Anda di halaman 1dari 1

CERITA RAKYAT

TUDI BUKI DAN LADO BUKI


Sabu adalah pulau kecil. Dahulu merupakan bagian dari kabupaten kupang namun
sekarang telah menjadi kabupaten tersendiri yang bernama kabupaten Sabu Raijua.
Penduduk pulau sabu disebut orang sabu.Orang sabu sangat terkenal karena gemar merantau dan
ulet dalam bekerja.

Diceritakan bahwa di sabu pernah hidup dua orang anak yatim piatu.Yang kakak
bernama Tudi Buki dan yang adik bernama Lado Buki. Semasa kecil keduanya hidup sebagai
pengemis. Setelah menginjak usia remaja Lado buki mulai bekerja, ia belajar menyadap pohon
lontar. Nira pohon lontar akan dimasak menjadi gula merah yang dikenal dengan gula sabu yang
sangat lezat, kental dan tahan lama.
Karena baru belajar, maka nira yang diperoleh Lado Buki sangat sedikit dan nira yang diperoleh
diminum sendiri oleh Lado Buki dan adiknya Tudi Buki hanya mendapat sisa nira yang banyak
ampasnya dan nira yang sedikit itupun masih harus dibagikan Tudi Buki kepada anjing
kesayangannya.
Pada suatu hari Lado Buki mengajak adiknya dan anjingnya untuk menyadap lontar. Tudi
Buki dan anjingnya disuruh berdiri di bawah pohon Lontar. Karena cuaca cerah maka nira yang
terkumpul banyak dan Lado Buki minum nira sampai puas diatas pohon. Lado Buki menyuruh
Tudi Buki untuk membuka mulut dan menegadah keatas karena Lado Buki hendak menuangkan
nira yang sisa dari atas pohon lontar.
Sementara Lado Buki hendak menuangkan nira nasib sial menimpa Tudi Buki karena pisau yang
di pinggang Lado Buki terlepas dari sarungnya dan pisau itu tertancap di mulut Tudi Buki
sehingga Tudi Buki jatuh bersimbah darah dan meninggal. Lado Buki lalu menggali tanah dan
menguburkan adiknya ditempat itu juga.
Setelah itu Lado Buki pulang kerumah tetapi anjing kesayangan Tudi Buki tetap tinggal
di kuburan tuannya. Anak anjing itu tampak murung dan mengais tanah kuburan Tudi Buki
sehingga mayat Tudi Buki menyembul keluar dan darah beku dari mulut dan leher mayat dijilat
sampai bersih.
Setelah itu mukjizat terjadi Tudi Buki hidup kembali lalu bangkit meninggalkan tempat itu.
Akhirnya mereka sampai di suatu pantai dibagian barat pulau sabu dan Tudi Buki mulai
menyadap lontar dan mengumpulkan berbagai hasil laut. Hasilnya dijual ke kota dan lama
kelamaan Tudi Buki menjadi orang kaya dan terkenal.
Pada suatu waktu terdengarlah cerita Tudi Buki di telinga Lado Buki. Mula-mula Lado
Buki tidak percaya karena itu ia pergi menemui Tudi Buki ternyata cerita itu benar.
Sesampainya dirumah Tudi Buki, Lado Buki segera memperkenalkan diri sebagai kakaknya dan
keduanya berpelukan dan dendan yang tergores di hati Tudi Buki redam. Tapi jauh di lubuk hati
Lado Buki tersimpan rasa iri, dan dia meminta Tudi Buki mengajarkan cara menjadi orang
kaya.
Tudi buki bercerita usahanya menjadi kaya, setelah itu Lado Buki juga terjun ke usaha seperti
adiknya. Setiap hari sebelum fajar Lado Buki pergi ke laut sendirian tetapi nasib naas
menimpanya. Saat Lado Buki menyelam mencari hasil laut tiba - tiba seekor buaya merah
menerkamnya dan Lado Buki tewas mengenaskan. Mayatnya ditemukan oleh adiknya dan
dikubur dengan cara yang khidmat.

Anda mungkin juga menyukai