Pd
Laporan Keuangan i
Bahan Ajar
NERACA LAJUR
DAN
LAPORAN KEUANGAN
Akuntansi Dasar
Kelas X
Kompetensi Keahlian
Akuntansi dan Keuangan Lembaga
Penulis :
Anis Malik Radliyah, S. Pd
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 1 GROGOL
DINAS PENDIDIKAN
PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR
2019
Laporan Keuangan i
KATA PENGANTAR
Penyajian bahan ajar ini disusun dengan tujuan agar supaya peserta didik dapat melakukan proses
pencarian pengetahuan berkenaan dengan materi pelajaran melalui berbagai aktivitas proses sains
sebagaimana dilakukan oleh para ilmuwan dalam melakukan eksperimen ilmiah (penerapan
scientifik), dengan demikian peserta didik diarahkan untuk menemukan sendiri berbagai fakta,
membangun konsep, dan nilai-nilai baru secara mandiri.
Kediri, ………..2019
Penulis
Laporan Keuangan ii
DAFTAR ISI
B. Uraian Materi................................................................................................................... 1
IV. Pengklasifikasian Akun yang Ada dalam Kolom Laba Rugi dan Neraca .................. 4
V. Perbedaaan Saldo Laba dan Saldo Rugi pada Kolom Laba Rugi dan Neraca .......... 5
VI. Perhitungan Daftar Saldo Setelah Penyesuaian dan Penyusunan Neraca Lajur ...... 6
C. Rangkuman ..................................................................................................................... 8
C. Rangkuman ................................................................................................................... 22
EVALUASI ...................................................................................................................................... 26
1. Tes Kognitif (Pengetahuan/Teori) ............................................................................... 24
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................................ 28
Laporan Keuangan iv
DAFTAR GAMBAR
Laporan Keuangan v
DAFTAR TABEL
Tabel 1 Peta Kompetensi Bahan Ajar Neraca Lajur dan Laporan Keuangan ........................... vii
Laporan Keuangan vi
PETA KEDUDUKAN BAHAN AJAR
Tabel 1 Peta kompetensi Bahan Ajar Neraca Lajur dan Laporan Keuangan
Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian
Kompetensi Kompetensi
3.1 Memahami 3.1.1 Menjelaskan 4.1 Mengelompokka 4.1.1 Menyebutkan
pengertian, pengertian n pihak-pihak pihak-pihak
tujuan, peran akuntansi dari yang yang
akuntansi beberapa membutuhkan membutuhkan
dan pihak- sudut pandang informasi informasi
pihak yang 3.1.2 Menjelaskan akuntansi sesuai akuntansi
membutuhka tujuan perannya
n informasi 3.1.3 akuntansi 4.1.2 Mengidentifika
akuntansi Menjelaskan si jenis-jenis
peran informasi
akuntansi akuntansi
yang
dibutuhkan
oleh tiap-tiap
pihak
3.2 Memahami 3.2.1 Menyebutkan 4.2 Mengelompokka 4.2.1 Menjelaskan
jenis-jenis jenis-jenis n profesi jenis-jenis
profesi profesi akuntansi profesi
akuntansi akuntansi (bidang-bidang akuntansi
(bidang- 3.2.2 Menyebutkan spesialisasi 4.2.2 Menjelaskan
bidang bidang-bidang akuntansi, bidang-bidang
spesialisasi spesialisasi pentingnya etika spesialisasi
akuntansi, akuntansi profesi) akuntansi
pentingnya 4.2.3 Menjelaskan
etika profesi) pentingnya
etika profesi
Laporan Keuangan ix
kasi jenis-
jenis bukti
transaksi
untuk
perusahaan
jasa, dagang
dan
manufaktur
3.8 Menerapkan 3.8.1 Menjelaskan 4.8 Melakukan 4.8.1 Menjelaskan
buku jurnal, pengertian pencatatan buku sistematika
konsep jurnal umum jurnal, konsep pencatatan
debet dan 3.8.2 Menjelaskan debet dan ke dalam
kredit, saldo fungsi jurnal kredit, saldo buku jurnal
normal, umum normal, 4.8.2 Mempraktek
sistematika 3.8.3 Mengidentifika sistematika kan
pencatatan, si bentuk pencatatan, pencatatan
dan bentuk jurnal umum dan bentuk ke dalam
jurnal 3.8.4 Menjelaskan jurnal buku jurnal
mekanisme
debet kredit
Menjelaskan
tentang saldo
normal untuk
tiap-tiap
kelompok
akun
3.9 Menerapkan 3.8.1 Menjelaskan 4.9 Melakukan 4.9.1 Mempraktek
posting prinsip dan posting kan proses
prosedur posting dari
posting jurnal umum
3.8.2 Menjelaskan ke buku
proses posting 4.9.2 besar
transaksi Mempraktek
Laporan Keuangan x
jurnal ke kan proses
dalam buku posting dari
besar jurnal
4.9.3 khusus ke
buku besar
Menyusun
neraca saldo
3.10 Menganalisa 3.10.1 Menjelaskan 4.10 Membuat jurnal 4.10.1 Melakukan
transaksi pengertian penyesuaian analisis
jurnal jurnal transaksi
penyesuaian penyesuaian jurnal
3.10.2 Menjelaskan penyesuaian
jenis-jenis 4.10.2 Mempraktek
akun yang kan
memerlukan membuat
penyesuaian jurnal
penyesuaian
3.11 Menganalisis 3.11.1 Menjelaskan 4.11 Menyusun 4.11.1 Mempraktek
perkiraan pengertian laporan penyusunan
untuk laporan keuangan laporan laba
menyusun keuangan rugi
neraca lajur 3.11.2 Menjelaskan 4.11.2 Mempraktek
sebagai tujuan kan
pembantu penyusunan penyusunan
dalam laporan laporan
membuat keuangan perubahan
laporan 3.11.3 Menjelaskan ekuitas
keuangan jenis-jenis 4.11.3 Mempraktek
laporan laporan kan
keuangan keuangan penyusunan
3.11.4 Menjelaskan neraca
prosedur 4.11.4 Mempraktek
penyusunan kan
Laporan Keuangan xi
laporan penyusunan
keuangan laporan arus
kas
Jurnal penyesuaian penyesuaian tentang catatan-catatan atau fakta yang sebenarnya pada
akhir periode
Kredit sisi kanan pada neraca untuk mencatat utang dan modal
Laporan arus kas laporan yang menunjukkan arus masuk dan arus keluar tentang kas dan
setara dengan kas
Laporan keuangan hasil akhir dari proses kegiatan akuntansi atau merupakan suatu
ringkasan dari transaksi keuangan
Laporan laba/rugi laporan yang menunjukkan kinerja perusahaan, yakni tentang besarnya
pendapatan (penghasilan) dan beban pada akhir periode akuntansi
Laporan perubahan laporan yang menunjukkan sebab-sebab adanya perubahan modal, dari
modal modal awal sampai dengan modal akhir periode
A. DESKRIPSI
Bahan ajar Neraca Lajur dan Laporan Keuangan ini berisi 2 (dua) kegiatan belajar
meliputi: a) Neraca Lajur dan b) Laporan Keuangan. Bahan ajar ini sebagai dasar agar
peserta didik mampu menyelesaikan siklus akuntansi perusahaan jasa secara
menyeluruh. Hasil yang diharapkan setelah mempelajari bahan ajar ini peserta didik
mampu:
1. Mengenal perkiraan untuk menyusun neraca lajur sebagai pembantu dalam
membuat laporan keuangan dengan benar.
