Online JurnalsemanTIKVol4No2pp.193-200
Online JurnalsemanTIKVol4No2pp.193-200
net/publication/330002651
CITATIONS READS
4 6,960
3 authors:
Yudi Prayudi
Universitas Islam Indonesia
130 PUBLICATIONS 482 CITATIONS
SEE PROFILE
Some of the authors of this publication are also working on these related projects:
Web-Based Neighborhood Management Information System Using Laravel PHP Framework View project
All content following this page was uploaded by Rahmat Inggi on 30 December 2018.
Abstrak
Perekam suara merupakan salah satu dari konten multimedia yang sering ditemukan di tempat
kejadian perkara dan dijadikan sebagai barang bukti dalam proses persidangan. Perekam suara yang
dapat di jadikan barang bukti yang sah di pengadilan harus mengikuti aturan dan standar audio
forensik yang berlaku dalam proses perolehan barang bukti tersebut, hal ini dikarenakan barang bukti
digital audio sangat mudah dimanipulasi. Proses investigasi audio forensik membutuhkan sebuah
framework yang dapat digunakan sebagai acuan dalam proses investigasi. Namun saat ini, framework
audio forensik yang berkembang lebih menekankan kepada teknik menganalisis audio forensik dan
tidak memberikan tahapan yang lebih spesifik tentan penanganan audio forensik dari tempat kejadian
perkara sampai di proses persidangan.
Penelitian ini mengembangakan framework audio forensik dengan menerapkan Systems
Development Life Cycle (SDLC) dalam melakukan proses pengembangan framework audio forensik.
Systems Development Life Cycle (SDLC) memiliki tahapan-tahapan planning, analysis, design,
implementation, dan maintenance yang sering dijadikan sebagai acuan dalam proses pembuatan dan
pengembangan sistem. Dengan kata lain, penerapan metode ini akan memungkinkan peneliti
mengembangkan framework audio forensik yang dapat digunakan sebagai standar dalam melakukan
proses investigasi audio forensik.
Kata kunci—Audio Recorder, Audio Forensik, Framework, SDLC
Abstract
An audio recorder is one of the multimedia content that is often found at the crime scene and is
used as evidence in the trial process. Audio recorders that can be made as legal evidence in court
must follow the rules and audio forensic standards that apply in the process of obtaining the evidence,
this is because audio digital evidence is very easy to manipulate. The forensic audio investigation
process requires a framework that can be used as a reference in the investigation process. However,
at present, the developing audio forensic focus more on analyzing audio forensic techniques and does
not provide more specific stages in handling forensic audio from the scene of the case to the trial
process.
This research focuses on developing the audio forensic framework by implementing the Systems
Development Life Cycle (SDLC) in the process of developing the forensic audio framework. Systems
Development Life Cycle (SDLC) has stages of planning, analysis, design, implementation, and
maintenance that are often used as references in the process of making and developing systems. In
other words, the implementation of this method will enable researchers to develop an audio forensic
framework that can be used as a standard in conducting the forensic audio investigation process.
Keywords—Audio Recorder, Audio Forensic, Framework, SDLC
Received June 1st,2012; Revised June 25th, 2012; Accepted July 10th, 2012
194 Penerapan System Development Life Cycle (SDLC) dalam Mengembangkan …
1978-1520
1. PENDAHULUAN bukti tentu saja membutuhkan proses forensik
terhadap barang bukti tersebut. Prosedur
Title of manuscript is short and clear, implies research results (First Author)
198 Penerapan System Development Life Cycle (SDLC) dalam Mengembangkan …
1978-1520
7 Identivication Evidence 2.2 Gambar 4 adalah detail tahapan dari
8 Reactive 3 framework audio forensik yang telah di
9 Acquisition(Unknown 3.1 kembangkan pada penelitian ini.
Samples & Known Samples)
10 Acquisiton 3.2
Extraction(Unknown
Samples & Known Samples)
11 Authentication(Unknown 3.3
Samples & Known Samples)
12 Enhancement(Unknown 3.4
Samples & Known Samples)
13 Decoding 5
14 Transcrip Recognition 5.1
15 Analysis 6
16 Voice Recognition 6.1
17 Analysis Statistik Pitch 6.2
18 Analysis Anova 6.3
19 Analysis Likelihood Ratio 6.4
(LR)
20 Analysis Graphical 6.5
Distribution
21 Analysis Spektogram 6.6
22 Reporting 7
23 Presentation 7.1
24 Visualitation 7.2
3.4 Implementation
Proses implementation merupakan
proses pengembangan framework berdasarkan
tahapan-tahapan dari framework dan teknik Gambar 4 Flow Diagram Framework Audio
investigasi audio forensik sebelumnya. Proses Forensik yang Telah Dikembangkan
pengembangan framework akan dibuat dalam
bentuk state chart diagram menggunakan Framework yang telah dikembangkan
program Microsoft visio yang akan terdiri dari 6 tahapan utama yaitu Pre-process,
menggambarkan tahapan kerja dari framework Proactive, Reactive, Decoding, Analysis dan
audio forensik yang telah di kembangkan dari Presentation, adapun penjelasan dari tahapan-
tahapan awal sampai tahapan akhir. tahapan tersebut, sebagai berikut :
Secara garis besar hasil dari a) Pre-Process, merupakan tahapan awal
pengembangan framework terbagi atas 5 dalam proses investigasi audio forensik di
tahapan utama, seperti yang ditunjukan pada mana tahapan ini terdri dari tiga sub
Gambar 3. tahapan yaitu notification yakni
pemberitahuan pelaksanaan investigasi
kepeda penegak hukum. Authorization
merupakan tahapan mendapatkan akses
atau hak terhadap barang bukti dan status
hukum proses penyelidikan terhadap
barang bukti, dan yang terakhir
preparation yakni tahapan persiapan untuk
melakukan investigasi terdiri dari team,
hardware maupun software yang akan
digunakan.
