Anda di halaman 1dari 78

PEDOMAN PENYELENGGARAAN GUGUSDEPAN

DALAM RANGKA KEGIATAN


PEMBINAAN GUGUSDEPAN UNGGUL
TAHUN 2022

1|Pembinaan Gugusdepan Unggul - 2022


KATA PENGANTAR

Menghidupkan Gugusdepan dengan kegiatan kepramukaan


adalah tanggungjawab kita bersama dalam rangka mewujudkan
generasi muda bangsa yang berilmu, berkarakter dan memiliki
kecakapan untuk menghadapi tantangan zaman, sebagaimana tujuan
utama Gerakan Pramuka yakni bertujuan membentuk setiap pramuka
agar memiliki kepribadian yang beriman, bertaqwa, berakhlak mulia,
berjiwa patriotik, taat hukum, disiplin, menjunjung tinggi nilai-nilai
luhur bangsa, dan memiliki kecakapan hidup sebagai kader bangsa
dalam menjaga dan membangu Negara Kesatuan Republik Indonesia,
mengamalkan Pancasila, serta melestarikan lingkungan hidup.
Gugusdepan sebagai sebagai wadah organisasi maupun
wadah pembinaan anggota muda mempunyai peran penting dalam
mewujudkan tujuan mulia tersebut. Oleh sebab itu, penguatan
pendidikan karakter di Gugusdepan harus menjadi titik sentral dalam
pembinaan peserta didik sehingga diperoleh prestasi belajar yang utuh
antara sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Untuk itu, diperlukan
dukungan dan pembinaan yang terus-menerus terhadap proses
pendidikan kepramukaan di Gugusdepan.
Guna mewujudkan hal tersebut, disusunlah panduan
pembinaan gugusdepan ini dengan merangkum ketentuan-ketentuan
dan petunjuk penyelanggaraan kepramukaan yang berlaku. Panduan
ini juga dapat dijadikan sebagai pedoman dan acuan pelaksanaan dan
pembinaan Gugus Depan Unggul.

Tim Penyusun

2|Pembinaan Gugusdepan Unggul - 2022


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................... 2


DAFTAR ISI ............................................................................. 3
BAB I ........................................................................................ 7
PENDAHULUAN ..................................................................... 7
UMUM .................................................................................. 7
MAKSUD DAN TUJUAN ................................................... 8
DASAR ................................................................................. 8
PENGERTIAN, MAKSUD, DAN TUJUAN
GUGUSDEPAN .................................................................... 9
BAB II ..................................................................................... 10
GUGUSDEPAN SEBAGAI SATUAN ORGANISASI ......... 10
A. PENGORGANISASIAN GUGUSDEPAN ................. 10
1. Ketentuan Umum .................................................. 10
2. Struktur Organisasi ............................................... 12
B. ADMINISTRASI GUGUSDEPAN ............................... 20
3. Papan Nama Gugusdepan ..................................... 21
4. Papan Struktur Organisasi Gugusdepan ................ 23
5. Bendera Gugusdepan ............................................ 23
6. Stempel Gugusdepan ............................................ 24
7. Buku Registrasi Peserta Didik .............................. 24
8. Buku Catatan Pribadi Peserta Didik ..................... 25

3|Pembinaan Gugusdepan Unggul - 2022


9. Buku Presensi ........................................................ 26
10. Buku Daftar Anggota Setiap Tahun ...................... 26
11. Log Book .............................................................. 26
12. Buku Inventaris Satuan ......................................... 26
13. Buku Iuran ............................................................ 26
14. Buku Administrasi Dana dan Keuangan Satuan ... 26
15. Buku Registrasi Pembina dan Anggota Mabi ....... 27
16. Catatan Notulen Rapat/Risalah Rapat ................... 27
17. Formulir Pelaksanaan Kegiatan ............................ 28
18. Buku Agenda, Verbal dan Ekspedisi Surat
Menyurat............................................................... 28
19. Buku Acara Kegiatan ............................................ 28
20. Program Kegiatan ................................................. 28
21. Buku Laporan Keuangan Bulanan ........................ 28
22. Buku Inventaris Gugusdepan ................................ 28
23. Catatan Pelaksanaan Pelatihan (Program Kegiatan)
.............................................................................. 29
24. Buku Catatan Pribadi Setiap Pembina .................. 29
25. Mengirimkan Laporan Gugusdepan ke Kwarran dan
Kwarcab................................................................ 30
26. Buletin Gugusdepan .............................................. 30

4|Pembinaan Gugusdepan Unggul - 2022


C. TATA KERJA GUGUSDEPAN .................................... 31
27. Pembentukan Gugusdepan .................................... 31
28. Musyawarah Gugusdepan ..................................... 32
29. Hubungan Kerja .................................................... 36
30. Pelaksanaan Latihan/Kegiatan Gugusdepan ......... 37
BAB III .................................................................................... 38
GUGUSDEPAN SEBAGAI SATUAN PENDIDIKAN ......... 38
A. PEMBINAAN PESERTA DIDIK ............................... 38
1. Prinsip Dasar Kepramukaan.................................. 38
2. Metode Kepramukaan ........................................... 40
B. SATUAN PENDIDIKAN PESERTA DIDIK ............. 49
1. Perindukan Siaga .................................................. 49
2. Pasukan Penggalang.............................................. 51
3. Ambalan Penegak ................................................. 53
4. Racana Pandega .................................................... 56
C. SYARAT DAN TANDA KECAKAPAN .................... 60
1. Syarat dan Tanda Kecakapan Pramuka ................. 60
2. Syarat dan Tanda Kecakapan Umum Siaga .......... 61
3. Syarat dan Tanda Kecakapan Umum Penggalang 62
4. Syarat dan Tanda Kecakapan Umum Penegak ..... 63
5. Syarat dan Tanda Kecakapan Umum Pandega ..... 64
6. Syarat dan Tanda Kecakapan Khusus ................... 65
7. Pramuka Garuda .................................................... 68

5|Pembinaan Gugusdepan Unggul - 2022


BAB IV ................................................................................... 72
MENYUSUN PROGRAM KERJA ........................................ 72
A. PROGRAM PESERTA DIDIK...................................... 72
B. PROGRAM PESERTA ANGGOTA DEWASA ......... 74
C. PROGRAM GUGUSDEPAN ...................................... 75
BAB V ..................................................................................... 76
PENUTUP ............................................................................... 76

6|Pembinaan Gugusdepan Unggul - 2022


BAB I
PENDAHULUAN
A. UMUM
Gerakan Pramuka sebagai organisasi pendidikan mempunyai
peran penting dalam mebina generasi muda yang sehat dan kuat jiwa
raganya, terpuji karakternya, kokoh kebangsaannya, dan mumpuni
keterampilannya yang sesuai dengan perkembangan zaman. Hal ini
sebagaimana tercantum didalam Undang-undang Republik Indonesia
nomor 12 tahun 2010 tentag Gerakan Pramuka, sebagai landasan
hokum satu-satunya organisasi kepanduaan yang ada di Indonesia,
bahwa Gerakan Pramuka bertujuan membentuk setiap pramuka agar
memiliki kepribadian yang beriman, bertaqwa, berakhlak mulia,
berjiwa patriotik, taat hukum, disiplin, menjunjung tinggi nilai-nilai
luhur bangsa, dan memiliki kecakapan hidup sebagai kader bangsa
dalam menjaga dan membangu Negara Kesatuan Republik Indonesia,
mengamalkan Pancasila, serta melestarikan lingkungan hidup.
Untuk merealisasikan tujuan mulia tersebut, sudah menjadi
tanggungjawab semua pihak untuk mengaktifkan kegiatan-kegiatan
kepramukan dari hulu hingga ke hilir. Hulu dalam hal ini adalah
Gugusdepan sebagai wadah untuk menghimpun anggota Gerakan
Pramuka dalam menyelenggarakan kepramukaan dan pembinaan
anggota muda.
Gugusdepan sebagai ujung tombak penyelenggaraan
kepramukaan diharapkan mampu mengupayakan kemandirian dalam
mengoptimalkan peningkatan mutu secara terus menerus sesuai
dengan kebutuhan dan perkembangan zaman, baik sebagai satuan
pendidikan maupun satuan organisasi.
Sehubungan dengan hal tersebut maka perlu adanya panduan
yang disusun sedemikian rupa untuk menyederhanakan pemahaman
tentang penyelengaraan gugusdepan yang secara utuh tercantum
dalam Surat Keputusan Kwartir Nasional Gerakan Pramuka nomor
231tahun 2007 tentang Petunjuk Penyelenggaraan Gugusdepan
Gerakan Pramuka.

7|Pembinaan Gugusdepan Unggul - 2022


B. MAKSUD DAN TUJUAN
Agar penduan ini menjadi pedoman dalam penyelenggaraan
organisasi, tugas, administrasi, dan tata kerja Gugusdepan sehingga
dapat terlaksana dengan baik, terukur, terarah, dan
berkesinambbungan dalam rangka menjapai tujuan Gerakan Pramuka.

C. DASAR
1. Undangan-undangan Republik Indonesia nomor 12 tahun
2010 tentang Gerakan Pramuka.
2. Keputusan Musyawarah Nasional Gerakan Pramuka nomor
07/ Munas/ 2018 tentang Anggaran Dasar dan Anggaran
Rumah Tangga Gerakan Pramuka.
3. Keputusan Kwartir Nasional Gerakan Pramuka Nomor: 220
Tahun 2007 Tentang Petunjuk Penyelenggaraan Pokok-
Pokok Organisasi Gerakan Pramuka;
4. Keputusan Kwartir Nasional Gerakan Pramuka Nomor: 231
Tahun 2007 Tentang Petunjuk Penyelenggaraan Gugusdepan
Gerakan Pramuka;
5. Keputusan Kwartir Nasional Nomor 225 Tahun 2007,
Tentang Petunjuk Penyelenggaraan Majelis Pembimbing
Gerakan Pramuka;
6. Keputusan Kwartir Nasional Gerakan Pramuka Nomor: 198
Tahun 2011 Tentang Petunjuk Penyelenggaraan Syarat
Kecakapan Umum;
7. Keputusan Kwartir Nasional Gerakan Pramuka Nomor: 199
Tahun 2011 Tentang Panduan Penyelesaian Syarat
Kecakapan Umum;
8. Keputusan Kwartir Nasional Gerakan Pramuka Nomor: 174
Tahun 2012 Tentang Pentunjuk Penyelenggaraan Pakaian
Seragam Pramuka.

8|Pembinaan Gugusdepan Unggul - 2022


D. PENGERTIAN, MAKSUD, DAN TUJUAN GUGUSDEPAN
Gugusdepan adalah satuan pendidikan dan satuan organisasi
terdepan penyelenggara pendidikan kepramukaan yang bertujuan
membina dan mengembangkan sumber daya kaum muda melalui
kepramukaan agar menjadi warga Negara yang berkualitas, yang
mampu memberikan sumbangan yang positif bagi kesejahteraan dan
kedamaian masyarakat baik lokal, nasional, maupun internasional.
Sebagai organisasi terdepan dalam proses penyelenggaraan
kepramukaan, maka Gugusdepan mempunyai tugas pokok:
1. Menghimpun kaum muda untuk bergabung dalam Gerakan
Pramuka. 3
2. Menyelenggarakan Kepramukaan yang bersendikan Sistim
Among, dengan menerapkan Prinsip Dasar Kepramukaan dan
Metode Kepramukaan untuk mencapai tujuan Gerakan Pramuka.
3. Memelihara kelangsungan pembinaan dan pengembangan
kepramukaan.
4. Mengkoordinasikan kegiatan seluruh golongan peserta didik.
5. Menyelenggarakan administrasi.
Untuk melaksanakan tugas pokok tersebut Gugusdepan
mempunyai fungsi sebagai:
1. Wadah pembinaan kaum muda dalam kepramukaan.
2. Tempat pengabdian anggota dewasa dalam memberikan dukungan
bagi pengembangan pribadi kaum muda.
3. Tempat pengelolaan administrasi, keuangan, sarana, dan prasarana
kepramukaan.

9|Pembinaan Gugusdepan Unggul - 2022


BAB II
GUGUSDEPAN SEBAGAI SATUAN ORGANISASI

Gugusdepan merupakan organisasi penyelenggara sekaligus


pengelola pendidikan kepramukaan di satuannya. Satuan organisasi
gugusdepan memiliki tata kelola dalam menjalankan laju
organisasinya. Bab ini menguraikan tata kelola organisasi
Gugusdepan berdasarkan petunjuk penyelenggaraan yang diterbitkan
oleh Kwartir Nasional Gerakan Pramuka
Sebagai satuan pendidikan, Gugusdepan juga memiliki sistem
pendidikan mulai dari jenjang/tingkatan, kurikulum/kecakapan,
metode kepramukaan sebagai metode pembelajaran, tanda
penghargaan sebagai simbol hasil belajar, hingga Pembina sebagai
tenaga pendidik kepramukaan.

A. PENGORGANISASIAN GUGUSDEPAN
Pengorganisasian Gugusdepan mengikuti ketentuan-ketentuan
berikut:
1. Ketentuan Umum
a. Anggota putra dan anggota putri dihimpun dalam
Gugusdepan yang terpisah, masing-masing merupakan
Gugusdepan yang berdiri sendiri.
b. Setiap Gugusdepan berkewajiban untuk menerima kaum
muda yang bertempat tinggal di sekitar pangkalan
Gugusdepan tersebut, sehingga memungkinkan dibentuk
Gugusdepan Lengkap.
c. Dalam menerima anggota, Gugusdepan tidak boleh
membedakan suku, ras, golongan, dan agama.
d. Gugusdepan dikoordinasikan, dibina, dan dikendalikan
oleh kwartir ranting, kecuali Gugusdepan yang
berpangkalan di Kampus Perguruan Tinggi pembinaan dan
pengembangannya dilakukan oleh Kwartir Cabang.

10 | P e m b i n a a n G u g u s d e p a n U n g g u l - 2 0 2 2
e. Setiap Gugusdepan menggunakan nomor yang diatur oleh
Kwartir Cabang, kecuali Gugusdepan yang ada di
Perwakilan RI diatur oleh Kwartir Nasional. Gugusdepan
putra bernomor gasal, sedangkan Gugusdepan putri
bernomor genap.
f. Ditinjau dari kelengkapan satuannya maka Gugusdepan
terdiri atas:
1) Gugusdepan lengkap adalah pangkalan keanggotaan
bagi anggota muda dan anggota dewasa yang terdiri
atas: Perindukan Siaga, Pasukan Penggalang, Ambalan
Penegak, dan Racana Pandega.
Contoh : Gugusdepan yang berpangkalan di Pondok
Pesantren, Perguruan Tinggi, atau Desa yang
menghimpun perindukan, pasukan, ambalan, dan
racana.
2) Gugusdepan tidak lengkap adalah pangkalan
keanggotaan bagi anggota muda dan anggota dewasa
yang terdiri atas satu atau dua atau tuga golongan saja.
Contoh: Gugusdepan berpangkapan Sekolah Dasar
yang mempunyai perindukan siaga dan pasukan
penggalang atau Gugusdepan berpangkalan Sekolah
Menengah atas yang mempunyai Ambalan Penegak
saja.

