Anda di halaman 1dari 39

AKUNTANSI DAN

KEUANGAN LEMBAGA

MODUL
PRAKTIKUM AKUNTANSI
PERUSAHAAN DAGANG
KELAS XI AKL

PENULIS :
REZKY RAHAYU, SE
SMK NEGERI 11 KOTA BEKASI
LEMBAR PENGESAHAN
MODUL PEMBELAJARAN / HAND OUT

PENULIS : REZKY RAHAYU, SE


NIG : 1718107117
NAMA MATA PELAJARAN : PRAKTIKUM AKUNTANSI
PERUSAHAAN JASA, DAGANG DAN
MANUFAKTUR
KELAS / SEMESTER : XI / 4
PROGRAM KEAHLIAN : AKUNTANSI DAN KEUANGAN
LEMBAGA
SEKOLAH : SMK NEGERI 11 KOTA BEKASI
TAHUN PELAJARAN : 2020/2021

Disahkan Pada :

Tanggal : Juli 2020


Di : Bekasi

Kepala SMK Negeri 11 Kota Bekasi, Penulis,

RIADI, M.Pd Rezky Rahayu, S.E


NIP. 19661007 200212 1 001 NIG. 1718107117

PAPJDM XI AKL
Petunjuk Penggunaan
Modul

1. Baca dan pahami tujuan pembelajaran


2. Baca dan pahami materi pembelajaran
3. Tulis informasi penting pada buku catatan
masing-masing
4. Diskusikan dengan guru dan teman jika
kesulitan
5. Kerjakan latihan soal untuk menambah
pemahaman terhadap materi

PAPJDM XI AKL
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan ke hadirat Allah SWT, atas


berkat limpahan karunia-Nya, sehingga Modul Akuntansi
Perusahaan Jasa dan Dagang ini dapat diselesaikan dengan
bai katas kerjasama semua pihak. Modul ini diperuntukan
bagi siswa kelas XI jurusan Akuntansi Keuangan Lembaga.
Modul ini berisi teori dan kasus Pemrosesan Akuntansi
Manual yang disajikan sederhana pada Perusahaan Dagang.
Penulis menyadari bahwa modul praktikum ini belum
sepenuhnya mampu memberikan gambaran menyeluruh
permasalahan dan harapan yang ada dalam praktikum,
maupun perkembangan akuntansi yang ada. Oleh karena itu
saran dan kritik yang konstruktif sangat diharapkan guna
perbaikan dan penyempurnaan modul praktikum ini dimasa
yang akan datang. Selanjutnya diucapkan terimakasih
kepada semua pihak yang telah membantu selama proses
penyusunan modul praktikum ini. Akhirnya kata Penulis
ucapkan terimakasih dan semoga modul praktikum ini dapat
bermanfaat

Bekasi, Juli 2020


Rezky Rahayu, SE

PAPJDM XI AKL
DAFTAR ISI

Halaman Judul ……………………………………………………………............................................................................. i


Kata Pengantar ……………………………………………………………............................................................................ ii
Daftar Isi …………………………………………………………………….................................................................................... iii
BAB I : Gambaran Umum Perusahaan Dagang …………………................................................ 1
1.1. Pengertian Perusahaan Dagang ………………….……..................................................... 1
1.2 Jenis Perusahaan………………….………………………..................................................................... 1
1.3 Karakteristik Perusahaan Dagang….…...................................................................... 2
1.4 Ciri-ciri Perusahaan Dagang….…………......................................................................... 2
1.5 Jenis Perusahaan Dagang….……………............................................................................ 3
BAB II : Gambaran Umum Akuntansi Perusahaan Dagang …....................................... 4
2.1. Dokumen Sumber Perusahaan Dagang ........................................................... 4
2.2. Metode Pencatatan Transaksi Perusahaan Dagang …............................ 6
2.3. Transaksi Perusahaan Dagang …………………………................................................... 9
BAB III : Siklus Akuntansi Perusahaan Dagang………………….................................................... 18
3.1. Siklus Akuntansi Perusahaan Dagang ……..………............................................... 18
3.2. Jurnal Khusu.……..……..………………......................................................................................... 19
3.3. Buku Besar Pembantu ……….………….............................................................................. 21
3.4. Posting Buku Besar……..……..……..…….............................................................................. 22
3.5. Membuat Neraca Saldo……..……..……..……..……........................................................... 22
3.6. Jurnal Penyesuaian……..……..……..……..……..…................................................................ 23
3.7. Neraca Saldo Setelah Penyesuaian……..……..…...............................................… 24
3.8. Menyiapkan Laporan Keuangan……..……..……..…................................................. 24
3.9. Membuat Jurnal Penutup……..……..........................................................……..……..…. 25
3.10 Neraca Saldo Setelah Penutupan…...............................................………..………... 26
3.11 Jurnal Pembalik…..………..………..………..…………................................................................... 26
DAFTAR PUSTAKA

PAPJDM XI AKL
KOMPETENSI DASAR

3.9 Menganalisis dokumen sumber dan dokumen pendukung pada


perusahaan Dagang.
4.9 Melakukan Pengecekan dokumen sumber dan dokumen pendukung pada
perusahaan Dagang.
3.10. Menerapkan pencatatan transaksi ke dalam buku jurnal khusus pada
perusahaan dagang.
4.10 Melakukan pencatatan transaksi ke dalam buku jurnal khusus pada
perusahaan dagang
3.11 Menerapkan pencatatan transaksi ke dalam buku pembantu kartu
piutang pada perusahaan dagang.
4.11 Melakukan pencatatan transaksi ke dalam buku pembantu kartu piutang
pada perusahaan dagang.
3.12 Menerapkan pencatatan transaksi ke dalam buku pembantu kartu utang
pada perusahaan dagang.
4.12 Melakukan pencatatan transaksi ke dalam buku pembantu utang pada
perusahaan dagang
3.13 Menerapkan pencatatan transaksi ke dalam buku pembantu kartu
persediaan barang dagang secara perpetual pada perusahaan dagang.
4.13 Melakukan pencatatan transaksi ke dalam buku pembantu kartu
persediaan barang dagang secara perpetual pada perusahaan dagang.

