MODERN
SKRIPSI
Disusun Oleh:
FAKULTAS USHULUDDIN
1443 H/ 2022 M
LEMBAR PENGESAHAN
Skripsi yang berjudul “Peran Tarekat bagi Masyarakat
Modern (Studi Kasus: Jama’ah Tarekat Qadiriyah wa Syadziliyah
di Zawiyah Arraudhah Tebet Barat Jakarta Selatan)” telah
diajukan kepada Fakultas Ushuluddin Universitas Islam Negeri
(UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta dan telah dinyatakan lulus
dalam ujian munaqasyah pada hari Selasa tanggal 1 Maret 2022
dihadapan dewan penguji. Oleh karena itu, penulis berhak
memperoleh gelar Sarjana Strata 1 (S.Ag.) pada prodi Ilmu
Tasawuf.
Ketua Sekertaris
Anggota
Penguji I Penguji II
Dr. Hj. Wiwi Siti Sajaroh, M.Ag. Dr. H. Bambang Irawan, M.Ag.
Pembimbing
iii
PEDOMAN TRANSLITERASI HURUF ARAB-
LATIN
A. Padanan Aksara
iv
19 غ Gh ge dan ha
20 ف F Ef
21 ق Q Ki
22 ك K Ka
23 ل L El
24 م M Em
25 ن N En
26 و W We
27 ھـ H Ha
28 ء ` Apostrof
29 ي Y Ye
B. Vokal
v
1 ــَـ ي ai a dan i
2 ــَـ و au a dan u
C. Vokal Panjang
D. Kata Sandang
E. Syaddah (Tasydîd)
vi
dilambangkan dengan huruf, yaitu dengan menggandakan huruf
yang diberi tanda syaddah itu. Akan tetapi, hal ini tidak berlaku
jika huruf yang menerima tanda syaddah itu terletak setelah kata
sandang yang diikuti oleh huruf-huruf syamsiyah. Misalnya, kata
( )اﻟﻀﺮورةtidak ditulis ad-darûrah melainkan al-darûrah, demikian
seterusnya.
F. Ta Marbûtah
G. Huruf Kapital
vii
digunakan, dengan mengikuti ketentuan yang berlaku dalam Ejaan
Bahasa Indonesia (EBI), antara lain untuk menuliskan
Setiap kata, baik kata kerja (fi‘l), kata benda (ism), maupun
huruf (harf) ditulis secara terpisah. Berikut adalah beberapa contoh
alih aksara atas kalimat-kalimat dalam bahasa Arab, dengan
berpedoman pada ketentuan-ketentuan di atas:
viii
Kata Arab Alih Aksara
َُب األ ُ ْست َاذ
َ ذَھ dzahaba al-ustâdzu
ث َ َبتَ األ َ ْج ُﺮ tsabata al-ajru
ص ِﺮیَّة َ َاﻟ
ْ َحﺮكَة اﻟع al-harakah al-‘asriyyah
أ ْش َھدُ أ َ ْن لَ إِﻟ َھ إِلَّ هلل asyhadu an lâ ilâha illâ Allâh
َّ َم ْولَنَا َملِك اﻟ
صاﻟِح Maulânâ Malik al-Sâlih
یُ َؤث ُِﺮ ُك ُم هلل yu’atstsirukum Allâh
ظاھِﺮ اﻟعَ ْق ِلیَّة
َ اﻟم al-mazâhir al-‘aqliyyah
ix
ABSTRAK
x
KATA PENGANTAR
xi
4. Prof. Dr. Hj. Sri Mulyati, M.A., selaku dosen pembimbing
skripsi yang telah banyak meluangkan waktunya untuk
membimbing penulis, serta mengarahkan demi
terselesaikannya skripsi ini. Penulis sangat berterima kasih
kepada beliau yang telah menyempatkan waktunya untuk
membimbing terus dalam kondisi apapun.
5. Kedua orang tua penulis, Bapak Kosasi Ahmad dan Ibu Evi
Fauziah yang selalu mendukung dan memberikan penulis
arahan dan bimbingan hingga penulis dapat menyelesaikan
skripsi dengan segera.
6. Kepada para sahabat dan teman-teman lainnya yang telah men-
support dan memberikan masukan kepada penulis dalam
pembuatan skripsi ini, terkhusus kepada saudari Nurma
Widiyanti, Khairunnisa Fitria Permana, S.Ag., Elin Herlina,
Kartika Wulandari, saudara Aris Selamet Riswanto, dan Fikri
al-Ghani (wafat 11 Juni 2021), sehingga penulis dapat
menyelesaikannya dengan segera.
xii
memberikan kontribusi positif serta memperluas khazanah
keilmuan.
Wassalam
xiii
DAFTAR ISI
xiv
1.
Letak Geografis Zawiyah Arraudhah ............. 82
2.
Sejarah Berdirinya Zawiyah Arraudhah ....... 82
3.
Sarana dan Prasarana .................................... 85
4.
Tujuan, Motto, Visi, dan Misi Zawiyah
Arraudhah …………………………………… 86
5. Struktur Organisasi Kepengurusan Zawiyah
Arraudhah …………………………………… 87
6. Pelayanan …………………………………… 89
7. Jadwal Pengajian Zawiyah Arraudhah …….. 93
B. Biografi Syaikh KH. Muhammad Danial Nafis,
S.E., M.Si. …………………………………………. 95
C. Biografi Syaikh Muhammad Fadhil al-Jilani …… 98
D. Biografi Syaikh Abdul Mun’im al-Ghumari ……. 101
E. Silsilah Tarekat Qadiriyah wa Syadziliyah
Zawiyah Arraudhah ………………………………. 103
1. Silsilah Tarekat Qadiriyah …………………. 103
2. Silsilah Tarekat Syadziliyah ………………... 106
BAB IV ANALISIS PERAN TAREKAT QADIRIYAH
WA SYADZILIYAH TERHADAP MASYARAKAT
MODERN “JAMA’AH ZAWIYAH ARRAUDHAH” …. 110
A. Ajaran-Ajaran yang Diterapkan di Zawiyah
Arraudhah ………………………………………... 112
B. Peran Tarekat Qadiriyah wa Syadziliyah
Terhadap Jama’ah Zawiyah Arraudhah dalam
Mewujudkan Ketenangan batin …………………. 146
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ………………….. 151
A. Kesimpulan ……………………………………….. 151
B. Saran ………………………………………………. 151
DAFTAR PUSTAKA …………………………………….. 153
LAMPIRAN ………………………………………………. 159
PERTANYAAN-PERTANYAAN WAWANCARA …… 160
LAMPIRAN SURAT DAN LAIN-LAIN ………………... 161
LAMPIRAN FOTO ………………………………………. 167
xv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1
Prof. Dr. Sri Mulyati, M.A., Tarekat-tarekat Muktabarah di
Indonesia, Jakarta: Kencana Prenada Group, 2011, hal. 5
16
dihilangkan dalam diri seseorang, akan tetapi hal ini tergantung
dengan dirinya, apakah ia mampu melewatinya atau tidak.2
2
Syukir, Dasar-dasar Strategi Islami, (Surabaya: Al-Ikhlas, 1983),
hal. 65
3
Syukir, Dasar-dasar Strategi Islami, hal. 66
17
kekerasan, kenakalan, bunuh diri, pembunuhan, penganiayaan,
kecanduan narkoba, perceraian dan berbagai macam krisis moral
lainnya.4 Untuk menghilangkan problematika tersebut, tasawuf
menjadi pintu salah satu jalan keluar agar seseorang dapat keluar
dari problematika kehidupan dan ia mampu menghadapi
problematika kehidupan yang ia alami.
4
Huston Smith, Kebenaran yang Terlupakan: Kritik atas Sains dan
Modernitas, terj. Inyiak Ridwan Muzir, (Yogyakarta: IRCiSoD, 2001), hal. 130
5
Rahmawati, Peran Akhlak Tasawuf dalam Masyarakat Modern,
Jurnal al-Munzir, IAIN Kediri, Vol. 8, No. 2 (Novemer 2015), hal. 242
18
terisi pengetahuan yang baik yang menuntunnya kepada jalan yang
lurus, salah satu amalan tersebut ialah tarekat.6
إذا رأيتم قوما يتناجون بين الناس فاشهد على ّأنهم من الضاللة
6
Rahmawati, Peran Akhlak Tasawuf dalam Masyarakat Modern,
Jurnal al-Munzir, Vol. 8, No. 2, hal. 242
19
bahwa mereka merupakan golongan yang sesat.”7 Dalam
perkataan imam al-Sya’roni ini, membuktikan bahwa gerakan
apapun yang berdasarkan al-Qur’an dan Sunnah tidak perlu
dilakukan dengan sembunyi-sembunyi. Hali ini, diamalkan oleh
gerakan TQS Zawiyah Arraudhah di Tebet Barat – Jakarta Selatan,
tidak dilakukannya dengan sembunyi-sembunyi.
7
Ustadz Rozi, “pengajian kitab Ushul al-Fiqh”, Jakarta: Ma’had Ihya
Qalbun Salim, Februari 2019.
8
Al-Qur’an Kemenag, tap to access: https://quran.kemenag.go.id/
20
tersebut. Diantara banyaknya penelitian-penelitian terdahulu, salah
satunya ialah Skripsi yang ditulis oleh Muhammad Juni
Mahasiswa Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
(2003), dengan judul “Sejarah Perkembangan dan Peranan
Tarekat Syadziliyah di Kabupaten Bekasi”.9 Beliau sudah berhasil
untuk memaparkan akan peran tarekat Syadziliyah terhadap
jama’ah tarekat tersebut yang terletak di kabupaten Bekasi. Dalam
skripsi beliau, mengungkapkan bahwa tarekat sangat berperan bagi
jama’ah di Cikarang Barat – kabupaten Bekasi tersebut.
Maka dari itu, penulis mengangkat pembahasan ini,
bertujuan untuk memaparkan akan peran tarekat Qadiriyah wa
Syadziliyah pada masyarakat dan salik, di Zawiyah Arraudhah
Tebet Barat – Jakarta Selatan. Sehingga penulis tertarik melakukan
penelitian skripsi ini, dengan judul “Peran Tarekat Bagi
Masyarakat modern (Studi Kasus: Jama’ah Tarekat Qadiriyah
wa Syadziliyah di Zawiyah Arraudhah Tebet Barat Jakarta
Selatan)”.
B. Identifikasi Masalah
9
Muhammad Juni, Sejarah Perkembangan dan Peranan Tarekat
Syadziliyah di Kabupaten Bekasi, Jakarta: Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah, 2003.
21
1.) Sejarah berdirinya Tarekat Qadiriyah wa Syadziliyah di
Zawiyah Arraudah Tebet Barat Jakarta Selatan.
2.) Pengaruh tarekat Qadiriyah wa Syadziliyah bagi
masyarakat modern
3.) Macam-Macam problematika yang dialami masyarakat
modern
1. Pembatasan Masalah
2. Perumusan Masalah
22
D. Tujuan dan Manfaat Penelitian
23
permasalahan yang akan dibahas dalam proposal skripsi ini,
penulis telah membaca beberapa skripsi diantaranya adalah:
10
Aisyah, Skripsi “Pengaruh Amalan Tarekat Qadiriyah wa
Naqsyabandiyah Terhadap Akhlak Santri di Pondok Pesantren Suryalaya
Tasikmalaya“, Jakarta: Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, 2010.
11
Heri Fajrin. Tesis “Dampak Pendidikan Rohani jamaah Tarekat
Qadiriyah wa Naqsyabandiyah”, Jakarta: Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta, 2019.
24
Naqsyabandiyah, metode yang digunakannya ialah secara
kualitatif, sedangkan observasi bersifat kuantitatif yang
nantinya membutuhkan laporan hasil akhir. Beliau meneliti
di Majelis Dzikir wa Ta’lim Mihrob al-Muhibbin.
c.) Skripsi yang ditulis oleh Fakhri Mubarok Mahasiswa
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta (2007),
dengan judul “Tarekat Qadiriyah Naqsyabandiyah dan
Peningkatan Kesalehan Sosial Ikhwan (studi analitis
terhadap Ikhwan TQN di Ciomas)”.12 Dalam penelitiannya
ini, saudara Fakhri Mubarok berusaha untuk menganalisa
akan peningkatan kesalehan pada kepribadian santri TQN di
Ciomas. Menurut hasil penelitian beliau, dampak tasawuf
yang diamalkan oleh santri TQN tersebut mendapatkan
peningkatan, namun tidak bagi masyarakat sekitar.
Masyarakat sekitar masih mengedepankan koperasi baik
jenis usaha maupun Swamitra Syariah, hingga dampaknya
kurangnya pengamalan dan hasil yang tertinjau pada
masyarakat sekitar.
d.) Skripsi yang ditulis oleh Amar Habibi Mahasiswa
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta (2020),
dengan judul “Model Pendidikan Tasawuf tarekat Qadiriyah
wa Naqsyabandiyah (studi kasus di majelis dzikir wa ta’lim
Mihrobul Muhibbin Ciputat-Tangerang Selatan)”.13 Dalam
12
Fakhri Mubarok, Skripsi “Tarekat Qadiriyah Naqsyabandiyah dan
Peningkatan Kesalehan Sosial Ikhwan (studi analitis terhadap Ikhwan TQN di
Ciomas)”, Jakarta: Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, 2007.
13
Amar Habibi, Skripsi “Model Pendidikan Tasawuf tarekat Qadiriyah
wa Naqsyabandiyah (studi kasus di majelis dzikir wa ta’lim Mihrobul Muhibbin
25
penelitian ini, saudara Amar Habibi berusaha untuk meneliti
kualitas yang dihasilkan dari pengajian yang berbasis amalan
zikir tarekat Qadiriyah wa Naqsyabandiyah di majelis ta’lim
Mihrobul Muhibbin Ciputat-Tangerang Selatan. Beliau pula
memberikan kalkulasi pada skripsinya bahwa, metode dari
majelis tersebut sudah lengkap dengan 3 metode yaitu
Mau’izhah, Ta’lim, dan Qudwah. Namun, beliau tidak
menyinggung mengenai dampak atau hasil akan zikir
tersebut kepada para salik yang menjalani tarekat tersebut.
e.) Skripsi yang ditulis oleh E. Ova Siti Sofwatul Ummah
Mahasiswi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah
Jakarta (2017), dengan judul “Pengaruh Pengamalan
Tarekat Syadziliyah Terhadap Kesalehan Spiritual Santri
Pesantren Cidahu Pandeglang Banten”.14 Dalam penelitian
ini, saudari E. Ova Siti Sofwatul Ummah berusaha untuk
meneliti pengaruh akan pengamalan daripada tarekat
Syadziliyah di pondok pesantren Cidahu Pandeglang
Banten. Namun, beliau hanya meneliti dari santrinya saja
tidak dengan masyarakat yang mengikuti akan jama’ah
tersebut. Disamping itu, dalam penelitiannya, tidak saya
dapati akan pendapat atau pengaruh akan masyarakat sekitar
yang tidak memahami akan Tasawuf.
26
f.) Skripsi yang ditulis oleh Muhammad Juni Mahasiswa
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta (2003),
dengan judul “Sejarah Perkembangan dan Peranan Tarekat
Syadziliyah di Kabupaten Bekasi”15 Dalam penelitian ini,
saudara Muhammad Juni berusaha untuk meneliti dan
mengupas akan sejarah perkembangan dan peranan tarekat
Syadziliyah di kabupaten Bekasi. Hasil wawancara yang
telah beliau lakukan sangat spesifik, detail, dan jelas akan
kebenarannya. Namun, beliau tidak menyinggung akan
biografi lengkap Mursyid daripada tarekatnya, beliau hanya
langsung menjelaskan perjalanan ijazahnya, kemudian
langsung masuk kepada ajaran dari tarekat Syadziliyah itu
sendiri.
g.) Jurnal yang ditulis oleh Marwan Salahudin Universitas
Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya (2016), dengan judul
“Amalan Tarekat Qadiriyah wa Naqsyabandiyah Sebagai
Proses Pendidikan Jiwa di Masjid Babul Muttaqin Desa
Kradenan Jetis Ponorogo”.16 Dalam jurnal ini, saudara
Marwan Salahudin berusaha untuk meneliti akan teori dari
zikir yang dilakukan pada tarekat Qadiriyah wa
Naqsyabandiyah, diantaranya ialah banyaknya metode
pengamalan yang dilaksanakan dengan cara menyentuh 7
15
Muhammad Juni, Sejarah Perkembangan dan Peranan Tarekat
Syadziliyah di Kabupaten Bekasi, Jakarta: Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah, 2003.
16
Marwan Salahudin, Amalan Tarekat Qadiriyah wa Naqsyabandiyah
Sebagai Proses Pendidikan Jiwa di Masjid Babul Muttaqin Desa Kradenan
Jetis Ponorogo, Surabaya: Universitas Islam Negeri Sunan Ampel, 2016.
27
titik daripada Lathifah. Diantara lathifah itu ialah lathifah
Qolab, lathifah Nafs, lathifah Khofi, lathifah Ruh, lathifah
Sirr, lathifah Qalb, dan lathifah Akhfa. Metode ini tidaklah
asing bagi salik yang menempuh perjalan tarekat Qadiriyah
wa Naqsyabandiyah diamanpun.
h.) Jurnal yang ditulis oleh Firdaus Mahasiswa Universitas
Islam Negeri Raden Intan Lampung (2017), dengan judul
“Tarekat Qadiriyah wa Naqsyabandiyah: Implikasinya
Terhadap Kesalehan Sosial”.17 Dalam jurnal ini, saudara
Firdaus berusaha untuk meneliti serta mentelaah akan
dampak dari pengamalan zikir TQN. Dalam jurnal ini, beliau
mengungkapkan bahwa “apakah dengan berzikir TQN,
dapat merubah manusia/seorang salik menjadi lebih Shalih
dalam akhlak dan kepribadianna?”. Hingga dalam hal ini,
penelitian yang beliau teliti sangatlah memberikan ruang
lingkup yang sangat luas dan teori zikir yang begitu jelas.
i.) Jurnal yang ditulis oleh Syihabudin Mahasiswa Universitas
Sultan Ageng Tirtayasa (2017), dengan judul “Tarekat
Syadziliyah Perkembangan dan Ajaran-Ajarannya Studi di
Pondok Pesantren Manbaul Ulum Kesuren Sumur Pecung
Serang”.18 Dalam jurnal ini, saudara Syihabudin berusaha
untuk meneliti dan memberikan sebuah teori yang
17
Firdaus, Tarekat Qadiriyah wa Naqsyabandiyah: Implikasinya
Terhadap Kesalehan Sosial, Lampung: Universitas Islam Negeri Raden Intan,
2017.
18
Syihabudin, Tarekat Syadziliyah Perkembangan dan Ajaran-
Ajarannya Studi di Pondok Pesantren Manbaul Ulum Kesuren Sumur Pecung
Serang, Serang: Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, 2017.
28
mencangkup akan amalan tarekat Syadziliyah. Terkhusus
yang dilakukan di pondok pesantren Manbaul Ulum Serang.
Dalam penelitiannya yang beliau angkat kedalam jurnal ini,
diantaranya banyaknya perkembangan akan santri atau salik
yang mengamalkan pengamalan tarekat Syadziliyah
tersebut. Sehingga dalam penelitannya, beliau mengungkap
akan keadaan batin seorang salik dan santri, serta
membawanya kepada faqir (diri merasa kecil, yang besar
hanyalah Allah SWT).
29
Syadziliyah di Zawiyah Arraudhah Tebet Barat – Jakarta Selatan.
Hal ini sangatlah penting, karena memiliki transisi dari tarekat
Syadziliyah saja, menjadi tarekat Qadiriyah wa Syadziliyah yang
dilaksanakan di Zawiyah Arraudhah Tebet Barat Jakarta Selatan.
F. Metodologi Penelitian
1. Jenis Penelitian
19
Hardani, dkk, Metode Penelitian Kualitatif & Kuantitatif,
(Yogyakarta: CV. Pustaka Ilmu, 2020), 237
20
Hardani, dkk, Metode Penelitian.. hal. 260
30
Penelitian ini menggunakan pendekatan studi kasus, yang
bertujuan untuk mempelajari secara intensif mengenai unit sosial
tertentu, yang meliputi individu, kelompok, lembaga dan
masyarakat. Jhon W. Best (1977), menyatakan bahwa studi kasus
berkenaan dengan segala sesuatu yang bermakna dalam sejarah
atau perkembangan kasus yangbbertujuan untuk memahami siklus
kehidupan atau bagian dari siklus kehidupan suatu unit individu
(perorangan, keluarga, kelompok, pranata sosial suatu
masyarakat).21 Penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus
memiliki tujuan untuk memberikan gambaran mendalam tentang
permasalahan pada suatu objek penelitian. Penelitian studi kasus
dilaksanakan suatu kesatuan yang berupa kegiatan, pristiwa,
program, atau kelompok pada kondisi tertentu.
2. Sumber Data
21
Hardani, dkk, Metode Penelitian.. hal. 62-63
31
(participant observation), wawancara mendalam (in depth
interview), dan dokumentasi. Bberapa teknik pengumpulan data
tersebut akan dipaparkan di bawah ini:
a. Observasi
Observasi merupakan pengamatan dengan
pencatatan yang sistematis terhadap gejala-gejala yang
diteliti. Observasi merupakan proses yang kompleks, yang
tersusun dari proses biologis dan psikologis. Dalam
menggunakan teknik ini yang terpenting adalah
mengandalkan pengamatan dan ingatan peneliti.
a. Wawancara
Wawancara yaitu proses tanya jawab lisan antara
dua orang atau lebih secara langsung atau percakapan
dengan maksud tertentu. Percakapan yang dilakukan oleh
dua pihak, yaitu pewawancara (interviewer) yang
mengajukan pertanyaan dan yang diwawancarai
(interview) yang memberikan jawaban atas pertanyaan
tersebut.
Nazir berpendapat bahwa wawancara merupakan
suatu proses memperoleh keterangan untuk tujuan
penelitian dengan cara tanya jawab sambil bertatap muka
antara penanya dengan penjawab dengan menggunakan
alat yang dinamakan interview guide (panduan
wawancara).22 Pada tahap ini wawancara dilakukan pada
22
Hardani, dkk, Metode Penelitian.. hal. 149
32
Syaikh Dr. KH. Muhammad Danial Nafis, S.E., M.Si.,
serta mengambil sempel dari 10-15% dari jumlah
keseluruhan jama’ah tarekat Qadiriyah wa Syadziliyah di
Zawiyah Arraudhah.
b. Dokumentasi
G. Sistematika Pembahasan
23
Hardani, dkk, Metode Penelitian.. hal. 150
33
masalah, tujuan dan manfaat penelitian, kajian pustaka, kerangka
teori, metodologi penelitian dan sistematika penulisan.
BAB II membahas tentang pengertian dan landasan teori
akan masyarakat modern dan tarekat
BAB III menguraikan pembahasan tentang latar belakang
lokasi tarekat Qadiriyah wa Syadziliyah di Zawiyah Arraudhah
Tebet Barat – Jakarta Selatan.
BAB IV fokus pada inti pembahasan peran tarekat bagi
masyarakat modern jama’ah tarekat Qadiriyah wa Syadziliyah di
Zawiyah Arraudhah.
BAB V merupakan penutup dari seluruh rangkaian
pembahasan yang penulis teliti, yang memuat sub bab,
kesimpulan, dan saran guna dilakukannya penelitian lebih lanjut.
34
BAB II
KAJIAN TEORI
A. MASYARAKAT MODERN
1. Pengertian Masyarakat
24
Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), Jakarta: Kemendikbud.
25
Ibnu Khaldun, Mukaddimah Ibnu Khaldun, Jakarta: Pustaka al-
Kautsar, 2011, hal. 69
35
apakah agama datang dalam pengertian nubuwwah atau tidak,
karena beliau mengakui bahwa banyak peradaban dan negara yang
tumbuh dan tenggelam tanpa datangnya ajaran-ajaran nabi. Beliau
juga mengungkap bahwa, adanya masyarakat, negara, juga
peradaban tidak bergantung/bersandar kepada akan adanya agama.
Ibn Khaldun merupakan seorang tokoh dalam pakar pengetahuan
Fiqih dan Tafsir, namun beliau juga merupakan seorang tokoh
yang berpengaruh dan mempengaruhi akan sikapnya terhadap
Tuhan, manusia, dan masyarakat.26 Maka dari itu bermasyarakat
merupakan perkara penting yang sudah menjadi fitrah manusia
yang dikaruniai oleh Allah SWT.