11 | P e m b i n a a n G u g u s d e p a n U n g g u l - 2 0 2 2
2. Struktur Organisasi
Gugusdepan dikelolah oleh tim pembina satuan yang dipimpin
seorang pembina gugusdeoan dan dibimbing oleh Majelis
Pembimbing Gugusdepan (Mabigus). Secara skematis dapat
ditunjukkan dengan struktur organisasi berikut:

Majelis Pembimbing
Gugusdepan

Ketua
Gugusdepan

Pembina Badan Pemeriksa


Gugusdepan Keuangan Gudep

Dewan Kehormatan

Tim Pembina Tim Pembina Tim Pembina Tim Pembina

1 Pembina Siaga 1 Pembina 1 Pembina Penegak 1 Pembina Pandega


3 Pembantu Penggalang 1 Pembantu Narasumber dan
Pembina 2 Pb. Pembina Pembina Ahli

Peridukan Siaga Peridukan Siaga Ambalan Penegak Racana Pandega


3 – 4 barung 3 – 4 barung 3 – 4 barung dapat dibentuk reka

B B B B R R R R S S S S

18 – 24 pramuka 24-32 pramuka 16-30 pramuka Maks. 30 pramuka

Gambar 2.1. Struktur Organisasi Gugusdepan Lengkap

Keterangan:
B = Barung
R = Regu
S = Sangga

12 | P e m b i n a a n G u g u s d e p a n U n g g u l - 2 0 2 2
1) Majelis Pembimbing Gugusdepan
Mabigus berasal dari unsur-unsur: orangtua peserta didik
yang merupakan perwakilan dari tiap satuan, tokoh-tokoh
masyarakat termasuk para pengusaha di lingkungan
gugusdepan yang memiliki perhatian dan rasa
tanggungjawab terhadap Gerakan Pramuka, serta mampu
menjalankan peran majelis pembimbing.
- Ketua Gugusdepan secara ex-officio anggota Mabigus
- Mabigus terdiri atas:
a) seorang Ketua
b) seorang Wakil Ketua
c) seorang Sekretaris
d) seorang Ketua Harian (bila perlu)
e) beberapa orang anggota
4) Ketua Mabigus dipilih di antara anggota Mabigus
yang ada.

Gambar 2.2.
Tanda Jabatan Mabigus

2) Badan Pemeriksa Keuangan


Badan Pemeriksa Keuangan Gugusdepan adalah badan
independen yang dibentuk Musyawarah Gugusdepan dan
bertanggungjawab kepada Musyawarah Gugusdepan.
- Susunan Badan Pemeriksa Keuangan Gugusdepan
terdiri atas: a) Ketua, b) Wakil Ketua, c) Sekretaris, dan
d) Beberapa orang anggota.
- Badan Pemeriksa Keuangan Gugusdepan dibentuk dan
disahkan oleh Musyawarah Gugusdepan.
- Badan Pemeriksa Keuangan Gugusdepan dilantik
bersama-sama dengan Pengurus Gugusdepan.

13 | P e m b i n a a n G u g u s d e p a n U n g g u l - 2 0 2 2
3) Dewan Kehormatan
Dewan Kehormatan Gugusdepan merupakan badan tetap
yang dibentuk oleh Pembina Gugusdepan sebagai badan
yang menetapkan pemberian anugerah, penghargaan dan
sanksi, dengan tugas:
- menilai sikap dan perilaku anggota Gerakan
Pramuka yang melanggar kode kehormatan atau
merugikan nama baik Gerakan Pramuka.
- menilai sikap, perilaku dan jasa seseorang untuk
mendapatkan anugerah, penghargaan berupa tanda
jasa.
Dewan Kehormatan beranggotakan lima orang yang terdiri
atas unsur: Anggota Mabigus, Ketua Gugusdepan, dua orang
Pembina Satuan, Dewan Penegak/ Dewan Pandega jika
dibutuhkan.

Susunan Dewan Kehormatan Gugusdepan sebagai berikut:


Ketua Dewan Kehormatan adalah Ketua GugusdepanWakil
Ketua, Sekretaris, 2 (dua) orang anggota.

4) Pembina Gugusdepan
- Pembina Gugusdepan disingkat Pembina Gudep terdiri
atas Ketua Gugusdepan dibantu oleh Pembina Satuan
dan Pembantu Pembina Satuan.
- Ketua Gudep dipilih dari para Pembina Pramuka yang
ada dalam Gudep yang bersangkutan pada Musyawarah
Gugusdepan.

Gambar 2.3.
Tanda Jabatan Pembina Gudep

14 | P e m b i n a a n G u g u s d e p a n U n g g u l - 2 0 2 2
5) Pembina Satuan
- Tim Pembina Perindukan Siaga disingkat Tim Pembina
Siaga terdiri atas 1 orang pembina dan 3 orang pembantu
pembina.
- Tim Pembina Pasukan Penggalang disingkat Tim
Pembina Penggalang terdiri atas 1 orang pembina dan 2
orang pembantu pembina.
- Tim Pembina Ambalan Penegak disingkat Tim Pembina
Penggalang terdiri atas 1 orang pembina dan 1 orang
pembantu pembina.
- Racana Pandega dibina oleh seorang Pembina Pandega
dan bila perlu dapat dibantu oleh satu orang Pembantu
Pembina Pandega atau lebih sebagai konsultan dan
narasumber ahli yang memiliki kepedulian dan dipilih
oleh Majelis Pandega. Narasumber ahli adalah orang
yang memiliki keahlian tertentu yang dibutuhkan untuk
pengembangan pandega dan dapat memotivasi orang lain

Gambar 2.4
Contoh tanda pengenal untuk Gol. Siaga (hijau)
Kiri Pembina dan Kanan Pembantu Pembina

6) Perindukan Siaga
- Perindukan Siaga idealnya terdiri atas antara 18 – 24
Pramuka Siaga yang dibagi menjadi 3 – 4 kelompok kecil
yang disebut Barung. Jika terdapat jumlah peminat untuk
menjadi Pramuka Siaga cukup banyak, Gugusdepan
dapat mempertimbangkan untuk membentuk perindukan
baru.

15 | P e m b i n a a n G u g u s d e p a n U n g g u l - 2 0 2 2
- Barung:
a) Barung adalah kelompok teman sebaya usia antara 7
– 10 tahun yang disebut Pramuka Siaga.
b) Satu barung jumlah anggotanya yang terbaik terdiri
atas 6 (enam) Pramuka Siaga.
c) Pembentukan barung dilakukan oleh para Pramuka
Siaga sendiri, dengan bantuan Pembina dan
Pembantu Pembina Pramuka Siaga.
d) Keanggotaan barung tidak bersifat menetap, tetapi
dapat diubah setiap 1-2 bulan sekali, waktunya diatur
setelah menyelesaikan satu siklus program kegiatan.
Perubahan barung harus atas dasar persetujuan para
Pramuka Siaga.
e) Perubahan tidak boleh dilakukan secara acak dan
jangan sampai membuat Pramuka Siaga merasa tidak
nyaman.
f) Jika perubahan barung dilakukan secara teratur tiap
akhir program, para Pramuka Siaga akan menjadi
terbiasa dengan perubahan tersebut dan merasa hal
itu sebagai bagian dari dinamika perindukan.
g) Tiap barung memakai nama yang dipilih sendiri
dengan bantuan Pembina Pramuka, dari warna
seperti Barung Merah, Barung Putih.
h) Barung tidak memakai bendera barung, karena
pelaksanaan kegiatan Pramuka Siaga pada umumnya
dilaksanakan di tingkat perindukan. Kegiatan-
kegiatan di tingkat barung hanya berupa permainan
singkat dan spontan.
i) Untuk memenuhi hak anak dan melatih
kepemimpinan dibentuk DewanPerindukan Siaga
disingkat Dewan Siaga yang beranggotakan dari
seluruhanggota perindukan. Ketua Dewan Siaga
adalah Sulung.

16 | P e m b i n a a n G u g u s d e p a n U n g g u l - 2 0 2 2
7) Pasukan Penggalang
- Pasukan Penggalang idealnya terdiri atas 24 – 32
Pramuka Penggalang yang dibagi menjadi 3 – 4
kelompok yang disebut regu.
- Regu adalah kelompok belajar interaktif teman sebaya
usia antara 11 – 15 tahun yang disebut Pramuka
Penggalang. Satu regu jumlah anggotanya yang terbaik
adalah 6 – 8 Pramuka Penggalang.
- Pembentukan regu dilakukan oleh para Pramuka
Penggalang sendiri. Pembina dan Pembantu Pembina
tidak ikut menanganinya, kecuali bila diperlukan dapat
ikut membantu.
- Keanggotaan regu bersifat tetap untuk jangka waktu
tertentu dan mempunyai keterikatan yang kuat.
- Setiap regu memiliki nama yang dipilih sendiri oleh
anggotanya. Regu putra menggunakan nama binatang
dan regu putri menggunakan nama bunga atau tumbuh-
tumbuhan.
- Nama regu merupakan identitas regu dan mengandung
kiasan dasar yang memotivasi kehidupan regu.
- Setiap regu memiliki bendera regu yang bergambar
sesuai dengan nama regu dan menjadi ciri khas yang
menandai regu tersebut. Bendera regu dipegang oleh
Pemimpin Regu dengan tongkat setinggi 160 cm dengan
ukuran bendera 25 cm x 35 cm. Contoh bendera regu
periksa lampiran III.
- Sistem kelompok dalam golongan Pramuka Penggalang
diwujudkan dalam sistem beregu yang merupakan unsur
metode Kepramukaan yang sangat penting, karena
merupakan poros metode Kepramukaan untuk golongan
Pramuka Penggalang.
-

17 | P e m b i n a a n G u g u s d e p a n U n g g u l - 2 0 2 2
- Untuk pendidikan kepemimpinan dan
mengikutsertakan dalam pengambilan keputusan
para Pramuka penggalang, dibentuk Dewan
Pasukan Penggalang, disingkat Dewan Penggalang,
terdiri atas Pemimpin Regu Utama, para Pemimpin
Regu, Wakil Pemimpin Regu, Pembina Penggalang
dan para Pembantu Pembina Penggalang.
- Untuk melatih kepemimpinan dan rasa
tanggungjawab para Pramuka Penggalang, diadakan
Dewan Kehormatan Pasukan Penggalang, yang
terdiri atas para Pemimpin Regu Utama, Pemimpin
Regu, Pembina dan para Pembantu Pembina
Penggalang.
- Untuk mendidik Pramuka Penggalang dalam
kehidupan demokrasi dan mewujudkan hak semua
anggota diadakan Majelis Penggalang yang
anggotanya terdiri atas seluruh anggota pasukan.
Keikutsertaan mereka sebagai individu bukan atas
nama regu.

8) Ambalan Penegak
- Ambalan Penegak idealnya terdiri dari 16 – 30 Pramuka
Penegak yang dibagi menjadi 3 – 4 kelompok yang
disebut sangga.
- Setiap sangga memiliki nama yang dipilih sendiri oleh
anggotanya yang mengandung kiasan dasar sejarah
perjuangan bangsa (pencoba, perintis, pendobrak,
penegas, pelaksana)
- Sangga dipimpin secara bergantian oleh seorang
Pemimpin Sangga yang dipilih oleh dan dari para
anggota sangga.

18 | P e m b i n a a n G u g u s d e p a n U n g g u l - 2 0 2 2
- Diantara Pemimpin Sangga dipilih salah seorang dari dan
oleh mereka untuk melaksanakan tugas di tingkat
ambalan yang disebut Pradana.
- Pradana tersebut tetap memimpin sangganya.
- Untuk mengembangkan kepemimpinan dan
mengikutsertakan dalam pengambilan keputusan bagi
Pramuka Penegak, dibentuk Dewan Ambalan Penegak
disingkat Dewan Penegak yang dipimpin oleh Ketua
disebut Pradana dengan susunan sebagai berikut:
a) Seorang Ketua yang disebut Pradana
b) Seorang Pemangku Adat
c) Seorang Kerani
d) Seorang Bendahara
e) Beberapa orang anggota Dewan tersebut dipilih dari
para Pemimpin dan Wakil Pemimpin Sangga
- Masa bakti Ketua Dewan Penegak adalah 1 tahun
- Untuk mengembangkan kepemimpinan dan rasa
tanggungjawab para Pramuka Penegak, dibentuk Dewan
Kehormatan Penegak yang terdiri atas para anggota
Ambalan yang sudah dilantik.

9) Racana Pandega
- Racana Pandega idealnya beranggotakan maksimal 30
orang Pramuka Pandega.
- Dalam racana dapat dibentuk reka disesuaikan dengan
kebutuhan.
- Untuk kelancaran pelaksanaan tugas sangga kerja dapat
meminta nara sumber ahli sesuai kebutuhan kepada
Pembina Pandega.

19 | P e m b i n a a n G u g u s d e p a n U n g g u l - 2 0 2 2
- Untuk mengembangkan kepemimpinan di racana
dibentuk Dewan Racana Pandega disingkat Dewan
Pandega yang dipimpin oleh seorang Ketua, dengan
susunan sebagai berikut:
a) Seorang Ketua
b) Seorang Pemangku Adat
c) Seorang Sekretaris
d) Seorang Bendahara
e) Beberapa orang anggota Dewan tersebut dipilih oleh
para anggota racana.
- Masa bakti Ketua Dewan Pandega adalah 1 tahun
- Untuk mengembangkan kepemimpinan dan rasa
tanggungjawab para Pramuka Pandega, dibentuk Dewan
Kehormatan Pandega yang terdiri atas para anggota
racana yang sudah dilantik.
- Dalam Dewan Kehormatan Pandega, Pembina bertindak
sebagai Konsultan

B. ADMINISTRASI GUGUSDEPAN
Administrasi Gugusdepan diatur dalam tiga peraturan yang
diterbitkan Kwartir Nasional Gerakan Pramuka, yakni:
1. Keputusan Kwartir Nasional Gerakan Pramuka Nomor: 231 Tahun
2007 tentang Petunjuk Penyelenggaraan Gugusdepan;
2. Keputusan Kwartir Nasional Gerakan Pramuka Nomor: 162.A
Tahun 2011 tentang Sistem Administrasi Kwartir;
3. Keputusan Kwartir Nasional Gerakan Pramuka Nomor 203 tahun
2011 tentang Akreditasi Gugus Dpan Pramuka.