PAPJDM XI AKL
BAB I

GAMBARAN UMUM
PERUSAHAAN DAGANG

PAPJDM XI AKL
1.1. PENGERTIAN PERUSAHAAN DAGANG
Perusahaan dagang merupakan perusahaan yang proses kerja
(bisnisnya) adalah membeli barang dari pemasok lalu menjual
lagi ke konsumen tanpa mengubah wujud barang dagangnya
(Denny Erica, SE, MM, 2020). Kegiatan perusahaan dagang bisa
kamu temukan dalam kehidupan sehari-hari seperti warung
klontong, supermarket, minimarket dan yang lainnya.
Dapat disimpulkan bahwa perusahaan dagang merupakan
perusahaan yang kegiatan utamanya adalah membeli,
menyimpan kemudian menjual kembali barang dagangnya tanpa
menambah nilai terhadap produk tersebut. Menambah nilai
dimaksud adalah mengolah atau mengubah bentuk dan sifat
barang sehingga menambah harga jual barang yang lebih tinggi.

1.2. JENIS-JENIS PERUSAHAAN

Jenis – Jenis Perusahaan


1. Perusahaan Jasa : perusahaan yang menghasilkan jasa dan
bukan barang/produk untuk pelanggan.
2. Perusahaan Dagang : perusahaan yang kegiatan usahanya
adalah membeli barang dagangan dari pemasok (supplier)
kemudian menjual kembali kepada pelanggan.
3. Perusahaan Pabrik / Manufaktur : perusahaan yang kegiatan
usahanya adalah membeli bahan baku (input) kemudian
mengubahnya menjadi barang yang dijual kembali kepada
pelanggan.

PAPJDM XI AKL
1.3. KARAKTERISTIK PERUSAHAAN DAGANG
1. Produk yang Dijual
Produk yang dijual oleh perusahaan dagang berupa barang
berwujud (tangible) disebut barang dagangan (goods).
2. Asal Produk
Produk yang dijual perusahaan dagang berasal dari pembelian
kepada pihak lain (supplier) lalu dijual kembali kepada konsumen.
3.Aktivitas Pokok
Aktivitas pokok perusahaan dagang yaitu :
-Pembelian barang dagang
-Penyimpanan barang dagang
-Penjualan barang dagang

1.4. CIRI-CIRI PERUSAHAAN DAGANG


Perusahaan dagang berbeda dengan perusahaan manufaktur
maupun jasa, perbedaan tersebut terlihat dari ciri-ciri perusahaan
perusahaan dagang. Adapun ciri-ciri perusahaan dagang antara
lain :
·Aktivitas utamanya berupa pembelian, penjualan, pengeluaran
biaya operasional, penyimpanan, dan pemeliharaan stok.
·Tidak melakukan proses produksi yang mengubah nilai atau
bentuk barang.
·Perhitungan total laba yang patokannya berupa selisih antara total
hasil penjualan dengan total harga pembelian dan biaya
operasional.
1. Kegiatan akuntansi, yang berarti perusahaan menggunakan
akun inventaris barang dagangannya, yang di dalamnya
terdapat perhitungan HPP, neraca, dan laporan laba
·rugi.Barang yang dibeli dari produsen tidak dirubah bentuk
maupun fungsi
2. ·Perusahaan dagang bertujuan menjual barang yang dibelinya
dari produsen lalu menjualnya dengan harga yang lebih tinggi
sehingga memperoleh keuntungan/laba.

PAPJDM XI AKL
1.5. JENIS PERUSAHAAN DAGANG

Secara garis besar, pada perusahaan dagang dapat


dibedakan menjadi 3 (tiga) jenis, yaitu:
1. Pedagang Besar
Yaitu pedagang yang membeli dan menjual barang-barang
dalam partai besar. Contoh: agen, grosir, dll.
2. Pedagang Menengah
Yaitu pedagang yang membeli dan menjual barang dalam
partai besar tetapi menjual kepada pengecer dalam jumlah
sedang. Contoh: penyalur, dan toko-toko besar.
3. Pedagang Kecil
Yaitu pedagang yang menjual barang langsung kepada
konsumen. Contoh: toko-toko kecil, warung, dll.

Perusahaan dagang berdasarkan produk yang diperdayakan


dibedakan menjadi dua jenis yaitu :
1. Perusahaan dagang bahan baku
Perusahaan dagang yang memperjualkan produk bahan baku
sebagai bahan dasar dalam pembuatan produk atau alat
produksi untuk menghasilkan sebuah produk lain seperti kayu,
mesin gergaji, dan bahan baku lainnya.
2. Perusahaan dagang barang jadi
Ini merupakan perusahaan yang menjual sebauh produk jadi
dalam bentuk akhir yang siap digunakan manusia seperti
buku, televisi, sepatu dan lain sebagainya.

PAPJDM XI AKL
UJI KOMPETENSI

Kerjakakanlah soal-soal di bawah ini dengan benar dan tepat !

1. Perusahaan dagang memiliki aktivitas yang berbeda dengan


perusahaan jasa maupun manufaktur, jelaskan pendapatmu
tentang aktivitas yang terjadi pada perusahaan dagang !
2. Perusahaan dagang dengan manufaktur memiliki salah satu
aktivitas yang sama yaitu menjual barang, tetapi
berdasarkan karakteristik asal produknya perusahaan
dagang dengan perusahaan manufaktur jelas berbeda.
Jelaskanlah pendapatmu asal produk perusahaan dagang !
3. Perbedaan perusahaan jasa dengan perusahaan dagang
dapat terlihat dari ciri-ciri perusahaan dagang. Uraikanlah
ciri-ciri perusahaan dagang !
4. Secara garis besar, perusahaan dagang dapat dibedakan
menjadi 3 jenis. Jelaskanlah jenis-jenis perusahaan dagang !
5. Uraikanlah perbedaan metode pencatatan periodik dengan
perpetual !
6. Dalam setiap transaksi pada perusahaan dagang terdapat
dokumen sumber yang dapat digunakan sebagai acuan
dalam melakukan pencatatan. Sebutkanlah dokumen apa
saja terdapat dalam dokumen sumber perusahaan dagang !
7. Tn. Anto merupakan pemilik toko Material Sumber Rezeki,
pada tanggal 12 September Tn Anto membeli barang dagang
kepada supplier secara kredit. Dokumen yang digunakan
sebagai acuan dalam mencatat transaksi tersebut adalah....
8. Dalam pencatatan perusahaan dagang terdapat 2 metode,
yaitu periodik dan perpetual. Jelaskanlah pendapatmu
tentang perbedaan metode periodik dan perpetual !
9. Jika perusahaan dagang melakukan pencatatan dengan
menggunakan metode periodic, maka jurnal untuk mencatat
transaksi pembelian barang dagang secara kredit adalah…..
10. Jika perusahaan dagang melakukan pencatatan dengan
menggunakan metode perpetual, maka jurnal untuk
mencatat transaksi pejualan barang dagang secara kredit
adalah…..
BAB II

