Anda di halaman 1dari 7

2 (1) (2021) : 153 - 159

Indonesian Journal for


Physical Education and Sport
https://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/inapes

Survei Tingkat Kebugaran Jasmani dan Pemahaman Law of The Game Wasit
Askab Magelang
Fauzan Adi Pratomo Setu 1 , Mohamad Annas2

Jurusan Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi, Fakultas Ilmu Keolahragaan, Universitas
Negeri Semarang, Indonesia12

Abstract
History Article _____________________________________________________________________________
________________ Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan kebugaran jasmani dan
Received : 01 Desember 2021
pemahaman Law Of The Game atau LOTG Wasit Askab Magelang 2020. Penelitian ini
Accepted : January 2021
Published : June 2021 adalah penelitian kuantitatif, metode yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah
________________ metode survei melalui tes kebugaran jasmani, menggunakan teknik tes pengukuran
VO2max yaitu multy stage running test serta kuisioner. Subjek dalam penelitian ini adalah
Keywords Wasit ASKAB Magelang yang berjumlah 24. Teknik analisis data yang digunakan adalah
__________________ mengguakan analisis korelasi dengan taraf signifikan 5 %. Hasil penelitian diperoleh
Determine; Physical Kebugaran Jasmani Wasit di Kabupaten Magelang (Wasit ASKAB Magelang) sebagian
Fitness; Understanding of besar berkategori cukup baik yakni ada 8 orang wasit dari 24 wasit, sedangkan hanya ada 5
The Law Of The Game. wasit yang berkategori sangat baik. Hal ini perlu diperhatikan kembali karna kenyataan di
___________________ lapangan masih banyak wasit yang perlu belajar serta memahami betul law of the game.
Simpulan dalam penelitian ini adalah kebugaran jasmani wasit sangatlah penting untuk
menunjang pemahaman LOTG (Law Of The Game). Melalui hasil penelitian ini dapat
digunakan sebagai pembelajaran bagi wasit lainnya yang memungkinkan evaluasi
pengembangan pada wasit sepak bola di seluruh dunia. Agar wasit-wasit di indonesia
maupun di luar negeri lebih memperhatikan law of the game.

Abstract

The purpose of this study was to determine the relationship between physical fitness and understanding
of Law Of The Game or LOTG Wasit Askab Magelang 2020. This research is a quantitative study,
the method used to collect data is the survey method through physical fitness tests, using the VO2max
measurement test technique, namely multy. stage running test and questionnaire. The subjects in this
study were 24 ASKAB Magelang Referees. The data analysis technique used was correlation analysis
with a significant level of 5%. The results showed that the physical fitness of the referees in Magelang
Regency (ASKAB Magelang Referee) was in the good enough category, namely there were 8 referees
from 24 referees, while only 5 referees were categorized as very good. This needs to be considered again
because the reality on the field there are still many referees who need to learn and fully understand the
law of the game. The conclusion in this study is the referee's physical fitness is very important to
support the understanding of LOTG (Law Of The Game). Through the results of this research it can be
used as a lesson for other referees which allows the evaluation of developments in soccer referees around
the world. So that referees in Indonesia and abroad pay more attention to the law of the game.

How To Cite:
Setu, F. A. P., & Annas, M., (2021). Survei Tingkat Kebugaran Jasmani dan Pemahaman
Law of The Game Wasit Askab Magelang. Indonesian Journal for Physical Education and Sport,
2(1), 153 – 159.

 Corresponding author : © 2021 Universitas Negeri Semarang


E-mail: fauzanadi25@gmail.com p-ISSN 2723-6803
e-ISSN-
Fauzan Adi Pratomo Setu & Mohamad Annas / Indonesian Journal for Physical Education and Sport (2) (1) (2020)