Masyarakat memiliki berbagai macam keahlian dalam bidang
masing-masing. Diantara keahlian inilah yang menjadi titik ciri-
ciri masing-masing pada setiap daerah. Seperti halnya, orang
Betawi yang merupakan suku yang masyarakatnya lebih dominan
memiliki tekad yang kuat dalam menghadapi kehidupan, orang
Jawa merupakan suku yang masyarakatnya lebih dominan gemar
dalam bekerja keras, dan sebagainya. Maka dari itu, ada beberapa
contoh kecerdasan dalam masyarakat serta dalam setiap manusia
miliki sebagai potensi dalam dirinya, diantaranya ialah:
a.) Kecerdasan Linguistik
Kecerdasan dalam hal ini, biasanya masyarakat yang
suka atau gemar dalam perihal “berbicara” atau
“berkomunikasi” dengan masyarakat lain. Dalam Bahasa
lain, yang merupakan pandai dalam mengurai kata, Bahasa,
26
Ibnu Khaldun, Mukaddimah..., hal. 9
36
dan sebagainya. Orang seperti ini, biasanya lebih pantas di
bidang public speaking.
b.) Kecerdasan Musik
Kecerdasan dalam hal ini, biasanya masyarakat yang
suka dalam menciptakan atau memainkan sebuah lagu, dan
sangat cepat dalam mengeluarkan bakat seninya dalam
musik.
c.) Kecerdasan Matematik – Logic
Kecerdasan dalam hal ini, biasanya masyarakat suka
pendidikan yang berkenaan dengan “kalkulasi/hitung-
hitungan” seperti pelajaran “Matematika, Fisika, dan
Akuntansi”.
d.) Kecerdasan Visual - Spasial27
Kecerdasan ini, lebih mendominasikan masyarakat
untuk menghafal sebuah jalan, atau tempat yang terrekam
atau tergambar dalam otaknya. Biasanya, masyarakat yang
berkemampuan ini, sangat mudah menghafal jalan, rute, atau
denah suatu lokasi.
e.) Kecerdasan Kinestetik – Fisik
Kecerdasan ini merupakan kecerdasan dalam
menggabungkan antara fisik dan fikiran, sehingga
menghasilkan gerakan yang sempurna. Contohnya seperti
anak kecil yang bermain manjat di taman, mereka
menggabungkan kinerja fikiran dengan gerakan, maka hal
ini juga merupakan sebuah kecerdasan.
27
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia “Spasial” artinya “berkenaan
dengan ruang atau tempat”
37
f.) Kecerdasan Sosial – Interpersonal
Kecerdasan ini merupakan kemampuan seseorang untuk
berkomunikasi dengan antar perorangan, bukan dengan
kerumunan orang. Biasanya ini dilakukan dalam interaksi
telefon, berbincang dengan teman, dan sebagainya.
g.) Kecerdasan Intra – Personal
Kecerdasan ini merupakan kemampuan orang untuk
memiliki rasa empati dan simpati pada setiap orang.28
h.) Kecerdasan Spiritual
Kecerdasan ini merupakan kemampuan seseorang
dalam memberikan makna dan nilai atas apa yang
dialaminya. Kecerdasan inilah yang dibutuhkan dalam
seseorang untuk menjalani tarekat sebagai seorang salik,
seseorang dituntun oleh Mursyidnya dengan penuh
kesabaran dan kegigihan. Hal ini, hanya bisa dilakukan bagi
masyarakat yang memiliki kemampuan dalam spiritualnya.
i.) Kecerdasan Emosional
Kecerdasan ini ialah seseorang yang berkemampuan
menunjukkan sebuah peran. Tak lain, orang yang memiliki
kecerdasan ini juga dapat mengontrol emosinya, seperti
amarah, egois, sombong, iri hati, dan sebagainya.29
28
Saifullah, Mencerdaskan Anak, Jombang: Lintas Media, 2004, hal.
15.
29
Saifullah, Mencerdaskan Anak, hal. 18-20.
38
dipaksakan setiap manusia harus memilih jalan yang kita inginkan.
Begitupun dalam perihal agama. Sebagaimana Allah berfirman
dalam al-Qur’an30:
ُ َّ ُْ َ َ ْ ْ ُّ َ َّ َ َّ ْ َ ِۗ ْ ّ َ ْ َٓ
الرش ُد ِم َن الغ ّ ِي ۚ ف َم ْن َّيكف ْر ِبالطاغ ْو ِت الدي ِن قد تبين ِ َل ِاك َراه ِفى
ُ ام َل َها َِۗو ه
ّٰللا َس ِم ْي ٌع َ ص ْ اّٰلل َف َقد
َ اس َت ْم َس َك ب ْال ُع ْر َوة ْال ُو ْث ٰقى ََل ْانف َ ُ ْ ْْۢ ه
ِ ِ ِ ِ ِ ويؤ ِمن ِب
َع ِل ْي ٌم
30
Al-Qur’an Kemenag, tap to access: https://quran.kemenag.go.id/
39
citakan oleh kalangan manusia. Nilai dianggap penting oleh
masyarakat. Diantara banyaknya perumusan oleh para pakar
sosiolog mengenai nilai sosial, beberapa tokoh beranggapan
mengenai nilai sosial, diantaranya ialah sebagai berikut:
a. Young berpendapat bahwa nilai sosial merupakan
asumsi-asumsi yang abstrak dan sering tidak
disadari tentang apa yang benar dan apa yang
penting.
b. Green berasumsi bahwa nilai sosial merupakan
sebuah ajang untuk memulai kesadaran yang secara
relatif berlangsung disertai emosi terhadap objek,
ide, dan individual.
c. Woods menyatakan bahwa nilai sosial merupakan
petunjuk umum dan telah berlangsung lama yang
mengarah pada tingkah laku serta kepuasan dalam
kehidupan sehari-hari.31
Berdasarkan pendapat yang dikemukakan oleh para
sosisolog tersebut, dapat disimpulkan bahwa nilai sosial
merupakan petunjuk yang tertuju kepada objek-objek, baik
itu bersifat material maupun nonmaterial. Dengan perihal ini,
maka muncullah akan nilai harga diri masing-masing yang
diukur dan ditempatkan dalam sebuah struktur berdasarkan
tingkatan (ranking) yang ada dalam masyarakat tertentu
yang hal demikian bersifat abstrak. Apabila sikap dan
perasaan demikian diikat atau digabungkan bersama dalam
31
Ruswanto, Sosiologi Untuk SMA/MA Kelas X, Jakarta: Pusat
perbukuan, Departemen Nasional, 2009, hal. 32
40
sebuah sistem yang sama, maka disebut sebagai “Sistem
Nilai Sosial“.
Wujud dalam kehidupan ini merupakan sesuatu yang
sangat berharga (valuable), sebab hal ini dapat membedakan
antara yang benar dan yang salah, inilah alasan mengapa
wujud dalam kehidupan merupakan ‘sesuatu yang sangat
berharga‘. Begitupun, wujud nilai dalam masyarakat berupa
penghargaan, hukuman, puian, dan sebagainya. Sumber dari
nilai tersebut ialah hal-hal yang berhubungan dalam
masyarakat itu sendiri.
Pada dasarnya, nilai akan seseorang dapat dipelajari dari
sejak dini, dengan metode pengamalan Sosiologi, dan juga
dapat dipelajari dengan kehidupan sehari-hari.32 Karena
dalam kehidupan sehari-hari merupakan sesuatu yang selalu
berkembang dan terusnya muncul sesuatu yang baru, maka
kehidupan merupakan sebuah pondasi atau benteng yang
dapat dijadikan sebagai pelajaran. Pengalaman kehidupan
sehari-hari ini, ada yang bersifat sementara dan ada juga
yang bersifat kekal. Kekal yang dimaksudkan ialah yang
sudah tertanam dalam diri seorang masyarakat itu sendiri,
sehingga menjadi keteguhan dalam dirinya untuk
mengamalkan akan nilai-nilai itu sendiri.
Pengalaman ini sering bertukar, jika ada pengalaman
baru yang dapat memberikan seseorang itu kepuasan yang
lebih besar, maka mereka menyusun sebuah asumsi bahwa
32
Ruswanto, Sosiologi Untuk.., hal. 32-33
41
apa yang benar dan penting itu merupakan sesuatu yang
abstrak, dan sering tidak disadari. Hal demikian, dapat
ditularkan akan pengalaman tersebut kepada orang lain atau
suatu grup (kelompok) dalam masyarakat dengan tingkat
intensitas yang berbagai ragam. Penularan ini merupakan
faktor dalam pembentukkan kepribadian seorang masyarakat
dalam dirinya masing-masing.33
33
Ruswanto, Sosiologi Untuk.., hal. 33
42
b. Fungsi norma yang lainnya ialah untuk mengikat
setiap anggota masyarakat sehingga berakibat
memberikan sebuah sanksi kepada anggota
masyarakat yang melanggar aturannya.
2. Pengertian Modern
34
Ruswanto, Sosiologi Untuk.., hal. 38-39
35
Rika Ristinawati, Identitas Manusia Postmodern: Tela’ah Kritis
Atas Hasrat Mengkonsumsi, Depok: Universitas Indonesia, 2009, hal. 8
43
menyebabkan aspek-aspek kelalaian pada masyarakat modern ini.
Diantaranya, ialah sebagai berikut:
1.) Semakin mudah memiliki gadget
Zaman kini sangatlah berbeda dengan zaman dahulu.
Zaman dahulu, hanya pejabat yang memiliki gadget, karena
harga jual yang sangat tinggi. Namun, saat ini bahkan banyak
pedagang, petani,36 serta masyarakat kalangan bawah
memiliki gadget dengan berbagai macam modelnya. Hal ini
dikarenakan, banyaknya teknologi yang berkembang dan
persaingan, sehingga banyak harga yang menurun dan
menaik dalam perdagangan dunia saat ini.
36
Dakwah Media Channel, “CERITA KOCAK ORANG INDONESIA
DI MESIR | KH. FAIZ SYUKRON MAKMUN”,
https://www.youtube.com/watch?v=76sbR_aBsAQ, 31 Januari 2022.
37
Appointment ialah perjanjian. Appointment ini dimaksud sebagai
acuan masyarakat untuk melakukan sebuah aktivitas tertentu.
44
Mail, dan media sosial yang lainnya. Dahulu, masyarakat
bila ingin melakukan sebuah pertemuan atau konferensi,
mereka membuat surat yang diketik dengan mesin ketik,
kemudian mereka kirimkan melalui pos surat dengan
menempelkan Perangko. Akan tetapi, saat ini masyarakat
sudah tidak dengan sesusah itu, karena sudah banyaknya
media-media yang membawakan kemudahan mereka.
Contoh, mengirimkan sebuah undangan sudah dengan E-
Mail, Whatsapp, dan Broadcast Instagram (feed & IG story).
Inilah beberapa faktor yang membuat beberapa
masyarakat menjadi melemah akan tingkat ketaqwaan
mereka, karena sudah disibukkan dengan kesibukkan
milenial saat ini.
45
Artinya: “Tidak akan datang hari Kiamat, sampai kita
merasakan satu tahun seperti satu bulan, satu bulan seperti
satu minggu, satu minggu seperti satu hari, satu hari seperti
satu jam, dan satu jam seperti kertas yang dibakar dengan
api (yang berlalu begitu cepat)”38
38
Belajar Sunnah, “MENGAPA WAKTU BEGITU CEPAT
BERLALU??”, https://www.facebook.com/belajarSUNNAH01/photos/-
mengapa-waktu-begitu-cepat-berlalu/, Kamis, 3 Maret 2022.
39
Nasihat Syaikh Abdul Rahman al-Qashashi (pengasuh pondok
pesantren Zawiyah Khairiyah Miftah al-Shudur, sekaligus mursyid TQN
Bogor), pada tanggal 13 Januari 2019.
46
masa kini/masa milenial”. Dalam pembahasan kali ini, banyak
tokoh-tokoh pengemuka teori-teori yang mengemukakan teori
berkaitan dengan pambahasan kali ini. Diantaranya ialah sebagai
berikut: 40
40
Muhammad Syukur, Dasar-Dasar Teori Sosiologi, Depok: Rajawali
Press, 2018, hal.71
41
Michael R. Kratke, Marx and World History, Journal of International
Review of Social History. Vol, 10 No, 1 (2018).1.
47
mencapainya.42 Hal ini, berkaitan dengan tasawuf,
seseorang yang ingin menempuh akan perjalanan menuju
Tuhannya, makai a harus memiliki kesadaran dan tekad
untuk menggapai kepada Ma’rifah. Karena tanpa adanya
kesadaran dan tekad yang tinggi, manusia tidak akan
sampai pada tujuannya. Seperti halnya, manusia yang
berkendara ke tempat tujuan yang ingin ditempuhnya,
seseorang itu harus memiliki motivasi/dorongan, kekuatan,
dan tekad untuk sampai ke tempat tujuan yang ingin ia tuju
tersebut.
Sebab itu, wajar bila Maximilian Weber menjadikan
tingkatan ini, menjadi tingkatan rasional tertinggi. Karena
pada tingkatan ini, lahirnya akan rasa kesadaran seseorang
untuk mencapai pada tujuan yang ingin dicapainya.
b.) Wert-Rationalitat
Pada pembahasan kali ini, Wert-Rationalitat
merupakan sifat rasionalitas yang bernilai penting, telah
dikemukakan oleh Weber, bahwa alat-alat hanya
merupakan objek pertimbangan dan perhitungan yang
sadar, tujuan-tujuannya adalah tertuju kepada individu
yang bersifat absolut (mutlaq) atau merupakan nilai akhir
baginya.43 Hal ini menunjukkan bahwa, Wert-Rationalitat
merupakan nilai akhir yang sangat penting untuk dilihat
akan kerealisasiannya. Seperti halnya, seorang salik dalam
42
Syukur, Dasar-Dasar Teori Sosiologi, hal. 83
43
Syukur, Dasar-Dasar Teori Sosiologi, hal. 84
48
melakukan jalan (tarekat) menuju kepada ma’rifah Allah.
Pada melakukan jalannya tersebut, ia dikategorikan masuk
kedalam kategori Zweck-Rationalitat. Namun, bila ia sudah
mencapai kepada ma’rifah Allah maka ia sudah tergolong
kepada Wert-Rationalitat, hal ini dilihat dari aspek nilai
akhirnya. Ketika pada tahapan ini, maka seorang yang
sudah mencapai ma’rifah ia akan mengetahui akan arti
sebenarnya (haqiqah) dari tasawuf itu sendiri.
49
orang yang diam. Menurutnya, tidak penting bagi masyarakat
berinteraksi dengan seberapa banyak jumlahnya, akan tetapi
walaupun hanya face to face (berdua) mereka saling bercakap-
cakapan, maka itu sudah dinamakan berinteraksi.44
44
Syukur, Dasar-Dasar Teori Sosiologi, hal. 122
45
Syukur, Dasar-Dasar Teori Sosiologi, hal. 58
50
Beliau mengungkapkan sebuah teori yang berkenaan dengan
solidaritas hubungan masyarakat di kalangan daerah masing-
masing. Ungkapan beliau:
“Solidarity depends very greatly upon the functional
activity of specialized parts. The two terms vary with each other.
Where functions languish, they are not well specialized, they are
badly co-ordinated, and incompletely feel their mutual
dependence.”46
Artinya: “Solidaritas sangat bergantung pada aktivitas
fungsional bagian-bagian khusus. kedua istilah tersebut berbeda
satu sama lain. Fungsi perasaan mereka tidak terkhususkan dengan
baik, mereka tidak terkoordinasi dengan baik, dan tidak
sepenuhnya merasakan ketergantungan timbal balik mereka.”
Dalam ungkapannya tersebut, beliau mengatakan bahwa
“Solidaritas sangat bergantung pada aktivitas fungsional bagian-
bagian khusus”, kata “bagian-bagian khusus” terbsebut, bisa kita
ambil sebuah lembaga atau perkumpulan, perkumpulan tarekat
misalnya. Jadi, solidaritas masyarakat itu akan bergantung kepada
fungsi dan tujuan akan adanya tarekat tersebut.
Inilah alasan mengapa penulis mengambil teori Emile
Durkheim, ungkapan beliau merupakan tertuju pada pola
kehidupan masyarakat seharusnya tidak dapat dipaksakan untuk
mengikuti suatu kegiatan, akan tetapi biarkan kegiatan itu sendiri
yang menarik dan membawa masyarakat modern ini. Karena
dalam ungkapan beliau, beliau mengungkapkan “Masyarakat
46
Emile Durkheim, The Division of Labor, USA: The Macmillan
Company, 1960, pg. 390
51
modern tidak disatukan oleh kemiripan diantara orang-orang
yang melakukan hal-hal yang pada dasarnya sama”, hal ini
menunjukkan bahwa masyarakat modern seperti saat ini, sudah
tidak bisa dipaksakan kehendaknya seperti zaman dahulu. Maka
dari itu, menurut Emile Durkheim, biarkan suatu pekerjaan itu
sendiri yang menarik mereka untuk diikutinya, pekerjaan inilah
yang bisa kita tafsirkan sebagai gerakan tarekat. Hal ini, sangat
singkron dengan judul penelitian penulis, yaitu “Peran Tarekat
Bagi Masyarakat modern: (Studi Kasus Jama’ah Tarekat
Qadiriyah wa Syadziliyah Zawiyah Arraudhah Tebet Barat
Jakarta Selatan)”.
52
fisikal-material memiliki materi yang melimpah.47 Danah
Zohar dan Ian Marshall, sepasang suami istri tokoh
penggagas kecerdasan spiritual yang terilhami oleh Victor
Frankl, mengatakan bahwa rata-rata orang modern telah
terkerangkeng dalam keegoisan, materialisme, tak adanya
moral, nilai-nilai, rasa kekeluargaan, dan akhirnya
kehilangan makna. Dalam pandangan psikologi Danah
Zohar dan Ian Marshell, mereka hidup dalam budaya yang
“bodoh secara spiritual”.
Martin Saligman, seorang psikolog pencetus Psikologi
Positif, menemukan problematika serupa. Masyarakat
modern yang menuju jalan pintas dalam meraih
kebahagiaan, kesenangan, kenikmatan dan kenyamanan,
ternyata menyebabkan munculnya kelompok orang-orang
yang berlimpah kekayaan, tetapi lapar secara spiritual.”
Kemudian Nurcholis Majid juga mengatakan bahwa orang-
orang modern mengalami alienasi, perasaan keterasingan
dari kesejatian dirinya sendiri , sehingga merasakan
kehampaan hidup.48
47
Zaprulkhan, Ilmu Tasawuf Sebuah Kajian Tematik, Jakarta: Rajawali
Press, 2016, hal. 285
48
Zaprulkhan, Ilmu Tasawuf…, hal. 286-287
53
manusia. Realitas kehidupan di masa sekarang banyak yang
berprilaku dengan sifat-sifat yang kurang terpuji terutama
dalam menghadapi materi yang gemerlap. Bersama dengan
sifat al-hirs, yaitu keinginan yang berlebihan terhdap
materi, mengakibatkan banyak penimpangan, seperti
korupsi, kolusi, nepotisme, dan tidak peduli terhadap kaum
lemah. Mereka adalah orang-orang yang kehidupnnya
termotivasi oleh sebuah prinsip materialistic, pleasure
oriented yaitu orientasi kesenangan jasmaniah semata,
meskipun melanggar norma-norma agama dan masyarakat
demi memenuhi keinginan atau hawa nafsu jasmani
mereka.49
Kenyataannya bahwa untuk menciptakan kehidupan
yang bermoral itu tidak bisa dipisahkan dari keyakinan
beragama. Karena nilai-nilai moral yang tegas, pasti dan
tetap, tidak berubah karena keadaan, tempat dan waktu
adalah nilai yang bersumber kepada agama.50
3. Pluralisme Agama
Kemajemukan realitas dalam wajah kehiduapan
manusia merupakan fakta kehidupan yang tidak bisa
dipungkiri oleh siapa pun. Kemajemukan tersebut bukan
hanya meliputi kemajemukan budaya, etnis, adat, bahasa,
dan warna kulit, tapi juga mencakup doktrin keyakinan
49
Zaprulkhan, Ilmu Tasawuf…, hal. 289
50
Zakiyah Darajat, Ilmu Jiwa Agama, Jakarta: PT Bulan Bintang, hal.
152
54
seseorang, yakni agama yang dipeercayainya. Prulalitas
secara spesifik dalam keberagaman agama sering diwarnai
dengan benturan demi benturan antara berebagai penganut
agama yang berbeda satu dengan yang lainnya. Seperti di
Bosnia umat-umat Ortodoks, Katolik, dan Islam saling
membunuh. Di Irlandia Utara umat Katolik dan umat
Protestan saling bermusuhan. Di Tmur Tengah ketiga cucu
Nabi Ibrahim umat Yahudi, Kristen dan Islam saling
menggunakan bahasa kekerasan. Dan masih banyak yang
lainnya.51
Wilferd Cnatwell Smith mengatakan tentang konsep
prulalisme ia mengklaim bahwa prulalisme agama
merupakan sebuah kenyataan yang tidak bisa dihindari lagi.
Semua agama harus bisa diaktualisasikan secara cerdas dan
secara spiritual dalam amsyarakat duniayang damai oleh
para pemeluknyamasing-masing demi kemajuan bersama
umat manusia.52
51
Zaprulkhan, Ilmu Tasawuf…, hal. 291
52
Zaprulkhan, Ilmu Tasawuf…, hal. 293
55
empiris yang bisa diketahui dengan metode demonstrative
dan intuitif.
Metode demonstratif adalah salah satu metode rasional
atau logis yang digunakan oleh para ilmuwan dan filsuf
muslim. Metode ini pada dasarnya metupakan metode
logika atau penalaran rasional yang digunakan untuk
menguji kebenaran dan kekeliruan dari sebuah pernyataan
atau teori-teori ilmiah dan filosofis dengan memperhatikan
keabsahan dan akurasi pengambilan sebuah sebuah
kesimpulan ilmiah.
Metode intuitif yang berhubungan dengan realitas
abstrak sura rasional. Metode ini tidak didasarkan pada
pengamatan indrawi atau intelektual , tetapi lebih
kepengamatan intuisi. Cara untuk memperoleh al-ilmu al-
huduri adalah dengan isti’dad, yaitu mempersiapkan diri
untuk menyongsong ilmuniasi langsung dari Tuhan. Untuk
bisa menangkap objek-objek pengenalan intuitif dengan
lebih sempurna maka lensa hati harus tetap dijaga
kebersihan dan kehalusannya.53
B. TAREKAT
1. Pengertian Tarekat
53
Zaprulkhan, Ilmu Tasawuf…, hal. 296-297
56
bahasa Arab, kata “thariqah” artinya “jalan”.54 Secara terminologi
yaitu suatu jalan yang ditempuh oleh seorang salik untuk
menempuh kemakrifatan Ilahi Rabbina. Dalam arti lain dari
“thariqah” ialah “cara/lintasan”, hal ini sangat spesifik bila
diartikan sebagai “cara/lintasan”, karena dalam bertarekat seorang
salik diberikan cara/metode dari seorang Mursyid yang akan
dituntun dengan melalui step atau langkah-langkah dalam arus
lintasan dari seorang Mursyid tersebut. Bila kita rubah sedikit
harakat kata “ ”طﺮﯾﻘﺔmenjadi “[ ”اﻹطﺮاقal-Itraqu], maka artinya
menjadi “diam dengan sediam-diamnya”. Kata “itraq” merupakan
bentuk mashdar dari fi’il “ ﯾطﺮق- [ ”أطﺮقatraqa – yutriqu] yang
artinya “diam”.55 Sebagaimana seorang salik yang mengikuti
arahan dan didikan Mursyid, seperti mayat yang dibolak-balikan
badannya, ia tidak memberontak dan berkomentar apapun.
54
Kamus al-Ma’any
55
: صفح،. م١٧٠٨ ، دار اﻟمﻌﺎرف: اﻟﻘﺎھﺮة، ﻟسﺎن اﻟﻌﺮب،عبﺪ هللا على اﻟكبﯿﺮ ھﺎشم اﻟشﺎذﻟي
.٢٦٦٤
57
ini yang mendorong tasawuf menjadi berkembang pesat sampai
zaman saat ini. Tarekat terdiri dari dua, yakni yang mu’tabarah dan
ghoiru mu’tabaroh. Tarekat mu’tabaroh ialah tarekat yang diakui
atau yang sanadnya jelas, dan disahkan serta masyhur di kalangan
dunia. Adapun, ghoiru mu’tabaroh ialah tarekat yang belum atau
masih samar akan sanad dan kurang begitu masyhur di kalangan
dunia. Ketika seorang salik mengikuti arahan serta nasihat dari
sang Mursyid tersebut, maka pantaslah seorang murid itu
dikatakan sebagai “murid”, dan memberikan sebuah perjanjian
kepada Mursyid untuk taat dan patuh akan arahan yang Allah SWT
perintahkan untuk hamba-Nya. Perjanjian ini dinamakan sebagai
“bai’at”, dan setelah melakukan perjanjian tersebut, maka seorang
murid mendapatkan ijazah serta pengamalan zikir yang dilakukan
setiap harinya.56
Tarekat merupakan simbol dari Tasawuf. Mursyid
merupakan peranan penting dalam tarekat. Lantas, dua hal ini
merupakan penggerak dalam pengamalan akhlak tasawuf. Karena,
tanpa tarekat manusia akan mengambang (tak tahu akan arah
tujuan dalam hidupnya), sedangkan salik yang melakukan
pengamalan tanpa bimbingan seorang Mursyid, maka ia akan
dibimbing oleh syaitan. Sebagaimana yang dikatakan oleh Abu
Yazid al-Busthami57:
من ليس له شيخ فشيخه الشيطان
56
Dr. Zaprulkhan, S.Sos.I., M.S.I., Ilmu Tasawuf Sebuah Kajian
Semiotik, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2016, hal. 73.
57
، دار اﻟكتب اﻟﻌلمﯿﺔ: ﺟﺎكﺮتﺎ، شﺮح فصﻮص اﻟحكم،عفﯿف اﻟﺪﯾن ﺳلﯿمﺎن ابن علي اﻟتلمسﺎني
ﻣﻘﺪﻣﺔ اﻟكتﺎب: صفح،١٩٧٢
58
Artinya: “Barang siapa yang tidak memiliki seorang guru
(Mursyid), maka gurunya adalah syaitan”. Dalam perkataan Abu
Yazid al-Busthami bertujuan untuk memberikan peranan penting
seorang guru (Mursyid) bagi seorang murid. Karena seorang
Mursyid merupakan seorang yang sudah mencapai kepada
tingkatan Ma’rifah Allah atau yang bisa disebut Waliy Allah.