GAMBARAN UMUM AKUNTANSI


PERUSAHAAN DAGANG

PAPJDM XI AKL
2.1. DOKUMEN SUMBER PERUSAHAAN DAGANG

Dokumen sumber adalah dokumen yang digunakan sebagai


acuan dalam membuat sebuah jurnal. Jurnal yang dimasksud
meliputi jurnal khusus, jurnal pembelian, jurnal penjualan,
jurnal pengeluaran kas, jurnal umum, jurnal penyesuaian, dan
lain-lain.
Adapun untuk macam dan juga contoh yang terdapat
dalam dokumen sumber. Antara lain;
A. Kwitansi bukti pembayaran
Dokumen yang diberikan ketika seseorang telah membayar
produk yang dibeli. Bukti pembayaran atas sejumlah uang
yang telah dibayarkan kepada penjual. Definisi Kwitansi ini
dianggap sebagai bukti pembayaran yang diakui oleh pihak
yang terkait. Dokumen ini juga menunjukkan adanya
kesepakatan antar kedua belah pihak.
B. Nota kontan
Salah satu bukti yang biasanya dibuat ketika perusahaan
berupa perusahaan dagang dan manufaktur. Bukti ini salah
satu bentuk dokumentasi transaksi atas pembelian atau
pembelian secara tunai. Arti nota dibuat rangkap dua yang
diberikan kepapa pembeli dan disimpan pemilik toko. Nota
tersebut disebut nota asli dan salinan nota.
C. Faktur
Faktur memiliki beberapa jenis hal ini disesuaikan dengan
kegunaan masing-masing. Faktur yang digunakan sesuai
dengan jumlah barang, jenis transaksi, dan lain-lain. Faktur
membuat beberapa komponen yang disesuaikan dengan
fungsinya. Definisi faktur tidak memiliki keistimewaan apapun
tentu saja faktur sering digunakan dalam transaksi jual beli
dalam dunai usaha perdagangan.

PAPJDM XI AKL
2.1. DOKUMEN SUMBER PERUSAHAAN DAGANG
D. Nota kredit
Kerapkali ketika seorang membeli secara kredit akan
mendapatkan bukti transaksi salah satunya adalah nota. Nota
ini dapat digunakan sebagai bukti yang kuat apabila terdapat
barang yang datang tidak sesuai pesanan atau mengalami
kerusakan. Ketika ada komplain dari pelanggan maka pemilik
toko dapat memeriksa kembali dokumen yang dimiliki oleh
penjual biasanya berupa faktur, hal ini sebagai rujukkan dalam
pengembalian barang. Nota dalam makna kredit biasanya
digunakan untuk semua pembeli atau hanya pada pembeli
tertentu semua itu tergantung pada pemilik toko.

E. Nota debet
Dokumen yang penting untuk beberapa pihak untuk
melakukan tindakan tertentu apabila terdapat ketidak
sesuaian dengan apa yang diinginkan. Bukti transaksi
pengembalian barang yang dibeli secara kredit. Nota ini juga
dapat digunakan untuk bukti ketika akan melakukan
pengurangan faktur atas transaksi tertentu. Pembeli yang
melakukan ini akan menunggu balasan dari pemilik toko.
Jawaban dari pihak yang terkait maka akan menjadi
pencatatan adanya penyesuaian atas suatu transaksi.

F. Bukti memorial
Salah satu pesan yang digunakan dalam sebuah perusahaan
adalah memo. Memo ini sendiri sejatinya telah banyak
dipergunakan dalam berbagai kepentingan baik antara
bawahan dengan atasan atau dengan sesama karyawan
yang ada dalam perusahaan.

PAPJDM XI AKL
2.1. DOKUMEN SUMBER PERUSAHAAN DAGANG

G. Cek
Salah satu dokumen yang mudah digunakan dalam transaksi
jumlah besar. ciri dari dokumen sumber ini antara lai, terdapat
kata “cek”, terdapat nama bank yang akan dituju (tempat
menarik uang), disebutkan tanggal dan tempat cek
dikeluarkan, jumlah nominal uang beserta keperluannya, dan
tanda tangan penarik.

H. Bukti kas masuk


Bukti kas masuk biasnaya diterbitkan sebuah kwitansi yang
menyatakan banyaknya uang yang masuk per tanggal. Bukti
kas masuk dapat dilihat dari catatan harian toko, baik dari
pendapatan rutin atau pendapatan yang bersifat Semua
pendapatan ada catatannya.

I. Bukti kas keluar


Ketika perusahaan melakukan transaksi pembelian atau
menggunakan uang perusahaan harus ada bukti otentiknya.
Langkah ini tentusaja dilakukan agar dapat mengurangi
adanya penyelewengan dana atas suatu kepentingan
tertentu.

2.2. Metode Pencatatan Transaksi Perusahaan Dagang

Dalam siklus akuntansi tahap pertama adalah mengidentifikasi


transaksi yang terjadi pada perusahaan yang melibatkan semua akun.
Terdapat dua metode pencatatan pada perusahaan dagang, yaitu
metode periodik (fisik) dan perpetual (terus-menerus).