PENDAHULUAN Kesalahan dalam melakukan keputusan akan


menodai pertandingan tersebut. Bukan hanya
Olahraga merupakan bagian upaya dari menodai permainan namun peran wasit yang
untuk meningkatkan kualitas sumber daya melakukan kesalahan akan membuat reaksi dari
manusia Indonesia yang di arahkan pada berbagai kalangan baik, pemain, pelaih, official
peningkatan kesehatan jasmani, mental dan dan supporter.
rohani masyarakat, serta ditujukan untuk Keputusan mengenai fakta-fakta yang
membentuk watak kepribadian, disiplin, berkaitan dengan permainan, termasuk ada atau
sportifitas tinggi dan peningkatan prestasi yang tidaknya sebuah gol dijaringkan dan hasil suatu
dapat membangkitkan rasa kebanggaan pertandingan adalah final (Law Of The Game,
Nasional (Jamalong, 2014). Pane, B. S. (2015) 2014). Maka dari itu wasit sendiri harus
mengatakan olahraga merupakan suatu kegiatan memiliki tanggung jawab yang besar terhadap
yang memberikan banyak manfaat bagi dirinya agar mampu dipercaya organisasi ketika
kehidupan bermasyarakat. Sebagai salah satu adanya event baik pada tingkat regional,
contoh olahraga yang sangat populer dan nasional maupun internasional (Saputra, W.,
digemari masyarkat ialah cabang olahraga sepak Triansyah, A., & Haitami). wasit harus
bola. Sepak bola merupakan cabang olahraga menguasai peraturan dan tata cara yang ada dan
yang sangat digemari oleh berbagai kalangan harus mengikuti berkembangan peraturan
masyarakat diindonesia. Sepak bola juga dapat permainan sepakbola. Kuswoyo, D. D.,
berfungsi sebagai alat pemersatu dan fungsi- Pramono, H., & RC, A. R. (2017) menyatakan
fungsi sosial lainnya dan sepak bola telah syarat menjadi wasit juga harus memiliki
menjadi suatu fenomena tersendiri (Ramadhan, kebugaran yang bagus, dan memiliki kesehatan
N. W., Sudarwani, M. M., & Ekaputra, Y.D. yang baik, dan di isyaratkan untuk
2015). Permainan olahraga yang satu ini banyak memeriksakan kedokter agar bisa membedakan
sekali yang mengembangkan dalam dunia bisnis warna pelengkap yaitu hijau, biru, merah dan
hingga pelaksanaannya sampai menyentuh liga kuning.
profesional Indonesia dan dibuat sebagai mata Law of the game (LOTG) merupakan suatu
pencaharian. peraturan permainan yang mengatur jalannya
Sepak bola sebagai olahraga yang sebuah pertandingan agar tercipta rasa adil,
memasyarakat di Indonesia memiliki induk tidak ada pihak yang dirugikan dan yang
organisasi olahraga yang membidangi masalah terpenting agar jalannya pertandingan
persepakbolaan yaitu Persatuan Sepakbola berlangsung secara teratur. Bagi seorang wasit
Seluruh Indonesia (PSSI). Dalam permainan pemahaman mengenai LOTG menjadi penting,
sepak bola yang tidak kalah pentingya adanya karena menurut Jatra, R., & Fernando, D. D.
seorang pemimpin lapangan atau yang sering (2019) Wasit yang memiliki kualifikasi dan
disebut wasit. Wasit adalah seseorang yang kompetensi. Psikologi wasit harus lebih baik
memiliki wewenang untuk mengatur jalanya dari pada pemain agar tidak terjadi kesalah
suatu pertandingan olahraga, seorang yang pahaman, selain itu yang tidak kalah penting
dianggap netral dan bertindak sebagai orang dalam perwasitan yaitu kebugaran jasmani yang
yang akan menyelesaikan permasalahan di prima. Wasit akan menjalankan tugas secara
lapangan sepak bola (Dilli Dwi Koswoyo, Harry prima , maka dari itu kebugaran jasmani wasit
Pramono & Achmad Rifai RC. 2017). selalu dijaga dan ditingkatkan .
Setiap pertandingan sepakbola dipimpin Pemahaman dan Peraturan permaian
oleh seorang wasit yang wewenangnya mutlak yang sering disebut Law Of The Game (LOTG)
dalam menegakan peraturan permainan pada yaitu peraturan dalam perwasitan. Law Of The
pertandingan dimana ia ditugaskan. Larkin, P., Game di sepak bola sangat dibutuhkan agar
Berry, J., & Dawson, B. (2011) menyatakan tidak terjadi emosional dalam pertandingan
bahwa pentingnya pemahaman wasit terhadap maka wasit harus memahami peraturan.
peraturan pertandingan sepak bola, karena Setyadi, F. B. (2019) menyatakan peraturan
pengambilan keputusan yang unik ditempatkan permainan dan peraturan pertandingan harus
pada wasit untuk mengadili dan membuat dimengerti, dipahami, dan dilaksanakan oleh
keputusan yang 'benar'. Wasit dibantu oleh dua insan sepakbola sehingga perlu mempelajari dan
asisten wasit dan 1 wasit cadangan. Karena itu memahami peraturan permainan serta peraturan
wasit dilindungi sepenuhnya oleh Federation pertandingan. Peraturan sepak bola meliputi
Internationale de Football Associaion (FIFA). Wasit lapangan permainan, bola, jumlah pemain,
dilapangan mempunyai peran yang menentukan perlengkapan pemain, wasit, asissten wasit,
didalam sebuah pertandingan, serta memulai dan memula kembali pertandingan,
kenyamanan pertandingan untuk dilihat. bola di dalam dan diluar permainan, cara