Tanpa bimbinganya, hati dan akal kita akan diisi oleh Syaitan,
yang selalu memberikan pengetahuan yang menyeleneh atau
menyeleweng dari ajaran Allah dan Rasul-Nya, sehingga muncul
berbagai Khatharat (bisikan-bisikan) yang menghantui dirinya.
58
Al-Qur’an Kemenag, tap to access: https://quran.kemenag.go.id/
59
“metode” atau “sistem” ()أﺳلﻮب. Prof. Dr. Mulyadhi berpendapat
bahwa, tarekat merupakan jalan kecil, serta jalan menuju wadi.
Namun, kadang jalan tersebut tertutupi oleh pasir yang terhembus
oleh angin yang sangat kencang. Oleh karena itu, untuk mengenali
jalan yang kecil itu, diperlukan untuk mentelaah atau mengkaji
pengetahuan tersebut, sehingga dapat mengenali jalan menuju oase
itu sekalipun jalan tersebut terkadang tertimpa oleh pasir yang
terhembus angin tadi.59
59
Dr. Zaprulkhan, Ilmu Tasawuf: Sebuah Kajian Tematik, Jakarta:
Rajawali Persada, 2016, hal. 100
60
KH. A. Aziz Masyhuri, 22 Aliran Tarekat Dalam Tasawuf,
Surabaya: Imtiyaz, 2014, hal. 1-2
60
tarekat merupakan sebagai pusat persaudaraan kaum sufi (sufi
brotherhood) yang ditandai dengan berdirinya Zawiyah, Rubath,
dan Khanaqah.61
a.) Ikhlas
Ikhlas dalam arti yaitu suci atau murni. Bisa
diibaratkan seperti hal-nya emas yang murni tanpa bahan
campuran. Emas tersebut ialah emas yang murni, dan
semakin murni emas tersebut, maka emas itu akan semakin
mahal harganya. Begitupun dengan tingkat keikhlasan pada
seorang salik, semakin ia tinggi tingkat keikhlasannya, maka
semakin mahal pula derajatnya serta cepat mencapai kepada
Ma’rifatullah.
b.) Muraqabah
Muraqabah dalam arti yaitu senantiasa mengintip
sesuatu dari jarak yang dekat atau dekat dengan sesuatu itu.
Muraqabah juga berasal dari bahasa Arab yaitu رقب – يرقب
61
Aziz Masyhuri, 22 Aliran Tarekat Dalam Tasawuf, hal. 1-2
62
Kamus al-Ma’any
61
c.) Muhasabah
Muhasabah dalam arti yaitu memperhitungkan akan
keadaan diri sendiri, seraya mendengar kelayakan untuk
menjadi seorang salik atau murid dari seorang Mursyid
untuk menjalani jalan tarekat tersebut. Memperhitungkan
diri apa kelalaian dalam diri, serta apa kekurangan dalam diri
kita. Sehingga dengan demikian, banyaknya perubahan dan
bertambahnya dari tingkat satu ke tingkat selanjutnya.
Menempuh tingkat tersebut disebut sebagai Maqamat.
d.) Tajarrud
Tajarrud dalam arti yaitu melepaskan segala ikatan
yang merintangi atau mengikat dalam diri untuk menuju itu.
Misalnya akan ikatan kemegahan, hawa nafsu dunia,
pangkat, kedudukan, dan lain sebagainya. Menurut fatwa
sebagian mereka: “cintailah yang memberi nikmat, dan
janganlah dicintai nikmat yang diberikan.” atau
“letakkanlah hati sebagai tempat singgah”. 63
e.) ‘Isyq
‘Isyq dalam arti yaitu berasal dari bahasa Arab yaitu
عشقyang artinya adalah rindu. Maka makhluk dinamai
63
Prof. Dr. Hamka, Perkembangan & Pemurnian Tasawuf, Jakarta:
Republika, 2016, hal. 135-136
62
rindu”, dan Khaliq dinamai معشوقyang artinya “dirindui”.
f.) Hubb
Hubb yang artinya “cinta”. Bagaimana seorang hamba
ingin mencapai kepada Sang Pencipta bila tanpa adanya
tanda cinta dalam dirinya. Hal ini, harus memberikan bukti
pada seorang salik untuk Allah yang terus memberikan cinta-
Nya kepada hamba-Nya. 64
:ذلك من وجوه
ّ ّ ّ
و الوجه الثاني أن التصوف هو العلم، أنه مقام اإلحسان:األول الوجه
ّ
.الذي تكفل بالبحث عن علل النفوس و أدوائها
64
Prof. Dr. Hamka, Perkembangan & Pemurnian Tasawuf, hal. 136.
63
kecuali dengan bertasawuf. Adapun penjelasan akan perihal
demikian ialah: pandangan pertama, bahwa sesungguhnya tarekat
merupakan tingkatan ‘ihsan’, dan adapun pandangan kedua ialah
tasawuf merupakan ilmu yang berfungsi untuk mencari penyakit
hati dan kotorannya, maka dengan bertarekat-lah obatnya”.65
Maka dapat kita simpulkan bahwa sesungguhnya bertarekat itu
merupakan suatu perkara yang semestinya ditempuh orang seorang
salik yang ingin mencapai kepada ma’rifah Allah.
65
Syaikh Abu al-Fadhl Abdullah al-Shiddiq al-Ghumari, Kenapa
Harus Berthariqah?, Jakarta: Dar al-Raudah al-Islamiyyah, 2019, hal. 38
66
KH. A. Aziz Masyhuri, 22 Aliran Tarekat Dalam Tasawuf,
Surabaya: Imtiyaz, 2014, hal. 3
64
yang ditempuh oleh seorang salik untuk sampai kepada
ma’rifatullah. Kontemplasi serta latihan-latihan spiritual yang
dilakukannya secara individual. Adapun tahap kedua, yaitu
thariqah. Tahapan ini terjadi sekitar abad VIII masehi, dan pada
masa ini sudah terbentuknya akan ajaran-ajaran tarekat
didalamnya, peraturan, serta metode dzikir tasawufnya. Tak lain
pula, muncul pula pusat-pusat yang mengajarkan silsilah tasawuf
dengan masing-masing. Pada akhirnya berkembanglah metode-
metode kolektif baru untuk mencapai akan seorang salik dekat
dengan Ilahi dan pada tahapan ini merupakan seorang sufi kelas
menengah. Adapun tahap yang ketiga, yaitu thaifah. Pada tahapan
ini terjadi sekitar abad ke-XV masehi, serta pada masa ini
terbentuknya transisi misi dan peraturan dari guru terdekat dari
guru tarekat yang bisa kita sebut, atau yang biasa disebut dengan
Syaikh. Tak kalah penting, pada masa ini terbentuknya organisasi-
organisasi tasawuf yang mempunyai di berbagai cabang. Pada
tahap thaifah ini bisa disebut sebagai masa perkembangan
organisasi tasawuf, karena banyaknya menyebar organisasi sufi ke
berbagai daerah dan negara, hingga dunia.67
67
Aziz Masyhuri, 22 Aliran Tarekat Dalam Tasawuf, hal. 4
65
pendiri tarekat Qadiriyah dan Rifa’iyah yang sampai saat ini
berkembang dengan menjalar ke berbagai negara dan sangat
dikenal di penjuru dunia. Kemudian, muncul pula tokoh sufi besar
yang bernama Syaikh Abu al-Hasan al-Syadzili, yang merupakan
pencetus daripada tarekat Syadziliyah, yang tarekatnya juga sudah
menyebar di dunia sampai di Nusantara ini. Sebagai bentuk
benarnya, bahwa munculnya tarekat tasawuf ini merupakan
berawal dari berbagai macam madzhab fiqh dalam ilmu kalam.
Dalam ilmu kalam tersebut muncullah akan perkembangan
madzhab-madzhab yang disebut dengan firqah, diantara firqah-
firqah tersebut ialah Khawarij, Murji’ah, Mu’tazilah, Asy’ariyah,
Maturidiyah, dan lain sebagainya. Pada hal ini, perihal istilah yang
digunakan bukanlah madzha, melainkan firqah. Oleh demikian,
dapat kita simpulkan bahwa munculnya gerakan – organisasi
tarekat tasawuf merupakan berasal dari muncul banyaknya firqah
yang dilalui dalam berbagai madzhab ilmu fiqh.68
C. MURSYID
1. Pengertian Mursyid
Mursyid secara etimologi berasal dari bahasa Arab, yang
asal-nya Arsyada – Yursyidu – Irsyadan – wa Mursyidan, artinya
ialah to lead the right way69 (memberikan petunjuk/arah/jalan yang
benar). Adapun secara terminologi ialah seseorang yang
68
Aziz Masyhuri, 22 Aliran Tarekat Dalam Tasawuf, hal. 5
69
J. M. Cowan, “The Hans Wehr Dictionary of Modern Written
Arabic”, Spoken Language Services inc.: Edisi ke-3, 1976, hal. 341
66
membimbing murid-murid untuk sampai kepada tujuannya, yaitu
Ma’rifatullah.70
2. Silsilah Mursyid
Pada setiap keilmuan Islam, sangat diperlukan akan adanya
sanad atau silsilah keilmuan dari seorang guru (Mursyid) kepada
seorang murid/salik. Syaikh Hakki al-Nazili mengungkapkan
bahwa:
"Barang siapa mengamalkan amalan tarekat dan tidak
bersambung sanad (mata rantai) gurunya kepada Rasulullah Saw,
maka amalannya tidak akan mendapatkan anugerah dan berkah
dari Nabi Muhammad Saw dan rahasia cahaya Allah Swt. Ia juga
tidak mendapatkan warisan Nabi Saw, dan ia tidak berhak menjadi
guru mursyid, dan tidak berhak memberikan bai'at dan
memberikan ijazah kepada orang lain"71
Fungsi sanad dalam keilmuan Islam ialah utnuk menjaga
akurasi akan ajaran-ajaran yang telah disalurkan oleh sang
Mursyid kepada murid-muridnya sebagai bukti kebenaran akan
sumbernya, karena dapat dikatakan mu’tabaroh atau tidaknya
dapat disahkan melalui sanad keilmuannya yang sampai kepada
nabi Muhammad SAW. Keberadaan sanad merupakan bagian
daripada agama, jika seseorang tidak memiliki sanad keilmuan,
maka ia semata-mata berbicara atas dasar kehendak sendiri tanpa
adanya sebuah arahan dari sang Mursyid. Untuk itu, dapat
70
W. Jatman, “Kualifikasi Mursyid dalam Tarekat”, JATMAN: 2013,
hal. 27.
71
W. Jatman, “Kualifikasi Mursyid dalam Tarekat“, hal. 31-32.
67
dikatakan bahwa validitas akan identitas seorang Mursyid, bisa
dikatakan sah sebagai Mursyid bila sanadnya menyambung dari
gurunya.72
3. Ijazah Mursyid
Ijazah dari seorang Mursyid sangatlah penting, karena hal ini
merupakan suatu bentuk penghormatan kepada sang Mursyid
untuk mendapatkan perizinan dalam mengamalkan sebuah
pengamalan yang diamalkan oleh Mursyid. Izin dari seorang
Mursyid ini juga dapat membawakan keberkahan serta keridhoan
dari seorang Mursyid terhadap murid/salik, serta mendapatkan
bimbingan agar terhindar dari tipu daya Syaitan.73
Itulah mengapa seorang Mursyid merupakan orang-orang
yang sangat dekat dengan Allah dan Rasul, karena keabsahan garis
sanad keilmuannya sampai kepada Rasulullah. Mursyid juga
merupakan orang yang mukhtar (dipilih) oleh Allah SWT., sebagai
penyambung akan pengetahuannya dan amalan-amalan yang
membawakan kepada Sa’adah dan Sakinah.
72
W. Jatman, “Kualifikasi Mursyid dalam Tarekat“, hal. 32.
73
Roslan TV Tarekat, "Ijazah Guru Mursyid", TV Tarekat:
https://www.tvtarekat.com/2020/09/ijazah-guru-mursyid.html
68
kondisi muridnya yang memiliki kemampuan berbeda-berbeda.
Diantara peran penting seorang Mursyid ialah :74
a) Tabib al-Arwah
Mursyid berperan sebagai pengobat arwah. Karena,
seorang Mursyid ialah pembimbing ruhani untuk sampai
kepada Allah SWT. Mursyid juga memiliki konsep
tersendiri dalam membimbing muridnya, diantaranya
dengan menalqin zikir, menuntun dalam beribadah
kepada Allah SWT., dan sebagainya.
b) Tabib al-Anfus
Tak kalah penting, seorang Mursyid juga berperan
sebagai pengobat jiwa. Sebagaimana, seorang Mursyid
senantiasa membimbing murid dalam berzikir dan hal
lainnya. Hal ini, dinyatakan oleh Allah SWT., dalam al-
Qur’an:
ﻮب ْ َّللا ت
ُ َُط َمئِ ُّن ْاﻟﻘُل ِ أَ ََل بِ ِذ ْك ِﺮ ه....
Artinya: “Ketahuilah! Bahwa dengan berzikir dapat
menenangkan hati” (Q.s. al-Ra’d [13] : 28)75
c) Imam
Seorang Mursyid juga dikatakan sebagai ‘Imam‘,
yakni pemimpin. Karena Mursyid ialah pemimpin dari
74
Jurnal yang ditulis oleh: Moh. Isom Mudin, Suhbah: Relasi Mursyid
dan Murid dalam Pendidikan Spiritual Tarekat, Ponorogo: Universitas
Darussalam Gontor, vol. 11, no. 22, November 2015, hal. 406.
75
Al-Qur’an Kemenag, tap to access: https://quran.kemenag.go.id/
69
murid dalam sebuah perkumpulan tarekat, atau dalam
Ribath, Zawiyah, dan sebagainya.
d) Walid al-Sirr
Walid al-Sirr yang berarti "orang tua/pembina mata hati",
sebagaimana seorang Mursyid sangat memperhatikan betul
dalam menjalin hubungan dengan muridnya. Hal ini,
merupakan instrument bagi seorang murid untuk mencapai
kepada tujuan Hakikat bahkan sampai Ma’rifah.76
D. SALIK
1. Pengertian Salik
Salik berasal dari bahasa Arab, yaitu bentuk ism fa’il dari
fi’il [ سلك – يسلكsalaka-yasluku] yang artinya “jalan”, maka
ّ
التصوف فمن زاد عليك في الخلق زاد عليك في،التصوف خلق
76
Jurnal yang ditulis oleh: Moh. Isom Mudin, Suhbah: Relasi Mursyid
dan Murid dalam Pendidikan Spiritual Tarekat, hal. 407.
70
Artinya: “Tasawuf merupakan Akhlaq, maka barang siapa
diantara kamu yang bertambah akhlaq-nya, maka bertambah pula
(kualitas) Tasawuf-nya”.77 Menurut Syaikh Abu Bakar al-Kitani,
beliau berpendapat bahwa Tasawuf merupakan Akhlaq, sepatutnya
seorang salikin untuk mengamalkan unsur-unsur dan nilai-nilai
dalam tasawufnya, bukan hanya menghafal seluruh teori-teorinya.
Dalam hal ini, tak kalah penting seorang salik untuk
mengutamakan akhlaq kepada seluruh alam, terkhusus untuk
seorang Mursyid, Nabi SAW., bersabda:
اْلوط ر ر ر ر ر ر ررون، "أحاس ر ر ر ر ر ر ررنكم أخالق ر ر ر ر ر ر ررا،" "بل ر ر ر ر ر ر ررى: ق ر ر ر ر ر ر ررالوا،" القيام ر ر ر ر ر ر ررة
77
: صفح،١٩٧١ ، دار اﻟكتب اﻟﻌلمﯿﺔ: ﻟﯿبنﺎن، آداب اﻟمﺮﯾﺪﯾن،اﻟشﯿخ أبي نﺠﯿب اﻟسهﺮوردي
.٢٢
78
٢٢ : صفح، آداب اﻟمﺮﯾﺪﯾن،اﻟسهﺮوردي
71
ditanya oleh seseorang tentang arti “tawadhu”, maka beliau
menjawab:
اﻟمتﻮاضــه ھــﻮ ﯾخــﺮج ﻣــن بﯿتــل فــﻼ ﯾلﻘــى ﻣســلمﺎ َل ظــن أنــل
خﯿﺮ ﻣنل
2. Maqamat Sâlikîn
79
Twitter/اقﻮال اﻟحسن اﻟبصﺮي
80
Jurnal yang ditulis oleh: Miswar, Maqamat (Tahapan yang Harus
ditempuh dalam Proses Bertasawuf), Medan: Universitas Islam Negeri SU,
2017, hal. 3
81
: صفح،١٩٧١ ، دار اﻟكتب اﻟﻌلمﯿﺔ: ﻟﯿبنﺎن، آداب اﻟمﺮﯾﺪﯾن،اﻟشﯿخ أبي نﺠﯿب اﻟسهﺮوردي
٢٥ - ٢٤
72
awal pada seorang salik yang merupakan mubtadi
(pemula), jalan yang ditempuh pada salik seperti ini
merupakan “aslamutthuruqi” atau jalan yang selamat.
82
٢٤ : صفح، آداب اﻟمﺮﯾﺪﯾن،اﻟشﯿخ أبي نﺠﯿب اﻟسهﺮوردي
73
e.) Salik yang berikram kepada Mursyid, dan
memberikan kebahagiaan kepada orang lain
1. Tarekat Qadiriyah
83
٢٥ : صفح، آداب اﻟمﺮﯾﺪﯾن،اﻟشﯿخ أبي نﺠﯿب اﻟسهﺮوردي
74
Tarekat Qadiriyah merupakan sebuah gerakan pengamalan
zikir yang dipelopori oleh seorang tokoh sufi besar, yang bernama
Syaikh Sulthan al- Awliya Qutb al-A’adzhom al-Sayyidi al-Syaikh
Muhyi al-Din Abd al-Qadir al-Jailani Q.S. (w.1166), yang awalnya
muncul dari sebuah tokoh sufi yang bernama Abu Najib al-
Suhrawardi yang meletakkan dasar-dasar organisasi tarekat awal,
dari kawasan laut Kaspia muncullah sufi besar yang menjadi poros
utama, dari sana-lah hampir semua guru sufi dan mursyid tarekat
generasi selanjutnya di seluruh dunia Islam. Syaikh Sultan Abd
Abd al-Qadir al-Jailani ini bukan hanya seorang tokoh pengemuka
tarekat, melainkan ia juga merupakan peradaban Islam pada
umumnya. Bahkan kemampuan spiritualnya banyak dimanfaatkan
oleh berbagai kalangan hingga ke wilayah yang masih rabun akan
syariat. Meskipun beliau tidak menonjolkan dirinya sebagai
seorang penyair, namun banyak penyair-penyair sufi yang
mengambil inspirasi dari ajaran-ajaran beliau. 84
84
Tri Wibowo BS, Akulah Debu di Jalan al-Musthofa: Jejak-Jejak
Awliya Allah, PT Fajar Interpratama Mandiri, 2015, hal. 70
75
“Sulthan al- Awliya Qutb al-A’adzhom” (raja para wali dan
penolong agung), Qutb al-Rabbani, yang merupakan pendiri
tarekat Qadiriyah yang memiliki banyaknya pengikut pada tarekat
ini di kalangan seluruh dunia. Ajarannya mempengaruhi banyak
waliyullah besar lainnya. Manaqib-nya dibacakan secara rutin oleh
seluruh kalangan manusia yang mempelajari dan mendalami
Tasawuf setiap bulannya. Salah satu kata-kata yang sangat
masyhur dan sudah diketahui oleh banyak orang ialah: 85
ّ قدمي
ّ حددي على رقبة
كل ولي هلل
85
Wibowo, Akulah Debu di Jalan al-Musthofa, hal. 71
76
SWT. Diantara cara-cara yang diketahui secara umum ialah
mengajak manusia lain untuk memurnikan akidah, bertaqwa, serta
mengerjakan sunnah baginda Nabi Muhammad SAW., dengan
segala kemampuannya. Menurut beliau tentang kehidupan ialah
kehidupan yang mulia adalah hidup dalam ketaqwaan. Beliau
mengajak manusia untuk senantiasa bertaubat, zuhud, jujur,
tawakkal, syukur, dan ridha atas keputusan dan ketentuan dari
Allah SWT. Murid harus selalu waspada atas apa-apa yang
terlintas dalam fikirannya (Khatarat) karena perihal itu akan
sangat mempengaruhi kemajuan rohaninya.
86
Wibowo, Akulah Debu di Jalan al-Musthofa, hal. 71-72.
77
Diantara yang hadir juga terdapat, Syaikh Ali ibn al-Hiti, Syaikh
Baqa bin Batu, Syaikh Abu Sa’id al-Qilawi, Syaikh Musa ibn
Mahin, Syaikh Abu Najib Suhrawardi, Syaikh Abu al-Karam,
Syaikh Abu Umar wa Utsman al-Qurashi. Syaikh Mukarrim al-
Akbar, Syaikh Matir, Syaikh Jagir, Syaikh Khalifa, Syiakh Sadaqa,
Syaikh yahya al-Murta’ish, Syaikh al-Dziya Ibrahim al-Jawni,
Syaikh Abdullah Muhammad al-Qawzini, Syaikh Abu Umar wa
Utsman al-Bataihi, Syaikh Qadib al-Ban, Syaikh Abu al-Abbas
Ahmad al-Yamani, Syaikh Abu al-Abbas al-Syawqi (Waliyullah
yang terkenal bisa mengendarai kendaraan gaib), Syaikh Sultan al-
Muzayyin, Syaikh Abu Bakar al-Shaibani, Syaikh Abu Abbas
Ahmad ibn al-Ustadh, Syaikh Abu Muhammad al-Kawsaj, Syaikh
Mubarrak al-Humairi, Syaikh Abu al-Barakat, Syaikh Jamil Sahib
al-Khatwa wa al-Zaqa, Syaikh Abu Ya’la al-Farra.87 Dalam
keterangan diatas, setelah Syaikh Sultan Abd al-Qadir al-Jailani
mengucapkan perkataan itu, Syaikh Ali ibn al-Hiti langsung
berdiri dan naik ke mimbar tempat Syaikh Sultan Abd al-Qadir al-
Jailani duduk, lalu beliau memegang kaki Syaikh Sultan Abd al-
Qadir al-Jailani kemudian meletakkannya dipundaknya, dan
kepalanya tunduk dibawah kelim jubahnya. Seluruh masyaikh
yang melihat dan menyaksikan hal itu, tunduk dan mengikutinya.
2. Tarekat Sydziliyah
87
Wibowo, Akulah Debu di Jalan al-Musthofa…, hal. 73.
78
pasir Hotmaithira - Mesir pada tahun 656H/1258M. Pada kalangan
tarekat Syadziliyah, silsilah keturunan imam al-Syadzili
dihubungkan dengan Hasan bin Ali bin Abi Thalib, yang
merupakan cucu daripada baginda Nabi Musthofa Muhammad
SAW., dapat kita simpulkan bahwa beliau juga memiliki hubungan
darah dengan baginda Nabi Muhammad SAW. Berikut merupakan
silsilah imam Abi Hasan al-Syadzili, imam Abi Hasan al-Syadzili
bin Ali bin Abdullah bin Tamim bin Hurmuz bin Hatim bin Qushay
bin Yusuf bin Yusya bin Ward bin Bathaal bin Ali bin Ahmad bin
Muhammad bin Isa bin Muhammad bin Abi Muhammad bin Imam
Hasan bin Sayyidina Ali r.a. – Sayyidatu Fatimah binti Nami
Muhammad bin Abdullah.88
Sejak kecil beliau sangat tekun dalam belajar, hingga hampir
membutakan kedua matanya karena saking banyaknya buku yang
ia baca. Imam al-Syadzili belajar kepada seorang sufi besar pada
masanya, yaitu Abu Abbas al-Mursyi (w. 686H.), kemudian beliau
pindah ke Tunisia dan seterusnya mengembara ke negeri-negeri
penjuru muslim di Timur, termasuk juga beliau mengunjungi kota
Makkah untuk menunaikan ibadah haji beberapa kali. Dalam
perjalanannya tersebut, ia berguru kepada tokoh sufi lain,
diantaranya Abu Abdillah bin Harazim dan Abdul Salam bin
Masyisy, dari kedua guru ini imam al-Syadzili mendapatkan
khirqah dari beliau keduanya, sebagai tanda bahwa beliau sudah
mencapai kepada tahap taraf pengetahuan kesufian yang memadai.
Khirqah biasanya terbentuk sepotong kain atau pakaian dari guru
88
KH. A. Aziz Masyhuri, 22 Aliran Tarekat Dalam Tasawuf,
Surabaya: Imtiyaz, 2014, hal. 303
79
yang dianggap memiliki kandungan kesucian dan menjadi sebuah
hadiah untuk kenang-kenangan bagi sang murid tadi. Wasiat yang
didapatkan dari sang guru itu ialah: “Bersihkanlah dirimu dari
segala Syirik dan setiap kali engkau merasa diri kotor, maka
bersihkanlah dirimu dari segala kotoran karena kotoran karena
kecintaanmu terhadap dunia. Manakala engkau cenderung
mengikuti syahwatmu, maka perbaiki dirimu dengan melakukan
taubat kepada Allah SWT.”89
Dalam sejarah tarekat Syadziliyah itu sendiri, memiliki
prinsip-prinsip yang menjadi ciri akan warna sikap dan tingkah
laku pada setiap pengikut tarekat Syadziliyah, diantara prinsip-
prinsip itu ialah sebagai berikut:
a.) Ketaqwaan terhadap Allah secara lahir dan batin,
yang diwujudkan dengan jalan sikap wara’ dan istiqamah
dalam menjalankan perintah dan aturan dari Allah SWT.
b.) Konsisten untuk berkomitmen mengikuti ajaran
sunnah baginda Nabi SAW., baik dalam lisan maupun
‘amaliyah, yang diwujudkan dengan sikap yang waspada
dan bertingkah laku yang luhur.
c.) Memalingkan hatinya dari ikatan makhluk, tidak
mengejar akan duniawiyah yang berlebihan, lebih
mengedepankan urusan akhirat. Serta, menumbuhkan rasa
berserah diri kepada Allah SWT.