2. Menganalisis perkiraan untuk menyusun neraca lajur sebagai pembantu dalam
membuat laporan keuangan dengan benar.
3. Mengidentifikasi proses penyusunan neraca lajur dengan benar.
4. Mempersiapkan penyusunan laporan keuangan dengan benar.
5. Mempraktek penyusunan laporan laba rugi dengan benar.
6. Mempraktekkan penyusunan laporan perubahan ekuitas dengan benar.
7. Mempraktekkan penyusunan neraca dengan benar.
8. Mempraktekkan penyusunan laporan arus kas dengan benar.
B. PRASYARAT
Kemampuan awal yang dipersyaratkan untuk mempelajari bahan ajar ini adalah siswa
telah mempelajari dan menguasai materi tentang jurnal penyesuaian.
Laporan Keuangan xv
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan
tugas spesifik di bawah pengawasan langsung. Menunjukkan keterampilan mempersepsi,
kesiapan, meniru, membiasakan, gerak mahir, menjadikan gerak alami dalam ranah
konkret terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu
melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung.
Kompetensi Dasar :
4.11 Menyusun laporan keuangan
A. Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti kegiatan diskusi, menggali informasi melalui presentasi dan tugas praktek serta tahap
pembelajaran dengan menggunakan pendekatan saintifik, model Discovery Learning dan Problem Based
Learning, peserta didik mampu:
1. Mengenal perkiraan untuk menyusun neraca lajur sebagai pembantu dalam membuat laporan
keuangan dengan benar.
2. Menganalisis perkiraan untuk menyusun neraca lajur sebagai pembantu dalam membuat laporan
keuangan dengan benar.
3. Menerapkan prosedur penyusunan neraca lajur dengan benar.
B. Uraian Materi
I. Pengertian Neraca lajur
Neraca lajur adalah suatu kertas berkolom-kolom (berlajur-lajur) yang dirancang untuk
menghimpun semua data akuntansi yang dibutuhkan pada saat perusahaan akan menyusun
laporan-laporan keuangan dengan cara yang sistematis (Jusuf, 2005)
Neraca lajur (worksheet) merupakan lembar kerja akuntansi berkolom-kolom untuk
merangkum informasi buku besar yang dibutuhkan untuk menyusun laporan keuangan. Neraca
lajur bukanlah merupakan catatan akuntansi permanen, bukan pula merupakan jurnal atau bagian
dari buku besar. Neraca lajur hanyalah instrumen yang dipakai untuk memfasilitasi penyusunan
jurnal penyesuaian dan laporan keuangan. Adapun kegunaan neraca lajur karena antara lain:
a. Untuk merangkum saldo-saldo rekening buku besar dalam upaya membuktikan bahwa
debitnya sama dengan kreditnya.
b. Untuk merencanakan perubahan yang dibutuhkan terhadap rekening-rekening buku besar
agar saldo-saldo buku besar mutakhir.
c. Memisahkan saldo rekening-rekening buku besar menurut laporan keuangan yang akan
disusun.
d. Menghitung jumlah laba bersih atau rugi bersih untuk periode fiskal.
e. Selain itu, neraca lajur juga membantu dalam mendeteksi secara dini kekeliruan dan menata
data neraca saldo dalam bentuk yang gampang dibaca.
Karena bukan laporan keuangan, neraca lajur merupakan suatu pilihan (option), artinya
perusahaan boleh membuat neraca lajur, dan boleh tidak. Apabila membuat, tidak perlu diberikan
kepada pihak luar. Untuk perusahaan dengan skala kecil dan akun buku besar tidak begitu banyak
maka dalam membuat laporan keuangan bisa dilakukan secara langsung dari neraca saldo yang
Laporan Keuangan 1
telah disesuaikan, akan tetapi untuk perusahaan yang mempunyai akun buku besar dalam jumlah
yang banyak untuk tujuan ketelitian bisa menggunakan alat bantu yaitu neraca lajur.
Laporan Keuangan 2
Kolom 1 dan ke-2
Merupakan kolom neraca saldo yang berisi saldo-saldo akun yang belum disesuaikan.