154
Fauzan Adi Pratomo Setu & Mohamad Annas / Indonesian Journal for Physical Education and Sport (2) (1) (2020)

mencetak goal, offside, pelanggaran dan kemampuan penggunaan oksigen tersebut


perlakuan tidak sopan, tendangan penalty, dalam tubuh (Swedasi, 2007). Semakin rendah
tendangan bebas, tendangan gawang, tendangan denyut nadi seseorang akan semakin baik
sudut, lemparan dalam, bahkan prosedur untuk kapasitas aerobiknya. Begitu pula dengan
mendapatkan pemenang atau biasa disebut kapasitas vital paru-paru, semakin tinggi
tandang atau kandang, daerah teknik dan kapasitasnya, maka akan semakin baik pula
official keempat juga diatur dalam peraturan kapasitas aerobik orang tersebut. Jadi seseorang
sepak bola. yang mempunyai VO2 max yang baik maka
Kinerja wasit dalam melaksanakan tugas dalam penggunaan oksigen akan lebih baik
tergantung pada kemampuan kebugaran. Semua sehingga kebugaran jasmaninya akan baik pula
komponen Physical Fitness Test merupakan (Anwar, S., Rahayu, S., & Sugiarto, S. 2013).
bagian yang perlu dilatih agar wasit selalu Kebugaran jasmani bercirikan semua bagian
mampu menjaga kebugaran. Kebugaran tubuh berfungsi secara efisien saat tubuh
tampaknya diperlukan untuk wasit sehingga menyesuaikan diri dengan tuntunan sekitar.
mampu mentolerir stres fisiologis yang Menurut Djoko Pekik Irianto (2000: 2-3)
berkaitan dengan pengambilan keputusan saat pengertian kebugaran jasmani adalah
permainan berlangsung secara kompetitif. Cara kemampuan seseorang untuk dapat melakukan
yang dilakukan agar wasit selalu sedekat kerja sehari-hari secara evisien tanpa
mungkin dengan permainan berlangsung, dalam menimbulkan kelelahan yang berlebihan
rangka untuk membuat keputusan yang tepat sehingga masih dapat menikmati waktu
sehingga memerlukan tingkat kebugaran tinggi luangnya.
(Aerobic fitness). Kebugaran Jasmani mempunyai
Berdasarkan beberapa uraian tersebut hubungan dengan Kinerja Wasit Sepak Bola
mengindikasikan bahwa kinerja wasit tidak Relationship Between Physical Fitness Performance
terlepas dari kebugaran jasmani dan With Football Referee. Sebagaimana yang di
pemahaman terhadap LOTG. Law Of The Game ungkapkan oleh Sukadiyanto (2005) bahwa
(LOTG) adalah suatu peraturan permainan tingkat kemampuan konsentrasi dan kecermatan
yang mengatur jalannya sebuah pertandingan para wasit inilah yang seringkali menghasilkan
agar tercipta rasa adil, tidak ada pihak yang keputusan yang kontroversi dengan kondisi
dirugikan dan yang terpenting agar jalannya sesungguhnya.
pertandingan berlangsung secara teratur. Dalam Dengan demikian dapat di indikasikan
sepak bola yang berwenang membuat kebijakan bahwa kebugaran jasmani yang baik mampu
untuk peraturan permainan sepak bola yaitu mempengaruhi kondisi psikologis wasit untuk
FIFA (Federation Internationale de Football menerapkan kemampuan pemahaman LOTG
Association). Seorang wasit diharapkan tidak pada pertandingan, dan begitu pula sebaliknya.
hanya melatih kebugaran didalam bagian- Berdasarkan permasalahan di atas peneliti
bagian tubuhnya, tetapi juga menguatkan merasa ingin mengetahui hubungan kebugaran
kemampuan, kemampuan kreativitas dan jasmani dan pemahaman Law Of The Game dari
kemampuan memecahkan masalah yang wasit, maka peneliti tertarik mengagkat judul
berkaiatan dengan pemahaman terhadap “Survey Tingkat Kebugaran Jasmani dan
peraturan. Semakin rendah denyut nadi Pemahaman Law Of The Game dari Wasit di
seseorang akan semakin baik kapasitas Kabupaten Magelang (Wasit ASKAB
aerobiknya. Begitu pula dengan kapasitas vital Magelang)”.
paru-paru, semakin tinggi kapasitasnya, maka
akan semakin baik pula kapasitas aerobik orang METODE
tersebut (Khasan, dkk. 2012).
Kebugaran jasmani erat hubungannya Penelitian ini adalah penelitian
dengan VO2 Max, karena VO2 Max itu adalah kuantitatif, metode penelitian yang
tempo tercepat dimana seseorang dapat berlandaskan pada filsafat positivisme,
menggunakan oksigen selama berolahraga. digunakan untuk meneliti pada populasi atau
Fungsi kardiovaskuler menunjukkan besarnya sampel tertentu, pengumpulan data
VO2 max yang selanjudnya menentukan menggunakan instrument penelitian, analisis
kapasitas kerja fisik atau kesegaran. Salah satu data bersifat kuantitatif/statistik, dengan tujuan
cara penting untuk menentukan kesegaran untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan
kardiovaskuler adalah dengan mengukur Sugiyono (2011:8). Desain dari penelitian ini
besarnya VO2 max. Kemampuan aerobik berbasis deskriptif dengan metode survei dengan
berkaitan erat dengan sistem kardiovaskuler dan menggunakan kusioner sebagai instrumen
sistem respirasi dalam penyediaan oksigen dan