89
Aziz Masyhuri, 22 Aliran Tarekat Dalam Tasawuf, hal. 304
80
d.) Ridha kepada Allah SWT., dalam menerima segala
segala ketentuan-Nya, baik dalam kecukupan maupun
penolakan.
e.) Kembali (ruju’) kepada Allah SWT., sebagaimana
sudah menjadi naluri akan suatu makhluq untuk terus
kembali kepada-Nya, baik dalam keadaan senang maupun
susah.90
90
Aziz Masyhuri, 22 Aliran Tarekat Dalam Tasawuf, hal. 305
81
BAB III
91
Observasi di Zawiyah Arraudhah Tebet Barat Jakarta Selatan, pada
tanggal 3 Agustus 2021
92
صفح اﻟثﺎني في اﻟمﻘﺪﻣﺔ اﻟكتﺎب، دار اﻟﺮوضﺔ: ﺟﺎكﺮتﺎ، بﺪع اﻟتفﺎﺳﯿﺮ،شﯿخ عبﺪ هللا اﻟغمﺎري
93
Sayyid Abdurrahman, Sayyid/Pembimbing Santri (wawancara
Jum’at, 13 Agustus 2021, pukul 16.08)
82
itulah, terbentuknya sebuah tempat (zawiyah) untuk para penuntut
pengetahuan Tasawuf, atau yang bisa disebut dengan
mutashawwifîn di Zawiyah Arraudhah ini.94
Pada awalnya, Zawiyah Arraudhah ini menerapkan tarekat
Darqawiyah dan Syadziliyah. Adapun tarekat Syadziliyah, KH.
Muhammad Nafis, mengambil sanad dari tokoh terkemuka di
Maroko, yaitu Syaikh Abdul Mun’im bin Abdul Aziz al-Ghumariy
al-Hasani. Kemudian beliau mengambil sanad tarekat Qadiriyah,
kepada Syaikh Muhammad Fadhil al-Jailani. Pada saat beliau
mengambil sanad tarekat Qadiriyah tersebut, disitulah beliau
menambahkan yang awalnya tarekat Darqawiyah dan Syadziliyah,
ditambahkan dengan tarekat Qadiriyah. Namun, akhirnya Zawiyah
Arraudhah ini hanya mengkhususkan kepada dua tarekat saja,
yaitu tarekat Qadiriyah wa Syadziliyah, yang kedua tarekat ini
tidaklah seperti tarekat Qadiriyah wa Naqsyabandiyah, melainkan
tarekat Qadiriyah melalui jalur Syaikh Muhammad Fadhil al-
Jilani, dan tarekat Syadziliyah melalui jalur Syaikh Abdul Mun’im
bin Abdul Aziz al-Ghumariy al-Hasani. Jadi, dapat disimpulkan di
Zawiyah Arraudhah ini, menerapkan dua tarekat, yaitu tarekat
Qadiriyah dan tarekat Syadziliyah, bukan seperti tarekat Qadiriyah
wa Naqsyabandiyah yang nasabnya satu jalur..95
Banyak kalangan rekan bahkan teman dari KH. Muhammad
Nafis dalam maupun luar negeri, yang sudah mengenal akan
94
Sayyid Abdurrahman, Sayyid/Pembimbing Santri (wawancara
Jum’at, 13 Agustus 2021, pukul 16.13)
95
صفح اﻟثﺎني في اﻟمﻘﺪﻣﺔ اﻟكتﺎب، دار اﻟﺮوضﺔ: ﺟﺎكﺮتﺎ، بﺪع اﻟتفﺎﺳﯿﺮ،شﯿخ عبﺪ هللا اﻟغمﺎري
83
Zawiyah Arraudhah ini.96 Maka dari itu, suatu keagungan dan
keberkahan yang beliau dapatkan dari menjalaninya amanah yang
diarahkan langsung dari Syaikh Dr. dr. Yusri Rusydi, yang
merupakan Mursyid tarekat Syadziliyah di Mesir.
Zawiyah Arraudhah mengamalkan tarekat Qadiriyah wa
Syadziliyah, ialah karena beliau ditalqin oleh dua sosok ulama sufi
yang sangat masyhur, yang mereka dari tarekat Qadiriyah dan
tarekat Syadziliyah. Mereka adalah Syaikh Dr. Abdul Mun’iem
(Maroko) untuk tarekat Syadziliyah, dan Syaikh Prof. Dr.
Muhammad Fadhil al-Jailaniy (Turki) untuk tarekat Qadiriyah.
Serta, beliau diamanahkan untuk membangun sebuah "Zawiyah",
yang akhirnya beliau mendirikan "Zawiyah Arraudhah" yang
mengamalkan tarekat Qadiriyah dan tarekat Syadziliyah, karena
dari dua sanad yang berbeda. Lantas, alasan beliau menamakan
dengan "tarekat Qadiriyah wa Syadziliyah" ialah, karena sesuai
dengan sanad tertua tarekat yaitu sanad daripada Syaikh Sulthan
al-Awliya Abdul Qadir al-Jailaniy Q.S., yaitu tarekat Qadiriyah.
Akhirnya Zawiyah ini berjalan hingga saat ini, dengan
mengamalkan zikir dan tarbiyah yang berdasarkan ajaran-ajaran
tarekat Qadiriyah wa Syadziliyah.97
Pada tahun 2020-2021, jumlah jama’ah tarekat Qadiriyah wa
Syadziliyah di Zawiyah Arraudhah ini, berjumlah kurang lebih
sekitar 400-500 jama’ah keseluruhan dari berbagai wilayah,
diantaranya Jakarta, Depok, Tangerang, Malang, Surabaya, dan
96
Sayyid Abdurrahman, Sayyid/Pembimbing Santri (wawancara
Jum’at, 13 Agustus 2021, pukul 16.00)
97
Sayyid HM. Izzul Mutho Hamid, Lc., SH., Imam Zawiyah
Arraudhah, (wawancara Kamis, 19 Agustus 2021, Pukul 05.30 WIB)
84
setiap wilayah yang pernah KH. Muhammad Danial Nafis
kunjungi dalam berda’wah. Namun, yang rutin mengikuti kajian
setiap minggunya di Zawiyah Arraudhah berkisar kurang dari 100
jama’ah98. Diantara banyaknya jama’ah tarekat Qadiriyah wa
Syadziliyah di Zawiyah Arraudhah, terdapat jama’ah yang sudah
melaksanakan bai’at dan talqin berjumlah 70 orang.99
98
Kurangnya jama’ah tersebut, dikarenakan adanya peraturan PPKM
dari pemerintah dalam menghindari penyebaran virus Covid-19.
99
Sayyid Abdurrahman, Sayyid/Pembimbing Santri (wawancara
Jum’at, 13 Agustus 2021, pukul 16.03 WIB)
85
7. Tempat wudlu100
100
Observasi di Zawiyah Arraudhah Tebet Barat Jakarta Selatan, pada
tanggal 13 Maret 2021.
101
Sayyid Mohammad Misbachul Munir, Sayyid/Pembimbing Santri,
(wawancara Jum’at, 13 Agustus 2021, pukul 14.30)
86
b.) Motto: “Amal Ilmu, Suluk Thariqah dan Khidmah
Ijtimaiyah”
c.) Visi: Sebagai pusat pendidikan (majelis wa ma’had)
spiritualitas Islam dan pengabdian sosial yang dinamis
demi mewujudkan generasi dan masyarakat Insan Kamil.
d.) Misi: pertama, melakukan kaderisasi dan perkembangan
halaqah/komunitas/jama’ah dzikir yang istiqomah dalam
melaksanakan ilmu amal syariat, thoriqoh dan hakekat
menuju makrifah kepada Allah SWT. Berdasarkan
aqidah ahlu Sunnah wal Jama’ah.102
Kedua, Melakukan pengabdian masyarakat dalam
segala aspek kehidupan, yakni pemberdayaan ekonomi,
kesehatan, bantuan sosial dan solidaritas kemanusiaan
sebagai bentuk pelayanan dan amal sholeh kepada
seluruh lapisan manusia.
102
Sayyid Mohammad Misbachul Munir, Sayyid/Pembimbing Santri,
(wawancara Jum’at, 13 Agustus 2021, pukul 06.17)
87
Syaikh Prof. Dr. Muhammad Fadhil jailani
al-Hasani
KH. Ahmad Marwadzie al-Makki al-Batawi
Pembina Yayasan : Syaikh KH. Muhammad Danial Nafis, S.E.,
M.Si.
Pengawas : Hj. Ninda Nur Hamida
KH. Ahmad Marwazie
88
(Sayyid) Deden Sajidin, Lc.
(Han)
6. Pelayanan
89
c.) Halaqah Ruhaniyah
Halaqah Ruhaniyah yang diadakan di Zawiyah
Arraudhah ini, menyangkut akan kegiatan majelis dzikir
tarekat mingguan, haul, maulid, dan haflah shufiyah.
90
Zawiyah Arraudhah juga meemberikan pelayanan dengan
secara online atau dalam jaringan. Berikut merupakan kontak
Zawiyah Arraudhah:
Twitter: @Zawiyarraudhah
Instagram: Zawiyah.Arraudhah105
103
https://www.facebook.com/zawiyah.arraudhah/
104
https://www.youtube.com/channel/UCZH5GiCL9lFFOiWhnfeswnA
105
https://www.instagram.com/zawiyah.arraudhah/?hl=id
91
Arab, Nahwu, Sharaf, Tafsir, dan Hadits, dan lain-lain. Selain itu,
para santri yang terdaftar dalam pondok pesantren ini juga terdaftar
dalam PKBM Arraudhah atau yang lebih dikenal dengan
Arraudhah Islamic School untuk menunjang pendidikan umum
mereka.
Target pendidikan yang diadakan di pondok pesantren
Raudhatul Ihsan ini, ialah sebagai berikut:
➢ Hafalan al-Qur’an, target minimal 10 juz selama 3
tahun, target menengah 20 juz selama 3 tahun, dan
target ideal 30 juz selama 3 tahun.
➢ Menguasai dan mengamalkan ilmu Syar’i
➢ Mampu berkomunikasi aktif bahasa Arab
➢ Mengembangkan kemandirian berfikir & bersikap
➢ Memiliki Akhlak al-Karimah yang menjadi teladan
92
Lembaga pendidikan ini, selain mempelajari pendidikan
umum, juga mengajarkan pendidikan kewirausahaan dengan
materi yang diampu antara lain internet and digital marketing,
social media marketing, design graphic, journalistic, dan
entrepreneurship. Target outputnya adalah santri dapat menguasai
ilmu pengetahuan dan teknologi sesuai perkembangan zaman serta
memiliki kemampuan berwirausaha, mandiri secara ekonomi,
hingga mampu membuka lapangan pekerjaan.
106
Sayyid As’ad, Sayyid/Pembimbing santri, (wawancara Jum’at, 06
Agustus 2021, pukul 10.53 WIB)
93
Hari Senin: pukul 20.00 – 21.30
Hari Selasa: pukul 20.00 – 00.10 (ditambah dengan zikir
Bersama KH. Muhammad Danial Nafis)
Hari Rabu – Jum’at: pukul 20.00 – 21.30
Hari Sabtu: pukul 16.00 – 18.00 (waktu Maghrib)
Hari Minggu: pukul 10.00 – 13.00
Hari senin pelaksaan kajian kitab Tafsir jalalain dan Bahrul Madid
107
Sayyid Mohammad Misbachul Munir, Sayyid/Pembimbing Santri,
(wawancara Jum’at, 13 Agustus 2021, pukul 15.00 WIB)
94
B. Biografi Syaikh KH. Muhammad Danial Nafis,
S.E., M.Si.
95
Syari’ah, jurusan Ekonomi Syari’ah. Setelah kelulusannya, beliau
mendapatkan gelar Sarjana Ekonomi (S.E.), beliau berguru ke
beberapa guru di Jawa Timur.108 Setelah beliau menempuh belajar
ke beberapa guru di Jawa Timur tersebut, beliau menempuh
pendidikan S2 di Universitas Indonesia di kota Depok. Setelah
selesai beliau menempuh pendidikan S2-nya, beliau merintis
usahanya satu persatu, diantara bidang usaha yang beliau jalani
ialah bidang media, travel, perkebunan, perladangan, pemetaan.
Akhirnya beliau sukses dalam bidang usahanya, kemudian beliau
melanjutkan pendidikan S3 di Sudan, yang saat ini beliau sedang
menempuh pendidikannya tersebut. Selang waktu pendidikan S3-
nya, beliau diberikan amanah ketika bertemu para masyaikh dari
negara timur, yaitu Maroko, Mesir, Turki, Saudi, dan al-Jazair.
Dengan banyaknya beliau bertemu para masyaikhi di berbagai
kalangan negara, akhirnya beliau terlihat akan segala
kemampuannya. Pada saat itulah, beliau diamanahkan untuk
membangun dan menyebarkan tarekat Shiddiqiyah, Darqowiyah,
dan Syadziliyah, yang sanad-nya dari ahl al-Ghumariy yang
berasal dari kota Tanger di negara Maghribi/Maroko. Seiring
beliau mengamalkan tarekat Shiddiqiyah, Darqowiyah, dan
Syadziliyah, pada tanggal 9 Desember 2016, akhirnya beliau
mendirikan sebuah Zawiyah, yang letaknya di Tebet Barat, Jakarta
Selatan, yang beliau namakan dengan “Zawiyah Arraudhah”.109
Kemudian, seiring berjalannya Zawiyah tersebut, beliau
108
Sayyid HM. Izzul Mutho Hamid, Lc., SH., Imam Zawiyah Arraudhah,
(wawancara Kamis, 19 Agustus 2021, Pukul 05.29 WIB)
109
Sayyid Mohammad Misbachul Munir, Sayyid/Pembimbing Santri,
(wawancara Jum’at, 13 Agustus 2021, pukul 14.12 WIB)
96
mendapatkan mandat yang langsung diberikan oleh Syaikh
Muhammad Fadhil al-Jailany (keturunan Syaikh Abd al-Qadir al-
Jailaniy) dari Turki. Beliau langsung yang meminta bai’at dan
talqin untuk tarekat Qadiriyah yang sanadnya muttashil kepada
kakeknya yaitu Syaikh Abd al-Qadir al-Jailani. Saat itulah, beliau
menerapkan tarekat Qadiriyah Zawiyah Arraudhah yang terletak
di Tebet Barat, Jakarta Selatan. Dalam Zawiyah tersebut, beliau
menerapkan tarekat Qadiriyah wa Syadziliyah. Yang sanad
Qadiriyah dari Syaikh Muhammad Fadhil al-Jailani, dan sanad
tarekat Syadziliyah dari Syaikh Dr. dr. Yusri Rusydi (Mesir) dan
Syaikh Abd al-Mun’im al-Ghumari (Maroko). Alasan beliau
mendahulukan “Qadiriyah” ialah karena sanad Qadiriyah
merupakan sanad yang lebih tua dari sanad tarekat “Syadziliyah”.
Oleh sebab itu, beliau menerapkan tarekat di Zawiyah Arraudhah
tersebut dengan nama “tarekat Qadiriyah wa Syadziliyah”.
Tak lain itu, beliau membuat sebuah vila yang letaknya di
Bogor, yang vila tersebut dinamai dengan “vila Zawiyah”. Tujuan
diadakannya vila tersebut, dikhsuskan untuk para salik yang ingin
menempuh ke tahap bai’at dan talqin, sehingga disana
diadakannya agenda untuk pelatihan zikir, tarbiyah (pengajian
Tasawuf), dan sebagainya. Bisa dikatakan bahwa, tempat tersebut
seperti tempat daurah untuk menempuh jalan suluk, memasuki
dunia pertarekatan.110
Selain daripada beliau yang sudah mendirikan Zawiyah
Arraudhah, beliau juga merupakan Mudir Jami’iyyah Ahlith-
110
Sayyid Abdurrahman, Sayyid/Pembimbing Santri (wawancara
Jum’at, 13 Agustus 2021, pukul 16.00)
97
Thariqah Al Mu’tabarah An-Nahdliyyiah (JATMAN) Jakarta,
yang beliau memulai jabatannya tersebut sejak tahun 2019.111
Beliau sangat aktif dalam berbagai organisasi lain, seperti pada
masa perkuliahannya, beliau pernah menjadi ketua HMI dan ketua
organisasi lainnya. Beliau menghabiskan hidupnya dengan terus
belajar dan mengikuti segala arahan murysid-mursyid-nya. Karena
baginya, beliau tidak akan ada apa-apa bila tanpa mengikuti arahan
dan menjalin silaturahim kepada murysid-murysid beliau.112
Sampai saat ini, Alhamdulillah beliau masih aktif dalam
organisasi-organisasinya, terkhusus aktif dalam JATMAN Jakarta,
maupun Indonesia. Serta, beliau juga masih aktif berkunjung
kepada para masyaikh beliau, yang beliau tidak pernah
menginginkan untuk memutuskan tali silaturahim kepada para
masyaikh-nya.
111
Sayyid HM. Izzul Mutho Hamid, Lc., SH., Imam Zawiyah
Arraudhah, (wawancara Kamis, 19 Agustus 2021, Pukul 05.29 WIB)
112
Sayyid Mohammad Misbachul Munir, Sayyid/Pembimbing Santri,
(wawancara Jum’at, 13 Agustus 2021, pukul 14.12 WIB)
98
Sejak beliau beranjak usia ke-2 tahun, kakek beliau yang
bernama al-Quthb al-‘Alim Syaikh Muhammad Shiddiq al-Jilani,
mengajaknya ke suatu wilayah yang didalamnya banyak
penduduk yang mulia, wilayah tersebut bernama Tilan. Beliau
banyak menghabiskan waktu bersama kakeknya, hingga usianya
13 tahun, kemudian beliau kembali kepada keluarganya di
Jimzaraq. Tidak sampai disitu, beliau juga dibawa oleh kakeknya
untuk menempuh pendidikan keagamaan di kota Madinah al-
Munawwarah selama beberapa tahun. Pada tahun 1978, terbesit
dalam diri beliau untuk meneliti karya-karya sesepuh beliau yaitu
Shulton al-Awliya Syaikh Abd al-Qadir al-Jilani, yang saat itu
masih banyak berbentuk manuskrip (tulisan tangan asli).113
Pada tahun 2000, Syaikh Muhammad Fadhil al-Jilani
memperoleh gelar Sarjana Syariah di University of Islamic
Studies, yang verada di Pakistan. Pada tahun 2003, Beliau
memperoleh Diploma Pasca Sarjana Studi Islam di tempat yang
sama dengan beliau memperoleh gelar Sarjana-nya, keduanya
beliau mendapatkan predikat baik sekali.
Sampai saat ini beliau masih aktif sebagai dosen di American
University for Human Sciences yang terletak di California.
Disamping itu, Beliau masih aktif menjadi pimpinan umum
Markaz al-Jilani di Istanbul saat ini.
Beliau sudah banyak menulis buku-buku, diantaranya ialah
sebagai berikut:
113
“Profil dan Karomah Maulana Syeikh Prof. Dr. Muhammad Fadhil
Al-Jilani Al-Hasani”, Aktual terhanganat terpercaya, 8 Februari 2022:
https://aktual.com/profil-dan-karomah-maulana-syeikh-prof-dr-muhammad-
fadhil-al-jilani-al-hasani/
99
1) Nahrul Qadiriyah (Biografi Syekh Abdul Qadir al-Jailani al-
Hasani al-Husaini ra.).
2) Tahqiq wa Dirasah Tafsir Surat Al-Fatihah wa Al-Baqarah
(Studi Filologi Tafsir Al-Qur’an Surat Al-Fatihah dan Al-
Baqarah).
3) Al-Futuwwah fi Kaifiyati Akhdzi al-Ahdi wa al-Bai’ah
(Konsep Pengambilan Bai’at Dalam Tarekat al-Qadiriyah).
114
“Profil dan Karomah Maulana Syeikh Prof. Dr. Muhammad Fadhil
Al-Jilani Al-Hasani”, Aktual terhanganat terpercaya, 8 Februari 2022:
https://aktual.com/profil-dan-karomah-maulana-syeikh-prof-dr-muhammad-
fadhil-al-jilani-al-hasani/
100
Sampai saat ini, beliau masih sangat aktif dalam pergerakan
tarekat Qadiriyah di Indonesia, diantara tempat yang sudah beliau
talqin-kan ialah Zawiyah Arraudhah yang berlokasi di Tebet Barat,
Jakarta Selatan.115
115
“Profil dan Karomah Maulana Syeikh Prof. Dr. Muhammad Fadhil
Al-Jilani Al-Hasani”, Aktual terhanganat terpercaya, 8 Februari 2022:
https://aktual.com/profil-dan-karomah-maulana-syeikh-prof-dr-muhammad-
fadhil-al-jilani-al-hasani/
116
Peneliti belum menemukan tanggal lahir Syaikh Abdul Mun’im al-
Ghumari.
117
Istifadah yang artinya “mengambil
manfaat/mempelajari/mengambil hikmah”
101
Ayah beliau merupakan tokoh ulama terkemuka yang
bernama al ‘Allamah Abu al Yasr Sayidi Abdul Aziz bin al Arif
Billah Quthb Rabbani Sayidi Muhammad bin Shiddiq, sedangkan
kakek dari ibu beliau merupakan imam dan katib di Zawiyah
Shiddiqiyah yang melahirkan banyak penghafal Qur’an, beliau
bernama al-Syaikh al ‘Abid al-Nasik Sayidi al Mubarak bin Abdul
Syafi bin Abdul Mukmin.
Diantara ungkapan beliau yang sangat tersohor, beliau
mengungkapkan bahwa pengalaman belajar para Quthb dari
keluarga beliau telah membuahkan wawasan keilmuan yang sangat
agung dan mulia, ilmu yang beliau dapatkan dari Zawiyah tersebut
tidak akan bisa beliau temukan walaupun harus menghabiskan
waktu bertahun-tahun dalam bangku perkuliahan. Karena itu,
beliau dapat mengklaim bahwa Zawiyah Shiddiqiyah merupakan
sebaik-baik lembaga yang pernah beliau terima tarbiyah-nya,
karena dari Zawiyah, beliau dapat mengambil manfaat dan ilmu
pengetahuan Tasawuf dari ayahnya. Namun, beliau bukan berarti
tidak mendukung akan pendidikan formal seperti perkuliahan,
beliau juga memperoleh gelar Magister pada jurusan Syar’ah di
Universitas Qarawein di kota Fes, Maroko, serta memperoleh gelar
Doktoral dalam bidang Ilmu Hadits di Universitas Sulthan Hasan
II di kota Cassablanca, Maroko.118
Beliau melanjutkan warisan keilmuan tersebut ke beberapa
negara, diantaranya ialah Indonesia. Hingga sampai saat ini, beliau
118
“Syeikh Dr. Abdul Mun'im bin Abdul Aziz bin Shidiq Al-Ghumari
Al-Hasani”, Deden Sajidin, Facebook, 10 Oktober 2018:
https://www.facebook.com/permalink.php?id=321448388406953&story_fbid=
321458261739299
102
masih aktif berkunjung ke Indonesia, diantaranya ke Zawiyah
Arraudhah dan ke beberapa tempat lain.
119
Mengutip nasihat guru penulis, Ustadz Khairul Alwan, di pondok
pesantren Darul Rahman 3 – Depok pada tahun 2016.
120
Dalam buku yang peneliti ambil, dengan judul “Kumpulan Dzikir
Sholawat & Hizib Thoriqoh Shidiqiyah Darqowiyah Syadziliyah”, peneliti
belum menemukan riwayat tahun lahir dan wafat dari setiap tokoh silsilah
tarekat Qadiriyah dan Syadziliyah.