PAPJDM XI AKL
A. Metode Periodik
Metode periodik biasanya digunakan pada oerusahaan yang
menjual barang dagangan dengan harga relative murah,
tetapi sering terjadi. Setiap mutasi persediaan barang dagang
tidak akan dicatat dalam jurnal. Artinya pada saat pembelian
barang dagang tidak akan mendebit akun persediaan barang
dagang, begitupun penjualan barang dagang tidak akan
mengkredit akun persediaan barang dagang. Dalam metode
Periodik atau Fisik, akun pembelian bisa dicatat didebit untuk
transaksi pembelian barang dagangan, sedangkan akun
penjualan bisa dicatat dikredit untuk transaksi penjualan
barang dagangan. Pencatatan traksaksi dengan metode ini
mengakibatkan persediaan barang tidak bisa diketahui setiap
saat karena pencatatan dilakukan secara periodik (berkala)
pada akhir periode.

B. Metode Perpetual
Metode perpetual atau terus-menerus biasanya digunakan
pada perusahaan yang menjual barang dagangan dengan
harga yang relatif mahal, tetapi jarang terjadi. Pada metode
perpetual atau terus-menerus, transaksi pembelian barang
dagangan dapat dicatat dengan mendebit akun persediaan
barang dagangan sebesar harga beli (harga perolehan),
sebaliknya jika terjadi penjualan akan dicatat dengan
mengkredit akun persediaan barang dagangan sebesar harga
pokoknya.
Pencatatan traksaksi dengan metode ini hasilnya lebih akurat
dibandingkan metode periodik karena pencatatan dilakukan
secara terus-menerus dan terperinci untuk setiap transaksi
yang terjadi dalam perusahaan dagang, selain itu persediaan
barang dagang dapat diketahui setiap saat karena tercatat
secara terus-menerus.

PAPJDM XI AKL
2.3. Metode Pencatatan Transaksi Perusahaan Dagang

Perusahaan dagang merupakan perusahaan yang memiliki


kegiatan utama adalah membeli barang-barang dari
pemasok (supplier) dan menjualnya kembali kepada
konsumen tanpa mengubah baik wujud fisik maupun sifatnya
semula (Sugiri, 2018). Contohnya adalah perusahaan yang
menjual kebutuhan sehari-hari, yaitu beras, gula, minyak
goreng, telur, dan menjualnya kembali kepada pelanggan
dalam bentuk dan wujud yang sama dengan ketika mereka
membeli kepada pemasok, mereka menjual dengan harga
jual di atas harga belinya.
Perbedaan antara perusahaan jasa dan perusahaan dagang
terdapat pada prosedur akuntansinya dan bukan pada
siklusnya. Siklus operasi adalah suatu proses dimana
perusahaan mengeluarkan kas, menghasilkan penyesuaian
pendapatan dan menerima kas pada saat pendapatan
diperoleh apabila secara tunai maupun kas yang diterima di
masa yang akan datang sebagai piutang usaha.
Operasi perusahaan dagang dimulai dari penyediaan jasa
kepada pelanggan yang kemudian apabila penjualan dibayar
secara tunai maka perusahaan akan menerima kas
sedangkan apabila pembayaran jasa tersebut secara kredit
maka transaksi akan masuk ke piutang usaha dahulu yang
kemudian apabila telah dibayarkan oleh pelanggan maka
perusahaan akan menerima kas dan akun piutang berkurang.
Dalam perusahaan dagang transaksi dapat dianalisis
berdasarkan aktivitasnya, yaitu :

1) Transaksi Pembelian
Transaksi pembelian merupakan siklus operasi pertama pada
perusahaan dagang, aktivitas ini meliputi pembelian barang
dagang untuk dijual kembali.

PAPJDM XI AKL
a. Pembelian Tunai
Pembelian tunai merupakan transaksi pembelian barang
dagangan kepada pemasok secara tunai.
Contoh:
Pada tanggal 3 Juni 2018 CV Mustika Ratu membeli barang
dagang kepada PT Nada Kencana senilai Rp700.000,00 secara
tunai.

b. Pembelian Kredit
Pembelian kredit merupakan transaksi pembelian barang
dagangan kepada pemasok secara kredit. Pada pembelian kredit
terdapat syarat kredit. Jika pembayaran dilakukan saat
pengiriman atau sebelum jatuh tempo maka pembeli berhak
mendapatkan diskon pembelian, sedangkan jangka waktu
periode kredit disebut dengan periode jatuh tempo kredit.
Contoh:
Pada tanggal 3 Juni 2018 CV Mustika Ratu membeli barang
dagang kepada PT Nada Kencana senilai Rp700.000,00 dengan
termin 3/15, n/30.

PAPJDM XI AKL
c. Diskon Pembelian (Potongan Pembelian)
Pemasok biasanya memberikan diskon kepada pelanggan agar
membayar cepat. Diskon diberikan dengan syarat tertentu pada
periode kredit, misalnya perusahaan memiliki periode kredit 30
hari, pemasok biasanya akan memberikan syarat yaitu 2/10, n/30,
yang artinya adalah perusahaan akan mendapatkan diskon
pembelian sebesar 2% apabila perusahaan membayar sebelum
10 hari, maksimal pembayaran hutang usaha perusahaan adalah
30 40 hari (periode jatuh tempo) dari tanggal yang tertera di
faktur. Perusahaan dapat mengambil kesempatan ini untuk
mendapatkan diskon pembelian.
Contoh:
CV Mustika Ratu membayar utangnya pada tanggal 10 Juni 2018
(masih dalam periode potongan), maka jurnalnya sebagai berikut:
Perusahaan A membayar sebesar:
Hutang Perusahaan A : Rp 700.000,00
Potongan Pembelian
3% x Rp 700.000,00 : Rp 21.000,00
Perusahaan A membayar hutang : Rp 679.000,00
Maka pencatatannya adalah sebagai berikut:

PAPJDM XI AKL
d. Pengangkutan Pembelian
Biaya angkut pembelian terjadi saat transaksi pembelian yang
mengharuskan pengangkutan barang dari pembeli ke penjual.
Metode perpetual pembayaran biaya angkut pembelian dicatat
ke akun persediaan barang dagangan. Jurnal biaya angkut
pembelian mendebit akun persediaan barang dagangan dan
mengkredit kas atau utang usaha.
Contoh:
Pada tanggal 26 Juni 2018 CV. Mustika Ratu membeli barang
dagangan dengan biaya angkut ditanggung dang dibayar CV.
Mustika Ratu sebesar Rp 60.000,00. Maka jurnalnya:

Jika beban angkut ditanggung oleh penjual, maka pembeli tidak


membayar atau menanggung beban angkut pembelian,
sehingga tidak ada jurnal, kecuali jurnal tersebut untuk pihak
penjual.

e. Retur dan Pengurangan Harga Pembelian


Retur pembelian untuk mencatat jumlah dan harga yang
dikembalikan pada pemasok karena alasan tertentu., misalnya
barang yang dibeli wujudnya tidak sesuai dengan pesanan,
jumlah barang yang dikirimkan tidak sesuai dengan ketika
dipesan, barang yang dibeli rusak, dan lainnya. Barang tersebut
dikembalikan kepada pemasok dan dicatat dalam akun retur
pembelian.
Contoh:
Sejumlah barang yang dibeli ternyata rusak senilai Rp100.000,00
dan barang tersebut dikembalikan pada tanggal 25 Juni 2018.
Jurnal retur pembelian yang pembeliannya secara kredit, yaitu:

PAPJDM XI AKL
Jurnal retur pembelian yang pembeliannya secara tunai, yaitu:

2) Transaksi Penjualan
Aktivitas transaksi ini adalah untuk mencatat pendapatan dari
penjualan barang dagangan. Jumlah yang dicatat pada akun
penjualan adalah sebesar harga jual kepada pelanggan, diluar
diskon penjualan. Sesuai dengan prinsip pengakuan pendapatan,
penjualan dicatat setelah kewajiban dipenuhi, dalam hal ini
kewajiban yang dimaksud adalah barang telah diterima oleh
pembeli (pelanggan). Penjualan dapat berupa tunai dan kredit.
Akun-akun yang digunakan untuk mencatat penjualan bagi
perusahaan yang menggunakan sistem perpetual adalah
sebagai berikut :

b. Penjualan Tunai
Penjualan barang dagangan merupakan pendapatan bagi
perusahaan, penjualan dicatat pada akun penjualan. Penjualan
dapat dilakukan secara tunai ataupun kredit. Nilai nominal yang
dicantumkan pada akun penjualan adalah berupa nilai harga jual
dan bukan harga pokok barang yang dijual.

PAPJDM XI AKL
Contoh:
Dijual barang dagangan senilai Rp3.000.000,00 dengan Harga
Pokok Penjualan senilai Rp1.900.000,00 secara tunai pada tanggal 9
Juni 2018.

b. Penjualan Kredit
Pada tanggal 11 Juni 2018 dijual barang dagangan senilai
Rp5.000.000,00 dengan Harga Pokok Penjualan senilai
Rp2.900.000,00 secara kredit dengan syarat n/10

Jika menerima pelunasan, maka jurnalnya sebagai berikut

PAPJDM XI AKL
c. Potongan Penjualan

Pendapatan Penjualan – Retur – Potongan Penjualan = Penjualan Bersih

Potongan penjualan merupakan potongan yang diberikan kepada


pelanggan karena pembayaran pelanggan dilakukan dalam masa
potongan yang sesuai dalam syarat kredit. Syarat kredit atau term
of payment artinya pembayaran dilakukan beberapa waktu
setelah barang diserahkan berdasarkan jangka waktu yang telah
ditentukan penjual. Potongan penjualan dicatat dalam akun
potongan penjualan atau sales discount.
Contoh:
Pada tanggal 7 Juli 2018 Perusahaan Nada Kencana menjual
barang dagangan seharga Rp7.200.000,00 secara kredit kepada
CV. Mustika Ratu dengan syarat 2/10, n/30. Harga Pokok Penjualan
tersebut senilai Rp4.700.000,00

CV. Mustika Ratu melakukan pembayaran atas piutang usahanya


pada tanggal 12 Juli 2018

PAPJDM XI AKL
d. Retur dan Pengurangan Harga Penjualan
Akun ini dipergunakan untuk mencatat jumlah harga barang yang
diterima kembali dari pelanggan karena alasan tertentu, seperti
misalnya barang yang tidak cocok secara pesanan baik itu secara
wujud fisik maupun harga.
Contoh:
Pada tanggal 12 Juli 20018 CV. Mustika Ratu (pembeli)
mengembalikan barang seharga Rp600.000,00. Barang yang
dikembalikan tersebut memiliki 46 nilai harga pokok sebesar Rp
400.000,00. Nada Kencana (penjual) mencatat transaksi retur
tersebut:

e. Beban Angkut Penjualan


Beban pengangkutan barang-barang yang dijual dapat
ditanggung perusahaan. Beban ini dicatat dalam akun beban
angkut penjualan yang dilaporkan di laporan laba rugi, akan tetapi
perlakuan akun ini bukan sebagai pengurang akun penjualan,
melainkan sebagai satu pos dalam kelompok beban
pemasaran/penjualan. Contoh dibawah ini tidak terkait dengan
transaksi CV. Mustika.
Contoh:
Pada tanggal 6 Februari 2018 Perusahaan A membayar beban
angkut penjualan sebesar Rp 500.000,00, atas barang dagang
yang dijual pada Tanggal 1 Februari 2018.

PAPJDM XI AKL

SOAL EVALUASI MANDIRI

1.Pada tanggal 1 April 2019 diikirimkan faktur kepada Toko Prima


untuk penjualan barang dagangan sebesar Rp. 6.700.000; faktur
nomor 002 syarat 3/10, n/30. Transaksi tersebut dicatat kedalam
jurnal….
A.Jurnal Penjualan
B.Jurnal Pengeluaran Kas
C.Jurnal Pembelian
D.Jurnal umum
E.Jurnal Penerimaan Kas

2.Pada tanggal 13 April 2019 diterima cek dari Toko Kejora, untuk
pelunasan faktur tanggal 3 April 2016. Bukti kas nomor M-02.
Transaksi tersebut dicatat kedalam jurnal….
A.Jurnal Pengeluaran Kas
B.Jurnal Penerimaan Kas
C.Jurnal Penjualan
D.Jurnal Pembelian
E.Jurnal umum