155
Fauzan Adi Pratomo Setu & Mohamad Annas / Indonesian Journal for Physical Education and Sport (2) (1) (2020)

utama untuk mengumpulkan data yang berupa meter , sedangkan untuk menghitung VO2 max
informasi umum seperti fakta. digunakan rumus sebagai berikut:
Penelitian ini dilakukan di Askab
Tes lari Multi-Stage
Magelang yang bertempat di Kabupaten
Tujuan dari tes lari multi-stage adalah
Magelang, Jawa Tengah. Latar penelitian yang
untuk mengukur tingkat efisiensi fungsi jantung
diteliti adalah Askab Magelang pada bulan
dan paru-paru, yang ditunjukan melalui
agustus sampai dengan september tahun 2020.
pengukuran ambilan oksigen maksimum
Sasaran dari penelitian ini adalah segala sesuatu
(maximum oxygen uptake). Pelaksanaannya
yang berkenaan dengan aspek-aspek yang
pertama-tama ukurlah jarak 20 meter dan beri
mempengaruhi hubungan kebugaran jasmani
tanda pada kedua ujungnya dengan kerucut
dan pemahaman Law Of The Game dari wasit
atau tanda lain sebagai jarak. Peserta tes
diKabupaten Magelang (Wasit ASKAB
disarankan untuk melakukan pemansan terlebih
Magelang). Dalam penelitian ini populasinya
dahulu.
adalah Wasit ASKAB Magelang sebanyak 24
Untuk memperkirakan atau mengetahui
orang yang digunakan sebagai subjek penelitian.
kemampuan aerobik. Hasil tes ini untuk
Instrumen yang digunakan untuk
memprediksi berapa lama seseorang mampu
penngumpulan data dalam penelitian ini
beraktivitas dan bertahan dalam kondisi
dengan melakukan tes kebugaran jasmani
aerobik, pengukuran kapasitas aerobik dapat
dengan menggunakan tes lari multi tahap dan
dilakukan dengan lari menempuh jarak tertentu
kuesioner yang meliputi definisi konstrak,
dengn ketentuan sebagai berikut :
faktor-faktor penyidikan, danmenyusun
1. Bagi anak usia 6-7 tahun : 800 meter
pertanyaan pertanyaan.
2. Bagi anak usia 7 tahun ke atas : 1600 meter
Menurut Sudarno (1992: 109) Salah satu
alat ukur VO2 max adalah metode Cooper Test, Dalam teknik analisis data, pertama-tama
metode ini cukup sederhana, tanpa biaya yang wasit di tes lari multi tahap (multi stage running
mahal dan akurasinya cukup wajar. Yakni test) untuk mengetahui jumlah tingkat (level)
seseorang melakukan lari/jalan selama 12 menit dan jumlah bolak-balik, kemudian dimasukan
pada lintasan lari sepanjang 400 meter. Setelah kedalam norma tes, maka didapat taksiran
waktu habis jarak yang dicapai oleh atlet tingkat kebugaran jasmani. Sedangkan
tersebut dicatat. Rumus untuk mengetahui VO2 pemahaman Law Of The Game, Wasit ASKAB
max adalah : Jarak yang ditempuh dalam meter Magelang diberikan lembar kuesioner tentang
– 504.9) / 44.73. Contoh : Ariel melaksanakan pemahaman Law Of The Game.
Cooper Test dengan lari selama 12 menit, jarak
dicapai (2600 meter – 504.9) dibagi 44.73 = HASIL DAN PEMB AHASAN
46.83881 mls/kg/min. Syarat mengikuti tes lari
12 menit seseorang harus mau berusaha Penelitian ini dilakukan di Askab
sungguh – sungguh menempuh jarak yang Magelang yang bertempat di Kabupaten
sejauhnya dengan lari selama 12 menit. Magelang, Jawa Tengah. Latar penelitian yang
Menurut Depdiknas (2004: 63-67) macam tes diteliti adalah Askab Magelang pada bulan
yang sering digunakan adalah : agustus samapi dengan september tahun 2020.
Sasaran dari penelitian ini adalah segala sesuatu
Tes lari 2,4 km (metode Cooper) yang berkenaan dengan aspek-aspek yang
Tujuan tes lari 2,4 km adalah untuk mempengaruhi hubungan kebugaran jasmani
mengukur daya tahan jantung dan paru. dan pemahaman Law Of The Game dari wasit
Pelaksanaan tes lari 2,4 km dengan start berdiri, diKabupaten Magelang (Wasit ASKAB
setelah diberi aba-aba oleh petugas, peserta tes Magelang). Dalam penelitian ini populasinya
lari menempuh jarak 2,4 km dicatat dalam adalah Wasit ASKAB Magelang sebanyak 24
satuan menit dan detik kemudian orang yang digunakan sebagai subjek penelitian.
dikonveksikan sesuai dengan jenis keamin.
Deskripsi Kebugaran Jasmani Wasit ASKAB
Tes lari 15 menit (metode B alke) Magelang
Tujuan tes lari 15 menit adalah untuk Hasil analisis statistik deskriptif untuk
mengukur kapasitas aerobik atau VO2 max. variabel kebugaran jasmani wasit di Kabupaten
pelaksanaan tes lari 15 menit dengan Magelang (Wasit ASKAB Magelang) secara
menggunakan start berdiri, setelah diberi aba – keseluruhan diperoleh nilai maksimum = 54,80,
aba oleh petugas, peserta lari menempuh jarak nilai mínimum = 29,50, rata-rata (mean) =
selama 15 menit secepat mungkin. Jarak yang 39,76, median = 39,4, modus sebesar = 35,4;
ditempuh selama 15 menit dicatat dalam satuan standart deviasi = 6,14. Deskripsi hasil penelitian