103
2) Al-'Allâmah Bahr al'Ilm al-Shufi Muhyi al-'Ulûm
wa Anwâr Sulthan al-Awliya Muhammad Fadhil
al-Jailaniy
3) Wâliduhu al-Ârif billah al-Sayyid al-Syaikh
Muhammad Fâiq Jailaniy
4) Wâliduhu al-Ârif billah al-Sayyid al-Syaikh
Muhammad Shadiq Jailaniy
5) Syaikh al-Sayyid Ahmad al-Qadiriy
6) Wâliduhu Syaikh 'Abd al-Qahhar
7) Syaikh al-Ârif billah al-Sayyid al-Syaikh
Muhammad 'Ali al-Atrusyiy
8) Wâliduhu al-Syaikh 'Abd al-Hamid khan al-
Khalifah al-Akbar
9) Sayyidi al-Syaikh al-Nuri al-Nawshiliy
10) Al-Sayyid 'Ali al-Kalali al-Rumaniy
11) Al-Ârif billah al-Fâdhil wa al-Waliy al-Kâmil al-
Haj al-Haramain Muhammad Jalil al-Mushilliy
12) Syaikhuhu al-Mursyid al-Ârif billah Abi Bakr bin
Mushthafa al-Âlûsiy
13) Syaikhuhu al-Mursyid al-Ârif billah Mushthafa
bin Muhammad al-Âlûsiy
14) Syaikhuhu al-Mursyid al-Ârif billah al-Sayyid
'Utsman al-Qâdiriy
15) Syaikhuhu al-Mursyid al-Ârif billah Abi Bakr al-
Qâdiriy
16) Wâliduhu wa Syaikhuhu al-Mursyid al-Ârif billah
al-Sayyid al-Yahya al-Qâdiriy
104
17) Wâliduhu wa Syaikhuhu al-Mursyid al-Ârif billah
al-Sayyid Hassam al-Dîn
18) Wâliduhu wa Syaikhuhu al-Mursyid al-Ârif billah
Nur al-Dîn
19) Wâliduhu wa Syaikhuhu al-Mursyid al-Ârif billah
Waliy al-Dîn
20) Wâliduhu wa Syaikhuhu al-Mursyid al-Ârif billah
Zain al-Dîn
21) Wâliduhu wa Syaikhuhu al-Mursyid al-Ârif billah
Syaraf al-Dîn
22) Wâliduhu wa Syaikhuhu al-Mursyid al-Ârif billah
Syams al-Dîn
23) Wâliduhu wa Syaikhuhu al-Mursyid al-Ârif billah
Muhammad al-Hattak
24) Wâliduhu wa Syaikhuhu al-Mursyid al-Ârif billah
'Abd al-'Aziz
25) Wâliduhu wa Syaikhuhu al-Mursyid al-Ârif
billah Qutb al-'Âlamîn Ghauts al-A'adzham
Qutb al-Rabbâniy al-Syaikh 'Abd al-Qâdir al-
Jailaniy
26) Abi Sa'id al Makhzumiy
27) Abi al-Hasan al-Hakariy
28) Al-Syaikh Hasan bin 'Aliy
29) Al-Syaikh Abi al-Faraj al-Thurthûshiy
30) Al-Syaikh Abi al-Fadhil 'Abd al-Wâhid bin 'Abd
al-'Aziz al-Tamîmiy
31) Al-Syaikh Abi Bakr al-Syibliy
105
32) Al-Syaikh Abi al-Qâsim Junaydi al-Baghdâdiy
33) Al-Syaikh Dhiya al-Dîn al-Sirri al-Saqathiy
34) Al-Syaikh Ma'ruf al-Karkhiy
35) Al-Syaikh Daud al-Thâ-iy
36) Al-Syaikh al-'Ajamiy
37) Al-Syaikh Hasan al-Bashriy
38) Amir al-Mu'minîn 'Ali bin Abi Thalib
39) Sayyidina Muhammad SAW.121
121
KH. Muhammad Danial Nafis, Kumpulan Dzikir Sholawat & Hizib
Thoriqoh Shidiqiyah Darqowiyah Syadziliyah, Jakarta: Daar Arraudhah Al-
Islamiyah, 2018, hal. 93-99
106
6) Al-Sayyid ’Abd al-Wahid Bunani al-Fasiy (w. 1326
H./1908 M.)
7) Al-Sayyid Muhammad Ayyub (w. 1273 H./1856 M.)
8) Al-Syarif Al-Sayyid al-Haj Ahmad bin ‘Abd al-Mu’min
al-Ghumari (w. 1262 H./1846 M.)
9) Imam al-Awliya Al-Sayyid al-Mawla al-‘Arabiy al-
Darqawiy (w. 1239 H./1823 M.)
10) Bahr al-Buhur Al-Sayyid Abi al-Hasan ‘Ali al-Jamal al-
‘Imraniy (w. 1194 H./1780 M.)
11) Al-‘Arif billah al-Sayyid al-Syarif Muhammad al-
‘Abrabiy bin Ahmad bin ‘Abd Allah Mu’niy (w. 1166
H./1753 M.)
12) Al-‘Arif billah al-Sayyid Ahmad bin ‘Abd Allah al-
Andalusi al-Fasiy (w. 1120 H./1708 M.)
13) Al-Sayyid Qasim al-Khasshâshiy (w. 1086 H./1673 M.)
14) Al-Sayyid Muhammad Fath bin 'Abd Allah al-Mukanna
(w. 1062 H./1652 M.)
15) Al-Sayyid 'Abd al-Rahman al-Fasiy (w. 1036 H./1626 M.)
16) Al-Quthb al-Sayyid Abi al-Mahasin Sayyidi Yusuf al-
Fasiy (w. 1013 H./1604 M.)
17) Al-Quthb al-Sayyid 'Abd al-Rahman al-Makhdzubiy (w.
976 H./1569 M.)
18) Al-Sayyid Abi al-Hasan 'Ala al-Syahir bi al-Dawâr (w.
940 H./1533 M.)
19) Al-Sayyid Abi Ishaq Ibrahim Afham al-Zarhuniy
20) Al-Quthb al-Jami' al-Sayyid Ahmad Zaruq (w. 879
H./1474 M.)
107
21) Al-Quthb al-Sayyid Ahmad bin 'Uqbah al-Hadhramiy (w.
895 H./1490 M.)
22) Al-Quthb al-Sayyid Abi Zakariya Yahya bin Ahmad bin
Muhammad bin Wafa al-Qadariy (w. 857 H./1453 M.)
23) Al-Quthb al-Sayyid 'Ali bin Muhammad Wafa (w. 807
H./1405 M.)
24) Al-Quthb al-Sayyid Daud al-Bakhiliy (w. 735 H./1309
M.)
25) Tâj al-Dîn al-Syaikh Ahmad bin 'Athaillah al-Sakandariy
(w. 709 H./1309 M.)
26) Al-Quthb al-Sayyid Abi al-'Abbas Ahmad bin 'Umar al-
Mursiy (w. 685 H./1287 M.)
27) Quthb al-Aqthâb al-Sayyid Abi al-Hasan al-Syadzili
al-Ghumariy (w. 656 H./1258 M.)
28) Quthb al-Aqthâb al-Sayyid al-Mawla 'Abd al-Salam bin
Masyisy
29) Quthb al-Aqthâb al-Sayyid 'Abd al-Rahman al-Madaniy
30) Al-Quthb Tuqâ al-Dîn al-Faqîr bi al-Thashghîr, 'Abd al-
Rahman al-Nahrawandi
31) Al-Quthb Fakhr al-Dîn
32) Al-Quthb Nûr al-Dîn Abi Hasan 'Aliy
33) Al-Quthb Tâj al-Dîn Muhammad bin al-Quthb Syams al-
Dîn al-Turkiy
34) Al-Quthb Zain al-Dîn al-Qazwin
35) Al-Quthb Abi Ishaq Ibrahim al-Bashariy
36) Al-Quthb Abi al-Qâsim Ahmad al-Mirwaniy
37) Al-Quthb Abi Muhammad Sa'id
108
38) Al-Quthb Sa'ad bin 'Abd Allah
39) Al-Quthb Abi Muhammad Fath al-Sa'ûd
40) Al-Quthb al-Sayyid Sa'id al-Ghazwaniy
41) Al-Quthb al-Sayyid Abi Muhammad Jabir bin 'Abd Allah
al-Shahabiy al-Anshariy
42) Awwal al-Aqthâb wa Ajal al-Shahâb al-Sayyid al-Hasan
bin al-Sayyidah Fatimah Zahra
43) Wâliduhu Bâbu Madinah al-'Ilm 'Aliy bin Abi Thalib
44) Sayyid al-Muraslîn wa Habîb Rabb al-'Âlamîn Sayyidina
Muhammad bin 'Abd Allah SAW.122
122
Kumpulan Dzikir…, hal. 85-92
109
BAB IV
123
Syaikh Dr. KH. Muhammad Danial Nafis, S.E., M.Si., Pembina
Yayasan dan Muqaddam TQS Zawiyah Arraudhah, (menemui beliau, Selasa, 3
Agustus 2021, pukul 00.02 WIB (waktu selesai kajian dan dzikir tarekat
Qadiriyah wa Syadziliyah)
110
atau Salik tarekat syadziliyah di Zawiyah Arraudhah.124 Sehingga,
ketika para jama’ah sudah meningkat akan kondisi spiritualitas
rûhaniyah mereka, maka jama’ah akan dengan mudah
mendapatkan dzauq125 pengamalan dan tarbiyah dalam perjalanan
tarekatnya. Awalnya, KH. Muhammad Danial Nafis, tidak pernah
menganjurkan para jama’ah-nya untuk langsung melakukan
prosesi bai’at dan talqin, akan tetapi beliau lebih mengedepankan
untuk mengenal terlebih dahulu akan pengamalan tarekat
Qadiriyah wa Syadziliyah di Zawiyah Arraudhah, ketika sudah
mulai masuk dengan ajaran-ajarannya, zikir-zikirnya, dan hal lain
sebagainya, baru para jama’ah diperbolehkan untuk melakukan
prosesi bai’at dan talqin. Adapun jika jama’ah tidak menginginkan
prosesi bai’at dan talqin pun tidak apa-apa.126
124
Sayyid HM. Izzul Mutho Hamid, Lc., SH., Imam Zawiyah
Arraudhah, (wawancara Kamis, 19 Agustus 2021, Pukul 05.30 WIB)
125
Dzauq yang artinya "rasa"
126
Sayyid Mohammad Misbachul Munir, Sayyid/Pembimbing Santri,
(wawancara Jum’at, 13 Agustus 2021, pukul 06.17)
111
A. Ajaran-Ajaran yang Diterapkan di Zawiyah
Arraudhah
ّ ١٠٠( ( أستغفرهللا.٢
)مرة
112
setelah Shubuh dan Maghrib. Adapun pembacaan wirid-nya
ialah sama dengan tarekat Qadiriyah, namun penyusunannya
berbeda. Berikut susunan wirid tarekat Syadziliyah:
ّ ١٠٠( ( أستغفرهللا.١
)مرة
127
Sayyid Mohammad Misbachul Munir, Sayyid/Pembimbing Santri,
(wawancara Jum’at, 13 Agustus 2021, pukul 14.12 WIB)
113
c.) Pembacaan Hizb dan Shalawat
114
َ ُْ ْ ْ َ ً َ ُ ُْ ْ ُ َ ْ ُ ََ
اَل ش ر ر ر ِد ًيداَ .و ِ ذ َي ُق ر ر رو ُل اْل َن ر ر را ِف ُقون فق ر ر ر ِد ْابت ِل َي اْلؤ ِمن ر ر رون َو ُزل َِل ر ر روا ِزل ر ر رَ
ُ َّ ُ ض َما َو َع َد َنا َّ ُ ين في ُق ُلوبه ْم َم َر ٌ َ َّ َ
ّٰللا َو َر ُسول ُه ِإَل غ ُرو ًرا ِِ وال ِذ ِ
ُ َّ َ ْ َ ّ ََ َ ْ َََّْ َ ْ ُ َ
ص ر ر ْرنا َو ََ ر ر ِخ ْرلنا َه ر رذا ال َب ْح ر ر َرك َم ر را ََ ر رخ ْرت ال َب ْح ر ر َر ِْلو رَ ر ْ فث ِبتن ر را و ان
َّ َ َ َ َّ َ َّ َ َ
َعل ْي ر ر ر ر ِه ال َّس ر ر ر رال ُمْ و ََ ر ر ر رخ ْرت الن ر ر ر ر َار ِِإل ْب ر ر ر ر َر ِاه ْي َم َعل ْي ر ر ر ر ِه ال َّس ر ر ر رال ُمْ َو ََ ر ر ر رخ ْرت
َّ َ ُ َ َّ ْ َ ّ ْ َ َ َّ َ َ
اط ْين ْالج َبر ر ر َ َ ْ َ ْ َ َ ُ َ َ َ ْ
ال وال ِدير ر رد ِلر ر رداود علير ر ر ِه السر ر رالمْ وَر ر رخرت الر ر ر ِرري والشر ر ري ِ ِ
َ ّ ََ ُ َ َ َ َ ْ
ض ِ ر األ ْ َوال ِج ر ر َّن ِل ُس ر رل ْي َمان َعل ْي ر ر ِه ال َّس ر رال ُمْ َو ََ ر ر ِخ ْرلنا ك ر ر َّل َب ْح ر ر ِر ُه ر ر َو ل ر ر َرك ِف ر رى
ّ ََ ْ ْ َ ْ ُْ َ ْ ََ ُ
وتْ َو َ ْحر ر ر ر ِرال ر ر ر ُّردن َياْ َو َ ْحر ر ر ر ِراآل ِخر ر ر ر َر ِةْ َو ََر ر ر ر ِخ ْرلنا وال َّسر ر ر ر َم ِاءْ واْللر ر ر ر ِك واْللكر ر ر ر ِ
َ
َُ ُ ُ َ ُ َ
ك َّل ش ْي ِئْ َي َام ْن ِب َي ِد ِه َملكوت ك ِ ّل ش ْيئ
ْ َ َ َ َ َّ َّ َ ُ ْ ُ َ َ َّ
ص ر ر ْرنا ف ِرن ر ر َك خ ْي ر ر ُرالنا ِص ر ر ِرْي َنْ َو اف ر رت ْ لن ر را ف ِرن ر ر َك كه ر رريع) (ثالث ر ررا) ان
َ َ َ َّ َ ْ َ َ ْ َ َ َ َّ َ َْ
خ ْي ر ر ر ُرالف ر ر را ِت ِح ْينْ َواغ ِف ْرلن ر ر را ف ِرن ر ر ر َك خ ْي ر ر ر ُرالغ ر ر را ِف ِرْي َنْ َو ْار َح ْمن ر ر را ف ِرن ر ر ر َك خ ْي ر ر ر ُر
َْ َ َ َ َ َ ُ ْ َ َ َّ َ
اح ِم ْينْ َو ْارزقن ر ر را ف ِرن ر ر ر َك خ ْي ر ر ر ُرال ر ر ر َّرر ِاز ِق ْينْ َوا ْه ر ر ر ِدنا َون ِ ّجن ر ر را ِم ر ر ر َن الق ر ر ر ْو ِم ال ر ر ر َّرر ِ
َ َ ْ ُ ْ َ ً َ ََ َّ َ
اْل ْينْ َو َه ر ر ْب لن ر را ِرْي ًح ر را ط ِّي َب ر رة ك َم ر را ِه ر ر َي ِف ر رى ِعل ِم ر ر َكْ َو انش ر ر ْر َها َعل ْين ر را ال ر ر ِ ِ
َ َْ َ ْ َ َ َ ْ َْ َ
اح ِملن ر ر ر را ِب َه ر ر ر را َح ْم ر ر ر ر َل الك َرا َم ر ر ر ر ِة َم ر ر ر ر َع ال َّس ر ر ر رال َم ِة ِم ر ر ر ر ْن خ ر ر ر ر ََ ا ِْ ِن رحم ِت ر ر ر رك و
َ ُ َ َ َّ َو ْال َعاف َية فى ّ ْ َ ُّ ْ َ
واألخ َر ِةْ َِإن َك َعلى ك ِ ّل ش ْي ِئ ق ِد ْي ٌر الدي ِن والدنيا ِ ِ ِِ ِ
َ َ َ ُُ َ َ ورَن ر ر را َم ر ر ر َع َّ الل ُه ر ر ر َّم َي ّس ر ر ر ْر َل َن ر ر را ُا ُم َ ّ
الرا َح ر ر ر ِة ِلقلو ِ ن ر ر را َو أ ْب ر ر ر َدا ِنناْ َوال َّس ر ر رال َمة ِ
َ َ َ َ
اح ًبا ِفر ر ر رى َسر ر ر رف ِرنا َو َحضر ر ر ر ِرنا ْ َ َ َُْ َ َُ ْ ََ َ َ ْ َ َ َ
والعا ِفير ر ر رة ِفور ر ر ر ِردي ِكنا ودنيانر ر ر راْ وكر ر ر رن لنر ر ر را صر ر ر ر ِ
115
َ ْ َ َ س َع َلر ر ر رى ُو ُ َْ َ َ ْ َ َ َ ً
وه أ ْعر ر ر ر َدا ِْناْ َو ْام َ ر ر ر رخ ُه ْم َعلر ر ر رى ِ ر ر ر رج ْ ر ر ر رموخ ِليفر ر ر رة ِفر ر ر رى أه ِلنر ر ر راْ و ِ
اط
َ َ َ َْ َ ُْ َ َ َ َ َ
َمكان ِت ِه ْم فال َي ْست ِط ْي ُعون اْل ِض َّ َوَل اْل ِج ْى َء ِإل ْينا
َ َ َ َّ َو َلر ر ر ر ر ْو َن َشر ر ر ر ر ُاء َل َط َم ْسر ر ر ر ر َنا َع َلر ر ر ر رى َأ ْع ُير ر ر ر رنه ْم َفا ْسر ر ر ر ر َت َب ُقوا ال ّ
صر ر ر ر ر َرا فر ر ر ر ر نى ِ ِِ
اعوا ُم ِض ر ر ًّيا اه ْم َع َل ر رى َم َك ر ر َانته ْم َف َم ر را ا ْس ر ر َت َط ُ ونَ .و َل ر ر ْو َن َش ر ر ُاء َْلَ َ ر ر ْخ َن ُ
ُْ ُ َ
يب ِص ر رر
ِِ
َ َ
َوَل َي ْر ِج ُعون
َ ََ َّ َ َ َ ْ ُ َ ْ َ َ ُْ
ير ر ر ر ررس .والق ر ر ر ر ر ْر َء ِان ال ِكر ر ر ر ر ِيمِ .إن ر ر ر ر رك ِْلر ر ر ر رن اْل ْرس ر ر ر ر ر ِلين .علر ر ر ر رى ِص ر ر ر ر ر َرا ِ
ُ َ ُْ ُْ َ ْ َْ َ
ُم ْسر ر رت ِق ِيم .تا ِْير ر ر َرل ال َع َِير ر ر ِرَالر ر ر َّرر ِح ِيمِ .لتنر ر ر ِذ َرق ْو ًمر ر را َمر ر را أنر ر ر ِذ َر َءا َبر ر را ُه ْم ف ُهر ر ر ْم
َْ َ ْ ُ َ َّ َ َ ََْ َْ َ ُ َ ََ
غ ر را ِفلون .لق ر ر ْد َح ر ر َّق الق ر ر ْو ُل َعل ر رى أك ر ر ِر ِه ْم ف ُه ر ر ْم َل ُيؤ ِمن ر رونِ .إن ر را َج َعلن ر را ِف ر ري
َْ َ ْ َ َ ْ َْ َ َ ْ َ َ َ َ َ
أ ْعنر ر را ِق ِه ْم أغر ر رالَل ف ِْر ر ر َ ِإلر ر رى األذقر ر ر ِان ف ُهر ر ر ْم ُمق َم ُحر ر رونَ .و َج َعلنر ر را ِمر ر ر ْن َبر ر ر ْي ِن
َ َ ْ ْ َ ًّ َ ْ َ ْ ْ َ ًّ َ َ ْ َ ْ َ ُ َ َ
اه ْم ف ُه ْم َل ُي ْب ِص ُرون أي ِد ِيهم سدا و ِمن خل ِف ِهم سدا ف غشين
وه (ثالثا) َ َ ُْ ُ
شاه ِى الوج ِ
ُْ َ َ َ َ َ ْ ُ ُ ُ ْ َ ّ ْ َ ُّ
وم َوق ْد خا َ َم ْن َح َم َل ظل ًما وعن ِى الوجوه ِللح ِي القي ِ
ٌَ َ َْ ْ
طر ر ر ررس – حر ر ر ررم – عسر ر ر ررقَ .م ر ر ر ر َر ََ ال َب ْح ر ر ر ر َرْي ِن َيلت ِق َي ر ر ر ر ِانَ .ب ْي َن ُه َم ر ر ر را َب ر ر ر ر ْرز َل
َي ْب ِغ َي ِان
116
ُ َّ ْ َ ْ ُ َ َ َ َّ ْ َ َ َ َ
ص ر ر ُرف َعل ْين ر را َل ح ر ررم ح ر ررم ح ر ررم ح ر ررم ح ر ررم ح ر ررم ح ر ررم .ح ر رم األم ر رروج ر راء الن
َّ ْ َ ْ َ َّ ْ ْ َ َْ ُْ َ َ
ّٰللا ال َع َِير ر ر ِرَال َع ِلر ر ر ِيم .غر ر را ِف ِرالر ر ررذن ِب ينصر ر ر ُرون .حر ر ررم .تا ِْير ر ر ُرل ال ِكتر ر را ِ ِمر ر رن ِ
َ َ َّ َ ْ َ َّ ْ َ َ َّ َ
َوق ِاب ِل الت ْو ِ ش ِد ِيد ال ِعقا ِ ِذي الط ْو ِل َل ِإل َه ِإَل ُه َو ِإل ْي ِه اْل ِص ُير
َ َُ َُْ َ َُ َّ َ َ
ّٰللا َب ُابن ر ر را ،ت َبر ر ر َار َك َح ْيطانن ر ر راْ ير ر ررس َسر ر رقفناْ كهر ر رريع) ِكف َايتن ر ر راْ ْ
ِبسر ر ر ِم ِ
ْ َ
(ف َس ر ر ر ر َي ْكف ْي َك ُه ُم ه ُ َُ
ّٰللا َۚو ُه ر ر ر ر َو ال َّس ر ر ر ر ِم ْي ُع ال َع ِل ر ر ر ر ْي ُم ِۗ) ِ ح ر ر ر ررم -عس ر ر ر ررق ِح َم َايتن ر ر ر را،
(ثالثا)
َ َ ٌ ََْ َ ُْ ْ َ ْ َ ْ ُ ٌ َََْ َ َ ْ ُ
اظ َرة ِإلينر ر راْ ِبح ر ر رو ِل ِ
هللا َل َ مس ر ر ربول علينر ر راْ وعر ر رين هللا ن ر ر ر ِ ِسر ر رترالعر ر رر ِ
َ ْ ٌ َ ْ ُ َ ُ َْ ٌ َ ٌ ُ ْ َ ُ َ َ ْ َ َ َّ ُ ْ َ َ ْ ُ
يق ر ردرعلين ر راْ وّٰللا ِم ر رن ور ِائ ِه ر رم م ِح ر ريي .ب ر رل ه ر رو ق ر ررءان م ِجي ر رردِ .ف ر ري ل ر رو ِ
َ ُْ
وظ. م حف ِ
َ
اح ِمين (ثالثا) اّٰلل َخ ْي ٌر َحا ِف ً ا َو ُه َو َأ ْر َح ُم َّ
الر ِ
َف َّ ُ
117
َّ َ لى َس ّيد َنا ُم َح َّمد َو َع َلى آله َو
ص ْ ِب ِه َو َسلم
128 َ َ َ َو
ِِ ِ ِ ِ َ لى هللا ع
َّ ص
128
KH. Muhammad Danial Nafis, Kumpulan Dzikir Sholawat & Hizib
Thoriqoh Shidiqiyah Darqowiyah Syadziliyah, Jakarta: Daar Arraudhah Al-
Islamiyah, 2018, hal. 166- 176.