Gugusdepan yang ideal memiliki kelengkapan Administrasi sebagai


berikut:
1 Papan Nama Gugusdepan
2 Papan Struktur Organisasi Gugusdepan
3 Bendera Gugusdepan

20 | P e m b i n a a n G u g u s d e p a n U n g g u l - 2 0 2 2
4 Stempel Gugusdepan
5 Buku Registrasi Peserta Didik
6 Buku Catatan Pribadi Peserta Didik
7 Buku Presensi
8 Buku Daftar Anggota Setiap Tahun
9 Log Book
10 Buku Inventaris Satuan
11 Buku Iuran
12 Buku Administrasi Dana dan Keuangan Satuan
13 Buku Registrasi Pembina dan Anggota Mabi
14 Catatan Notulen Rapat/Risalah Rapat
15 Formulir Pelaksanaan Kegiatan
16 Buku Agenda, Verbal dan Ekspedisi Surat Menyurat
17 Buku Acara Kegiatan
18 Program Kegiatan
19 Buku Laporan Keuangan Bulanan
20 Buku Inventaris Gugusdepan
21 Catatan Pelaksanaan Pelatihan (Program Kegiatan)
22 Buku Catatan Pribadi Setiap Pembina
23 Mengirimkan Laporan Gugusdepan ke Kwarran/ Kwarcab
24 Buletin Gugusdepan

1. Papan Nama Gugusdepan


Sesuai dengan Keputusan Kwartir Nasional Gerakan Pramuka
Nomor: 162.A Tahun 2011 tentang Sistem Administrasi
Kwartir, Papan namaGugusdepan memiliki ketentuan sebagai
berikut:
a) Papan nama berbentuk segi panjang, dengan bahan kayu,
besi, seng atau bahan lainnya.
b) Papan nama Gugusdepan berukuran anjang 200 cm dan
lebar 60 cm.
c) Besarnya gambar dan huruf disesuaikan dengan ukuran
papan nama.

21 | P e m b i n a a n G u g u s d e p a n U n g g u l - 2 0 2 2
d) Warna:
- Warna Dasar : hijau muda (warna tingkat
Gugusdepan) dan ungu (warna dasar WOSM).
- Warna lambang : hitam (lambang gerakan Pramuka)
dan putih (lambang WOSM)
- Warna bidang huruf sama dengan Kwartir Nasional,
yakni coklat tua.
e) Huruf dan gambar lambang:
- Bentuk huruf adalah huruf cetak biasa, tanpa kaki
dan bayangan serta tanpa tebal tipis (misal: huruf
arial). Huruf-huruf besar (kapital) seperti pada
contoh gambar.
- Gambar lambang berupa silhouette (bayangan)
tanpa garis tepi dan volume (penggambaran isi) dan
gambar lambang WOSM.
f) Pemasangan:
- Papan nama dipasang, didirikan atau digantung di
muka gedung tempat sekretariat bekerja. Perlu
diusahakan dan dipilih tempat yang mudah terlihat
bahkan menarik perhatian orang yang melewati
gedung itu.
- Ketinggian pemasangan dari batas papan nama
sampai kepermukaan tanah adalah1,5 m.
g) Contoh gambar.
GERAKAN PRAMUKA
GUGUSDEPAN
MALANG
27.015

Gambar 2.5
Contoh Papan Nama Gugusdepan

22 | P e m b i n a a n G u g u s d e p a n U n g g u l - 2 0 2 2
2. Papan Struktur Organisasi Gugusdepan
Papan Struktur Organisasi Gugusdepan dibuat sesuai struktur
organisasi Gugusdepan. Ukuran menyesuaikan dengan
bidang pemasangan papan.

3. Bendera Gugusdepan
Bendera Gugusdepan mengikuti ketentuan berikut:
a) Bendera Gugusdepan berbentuk segi empat panjang dan
berukuran 135 cm x 90 cm, berwarna dasar putih, di
tengah-tengahnya terdapat lambang Gerakan Pramuka
berwarna merah, menghadap ke arah tiang bendera.
b) Pada bagian atas dan bagian bawah bendera terdapat jalur
merah dengan ukuran lebar 1/10 dari lebar bendera,
letaknya 1/10 dari lebar bendera dari sisi atas dan sisi
bawah.
c) Pada bagian tepi tempat tali bendera terdapat jalur merah
sepanjang lebar bendera dengan ukuran lebar 1/8 dari
panjang bendera dengan tulisan nama Kwartir dan nomor
Gugusdepannya

d) Gambar bendera

M
A
L
A
N
G
2

2
7
0
1
5

Gambar 2.5
Contoh Bendera Gugusdepan
23 | P e m b i n a a n G u g u s d e p a n U n g g u l - 2 0 2 2
4. Stempel Gugusdepan
Stempel Gugusdepan dengan ketentuan berikut:
a) Berbentuk segi empat panjang yang pada setiap sudutnya
membentuk garis lengkung.
b) Ukuran garis bagian luar 32 x 44 mm.
c) Ukuran garis bagian dalam 29 x 41 mm.
d) Pada bagian tengah terdapat lambang Gerakan Pramuka
menghadap ke arah kiri.

Gambar 2.6 Gerakan Pramuka


Kab. Malang
27. 015
Contoh Stempel Gugusdepan

5. Buku Registrasi Peserta Didik


Buku registrasi peserta didik berisi:
a) Nama Lengkap, jenis kelamin (putra/putri).
b) Tempat dan tanggal lahir.
c) Agama.
d) Nama Orang tua/Wali.
e) Pekerjaan Orang tua/Wali.
f) Alamat rumah.
g) Anak ke….., dari jumlah saudara putra/putri … orang.
h) Golongan darah.
i) Sekolah.
j) Bakat dan hobby.
k) Hal-hal yang perlu diperhatikan (kebiasaan, kesehatan,
bahasa yang dikuasai dan lain-lain).
l) Pengalaman dalam Kepramukaan.

24 | P e m b i n a a n G u g u s d e p a n U n g g u l - 2 0 2 2
m) Bagi pesertadidik penyandang cacat perlu dimasukkan
jenis kecacatannya.
n) Lain-lain.

6. Buku Catatan Pribadi Peserta Didik


Buku tersebut dipegang oleh Ketua Gugusdepan dan harus
selalu dimutahirkan. Buku catatan pribadi berisi:
a) Nama Lengkap, nama kecil/nama panggilan.
b) Tempat dan tanggal lahir.
c) Agama.
d) Tanggal masuk mejadi anggota Gerakan Pramuka.
e) Sifat baik yang perlu dikembangkan.
f) Sifat kurang baik yang perlu dikurangi/dihilangkan.
g) Kepemimpinan yang pernah dialami/diikuti.
h) Peristiwa-peristiwa penting selama menjadi peserta didik
(sebutkan peristiwa penting, tanggal dan tempatnya,
misalnya: dilantik menjadi Siaga, Siaga Mula, Bantu, Tata,
Garuda, naik Golongan Penggalang, dilantik menjadi
Penggalang, Ramu, Rakit, Terap, Garuda dan seterusnya
i) Observasi terhadap pribadi anggota (kecerdasan,
gotong royong, disiplin, kegembiraan, suka
menolong/membantu, loyalitas, kejujuran, inisiatif,
kepribadian/mentalitas, kreatifitas, pengabdian dan
sebagainya).
j) Kegiatan Kepramukaan atau kegiatan lain yang pernah
diikuti
k) Penyakit/ganggunan kesehatan yang pernah dan atau
diderita
l) Mutasi anggota, dan sebagainya.

25 | P e m b i n a a n G u g u s d e p a n U n g g u l - 2 0 2 2
7. Buku Presensi
Buku presensi berisi catatan kehadiran peserta didik dalam
mengikuti kegiatan Gugusdepan.

8. Buku Daftar Anggota Setiap Tahun


Karena dimungkinkan anggota Gugusdepan terdapat
penambahan dan pengurangan dalam periode tertentu, maka
diperlukan buku daftar anggota setiap tahun sebagai catatan
keangotaan.Juga dapat berfungsi sebagai laporan ke Kwarran
dan Kwarcab.

9. Log Book
Log book (buku catatan) merupakan catatan peristiwa-
peristiwa penting di dalam Gugusdepan, setiap kegiatan dan
pengambilan keputusan yang penting harus tercatat pada buku
tersebut. (Log Book berisi: catatan waktu, peristiwa, ilustrasi,
gambar, tempelan/guntingan berita dan
sebagainya).Pencatatan diupayakan singkat, jelas, lengkap
dan mutahir.

10. Buku Inventaris Satuan


Masing-masing satuan tentu memiliki perlengkapan yang
berbeda. Buku inventaris satuan untuk mencatat perlengkapan
tersebut.

11. Buku Iuran


Untuk tertib pencatatan iuran anggota Gugusdepan dibuat
buku catatan iuran anggota.

12. Buku Administrasi Dana dan Keuangan Satuan


Satuan diizinkan untuk mendapatkan dana dari Gugusdepan,
Mabi, orangtua pesertadidik dan sponsor lain melalui

26 | P e m b i n a a n G u g u s d e p a n U n g g u l - 2 0 2 2
Gugusdepanuntuk kepentingan operasional satuan. Dana
tersebut dicatat secara lengkap, kwitansi-kwaitansi dan tanda
terima/pengeluaran uang harus tertib, lengkap dan dapat di
cek sewaktu-waktu bila diperlukan.

13. Buku Registrasi Pembina dan Anggota Mabi


Buku registrasi Pembina dan anggota Mabi, berisi:
a. Nama
b. Alamat dan nomor telpon.
c. Tempat dan tanggal lahir.
d. Jabatan dalam masyarakat dan dalam Gugusdepan.
e. Agama.
f. Status Perkawinan.
g. Nomor dan tanggal sertifikat/ijazah kursus-kursus yang
pernah diikuti; KMD, KML, KPD dan KPL.
h. Pendidikan formal.

14. Catatan Notulen Rapat/Risalah Rapat


Catatan notulen rapat/risalah rapat berisi:
a) Catatan/notulen rapat dengan Pembina Gugusdepan,
berisipermasalahan Gugusdepan, progja dan
sebagainya.
b) Catatan/notulen rapat dengan Dewan Kehormatan
Gugusdepan, berisi permasalahan yang dibahas dan
keputusan terakhir rapat untuk bahan evaluasi.
c) Catatan/notulen rapat dengan Mabigus, setiap
pertemuan harus dicatat dan dicek hasil-hasil rapat
sebelumnya.
d) Pencatatan diupayakan singkat, jelas, lengkap dan
mutahir.

27 | P e m b i n a a n G u g u s d e p a n U n g g u l - 2 0 2 2
15. Formulir Pelaksanaan Kegiatan
Formulir untuk pelaksanaan kegiatan administrasi yang selalu
berulang dan sama, sebaiknya untuk efisiensi dibuat
formulirnya, misalnya:
a) Formulir peminjaman alat/perlengkapan.
b) Formulir laporan kekuatan.jumlah anggota.
c) Formulir permintaan izin, dan sebagainya.

16. Buku Agenda, Verbal dan Ekspedisi Surat Menyurat


Semua surat-surat, baik yang diterima maupun yang
dikirimkan harus dicatat dengan teliti. Arsip surat-surat harus
diatur dalam tata naskah (berkas) dan setiap tahun diadakan
penilaian dan pemilahan.

17. Buku Acara Kegiatan


Setiap kegiatan yang dilaksanakan oleh Gugusdepan maupun
satuan harus dicatat dengan baik, hal itu akan sangat berguna
untuk bahan referensi bagi kegiatan yang akan datang.

18. Program Kegiatan


Buku tersebut sangat penting untuk merencanakan dan
mengoperasikan program agar dapat sukses, susunlah
program secara detail, tulis dan catat. Hal tersebut berguna
pula untuk dipelajari guna pengembangan di masa depan.

19. Buku Laporan Keuangan Bulanan


Bendahara membuat laporan bulanan kepada Ketua
Gugusdepan pada setiap akhir bulan.

20. Buku Inventaris Gugusdepan


Buku Inventaris merupakan buku catatan sarana pendukung
yangberisi catatan alat-alat, peralatan atau perlengkapan yang
meliputi:

28 | P e m b i n a a n G u g u s d e p a n U n g g u l - 2 0 2 2
a) Nama benda/alat/perlengkapan.
b) Jumlah masing-masing perlengkapan.
c) Kondisi masing-masing perlengkapan.
d) Asal usul barang tersebut.

Hal itu penting untuk pemeliharaan dan pengorganisasian


secara terus-menerus, sehingga membantu mempermudah
ketika akan mengadakan kegiatan dan mempermudah
pemeliharaannya.
Mengingat hal tersebut sering dilalaikan, maka hendaknya
dijadikan tradisi oleh Gugusdepan/pembina/regu untuk
melaksanakan pencatatan tersebut secara teratur, teliti dan
berkesinambungan.
21. Catatan Pelaksanaan Pelatihan (Program Kegiatan)
Berisikan sasaran setiap kegiatan yang dicapai oleh anggota
yang merupakan bahan evaluasi sejauh mana berbagai
sasaran-sasaran kegiatan telah dicapai. Salah satu hal yang
menarik bagi anggota adalah bila mereka dapat mencapai
sasaran, karena berarti ada kemajuan pribadinya. Setiap
satuan harus memiliki catatan tersebut untuk mengukur
keberhasilannya.

22. Buku Catatan Pribadi Setiap Pembina


Untuk mengembangkan anggota/peserta didik secara individu
tidak cukup hanya dengan mengandalkan ingatan untuk
mengetahui kemajuan individu anggota tersebut. Oleh karena
itu, setiap Pembina perlu memiliki buku catatan pribadi, dan
perlu mencatat informasi yang berkaitan dengan kemajuan
yang dicapai

29 | P e m b i n a a n G u g u s d e p a n U n g g u l - 2 0 2 2
23. Mengirimkan Laporan Gugusdepan ke Kwarran dan
Kwarcab
Agar kegiatan terpantau dan terpublikasi oleh kwartir,
Gugusdepan menyampaikan laporan secara berkala tentang
kegiatan yang telah dilaksanakan ke Kwarran dan Kwarcab

24. Buletin Gugusdepan


Gugusdepan dapat menerbitkan Buletin Gugusdepan sebagai
wahana publikasi dan promosi kegiatan.

30 | P e m b i n a a n G u g u s d e p a n U n g g u l - 2 0 2 2
C. TATA KERJA GUGUSDEPAN
1. Pembentukan Gugusdepan
Atas prakarsa masyarakat, Kepala Sekolah, Pimpinan
Perguruan Tinggi dan Lembaga atau Instansi Pemerintah,
diadakan pertemuan dengan para orangtua anak-anak dan
pemuda serta tokoh masyarakat setempat, untuk
membicarakan atau memusyawarahkan gagasan
pembentukan gudep. Dalam pertemuan tersebut diundang
juga seorang wakil dari Kwarran dan Kwarcab untuk memberi
penjelasan seperlunya. Dalam pembentukan Gugusdepan,
sekurang-kurangnya memenuhi unsur pokok dalam
pembentukan Gugusdepan:
a) calon peserta didik yang telah mendapat izin orangtuanya;
b) orang dewasa yang sanggup menjadi Pembina;
c) orang dewasa yang sanggup menjadi Mabigus;
d) adanya fasilitas untuk penyelenggaraan pelatihan.