156
Fauzan Adi Pratomo Setu & Mohamad Annas / Indonesian Journal for Physical Education and Sport (2) (1) (2020)

kebugaran jasmani wasit diKabupaten maksimum =40, nilai mínimum = 13, rata-rata
Magelang (Wasit ASKAB Magelang) dapat (mean)= 29,54, median = 33, modus sebesar = 37;
dilihat pada tabel di bawah ini: standart deviasi = 9,26. Deskripsi hasil penelitian
pemahaman Law Of The Game dari wasit di
Tabel 1. Distribusi Frekuensi Kebugaran
Kabupaten Magelang dapat dilihat pada tabel di
Jasmani Wasit di Kabupaten Magelang
Kateg ori Umur
bawah ini:
Frekuen
20-29 30-39 Persentase
si Tabel 2. Distribusi Frekuensi pemahaman Law
tahun tahun
Sangat Of The Game wasit di Kabupaten Magelang
< 33.0 < 31.5 1 4,17 Kelas Interval Kateg ori Frekuen (%)
Baik
Cukup si
33.0 – 36.4 31.5 – 35.4 5 20,83 ≥ 43,43 Sangat Baik 0 0
Baik
Baik 36.5 – 42.4 35.5 – 40.9 3 12,5 37,
34,17 X < 43,43 Baik 9
Cukup 42.5 – 41.0 – 5
8 33,33 33,
46.4 44.9 24,91 X < 34,17 Cukup Baik 8
Tidak 46.5 – 45.0 – 33
4 16,67 12,
Baik 52.4 49.4 15,65 X < 24,91 Kurang Baik 3
Sangat 5
Tidak > 52.4 > 49.4 3 12,5 Sangat Kurang 16,
< 15,65 4
Baik Baik 67
Jumlah 24 100 Jumlah 24 100
Sumber: Denny (2017: 2)
Histogram dari distribusi frekuensi
Histogram dari distribusi frekuensi pemahaman Law Of The Game dari wasit
kebugaran jasmani wasit diKabupaten Magelang diKabupaten Magelang (Wasit ASKAB
(Wasit ASKAB Magelang) adalah sebagai Magelang) adalah sebagai berikut:
berikut:
PEMAHAMAN L OTG
KEBUGARAN JASMAN I