129
Sayyid Mohammad Misbachul Munir, Sayyid/Pembimbing Santri,
(wawancara Jum’at, 13 Agustus 2021, pukul 14.13 WIB)
118
َََْ ْ َ َّ ْ َ ْ َ َا َّلل ُهر ر ر ر ر ر َّم َ
صر ر ر ر ر ر ِ ّل َعلر ر ر ر ر رى َمر ر ر ر ر ر ْن ِمنر ر ر ر ر ر ُه انشر ر ر ر ر رق ِى اَل ْسر ر ر ر ر ر َر ُار َو انفلقر ر ر ر ر ر ِى
ُ ٰ َ َ ََ ََ ْ ُ ْ َ ََ ْ َْ
وم ا َد َم ف ر ر ر ر ر ر را ْ َج ََ اَلن ر ر ر ر ر ر ر َو ُار َو ِف ْي ر ر ر ر ر ر ر ِه ْارتق ر ر ر ر ر ر ر ِى ال َ ق ر ر ر ر ر ر را ِْ ُق َوتاْل ر ر ر ر ر ر رى ُعل ر ر ر ر ر ر ر
َ َّ ْ ْ َ َ ُ ََ ُ َ َ ََ ُْ ُ ُ ََ
وم فل ر ر ر ر ر ر ْم ُي ْد ِرك ر ر ر ر ر ر ُه ِمن ر ر ر ر ر را َس ر ر ر ر ر ر ِاب ٌق َوَل الخال ِْ ر ر ر ر ر رق ول ر ر ر ر ر ره تض ر ر ر ر ر راءل ِى الفه ر ر ر ر ر ر
ال ِم ْن ر ر ر ر ر َك ِا َل ْي ر ر ر ر ر ِه َك َم ر ر ر ر را ُه ر ر ر ر ر َو َا ْه ُل ر ر ر ر ر ُه َا َّلل ُه ر ر ر ر ر َّم ِا َّن ر ر ر ر ر ُه ِس ر ر ر ر ر ُّر َك ْال َج ر ر ر ر ر ِام ُع ال ر ر ر ر ر َّرد ُّ
َ َّ َ َ ْ َ ْ َ َ َ
َعل ْير ر ر ر ر ر ر َك َو ِ َجا ُبر ر ر ر ر ر ر َك اَل ْع ر ر ر ر ر ر ر ُم القر ر ر ر ر ر را ِْ ُم لر ر ر ر ر ر ر َك َبر ر ر ر ر ر ر ْين َير ر ر ر ر ر ر َد ْي َك الل ُهر ر ر ر ر ر ر َّم
َ ً َ َ ْ ّْ َ َْ ْ
أل ِ ق ِ ر ر ر ر رْ ِبك َس ر ر ر ر ر ِب ِه َو َح ِقق ِ ر ر ر ر ر ْْ ِب َح َس ر ر ر ر ر ِب ِه َو َع ّ ِرف ِ ر ر ر ر ر ْْ ِا َّي ر ر ر ر ر ُاه َم ْع ِرف ر ر ر ر رة ا ْس ر ر ر ر رل ُم
ْ َ َ َْ ْ َ ْ ْ َْ ْ
اح ِمل ِ ر ر ر ر ْْ ِب َه ر ر ر را ِم ر ر ر رن َم ر ر ر ر َو ِار ِد ال َج ْه ر ر ر ر ِل َو اك ر ر ر ر َر ُ ِب َه ر ر ر را ِم ر ر ر رن م ر ر ر رو ِار ِد الفض ر ر ر ر ِل و
ْ ْ
ص ر ر ر ر ر َرِت َك َو اق ر ر ر ر ر ِذف ض ر ر ر ر ر َرت َك َح ْم ر ر ر ر ر ًال َم ْح ُف ْو ًف ر ر ر ر را ب ُن ْ َع َل ر ر ر ر رى َس ر ر ر ر رال ْيله إ َل ر ر ر ر رى َح ْ
ِ ِ ِ ِِ ِ
عر ر ر ر ر ْى َع َلر ر ر ر رى ْال َبا ِطر ر ر ر رل َف َ ْد َم َغر ر ر ر ر ُه َو ُز ََّ عر ر ر ر ر ْى فر ر ر ر ر ْي ب َحر ر ر ر رار ْا ََل َح ِد َّير ر ر ر ر ِة َو ْان ُشر ر ر ر ر ْل ِ ْ
ِ ِ ِ ِ ِ ِ
ْ َ ْ ْ َّ َ
ِم ر ر ر ر ر ْن ا ْو َح ر ر ر ر ر ِال الت ْو ِح ْي ر ر ر ر ر ِد َوأغ ِرق ِ ر ر ر ر ر ْ ِف ر ر ر ر ر ْي َع ر ر ر ر ر ْي ِن َب ْح ر ر ر ر ر ِرال َو ْح ر ر ر ر ر َد ِة َح َّ ر ر ر ر رْ
اج َع ر ر ر ر ر ر ر ْل َج ر ر ر ر ر ر را َ س ا ََّل ب َه ر ر ر ر ر ر را َو ْ َّ َ َ َُ ََ َ َ َ َ ْ َ َ َ َ َ
ِ ِ ِ ر ر ر ر ر ر ر ح ِ ا َل و د ر ر ر ر ر ر ر جَلأرى وَل اس ر ر ر ر ر ر رمع وَل ِ
ا
ََ َ َ ْ َ َ
اَل ْع ر ر ر ر ر َم َح َير ر ر ر ر راة ُر ْو ِْ ر ر ر ر ر ْى َو ُر ْو َحر ر ر ر ر ر ُه ِسر ر ر ر ر ر َّر َح ِق ْيق ِ ر ر ر ر ر ْْ َو َح ِق ْيقتر ر ر ر ر ر ُه َجر ر ر ر ر ر ِام َع
َ َُ َ َ ّ ْ َ َّ َ َ َّ ُ َ َ ْ ْ
اه ُر َي ر ر ر ر را ب ر ر ر ر ررا ِط ُن اآخرياظ ر ر ر ر ر ِ ع ر ر ر ر رو ِ ِاْل ْي ِبتح ِقي ر ر ر ر ر ِق ال ر ر ر ر ر ِق اَلو ِل ي ر ر ر ر رااول ي ر ر ر ر ر ِ
َ َ
119
َ َ ََ َ
ِا ْسر ر ر ر َم ْع ِنر ر ر ر َدا ِِى ِب َم ر ر ر را َسر ر ر ر ِم ْعى ِب ر ر ر ر ِه ِنر ر ر ر َد َاء َع ْبر ر ر ر ِد َك زك ِرَّي ر ر ر را َعل ْير ر ر ر ِه ال ّس ر ر ر رال ُم
َ ْ ص ر ر ر ر ْرن ْي ب ر ر ر ر َك َل ر ر ر ر َك َو َا ّي ر ر ر ر ْدني ب ر ر ر ر َك َل ر ر ر ر َك َو
اج َم ر ر ر ر ْع َب ْي ِ ر ر ر ر ْْ َو َ ْين ر ر ر ر َك َو ُح ر ر ر ر ْل ُ َو ْان
ِِ ِ ِ ِ ِ
َ َ
َب ْي ِ ْْ َو َ ْين غ ْي ِر َك
130
KH. Muhammad Danial Nafis, Kumpulan Dzikir Sholawat & Hizib
Thoriqoh Shidiqiyah Darqowiyah Syadziliyah, Jakarta: Daar Arraudhah Al-
Islamiyah, 2018, hal. 258-264.
131
Observasi di Zawiyah Arraudhah pada 03 Agustus 2021
132
Sayyid Mohammad Misbachul Munir, Sayyid/Pembimbing Santri,
(wawancara Jum’at, 13 Agustus 2021, pukul 14.15 WIB)
120
َ َ َ َْ َُ َّ َ َ ْ
ّٰللا اهلل أك َب ر ر ر ر ر ر ُرأق ر ر ر ر ر رو ُل َعل ر ر ر ر ر رى نف ر ر ر ر ِر ر ْ َو َعل ر ر ر ر ر رى ِد ْي ِ ر ر ر ر ر رْ َو َعل ر ر ر ر ر رى ِبس ر ر ر ر ر ر ِم ِ
ْ
َ َ َأ ْهل ر ر ر ر رى َو َع َل ر ر ر ر رى َأ ْو ََلدى َو َع َل ر ر ر ر رى َم ر ر ر ر رالى َو َع َل ر ر ر ر رى َأ ْ
ص ر ر ر ر ر َ ِاعى َو َعل ر ر ر ر رى أ ْد َي ر ر ر ر ر ِان ِه ْم ِ ِ ِ
َ ْ َ َ َ َ ْ َ ْ َ ْ َ َ َ ْ َل َ َ ُ َّ َ َّ
الع ِل ّ ِي ال َع ِ ْي ِم. اهلل
وعلى أمو ِال ِهم ألف َلحو وَل قوة ِإ ِ ِ
ب َل
َ َ َ َْ َُ َّ َ ُ َ ْ
هلل أك َب ر ر ر ر ر ر ُرأق ر ر ر ر ر ر ْو ُل َعل ر ر ر ر ر رى نف ر ر ر ر ِر ر ْ َو َعل ر ر ر ر ر رى ِد ْي ِ ر ر ر ر ر ر ْْ َو َعل ر ر ر ر ر رى ّٰللا ا
ِبس ر ر ر ر ر ر ِم ِ
ْ
َ َ َأ ْهل ر ر ر ر رى َو َع َل ر ر ر ر رى َأ ْو ََلد ْي َو َع َل ر ر ر ر رى َم ر ر ر ر رالى َو َع َل ر ر ر ر رى َأ ْ
ص ر ر ر ر ر َ ِاعى َو َعل ر ر ر ر رى أ ْد َي ر ر ر ر ر ِان ِه ْم ِ ِ ِ
ْ َ َ ْ َل َ َ ُ َّ َ َّ َْ َ ََ َْ َ ْ َْ َ َْ
اهلل ال َع ِل ر ر ر ر ّ ِيِ ِ ِ ر ر ر ر ب َلإ ةو ر ر ر ر ق َلو و ر ر ر ر ح َل ف ِ ر ر ر ر ل أ ف وعل ر ر ر رى أم ر ر ر رو ِال ِهم أل ر ر ر رف أ ِ
ر ر ر ر ل
ْ
ال َع ِ ْي ِم.
َّ ّٰللا َو َع َلر ر ر ر ر ر ر رى َّ َ َّ َ َّ َ َ َّ
ّٰللا َو ّٰللا و ِفر ر ر ر ر ر ر رى ِ ِ ّٰللا و لر ر ر ر ر ر ر رى ِ اهلل و ِمر ر ر ر ر ر ر رن ِ
ّٰللا َو ر ر ر ر ر ر ر ر َ
ِ ِبسر ر ر ر ر ر ر ر ِم ِ ِ
ْ
ْ ْ َ َ ْ َ َ َ ُ َّ َ َّ
اهلل ال َع ِل ّ ِي ال َع ِ ْي ِم. َلحول وَل قوة ِإَل ِب ِ
َ َّ َ َ ََ َ ْ َّ َ َ
ّٰللا َعل ر ر ر رى َم ر ر ر را ِلى َو َعل ر ر ر رى ْ
ّٰللا عل ر ر ر رى ِدي ِ ر ر ر رْ وعل ر ر ر رى نف ر ر رِ ر ْْ ِبس ر ر ر ر ِم ِ
ْ
ِبس ر ر ر ر ِم ِ
ْ
َ َّ َ ُ
ّٰللا َعل ر ر ر ر رى ك ر ر ر ر ر ِ ّل ش ر ر ر ر ر ْي ِئ م ر ر ر ر ر س ص ر ر ر ر ر َ اعى .ب ْ َأ ْهل ر ر ر ر رى َو َع َل ر ر ر ر رى َأ ْو ََلدى َو َع َل ر ر ر ر رى َأ ْ
ِ ِ ِ ِ ِ ِ
َ َ
أ ْعطا ِن ْي ِه َرِّعى.
َ ْ َ َّ
ات ال َّسر ر ر ر ر ر ر ر ْب ِعْ َو َر ِ ّ األ َر ِض ر ر ر ر ر ر ر ر ْين ال َّس ر ر ر ر ر ر ر ر ْب ِعْ َو َ
ّٰللا َر ِ ّ ال َّس ر ر ر ر ر ر ر ر َمو ِ
ْ
ِبسر ر ر ر ر ر ر ر ِم ِ
َ ّ ْ َْ ْ
َ ال َع ِ ْي ِمْ ر ِ العر ِ
121
َ
ض َوَل ِف ر ر ر ر رى ْ َْ َ ٌْ َ َ ُ ُّ َ َ ْ َّ ْ
هللا ال ر ر ر ر ر ِذي َل يض ر ر ر ر ررم ر ر ر ر رع اس ر ر ر ر ر ِم ِه ش ر ر ر ر ريئ ِف ر ر ر ر ري األ ر ِ ِبس ر ر ر ر ر ِم ِ
ْ الس َم ِاء َو ُه َو َّ
الس ِم ْي ُع ال َع ِل ْي ُم (.)×3 َّ
الس َم ِاءْ ب ْسم هللا َخ ْير ْا َأل ْس َم ِاء في ْا َأل ْرض َوفى َّ
ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ
َُ ْ
ّٰللا َرِّعر ر ر ر ر رى َل أشر ر ر ر ر ر ِر َك ِبر ر ر ر ر ر ِه ّٰللا ّ َ
ّٰللا ّ َ ب ْسر ر ر ر ر رم هللا َأ ْف َتر ر ر ر ر رت ُ َو ر ر ر ر ر ره َأ ْخ َتر ر ر ر ر رت ُم ّ َ
ِ ِ ِ ِ ِ ِ
َ َ ُّ ُّ ُّ َ َّ ً ُّ ُّ ُّ َ َ َ
ّٰللا أ َعر ر ر ر ر ر ر ر ر ر َُّ َوأ َجر ر ر ر ر ر ر ر ر ر ُّل ّٰللا َل ِإلر ر ر ر ر ر ر ر ر ر َه ِإَل ُهر ر ر ر ر ر ر ر ر روّٰ .للا ّٰللا أ َحر ر ر ر ر ر ر ر ر رداْ ّٰللا ّٰللا
َ َ ُ َ َ َْ
َو أك َب ُر ِم َّما أخاف َوأ ْحذ ُر(.)×3
َ َ َ َْ ّ َ ُ ّ
الل ُه ر ر ر ر َّم ِإ ِن ر ر ر رى أ ُعوذ ِب ر ر ر ر َك ِم ر ر ر ر ْن ش ر ر ر ر ّ ِرنف ر ر رِ ر ْ َو ِم ر ر ر ر ْن ش ر ر ر ر ّ ِرغ ْي ر ر ر ر ِرىْ ِم ر ر ر ر ْن
َ ُ ّ َ َْ ّ ََ َ
ش ر ر ر ر ّ ِر َم ر ر ر را خل ر ر ر ر َق َرِّع ر ر ر رىْ ِب ر ر ر ر َك الل ُه ر ر ر ر َّم أخت ر ر ر ر ِر ُز ِم ر ر ر ر ْن ُه ْمْ َو ِب ر ر ر ر َك الل ُه ر ر ر ر َّم أ ْد َرأ ِف ر ر ر رى
َْ َ ُ ُ َ ّ ُ ُ
ور ِه ْمْ َو ِبر ر ر ر ر ر ر ر َك الل ُهر ر ر ر ر ر ر ر َّم َأ ُعر ر ر ر ر ر ر روذ ِمر ر ر ر ر ر ر ر ْن شر ر ر ر ر ر ر ر ُرو ِر ِه ْم َوأ ْسر ر ر ر ر ر ر رتك ِف ْي َك نحر ر ر ر ر ر ر ر ِ
َ َْ َ َّ ُ ْ َ ُ َ ّ ُ َ ْ َ َ َ ّ َ
ي َو أ ْي ر ر ر ر ر ر ِد ْي ِه ْم َو أ ْي ر ر ر ر ر ر ِدي َم ر ر ر ر ر ر ْن أ َحاطت ر ر ر ر ر ر ُه إي ِِاهر ر ر ر ر رم و اق ر ر ر ر ر ر ِدم ب ر ر ر ر ر رين ي ر ر ر ر ر رد ِ
َ َ َْ َ
ِعن َاي ِ ْ َوش ِملت ُه ِإ َحاط ِ ْ.
ص ر ر ر ر ر َم ُد. ّٰللا ال َّّٰللا َأ َح ر ر ر ر ر ٌدُ َّ .ّٰللا ال ر ر ر ر ر َّرر ْح َمن ال ر ر ر ر ر َّررحيمُ .ق ر ر ر ر ر ْل ُه ر ر ر ر ر َو َّ ُ َّ ْ
ِ ِ ِ ِبس ر ر ر ر ر ِم ِ
َ َ َ ُ َ ُُ َ َ
ل ْم َي ِل ْد َول ْم ُيول ْدَ .ول ْم َيك ْن ل ُه كف ًوا أ َح ٌد.)×3( .
ْ َ َ ْ َ
َو ِمث ر ر ر ر ُل ذ ِلر ر ر ر ر َك َعر ر ر ر ر ْن َي ِم ْي ِ ر ر ر ر رْ َو أ ْي َمر ر ر ر را ِن ِه ْمْ َو ِمثر ر ر ر ر ُل ذ ِلر ر ر ر ر َك َعر ر ر ر ر ْن ِشر ر ر ر ر َما ِلى
ْ َ َ َ ْ َ َ
َو َع ر ر ر ر ْن ش ر ر ر ر َما ِْ ِل ِه ْمْ َو ِمث ر ر ر ر ُل ذ ِل ر ر ر ر َك أ َم ر ر ر ر ِامى َوأ َم ر ر ر ر َام ُه ْمْ َو ِمث ر ر ر ر ُل ذ ِل ر ر ر ر َك ِم ر ر ر ر ْن
ْ َ َ ْ َ َْ َْ
خل ِفر ر ر رى َو ِمر ر ر ر ْن خل ِف ِهر ر ر ر ْمْ َو ِمثر ر ر ر ُل ذ ِلر ر ر ر َك ِمر ر ر ر ْن فر ر ر ر ْو ِقى َو ِمر ر ر ر ْن فر ر ر ر ْو ِق ِه ْمْ َو ِمثر ر ر ر ُل
122
ٌ َ ْ َ َ َ
ذ ِلر ر ر ر ر َك ِمر ر ر ر ر ْن ت ْح ِ ر ر ر ر رْ َو ِمر ر ر ر ر ْن ت ْحر ر ر ر ر ِت ِه ْمْ َو ِمثر ر ر ر ر ُل ذ ِلر ر ر ر ر َك م ُحر ر ر ر ر ْيي ِعر ر ر ر رى َو ِب ِهر ر ر ر ر ْمْ
َ َْ
َو ِ َما أ َحطن ِاب ِه.
َ َّ َ َ َ ّ َ َُ ّ
الل ُه ر ر ر ر ر َّم ِإ ِن ر ر ر ر رى أ ْس ر ر ر ر ر ل َك ِل ر ر ر ر رى َول ُه ر ر ر ر ر ْم ِم ر ر ر ر ر ْن خ ْي ر ر ر ر ر ِر َك ِبخ ْي ر ر ر ر ر ِر َك ال ر ر ر ر ر ِذى َل
ْ
اه ْم ِفر ر ر ر ر رى ِحف ِ ر ر ر ر ر ر َك َو ِع َير ر ر ر ر ر ِاذ َك اج َع ْل ر ر ر ر ر رْ َو إ َّير ر ر ر ر ر ُ َ ْ ُ ُ َْ ُ َ ّ
الل ُهر ر ر ر ر ر َّم ْ يم ِلكر ر ر ر ر ره غير ر ر ر ر رركْ
ِ
ََ َ َ َ
َو ِع َيا ِلر ر ر ر ر ر َك َو ِجر ر ر ر ر ر َو ِار َك َوأ ْم ِنر ر ر ر ر ر َك َوأ َمان ِتر ر ر ر ر ر َك َو ِح َِْ ر ر ر ر ر ر َك َو ِحر ر ر ر ر ر ْر ِز َك َوكن ِفر ر ر ر ر ر َك
ّ َ ْ َ َُ ْ َ َ ْ ُ ّ َ ْ َ َ ُ ْ َ َ ْ
س َو َج ر ر ر ر ر ِانْ و ِس ر ر ر ر رت ِرك ولط ِف ر ر ر ر رك و ِم ر ر ر ر رن ك ر ر ر ر ر ِل ش ر ر ر ر ريط ِان وس ر ر ر ر رلط ِانْ و ِ ن ر ر ر ر ر ِ
َْ َ َ ُ ْ
َو َ ر ر ر ر ِاَ ,و َحا ِس ر ر ر ر ِدْ َو َس ر ر ر ر ُب ِع َو َح َّي ر ر ر ر ِة َو َعق ر ر ر ر َر ِ ْ َو ِم ر ر ر ر ْن ش ر ر ر ر ّ ِرك ر ر ر ر ِ ّل َدا َّب ر ر ر ر ِة أن ر ر ر رى
َ َ ٌ َ
اص َي ِت َها ِإ َّن َر ِّعى َعلى ِص َرا ِ ُم ْست ِق ْي ِمْ آخذ ِبن ِ ِ
ْ َ َ َْ
َح ْسر ر ر ر ر ر ر ر ر ِِ َ ال ر ر ر ر ر ر ر ر َّرر ُّ ِمر ر ر ر ر ر ر ر ر َن اْل ْرُ ر ر ر ر ر ر ر ر رو ِ ْينْ َح ْسر ر ر ر ر ر ر ر ر ِِ َ الخر ر ر ر ر ر ر ر ر ِال ُق ِمر ر ر ر ر ر ر ر ر َن
َْ ُ َ ُ َ َْ ْ ُ
اْلخلر ر ر ر رو ِق ْينْ َح ْسر ر ر ر ر ِِ َ الر ر ر ر ر َّرر ِازق ِمر ر ر ر ر َن اْلر ر ر ر ر ْرزو ِق ْينْ َح ْس ر ر ر ر ر ِِ َ ال َّسر ر ر ر را ِت ُر ِم ر ر ر ر ر َن
اه ُر
َ صر ر ر ر ر ر ْ َ َ ْ ْاْلَ ْس ر ر ر ر ر ر ُتورْي َنْ َح ْس ر ر ر ر ر رِ َ الناص ر ر ر ر ر ر ُرم ر ر ر ر ر ر َن ْاْلَ ْن ُ
ورينْ حس ر ر ر ر ر ر ِِ َ الق ر ر ر ر ر ر ِ ِ ِ ِ ِ ِ
َ َّ
ورْي َنْ َح ْسر ر ر ر ر ِِ َ الر ر ر ر ر ِذى ُه َو َح ْسر ر ر ر ر ِِ ْ َح ْسر ر ر ر ر ِِ َ َمر ر ر ر ر ْن لر ر ر ر ر ْم َير ر ر ر ر ََ ْل َ َْْ ُ
ِمر ر ر ر رن اْلقهر ر ر ر ر ِ
هللا ِمر ر ر ر ر ر ر ْن َج ِم ْير ر ر ر ر ر ر ِع هللا َون ْعر ر ر ر ر ر ر َم ْال َوك ْير ر ر ر ر ر ر ُلْ َح ْسر ر ر ر ر ر رِ َ ُ َح ْسر ر ر ر ر ر رِ ْ َح ْسر ر ر ر ر ر رِ َ ُ
ِ ِ ِ ِ ِ
َْ
خل ِق ِه.
َ
ص ر ر ر ر ر ر ِال ِ ين. ّٰللا ا َّل ر ر ر ر ر رذي َن ر ر ر ر ر ر ََّ َل ْالك َت ر ر ر ر ر را َ َو ُه ر ر ر ر ر ر َو َي َت ر ر ر ر ر ر َو َّلى ال َّ إ َّن َول ّي ر ر ر ر ر ر َ َّ ُ
ِ ِ ِ ِِ
َ
ين َل ُي ْؤ ِم ُنر ر ر ر ر ر رون
َ َ َ َّ َ َ َْ َ َ ْ َ ُْ
َو ِ ذا قر ر ر ر ر ر ر َرأت القر ر ر ر ر ر ر ْر َءان َج َعلنر ر ر ر ر ر را َب ْينر ر ر ر ر ر ر َك َو َ ر ر ر ر ر ر ر ْين الر ر ر ر ر ر ر ِذ
123
َ َّ ً َ ْ ُُ ََ َ ْ ُ ً َ َ ََْ ْ َ َ َ ً
وب ِه ْم أ ِكن ر ر ر ر ر ر رة أن ِب ر ر ر ر ر ر رالال ِخر ِة ِ جاب ر ر ر ر ر ر را مس ر ر ر ر ر ر رتورا .وجعلن ر ر ر ر ر ر را عل ر ر ر ر ر ر رى قل ر ر ر ر ر ر ر ِ
ُْ َ ََ َ ْ َ َي ْف َق ُه ر ر ر ر ُ
وه َو ِف ر ر ر ري َءاذ ِان ِه ر ر ر ر ْم َوق ر ر ر ر ًرا َو ِ ذا ذك ر ر ر ر ْرت َرَّ ر ر ر ر َك ِف ر ر ر ري الق ر ر ر ر ْر َء ِان َو ْح ر ر ر ر َد ُه
َو َّل ْوا َع َلى َأ ْد َباره ْم ُن ُف ً
ورا. ِِ
َ َّ ْ ُ َ َّ َ ْ َ َ َّ ْ َ ُ ْ َ ْ َ َّ ُ َ َ
ّٰللا َل ِإلر ر ر ر ر ر َه ِإَل ُهر ر ر ر ر ر َو َعل ْير ر ر ر ر ر ِه ت َوكلر ر ر ر ر رى فر ر ر ر ر ر ِرن تولر ر ر ر ر روا فقر ر ر ر ر رل حسر ر ر ر ر ر ِِ
َ ُ َ َ ُّ ْ َ ْ ْ
َ ال َع ِ ِيم (.)×7 وهو ر العر ِ
لى ُ
هللا َعل ر ر ر ر ر َرى العلر ر ر ر ر ر ّي ْال َع ر ر ر ر ر ر ْيمَ .و َ
صر ر ر ر ر ر َّ َ َ َ َ ْ َ َ َ ُ َّ َ َّ
اهلل ِ ِ ِ ِ و َلحر ر ر ر ر رول وَل قر ر ر ر ر روة ِإَل ِبر ر ر ر ر ر ِ
َّ
ص ْ ِب ِه َو َسل َم. النِ ّ ْا َُل ّم ّي َو َع َلى آله َو َ َ ّ َ ُ َ َّ َّ
ِِ ِ ِ س ِي ِدنا محم ِد ِ
ِ
Selanjutnya, menghembuskan nafas dengan tanpa
mengeluarkan ludah, ke arah kanan 3 kali, ke arah
kiri 3 kali, ke arah depan 3 kali, dan ke belakang 3
kali.
َّ َ َ ََ ْ ُ َْ
ّٰللا ال ر ر ر ر ر ر ر َّرر ْح َم ِن ال ر ر ر ر ر ر ر َّرر ِح ِيمْ ْ
خب ر ر ر ر ر ر ر ت نف ر ر ر ر ر رِ ر ْ ِف ر ر ر ر ر ر رى خ ر ر ر ر ر ر رَ ا ِْ ِن ِبس ر ر ر ر ر ر ر ِم ِ
َ َ ْ ُ َ َ َ ْ َل َ َ ُ َّ َ َّ ََْ َُ َ
اهللْ
ِ ِ ِ ب َل إ ةو ق َل و و ح َل اه ح يتِ اف م ْ اهلل
أقفالها ِث ِ ِ ِ
ب ْ ق
َُ ُ َْ ّ ُ
َل أ ِط ْي ر ر ر ُقْ أ ِط ْي ر ر ر ُق َو َم ر ر را أ َدا ِف ر ر ر ُع ِب ر ر ر َك الل ُه ر ر ر َّم َع ر ر ر ْن نف ر رِ ر ْ َم ر ر را
هللا َون ْعر ر ر ر ر َم َ
الو ِك ْي ر ر ر ر ر ُلْ ََل َطا َقر ر ر ر ر َة َْل ْخ ُلر ر ر ر روق َمر ر ر ر ر َع ُق ر ر ر ر ر ْد َ ة ْال َخر ر ر ر رالقْ َح ْسر ر ر ر رِ َ ُ
ِ ِ ِِ رِ ِ ِ
ْ
هللاْ ِب َج ِم ْير ر ر ر ر ر ر ر ر ِل ِسر ر ر ر ر ر ر ر رت ِرهللاْ
ُ ْ َ ْ ُ ْ َ
ف صر ر ر ر ر ر ر ر رن ِع ِ هللاْ ِبل ِطير ر ر ر ر ر ر ر ر ِ
ف ِ ِبخ ِفر ر ر ر ر ر ر ر ر ّ ِي لطر ر ر ر ر ر ر ر ر ِ
َ َ َّ ْ ُ َ َ َّ ْ ُ َ ّ َ ُ ََ َ َْ ُ
صر ر ر ر ر ركى هللاْ تح هللاْ نشر ر ر ر ر رفعى ِبس ر ر ر ر ر ِي ِدنا َرس ر ر ر ر رو ِل ِ ف ِ دخل ر ر ر ر رى ِف ر ر ر ر رى كن ر ر ر ر ر ِ
124
َّ َ ْ ُ َ ُ
هللا ِلك ر ر ر ر ر ر ِ ّل هللاْ إدخر ر ر ر ر ررت ى ر ر ر ر ر رل
َ َ َّ ْ ُ َ َ
ع ى ر ر ر ر ر ر ل كو ت اهللْر ر ر ر ر رب ى
َْ ُ
ر ر ر ر ر رنآم هللاْ اء َ
م ر ر ر ر ر رسبَ ْ
ِ ِ ِ ِ
ِش َّد ِة.