Kolom neraca saldo, diisi dengan data yang diambil dari neraca saldo yang telah dibuat
sebelumnya.
Kolom ke-3 dan ke-4
Merupakan kolom yang berisi data penyesuaian. Kolom debit dan kredit dalam data penyesuaian
bermanfaat untuk mengkaji ulang neraca lajur tersebut sekaligus untuk mengidentifikasi ayat
jurnal penyesuaian yang perlu dicatat dalam jurnal. Kolom penyesuaian, diisi dengan data
penyesuaian yang diambil dari jurnal penyesuaian yang telah dibuat sebelumnya.
Kolom ke-5 dan ke-6
Merupakan kolom yang neraca saldo akun setelah disesuaikan. Kolom ini berasal dari
penjumlahan (pengurangan) angka-angka di neraca saldo dengan angka-angka penyesuaian.
Kolom neraca saldo, nilai-nilai akun neraca saldo disesuaikan diperoleh dari neraca saldo yang
telah disesuaikan dengan data dari jurnal penyesuaian.
Kolom ke-7 dan ke-8
Merupakan kolom yang berisi laporan laba rugi. Kolom laba rugi berisi jumlah-jumlah pendapatan
dan beban yang dipindahkan dari neraca saldo setelah disesuaikan.
Kolom laba/rugi, digunakan untuk menampung seluruh akun nominal dari neraca saldo
disesuaikan. Pada baris terakhir kolom laba/rugi dilakukan perhitungan saldo laba atau saldo
rugi. Dalam hal ini berlaku ketentuan sebagai berikut:
a) Jika sisi debit lebih besar daripada sisi kredit, perusahaan memperoleh rugi. Saldo rugi dalam
kolom laba/rugi diletakkan pada sisi kredit.
b) Jika sisi kredit lebih besar daripada sisi debit, perusahaan memperoleh laba. Saldo dalam
laba/rugi diletakkan pada sisi debit.
Kolom 9 dan ke-10
Merupakan kolom yang berisi laporan perubahan ekuitas. Dalam kolom ini saldo akun modal dan
penarikan prive dimasukkan untuk menghitung perubahan ekuitas yang terjadi pada periode
tersebut.
Kolom neraca, digunakan untuk menampung seluruh akun riil dari kolom neraca saldo
disesuaikan. Sejajar dengan baris saldo laba/rugi pada kolom neraca akan diletakkan hal-hal
sebagai berikut:
a) Saldo laba pada sisi kredit.
b) Saldo rugi pada sisi debit.
Laporan Keuangan 3
pemantauan. Pemantauan jalannya akun, sangat penting sebab besar kemungkinan terjadi salah
catat atau posting yang perlu untuk diperbaiki.
Dalam siklus akuntansi, neraca saldo muncul dalam tiga tahapan, yaitu :
1. Neraca Saldo Sebelum Penyesuaian, merupakan saldo-saldo buku besar sebelum
disesuaikan dengan keadaan akhir tahun atau keadaan saat menyusun laporan keuangan.
yang disesuaikan adalah nilai saldo tersebut saat dibukukan dalam laporan keuangan, apa
yang dinilai dan bagaimana cara menyesuaikan diatur dalam kaidah akuntansi.
2. Neraca Saldo Sesudah Penyesuaian, merupakan saldo-saldo buku besar setelah
disesuaikan dengan keadaan akhir tahun atau keadaan saat menyusun laporan keuangan.
Yang disesuaikan adalah nilai saldo-saldo tertentu dalam neraca saldo. Apa yang dinilai dan
bagaimana cara menyesuaikan diatur dalam kaidah akuntansi. Penyesuaian saldo-saldo
pada akhir tahun atas sebagian saldo rekening yang ada dalam neraca saldo tahun tersebut
dilaksanakan dengan jurnal penyesuaian.
3. Neraca Saldo Setelah Penutupan, merupakan bagian akhir denganmembuat kembali neraca
saldo setelah dilakukan penutupan atas akun nominal (pendapatan dan beban). Kegiatan ini
dilakukan, apabila telah diperoleh laporan keuangan yang lengkap. Akun-akun nominal
ditutup sebab sudah terwakilkan oleh adanya laporan rugi laba, kondisi tersebut
mengakibatkan neraca saldo tampil hanya sebagian akun saja. Akun yang bersaldo adalah
harta utang dan modal. Untuk pendapatan dan beban akan bersaldo nol.
IV. Pengklasifikasian Akun Yang Ada Dalam Kolom Laba Rugi dan Neraca
1. Memindahkan jumlah–jumlah dari neraca saldo disesuaikan ke kolom–kolom laporan
keuangan.
a. Kolom–kolom laporan keuangan terdiri dari kolom laporan laba rugi dan kolom neraca.
Kolom–kolom laporan keuangan ini dipakai untuk mengorganisasikan angka–angka
yang dibutuhkan untuk penyusunan laporan keuangan. Angka–angka neraca saldo
disesuaikan dipindahkan ke kolom–kolom laporan lugi raba dan kolom neraca.
Rekening–rekening laba rugi seperti penghasilan jasa dan beban diteruskan ke kolom
rekening laporan laba rugi. Sedangkan rekening–rekening neraca berisi aktiva seperti
kas, piutang dagang dan deposito diteruskan ke kolom rekening neraca.
b. Saldo modal pemilik dipindahkan dipindahkan ke kolom kredit neraca. Selain itu, saldo
prive pemilik dipindahkan ke kolom debit neraca karena merupakan rekening ekuitas
pemilik dengan saldo debit.
c. Apabila jumlah kredit lebih besar daripada jumlah debet, maka selisihnya adalah laba
bersih. Sebaliknya apabila jumlah debet lebih besar daripada jumlah kredit, maka
selisihnya adalah rugi bersih.