Untuk penyelenggaraan suatu Gugusdepan diperlukan adanya


Majelis Pembimbing Gugusdepan, disingkat Mabigus yang
berkewajiban memberikan bimbingan, bantuan dan konsultasi
serta pengawasan yang meliputi: moril, organisatoris,
material, finansial.

Pertemuan pertama tersebut di atas merupakan musyawarah


yang pertama untuk memilih Ketua Gugusdepan dan Ketua
Mabigus.

Majelis Pembimbing Gugusdepan disusun oleh Ketua Majelis


Pembing Gugusdepan bersama-sama Ketua Gugusdepan,
dengan susunan organisasi sebagai berikut:
a) Seorang Ketua yang dipilih oleh musyawarah.
b) Seorang Wakil Ketua.
c) Seorang Sekretaris.

31 | P e m b i n a a n G u g u s d e p a n U n g g u l - 2 0 2 2
d) Seorang Ketua Harian.
e) Beberapa orang anggota.

Pengurus diupayakan seimbang antara jumlah pria dan


wanita. Ketua Gugusdepan secara ex-officio menjadi anggota
Mabigus.

Ketua Gugusdepan menyusun Pembina Satuan di


Gugusdepannya. Untuk langkah selanjutnya Ketua
Gugusdepan dan para Pembina Satuan Pramuka menghimpun
dan mengelompokkan anak-anak dan pemuda yang berminat
menjadi Pramuka dalam Perindukan Siaga, Pasukan
Penggalang, Ambalan Penegak, dan Racana Pandega sebagai
Gugusdepan Persiapan.

Gugusdepan persiapan yang telah mengadakan latihan


mendaftarkan diri kepada Kwarran dan Kwarcab untuk
ditinjau dan dinilai kelayakannya sebagai Gugusdepan.

Setelah dinilai layak memenuhi syarat sebagai Gugusdepan


maka dilakukan peresmian dalam suatu upacara peresmian
dengan mengundang orangtua calon peserta didik, tokoh
masyarakat, para pejabat pemerintah setempat, Gugusdepan
serta Kwarran yang berdekatan. Gugusdepan Persiapan yang
telah diresmikan diberikan nomor Gugusdepan dan tanda
pengesahan oleh Kwarcab

2. Musyawarah Gugusdepan
Musyawarah Gugusdepan disingkat Mugus adalah pemegang
kekuasaan tertinggi di setiap Gugusdepan Gerakan Pramuka.
a) Ketentuan Mugus
- Mugus diadakan setiap 3 tahun sekali.

32 | P e m b i n a a n G u g u s d e p a n U n g g u l - 2 0 2 2
- Di antara dua waktu Mugus jika ada hal-hal yang
bersifat mendesak dan luar biasa dapat diadakan
Mugus Luar Biasa.
- Mugus dan Mugus Luar Biasa dinyatakan sah jika
dihadiri oleh sekurang-kurangnya dua pertiga dari
jumlah utusan.
- Yang berhak hadir dalam Mugus terdiri atas:
1) Ketua Gugusdepan.
2) Para Pembina Satuan.
3) Para Pembantu Pembina Satuan.
4) Perwakilan Majelis Pembimbing Gugusdepan.
5) Perwakilan Dewan Penegak dan Dewan Pandega
(jika Gugusdepan Lengkap).
6) Pada Mugus dan Mugus Luar Biasa setiap peserta
yang hadir berhak satu suara.
7) Penyampaian usul dan materi Mugus dan Mugus
Luar Biasa:

Materi atau bahan tertulis Mugus disiapkan oleh Ketua


Gugusdepan selambat-lambatnya 2 (dua) minggu sebelum
waktu pelaksanaan Mugus dan disampaikan kepada semua
peserta yang berhak hadir dalam Mugus.

Keputusan Mugus dan Mugus Luar Biasa tidak boleh


bertentangan dengan AD dan ART Gerakan Pramuka,
Keputusan Munas, Musda, Mucab, Musran, dan Keputusan
Kwarnas, Kwarda, Kwarcab dan Kwarran.

Pimpinan Mugus adalah Presidium yang dipilih oleh Mugus


yang jumlahnya gasal.
Sampai dengan serah terima jabatan Ketua Gugusdepan,
Pembina Gugusdepan berstatus demisioner.

33 | P e m b i n a a n G u g u s d e p a n U n g g u l - 2 0 2 2
b) Persiapan Mugus
Langkah-langkah persiapan Mugus adalah sebagai berikut:
- Menyusun laporan pertanggungjawaban Gugusdepan
sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
- Menyampaikan bahan tertulis Mugus termasuk visi dan
misi Gugusdepan yang akan dicapai selama 3 tahun.
- Menyusun rencana kerja untuk mencapai visi dan misi.
- Menyampaikan nama-nama calon yang akan ikut dalam
pemilihan Ketua Gugusdepan.
- Menghimpun usul-usul dan saran dari peserta.

c) Acara Mugus
Acara Pokok Mugus adalah:
- Laporan pertanggungjawaban Ketua Gugusdepan
selama masa baktinya, termasuk pertanggungjawaban
keuangan.
- Menetapkan rencana kerja Gugusdepan termasuk visi
dan misi untuk masa bakti berikutnya.
- Memilih Ketua Gugusdepan untuk masa bakti
berikutnya.
- Pelantikan Ketua Gugusdepan terpilih oleh Ketua
Presidium Mugus.

Acara laporan pertanggungjawaban Gugusdepan termasuk


laporan pertanggungjawaban keuangan harus diselesaikan
sebelum acara yang lain.

Laporan pertanggungjawaban keuangan Gugusdepan


selama masabaktinya yang dibuat oleh Ketua Gugusdepan
dengan bantuan seorang ahli administrasi keuangan,
sebelum diajukan pada Mugus diteliti dan disahkan oleh
Badan Pemeriksa Keuangan Gugusdepan (BPKG).

34 | P e m b i n a a n G u g u s d e p a n U n g g u l - 2 0 2 2
d) Tatacara Pemilihan Ketua Gugusdepan
- Penetapan Calon
Selambat-lambatnya 3 minggu sebelum Mugus, Ketua
Gugusdepan sudah menyampaikan nama-nama yang
akan mencalonkan diri sebagai Ketua Gugusdepan dan
anggota Badan Pemeriksa Keuangan kepada semua
yang berhak hadir dalam Mugus.
Yang berhak menjadi calon Ketua Gugusdepan adalah:
1) Para Pembina satuan di Gugusdepan tersebut.
2) Para Pembantu Pembina di Gugusdepan tersebut.
3) Ketua Gugusdepan

Yang berhak menjadi calon Anggota BPKG adalah:


1) Anggota Mabigus
2) Pembina dan Pembantu Pembina Satuan

Pemilihan dan Pengambilan Keputusan dalam Mugus


Mufakat
- Keputusan Mugus diupayakan dengan
sungguh-sungguh berdasarkan musyawarah
untuk mufakat.
- Jika tidak dicapai mufakat, Mugus
mengambil keputusan dengan pemungutan
suara yang caranya sebagai berikut:
1) Lisan, pemilih menyebut nama calon.
2) Tertulis dan rahasia, pemilih menuliskan nama
calon di kertas pemungutan suara, lalu dilipat
sehingga tulisan nama tidak terlihat siapapun atau
rahasia.
3) Keputusan syah apabila calon memperoleh lebih
dari seperdua jumlah suara yang hadir.

35 | P e m b i n a a n G u g u s d e p a n U n g g u l - 2 0 2 2
- Pelantikan
Pelantikan dilaksanakan segera setelah
terpilih Ketua Gugusdepan oleh Ketua
Presidium.

3. Hubungan Kerja
a) Dalam melaksanakan tugas dan tanggungjawab Pembina
Gugusdepan, perlu diselenggarakan rapat Gugusdepan
secara periodik yang dipimpin oleh Ketua Gugusdepan
dan diikuti oleh para pembina satuan Pramuka serta para
pembantu pembina. Jika dipandang perlu dapat
mengundang unsur Mabigus.
b) Untuk menunjang pelaksanaan pendidikan dan kegiatan
Kepramukaan di tingkat Gugusdepan, perlu diadakan
hubungan dan kerjasama dengan tokoh-tokoh
masyarakat yang dilakukan dengan pendekatan pribadi
secara Pramuka, sehingga dapat terwujud “silih asah,
silih asih dan silih asuh”.
c) Agar Mabigus dapat berperan nyata dan aktif, serta dapat
memberi bimbingan dan bantuan secara konsepsional,
efisien dan efektif, maka perlu dibina hubungan kerja
yang serasi dan erat antara Pembina Gugusdepan dengan
Mabigus.
d) Mabigus bersidang sekurang-kurangnya sekali dalam
waktu enam bulan, dipimpin oleh Ketua Mabigus. Jika
dianggap perlu dapat mengundang unsur Tim Pembina
Satuan.

36 | P e m b i n a a n G u g u s d e p a n U n g g u l - 2 0 2 2
4. Pelaksanaan Latihan/Kegiatan Gugusdepan
Pelaksanaan kegiatan/latihan di Gugusdepan mengikuti
ketentuan berikut:
a) Pelaksanaan latihan/kegiatan golongan peserta didik
masing-masing dilakukan secara terpisah, dengan praktik
dan secara praktis.
b) Pelaksanaan kegiatan dilakukan sebanyak mungkin
dengan praktik, berupa kegiatan nyata yang memberi
kesempatan kepada peserta didik menerapkan
pengetahuan dan kecakapan yang sesuai dengan usia,
kemampuan jasmani dan rohaninya.
c) Pelaksanaan kegiatan dilakukan secara praktis, yaitu
sederhana, mudah, memanfaatkan sumber daya yang ada
dan menghemat biaya, tetapi berhasil guna dan bertepat
guna. Penerapan pelaksanaan kegiatan harus selalu
mengingat metode Kepramukaan.
d) Kegiatan latihan selalu diawali dengan upacara
pembukaan latihan, pembiasaan disiplin melalui baris
berbaris, kegiatan inti sesuai target syarak kecakapan, dan
diakhiri upacara penutupan latihan.
e) Menu latihan diatur sedemikian hingga tidak menimbulkan
kejenuhan pada peserta didik

37 | P e m b i n a a n G u g u s d e p a n U n g g u l - 2 0 2 2
BAB III
GUGUSDEPAN SEBAGAI SATUAN PENDIDIKAN
Sebagai satuan pendidikan, Gugusdepan memiliki dua peran
penting dalam pembinaan peserta didik. Peran penting pertama
Gugusdepan adalah sebagai wahana optimalisasi perkembangan
peserta didik usia 7 s.d. 25 tahun, dan peran penting kedua adalah
sebagai wahana rekrutment peserta didik Gerakan Pramuka.
Oleh karena dua peran penting tersebut, satuan pendidikan
Gugusdepan perlu dikelola dengan profesional dan penuh inovasi.
Profesionalitas diperlukan untuk menjaga kualitas pendidikan dan
inovasi diperlukan untuk keberlanjutan generasi. Tanpa inovasi minat
peserta didik terhadap pendidikan Kepramukaanakan menurun,
sehingga upaya percepan pencapaian tujuan pendidikan nasional dapat
terhambat.
Ada empat satuan pendidikan kepramukaan di Gugusdepan,
yaitu Siaga (7-10 tahun), Penggalang (11-15 tahun), Penegak (16-21
tahun), dan Pandega (21-25 tahun). Dalam bab ini akan dibahas
tentang bagaimana peran Gugusdepan sebagai satuan pendidikan.

A. PEMBINAAN PESERTA DIDIK


Pembinaan peserta didik Gerakan Pramuka berpondasikan
Prinsip Dasar Kepramukaan, dilaksanakan dengan Metode
Kepramukaan, dan pembinanya bergerak dengan sistem among
dalam proses pembinaan peserta didik.
1. Prinsip Dasar Kepramukaan
Prinsip Dasar Kepramukaan merupakan azas dalam
pelaksaan Pendidikan Kepramukaan yang dilaksanakan di alam
terbuka yang menarik dan menantang dengan sasaran akhir
pembentukan karakter.
Prinsip Dasar Kepramukaan adalah landasan berpikir dan
bertindak (fondasi) bagi seorang Pramuka sehingga semua
prinsip merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan.
Dalam pelaksanaanya Prinsip Dasar Kepramukaan diibaratkan

38 | P e m b i n a a n G u g u s d e p a n U n g g u l - 2 0 2 2
sebuah fondasi bangunan, semakin kuat ditanam maka akan
semakin kokoh bangunan tersebut, sehingga semakin dalam
penjiwaan prinsip tersebut, semakin kokoh pendalaman seorang
Pramuka. Prinsip Dasar Kepramukaan terdiri atas:
a. Iman dan takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang berarti
Seorang Pramuka senantiasa beriman dan bertakwa kepada
Tuhan Yang Maha Esa dengan menganut ajaran agama dan
menjalankannya sesuai tuntunan agama yang dianutnya;
b. Peduli terhadap bangsa dan tanah air, sesama hidup dan alam
seisinya, yang berarti Seorang Pramuka senantiasa peduli
terhadap bangsa dan tanah air, sesama hidup dan alam
seisinya. Seorang Pramuka mencintai tanah air dan
bangsanya, memiliki toleransi tinggi sesama manusia, dan
tidak berbuat kerusakan terhadap alam lingkungannya.
c. Peduli terhadap diri pribadinya, yang artinya seorang
Pramuka peduli terhadap dirinya sendiri. Seorang Pramuka
menjaga kesehatan dirinya dengan berperilaku hidup bersih
dan berolahraga, memelihara diri dari kemelaratan dengan
bekerja atau berwirausaha, dan perilaku hidup lainnya yang
menunjukkan kepedulian terhadap dirinya sendiri tanpa
merugian orang lain, dan;
d. Taat kepada Kode Kehormatan Pramuka, yang artinya
Seorang Pramuka senantiasa mengamalkan kode
kehormatannya yang berupa Satya dan Darma Pramuka
dalam kehidupannya sehari-hari.