40,00% 40,00%
30,00%
FREKUENSI

20,00%
20,00%
0,00%
10,00%
Sangat kurang baik kurang
0,00%
cukup baik baik
sangat baik
Very poor poor fair
Gambar 2. Diagram Frekuensi pemahaman Law
Gambar 1. Diagram Frekuensi Kebugaran Of The Game Wasit di Kabupaten Magelang
Jasmani Wasit di Kabupaten Magelang
Berdasarkan hasil penelitian diketahui
Berdasarkan hasil penelitian menunjukan pemahaman Law Of The Game Wasit Di
Kebugaran Jasmani Wasit Di Kabupaten Kabupaten Magelang sebagian besar adalah
Magelang (Wasit ASKAB Magelang) sebagian baik dengan persentase sebesar 37,5 % (9
besar berkategori Cukup sebesar 33,33% (8 orang), kategori cukup sebesar 33,33 % (8
orang), yang berkategori Cukup Baik sebesar orang), kategori sangat kurang sebesar 16,67 %
20,83 % (5 orang), yang berkategori Tidak Baik (4 orang) dan kategori kurang sebesar 12,5 % (3
sebesar 16,67 % (4 orang) yang berkategori Baik orang).
sebesar 12,5 % (3 orang), yang berkategori
Sangat Tidak Baik sebesar 12,5 % (3 orang) dan Uji Normalitas
Sangat Baik sebear 4,17 (1 orang). Uji normalitas pada penelitian ini
digunakan untuk mengetahui mengetahui
Deskripsi pemahaman Law Of The Game Wasit normal tidaknya suatu sebaran. Uji normalitas
Di Kabupaten Magelang dalam penelitian ini menggunakan uji
Hasil analisis statistik deskriptif untuk kolmogorov-smirnof Kriteria yang digunakan
variabel pemahaman Low Of The Game dari untuk mengetahui normal tidaknya suatu
wasit di Kabupaten Magelang (Wasit ASKAB sebaran adalah jika p > 0,05 (5 %) sebaran
Magelang) secara keseluruhan diperoleh nilai dinyatakan normal, dan jika p < 0,05 (5 %)