Laporan Keuangan 4
2. Menjumlahkan kolom-kolom laporan keuangan, menghitung laba (rugi) bersih dan
menyelesaikan neraca lajur. Setiap kolom laporan keuangan harus dijumlah. Laba atau rugi
bersih untuk periode berjalan dicari dengan menghitung perbedaan Antara jumlah kedua
kolom laporan laba rugi. Setelah laba atau rugi bersih dimasukkan, lantas dihitung jumlah
kolom baru. Jumlah pada kolom debit laporan laba rugi haruslah sama dengan jumlah pada
kolom kreditnya. Jumlah pada kolom debit neraca juga mesti sama dengan kolom kreditnya.
V. Perbedaan Saldo Laba dan Saldo Rugi pada Kolom Laba Rugi dan Kolom Neraca
1. Kolom Laba rugi
Laporan laba/ rugi menggambarkan sumber-sumber penghasilan yang diperoleh
perusahaan dalam menjalankan usahanya, dan jenis-jenis beban yang harus ditanggung
perusahaan. Jadi, laporan laba/rugi adalah laporan yang menunjukkan pendapatan dan beban
pada akhir periode akuntansi. Pada kolom Laba Rugi maka akun-akunnya adalah pendapatan
dan beban.
Besarnya laba bersih (net income) atau rugi bersih (net loss) ditentukan dengan cara
membandingkan antara total saldo debet dengan total saldo kredit yang ada pada kolom laba
rugi. Jika total saldo kredit untuk kolom laba rugi melebihi total saldo debet untuk kolom laba rugi,
maka akan menghasilkan laba bersih, dan sebaliknya jika total saldo debet untuk kolom laba rugi
melebihi saldo kredit untuk kolom laba rugi, maka akan menghasilkan rugi bersih.
Kolom rugi laba diisi dengan jumlah semua rekening nominal yang berasal dari neraca
saldo disesuaikan. Selisih antara jumlah debet dan kredit merupakan laba atau rugi untuk
periode yang bersangkutan. Apabila jumlah kredit lebih besar daripada jumlah debet, maka
selisihnya adalah laba bersih. Sebaliknya apabila jumlah debet lebih besar daripada jumlah
kredit, maka selisihnya adalah rugi bersih. Laba atau rugi bersih dapat dicari dengan
mengurangkan jumlah debit pada jumlah kredit kolom laporan laba rugi.
2. Kolom Neraca
Neraca adalah laporan yang menunjukkan posisi keuangan perusahaan pada akhir periode,
mengenai besarnya harta, utang, dan modal perusahaan. Data-data dalam menyusun laporan
necara pada perusahaan dagang bersumber dari kolom neraca pada kertas kerja dan modal
akhir dalam laporan perubahan modal. Pada kolom Neraca didalamnya yaitu, berisi akun-
akunnya adalah aktiva, kewajiban, dan modal.
Kolom neraca berisi semua jumlah rekening riil yang berasal dari neraca saldo disesuaikan.
Selisih jumlah debet dan kredit harus sama dengan selisih dalam kolom rugi laba. Apabila
perusahaan mengalami kerugian, maka jumlah rugi bersih yang dihitung dengan cara seperti
tadi, lalu akan dimasukan ke sisi sebelah kredit kolom “laporan Laba rugi” dan sisi sebelah debit
sebelah debit kolom “neraca”.
Laporan Keuangan 5
VI. Perhitungan daftar saldo setelah penyesuaian (DSSP) dan penyusunan neraca lajur
Daftar saldo setelah penyesuaian dapat dihitung menggunakan bantuan kertas kerja (neraca
lajur). Dari perhitungan tersebut, dapat diketahui bahwa daftar saldo setelah penyesuaian berbeda
dengan daftar saldo sebelum penyesuaian. Namun, dilihat dari keseimbangan nilai moneter antara
sisi debet dan kredit tetap sama. Daftar saldo setelah penyesuaian inilah yang akan dijadikan
dasar untuk menyusun laporan keuangan. Agar lebih mudah, sebelum menyusun laporan
keuangan, akan dikenalkan terlebih dahulu pemanfaatan neraca lajur atau kertas kerja.
Dalam kertas kerja (dalam buku-buku akuntansi dikenal sebagai neraca lajur 10 kolom) akun-
akun yang terdapat di kolom DSSP akan kita pindahkan ke kolom laba rugi atau neraca sesuai
dengan keberadaan akun tersebut dalam laporan keuangan. Akun-akun nominal (sementara) akan
kita masukkan ke dalam kolom laba rugi, sedangkan akun-akun riil (permanen) akan kita
masukkan ke dalam kolom neraca.
Laba (rugi) dihitung berdasarkan selisih antara pendapatan dan biaya. Jika pendapatan lebih
besar daripada biaya, maka perusahaan memperoleh laba. Begitu pula sebaliknya. Besarnya laba
(rugi) ini harus seimbang dengan selisih antara sisi debet dan kredit di kolom neraca. (Catatan:
Jika rugi, nilai moneter pada kolom laba rugi terletak di kredit, sedangkan di kolom neraca di
debet). Walaupun dari kertas kerja tersebut, kita sudah dapat mengetahui besarnya laba atau rugi
perusahaan, kita tidak boleh mengambil kesimpulan bahwa kolom laba rugi dan neraca yang ada
dalam kertas kerja sudah benar-benar menggambarkan laporan keuangan yang sesungguhnya.
Contoh Soal:
Pada tanggal 1 Agustus 2017 Perusahaan Bali Andalan berdiri, dan memulai kegiatan perusahaan.
Adapun transaksi yang terjadi selama bulan Agustus adalah sebagai berikut:
Transaksi 1
Pemilik perusahaan menginvestasikan dananya sebagai modal awal perusahaan sebesar Rp
50.000.000,00. Pengaruh investasi ini, menambah aktiva berupa kas di sisi debet dan menambah
akun modal di sisi kredit sebesar Rp 50.000.000,00.