39 | P e m b i n a a n G u g u s d e p a n U n g g u l - 2 0 2 2
2. Metode Kepramukaan
Ciri utama Gerakan Pramuka adalah pendidikan
Kepramukaan yang berbasis belajar sambil melakukan
(Learning by Doing) di alam terbuka dengan pola
berkelompok melalui keterampilan yang menarik dan
menyenangkan. Ciri itulah yang menjadi pembeda dengan
lembaga atau organisasi lain yang sama-sama menangani
pendidikan. Oleh karena itu, ciri belajar sambil melakukan
harus dipertahankan oleh siapapun yang terlibat dalam
Gerakan Pramuka.
Semua keterampilan yang diperoleh peserta didik
melalui penerapan metode kepramukaan sebaiknya harus
melalui belajar sambil melakukan yang teruji dan terukur.
Dengan begitu, pemaksimalan penerapan dapat terlihat
dengan baik. Namun, selama ini, banyak kalangan Gerakan
Pramuka yang terpengaruh dengan pendidikan berbasis kelas.
Keterpengaruhan itu karena ketidaktahuan akan metode
Kepramukaan yang sebenarnya.
Penerapan belajar sambil melakukan sangat
memerlukan pembina yang paham betul makna metode
tersebut. Dia selalu memanfaatkan alam terbuka untuk praktik
para peserta didiknya. Pramuka yang dibinanya dapat
dipastikan mempunyai keterampilan Kepramukaan yang
sangat baik. Bahkan, keterampilan Kepramukaan itu dibawa
para Pramuka sampai mereka dewasa kelak. Keterampilan
yang diperoleh itu akibat kekuatan penerapan belajar sambil
melakukan yang dipakai oleh pembina.
Oleh karena itu, penguatan metode Kepramukaan
secara lengkap dan utuh perlu dilakukan di setiap kursus,
pelatihan, atau bentuk pendidikan yang lainnya. Kantong-
kantong pembinaan, seperti Gugusdepan dan pusdiklat harus
senantiasa menggunakan metode Kepramukaan setiap
kegiatannya. Metode tersebut harus sering didiskusikan,

40 | P e m b i n a a n G u g u s d e p a n U n g g u l - 2 0 2 2
diperdebatkan, dan dikembangkan ke dalam berbagai Teknik
Kepramukaan. Termasuk, metode belajar sambil melakukan
harus dieksplorasi lebih jauh sampai ditemukan aneka teknik
untuk melaksanakan metode tersebut.
Berikut ini komponen metode Kepramukaan yang
harus dilaksanakan secara bersistem, berkait, dan saling
memberikan makna bagi kompetensi peserta didik.

Gambar 3.1
Metode Kepramukaan

41 | P e m b i n a a n G u g u s d e p a n U n g g u l - 2 0 2 2
1) Alam Terbuka
Pembelajaran yang baik adalah pembelajaran yang
dilakukan dalam konteks yang sebenarnya. Alam terbuka
dalam metode Kepramukaan adalah sebagai tempat belajar,
konteks belajar, dan wahana belajar. Di alam terbuka, peserta
didik dapat belajar dengan leluasa dan lebih bebas bergerak.
Alam terbuka memungkinkan membuka pikiran-pikiran baru
yang terbelenggu ruang, memberi kesempatan melihat lebih
luas, dan belajar dalam keadaan yang senyatanya.
Di sisi lain, belajar di alam terbuka merupakan ciri
khusus kepramukaan yang menjadikannya pembeda dengan
cara belajar pendidikan formal yang lebih dominan di
ruangan/kelas. Alam terbuka menjadi tempat sekaligus
sumber belajar bagi Pembina dan peserta didik dalam
mengeksplorasi dan mengembangkan kemampuannya.

2) Belajar Sambil Melakukan


Prinsip metode belajar sambil melakukan adalah
belajar dari pengalaman. Peserta didik diberi kesempatan
mencoba, praktik langsung, berkreasi tanpa takut salah, dan
mengalami proses belajar. Dari mencoba, praktik langsung,
berkreasi tanpa takut salah, dan mengalami proses belajar
yang dilakukan peserta didik selanjutnya direfleksi oleh guru
untuk memberi penguatan, mengevaluasi kesalahan, dan
melakukan pembetulan.
Hal ini berbeda dengan apabila peserta didik
diceramahi atau diberi instruksi terlebih dahulu. Dalam proses
ini tidak terjadi trial and error, tidak terjadi kreativitas, karena
telah diinstruksikan sebelumnya. Peserta didik tidak diberikan
ruang bebas dalam pikiran mereka untuk mencoba ide-ide
orisinal mereka. Belajar sambil melakukan dalam Metode
Kepramukaan dimaksudkan memberi kesempatan kepada
peserta didik untuk lebih banyak mencoba keterampilan-

42 | P e m b i n a a n G u g u s d e p a n U n g g u l - 2 0 2 2
keterampilan yang diinginkan dan belajar dari pengalaman
mencoba tersebut. Peran pembina dalam hal ini adalah
sebagai pengamat proses yang dilakukan peserta didik
kemudian memberi umpan balik untuk mencoba dengan lebih
baik.

3) Kegiatan Menarik dan Menantang


Yang dimaksud kegiatan menarik dan menantang
dalam metode Kepramukaan adalah suasana belajar yang
penuh kejutan, kebaruan, tantangan, dan dalam kegembiraan.
Ragam aktivitas belajar dimainkan sedemikian hingga peserta
didik dalam suasana belajar tapi tidak merasa belajar. Ragam
aktivitas tersebut dapat berbentuk permainan, menyanyikan
lagu, menerapkan ragam tepuk kinestetis, dan bentuk aktivitas
menarik lainnya.
Dengan suasana menarik dan menyenangkan, peserta
didik akan belajar dalam kondisi pikiran rileks tanpa tekanan.
Hal tersebut akan memudahkan penyerapan materi
pembelajaran dan akan melekat lebih lama karena proses
belajarnya juga terkenang dalam memori otak mereka.

4) Berkelompok
Berkelompok hakikatnya sudah menjadi ciri manusia.
Dalam kelompok memungkinkan terjadi interaksi sosial,
interaksi fisik, dan juga interaksi psikis. Belajar dalam
kelompok dapat memacu kecepatan belajar, karena terjadi
komunikasi dan kerjasama dalam tim. Kelemahan salah satu
anggota kelompok akan diminimalisir dengan kekuatan
anggota kelompok lainnya.
Sistem berkelompok dalam metode Kepramukaan
difungsikan sebagai jejaring pembelajaran, memacu
kerjasama, memunculkan sikap toleransi, saling menghargai
dan tenggang rasa dalam anggota kelompok.

43 | P e m b i n a a n G u g u s d e p a n U n g g u l - 2 0 2 2
Kelompok dalam kepramukaan adalah kelompok
belajar jangka panjang. Oleh karena itu barung, regu,
ambalan, dan racana dibentuk dengan batas waktu tertentu (+
6 bulan). Hal ini memungkinkan anggota kelompok mengenal
lebih dalam karakteristik teman dalam kelompoknya, serta
bagaimana mereka berusaha menyesuaikan diri dalam
kelompok dan antar kelompok.

5) Tanda Penghargaan
Untuk memotivasi peserta didik agar belajar lebih
giat, maka keberhasilan dari setiap usaha diberikan tanda
penghargaan. Dalam metode Kepramukaan, tanda
penghargaan tidak selalu berupa benda materi, tetapi dapat
pula berupa pujian, pemberian penghormatan di depan teman
lain, dan tanda kecakapan sesuai dengan kompetensi yang
telah ditempuh peserta didik dalam SKU atau SKK. Prinsip
dari pemberian tanda penghargaan adalah untuk memotivasi,
pengakuan harga diri, aktualisasi diri, dan memberikan
kenyamanan belajar bagi peserta didik.

6) Kiasan Dasar
Kiasan dasar dalam metode Kepramukaan adalah
sebagai sarana pemudahan, pemaknaan, penguatan,
penyimbolan, dan sebagai skenario kemasan pembelajaran.
Peserta didik akan lebih mudah memahami sebuah konsep
jika dibungkus dengan simbol atau kiasan.
Untuk memberi pesan kepada peserta didik agar kelak
mereka menjadi pemimpin hebat, kita dapat menyajikan pesan
dengan kiasan berikut “Adik-adikku, kelak jika kalian
menjadi pemimpin maka tirulah matahari”.Dari kalimat
“tirulah matahari”, tersirat pesan bahwa pemimpin itu berlaku
adil sebagaimana matahari membagi adil sinarnya, dan
seterusnya.

44 | P e m b i n a a n G u g u s d e p a n U n g g u l - 2 0 2 2
Kiasan dasar adalah “Tanda” dan “Penanda”. Dalam
ilustrasi pemimpin matahari di atas “Tanda = Matahari”
sebagai “Penanda = Kepemimpinan”. Seseorang belajar dari
memaknai tanda-tanda atau simbol-simbol pengetahuan yang
sengaja diciptakan atau telah ada secara alamiah.

7) Satuan Terpisah
Satuan terpisah dalam metode Kepramukaan
dimaksudkan untuk memacu kepercayaan diri peserta didik.
Dengan mereka beraktivitas dalam kelompok gender,
perempuan berlatih sesama perempuan dengan Pembina
perempuan dan sebaliknya diharapkan terbangun jadi diri dan
kepercayaan diri mereka. Laki-laki berlatih menjadi sejatinya
laki-laki dan perempuan berlatih menjadi sejatinya
perempuan.
Belajar dalam kelompok gender juga membuat
mereka lebih merasa bebas dari rasa malu, dapat
mengeksplorasi kemampuan diri dengan lebih optimal. Di sisi
lain, mereka akan lebih dapat menghormati dan menghargai
satu sama lain. Satuan terpisah pula dapat menekan terjadinya
perilaku asusila di antara peserta didik, maupun antara peserta
didik dengan pembinanya.

8) Kemitraan Anggota Dewasa


Orang Dewasa dalam metode Kepramukaan adalah
pembina yang berperan sebagai fasilitator, organisator, dan
motivator, sehingga kegiatan belajar yang dilakukan terpola,
tersistem serta terencana sehingga perkembangan peserta
didik teramati dan terkendali.
Untuk dapat mengarahkan, memotivasi, dan
mengendalikan perkembangan peserta didik, tentu pembina
harus mengetahui proses yang dijalani peserta didiknya.

45 | P e m b i n a a n G u g u s d e p a n U n g g u l - 2 0 2 2
Meski kuat dalam belajar sambil melakukan, tetap
dibutuhkan seorang-orang sebagai penentu hasil belajar.
Peserta didik tetap membutuhkan orang dewasa yang
memastikan proses belajarnya adalah benar. Guru dalam hal
ini berperan sebagai orang dewasa yang menentukan hasil
belajar peserta didik.

9) Kode Kehormatan
Kode kehormatan dalam metode Kepramukaan adalah norma
belajar. Sebuah proses belajar haruslah dipagari dengan
seperangkat norma yang mengikat peserta didik dalam
berproses. Norma belajar bagi seorang Pramuka yang juga
menjadi norma hidupnya berupa Dasadarma. Jadi, seorang
Pramuka dalam menjalani hidup dan kehidupannya tidak
boleh terlepas dari darmanya.

Dwi Darma Pramuka Siaga


Dasa Darma Pramuka Penggalang, Penegak, Pandega

2. Sistem Among
Sistem Among merupakan salah satu cara
pelaksanaan pendidikan dalam Gerakan Pramuka. Dengan
Sistem ini Pembina memberikan kebebasan kepada peserta
didik untuk dapat bergerak dan bertindak secara leluasa,
dengan sejauh mungkin menghindari unsur-unsur perintah,
keharusan paksaan sepanjang tidak merugikan baik bagi diri
sendiri maupun masyarakat sekitarnya. Tujuannya untuk
menumbuhkan dan mengembangkan rasa percaya diri dan
kreativitas sesuai dengan aspirasi peserta didik. Sistem

46 | P e m b i n a a n G u g u s d e p a n U n g g u l - 2 0 2 2
Among dalam bentuk kalimat adalah:
ING NGARSA SUNG TULADA
(di depan memberi teladan);

ING MADYA MANGUN KARSA


(di tengah membangun kemauan);

TUT WURI HANDAYANI


(dari belakang memberi dorongan dan pengaruh
yang baik ke arah kemandirian).

Tujuan Gerakan Pramuka sebagai organisasi


pendidikan yang membina watak bagi kaum muda dikatakan
tercapai dengan efektif, jika sikap perilaku dan kegiatan
peserta didik merupakan refleksi dari kegiatan Kepramukaan.
Untuk mencapai hal tersebut maka proses pendidikan
harus diberikan secara kongkrit berupa contoh, yang
merupakan teladan bagi peserta didik. Teladan yang paling
efektif adalah teladan dari Pembina. Sikap dan perilaku
Pembina akan menjadi teladan dan dapat digunakan dalam
kehidupan sehari-hari.
Pembina perlu memberikan motivasi dan dorongan
agar peserta didik mampu mengatasi permasalahan yang
terjadi serta dapat mengembangkan diri, percaya diri, dan
mampu berkarya atas karsanya yang positif. Sisi lain, sistem
among merupakan prinsip kebermanfaatan. Di manapun
berada, seorang Pramuka harus mampu memberi manfaat bagi
sesama hidup.

47 | P e m b i n a a n G u g u s d e p a n U n g g u l - 2 0 2 2
Gambar 3.2
Diagram Penerapan Sistem Among dalam Membina

Berdasarkan diagram di atas, dalam semua golongan peserta didik,


PembinaPramuka berperan sebgai teladan dan bersikap bijaksana.
Khusus dalam pembinaan Pramuka Siaga, Pembina lebih banyak
berperan sebagai pamong, pengambil prakarsa untuk menimbulkan
daya kreasi Siaga dan memberi dorongan dengan cara menyesuaikan
diri pada sifat dan suasana usia Siaga.

Dalam pembinaan Pramuka Penggalang, peran seorang Pembina lebih


pada sebagai motivator untuk membangun daya kreativitas dan
mendorong ke arah kemandirian Pramuka Penggalang.Seorang
Pembina Penggalang harus memiliki kemampuan menggerakkan
pasukannya untuk bergiat, berdinamika, dan membangun
persaudaraan dalam pasukan diwarnai dengan penuh kegembiraan.

Dalam pembinaan Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega, peran


seorang Pembina mengikuti dan memberi dorongan serta pengaruh
yang baik agar peserta didik mampu menumbuhkan kemandirian
dengan system among, dari oleh, dan untuk.