157
Fauzan Adi Pratomo Setu & Mohamad Annas / Indonesian Journal for Physical Education and Sport (2) (1) (2020)

sebaran dikatakan tidak normal. Hasil uji konsentrasi wasit dalam berfikir saat mengambil
normalitas menunjukan pada variabel keputusan dalam pertandingan.
kebugaran jasmani diperoleh nilai signifikasi (p) Hasil penelitian menunjukan Kebugaran
0,996 > 0,05 (5%), hasil tersebut dapat diartikan Jasmani Wasit Di Kabupaten Magelang (Wasit
bahwa data kebugaran jasmani berdistribusi ASKAB Magelang) sebagian besar berkategori
Normal. Hasil uji normalitas pada variabel Cukup sebanyak 8 orang, yang berkategori
pemahaman LOTG diperoleh nilai signifikasi (p) Cukup Baik sebanyak 5 orang, yang berkategori
0,367 > 0,05 (5%), hasil tersebut dapat diartikan Tidak Baik sebanyak 4 orang, yang berkategori
bahwa data pemahaman LOTG berdistribusi Baik sebanyak 3 orang, pada kategori Sangat
Normal. Tidak Baik sebanyak 3 orang dan pada kategori
Sangat Baik sebanyak 1 orang. Hasil tersebut
Uji Linieritas
juga menunjukan keberagaman pada kebugaran
Tujuan uji linieritas adalah untuk jasmani wasit di Kabupaten Magelang.
mengetahui hubungan antara variabel bebas dan Kebugaran jasmani merupakan
variabel terikat linier atau tidak. Kriteria kemampuan seseorang untuk melakukan
pengujian linieritas adalah jika harga Fhitung < F aktivitas pekerjaannya sehari-hari secara
tabel maka hubungan antara variabel bebas dan
optimal tanpa mengalami kelelahan berlebih
variabel terikat adalah linier. Sebaliknya apabila dan tanpa mengalami masalah kesehatan serta
nilai Fhitung > F tabel dinyatakan tidak linier. Hasil masih memiliki cukup tenaga untuk menikmati
rangkuman uji linieritas hubungan antara waktu luang dan melakukan kegiatan yang
kebugaran jasmani dan pemahaman LOTG bersifat mendadak.
diperoleh nilai signifikasi (p) 0,341 > 0,05 (5%), Kebugaran jasmani pada seseorang dapat
hasil tersebut dapat diartikan hubungan antara mendukung aktifitas tubuh dan juga daya pikir
antara kebugaran jasmani dan pemahaman seseorang dalam kondisi tertentu, seperti halnya
LOTG adalah linier. konsentrasi wasit dalam menerapakan
Uji Hipotesis pemahaman peraturan LOTG dalam sebuah
Hasil analisis tersebut di atas diperoleh pertandingan. Dengan demikian kebugaran
koefisien variabel hubungan kebugaran jasmani jasmani yang baik akan berpengaruh pada
dan pemahaman Law Of The Game wasit di pemahaman LOTG, Sesuai dengan hasil
Kabupaten Magelang. Hasil uji tersebut penelitian diperoleh nilai r hitung = 0,497 > r
dilakukan dengan cara mengonsultasi harga tabel (0.05)(23) = 0,396, hasil tersbeut menunjukan
r hitung = 0,497 dengan r tabel (0.05)(23) = 0,396, ada hubungan yang posistif antara pemahaman
dengan demikian diartikan ada hubungan yang LOTG dengan kebugaran jasmanai wasit
positif antara kebugaran jasmani dan diKabupaten Magelang.
pemahaman Law Of The Game wasit Hasil yang positif tersebut diartikan ada
diKabupaten Magelang (Wasit ASKAB keterkaitan antara kebugaran jasmani dan
Magelang). pemahaman LOTG seorang wasit. Meskipun
Berdasarkan hasil penelitian diketahui hubungan kedua variabel ini tidak langsung
pemahaman Law Of The Game Wasit di akan tetapi wasit yang mempunyai kebugaran
Kabupaten Magelang menunjukan pemahaman jasmani yang baik juga akan mendukung
yang beragam, pada kategori baik sebanyak 9 pemahaman seorang wasit saat pertandingan
orang, pada kategori cukup baik sebanyak 8 untuk lebih berkonsentrasi dikarenakan wasit
orang, pada kategori sangat kurang baik tidak mudah mengalami kelelahan
sebanyak 4 orang dan kategori kurang baik menyebebkan kemampuan berfikir serta
sebanyak 3 orang. Hasil yang beragam tersebut konsentrasinya menurun. Dengan demikian
dapat diartikan bahwa kemampuan wasit dalam dapat diartikan ada hubungan yang positif
memahami LOTG tidak sama, hal tersbeut juga antara kebugaran jasmani dan pemahaman Law
dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor Of The Game wasit diKabupaten Magelang
pendukung dalam memahami peraturan LOTG. (Wasit ASKAB Magelang).
Nuryadi, N., Negara, J. D. K., Juliantine,
T., Slamet, S., & Gumilar, A. (2018) SIMPULAN
menyatakan bahwa kebugaran jasmani
mempunyai kontribusi yang cukup besar Berdasarkan analisis data dan
terhadap kemampuan konsentrasi, oleh karena pembahasan diperoleh beberapa kesimpulan
yaitu:
itu seorang wasit juga harus mempunyai
kebugaran jasmani yang baik pula, dukungan Kebugaran Jasmani Wasit di Kabupaten
Magelang (Wasit ASKAB Magelang) sebagian
dari kebugaran jasmani ini akan membantu
besar berkategori fair.