Transaksi 2
Perusahaan membeli tanah sebesar Rp 20.000.000,00 secara tunai. Transaksi ini akan menambah
aktiva berupa tanah dan akan mengurangi aktiva lain berupa kas sebesar Rp 20.000.000,00.
Transaksi 3
Perusahaan membeli peralatan sebesar Rp 10.000.000,00 dan perlengkapan sebesar Rp
5.000.000,00 secara kredit. Transaksi ini akan menambah akun aktiva berupa peralatan sebesar Rp
10.000.000,00 dan perlengkapan sebesar Rp 5.000.000,00 serta menambah kewajiban berupa utang
Laporan Keuangan 6
usaha sebesar Rp 15.000.000,00.
Transaksi 4
Perusahaan menerima pendapatan jasa sebesar Rp 18.000.000,00 secara tunai. Transaksi ini akan
menambah aktiva berupa kas dan menambah modal sebesar Rp 18.000.000,00.
Transaksi 5
Selama bulan Agustus, perusahaan mengeluarkan beban-beban sebagai berikut:
Upah karyawan sebesar Rp 1.500.000,00
Sewa Gudang sebesar Rp 500.000,00
Biaya iklan sebesar Rp 250.000,00
Transaksi beban tersebut akan mengurangi kas dan modal sebesar Rp 2.250.000,00.
Transaksi 6
Perusahaan membayar sebagian utangnya kepada kreditor sebesar Rp 9.000.000,00. Transaksi ini
akan mengurangi aktiva berupa kas dan kewajiban berupa utang usaha sebesar Rp 9.000.000,00.
Transaksi 7
Perusahaan menerima pendapatan jasa sebesar Rp 20.000.000,00 yang akan diterima kemudian.
Transaksi ini akan menambah akun aktiva berupa piutang usaha dan menambah modal sebesar Rp
20.000.000,00.
Transaksi 8
Diketahui perlengkapan yang tersisa sebesar Rp 3.500.000,00. Perlengkapan yang terpakai, yaitu Rp
5.000.000,00 – Rp 3.500.000,00 = Rp 1.500.000,00. Transaksi ini akan mengurangi aktiva berupa
perlengkapan dan modal sebesar Rp 1.500.000,00.
Transaksi 9
Perusahaan menerima pelunasan piutang usaha (untuk transaksi nomor 7) sebesar Rp 7.500.000,00.
Transaksi ini akan mengurangi aktiva berupa piutang usaha dan menambah kas sebesar Rp
7.500.000,00.
Transaksi 10
Pemilik perusahaan mengambil uang dari kas perusahaan atau yang disebut Prive, sebesar Rp
2.500.000,00 untuk kepentingan pribadinya. Transaksi ini akan mengurangi kas dan modal sebesar
Rp 2.500.000,00.
Laporan Keuangan 7
Pengisian neraca lajur untuk transaksi diatas adalah sebagai berikut:
C. RANGKUMAN
Neraca lajur merupakan suatu landasan untuk memeriksa dimana rekening buku besar
disesuaikan, diseimbangkan dan disusun menurut cara yang sesuai dengan penyusunan rekening
dalam laporan keuangan. Pemakaian neraca lajur juga dapat menunjukkan prosedur yang perlu
dilakukan untuk menyusun laporan keuangan telah dilaksanakan seluruhnya. Neraca lajur bukan
merupakan laporan keuangan maka tidak perlu diberikan kepada pihak luar seperti kreditur, pemegang
saham dan sebagainya.
Perlu disadari pula neraca lajur tidak dapat menggantikan kedudukan pencatat akuntansi atau
laporan keuangan dan semata-mata hanya merupakan alat pembantu untuk laporan keuangan.
Walaupun demikian neraca lajur ini sangat diperlukan oleh pihak manajemen perusahaan untuk dapat
melihat perkiraanperkiraan yang terjadi dalam kegiatan perusahaan sehari-hari sehinggas pihak
manajemen dapat mengontrol setiap pengeluaran atau biaya yang dikeluarkan perusahaan dalam
menunjuang kegiatan atau operasinya.
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa tujuan perubatan neraca lajur adalah:
1. Untuk memudahkan penyusunan laporan keuangan
2. Untuk menggolongkan dan meringkas informasi dari neraca saldo dan datadata penyesuaian
sehingga merupakan persiapan sebelum disusun lapoan keuangan yang formal.
3. Untuk memudahkan kesalahan yang mungkin dilakukan dalam pembuatan jurnal penyesuaian.
Laporan Keuangan 8
D. SOAL LATIHAN
1. Berikut adalah neraca saldo per 30 September 2016 yang dimiliki oleh perusahaan “Melati” Advertising:
Perusahaan “MELATI” Advertising
Neraca saldo
Per 30 September 2016
Nama Rekening Debit Kredit
Kas Rp 245.000,00 -
Piutang Dagang Rp 267.000,00 -
Sewa Dibayar di Muka Rp 140.000,00 -
Perlengkapan Kantor Rp 50.500,00 -
Peralatan Kantor Rp 864.000,00 -
Akum. Penyusutan Peralatan - Rp 210.500,00
Utang Dagang - Rp 197.000,00
Utang Wesel - Rp 710.000,00
Modal Tuan Handoko - Rp 394.000,00
Prive Tuan Handoko Rp 1.315.500,00 -
Pendapatan - Rp 3.034.000,00
Biaya Sewa Rp 350.000,00 -
Biaya Gaji Rp 1.184.000,00 -
Biaya Lain-lain Rp 129.500,00 -
Total Rp 4.545.500,00 Rp 4.545.500,00
Informasi untuk penyesuaian:
1. Sewa dibayar di muka sebesar Rp 140.000,00 adalah untuk jangka waktu 4 bulan terhitung mulai
1 Agustus.
2. Dari perhitungan fisik terhadap persediaan perlengkapan menunjukkan bahwa persediaan
perlengkapan yang ada pada tanggal 30 September 2016 berjumlah Rp14.500,00.