48 | P e m b i n a a n G u g u s d e p a n U n g g u l - 2 0 2 2
B. SATUAN PENDIDIKAN PESERTA DIDIK
1. Perindukan Siaga
a) Sebutan “Perindukan” yang berarti tempat anak cucu
berkumpul, mengkiaskan kelompok Siaga yang terdiri
dari 3 sampai 4 barung
b) Sebutan “Barung” yang berarti tempat penjaga ramuan
bangunan mengkiaskan kelompok kecil Siaga
beranggotakan 6 sampai dengan 8 anak.
c) Manusia adalah makhluk sosial yang suka bergaul,
berkelompok. Naluri ini juga ada pada anak-anak seusia
Siaga. Dikala bermain biasanya mereka
berkelompok/berkumpul bersama rekan-rekan
sejenisnya untuk bersama berkumpul, bermain.
Kebiasaan seperti ini oleh Gerakan Pramuka dijadikan
suatu sistem dalam pelaksanaan pembinaan terhadap
anak didik dalam Gerakan Pramuka, yang untuk
golongan Siaga dinamakan "Perindukan Siaga".
d) Perindukan Siaga merupakan kumpulan anak-anak yang
berusia antara 7 sampai dengan 10 tahun. Jumlah
maksimal 40 orang anak yang tersusun dalam barung-
barung atau kelompok yang lebih kecil dan jumlahnya
antara 5 sampai dengan 10 anak. Secara keseluruhan di
bawah asuhan/dibina oleh orang dewasa yang disebut
Pembina Perindukan (Yanda/ Bunda).
e) Kelompok yang lebih kecil disebut Barung,
pengelompokan dalam barung dimaksudkan agar anak-
anak dapat lebih mudah melaksanakan latihan
kepemimpinan, bakat dan sebagainya (dimbimbing dan
ditemukan bakat).
f) Dengan cara demikian dapat memudahkan terbentuknya
rasa dan semangat persatuan dan kesatuan. Jumlah
anggota setiap barung maksimal 10 anak, namun apabila
tidak mencapai jumlah itupun tidak mengapa, asal dapat

49 | P e m b i n a a n G u g u s d e p a n U n g g u l - 2 0 2 2
mempermudah dan memperlancar pelaksanaan kegiatan
latihan.
g) Tiap Barung dipimpin oleh pemimpin Barung yang
dipilih oleh anggota barungnya. Pengangkatan Pemimpin
Barung dan wakil pemimpin Barung tidak
mempengaruhi jumlah anak pada jumlah anak pada
barungnya. Dari pemimpin-pemimpin Barung dapat
diangkat Seorang Pemimpin Barung utama yang
dipanggil Sulung yang dipercayakan oleh semua anggota
Perindukan untuk memimpin.
h) Proses pendidikan dalam Perindukan dilakukan dibawah
binaan Seorang Pembina Perindukannya yang dibantu
oleh beberapa orang pembantu Pembina Perindukan.
Pembina Perindukan bersamaPembantu-pembantu
Pembina Perindukan melaksanakan tugas dan
kewaiibannya membina anak-anak melalui proses latihan
secara berkala dan teratur dan mengadakan pendekatan
pribadi kepada tiap peserta didiknya dan orang tua
mereka. Pembina perindukan bersama pembantu
pembina Perindukan merencanakan suatu program
kegiatan latihan tahunan yang kemudian dirinci dalam
acara kegiatan bulanan dan mingguan secara teratur dan
mengarah. Dalam menyusun suatu perencanaan Iatihan
dapat memperoleh masukan dari para pemimpin Barung
sebagai bahan pertimbangan. Pembina Perindukan dan
pembantu pembina Perindukan perlu mengikuti
pertemuan pertemuan pembina yang diadakan oleh
Kwartirnya untuk peningkatan diri.
i) Pembina Perindukan berkewajiban memimpin dan
memberi kesempatan meraih kecakapan-
kecakapan/peningkatan diri kepada para Pembantu
Pembina Perindukan. Setiap Perindukan paling sedikit
memiliki seorang Pembantu Pembina Perindukan, dan

50 | P e m b i n a a n G u g u s d e p a n U n g g u l - 2 0 2 2
akan lebih baik bila dibantu dengan tiga orang Pembantu
Pembina Perindukan, sehingga bimbingan mereka akan
lebih mantap.
j) Sifat Kegiatan Siaga
- Kegiatan kesiagaan disajikan dalam bentuk
permainan mengandung pendidikan dan nyanyian
yang menarik dan menyenangkan. Kegiatan Siaga
bersifat modern, bermanfaat dan taat azas.
- Modern berarti menantang, kreatif, inovatif, mandiri
sesuai dengan kebutuhan/kepentingan/ situasi.
- Bermanfaat bagi diri dan lingkungannya.
- Setia/taat azas berarti dalam pelaksanaan kegiatan
selalu berlandaskan pada Prinsip Dasar
Kepramukaan dan Metode Kepramukaan.

2. Pasukan Penggalang
a) Pramuka Penggalang adalah peserta didik dalam Gerakan
Pramuka yang berusia antara 11-15 tahun. Dalam siklus
kehidupan manusia, anak usia 11-15 tahun masuk dalam
kelompok remaja dan telah meninggalkan masa kanak-
kanak serta sedang menuju ke masa dewasa.
b) Remaja merupakan salah satu periode kehidupan yang
dimulai dengan perubahan biologis pada masa pubertas
dan diakhiri dengan masuknya seseorang kedalam tahap
kedewasaan. Perubahan fisik merupakan transformasi
yang paling jelas yang dialami remaja usia 11-15 tahun.
Pada tahap ini citra diri fisik yang merupakan gambaran
mental yang dimiliki seseorang tentang tubuhnya
menimbulkan perasaan ketidakpastian karena perubahan
yang dialami.
c) Secara umum pramuka penggalang mempunyai kondisi
jiwa sebagai berikut:
- berfikir kritis

51 | P e m b i n a a n G u g u s d e p a n U n g g u l - 2 0 2 2
- mudah terjadi identifikasi yang sangat emosional
- minat dan aktivitasnya mulai mencerminkan jenis
kelamin secara lebih menonjol
- pengaruh kelompok sebaya sangat kuat
- memerlukan dukungan emosional orang tua bila
mengalami kekecewaan dalam bergaul
- memerlukan kehangatan dan keserasian dal
am keluarga di rumah
- menyenangi perilaku yang penuh kejutan, tantangan
dan perilaku mengganggu orang lain
- permainan kelompok, tim, sangat menarik baginya.
d) Perilaku anak-anak Pramuka Penggalang antara lain
sebagai berikut:
- senang bermain, dan belari-lari
- senang bergerak, dan mencoba-coba.
- senang mengembara.
- suka menyanyi, teriak-teriak, suara usia penggalang
sudah mulai parau untuk laki-laki.
- senang akan sikap heroik, senang perang-perangan.
- suka bertanya, kadang agak menguji yang ditanya.
- cepat bosan
- selalu ingin hal-hal baru
- perhatian terpusat pada teman sebaya.
e) Nama Penggalang diambil dari kiasan dasar Gerakan
Pramuka yang bersumber pada romatika perjuangan
bangsa dalam meraih kemerdekaan dari penjajahan
Belanda yaitu "masa menggalang persatuan" yang
diwujudkan dalam ikrar sumpah pemuda tanggal 28
Oktober 1928.
f) Kelompok kecil Pasukan Penggalang beranggotakan 6
s.d 8 orang disebut regu yang berarti gardu tempat
berjaga.

52 | P e m b i n a a n G u g u s d e p a n U n g g u l - 2 0 2 2
g) Kumpulan 3 sampai 4 regu disebut Pasukan, berasal dari
kata 'pasukuan' yang berarti tempat suku berkumpul atau
satu kelompok prajurit. Kiasan kehidupan Pramuka
Penggalang adalah menjelajah wilayah baru dengan
teman sebaya.
h) Sifat kegiatan Pramuka Penggalang, diantaranya:
- Pendidikan kepramukaan diarahkan pada lima area
pengembangan diri peserta didik meliputi area
perkembangan spiritual, emosional, sosial, intelektual
dan fisik ( sesosif ). Dalam pelaksanaan
pendidikannya menggunakan prinsip dasar
kepramukaan dan metode kepramukaan .
- Salah satu dari metode kepramukaan adalah kegiatan
yang menantang dan menarik serta mengandung
pendidikan yang sesuai dengan perkembangan rohani
dan jasmani peserta didik.
- Atas dasar tersebut maka kegiatan untuk Pramuka
Penggalang harus sesuai dengan kondisi rohani dan
jasmaninya serta mampu meningkatkan lima area
pengembangan pribadinya yang dikemas secara
menarik, menantang dan menyenangkan serta
bervariasi.

3. Ambalan Penegak
a) Dalam teori perkembangan, pada usia remaja terdapat tiga
tahapan secara berurutan yaitu remaja awal, remaja madya
dan remaja akhir (Kimmel, 1995:16). Pada tahapan remaja
awal, tugas-tugas perkembangan yang harus
diselesaikannya adalah pada penerimaan terhadap keadaan
fisik dirinya dan menggunakan tubuhnya secara efektif.
Remaja pada usia tersebut mengalami perubahan fisik
yang sangat drastis, seperti pertumbuhan tubuh yang
meliputi tinggi badan, berat badan, organ tubuh, dan

53 | P e m b i n a a n G u g u s d e p a n U n g g u l - 2 0 2 2
perubahan bentuk fisik. Penegak adalah anggota muda
Gerakan Pramuka yang berusia 16–20 tahun yang
perkembangannya berada pada tahapan pertama dan kedua
yaitu remaja awal dan remaja madya.
b) Pada tahapan remaja madya, tugas perkembangan yang
utama adalah mencapai idealisme dan kemandirian,
kebebasan dari orang tua, memperluas hubungan dengan
kelompok sebaya. Pada tahapan ini, remaja mencapai
kapasitas keintiman hubungan pertemanan, belajar
menangani hubungan interaksi dengan lawan jenis.
c) Tugas-tugas perkembangan tersebut merupakan dasar bagi
Pembina untuk mempersiapkan bahan, metode dan cara
pendekatan yang tepat, sehingga mudah untuk memahami
karakter masing-masing remaja. Pembinaan Pramuka
Penegak dilakukan secara pribadi sehingga tumbuh dan
berkembang menjadi sosok yang sesuai dengan tujuan
Gerakan Pramuka sekaligus juga turut mempertimbangkan
perkembangan jiwanya.
d) Pemberian nama golongan pembinaan kepramukaan
sesuai penggolongan usia peserta didik, mengadaptasi
proses panjang sejarah perjuangan bangsa Indonesia dalam
upaya meraih kemerdekaan, yakni pada peristiwa bangsa
Indonesia telah siap untuk menegakkan kemerdekaan yang
ditandai dari peristiwa Proklamasi Kemerdekaan RI, pada
tanggal 17 Agustus 1945, dan masa kesiapan menegakkan
kemerdekaan menjadi kiasan dasar pembinaan golongan
Penegak.
e) Satuan terkecil dalam Golongan Pramuka Penegak disebut
Sangga, terdiri dari 4 sampai dengan 8 orang. Arti kata
Sangga adalah “gubug” atau rumah kecil tempat penggarap
sawah. Nama Sangga disusun sesuai dengan kiasan dasar
yakni: Sangga Perintis, Sangga Penegas, Sangga Pencoba,
Sangga Pendobrak, Sangga Pelaksana. Perintis

54 | P e m b i n a a n G u g u s d e p a n U n g g u l - 2 0 2 2
mengandung pengertian perintisan (menjadi
pembuka/pelopor) dalam kebajikan. Penegas mengandung
pengertian kemampuan mengambil keputusan yang arif
dan bijaksana. Pencoba mengandung pengertian
keberanian mencoba segala sesuatu yang positif.
Pendobrak mengandung pengertian keberanian
mengemukakan kebenaran dan melawan kemungkaran.
Pelaksana mengandung pengertian keberanian
melaksanakan sesuatu tugas dengan penuh tanggung
jawab. Nama Sangga dipilih dan diambil dari cerminan
sifat-sifat baik yang menonjol yang akan ditiru oleh
anggota Sangga tersebut. Pemimpin Sangga dan Wakil
Pemimpin Sangga dipilih berdasarkan musyawarah
Sangga.
f) Ambalan Penegak idealnya terdiri atas 12 – 32 Pramuka
Penegak yang dibagi menjadi 3 sampai 4 sangga. Arti kata
Ambalan berasal dari bahasa Jawa ambal-ambalan, yakni
kegiatan yang dilakukan terus menerus. Ambalan juga
disebut sekumpulan orang yang sedang melakukan suatu
pekerjaan. Nama Ambalan Penegak biasanya diambil dari
nama-nama pahlawan. Namun demikian tidak menutup
kemungkinan nama Ambalan juga diambil dari nama-
nama tokoh, kerajaan dalam pewayangan atau legenda.
Dalam pemilihan nama diambil yang terbaik menurut
anggota Ambalan, sehingga memiliki makna dan
kebanggaan bagi seluruh anggota Ambalan.

g) Sifat Kegiatan pramuka penegak, diantaranya:


- Sifat umum yang dimiliki Pramuka Penegak adalah
semangat juang yang tinggi, idealisme, kemauan yang
kuat, percaya diri, mencari jati diri, kreatif dan peduli
terhadap lingkungan masyarakat, serta memiliki
loyalitas yang tinggi terhadap kelompoknya.

55 | P e m b i n a a n G u g u s d e p a n U n g g u l - 2 0 2 2
- Mengingat sifat umum tersebut maka sifat kegiatan
Kepenegakan secara umum masih memerlukan
bimbingan orang dewasa dengan motto dari, oleh dan
untuk Pramuka Penegak di bawah tanggungjawab
orang dewasa.

h) Bentuk kegiatan:
a) Bina Diri merupakan upaya peningkatan kemampuan
jiwa dan keterampilan dengan cara menuntut ilmu
pengetahuan.
b) Bina Satuan, merupakan upaya terus menerus
mengabdikan diri pada perindukan Siaga atau pasukan
Penggalang dalam keterampilan khusus atau inovatif.
c) Bina Masyarakat, merupakan upaya dan semangat
untuk menjadi penyuluh dan pelopor pembangunan di
masyarakatnya.

4. Racana Pandega
a) Pandega adalah anggota muda Gerakan Pramuka yang
berusia 21 – 25 tahun, yang bisa juga disebut sebagai
Senior Rover, merupakan masa awal dewasa (early
adulthood) menurut Teori Jean Peaget Piaget, J. (2000).
"Commentary on Vygotsky". New Ideas in Psychology,
18, 241–259. Masa usia ini (Pandega) merupakan
perkembangan yang bermula pada akhir usia belasan
tahun atau awal usia duapuluhan tahun dan yang berakhir
pada usia tugapuluhan tahun. Ini adalah
masa pembentukan kemandirian pribadi, masa
mempersiapkan untuk berkarir, dan membentuk
ideologi pribadi yang di dalamnya juga meliputi
penerimaan terhadap nilai dan sistem etik.
b) Dilihat dari aspek perkembangan fisik, pada awal masa
dewasa kemampuan fisik mencapai puncaknya dan

56 | P e m b i n a a n G u g u s d e p a n U n g g u l - 2 0 2 2
sekaligus mengalami penurunan selama periode ini. Awal
masa dewasa ditandai dengan memuncaknya kemampuan
dan kesehatan fisik. Mulai dari sekitar usia 18 hingga 25
tahun, individu memiliki kekuatan yang terbesar, gerak-
gerak reflek mereka sangat cepat. Meskipun pada awal
masa dewasa kondisi kesehatan fisik mencapai
puncaknya, namun selama periode ini penuruna keadaa
fisik juga terjadi. Sejak usia sekitar 25 tahun, perubahan-
perubahan fisik mulai terlihat. Perubahan ini sebagian
besar lebih bersifat kuantitatif daripada kualitatif.
c) Kemampuan kognitif terus berkembang selama masa
dewasa. Akan tetapi, bagaimanapun tidak semua
perubahan kognitif pada masa dewasa tersebut mengarah
pada peningkatan potensi. Kadangkadang beberapa
kemampuan kognitif mengalami kemerosotan seiring
dengan pertambahan usia. Meskipun demikian sejumlah
ahli percaya bahwa kemunduran keterampilan kognitif
yang terjadi terutama pada masa dewasa akhir dapat
ditingkatkan kembali melalui serangkaian
pelatihan. Selama masa dewasa, dunia sosial dan personal
dari individu menjadi lebih luas dan
kompleks dibandingkan dengan masa-masa sebelumnya.
Pada masa dewasa ini, individu memasuki
peran kehidupan yang lebih luas. Pola dan tingkah laku
sosial orang dewasa berbeda dalam beberapa hal dari
orang yang lebih muda. Perbedaan tersebut tidak
disebabkan oleh perubahan fisik dan kognitif yang
berkaitan dengan penuaan, tetapi lebih disebabkan oleh
peristiwa-peristiwa kehidupan yang dihubungkan dengan
keluarga dan pekerjaan. Selam periode ini orang
melibatkan diri secara khusus dala karir, pernikahan dan
hidup berkeluarga. Menurut Erikson, perkembangan
psikososial selama masa dewasa dan tua ini ditandai