ْ ُْ ّ
الل ُه ر ر ر ر ر َّم َي ر ر ر ر ر َام ْن ِإ ْس ر ر ر ر ر ُم ُه َم ْح ُب ر ر ر ر رو ٌ ْ َو َو ْج ُه ر ر ر ر ر ُه َمطل ر ر ر ر رو ٌ ْ ِإك ِف ِ ر ر ر ر رْ َم ر ر ر ر را
لى هللا َعلر ر ر ر ر َرى صر ر ر ر ر َّ َق ْلِر ر ر ر رْ م ْنر ر ر ر ر ُه َم ْر ُهر ر ر ر رو ٌ ْ َأ ْنر ر ر ر ر َى َغالر ر ر ر ر ٌب َغير ر ر ر ر ُرر َم ْغ ُلر ر ر ر رو ْ َو َ
ِ ِ ِ ِ
صر ر ر ر ر ر ر ر ْ به َو َسر ر ر ر ر ر ر ر َّل َمَ .ح ْسر ر ر ر ر ر ر رِ َ َ
هللا َو ِن ْعر ر ر ر ر ر ر ر َم َسر ر ر ر ر ر ر ر ّيد َنا ُم َح َّمر ر ر ر ر ر ر رد َوآلر ر ر ر ر ر ر ره َو َ
ِ ِِ ِ ِ ِ ِِ
َ ْ ُ 133
الو ِكيل.
Pembacaan hizb Nawawi, dibaca hanya beberapa moment
tertentu saja, tidak setiap melakukan suatu kegiatan tarekat.
Contohnya, disaat kedatangan Syaikh ke Zawiyah Arraudhah,
disaat itu, terkadang mengamalkan Hizb Nawawi, namun
terkadang juga tidak.
133
KH. Muhammad Danial Nafis, Kumpulan Dzikir Sholawat & Hizib
Thoriqoh Shidiqiyah Darqowiyah Syadziliyah, Jakarta: Daar Arraudhah Al-
Islamiyah, 2018, hal. 221-232.
125
الر ْحمن َّ
الر ِح ْي ِم هللا َّ ِبس ِم ِ
ْ
ِ
َ َ َ ََ َ ََْ ُ ُ َ
قر ر ر ر ْل أ ُعر ر ر ر ْوذ ِبر ر ر ر َر ِ ّ الفلر ر ر ر ِقِ ،مر ر ر ر ْن شر ر ر ر ّ ِرم ر ر ررا خلر ر ر ر َقَ ،و ِمر ر ر ر ْن شر ر ر ر ّ ِررغا ِسر ر ر ر ِق
َ ْ َ َّ َّ َ َ ْ َ َ ََ
ات ِف ر ر ر ر ري ال ُعق ر ر ر ر ر ِدَ ،و ِم ر ر ر ر ر ْن ش ر ر ر ر ر ّ ِر َحا ِس ر ر ر ر ر ِد ِإذا وق ر ر ر ر ر َب ،و ِم ر ر ر ر رن ش ر ر ر ر ر ّ ِررالن ر ر ر ر ررفاث ِ
َ
ِإذا َح َس َد( .ثالثا)
الر ْحمن َّ
الر ِح ْي ِم هللا َّ ِبس ِم ِ
ْ
ِ
َ
اسِ ،م ر ر ر ر ْن ش ر ر ر ر ّ ِر ر ر ر ر
َّ
ن ال ه ر ر ر ر
َ
ل إ ، اس ر ر ر ر
َّ
ن ال ك ر ر ر ر ل م ُق ر ر ر ر ْل َأ ُع ر ر ر ر ْو ُذ ب ر ر ر ر َر ّ ال َّن ر ر ر راسَ ،
ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ
اسِ ،م ر ر ر ر ر َن ر ر ر ر ر ن
ُ ْ ُ ُ ْ ر َّ
ال و د ر ر ر ر ر ص ي ر ر ر ر ر ف س و ر ر ر ر ر ْال َو ْس ر ر ر ر ر َواس ْال َخ َّن ر ر ر ر راس َا َّل ر ر ر ر رذ ْي ُي َو ْ
س
ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ
ْ َّ َ َّ
اس( .ثالثا) ال ِجن ِة والن ِ
َْ ُ َ َّ َ ّ َ ُ ُ
راط ِينَ ،وأ ُع ر ر ر ر روذ ِب ر ر ر ر ر َك َر ِ ّ أن ِ ر ر ر ر ر يالش َ ات
ِ رَوذ ب ر ر ر ر ر َرك م ر ر ر ر ر ْن َه َم ر ر ر ر ر َ
ِ ر ِ أع ر ر ر ر ر ِ
ون( .ثالثا) َ ْ ُ ُ
يحضرر ِ
َ َ َ ُ َ َ َ ََ ُ َ َ
أ ف َح ِس ْال ُت ْم أ َّن َما خل ْق َناك ْم َع َبثا َو أ َّنك ْم ِإل ْي َنا َل ُت ْر َج ُع ْرون
َ َ َ َ ُ ْ َ ُ ْ َ ُّ َ َ َ َّ ُ َ َ ُّ ْ َ ْ ْ َ
َ الك ر ر ر ر ر ر ِرْي ِمَ .و فتعر ر ر ر ر رالى هللا اْل ِلر ر ر ر ر رك ال ر ر ر ر ر رق َل ِإلر ر ر ر ر ره ِإَل هر ر ر ر ر رو ر العر ر ر ر ر رر ِ
َ َّ َ َ َ َ ً َ
هللا ِإله ر ر ر ررا آخ ر ر ر ر َرَل ُب ْر َه ر ر ر ران ل ر ر ر ر ُه ِب ر ر ر ر ِره ،ف ِرن َم ر ر ر را ِح َس ر ر ر ر ُراب ُه، َ ْ َ ْ ُ َ َ
م ر ر ر رن ي ر ر ر رد م ر ر ر رع ِ
ْ َ ُ َْ َ ْ َّ ْ
ِعن ر ر ر ر ر ر َد َرّ ر ر ر ر ر ر ِر ِهِ ،إن ر ر ر ر ر ر ُره َل ُيف ِ ر ر ر ر ر ر ُ الكا ِف ر ر ر ر ر ر ُرر ْونَ .وق ر ر ر ر ر ر ْل َر ِ ّ اغ ِف ر ر ر ر ر ر ْر َو ْار َح ر ر ر ر ر ر ْم
َ
اح ِم ْين َو َأ ْن َى َخ ْي ُر َّ
الر ِ
126
ْ َ َ ان هللا حر ر ر ر ر ْي َن ُت ْم ُسر ر ر ر ر ْو َن َوحر ر ر ر ر ْي َن ُت ْ َ ُ ْ َ َ
صر ر ر ر ر ِب ُح ْونَ .ولر ر ر ر ر ُه ال َ ْمر ر ر ر ر ُد ِفر ر ر ر ري ِ ِ ِ فسر ر ر ر ربح
ْ َ ْ َ ُ ْ َّ َ َ َ َ
ض َو َع ِشر ر ر ر ر ر ًّيا َو ِحر ر ر ر ر ر ْين ت ِهر ر ر ر ر ر ُر ْونُ .يخر ر ر ر ر ر ِر َُ ال َحر ر ر ر ر ر َّي ِمر ر ر ر ر ر َن األ ْ
ات و ِ
ر السر ر ر ر ر رمو ِ
َ ْ َْ َ ْ َْ
ض َب ْع ر ر ر ر ر ر َد َم ْو ِ َه ر ر ر ر ر را
األ ْر َ اْل ِّي ر ر ر ر ر ر ِى َو ُيخ ر ر ر ر ر ر ِر َُ اْل ِّي ر ر ر ر ر رى ِم ر ر ر ر ر ر َن ال َح ر ر ر ر ر ر ّ ِيَ ،و ُي ْح ر ر ر ر ر ر ِي
َ َ َ ُ ْ
َوكذ ِل َك تخ ِر ُج ْون.
صر ر ر ر ر ِّد ًعا آن َع َلر ر ر ر رى َج َبر ر ر ر رل َل َر َأ ْي َتر ر ر ر ر ُه َخاش ًعر ر ر ر ررا ُم َت َ َ ْ َْ َْ َ َ َ ْ ُ ْ َ
لر ر ر ر رو أنَلنر ر ر ر ررا هر ر ر ر رذا القر ر ر ر رر
ِ ِ
َ َّ ُ َ ْ ُ َ َّ َ ْ َ َْْ َ مر ر ر ر ر ر ر ر ْن َخ ْشر ر ر ر ر ر ر ر َ
اس ل َعل ُهر ر ر ر ر ر ر ر ْم ِ ر ر ر ر ر ر ر رن ل ل
ِ اهبرِ ر ر ر ر ر ر ر رض ن ال ر ر ر ر ر ر ر رث ماأل ك ر ر ر ر ر ر ر رل ت ِ و ، هللا
ِ ة ِ ي ِ
ْ َ َّ َ َ َ َ َ َّ ُ ْ َ ُ َ ُ َّ
هللا ال ر ر ر ر ر ر ر ر ِذ ْي َل ِإل ر ر ر ر ر ر ر ر َه ِإَل ُه ر ر ر ر ر ر ر ر َو َع ر ر ر ر ر ر ر ر ِال ُم الغ ْي ر ر ر ر ر ر ر ر ِب يتفك ر ر ر ر ر ر ر ررون .ه ر ر ر ر ر ر ر رو
َّ َ َ َّ ْ ُ ُ َ ُ َّ َّ َ
هللا ال ر ر ر ر ر ِذ ْي َل ِإل ر ر ر ر ر َه ِإَل ُه ر ر ر ر ر َو َوالش ر ر ر ر رها َد ِة ُه ر ر ر ر ر َو ال ر ر ر ر ر َّرر ْح َم ُن ال ر ر ر ر ررر ِحيم .ه ر ر ر ر رو
ْ ْ ُْ َ ُْ ْ ْاْلَ ِل ر ر ر ر ر ر ر ُك ْال ُق ر ر ر ر ر ر ر ُّد ْو ُ
س ال َّس ر ر ر ر ر ر رال ُم اْلؤ ِم ر ر ر ر ر ر ر ُرن اْل َه ر ر ر ر ر ر ر ْي ِم ُن ال َع َِي ر ر ر ر ر ر ر ُرَال َج َّب ر ر ر ر ر ر ر ُار
هللا ْال َخر ر ر ر ر رال ُق ْال َبر ر ر ر ر رار ُ ان هللا َع َّمر ر ر ر ر را ُي ْشر ر ر ر ر رر ُك ْو َنُ .هر ر ر ر ر ر َو ُ َُْ َ ّ ُ ُ ْ َ َ
ِ ِ ِ ِ اْلتك ِبر ر ر ر ر رر ،سر ر ر ر ر ربح
َ ْ ُ ْ َ ُ َ ُّ َ ُ َ ُْ َ ّ ُ َ ُ َ ْ
ات اْلصر ر ر ر ر ِور ،لر ر ر ر ره األسر ر ر ر ر َم ُاء ال سر ر ر ر ر ْ ،يس ر ر ر ر ر ِب لر ر ر ر ره مر ر ر ر را ِفر ر ر ر ري ال َّس ر ر ر ر ر َمو ِ
األ ْرضَ ،و ُه َو ْال َعَْي َُ ْال َ ك ُ َ َ
يم ِ ِ و ِ
َ َّ ُْ ْ َ َ َ َّ َ َ ُ َ َ ََ ُ ْ
اْل ْينِ .إن ر ر ر را ك ر ر ر رذ ِل َك ن ْج ر ر ر ر َِي اْل ْ ِس ر ر ر ر ِن ْينِ .إن ر ر ر ر ُه
س ر ر ر رال ٌم عل ر ر ر رى ن ر ر ر رو ِ ِف ر ر ر ري الع ر ر ر ر ِ
َ ُْ ْ َ
ِم ْن ِع َب ِادنا اْلؤ ِم ِن ْين
ََ َ َّ َ ُ ُ
وذ ب َكل َ
ات ِم ْن ش ّ ِر َما خل َق( .ثالثا)
هللا الت َّام ِ
ِ ات
ِ م أع ِ ِ
127
َ
ض َوَل ِف ر ر ر ر ر ري ْ َْ َ ٌْ ْ َ َ ُ ُّ َ َ ْ َّ ْ
هللا ال ر ر ر ر ر ر ِذي َل يض ر ر ر ر ر ررم ر ر ر ر ر رع أس ر ر ر ر ر ر ِم ِه ر ر ر ر ر ر ء ِف ر ر ر ر ر ري األر ِ
ِبس ر ر ر ر ر ر ِم ِ
ْ الس َم ِاء َو ُه َو َّ
الس ِم ْي ُع ال َع ِل ْي ُم( .ثالثا) َّ
(أرععا)
َ ً َ ْ َ ْ ُ َّ َ ّ ْ َ َ َ
اْل ْين َح ْمر ر ر ر ر ر ردا ُير ر ر ر ر ر ر َو ِافي ِن َع َمر ر ر ر ر ر ر ُه َو ُيكر ر ر ر ر ر ر ِاف ُ َم َِْير ر ر ر ر ر ر َد ُه.
ّٰلل ر ِ العر ر ر ر ر ر ر ِ
ال مر ر ر ر ر ر رد ِ ِ
(ثالثا)
128
َ َ َ َّ ْ ُ َ ُ َ َ ُّ َ ْ َ ُ َ َ َ َ ُ َ ََْ َ ْ
حس ر ر ر ر ر ر ر ِرِ هللا َل ِإل ر ر ر ر ر ر ره ِإَل ه ر ر ر ر ر ر ررو علي ر ر ر ر ر ر ر ِره ت ر ر ر ر ر ر رروكلى وه ر ر ر ر ر ر ررو ر الع ر ر ر ر ر ر رر ِ
ً َ
الع ِ ْي ِرم( .سبعا)
129
َ ُ َ ْ َ ُ َ َّ َ َ َ ُ ّ َ ْ َ ْ ٌ َ َ َّ َ َ َ
هللا ق ر ر ر ر ر ْد أ َح ر ر ر ر ررا ِبك ر ر ر ر ر ِ ّل اعل ر ر ر ر ررم أن هللا عل ر ر ر ر رى ك ر ر ر ر ر ِل ر ر ر ر ر ِء ق ِدي ر ر ر ر ررر ،وان
ْ َ
ْ ِء ِعل ًمرا
اآلخ َر ِةو َا َّلل ُه َّم إ ّني َأ ْس َ ُل َك ْال َعاف َي َة ،في ُّ
الد ْن َيا َ
ِ ِ ِ ِِ
َ َا َّلل ُه ر ر ر ر ر َّم إ ّن ر ر ر ر ري َأ ْس ر ر ر ر ر َ ُل َك ْال َع ْف ر ر ر ر ر َو َو ْال َع ر ر ر ر رراف َي َةَ ،و ْاْلَ َعاف ر ر ر ر ر َرا َة َّ
الدا ِْ َم ر ر ر ر رةِ ،ف ر ر ر ر ري ِ ِِ
َ ْ َ َ
ِد ْي ِ ْ َو ُدنيا َي َوأ ْه ِل ْي َوما ِل ْي
َ َّ ُ َّ ْ ُ
است ْر َع ْو َرا ِن ْي َو ِآم ْن َر ْو َعا ِن ْي اللهم
130
َْ َ َّ ُ َّ ْ َ ْ
احف ِ ر ر ر ر ْ ِم ر ر ر ر ْن َب ر ر ر ر ْي ِن َي ر ر ر ر َد َّي َو ِم ر ر ر ر ْن خل ِف ر ر ر ر ْي َو َع ر ر ر ر ْن َي ِم ْي ِ ر ر ر ر ْ َو َع ر ر ر ر ْن الله ر ر ر رم
مال ْي َو ِم ْن َف ْوق ْيَ ،و َأ ُع ْو ُذ ب َع َ َم ِت َك َأ ْن ُأ ْغ َتا َل ِم ْن َت ْح ِ ْ َ
ِش
ِ ِ ِ
َْ َ َْ َ ُ ْ َْ َ َ َْ َ َ َ ْ َ َ َّ
الل ُهر ر ر ر ر َّرم أنر ر ر ر رى خلقت ِنر ر ر ر ر ْريَ ،و أنر ر ر ر رى ْه ِد ْي ِنر ر ر ر ر ْريَ ،و أنر ر ر ر رى تط ِع ُم ِنر ر ر ر ر ْري َو أن ر ر ر ر رى
َْ َ ُ َْ َ ُ ُ َ
ن ْس ِق ْي ِن ْريَ ،و أنى ت ِم ْيت ِنريَ ،و أنى ت ْح ِي ْي ِن ْري
َ ْ ْ َ َ َ َ ْ ْ َ َ
ص ر ر ر ر ر َب ْحنا َعل ر ر ر ر رى ِفط ر ر ر ر ر َر ِة ا ِإل ْس ر ر ر ر رال ِمَ ،و َعل ر ر ر ر رى ك ِل َم ر ر ر ر ر ِة ا ِإلخ ر ر ر ر رال ِ َ ،و َعل ر ر ر ر رى َأ ْ
َّ َ َّ َ َّ ُ َ َ َ
هللا َعل ْي ر ر ر ر ر ِه َوآ ِل ر ر ر ر ر ِه َو َس ر ر ر ر رل َمَ ،و َعل ر ر ر ر رى ِمل ر ر ر ر ر ِة ِد ْي ر ر ر ر ر ِن ن ِب ِّين ر ر ر ر ررا ُم َح َّم ر ر ر ر ر ِد ص ر ر ر ر رلى
ُْ ْ َ ً َ ََ ً َ َ َ
أ ِب ْينا ِإ ْبرا ِه ْي َم َح ِن ْيفا ُم ْس ِلماَ ،وما كان ِم َن اْلش ِر ِك ْين
ُ َا َّلل ُّهر ر ر ر ر ر َم إ ّنر ر ر ر ر ري َأ ْسر ر ر ر ر ر َ ُل َك َخ ْير ر ر ر ر ر َر َهر ر ر ر ر ر َذا ْال ُير ر ر ر ر ر ْوم َف ْت َحر ر ر ر ر ر ُه َو َن ْ
صر ر ر ر ر ر َر ُه َونر ر ر ر ر ر ْو َر ُه ِ ِِ
َ ََ
َو َ َركت ُه َو ُهدا ُه
131
َ ْ َْ َ َ َا َّلل ُه ر ر ر ر َّم م ر ر ر ر َرا َأ ْ
ص ر ر ر ر َب َ ِع ر ر ر ر ْي ِمر ر ر ر ر ْن ِن ْع َم ر ر ر ر ِة أ ْو ِب َح ر ر ر ر ِرد ِم ر ر ر ر ْن خل ِق ر ر ر ر َك ،ف ِمنر ر ر ر ر َك
ُّ ْ َ َ َ َ ََ ْ َ َ
َو ْح َد َك َل ش ِرْي َك ل َك ،فل َك ال َ ْم ُد َول َك الشك ُر َعلى ذ ِل َك
َ َ َ َْ َْ ُ ْ َ َ
هللا َو ِ َح ْمر ر ر ر ر ِد ِه َعر ر ر ر ر َد َد خل ِقر ر ر ر ر ِره َو ِرضر ر ر ر ررى نف ِسر ر ر ر ر ِه َو ِزنر ر ر ر رة َع ْر ِشر ر ر ر ر ِه
سر ر ر ر ربحان ِ
َ َ
َو ِمدا َد ك ِل َما ِت ِه( .ثالثا)
هللا َع ر ر ر ر َد َد َم ر ر ر را
ُ ْ َ َ َّ َ َ َ َ َ ََ َ ُ ْ َ َ
هللا ع ر ر ر ردد م ر ر ر را خل ر ر ر رق ِف ر ر ر ري السم ر ر ر ر ِراء ،سبح ر ر ر رران ِ سبح ر ر ر رران ِ
َ َ َ ُ ْ َ َ َ ََ
هللا َعر ر ر ر ر ر َد َد َمر ر ر ر ر را َب ر ر ر ر ر ْين ذ ِلر ر ر ر ر ر َكُ ،س ْب َحر ر ر ر ر رران
ِ رانر ر ر ر ر ح بس ، ض
ِ
ْ
ر األ خل ر ر ر ر ر َرق ِفر ر ر ر ر ري
َ
هللا َع َد َد َما ُه َو خ ِرال ٌق( .ثالثا) ِ
132
ََ ُ َْ هلل َأ ْك َبر ر ر ر ُر َعر ر ر ر َد َد َمر ر ر ررا َخ َلر ر ر ر َرق فر ر ر ري َّ
هللا أك َبر ر ر ر ُر َعر ر ر ر َد َد َمر ر ر ررا خلر ر ر ر َرق ِفر ر ر ري الس َمر ر ر ر ِراء، ِ
ُ
133
ُ
األ ّم ر ر ر ري َو َع َل ر ر ر ررى َال ر ر ر ره َو َ َ َ َ ّ َ ُ َ َّ َ َ َّ َّ َ
ص ر ر ر ر ْ ِب ِه ِ ِ الل ُه ر ر ر رم ص ر ر ر ر ِ ّل عل ر ر ر رى س ر ر ر ر ِي ِدنا محم ر ر ر ر ِد ن ِِ ر ر ر ر ّ ِ ِ
َ
األ ْ َو َس ّل َم َع َد َد َما َخ َل َ
ضِ ر ي فِ ق ِ
َ َّ ُ َّ َ ّ َ َ َ ّ َ ُ َ َّ َ ّ ُ
األ ّم ر ر ر ري َو َع َل ر ر ر ررى َال ر ر ر ره َو َ
ص ر ر ر ر ْ ِب ِه ِ ِ الله ر ر ر رم ص ر ر ر ر ِل عل ر ر ر رى س ر ر ر ر ِي ِدنا محم ر ر ر ر ِد ن ِِ ر ر ر ر ِ ِ
َ ّ
َو َس ِل َم َع َد َد َما َب ْي َرن ذ ِل َرك،
ُ
األ ّم ر ر ر ري َو َع َل ر ر ر ررى َال ر ر ر ره َو َ َ َ َ ّ َ ُ َ َّ َ َ َّ َّ َ
ص ر ر ر ر ْ ِب ِه ِ ِ الل ُه ر ر ر رم ص ر ر ر ر ِ ّل عل ر ر ر رى س ر ر ر ر ِي ِدنا محم ر ر ر ر ِد ن ِِ ر ر ر ر ّ ِ ِ
َ ّ
َو َس ِل َم َع َد َد َما ُه َو خ ِال ٌق.
َ ْ َ ْ ُْ َ َ َ ََل إ َل ر ر ر ر َه إ ََّل ُ
هللا َو ْح ر ر ر ر َد ُه َل ش ر ر ر ر ِرْي َك ل ر ر ر ر ُه ،ل ر ر ر ر ُه اْلل ر ر ر ر ُك َول ر ر ر ر ُه ال َ ْم ر ر ر ر ُد َو ُه ر ر ر ر َو ِ ِ
ُ َ َْ َ َ ُ َ َ
(ثالثا) َعلرى ك ِ ّل ْ ِء ق ِد ْي ٌر َع َد َد ك ِ ّل ذ َّر ِة ألف َم َّر ِة.
ْ ُ ْ َ َ ان َ َ ْ ُ ْ َ َ
هللا ال َع ِ ر ر ر ر ر ر ر ْي ِم
هللا و ِ حم ر ر ر ر ر ر ر ِد ِه (ماْ ر ر ر ر ر ر ررة م ر ر ر ر ر ر رررة) ،س ر ر ر ر ر ر ربحان ِ
ِ س ر ر ر ر ر ر ربح
َ َ ُ َ ُ َْ َ َ ُ َ ْ َ ْ ْ َ َ
هللا أك َبر ر ر ر ر ر ر ر ر ر ر ر ر ُر. هللَ ،وَل ِإلر ر ر ر ر ر ر ر ر ر ر ر ره ِإَل هللا ،و
هللا ،وال مر ر ر ر ر ر ر ر ر ر ر ر رد ِ
ُ
سر ر ر ر ر ر ر ر ر ر ر ر ربحان ِ
(ماْة مرة)
134
ْ ُْ َ َ َ َ احا) ََل إ َلر ر ر ر ر َه إ ََّل ُ
هللا َو ْح ر ر ر ر ر َرد ُه َل ش ِرْي ر ر ر ر ر َرك لر ر ر ر ر ُه ،ل ر ر ر ر ر ُه اْلل ر ر ر ر ر ُرك ِ ِ
َ(و َيَير ر ر ر ر ُرد َ
ص ر ر ر ر ر َب ً
ِ
َ ُ َ َ َ ْ
134
َول ُه ال َ ْم ُرد َو ُه َو َعلى ك ِ ّل ْ ِء ق ِد ْي ٌر( .ماْة مرة)
وم ﴾ َ َ َ ْ ُ ُ ُ ْ َ ّ ْ َ ُّ
﴿ وعن ِى الوجوه ِللح ِي القي ِ
134
Irsyâd al-Thâlabah, Depok: Pondok Pesantren Darul Rahman III,
hal. 119-127.