3.PD. Jaya merupakan pengusaha kena pajak yang menjual barang


kepada Toko Merapi sebesar Rp. 10.000.000; dengan syarat n/30.
Berdasarkan data tersebut, pencatatan ke dalam jurnal khusus yang
tepat adalah…
A.Penjualan Rp. 10.000.000
Piutang dagang Rp. 10.000.000
B.Kas Rp. 10.000.00
Penjualan Rp. 10.000.000
C.Piutang dagang Rp. 10.000.000
Penjualan Rp. 10.000.000
D.Retur penjualan Rp. 10.000.000
Piutang dagang Rp. 10.000.000
E.Penjualan Rp. 10.000.000
Kas Rp. 10.000.000

SOAL EVALUASI MANDIRI

4.Dijual barang dagangan secara tunai senilai Rp 131.500.000,00 PPN


10%, harga pokok penjualan Rp 127.000.000,00. Berdasarkan transaksi
di atas akun Sales pada Cash Receipt Journal berjumlah ….
A.Rp 13.150.000,00
B.Rp 127.000.000,00
C.Rp 131.500.000,00
D.Rp 144.650.000,00
E.Rp 271.650.000,00

5.Jika terjadi transaksi pembelian barang dagangan secara kredit


dengan system perpetual, maka akun yang bertambah yaitu ….
A.account payablae (D), dan purchases (K)
B.account payable (D), dan cash in bank (K)
C.cash in bank (D), dan purchases (K)
D.merchandise inventory (D), dan account payable (K)
E.purchases (D), dan cash in bank (K)

6.Dibeli kendaraan, sebagian dibayar dengan cek dan sisanya


dengan 5x angsuran , transaksi tersebut berpengaruh pada akun ….
A.kendaraan (D), cek (K) dan utang dagang (K)
B.kendaraan (D), kas (K) dan piutang dagang (K)
C.kendaraan (D), kas (D) dan utang dagang (K)
D.kendaraan (D), cek (D) dan utang dagang (K)
E.kendaraan (D), kas (K ) dan utang dagang (K)

7.PT XYZ pada tanggal 5 Mei 2019 dibeli barang dagangan seharga
Rp 5.320.000,00 dengan syarat 2/10;n/30. Pada tanggal 7 Mei 2019
barang tersebut diretur sebesar Rp 2.000.000,00. Jumlah yang
dibayar PT XYZ pada tanggal 13 Mei 2019 sebesar ….
A.Rp 1.960.000,00
B.Rp 2.000.000,00
C.Rp 3.253.600,00
D.Rp 4.000.000,00
E.Rp 6.000.000,00

SOAL EVALUASI MANDIRI

8.Diterima pelunasan piutang dagang sebesar Rp 38.000.000,00


ditambah denda sebesar 1% dari nilai piutang. Berdasarkan
transaksi tersebut, jurnalnya adalah ….
A.Cash In Bank (D) Rp 38.380.000,00, Account Receivable (K) Rp
38.380.000,00
B.Cash In Bank (D) Rp 38.000.000,00, Late Fees Collected (D) Rp
380.000,00, Account Receivable (K) Rp 38.380.000,00
C.Cash In Bank (D) Rp 38.380.000,00, Late Fees Paid (K) Rp
380.000,00, Account Receivable (K) Rp 38.000.000,00
D.Cash In Bank (D) Rp 38.380.000,00, Late Fees Collected (K) Rp
380.000,00, Account Receivable (K) Rp 38.000.000,00
E.Cash In Bank (D) Rp 38.000.000,00, Late Fees Paid (D) Rp
380.000,00, Account Receivable (K) Rp 38.380.000,00

9.Pada tanggal 10 agustus 2018 PD. ANGIN RIBUT membeli barang


kepada PT. Indofood sebesar Rp2.000.000 dengan syarat EOM
(pembayaran akhir bulan). Transaksi di atas oleh PD ANGIN RIBUT
dicatat pada . . .
A.Jurnal umum
B.Jurnal pembelian
C.Jurnal penjualan
D.Jurnal penerimaan kas
E.Jurnal pengeluaran kas

10.Diterima piutang dari Toko Lima atas penjualan kepadanya


sebesar Rp. 8.000.000,00. Potongan harga yang diberikan sebesar
Rp. 200.000,00. Jadi, diterima per kas sebesar Rp. 7.800.000,00.
Transaksi ini akan dicatat dalam jurnal khusus ....
A.jurnal penerimaan kas – kas sebesar Rp. 7.800.000,00 (D)
B.jurnal penerimaan kas – kas sebesar Rp. 8.000.000,00 (D)
C.jurnal pengeluaran kas – kas sebesar Rp. 7.800.000,00 (D)
D.jurnal pengeluaran kas – kas sebesar Rp. 8.000.000,00 (D)
E.jurnal penjualan – kas sebesar Rp. 8.000.000,00
BAB III

Siklus Akuntansi Perusahaan


Dagang

PAPJDM XI AKL
3.1 Siklus Akuntansi Perusahaan Dagang

Siklus akuntansi perusahaan dagang adalah sebuah proses


yang harus dilalui untuk membuat laporan keuangan perusahaan
tersebut dalam periode tertentu. Secara umum, perhitungan ini
akan diawali dengan mengumpulkan data transaksi hingga ke
pembuatan laporan keuangan perusahaan untuk bisa melanjutkan
penutupan saldo.