57 | P e m b i n a a n G u g u s d e p a n U n g g u l - 2 0 2 2
dengan tiga gejala penting, yaitu keintiman, generatif
dan integritas.
d) Pada usia tersebut sifat agresifnya sudah mulai turun,
sosialitasnya semakin tinggi, dan pertimbangan
rasionalnya semakin tajam. Pramuka Pandega umumnya
kreatif, suka berkarya dan selalu ingin menunjukkan
eksistensinya. Pada usia Pandega, telah masanya
mencintai lawan jenis. Pandega adalah golongan
Pramuka setelah Penegak. Anggota Pramuka yang
termasuk dalam golongan ini adalah yang berusia dari 21
tahun sampai dengan 25 tahun. Pembinaan
Pramuka Pandega dilakukan mulai dari tingkat
Gugusdepan dalam satuan yang disebut Racana.
e) Tempat berkumpulnya Pandega dalam Gugus Depan
disebut Racana. Arti kata Racana adalah dasar
penyangga tiang bangunan yang dalam bahasa jawa
disebut umpak. Nama Racana umumnya menggunakan
nama pahlawan. Namun tidak menutup kemungkinan
penggunaan nama jenis senjata, nama kerajaan dalam
pewayangan atau nama ceritera mitos. Dalam pemilihan
nama tentunya diambil yang terbaik menurut anggota
Racana, sehingga memiliki makna dan kebanggaan bagi
seluruh anggota Racana.
f) Sifat Kegiatan Pandega:
d) Sifat kegiatan pandega adalah memerlukan
bimbingan orang dewasa dalam proses pendidikan
dan pembinaan kepribadian, watak, budi pekerti,
pengetahuan, keterampilan, ketangkasan,
kesehatan dan kesegaran jasmani, dan kepemimpinan
sehingga dapat hidup mandiri. Pembinaan Pramuka
Pandega dilaksanakan dengan berpegang teguh pada
suatu sistem dan metode yang mengandung unsur-
unsur : Kesinambungan dan keteraturan, kegiatan

58 | P e m b i n a a n G u g u s d e p a n U n g g u l - 2 0 2 2
yang menarik dan mengandung pendidikan,
memanfaatkan sumber setempat yang tersedia.
g) Bentuk Kegiatan:
e) Bina Diri merupakan upaya peningkatan kemampuan
jiwa dan keterampilan dengan cara menuntut ilmu
pengetahuan.
f) Bina Satuan, merupakan upaya terus menerus
mengabdikan diri pada perindukan Siaga, pasukan
Penggalang, dan Ambalan Penegak dalam
keterampilan khusus atau inovatif.
g) Bina Masyarakat, merupakan upaya dan semangat
untuk menjadi penyuluh dan pelopor pembangunan di
masyarakatnya.
h) Kegiatan Pandega adalah kegiatan yang selalu
berkarakter, dinamis, progresif, menantang, bermanfaat
bagi diri dan masyarakat lingkungannya. Kegiatan
Pandega meliputi kegiatan dari Pandega, oleh Pandega,
dan untuk Pandega. Pembina sebagai konsultan dapat
menawarkan program-program baru yang lebih
bermakna, menarik, dan bermanfaat.
i) Materi kegiatan pada hakekatnya meliputi semua aspek
kehidupan dan nilai-nilai serta keterampilan. Materi
dikemas sehingga memenuhi 4 H sebagaimana yang
dikemukakan oleh Baden Powell yakni: Health
(kesehatan jiwa dan raga). Happiness (Kebahagiaan yang
meliputi 3 indikator yakni: kegembiraan, kedamaian, dan
kesyukuran), Helpfulness (tolong-menolong/gotong-
royong), Handicraft (hasta karya).
j) Proses penyampaian materi kegiatan Pandega
adalah: Learning by doing (meliputi: Learning to know,
learning to do dan learning to live together) dan Learning
to be (meliputi: Learning by teaching; Learning to serve;
Serving to earn). Pembinaan Pramuka Pandega lebih

59 | P e m b i n a a n G u g u s d e p a n U n g g u l - 2 0 2 2
diarahkan untuk mempersiapkan diri sebagai pemimpin
yang bertanggungjawab kepada diri sendiri, keluarga,
masyarakat, bangsa, negara dan Tuhan YME.
k) Untuk mencapai tujuan tersebut maka kegiatan-kegiatan
Pandega memuat kegiatan Bina diri (peningkatan
pengetahuan dan keterampilan), Bina Satuan
(dipersiapkan menjadi Instruktur Muda, Pembina), Bina
Masyarakat (dipersiapkan menjadi pemimpin di
masyarakat, penyuluh, pelopor, peneliti).

C. SYARAT DAN TANDA KECAKAPAN PRAMUKA


1. Syarat dan Tanda Kecakapan Pramuka
Syarat dan Tanka Kecakapan merupakan kurikulum
pendidikan kepramukaan yang digunakan sebagai pedoman
penyusunan materi Latihan Pramnuka oleh Kakak Pembina.
Dalam Anggaran Rumah Tangga Gerakan PRamuka, Pasal 29
pasal 3,4,5 dan 6 disebutkan bahwa :
a) Pasal 3, Kurikulum pendidikan kepramukaan peserta
didik terdiri atas : Kurikulum umum yang disebut
sebagai syarat kecakapan umum (SKU);
dan Kurikulum khusus yang disebut sebagai syarat
kecakapan khusus (SKK), serta Kurikulum garuda
yang disebut sebagai syarat pramuka garuda (SPG).
b) Pasal 4 SKU merupakan kurikulum pendidikan untuk
mencapai tingkat tertrntu dalam setiap jenjang.
c) Pasal 5, SKK merupakan kurikulum pendidikan untuk
memperoleh keterampilan tertentu yang berguna bagi
pribadi maupun dalam pengabdian masyarakat.
d) Pasal 6, SPG merupakan kurikulum pendidikan untuk
mencapai tingkat Pramuka Garuda dalam setiap jenjang.

60 | P e m b i n a a n G u g u s d e p a n U n g g u l - 2 0 2 2
2. Syarat dan Tanda Kecakapan Umum Siaga
a) Kecakapan Umum Pramuka Siaga adalah
kecakapan yang wajib dipenuhi Pramuka Siaga
untuk pengembangan pribadinya.
b) Syarat Kecakapan Umum (SKU) Pramuka Siaga
adalah syarat-syarat kecakapan yang wajib dipenuhi
oleh Pramuka Siaga untuk mendapatkan Tanda
Kecakapan Umum (TKU).
c) TKU Pramuka Siaga merupakan tanda kecakapan
setelah memenuhi syarat-syarat kecakapan umum
sesuai dengan tingkatannya.
d) SKUdan TKU Pramuka Siaga diatur sesuai dengan
tingkatan Pramuka Siaga yaitu:
1. Siaga Mula, yaitu tingkatan kecakapan umum
bagi Pramuka Siaga yang telah memenuhi
syarat kecakapan umum tingkat Siaga Mula.
2. Siaga Bantu, yaitu tingkatan kecakapan umum
bagi Pramuka Siaga yang telah memenuhi
syarat kecakapan umum tingkat Siaga Bantu.
3. Siaga Tata, yaitu tingkatan kecakapan umum
bagi Pramuka Siaga yang telah memenuhi
syarat kecakapan umum tingkat Siaga Tata.
Lebih lengkap dapat dibaca dalam Keputusan Kwartir
Nasional Nomor 198 Tahun 2011 tentang Panduan
Penyelesaian SKU Gulongan Siaga.

Gambar 3.3
TKU Pramuka Siaga

61 | P e m b i n a a n G u g u s d e p a n U n g g u l - 2 0 2 2
3. Syarat dan Tanda Kecakapan Umum Penggalang
a) Kecakapan Umum Pramuka Penggalang adalah
kecakapan yang wajib dipenuhi Pramuka Penggalang
untuk pengembangan pribadinya.
b) Syarat Kecakapan Umum (SKU) Pramuka Penggalang
adalah syarat-syarat kecakapan yang wajib dipenuhi oleh
Pramuka Penggalang untuk mendapatkan Tanda
Kecakapan Umum (TKU).
c) TKU Pramuka Penggalang merupakan tanda kecakapan
setelah memenuhi syarat-syarat kecakapan umum sesuai
dengan tingkatannya.
d) Kecakapan Umum Pramuka Penggalang terdiri atas:
1. Penggalang Ramu, yaitu tingkatan kecakapan umum
bagi Pramuka Penggalang yang telah memenuhi
syarat kecakapan umum tingkat Penggalang Ramu.
2. Penggalang Rakit, yaitu tingkatan kecakapan umum
bagi Pramuka Penggalang yang telah memenuhi
syarat kecakapan umum tingkat Penggalang Rakit.
3. Penggalang Terap, yaitu tingkatan kecakapan umum
bagi Pramuka Penggalang yang telah memenuhi
syarat kecakapan umum tingkat Penggalang Terap

Lebih lengkap dapat dibaca dalam Keputusan Kwartir


Nasional Nomor 198 Tahun 2011 tentang Panduan
Penyelesaian SKU Gulongan Penggalang.

Gambar 3.4
TKU Pramuka Penggalang

62 | P e m b i n a a n G u g u s d e p a n U n g g u l - 2 0 2 2
4. Syarat dan Tanda Kecakapan Umum Penegak
a) Kecakapan Umum Pramuka Penegak adalah kecakapan
yang wajib dipenuhi Pramuka Penegak untuk
pengembangan pribadinya. Pencapaian Kecakapan
Umum harus melalui syarat-syarat tertentu yang tertuang
dalam Buku SKU (Syarat Kecakapan Umum).
b) Syarat Kecakapan Umum (SKU) Pramuka Penegak
adalah syarat-syarat kecakapan yang wajib dipenuhi oleh
pramuka Penegak untuk mendapatkan Tanda Kecakapan
Umum (TKU). TKU Pramuka Penegak merupakan tanda
kecakapan setelah memenuhi syarat-syarat kecakapan
umum sesuai dengan tingkatannya.
c) SKU dan TKU Pramuka Penegak memiliki 2 (dua)
tingkatan yaitu SKU dan TKU Penegak Bantara dan
Penegak Laksana.

Lebih lengkap dapat dibaca dalam Keputusan Kwartir


Nasional Nomor 199 Tahun 2011 tentang Panduan
Penyelesaian SKU Gulongan Penegak.

Gambar 3.5
TKU Pramuka Penegak

63 | P e m b i n a a n G u g u s d e p a n U n g g u l - 2 0 2 2
5. Syarat dan Tanda Kecakapan Umum Pandega
a) Syarat Kecakapan Umum Pandega adalah satu-satunya
tingkatan Syarat-syarat Kecakapan Umum dalam
satuan Pramuka Pandega.
b) Kecakapan Umum Pramuka Pandega adalah kecakapan
yang wajib dipenuhi Pramuka Kecakapan Umum Pramuka
Penegak adalah kecakapan yang wajib dipenuhi Pramuka
Pandega untuk pengembangan pribadinya.
c) Pencapaian Kecakapan Umum harus melalui syarat-syarat
tertentu yang tertuang dalam Buku SKU (Syarat
Kecakapan Umum).
d) Syarat Kecakapan Umum (SKU) Pramuka Pandega adalah
syarat-syarat kecakapan yang wajib dipenuhi oleh
pramuka Pandega untuk mendapatkan Tanda Kecakapan
Umum (TKU). TKU Pramuka Pandega merupakan tanda
kecakapan setelah memenuhi syarat-syarat kecakapan
umum sesuai dengan tingkatannya.
Lebih lengkap dapat dibaca dalam Keputusan Kwartir
Nasional Nomor 199 Tahun 2011 tentang Panduan
Penyelesaian SKU Gulongan Pandega.

Gambar 3.6
TKU Pramuka Pandega

64 | P e m b i n a a n G u g u s d e p a n U n g g u l - 2 0 2 2
6. Syarat dan Tanda Kecakapan Khusus
Sistem Tanda Kecakapan merupakan suatu alat
pendidikan dalam Kepramukaan sebagai bentuk penghargaan
kepada peserta didik yang telah menyalurkan kesukaan akan
penghargaan atas hasil usahanya dan menyalurkan minatnya
ke arah yang positif dan bermanfaat. Semua tanda yang
dipakai di dalam Gerakan Pramuka itu harus berfungsi
sebagai alat pendidikan, bukan sebagai perhiasan belaka.
Dalam Sistem Tanda Kecakapan terdapat unsur inisiatif
peserta didik dan unsur belajar sendiri, maka sistem itu
sekaligus menanam pada peserta didik suatu kesadaran yang
bernilai pendidikan yang tinggi. Maka harus diusahakan,
supaya inisiatif dan usaha untuk mencapai mutu tanda
kecakapan itu datang dari peserta didik sendiri. Tetapi
Pembina Pramuka harus menganjurkan dan memberi
dorongan, agar anak-didiknya bergerak mengambil inisiatif
dan berusaha.
Syarat Kecakapan Khusus (SKK) adalah syarat yang
wajib dipenuhi oleh seorang Pramuka untuk memperoleh
Tanda Kecakapan Khusus dan Tanda Kecakapan Khusus
(TKK). Sedangkan Tanda Kecakapan Khusus (TKK) adalah
suatu tanda yang menunjukan, kecakapan, kepandaian,
kemahiran, ketangkasan, dan ketrampilan seorang anggota
Pramuka dibidang tertentu. Kecakapan khusus adalah
kecakapan, kepandaian, ketangkasan, keterampilan dan
kemampuan, sikap dan usaha dalam bidang tertentu yang
dimiliki seorang Pramuka sebagai hasil pendidikan dan
latihan serta pengujiannya.
Tanda Kecakapan Khusus disingkkat TKK adalah
suatu tanda yang menunjukkan kecakapan, kepandaian,
ketangkasan, keterampilan, kemampuan sikap dan usaha
seorang Pramuka di bidang tertentu, sesuai dengan usia dan
kemampuan jasmani dan rohaninya. Tujuan sistem TKK

65 | P e m b i n a a n G u g u s d e p a n U n g g u l - 2 0 2 2
adalah untuk mendorong dan merangsang para Pramuka
supaya berusaha memperoleh sejumlah kecakapan sehingga
diharapkan dapat mengamengatasi kesulitan dan mampu
untuk membaktikan dirinya kepada masyarakat.
Macam dan Tanda Kecakapan Khusus digolongkan
dalam 5 (lima) bidang yaitu:
1) bidang agama, mental, moral, spirituil, pembentukan
pribadi dan watak, berwarna dasar kuning.
2) bidang patriotisme dan seni budaya, berwarna dasar
merah.
3) bidang keterampilan dan tehnik pembangunan, berwarna
dasar hijau.
4) bidang ketangkasan dan kesehatan, berwarna dasar putih.
5) bidang sosial, perikemanusiaan, gotong royong,
ketertiban masyarakat, perdamaian dunia dan lingkungan
hidup, berwarna dasar biru.

a) SKK dan TKK Siaga


Tanda kecakapan khusus (TKK) siaga hanya terdiri atas satu
tingkatan, berbentuk segitiga dengan ujung lancip di sisi
bawah dengan warna dasar sesuai bidang keahlian.