158
Fauzan Adi Pratomo Setu & Mohamad Annas / Indonesian Journal for Physical Education and Sport (2) (1) (2020)

pemahaman Law Of The Game Wasit di Kuswoyo, D. D., Pramono, H., & RC, A. R.
Kabupaten Magelang (Wasit ASKAB (2017). Kontribusi Percaya Diri,
Magelang) sebagian besar adalah baik. Konsentrasi dan Motivasi terhadap
Hasil koefisien variabel hubungan Kinerja Wasit Persatuan Sepak Bola
kebugaran jasmani dan pemahaman Law Of The Seluruh Indonesia Provinsi Sumatera
Game wasit di Kabupaten Magelang diperoleh Selatan. Journal of Physical Education and
nilai r hitung = 0,497 > r tabel (0.05)(23) = 0,396, Sports, 6(3), 241-247.
dengan demikian disimpulkan ada hubungan Larkin, P., Berry, J., & Dawson, B. (2011).
yang positif antara kebugaran jasmani dan Assessment of umpire perceptual and
pemahaman Law Of The Game wasit di decision - making skill in Australian
Kabupaten Magelang (Wasit ASKAB Football. Journal of Science and Medicine
Magelang). In Sport 14, e87 - e88.
https://doi.org/10.1016/j.jsams.2011.11.
REFERENSI 180.
Nuryadi, N., Negara, J. D. K., Juliantine, T.,
Anwar, S., Rahayu, S., & Sugiarto, S. (2013). Slamet, S., & Gumilar, A. (2018).
Korelasi Kadar Hemoglobin dan Hubungan Kebugaran Jasmani dengan
Konsumsi Oksigen Maksimal (VO2max) Kemampuan Konsentrasi dan
Siswa SMA N 1 Pamotan Kabupaten Respon Kortisol. Jurnal Pendidikan
Rembang Bergolongan Darah A, B, Jasmani dan Olahraga, 3(2), 122- 128.
AB, O Tahun 2012. Journal of Sport Pane, B. S. (2015). Peranan Olahraga Dalam
Science and Fitness, 2(1). Meningkatkan Kesehatan. Jurnal
Armstrong, N., Welsman, J., & Winsley, R. Pengabdian Kepada Masyarakat, 21(79), 1-
(1996). Is peak VO2 a maximal index of 4.
children's aerobic fitness. International Ramadhan, N. W., Sudarwani, M. M., &
journal of sports medicine, 17(5), 356-359. Ekaputra, Y. D. (2015). Perancangan
Dilli Dwi Koswoyo, Harry Pramono & Achmad Stadion Sepak Bola Di Kota
Rifai RC. (2017). Kontribusi Percaya Semarang. Journal Of Architecture, 1(1).
Diri, Konsentrasi dan Motivasi terhadap Saputra, W., Triansyah, A., & Haitami, M.
Kinerja Wasit Persatuan Sepak Bola Survei Tingkat Kemampuan Vo2 Max
Seluruh Indonesia Provinsi Sumatera Wasit Pengprov Perbasi Kalimantan
Selatan. Journal of Physical Education and Barat. Jurnal Pendidikan Dan Pembelajaran
Sport, 6 (3). Khatulistiwa, 8(3).
Djoko Pekik Irianto (2000). Panduan Latihan Setyadi, F. B. (2019). Profil Wasit Sepakbola Di
Kebugaran yang Efektif dan Aman. Jawa Tengah Tahun 2018 (Doctoral
Yogyakarta: Lukman offset. Dissertation, Unnes). Yulianto, P. F.
Jamalong, A. (2014). Peningkatan prestasi (2018, August). Sepak Bola Dalam
olahraga nasional secara dini melalui Industri Olahraga. In Prosiding Seminar
pusat pembinaan dan latihan pelajar Nasional Ilmu Keolahragaan Unipma (Vol.
(PPLP) dan pusat pembinaan dan latihan 1, No. 1, Pp. 98-105).
mahasiswa (PPLM). Jurnal Pendidikan Sudarno. 1992. Pendidikan Kesegaran Jasmani
Olahraga, 3(2), 156-168). Retrievedfrom. Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi. Proyek
Jatra, R., & Fernando, D. D. (2019). The Pembinaan Tenaga Kependidikan :
understanding of court tennis rules for Depdikbud.
participants of licensing tennis umpire Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Kuantitatif,
training. Jurnal SPORTIF: Jurnal Kualitatif dan R&D. Bandung: Afabeta.
Penelitian Pembelajaran, 5(1), 70-79. Sukadiyanto, S. (2005). Prinsip-Prinsip Pola
Khasan, Nafis Ali., Tri Rustadi., Mohamad Bermain Tenis Lapangan. JORPRES
Annas. 2012. Korelasi Denyut Nadi (Jurnal Olahraga Prestasi), 1(2). Retrieved
Istirahat dan Kapasitas Vital Paru fromhttps://journal.uny.ac.id/index.php
Terhadaap Kapasitas Aerobik. Journal /jorpres/article/view/6872/5905
of Physical Education, Sport, Health and
Recreations. Vol 1, Hlmn 161-164.

159

Anda mungkin juga menyukai