135
()١ آية الكر
ْ َ ْ
هللا الر ر ر ر ر ر َّرر ْح َم ِن الر ر ر ر ر ر َّرر ِح ِيم ﴿ َحر ر ر ر ر ر ِم ( )١ت ِاْير ر ر ر ر ر ُرل ال ِكتر ر ر ر ر را ِ ِمر ر ر ر ر ر َن
ِبسر ر ر ر ر ر ِم ِ
ْ
َ َّ َ َّ ْ َ ْ ْ
هللا ال َع َِي ر ر ر ر ر ر ِرَال َع ِل ر ر ر ر ر ر ِيم ( )٢غ ر ر ر ر ر را ِف ِرال ر ر ر ر ر ررذن ِب و قا ِب ر ر ر ر ر ر ِل الت ر ر ر ر ر ر ْو ِ ش ر ر ر ر ر ر ِد ِيد
ِ
َ َْ َّ َ َ َّ ْ َ
ال ِعقا ِ ِذي الط ْو ِل َل ِإل َه ِإَل ُه َو ِإل ْي ِه اْل ِص ُير ﴾
ْ ُ َْ
ض َو ِ ن ت ْبر ر ر ر ر ر ُدوا َمر ر ر ر ر را ِفر ر ر ر ر ري ِ ر األ ْ ات َو َمر ر ر ر ر را ِفر ر ر ر ر ري َ َ
﴿ ِّٰلل مر ر ر ر ر را ِفر ر ر ر ر ري ال َّسر ر ر ر ر ر َماو ِ
َ َ َ ْ ُ
وه ُي َحا ِس ر ر ر ر ر ر ر ْبك ْم ِب ر ر ر ر ر ر ر ِه هللا ف َيغ ِف ر ر ر ر ر ر ر ُر ِْل ر ر ر ر ر ر ر ْن َيش ر ر ر ر ر ر ر ُاء َأ ْن ُفس ر ر ر ر ر ر ر ُك ْم َأ ْو ُت ْخ ُف ر ر ر ر ر ر ر ُ
ِ
َ َ ُ َُ َ ّ ُ َ ْ َ َ ُ َ ُ َ
هللا َعل ر ر ر ر ر رى ك ر ر ر ر ر ر ِ ّل ر ر ر ر ر ر ْ ِء ق ر ر ر ر ر ر ِد ٌير( )٢٨٤آ َم ر ر ر ر ر ر َن ويع ر ر ر ر ر ر ِذ م ر ر ر ر ر رن يش ر ر ر ر ر راء و
اهلل ر ر ر ر ر ب ن الر ُسر ر ر ر رو ُل ب َم ر ر ر ر را ُأ ْن ر ر ر ر رَ َل إ َل ْير ر ر ر ره م ر ر ر ر ر ْن َرّ ر ر ر ر ره َو ْاْلُ ْؤم ُنر ر ر ر رو َن ُك ر ر ر ر رل آ َم ر ر ر ر ر ََّ
ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ
َ ُ َ َ َ َُ ُ ُُ َ َ
َو َمال ِْك ِتر ر ر ر ر ِه َوكت ِبر ر ر ر ر ِه َو ُر ُسر ر ر ر ر ِل ِه َل نفر ر ر ر ر ّ ِرق َبر ر ر ر ر ْين أ َحر ر ر ر ر ِد ِمر ر ر ر ر ْن ُر ُسر ر ر ر ر ِل ِه َوقر ر ر ر رالوا
َ َّ ُ َْ َ َ َ َ َ َ ُْ َ
َس ر ر ر ر ر ِم ْعنا َوأط ْعن ر ر ر ر را غف َر ان ر ر ر ر ر َك َرَّ ن ر ر ر ر را َو ِ ل ْي ر ر ر ر ر َك اْل ِص ر ر ر ر ر ُير(َ)٢٨٥ل ُيك ِل ر ر ر ر رف
ْ َ َْ ْ َ َ َ َّ َّ ُ َ ْ
ّٰللا نف ًس ر ر ر را ِإَل ُو ْس ر ر ر ر َع َها ل َه ر ر ر را َم ر ر ر را ك َس ر ر ر ر َالى َو َعل ْ َه ر ر ر را َم ر ر ر را اكت َس ر ر ر ر َالى َرَّ ن ر ر ر را
صر ر ر ر ر ر ًرا ََل ُت َؤاخر ر ر ر ر ر ْذ َنا إ ْن َنسر ر ر ر ر ر َينا َأو َأ ْخ َط ْ َنر ر ر ر ر را َرَّ َنر ر ر ر ر را َوََل َت ْحمر ر ر ر ر ر ْل َع َل ْي َنر ر ر ر ر را إ ْ
ِ ِ ِ ِ ِ
َ َ َ َ َ َ ُ َْ َ َ َك َمر ر ر را َح َم ْل َتر ر ر ر ُه َع َلر ر ر رى ا َّلر ر ر رذ َ
ين ِمر ر ر ر ْن ق ْب ِلنر ر ر را َرَّ نر ر ر را َوَل ت َح ِّملنر ر ر را َمر ر ر را َل طاق ر ر ر رة ِ
َ ْ ُ َ َّ َ ْ ْ َ َ َ ْ َ ْ َ َ ْ َ َ ْ َ َ َ ْ ُ َ ََ
ص ر ر ر ر ْرنا لن ر ر ر را ِب ر ر ر ر ِه واع ر ر ر رف عن ر ر ر را واغ ِف ر ر ر ررلن ر ر ر را وارحمن ر ر ر را أن ر ر ر رى موَلن ر ر ر را فان
136
وسورة النصر()١
137
ُ ْ ُ َ الل ُهر ر ر ر ر ر َّم إ ّنر ر ر ر ر ري َأ ْ
َّ
صر ر ر ر ر ر َب ْحى (أ ْم َسر ر ر ر ر ر ْيى) ِمنر ر ر ر ر ر َك ِفر ر ر ر ر ري ِن ْع َمر ر ر ر ر ر ِة َو َعا ِف َير ر ر ر ر ر ِة ِِ
ْ َ ْ َ َ ْ َ َْ
َو ِسر ر ر ر ر ر رت ِرفر ر ر ر ر ر ر ت ِم ْم ِن ْع َمتر ر ر ر ر ر ر َك َعلر ر ر ر ر ر ر َّي َو َعا ِف َي ِتر ر ر ر ر ر ر َك َو ِسر ر ر ر ر ر رت ِر َك ِفر ر ر ر ر ر ري الر ر ر ر ر ر ر ُّردنيا
138
َّ ْ َ َّ َ َ ُ َ ُ َّ
هللا ال ر ر ر ر ر ِذي َل ِإل ر ر ر ر ر َه ِإَل ُه ر ر ر ر ر َو َع ر ر ر ر ر ِال ُم الغ ْي ر ر ر ر ر ِب َوالش ر ر ر ر ر َه َاد ِة ُه ر ر ر ر ر َو ﴿ه ر ر ر ر رو
َْ َّ َ َ ُ َ ُ َّ
هللا الر ر ر ر ر ر ر ِذي َل ِإلر ر ر ر ر ر ر َه ِإَل ُهر ر ر ر ر ر ر َو اْل ِلر ر ر ر ر ر ر ُك يم ( )٢٢هر ر ر ر ر ر رو الر ر ر ر ر ر ر َّرر ْح َم ُن الر ر ر ر ر ر ر َّررح ُ
ِ
َُْ َ ْ ْ ُْ َ ُْ ْ ْال ُق ر ر ر ر ر ر ر ُّد ُ
وس ال َّس ر ر ر ر ر ر رال ُم اْل ر ر ر ر ر ر رؤ ِم ُن اْل َه ر ر ر ر ر ر ر ْي ِم ُن ال َع َِي ر ر ر ر ر ر ر ُرَال َج َّب ر ر ر ر ر ر ر ُاراْلتك ِّب ر ر ر ر ر ر ر ُر
هللا ْال َخر ر ر ر ر ر ر رال ُق ْال َبر ر ر ر ر ر ر رار ُ ّٰللا َع َّمر ر ر ر ر ر ر را ُي ْشر ر ر ر ر ر ر رر ُكو َن (ُ )٢٣هر ر ر ر ر ر ر ر َو ُ ُ ْ َ َ
ان َّ سر ر ر ر ر ر ر ربح
ِ ِ ِ ِ
َ ْ ُ ْ َ ُ َ ُّ َ ُ َ ُْ َ ّ ُ َ ُ ْ َ ْ
ات اْلص ر ر ر ر ر ِورل ر ر ر ر ره األس ر ر ر ر ر َم ُاء ال س ر ر ر ر ر ْ يس ر ر ر ر ر ِب ل ر ر ر ر ره م ر ر ر ر را ِف ر ر ر ر ري ال َّس ر ر ر ر ر َماو ِ
األ ْرض َو ُه َو ْال َعَ ُيَ ْال َ ك ُ َ َْ
يم﴾ ِ ِ و ِ
ْ َ َ ْ ُ ْ َ َ ُ ْ َ َ
هللا ال َع ِ ِيم ()٣
هللا و ِ حم ِد ِه سبحان ِ
سبحان ِ
139
َ َّ َ ْ َ ْ َّ َ َ ْ َّ َ
ُس ر ر ر ر ر ر ر ر ْب َحان َك الل ُه ر ر ر ر ر ر ر ر َّم َو ِ َح ْم ر ر ر ر ر ر ر ر ِد َك أش ر ر ر ر ر ر ر ر َه ُد أن َل ِإل ر ر ر ر ر ر ر ر َه ِإَل أن ر ر ر ر ر ر ر رى
َ َُ َ َ ْ
أ ْستغ ِف ُر َك َو أتو ُ ِإل ْي َك ()٣
ٌ ُ ُ َ َ َ َّ
َل ِإله ِإَل هللا (من ١٠٠إلى )١٠٠٠محمد َرسول ِ
هللا .
140
َث ّب ْتن ر ر ر ر ر ر ر ر َرا ي ر ر ر ر ر ر ر ر َرا َ ّ ب َق ْول َه ر ر ر ر ر ر ر را (ْ َ )٣ان َف ْعن ر ر ر ر ر ر ر ر َرا َي ر ر ر ر ر ر ر را َ ّ ب َف ْ
ض ر ر ر ر ر ر ر ر ِل َها ()٣ رِ ِ و رِ ِ ِ ِ
اج َع ْل َن ر ر ر ر ر را مر ر ر ر ر ر ر ْن ِخ َير ر ر ر ر ر رار َأ ْه ِل َهر ر ر ر ر ر را ( )٣آم ر ر ر ر ر ر ُين آمر ر ر ر ر ر ر ُين آمر ر ر ر ر ر ر ُين آمر ر ر ر ر ر ر ُن َر َّ َو ْ
ِ ِ ِ ِ ِ ِ
ْ َ َ َ
اْلين ()٣ الع ِ
َ َ
اك َي ر ر ر را َم ْوَلن ر ر ر ررا
َ
ضرررر َ َ ََ َ َ َأ ْ
ص ر ر ر ر َب ْحنا ِف ر ر ر ري ِح َم ر ر ر راك َي ر ر ر را َم ْوَلن ر ر ر را َم ِ ّس ر ر ر رنا ِف ر ر ر ري ِر
ُ ُ ُ ُ َ َّ ْ َ َ َ
اْلين ()٣
ِآمين ِآمين ِآمين ِآمن ر الع ِ
ُ َْ َ َ ْ َ َّ َ ْ َ َ َ
َل ِإل ر ر ر ر َه ِإَل أن ر ر ر رى َوا ِح ر ر ر ر ٌد َرُّ ن ر ر ر را َي ر ر ر را ُم َج ِّم ْعن ر ر ر ررا اغ ِف ر ر ر ر ْرذن َالن ر ر ر را ( )٣آ ِم ر ر ر رين
ُ ُ ُ َ َّ ْ َ َ َ
اْلين ()٣ ِآمين ِآمين ِآمن ر الع ِ
َ ََ اغف ر ر ر ر ْر َل َن ر ر ر را َم ر ر ر را َمض ر ر َر ر ْ َو َأ ْ
ص ر ر ر ر ِ ْ لن ر ر ر را َم ر ر ر را َب ِق ر ر ر ر َي ِب ُح ْر َم ر ر ر ر ِة األ ْب ر ر ر ر َر ِار َي ر ر ر را
ْ
ِ
ُ ُ ُ ُ َ َّ ْ َ َ َ َْ َ
اْلين ()٣ ع ِال َم األس َر ِار (ِ )٣آمين ِآمين ِآمين ِآمن ر الع ِ
ُ ُ ْ َّ َّ َ َ ْ
ف ال ِ ّس ر ر ر ر رت َر َعنر ر ر ر را ( )٣آ ِم ر ر ر ر رين آ ِم ر ر ر ر رين َ َ َ ّ
ير ر ر ر را ع ر ر ر ر ر ِالم ال ِس ر ر ر ر ر ّ ِر ِمنر ر ر ر را َل تك ِش ر ر ر ر ر ِ
ُ ُ َ َّ ْ َ َ َ
اْلين ()٣ ِآمين ِآمن ر الع ِ
141
َْ َ َ َ ََ
وك َل َي ِخير ر ر ر ر ر ر ُرب ت َو َّس ر ر ر ر ر ر رلنا َي ر ر ر ر ر ر را َم ْوَلن ر ر ر ر ر ر را َي ر ر ر ر ر ر را ُم ِجير ر ر ر ر ر ر ُرب َم ر ر ر ر ر ر ر ْن َي ْر ُج ر ر ر ر ر ر ر
َ َ َْ ُ ْ َ َ َ َََ َ ْ ب ْال َ
ات َي ر ر ر ر ر را
َ حاجتن ر ر ر ر ر را ق ِري ر ر ر ر ر ر ُرب ه ر ر ر ر ر رذا وق ر ر ر ر ر رى ال اج ر ر ر ر ر ر ِ ِ ر ر ر ر ر ر ق ا ربر ر
ِ ِ ِ ر ر ر ر يب
ُ ُ ُ ُ َ َّ ْ َ َ َ َحاض ًرا ََل َيغ ُ
اْلين ()٣ يب (ِ )٣آمين ِآمين ِآمين ِآمن ر الع ِ ِ ِ
َ َ ّ َ َّ
ص ر ر ر ر ِ ّل َو َس ر ر ر ر ِل ْم َعل ر ر ر رى َس ر ر ر ر ِّي ْدنا ُم َح َّم ر ر ر ر ْد َو َ ر ر ر ر ِار ْك َعل ر ر ر رى َس ر ر ر ريدنا
الل ُه ر ر ر ر َّم َ
لس ر ر رريدي عب ر ر ررد الس ر ر ررالم اب ر ر ررن مش ر ر رريش وس ر ر رريدي أع ر ر رري الفاتح ر ر ررة
ال س ر ر ر ر ر ر ر ررن الش ر ر ر ر ر ر ر رراذلي وس ر ر ر ر ر ر ر رريدي أحم ر ر ر ر ر ر ر ررد زروق وجمي ر ر ر ر ر ر ر ررع الس ر ر ر ر ر ر ر ررادة
ألسر ر ر ر ررتاذنا وأسر ر ر ر ررتاذ أسر ر ر ر ررتاذنا و خواننر ر ر ر ررا فر ر ر ر رري هللا الفاتحر ر ر ر ررة
وجمير ر ر ر ر ر ررع اْلر ر ر ر ر ر ررؤمنين واْلؤمنر ر ر ر ر ر ررات واْلسر ر ر ر ر ر ررلمين واْلسر ر ر ر ر ر ررلمات األحير ر ر ر ر ر رراء
منهم واألموات.
142
النِر ر ر ر ر ر ر ّ ير ر ر ر ر ر ررا َأ ُّي َهر ر ر ر ر ر را ا َّلر ر ر ر ر ر رذ َ
ين
َّ
ى ر ر ر ر ر ر رل
َّ َ َ َ َ َ َ ُ ُ َ ُّ َ َ َ
﴿ ِإن هللا ومال ِْكتر ر ر ر ر ر ره يصر ر ر ر ر ر رلون ع
ِ ِ ِ
َ ُ َ ُّ َ َ ْ َ َ ّ ُ َ ْ َ ً
يما ﴾ آمنوا صلوا علي ِه وس ِلموا نس ِل
ُ
رالمه وتحيات ر ر ر ر ر ر رره ورحمت ر ر ر ر ر ر ر ُره و ركات ر ر ر ر ر ر ر ُره رلوات هللا نع ر ر ر ر ر ر ررالى وس ر ر ر ر ر ر ر ُ
ِ صررررررر
ُ
رول َك النِ ر ر ر ر ر ر ّ ِ األم ر ر ر ر ر ر ّري َ َ َ ّ ُ
عل ر ر ر ر ر ررى س ر ر ر ر ر ر ِريدنا محم ر ر ر ر ر ر ِرد عب ر ر ر ر ر رردك ونالي ر ر ر ر ر ررك ورس ر ر ر ر ر ر ِ
رات ر ن ر ر ر ر ررا َ
رفع وال ر ر ر ر رروتروع ر ر ر ر رردد كلم ر ر ر ر ر ِ وعل ر ر ر ر ررى آل ر ر ر ر رره وص ر ر ر ر ر ِبه ع ر ر ر ر رردد الش ر ر ر ر ر ِ
ُ
التامات اْلباركات ()٣
َ ُ َ
الع ر ر ر ر ر ر رريم وهر ر ر ر ر ر ر َرو َحسر ر ر ر ر ر ر ُرالنا
وة إَل بر ر ر ر ر ر رراهلل العلر ر ر ر ر ر ر ّري َ
ِ ِ وَلحر ر ر ر ر ر ررول وَل قر ر ر ر ر ر ر
143
َ َ َ ُ ْ َ
﴿ ُس ر ر ر ر ر ر ر ْب َحان َرِّ ر ر ر ر ر ر ر َك َر ِ ّ ال ِع ر ر ر ر ر ر ر ََّ ِة َع َّم ر ر ر ر ر ر را َي ِص ر ر ر ر ر ر رفون َو َس ر ر ر ر ر ر رال ٌم َعل ر ر ر ر ر ر رى
135 َ
َ َ ْ ُ ْ َ ْ َ َ َ ُْ
﴾اْلين ِ هلل َر ِ ّ الع ِ اْل ْرس ِلين وال مد
135
، اﻟﺪرر اﻟنﻘﯿّﺔ في أوراد اﻟطﺮﯾﻘﺔ اﻟﯿسﺮﯾﺔ اﻟصﺪﯾﻘﯿﺔ،اﻟشﯿخ ﯾسﺮي رشﺪي اﻟسﯿّﺪ ﺟبﺮ اﻟحسني
٧١ صحﯿفﺔ،٢٠٢١ ،طبﻌﺔ ﻣزﯾﺪة و ﻣنﻘحﺔ
136
Observasi di Zawiyah Arraudhah Tebet Barat Jakarta Selatan, pada
tanggal 16 Maret 2021.
137
Sayyid Mohammad Misbachul Munir, Sayyid/Pembimbing Santri,
(wawancara Jum’at, 13 Agustus 2021, pukul 14.14 WIB)
144
d.) Tarbiyah
145
dan masyarakat yang mengikuti setiap pengajian yang
dilaksankan, yaitu berupa makanan kepada jam’ah.
146
Adapun hasil wawancara para jama’ah yang telah mengikuti
tarekat Qadiriyah wa Syadziliyah di Zawiyah Arraudhah, dari
masing-masing jam’ah mempunyai jawaban yang berbeda-beda
terkait apa yang telah dirasakan sebelum dan sesudah mengikuti
tarekat ini. Sebagaimana yang dikatakan oleh bapak Ari Yuda
Darma, beliau berasal dari kota Depok Lama, yaitu salah satu
jam’aah di Zawiyah Arraudhah, beliau mengatakan bahwa:
138
Ari Yuda Drama, Jama’ah Zawiyah Arraudhah, (wawancara Selasa,
24 Agustus 2021, pukul 18.56 WIB)
139
Tirmidzi, Jama’ah Zawiyah Arraudhah, (wawancara Selasa, 24
Agustus 2021, pukul 00.13 WIB)
147
kemanfaatan yang kita dapatkan, satu, misalkan dalam kita
menghadapi segala permasalahan, kita bisa lebih tenang.. lebih
menyandarkan semuanya kepada Allah. Walaupun kita masih
goyang yah.. hehe tapi setidaknya kita dah punya landasan, ini
semua karena Allah SWT., tidak ada yang kita bisa tolak, ketika
itu udah terjadi.”140
Beliau mengungkapkan akan dampak dari tarekat itu ialah dapat
membuat beliau lebih menerima akan segala pemberian dari Allah
SWT., atau bisa dikatakan sebagai “qana’ah”. Beliau juga
mengungkapkan bahwa:
140
Aga Faizal Sadeli, Jama’ah Zawiyah Arraudhah, (wawancara,
Selasa, 24 Agustus 2021, pukul 23.56 WIB)
141
Aga Faizal Sadeli, Jama’ah Zawiyah Arraudhah, (wawancara,
Selasa, 24 Agustus 2021, pukul 23.58 WIB)
148
tarekat Qadiriyah wa Syadziliyah di Zawiyah Arraudhah. Beliau
mengungkapkan bahwa:
“ee.. kalau itu sih masih belum saya mah.. masih.. cuman
banyak-banyak zikir aja gitu aja udah.. hehe.. makin banyak
zikir-nya aja iya.. hehe.. ngerasa tenang juga.. nggak kaya
142
Hadi, Security Zawiyah Arraudhah, (wawancara, Selasa, 24
Agustus 2021, pukul 18.34 WIB)
149
sebelumnya.. terus juga, kerjaan saya jadi lumayan
gampang, kaya Allah lancarin aja gitu semuanya.”143
143
Nurduki, Jama’ah Zawiyah Arraudhah, (wawancara, Selasa 24
Agustus 2021, pukul 20.03 WIB)
150
BAB V
A. Kesimpulan
B. Saran
151
2. Bagi jama’ah Zawiyah Arraudhah
Diharapkan untuk senantiasa istiqamah, untuk menjaga
akan kualitas spiritual dalam jiwa masing-masing, serta
mendapatkan ketenangan dan keberkahan Mursyid tarekat
Qadiriyah wa Syadziliyah Zawiyah Arraudhah.
152
DAFTAR PUSTAKA
BUKU
153
Durkheim, Emile. 1960, The Division of Labor, USA: The
Macmillan Company.
154
Syaikh al-Ghumari al-Idrisi Abdullah bin Muhammad
Shiddiq al-Hasani. 2017, Menapak Jalan Suci Ketuhanan, Jakarta:
Daar Arraudhah Al-Islamiyah.
.الكتب العلمية
155
: القاهرة، لسان العرب،. م١٧٠٨ .عبد هللا على الكبير هاشم الشاذلي
.دار املعارف
156
Firdaus. 2017, "Tarekat Qadiriyah wa Naqsyabandiyah:
Implikasinya Terhadap Kesalehan Sosial", Lampung: Universitas
Islam Negeri Raden Intan.
157
Syihabudin. 2017, "Tarekat Syadziliyah Perkembangan dan
Ajaran-Ajarannya Studi di Pondok Pesantren Manbaul Ulum
Kesuren Sumur Pecung Serang", Serang: Universitas Sultan
Ageng Tirtayasa.
158
LAMPIRAN
159
PERTANYAAN-PERTANYAAN WAWANCARA
160
LAMPIRAN SURAT DAN LAIN-LAIN
161
Gambar 5.2. Surat Permohonan Bimbingan Skripsi
162
Gambar 5.3. Surat Izin Penelitian
163
Gambar 5.4. Surat Keterangan Telah Wawancara
164
Gambar 5.5. Surat Keterangan Tanda Persetujuan Hasil
Wawancara (kepada Narasumber) yang bernama Ustadz Ari
Yudha Dharma
165
Gambar 5.6. Surat Keterangan Tanda Persetujuan Hasil
Wawancara (kepada Narasumber) yang bernama Ustadz Wartho’i
166
LAMPIRAN FOTO
167
Gambar 5.9. Ruang Aula Pelaksanaan Kegiatan.
168
Gambar 5.11. Kegiatan Pengajian Rutin bersama KH.
Muhammad Danial Nafis pada malam Selasa.
169
Gambar 5.13. Pembacaan Hizb Bahr Setelah shalat ‘Ashr
Zawiyah Arraudhah.
170
Gambar 5.15. Acara haul ke-32 Syaikh Syaikh Yasin al-Fadani,
yang diselenggarakan oleh JATMAN Jakarta, di Zawiyah
Arraudhah pada Selasa, 17 Agustus 2021.
171
Gambar 5.17. Wawancara dengan Sayyid (pembimbing santri) di
Zawiyah Arraudhah
172
Gambar 5.19. Screenshot Instagram Zawiyah Arraudhah.
173