b) Proactive, merupakan tahapan yang
Gambar 3 Flow Diagram Tahapan Utama dilakukan di tempat kejadian perkara,
Framework
IJCCS Vol. x, No. x, July 201x : first_page – end_page
Inggi, Sugiantoro, dan Prayudi : 1978-1520 199
tahapan ini terdiri dari dua sub tahapan tahapan dalam framework yang telah
yaitu Proactive Collection proses mencari dikembangkan sesuai dengan kebutuhan
dan mengamankan bukti digital. proses investigasi audio forensik
Identivication evidence yaitu tahapan Gambar 5 merupakan ilustrasi tahapan
untuk mengidentifikasi barang bukti yang Maintenance.
ditemukan di tempat kejadian perkara.
c) Reactive, merupakan tahapan penyelidikan
dan identifikasi terhadap barang bukti
yang ditemukan. Tahapan ini terdiri dari
empat sub tahapan yaitu Acquisition
(Unknown Samples and Known Samples)
Gambar 5 Ilustrasi tahapan Maintenence
merupakan proses akuisisi terhadap barang
bukti digital dalam hal ini audio recorder.
Acquisition extraction (Unknown Samples 4. KESIMPULAN
and Known Samples) merupakan proses
ekstraksi bukti digital yang didapatkan Berdasarkan hasil penelitian yang
agar dapat dianalisa lebih lanjut. dilakukan, maka didapatkan kesimpulan
Authentication (Unknown Samples and bahwa metode Systems Development Life
Known Samples) merupakan proses Cycle (SDLC) dapat diterapkan dalam
pengecekan adanya manipulasi atau membangun sebuah framework audio forensik
pengeditan terhadap barang bukti audio, dengan cara mengidentifikasi framework
dan yang terakhir adalah Enhancement sebelumnya, melakukan ekstraksi tahapan-
(Unknown Samples and Known Samples) tahapan dari framework hasil identifikasi,
merupakan proses perbaikan terhadap melakukan eliminasi tahapan yang memiliki
audio jika terdapat noise yang tinggi pada makna yang sama dan melakukan penambahan
rekaman audio yang akan dianalisis. tahapan-tahapan yang penting dalam
d) Decoding, tahapan ini terdiri dari tahapan investigasi audio forensik, melakukan
Transcrip Recognition yang merupakan implementasi dengan membuat framework
proses pembuatan transkrip percakapan hasil pengembangan dalam bentuk statechart
yang ada pada rekaman audio yang diagram menggunakan program
dianalisis. Microsoftvisio, dan terakhir melakukan
e) Analysis, merupakan proses untuk maintenance atau perawatan framework yang
mengidentifikasi rekaman suara telah dikembangan. Proses pengembangan
menggunakan teknik voice recognition framework menghasilkan 6 tahapan utama dan
dengan metode Analysis Pitch, Analisis 19 sub tahapan. Penggunaan metode Systems
Anova, Analysis Likelihood, Analysisi Development Life Cycle (SDLC) dapat
Graphical distribution, dan analysis membantu peneliti dalam mengembangkan
spectrogram. framework audio forensik.
f) Presentation merupakan tahapan akhir Framework yang dihasilkan memiliki
dari proses investigasi audio forensik, tahapan yang lebih lengkap dibandingkan
tahapan ini akan dibuat laporan hasil dengan framework sebelumnya hal ini dapat
analisis audio forensik yang dilakukan dan dilihat pada tahapan-tahapan utama yang
tahapan ini juga akan membuat dihasilkan, framework yang baru memiliki
visualitation untuk bahan presentasi jika tahapan-tahapan yang menjelaskan dari awal
dibutuhkan pada saat persidangan. proses investigasi sampai akhir.
Diharapkan framework hasil dari
3.5 Maintenance penelitian ini dapat digunakan seorang
Maintenance atau tahapan pemeliharaan investigator sebagai sebuah standar dalam
merupakan proses pemeliharaan framework proses investigasi audio forensik.
selama penggunaan. Tahapan ini juga
merupakan tahapan pengecekan terhadap 5. SARAN
framework untuk terus memberikan dukungan
terhadap penggunanya agar tetap mampu Mengingat keterbatasan yang dimiliki
beroperasi secara benar melalui tahapan- dalam melakukan penelitian, maka penelitian
Title of manuscript is short and clear, implies research results (First Author)
200 Penerapan System Development Life Cycle (SDLC) dalam Mengembangkan …
1978-1520
berikutnya dapat dilakukan dalam sebuah Rekaman Suara di Audio Forensik,”
skema simulasi kasus untuk menguji Semnasteknomedia Online, Vol. 4, No.
framework yang telah dikembangkan sebagai 1, pp. 2-8–1, 2016.
kondisi pada kasus nyata dilapangan. Selain
itu penelitian selanjutnya juga lebih
difokuskan ke pembuatan rekaman sampling
sebagai bahan pembanding rekaman suara asli.
DAFTAR PUSTAKA