3. Depresiasi peralatan kantor untuk tahun 2016 adalah Rp 58.000,00
4. Bunga yang terutang pada tanggal 30 September 2016 berjumlah Rp 53.500,00.
Diminta:
Buatlah neraca lajur 10 kolom!
Laporan Keuangan 9
2. Berikut ini adalah neraca saldo sebelum disesuaikan Salon Aster Indah yang disusun tepat satu bulan
sejak perusahaan ini dimulai.
Informasi tambahan:
a. Tarif premi asuransi adalah Rp. 400.000,- per bulan
b. Perlengkapan yang tersisa di gudang pada tanggal 31 Maret 2006, Rp. 2.000.000,-
c. Penyusutan peralatan per bulan Rp. 1.800.000,-
d. Bunga yang masih harus dibayar atas utang wesel per 31 Maret 2006 adalah Rp. 1.000.000,-.
Diminta:
Buatlah neraca lajur 10 kolom!
Laporan Keuangan 10
Kegiatan Pembelajaran 2
LAPORAN KEUANGAN
A. Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti kegiatan diskusi, menggali informasi melalui presentasi dan tugas praktek serta tahap
pembelajaran dengan menggunakan pendekatan saintifik, model Discovery Learning dan Problem Based
Learning, peserta didik mampu:
1. Mempersiapkan penyusunan laporan keuangan dengan benar.
2. Mempraktekkan penyusunan laporan laba rugi dengan benar.
3. Mempraktekkan penyusunan laporan perubahan ekuitas dengan benar.
4. Mempraktekkan penyusunan neraca dengan benar.
5. Mempraktekkan penyusunan laporan arus kas dengan benar.
B. Uraian Materi
I. Laporan Keuangan
Menurut Sofyan Syafri Harahap (2011:205), laporan keuangan merupakan output dan hasil
akhir dari proses akuntansi. Laporan keuangan inilah yang menjadi bahan informasi bagi para
pemakainya sebagai salah satu bahan dalam proses pengambilan keputusan. Disamping sebagai
informasi, laporan keuangan juga sebagai pertanggung jawaban atau accountability. Sekaligus
menggambarkan indikator kesuksesan suatu perusahaan dalam mencapai tujuannya.
Beberapa macam laporan keuangan dan manfaat yang dihasilkan dari informasi keuangan
dalam laporan keuangan yaitu:
1. Laporan laba rugi
Laporan laba rugi merupakan suatu laporan yang sistematis mengenai penghasilan, biaya, rugi laba
yang diperoleh oleh suatu perusahaan selama periode tertentu (Munawir, 2000: 26). Manfaat dari
laporan laba rugi antara lain: (1) perusahaan jasa mengetahui berbagai macam pendapatan yang
diterima oleh perusahaan dan biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk memperoleh
pendapatan tersebut, (2) perusahaan jasa mengetahui laba rugi selama perioda tertentu sehingga
dapat mengetahui perkembangan perusahaan, (3) perusahaan jasa dapat menghitung dan
menentukan besarnya pajak yang harus dibayar, (4) perusahaan jasa dapat memprediksi kinerja
keuangan untuk periode yang akan datang.
Laporan laba rugi disusun dengan urutan pendapatan terlebih dahulu, kemudian diikuti dengan
beban, dan laba atau rugi sebagai hasil akhir. Berikut adalah contoh laporan laba rugi:
Laporan Keuangan 11
Peraga 2.1. Contoh Laporan Laba/Rugi
BENGKEL SAGARA
Laporan Laba/Rugi
Pendapatan operasional:
Pendapatan usaha 14.000.000,00
Pendapatan non-operasional:
Pendapatan bunga 2.000.000,00
Total Pendapatan 16.000.000,00
Dikurangi
Biaya operasional:
Biaya gaji 3.000.000,00
Biaya penyusutan peralatan 1.500.000,00
Biaya listrik, air, dan telepon 500.000,00
Biaya non-operasional:
Biaya bunga
Kerugian piutang
Total biaya (5.000.000,00)
Laba bersih 11.000.000,00
Laporan Keuangan 12
Peraga 2.2. Contoh Laporan Perubahan Ekuitas
BENGKEL SAGARA
Ditambah:
Ditambah:
11.000.000,00
Laba bersih
Dikurangi:
(1.000.000,00)
Prive (pengembalian ekuitas)
20.500.000,00
Ekuitas akhir, 31 Januari 2017
Laporan Keuangan 13
Peraga 2.3. Contoh Neraca
BENGKEL SAGARA
Aset Kewajiban
Laporan Keuangan 14
b. Arus kas dari aktivitas investasi adalah arus kas yang berasal dari berbagai aktivitas yang
berkaitan dengan pembelian dan penjualan asset tetap perusahaan yang dapat menjadi
sumber pendapatan perusahaan.
c. Arus kas dari aktivitas pembiayaan adalah arus kas yang berasal dari berbagai aktivitas yang
berkaitan dengan upaya untuk mendukung operasi perusahaan dengan menyediakan
kebutuhan dan dari berbagai sumber.
Berikut adalah contoh laporan arus kas:
BENGKEL SAGARA
Laporan Keuangan 15
II. Elemen Laporan Keuangan
Dari empat laporan keuangan tersebut, kita mendapatkan elemen laporan keuangan sejumlah 6
(enam), yaitu: Aset, Utang, Ekuitas, Pendapatan, Biaya, dan Pengembalian/Pengambilan Ekuitas.