BUJU BESAR PEMBANTU :


dicatat
BUKTI TRANSAKSI 1. BBB Piutang
2. BBB Hutang

dicatat

JURNAL KHUSUS
1. JURNAL PEMBELIAN
2. JURNAL PENJUALAN DAFTAR SALDO :
3. JURNAL PENGELUARAN KAS 1. DAFTAR PIUTANG
2. DAFTAR HUTANG
4. JURNAL PENERIMAAN KAS
5. JURNAL UMUM

diposting

BUKU BESAR UMUM BUKTI MEMORIAL

NERACA SALDO

JURNAL PENYESUAIAN

NERACA LAJUR

LAPORAN KEUANGAN : PENUTUPAN BUKU :


1. LAPORAN LABA RUGI 1. JURNAL PENUTUP
2. LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS 2. MENUTUP BUKU BESAR
3. NERACA 3. NERACA SALDO SETELAH
4. LAPORAN ARUS KAS PENUTUPAN

PAPJDM XI AKL
3.2 Jurnal Khusus

Bagi perusahaan besar dengan transaksi yang tidak sedikit akan


kesulitan untuk mengelompokkan transaksi. Maka, dibutuhkan
jurnal khusus sebagai buku jurnal yang mewadahi transaksi-
transaksi tertentu. Penggunaan jurnal khusus dapat membuat
efisiensi waktu dan biaya.
Jenis-jenis jurnal khusus diantaranya :

A. Jurnal Penerimaan Kas


Jurnal penerimaan kas merupakan buku jurnal yang digunakan
untuk mencatat seluruh transaksi yang berhubungan dengan
penerimaan uang secara tunai maupun non tunai. Penerimaan
uang tunai berasal dari berbagai sumber.
Di dalam jurnal penerimaan kas, juga terdapat beberapa
transaksis khusus, yaitu:
·Penjualan tunai
·Penerimaan pelunasan piutang
·Pengembalian atau retur pembelian secara tunai, dan
·Penerimaan pendapatan.

B. Jurnal Pengeluaran Kas


Jurnal khusus pengeluaran kas dapat diartikan sebagai sebuah
jurnal khusu yang dibuat untuk mencatat semua transaksi yang
berhubungan dengan pengeluaran uang atau pembayaran uang
tunai kepada suplayer.

PAPJDM XI AKL
Berikut ini beberapa transaksi yang tercatat pada jurnal khusus
pengeluaran kas:
Pembayaran atau pelunasan utang dagang
Pembelian secara tunai
Retur penjualan
Pengambilan uang tunai untuk keperluan pribadi atau prive
Pembayaran beban-beban

C. Jurnal Pembelian
Jurnal khusus pembelian itu sendiri merupakan jurnal yang
digunakan untuk mencatat semua jenis transaksi pembelian yang
dilakukan secara kredit, baik pembelian barang maupun bukan
barang dagang. Pencatatanya meliputi:
• Pembelian barang dagang dengan kredit
• Pembelian perlengkapan, peralatan serta aktiva lain secara kredit.

PAPJDM XI AKL
D. Jurnal Penjualan
Merupakan bentuk buku jurnal yang digunakan khusus untuk
mencatat semua transaksi yang berkaitan dengan penjualan
barang dagan cara kerdit. Tidak ada akun khusus yang harus
dimasukkan dalam jurnal ini adalah hal yang membedakan antara
jurnal penjualan dengan yang lainnya.

Note:
Jika ada transaksi yang tidak bisa dimasukkan kedalam jurnal
khusus maka dibuatkan jurnal memorial atau jurnal umumnya

3.3 Buku Besar Pembantu

Setelah jurnal khusus yang dibuat untuk mencatat transaksi


tertentu, perusahaan dagang juga membuat buku besar khusus
yang disebut dengan buku besar pembantu. Buku besar pembantu
adalah bagian dari buku besar umum yang digunakan untuk
merinci lebih lanjut data dalam satu akun. Pencatatan beberapa
akun tertentu (akun piutang dan akun hutang) untuk kemudian
dijadikan dasar informasi untuk menyusun neraca saldo suatu
perusahaan dagang. Jenis buku besar pembantu (subsidiary
ledger) yang digunakan perusahaan umumnya terdiri dari :

1. Buku besar pembantu utang (account payable subsidiary


ledger)
Buku besar pembantu utang ini berfungsi untuk mencatat rincian
utang menurut nama kreditor.

PAPJDM XI AKL
2. Buku besar pembantu piutang (account receivable subsidiary
ledger)
Ini berkebalikan dengan buku utang. Buku piutang ini berfungsi
mencatat rincian piutang perusahaan menurut nama langganan
(debitor).

3.4 Posting Buku Besar

Tahap selanjutnya adalah memindahkan data dari jurnal umum


ke dalam buku besar. Selain jurnal umum, pada perusahaan
dagang informasi data buku besar berasal dari jurnal khusus.
Peristiwa ini disebut dengan posting buku besar. Pemindahbukuan
(posting) dilaksanakan setelah semua transaksi dicatat ke dalam
buku jurnal. Pemindahbukuan dari jurnal khusus ataupun jurnal
umum ke buku besar dengan prosedur berikut:
Jumlah nominal yang terdapat di jurnal khusus dipindah ke
kolom saldo debit atau kredit dari rekening yang bersangkutan.
Nomor halaman yang terdapat di jurnal khusus dipindah ke
kolom ref buku besar sebagai tanda sumber pempostingan.
Rekening-rekening yang terdapat di jurnal khusus setelah
diposting diberi nomor sebagai tanda jumlah nominalnya telah
dipindahkan ke buku besar.
Jumlah yang dipindahkan ke buku besar merupakan jumlah
akhir sehingga tanggal ditulis per akhir periode. Khusus untuk
kolom serba-serbi yang terdapat di jurnal penerimaan dan
pengeluaran kas, posting dilakukan menurut tanggal transaksi.

3.5 Membuat Neraca Saldo

Informasi yang digunakan untuk membuat neraca saldo adalah


berasal dari buku besar yaitu setiap saldo akhir pada setiap akun-
akun. Posisi debet dan kredit harus balance, jika tidak balance
artinya ada kesalahan saat mencatat dari buku besar.

PAPJDM XI AKL
3.6 Jurnal Penyesuaian

Pembuatan jurnal penyesuaian adalah akibat dari terjadi


transaksi yang berpengaruh kepada sejumlah akun perusahaan
dan terkadang memunculkan kehadiran akun baru. Contoh
transaksi yang terjadi pada perusahaan dagang biasanya adalah
sewa toko yang sudah jatuh tempo.