Gambar 3.7
TKK Pramuka Siaga

66 | P e m b i n a a n G u g u s d e p a n U n g g u l - 2 0 2 2
b) SKK dan TKK Penggalang, Penegak, dan Pandega
Tanda Kecakapan Khusus dibagi atas beberapa tingkatan.
Tanda Kecakapan Khusus untuk Pramuka Penggalang
diadakan dalam satu tingkat saja, karena hanya dipergunakan
sebagai perangsang dan menarik perhatian atau minat anak
untuk berusaha mempelajari kecakapan tertentu. Tanda
Kecakapan Khusus untuk Pramuka Penggalang, Penegak, dan
Pandega diadakan dalam tiga tingkat, sebagai berikut:
1) Tingkat Purwa, yaitu apabila Pramuka tersebut telah tahu
dan menaruh minat atau perhatian pada kecakapan tertentu.
2) Tingkat Madya, yaitu apabila Pramuka tersebut telah
memperlihatkan perhatian dan kecakapannya dalam salah
satu jenis kecakapan.
3) Tingkat Utama, yaitu apabila Pramuka tersebut telah
memperlihatkan kemahiran/keahliannya dan memperlihatkan
penghasilannya yang didapat dari kecakapan yang
dipunyainya.

Gambar 3.8
TKK Pramuka Penggalang

Gambar 3.9
TKK Pramuka Penegak dan Pandega

67 | P e m b i n a a n G u g u s d e p a n U n g g u l - 2 0 2 2
Informasi detail dapat dilihat dalam Keputusan Kwartir
Nasional Nomor 134/KN/76 Tahun 1976Tentang Syarat-
syarat dan Gambar Tanda Kecakapan Khusus Gerakan
Pramuka.
7. Pramuka Garuda
- Pramuka Garuda ialah seorang Pramuka yang dapat
menjadi teladan dan telah memenuhi persyaratan serta
memiliki Tanda Parmuka Garuda.
- Tanda Pramuka Garuda adalah Tanda kecakapan
tertinggi yang diberikan kepada seorang Pramuka yang
memenuhi syarat-syarat Pramuka Garuda. Tanda
Pramuka Garuda juga sebagai alat yang mempunyai nilai
pendidikan dalam rangka menerapkan prinsip dasar
metodik pendidikan kepramukaan.

a) Syarat Pramuka Garuda Siaga


Seorang Pramuka Siaga ditetapkan sebagai Pramuka
Garuda jika telah memenuhi syarat:
1) Telah menyelesaikan Syarat Kecakapan Umum (SKU)
tingkat Siaga Tata, dan berlatih sekurang-kurangnya 2
(dua) bulan setelah dilantik.
2) Telah memiliki Tanda Kecakapan Khusus (TKK) untuk
Pramuka Siaga sekurang-kurangnya 4 (empat) macam
dari masing-masing bidang Kecakapan Khusus.
3) Dapat menunjukan hasil hasta karyanya, sekurang-
kurangnya 3 (tiga) macam.
4) Pernah mengikuti Pertemuan Pramuka Siaga di
Kwartirnya.
5) Pernah mengikuti Perkemahan Satu Hari (Persari).
6) Dapat menggunakan perangkat komputer.

68 | P e m b i n a a n G u g u s d e p a n U n g g u l - 2 0 2 2
b) Syarat Pramuka Garuda Penggalang
Seorang Pramuka Penggalang ditetapkan sebagai Pramuka
Garuda jika telah memenuhi syarat:
1) Telah menyelesaikan Syarat Kecakapan Umum (SKU)
tingkat Penggalang Terap, dan berlatih sekurang-
kurangnya 2 (dua) bulan setelah dilantik.
2) Telah memiliki Tanda Kecakapan Khusus (TKK) untuk
Pramuka Penggalang sekurang-kurangnya 5 (lima)
macam dari masing-masing bidang Kecakapan Khusus,
sekurang-kurangnya 2 (dua) macam Tingkat Utama dan
3 (tiga) macam Tingkat Madya. Jenis TKK yang
diwajibkan berdasar ketentuan gugusdepan dimana
Penggalang berada.
3) Menjadi contoh yang baik dalam Pasukan Penggalang,
di rumah, di sekolah, dan bermanfaat bagi lingkungan
pergaulannya, sesuai dengan satya dan darma Pramuka.
4) Dapat menunjukan hasil hasta karyanya, sekurang-
kurangnya 6 (enam) macam.
5) Dapat menggunakan komputer, teknologi informasi
minimal internet.
6) Dapat berkomunikasi menggunakan salah satu Bahasa
Internasional.

c) Syarat Pramuka Garuda Penegak


Seorang Pramuka Penegak ditetapkan sebagai Pramuka
Garuda jika telah memenuhi syarat:
1) Memahami UUD RI 1945, UU RI nomor 12 Tahun
2010 tentang Gerakan Pramuka.
2) Telah menyelesaikan Syarat Kecakapan Umum (SKU)
tingkat Penegak Laksana, dan berlatih sekurang-
kurangnya 3 (tiga) bulan setelah dilantik.

69 | P e m b i n a a n G u g u s d e p a n U n g g u l - 2 0 2 2
3) Menjadi contoh yang baik dalam Gugusdepan, di
rumah, di sekolah/ perguruan tinggi, di tempat kerja dan
masyarakat, sesuai dengan Tri Satya dan Dasa Darma.
4) Telah memiliki Tanda Kecakapan Khusus (TKK) untuk
Pramuka Penegak sekurang-kurangnya 9 (sembilan)
macam dari masing-masing bidang Kecakapan Khusus,
sekurang-kurangnya 2 (dua) macam Tingkat Utama dan
3 (tiga) macam Tingkat Madya. Jenis TKK yang
diwajibkan berdasar ketentuan gugusdepan dimana
Penegak berada.
5) Pernah mengikuti pertemuan Pramuka Penegak di
tingkat Ranting, Cabang, Daerah.
6) Tergabung dalam salah satu Satuan Karya Pramuka dan
mampu mengaplikasikan keterampilan di satuan karya
pramuka tersebut.
7) Aktif membantu Pembina di Gugusdepan
8) Dapat menggunakan komputer, teknologi informasi
internet.
9) Secara aktif menggunakan salah satu Bahasa
Internasional.
10) Dapat menyelenggarakan suatu proyek produktif
yang bersifat perorangan atau bersama di lingkungan.
11) Sebagai penabung yang rajin dan teratur.
12) Mampu menampilkan kecakapan di bidang seni
budaya, olah raga, ilmu pengetahuan dan teknologi di
depan umum.
13) Dapat melakukan kegiatan pembangunan di
lingkunannya mulai dari perencanaan, pelaksanaan,
dan penilaian.

70 | P e m b i n a a n G u g u s d e p a n U n g g u l - 2 0 2 2
d) Syarat Pramuka Garuda Pandega
Seorang Pramuka Penegak ditetapkan sebagai Pramuka
Garuda jika telah memenuhi syarat:
1) Memahami dan dapat menjelaskan dengan baik UUD
RI 1945
2) Menjadi contoh yang baik dalam Gugusdepan, di
rumah, di sekolah/ perguruan tinggi, di tempat kerja
dan masyarakat.
3) Sekurang-kurangnya telah mengikuti tiga kali acara
yang dipilihnya antara lain:
a. Pertemuan Pramuka Penegak dan Pramuka
Pandega di tingkat Ranting, Cabang, Daerah,
Nasional, atau Internasional.
b. Perkemahan Wirakarya perkemahan salah satu
Satuan Karya Pramuka (Saka), atau perkemahan
bakti sekurang-kurangnya di tingkat cabang.
c. Integrasi masyarakat, atau pembuatan proyek-
proyek kegiatan.
4) Pernah membuat perencanaan, persiapan,
pelaksanaan, pengawasan, dan penilaian dari kegiatan
Pramuka Siaga, Penggalang, Penegak.
5) Akktif membantu Pembina di Gugusdepan.
6) Dapat mengoperasikan komputer dan memanfaatkan
teknologi informasi internet.
7) Secara aktif menggunakan Bahasa Internasional.

71 | P e m b i n a a n G u g u s d e p a n U n g g u l - 2 0 2 2
BAB IV
MENYUSUN PROGRAM KERJA

A. PROGRAM PESERTA DIDIK

Gambar 4.1.
Program Peserta Didik

Program kegiatan peserta didik/prodik (youth program)


merupakan keseluruhan (totalitas) dari apa yang dilakukan peserta
didik dalam kepramukaan (aktivitas), bagaimana aktivitas itu
dilaksanakan (metode) dan alasan mengapa aktivitas itu dilaksanakan
(tujuan).
Pembina sebagai fasilitator dalam perumusan program.Tentu
saja, Pembina sebisa mungkin mengawal perumusan program agar
tidak keluar dari tujuan Pendidikan Kepramukaan. Menyusun Prodik
dapat dilakukan dengan cara berikut:
- menghimpun macam-macam kegiatan yang diinginkan oleh
peserta didik.
- bersama peserta didik menyusun jadwal kegiatan dari materi
yang sudah disepakati.
- meramu materi kegiatan tersebut dengan Sasaran Strategik
Gerakan Pramuka, Prinsip Dasar & Metode Kepramukaan.

72 | P e m b i n a a n G u g u s d e p a n U n g g u l - 2 0 2 2
Prodik yang telah disusun selanjutnya dilaksanakan dengan cara
berikut:
- Pembina Pramuka selalu bekerja secara kemitraan dengan peserta
didik.
- Prodik bermutu dan menarik kaum muda peserta didik, serta
mendorong kaum muda lainnya untuk berpartisipasi.
- Prodik dilaksanakan sesuai dengan ketentuan.
- Prodik hendaklah didukung adanya peralatan yang memadai dan
sesuai.
- Prodik harus bernuansa modern, bermanfaat dan taat pada Kode
Kehormatan Pramuka.

Dengan adanya Prodik, berarti:


1) Kegiatan kepramukaan selalu mengikuti perkembangan
jaman.
2) Kegiatan kepramukaan selalu menarik, menantang dan
menyenangkan, sejalan dengan kegiatan yang sedang
menjadi kegemaran peserta didik.
3) Keterlibatan peserta didik dalam kegiatan sangat baik, karena
kegiatannya mempunyai nilai kreatif dan rekreatif.

Keterlibatan peserta didik dalam menyusun Prodik hukumnya mutlak,


Prodik tanpa melibatkan peserta didik dalam menyusunnya tidak
dijamin akan bernilai sebagai media pendidikan. Dengan melibatkan
peserta didik dalam penyusunan Prodik, peserta didik diperankan
sebagai subyek pendidikan, sehingga program yang tersajikan akan
dengan senang hati dilaksanakan karena sesuai dengan apa yang
mereka inginkan.

Program kegiatan peserta didik meliputi:


1) Program Latihan Rutin Satuan, yakni program latihan rutin
bertujuan untuk menyelesaikan Syarat Kecakapan Umum sesuai
golongan peserta didik.

73 | P e m b i n a a n G u g u s d e p a n U n g g u l - 2 0 2 2
2) Program Kegiatan Satuan, yakni program kegiatan satuan
bertujuan untuk memberi penguatan keterampilan peserta didik.
Misalnya: Persami, Perlombaan, Pesta Siaga, Jambore
Penggalang, dan lain-lain.

B. PROGRAM PESERTA ANGGOTA DEWASA


Program kegiatan bagi anggota dewasa di Gugusdepan, meliputi:
1) Program bagi Pembina
Program kegiatan bagi Pembina bertujuan untuk menguatkan
kapasitas Pembina. Misalnya: Karang Pamitran, Lokakarya
Pembina, Gelang Ajar, dan lain-lain.

2) Program bagi Mabigus


Program kegiatan bagi Mabigus bertujuan untuk menguatkan
kapasitas dan kepedulian Mabigus terhadap pembinaan
peserta didik di Gugus Depan. Contoh kegiatan bagi
Mabigus misalnya: Orientasi Mabi, Sarasehan Anggota
Mabi, dan lain-lain.

Dengan adanya program anggota dewasa di Gugusdepan berarti:


1) Kegiatan kepramukaan selalu mengikuti perkembangan
jaman, karena pembina senantiasa melakukan penguatan
kapasitasnya.
2) Kegiatan kepramukaan selalu inovatif, sejalan dengan
kegiatan yang sedang menjadi kegemaran peserta didik.
3) Kepedulian Pembina dan Mabigus terus konsisten dan
semakin menguat.

74 | P e m b i n a a n G u g u s d e p a n U n g g u l - 2 0 2 2
C. PROGRAM GUGUSDEPAN
Program Gugusdepan merupakan kesatuan dari program peserta
didik dan program kegiatan anggota dewasa di Gugudeepan.
Program Gugus Depan dapat dimatrikulasi sebagai berikut:

Bulan Pelaksanaan PJ
No Kegiatan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1 Penerimaan
Anggota Baru
2 Orientasi Mabi
3 Persami
4 Dianpinru
5 Karang
Pamitran
6 Mugus
7 …..

Gambar 4.1.
Matrik Program Gugusdepan

Gugus Depan akan berjalan dengan baik dan menjadi


Gugusdepan Unggul, jika direncakana dengan baik
pengelolaannya, para Pembina memiliki kapasitas dan loyalitas
yang matap, Mabigus memerankan diri sebagai pelindung,
pendukung dan pengayom Gugusdepan.

75 | P e m b i n a a n G u g u s d e p a n U n g g u l - 2 0 2 2
BAB V
PENUTUP

Pada hakikatnya segala usaha, tindakan dan kegiatan di setiap jenjang


Kwartir Gerakan Pramuka diarahkan kepada pembinaan dan
pengembangan Gugusdepan. Hal ini dikarenakan Gugusdepan
memiliki peran yang sangat strategis. Gugusdepan selain sebagai
Satuan Organisasi juga sebagai Satuan Pendidikan dimana tugas
utamanya adalah menyelenggarakan pendidikan dan pembinaan kaum
muda melalui kegiatan kepramukaan.

76 | P e m b i n a a n G u g u s d e p a n U n g g u l - 2 0 2 2
77 | P e m b i n a a n G u g u s d e p a n U n g g u l - 2 0 2 2

Anda mungkin juga menyukai