KELOMPOK 1 : Adit pratama (02) Apriliana sari (05) Deni mustofa (10) Risky rahma putra (28) Tarisa wahyu alifiana (31) Vera adelia (33) Artikel dibawah sudah mencangkup pajak dan korupsi
Kecewa karena Pajak Dikorupsi, Pria Ini
Jadi Penagih Pajak Gadungan Kompas.com - 07/01/2015, 18:22 WIB Rabu (7/1/2015) Penulis Kontributor Malang, Yatimul Ainun | EditorCaroline Damanik
MALANG, KOMPAS.com — Mengaku kecewa karena uang pajak
dikorupsi oleh oknum pegawai perpajakan, pria bernama Andi Wahyu Wijaya asal Karanganyar nekat menjadi penagih pajak gadungan. "Saya memang sebagai penagih pajak gadungan. Saya mendatangi pemilik usaha yang lumayan besar. Lalu saya tanya apakah sudah bayar pajak atau belum. Jika belum bayar saya sampaikan harus bayar ke kantor pajak. Jika mau dititip ke saya silakan," katanya di Mapolres Malang, Rabu (7/1/2015). "Ada toko dan usaha lainnya yang cukup besar, saya datangi. Datanya secara acak di wilayah Malang. Yang paling banyak beroperasi di wilayah Kecamatan Kepanjen, Singosari, dan Malang selatan," lanjutnya kemudian. Setiap menagih pajak, Andi berhasil meraup uang senilai Rp 1 juta hingga Rp 2 juta. "Saya tarik awalnya karena saya kenal banyak pengusaha. Mereka banyak yang mengeluh karen hasil pajak disalahgunakan, banyak dikorupsi oknum pegawai pajak," ungkapnya. Oknum pegawai pajak tersebut, katanya, banyak menarik uang pajak, tetapi tak masuk ke kas negara. "Karena masuk ke kantong pribadi oknum pegawai pajak sendiri. Saya berinisiatif, mending saya yang menarik pajak, hasilnya saya berikan ke fakir miskin dan anak yatim. Sepeser pun uang itu tidak saya makan sendiri," tuturnya. Andi beroperasi menjadi penagih pajak gadungan sejak Maret hingga Oktober 2014. "Totalnya sejak saya operasi kurang lebih mendapat uang Rp 30 juta. Saat menagih pajak, saya berbaju bebas, tidak berseragam pegawai pajak. Tapi saya menggunakan ID card palsu pegawai pajak, layaknya pegawai Kementerian Keuangan," katanya. Andi mengaku setiap harinya bekerja sebagai trainer di berbagai perusahaan di wilayah Malang. Dia kembali menekankan bahwa dirinya nekat menjadi penagih pajak gadungan semata-mata untuk membantu fakir miskin. "Daripada uang pajak dikorupsi, mending saya ambil dan saya berikan kepada warga miskin dan tidak mampu," katanya. "Gaji saya cukup untuk kebutuhan saya sendiri. Tidak butuh makan uang itu," tambahnya. Sementara itu, Kasatreskrim Polres Malang AKP Wahyu Hidayat mengatakan, pelaku ditangkap setelah banyak warga yang merasa ditipu oleh pelaku yang menagih pajak dengan mengatasnamakan pegawai pajak. "Dia pegawai pajak gadungan," katanya. Pelaku diketahui telah melakukan penipuan kepada para pemilik usaha. "Pemilik usaha yang merasa di tipu melapor ke polisi. Korbannya banyak, hanya yang melapor satu orang. Maka, pelaku akan dijerat Pasal 378 KUHP, dengan ancaman empat tahun penjara," tandasnya.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kecewa
karena Pajak Dikorupsi, Pria Ini Jadi Penagih Pajak Gadungan ", Klik untuk baca: https://regional.kompas.com/read/2015/01/07/18221811/Kece wa.karena.Pajak.Dikorupsi.Pria.Ini.Jadi.Penagih.Pajak.Gadungan? page=all#page2. Penulis : Kontributor Malang, Yatimul Ainun Tanggapan dari anggota kelompok mengenai artikel diatas sebagai berikut : Adit pratama : tanggapan saya mengenai artikel diatas ialah Karena kurang nya rasa percaya terhadap pemerintah membuat rakyat pun kehilangan kepercayaan. Apriliana sari : Tanggapan saya mengenai artikel ini ialah Pegawai penagih pajak gadungan yakni Andi Wahyu Wijaya asal Karanganyar nekat melakukan penagihan pajak dengan mengatasnamakan pegawai pajak. Yang dilakukannya itu melanggar hukum, sebaiknya ia tidak usah ikut campur urusan negara agar terhindar dari hukum-hukum yang berlaku UU. Deni mustofa : tanggapan saya mengenai artikel diatas ialah Ibarat mencuci baju dengan air kotor,niatnya dah bagus buat mencuci sendiri,tapi prakteknya salah. Risky rahma putra : tanggapan saya mengenai artikel diatas ialah sebenarnya niat dari penagih pajak sudah bagus tetapi caranya menyikapinya yang salah, memang kecewanya patut dimaklumi karena secara peraturan yang ada pajak itu sendiri akan kembali untuk pemenuhan sarana dan prasarana untuk masyarakat kembali tetapi jika pajak itu dikorupsi maka apa yang diperoleh masyarakat? Maka dari itu perketatan hukum sangat diperlukan agar pajak tidak bisa dikorupsi dan masyarakat pun tidak kecewa dan melakukan kegiatan yang melanggar hukum seperti penagih pajak gadungan di artikel tersebut Tarisa wahyu alifiana : Tanggapan saya mengenai artikel ini seharusnya penagih pajak gadungan yang kecewa karena pajak dikorupsi dengan beralasan hanya untuk membantu warga miskin dari pada uang pajak dikorupsi oknum pegawai perpajakan ini sangat salah. Seharusnya oknum pegawai perpajakan yang melakukan korupsi dilaporkan kepada pihak yang berwajib bukan malah menjadi penagih pajak gadungan. Hal tersebut sama saja dengan yang dilakukan oknum pegawai perpajakan, bahkan penagih pajak gadungan sudah mendapat uang kurang lebih 30 juta. Untung saja salah satu pemilik usaha yang merasa di tipu melapor ke polisi. Korbannya banyak, hanya yang melapor satu orang. Maka, pelaku akan dijerat Pasal 378 KUHP, dengan ancaman empat tahun penjara. Vera adelia : tanggapan saya mengenai artikel diatas ialah perbuatan penagih pajak gadungan itu salah dan karena terbawa emosi dia melakukan hal yang melanggar hukum, memang korupsi pajak sangat merugikan masyarakat tapi alangkah baiknya jika menanggapinya dengan bijak agar tidak terjerumus ke dalam masalah.