Keenam elemen tersebut, dapat diartikan sebagai berikut:
Aset adalah jenis penggunaan dana yang merupakan sumber daya ekonomis yang dimiliki oleh
perusahaan. Intinya segala sesuatu yang dimiliki oleh perusahaan dan dapat menghasilkan
(uang/dana) bagi perusahaan. Contoh: kas, persediaan, perlengkapan, peralatan, mesin, dan lain-lain.
Utang adalah salah satu sumber pemerolehan dana dari pinjaman pihak lain (kreditor), transaksi
pembelian kredit, atau penggunaan barang/jasa belum dibayar. Utang wajib dilunasi oleh perusahaan.
Contoh: utang usaha, utang dagang, utang bank, dan lain-lain.
Ekuitas adalah sumber pemerolehan dana yang berasal dari setoran pemilik dan akumulasi laba/rugi
yang dihasilkan oleh perusahaan yang tidak dibagikan (laba ditahan). Khusus bagi usaha kecil mikro
menengah, terkadang dalam ekuitas juga ada sumber dana yang berasal dari pemerintah, seperti
hibah atau sumbangan. Contoh: modal pemilik, modal saham, laba ditahan, dan hibah.
Pendapatan adalah sumber pemerolehan dana yang berasal dari aktivitas perusahaan, baik bersifat
operasional maupun non-operasional. Intinya jika perusahaan melakukan suatu hal yang merupakan
aktivitas perusahaan, seperti menjual barang dan atau jasa maka akan memperoleh pendapatan.
Ketika kita melakukan sesuatu atau memberikan sesuatu untuk pihak lain (pelanggan) maka kita akan
memperoleh pendapatan. Contoh: pendapatan sewa, penjualan barang dagang, dan lain-lain.
Biaya adalah jenis penggunaan dana yang merupakan pembayaran (non utang) yang dilakukan oleh
perusahaan kepada pihak lain. Pada intinya, jika perusahaan menggunakan, memanfaatkan, atau
menikmati sesuatu maka harus membayar biaya. Contoh: biaya gaji, biaya sewa, biaya iklan, biaya
pemasaran, biaya listrik, dan lain-lain.
Pengembalian Ekuitas (PE) adalah jenis penggunaan dana untuk kepentingan pemilik, baik berupa
pengambilan untuk kepentingan pribadi (prive) atau pengembalian ekuitas kepada pemegang saham
(dividen). Pengembalian ekuitas ini tidak selalu berujud uang tunai namun bisa juga berupa barang
ataupun jasa. Contoh: prive (perusahaan perseorangan dan persekutuan) dan dividen (perusahaan
perseroan).
Sumber untuk menyusun laporan keuangan adalah neraca saldo setelah penyesuaian. Berikut ini
merupakan contoh penyusunan laporan keuangan.
Laporan Keuangan 16
BENGKEL ANGKASA JAYA
Daftar Saldo
Nama Akun Laba Rugi Neraca
Disesuaikan
Debet Kredit Debet Kredit Debet Kredit
(Rp) (Rp) (Rp) (Rp) (Rp) (Rp)
Laporan Keuangan 17
Berikut ini adalah contoh laporan keuangan Bengkel Angkasa Jaya, yang dapat disusun dari neraca
lajur:
BENGKEL ANGKASA JAYA
Pendapatan operasional:
Pendapatan non-operasional:
Pendapatan lain-lain 0
Biaya non-operasional:
Laporan Keuangan 18
BENGKEL ANGKASA JAYA
Ditambah:
Laba 2.050.000,00
Dikurangi:
Rugi -
Perlengkapan 1.800.000,00
Peralatan 4.000.000,00
Laporan Keuangan 19
Untuk mengerjakan laporan arus kas, diperlukan data sumber berupa buku besar kas ketika
perusahaan melakukan posting (pemindahbukuan). Perhatikan contoh berikut! Berikut adalah buku besar
Kas Bengkel Angkasa Jaya.
Kas (Kode: 1001)
peralatan
pendapatan perlengkapan
pendapatan pribadi
Saldo 8.000.000,00
Laporan Keuangan 20
BENGKEL ANGKASA JAYA
Laporan Keuangan 21
C. RANGKUMAN
Setelah mempelajari materi diatas, dapat disimpulkan bahwa beberapa macam laporan keuangan yaitu
laporan laba rugi, laporan perubahan ekuitas, laporan posisi keuangan (neraca), dan laporan arus kas. Dari
empat laporan keuangan tersebut, kita mendapatkan elemen laporan keuangan sejumlah 6 (enam), yaitu:
Aset, Utang, Ekuitas, Pendapatan, Biaya, dan Pengembalian/ Pengambilan Ekuitas. Sumber untuk menyusun
laporan keuangan adalah neraca saldo setelah penyesuaian.
D. SOAL LATIHAN
1. Pada tanggal 31 Desember 2010 Perusahaan Jasa Laundry Necis menyajikan data sebagai berikut:
2. Jika diketahui data di perusahaan jasa PT Sun Profit untuk periode April 2017 sebagai berikut:
Saldo kas awal Rp 20.000.000
Pendapatan jasa yang diterima dari pelanggan Rp 40.000.000
Pendapatan bunga yang diterima Rp 400.000
Pendapatan usaha yang masih belum diterima Rp 1.500.000
Beban operasi Rp 20.000.000
Laporan Keuangan 22
Gaji karyawan Rp 3.000.000
Pajak penghasilan Rp 1.000.000
Beban bunga Rp 500.000
Pengembalian kas kepada pelanggan Rp 600.000
Penjualan aset tetap Rp 4.000.000
Penerimaan kas dari klaim asuransi Rp 1.500.000
Pembelian mesin untuk kegiatan operasional Rp 1.000.000
Penerbitan deposito berjangka Rp 5.000.000
Pembelian aset tetap tidak berwujud Rp 4.000.000
Dicairkan pinjaman dari bank Rp 5.000.000
Penjualan saham Rp 5.000.000
Deviden Rp 1.000.000
Pembayaran hutang bank Rp 3.000.000
Diminta:
Buatlah laporan arus kas perusahan jasa diatas denggan menggunakan metode langsung!