PAPJDM XI AKL
3.7 Neraca Saldo Setelah Penyesuaian
Tahap selanjutnya adalah penyesuaian neraca saldo dengan
jurnal penyesuaian yang menghasilkan neraca saldo setelah
disesuaikan (adjusted trial balance)

3.8 Menyiapkan Laporan Keuangan


Tahap berikutnya adalah pembuatan laporan keuangan. laporan
keuangan ini dibuat dengan tujuan untuk memudahkan pencarian
informasi mengenai posisi keuangan perusahaan seperti keadaan
harta, utang dan modal perusahaan. Informasi yang digunakan
pada laporan keuangan berasal dari neraca saldo yang telah
disesuaikan. Informasi tersebut bisa didapatkan pada laporan
keuangan.
Laporan Keuangan perusahaan dagang meliputi:
(1) Laporan Laba - Rugi
Akun dalam Laporan Laba Rugi:
Penjualan, akun ini merupakan akun untuk mencatat
pendapatan dari penjualan yang dilakukan perusahaan.
Jumlah nominal yang dicantumkan sebesar harga jual kepada
pelanggan.
Harga Pokok Penjualan, akun ini merupakan biaya barang yang
terjual ke pelanggan.
Laba Bruto, akun ini mencerminkan selisih Penjualan dengan
Harga Pokok Penjualan
Beban Operasional dan Administrasi, merupakan akun yang
mencatat semua pengeluaran yang dikeluarkan perusahaan
dalam rangka aktivitas operasional perusahaan.
Pendapatan (Beban) Lainnya, pendapatan dan beban lainnya
yang merupakan tidak terkait dengan operasi utama
perusahaan.
Laba Bersih, merupakan laba yang diperoleh dari laba kotor
yang dikurangi oleh beban-beban yang dikeluarkan
perusahaan, baik dari aktivitas operasi perusahaan maupun
yang bukan

PAPJDM XI AKL
(2) Laporan Perubahan Ekuitas
Merupakan laporan yang menunjukkan perubahan ekuitas pemilik
modal selama tahun berjalan

(3) Laporan Posisi Keuangan


Laporan posisi keuangan mencerminkan kekayaan dan kewajiban
perusahaan

3.9 Membuat Jurnal Penutup


Tahap berikutnya adalah membuat jurnal penutup dari akun-
akun yang terdapat di laporan laba rugi adalah akun pendapatan
dan biaya.
Dalam jurnal penutup terdapat dua jenis akun :
1. Akun temporer, akun ini berkaitan dengan akun pada periode
berjalan. Akun ini terdiri dari seluruh akun pada Laporan Laba
Rugi dan akun Dividen. Perusahaan menutup seluruh akun
temporer pada akhir periode.
2. Akun permanen, akun ini berkaitan dengan akun yang
berkelanjutan sampai dengan periode masa datang tidak
hanya satu periode. Akun ini terdiri dari akun-akun yang
terdapat dalam Laporan Posisi Keuangan (Neraca). Akun
permanen tidak dibuat ayat jurnal penutup, karena saldo akun-
akun ini berkelanjutan sampai dengan periode akuntansi
berikutnya. Jurnal penutupan untuk perusahaan dagang
adalah sebagai berikut :
Mendebit akun-akun temporer/nominal dengan saldo kredit
seperti Penjualan/Pendapatan dan mengkredit akun ikhtisar
laba rugi.
Mengkredit akun-akun temporer/nominal dengan saldo debit
seperti berbagai beban, dan mendebit akun ikhtisar Laba Rugi.
Oleh karena Harga Pokok Penjualan adalah akun temporer
dengan saldo debit, maka akun-akun tersebut dikreditkan
sebesar saldonya.

PAPJDM XI AKL
Mendebit akun Ikhtisar Laba Rugi sebesar saldonya (laba neto)
dan mengkredit akun modal pemilik. Jika perusahaan
mengalami rugi neto, maka yang dikredit adalah akun Ikhtisar
Laba Rugi sebesar saldonya dan yang didebit akun Modal
Pemilik.
Mendebit akun Modal pemilik sebesar saldo akun prive dan
mengkredit akun prive.

3.10 Neraca Saldo Setelah Penutupan

Tahap ini adalah penyesuaian antara neraca saldo dengan


jurnal penutup. Akunakun perlu disesuaikan, karena bisa saja ada
akun yang berubah dari awal pencatatan. Fungsinya untuk
mencatat kembali akun-akun yang telah berubah baik saldo atau
pun akunnya.

3.11 Jurnal Pembalik

Pada kondisi tertentu tidak perlu di buat jurnal pembalik karena


jurnal pembalik dibuat hanya untuk akun-akun tertentu saja.
Misalnya, untuk transaksi pendapatan yang diterima di muka yang
pada saat penjurnalan dicatat dengan sebagai pendapatan atau
untuk transaksi biaya yang dibayar dimuka (piutang)

SOAL EVALUASI MANDIRI

1. Sebutkan macam-macam jurnal khusus perusahaan


dagang !
2. Sebutkan jenis-jenis buku besar pembantu
3. Jelaskan fungsi kartu persediaan !
4. Uraikanlah transaksi-transaksi yang dicatat ke dalam jurnal
khusus !
5. Uraikanlah cara entry jurnal !
Daftar Pusaka
Al Haryono Yusuf. Dasar-Dasar Akuntansi 1, Edisi 4, STIE YKPN,
Yogyakarta, 1992
Jusup, AlHaryono. Dasar-dasar Akuntansi Jilid 1. Edisi 7. STIE YKPN.
Yogyakarta. 2011
Mardiasmo, 2000. Akuntansi Keuangan Dasar. Yogyakarta: BPFE.
Samryn, LM, Pengantar Akuntansi, Mudah Membuat Jurnal Dengan
Pendekatan Siklus Transaksi, Edisi 2, RajaGrafindo Persada
Jakarta. 2012
Soemarso, SR. Akuntansi Suatu Pengantar. Jilid 2. Edisi 5, Salemba
Empat. Jakarta. 2009
Sugiri, Slamet dan Agus, BR. 2003. Akuntansi Pengantar 1. Edisi
kelima. UPP AMP YKPN. Yogyakarta Sumarso S.R, Akuntansi Suatu
Pengantar, ed2, LPFEUI, 2006
Suwardjono. 1999. Pengantar Akuntansi: Konsep, Proses
Penyusunan Laporan, Pendekatan Sistem dan Terpadu.
Yogyakarta: BPFE.

Anda mungkin juga menyukai