambar 3.8
TKK Pramuka Penggalang
Gambar 3.9
TKK Pramuka Penegak dan Pandega
67 | P e m b i n a a n G u g u s d e p a n U n g g u l - 2 0 2 2
Informasi detail dapat dilihat dalam Keputusan Kwartir
Nasional Nomor 134/KN/76 Tahun 1976Tentang Syarat-
syarat dan Gambar Tanda Kecakapan Khusus Gerakan
Pramuka.
7. Pramuka Garuda
- Pramuka Garuda ialah seorang Pramuka yang dapat
menjadi teladan dan telah memenuhi persyaratan serta
memiliki Tanda Parmuka Garuda.
- Tanda Pramuka Garuda adalah Tanda kecakapan
tertinggi yang diberikan kepada seorang Pramuka yang
memenuhi syarat-syarat Pramuka Garuda. Tanda
Pramuka Garuda juga sebagai alat yang mempunyai nilai
pendidikan dalam rangka menerapkan prinsip dasar
metodik pendidikan kepramukaan.
68 | P e m b i n a a n G u g u s d e p a n U n g g u l - 2 0 2 2
b) Syarat Pramuka Garuda Penggalang
Seorang Pramuka Penggalang ditetapkan sebagai Pramuka
Garuda jika telah memenuhi syarat:
1) Telah menyelesaikan Syarat Kecakapan Umum (SKU)
tingkat Penggalang Terap, dan berlatih sekurang-
kurangnya 2 (dua) bulan setelah dilantik.
2) Telah memiliki Tanda Kecakapan Khusus (TKK) untuk
Pramuka Penggalang sekurang-kurangnya 5 (lima)
macam dari masing-masing bidang Kecakapan Khusus,
sekurang-kurangnya 2 (dua) macam Tingkat Utama dan
3 (tiga) macam Tingkat Madya. Jenis TKK yang
diwajibkan berdasar ketentuan gugusdepan dimana
Penggalang berada.
3) Menjadi contoh yang baik dalam Pasukan Penggalang,
di rumah, di sekolah, dan bermanfaat bagi lingkungan
pergaulannya, sesuai dengan satya dan darma Pramuka.
4) Dapat menunjukan hasil hasta karyanya, sekurang-
kurangnya 6 (enam) macam.
5) Dapat menggunakan komputer, teknologi informasi
minimal internet.
6) Dapat berkomunikasi menggunakan salah satu Bahasa
Internasional.
69 | P e m b i n a a n G u g u s d e p a n U n g g u l - 2 0 2 2
3) Menjadi contoh yang baik dalam Gugusdepan, di
rumah, di sekolah/ perguruan tinggi, di tempat kerja dan
masyarakat, sesuai dengan Tri Satya dan Dasa Darma.
4) Telah memiliki Tanda Kecakapan Khusus (TKK) untuk
Pramuka Penegak sekurang-kurangnya 9 (sembilan)
macam dari masing-masing bidang Kecakapan Khusus,
sekurang-kurangnya 2 (dua) macam Tingkat Utama dan
3 (tiga) macam Tingkat Madya. Jenis TKK yang
diwajibkan berdasar ketentuan gugusdepan dimana
Penegak berada.
5) Pernah mengikuti pertemuan Pramuka Penegak di
tingkat Ranting, Cabang, Daerah.
6) Tergabung dalam salah satu Satuan Karya Pramuka dan
mampu mengaplikasikan keterampilan di satuan karya
pramuka tersebut.
7) Aktif membantu Pembina di Gugusdepan
8) Dapat menggunakan komputer, teknologi informasi
internet.
9) Secara aktif menggunakan salah satu Bahasa
Internasional.
10) Dapat menyelenggarakan suatu proyek produktif
yang bersifat perorangan atau bersama di lingkungan.
11) Sebagai penabung yang rajin dan teratur.
12) Mampu menampilkan kecakapan di bidang seni
budaya, olah raga, ilmu pengetahuan dan teknologi di
depan umum.
13) Dapat melakukan kegiatan pembangunan di
lingkunannya mulai dari perencanaan, pelaksanaan,
dan penilaian.
70 | P e m b i n a a n G u g u s d e p a n U n g g u l - 2 0 2 2
d) Syarat Pramuka Garuda Pandega
Seorang Pramuka Penegak ditetapkan sebagai Pramuka
Garuda jika telah memenuhi syarat:
1) Memahami dan dapat menjelaskan dengan baik UUD
RI 1945
2) Menjadi contoh yang baik dalam Gugusdepan, di
rumah, di sekolah/ perguruan tinggi, di tempat kerja
dan masyarakat.
3) Sekurang-kurangnya telah mengikuti tiga kali acara
yang dipilihnya antara lain:
a. Pertemuan Pramuka Penegak dan Pramuka
Pandega di tingkat Ranting, Cabang, Daerah,
Nasional, atau Internasional.
b. Perkemahan Wirakarya perkemahan salah satu
Satuan Karya Pramuka (Saka), atau perkemahan
bakti sekurang-kurangnya di tingkat cabang.
c. Integrasi masyarakat, atau pembuatan proyek-
proyek kegiatan.
4) Pernah membuat perencanaan, persiapan,
pelaksanaan, pengawasan, dan penilaian dari kegiatan
Pramuka Siaga, Penggalang, Penegak.
5) Akktif membantu Pembina di Gugusdepan.
6) Dapat mengoperasikan komputer dan memanfaatkan
teknologi informasi internet.
7) Secara aktif menggunakan Bahasa Internasional.
71 | P e m b i n a a n G u g u s d e p a n U n g g u l - 2 0 2 2
BAB IV
MENYUSUN PROGRAM KERJA
Gambar 4.1.
Program Peserta Didik
72 | P e m b i n a a n G u g u s d e p a n U n g g u l - 2 0 2 2
Prodik yang telah disusun selanjutnya dilaksanakan dengan cara
berikut:
- Pembina Pramuka selalu bekerja secara kemitraan dengan peserta
didik.
- Prodik bermutu dan menarik kaum muda peserta didik, serta
mendorong kaum muda lainnya untuk berpartisipasi.
- Prodik dilaksanakan sesuai dengan ketentuan.
- Prodik hendaklah didukung adanya peralatan yang memadai dan
sesuai.
- Prodik harus bernuansa modern, bermanfaat dan taat pada Kode
Kehormatan Pramuka.
73 | P e m b i n a a n G u g u s d e p a n U n g g u l - 2 0 2 2
2) Program Kegiatan Satuan, yakni program kegiatan satuan
bertujuan untuk memberi penguatan keterampilan peserta didik.
Misalnya: Persami, Perlombaan, Pesta Siaga, Jambore
Penggalang, dan lain-lain.
74 | P e m b i n a a n G u g u s d e p a n U n g g u l - 2 0 2 2
C. PROGRAM GUGUSDEPAN
Program Gugusdepan merupakan kesatuan dari program peserta
didik dan program kegiatan anggota dewasa di Gugudeepan.
Program Gugus Depan dapat dimatrikulasi sebagai berikut:
Bulan Pelaksanaan PJ
No Kegiatan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Penerimaan
Anggota Baru
2 Orientasi Mabi
3 Persami
4 Dianpinru
5 Karang
Pamitran
6 Mugus
7 …..
Gambar 4.1.
Matrik Program Gugusdepan
75 | P e m b i n a a n G u g u s d e p a n U n g g u l - 2 0 2 2
BAB V
PENUTUP
76 | P e m b i n a a n G u g u s d e p a n U n g g u l - 2 0 2 2
77 | P e m b i n a a n G u g u s d e p a n U n g g u l - 2 0 2 2