َ ٰۤيا
hukumnya Mad jaiz munfasil alasannya karena huruf mad bertemu
hamzah di lain kata. Dibaca panjang 2 , 4 atau 5 harakat.
الَّ ِذي َْن
hukumnya Alif lam syamsiyah karena huruf alif lam bertemu huruf
syamsiyah lam. Dibaca idgham yakni masuk ke huruf lam.
الَّ ِذي َْن
hukumnya Mad asli atau mad thobi’I karena huruf dzal berharakat
kasroh bertemu ya’ sukun dan setelahnya tidak bertemu hamzah,
sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
ٰا َم ُنوا
hukumnya Mad badal karena huruf mad bertemu hamzah dalam satu
kata akan tetapi posisi hamzah lebih dahulu dari huruf mad. Cara
membacanya panjang 2 harakat.
جْ َت ِنب ُْوا
hukumnya Qalqalah sughra karena huruf qalqalah jim disukun dan
posisinya di tengah kalimat. Cara membacanya dipantulkan secara
ringan.
.جْ َت ِنب ُْوا
hukumnya Mad asli atau mad thobi’I karena huruf ba’ berharakat
dhamah bertemu wau sukun dan setelahnya tidak bertemu hamzah,
sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
َك ِثيْرً ا
hukumnya Mad asli atau mad thobi’I karena huruf tsa berharakat kasroh
bertemu ya’ sukun dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun,
waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
َك ِثيْرً ام َِّن
hukumnya Idgham bighunnah karena huruf ra’ berharakat fathah
tanwin bertemu huruf mim. Dibaca masuk dengan dengung dan ditahan
sampai 3 harakat.
َّ
ِّالظن
hukumnya Alif lam syamsiyah karena huruf alif lam bertemu huruf
syamsiyah zha. Dibaca idgham yakni masuk ke huruf zha.
َّ
ِّالظن
hukumnya ghunnah sebab huruf nun berharakat tasydid. Cara
membacanya dengan berdengung serta ditahan selama 3 harakat.
َّاِن
hukumnya ghunnah sebab huruf nun berharakat tasydid. Cara
membacanya dengan berdengung serta ditahan selama 3 harakat.
َّ
ِّالظن
hukumnya ghunnah sebab huruf nun berharakat tasydid. Cara
membacanya dengan berdengung serta ditahan selama 3 harakat.
َّا ِْث ٌم و
hukumnya Idgham bighunnah karena huruf mim berharakat dhamah
tanwin bertemu huruf wau. Dibaca masuk dengan dengung dan ditahan
sampai 3 harakat.
اَل
Hukumnya Mad asli atau mad thobi’I karena huruf lam berharakat
fathah bertemu alif dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun,
waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
َت َج َّسس ُْوا
hukumnya Mad asli atau mad thobi’I karena huruf sin berharakat
dhamah bertemu wau sukun dan setelahnya tidak bertemu hamzah,
sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
اَل
hukumnya Mad asli atau mad thobi’I karena huruf lam berharakat
fathah bertemu alif dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun,
waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
ض ُك ْم
ُ َْي ْغ َتبْ بَّع
hukumnya Idgham mutamatsilain karena huruf ba’ bersukun bertemu
huruf ba berharakat fathah.
ض ُك ْم َبعْ ضًا
ُ ْبَّع
hukumnya Ikhfa syafawi karena huruf mim sukun bertemu huruf ba’.
Dibaca samar dengan dengung ditahan selama 3 harakat. Ada juga yang
berpendapat cukup ditahan 2 harakat.
َبعْ ضًا
hukumnya Mad mad ‘iwadh karena huruf dlad berharakat fathah tanwin
dan diwaqaf. Cara membacanya tanwin dihilangkan dan panjangnya 2
harakat.
َُك ْم ا
hukumnya Idzhar syafawi karena huruf mim sukun bertemu dengan
huruf hamzah. Cara membacanya dengan jelas.
اَنْ َّيْأ ُك َل
hukumnya Idgham bighunnah karena huruf nun sukun bertemu huruf
ya’. Dibaca masuk dengan dengung dan ditahan sampai 3 harakat.
اَ ِخ ْي ِه
hukumnya Mad asli atau mad thobi’I karena huruf kha berharakat
kasroh bertemu ya’ sukun dan setelahnya tidak bertemu hamzah,
sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
َم ْي ًتا
hukumnya Mad layin atau mad lin karena huruf ya’ sukun didahului oleh
huruf mim berharakat fathah. Karena di tengah ayat berarti panjangnya
cukup selama 2 harakat.
َم ْي ًتا َف َك ِر
hukumnya Ikhfa karena huruf ta’ berharakat fathah tanwin bertemu
huruf fa’. Cara membacanya samar dengan dengung dan ditahan 3
harakat. Ada pula yang berpendapat cukup 2 harakat menahannya.
َُف َك ِرهْ ُتم ُْوه
hukumnya Mad asli atau mad thobi’I karena huruf mim berharakat
dhamah bertemu wau sukun dan setelahnya tidak bertemu hamzah,
sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
هّٰللا
َ َوا َّتقُوا
hukumnya Tafkhim karena lafaz Allah didahului oleh huruf hijaiyah
berharakat dhamah. Cara membacanya dengan ditebalkan.
َّاِن
hukumnya ghunnah sebab huruf nun berharakat tasydid. Cara
membacanya dengan berdengung serta ditahan selama 3 harakat.
َ َ اِنَّ هّٰللا
ت
hukumnya Tafkhim karena lafaz Allah didahului oleh huruf hijaiyah
berharakat fathah. Cara membacanya tebal.
َتوَّ ا
hukumnya Mad asli atau mad thabi’I karena huruf wau berharakat
fathah bertemu alif dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun,
waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
َّبٌر
hukumnya Idgham bilaghunnah karena huruf ba’ berharakat dhamah
tanwin bertemu huruf ra’. Dibaca lebur tanpa dengung. Bunyi tanwin
hilang.
َتوَّ ابٌرَّ ِح ْي ٌم
hukumnya Mad arid lissukun karena huruf mad jatuh sebelum huruf
yang diwaqaf. Cara membacanya panjang selama 2 sampai 6 harakat.