Laporan Keuangan 23
EVALUASI
a. Rp. 50.000.000,00
b. Rp. 32.500.000,00
c. Rp. 17.500.000,00
d. Rp. 12.500.000,00
e. Rp. 27.500.000,00
2. Berikut ini adalah data perusahaan AMANDA
a. Rp. 55.000.000,00
b. Rp. 35.000.000,00
c. Rp. 27.500.000,00
d. Rp. 20.000.000,00
e. Rp. 12.500.000,00
3. CV. Adinda memiliki aktiva Rp. 87.500.000,00 dan utang dagang Rp. 22.500.000,00.Perusahaan memperoleh
pendapatan sebesar Rp. 750.000,00. Modal perusahaan setelah terjadinya transaksi tersebut adalah…
a. Rp. 87.500.000,00
b. Rp. 65.750.000,00
c. Rp. 65.000.000,00
d. Rp. 22.500.000,00
e. Rp. 750.000,00
Laporan Keuangan 24
4. Pada neraca lajur, kolom yang menunjukkan akun riil terdapat dalam kolom….
a. Neraca saldo
b. Jurnal penyesuaian
c. Neraca saldo disesuaikan
d. Laba rugi
e. Neraca
5. Pada neraca lajur, kolom yang menunjukkan akun nominal terdapat dalam kolom….
a. Neraca saldo
b. Jurnal penyesuaian
c. Neraca saldo disesuaikan
d. Laba rugi
e. Neraca
6. Berikut adalah komponen-komponen dalam laporan keuangan....
a. Laporan laba/rugi, laporan perubahan modal, jurnal penyesuaian
b. Laporan laba/rugi, jurnal penyesuaian, jurnal penutup
c. Laporan laba/rugi/, laporan perubahan modal, neraca
d. Laporan laba/rugi, laporan perubahan modal, jurnal penutup
e. Laporan laba/rugi,laporan perubahan modal, jurnal penutup
7. Laporan laba rugi berisi....
a. Penghasilan
b. Beban
c. Penghasilan dan beban
d. Aktiva
e. Kewajiban
8. Aktivitas transaksi yang mempengaruhi laba perusahaan dalam laporan arus kas diklasifikasikan sebagai
aktivitas...
a. Operasi
b. Investasi
c. Pendanaan
d. Pembiayaan
e. Non operasi
9. Akun-akun di bawah ini disajikan dalam laporan neraca, kecuali...
a. Pendapatan diterima di muka
b. Piutang pendapatan sewa
c. Uang muka penjualan
d. Pendapatan jasa
e. Utang gaji
Laporan Keuangan 25
10. Dalam neraca lajur suatu perusahaan jasa, kolom “ikhtisar laba rugi” menunjukkan data total sisi debit Rp
45.500.000,00 dan total sisi kredit Rp 98.500.000,00. Dari data tersebut, jumlah dipindahkan ke dalam kolom
“neraca” adalah….
a. Rp 53.000.000,00 ke sisi kredit
b. Rp 45.500.000,00 ke sisi debit
c. Rp 98.500.000,00 ke sisi kredit
d. Rp 45.500.000,00 ke sisi kredit
e. Rp 53.000.000,00 ke sisi debit
KEVIN CONSULTING
Neraca Saldo
11 Kas Rp 22.100.000
Laporan Keuangan 26
59 Beban lain-lain Rp 450.000
Berikut ini adalah informasi untuk penyesuaian pada Kevin Consulting pada bulan April:
Diminta:
Susunlah laporan-laporan berikut per tanggal 30 April 2017, yaitu
1. Neraca lajur
2. Laporan laba rugi
3. Laporan perubahan ekuitas
4. Neraca
Laporan Keuangan 27
DAFTAR PUSTAKA
Accounting Principles Board. 1970. “Basic Concepts and Accounting Principles Underlying Financial Statements of
Business Enterprises”. Accounting Principles Board Statement No. 4. New York: AICPA.
Dyson, J.R. 2010. Accounting for non-accounting students. 8th edition. England: Pearson Education Limited.
Hamizar & Muhammad Nuh. 2008. Intermediate Accounting. Jakarta: CV. Fajar.
Harahap, Sofyan Syafri. 2011. Teori Akuntansi Edisi Revisi 2011. Jakarta:Rajawali Pers
Harti, Dwi. 2011. Modul Akuntansi 1B untuk SMK dan MAK. Jakarta: Erlangga.
Jusup, Al Haryono.2001. Dasar-dasar Akuntansi Jilid I. Yogyakarta: Bagian Penerbit STIE YKPN.
Suwardjono. 2002. Akuntansi Pengantar: Proses Penciptaan Data – Pendekatan Sistem. Yogyakarta: BPFE
Yogyakarta.
Warren, C.S., Fess, P.E., & Reeve, J.M. 2005. Accounting. 21th ed. Ohio: South-Western Publishing, Co.
Warsono, S, Darmawan, A, & Ridha, M.A. 2009. Akuntansi Pengantar 1 Berbasis Matematika Siklus Akuntansi di
Perusahaan Jasa, Dagang, dan Manufaktur. Yogyakarta: Asgard Chapter.
Weygandt, J.J, Kieso, D, & Kimmel, P. D. 2013. Accounting Principles, 11th Edition International Student Version.
John Wiley & Son.
Wibowo & Arif, A. 2003. Pengantar Akuntansi II (Ikhtisar Teori dan Soal-soal). Jakarta: Gramedia Widiasarana
Indonesia.
Laporan Keuangan 28
Williams, J., Haka, S., Bettner, M., & Carcello, J. 2008. Financial & Managerial Accounting. 14th edition. McGraw-
Hill International Edition
Laporan Keuangan 29